BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -...

28
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali pertemuan. Didalam setiap siklus terdapat rincian diantaranya perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi. 4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan data dokumentasi dari hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 37 siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Rata- rata kelas nilai ulangan peserta didik pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah 60,59 dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM=70). Menurut ketentuan secara klasikal, kelas dikatakan tuntas apabila kelas tersebut telah mencapai 85% siswa tuntas. Jadi simpulan sementara kemampuan belajar siswa dalam materi membaca intensif masih rendah. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru kelas sebelum diadakan penelitian, rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi siswa dan jumlah siswa kelas 6 yang mencapai 37 siswa, sehingga suasana kelas saat kegiatan pembelajaran menjadi ramai dan berakibat hasil belajar menjadi rendah. Hasil Ketuntasan belajar siswa Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 17 siswa dengan persentase 45,95%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 20 siswa dengan persentase 54,05%. Diperoleh data hasil belajar Bahasa Indonesia yang masih rendah dari Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali

yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali pertemuan.

Didalam setiap siklus terdapat rincian diantaranya perencanaan, pelaksanaan,

observasi serta refleksi.

4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan

Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas

dilakukan. Berdasarkan data dokumentasi dari hasil observasi yang telah

dilakukan di Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 37 siswa pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Rata-

rata kelas nilai ulangan peserta didik pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah

60,59 dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM=70). Menurut ketentuan

secara klasikal, kelas dikatakan tuntas apabila kelas tersebut telah mencapai 85%

siswa tuntas. Jadi simpulan sementara kemampuan belajar siswa dalam materi

membaca intensif masih rendah.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru kelas sebelum

diadakan penelitian, rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN Tambakboyo 02

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi

siswa dan jumlah siswa kelas 6 yang mencapai 37 siswa, sehingga suasana kelas

saat kegiatan pembelajaran menjadi ramai dan berakibat hasil belajar menjadi

rendah.

Hasil Ketuntasan belajar siswa Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan

Ambarawa Kabupaten Semarang sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70)

sebanyak 17 siswa dengan persentase 45,95%, sedangkan yang sudah mencapai

ketuntasan minimal sebanyak 20 siswa dengan persentase 54,05%.

Diperoleh data hasil belajar Bahasa Indonesia yang masih rendah dari

Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

44

Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013, penulis akan melakukan sebuah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus I ini terdiri dari tiga perencanaan

pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.

Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan di SD Negeri

Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, peneliti

bekerjasama dengan guru Kelas 6 melakukan diskusi mengenai materi membaca

pemahaman yang akan disajikan dengan menggunakan metode pembelajaran

SQ3R.

Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok

bahasan peta konsep tentang membaca pemahaman. Guru juga perlu

mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran

seperti lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi siswa, lembar observasi

kinerja guru, lembar evaluasi dan buku pelajaran. Kemudian guru menyajikan

pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu dengan melakukan

kegiatan pembelajaran metode SQ3R dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru menyusun/menyiapkan teks bacaan yang sesuai pada siswa kelas 6

b. Secara interkatif guru menjelaskan bagaimana cara membaca yang baik untuk

mendapatkan gagasan pokok.

c. Siswa dipersilahkan melakukan Survey (mengkaji) pada teks bacaan.

d. Dibantu guru siswa membuat pertanyaan yang berhubungan dengan teks

bacaan.

e. Siswa membaca teks bacaan.

f. Siswa menceritakan kembali teks bacaan dengan bahasanya sendiri.

g. Siswa meninjau kembali pada teks bacaan, guna menyakinkan dan

mendapatkan gambaran lengkap dari materi bacaan.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

45

h. Siswa membaca cerita yang dibuat dengan bahasanya sendiri.

i. Siswa diberi kesempatan membahas/saran/kritik terhadap cerita.

j. Guru memberikan kesimpulan secara umum.

k. Evaluasi.

l. Penutup.

Pada akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi

pembelajaran yang dipelajari hari itu kemudian guru memberikan tindak lanjut

kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut

dari pertemuan I, yang membedakan dari pertemuan I adalah materi yang akan

dipelajari yaitu tentang cara menceritakan kembali suatu teks kedalam satu

paragraf. Sebelum mengajar pada pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala

sesuatu yang diperlukan pada proses pembelajaran, diantaranya Rencana

Pelaksanan Pembelajaran (RPP), daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar

observasi siswa dan lembar observasi kegiatan guru. Masih seperti pertemuan I

guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu dengan

melakukan kegiatan pembelajaran metode SQ3R. Pada akhir pembelajaran guru

bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran.

Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak

lanjut dari pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan I dan II. Pada pertemuan

ketiga digunakan untuk mengadakan tes evaluasi bagi siswa tentang materi yang

telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Sebelum kegiatan

pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal

yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), lembar soal tes serta lembar jawab. Sebelum mengadakan

tes evaluasi, guru mengulang materi tentang ide pokok paragraf yang telah

dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Kegiatan pembelajaran diakhiri

dengan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

46

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada tahap pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I ini

terdiri dari tiga pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.

Dimana pada setiap tahap berlangsung masing-masing selama 70 menit (dua jam

pelajaran).

Pertemuan I

Kegiatan Awal

Pelaksanaan pada pertemuan I guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, berdoa, mengecek presensi siswa, mengatur suasana di

ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa, serta menyiapkan siswa

mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan

bertanya pada siswa apakah kalian sering membaca? Teks apa yang sering kalian

baca? Kemudian siswa menjawab pertanyaan yang telah disampaikan guru.

Setelah melakukan apersepsi kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dan memotivasi siswa.

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang membaca intensif dan

bagaimana cara mendapatkan ide pokok dari sebuah paragraf atau teks bacaan.

Dilanjutkan penggunaan metode SQ3R dalam proses membaca. Yaitu mengkaji

teks bacaan pada awal proses membaca dilanjutkan dengan membuat pertanyaan

yang bersangkutan dengan teks bacaan. Setelah kedua langkah awal dilaksanakan

barulah dilanjutkan dengan membaca secara intensif. Untuk memahami benar isi

teks bacaan dilakukan peninjauan ulang terhadap teks bacaan. Setelah siswa

mengetahui isi dan maksud dari teks bacaan dilanjutkan dengan menceritakan

kembali isi dari teks bacaan dengan bahasanya sendiri kedalam satu paragraf.

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah

dipelajari, memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar serta

memberikan pemantapan dengan mendorong siswa untuk mengetahui konsep dan

pengetahuan.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

47

Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran siklus I pertemuan I

yaitu ketika guru memberikan pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab

secara bersama-sama tetapi ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk

menjawab ada siswa yang takut apabila jawabannya tersebut salah, sebagian besar

siswa tertawa dan mengejek jawaban temannya. Maka guru perlu memberi

pengertian pada siswa lain untuk menghargai pendapat/jawaban dari teman-teman

lainnya.

Ketika guru menyampaikan materi yang dipelajari ada sebagian siswa

tidak mendengarkan penjelasan. Untuk mengantisipasi pada pertemuan berikutnya

guru bertindak tegas dan komunikatif pada siswa yang bermain sendiri saat

kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada tahap pembelajaran siklus I pertemuan I

yang sedang berlangsung, observer mengamati jalannya pembelajaran dengan

menggunakan metode SQ3R dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara

mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi

tersebut meliputi item yang sesuai dengan pembelajaran dengan menggunakan

metode SQ3R untuk mengamati semua aktivitas yang dilakukan oleh guru selama

kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang

menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan

siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran masih kurang. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih

kurang, sebagian siswa kurang menanggapi jawaban kelompok lain. Sedangkan

kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain, siswa sungguh-sungguh dalam

mengikuti pembelajaran, hampir semua siswa dapat menanggapi kelompok lain.

Adapun kekurangan dan kelebihan dalam pertemuan I yang sudah dilakukan akan

diperbaiki pada pertemuan II.

Pertemuan II

Kegiatan Awal

Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, berdoa, mengecek presensi siswa, mengatur suasana di

ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa, serta menyiapkan siswa

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

48

mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan

bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian membaca teks drama? Apa yang kalian

ingat dari drama yang pernah kalian baca?” Kemudian siswa menjawab

pertanyaan yang telah disampaikan guru. Setelah melakukan apersepsi kemudian

guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang membaca intensif dan

bagaimana cara mendapatkan unsur-unsur drama dari sebuah teks atau penggalan

naskah drama. Dilanjutkan penggunaan metode SQ3R dalam proses membaca

teks drama. Yaitu mengkaji teks drama pada awal proses membaca dilanjutkan

dengan membuat pertanyaan yang bersangkutan dengan teks drama. Setelah

kedua langkah awal dilaksanakan baru dilanjutkan dengan membaca secara

intensif. Untuk memahami benar isi drama dilakukan peninjauan ulang terhadap

teks drama. Setelah siswa mengetahui isi dan maksud dari teks bacaan dilanjutkan

dengan mencari unsur-unsur drama dan menceritakan kembali isi dari teks bacaan

dengan bahasanya sendiri kedalam satu paragraf.

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah

dipelajari. Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Guru memberikan

umpan balik terhadap proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan selama

pembelajaran siklus I pertemuan II sudah berjalan dengan baik sesuai tujuan yaitu

ketika guru memberikan pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab secara

bersama-sama, sebagian siswa sudah menjawab ketika guru menunjuk salah satu

siswa untuk menjawab, sebagian besar siswa sudah menghargai pendapat dari

temannya. Hal ini sudah menunjukkan suatu peningkatan dibandingkan pada

pertemuan I.

Refleksi

Ketika guru menyampaikan materi kepada siswa sudah memperhatikan

dengan baik, karena pada awal pembelajaran guru meminta kepada seluruh siswa

untuk tidak bermain sendiri saat mengikuti pembelajaran. Hal ini terbukti dapat

memfokuskan siswa terhadap penjelasan guru. Pada tahap pembelajaran siklus I

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

49

pertemuan II yang sedang berlangsung, observer mengamati jalannya

pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R dari awal hingga akhir

pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh

peneliti. Lembar observasi tersebut meliputi item yang sesuai dengan

pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R untuk mengamati semua

aktivitas yang dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran. Dari hasil

observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan

selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara

lain siswa kurang menanggapi jawaban dari kelompok lain. Sedangkan kelebihan

siswa dalam pembelajaran antara lain, siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti

pembelajaran. Adapun kekurangan dan kelebihan dalam siklus I pertemuan II

yang sudah dilakukan. Perbaikkan akan dilaksanakan pada Siklus II

Pertemuan III

Pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama

dan pertemuan kedua yaitu melakukan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada

pertemuan ketiga diawali dengan berdoa, presensi dan dilanjutkan dengan tanya

jawab untuk mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan

pertemuan kedua secara singkat. Kemudian guru memberi kesempatan siswa

untuk bertanya tentang materi yang belum diketahui. Setelah itu guru mengadakan

tes evaluasi selama 2x35 menit. Bagi siswa yang sudah selesai dapat

mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke tempat duduk. Kemudian kegiatan

diakhiri dengan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya.

Hasil Observasi Siklus I

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Observasi difokuskan pada aktivitas siswa, aspek yang diamati pada

pertemuan I dan pertemuan II sama, diantaranya sikap siswa selama pra

pembelajaran, sikap siswa pada kegiatan awal pembelajaran, sikap siswa

mengikuti pembelajaran, kemampuan siswa mengkaji teks bacaan (survey),

kemampuan siswa membuat pertanyaan dari teks yang telah dikaji, kemampuan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

50

membaca dengan baik dan benar, kemampuan menceritakan kembali dengan

bahasa sendiri, serta kemampuan mempresentasikan hasil menceritakan kembali.

Observasi dilakukan oleh Bernadeta Christie Marcalia Paksi. Pada saat observer

mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, tugas

observer adalah memberi tanda (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan

keadaan sebenarnya. Setiap aspek yang diamati mempunyai skor, skor 1

menyatakan kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator, skor 2

menyatakan kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan indikator, skor 3

menyatakan kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan indikator, serta skor 4

menyatakan kegiatan pembelajran sangat baik sesuai indikator. Skor yang

diperoleh dihitung dalam persen. Setelah itu skor dijumlahkan untuk

diinterpretasikan menurut kriteria penilaian. Kriteria penilaian dari total skor

90%-100% artinya sangat baik (A), 80%-89% artinya baik (B), 70%-79% artinya

cukup (C), 60%-69% artinya kurang (D), dan < 59% artinya sangat kurang (E).

Apabila disajikan lengkap dalam bentuk tabel sesuai hasil lembar observasi

aktivitas siswa (terlampir). Yang telah disusun dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Skor Penilaian

Observer

Jumlah

Skor Persentase Kategori

1. Pertemuan I 57 83,82% Baik

2. Pertemuan II 61 89,70% Baik

Hasil skor total observasi aktivitas siswa pada penelitian menggunakan

metode SQ3R siklus I pertemuan I memperoleh skor 57 dengan persentase

83,82% dan siklus I pertemuan II memperoleh skor 61 dengan persentase 89,70%,

yang artinya aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II sesuai

kriteria sudah baik.

Hasil Observasi Kinerja Guru

Observasi difokuskan pada kinerja guru, aspek yang diamati pada

pertemuan I dan pertemuan II sama, diantaranya terdapat indikator pokok seperti

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

51

menerapkan metode SQ3R, kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran,

penerapan langkah-langkah yang ada dalam RPP, cara penyampaian materi,

menyimpulkan materi dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Observasi dilakukan oleh Bernadeta Christie Marcalia Paksi. Pada saat observer

mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung, tugas observer

adalah melingkari skor nilai pada kolom skor yeng tersedia sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Setiap aspek yang diamati mempunyai skor, skor 1 menyatakan

kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator, skor 2 menyatakan

kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan indikator, skor 3 menyatakan

kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan indikator, serta skor 4 menyatakan

kegiatan pembelajran sangat baik sesuai indikator. Skor yang diperoleh dihitung

dalam persen. Setelah itu skor dijumlahkan untuk diinterpretasikan menurut

kriteria penilaian. Kriteria penilaian dari total skor 90%-100% artinya sangat baik

(A), 80%-89% artinya baik (B), 70%-79% artinya cukup (C), 60%-69% artinya

kurang (D), dan < 59% artinya sangat kurang (E). Apabila disajikan lengkap

dalam bentuk tabel sesuai hasil lembar observasi kinerja guru (terlampir). Yang

telah disusun dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I

No Skor Penilaian

Observer

Jumlah

Skor Persentase Kategori

1. Pertemuan I 81 84,37% Baik

2. Pertemuan II 84 87,5% Baik

Hasil skor total observasi kinerja guru pada penelitian menggunakan

metode SQ3R siklus I pertemuan I memperoleh skor 81 dengan persentase

84,37% dan siklus I pertemuan II memperoleh skor 84 dengan persentase 87,5%,

yang artinya kinerja guru pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II sesuai

kriteria sudah baik.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

52

Refleksi

Pada siklus I pertemuan I yaitu ketika guru memberikan pertanyaan pada

siswa, siswa selalu menjawab secara bersama-sama tetapi ketika guru menunjuk

salah satu siswa untuk menjawab ada siswa yang takut apabila jawabannya

tersebut salah, sebagian besar siswa tertawa dan mengejek jawaban temannya.

Maka guru perlu memberi pengertian pada siswa lain untuk menghargai

pendapat/jawaban dari teman-teman lainnya.

Pada siklus I pertemuan II saat guru menyusun simpulan telah melibatkan

siswa untuk membuat simpulan, sebagian besar sudah aktif dan antusias dalam

mengikuti pembelajaran. Hasil tes pada siklus I terdapat 28 siswa yang mencapai

KKM dan 9 siswa yang belum mencapai KKM Kelas 6 SDN Tambakboyo 02.

Kesimpulannya pada siklus I ini sudah baik dan bisa dilanjutkan pada siklus II

sebagai pemantapan pada siklus I yang sudah dilakukan dengan baik dan sesuai

rencana.

4.1.3 Deskripsi Siklus II

Perencanaan Tindakan

Berdasarkan data hasil siklus I ada kekurangan dan keberhasilan dalam

siklus I, Perencanaan pada siklus II ini dilakukan sebagai penyempurnaan dan

tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II pelaksanaannya

dilaksanakan tiga kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih

sama dengan siklus I tapi yang membedakan adalah kegiatan pembelajaran pada

siklus II dan materi pembelajaran yang berbeda.

Pertemuan I

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan siklus I yang

sudah dilakukan SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang peneliti bekerjasama dengan guru Kelas 6 dengan melakukan diskusi

mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta metode SQ3R yang

digunakan Bahasa Indonesia pada kegiatan pembelajaran khususnya pada Kelas 6

semester II pada mata pelajaran sebelum melakukan kegiatan mengajar pada

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

53

siklus II pertemuan I, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang dapat

menunjang proses pembelajaran siswa.

Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi

mengidentifikasi unsur-unsur drama. Guru juga perlu mempersiapkan

perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran seperti lembar kerja

siswa (LKS), lembar observasi siswa, lembar observasi kinerja guru, lembar

evaluasi dan buku pelajaran. Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang

bersifat memotivasi siswa yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran metode

SQ3R.

Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai tindak

lanjut dari hasil belajar siswa dan adanya kekurangan atau kelemahan pada Siklus

I. Guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu

dengan melakukan kegiatan pembelajaran metode SQ3R. Yang membedakan

dengan siklus I adalah materi membaca adalah teks drama, yang dilanjutkan

dengan menceritakannya kembali dengan bahasa sendiri.

Pada akhir pembelajaran guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan

tentang materi dan melakukan evaluasi dengan menggunakan tes objektif.

Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga sebagai tindak

lanjut dari pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan I dan II. Pada pertemuan

ketiga digunakan untuk mengadakan tes evaluasi bagi siswa tentang materi yang

telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Sebelum kegiatan

pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal

yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), lembar soal tes serta lembar jawab. Sebelum mengadakan

tes evaluasi, guru mengulang materi tentang ide pokok paragraf yang telah

dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Kegiatan pembelajaran diakhiri

dengan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

54

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada tahap pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus II ini

terdiri dari tiga pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.

Dimana masing-masing pertemuan berlangsung berlangsung selama 70 menit

(dua jam pelajaran) berikutnya diberikan evaluasi pembelajaran.

Pertemuan I

Kegiatan Awal

Pelaksanaan pada pertemuan I guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, berdoa, mengecek presensi siswa, mengatur suasana di

ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa, serta menyiapkan siswa

mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memotivasi siswa.

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang membaca intensif dan

bagaimana cara menentukan unsur-unsur drama dari sebuah teks drama atau

penggalan drama. Dilanjutkan penggunaan metode SQ3R dalam proses membaca.

Yaitu mengkaji teks bacaan pada awal proses membaca dilanjutkan dengan

membuat pertanyaan yang bersangkutan dengan teks drama. Setelah kedua

langkah awal dilaksanakan barulah dilanjutkan dengan membaca secara intensif.

Untuk memahami benar isi teks bacaan dilakukan peninjauan ulang terhadap teks

drama. Setelah siswa mengetahui isi dan maksud dari teks drama, dilanjutkan

dengan mencari unsur-unsur yang terdapat dalam drama.

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah

dipelajari, memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar kemudian

memberikan tindak lanjut untuk membaca materi pelajaran selanjutnya di rumah.

Refleksi

Pada tahap pembelajaran siklus II pertemuan I yang sedang berlangsung, observer

mengamati jalannya pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R dari awal

hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah

disediakan oleh peneliti. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

55

menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan

siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran masih kurang. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran

antara lain, siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, semua siswa aktif

dalam menjawab pertanyaan dari guru. Adapun kekurangan dan kelebihan dalam

pertemuan I yang sudah dilakukan. Perbaikkan akan dilaksanakan pada pertemuan

ke II.

Pertemuan II

Kegiatan Awal

Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, berdoa, mengecek presensi siswa, mengatur suasana di

ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa, serta menyiapkan siswa

mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan

bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian membaca teks drama? Pernahkah

menceritakan kembali drama tersebut?” Setelah melakukan apersepsi kemudian

guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang cara meringkas teks

drama dan menceritakan kembali dengan bahasa sendiri. Dilanjutkan penggunaan

metode SQ3R dalam proses membaca teks drama. Mengkaji dan membuat

pertanyaan berhubungan dengan teks drama, dilanjutkan dengan membaca secara

intensif. Untuk memahami benar isi drama dilakukan peninjauan ulang terhadap

teks drama. Setelah siswa mengetahui isi dan maksud dari teks bacaan dilanjutkan

dengan meringkas dan menveritakan kembali teks drama dengan bahasanya

sendiri.

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah

dipelajari. Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Guru memberikan

umpan balik terhadap proses pembelajaran.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

56

Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran siklus II pertemuan II

sudah berjalan dengan baik sesuai tujuan yaitu ketika guru memberikan

pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab secara bersama-sama, sebagian

siswa sudah menjawab ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab,

sebagian besar siswa sudah menghargai pendapat dari temannya. Hal ini sudah

menunjukkan suatu peningkatan dibandingkan pada siklus I. Ketika guru

menyampaikan materi kepada siswa sudah memperhatikan dengan baik, karena

pada awal pembelajaran guru meminta kepada seluruh siswa untuk tidak bermain

sendiri saat mengikuti pembelajaran. Hal ini terbukti dapat memfokuskan siswa

terhadap penjelasan guru..

Pertemuan III

Pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama

dan pertemuan kedua yaitu melakukan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada

pertemuan ketiga diawali dengan berdoa, presensi dan dilanjutkan dengan tanya

jawab untuk mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan

pertemuan kedua secara singkat. Kemudian guru memberi kesempatan siswa

untuk bertanya tentang materi yang belum diketahui. Setelah itu guru mengadakan

tes evaluasi selama 2x35 menit. Bagi siswa yang sudah selesai dapat

mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke tempat duduk. Kemudian kegiatan

diakhiri dengan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya.

Hasil Observasi Siklus II

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Observasi difokuskan pada aktivitas siswa, aspek yang diamati pada

pertemuan I dan pertemuan II sama, diantaranya sikap siswa selama pra

pembelajaran, sikap siswa pada kegiatan awal pembelajaran, sikap siswa

mengikuti pembelajaran, kemampuan siswa mengkaji teks drama (survey),

kemampuan siswa membuat pertanyaan dari teks drama yang telah dikaji,

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

57

kemampuan membaca drama dengan baik dan benar, kemampuan menceritakan

kembali dengan bahasa sendiri, serta kemampuan mempresentasikan hasil

menceritakan kembali. Observasi dilakukan oleh Bernadeta Christie Marcalia

Paksi. Pada saat observer mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, tugas observer adalah memberi tanda (√) pada kolom skor penilaian

sesuai dengan keadaan sebenarnya. Setiap aspek yang diamati mempunyai skor,

skor 1 menyatakan kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator,

skor 2 menyatakan kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan indikator,

skor 3 menyatakan kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan indikator, serta skor

4 menyatakan kegiatan pembelajran sangat baik sesuai indikator. Skor yang

diperoleh dihitung dalam persen. Setelah itu skor dijumlahkan untuk

diinterpretasikan menurut kriteria penilaian. Kriteria penilaian dari total skor

90%-100% artinya sangat baik (A), 80%-89% artinya baik (B), 70%-79% artinya

cukup (C), 60%-69% artinya kurang (D), dan < 59% artinya sangat kurang (E).

Apabila disajikan lengkap dalam bentuk tabel sesuai hasil lembar observasi

aktivitas siswa (terlampir). Yang telah disusun dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Skor Penilaian

Observer

Jumlah

Skor Persentase Kategori

1. Pertemuan I 62 91,17% Sangat Baik

2. Pertemuan II 64 94,11% Sangat Baik

Hasil skor total observasi aktivitas siswa pada penelitian menggunakan

metode SQ3R siklus II pertemuan I memperoleh skor 62 dengan persentase

91,17% dan siklus II pertemuan II memperoleh skor 64 dengan persentase

94,11%, yang artinya aktivitas siswa pada siklus II pertemuan I dan Pertemuan II

sesuai kriteria sudah sangat baik.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

58

Hasil Observasi Kinerja Guru

Observasi difokuskan pada kinerja guru, aspek yang diamati pada

pertemuan I dan pertemuan II sama, diantaranya terdapat indikator pokok seperti

menerapkan metode SQ3R, kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran,

penerapan langkah-langkah yang ada dalam RPP, cara penyampaian materi,

menyimpulkan materi dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Observasi dilakukan oleh Bernadeta Christie Marcalia Paksi. Pada saat observer

mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung, tugas observer

adalah melingkari skor nilai pada kolom skor yeng tersedia sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Setiap aspek yang diamati mempunyai skor, skor 1 menyatakan

kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator, skor 2 menyatakan

kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan indikator, skor 3 menyatakan

kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan indikator, serta skor 4 menyatakan

kegiatan pembelajran sangat baik sesuai indikator. Skor yang diperoleh dihitung

dalam persen. Setelah itu skor dijumlahkan untuk diinterpretasikan menurut

kriteria penilaian. Kriteria penilaian dari total skor 90%-100% artinya sangat baik

(A), 80%-89% artinya baik (B), 70%-79% artinya cukup (C), 60%-69% artinya

kurang (D), dan < 59% artinya sangat kurang (E). Apabila disajikan lengkap

dalam bentuk tabel sesuai hasil lembar observasi kinerja guru (terlampir). Yang

telah disusun dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II

No Skor Penilaian

Observer

Jumlah

Skor Persentase Kategori

1. Pertemuan I 85 88,54% Baik

2. Pertemuan II 88 91,67% Sangat baik

Hasil skor total observasi kinerja guru pada penelitian menggunakan

metode SQ3R siklus II pertemuan I memperoleh skor 85 dengan persentase

88,54% dan siklus II pertemuan II memperoleh skor 88 dengan persentase

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

59

91,67%, yang artinya kinerja guru pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II

sesuai kriteria sudah meningkat menjadi sangat baik.

Refleksi

Pada siklus II pertemuan I yaitu ketika guru memberikan pertanyaan pada

siswa, siswa selalu menjawab secara bersama-sama tetapi ketika guru menunjuk

salah satu siswa untuk menjawab ada siswa yang takut apabila jawabannya

tersebut salah, sebagian besar siswa tertawa dan mengejek jawaban temannya.

Maka guru perlu memberi pengertian pada siswa lain untuk menghargai

pendapat/jawaban dari teman-teman lainnya.

Pada siklus II pertemuan II kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan

baik sesuai tujuan. Dapat dilihat ketika guru memberikan pertanyaan pada siswa,

siswa selalu menjawab secara bersama-sama, sebagian siswa sudah menjawab

ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab, sebagian besar siswa

sudah menghargai pendapat dari temannya. Hal ini sudah menunjukkan suatu

peningkatan dibandingkan pada siklus I. Ketika guru menyampaikan materi

kepada siswa sudah memperhatikan dengan baik, karena pada awal pembelajaran

guru meminta kepada seluruh siswa untuk tidak bermain sendiri saat mengikuti

pembelajaran. Hal ini terbukti dapat memfokuskan siswa terhadap penjelasan

guru. Pada siklus II pertemuan II saat guru menyusun simpulan telah melibatkan

siswa untuk membuat simpulan, sebagian besar sudah aktif dan antusias dalam

mengikuti pembelajaran.

Hasil tes pada siklus II terdapat 33 siswa yang mencapai KKM dan 4

siswa yang belum mencapai KKM Kelas 6 SDN Tambakboyo 02.

Kesimpulannya pada siklus II ini sudah baik dan bisa dilanjutkan pada siklus II

sebagai pemantapan pada siklus I yang sudah dilakukan dengan baik dan sesuai

rencana.

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Data Sebelum Tindakan

Analisis ketuntasan nilai Bahasa Indonesia siswa sebelum tindakan dapat

dilihat pada tabel 4.5.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

60

Tabel 4.5

Nilai Ketuntasan Bahasa Indonesia Sebelum Tindakan

No. Nilai Ketuntasan

Sebelum Tindakan

Jumlah siswa Persentase (%)

1. ≥ 70 Tuntas 20 54,05%

2. < 70 Belum Tuntas 17 45,95%,

Jumlah 37 100

Rata-rata 60,59

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Dari tabel 4.5 dapat disajikan dalam diagram batang pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Diagram Batang Ketuntasan Sebelum indakan

Berdasarkan tabel 4.3 sebelum tindakan siswa yang belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) adalah sebanyak 17 siswa sedangkan

17

20

15,5

16

16,5

17

17,5

18

18,5

19

19,5

20

20,5

Tidak Tuntas Tuntas

jum

lah

sis

wa

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

61

siswa yang tuntas belajarnya sebanyak 20 siswa. Berikut Distribusi Frekuensi

Hasil Belajar siswa dapat dilihat pada tabel tabel 4.6.

Tabel 4.6

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Sebelum Tindakan

No Skor Nilai Ulangan Jumlah Siswa Persentase

1 40-49 8 21,62%

2 50-59 7 18,91%

3 60-69 4 10,81%

4 70-79 12 32,43%

5 80-89 5 13,51%

6 90-100 1 2,70%

Jumlah 37 100%

Dari tabel 4.6 dapat disajikan dalam diagram batang pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Bahasa Indonesia Sebelum

Tindakan

4.2.2 Data Siklus I

Analisis ketuntasan nilai siswa setelah menggunakan metode SQ3R pada

siklus I diperoleh hasil belajar seperti pada tabel 4.7

87

4

12

5

1

0

2

4

6

8

10

12

14

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89

ban

yak

Sisw

a

Nilai

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

62

Tabel 4.7

Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

No.

Nilai

Ketuntasan

Sebelum Tindakan

Jumlah siswa Persentase (%)

1. ≥ 70 Tuntas 28 75,68%

2. < 70 Belum Tuntas 9 24,32%

Jumlah 37 100

Rata-rata 74,73

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 58

Dari tabel 4.7 dapat disajikan dalam diagram batang pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siklus I

Berdasarkan tabel 4.5 dengan menggunakan metode SQ3R siswa yang

belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) adalah sebanyak 9

9

28

0

5

10

15

20

25

30

Tidak Tuntas Tuntas

Jum

lah

Sis

wa

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

63

siswa sedangkan siswa yang tuntas belajarnya sebanyak 28 siswa. Berikut

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar siswa dapat dilihat pada tabel tabel 4.8

Tabel 4.8

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I

No Skor Nilai Ulangan Jumlah Siswa Persentase

1 30-39 0 -

2 40-49 0 -

3 50-59 4 10,81%

4 60-69 6 16,21%

5 70-79 15 40,54%

6 80-89 5 13,51%

7 90-100 7 18,91%

Jumlah 37 100%

Dari tabel 4.8 dapat disajikan dalam diagram batang pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai Bahasa Indonesia Siklus I

4

6

15

5

7

0

2

4

6

8

10

12

14

16

30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 89-100

jum

lah

sis

wa

Nilai

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

64

4.2.3 Data Siklus II

Analisis ketuntasan nilai siswa setelah menggunakan metode SQ3R

diperoleh hasil belajar seperti pada tabel 4.9

Tabel 4.9

Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

No. Nilai Ketuntasan

Sebelum Tindakan

Jumlah siswa Persentase (%)

1. ≥ 69 Tuntas 33 89,19%

2. < 70 Belum Tuntas 4 10.81%

Jumlah 37 100

Rata-rata 86,10

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 66

Dari tabel 4.9 dapat disajikan dalam diagram batang pada gambar 4.5

Gambar 4.5 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siklus II

4

33

0

5

10

15

20

25

30

35

Tidak Tuntas Tuntas

jum

lah

sis

wa

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

65

Berdasarkan tabel 4.9 dengan menggunakan metode SQ3R siswa yang

belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) adalah sebanyak 4

siswa sedangkan siswa yang tuntas belajarnya sebanyak 33 siswa. Berikut

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar siswa dapat dilihat pada tabel tabel 4.10.

Tabel 4.10

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II

No Skor Nilai Ulangan Jumlah Siswa Persentase

1 40-49 0 -

2 50-59 0

3 60-69 4 10,81%

4 70-79 3 8,10%

5 80-89 16 43,24%

6 90-100 14 37,83%

Jumlah 37 100%

Dari tabel 4.10 dapat disajikan dalam diagram batang pada gambar 4.6

Gambar 4.6 Diagram Batang Nilai Bahasa Indonesia Siklus II

43

16

14

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Ban

yak

Sisw

a

nilai

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

66

4.2.4 Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada saat

sebelum tindakan, pada siklus I dan pada siklus II dapat ditunjukkan pada tabel

4.11.

Tabel 4.11

Perbandingan Nilai Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No Nilai B.Ind Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1 30-39 - - -

2 40-49 8 - -

3 50-59 7 4 -

4 60-69 4 6 4

5 70-79 12 15 3

6 80-89 5 5 16

7 90-100 1 7 14

Jumlah 37 37 37

Dari tabel 4.11 dapat disajikan dalam diagram batang pada gambar 4.7

.

Gambar 4.7 Diagram Batang Perbandingan Hasil Kondisi Awal, Siklus

I dan Siklus II

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Kondisi Awal 8 7 4 12 5 1

Siklus I 0 4 6 15 5 7

Siklus II 0 0 4 3 16 14

87

4

12

5

10

4

6

15

5

7

0 0

43

16

14

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

ban

yak

sisw

a

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

67

Berikut adalah perbandingan hasil tes Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

yang akan disajikan dalam bentuk tabel perbandingan ketuntasan belajar. Dapat

dilihat pada Tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12

Tabel Komparatif Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Siswa Kelas 6 SDN Tambakboyo 02

Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai dapat dilihat adanya peningkatan

jumlah siswa yang tuntas dari jumlah siswa 37 dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia, terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang

tuntas hanya 24 siswa dan 13 siswa belum tuntas setelah dilaksanakan siklus I dan

siklus II, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 33 siswa atau 89,19%. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

materi membaca intensif telah melebihi batas minimal pencapaian yaitu 85%.

No Nilai

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah

siswa

Persen

(%)

Jumlah

siswa

Persen

(%)

Jumlah

siswa

Persen

(%)

1. Tuntas 20 54,05% 28 75,68% 33 89,19%

2.

Tidak

Tuntas 17 45,95%, 9 24,32% 4 10.81%

Jumlah

37 100% 37 100% 37 100%

Rata-rata 60,59 74,73 86,10

Nilai

Tertinggi 90 100 100

Nilai

Terendah 40 58 66

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

68

Sedangkan ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan, siklus I dan siklus II dapat

dilihat pada gambar 4.10 berikut.

Gambar 4.8 Diagram Batang Persentase ketuntasan Belajar Sebelum

Tindakan, Siklus I, Siklus II

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pembahasan Sebelum Tindakan

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di Kelas 6 SDN

Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang menyatakan tingkat

pemahaman siswa Kelas 6 khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia masih

rendah, hasil belajar siswa masih banyak yang belum memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini salah satu penyebabnya adalah karena

kurangnya konsentrasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran

sebelum tindakan menunjukkan hasil belajar yang rendah yaitu siswa yang

memenuhi KKM sebanyak 20 siswa atau 54.05% dengan nilai tertinggi 90 dan

nilai terendah 40.

17

9

4

20

28

33

0

5

10

15

20

25

30

35

sebelum tindakan siklus I siklus II

Jum

lah

Sis

wa

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

69

4.3.2 Pembahasan Siklus I

Berdasarkan dari data penelitian, kegiatan pembelajaran di Kelas 6 SDN

Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang terlihat bahwa ada

peningkatan nilai siswa setelah diadakan kegiatan pembelajaran pada siklus I

dengan nilai rata-rata 74,73 jumlah siswa yang tuntas 28 siswa atau 75,68% dan

yang tidak tuntas 9 siswa atau 24,32% dengan indikator kinerja pada siklus I 75%.

Berarti pembelajaran telah berhasil dan sesuai rencana, meskipun hasil belajar

siswa sudah tuntas sebanyak 28 siswa, tetapi dalam pembelajaran dengan

menggunakan metode SQ3R masih ada beberapa siswa yang kurang konsentrasi

selama kegiatan pembelajaran. Misalnya pada saat melakukan kegiatan

pembelajaran ada siswa yang bermain sendiri, asyik bercanda dengan temannya,

selain itu pada waktu guru memberikan materi pembelajaran kepada siswa ada

beberapa siswa yang mengganggu teman yang lain saat mengikuti kegiatan

pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut guru harus bertindak keras

dengan cara menegur pada siswa yang bermain seenaknya sendiri saat mengikuti

kegiatan pembelajaran. Untuk kelebihan siklus I ini terbukti bahwa hasil belajar

siswa sudah mengalami peningkatan di atas (KKM=70). Selain itu siswa menjadi

lebih antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa menjadi aktif,

terjalinnya kerjasama antar siswa. Kegiatan pembelajaran lebih hidup dengan

adanya pembelajaran menggunakan metode SQ3R dengan pendekatan

komunikatif.

4.3.3 Pembahasan Siklus II

Kekurangan terdapat pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II, masih

sama dengan pertemuan pada siklus I, hanya saja siklus II sebagai penyempurnaan

kekurangan pada siklus I. Kekurangan pada siklus I sudah dapat diperbaiki pada

siklus II, terbukti siswa tidak lagi bermain sendiri saat kegiatan pembelajaran

berlangsung, siswa lebih aktif dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.

Walau ada beberapa siswa yang masih kurang konsentrasi selama pembelajaran,

sehingga terdapat empat siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM=70). Hal itu dikarenakan jumlah siswa kelas 6 yang mencapai

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih

70

37 siswa dirasa terlalu banyak. Sehingga guru membutuhkan ekstra energi untuk

tetap mengontrol kelas dalam suasana kondusif selama dua jam pelajaran. Untuk

mengantisipasinya diharapkan pendekatan komunikatif diterapkan dengan baik

sehingga meningkatkan antusias dari siswa untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran, dan khusus empat siswa yang belum tuntas sampai siklus II

diharapkan mendapat bimbingan dan pembelajaran khusus pada pelajaran Bahasa

Indonesia.

Hasil dari siklus II siswa mengalami peningkatan ketuntasan nilai pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan nilai rata-rata 86,10, nilai terendah 66

dan nilai tertinggi 100, jumlah siswa yang tuntas 33 siswa atau 89, 19% dan yang

tidak tuntas 4 siswa atau 10,81%. Dengan demikian secara klasikal siswa sudah

mencapai nilai ketuntasan klasikal yaitu 85% (KKM=70). Dengan demikian dapat

dikatakan pembelajaran menggunakan metode SQ3R dengan pendekatan

komunikatif yang dilakukan pada Kelas 6 mata pelajaran Bahasa Indonesia SDN

Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang berhasil dan sesuai

tujuan yang diharapkan.