BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

15
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas II SDN Babalan Kecamatan Gabus Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 15 siswa pada pembelajaran Matematika, hasil ulangan harian siswa dapat dijelaskan melalui tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Distribusi Skor Tes Pada Kondisi Prasiklus Skor Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) 40 1 6,67 50 3 20 60 3 20 70 3 20 80 5 33,33 JUMLAH 15 100 Berdasarkan tabel 4.1 distribusi skor tes pada kondisi prasiklus di atas, nampak bahwa persentase siswa yang tertinggi 33,33% (5 siswa) memperoleh skor 80 yang merupakan skor maksimal yang dicapai siswa pada kondisi prasiklus. Hal ini menunjukkkan bahwa 33 % siswa memiliki kemampuan berhitung pada golongan paling atas. Sedangkan skor minimal sebesar 40 dicapai oleh satu siswa (6,67%) saja. Kondisi rata-rata kelas dicapai sebanyak 9 siswa (60 %) yakni memperoleh skor antara 50 -70. Angka ini masih ditunjukkan banyaknya siswa yang memperoleh dibawah KKM sebanyak 6 dari 9 siswa pada golongan tengah. Ketidak merataan perolehan skor ini, dimungkinkan sekali karena pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas lebih bersifat individual, sehingga kemampuan berhitung siswa satu tidak dapat disharekan kepada siswa yang lain. 24

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal)

Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas

dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas II SDN

Babalan Kecamatan Gabus Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012 yang

berjumlah 15 siswa pada pembelajaran Matematika, hasil ulangan harian

siswa dapat dijelaskan melalui tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Distribusi Skor Tes Pada Kondisi Prasiklus

Skor Prasiklus

Jumlah siswa Presentase (%)

40 1 6,67

50 3 20

60 3 20

70 3 20

80 5 33,33

JUMLAH 15 100

Berdasarkan tabel 4.1 distribusi skor tes pada kondisi prasiklus di atas,

nampak bahwa persentase siswa yang tertinggi 33,33% (5 siswa)

memperoleh skor 80 yang merupakan skor maksimal yang dicapai siswa pada

kondisi prasiklus. Hal ini menunjukkkan bahwa 33 % siswa memiliki

kemampuan berhitung pada golongan paling atas. Sedangkan skor minimal

sebesar 40 dicapai oleh satu siswa (6,67%) saja. Kondisi rata-rata kelas

dicapai sebanyak 9 siswa (60 %) yakni memperoleh skor antara 50 -70.

Angka ini masih ditunjukkan banyaknya siswa yang memperoleh dibawah

KKM sebanyak 6 dari 9 siswa pada golongan tengah. Ketidak merataan

perolehan skor ini, dimungkinkan sekali karena pembelajaran yang dilakukan

di dalam kelas lebih bersifat individual, sehingga kemampuan berhitung

siswa satu tidak dapat disharekan kepada siswa yang lain.

24

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

25

Tabel di bawah akan menunjukkan distribusi persentase skor tes berdasarkan

ketuntasan berhitung pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Distribusi Ketuntasan Berhitung Pada Prasiklus

Skor Ketuntasan Jumlah siswa Presentase (%)

< 70 Belum tuntas 7 46,67

≥ 70 Tuntas 8 53,33

Jumlah 15 100

Nilai Rata-rata 65,33

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, terlihat jelas perbandingan antara

siswa yang mencapai ketuntasan berhitung (KKM ≥70) adalah sebanyak 8

siswa (53,33 %) dengan siswa yang belum mencapai ketuntasan berhitung

sebanyak 7 siswa (46,67 %) siswa. Hal ini juga ditunjang dengan skor

rata-rata yang berada di bawah KKM yaitu sebesar 65,33. Perbandingan

ketuntasan berhitung ini juga dijelaskan melalui gambar 4.1 grafik

ketuntasan belajar.

Gambar 4.1

Grafik Ketuntasan Berhitung Pada Prasiklus

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

26

Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata 7 siswa yang belum tuntas,

itu memiliki kekurangan tidak dapat menangkap materi pembelajaran

yang disampaikan guru dengan menggunakan metode ceramah.

Penggunaan metode ceramah mengakibatkan siswa kurang tertarik dengan

pembelajaran, tidak antusias dalam menjawab pertanyaan guru. Hal ini

berbeda dengan 8 siswa yang lain, yang dapat menangkap materi

pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.

4.2 Diskripsi Pelaksanaan Siklus I

4.2.1 Perencanaan Tindakan

Pembelajaran dirancang dengan menggunakan metode

pembelajaran demontrasi untuk siswa kelas II semester I tahun

2011/2012 pada mata pelajaran Matematika. Dalam tahap perencanaan

ini, guru telah mempersiapkan:

1. perangkat pembelajaran berupa kartu bilangan dan materi

pelajaran yang menunjang tujuan pembelajaran.

2. RPP (lihat lampiran)

3. LKS

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana, yaitu:

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

perkenalan, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di

ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan Inti

a. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok masing-masing

kelompok beranggotakan 5 siswa

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

27

b. Guru memberi nama atau nomor kelompok pada setiap siswa

dalam kelompok

c. Guru memperlihatkan sebuah kartu bilangan

d. Guru menjelaskan pengertian tentang kartu bilangan

e. Guru menjelaskan cara penggunaan kartu bilangan

f. Guru mendemonstrasikan materi dengan kartu bilangan

g. Guru memberikan pertanyaan dengan kartu bilangan kepada

setiap kelompok

h. Kelompok menjawab pertanyaan guru

i. Kelompok lain memberi tanggapan

3. Kegiatan akhir

a. Guru bersama siswa membuat rangkuman

b. Guru melakukan penilaian terhadap siswa secara berkelompok.

c. Guru memberikan umpan balik

d. Guru memberi tes objektif dan tes uraian

Hasil tes yang dilakukan dalam siklus I dapat dijelaskan melalui

tabel 4.3 di bawah ini

Tabel 4.3

Distribusi Skor Tes Pada Siklus I

Skor Siklus I

Jumlah siswa Presentase (%)

60 6 40.00

70 - 0.00

80 8 53.33

90 1 6.67

JUMLAH 15 100

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan distribusi perolehan skor

yang tidak merata. Hal ini nampak pada persentase perolehan skor

maksimal 90 hanya dicapai oleh 6,67 % dari seluruh siswa yang ada.

Ini artinya pemberian tindakan tidak memiliki dampak yang berarti bagi

siswa pada golongan teratas. Tindakan pada siklus satu, mendorong

satu orang untuk menaikkan skor maksimal dari 80 pada prasiklus

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

28

menjadi 90. Ada kenaikan 10, oleh karena pemberian tindakan dengan

metode demonstrasi. Sedangkan persentase perolehan skor minimal 60

dicapai oleh 40 % dari seluruh siswa yang ada atau 6 siswa. Ini artinya

pemberian tindakan memiliki dampak yang berarti bagi siswa pada

golongan bawah, karena telah menaikkan skor minimal dari 40 pada

prasiklus menjadi 60 pada siklus 1, sehingga terjadi kenaikan 20. Dari

sisi jumlah siswa yang memperoleh skor 60 kebawah sebanyak 7 siswa

pada prasiklus menjadi menurun 6 siswa. Penurunan jumlah siswa yang

memperoleh skor di bawah KKM 70, ini berarti ada kemajuan

kemampuan siswa dengan diberikannya tindakan.

Keadaan ketuntasan berhitung pada siklus 1 dijelaskan melalui tabel 4.4

berikut ini.

Tabel 4.4

Distribusi Ketuntasan Berhitung Pada Siklus I

Skor Ketuntasan Siklus I

Jumlah siswa Presentase (%)

< 70 Belum tuntas 6 40

≥ 70 Tuntas 9 60

Jumlah 15 100

Rata-rata 72,67

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat jelas perbandingan antara siswa yang

mencapai ketuntasan berhitung (KKM ≥ 70) sebanyak 9 siswa (60 %) dan

siswa yang belum mencapai ketuntasan berhitung sebanyak 6 siswa (40%).

Persentase ketuntasan berhitung mengalami kenaikan dibanding dengan

pembelajaran yang tidak diberi tindakan yakni 53,33 %. Kenaikan yang

terjadi sebesar 6,67 % atau satu siswa. Meskipun kenaikan ketuntasan

berhitung ini tidak berarti, namun dapat mengangkat satu siswa dari yang

belum tuntas menjadi tuntas.

Berdasarkan tabel 4.4 di atas juga menunjukkan bahwa skor rata-

rata 72,67 yang telah menunjukkan adanya kenaikan dari skor tes

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

29

sebelumnya yakni 65,33. Kenaikan skor rata-rata 7,34 telah mengangkat

rata-rata kelas menjadi tuntas. Penjelasan lebih rinci disajikan melalui

gambar 4.2. di halaman berikutnya.

Gambar 4.2

Diagram Perbandingan Ketuntasan Berhitung Pada Siklus I

4.2.3 Refleksi

Hasil pengamatan yang dilakukan di SDN Babalan Gabus Pati

berupa data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi dan data

kuantitatif diperoleh dari hasil tes formatif siswa yang dilaksanakan

pada akhir pelaksanaan tindakan siklus I.

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih

terdapat kekurangan siswa antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran masih kurang, keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan masih kurang, siswa sudah cukup baik dalam

memperhatikan penjelasan dan guru, hanya sebagian siswa yang aktif

dalam diskusi kelompok, hanya sebagian siswa yang bisa menjawab

soal. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain

sebagian besar siswa senang dengan demonstrasi yang dilakukan,

sebagian siswa sudah dapat membuat kesimpulan dari materi yang

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

30

dipelajari, sebagian siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti

pembelajaran, semua siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tanpa

menyontek jawaban teman. Hasil pengamatan tersebut, secara rinci

disajikan dalam tabel 4.5 di halaman berikut.

Berdasarkan tabel 4.5 tentang pelaksanaan pembelajaran dengan

metode demontrasi pada siklus I, dari 20 item yang seharusnya

dilakukan oleh guru ternyata hanya 15 saja yang dilakukan guru.

Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode demontrasi ini hanya mencapai 75 %. Dalam pelaksanaan

kegiatan masih ada yang kekurangannya yaitu belum melakukan

identifikasi kebutuhan siswa, tidak memberikan apersepsi, tidak

mengumpulkan tugas siswa, tidak memberikan contoh sederhana

kepada siswa, dan belum menanyakan kepada siswa tentang kesulitan

materi pembelajaran. Kondisi seperti ini perlu ada perbaikan.

Dari hasil refleksi siklus I diharapkan praktikan memperbaiki

Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa

dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, keaktifan siswa dalam

menjawab pertanyaan masih kurang, siswa sudah cukup baik dalam

memperhatikan penjelasan dan guru. hanya sebagian siswa yang aktif

dalam diskusi kelompok, hanya sebagian siswa yang bisa menjawab

soal. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain

sebagian besar siswa senang dengan demonstrasi yang dilakukan,

sebagian siswa sudah bisa menyimpulkan dan materi yang sudah di

pelajari. Pada siklus II dilakukan perbaikan agar dalam pelaksanaan

pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

31

Tabel 4.5

Hasil Penilaian Implementasi RPP pada Siklus I

Aspek No Indikator Dilaksanakan

Ya Tidak

PERSIAPAN

1 Mengidentifikasikan kebutuhan belajar siswa √

2 Merumuskan Tujuan Pembelajaran √

3 Menyiapkan masalah yang akan dipecahkan √

4 Menyiapkan alat yang diperlukan √

KEGIATAN

INTI

Kegiatan Awal

5 Membuka pelajaran dengan salam √

6 Apersepsi kepada siswa √

7 Melaksanakan apersepsi √

8 Mengumpulkan tugas √

Kegiatan Inti

9 Memperlihatkan gambar timbangan

sederhana

10 Menjelaskan kronologis sebuah peristiwa √

11 Memberikan contoh tentang berat benda

dengan beberapa istilah sederhana

12 Guru memberikan contoh cara menggunakan

timbangan sederhana

13 Guru membagi siswa menjadi kelompok dan

mempersiapkan pelaksanaan kegiatan

permainan kartu dengan membagikan kartu

jawaban kepada siswa

14 Guru melaksanakan permainan kartu bilang

an dengan memberikan pertanyaan tentang

berat benda

15 Melakukan hasil penilaian hasil permainan

kartu bilangan

16 Guru menceritakan kronologis peristiwa

yaitu berupa pembelajaran tentang berat

benda dan cara penggunaan alat ukur lalu

siswa menyalin tentang hal yang didengar

PENUTUP

Kegiatan AKhir

17 Guru melakukan menanyakan kepada siswa

tentang materi yang belum dimengerti

18 Guru melakukan tanya jawab tentang materi

yang baru diajarkan

19 Guru merangkum tentang materi yang baru

diberikan

20 Melakukan tes formatif untuk mengukur

keberhasilan siswa dalam pembelajaran

JUMLAH 15 5

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

32

4.3 Diskripsi Pelaksanaan Siklus II

4.3.1 Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka diadakan perbaikan-

perbaikan pembelajaran, terutama ketika guru melaksanakan

pembelajaran harus menguasai betul langkah-langkah yang dilakukan.

Dengan demikian, guru merancang RPP (lihat Lampiran) dengan

skenario pembelajaran yang mantap dan mempersiapkan perangkat

pembelajaran lainnya.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana, yaitu:

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

perkenalan, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di

ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan Inti

a. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok masing-masing

kelompok beranggotakan 5 siswa

b. Guru memberi nama atau nomor kelompok pada setiap siswa

dalam kelompok

c. Guru memperlihatkan sebuah kartu bilangan

d. Guru menjelaskan pengertian tentang kartu bilangan

e. Guru menjelaskan cara penggunaan kartu bilangan

f. Guru mendemonstrasikan materi dengan kartu bilangan

g. Guru memberikan pertanyaan dengan kartu bilangan kepada

setiap kelompok

h. Masing-masing kelompok menjawab pertanyaan guru

i. Kelompok lain memberi tanggapan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

33

3. Kegiatan akhir

a. Guru bersama siswa membuat rangkuman

b. Guru melakukan penilaian terhadap siswa secara berkelompok.

c. Guru memberikan umpan balik

d. Guru memberi tes objektif dan tes uraian

Hasil tes yang dilakukan dalam siklus II dapat dijelaskan melalui

tabel 4.6 di bawah ini

Tabel 4.6

Distribusi Skor Tes Pada Siklus II

Skor Siklus II

Jumlah siswa Presentase (%)

70 2 13.33

80 7 46.67

90 5 33.33

100 1 6.67

JUMLAH 15 100

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan distribusi perolehan skor

yang tidak merata antara golongan atas dan golongan bawah. Hal ini

nampak pada persentase perolehan skor maksimal 100 hanya dicapai

oleh 6,67 % dari seluruh siswa yang ada. Ini artinya pemberian tindakan

tidak memiliki dampak yang berarti bagi siswa pada golongan teratas.

Tindakan pada siklus satu, mendorong satu orang untuk menaikkan skor

maksimal dari 90 pada prasiklus menjadi 100. Ada kenaikan 10, oleh

karena pemberian tindakan dengan metode demonstrasi. Sedangkan

persentase perolehan skor minimal 70 dicapai oleh 13.33 % dari

seluruh siswa yang ada atau 2 siswa. Ini artinya pemberian tindakan

memiliki dampak yang kurang berarti bagi siswa pada golongan bawah,

karena menaikkan skor minimal dari 60 pada prasiklus menjadi 70 pada

siklus 1, sehingga terjadi kenaikan 10. Dari sisi jumlah siswa yang

memperoleh skor 60 kebawah sebanyak 6 siswa pada siklus I menjadi

menurun 0 siswa, namun masih ada 2 siswa yang belum mencapai

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

34

KKM 70, ini berarti ada peningkatan kemampuan berhitung siswa

dengan diberikannya tindakan. Jadi ketuntasan berhitung pada siklus II

telah mencapai 100 % tuntas.

4.2.3 Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran,

kekurangan siswa telah teratasi antara lain adanya kesiapan siswa dalam

mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan,

siswa sudah baik dalam memperhatikan penjelasan dan guru, siswa

telah aktif dalam diskusi kelompok, siswa telah dapat menjawab soal.

Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian

besar siswa semakin senang melaksanakan demonstrasi, siswa telah

dapat membuat kesimpulan, siswa sungguh-sungguh mengikuti

pembelajaran, semua siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tanpa

menyontek jawaban teman. Hasil pengamatan tersebut, secara rinci

disajikan dalam tabel 4.7 di halaman berikut.

Berdasarkan tabel 4.7 tentang pelaksanaan pembelajaran dengan

metode demontrasi pada siklus II, dari 20 item yang seharusnya

dilakukan oleh guru ternyata sudah mencapai 19 yang dilakukan guru.

Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode demontrasi ini telah mencapai 95%. Dalam pelaksanaan

kegiatan masih ada yang kekurangannya yaitu guru tidak

mengumpulkan tugas pekerjaan rumah. Kondisi seperti ini perlu ada

perbaikan.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

35

Tabel 4.7

Hasil Penilaian Implementasi RPP pada Siklus II

Aspek No Indikator Dilaksanakan

Ya Tidak

PERSIAPAN

1 Mengidentifikasikan kebutuhan belajar siswa √

2 Merumuskan Tujuan Pembelajaran √

3 Menyiapkan masalah yang akan dipecahkan √

4 Menyiapkan alat yang diperlukan √

KEGIATAN

INTI

Kegiatan Awal

5 Membuka pelajaran dengan salam √

6 Apersepsi kepada siswa √

7 Melaksanakan apersepsi √

8 Mengumpulkan tugas √

Kegiatan Inti

9 Memperlihatkan gambar timbangan

sederhana

10 Menjelaskan kronologis sebuah peristiwa √

11 Memberikan contoh tentang berat benda

dengan beberapa istilah sederhana

12 Guru memberikan contoh cara menggunakan

timbangan sederhana

13 Guru membagi siswa menjadi kelompok dan

mempersiapkan Pelaksanaan kegiatan

permainan kartu dengan membagikan kartu

jawaban kepada siswa

14 Guru melaksanakan permainan kartu

bilangan dengan memberikan pertanyaan

tentang berat benda

15 Melakukan hasil penilaian hasil permainan

kartu bilangan

16 Guru menceritakan kronologis peristiwa

yaitu berupa pembelajaran tentang berat

benda dan cara penggunaan alat ukur lalu

siswa menyalin tentang hal yang didengar

PENUTUP

Kegiatan AKhir

17 Guru melakukan menanyakan kepada siswa

tentang materi yang belum dimengerti

18 Guru melakukan tanya jawab tentang materi

yang baru diajarkan

19 Guru merangkum tentang materi yang baru

diberikan

20 Melakukan tes formatif untuk mengukur

keberhasilan siswa dalam pembelajaran

JUMLAH 19 1

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

36

Pada akhir pembelajaran siklus II dilaksanakan evaluasi dengan

menggunakan tes objektif dan tes uraian. Hasil tes menunjukkan 100 %

siswa tuntas. Skor minimal yang dicapai 70, dan skor maksimal 100. Dari

data tersebut menunjukkan adanya peningkatan baik dari persentase

ketuntasan, maupun capaian skor yang meningkat. Begitu pula jumalh

siswa yang memperoleh skor tinggi juga mengalami peningkatan. Hal ini

juga ditunjukkan oleh besarnya skor rata-rata sebesar 83,33. Dengan

demikian, materi matematika tentang perkalian dapat teratasi dengan

metode demonstrasi yang berupa permainan kartu bilangan.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil refleksi menunjukkan adanya perubahan

kemampuan belajar siswa Kelas II SDN Babalan yang signifikan setelah

pembelajaran perkalian diupayakan dengan menggunakan metode

demonstrasi yang berupa permainan kartu bilangan. Hal ini nampak pada

tabel 4.8 tentang perbandingan distribusi skor yang diperoleh dari keadaan

prasiklus, siklus I dan siklus II berikut ini.

Tabel 4.8

Perbandingan Distribusi Skor Antara Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Skor

Prasiklus Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

40 1 6.67

50 3 20.00

60 3 20.00 6 40.00

70 3 20.00 0 0.00 2 13.33

80 5 33.33 8 53.33 7 46.67

90 1 6.67 5 33.33

100 1 6.67

Jumlah 15 100 15 100 15 100

Rata-rata 65.33 72.67 83.33

Ketuntasan 53.33 60 100

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

37

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan kenaikan besarnya skor minimal

yakni pada prasiklus 40 naik 20 pada siklus I menjadi 60, dan naik 10

menjadi 70 pada siklus II. Skor maksimal pun juga mengalami kenaikan dari

80, naik menjadi 90 dan akhirnya naik menjadi 100 pada siklus II. Jumlah

siswa terbanyak (33.33 %) memperoleh skor maksimal 80 pada prasiklus,

begitu pula pada siklus I sejumlah 53,33 % siswa memperoleh skor yang

tinggi 80, bukan skor maksimal 90, dan pada siklus II sejumlah 46,67 %

siswa memperoleh skor 80. Capaian skor baik pada prasiklus, siklus I dan

siklus II sama yakni 80, dengan persentase yang fluktuatif. Jadi pemberian

tindakan penggunaan metode demonstrasi, dapat meningkatkan kemampuan

berhitung siswa kelas II melalui kenaikan skor minimal dan kenaikan skor

maksimal. Di samping itu, rata-rata kelas juga mengalami kenaikan dari

65,33, naik menjadi 72,67 dan akhirnya menjadi 83,33. Begitu pula

ketuntasan siswa juga mengalami kenaikan yang tajam yakni dari 53,33 %,

meningkat menjadi 60 % dan meningkat lagi mencapai optimal 100 %.

Kondisi ini juga ditunjukkan melalui tabel 4.9 dan gambar 4.3 berikut.

Tabel 4.9

Perbandingan Ketuntasan Berhitung Prasiklus, Siklus I, Siklus II

Ketuntasan

Prasiklus Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Belum Tuntas 7 46.67 6 40 0 0

Tuntas 8 53.33 9 60 15 100

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/655/5/T1...Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat kekurangan siswa

38

Gambar 4.3

Grafik Perbandingan Ketuntasan Berhitung Pada

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II