Bab iv konstitusi

49

Transcript of Bab iv konstitusi

Waktu : 6 x 45 Menit(Keseluruhan KD)

Standar Kompetensi :4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi

Kompetensi Dasar :4.1. Mendeskripsikan hubungan

dasar negara dengan

konstitusi.

4.2. Menganalisis substansi

konstitusi negara.

4.3. Menganalisis kedudukan

Pembukaan UUD 1945 Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

4.4. Menunjukkan sikap positif

terhadap konstitusi negara.

Waktu : 4 x 45 Menit

Standar Kompetensi :

4. Menganalisis hubungan dasar

negara dengan konstitusi

Kompetensi Dasar :4.1. Mendeskripsikan hubungan dasar negara

dengan konstitusi.4.2. Menganalisis substansi konstitusi negara.

(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :

Menguraikan pengertian dasar negara dan konstitusi.

Mendeskripsikan substansi konstitusi negara.

Menganalisis cara pembentukan dan mengubah konstitusi.

Pengertian Dasar Negara

HUBUNGAN DASAR

NEGARA DENGAN

KONSTITUSI

Sifat dan Fungsi Konstitusi

Pengertian

Konstitusi

Substansi

Konstitusi Negara

Kedudukan Konstitusi

Cara Membentuk dan Meru-

bah Konstitusi

• Herman Heller

• Oliver Cromwell

• Lasalle

• Bolingbroke

• C.F. Strong

Dasar negara, mrp pedoman dlm mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan

negara yg mencakup berbagai bidang kehidupan.

a. Pengertian Dasar Negara

Dasar negara bangsa Indonesia, adalah Pancasila yang

berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma

tertinggi dalam negara, serta sebagai sumber segala

sumber hukum (TAP. MPRS No.XX/MPRS/1966, jo. TAP.

MPR No.V/MPR/1973, jo. TAP. MPR No. IX/MPR/ 1978).

Penegasan kembali, tercantum dalam TAP. MPR

No.XVIII/MPR/1998 .

1.Hubungan Dasar Negara dgn Konstitusi

b. Pengertian Konstitusi

Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti

keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau

hukum dasar (droit constitunelle). Konstitusi, ada

yg dalam bentuk dokumen tertulis ada juga yang

tidak tertulis (pelopor Bolingbroke).

Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi”

berarti piagam dasar atau undang-undang dasar (loi

constitunelle), yaitu suatu dokumen lengkap

mengenai peraturan-peraturan dasar negara,

contoh UUD 1945 (pelopor Lord Bryce dan C.F.

Strong).

Lanjutan ...........

Konstitusi

Pendapat

Herman Heller

Oliver Cromwell

Lasalle

Struycken

Konstitusi ≠ UUD

Konstitusi = UUD

Herman Heller, Konstitusi mempunyai arti yang

lebih luas dari pada Undang-Undang Dasar.

Struycken, Konstitusi adalah Undang-Undang Dasar.

Konstitusi memuat garis-garis besar dan asas tentang

organisasi dari pada negara.

Lanjutan ...........

Oliver Cromwell, UUD itu sebagai “instrument of

government” bahwa undang-undang dibuat, sebagai

pegangan untuk memerintah (Konstitusi dan UUD).

Lasalle, bahwa konstitusi sesungguhnya

menggambarkan hubu-ngan antara kekuasaan yang

terdapat di dalam masyarakat.

K.C. Wheare, konstitusi dapat dibagi 2 (dua), yaitu :

a. Konstitusi yang semata-mata berbicara sebagai

naskah hukum ”the rule of the constitution”.

b. Konstitusi yang bukan saja mengatur ketentuan-

ketentuan hukum, tetapi juga mencantumkan

ideologi, aspirasi, cita-cita politik dan pengakuan

kepercayaan.

Sifat Konstitusi

c. Substansi Konstitusi

Negara

Sifat Umum Konstitusi :

Normatif, aturan yang harus ditaati oleh penyelenggara negara dan warga negaranya.

Nominal, pilihan pasal yg dilaksanakan oleh penguasa.

Semantik, UUD hanya sebagai simbol sedangkan aturan bernegara menurut kemauan politik penguasa.

K

O

N

S

T

I

T

U

S

I

Flexible/Luwes

Rigid / Kaku

Ditentukan

Dengan

Ukuran

Cara Merubah Konstitusi

Apakah Konstitusi itu mudah atau tidak

mengikuti perkembangan jaman

Sifat Umum

Sifat pokok konstitusi negara :

Flexible, agar mudah mengikuti perkembangan

jaman (Inggris dan Selandia Baru).

Rigid, agar tidak mudah dirubah hukum dasarnya

(Amerika, Kanada, Jerman dan Indonesia)

Lanjutan ...........

Fungsi Pokok, Konstitusi atau UUD adl untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang, sehingga hak-hak warga negara dapat terlindung (Konstitusionalisme).

Fungsi

Konstitusi

Fungsi Umum :

Kontrol Penyelenggaraan negara,

Indikator keberhasilan pemerintahan,

Kontrak sosial antara warga negara dengan penyelenggara negara.

Secara operasional fungsi suatu konstitusi

sebagai berikut : Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif

Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga negara

Menentukan lembaga negara bekerja sama satu dengan lainnya

Menentukan hubungan di antara lembaga negara

Menentukan pembagian kekuasaan dalam negara, baik yang sifatnya horizontal maupun vertikal

Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-wenang penguasa

Menjadi landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan menurut sistem ketatanegaraan

Lanjutan ...........

Substansi

Konstitusi

Lanjutan ...........

Memuat tentang ;

Tujuan negara,

Lembaga negara,

Pembagian kekuasaan,

Hak asasi manusia,

Sistem pemerintahan,

Hubungan pusat dan daerah,

Prosedur penyelesaian

pertikaian,

Pengawasan penjabat negara &

perubahan konstitusi.

Lanjutan ...........

Setiap UUD Memuat Ketentuan :

Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan

antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Hak-hak asasi manusia (biasa disebut Bill of

Right) kalau berbentuk naskah tersendiri.

Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar.

Adakalanya memuat larangan untuk mengubah

sifat tertentu dari Undang-Undang Dasar.

UUD mempunyai fungsi khusus & mrp perwujudan dari hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh pemerintah dan penguasa.

Lanjutan ...........

Kedudukan Konstitusi (UUD)

Dalam perkembangan pemerintahan negara

demokrasi, Undang-Undang Dasar mutlak adanya.

Dengan adanya Undang-Undang Dasar baik rakyat,

pemerintah maupun penguasa negara dapat

mengetahui aturan pokok atau dasar-dasar

mengenai ketatanegaraannya.

Kedudukan Undang-Undang Dasar

di suatu negara sangat penting

artinya untuk mengatur sebaik-

baiknya dalam penyelenggaraan

pemerintahan negara.

Cara Pembentukan & Mengubah Konstitusi

No Dengan Cara K e t e r a n g a n

1. Pemberian Raja memberikan suatu UUD, dan kekuasaan

akan dijalankan oleh suatu badan tertentu.

UUD itu timbul, karena takut akan timbul

revolusi. Dng UUD kekuasaan raja dibatasi.

2. Sengaja

Dibentuknya

Pembuatan suatu UUD dilakukan setelah

negara itu didirikan.

3. Cara

Revolusi

Pemerintahan baru hasil revolusi, dng perse-

tujuan rakyat/pemerintah mengambil suatu

permusyawaratan untuk menetapkan UUD.

4. Cara Evolusi Melakukann perubahan secara berangsur-

angsur membentuk UUD baru.

1) Cara Pembentukan

2) Cara Mengubah

Lanjutan ...........

No Dengan Cara K e t e r a n g a n

1. Oleh Badan

Legislatif/

Perundangan

Biasa

Dilakukan oleh Badan Legislatif, hanya harus

dengan syarat yang lebih berat dari pada

membuat undang-undang biasa (bukan

Undang-Undang Dasar).

2. Referandum Yaitu dengan jalan pemungutan suara

diantara rakyat yang mempunyai hak suara.

3 Oleh Badan

Khusus

Badan khusus yang bertugas hanya untuk

mengubah Undang-Undang Dasar saja.

4. Khusus di

Negara

Federasi

Perubahan UUD itu baru dapat terjadi jika

mayoritas negara-negara bagian dari federasi

itu tadi menyetujui perubahan.

1. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan dasar negara merupa-kan “filsafat negara” yang berkedudukan sebagai “sumber tertib hukum dalam negara” !

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Hubungan Dasar Negara (Pengertian Dasar Negara dan Konstitusi) Substansi Kons-titusi, dilanjutkan Penugasan dng menjawab pertanyaan sbb :

2. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa Konstitusi Negara mempunyai kedudukan penting di dalam penyelenggaraan kehidupan negara ! ……………………………………………………………………….

Dilakukan Perubahan Tidak Dilakukan Perubahan

……………………………………………. …………………………………………

Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1

3. Tuliskan hal-hal yang mendasari (alasan penjelasan) suatu konstitusi negara dilakukan perubahan atau tidak ! ........................

a. Filsafat negara : ................................................................................

b. Sumber tertib hukum dalam negara : ..........................................

Waktu : 4 x 45 Menit

Kompetensi Dasar :4.3. Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD

1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia.4.4. Menunjukkan sikap positif terhadap

konstitusi negara.

Standar Kompetensi :

4. Menganalisis hubungan dasar

negara dengan konstitusi

(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :

Mendeskripsikan kedudukan Pembukaan UUD 1945

Menganalisis hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945.

Menganalisis perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan negara komunis

Menampilkan dengan contoh sikap positif terhadap konstitusi negara

Pembukaan

UUD 1945

PEMBUKAAN

UUD 1945 NEGARA

KESATUAN

REPUBLIK

INDONESIA

Hub. Pembukaan

Dgn Batang Tubuh

UUD 1945

Tata Urutan Peraturan

Perundangan

Kedudukan Pembukaan

Makna Dalam Pembukaan

Pokok-pokok Pikiran

Dalam Pembukaan

1. UUD 1945

2. Ketetapan MPR

3. Undang-Undang

4. Peraturan Pem.

5. Per. Pel. Lainya

6. Kep. Presiden

Perbandingan Konstitusi pada Negara Republik

Indonesia dengan Negara Liberal dan Negara Komunis

Sikap Positif Terhadap Konstitusi pada Negara

a. Kedudukan Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber motivasi dan aspirasi, tekad dan semangat

bangsa Indonesia, serta cita hukum dan cita moral yang ingin ditegakkan dalam lingkungan

nasional maupun internasional.

Pembukaan UUD 1945 dijadikan norma fundamental.

Rumusan kata dan kalimatnya tidak boleh diubah oleh

siapapun, termasuk MPR hasil pemilu. Penguba-han

Pembukaan UUD 1945 berarti pengubahan esen-si cita

moral dan cita hukum yang ingin diwujudkan dan

ditegakkan oleh bangsa Indonesia.

2. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan RI Tahun 1945.

Lanjutan ...........

Pembukaan UUD 1945 dalam hubungannya dengan batang tubuh UUD 1945, mempunyai kedudukan :

• Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka Pembu-kaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945. Sebagai Pokok Kaidah Negara yang fundamental, Pem-bukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945.

• Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan mempunyai kedudukan lebih tinggi.

• Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara fundamental yang menentukan adanya UUD Negara tersebut (sumber hukum dasar).

• Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok pikiran yang akan diwujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945.

b. Makna Yang Terkandung Pembukaan UUD 1945

Alinea Pertama, antara lain : Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam segala bentuk.

Alinea Kedua, antara lain : Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan dalam melawan penjajah.

Alinea Ketiga, antara lain : Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa.

Alinea Keempat, antara lain : Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, Disusun dalam UUD, Berkedaulatan Rakyat dan Dasar Negara Pancasila.

c. Makna Pembukaan UUD 1945 Dalam Perjuangan

Bangsa Indonesia

Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan

khidmat dalam empat alinea itu, setiap alinea kata-

katanya mengandung arti dan makna yang sangat

dalam, mempunyai nilai-nilai yg universal & lestari.

Universal, krn mengandung nilai-nilai yg dijunjung

tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh muka

bumi;

Lestari, krn mampu menampung dinamika masyara-

kat, dan akan tetap menjadi landasan perjuangan

bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap

setiap kepada Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.

Pokok pikiran pertama : ”Negara – begitu bunyinya –”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Pokok pikiran kedua : ”Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”. .

Pokok pikiran ketiga : ”Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakayatan dan permusyawaratan/ perwakilan”.

Pokok pikiran keempat : ”Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.

d. Pokok-pokok Pikiran Dlm Pembukaan UUD 1945

e. Hubungan Pembukaan Dengan Batang Tubuh

UUD 1945

Pembukan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dng Batang Tubuh UUD 1945, karena mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal di Batang Tubuh UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945, memuat dasar falsafah negara Pancasila dan Batang Tubuh UUD 1945 yang merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini menjadi rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.

Bahwa pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, merupakan ”— suasanan kebatinan dari UUD Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum

yang menguasai hukum dasar negara, baik tertulis maupun tidak tertulis”--.

Pada awalnya tercantum

di dalam TAP MPRS

No.XX/MPRS/1966,

Selanjutnya dikukuhkan

kembali dengan TAP MPR

No.V/MPR/1973, dan TAP

MPR No.IX/MPR/1978. Di

era reformasi, dirubah

dengan keluarnya TAP

MPR Nomor III/MPR/2003

1. UUD 1945

2. Ketetapan MPR

3. Undang-undang

4. Peraturan Pemerintah

5. Per. Pelaksana Lainya

6. Keputusan Presiden

f. Tata Urutan Peratutan Perundangan Yang Berlaku di

Indonesia

Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Kedudukan Pembu-

kaan UUD 45, dan Tata Urutan PP, lakukan Strategi Pembelaja-

ran dengan Penugasan (CIRC) Cooperative Integrated Reading

And Composition / Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. :

1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 3 – 4 orang.

2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai dengan topik

pembelejaran.

3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan

menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap

wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.

4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.

5. Buatlah kesimpulan bersama.

6. Penutup.

3. Perbandingan Konstitusi Pada Negara RI dengan Negara Liberal & Negara Komunis

Mekanisme demokrasi Pancasila telah tercantum di dalam Penjelasan UUD 1945. Penjabaran lebih lanjut sistem Pemerintahan negara sebagai berikut :

• Indonesia ialah negara yg berdasar atas hukum.

• Indonesia menggunakan sistem konstitusional.

• Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR.

• Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara tertinggi di bawah majelis.

• Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.

• Menteri negara adalah pembantu Presiden ; Menteri negara tdk bertanggung jawab kpd DPR.

• Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

a. Konstitusi Negara Republik Indonesia

Lanjutan ...........

Lembaga-lembaga Kenegaraan

1. Majelis Permusyawaratan

Rakyat (MPR)

2. Presiden

3. Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR)

4. Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK)

5. Mahkamah Agung (MA)

Konsepsi

Konstitusi

negara

republik

Indonesia

bersumber

kepada UUD

1945, dan

berdasarkan

Pancasila.

Negara tidak boleh campur tangan dalam urusan pribadi, ekonomi, dan agama warganya.

Negara hanya berfungsi sebagai “Penjaga Malam”, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban

individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam memperjuangkan kehidupannya.

b. Konstitusi Pada Negara Liberal

Bentuk negara yang diidamkan aliran liberalisme

adalah demokrasi parlementer dengan persamaan

hak bagi seluruh rakyat di depan hukum dan

penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.

1) Konstitusi di Negara Inggris

Pemerintahan negara Inggris dikenal sebagai induknya

parlementaria (mother of parliament), dengan ciri-ciri :

Kekuasaan legislatif (DPR/Parlemen) lebih kuat dari

kekuasaan eksekutif (Pemerintah = Perdana Menteri).

Menteri-menteri (kabinet) harus mempertanggungja-

wabkan semua tindakannya kepada DPR.

Program-program kebijaksanaan kabinet harus dise-

suaikan dengan tujuan politik sebagian besar anggota

parlemen.

Kedudukan kepala negara (raja, ratu, pengeran, atau

kaisar) hanya sebagai lambang atau simbol yang tidak

dapat diganggu gugat.

Lanjutan ...........

Raja atau ratu sebagai pemegang tahta kerajaan, dalam

pemerintahan bersifat seremonial.

Ratu memberi persetujuan resmi terhadap undang-

undang yang telah disahkan oleh parlemen, tetapi

tidak boleh menyatakan pendapatnya secara terbuka.

Ratu bertanggung jawab atas penunjukkan Perdana

Menteri dan pembubaran parlemen sebelum masa

pemilihan.

Kekuasaan dan hak-hak istimewa raja/ratu, sebenarnya

tergantung pada Perdana Menteri dan Kabinetnya.

Menteri-menteri kabinet berasal dari partai mayoritas

dalam Majelis Rendah (House of Commons). Sedangkan

raja/ratu secara otomatis menduduki jabatan warisan

dalam Majelis Tinggi (House of Lord).

Lanjutan ...........

Gambaran tentang sistem pemerintahan parlementer

model Kerajaan Inggris

PARLEMEN

PERDANA MENTERI

DEWAN MENTERI-MENTERI

(KABINET)

PEMILIH

Pemilihan

Umum

Artikulasi

Kepentingan

Keterangan :

: Mosi tidak percaya

dari pihak legislatif

(parlemen) kepada

pemerintah (eksekutif)

: Pertanggungjawaban

dari pihak eksekutif (PM

dan Kabinetnya) kepada

parlemen (legislatif)

2) Konstitusi di Negara Komunis

Komunisme merupakan aliran politik yang menganut ajaran Karl Marx dan Friedrich Engeldalam naskah yang diperunutukan bagi kaum komunist di London dengan judul Manifesto Komunist yang dibuat di Brusel pada tahun 1847.

Komunisme yang menjadi dasar bagi konstitusi di RRC,

juga mencerminkan suatu gaya hidup berdasarkan

nilai-nilai :

Gagasan monisme (sebagai lawan dari pluralisme)

Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah guna

mencapai komunisme.

Negara merupakan alat untuk mencapai

komunisme.

Menurut komunisme, demokrasi rakyat adalah “bentuk khusus demokrasi yang memenuhi fungsi diktatur proletar”. Bentuk khusus ini telah ber-kembang di negara-negara Eropa Timur (sebelum runtuhnya Uni Soviet ) dan di Tiongkok (RRC).

Pembuat keputusan paling tinggi dalam sistem politik Cina adalah Partai Komunis Cina (PKC) yang

menentukan semua kebijaksanaan.

Lanjutan ...........

Tidak ada proses legislatif secara terbuka dan relatif

sedikit undang-undang publik yang diumumkan.

Keputusan-keputusan banyak berupa pernyataan

umum tentang kebijaksanaan atau doktrin.

Republik Rakyat Cina berdiri tahun 1949, & baru

pada tahun 1954 menetapkan Konstitusinya

da-lam Konggres Rakyat Nasional yang

menyebut-kan “bahwa demokrasi rakyat

dipimpin oleh kelas pekerja dalam hal ini

dikelola oleh Partai Komunis Cina (PKC)

sebagai inti kepemimpinan pemerintahan”.

Lanjutan ...........

Lembaga-Lembaga Kenegaraan, terdiri dari :

Ketua PKC dan Sekjen PKC

Konggres Rakyat Cina (KRC)

Mahkamah Rakyat Tertinggi dan Kejaksaan Rakyat Tertinggi

Lanjutan ...........

Struktur Sistem Pemerintahan Pusat di Republik Rakyat Cina (RRC)

KETUA DEWAN PERTAHAN

NASIONAL

KONFERENSI

NEGARA TERTINGGI

KOMITE

TETAP

KONGGRES

RAKYAT

NASIONAL

DEWAN NEGARA

PERDANA MENTERI

15 Wakil Perdana

Menteri, Sekretaris

Jenderal, Menteri-

menteri dan Kepala-

Kepala Komisi

49 Kementerian dan

Komisi

MAHKAMAH

RAKYAT

TERTINGGI

KEJAKSAANR

AKYAT

TERTINGGI

Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Konstitusi Pada NegaraLiberal (Inggris) dan Negara Komunis (Republik Rakyat Cina),dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau

pernyataan sebagai berikut :Bentuk kelompok dengan

1. Konstitusi di negara liberal dan konstitusi negara komunis memiliki perbedaan pokok baik secara teroritis maupun penerapannya. Tuliskan hal-hal yang anda ketahui berikut ini :

No Subyek Uraian Singkat

1. Sumber Ideologi ..........................................................

2.Nama-nama tokoh

terkenal

..........................................................

3.Penerapan dalam

ketatanegaraan

...........................................................

...........................................................

Lanjutan ...........

a. Pada negara liberal (Inggris) : ..................................................

b. Pada negara komunis (RRC) : ...................................................

2. Berikan penjelasan kedudukan lembaga legislatif dan eksekutif pada negara liberal (Inggris) dan Komunis (RRC) !

3. Berikan tanggapan penjelasan, bagaimanakah ketatanegaraan negara komunis RRC yang jabatan perdana menterinya selalu dipegang oleh Ketua Parti Komunis China (PKC) ! ..................................................................................................................................................................................................................

4. Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara

UUD, merupakan perwujudan atau manifestasi dari

hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh

rakyat, tetapi juga oleh pemerintah serta penguasa.

Setiap warga

negara

hendaknya

memiliki

keinginan

kuat

terhadap

konstitusi

negara sbb :

Budaya “taat

asas” & “taat

hukum”

1. Bersikap terbuka

2. Mampu mengatasi masalah

3. Menyadari adanya

perbedaan

4. Memiliki harapan realistis

5. Penghargaan terhadap

karya bangsa sendiri

6. Mau menerima dan

memberi umpan balik

SOAL ESSAY/URAIANJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan

jelas !

1. Jelaskan, mengapa setiap negara harus memiliki dasar negara atau konstitusi ?

2. Jelaskan yang dimaksud Konstitusionalisme menurutpendapat Carl J. Friedrich !

3. Jelaskan kedudukan Presiden republik Indonesia dalam kedudukannya sebagai kepala pemerintahan, mempunyai kekuasaan dalam bidang yudikatif !

4. Tuliskan apa yang menjadi ciri khas dari konstitusi yang diterapkan di negara komunis RRC !

5. Jelaskan bagaimana hubungan antara pokok-pokok pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 !

STUDI KASUS

Setelah Keputusan Mahkamah Konstitusi

Keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan Pasal 60 huruf (g) Undang-undang Pemilu 2003, tentang larangan calon legislatif (caleg) bekas anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Keputusan Mahkamah Konstitusi ini dianggap positif, karena telah menghilangkan salah satu pasal perundangan yang diskriminatif, sehingga memberi ruang (meskipun masih kecil) untuk proses rekonsiliasi ke Indonesia masa depan yang lebih adil dan beradab.

Sumber : Media Indonesia, 1/3/2004 (Halaman 1)

Tagihan Tugas :

1. Baca baik-baik studi kasus di atas, kemudian apa yang

dapat anda komentari ?

2. Berikan beberapa argumentasi, mengapa pada masa

orde baru PKI dilarang dan era reformasi ini cende-

rung ada upaya untuk dicabut larangan secara konsti-

tusional tentang PKI !

3. Dalam upaya rekonsiliasi dengan PKI di Indonesia,

prasyarat apa yang harus dipersiapkan baik bagi

orang-orang yang terlibat langsung PKI maupun anak

dan turunannya, serta diri kita sendiri ?

4. Sikap anda dari sudut pandang dasar negara Pancasila

terhadap kasus tersebut diatas ?

Ciri khas dari demokrasi konstitusional ialah

gagasan bahwa pemerintah yang demokratis

adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya

dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-

wenang terhadap warga negaranya. Pembatasan-

pembatasan atas kekuasaan pemerintah

tercantum dalam konstitusi ; maka dari itu

sering dise-but “pemerintah berdasarkan

konstitusi” (constitutional government).

INQUIRI

Tagihan Tugas :

1.Gali informasi kembali yang dimaksud dengandemokrasi konstitusional !

2.Bagaimana suatu konstitusi dapat diterapkan baikoleh penguasa maupun warga negaranya !

3.Dari sudut pandang “keadilan”, manakah yang lebih baik antara demokrasi konstitusional (negara-negara liberal) dengan demokrasi rakyat (negara-negara komunis) !

4.Apa sajakah sikap positif yang harus dilakukanuntuk tetap tegaknya konstitusi di Indonesia yangberdasarkan demokrasi Pancasila, terutama untukpara penyelenggara negara !

Lanjutan ...........