BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/4108/10/2012-1-61201-261408095-bab4... ·...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/4108/10/2012-1-61201-261408095-bab4... ·...
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Perseroan berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama
PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No. 228 tanggal 14
Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No. 249 tanggal 15 November 1990 dan
yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat
dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No.C2-2915.HT.01.01 Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah
didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581
tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah
namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses
Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang
dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta.
Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan,
perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No.37 tanggal 20 Juli 2000, yang dibuat dihadapan
Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, akta tersebut telah dilaporkan dan
38
disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-17648.HT.01.04.TH.2000 tanggal
14 Agustus 2000 dan Keputusan No.C-17649.HT.01.04.TH.2000 tanggal 14
Agustus 2000, dan Akta Pernyataan No.18 tanggal 21 Mei 2004, yang dibuat
dihadapan Endrawila Partama, SH, sebagai pengganti dari Benny Kristianto, SH.,
Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia berdasarkan surat Menteri Kehakiman No. C13821. HT. 01. 04.
TH. 2004 tanggal 2 Juni 2004. Pada RUPSLB yang diadakan pada tanggal 25 Juni
2004, telah disetujui perubahan pasal 11 ayat1 dan pasal 12 ayat 8 Anggaran
Dasar tersebut pelaporannya telah diterima oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia pada tanggal 25 Juni 2004 dibawah No. C-16055 HT. 01. 04. TH.
2004. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk beralamatkan di Sudirman Plaza,
Indofood Tower, jalan Jenderal Sudirman Kav. (76-78) Jakarta.
Perseroan adalah produsen mi instan yang meliputi pembuatan mi dan
pembuatan bumbu mi instan serta pengolahan gandum menjadi tepung terigu.
Fasilitas produksi untuk produk mi instan terdiri dari 14 pabrik yang tersebar di
pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, sedangkan untuk bumbu mi
instan terdiri dari 3 pabrik di pulau Jawa dan untuk pengolahan gandum terdiri
dari 2 pabrik di Jakarta dan Surabaya yang didukung oleh 1 pabrik kemasan
karung tepung di Citereup. Berawal dari sebuah perusahaan mi instan, Indofood
secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food
Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
39
menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai
perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood
didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya
dikenal di seluruh penjuru Nusantara.
Perseroan mengoperasikan empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang
saling melengkapi:
- Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam produk
makanan dalam kemasan yang tercakup dalam Divisi Mi Instan, Penyedap
Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus. Dengan
diakuisisinya PT Indolakto (Indolakto) pada tahun 2008, Divisi Dairy
merupakan segmen baru di Grup CBP yang akan memperkuat posisi Grup ini
di pasar yang memiliki pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung
oleh Divisi Bumbu dan Kemasan.
- Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan
biskuit. Kegiatan Grup ini didukung oleh unit perkapalan.
- Agribisnis, kegiatan utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan,
pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding,
serta pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu,
kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu,
kakao dan teh.
- Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan produk-
produk pihak ketiga.
40
Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang
dimilikinya, bahkan banyak di antara merek tersebut melekat di hati masyarakat
Indonesia selama bertahun-tahun. Ini termasuk beberapa merek mi instan
(Indomie, Supermi dan Sarimi), dairy (Indomilk dan Cap Enaak), tepung terigu
(Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli),
margarin (Simas Palmia). Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek
ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal atas
produknya yang berkualitas tinggi dan diterima dengan baik oleh berbagai segmen
pasar.
42
4.1.3 Job Description
1. Dewan Komisaris
Tugas utama Dewan Komisaris adalah mengawasi Direksi dalam
menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan. Komisaris Independent tersebut
adalah Drs. Utomo Josodirdjo, Torstein Stephansen, dan Prof. Dr. Wahjudi
Prakarsa.
2. Direksi
Pereseroan dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh delapan anggota
Direksi lainnya yang dalam mengelola usaha Perseroan. Direktur Utama
bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis Perseroan dan
memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat terjawab. Direktur Utama
Perseroan adalah Anthoni Salim, dengan delapan Direksi lainnya yaitu;
Fransiscus Welirang, Thomas Thjie, Darmawan Sarsito, Taufik Wiraatmadja,
Peter Kradolfer, Moleonoto, Axton Salim, dan Werianty Setiawan.
3. Komite Audit
Dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK No.29/PM/2004).
Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT Indofood Sukses
Makmur, Tbk dalam menjalankan peran pengawasan dengan mengkaji laporan
keuangan Perseroan.
4. Audit Internal
43
Audit Internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem
pengendalian internal food, memastikan bahwa seluruh prosedur telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan
reliability informasi sesuai operasional dan keuangan serta kepatuhan atas
ketentuan dan kebijakan Perseroan. Disamping itu, juga bertanggung jawab
kepada Direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit, dan mengawasi operasi
Perseroan untuk memberikan keyakinan bahwa pengelolaan disemua tingkatan
telah dilaksanakan dengan baik. Audit Internal secara berkala disampaikan
kepada anggota Komite Audit dan Direksi.
5. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan
institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan
juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhaan pada peraturan dan
ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada Direksi tentang perubahan
peraturan serta mengatur pertemuan Direksi.
6. Manajemen Operasional
Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada Direksi atas setiap
kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta
sebagai penentu kebijakan operasional. Divisi operasional meliputi ; Mi Instan,
Packaging, Dairy, Food Seassionings, snack foods, Bogasari, Agribisnis,
Distribusi Internasional, Nutrisi dan Makanan Khusus.
7. Manajemen Korporasi
44
Setiap Manajer Korporasi memiliki fungsinya masing-masing sebagai
pengelola kegiatan Perseroan. Divisi Korporasi meliputi ; pengelola keuangan,
Controller, Corporate Purchasing, Central Marketing, Investor Relations &
Corporate Secretary, Corporate Human Resource, Corporate Public Relations,
Legal, Corporate Internal Audit, Research and Development, dan Teknologi
Informasi.
8. Investor Relations
Tanggung jawab utama Investor Relations adalah untuk mengkomunikasikan
secara proaktif kinerja keuangan Perseroan maupun Investor lainnya secara
konsisten dan transparan kepada analisis maupun investor.
9. Pengendalian Internal Dan Manajemen Resiko
Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan
pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko melalui sistem yang
dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi Manajemen dan
Direksi.
45
Susunan Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Manuel V. P
Komisaris : Benny Setiawan S.
Komisaris : Edward A. Tortorici
Komisaris : Ibrahim Risjad
Komisaris : Robert Charles N.
Komisaris : Albert De Rosario
Komisaris Indpendent : Utomo Josodirjo
Komisaris Independent : Torstein Stephansen
Komisaris Independent : Wahjudi Prakarsa
Komisaris Independent : Juan Bernal Santos
Susunan Dewan Direksi :
Direktur Utama : Anthoni Salim
Wakil Direktur : Cesar M. Dela Cruz
Wakil Direktur : Fransiscus Walirang
Wakil Direktur : Darmawan Sarsito
Direktur : Aswan Tukiaty
Direktur : Tjhie Tje Fie
Direktur : Taufik Wiraarmadja
Direktur : Philip Suwardi P.
Direktur : C.M. Djoko Wibowo
Direktur : M.P. Sibarani
46
Struktur Manajemen
1. Operasional
Noodles (Mi Instan) : Taufik Wiraatmadja – Division Head
Packaging (Kemasan) : Aswan Tukiaty – Division Head
Abraham George – Deputy Division Head
Dairy (milk/susu) : Axton Salim – Division Head
Penyedap Makanan : Sulianto Pratama – Division Head
Makanan Ringan : Suaimi Suriady – Division Head
Nutrisi & Makanan khusus : Robert Arifin – Division Head
Bogasari : Franciscus Welirang – Division Head
Peter Kradolfer – Deputy Division Head
Agribisnis : Mark Julian Wakeford – CEO
Paulus Moleonoto – CFO
Distribusi : Joedianto SP – Division Head
Internasional : Taufik Wiraatmadja – Division Head
Kevin Sietho – Deputy Division Head
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (ISM) dan perusahaan asal Swiss, Nestle
S.A, telah mencapai kesepakatan untuk mendirikan perusahaan joint venture yang
bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk
kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama
memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT. Nestle Indofood
Citarasa Indonesia. Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing
secara lebih efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk
47
perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu. Menurut Anthoni Salim, Dirut &
CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk
memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan
yang menjalin usaha patungan tersebut.
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (INDF) mendapatkan
peningkatan peringkat korporasi dari Pefindo, menjadi dari semula idAA dengan
outlook stabil, peringkat ini berlaku hingga 1 Mei 2008. Peringkat yang sama
diberikan pada Obligasi II/2003 dan Obligasi III/2004 yang diterbitkan perseroan
dengan nilai total Rp 2,2 triliun, serta Obligasi IV/2007 yang bernilai maksimum
Rp 2 triliun. Perseroan membagi bidang usaha-nya dalam empat unit usaha yaitu
unit produk konsumen bermerek (seperti mie instan, makanan ringan, nutrisi dan
makanan khusus termasuk bumbu penyedap), unit produksi tepung terigu
(Bogasari), unit minyak goreng dan lemak nabati (perkebunan, minyak goreng
dan margarin serta komoditi lainnya) dan unit distribusi. Sementara peringkat
menggambarkan bahwa perseroan memiliki pasar yang sangat kuat di industri
makanan, dan memiliki portofolio usaha yang sangat terdiversifikasi, memiliki
operasional yang terintegrasi secara vertikal dan struktur permodalannya
mengalami perbaikan.
Adapun kelompok usaha Indofood Sukses Makmur Tbk memprioritaskan
kegiatan CSR pada masyarakat di sekitar pabrik. Setiap tahun disediakan beasiswa
bagi 60 anak kurang mampu di satu kelurahan sekitar pabrik selama satu tahun.
Tahun berikutnya, giliran kelurahan lainnya. Divisi Bogasari, misalnya, karena
hubungan bisnisnya dengan UKM, maka fokus kegiatan CSR pada daerah atau
48
desa tempat para UKM berada. Bogasari menyelenggarakan pendidikan untuk
tukang roti, pengusaha kecil yang selama ini menjadi mitra bisnis, maupun siapa
saja yang ingin mulai berusaha. Targetnya adalah mencetak pengusaha mandiri.
Bogasari Baking Center mendidik mereka membuat berbagai makanan, seperti
roti, martabak, mi, dan lainnya. Kegiatan ini dimulai sejak tahun 1996. Ketika
disadari bahwa negara tak mampu menyediakan anggaran untuk pemberdayaan
masyarakat, perusahaan bisa tampil mengambil alih sebagian tanggung jawab itu.
Pemerintah tinggal membangun kesadaran perusahaan dan mendorongnya
melaksanakan tanggung jawab tersebut.
4.1.4 VISI DAN MISI
Visi: “ Menjadi Total Food Solutions Company”
Misi:
1. Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.
2. Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang
disukai oleh pelanggan.
3. Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan
domestik dan internasional.
4. Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat
Indonesia dengan penekanan pada gizi.
5. Untuk terus meningkatkan stakeholders value.
49
4.1.5 STRATEGI MANAJEMEN
Distribusi
Indofood’s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di
Indonesia, menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk
Indofood sendiri, indofood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga.
Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan
penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan
pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai
ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk
melayani konsumen disetiap wilayah yang ditetapkan dalam waktu sesingkat
mungkin.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari
komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk
membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat. Selama tahun 2007
Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan
berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi :
1. Membangun Human Capital
2. Mempertahankan Kohesi Sosial
3. Memperkuat Nilai Ekonomi
4. Mendorong Good Governance
5. Melindungi Lingkungan.
50
Sumber Daya Manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan
merupakan salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting
dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki
kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak
hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina
hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling
menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam
mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif.
Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program
Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari
perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan
Makanan Bumbu Divisi.
4.1.6 STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)
1. Product
Brand name yang digunakan yaitu Indomie. Satu bungkus Indomie standard
memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang
disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan
bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram
(Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang
51
Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang
semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie,
mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai
dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie
jumbo.
2. Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan
paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie
juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia,
perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900,- ( Anonim, 2008).
3. Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di
Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok
(gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu
menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-
masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin
(www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama
dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang
menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu
utama).
52
4. Promotion
1. Tagline : Indomie Seleraku
2. Iklan : Billboard, iklan TV, sponsor acara
3. Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk
pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada
24 April 2008.
4. Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk
setiap Burjo di Yogyakarta) Ditinjau dari aspek product life-cycle,
Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand
equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind
merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian
Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind
customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk
menciptakan produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut
pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar
Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar.
Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang
cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie
mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal
seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar.
Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan
nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle
53
Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi
Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand
awareness
remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar
sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai
memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie. Tentang strategi
menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering
The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada
organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale,
scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost
efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi
para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan
higher price and higher margin.
4.1.7 STRATEGI KUNCI 3A
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah
berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di
lidah konsumen (Product).
b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place).
c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price).
54
4.1.8 ANALISIS SWOT
Kekuatan:
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal.
Kelemahan:
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan.
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood.
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
Peluang:
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri.
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis.
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain.
Ancaman:
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi.
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk.
55
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Trend
a. Return On Equity (Variabel X)
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk, didapatkan informasi Return On Equity Tahun
2006 -2010 sebagai berikut:
Tabel 4.1Data Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006-2010
TAHUN Return On Equity (ROE)
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk2005 12,0%2006 14,0 %2007 16,0 %2008 13,1 %2009 22,2 %2010 21,9 %
(Sumber : Data Olahan Laporan Keuangan )
Dari trend perkembangan Return On Equity (ROE), terlihat mengalami
peningkatan dan penurunan selama lima tahun penelitian. Dimana pada tahun
2006 Return On Equity mengalami peningkatan sebesar 14,29% dari tahun 2005
sebagai tahun dasar, menjadi 14%. Kemudian mengalami peningkatan sebesar
12,50% di tahun 2007 menjadi 16%. Pada tahun 2008 justru mengalami
penurunan sebesar 22,14% menjadi 13,1%. Pada tahun 2009 dan 2010 meningkat
dan mengalami penurunan kembali. Dimana peningkatan sebesar 40,99% terjadi
di tahun 2009 menjadi 22,2%. Dan penurunan sebesar 1,37% di tahun 2010
menjadi 21,9% Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
BRANCH
PERSONAL
MANAGER
PPIC
SUPERVISOR
56
Berdasarkan data pada tabel 4.1 dan menyimak persentase tren di atas, peneliti
menampilkannya dalam bentuk grafik 4.1 sebagai berikut:
(Sumber : Data Olahan)
Grafik 4.1 Return On Equity
b. Harga Saham (Variabel Y)
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari PT. Indofood Sukses Makmur,
Tbk, didapatkan informasi tentang Harga Saham Historis selama tahun penelitian
dari tahun 2006 sampai tahun 2010, dimana tahun 2005 dijadikan tahun dasar
untuk persentase tren sebagai berikut:
Tabel 4.2
Data Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006-2010TAHUN Harga Saham
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk2005 Rp. 1.020,-2006 Rp. 1.094,-2007 Rp. 1.938,-2008 Rp. 1.432,-2009 Rp. 5.800,-2010 Rp. 2.084,-
(Sumber : Data Harga Saham Historis)
57
Selanjutnya perkembangan harga saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Ini dapat dilihat pada grafik 4.2 di bawah ini:
(Sumber : Data Olahan)
Grafik 4.2 Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
Seiring dengan perkembangan ROE dari tahun ke tahun yang dialami
perusahaan yang telah dijelaskan di atas, maka sepintas terlihat adanya pengaruh
dari ROE terhadap harga saham.
Dari hasil penelitian diperoleh maka, data persentase perkembangan harga
saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Sebagaimana tertera pada table 4.2
menunjukkan harga saham yang cenderung naik turun dari tahun ke tahun sejak
tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 seiring dengan naik turunnya ROE, dimana
tahun 2005 merupakan tahun dasar. Persentase dari kenaikan ini sebagaimana
digambarkan pada table berikut:
58
Tabel 4.3
Persentase Perkembangan Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Tahun ProsentasiKenaikan Harga Saham
2005 0%
2006 6,76%
2007 43,55%
2008 35,34%
2009 75,31%
2010 178,31%
(Sumber : Data Diolah)
Berdasarkan data pada tabel 4.2 dan grafik 4.2, serta tabel persentase trend di
atas, terlihat jelas perkembangan harga saham yang mengalami peningkatan dan
penurunan seiring dengan meningkat dan menurunnya ROE. Pada tahun 2005
merupakan harga tahun dasar dan dinyatakan 0% dan pada tahun 2006 merupakan
starting poin, kenaikan sebesar 6,76% mendorong naiknya harga saham menjadi
Rp. 1.094,-. Pada tahun 2007 terjadi kenaikan sebesar 43,55%. Kenaikan ini di
dorong oleh peningkatan yang terjadi pada Return On Equity sebesar 12,50%.
Kemudian pada tahun 2008 terjadi penurunan sebesar 35,34% menjadi Rp. 1.432,.
Penurunan ini pula terjadi seiring dengan penurunan yang terjadi pada Return On
Equity sebesar 22,14%. Sementara pada tahun 2009 terjadi peningkatan sebesar
75,31% menjadi Rp. 5.800,- serta pada tahun 2010 terjadi penurunan kembali
lebih dari 100% menjadi Rp. 2.084,- dibandingkan tahun sebelumnya.
59
Peningkatan dan penurunan ini seiring dengan pergerakan Return On Equity PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk.
4.2.2 Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Sederhana
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Return On
Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Alat analisis
yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui program SPSS
(Statistical Product Service Solution) versi 16. Dimana persamaan regresinya
adalah:
ŷ = a + bx
Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution), yang
menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Return On Equity terhadap
Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk:
Tabel 4.4
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B Correlations
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero-
order Partial Part
1 (Constant) 143.949 96.074 1.498 .231 -449.701 161.803
ROE 12.145 5.377 .794 3.258 .000 -4.968 29.258 .794 .794 .794
a. Dependent Variable: HSBerdasarkan tabel 4.4 Coefficientsa di atas, maka persamaan regresi linear
sederhana adalah sebagai berikut:
ŷ = 143,949 + 12,145 X
60
Berdasarkan tabel Coefficientsa di atas, maka hasil pengujian hipotesis
menunjukkan persamaan ŷ = 143.949 + 12.145 X yang telah teruji keberartiannya
pada tingkat signifikan α = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar
143,949 merupakan nilai dari variabel Return On Equity. Sedangkan nilai
koefisien regresi sebesar 12,145 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu
satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi Harga Saham dengan
anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan.
b. Koefisien Determinasi (R Square)
Koefisien Determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel
independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara
bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan
antar variabel dalam model yang digunakan. Untuk mengetahui pengaruh Return
On Equity terhadap harga saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dapat dilihat
pada tabel 4.5 koefisien determinasi ( R Square ) berikut ini:
Tabel 4.5
Koefisien Determinasi (R Square)
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .794a .630 .506 46.65978 .630 5.101 1 3 .109 1.639
a. Predictors: (Constant), ROE
b. Dependent Variable: HS
61
Mencermati tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa pengaruh Return On Equity
terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dapat dilihat pada
kolom R Square yakni hanya sebesar 0,630 atau 63%. Hal ini menunjukkan
bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk sebesar 63% dan sisanya sebesar 37% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor yang mempengaruhi
Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tersebut bisa dipengaruhi oleh
faktor internal seperti laba per lembar saham, investasi produksi, dividen per
lembar saham, tingkat resiko pengembalian, serta faktor eksternal seperti
perubahan tingkat suku bunga, gejolak sosial politik dan nilai tukar mata uang.
c. Uji Hipotesis ( Uji t )
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya
yakni untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk, maka peneliti akan melakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji t.
Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf
signifikan (α) = 5%, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria
sebagai berikut:
Ho = Return On Equity tidak berpengaruh terhadap Harga Saham PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Hα = Return On Equity berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk.
62
Jika t hitung ≤ t tabel : Ho diterima atau Hα ditolak.
Jika t hitung ≥ t tabel : Ho ditolak atau Hα diterima.
Berdasarkan pernyataan hipotesis sebelumnya, maka dengan memperhatikan
hasil olahan SPSS pada tabel 4.4. Coefficient di atas, untuk mengetahui apakah
hipotesis penelitian (HA) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada
Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, perlu membandingkan
besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari
koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat
kebebasan (df) 4 = 2,776. Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien
regresi (b1) dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi
Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006 -2010
Koefisien Regresi t hitung t tabel
1 3,258 2.776
Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel X lebih besar dari
nilai t tabel yaitu 3,258 > 2.776, dengan demikian Ho ditolak dan HA diterima. Hal
ini berarti terdapat pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk.
63
4.3 Pembahasan
Rentabilitas modal sendiri atau sering juga disebut ROE (Rate of Return on
Equity), merupakan perbandingan antara laba sesudah pajak (dikurangi dividen
saham preferen, jika ada) dengan ekuitas yang diinvestasikan pemegang saham
pada perusahaan. Dimana laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas
modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan
pajak perseroan atau income tax (EAT). Sedangkan modal yang diperhitungkan
hanyalah modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan.
Return On Equity merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang
saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba bersih berkaitan dengan pembayaran deviden. Rasio ini
memberitahukan kemampuan menghasilkan laba pada nilai investasi pemegang
saham dan seringkali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan
dalam industri. Pengembalian ekuitas yang tinggi seringkali merefleksikan
penerimaan perusahaan atas kesempatan investasi yang kuat dan manajemen biaya
yang efektif. Kenaikan dalam rasio ini berarti kenaikan laba bersih dari
perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya kenaikan tersebut akan menyebabkan
kenaikan harga saham perusahaan.
Penelitian ini juga didasari oleh teori yang ada dimana Mulyono (1995: 74)
mengemukakan bahwa Return On Equity penting bagi para pemilik dan pemegang
saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
mengelola modalnya untuk mendapatkan laba bersih (net income). Perusahaan
yang memiliki Return On Equity yang rendah atau bahkan negatif akan
64
terklasifikasikan sebagai perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan
incomenya. Kenaikan Return On Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga
saham perusahaan tersebut. Selain itu, juga didasari oleh beberapa penelitian
terdahulu tentang permasalahan yang sama. Dimana hasil penelitian oleh beberapa
peneliti tersebut di atas membuktikan bahwa terdapat pengaruh Return On Equity
terhadap harga saham perusahaan.
Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa Ho yang diuji
ditolak dan sebaliknya penelitian HA yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari
hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan α = 5% (0.05). Adapun
hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh Return On Equity terhadap
Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 143.949 + 12.145 X
yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan α = 5% (0,05). Hal ini
menunjukkan nilai constant sebesar 143,949 merupakan nilai dari variabel Return
On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 12,145 menunjukkan bahwa
setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi
Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan.
Memperhatikan pula hasil olahan SPSS di atas, maka untuk mengetahui apakah
hipotesis penelitian (HA) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada
Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, perlu membandingkan
besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari
koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat
kebebasan (df) 4 = 2,776. Nilai t hitung variabel X lebih besar dari nilai ttabel yaitu
65
3,258 > 2,776. Dengan demikian Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti
terdapat pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk.
Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan,
diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,630. Nilai ini
menunjukkan bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 63%. Hasil ini menunjukkan hubungan
positif signifikan antara Return On Equity terhadap Harga Saham karena diatas
50%. Dan sisanya 3,7% merupakan faktor lain diluar penelitian yang dapat
mempengaruhi Harga Saham. Faktor yang mempengaruhi Harga Saham PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor internal
seperti laba per lembar saham, investasi produksi, dividen per lembar saham,
tingkat resiko pengembalian, serta faktor eksternal seperti perubahan tingkat suku
bunga, gejolak sosial politik dan nilai tukar mata uang.
Hasil penelitian ini mendukung dan teori dari Mulyono (1995: 74)
mengemukakan bahwa Return On Equity penting bagi para pemilik dan pemegang
saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
mengelola modalnya untuk mendapatkan laba bersih (net income). Perusahaan
yang memiliki Return On Equity yang rendah atau bahkan negatif akan
terklasifikasikan sebagai perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan
incomenya. Kenaikan Return On Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga
saham perusahaan tersebut. Selain itu juga, penelitian di atas tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu tentang permasalahan