BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1...
Transcript of BAB IV - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9744/4/T1... · 4.1...
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana
PT Sampurna Kuningan Juwana adalah salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang kerajinan kuningan yang bertempat di desa Growong Lor
Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Pada tahun 1959 sebelum mendirikan PT
Sampurna Kuningan, pendiri yaitu bapak Pawiro memulai usaha kecil-kecilan
dengan memproduksi barang-barang rumah tangga yang sifatnya ringan seperti
kunci almari, ongkel pintu, gembok lips, dan lain-lain. Setelah perkembangan
usahanya semakin maju, maka pada tahun 1973 perusahaan tersebut diberi nama
“Sampurna” agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.
Bertujuan untuk lebih meningkatkan mutu dan jumlah produksinya, anaknya yang
bernama Supar setelah lulus STM bagian mesin diberi tugas untuk memimpin
perusahaan sehari-hari terutama di bagian tekhnik.Sebelum mengalami kemajuan,
perusahaan ini mengalami pasang surut pada tahun 1975 akibat mengalami
persaingan dengan produksi buatan luar negeri yang kualitas dan harganya belum
bisa disaingi.Namun pihak perusahaan tidak putus asa, mulai saat itu pemilik
perusahaan mengalihkan usahanya memproduksi barang-barang yang bersifat seni
seperti lampu meja, lampu dinding, vas bunga, tempat lilin, dan lain-lain. Setelah
mengalihkan usahanya, perkembangan PT Sampurna Kuningan terlihat lebih
maju yang sudah pasti membutuhkan tambahan tenaga kerja juga permodalan.
34
Sejak awal tata kerja PT Sampurna Kuningan menggunakan sistim
kekeluargaan, yang artinya semua karyawan dianggap sebagai satu keluarga besar,
maka setelah adanya undang-undang perburuhan, atas kemauan pengusaha sendiri
telah terbentuk SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, baik mengenai kesejahteraan karyawan maupun bantuan-bantuan
sosial lainnya termasuk seragam telah ditentukan dalam perjanjian kerja antara
karyawan dengan pengusaha yang disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja
setempat.
4.1.2 Deskripsi Data
Penelitian ini menguraikan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Sampurna
Kuningan Juwana. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dalam meningkatkan produktivitas
kerja karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana. Dalam penelitian ini, sampel
penelitiannya sebanyak 48 karyawan.
Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden
menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan.Salah satu tujuan dengan
deskripsi karakteristik responden adalah memberikan gambaran yang menjadi
sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian sampel, karakteristik responden
dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, dan masa kerja.
35
1) Karakteristik responden berdasarkan umur
Adapun karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat melalui
tabel berikut ini.
Table 1 Karakteristik Responden Menurut Umur
Usia Orang %
21 – 30 7 15
31 – 40 1 2
41 – 50 20 42
51 – 60 17 35
Di atas 60 3 6
JUMLAH 48 100
Tabel 2 menjelaskan bahwa karyawan yang 21-30 tahun sebanyak 7 orang
dengan presentase 15%, 31-40 tahun sebanyak 1 orang dengan presentase 2%, 41-
50 tahun sebanyak 20 orang dengan presentase 42%, 51-60 tahun sebanyak 3
orang dengan presentase 6%, di atas 60 tahun sebanyak 3 orang dengan presentase
6%. Maka jumlah karyawan terbesar adalah karyawanyang usianya 41-50 tahun
yakni 20 orang dengan presentase sebesar 42%.
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini adalah semua karyawan PT Sampurna
Kuningan Juwana yang berjumlah 48 orang.Karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin dapat dilihat melalui tabel berikut ini.
36
Table 2 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Orang %
Perempuan 17 35
Laki – Laki 31 65
JUMLAH 48 100
Tabel 3 menjelaskan bahwa jumlah karyawan PT Sampurna Kuningan
adalah 48 orang. Dimana jumlah karyawan perempuan sebesar 17 orang dengan
presentase 35% sedangkan karyawan laki-laki berjumlah 31 orang dengan
presentase sebesar 65%.
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat melalui tabel
berikut ini.
Table 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja (Tahun) Orang %
< 1 tahun 2 4
1 –12 9 19
13 – 24 17 36
25 – 36 16 33
37 – 48 4 8
JUMLAH 48 100
Tabel 4 menjelaskan bahwa karyawan yang memiliki masa kerja selama <
1 tahun sebanyak 2 orang dengan presentase 4%, 1-12 tahun sebanyak 9 orang
dengan presentase 19%, 13-24 tahun sebanyak 17 orang dengan presentase 36%,
25-36 tahun sebanyak 16 orang dengan presentase 33%, 37-48 tahun sebanyak 4
orang dengan presentase 8%. Maka jumlah karyawan terbesar adalah
37
karyawanyang masa kerjanya 13 – 24 tahun yakni 17 orang dengan presentase
sebesar 36%.
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Uji validitas dan reliabilitas variabel gaya kepemimpinan dapat dilihat
pada tabel berikut.
Table 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Gaya Kepemimpinan
Nomor Soal Total Item
Correlation
Alpha
Cronbach
1 0,978
0,902
2 0,674
3 0,792
4 0,611
5 0,507
6 0,804
7 0,864
8 0,762
9 0,182
10 0,697
Hasil uji validitas variabel gaya kepemimpinan diperoleh nilai Item-Total
Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya semua indikator valid
kecuali nomor 9 yang hasil uji validitasnya bernilai < 0,3 yaitu 0,182. Karena
hasilnya tidak valid maka data dari butir nomor 9 tidak dipakai. Hasil uji
reliabilitas berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α), menunjukkan bahwa
indikator memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60
yaitu 0,902.
38
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi
Uji validitas dan reliabilitas variabel budaya organisasi dapat dilihat pada
tabel berikut.
Table 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Gaya Kepemimpinan
Nomor Soal Total Item
Correlation
Alpha
Cronbach
1 0,483
0,842
2 0,159
3 0,527
4 0,621
5 0,456
6 0,643
7 0,658
8 0,565
9 0,707
10 0,804
Hasil uji validitas variabel budaya organisasi diperoleh nilai Item-Total
Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya senua indikator valid kecuali
nomor 2 yang hasil uji validitasnya bernilai < 0,3 yaitu 0,159. Karena hasilnya
tidak valid maka data dari butir nomor 2 tidak dipakai. Hasil uji reliabilitas
berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α), menunjukkan bahwa indikator
memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 yaitu 0,842.
4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja
Uji validitas dan reliabilitas variabel kepuasan kerja karyawan dapat
dilihat pada tabel berikut.
39
Table 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Kepuasan Kerja
Nomor Soal Total Item
Correlation
Alpha
Cronbach
1 0,652
0,804
2 0,421
3 0,430
4 -0,143
5 0,729
6 0,273
7 0,534
8 0,647
9 0,499
10 0,715
Hasil uji validitas variabel kepuasan kerja diperoleh nilai Item-Total
Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya senua indikator valid kecuali
nomor 4 dan nomor 6 yang hasil uji validitasnya bernilai < 0,3 yaitu -0,143 dan
0,273. Karena hasilnya tidak valid maka data dari butir nomor 4 dan 6 tidak
dipakai. Hasil uji reliabilitas berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α),
menunjukkan bahwa indikator memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach
Alpha (α) > 0,60 yaitu 0,804.
4.3 Analisis Regresi
4.3.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
yang terdiri dari gaya kepemimpinan danbudaya organisasi terhadap variabel
dependen yaitu Kepuasan Kerja Karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.
40
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Teknik ini dapat
memberikan hasil analisis pengaruh variabel independen yaitu gaya
kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) terhadap variabel dependen yaitu
kepuasan kerja (Y), secara simultan. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan
program SPSS versi 21 dirangkum dalam tabel berikut :
Table 7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.383 .366 3.783 .000
Kepemimpinan .488 .132 .631 3.696 .001
BudayaOrganisasi .272 .170 .274 1.602 .116
a. Dependent Variable: Kepuasan
Berdasarkan hasil uji regresi berganda yang dilakukan pada tabel 8, dapat
dibuat persamaan Y = 1,383 + 0,488X1 + 0,272X2 dengan nilai F = 84,335 dan
signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 < 0,05 atau terdapat
pengaruh yang positif signifikan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi
terhadap kepuasan kerja.
4.3.2 Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan
dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan secara simultan
(bersama-sama). Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F
41
tabel.Apabila F hitung > F tabel, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan
apabila F hitung < F tabel, maka dikatakan pengaruhnya tidak signifikan.
Table 8 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 5.534 2 2.767 84.335 .000b
Residual 1.476 45 .033
Total 7.010 47
a. Dependent Variable: Kepuasan
b. Predictors: (Constant), BudayaOrganisasi, Kepemimpinan
Tabel anova uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 84,335
dengan tingkat (sig) 0.000 atau dapat nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari nilai
probabilitas 0.005, hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan terhadap
kepuasan kerja.
4.3.3 Uji T (Uji Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan
dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan secara parsial (sendiri-
sendiri). Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau
melihat nilai signifikansinya. Apabila t hitung > t tabel dan nilai signifikansi < α
0,05, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan apabila t hitung < t tabel dan
nilai signifikansi > α 0,05, maka dikatakan pengaruhnya tidak signifikan.
42
Table 9 Hasil Uji T (Uji Parsial) Variabel Gaya Kepemimpinan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.851 .224 8.272 .000
Kepemimpinan .682 .054 .882 12.674 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Berdasarkan tabel 10 diperoleh persamaan Y = 1,851 + 0,682X1 dengan
nilai t = 12,674 dan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 <
0,05 atau terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja.
Table 10 Hasil Uji T (Uji Parsial) Variabel Budaya Organisasi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .718 .359 1.997 .052
BudayaOrganisasi .848 .077 .852 11.025 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Berdasarkan tabel 11 diperoleh persamaan Y = 0,718 + 0,848X2 dengan
nilai t = 11,025 dan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 <
0,05 atau terdapat pengaruh yang signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan
kerja.
43
Jadi, variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2)
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan (Y) secara parsial.
4.3.4 Uji Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.Nilai koefisiensi
determinasi untuk variabel independen lebih dari satu digunakan Adjusted R
Square, sebagai berikut :
Table 12. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .888a .789 .780 .18113
a. Predictors: (Constant), BudayaOrganisasi, Kepemimpinan
Berdasarkan tabel 12, uji determinasi menunjukkan bahwa nilai (Adjusted
R Square) 0,780 hal ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi berpengaruh 78% terhadap kepuasan kerja dan sisanya 22%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
44
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-beda
antara satu dan yang lainnya. Pada saat suatu proseskepemimpinan berlangsung,
seorang pemimpin mengaplikasikan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Gaya
kepemimpinan yang efektif merupakan gaya kepemimpinan yang dapat
mempengaruhi, mendorong, mengarahkan, dan menggerakkan orang-orang yang
dipimpin sesuai dengan situasi dan kondisi supaya karyawan atau pegawai mau
bekerja dengan penuh semangat dalam mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.
Kartono yang dikutip Syahrial (2009), gaya kepemimpinan adalah cara
bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para bawahannya
untuk berbuat sesuatu. Gaya kepemimpinan memiliki articara atau gaya seorang
pemimpin yang mampu untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan
suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk tujuan tertentu.
Dalam upaya mempengaruhi tersebut seorang pemimpin menerapkan gaya yang
berbeda-beda dalam setiap situasi. Kepemimpinan yang diperankan dengan baik
oleh seorang pemimpin mampu memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik,
hal ini akan membuat karyawan lebih berhati-hati dalam pekerjaannya mencapai
target perusahaan, hal tersebut terlihat dari kepuasan kerjanya.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan
pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1)
diperoleh koefisien sebesar 0,682, t-hitung 12,674 dan nilai signifikansi 0,000
45
hasil ini menunjukkan bahwa H1 diterima Ho ditolak yang berarti terdapat
pengaruh positif signifikan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja
karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.
4.4.2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari
lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya
dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif
tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan
dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Keutamaan budaya organisasi
merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia
yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi atau perusahaan. Secara
individu maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dengan budaya
organisasi dan pada umumnya mereka akan dipengaruhi oleh keaneka ragaman
sumber-sumber daya yang ada sebagai stimulus seseorang untuk bertindak.
Robbins (2006) yang dikutip oleh Hafizh (2014 : 15) bahwa budaya
organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota
organisasi itu atau sistem makna bersama yang dihargai oleh organisasi.Budaya
organisasi adalah nilai keyakinan bersama yang mendasari identitas perusahaan
dan suatu kesepakatan bersama para anggota dalam organisasi atau perusahaan
sehingga mempermudah dalam membuat kesepakatan yang lebih luas untuk
kepentingan perorangan.Budaya organisasi menjadi pengendali dan arah dalam
membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan dirinya dalam suatu
46
kegiatan organisasi. Budaya organisasi mempengaruhi produktivitas, kepuasan
kerja, komitmen, kepercayaan diri, dan perilaku etis.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan
pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel budaya organisasi (X2)
diperoleh koefisien sebesar 0,848, t-hitung 11,025 dan nilai signifikansi 0,000
hasil ini menunjukkan bahwa H1 diterima Ho ditolak yang berarti terdapat
pengaruh positif signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan
PT Sampurna Kuningan Juwana.
4.4.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan
Robbins (Gogy, 2013 : 26-27), yang mengatakan bahwa sumber budaya
organisasi salah satunya berasal dari pendiri dan juga pemimpin. Pendiri sering
disebut memiliki kepribadian dinamis, nilai yang kuat, dan visi yang jelas tentang
bagaimana organisasi seharusnya. Pendiri mempunyai peranan kunci dalam
menarik karyawan. Sikap dan nilai mereka diterima oleh karyawan dalam
organisasi, dan tetap dipertahankan sepanjang pendiri berada dalam organisasi
tersebut, atau bahkan setelah pendirinya meninggalkan organisasi. Gaya
kepemimpinan juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Tanpa
adanya budaya organisasi dan gaya kepemimpinan yang baik, karyawan akan
selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah diberikan pemimpin sehingga
menurunkan produktivitasnya.
47
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan
pengujian secara simultan diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) dan
budaya organisasi (X2) diperoleh nilai F-hitung 84,335 dan nilai signifikansi
0,000 yang berarti variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi
berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Sampurna
Kuningan Juwana.