BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

30
66 Nicke Oktaviani Saputri,2013 Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik saat ini yang diselenggarakan P2PNFI Regional 1 Bandung. Adapun pokok-pokok pembahasannya meliputi gambaran umum lokasi penelitian, gambaran umum responden penelitian, variabel yang diteliti, deskripsi hasil penelitian, pengujian hipotesis dan pembahasannya. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) Regional 1 Bandung a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali reorganisasi dan restrukturisasi. Tahun 1961, berdasarkan SK Menteri Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan No 523228/UU/1960 tanggal 27 Djuni 1960 lembaga ini bernama Pusat Penelitian dan Latihan Nasional Pendidikan Masjarakat (PPLNPM), dengan wilayah kerja nasional. Pada tahun 1979 dengan SK Menteri P dan K No 0202/O/1978 nama dan fungsi lembaga ini berubah menjadi Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB), sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga dengan wilayah kerja nasional. BPKB secara teknis edukatif dan administratif bertanggung jawab dan dibina oleh Direktur Pendidikan Tenaga Teknis.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

66

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan kursus

pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik saat ini yang diselenggarakan

P2PNFI Regional 1 Bandung. Adapun pokok-pokok pembahasannya meliputi

gambaran umum lokasi penelitian, gambaran umum responden penelitian,

variabel yang diteliti, deskripsi hasil penelitian, pengujian hipotesis dan

pembahasannya.

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI)

Regional 1 Bandung

a. Sejarah berdirinya

Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali reorganisasi

dan restrukturisasi. Tahun 1961, berdasarkan SK Menteri Pendidikan,

Pengadjaran dan Kebudajaan No 523228/UU/1960 tanggal 27 Djuni 1960

lembaga ini bernama Pusat Penelitian dan Latihan Nasional Pendidikan

Masjarakat (PPLNPM), dengan wilayah kerja nasional. Pada tahun 1979

dengan SK Menteri P dan K No 0202/O/1978 nama dan fungsi lembaga ini

berubah menjadi Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB), sebagai

Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda

dan Olahraga dengan wilayah kerja nasional. BPKB secara teknis edukatif

dan administratif bertanggung jawab dan dibina oleh Direktur Pendidikan

Tenaga Teknis.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

67

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada tahun 1991 berdasarkan SK Mendikbud No 0136/O/1991

BPKB mengalami perubahan baik tugas, fungsi, maupun organisasinya

menjadi lembaga fungsional dengan Pamong Praja sebagai tenaga

fungsionalnya. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya BPKB Jayagiri secara

teknis edukatif bertanggung jawab dan dibina oleh Direktur Pendidikan

Tenaga teknis Direktorat Jenderal pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan

Olahraga, dan secara teknis administratif bertanggung jawab dan dibina oleh

Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat.

Wilayah kerja meliputi Propinsi Jawa Barat dan Kalimantan Barat. Tahun

1997 melalui SK Mendikbud No 022/O/1997 lembaga ini berubah tugas serta

fungsi, dan tetap menjadi Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal

Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga. Dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya BPKB Jawa Barat secara teknis edukatif bertanggung jawab

dan dibina oleh Direktur Pendidikan Tenaga Teknis, dan secara teknis

administrative bertanggung jawab dan dibina oleh Kantor Wilayah

Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat, dengan wilayah kerja

hanya Propinsi Jawa Barat.

Tahun 2001 seiring dengan pemberlakuan Undang-undang Nomor

22 tahun 1999 tentang Pemerintah daerah melalui penerapan Pemerintah

Nomor 25 tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan

propinsi sebagai Daerah Otonom, Menteri Pendidikan Nasional

mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 125/O/2001 tentang Penutupan

Instansi Vertikal di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

68

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan SK Mendiknas ini diterbitkan Surat edaran Sekretaris

Departemen Pendidikan Nasional Nomor 88936/A.A5.HK/2001 tentang

Kedudukan dan tanggung Jawab Unit Pelaksana Teknis di bawah

Departemen Pendidikan Nasional. Surat edaran ini menetapkan BPKB Jawa

Barat termasuk dari 5 BPKB yang tidak dialihkan menjadi perangkat daerah

dan masih tetap menjadi Unit Pelaksana Teknis Pusat di bawah Direktorat

Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. Adapun tugas, fungsi,

wilayah kerja dan struktur organisasi masih mengacu kepada SK Mendikbud

No 022/O/1997.

Tahun 2003 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI

No 115/O/2003 tanggal 31 Juli 2003, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, dan Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 016/O/2004 tanggal 17

Februari 2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No

115/O/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan

Pendidikan Nasional dan Pemuda, BPKB Jawa Barat dialihfungsikan menjadi

Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP – PLSP).

Dengan dasar tersebut lembaga ini berubah nomenklatur menjadi BP – PLSP

Regional II, wilayah koordinasi kerja meliputi Propinsi: Jawa Barat, Banten,

DKI Jakarta, Lampung, Bengkulu dan Bangka – Belitung.

Seiring dengan perubahan pendidikan luar sekolah menjadi

pendidikan nonformal dan informal sesuai dengan UU No 20 tahun 2003

membawa konsekuensi perubahan kelembagaan. Tahun 2007 BP – PLSP

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

69

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Regional II berubah menjadi BP – PNFI Regional II sesuai dengan

Permendiknas RI Nomor 28 tahun 2007, tanggal 25 Juli 2007.

Tahun 2008 BP – PNFI Regional II Bandung berubah menjadi Pusat

Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2 – PNFI) Regional I

Bandung, sesuai dengan Peraturan Mendiknas RI Nomor 8 tahun 2008

tanggal 31 Maret 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja P2 – PNFI.

Permendiknas ini sekaligus menyatakan perubahan eselonisasi lembaga dari

III/a menjadi II/b.

b. Visi dan Misi

VISI

Terwujudnya Layanan PNFI yang lebih demokratis, bermakna dan

memberdayakan

MISI

1) Merumuskan kebijakan teknis di bidang pendidikan nonformal dan

informal di wilayah koordinasi kerja;

2) Melakukan pengkajian dan pengembangan program dan model

pendidikan nonformal dan informal sebagai bahan masukan perumusan

kebijakan di bidang pendidikan noformal dan informal;

3) Memfasilitasi pengembangan sumberdaya di bidang pendidikan

nonformal dan informal sesuai kebutuhan daerah;

4) Melakukan pemberian bimbingan dan evaluasi pelaksanaan program

pendidikan nonformal dan informal;

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

70

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5) Melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi di bidang

pendidikan nonformal dan informal di wilayah koordinasi kerja.

c. Tugas

Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan, pengembangan program

dan model pendidikan, supervisi, fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan

program, penerapan model dan pengembangan sumber daya serta kemitraan

di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.

d. Fungsi

1) Pemetaan mutu pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan

pendidikan nonformal.

2) Pengembangan program pendidikan di bidang pendidikan anak usia

dini, pendidikan nonformal dan pendidikan nonformal.

3) Pegembangan model pendidikan di bidang pendidikan anak usia dini,

pendidikan nonformal dan pendidikan nonformal.

4) Supervisi satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan

pendidikan nonformal dalam mencapai standar pendidikan nasional.

5) Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program dan penerapan model

pendidikan pengembangan dan pendayagunaan sumber daya di bidang

pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan pendidikan

nonformal.

6) Pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak

usia dini, pendidikan nonformal dan pendidikan nonformal.

7) Pelaksanaan urusan administrasi pusat.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

71

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Wilayah Kerja

Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Bengkulu, Bangka Belitung.

f. Struktur Organisasi

Gambar 4.1

Bagan Struktur Organisasi P2PNFI

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

72

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Gambaran Umum Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah alumni peserta kursus pendidik PAUD

dan pengelola lembaga PAUD tempat mengajar pendidik yang telah mengikuti

kursus pendidik PAUD. Adapun alasan memilih responden yang telah dipaparkan

sebelumnya karena untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan kursus pendidik

PAUD terhadap kompetensi pendidik yang dilihat dari persepsi alumni kursus

pedidik PAUD terhadap pelaksanaan kursus pendidik PAUD dan kompetensi

pendidik setelah mengikuti kursus pendidik PAUD.

Alumni peserta kursus pendidik PAUD yang dijadikan sampel dalam penelitian

ini berjumlah 36 orang yang tersebar di 20 lembaga PAUD dengan karakteristik

pendidikan terakhir, usia dan pengalaman mengikuti pelatihan yang berbeda.

Berikut ini adalah deskripsi mengenai responden yang menjadi objek penelitian.

Biodata responden terlampir.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat

pada tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan

Terakhir Jumlah Persentase

1 SD 3 8%

2 SMP 7 19%

3 SMA 19 54 %

4 PT 7 19 %

Jumlah 36 100 %

Sumber: Pengolahan Data

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

73

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.2

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

8%

19%

54%

19%SD

SMP

SMA

PT

Berdasarkan tabel dan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa,

karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir alumni kursus

pendidik PAUD yaitu SD 3 orang sebesar 8%, SMP 7 orang sebesar 19%,

SMA 19 orang sebesar 54%, dan PT 7 orang sebesar 19%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir

SMA.

2. Karekteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel dan

gambar berikut ini :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Persentase

1 22-30 Tahun 13 36%

2 31-37 Tahun 9 25 %

3 38- 47 Tahun 14 39 %

Jumlah 36 100 %

Sumber: Pengolahan Data

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

74

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

36%

25%

39%22-30

31-37

38-47

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa dari jumlah

sampel 36 orang dengan karakteristik responden berdasarkan usia 22-30 tahun

sebesar 36%, usia 31-37 tahun sebesar 25% dan usia 38-47 tahun sebesar 39%.

Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa sebagian responden berusia antara 38-

47 tahun.

3. Karekteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti

Pelatihan

Karakteristik responden berdasarkan pengalaman mengikuti Pelatihan

dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Pelatihan

No. Pengalaman

Mengikuti

Pelatihan

Jumlah Persentase

1 Pernah

mengikuti

Pelatihan

15 42%

2 Belum pernah

mengikti

pelatihan

21 58%

Jumlah 36 100 %

Sumber: Pengolahan Data

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

75

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.4

Karakteristik Responden berdasarkan pengalaman mengikuti pelatihan

42%

58%

PernahMengikutiPelatihan

Belum PernahMengikutiPelatihan

Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa, dari sampel 36

orang alumni kursus pendidik PAUD, terdapat 15 orang yang pernah mengikuti

pelatihan sebesar 42% dan 21 orang belum pernah mengikuti pelatihan

sebelumnya sebesar 58%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lebih

banyak responden yang belum pernah mengikuti pelatihan sebelumnya

dibandingkan yang sudah pernah mengikuti pelatihan.

C. Deskripsi Analisis Data

1. Perhitungan Kecenderungan Skor Umum

Gambaran umum mengenai variabel penelitian diketahui dengan

melakukan persentase rata-rata. Perhitungan umum skor responden dari setiap

variabel dimaksudkan untuk mengetahui kecenderungan secara umum jawaban

responden terhadap setiap variabel penelitian, untuk variabel X (pelaksanaan

kursus pendidik PAUD) angket ditujukan kepada alumni kursus pendidik

PAUD dengan jumlah item sebanyak 34 pernyataan dan jumlah responden

sebanyak 36 alumni kursus pendidik PAUD, dengan begitu setelah melakukan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

76

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengolahan data diperoleh skor minimun yaitu 96, skor maksimum yaitu 136

dan skor rata-ratanya yaitu 109,36.

Jumlah skor rata-rata variabel X (pelaksanaan kursus pendidik PAUD)

jika dilihat dari pendidikan terakhir responden terdiri dari SD 3 orang dengan

rata-rata 107, SMP 7 orang dengan rata-rata 108.57, SMA 19 orang dengan

rata-rata 110.74, dan PT (Perguruan Tinggi) 7 orang dengan rata-rata 107.43,

dan jika dilihat dari usia responden terdiri dari usia 22-30 dengan rata-rata

113,08, usia 31-37 dengan rata-rata 108.44, dan 38-47 dengan rata-rata 106.50.

Dari penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

Gambar 4.5

Nilai Rata-Rata Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD

dilihat dari Pendidikan Terakhir

107

108,57

110,74

107,43

105

106

107

108

109

110

111

112

SD SMP SMA PT

SD

SMP

SMA

PT

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

77

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.6

Nilai Rata-Rata Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD

dilihat dari Usia

113,08

108,44

106,5

102

104

106

108

110

112

114

22-30 31-37 38-47

22-30

31-37

38-47

Jumlah standar deviasi untuk variabel X (pelaksanaan kursus pendidik

PAUD ) yaitu sebesar 10,162. Apabila skor ini dibandingkan dengan skor ideal

diperoleh skor kecenderungan responden sebesar 80,413 %. Skor ini pada skala

Guillford berada pada kategori tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan kursus pendidik PAUD berkecenderungan tinggi atau baik.

Sedangkan untuk variabel Y (kompetensi pendidik PAUD) angket

ditujukan kepada pengelola PAUD tempat alumni kursus pendidik PAUD

mengajar dan pendidik PAUD yang pernah mengikuti kursus pendidik

PAUD, hal tersebut dilakukan oleh peneliti dikarnakan agar data yang didapat

bisa lebih objektif. Karena responden yang berbeda maka, jumlah variabel Y

dengan responden pengelola dirata-ratakan dengan jumlah variabel Y yang

respondennya pendidik, hasil dari rata-rata jumlah variabel Y yang telah

diolah mejadi nilai keseluruhan angket variabel Y (kompetensi pendidik

PAUD). Jumlah item pada angket variabel Y (kompetensi pendidik PAUD)

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

78

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebanyak 25 pernyataan dengan hasil pengolahan data di peroleh skor

minimun yaitu 75, skor maksimum yaitu 96 dan skor rata-ratanya yaitu 87.36.

Jumlah skor rata-rata variabel Y (kompetensi pendidik PAUD) jika

dilihat dari pendidikan terakhir responden terdiri dari SD 3 orang dengan rata-

rata 81.00, SMP 7 orang dengan rata-rata 86.43, SMA 19 orang dengan rata-

rata 87.58, dan PT (Perguruan Tinggi) 7 orang dengan rata-rata 90.43 serta

jika dilihat dari usia responden terdiri dari usia 22-30 dengan rata-rata 88,85,

usia 31-37 dengan rata-rata 87,11, dan 38-47 dengan rata-rata 66.14. Dari

penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

Gambar 4.7

Nilai Rata-Rata Kompetensi Pendidik PAUD

dilihat dari

Pendidikan Terakhir

81

86,4387,58

90,43

76

78

80

82

84

86

88

90

92

SD SMP SMA PT

SD

SMP

SMA

PT

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

79

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.8

Nilai Rata-Rata Kompetensi Pendidik PAUD

dilihat dari Usia

88,85 87,11

66,14

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

22-30 31-37 38-47

22-30

31-37

38-47

Jumlah standar deviasi untuk variabel Y (kompetensi pendidik PAUD)

yaitu sebesar 5,249. Apabila skor ini dibandingkan dengan skor ideal diperoleh

skor kecenderungan responden sebesar 87,153%. Skor ini pada skala Guillford

berada pada kategori tinggi. Adapun untuk deskripsi data dengan pengolahan

SPSS Versi 17.0 diperoleh data seperti dalam tabel di bawah ini:

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

80

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.4

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Pendidikan Responden

N Mean

Std.

Deviation Std. Error Minimum Maximum

Pelaksanaan

Kursus

Pendidik PAUD

SD 3 107.00 2.646 1.528 104 109

SMP 7 108.57 15.054 5.690 96 136

SMA 19 110.74 9.966 2.286 99 136

PT 7 107.43 7.850 2.967 101 120

Total 36 109.36 10.162 1.694 96 136

Kompetensi

Pendidik PAUD

SD 3 81.00 5.568 3.215 75 86

SMP 7 86.43 4.504 1.702 79 90

SMA 19 87.58 5.231 1.200 79 96

PT 7 90.43 3.952 1.494 86 96

Total 36 87.36 5.249 .875 75 96

Tabel 4.5

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Usia Responden

N Mean Std. Deviation Std. Error Minimum Maximum

Pelaksanaan

Kursus

Pendidik

PAUD

22-30 13 113.08 9.878 2.740 101 136

31-37 9 108.44 8.762 2.921 99 120

38-47 14 106.50 10.840 2.897 96 136

Total 36 109.36 10.162 1.694 96 136

Kompetensi

Pendidik

PAUD

22-30 13 88.85 3.805 1.055 82 96

31-37 9 87.11 5.840 1.947 79 95

38-47 14 86.14 5.998 1.603 75 96

Total 36 87.36 5.249 .875 75 96

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

81

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi

Uji normalitas distribusi skor ini dimaksudkan untuk keperluan analisis

selanjutnya, yaitu untuk memenuhi persyaratan dalam proses pengujian dan

pembuktian hipotesis. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas

distribusi. Uji normalitas dilakukan terhadap terhadap kedua variabel penelitian

yaitu Pelaksanaan kursus pendidik PAUD (X) dan Kompetensi pendidik

PAUD (Y) di P2PNFI Regional 1 Bandung dengan menggunakan uji One

Sample Kolmogorov Smirnov Test yang diperoleh hasil sebagai berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X Y

N 36 36

Normal Parametersa,,b

Mean 109.36 87.36

Std. Deviation 10.162 5.249

Most Extreme Differences Absolute .194 .095

Positive .194 .058

Negative -.104 -.095

Kolmogorov-Smirnov Z 1.163 .569

Asymp. Sig. (2-tailed) .134 .903

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Perumusan Hipotesis:

a. Ho: Data Variabel X berdistribusi normal

H1: Data Variabel X berdistribusi tidak normal

b. Ho: Data variabel Y berdistribusi Normal

H1: Data variabel Y berdistribusi tidak normal

Dasar pengambilan keputusan

Dengan melihat angka probabilitas, yaitu sebagai berikut:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

82

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Jika probabilitas (p-value/signifikasi) ≥ 0,05 maka Ho diterima

b. Jika probabilitas (p-value/signifikasi) < 0,05 maka Ho ditolak

Interpretasi hasil pengolahan data adalah sebagai berikut

a. Data variabel X adalah normal karena nilai sig (2-tailed) = 0,134 > 0,05.

harga ini lebih dari harga batas signifikasi sebesar 0,05 (0,134 > 0,05)

b. Data variabel Y adalah normal karena nilai sig (2-tailed)= 0,903 > 0,05

Harga ini lebih dari harga batas signifikasi sebesar 0,05 (0,903 > 0,05)

3. Regresi Linier Sederhana

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Pengujian persyaratan untuk regresi linier sederhana variabel X dan

variabel Y didahului oleh pembuatan diagram pencar dengan hasil pencaran

terdapat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.9

Scattergram variabel X atas variabel Y

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

83

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar titik dalam bidang disebut diagram pencar atau scattergram

atau scatter diagram yang menunjukan pengaruh dua variabel. Gambar diatas

menunjukan bahwa korelasi antara pelaksanaan kursus pendidik PAUD (X)

dengan kompetensi pendidik PAUD (Y) di P2PNFI Regional 1 Bandung

bersifat positif, artinya terdapat kecenderungan bahwa semakin besar harga

variabel X akan diikuti oleh variabel Y walaupun tidak besar.

b. Model Regresi Linier

Model ini ditaksir oleh persamaan regresi linier sederhana, yaitu:

Persamaan regresi digunakan untuk melihat pengaruh fungsional dari

variabel Y atas variabel X. Akibat dari adanya regresi menunjukan adanya

kecenderungan ke arah rata-rata dari hasil yang sama bagi pengukuran

berikutnya. Istilah regresi digunakan dalam analisis statistik dalam

mengembangkan suatu persamaan untuk meramalkan sesuatu variabel dari

variabel kedua yang telah diketahui. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh

harga-harga a = 68,241, b = 0,173 sehingga model persamaan regresi Y atas

X adalah berbentuk:

Persamaan tersebut mengatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan

pada pelaksanaan kursus pendidik PAUD diikuti oleh kenaikan kompetensi

pendidik PAUD sebesar 0,173 satuan. 0,173 adalah merupakan bilangan

Y= 68,241 + 0,173

Y = a + b X

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

84

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

konstan yang dikalikan dengan setiap nilai pada variabel X (Pelaksanaan

kursus pendidik PAUD) dan 68,241 merupakan bilangan konstan yang

ditambahkan kepada hasil kali b dengan X.

4. Analisis Varians dalam Regresi (ANOVA)

Pengujian ketergantungan variabel Y terhadap X sebagaimana yang

dinyatakan dalam persamaan regresi diatas, dilakukan melalui analisis variansi

dalam regresi analisis antara variabel X (pelaksanaan kursus pendidik PAUD)

dan variabel Y (Kompetensi Pendidik PAUD). Kriteria yang pertama yaitu

tolak hipótesis nol yang menyatakan koefisien arah regresi tidak berarti jika F

Hitung lebih besar dari F Tabel. Kriteria yang kedua ádalah tolak hipótesis nol

yang menyatakan bahwa regresi linier jika F Hitung lebih kecil dari F Tabel. Dalam

kondisi inilah hipótesis nol diterima.

Ho: Variabel Y tidak dependen terhadap variabel X; apabila harga F Hitung

≤ F Tabel pada tingkat kepercayaan 95 %.

H1: Variabel Y dependen terhadap variabel X; apabila harga F Hitung > F

Tabel pada tingkat kepercayaan 95 %.

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan Analisis Varians Untuk Uji

Independensi Variabel Y Terhadap Variabel X

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 117.007 1 117.007 4.695 .037a

Residual 847.299 34 24.921

Total 964.306 35

a. Predictors: (Constant), Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD

b. Dependent Variable: Kompetensi Pendidik PAUD

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

85

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kriteria pengujian adalah Y bersifat independent (tidak bergantung)

terhadap X apabila F Hitung < F Tabel tetapi bersifat dependen (tergantung)

bersifat sebaliknya.

Berdasarkan tabel hasil perhitungan diatas, besarnya F Tabel pada dk

pembilang = 1, dengan dk penyebut 35 dan p = 0,05 atau F 0,05 (1, 35) = 2,855

jadi Fhitung = 4,695 > Ftabel = 2,855. Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel

Kompetensi Pendidik PAUD (Y) bergantung terhadap Pelaksanaan Kursus

Pendidik PAUD (X). Hal ini berarti pula menyatakan bahwa pelaksanaan

kursus pendidik PAUD (X) bergantung pada kompetensi pendidik PAUD (Y).

5. Pengujian Koefisien Korelasi

Analisis korelasi yang dimaksudkan untuk mengungkapkan kadar

pengaruh dan arah variabel penelitian. Perhitungan koefisien X dan Y

menggunakan rumus Product Moment dengan mengunakan Excel 2007.

berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh korelasi 0,337 berdasarkan

penafsiran koefisien korelasi diatas, maka pengaruh antara pelaksanaan kursus

pendidik PAUD dengan kompetensi pendidik PAUD di P2PNFI Regional 1

Bandung menunjukan korelasi rendah. Kriteria yang dijadikan standar untuk

menginterpretasikan tingkat korelasi digunakan penafsiran korelasi dari

Winarno Surakhmad (1994:302) yaitu:

0,00 s.d 0,20 : Tidak Ada Korelasi

0,20 s.d 0,40 : Korelasi Rendah

0,40 s.d 0,70 : Korelasi Sedang

0,70 s.d 0,90 : Korelasi Tinggi

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

86

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0,90 s.d 1,00 : Korelasi Sempurna

(Surakhmad, 1994:302)

Selanjutnya untuk pengujian korelasi dari nilai r tersebut, menggunakan

uji t, nilai t Hitung tersebut dibandingkan ke dalam nilai t Tabel dari distribusi t.

Dari hasil pengujian diperoleh t Hitung = 2,167 sedangkan t Tabel = 1.69 pada

tingkat kepercayaan 95 % dan dk = n-2 = 34. Berdasarkan perhitungan tersebut

diperoleh thitung > t Tabel 2,167 > 1.69 maka dapat dikatakan signifikan artinya

ada korelasi yang terjadi antara pelaksanaan kursus pendidik PAUD (variabel

X) dengan kompetensi pendidik (variabel Y) PAUD di P2PNFI Regional 1

Bandung bersifat signifikan.

6. Perhitungan Koefisien Determinasi (KD)

Besarnya pengaruh variabel bebas (pelaksanaan kursus pendidik

PAUD) terhadap variabel Y (kompetensi pendidik PAUD) ditafsirkan dari

koefisien determinasi dan dapat dihitung dengan rumus:

c.d = r x 100 %

c.d = Koefisien Determinasi

r = Kuadrat koefisien korelasi

dari hasil perhitungan diperoleh harga determinasi sebesar 0,11354 artinya

pelaksanaan kursus pendidik PAUD memberikan pengaruh sebesar 11,354 %

terhadap kompetensi pendidik PAUD, sedangkan 88,646 % kompetensi

pendidik PAUD dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam

penelitian ini. Data ini menunjukan bahwa pelaksanaan kursus pendidik PAUD

bukanlah yang mempengaruhi kompetensi pendidik PAUD, karena kompetensi

pendidik PAUD tersebut masih dipengaruhi oleh faktor lain.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

87

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk membandingkan hasil perhitungan

yang telah dilakukan dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Adapun

hipotesis yang diajukan adalah: “Terdapatnya pengaruh antara pelaksanaan kursus

pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik yang dilaksanakan di P2PNFI”.

Secara statistik hipotesis tersebut dirimuskan sebagai berikut :

Ho :

H1 :

Hasil perhitungan korelasi antara variabel X (pelaksanaan kursus

pendidik PAUD) dengan variabel Y (kompetensi pendidik PAUD) menghasilkan

nilai sebesar 2,167 hal ini membuktikan bahwa adanya pengaruh antara variabel X

(pelaksanaan kursus pendidik PAUD) terhadap variabel Y (Kompetensi pendidik

PAUD) sehingga signifikan. Hal ini dibuktikan dengan harga t Hitung sebesar 2,167

hasil ini lebih kecil dibandingkan dengan t tabel yang telah ditetapkan yaitu 0,358

maka hipotesis (H0) yang diajukan diterima.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan kursus pendidik PAUD

Pelaksanaan kursus pendidik PAUD dalam penelitian ini, diukur

melalui tanggapan peserta atau persepsi peserta terhadap pelaksanaan kegiatan

kursus pendidik PAUD di P2PNFI Regional 1 Bandung, yang dinilai dari

kelengkapan pelaksanaan kursus pendidik PAUD, kenyamanan tempat,

ketersediaan alat-alat persiapan yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan kursus

pendidik PAUD, pelayanan panitia kursus pendidik PAUD, tujuan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

88

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran, metode pembelajaran, materi pembelajaran, penampilan

pengelola atau fasilitator kursus pendidik PAUD dan evaluasi..

Kamil (2010: 159) berpendapat bahwa, pelaksanaan merupakan proses

pembelajaran dengan penyampaian materi yang dilakukan oleh fasilitator

dengan peserta pelatihan. Menurut Sudjana (2007:12), dilihat dari fungsi

manajemen atau pengelolaan dalam program pelatihan pelaksanaan merupakan

tahap kedua setelah perencanaan.

Menurut hasil analisis data yang telah dipaparkan sebelumnya

mengenai pelaksanaan kursus pendidik PAUD berkecendrungan baik. Hal ini

dilihat dari hasil proporsi kesenderungan score umum variabel X (pelaksanaan

kursus pendidik PAUD) yaitu sebesar 80,413 % dan berada pada kategori

tinggi. Adapun nilai rata-rata dari pelaksanaan kursus pendidik PAUD yaitu

109,36 dengan skor minimun 96, dan skor maksimum 136. Selain itu

berdasarkan uji hipotesis diperoleh bahwa hasil hipotesis dapat diterima.

Artinya pelaksanaan kursus pendidik PAUD berpengaruh terhadap kompetensi

pendidik.

2. Kompetensi pendidik setelah mengikuti kursus pendidik PAUD

Kompetensi pendidik dapat diartikan sebagai kemampuan atau

kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,

dihayati, serta dikuasai oleh seorang pendidik yang dapat diperoleh melalui

latihan (Hamzah, 2009:64). Menurut hasil analisis data yang telah dipaparkan

sebelumnya mengenai kompetensi pendidik berkecendrungan baik. Hal ini

dilihat dari hasil proporsi kesenderungan score umum variabel Y (kompetensi

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

89

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendidik PAUD) yaitu sebesar 87,153% dan berada pada kategori tinggi, selain

itu dilihat dari jumlah score minimum dari variabel Y (kompetensi pendidik

PUD) yaitu 75 dan score maksimumnya 96, untuk jumlah rata-rata variabel Y

(kompetensi pendidik PUD) yaitu 87.36 dan jumlah keseluruhan dari nilai

variabel Y (kompetensi pendidik PUD) yaitu 3138.

Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10

ayat 1 menyatakan bahwa kompetensi meliputi : kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Dengan demikian indikator dari kompetensi pendidik PAUD dalam penelitian

ini merupakan indikator dari kompetensi yang sesuai dengan Undang-Undang

No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1.

Kompetensi pedagogik menurut standar Nasional Pendidikan,

penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dalam Mulyana (2008:75) dikemukakan

bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencangan

dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Dalam kisi-kisi penelitian ini untuk indikator dari kompetensi pedagogik terdiri

dari kemampuan melaksanakan pembelajaran dan kemampuan melaksanakan

evaluasi pembelajaran. Dari hasil pengolahan data untuk kedua indikator ini

didapatkan jumlah seluruh item indikator yaitu 747 dengan rata-rata skor

20,75.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

90

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kompetensi kepribadian menurut standar Nasional Pendidikan,

penjelasan pasal 28 ayat (3) butir b dalam mulyasa, (2008:117) dikemukakan

bahwa kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,

stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan

berakhlak mulia. Dalam kisi-kisi penelitian ini untuk indikator dari kompetensi

kepribadian terdiri dari bertindak sesuai norma, agama, hukum, sosial, dan

budaya serta penampilan diri yang mencerminkan keteladanan. Dari hasil

pengolahan data untuk kedua indikator ini didapatkan jumlah seluruh item

indikator yaitu 1144 dengan rata-rata skor 31,78.

Kompetensi sosial menurut Mulyasa (2011:173) Kompetensi sosial

adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi

dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, teaga

kependidikan, orang tua/wali dan masyarakat sekitar. Dalam kisi-kisi

penelitian ini untuk indikator dari kompetensi sosial terdiri dari kemampuan

berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak-anak dan masyarakat sekitar serta

kemampuan berkomunikasi dengan sesama pendidik, orang tua, dan

masyarakat. Dari hasil pengolahan data untuk kedua indikator ini didapatkan

jumlah seluruh item indikator yaitu 500 dengan rata-rata skor 13,89.

Kompetensi profesional menurut Undang-Undang Guru dan dosen

memuat penjelasan pasal demi pasal dalam pasal 10 ayat 1 dikemukakan

bahwa yang dimaksud kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan

materi pelajaran secara luas dan mendalam. Dalam kisi-kisi penelitian ini untuk

indikator dari kompetensi profesional terdiri dari kemampuan penguasaan

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

91

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

materi pembelajaran, kemampuan mengembangkan materi pembelajaran dan

kemampuan mengembangkan profesi. Dari hasil pengolahan data untuk ketiga

indikator ini didapatkan jumlah seluruh item indikator yaitu 777 dengan rata-

rata skor 21,58.

3. Pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi

pendidik saat ini

Dalam penelitian ini untuk mengukur pelaksanaan pelatihannya peneliti

meminta tanggapan alumni peserta atau persepsi alumni peserta terhadap

pelaksanaan kegiatan kursus pendidik PAUD. Sedangkan untuk kompetensi

pendidik peneliti meminta penilaian dari pengelola tempat pendidik PAUD

mengajar dan pendidik PAUD itu sendiri yang telah mengikuti kursus pendidik

PAUD di P2PNFI Regional 1 Bandung.

Pelaksanaan merupakan proses pembelajaran dengan penyampaian

materi yang dilakukan oleh fasilitator dengan peserta pelatihan (Kamil, 2010:

159). Sedangkan kompetensi pendidik menurut Hamzah (2009:64) dapat

diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, serta dikuasai oleh seorang pendidik

yang dapat diperoleh melalui latihan. Kompetensi pendidik tidak berdiri

sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan, pengalaman

belajar, dan lamanya belajar.

Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis bahwa „terdapat

pengaruh antara pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi

pendidik yang dilaksanakan di P2PNFI‟. Setelah melakukan analisis data di

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

92

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dapatkan hasil bahwa hipotesis yang diajukan diterima yaitu „terdapat

pengaruh antara pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi

pendidik yang dilaksanakan di P2PNFI‟ walaupun pengaruhnya rendah. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil analisis korelasi yang dimaksudkan untuk

mengungkapkan kadar pengaruh dan arah variabel penelitian. Perhitungan

koefisien X dan Y menggunakan rumus Product Moment dengan mengunakan

Excel 2007. Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh korelasi 0,337 yang

menurut kriteria penafsiran Winarno Surakhmad (1994:302) hasil tersebut

berada pada kriteria „korelasi rendah‟. Selain itu dilihat dari hasil analisis data

mengenai besarnya pengaruh variabel bebas (persepsi peserta terhadap

pelaksanaan kursus pendidik PAUD) terhadap variabel Y (kompetensi pendidik

PAUD) yang ditafsirkan dari koefisien determinasi didapatkan hasil bahwa

persepsi peserta terhadap pelaksanaan kursus pendidik PAUD memberikan

pengaruh sebesar 11,354 % terhadap kompetensi pendidik PAUD, sedangkan

88,646 % kompetensi pendidik PAUD dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

dibahas dalam penelitian ini.

Oleh sebab itu maka, tidaklah salah pendapat para ahli yang telah

dipaparkan sebelumnya bahwa kompetensi pendidik itu tidak berdiri sendiri

tetapi dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan, pengalaman belajar,

dan lamanya belajar. Dalam penelitian ini hanya dibahas mengenai faktor latar

belakang pendidikan, pengalaman belajar dan usia, yaitu :

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

93

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Latar Belakang Pendidikan

Dalam penelitian ini latar belakang pendidikan peserta kursus pendidik

PAUD terdiri dari SD, SMP, SMA dan PT (Perguruan Tinggi). Jumlah latar

belakang pendidikan SD 3 orang dengan persentase 8%, SMP 7 orang dengan

persentase 19%, SMA 19 orang dengan persentase 54%, dan PT (Perguruan

tinggi) 7 orang dengan persentase 19%. Menurut hasil pengolahan data yang

dijelaskan dalam deskripsi data hasil penelitian responden untuk variabel X

(persepsi peserta kursus pendidik PAUD terhadap pelaksanaan kursus pendidik

PAUD) hasil rata-rata pendidikan terakhir SD yaitu 107, SMP dengan rata-rata

108.57, SMA dengan rata-rata 110.74, dan PT (Perguruan Tinggi) dengan rata-

rata 107.43. Sedangkan untuk variabel Y (kompetensi pendidik PAUD) hasil

rata-rata pendidikan terakhir SD peserta kursus pendidik PAUD yaitu 71 , rata-

rata pendidikan terakhir SMP yaitu 86.43, rata-rata pendidikan terakhir SMA

yaitu 87.58 dan rata-rata pendidikan terakhir PT yaitu 90.43.

2. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar dalam hal ini adalah pengalaman belajar alumni

mengikuti pelatihan sebelum mengikuti kursus pendidik PAUD. Menurut data

yang di dapat peneliti dari pengelola kursus pendidik PAUD peserta yang

pernah mengikuti pelatihan sebelumnya hanya terdapat 15 orang yaitu 42% dan

belum pernah mengikuti pelatihan sebelumnya terdapat 21 orang yaitu 58%.

Dengan demikian maka dapat di simpulkan bahwa lebih banyak responden

yang belum pernah mengikuti pelatihan sebelumnya dibandingkan yang sudah

pernah mengikuti pelatihan, padahal dengan mengikiti pelatihan atau kursus

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

94

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan menambah pengetahuan, keahlian-keahlian yang berhubungan dengan

profesi dalam hal ini meningkatkan pengetahuan, keahlian-keahlian sebagai

seorang pendidik yang tentu saja pelatihan atau kursus yang diikuti harus

sesuai dengan profesi yaitu seorang pendidik sesuai dengan pendapat

Simamora dalam Kamil (2010:4) menjelas pelatihan adalah serangkaian

aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan,

atau pun perubahan sikap seorang individu.

Belajar di dalam pelatihan atau kursus tidak memerlukan waktu yang

bertahun-tahun, menurut pendapat Andrew E. Sikula dalam Anwar pelatihan

(training) adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan

prosedur sistematis dan terorganisir di mana pegawai non managerial

mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas.

Pelatihan atau kursus pun sangat cocok untuk para pekerja yang formal

maupun nonformal karena menurut pendapat J.Pfeiffer, James dalam Soebagio

(2002:37) menjelaskan bahwa pelatihan adalah usaha untuk meningkatkan

efektivitas pekerjaan. Dan jika dilihat dari tujuan umumnya menurut Moekijat

dalam Kamil (2010:11) menjelaskan bahwa tujuan umum pelatihan adalah

pertama, untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat

diselesaikan dengan lebih cepat, dan lebih efektif; kedua, untuk

mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat deselesaikan secara

rasional; dan ketiga untuk mengembangkan sikap, sehingga dapat

menimbulkan kemauan untuk bekerjasama.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0703984_chapteriv.pdf · a. Sejarah berdirinya Sejak berdiri lembaga ini telah mengalami tujuh kali

95

Nicke Oktaviani Saputri,2013

Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik Paud Terhadap Kompetensi Pendidik Di P2pnfi Regional 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Usia

Menurut data yang didapat peneliti dari pengelola kursus pendidik PAUD

usia dari peserta kursus pendidik PAUD jika di kelompokkan terdapat tiga

kelompok yaitu usia 22-30 tahun dengan jumlah 13 orang, usia 31-37 tahun

dengan jumlah 9 orang, dan usia 38-47 tahun dengan jumlah 14 orang dan jika

dipersentasekan untuk usia 22-30 tahun yaitu 36%, usia 31-37 tahun yaitu

25%, dan usia 38-47 tahun 39%. Dengan demikian maka, dapat disimpulkan

bahwa usia 38-47 lebih banyak yang mengikuti kursus pendidik PAUD. Dalam

pengolahan data yang dilakukan peneliti diperoleh hasil untuk penilaian

variabel X (persepsi peserta kursus pendidik PAUD terhadap pelaksanaan

kursus pendidik PAUD) yaitu usia 22-30 tahun dengan nilai rata-rata skor

yaitu 113.08, usia 31-37 tahun dengan nilai rata-rata skor yaitu 108.44, dan 38-

40 dengan nilai rata-rata skor yaitu 791,5. Sedangakan untuk variabel Y

(kompetensi pendidik PAUD) usia 22-30 tahun dengan nilai rata-rata skor

yaitu 87,15, usia 31-37 tahun dengan nilai rata-rata skor yaitu 85,.67 dan usia

38-40 tahun dengan nilai rata-rata skor yaitu 86.64.