BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/53644/5/BAB IV.pdf · Mengkonsumsi...

16
65 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analitik adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiono, 2009). Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui Hubungan Antara Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Rancangan penelitiannya menggunakan pendekatan cross sectional karena penelitian yang dilakukan pada suatu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independent (Faktor Resiko) dengan variabel dependen (Efek) (Notoatmodjo, 2010). 4.2 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah – langkah dalam aktivitas kelompok, di mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu kegiatan dari awal penelitian akan dilakukan (Nursalam, 2014). Kerangka penelitian disajikan pada gambar 4.1 berikut:

Transcript of BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/53644/5/BAB IV.pdf · Mengkonsumsi...

65

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah jenis penelitian deskriptif analitik adalah suatu metode yang berfungsi untuk

mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau

sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiono, 2009). Tujuan dari

penelitian ini antara lain untuk mengetahui Hubungan Antara Kepatuhan

Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas

Dinoyo Kota Malang. Rancangan penelitiannya menggunakan pendekatan cross sectional

karena penelitian yang dilakukan pada suatu waktu dan satu kali, tidak ada follow up,

untuk mencari hubungan antara variabel independent (Faktor Resiko) dengan variabel

dependen (Efek) (Notoatmodjo, 2010).

4.2 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini adalah langkah – langkah dalam aktivitas kelompok, di

mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu kegiatan dari awal

penelitian akan dilakukan (Nursalam, 2014). Kerangka penelitian disajikan pada

gambar 4.1 berikut:

66

4.2 Kerangka Penelitian

Populasi : ibu hamil dengan riwayat anemia di Puskesmas Dinoyo

Teknik sampling : Purposive Sampling

Variabel Independen :

Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe

Variabel dependen :

Kejadian anemia pada ibu hamil

Hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian

anemia pada ibu hamil

Analisis Data menggunakan :

Uji Chi-Square

Kesimpulan

67

4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah kumpulan individu atau objek atau juga merupakan suatu

fenomena yang secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian

(Setiadi,2013). Pada penelitian ini populasinya adalah ibu hamil dengan riwayat anemia

di Puskesmas Dinoyo Kota Malang yang berjumlah 31 orang.

4.3.2 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar – benar sesuai dengan keseluruhan subjek

penelitian (Nursalam, 2015). Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan

adalah Purposive Sampling.

4.3.3 Sampel

Sampel adalah terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses

menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam,

2014). Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan anemia di

Puskesmas Dinoyo Kota Malang.

4.3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.3.4.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah :

1. Responden merupakan ibu hamil trimester III

68

2. Ibu hamil yang menyetujui menjadi responden

3. Ibu hamil yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota

Malang

4. Alamat rumah yang dituju kurang jelas dan lengkap

4.3.4.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi

kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2015). Kriteria eksklusi

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ibu hamil dengan kondisi patologis tertentu

2. Ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Dinoyo, tetapi

bertempat tinggal diluar wilayah kerja Puskesmas Dinoyo

3. Alamat rumah yang dituju kurang jelas dan kurang lengkap

4.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap

sesuatu. Variabel juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan

sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dana tau manipulasi suatu penelitian. Konsep

yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara langsung bisa diukur

(Nursalam, 2016).

4.4.1 Variabel Independen (Bebas)

Variabel independent adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel

bebas yang artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain (Hidayat, 2008). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.

69

4.4.2 Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh

variabel lain. Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel terikat, faktor yang diamati

dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel lain

(Nursalam, 2016). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kejadian anemia pada ibu

hamil.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah fenomena observasional yang memungkinkan

peneliti untuk menguji secara empiric apakah outcome yang diprediksi tersebut benar

atau salah (Thomas et al., 2010 dalam Swarjana, 2012). Pengertian lainnya tentang

definisi operasional adalah pemberian definisi terhadap variabel peneliti secara

operasional sehingga peneliti mampu mengumpulkan informasi yang dibutuhkan

terkait dengan konsep (Carmen G. Loiselle et al., 2010 dalam Swarjana, 2012). Definisi

operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1.

Table 4.1 Definisi Operasional Hubungan Antara Kepatuhan Mengkonsumsi

Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas

Dinoyo Kota Malang

No Variabel Variabel Penelitian

Definisi Operasional

Indikator Alat ukur Skala data

Keterangan

1. Variabel Dependen

Kejadian Anemia pada ibu hamil

Keadaan dimana ibu hamil memiliki hb < 10 mg

Anemia HB < 11 gr % pada trimester 1 dan 3 Anemia HB < 10,5 gr % pada trimester 2

Hasil pemeriksaan dengan hemoglobinometer digital (pengambilan darah)

Nominal - Normal (11 gr/dl - Kurang dari

normal (<10 gr/dl)

2. Variabel Independen

Kepatuhan mengkonsumsi tablet fe

Menuruti suatu perintah atau suatu aturan dalam mengkonsumsi tablet fe

1. Ketepatan dosis tablet fe yang dikonsumsi

2. Ketepatan waktu yang dikonsumsi

Kuesioner Nominal - Ya = patuh mengkonsumsi > 3 hari/minggu

- Tidak = tidak patuh mengkonsumsi < 3 hari/ minggu

70

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan dengan cara mendatangi pasien di

rumah di daerah Kota Malang dengan perolehan data dari Puskesmas Dinoyo Malang.

Waktu penelitian dilakukan tanggal 26 Februari – 2 Maret 2019.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan

cara pengumpulan data melalui pemberian angket dengan beberapa pertanyaan kepada

responden. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh

peneliti terhadap penelitian yang akan dilakukan (Hidayat, 2010). Angket atau

kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis tentang data factual atau opini yang

berkaitan dengan diri responden yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui

dan perlu dijawab oleh responden (Suroyo Anwar, 2009).

4.7.1 Kuesioner Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe (Besi)

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner

merupakan alat ukur yang berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan.

Pertanyaan dalam kuesioner bertujuan untuk menggali hal-hal yang bersifat rahasia.

Pembuatan kuesioner mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti yang

sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan (Hidayat, 2008). Jenis kuesioner yang

akan digunakan oleh peneliti yaitu, kuesioner tertutup yang dibuat sedemikian rupa

sehingga responden hanya memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah

disediakan (Hidayat, 2008).

Kuesioner mengenai kepatuhan mengkonsumsi tablet fe yang digunakan untuk

penelitiian ini yaitu peneliti mengadopsi ceklist kuesioner yang dilakukan oleh Siti

Hasanah (2018). Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengatur variabel

independent yang berisi pernyataan favourable dan unfavourable. Pertanyaan favourable

71

merupakan pertanyaan yang bersifat positif atau memihak sedangkan pertanyaan

unfavourable adalah pertanyaan yang memiliki sifat negative. Dimana pertanyaan ini akan

digunakan untuk menguji keakuratan instrument (Azwar, 2016).

Kuesioner menggunakan pengukuran skala guttman dengan skala data

nominal, responden diminta menjawab pertanyaan berupa Ya dan Tidak. Dimana

kuesioner kepatuhan mengkonsumsi tablet fe dalam penelitian ini terbagi menjadi 8

pernyataan yang meliputi 5 pernyataan yang bersifat positif ada pada nomor 1,2,4,5,8

dan 3 pernyataan yang bersifat negative ada pada nomor 3,6,7. Pengisian kuesioner

pada bagian positif akan diberi Skor 1 apabila menjawab “Ya” dan Skor 0 apabila

menjawab “Tidak” dan untuk pengisian kuesioner pada bagian negative akan diberi

Skor 1 apabila menjawab “Tidak” dan Skor 0 apabila menjawab “Ya”.

Tabel 4.2 Kisi – kisi Kuesioner Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe

No Kuesioner Indikator Nomor Soal Jumlah Soal

1. Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe

1. Ketepatan dosis tablet Fe yang dikonsumsi

2. Ketepatan waktu yang dikonsumsi

4,5,8

1,2,3,6,7

8

4.7.2 Kuesioner Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil dengan menggunakan alat

Haemometer Digital

Kuesioner ini masuk pada bagian pengukuran yang meliputi berat badan,

tekanan darah dan kadar Hb darah. Untuk kadar Hb darah ini menggunakan alat yang

disebut Hemoglobinometer Digital. Peneliti melakukan pengambilan darah pasien ibu

hamil dengan menggunakan alat Hemoglobino Digital. Hemometer Digital adalah alat yang

mudah dibawa dan sesuai untuk penelitian di lapangan karena Teknik untuk

72

pengambilan sampel darah yang mudah dan pengukur kadar hemoglobin tidak

memerlukan penambahan reagen. Kelebihan dari hemoglobinometer digital adalah

tingkat keakuratannya lebih valid daripada hemoglobinometer sahli, lebih cepat, dan

lebih simple pemeriksaannya. Cara kerja hemoglobinometer digital adalah sebagai

berikut :

1. Pastikan code card sudah terpasang pada alat digital

2. Tekan tombol on untuk menghidupkan alat

3. Pasang strip pada ujung alat

4. Bersihkan ujung jari pada bagian yang akan diambil darahnya dengan

menggunakan alcohol swab

5. Setelah darah keluar pada ujung jari sudah cukup, dekatkan sampel darah

pada ujung jari tersebut kesatu mulut strip supaya diserap langsung oleh

ujung mulut strip

6. Tunggu hasilnya dan baca kadar hemoglobinonya

Tabel 4.3 Kisi – Kisi Kuesioner Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

No Kuesioner Indikator Nomor Soal Jumlah Soal

1. Kejadian anemia pada ibu hamil

1.anemia Hb < 11 gr% pada trimester 1 dan 3 2.anemia Hb < 10,5 gr % pada trimester 2

4

4

73

4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur

apa yang diukur. Untuk diukur mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut

mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara

skors (nilai) tiap – tiap item (pertanyaan) dengan skors total kuesioner tersebut.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. Dimana hasil pengukuran tetap konsisten atau tetap

asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan

menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).

4.8.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan pada ibu hamil di Puskesmas Bareng dengan

memberikan lembar kuesioner penelitian “hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi

tablet fe dengan kejadian anemia pada 10 ibu hamil di Puskesmas Bareng.

Keputusan uji :

1. Bila nilai sig < 0.05 maka item pertanyaan dinyatakan valid

2. Bila nilai sig > 0.05 maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat pengukur seberapa

valid atau kesahihan suatu informasi. Pengujian validitas instrument dilakukan dengan

menggunakan metode korelasi product moment dengan SPSS for Windows. Uji validitas

adalah membandingkan nilai koefisien korelasi antara nilai p (signifikansi) sebesar 0,05

dengan alpha yang digunakan yaitu apabila nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka

dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan yang digunakan adalah valid (Notoatmodjo,

2005 dalam Nursalam, 2014). Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor

tiap butir dengan skor totalnya. Butir dikatakan valid jika nilai korelasi pearson lebih besar

74

dari nilai r tabel. Pada uji SPSS for Windows butir juga dikatakan valid apabila nilai

probabilitas (Sig)<0,05.

Pengujian validitas instrument dilakukan dengan menggunakan metode

korelasi product moment dengan menggunakan SPSS for Windows 16 dengan hasil uji

validitas kuesioner kepatuhan mengkonsumsi tablet fe dengan jumlah pertanyaan 5 item

valid dan 3 item tidak valid. Butir dikatakan valid jika nilai korelasi pearson lebih besar

dari nilai r tabel yaitu 0,6319 dengan n = 10 dan kesalahan (Alpha) sebesar 0,05.

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan oleh peneliti pada kuesioner mengenai

kepatuhan mengkonsumsi tablet fe dari jumlah 8 soal hanya 5 soal yag dinyatakan valid

yaitu pada nomor 2,3,5,6,7 dan 3 butir soal dinyatakan tidak valid. Selanjutnya untuk

membuat agar valid semua pertanyaan dalam kuesioner menjadi valid peneliti

melakukan perbaikan pada butir soal yang belum valid kemudian disebarkan kembali

kepada ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet fe, hasil uji validitas kedua

terdapat semua pertanyaan yang terdiri dari 8 pertanyaan dinyatakan valid dikarenakan

semua item pertanyaan memiliki nilai signifikasi <0.05. pertanyaan yang dinyatakan

valid berdasarkan uji validitas terdapat pada item pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8. Uji

validitas dinyatakan valid jika nilai pearson correlation >r tabel (0.6319).

4.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui kesamaan dari

suatu hasil pengukuran atau pengamatan Uji reliabilitas yang dilakukan dengan maksut

agar mengetahui konsistensi dari alat ukur sehingga dapat digunakan dan tetap

konsisten apabila penelitian diulang (Nursalam, 2013). Relibilitas statistic dihitung

dengan menggunakan rumus Cronbach’s serta dengan menggunakan SPSS (Statistical

75

Product for Social Sciences). Kriteria pengukuran dengan menggunakan Batasan 0,60

sebagai berikut :

1.Jika nilai Cronbach’s Alpha >0,60 maka dinyatakan reliable

2. Jika nilai Cronbach’s Alpha <0,60 maka dinyatakan tidak reliable

Berdasarkan hasil uji relibilitas didapatkan hasil bahwa pada variabel kepatuhan

mengkonsumsi tablet Fe memiliki nilai koefisiensi alpha sebesar 425.

4.9 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepadaa subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,

2013). Langkah – langkah dalam pengumpulan data sebagai berikut :

4.9.1 Tahap Persiapan

1. Mempersiapkan kuesioner

2. Mengajukan permohonan izin kepada dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

3. Setelah permohonan izin disetujui, peneliti melanjutkan permohonan izin

penelitian kepada pihak – pihak yang terkait dalam hal ini Kepala Puskesmas

Dinoyo Malang

4.9.2 Tahap Pelaksanaan

1. Bertemu dengan responden baik dipuskesmas maupun mendatangi responden

kerumahnya

2. Melakukan pendekatan dengan memperkenalkan identitas diri kepada responden

penelitian

3. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden, setelah itu

meminta persetujuan subjek untuk menjadi responden penelitian

76

4. Membagikan kuesioner kepada responden

5. Menjelaskan cara mengisi kuesioner

6. Responden dipersilahkan untuk mengisi kuesioner

4.9.3 Tahap Pengumpulan Data

1. Kuesioner yang telah diisi selanjutnya dikumpulkan

2. Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden

3. Mengecek kelengkapan data yaitu kelengkapan pengisian lembar kuesioner

4. Memeriksa kembali jika dalam pengisian yang salah atau kurang lengkap

4.9.4 Pengolahan Data

4.9.4.1 Teknik Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2012), Teknik pengolahan data teriri dari :

1. Editing data

Melengkapi data umum atau biodata responden pada lembar kuesioner,

meneliti kembali isi kelengkapan data misalnya lembaran, instrument ada yang terlepas

atau sobek, kesesuaian jawaban dan suatu ukuran.

2. Coding data

Bertujuan mengidentifikasi data yang terkumpul dan memberi kode angka. Hal

ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan tabulasi dan analisa data yang

akan diberi kode. Dalam penelitian ini kode yang diberikan berupa kode R1 hingga

R36.

3. Scoring data

Setelah seluruh data terkumpul melalui lembar kuesioner, selanjutnya

memberikan skor pada setiap pertanyaan yang dijawab oleh responden disesuaikan

dengan jenis alat ukur yaitu kuesioner.

77

4. Tabulating data

Penyuluhan data merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar

mudah dijumlahkan, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis. Proses tabulasi

dapat dilakukan dengan cara antara lain dengan metode kartu dan computer

5. Entry data

Entri data dilakukan setelah seluruh variabel dilakukan coding. Entri data dapat

dilakukan dengan cara manual atau dengan bantuan computer.

4.10 Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang didapatkan hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan lainnya dengan cara

mengelompokkan data ke dalam kategori dan diambil kesimpulan sehingga hasil

temuan mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain (Nursalam, 2014).

4.10.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung jenis

datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata – rata, median dan standar

deviasi. Pada umunya dalam analisis hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variabel. Table univariat adalah suatu table yang menggambarkan

penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi untuk satu variabel saja

(Notoatmodjo, 2012).

Analisis deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan

menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk table atau grafik. Data

– data yang disajikan meliputi frekuensi, proporsi dan rasio, ukuran – ukuran

kecenderungan pusat (rata – rata hitung, median, modus), maupun ukuran – ukuran

variasi (simpangan baku, variasi, rentang, dan kuartil). Salah satu pengamatan yang

78

dilakukan pada tahap analisis deskriptip adalah pengamatan terhadap table frekuensi.

Table frekuensi terdiri atas kolom – kolom yang memuat frekuensi dan presentase

untuk setiap kategori (Nursalam, 2014). Pada penelitian ini Analisa univariat

menjelaskan karakteristik responden diantaranya usia responden (ibu), nilai Hb, usia

kehamilan.

4.10.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel

independent dan variabel dependen dengan uji statistik (Praptomo & Anam & Raudah,

2016). Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan

antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di

puskesmas Dinoyo Kota Malang. Analisa data yang digunakan untuk menilai penelitian

ini adalah uji chi-square pada SPSS for Windows.

Interpretasi hasil uji Chi Square jika nilai p<0.05 maka diartikan bahwa terdapat

korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji dan apabila nilai p>0.05 maka

diartikan bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji.

Menurut Dahlan (2014) syarat dilakukannya Uji Chi Square antara lain sebagai berikut :

1. Semua hipotesis untuk kategorik tidak berpasangan menggunakan Chi

Square bila memenuhi syarat

2. Syarat Chi Square adalah sel yang mempunyai nilai Expected kurang dari

5 minimal 20% dari jumlah sel.

3. Jika syarat Chi Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya.

79

1. Tabel 2x2

Untuk tabel 2x2, alternative Chi square adalah uji Fisher

2. Tabel 2Xk

a. Bila ordinal dan tujuannya membandingkan proporsi, alternatifnya Chi Square

adalah menjadikannya beberapa tabel

b. Bila ordinal dan tujuannya membandingkan trend, alternative Chi Square

adalah Mann-Whitney

c. Bila ordinal dan sel digabungkan secara substansi, lakukan penggabungan sel

d. Jika nominal, alternative Chi Square adalah penggabungan sel. Bila tidak dapat

digabung secara substansi, buatlah menjadi beberapa tabel 2x2

3. Tabel (>2)x(>2)

a. Jika salah satu variabel ordinal dan tujuannya membandingkan proporsi,

buatlah menjadi beberapa tabel 2x2

b. Jika salah satu variabel ordinal dan tujuannya melihat trend, alternative Chi

square adalah Kruskal-Wallis

c. Bila ordinal dan sel dapat digabung secara substansi, lakukan penggabungan

sel

d. Bila tidak dapat digabung secara substansi, buatlah menjadi beberapa BxK

Jadi untuk analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square dengan

nilai expected count yang dibawah 5 maksimal 20% jika syarat terpenuhi bisa

menggunakan Chi Square dengan uji hipotesis komparatif kategorik tidak berpasangan

3x2, namun jika tidak terpenuhi memakai Kruskal wallis + Post Hoc.

4.11 Etika Penelitian

Menurut (Notoatmodjo, 2012), dalam melakukan penelitian peneliti perlu

membawa rekomendasi dan institusi untuk pihak lain dengan cara mengajukan

80

permohonan lain kepada institusi/ Lembaga tempat penelitian yang dituju oleh

peneliti. Setelah mendapat persetujuan barulah peneliti dapat melakukan penelitian

dengan menekankan masalah etika meliputi :

1. Lembar persetujuan penelitian (informed consent)

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed concent tersebut diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat rekomendasi dari dekan

Fikes UMM dan permintaan ijin kepada Kepala Puskesmas Dinoyo untuk melakukan

penelitian permohonan studi pendahuluan dan ijin penelitian dari informed consent atau

surat persetujuan riset diberikan oleh peneliti kepada responden yang berisi tentang

informasi studi penelitian tentang maksud dan tujuan penelitian serta dampaknya,

sehingga responden dapat kesediannya. Jika subyek bersedia maka harus

menandatangani lembar persetujuan dan apabila tidak bersedia maka peneliti tidak

akan memaksa dan tetap menghormati hak – hak subjek.

2. Tanpa nama (anonymity)

Anonimty adalah konsep perlindungan peserta riset, responden berhak untuk

menyebunyikan nama sepanjang proyek riset. Informasi yang berhubungan dengan

klien, kenyataan bahwa individu tertentu telah berpartisipasi dalam studi diberitahukan

pada orang lain diluar riset kecuali menyangkut masalah hokum dan persidangan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Confidentiality adalah sebuah masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, dan hanya kelompok data tertentu yang akan di laporkan

sebagai hasil.