BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BAB IV Tesis Veronica (Final).pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BAB IV Tesis Veronica (Final).pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Obyek
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus Slovin (Riduwan dan
Kuncoro, 2008), diperoleh ukuran sampel sebanyak 120 Wajib PajakBadan di
KPP Pratama Jakarta Pulo Gadung. Jumlah kuisioner yang disebarkan kepada
responden sebanyak 120 kuisioner dan yang kembali sebanyak 110 kuisioner.
Maka dari itu, didapatkan nilai tingkat pengembalian kuisioner (respon rate)
dalam penelitian ini adalah 91.67%. Akan tetapi, setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata terdapat 10 kuisioner yang tidak dapat digunakan
karena data tidak lengkap sehingga didapatkan sejumlah kuisioner yang dapat
diolah sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 kuisioner.
Dengan demikian, didapatkan nilai tingkat pengembalian yang digunakan
(usable respon rate) sebesar 83.33%.
Jumlah sampel dan tingkat pengembalian kuisioner dapat dilihat pada
tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1Rincian Pengiriman dan Penerimaan Kuisioner
JumlahTotal kuisioner yang dikirim 120Kuisioner yang tidak kembali 10Kuisioner yang kembali 110Jumlah kuisioner yang kembali sampai batas waktu 110Kuisioner yang pengisiannya tidak lengkap 10Kuisioner yang dipakai dalam pengolahan data 100
Sumber: Data primer yang diolah
Karakteristik perusahaan dikelompokkan menurut jenis usaha,
penggunaan e-filing. Untuk memperjelas karakteristik perusahaan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
dimaksud, maka disajikan tabel mengenai responden seperti dijelaskan
berikut ini :
1. Karakteristik perusahaan berdasarkan jenis usaha
Tabel 4.2 Presentase jenis usaha
Jenis Usaha Jumlah PersentaseManufaktur 36 36%Perdagangan dan Jasa 35 35%Perbankan 20 20%Lainnya 9 9%
Total 100 100%Sumber: Data primer yang diolah
Dari data karakteristik perusahaan berdasarkan jenis usaha pada
tabel 4.2 di atas, maka jumlah perusahaan terbesar adalah perusahaan
manufaktur yaitu sebanyak 36 orang atau 36%. Sedangkan jumlah
perusahaan terendah adalah perusahaan yang berusia >51 tahun yaitu
sebanyak 17 orang atau 13%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Pulo
Gadung adalah perusahaan berjenis Manufaktur.
Dari data di atas dapat digambarkan dalam diagram batang
sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Gambar 4.1 Presentase jenis usaha
2. Karakteristik perusahaan berdasarkan penggunaan e-filing
Tabel 4.3 Presentase penggunaan e-filing
Penggunaan Efiling Jumlah Persentase< 1 Tahun 12 12%1-3 Tahun 68 68%3 Tahun 20 20%
Total 100 100%Sumber: Data primer yang diolah
Dari data karakteristik perusahaan berdasarkan penggunaan e-
filing pada tabel 4.3 di atas, maka jumlah perusahaan terbesar adalah
perusahaan yang telah menggunakan e-filing selama1 - 3 Tahun yaitu
sebanyak 68 orang atau 68%. Sedangkan jumlah perusahaan terendah
adalah perusahaan yang telah menggunakan e-filing selama< 1 Tahun
yaitu sebanyak 12 orang atau 12%. Maka dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta
Pulo Gadung adalah perusahaan yang telah menggunakan e-filing selama
1 - 3 Tahun.
Dari data di atas dapat digambarkan dalam diagram batang
sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Gambar 4.2 Presentase penggunaan e-filing
B. Deskripsi Data Penelitian
Hasil statistik deskriptif tentang variabel-variabel penelitian disajikan
dalam tabel 4.4. Dari tabel tersebut dapat diketahui informasi tentang rata-
rata, deviasi standar, kisaran aktual dan kisaran teoritisnya.
Tabel 4.4Hasil Statistik Deskriptif
Variabel Sum KisaranTeoritis
KisaranAktual Mean Std.
DeviationPersepsi penerapan sistem e-filing 1083 3 - 15 4 - 15 10,83 2,174Perilaku Wajib Pajak 4207 11 - 55 16 - 53 42,07 7,525Persepsi Kegunaan 4218 11 - 55 20 - 53 42,18 6,381Persepsi Kemudahan 4204 11 - 55 12 - 53 42,04 6,909Tingkat kepatuhanWajibPajak 1824 5 - 25 6 - 24 18,24 3,444
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat disajikan hasil statistik deskriptif
tentang variabel-variabel penelitian sebagai berikut :
1. Persepsi penerapan sistem e-filing
Jumlah score untuk instrumen Persepsi penerapan sistem e-filing
adalah 1083. Kisaran teoritis dari instrumen tersebut adalah 3-15,
sedangkan kisaran aktual jawaban responden adalah 4-15. Rata-rata
jawaban responden adalah sebesar 10,83dengan standar deviasi sebesar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
2,174. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel Persepsi penerapan
sistem e-filing terdistribusi normal, karena nilai standar deviasi Persepsi
penerapan sistem e-filing lebih kecil dari nilai rata-rata Persepsi
penerapan sistem e-filing.
2. Perilaku Wajib Pajak
Jumlah score untuk instrumen Perilaku Wajib Pajak adalah 4207.
Kisaran teoritis jawaban responden atas instrumen untuk mengukur
Perilaku Wajib Pajak adalah 11-55. Sedangkan kisaran aktual jawaban
responden adalah 16-53. Rata-rata jawaban responden adalah 42,07
dengan standar deviasi sebesar 7,525. Hal ini mengindikasikan bahwa
variabel Perilaku Wajib Pajak terdistribusi normal, karena nilai standar
deviasi Perilaku Wajib Pajak lebih kecil dari nilai rata-rata Perilaku
Wajib Pajak.
3. Persepsi Kegunaan
Jumlah score untuk instrumen Persepsi Kegunaan adalah 4106.
Kisaran teoritis jawaban responden atas instrumen untuk mengukur
Persepsi Kegunaan adalah 11-55. Sedangkan kisaran aktual jawaban
responden adalah 20-53. Rata-rata jawaban responden adalah 42,18
dengan standar deviasi sebesar 6,381. Hal ini mengindikasikan bahwa
variabel Persepsi Kegunaan terdistribusi normal, karena nilai standar
deviasi Persepsi Kegunaan lebih kecil dari nilai rata-rata Persepsi
Kegunaan.
4. Persepsi Kemudahan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Jumlah score untuk instrumen Persepsi Kemudahan adalah 4204.
Kisaran teoritis jawaban responden atas instrumen untuk mengukur
Persepsi Kemudahan adalah 11-55. Sedangkan kisaran aktual jawaban
responden adalah 12-53. Rata-rata jawaban responden adalah 42,04
dengan standar deviasi sebesar 6,909. Hal ini mengindikasikan bahwa
variabel Persepsi Kemudahan terdistribusi normal, karena nilai standar
deviasi Persepsi Kemudahan lebih kecil dari nilai rata-rata Persepsi
Kemudahan.
5. Kepatuhan Wajib Pajak
Jumlah score untuk instrumen Kepatuhan Wajib Pajak adalah
1824. Kisaran teoritis jawaban responden atas instrumen untuk mengukur
Kepatuhan Wajib Pajak adalah 5-25. Sedangkan kisaran aktual jawaban
responden adalah 6-24. Rata-rata jawaban responden adalah 18,24
dengan standar deviasi sebesar 3,444. Hal ini mengindikasikan bahwa
variabel Kepatuhan Wajib Pajak terdistribusi normal, karena nilai standar
deviasi Persepsi Kemudahan lebih kecil dari nilai rata-rata Kepatuhan
Wajib Pajak.
C. Uji Kualitas Data
Menurut Hair et. al (1996), kualitas data yang dihasilkan dari
penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan
validitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi
dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Ada dua
jenis uji kualitas data yang dilakukan dalam penelitian ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
1. Hasil Uji Validitas Konstruk (Contruct Validity)
Pengujian ini dimaksudkam untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner dalam mengukur suatu kontrak. Dan sekaligus
memperkuat hasil perhitungan sebelumnya bahwa semua variabel yang
diukur dengan menggunakan skala likert dapat digunakan untuk
pengolahan data selanjutnya.
Instrumen Persepsi penerapan sistem e-filing berupa kuesioner
yang terdiri dari 3 (tiga) butir pertanyaan. Dengan demikian rentang skor
teoretik antara 3 sampai 15.Uji validasi instrumen Persepsi penerapan
sistem e-filing dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Microsoft
Excel. Berdasarkan hasil perhitungan, validasi instrumen Persepsi
penerapan sistem e-filing dengan n = 100, diperoleh rhitung yang kemudian
dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikan 5 % diperoleh rtabel =
0,197. Selanjutnya dicari thitung guna dibandingkan dengan ttabel untuk α =
0.05 dan dk = 100-2 = 98, dengan uji dua pihak diperoleh ttabel = 1,984.
Dari 3 (tiga) butir pertanyaan menunjukan butir-butir pertanyaan yang
valid. Dengan demikian semuanya dapat digunakan sebagai alat
pengambilan data penelitian.
Instrumen Perilaku Wajib Pajak berupa kuesioner yang terdiri
dari 11 (sebelas) butir pertanyaan. Dengan demikian rentang skor teoretik
antara 11 sampai 55. Uji validasi instrumen Perilaku Wajib Pajak
dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel. Berdasarkan
hasil perhitungan, validasi instrumen Perilaku Wajib Pajak dengan n =
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
100, diperoleh rhitung yang kemudian dibandingkan dengan rtabel pada taraf
signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,197. Selanjutnya dicari thitung guna
dibandingkan dengan ttabel untuk α = 0.05 dan dk = 100-2 = 98, dengan
uji dua pihak diperoleh ttabel = 1,984. Dari 11 (sebelas) butir pertanyaan
menunjukan butir-butir pertanyaan yang valid. Dengan demikian
semuanya dapat digunakan sebagai alat pengambilan data penelitian.
Instrumen Persepsi Kegunaan berupa kuesioner yang terdiri dari
11 (sebelas) butir pertanyaan. Dengan demikian rentang skor teoretik
antara 11 sampai 55. Uji validasi instrumen Persepsi Kegunaan dilakukan
dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel. Berdasarkan hasil
perhitungan, validasi instrumen Persepsi Kegunaan dengan n = 100,
diperoleh rhitung yang kemudian dibandingkan dengan rtabel pada taraf
signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,197. Selanjutnya dicari thitung guna
dibandingkan dengan ttabel untuk α = 0.05 dan dk = 100-2 = 98, dengan
uji dua pihak diperoleh ttabel = 1,984. Dari 11 (sebelas) butir pertanyaan
menunjukan butir-butir pertanyaan yang valid. Dengan demikian
semuanya dapat digunakan sebagai alat pengambilan data penelitian.
Instrumen Persepsi Kemudahan berupa kuesioner yang terdiri dari
11 (sebelas) butir pertanyaan. Dengan demikian rentang skor teoretik
antara 11 sampai 55. Uji validasi instrumen Persepsi Kemudahan
dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel. Berdasarkan
hasil perhitungan, validasi instrumen Persepsi Kemudahan dengan n =
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
100, diperoleh rhitung yang kemudian dibandingkan dengan rtabel pada taraf
signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,197. Selanjutnya dicari thitung guna
dibandingkan dengan ttabel untuk α = 0.05 dan dk = 100-2 = 98, dengan
uji dua pihak diperoleh ttabel = 1,984. Dari 11 (sebelas) butir pertanyaan
menunjukan butir-butir pertanyaan yang valid. Dengan demikian
semuanya dapat digunakan sebagai alat pengambilan data penelitian.
Instrumen kepatuhan Wajib Pajak berupa kuesioner yang terdiri
dari 5 (lima) butir pertanyaan. Dengan demikian rentang skor teoretik
antara 5 sampai 25.Uji validasi instrumen kepatuhan Wajib Pajak
dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel. Berdasarkan
hasil perhitungan, validasi instrumen kepatuhan Wajib Pajak dengan n =
100, diperoleh rhitung yang kemudian dibandingkan dengan rtabel pada taraf
signifikan 5% diperoleh rtabel = 0.197. Selanjutnya dicari thitung guna
dibandingkan dengan ttabel untuk α = 0.05 dan dk = 100-2 = 98, dengan
uji dua pihak diperoleh ttabel = 1,984. Dari 5 (lima) butir pertanyaan
menunjukan butir-butir pertanyaan yang valid. Dengan demikian
semuanya dapat digunakan sebagai alat pengambilan data penelitian.
Hasil Uji Validasi dari masing-masing variabel dapat dilihat
dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.5Hasil Pengujian Validitas
VariabelNo.
Item Nilai Korelasi Status
Persepsi penerapan sistem e-filingQ1 0,737 ValidQ2 0,883 ValidQ3 0,834 Valid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
VariabelNo.
Item Nilai Korelasi Status
Perilaku Wajib Pajak
Q4 0,570 ValidQ5 0,680 ValidQ6 0,805 ValidQ7 0,669 ValidQ8 0,952 ValidQ9 0,950 Valid
Q10 0,977 ValidQ11 0,952 ValidQ12 0,950 ValidQ13 0,977 ValidQ14 0,805 Valid
Persepsi Kegunaan
Q15 0,564 ValidQ16 0,804 ValidQ17 0,768 ValidQ18 0,943 ValidQ19 0,785 ValidQ20 0,567 ValidQ21 0,816 ValidQ22 0,959 ValidQ23 0,704 ValidQ24 0,691 ValidQ25 0,704 Valid
Persepsi Kemudahan
Q26 0,554 ValidQ27 0,803 ValidQ28 0,814 ValidQ29 0,944 ValidQ30 0,819 ValidQ31 0,609 ValidQ32 0,877 ValidQ33 0,985 ValidQ34 0,719 ValidQ35 0,680 ValidQ36 0,768 Valid
Kepatuhan Wajib Pajak
Q37 0,659 ValidQ38 0,804 ValidQ39 0,814 ValidQ40 0,809 ValidQ41 0,677 Valid
Sumber: Data pimer yang diolah
2. Hasil Uji Reabilitas
Uji reabilitas dilakukan dengan mengacu pada Cronbach Alpha
0,60. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa seluruh instrumen dari variabel yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
diuji memiliki Cronbach Alphadi atas 0.60, jadi hasil pengujian cukup
memuaskan karena semua instrumen memiliki tingkat reabilitas
(keandalan) yang tinggi, sehingga dapat dipakai untuk pengolahan data
selanjutnya.
Dengan bantuan perangkat lunak komputer Microsoft Excel,
perhitungan reliabilitas instrumen Persepsi penerapan sistem e-filing
sebanyak 3 (tiga) butir pertanyaan, diperoleh hasil r11 = 0,627. Untuk
dapat mengetahui reliabilitas instrumen, perlu dicari nilai tabel r Product
Moment dengan derajat kebebasan, dk=N-1=100-1=99, serta signifikansi
5%, diperoleh rtabel = 0,196. Jika r11> rtabel berarti reliabel, dan sebaliknya
jika r11< rtabel berarti tidak reliabel. Karena r11 = 0,627> rtabel = 0,196,
maka instrumen Persepsi penerapan sistem e-filing adalah reliabel.
Untuk perhitungan reliabilitas instrumen Perilaku Wajib Pajak
sebanyak 11 (sebelas) butir pertanyaan, diperoleh hasil r11 = 0,905. Untuk
dapat mengetahui reliabilitas instrumen, perlu dicari nilai tabel r Product
Moment dengan derajat kebebasan, dk=N-1=100-1=99, serta signifikansi
5%, diperoleh rtabel = 0,196. Jika r11> rtabel berarti reliabel, dan sebaliknya
jika r11< rtabel berarti tidak reliabel. Karena r11 = 0,905> rtabel = 0,196,
maka instrumen Perilaku Wajib Pajak adalah reliabel.
Untuk perhitungan reliabilitas instrumen Persepsi Kegunaan
sebanyak 11 (sebelas) butir pertanyaan, diperoleh hasil r11 = 0,844. Untuk
dapat mengetahui reliabilitas instrumen, perlu dicari nilai tabel r Product
Moment dengan derajat kebebasan, dk=N-1=100-1=99, serta signifikansi
5%, diperoleh rtabel = 0,196. Jika r11> rtabel berarti reliabel, dan sebaliknya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
jika r11< rtabel berarti tidak reliabel. Karena r11 = 0,844> rtabel = 0,196,
maka instrumen Persepsi Kegunaan adalah reliabel.
Untuk perhitungan reliabilitas instrumen Persepsi Kemudahan
sebanyak 11 (sebelas) butir pertanyaan, diperoleh hasil r11 = 0,865. Untuk
dapat mengetahui reliabilitas instrumen, perlu dicari nilai tabel r Product
Moment dengan derajat kebebasan, dk=N-1=100-1=99, serta signifikansi
5%, diperoleh rtabel = 0,196. Jika r11> rtabel berarti reliabel, dan sebaliknya
jika r11< rtabel berarti tidak reliabel. Karena r11 = 0,865> rtabel = 0,196,
maka instrumen Persepsi Kemudahan adalah reliabel.
Dan untuk perhitungan reliabilitas instrumen kepatuhan Wajib
Pajak sebanyak 5 (lima) butir pertanyaan, diperoleh hasil r11 = 0,807.
Untuk dapat mengetahui reliabilitas instrumen, perlu dicari nilai tabel r
Product Moment dengan derajat kebebasan, dk=N-1=100-1=99, serta
signifikansi 5%, diperoleh rtabel = 0,196. Jika r11> rtabel berarti reliabel,
dan sebaliknya jika r11< rtabel berarti tidak reliabel. Karena r11 = 0,807>
rtabel = 0,196, maka instrumen kepatuhanWajib Pajak adalah reliabel.
Hasil Uji Reliabilitas dari masing-masing variabel dapat dilihat
dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.6Hasil Pengujian Reliabilitas
No VariabelKoefisien
Cronbach AlphaJumlah
Instrument
1 Persepsi penerapan sistem e-filing 0,627 3
2 Perilaku Wajib Pajak 0,905 11
3 Persepsi kegunaan 0,844 11
4 Persepsi kemudahan 0,865 11
5 Kepatuhan Wajib Pajak 0,807 5
Sumber: Data pimer yang diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
D. Uji Prasyarat Analisis
Untuk dapat menggunakan analisis jalur dalam pengujian hipotesis,
terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian prsyarat statistik terhadap data.
Pengujian prasyarat analisis mencakup ujinormalitas, homogenitas, dan
signifikansi dan linearitas.
1. Uji Normalitas
Syarat lain untuk dapat menggunakan analisis jalur adalah bahwa
galat baku taksiran variabel terikat terhadap variabel bebas harus
berdistribusi normal. Pengujian normalitas dengan menggunakan uji
Lilliefors. Ketentuan dalam uji galat adalah bila statistik L hitung< L tabel
(α = 0.05), maka data galat berdistribusi normal. Tetapi apabila L hitung>
L tabel (α = 0.05), maka data tidak berdistribusi normal.
a. Uji Normalitas PerilakuWajib Pajak atas Persepsi penerapan
sistem e-filing (X2 atas X1)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai L hitung adalah -
0,0861, nilai tersebut ternyata lebih kecil dari pada nilai L tabel (n =
100 dan α = 0.05) adalah 0,0886. dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa distribusi galat perilaku Wajib Pajak atas
Persepsi penerapan sistem e-filing berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Kepatuhan Wajib Pajak atas Persepsi penerapan
sistem e-filing (Y atas X1)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai L hitung adalah -
0,0997, nilai tersebut ternyata lebih kecil dari pada nilai L tabel (n =
100 dan α = 0.05) adalah 0,0886. dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa distribusi galat kepatuhan Wajib Pajak atas
Persepsi penerapan sistem e-filing berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
c. Uji Normalitas Kepatuhan Wajib Pajak atas Perilaku Wajib
Pajak (Y atas X2)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai L hitung tertinggi
adalah -0,0901. nilai tersebut ternyata lebih kecil dari pada nilai L
tabel(n = 100 dan α = 0.05) adalah 0,0886. dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa distribusi galat kepatuhan Wajib Pajak atas
perilaku Wajib Pajak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
d. Uji Normalitas kepatuhan Wajib Pajak atas persepsi kegunaan (Y
atas X3)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai L hitung adalah -
0,0788, nilai tersebut ternyata lebih kecil dari pada nilai L tabel (n =
100 dan α = 0.05) adalah 0,0886, dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa distribusi galat kepatuhan Wajib Pajak atas
persepsi kegunaan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
e. Uji Normalitas kepatuhan Wajib Pajak atas persepsi kemudahan
(Y atas X4)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai L hitung adalah -
0,0834. nilai tersebut ternyata lebih kecil dari pada nilai L tabel (n =
130 dan α = 0.05) adalah 0,0886. dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa distribusi galat kepatuhan Wajib Pajak atas
persepsi kemudahan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Dengan demikian secara keseluruhan hasil perhitungan uji
normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors dapat dilihat pada
rangkuman di tabel 4.7.
Tabel 4.7 Rangkuman Uji Normalitas
No Taksiran n L HitungL Tabel
Keputusanα = 0.05 α = 0.01
1 X2 atas X1 100 -0,0861 0,0886 0,1031 Normal2 Y atas X1 100 -0,0997 0,0886 0,1031 Normal3 Y atas X2 100 -0,0901 0,0886 0,1031 Normal4 Y atas X3 100 -0,0788 0,0886 0,1031 Normal5 Y atas X4 100 -0,0834 0,0886 0,1031 Normal
Sumber: Data pimer yang diolah
2. Uji Homogenitas
Syarat lainnya untuk penggunaan analisis jalur adalah bahwa
varians veriabel terikat terhadap variabel bebasnya harus homogen.
Pengujian homogenitas varians dilakukan melalui SPSS dan Excel
dengan menggunakan uji Barlett. Suatu varians homogen apabila
dihasilkan bila χ2hitung<χ2
tabel.
a. Uji Homogenitas Varians perilakuWajib Pajak atas Persepsi
penerapan sistem e-filing (X2 atas X1)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai χ2hitung adalah
19,579, nilai tersebut ternyata lebih kecil dari pada nilai χ2tabel (df = 89
dan α = 0.05) adalah 112,022. Dengan demikian dapat dikemukakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
bahwa varians perilaku Wajib Pajak atas Persepsi penerapan sistem e-
filing berasal dari populasi yang mempunyai varians homogen.
b. Uji Homogenitas Varians kepatuhan Wajib Pajak atas Persepsi
penerapan sistem e-filing (Y atas X1)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai χ2hitung adalah
27,958, nilai tersebut ternyata lebih kecil dari pada nilai χ2tabel (df = 89
dan α = 0.05) adalah 112,022. Dengan demikian dapat dikemukakan
bahwa varians kepatuhan Wajib Pajak atas Persepsi penerapan sistem
e-filing berasal dari populasi yang mempunyai varians homogen.
c. Uji Homogenitas Varians Kepatuhan Wajib Pajak atas
perilakuWajib Pajak (Y atas X2)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai χ2hitung adalah
32,319, nilai tersebut ternyata lebih kecil dari pada nilai χ2tabel (df = 72
dan α = 0.05) adalah 92,808. Dengan demikian dapat dikemukakan
bahwa varians kepatuhan Wajib Pajak atas perilaku Wajib Pajak
berasal dari populasi yang mempunyai varians homogen.
d. Uji Homogenitas Varians Kepatuhan Wajib Pajak atas Persepsi
kegunaan (Y atas X3)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai χ2hitung adalah
27,452, nilai tersebut ternyata lebih kecil dari pada nilai χ2tabel (df = 71
dan α = 0.05) adalah 91,670.Dengan demikian dapat dikemukakan
bahwa varians kepatuhan Wajib Pajak atas persepsi kegunaan berasal
dari populasi yang mempunyai varians homogen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
e. Uji Homogenitas Varians Kepatuhan Wajib Pajak atas Persepsi
kemudahan (Y atas X4)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai χ2hitung adalah
27,452, nilai tersebut ternyata lebih kecil dari pada nilai χ2tabel (df = 71
dan α = 0.05) adalah 91,670. Dengan demikian dapat dikemukakan
bahwa varians kepatuhan Wajib Pajak atas persepsi kemudahan
berasal dari populasi yang mempunyai varians homogen.
Dengan demikian secara keseluruhan hasil perhitungan uji
homogenitas dapat dilihat pada rangkuman di tabel 4.8.
Tabel 4.8 Rangkuman Uji Homogenitas
No GalatTaksiran χ2hitung df χ2
tabel Keputusan
1 X2 atas X1 19,579 89 112,022 Homogen
2 Y atas X1 27,958 89 112,022 Homogen
3 Y atas X2 32,319 72 92,808 Homogen
4 Y atas X3 27,452 71 91,670 Homogen
5 Y atas X4 27,452 71 91,670 Homogen
Sumber: Data pimer yang diolah
3. Uji Signifikansi dan Linieritas
Uji terakhir yang diperlukan sebelum dilakukan analisis jalur
adalah uji signifikansi dan linieritas model regresi. Uji ini dimaksud
untuk mengetahui bahwa variabel-variabel yang dirumuskan dalam
model teoritik penelitian mempunyai hubungan linier secara nyata.
a. Signifikansi dan Linearitas perilakuWajib Pajak atas Persepsi
penerapan sistem e-filing (X2 atas X1)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Setelah dilakukan uji signifikansi dan linearitas perilaku Wajib
Pajak atas persepsi penerapan sistem e-filing menghasilkan persamaan
regresi X2 = 16,246 + 2,384X1.
Hasil analisis varians (Anava) terhadap model ini terdapat pada
tabel 4.9 sebagai berikut :
Tabel 4.9 Anava untuk signifikansi dan Linearitas X2 atas X1
SumberVarians df JK RJK Fhitung
Ftabelα = 0.05 α = 0.01
Total 100 182595,000Koefisiens (a) 1 176988,490 176988,490 88,566 3,938 6,901Regresi (b/a) 1 2661,511 2661,511Sisa 98 2944,999 30,051 -0,282 1,987 2,613Tuna Cocok 9 -1325,972 -13,530Galat 89 4270,971 47,988
Sumber: Data pimer yang diolah
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar
88,566. Sedangkan pada taraf nyata α = 0.05 diperoleh Ftabel sebesar
3,938, karena Fhitung = 88,566 lebih besar dari Ftabel = 3,938, maka
koefisien regresinya signifikan. Selanjutnya pada uji linearitas, hasil
perhitungan memperoleh Fhitung sebesar -0,282. Sedangkan pada taraf
nyata α = 0.05 diperoleh Ftabel sebesar 1,987, karena Fhitung = -0,282
lebih kecil dari Ftabel = 1,987, maka regresi berbentuk linear.
b. Signifikansi dan Linearitas Kepatuhan Wajib Pajakatas Persepsi
penerapan sistem e-filing (Y atas X1)
Setelah dilakukan uji signifikansi dan linearitas kepatuhan
Wajib Pajak atas Persepsi penerapan sistem e-filing menghasilkan
persamaan regresi Y = 2,4131,461X1.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Hasil analisis varians (Anava) terhadap model ini terdapat pada
tabel 4.10 sebagai berikut :
Tabel 4.10 Anava untuk signifikansi dan Linearitas Y atas X1
SumberVarians df JK RJK Fhitung
Ftabelα = 0.05 α = 0.01
Total 100 34444,000Koefisiens (a) 1 33269,760 33269,760 561,274 3,938 6,901Regresi (b/a) 1 999,691 999,691Sisa 98 174,549 1,781 -0,710 1,987 2,613Tuna Cocok 9 -625,982 -6,388Galat 89 800,531 8,995
Sumber: Data pimer yang diolah
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar
561,274. Sedangkan pada taraf nyata α = 0.05 diperoleh Ftabel sebesar
3,938, karena Fhitung = 561,274 lebih besardari Ftabel = 3,938, maka
koefisien regresinya signifikan. Selanjutnya pada uji linearitas, hasil
perhitungan memperoleh Fhitung sebesar -0,710. Sedangkan pada taraf
nyata α = 0.05 diperoleh Ftabel sebesar 1,987, karena Fhitung = -0,710
lebih kecil dari Ftabel = 1,987, maka regresi berbentuk linear.
c. Signifikansi dan Linearitas Kepatuhan Wajib Pajakatas perilaku
Wajib Pajak (Y atas X2)
Setelah dilakukan uji signifikansi dan linearitas kepatuhan
Wajib Pajak atas perilaku Wajib Pajak menghasilkan persamaan
regresi Y = 3,200+0,357X2.
Hasil analisis varians (Anava) terhadap model ini terdapat pada
tabel 4.11 sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
Tabel 4.11 Anava untuk signifikansi dan Linearitas Y atas X2
SumberVarians df JK RJK Fhitung
Ftabelα = 0.05 α = 0.01
Total 100 34444,000Koefisiens (a) 1 33269,760 33269,760 153,422 3,938 6,901Regresi (b/a) 1 716,542 716,542Sisa 98 457,698 4,670 -0,255 1,650 2,026Tuna Cocok 26 -243,020 -2,480Galat 72 700,718 9,732
Sumber: Data pimer yang diolah
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar
153,422. Sedangkan pada taraf nyata α = 0.05 diperoleh Ftabel sebesar
3,938, karena Fhitung = 153,422 lebih besar dari Ftabel = 3,938, maka
koefisien regresinya signifikan. Selanjutnya pada uji linearitas, hasil
perhitungan memperoleh Fhitung sebesar -0,255. Sedangkan pada taraf
nyata α = 0.05 diperoleh Ftabel sebesar 1,650, karena Fhitung = -0,255
lebih kecil dari Ftabel = 1,650, maka regresi berbentuk linear.
d. Signifikansi dan Linearitas kepatuhan Wajib Pajak atas Persepsi
kegunaan (Y atas X3)
Setelah dilakukan uji signifikansi dan linearitas kepatuhan
Wajib Pajak atas Persepsi kegunaan menghasilkan persamaan regresi
Y = -2,068+0,481X3.
Hasil analisis varians (Anava) terhadap model ini terdapat pada
tabel 4.12 sebagai berikut :
Tabel 4.12 Anava untuk signifikansi dan Linearitas Y atas X3
SumberVarians df JK RJK Fhitung
Ftabelα = 0.05 α = 0.01
Total 100 34444,000Koefisiens (a) 1 33269,760 33269,760 381,750 3,938 6,901Regresi (b/a) 1 934,374 934,374Sisa 98 239,866 2,448 -0,421 1,643 2,015Tuna Cocok 27 -332,617 -3,394Galat 71 572,483 8,063
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Sumber: Data pimer yang diolah
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar
381,750. Sedangkan pada taraf nyata α = 0.05 diperoleh Ftabel sebesar
3,938, karena Fhitung = 381,750 lebih besar dari Ftabel = 3,938, maka
koefisien regresinya signifikan. Selanjutnya pada uji linearitas, hasil
perhitungan memperoleh Fhitung sebesar -0,421. Sedangkan pada taraf
nyata α = 0.05 diperoleh Ftabel sebesar 1,643, karena Fhitung = -0,421
lebih kecil dari Ftabel = 1,643, maka regresi berbentuk linear.
e. Signifikansi dan Linearitaskepatuhan Wajib Pajak atas Persepsi
kemudahan (Y atas X4)
Setelah dilakukan uji signifikansi dan linearitas kepatuhan
Wajib Pajak atas Persepsi kemudahanmenghasilkan persamaan regresi
Y = -0,406+0,444X4.
Hasil analisis varians (Anava) terhadap model ini terdapat pada
tabel 4.13 sebagai berikut :
Tabel 4.13 Anava untuk signifikansi dan Linearitas Y atas X4
SumberVarians df JK RJK Fhitung
Ftabelα = 0.05 α = 0.01
Total 100 34444,000Koefisiens (a) 1 33269,760 33269,760 372,486 3,938 6,901Regresi (b/a) 1 929,651 929,651Sisa 98 244,589 2,496 -0,415 1,643 2,015Tuna Cocok 27 -327,894 -3,346Galat 71 572,483 8,063
Sumber: Data pimer yang diolah
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar
372,486. Sedangkan pada taraf nyata α = 0.05 diperoleh Ftabel sebesar
3,938, karena Fhitung = 372,486 lebih besar dari Ftabel = 3,938, maka
koefisien regresinya signifikan. Selanjutnya pada uji linearitas, hasil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
perhitungan memperoleh Fhitung sebesar -0,415. Sedangkan pada taraf
nyata α = 0.05 diperoleh Ftabel sebesar 1,643, karena Fhitung = -0,415
lebih kecil dari Ftabel = 1,643, maka regresi berbentuk linear.
E. Pengujian Model
1. Uji Analisis Jalur
Model structural penelitian ini disajikan ulang seperti yang
nampak pada gambar 4.3 :
Gambar 4.3 Hubungan Kausal X1dan X2 terhadap Y
Dari diagram jalur tersebut diperoleh 3 buah koefisien jalur, yaitu
ρx2x1,ρyx1,ρyx2, dan 3 buah koefisien korelasi yaitu rx2x1, ryx1, ryx2.
Sedangkan hasil perhitungan koefisien korelasi yang diperoleh dengan
menggunakan perangkat lunak komputer SPSS versi 22, seperti yang
nampak pada tabel 4.14sebagai berikut :
Tabel 4.14 Matriks Koefisien Korelasi antar Variabel
X1 X2 YX1 Pearson Correlation 1 0,689** 0,923**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000N 100 100 100
X2 Pearson Correlation 0,689** 1 0,781**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000N 100 100 100
Y Pearson Correlation 0,923** 0,781** 1Sig. (2-tailed) 0,000 0,000N 100 100 100
Sumber: Data pimer yang diolah
X2
YX1pyx1
pyx2px2x1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
Selanjutnya dengan menggunakan perhitungan lebih lanjut sesuai
dengan langkah-langkah dalam analisis jalur, nilai koefisien jalur tersebut
dihitung dan diuji keberartiannya dengan menggunakan statistik t, dan
apabila jalur yang diuji tersebut menunjukan nilai koefisien yang tidak
berati atau tidak signifikan maka jalur tersebut dihilangkan dan kemudian
koefisien jalurnya dihitung lagi tanpa menyertakan yang sudah
dihilangkan tersebut. Penjelasannya sebagai berikut :
a. Perhitungan Koefisien Jalur pada Sub-Struktur 1
Model struktural yang ditampilkan pada gambar 4.3 diatas
terdiri dari dua substruktural, yaitu Sub Struktur-1 dan Sub Struktur-2.
Hubungan kausal antar variable pada Sub Struktur-1, yang
ditampilkan pada gambar 4.4 dibawah, terdiri dari satu variable
endogen yaitu X2 dan satu variable eksogen yaitu X1. Persamaan
structural untuk sub-struktur 1 adalah sebagai berikut :X2 = α + ρx2x1
X1 +Ԑ1
Gambar 4.4Hubungan Kausal pada Sub-Struktur 1
Keterangan :
X1 = Persepsi penerapan sistem e-filing
X2 = perilakuWajib Pajak
X2
px2x1
X1
Ɛ1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Hasil pengolahan data, dengan menggunakan perangkat lunak
komputer SPSS versi 22, ditampilkan pada tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Analisis Jalur Sub-Struktur 1
Keterangan ρ ttabel thitung Sig
Persepsi penerapan sistem e-filing (X1) 0,689 1,984 9,411 0,000
Pengujian bersama-sama:R2 = 0,475F = 88,566Sig = 0,000Sumber : Data primer (diolah),
Hasil analisis model penelitian 1 pada tabel 4.15 diperoleh
koefisien jalur X1 terhadap X2 sebesar ρx2x1= 0,689. Sedangkan
koefisien diterminan atau kontribusi X1 terhadap X2adalah (Rsquare) =
0,475 seperti pada tabel 4.15, yang berati bahwa 47,5 % perilaku
Wajib Pajak (X2) dapat dijelaskan oleh variasi Persepsi penerapan
sistem e-filing (X1). Besarnya koefisien residu (ρx3Ԑ1= √ 1- 0,475 =
0,725 merupakan pengaruh variabel lain diluar X1. Dengan demikian
persamaan struktural untuk model penelitian 1 adalahX2 =0,689X1
+0,725Ԑ1
Diagram jalurnya seperti dalam gambar 5.5 sebagai berikut :
Gambar 4.5 Hubungan Kausal pada Sub-Struktur 1 ModelPenelitian 1
b. PerhitunganKoefisienJalurpada Sub-Struktur 2
X2
px2x1= 0,689
X1
Ɛ1=0,725
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
Hubungan kausal antar variabel pada Sub-Struktural 2 yang
ditampilkan pada gambar 4.6 terdiri dari satu variabel endogen yaitu
Y dan dua variabel eksogen yaitu X1, dan X2.
Persamaanstrukturaluntuk Sub-Struktur 2 adalahsebagaiberikut :Y
=ρyx1 X1 +ρyx2 X2 +Ԑ2
Gambar 4.6 Hubungan Kausal pada Sub-Struktur 2
Keterangan :
X1 = Persepsi penerapan sistem e-filingX2 = PerilakuWajib PajakY = Kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan gambar 4.6 Sub-struktur 2 tersebut diatas,
dilakukan analisis parsial untuk mengetahui tingkat signifikansi
pengaruh variabel independent (X1, dan X2) terhadap variabel
dependent (Y) berdasarkan struktur analisis jalur. Dari pengolahan
data melalui program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.16 Hasil Analisis Jalur Sub-Struktur 2Keterangan ρ ttabel thitung Sig
Persepsi penerapan sistem e-filing 0,732 1,984 15,870 0,000Perilaku Wajib Pajak 0,277 1,984 6,003 0,000
Pengujian bersama-sama:R2 = 0,892F = 398,992Sig = 0,000Sumber : Data primer (diolah),
Ɛ2
X2
pyx1
pyx2
Y
X1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.16 diperoleh koefisien
jalur X1, dan X2 terhadap Y sebesar ρyx1= 0,732, dan ρyx2= 0,277.
Sedangkan koefisien diterminan atau kontribusi X1,dan X2 terhadap
Yadalah (Rsquare) = 0,892 seperti pada tabel 4.16, yang berati bahwa
89,2% kepatuhan Wajib Pajak (Y) dapat dijelaskan oleh Persepsi
penerapan sistem e-filing (X1), dan perilakuWajib Pajak (X2).
Besarnya koefisien residu (ρyɛ2 = √ 1- 0,892 = 0,329) merupakan
pengaruh variabel lain diluar X1 danX2. Diagram jalur Sub-Struktur 2
seperti dalam gambar 5.7 sebagai berikut :
Gambar 4.7 Hubungan Kausal variabel X1, dan X2terhadap Y
Berdasarkan hasil dari koefisien jalur Sub-Struktur 1 dan Sub-
Struktur 2, maka dapat digambarkan secara keseluruhan yang
menggambarkan hubungan kausal antar variabel X1dan X2 terhadap Y
sebagai berikut :
X2
YX1pyx1= 0,732
pyx2 = 0,277px2x1= 0,689
Ɛ2 = 0,329
Ɛ1=0,725
Ɛ2= 0,329
X2
pyx1= 0,277
pyx2 = 0,732
Y
X1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
Gambar 4.8 Hubungan Kausal Variabel X1 dan X2 terhadap Y
Hasil dari koefisien jalur pada sub struktur 1 dan sub-struktur 2
menghasilkan persamaan struktur, sebagai berikut :
X2 = 0,689X1 + 0,725Ԑ1dan R2x2x1 = 0,475
Y = 0,732X1 + 0,277 X2 + 0,329Ԑ2 dan R2yx3x2x1 = 0,892
2. Uji Nilai Selisih Mutlak
Model regresi yang peneliti gunakan untuk menguji pengaruh
variabel pemoderasi adalah uji nilai selisih mutlak. Pada uji nilai selisih
mutlak ini, nilai setiap variabel bebas dan pemoderasi merupakan
standardized score. Selanjutnya interaksi variabel bebas dan variabel
pemoderasi diukur dengan nilai absolut perbedaan antara kedua variabel
tersebut atau menggunakan nilai selisih mutlak. Analisis dengan uji nilai
selisih mutlak ini dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical
Package For Social Sciences) Release 22.0 for Windows.
a. Uji regresi dengan variabel moderatingpersepsi kegunaan
Dari pengolahan data melalui program SPSS diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.17 Hasil analisis regresi variabel moderating persepsi
kegunaan
Keterangan B ttabel thitung Sig R2 F Sig
(Constant) 17,939
0,928 414,288 0,000ZX1 2,029 1,984 13,267 0,000
ZX3 1,496 1,984 9,818 0,000
AbsZX1_ZX3 0,578 1,984 2,398 0,018
Sumber : Data primer diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Hasil analisis regresi variabel moderating persepsi kegunaan
pada tabel 4.17 diperoleh koefisien beta ZX1,ZX3, dan AbsZX1_ZX3
terhadap Y sebesar2,029, 1,496, dan 0,578. Sedangkan koefisien
diterminan atau kontribusi ZX1,ZX3, dan AbsZX1_ZX3 terhadap Y
adalah (Rsquare) = 0,928 seperti pada tabel 4.17, yang berarti bahwa
92,8% kepatuhan Wajib Pajak (Y) dapat dijelaskan oleh variasi
ZX1,ZX3, dan AbsZX1_ZX3. Besarnya koefisien residu (Ԑ3= √ 1-
0,928 = 0,268 merupakan pengaruh variabel lain diluar ZX1,ZX3, dan
AbsZX1_ZX3. Dengan demikian persamaan regresinya adalah Y =
17,939 + 2,029ZX1 + 1,496ZX3 + 0,578AbsZX1_ZX3 + 0,268Ԑ3
b. Uji regresi dengan variabel moderating persepsi kemudahan
Dari pengolahan data melalui program SPSS diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.18 Hasil analisis regresi variabel moderating persepsi
kemudahan
Keterangan B ttabel thitung Sig R2 F Sig
(Constant) 17,928
0,927 408,815 0,000ZX1 2,054 1,984 13,356 0,000
ZX4 1,501 1,984 9,809 0,000
AbsZX1_ZX4 0,606 1,984 2,506 0,014
Sumber : Data primer diolah
Hasil analisis regresi variabel moderating persepsi kemudahan
pada tabel 4.18 diperoleh koefisien betaZX1,ZX4, dan AbsZX1_ZX4
terhadap Y sebesar 2,054, 1,501, dan 0,606. Sedangkan koefisien
diterminan atau kontribusi ZX1,ZX4, dan AbsZX1_ZX4 terhadap Y
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
adalah (Rsquare) = 0,927 seperti pada tabel 4.18, yang berarti bahwa
92,7% kepatuhan Wajib Pajak (Y) dapat dijelaskan oleh variasi
ZX1,ZX4, dan AbsZX1_ZX4. Besarnya koefisien residu (Ԑ4= √ 1-
0,927 = 0,270 merupakan pengaruh variabel lain diluar ZX1,ZX4, dan
AbsZX1_ZX4. Dengan demikian persamaan regresinya adalah Y =
17,928 + 2,054ZX1 + 1,501ZX3 + 0,606AbsZX1_ZX3 + 0,270Ԑ4
F. Pengujian Hipotesis
Hasil keputusan terhadap hipotesis yang diajukan dijelaskan sebagai
berikut :
1. Persepsi penerapan sistem e-Filing berpengaruh positif terhadap
tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.16 di atas dapat
diketahui bahwa nilai koefisien jalur (pyx1) sebesar 0,732 dengan thitung=
15,870, pada α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,984. Karena nilai thitung = 15,870
lebih besar dari ttabel = 1,984, maka koefisien jalur signifikan dengan arah
positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi penerapan sistem
e-filing berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini
berarti Ha1 = Diterima.
2. Persepsi penerapan sistem e-Filing berpengaruh positif terhadap
perilaku Wajib Pajak
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.15 di atas dapat
diketahui bahwa nilai koefisien jalur (px3x1) sebesar 0,689 dengan thitung =
9,411, pada α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,984. Karena nilai thitung = 9,411
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
lebih besar dari ttabel = 1,984, maka koefisien jalur signifikan dengan arah
positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi penerapan sistem
e-filing berpengaruh positif terhadap perilakuWajib Pajak. Hal ini berarti
Ha2= Diterima.
3. Perilaku Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan
Wajib Pajak
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.16 di atas dapat
diketahui bahwa nilai koefisien jalur (pyx2) sebesar 0,277 dengan thitung =
6,003, pada α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,984. Karena nilai thitung = 6,003
lebih besar dari ttabel = 1,984, maka koefisien jalur signifikan dengan arah
positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi penerapan sistem
e-filing berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini
berarti Ha3 = Diterima.
4. Persepsi Kegunaan dapat memoderasi hubungan antara persepsi
penerapan sistem e-filing dengan tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.17 di atas dapat
diketahui bahwa nilai thitung AbsZX1_ZX3 = 2,398, pada α = 0,05
diperoleh ttabel = 1,984. Karena nilai thitung = 2,398 lebih besar dari ttabel =
1,984, maka koefisien regresinya signifikan dengan arah positif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Kegunaan dapat memoderasi
hubungan antara persepsi penerapan sistem e-filing dengan tingkat
kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini berarti Ha4 = Diterima.
5. Persepsi Kemudahan dapat memoderasi hubungan antara persepsi
penerapan sistem e-Filing dengan tingkat kepatuhan Wajib Pajak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.18 di atas dapat
diketahui bahwa nilai thitung AbsZX1_ZX4 = 2,506, pada α = 0,05
diperoleh ttabel = 1,984. Karena nilai thitung = 2,506 lebih besar dari ttabel =
1,984, maka koefisien regresinya signifikan dengan arah positif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Kemudahan (X4) dapat
memoderasi hubungan antara persepsi penerapan sistem e-filing (X1)
dengan tingkat kepatuhan Wajib Pajak (Y). Hal ini berarti Ha5 =
Diterima.
Setelah hasil analisis uji statistik terhadap hipotesis yang diajukan
diperoleh, maka rangkumannya dapat ditampilkan pada tabel 4.19 berikut ini:
Tabel 4.19 Rangkuman Hasil Hipotesis
No Hipotesis thitung Sig. ttabel Keputusan
1Persepsi penerapan sistem e-filing (X1)berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhanWajib Pajak (Y)
15,870 0,000 1,984 Diterima
2Persepsi penerapan sistem e-filing (X1)berpengaruh positif terhadap perilaku WajibPajak (X2)
9,411 0,000 1,984 Diterima
3Perilaku Wajib Pajak (X2) berpengaruh positifterhadap kepatuhan Wajib Pajak (Y)
6,003 0,000 1,984 Diterima
4
Persepsi Kegunaan (X3) dapat memoderasihubungan antara persepsi penerapan sistem e-filing (X1) dengan tingkat kepatuhan WajibPajak (Y)
2,398 0,018 1,984 Diterima
5
Persepsi Kemudahan (X4) dapat memoderasihubungan antara persepsi penerapan sistem e-filing (X1) dengan tingkat kepatuhan WajibPajak (Y)
2,506 0,014 1,984 Diterima
Sumber: Data primer yang diolah
G. Pembahasan
1. PengaruhPersepsi penerapan sistem e-filingpositifterhadap
kepatuhan Wajib Pajak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
Persepsi penerapan sistem e-filing berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Ini menunjukkan bahwa
semakin baik penerapan sistem e-filing maka Kepatuhan Wajib Pajak
juga akan baik. E-filling merupakan bagian dari reformasi administrasi
perpajakan yang bertujuan untuk memudahkan Wajib Pajak dalam
pembuatan dan penyerahan laporan SPT kepada Direktorat Jenderal
Pajak. Penerapan Sistem e-filling diharapkan dapat memberikan
kenyaman dankepuasan bagi Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya sehingga dengan diterapkannya sistem e-filling
diharapkan dapat meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak.
Rahayu (2010) menyatakan bahwa modernisasi sistem perpajakan
di lingkungan DJP dengan memanfaatkan sistem informasi yang handal
dan terkini (e-filing) adalah salah satu strategi yang ditempuh untuk
mencapai tingkat kepatuhan pajak yang tinggi.
Hasil penelitian ini mendukung temuanTresno, dkk. (2013), yang
menyatakan bahwa penerapan e-filing berpengaruh terhadap tingkat
kepatuhan Wajib Pajak, karena Wajib Pajak dapat melaporkan SPTnya
secara tepat waktu dan lebih efisien”.
2. Pengaruh Persepsi penerapan sistem e-filing positif terhadap
perilaku Wajib Pajak
Persepsi penerapan sistem e-filing berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku Wajib Pajak. Ini menunjukkan bahwa
semakin baik penerapan sistem e-filing maka perilaku Wajib Pajak juga
akan baik. Adanya sistem e-filling ini mampu merubah perilaku wajib
pajak karena menawarkan teknologi baru dalam pelaporan sistem e-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
filling. Dengan adanya penerapan sistem ini, maka wajib pajak tidak
perlu datang ke KPP untuk mengambil formulir pelaporan. Hal ini dapat
memudahkan wajib pajak yang akan melaporan SPT tahunan-nya.
Menurut Jogiyanto (2007) menyatakan bahwa minat perilaku
(behavioral intention) adalah suatu keinginan (minat) seseorang untuk
melakukan suatu perilaku yang tertentu. Seseorang akan menggunakan
sistem jika mempunyai keinginan atau minat untuk menggunakannya.
Minat perilaku (behavioral intention) merupakan prediksi yang baik dari
penggunaan teknologi informasi oleh pengguna sistem”.
Hasil penelitian ini mendukung temuan Desmayanti dan Zulaikha
(2012), yang menyatakan bahwa minat perilaku dalam menggunakan e-
filing yang semakin meningkat akan meningkatkan efektivitas dari e-
filing dalam penggunaannya, sehingga intensitas penggunaan e-filing
akan berkelanjutan.
3. Pengaruh perilaku Wajib Pajakberpengaruh positif terhadaptingkat
kepatuhan Wajib Pajak
Perilaku Wajib Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat kepatuhan Wajib Pajak. Ini menunjukkan bahwa semakin baik
Perilaku Wajib Pajak maka tingkat kepatuhan Wajib Pajak juga akan
meningkat. Penelitian Harinurdin (2009) mendapatkan temuan bahwa
pengaruh perilaku waijb pajak signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak. Persamaan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain perilaku wajib pajak yang
lebih efisien dalam pelaporan akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Teori di atas didukung oleh beberapa hasil penelitian, salah
satunya adalah hasil penelitian Tresno, dkk. (2013), yang menyatakan
bahwa perubahan perilaku wajib pajak berpengaruh positif terhadap
tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT. Perilaku wajib
pajak yang semakin efisien dalam pelaporan SPT akan mampu
meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak.
4. Persepsi Kegunaan dapat memoderasi hubungan antara persepsi
penerapan sistem e-filing dengan tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Persepsi kegunaan terbukti dapat memoderasi hubungan antara
persepsi penerapan sistem e-filing dengan tingkat kepatuhan Wajib Pajak.
Hal ini karena seseorang akan menggunakan e-filing apabila orang
tersebut mempercayai bahwa e-filing dapat memberikan manfaat dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Oleh karena itu, tingkat persepsi
kegunaan e-filing mempengaruhi para Wajib Pajak untuk menggunakan
e-filing tersebut. Untuk meningkatkan manfaat dalam menggunakan e-
filing dibutuhkan kesadaran dari DJP untuk menekankan keuntungan
dalam hal manfaat, kenyamanan, dll. Seseorang akan merasa terbiasa
terdahulu dan menikmati menggunakan e-filing lalu mereka akan dapat
merasakan kegunaan dari e-filing. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi kegunaan yang diterima oleh pengguna e-filing
maka akan mendorong orang tersebut dalam menggunakan e-filing serta
tingkat kepatuhan Wajib Pajak semakin tinggi. Begitu juga apabila
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
semakin tidak adanya atau rendah kegunaan yang diterima oleh pengguna
e-filing maka orang tersebut dalam tidak akan menggunakan e-filing serta
tingkat kepatuhan Wajib Pajak semakin rendah. Semakin tinggi kegunaan
dari e-filing maka akan dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada dalam
penggunaan e-filing. Dengan demikian kegunaan suatu sistem harus terus
ditingkatkan oleh DJP karena hal tersebut akan meningkatkan pengguna
e-filing, serta mengajak Wajib Pajak lain yang belum menggunakan e-
filing untuk menggunakan e-filing.
5. Persepsi Kemudahan dapat memoderasi hubungan antara persepsi
penerapan sistem e-filing dengan tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Persepsi kemudahan terbukti dapat memoderasi hubungan antara
persepsi penerapan sistem e-filingdengan tingkat kepatuhan Wajib Pajak.
Hal ini karena dengan adanya teknologi informasi Wajib Pajak tidak
membutuhkan usaha yang keras untuk dapat memahami bagaimana cara
melakukan pelaporan SPT melalui e-filing karena layanan tersebut
mudah untuk dipahami dan digunakan. Persepsi kemudahan penggunaan
akan mengurangi usaha Wajib Pajak dalam mempelajari seluk beluk
melaporkan SPT via e-filing. Jika seseorang merasa bahwa sistem yang
ada mudah digunakan, maka ia akan menggunakannya, sehingga
kemudahan penggunaan e-filing akan mempengaruhi sikap Wajib Pajak
dalam menggunakan e-filing. Suatu sistem yang digunakan menunjukkan
bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih
mudah digunakan oleh penggunanya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/