BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1...

15
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana PT Sampurna Kuningan Juwana adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kerajinan kuningan yang bertempat di desa Growong Lor Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Pada tahun 1959 sebelum mendirikan PT Sampurna Kuningan, pendiri yaitu bapak Pawiro memulai usaha kecil-kecilan dengan memproduksi barang-barang rumah tangga yang sifatnya ringan seperti kunci almari, ongkel pintu, gembok lips, dan lain-lain. Setelah perkembangan usahanya semakin maju, maka pada tahun 1973 perusahaan tersebut diberi nama “Sampurna” agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen. Bertujuan untuk lebih meningkatkan mutu dan jumlah produksinya, anaknya yang bernama Supar setelah lulus STM bagian mesin diberi tugas untuk memimpin perusahaan sehari-hari terutama di bagian tekhnik.Sebelum mengalami kemajuan, perusahaan ini mengalami pasang surut pada tahun 1975 akibat mengalami persaingan dengan produksi buatan luar negeri yang kualitas dan harganya belum bisa disaingi.Namun pihak perusahaan tidak putus asa, mulai saat itu pemilik perusahaan mengalihkan usahanya memproduksi barang-barang yang bersifat seni seperti lampu meja, lampu dinding, vas bunga, tempat lilin, dan lain-lain. Setelah mengalihkan usahanya, perkembangan PT Sampurna Kuningan terlihat lebih maju yang sudah pasti membutuhkan tambahan tenaga kerja juga permodalan.

Transcript of BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1...

Page 1: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana

PT Sampurna Kuningan Juwana adalah salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang kerajinan kuningan yang bertempat di desa Growong Lor

Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Pada tahun 1959 sebelum mendirikan PT

Sampurna Kuningan, pendiri yaitu bapak Pawiro memulai usaha kecil-kecilan

dengan memproduksi barang-barang rumah tangga yang sifatnya ringan seperti

kunci almari, ongkel pintu, gembok lips, dan lain-lain. Setelah perkembangan

usahanya semakin maju, maka pada tahun 1973 perusahaan tersebut diberi nama

“Sampurna” agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

Bertujuan untuk lebih meningkatkan mutu dan jumlah produksinya, anaknya yang

bernama Supar setelah lulus STM bagian mesin diberi tugas untuk memimpin

perusahaan sehari-hari terutama di bagian tekhnik.Sebelum mengalami kemajuan,

perusahaan ini mengalami pasang surut pada tahun 1975 akibat mengalami

persaingan dengan produksi buatan luar negeri yang kualitas dan harganya belum

bisa disaingi.Namun pihak perusahaan tidak putus asa, mulai saat itu pemilik

perusahaan mengalihkan usahanya memproduksi barang-barang yang bersifat seni

seperti lampu meja, lampu dinding, vas bunga, tempat lilin, dan lain-lain. Setelah

mengalihkan usahanya, perkembangan PT Sampurna Kuningan terlihat lebih

maju yang sudah pasti membutuhkan tambahan tenaga kerja juga permodalan.

Page 2: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

34

Sejak awal tata kerja PT Sampurna Kuningan menggunakan sistim

kekeluargaan, yang artinya semua karyawan dianggap sebagai satu keluarga besar,

maka setelah adanya undang-undang perburuhan, atas kemauan pengusaha sendiri

telah terbentuk SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, baik mengenai kesejahteraan karyawan maupun bantuan-bantuan

sosial lainnya termasuk seragam telah ditentukan dalam perjanjian kerja antara

karyawan dengan pengusaha yang disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja

setempat.

4.1.2 Deskripsi Data

Penelitian ini menguraikan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan

budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Sampurna

Kuningan Juwana. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dalam meningkatkan produktivitas

kerja karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana. Dalam penelitian ini, sampel

penelitiannya sebanyak 48 karyawan.

Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden

menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan.Salah satu tujuan dengan

deskripsi karakteristik responden adalah memberikan gambaran yang menjadi

sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian sampel, karakteristik responden

dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, dan masa kerja.

Page 3: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

35

1) Karakteristik responden berdasarkan umur

Adapun karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat melalui

tabel berikut ini.

Table 1 Karakteristik Responden Menurut Umur

Usia Orang %

21 – 30 7 15

31 – 40 1 2

41 – 50 20 42

51 – 60 17 35

Di atas 60 3 6

JUMLAH 48 100

Tabel 2 menjelaskan bahwa karyawan yang 21-30 tahun sebanyak 7 orang

dengan presentase 15%, 31-40 tahun sebanyak 1 orang dengan presentase 2%, 41-

50 tahun sebanyak 20 orang dengan presentase 42%, 51-60 tahun sebanyak 3

orang dengan presentase 6%, di atas 60 tahun sebanyak 3 orang dengan presentase

6%. Maka jumlah karyawan terbesar adalah karyawanyang usianya 41-50 tahun

yakni 20 orang dengan presentase sebesar 42%.

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden dalam penelitian ini adalah semua karyawan PT Sampurna

Kuningan Juwana yang berjumlah 48 orang.Karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin dapat dilihat melalui tabel berikut ini.

Page 4: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

36

Table 2 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Orang %

Perempuan 17 35

Laki – Laki 31 65

JUMLAH 48 100

Tabel 3 menjelaskan bahwa jumlah karyawan PT Sampurna Kuningan

adalah 48 orang. Dimana jumlah karyawan perempuan sebesar 17 orang dengan

presentase 35% sedangkan karyawan laki-laki berjumlah 31 orang dengan

presentase sebesar 65%.

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat melalui tabel

berikut ini.

Table 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja (Tahun) Orang %

< 1 tahun 2 4

1 –12 9 19

13 – 24 17 36

25 – 36 16 33

37 – 48 4 8

JUMLAH 48 100

Tabel 4 menjelaskan bahwa karyawan yang memiliki masa kerja selama <

1 tahun sebanyak 2 orang dengan presentase 4%, 1-12 tahun sebanyak 9 orang

dengan presentase 19%, 13-24 tahun sebanyak 17 orang dengan presentase 36%,

25-36 tahun sebanyak 16 orang dengan presentase 33%, 37-48 tahun sebanyak 4

orang dengan presentase 8%. Maka jumlah karyawan terbesar adalah

Page 5: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

37

karyawanyang masa kerjanya 13 – 24 tahun yakni 17 orang dengan presentase

sebesar 36%.

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan

Uji validitas dan reliabilitas variabel gaya kepemimpinan dapat dilihat

pada tabel berikut.

Table 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Gaya Kepemimpinan

Nomor Soal Total Item

Correlation

Alpha

Cronbach

1 0,978

0,902

2 0,674

3 0,792

4 0,611

5 0,507

6 0,804

7 0,864

8 0,762

9 0,182

10 0,697

Hasil uji validitas variabel gaya kepemimpinan diperoleh nilai Item-Total

Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya semua indikator valid

kecuali nomor 9 yang hasil uji validitasnya bernilai < 0,3 yaitu 0,182. Karena

hasilnya tidak valid maka data dari butir nomor 9 tidak dipakai. Hasil uji

reliabilitas berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α), menunjukkan bahwa

indikator memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60

yaitu 0,902.

Page 6: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

38

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi

Uji validitas dan reliabilitas variabel budaya organisasi dapat dilihat pada

tabel berikut.

Table 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Gaya Kepemimpinan

Nomor Soal Total Item

Correlation

Alpha

Cronbach

1 0,483

0,842

2 0,159

3 0,527

4 0,621

5 0,456

6 0,643

7 0,658

8 0,565

9 0,707

10 0,804

Hasil uji validitas variabel budaya organisasi diperoleh nilai Item-Total

Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya senua indikator valid kecuali

nomor 2 yang hasil uji validitasnya bernilai < 0,3 yaitu 0,159. Karena hasilnya

tidak valid maka data dari butir nomor 2 tidak dipakai. Hasil uji reliabilitas

berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α), menunjukkan bahwa indikator

memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 yaitu 0,842.

4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja

Uji validitas dan reliabilitas variabel kepuasan kerja karyawan dapat

dilihat pada tabel berikut.

Page 7: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

39

Table 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Kepuasan Kerja

Nomor Soal Total Item

Correlation

Alpha

Cronbach

1 0,652

0,804

2 0,421

3 0,430

4 -0,143

5 0,729

6 0,273

7 0,534

8 0,647

9 0,499

10 0,715

Hasil uji validitas variabel kepuasan kerja diperoleh nilai Item-Total

Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya senua indikator valid kecuali

nomor 4 dan nomor 6 yang hasil uji validitasnya bernilai < 0,3 yaitu -0,143 dan

0,273. Karena hasilnya tidak valid maka data dari butir nomor 4 dan 6 tidak

dipakai. Hasil uji reliabilitas berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α),

menunjukkan bahwa indikator memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach

Alpha (α) > 0,60 yaitu 0,804.

4.3 Analisis Regresi

4.3.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

yang terdiri dari gaya kepemimpinan danbudaya organisasi terhadap variabel

dependen yaitu Kepuasan Kerja Karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.

Page 8: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

40

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Teknik ini dapat

memberikan hasil analisis pengaruh variabel independen yaitu gaya

kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) terhadap variabel dependen yaitu

kepuasan kerja (Y), secara simultan. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan

program SPSS versi 21 dirangkum dalam tabel berikut :

Table 7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.383 .366 3.783 .000

Kepemimpinan .488 .132 .631 3.696 .001

BudayaOrganisasi .272 .170 .274 1.602 .116

a. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan hasil uji regresi berganda yang dilakukan pada tabel 8, dapat

dibuat persamaan Y = 1,383 + 0,488X1 + 0,272X2 dengan nilai F = 84,335 dan

signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 < 0,05 atau terdapat

pengaruh yang positif signifikan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi

terhadap kepuasan kerja.

4.3.2 Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan

dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan secara simultan

(bersama-sama). Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F

Page 9: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

41

tabel.Apabila F hitung > F tabel, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan

apabila F hitung < F tabel, maka dikatakan pengaruhnya tidak signifikan.

Table 8 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 5.534 2 2.767 84.335 .000b

Residual 1.476 45 .033

Total 7.010 47

a. Dependent Variable: Kepuasan

b. Predictors: (Constant), BudayaOrganisasi, Kepemimpinan

Tabel anova uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 84,335

dengan tingkat (sig) 0.000 atau dapat nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari nilai

probabilitas 0.005, hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan

antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan terhadap

kepuasan kerja.

4.3.3 Uji T (Uji Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan

dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan secara parsial (sendiri-

sendiri). Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau

melihat nilai signifikansinya. Apabila t hitung > t tabel dan nilai signifikansi < α

0,05, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan apabila t hitung < t tabel dan

nilai signifikansi > α 0,05, maka dikatakan pengaruhnya tidak signifikan.

Page 10: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

42

Table 9 Hasil Uji T (Uji Parsial) Variabel Gaya Kepemimpinan

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.851 .224 8.272 .000

Kepemimpinan .682 .054 .882 12.674 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan tabel 10 diperoleh persamaan Y = 1,851 + 0,682X1 dengan

nilai t = 12,674 dan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 <

0,05 atau terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap

kepuasan kerja.

Table 10 Hasil Uji T (Uji Parsial) Variabel Budaya Organisasi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .718 .359 1.997 .052

BudayaOrganisasi .848 .077 .852 11.025 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan tabel 11 diperoleh persamaan Y = 0,718 + 0,848X2 dengan

nilai t = 11,025 dan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 <

0,05 atau terdapat pengaruh yang signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan

kerja.

Page 11: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

43

Jadi, variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2)

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan (Y) secara parsial.

4.3.4 Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.Nilai koefisiensi

determinasi untuk variabel independen lebih dari satu digunakan Adjusted R

Square, sebagai berikut :

Table 12. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .888a .789 .780 .18113

a. Predictors: (Constant), BudayaOrganisasi, Kepemimpinan

Berdasarkan tabel 12, uji determinasi menunjukkan bahwa nilai (Adjusted

R Square) 0,780 hal ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan budaya

organisasi berpengaruh 78% terhadap kepuasan kerja dan sisanya 22%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Page 12: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

44

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-beda

antara satu dan yang lainnya. Pada saat suatu proseskepemimpinan berlangsung,

seorang pemimpin mengaplikasikan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Gaya

kepemimpinan yang efektif merupakan gaya kepemimpinan yang dapat

mempengaruhi, mendorong, mengarahkan, dan menggerakkan orang-orang yang

dipimpin sesuai dengan situasi dan kondisi supaya karyawan atau pegawai mau

bekerja dengan penuh semangat dalam mencapai tujuan organisasi atau

perusahaan.

Kartono yang dikutip Syahrial (2009), gaya kepemimpinan adalah cara

bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para bawahannya

untuk berbuat sesuatu. Gaya kepemimpinan memiliki articara atau gaya seorang

pemimpin yang mampu untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan

suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk tujuan tertentu.

Dalam upaya mempengaruhi tersebut seorang pemimpin menerapkan gaya yang

berbeda-beda dalam setiap situasi. Kepemimpinan yang diperankan dengan baik

oleh seorang pemimpin mampu memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik,

hal ini akan membuat karyawan lebih berhati-hati dalam pekerjaannya mencapai

target perusahaan, hal tersebut terlihat dari kepuasan kerjanya.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan

pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1)

diperoleh koefisien sebesar 0,682, t-hitung 12,674 dan nilai signifikansi 0,000

Page 13: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

45

hasil ini menunjukkan bahwa H1 diterima Ho ditolak yang berarti terdapat

pengaruh positif signifikan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja

karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.

4.4.2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari

lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya

dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif

tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan

dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Keutamaan budaya organisasi

merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia

yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi atau perusahaan. Secara

individu maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dengan budaya

organisasi dan pada umumnya mereka akan dipengaruhi oleh keaneka ragaman

sumber-sumber daya yang ada sebagai stimulus seseorang untuk bertindak.

Robbins (2006) yang dikutip oleh Hafizh (2014 : 15) bahwa budaya

organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota

organisasi itu atau sistem makna bersama yang dihargai oleh organisasi.Budaya

organisasi adalah nilai keyakinan bersama yang mendasari identitas perusahaan

dan suatu kesepakatan bersama para anggota dalam organisasi atau perusahaan

sehingga mempermudah dalam membuat kesepakatan yang lebih luas untuk

kepentingan perorangan.Budaya organisasi menjadi pengendali dan arah dalam

membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan dirinya dalam suatu

Page 14: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

46

kegiatan organisasi. Budaya organisasi mempengaruhi produktivitas, kepuasan

kerja, komitmen, kepercayaan diri, dan perilaku etis.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan

pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel budaya organisasi (X2)

diperoleh koefisien sebesar 0,848, t-hitung 11,025 dan nilai signifikansi 0,000

hasil ini menunjukkan bahwa H1 diterima Ho ditolak yang berarti terdapat

pengaruh positif signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan

PT Sampurna Kuningan Juwana.

4.4.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan

Robbins (Gogy, 2013 : 26-27), yang mengatakan bahwa sumber budaya

organisasi salah satunya berasal dari pendiri dan juga pemimpin. Pendiri sering

disebut memiliki kepribadian dinamis, nilai yang kuat, dan visi yang jelas tentang

bagaimana organisasi seharusnya. Pendiri mempunyai peranan kunci dalam

menarik karyawan. Sikap dan nilai mereka diterima oleh karyawan dalam

organisasi, dan tetap dipertahankan sepanjang pendiri berada dalam organisasi

tersebut, atau bahkan setelah pendirinya meninggalkan organisasi. Gaya

kepemimpinan juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Tanpa

adanya budaya organisasi dan gaya kepemimpinan yang baik, karyawan akan

selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah diberikan pemimpin sehingga

menurunkan produktivitasnya.

Page 15: BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1 Analisis Hasil Penelitian . ... budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan ...

47

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan

pengujian secara simultan diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) dan

budaya organisasi (X2) diperoleh nilai F-hitung 84,335 dan nilai signifikansi

0,000 yang berarti variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi

berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Sampurna

Kuningan Juwana.