BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

53
66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner di seluruh Kantor Akuntan Publik di Bandung. Instrumen berupa kuisioner ini digunakan untuk menguji hipotesis bagimana pengaruh human capital terhadap kinerja auditor . Hasil penelitian ini meliputi gambaran umum responden, statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis. 4.1.1 Tinjauan Umum Kantor Akuntan Publik (KAP) Selama masa penjajahan kolonial Belanda, yang menjadi anggota profesi akuntan adalah para akuntan Belanda dan beberapa Akuntan Indonesia. Pada waktu itu pendidikan bagi rakyat pribumi berupa pendidikan tata buku yang diberikan secara formal. Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan akuntansi hanya diselenggarakan oleh Departemen Keuangan berupa kursus akuntansi di Jakarta. Pesertanya pada saat itu 30 orang termasuk Prof. Soemardjo dan Prof. Hadibroto.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilakukan oleh

peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner di seluruh

Kantor Akuntan Publik di Bandung. Instrumen berupa kuisioner ini digunakan

untuk menguji hipotesis bagimana pengaruh human capital terhadap kinerja

auditor . Hasil penelitian ini meliputi gambaran umum responden, statistik

deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis.

4.1.1 Tinjauan Umum Kantor Akuntan Publik (KAP)

Selama masa penjajahan kolonial Belanda, yang menjadi anggota

profesi akuntan adalah para akuntan Belanda dan beberapa Akuntan

Indonesia. Pada waktu itu pendidikan bagi rakyat pribumi berupa pendidikan

tata buku yang diberikan secara formal. Pada masa pendudukan Jepang,

pendidikan akuntansi hanya diselenggarakan oleh Departemen Keuangan

berupa kursus akuntansi di Jakarta. Pesertanya pada saat itu 30 orang

termasuk Prof. Soemardjo dan Prof. Hadibroto.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

67

Bersama empat akuntan lulusan pertama Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia dan enam lulusan Belanda, Prof. Soemardjo merintis

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tanggal 23 Desember 1957. Pada tahun yang

sama pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan milik Belanda. Hal ini

menyebabkan akuntan-akuntan dari Belanda kembali ke negerinya dan sejak

itu para akuntan Indonesia semakin berkembang.

Setelah adanya Undang-Undang No 34 tahun 1954 tentang

pemakaian gelar akuntan ternyata perkembangan profesi akuntan dan auditor

di Indonesia berjalan lambat karena perkekonomian Indonesia belum berjalan

pesat. Namun, perkembangan ekonomi mulai pesat saat dilakukan

nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda. Dengan keterbatasan

tenaga akuntan yang menjadi auditor pada waktu itu, Direktorat Akuntan

Negara meminta bantuan kantor akuntan publik untuk melakukan audit atas

nama Direktorat Akuntan Negara. Perluasan pasar profesi akuntan publik

semakin bertambah yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan Undang-

Undang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMND) tahun 1967 /1968. Profesi akuntan publik mengalami

perkembangan yang berarti sejak awal tahun 1970-an dengan adanya

perluasan kredit perbankan kepada perusahaan. Bank mewajibkan nasabah

yang mengajukan kredit dalam jumlah tertentu untuk menyerahkan laporan

keuangan secara periodik yang telah diaudit oleh akuntan publik.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

68

Perkembangan itu semakin pesat setelah presiden meresmikan

kegiatan pasar modal 10 Agustus 1977 yang membuat peranan akuntan dan

laporan keuangan menjadi penting. Bulan Januari 1986 Menteri Keuangan

mengeluarkan SK Nomor 43/1986 tentang jasa akuntan menggantikan

Kepmenkeu 763/1977. Pada tahun 2002 Menteri Keuangan mengeluarkan SK

Nomor 423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan publik menggantikan SK

Nomor 43/1997.

Pada tahun 2002 Menteri Keuangan mengeluarkan SK Nomor

423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan publik menggantikan SK Nomor

43/1997. Selain mewajibkan Akuntan Publik memiliki sertifikat akuntan

publik, juga akuntan publik asing diperbolehkan praktek di Indonesia,

sepanjang memenuhi persyaratan.

Subjek pada penelitian ini adalah seluruh auditor di KAP Bandung

yang dapat dijadikan populasi sebagai responden. Instrumen berupa kuisioner

ini disebarkan pada auditor yang mencakup auditor senior dan auditor junior

dengan perbandingannya masing-masing 50 %. Berdasarkan IAPI Directory

KAP & AP tahun 2010 terdapat 26 KAP yang terdaftar di Bandung.

Dari 26 KAP tersebut, peneliti hanya dapat menggunakan 12 KAP

sebagai populasi serta sampelnya. Hal ini disertai alasan bahwa terdapat

beberapa KAP yang telah pindah dan tidak diketahui alamatnya serta menolak

untuk dijadikan responden. Jumlah seluruh auditor pada 12 KAP adalah 222

orang dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Teknik sampling yang

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

69

digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified sampling yang

memungkinkan peneliti untuk mengambil sampel berdasarkan jumlah auditor

pada setiap KAP agar bersifat representative.

Berikut ini adalah daftar sampel penelitian dan jumlah kuisioner yang

disebar yang disajikan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1

Daftar Kuisioner yang Disebar dan Diterima

No. Daftar KAP Kuisioner Disebar

Kuisioner Diterima

1. Prof.Dr. H.Tb.Hasanuddin, Msc &Rekan

10 10

2. La Midjan & Rekan 10 7 3. Sanusi,Supardi,& Soegiharto 10 7 4. Drs.Gunawan Sudradjat 5 3 5. Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 10 10 6. AF Rachman & Soetjipto WS 6 5 7. Bambang Budi Tresno 5 4 8. Dra. Yati Ruhiyati 5 3 9. Koesbandijah, Beddy Samsi, &

Setiasih. 8 6

10. Dr. H.E.R.Suhardjadinata.,Ak.,MM 6 6 11. Djoemarma, Wahyudin, dan Rekan 10 4 12. Roebiandini & Rekan 10 10 Jumlah 95 75

Sumber: Data Primer Diolah 2011

Peneliti mendistribusikan kuisioner pada setiap KAP disesuaikan dengan

jumlah auditor pada setiap KAP. Sebanyak 95 kuisioner telah disebar oleh peneliti

namun yang diterima hanya 75 buah kuisioner. Ringkasan pengiriman dan

pengembalian kuesioner dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 4.2.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

70

Tabel 4.2 Rincian Pengirimaan dan Pengembalian Kuisioner

Kuisioner yang didistribusikan 95 Kuisioner yang kembali 75 Kusioner yang digugurkan (tidak lengkap) - Kuisioner yang digunakan 75 Tingkat pengembalian (response rate) (75/95)*100%

78,9%

Tingkat pengembalian yang digunakan (usable response rate) (75/95)*100%

78,9%

Sumber: Data Primer Diolah 2011

Adapun gambaran umum KAP yang menjadi sampel dalam penelitian ini

diantaranya adalah:

1. Gambaran Umum KAP Koesbandijah Beddy Samsi, dan Setiasih (KBS)

Kantor Akuntan Publik Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih berdiri pada

tanggal 29 Oktober Tahun 1998 oleh Beddy Robedi Samsi. Izin usaha Kantor

Akuntan Publik ini adalah keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep-

1032/Km.17/1998. KAP KBS sudah 39 tahun aktif beroperasi dalam bidang jasa

akuntan public, yang saat ini dikelola oleh tiga akuntan public yang dibantu oleh

beberapa tenaga ahli khusus, para manajer, para supervisor, dan beberapa puluh

auditor serta beberapa supporting staff.

Pengalaman kerja KAP KBS dalam aktivitasnya selama lebih dari 3 dekade

telah memberikan hasil kerja dalam semua jenis jasa akuntan publik yang

diperuntukkan bagi semua jenis usaha, baik usaha dengan badan hukum perseroan,

yayasan, dana pensiun, BUMN, BUMD, badan hukum pendidikan maupun

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

71

pemerintahan. Kantor Akuntan Publik Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih

memberikan layanan kepada publik pengguna jasa kantor akuntan seperti: jasa Audit

Laporan Keuangan, jasa Kompilasi Laporan Atestasi, jasa Review Laporan

Keuangan, jasa Kompilasi Laporan Keuangan dan jasa Konsultasi.

Selama 39 tahun dalam melaksanakan pemberian jasa akuntan publik, baik

kantor KAP KBS maupun para akuntan yang tergabung di dalamnya belum pernah

mendapat teguran, peringatan, dan atau sanksi lain yang berkaitan dengan

pelanggaran standar profesi maupun hukum dan institusi atau lembaga terkait serta

pemerintah. Adapun alamat kantor adalah di Jl. P.H. Hasan Mustopa No.58 Bandung.

2. Gambaran Umum KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin .,MSc dan Rekan

Kantor Akuntan Publik (KAP) Prof.Dr.H.Tb.Hasanuddin M.sc dan Rekan

memiliki nomor registrasi D.610 sesuai dengan kompartemen akuntan public IAI,

surat izin praktek harus diperbaharui setelah lewat periode waktu tertentu . Surat

praktek sekarang yaitu nomor izin APU: Kep.813/KM.18/1998 tanggal 23 oktober

1998 selaku Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di BPPN dan Akuntan Publik

Pasar Modal No 254./PM/STTP-AP/2002. KAP ini telah membuka cabang di Jakarta

sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No.Kep.405/KMK.6/ 2003 tentang pemberian izin pembukuan cabang KAP

Prof.Dr.H.Tb.Hasanuddin,M.Sc dan rekan. KAP ini mulai tahun 2005 bertempat di Jl.

Soekarno Hatta MTC Blok F no 29 Bandung. Untuk melayani klien ditunjuk dan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

72

ditetapkan staf yang berkompetensi dengan berdasarkan prinsip pelayanan optimal

demi kepuasan pihak klien.

3. Gambaran Umum KAP Drs. Gunawan Sudrajat

Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Gunawan Sudrajat didirikan pada tahun

2004 yang bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan berbagai entitas ekonomi

akan jasa akuntansi, manajemen, perpajakan, serta jasa lainnya.

Rekan KAP terdahulu adalah auditor salah satu KAP kelompok “The Big

Five” di Indonesia yaitu Kantor Akuntan Publik Riza, Andiek & Zainuddin di Jakarta

yang didirikan pada tahun 1996 dan membubarkan diri pada tahun 2003. Klien KAP

Drs. Gunawan Sudrajat saat ini terdiri dari perusahaan-perusahaan dari berbagai

bidang usaha seperti perdagangan, pariwisata, industry garmen, industry keramik,

multi level marketing, dan koperasi.

Landasan pelayanan jasa KAP dalam setiap penugasannya selalu berusaha

memenuhi client satisfication, karena itu selama proses penugasannya selalu terbuka

untuk membicarakan aspek bisnis yang ada.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, KAP Drs. Gunawan Sudrajat terus

meningkatkan profesionalisme pelayanannya terutama dalam bidang auditing dan

selalu berpedoman pada SAK dan SPAP.

Adapun alamat kantor adalah di Komplek Taman Golf Arcamanik Endah

Jl.Golf Timur III No.1 Bandung.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

73

4. Gambaran Umum KAP Roebiandini dan Rekan

Kantor Akuntan Publik (KAP) Roebiandini & rekan, ditetapkan secara hukum

pada tanggal 16 oktober 2008 berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor : 684/KM.1/2008.

KAP Roebiandini & rekan merupakan kelanjutan dari KAP Ilya Avianti &

rekan yang didirikan dan ditetapkan secara hukum pada tanggal 28 Maret 1996

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : SI.415/

MK.17/1996 dan Nomor : SI.416/MK.17/1996 dan telah diperbaharui pada tanggal

29 Oktober 1998 oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :

KEP-1045/ KM.17/1998.

Sebagai kelanjutan dari KAP Ilya Avianti & Rekan, KAP Roebiandini &

Rekan memperoleh rekomendasi dari Ikatan Akuntan Indonesia dari Cabang Jawa

Barat dengan Nomor: 07/ SEK/III/ 1995 maupun dari pusat dengan Nomor :

275/SEKKEN/XI/1995. terhitung tanggal 3 Juli 1998 terdaftar sebagai anggota

Forum Akuntan Pasar Modal dengan Nomor Surat Tanda Terdaftar Profesi

Penunjang Pasar Modal, No. 441/PM/STTD-AP/PM/2006. Kantor Akuntan ini juga

terdaftar pada Ikatan Akuntan Indonesia seksi Kompartemen Akuntan Publik dengan

No. Reg. KAP 800 dan No. Reg. KAP 600. Saat ini KAP Roebiandini dan rekan

berkedudukan di Jalan Sidoluhur No 26 Sukaluyu Bandung.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

74

5. Gambaran Umum KAP La Midjan dan Rekan

Kantor Akuntan Publik (KAP) La Midjan dan Rekan, berdiri pada tanggal 24

Juli 1981 berdasarkan surat izin usaha nomor SI-01120/MK.4/1981 dari Departeman

Keuangan Republik Indonesia Nomor SI-464/SK 11/1987.

Pada awal berdiri, Kantor Akuntan Publik ini bernama Drs. La Midjan yang

dipimpin langsung oleh Bapak La Midjan. Pada tahun 1996 berdasarkan surat

keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor SI-1359/MK.17/1990

berganti nama menjadi Drs La Midjan dan Rekan, hal ini terjadi karena pimpinan

Kantor Akuntan Publik ini meninggal dunia. Berdasarkan surat izin menteri keuangan

Republik Indonesia di atas aktivitas dan kepemimpinan Kantor Akuntan Publik

dilanjutkan oleh putra beliau Drs. Azhar Susanto, Mbus.

KAP La Midjan dan rekan pada awal berdirinya melayani tiga jenis jasa

pemeriksaan, yaitu pemeriksaan umum (general audit), pemeriksaan khusus (special

audit), dan pemeriksaan operasional (management audit). Dengan semakin

berkembangnya dunia usaha, kebutuhan jasa konsultasi dalam bidang akuntansi dan

keuangan semakin bertambah. Demikian pula halnya dengan adanya penyusunan

sistem informasi. Karena alasan tersebut, maka pada tahun 1991 KAP La Midjan

menambah layanan jasanya, yaitu konsultasi manajemen dalam bidang akuntansi dan

keuangan serta penyusunan sistem informasi akuntansi dan sistem informasi

manajemen berbasis manual dan komputer. Saat ini Kantor Akuntan Publik La

Midjan dan Rekan beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No 207 Bandung.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

75

6. Gambaran Umum KAP Dr. H.E.R.Suhardjadinata.,Ak.,MM

KAP.Dr.H.E.R.Suhardjadinata,Ak.,MM merupakan kantor akuntan yang

bergerak dibidang Registered public accounting, Tax, Finance & Management

Consultants. Izin usaha Kantor Akuntan Publik ini adalah keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia No.Kep.038/KM.6/2004 tanggal 27 Januari 2004.

Kantor Akuntan Publik ini beralamat di Metro Trade Centre Blok C Bandung.

7. Gambaran Umum KAP Djoemarma, Wahyudin, dan Rekan

Kantor Akuntan Publik Djoemarma, Wahyudin & Rekan (KAP DWR)

merupakan entitas jasa profesional independen yang didirikan pada tahun 2000

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-350/KM.17/2000

tentang pemberian ijin Usaha Kantor Akuntan Publik Djoemarma, Wahyudin &

Rekan.

KAP DWR merupakan kelanjutan atau perubahan dari Kantor Akuntan Publik

Sugiono, Djoemarma, Wahyudin (KAP SDW) yang beroperasi sejak bulan Desember

tahun 1995 berdasarkan Surat Izin Menjalankan Praktek Sebagai Akuntan Publik dari

Menteri Keuangan untuk Sugiono Paulus (SI.1512/MK.17/1995), Djoemarma Bede

(SI.1513/MK.17/1995, diperbaharui tahun 1998 dengan Nomor Izin 98.1.0451), dan

Wahyudin Zarkasyi (SI.1514/MK.17/1995 diperbaharui dengan Nomor Izin

98.1.0454).

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

76

8. Kantor Akuntan Publik Sanusi, Supardi, dan Soegiharto

KAP ini bermula dengan nama KAP Drs. Sanusi & Rekan didirikan pada

tahun 1977 dan telah disetujui oleh Menteri Keuangan sesuai dengan surat izin

“Untuk membuka Kantor Akuntan Swasta” dari Departemen Keuangan Republik

Indonesia Direktorat Akuntan Negeri No.050/1-003896 tanggal 20 April 1977. Pada

tahun 1990 diadakan registrasi dan surat izin praktek kantor akuntan public menjadi

surat izin usaha No 98.2.152 dan nama kantor berubah menjadi Kantor Akuntan

Publik Sanusi, Supardi, dan Soegiharto yang beralamat Jl. Cikawao No 40 Bandung.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya bisa menyajikan gambaran umum

responden sebanyak 8 KAP saja, hal ini dikarenakan 4 KAP lainnya belum bersedia

untuk memberikan data tentang gambaran umum KAP yang meliputi sejarah singkat

dan profil KAP.

4.1.1.1 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik

Kantor akuntan publik di Indonesia memiliki bentuk hukum berupa usaha

sendiri (Sole Practitioners) atau bentuk kerjasama antara dua atau lebih rekan

akuntan (Partnership).

Pembagian struktur organisasi kantor akuntan publik secara umum biasanya

pembagian menurut jenjang atau jabatan akuntan publik. Pembagian dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

77

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik

Adapun penjelasan jabatan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Partner / Managing Partner

Partner adalah orang yang memiliki kantor akuntan publik dan bertanggung

jawab penuh atas kegiatan kantor akuntan publik serta menduduki jabatan tertinggi

dalam penugasan audit. Partner menandatangani laporan audit dan management

letter, dan bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit dari klien. Seorang

patner harus memiliki pengalaman minimal 10 tahun.

2. Manajer audit

Manajer audit bertidak sebagai pengawas audit; bertugas untuk membantu

auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit; me-review

kertas kerja, laporan audit dan management letter. Biasanya manajer melakukan

Partner / Managing partner

Manajer Audit Auditor Senior

Auditor Junior

Office Sceretary Expert Advisory Team (Tim

Penasihat Ahli) a. Database

Administrator b. Office

Personal

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

78

pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior. Pekerjaan manajer tidak

berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor, dalam bentuk pengawasan

terhadap pekerjaan yang dilaksanakan pada auditor senior. Manajer harus memiliki

pengalaman minimalnya 5 tahun.

3. Auditor Senior

Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit, bertanggung jawab untuk

mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana; bertugas untuk

mengarahkan dan me-review pekerjaan auditor junior. Auditor senior biasanya

hanya menetap di kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan. Umumnya

auditor senior melakukan audit terhadap suatu objek pada saat tertentu.

4. Auditor Junior

Auditor melaksanakan prosedur audit rinci, membuat kertas kerja untuk

mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan. Pekerjaan ini

biasanya dipegang oleh auditor yang baru saja menyelesaikan pendidikan

formalnya di sekolah.

5. Expert Advisory Team

Adalah tim penasehat ahli dibidangnya yang menbantu para auditor

Terdiri dari :

a. Database Administrator

Ahli dibidang hardware maupun software. Adapun tugasnya adalah sebagai

barikut:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

79

• Membuat dan me-maintenance database kantor.

• Melakukan perawatan hardware maupun software.

• Mengatur distribusi email yang keluar dan masuk.

• Men-support seluruh kebutuhan database tim auditor maupun tim konsultan.

b. Office Personal Division

• Membantu manajemen kantor dalam menyelesaikan masalah di bidang

kepegawaian diantaranya adalah

• Melaksanakan penerimaan, penempatan, dan administrasi pegawai.

• Membantu manajemen kantor dalam menyelesaikan masalah di bidang

kepegawaian.

6. Office Secretary

• Membantu kelancaran tugas pekerjaan Kantor Akuntan Publik, dalam

penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan yaitu :

• Mengurus surat menyurat dan pengirimannya.

• Menerima dan mengirim telepon / faksimili.

• Membantu manajemen dalam menyelesaikan masalah di bidang

kesekretariatan dan rumah-tangga kantor.

4.1.1.1.2 Organisasi Pendukung Fungsional

Untuk menunjang kinerja terdapat organisasi pendukung fungsional.

Organisasi pendukung fungsional terbagi menjadi dua divisi, yaitu audit division dan

consultant division.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

80

1. Audit Division

a. Audit Director

• Membantu Managing Partner / Partner melaksanakan kegiatan manajemen

operasional di Divisi Audit - Kantor Akuntan Publik, misalnya melakukan

pembahasan pra-kontrak / kontrak penugasan jasa audit.

• Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan audit Kantor Akuntan

Publik.

• Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan manajer dan supervisor,

di bidang jasa audit.

• Membahas permasalahan yang timbul di lapangan dan menyelesaikannya;

bilamana perlu masalah tersebut dibahas dengan rekan pimpinan / rekan.

b. Audit Manager

• Melaksanakan tugas mewakili pimpinan atas dasar tugas tertulis dari

pimpinan.

• Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan audit Kantor Akuntan

Publik.

• Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan supervisor dan tim di

bidang audit.

• Me-review konsep laporan laporan auditor independen dan/atau sejenisnya,

serta membahasnya dengan Managing Partner / Partner dan Supervisor

sebelum konsep laporan tersebut dibahas dengan pihak klien untuk difinalkan.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

81

• Membahas laporan auditor independen dengan pihak klien dan kemudian

memonitor penyelesaian laporan tersebut sampai dengan laporan

ditandatangani Managing Partner / Partner untuk dikirimkan kepada klien.

c. Audit Supervisor

• Mempersiapkan kontrak kerjasama audit.

• Merencanakan dan menyusun program audit. Tugas ini meliputi: Menetapkan

penugasan auditor dan menyiapkan surat tugas, menyusun rancangan program

audit dan mempersiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pekerjaan.

• Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan audit.

• Membagi tugas pekerjaan harian dan formulir pekerjaan.

• Mengawasi pelaksanaan tugas oleh para auditor.

• Mereview kertas kerja pemeriksaan dan konsep laporan audit yang disiapkan

oleh Chief Auditor (Ketua Tim).

• Menyelenggarakan administrasi audit.

• Membuat laporan kepada manajer mengenai hasil pekerjaan audit dan

permasalahan yang ditemukan.

2. Consultant Division

a. Executive Director

• Membantu Managing Partner / Partner melaksanakan kegiatan manajemen

operasional di Divisi Konsultan - Kantor Akuntan Publik, misalnya

melakukan pembahasan pra-kontrak / kontrak penugasan jasa konsultansi.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

82

• Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan konsultansi Kantor

Akuntan Publik.

• Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan manajer dan supervisor,

baik di bidang jasa konsultansi.

• Membahas permasalahan yang timbul di lapangan dan menyelesaikannya;

bilamana perlu masalah tersebut dibahas dengan rekan pimpinan / rekan.

b. Consultant Manager

• Membantu Executive Director melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis

jasa konsultansi di Divisi Konsultan - Kantor Akuntan Publik, misalnya

melakukan pembahasan lingkup pekerjaan dalam kontrak penugasan jasa

konsultansi, dan laporan konsultansi (draft / final).

• Mereview laporan dan laporan konsultansi (draft / final) dan membahasnya

dengan Executive Director (atau jika perlu, Managing Partner / Partner) dan

Supervisor sebelum konsep laporan tersebut dibahas dengan pihak klien untuk

di-”final”-kan.

• Membahas laporan final dengan pihak klien dan kemudian memonitor

penyelesaian laporan jasa konsultansi sampai dengan laporan ditandatangani

Managing Partner / Partner, selanjutnya agar dikirimkan kepada klien.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

83

c. Consultant Supervisor

• Menyiapkan kontrak kerjasama konsultansi.

• Merencanakan dan menyusun program konsultansi. Tugas ini meliputi:

menetapkan penugasan konsultan dan menyiapkan surat tugas serta menyusun

rancangan program konsultasi dan mempersiapkan perlengkapan untuk

pelaksanaan pekerjaan.

• Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan konsultan (Ketua &

Anggota Tim) di lapangan, membagi tugas pekerjaan harian dan formulir

pekerjaan, mengawasi pelaksanaan tugas oleh para konsultan.

• Mereview konsep laporan konsultasi dan kertas kerja pemeriksaaan yang

disiapkan oleh Ketua Tim.

• Menyelenggarakan administrasi konsultasi.

• Membuat laporan kepada manajer sebagai atasannya, mengenai hasil

pekerjaan konsultasi dan permasalahan yang ditemukan.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

84

4.1.1.3 Gambaran Umum Responden

Tabel 4.3

Gambaran Umum Responden

Karakteristik Jumlah Presentase Gender :

Pria Perempuan

52 23

70% 30%

Jabatan : Senior Junior

37 38

49,3% 50,7%

Pendidikan :

D3 S1 S2 S3

5 63 7 -

6,67% 84 % 9,33%

Pengalaman Audit: 0-5 tahun 6-10 tahun 11-15 tahun Di atas 20 tahun

47 17 10 1

62,67 % 22,67 % 13,33 % 1,33 %

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat terlihat bahwa sebagian besar responden

adalah pria dengan jumlah sebanyak 52 orang (70%) dan sisanya responden wanita

sebanyak 23 orang (30 %). Sedangkan data responden berdasarkan jabatan di KAP

yaitu senior auditor 37 orang (49,3 %) dan junior auditor sebanyak 38 orang (50,7%).

Hal ini sesuai dengan yang disyaratkan dalam teknik sampling stratified

proportionate sampling yaitu perbandingan jumlah senior auditor dan junior auditor

sebesar 50 %.

Tingkat pendidikan responden didominasi oleh jenjang S1 sebanyak 63

responden ( 84 %) sedangkan sisanya yakni D3 dan S2 masing-masing 5 responden

(6,67%) dan 7 responden (9,33%). Berdasarkan pengalaman audit pun didominasi

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

85

oleh responden yang memiliki pengalaman 0-5 tahun yaitu sebanyak 47 orang (62,67

%). Sedangkan sisanya memiliki pengalaman 6- 10 tahun sebanyak 17 orang (22,67

%), 11-15 tahun sebanyak 10 orang (13,33%), dan di atas 20 tahun hanya satu orang

(1,33%).

4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian

Data variabel dalam penelitian ini diperoleh oleh peneliti melalui penelitian

dengan membagikan kuisioner yang terdapat pertanyaan mengenai variabel-variabel

penelitian. Variabel penelitian tersebut terbagi menjadi dua yakni variabel

independen yaitu human capital dan variabel dependen yaitu kinerja auditor. Sebelum

dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian data terhadap instrumen

kuisioner agar data hasil penelitian tidak bias atau tidak diragukan kebenarannya.

Pengujian variabel penelitian tersebut yakni pengujian validitas dengan tujuan

instrument penelitian harus valid (benar dan dapat dibuktikan) serta reliabel (benar

dan dapat dipercaya)

4.1.2.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas terhadap instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Untuk

menguji validitas dapat digunakan nilai koefisien korelasi melalui perhitungan

product moment dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

86

Pengujian dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item setiap

butir pernyataan dengan skor total, selanjutnya interpretasi dari koefisien korelasi

yang dihasilkan, bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya lebih dari atau

sama dengan 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki

validitas konstruksi yang baik (Sugiyono, 2005:116). Yang artinya jika nilai rhitung ≥

rtabel dimana rtabel = 0,3, maka item pernyataan dinyatakan valid, sedangkan rhitung <

rtabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid dan tidak disertakan dalam analisis

data selanjutnya.

Penelitian ini berjudul Pengaruh Human Capital Terhadap Kinerja Auditor.

Variabel independen yaitu human capital yang terdiri dari 42 pertanyaan yang

mencakup komponen atau dimensi human capital . Sedangkan variabel dependen

yaitu kinerja auditor terdiri dari 14 pertanyaan yang meliputi indikator kinerja

auditor.

Di bawah ini merupakan hasil pengujian validitas instrumen kuesioner dari

variabel X (human capital) dan variabel Y (kinerja auditor) terhadap 75 responden

dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows :

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

87

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Human Capital

Dimensi Butir

pertanyaan r

hitung r tabel Keterangan 1.Kemampuan Individu 1 0,682 0,3 Valid

2 0,787 0,3 Valid

3 0,685 0,3 Valid

4 0,737 0,3 Valid

5 0,59 0,3 Valid

6 0,544 0,3 Valid

7 0,583 0,3 Valid

8 0,699 0,3 Valid

9 0,341 0,3 Valid

2. Motivasi Individu 1 0,601 0,3 Valid

2 0,697 0,3 Valid

3 0,687 0,3 Valid

4 0,593 0,3 Valid

5 0,663 0,3 Valid

6 0,785 0,3 Valid

7 0,758 0,3 Valid

3. Gaya Kepemimpinan 1 0,74 0,3 Valid

2 0,79 0,3 Valid

3 0,659 0,3 Valid

4 0,663 0,3 Valid

5 0,685 0,3 Valid

6 0,822 0,3 Valid

7 0,798 0,3 Valid

4. Budaya Organisasi 1 0,628 0,3 Valid

2 0,802 0,3 Valid

3 0,61 0,3 Valid

4 0,75 0,3 Valid

5 0,703 0,3 Valid

6 0,354 0,3 Valid

7 0,686 0,3 Valid

8 0,559 0,3 Valid

9 0,744 0,3 Valid

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

88

10 0,719 0,3 Valid 5. Kerjasama Tim yang efektif 1 0,794 0,3 Valid

2 0,739 0,3 Valid

3 0,665 0,3 Valid

4 0,592 0,3 Valid

5 0,693 0,3 Valid

6 0,709 0,3 Valid

7 0,615 0,3 Valid

8 0,498 0,3 Valid

9 0,612 0,3 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2011

Berdasarkan tabel di atas mengenai uji validitas variabel human capital yang

terdiri dari lima subvariabel dapat terlihat bahwa semua pernyataan dinyatakan valid

dengan menggunakan standar uji validitas sebesar 0,3. Seluruh pernyataan yang valid

akan dilanjutkan dengan uji reliabilitas dan analisis data. Setelah melakukan uji

validitas terhadap variabel human capital , maka dilanjutkan dengan melakukan uji

validitas untuk variabel kinerja auditor.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

89

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor

Butir pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

1 0,563 0,3 Valid

2 0,549 0,3 Valid

3 0,468 0,3 Valid

4 0,588 0,3 Valid

5 0,432 0,3 Valid

6 0,561 0,3 Valid

7 0,446 0,3 Valid

8 0,69 0,3 Valid

9 0,666 0,3 Valid

10 0,635 0,3 Valid

11 0,689 0,3 Valid

12 0,512 0,3 Valid

13 0,473 0,3 Valid

14 0,543 0,3 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2011, Perhitungan Terlampir

Berdasarkan tabel mengenai Hasil Uji Validitas variabel kinerja

auditor yang berisi 14 pernyataan maka seluruh pernyataan dinyatakan valid

dengan standar uji validitas 0,3. Seluruh pernyataan yang valid akan

digunakan untuk uji reliabilitas dan analisis selanjutnya.

4.1.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Penelitian yang menggunakan instrumen, maka instrumen penelitian tersebut

juga harus memiliki syarat realiabel. Untuk itu, diperlukan uji reliabilitas untuk

menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila

pengukuran diulangi lebih dari sekali. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

90

apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Konsep

reliabilitas ini erat kaitannya dengan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya atau tidak.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode koefisien Alpha

Cronbach’s. Koefisien ini merupakan koefisien reliabilitas yang paling sering

digunakan karena koefisien ini menggambarkan variasi dari item-item, baik untuk

format benar atau salah atau bukan, seperti format pada skala Likert sehingga

koefisien ini merupakan koefisien yang paling umum digunakan.

Perhitungan uji reabilitas ini menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS

16.0 for windows. Dimana hasil dari perhitungan Alpha Cronbach’s tersebut

kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel

jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2004:42). Hasil perhitungan

uji reliabilitas pada variabel X ( Human Capital) dan variabel Y (Kinerja Auditor)

dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows dapat dilihat di bawah

ini :

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

91

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Human Capital

Reliability Statistics

Variabel Cronbach's Alpha

N of Items

X1 .849 9 X2 .806 7 X3 .855 7 X4 .852 10 X5 .834 9

Berdasarkan tabel di atas, nilai r hitung dari kelima subvariabel X lebih besar

dibandingkan dengan nilai Cronbach Alpha, yaitu lebih besar dari 0,60. Dan dari

seluruh pernyataan kuisioner yang dinyatakan valid dalam kuisioner untuk variabel

Human Capital adalah reliabel.

Sedangkan untuk hasil perhitungan uji reliabilitas variabel Y (Kinerja

Auditor) dengan menggunakan software SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Auditor

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.826 14

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

92

Berdasarkan tabel reliabilitas untuk variabel Y (Kinerja auditor), rhitung lebih besar

dibandingkan dengan nilai Cronbach Alpha, yaitu 0,826 > 0,60, sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa 14 pernyataan yang dinyatakan valid dalam variabel Y

adalah reliabel.

4.1.2.3 Deskripsi Data Variabel Human Capital

Perkembangan serta kebutuhan akan profesi akuntan publik mendorong

kemajuan serta tumbuhnya Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP sebagai salah satu

perusahaan jasa yang menyediakan jasa bagi kepentingan institusi maupun umum

sangat membutuhkan tenaga SDM yang handal dan berkompeten di bidangnya.

Dengan kebutuhan tenaga SDM yang cukup tinggi maka dibutuhkan pula kualitas

human capital yang baik dalam menunjang kinerja auditor. Human capital ini sangat

penting karena menjadi sumber inovasi dan pembaharuan strategi bagi perusahaan

seperti melalui riset, survey, serta pengembangan human capital itu sendiri. Selain itu,

human capital memberikan nilai tambah bagi perusahaan setiap hari dengan motivasi,

komitmen organisasi, kompetensi, serta efektivitas kerja tim.

Hasil penelitian mengenai pengaruh human capital terhadap kinerja auditor

diperoleh melalui jawaban responden seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang terdaftar di Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Kuisioner

yang disebarkan pada KAP di Bandung meliputi senior auditor dan junior auditor

dengan perbandingan 50 %.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

93

Data kuisioner diperoleh melalui penyebaran kusioner kepada 75 responden

terdiri dari lima subvariabel yakni kemampuan individu, motivasi individu, gaya

kepemimpinan, budaya organisasi, dan kerjasama tim yang efektif. Kelima

subvariabel tersebut diambil dari jurnal Andrew Mayo (2000) yang berjudul The

Role of employee development in the growth of intellectual capital.

4.1.2.3.1 Deskripsi Data Variabel Human Capital Per Indikator

a. Dekripsi Data Variabel per Dimensi 1. Kemampuan Individu ( Individual Capability)

Tabel 4.8

Tanggapan Responden mengenai Kemampuan Individu

No Item

Pertanyaan Skor item

Kategori

1 Dalam melaksanakan audit, saya dituntut untuk memiliki kemampuan dan wawasan yang luas.

323 Sangat Relevan

2 Apabila terdapat kasus yang cukup rumit dan beresiko, saya selalu mempertimbangkannya dahulu sebelum mengambil tindakan maupun keputusan.

332 Sangat Relevan

3 Dalam menangani kasus, kemampuan saya dan keahlian di bidang audit sangat menunjang pekerjaan saya.

324 Sangat Relevan

4 Untuk beberapa hal yang mendetail dalam menangani kasus audit, kecermatan, analisis, dan perhatian yang cukup tinggi yang saya miliki sangatlah membantu.

320 Sangat Relevan

5 Sikap professional selalu saya utamakan dalam melaksanakan pekerjaan sebagai auditor.

334 Sangat Relevan

6 Apabila ada junior auditor yang baru, saya selalu membagi pengetahuan mengenai tugas, pekerjaan ,

323 Sangat Relevan

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

94

dan wawasan mengenai audit. 7 Dengan memiliki pengalaman yang cukup dalam

bidang audit, sangat membantu dan mempermudah saya dalam menyelesaikan kasus-kasus baru.

332 Sangat Relevan

8 Dengan memiliki jaringan dan koneksi yag luas dengan seluruh auditor, mitra kerja, klien hingga petugas di instansi pajak memudahkan saya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

290 Ragu-ragu

9 Dengan memiliki sikap tegas dalam bersikap serta mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar membantu saya dalam menyelesaikan kasus audit.

306 Relevan

TOTAL 2.884 Rata-rata 320,4 Sangat

Relevan

Berdasarkan tabel di atas mengenai kriteria rentang pengklasifikasian hasil

tanggapan responden tentang kemampuan individu sebagai salah satu subvariabel

human capital dapat terlihat bahwa hampir keseluruhan jawaban responden memiliki

kategori sangat relevan yang artinya sangat sesuai dengan reponden. Satu pertanyaan

yang memiliki nilai ragu-ragu adalah pernyataan mengenai jaringan dan koneksi yang

luas dengan seluruh auditor, mitra kerja , klien hingga petugas di instansi perpajakan.

Sedangkan satu pertanyaaan yang memiliki nilai relevan adalah pernyataan mengenai

kestabilan emosi, mampu bersosialisasi, dan tegas dalam bersikap dalam diri masing-

masing. Namun, secara keseluruhan nilai rata-rata nya sebesar 320,4 dan menurut

tabel rentang pengklasifikasian digolongkan dalam kategori sangat relevan.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

95

2. Motivasi Individu ( Individual Motivation)

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Individu

No Item

Pernyataan Skor item Kategori

1 Dalam melaksanakan setiap tugas, saya berusaha untuk bertanggung jawab penuh pada pekerjaan tersebut.

334 Sangat Relevan

2 Sebelum melaksanakan pekerjaan, saya selalu membuat program kerja yang disesuaikan dengan rencana dan tujuan.

321 Sangat Relevan

3 Sebagai seorang auditor yang professional saya harus siap untuk mengambil keputusan demi kepentingan pekerjaan.

320 Sangat Relevan

4 Dalam menangani beberapa kasus audit, saya selalu menentukan resiko audit yang diinginkan.

306 Relevan

5 Dalam menjalankan tugas sebagai seorang auditor saya berusaha untuk berdedikasi penuh pada pekerjaan dan perusahaan (KAP).

322 Sangat Relevan

6 Dengan menghasilkan pekerjaan yang optimal selalu memotivasi saya untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik lagi.

325 Sangat Relevan

7 Dalam menangani setiap pekerjaan, saya berusaha untuk bersikap antusias dan optimis yang tinggi agar selalu bersemangat dalam bekerja.

319 Sangat Relevan

TOTAL 2.247 Rata-rata 321 Sangat

Relevan

Tanggapan responden sebanyak 75 orang yang berasal dari 12 KAP mengenai

motivasi individu dalam hal pekerjaan didominasi 90 % oleh kategori sangat relevan.

Sedangkan pertanyaan dengan kategori relevan adalah pertanyaan mengenai

penentuan resiko audit yang diinginkan . Hal ini dapat disebabkan sebagian

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

96

responden tidak bersedia untuk mengambil resiko dimana lapoan keuangan ternyata

disajikan secara tidak wajar setelah dilakukan audit namun pendapat tanpa syarat

(unqualified) tetap dikeluarkan. Namun, secara keseluruhan nilai rata-rata skor item

sebesar 321 dengan kategori sangat relevan.

3. Gaya Kepemimpinan (The Leadership Style)

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan

No Item

Pernyataan Skor item Kategori

1 Pimpinan saya mampu membagi dan mendelegasikan tugas pekerjaan dengan baik pada setiap pegawai.

319 Sangat setuju

2 Pimpinan saya merupakan sosok seseorang yang tidak pernah berhenti untuk belajar.

319 Sangat setuju

3 Pimpinan saya siap membantu pegawai nya jika mengalami kesulitan dalam pekerjaan.

300 Setuju

4 Pimpinan saya selalu membawa energy yang positif terhadap pegawainya.

309 Setuju

5 Pimpinan saya selalu menghargai hasil pekerjaan setiap pegawainya.

307 Setuju

6 Pimpinan saya mampu berkomunikasi dengan baik dengan pegawainya.

306 Setuju

7 Pimpinan saya selalu mendorong para pegawainya untuk mencapai tujuan dan hasil dari suatu pekerjaan.

309 Setuju

TOTAL 2.169 Rata-rata 310 Setuju

Dalam tujuh buah pernyataan mengenai gaya kepemimpinan,

responden yang rata-rata merupakan senior auditor dan junior auditor diminta

untuk menilai gaya kepemimpinan atasannya. Untuk hasil dari tanggapan

responden ini didominasi dengan kategori setuju yakni sebanyak lima pernyataan

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

97

dan dua pernyataan lain memiliki kategori sangat setuju. Nilai rata-rata akhir

untuk tanggapan reponden mengenai gaya kepemimpinan ini bernilai 310 atau

dengan kategori setuju.

4. Budaya Organisasi ( The Organizational Climate)

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Terhadap Budaya Oraganisasi

No Item

Pernyataan Skor item

Kategori

1 KAP tempat saya bekerja selalu memberikan kesempatan kepada setiap karyawan untuk melakukan inovasi secara bertanggung jawab dengan mengkonsultasikannya terlebih dahulu.

322 Sangat Setuju

2 KAP tempat saya bekerja selalu mengingatkan resiko yang akan diambil oleh setiap karyawan karena hal tersebut merupakan bagian dari resiko organisasi perusahaan.

310 Setuju

3 KAP tempat saya bekerja tidak hanya fokus pada proses setiap pekerjaan tetapi juga berorientasi pada hasil.

324 Sangat Setuju

4 Keputusan manajemen di tempat saya bekerja selalu memperhitungkan dampaknya bagi seluruh karyawan.

316 Sangat Setuju

5 KAP tempat saya bekerja selalu mengingatkan kepada setiap karyawan untuk mengutamkan mementingkan pekerjaan dibandingkan pribadi.

316 Sangat Setuju

6 Dalam melaksanakan tiap pekerjaan, saya selalu mematuhi peraturan dan berusaha untuk disiplin.

326 Sangat Setuju

7 KAP tempat saya bekerja memberikan kesempatan karir yang lebih baik bagi setiap karyawan yang berprestasi.

307 Setuju

8 Jika suatu unit organisasi berprestasi maka semua anggota unit dapat merasakan penghargaan yang diperoleh.

318 Sangat Setuju

9 Penilaian atas prestasi kerja tiap pegawai dapat meningkatkan kinerja organisasi.

324 Sangat Setuju

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

98

10. Dengan memiliki budaya organisasi maka dapat meningkatkan kinerja organisasi pula.

323 Sangat Setuju

TOTAL 3.186 Rata-rata 318,6 Sangat

Setuju

Berdasarkan tabel mengenai tanggapan responden tentang budaya

organisasi di lingkungan kerja dapat terlihat bahwa hasil jawaban didominasi oleh

jawaban sangat setuju sebanyak delapan item pertanyaan. Sedangkan dua

pertanyaan yang lain yakni mengenai resiko pekerjaan dan jenjang karir di

lingkungan kerja mendapatkan kategori setuju oleh para responden. Dari hasil

keseluruhan jawaban 75 responden memiliki nilai rata-rata sebesar 318,6 dengan

kategori sangat setuju.

5. Kerjasama Tim yang Efektif (The Effectiveness Teamwork)

Tabel 4.12

Tanggapan Responden Terhadap Kerjasama Tim yang Efektif

No Item

Pernyataan Skor item

Kategori

1 Apabila ada pekerjaan dalam sebuah tim, saya paham akan tugas yang harus dilakukan.

320 Sangat Setuju

2 Tim kami memiliki target jangka panjang dan jangka pendek dalam menyelesaikan pekerjaan.

313 Setuju

3 Tim kami selalu berusaha untuk menyelesaikan kasus maupun permasalahan dengan baik

317 Sangat Setuju

4 Sebelum melaksanakan pekerjaan, tim kami selalu melakukan perencanaan dan persiapan yang matang.

308 Setuju

5 Dalam melaksanakan setiap kasus pekerjaan, kami selalu membuat kerangka kerja terlebih dahulu.

310 Setuju

6 Dalam membuat setiap keputusan, kami selalu 315 Sangat

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

99

melaksanan musyawarah dengan hasil sepakat. Setuju 7 Setiap anggota tim boleh berpendapat untuk

mengemukakan argumennya 319 Sangat

Setuju

8 Konflik kerja dalam sebuah tim sebisa mungkin dihindari.

311 Setuju

9 Kepentingan tim kerja selalu saya utamakan. 312 Setuju

TOTAL 2.825 Rata-rata 313,8 Setuju

Berdasarkan tabel mengenai tanggapan responden mengenai

kerjasama tim yang efektif yang meliputi sembilan pernyataan dapat terlihat

bahwa lima pernyataan berkategori setuju dan empat pernyataan berkategori

sangat setuju. Kerjasama tim yang efetif sebagai salah satu komponen human

capital memiliki nilai rata-rata skor sebesar 313,8 atau dengan kategori setuju

untuk 75 responden.

b. Deskripsi Data Variabel Human Capital Secara Keseluruhan

Tabel 4.13

Rekapitulasi Rata-Rata Jawaban Untuk Variabel Human Capital

No Human Capital Rata-rata 1 Kemampuan Individu 320,4 2 Motivasi Individu 321 3 Gaya Kepemimpinan 310 4 Budaya Organisasi 318,6 5 Kerjasama Tim yang Efektif 313,8 Total 1.583,8 Rata-rata 316,76

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

100

Berdasarkan perhitungan pada tabel di atas, diperoleh total rata-rata

untuk variabel human capital sebesar 1.583,8. Sedangkan rata-rata untuk kelima

subvariabel human capital tersebut adalah sebesar 316,76. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan sangat setuju akan

pentingnya peranan human capital di dalam sebuah organisasi maupun

perusahaan terutama dalam meningkatkan kinerja auditor.

4.1.2.4 Deskripsi Data Variabel Kinerja Auditor

Kinerja auditor adalah hasil prestasi maupun kontribusi seorang auditor yang

bertugas melakukan pemeriksaan terhadap suatu informasi berdasarkan standar atau

kriteria yang telah ditetapkan serta melaporkan hasilnya kepada pengguna informasi

yang berkepentingan. Kinerja auditor ini dapat diukur dari tiga factor yaitu factor

individual, factor psikologis, dan factor organisasi.

Data untuk variabel Kinerja Auditor diperoleh melalui penyebaran kuisioner

terhadap 75 responden yang terdiri dari tiga indikator dan dijabarkan pada 14

pertanyaan. Deskripsi data variabel kinerja auditor menjelaskan secara rinci

indikator-indikator variabel Y berdasarkan kriteria dan rentang pengklasifikasian.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

101

4.1.2.4.1 Deskripsi Data Variabel Kinerja Auditor per Indikator

a. Dekripsi Data Variabel per Dimensi

Berikut ini disajikan tanggapan responden terhadap pernyataan yang diuraikan

per-indikator :

1. Faktor Individual

Tabel 4.14

Tanggapan Responden Terhadap Faktor Individual

No Item

Pernyataan Skor item Kategori

1 Dalam menangani kasus yang berkaitan dengan pekerjaan, kemampuan dan keahlian yang saya miliki sangatlah menunjang.

324 Sangat Setuju

2 Ilmu yang didapatkan pada pendidikan formal sangat mendukung pekerjaan saya sebagai auditor.

322 Sangat Setuju

3 Sikap kedisiplinan yang saya miliki dapat meningkatkan kualitas hasil audit saya.

335 Sangat Setuju

4 Dengan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas mengenai audit akan mempermudah dalam menyelesaikan kasus yang dihadapi.

315 Sangat Setuju

Total 1.296 Rata-rata 324 Sangat

Setuju

Berdasarkan tabel di atas mengenai tanggapan responden terhadap

faktor individual sebagai salah satu indikator kinerja auditor dapat terlihat hasil

akhir rata-rata memiliki nilai 324 dengan kategori sangat setuju. Seluruh

responden di Kantor Akuntan Publik Bandung memberikan jawaban bahwa faktor

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

102

individual seperti kemampuan dan keahlian dalam mendukung pekerjaan,

pendidikan formal sangat menunjang pekerjaan, disiplin dalam bekerja, serta

pengetahuan dan wawasan sangat mendukung kinerja sebagai auditor sangat

mendukung kinerja seseorang sebagai auditor. Kinerja auditor sangat bergantung

pada faktor individual yakni kemampuan pada diri sendiri untuk dapat

menyelesaikan pekerjaan audit.

2. Faktor Psikologis

Tabel 4.15

Tanggapan Responden Terhadap Faktor Psikologis

No Item

Pernyataan Skor item Kategori

5. Dengan memiliki sikap yang baik dalam bekerja akan mempermudah dalam berinteraksi dengan rekan kerja dan pimpinan.

318 Sangat Setuju

6. Kepribadian adalah tingkah laku seseorang yang harus memiliki nilai baik termasuk sebagai auditor.

312 Setuju

7. Ketika ada pekerjaan yang memiliki target waktu tertentu, saya akan berusaha mengerahkan kemampuan untuk mencapainya.

316 Sangat Setuju

8. Ketika terjadi selisih dalam memeriksa laporan keuangan, saya akan secara jujur mengungkapkannya hingga tuntas.

320 Sangat Setuju

Total 1.266 Rata-rata 316,5 Sangat

Setuju

Berdasarkan tabel di atas mengenai tanggapan responden terhadap

faktor psikologis sebagai salah satu indikator kinerja auditor dapat terlihat bahwa

ghasil akhir rata-rata memiliki nilai 316,5 dengan kategori sangat setuju. Faktor –

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

103

faktor psikologis ini meliputi sikap, kepribadian, motivasi, kejujuran, dan senang

mempelajari hal baru. Jawaban para responden yang didominasi kategori sangat

setuju mencerminkan bahwa faktor psikologis merupakan salah satu indikator

yang mendukung kinerja auditor. Hal ini juga memberikan pernyataan lain bahwa

faktor individual yang mencakup kemampuan individu bukanlah faktor satu-

satunya dalam mendorong kinerja auditor.

3. Faktor Organisasi

Tabel 4.16

Tanggapan Responden Terhadap Faktor Organisasi

No Item

Pernyataan Skor item Kategori

9. Setiap menangani kasus, kreativitas dan inisiatif yang baik dapat membantu pekerjaan.

328 Sangat Setuju

10. Dengan mempelajari hal maupun kasus baru semakin menambah pengalaman dan pengetahuan saya sebagai auditor.

333 Sangat Setuju

11. Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam mendorong kinerja auditor.

332 Sangat Setuju

12. Gaya kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin mempengaruhi kinerja saya sebagai auditor

327 Sangat Setuju

13. Institusi tempat saya bekerja akan memberi penghargaan untuk prestasi kerja yang saya lakukan.

304 Setuju

14. Struktur organisasi di tempat saya bekerja sudah sangat baik

310 Setuju

Total 1.934 Rata-rata 322,3 Sangat

Setuju

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

104

Berdasarkan tabel di atas mengenai tanggapan responden terhadap

faktor organisasi sebagai salah satu indikator kinerja auditor memiliki hasil akhir

rata-rata sebesar 322,3. Jawaban reponden mengenai faktor organisasi didominasi

dengan jawaban sangat setuju. Hal ini mencerminkan bahwa faktor organisasi

seperti tanggung jawab, kreativitas, inisialtif, SDM, struktur organisasi, prestasi

kerja, serta gaya kepemimpinan merupakan faktor-faktor lain selain faktor

individual dan faktor psikologis yang mendukung kinerja seorang auditor.

b. Deskripsi Data Variabel Kinerja Auditor Secara Keseluruhan

Tabel 4.17

Rekapitulasi Rata-Rata Jawaban Untuk Variabel Kinerja Auditor

No. Kinerja Auditor Rata-Rata

1 Faktor Individual 324 2 Faktor Psikologis 316,5 3 Faktor Organisasi 322,3

Jumlah 962,8 Rata-Rata 320,9

Sumber: Hasil penelitian yang telah diolah

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh untuk setiap inikator dari variabel

Kinerja Auditor yang terlihat dalam tabel di atas yakni untuk factor individual, factor

psikologis, serta factor organisasi memiliki nilai masing-masing 324, 316,5 dan

322,3. Sehingga menghasilkan nilai total rata-rata akhir sebesar 962,8 sedangan rata-

rata 320,9 dan masuk dalam kategori sangat setuju.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

105

Hal ini dapat dideskripsikan bahwa ketiga indikator tersebut yang tercermin

dalam 14 pernyataan tersebut menyatakan bahwa para responden mayoritas sangat

setuju bahwa penilaian kinerja auditor yang diukur berdasarkan ketiga factor tersebut

sudah sangat baik.

4.1.3 Analisis Statistik

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa

bagian, uraiannya adalah sebagai berikut :

4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam penggunaan analisis data berupa regresi, terdapat beberapa asumsi

dasar yang dapat menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik dari model

regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa. Asumsi-asumsi dasar itu

dikenal sebagai asumsi klasik. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang terdiri dari:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan

pengolahan datanya menggunakan software statistik SPSS 16.0 for Windows.

Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

106

Tabel 4.18

Hasil Uji Normalitas

Dari tabel uji normalitas di atas, diketahui banwa nilai Asymp Sig (2-

tailed) untuk variabel Y (Kinerja Auditor) adalah 0,518. Sedangkan nilai

Asymp Sig (2- tailed) untuk masing-masing variabel X ( Human Capital )

adlaah 0,521, 0,03, 0,071,0,202, dan 0,034. Untuk syarat uji normalitas adalah

nilai Asymp Sig (2 – tailed) adalah lebih besar dari ½ α atau nilai harus lebih

besar dari 0,025. Nilai seluruh variabel baik variabel Y maupun variabel X

lebih besar dari 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data pada

penelitian ini adalah berdistribusi normal.

2. Uji Heterokesdastisitas

Salah satu uji asumsi klasik lainnya adalah uji heteroskesdastisitas

dengan menggunakan gambar scatterplot. Berikut ini adalah gambar hasil uji

heteroskesdastisitas dengan pengolahan data menggunakan software statistic

SPSS.16.0 for Windows

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

107

Gambar 4.2

Berdasarkan gambar hasil uji heteroskesdastisitas di atas

memperlihatkan bahwa titik-titik di atas tidak menggambarkan pola tertentu

baik ke atas, bawan, kanan, maupun ke kiri. Hal ini menunjukkan bahwa

model regresi bebas dari heteroskesdastisitas.

3. Uji Linearitas

Hasil pengujianlinearitas pada penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah model persamaan pada penelitian ini bersifat linier atau

tidak. Dengan bantuan software SPSS 16.0 for windows, maka hasil uji

linieralitas dapat ditampilkan pada tabel di bawah ini :

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

108

Tabel 4.19

Hasil Uji Linearitas

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 6,383

dengan sampel penelitian 75. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan

nilai F tabel (5 ; 75 ; 0,05) adalah 2,348, sehingga F hitung > F tabel dengan

kata lain 6,383 > 2,348 maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan

pada penelitian ini bersifat linier.

4. Uji Mulitikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui seberapa besar

korelasi antar variabel bebas penelitian. Jika terdapat korelasi yang kuat di

antara sesama variabel bebas maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi

semakin besar yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula Cara

yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah

dengan:menggunakan Variance Inflation Factors (VIF).

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

109

Tabel 4.20

Hasil Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance seluruh

variabel ebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antarvariabel independen /

bebas.

5. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang

disusun menurut waktu dan tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi autokorelasi dan metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson

(DW test). Berikut hasil uji autokorelasi dengan mengunakan software SPSS

16.0 for Windows.

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

110

Tabel 4.21

Hasil Uji Autokorelasi

Beradasarkan tabel uji autokorelasi di atas dapat terlihat nilai DW test

sebesar 1,547. Sedangkan menurut tabel Durbin Watson dengan jumlah

sampel 75 dan k = 5 maka didapat nilai du sebesar 1,457. Oleh karena itu

retang autokorelasi yang sesuai syarat adalah 1,457< 1,547< 2,543 (4 – du).

Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

4.1.3.2 Analisis Regresi Berganda

Seteah dilakukan uji asumsi klasik terhadap data-data variabel

dalam penelitian ini dengan hasilnya memenuhi persyaratan maka selanjutnya

dilakukan analisisi statistic parametris dengan menggunakan analisis regresi

berganda. Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh variabel independen ( Human Capital) terhadap variabel dependen

(Kinerja Auditor). Analisis ini juga digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel human capital secara simultan terhadap variabel kinerja auditor.

Analisis regresi berganda digunakan karena variabel yang digunakan lebih

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

111

dari dua variabel. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan regresi linear

berganda dan pengolahan datanya menggunakan bantuan sofwarte statistik

SPSS 16.0 for Windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.21

Hasil Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi berganda di atas dapat

diketahui bahwa nilai konstanta (a) adalah sebesar 20.197,163 dan nilai

koefisien regresi (b) adalah bi = - 0,20, b2=0,343, b3=0,596, b4= 0,229, dan

b5= -0,57. Berdasarkan nilai yang diperoleh tersebut maka dapat dibuat model

regresi liniear berganda sebagai berikut:

Y = 20.197,163 -0,2 X1 + 0,343 X2 +0,596 X3 + 0,229 X4 -0,57 X 5

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

112

4.1.3.3 Uji F

Uji F atau ANOVA atau analisis varian merupakan uji koefisien regresi secara

bersama-sama untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel independen

terhadap variabel dependen. Dalam hal ini peran ANOVA adalah untuk menguji

signifikansi pengaruh kelima komponen human capital terhadap kinerja asuditor.

Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05

Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen,

digunakan penguji koefisien regresi (uji t), yaitu dengan membandingkan ttabel dan

thitung. Berikut ini adalah tabel pengujian hipotesis dengan pengolahan datanya

menggunakan bantuan software statistik SPSS 16.0 for Windows yaitu sebagai

berikut:

Tabel 4.23

Hasil Uji F

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

113

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh nilai F hitung sebesat 6,383 dan

signifikansi 0,000. Sedangkan nilai F tabel dapat dilihat pada tabel statistic pada

tingkat signifikansi 0,05 dengan df1= 5 dan df2= 69 maka diperoleh nilai F tabel

sebesar 2,348. Nilai ini digunakan untuk menguji hipotesis statistic berikut ini:

Ho : Human capital tidak berpengaruh secara positif terhadap kinerja auditor.

Ha : Human capital berpengaruh secara positif terhadap kinerja auditor.

Sedangkan untuk kriteria pengujiannya yaitu :

a. Jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima

b. Jika F hitung > F tabel , maka Ho ditolak

Oleh karena F hitung > dari F tabel yakni 6,383 > 2,348 dan signifikansi < 0,05

(0,000< 0,005) maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa human capital

berpengaruh secara positif terhadap kinerja auditor.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Hubungan Kemampuan Individu (X1) Terhadap Kinerja Auditor (Y)

Untuk mengetahui hubungan kemampuan individu terhadap kinerja auditor

dapat menggunakan hasil rumus dari analisis regresi berganda yaitu Y= 20.197,163 -

0,2 X1+0,343 X2 +0,596 X3+0,229 X 4 -0,57X5. Nilai koefisien regresi variabel

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

114

kemampuan individu (b1) bernilai negative yaitu -0,2 yang artinya setiap penurunan

nilai kemampuan individu senilai 1 maka akan menurunkan penilaian kinerja auditor

sebesar 0,2 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Sehingga dapat disimpulkan

kemampuan individu berpengaruh secara positif terhadap kinerja auditor.

Hal ini juga dapat diinterpretasikan bahwa kemampuan individu sebagai salah

satu komponen human capital memegang peranan sangat penting dalam peningkatan

kinerja auditor. Apabila nilai kemampuan individu meningkat maka penilaian

terhadap kinerja auditor pun meningkat namun jika nilai kemampuan individu

menuun maka penilaian terhadap kinerja auditor pun menurun.

4.2.2 Hubungan Motivasi Individu (X 2) Terhadap Kinerja Auditor (Y)

Untuk mengetahui hubungan motvasi individu terhadap kinerja auditor pun

dapat menggunakan hasil rumus analisis regresi berganda yaitu Y= 20.197,163 -0,2

X1+0,343 X2 +0,596 X3+0,229 X 4 -0,57X5. Nilai koefisien regresi variabel

kemampuan individu (b2) bernilai positif yaitu 0,343 yang artinya setiap peningkatan

nilai motivasi individu senilai 1 maka akan meningkatkan penilaian kinerja auditor

sebesar 0,343 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Sehingga dapat disimpulkan

motivasi individu berpengaruh secara positif terhadap kinerja auditor.

Motivasi individu sebagai penggerak awal dalam setiap diri individu dalam

melakukan pekerjaanna secara tanggung jawab. Dengan memiliki motivasi maka

setiap individu selalu berusaha untuk memberikan kontribusi yang baik terhadap

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

115

perusahaan/ organisasi. Dalam hal ini motivasi individu nilaina berbanding lurus

terhadap kinerja auditor. Apabila motivasi individu meningkat maka akan ymaka

akan menurunkan kinerja auditor.

4.2.3 Hubungan Gaya Kepemimpinan (X3) Terhadap Kinerja Auditor (Y)

Untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor

dapat menggunakan hasil rumus dari analisis regresi berganda yaitu Y= 20.197,163 -

0,2 X1+0,343 X2 +0,596 X3+0,229 X 4 -0,57X5. Nilai koefisien regresi variabel gaya

kepemimpinan (b3) bernilai positif yaitu 0,596 yang artinya setiap peningkatan nilai

gaya kepemimpinan senilai 1 maka akan meningkatkan penilaian kinerja auditor

sebesar 0,596 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Sehingga dapat disimpulkan

gaya kepemimpinan berpengaruh secara positif terhadap kinerja auditor.

Gaya kepemimpinan yang merupakan cerminan kepemimpinan seseorang

merupakan salah satu komponen human capital. Dan dalam penjelasan hubungan di

atas gaya kepemimpinan berbanding lurus terhadap kinerja auditor. Apabila nilai

gaya kepemimpinan meningkat maka akan meningkatkan penilaian kinerja auditor

namun apabila gaya kepemimpinan menurun maka akan menurunkan penilaian

kinerja auditor.

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

116

4.2.4 Hubungan Budaya Organisasi (X4) Terhadap Kinerja Auditor (Y)

Untuk mengetahui hubungan budaya organisasi terhadap kinerja auditor dapat

menggunakan hasil rumus dari analisis regresi berganda yaitu Y= 20.197,163 -0,2

X1+0,343 X2 +0,596 X3+0,229 X 4 -0,57X5. Nilai koefisien regresi variabel budaya

organisasi (b4) bernilai positif yaitu 0,229 yang artinya setiap peningkatan nilai

budaya organisasi senilai 1 maka akan meningkatkan penilaian kinerja auditor

sebesar 0,229 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Sehingga dapat disimpulkan

budaya organisasi berpengaruh secara positif terhadap kinerja auditor.

Budaya organisasi sebagai salah satu komponen human capital pula memiliki

peranan yang penting dalam kinerja para auditor. Dengan memiliki budaya

organisasi yang baik maka para auditor pun dapat melaksanakan pekerjaannya

dengan optimal. Budaya organisasi memiliki hubungan yang lurus terhadap kinerja

auditor. Apabila nilai budaya organisasi meningkat maka akan meningkatkan

penilaian kinerja auditor dan juga sebaliknya apabila nilai budaa organisasi menurun

maka akan menirunkan penilaian terhadap kinerja auditor.

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

117

4.2.5 Hubungan Kerjasama Tim yang Efektif (X5) Terhadap Kinerja Auditor

(Y)

Untuk mengetahui hubungan kerjasama tim yang efektif terhadap kinerja

auditor dapat menggunakan hasil rumus dari analisis regresi berganda yaitu Y=

20.197,163 -0,2 X1+0,343 X2 +0,596 X3+0,229 X 4 -0,57X5. Nilai koefisien regresi

variabel kerjasama tim yang efektif (b5) bernilai negatif yaitu 0,57 yang artinya

setiap penurunan nilai budaya organisasi senilai 1 maka akan menurunkan penilaian

kinerja auditor sebesar 0,57 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Sehingga

dapat disimpulkan kerjasama tim yang efektif berpengaruh secara positif terhadap

kinerja auditor.

Kerjasama tim yang efektif sebagai salah satu komponen human capital

memiliki peranan yang sama penting terhadap kinerja auditor. Selain itu, nilai

kerjasama tim yang efektif berbanding lurus terhadap kinerja auditor. Apabila nilai

kerjasama tim efektif meningkat maka akan meningkatkan penilaian terhadap kinerja

auditor namun apabila nilai kerjasama tim yang efektif menurun maka akan

menurunkan penilaian terhadap kinerja auditor.

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607626_bab__iv.pdf · 2018-10-25 · peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner

118

4.2.6 Pengaruh Human Capital Terhadap Kinerja Auditor ( Survey pada

seluruh KAP di Bandung)

Penelitian ini menunjukkan bahwa kelima komponen human capital yakni

kemampuan individu, motivasi individu, gaya kepemimpinan , budaya organisasi,

dan kerjasama tim yang efektif merupakan satu kesatuan human capital yang dapat

mendorong kinerja auditor di seluruh KAP Bandung dengan jumlah responden

sebanyak 75 orang.

Untuk mengetahui pengaruh antara human capital dan kinerja auditor pada

seluruh KAP di Bandung maka dilakukan perhitungan statistic dengan menggunakan

analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi melalui uji F dimana nilai

F hitung > F tabel yaitu 6,383 > 2,348 serta signifikansi < 0,05 (0,000< 0,05) maka

Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan individu, motivasi

individu, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kerjasama tim yang efektif

secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja auditor.