BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV.pdf48...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV.pdf48...
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto
Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt. megenai tindak pidana ”Tanpa hak
menguasai narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi
1 (satu) kilogram”, pada pokoknya dari hasil penelitian tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Identitas
Pengadilan Negeri Purwokerto yang mengadili perkara-perkara pidana
pada pengadilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan dalam
perkara terdakwa : Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin, Tempat
lahir : Cilacap, Umur/tanggal lahir : 26 Tahun/6 Juni 1984, Jenis Kelamin:
Laki- laki, Kebangsaan: Indonesia, Tempat tinggal : Dusun Cikondang, Desa
Kunci RT. 01/06, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, A g a m a : Islam,
Pekerjaan: Swasta.
2. Dakwaan
Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang
berbentuk alternatif, yaitu :
Pertama : Melanggar ketentuan Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;
Atau
Kedua : Melanggar ketentuan Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;
49
Atau
Ketiga : Melanggar ketentuan Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;
Oleh karena dakwaan Penuntut Umum berbentuk alternatif, maka
Majelis akan mempertimbangkan dakwaan yang mendekati dengan
pembuktian/fakta di persidangan, dan apabila terbukti maka dakwaan
alternatif selebihnya tidak perlu dipertimbangkan ;
Dalam perkara ini dakwaan yang mendekati dengan pembuktian/fakta
di persidangan adalah dakwaan Alternatif Pertama, yaitu Pasal 111 ayat (2)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika. Berdasarkan surat dakwaan Penuntut Umum tanggal 26 Agustus
2010 Nomor Reg. Perk.PDM-084/PKRTO/Ep.2/08/2010, terdakwa telah
didakwa sebagai berikut :
Terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin pada hari
Senin, tanggal 21 Juni 2010 sekira jam 16.00 WIB atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Juni tahun 2010 atau setidak-tidaknya pada waktu
tertentu dalam tahun 2010, bertempat di Desa Kunci RT. 01/02 Kecamatan
Sidareja, Kabupaten Cilacap, berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP,
Pengadilan Negeri Purwokerto berwenang mengadili perkara terdakwa
mengingat tempat ia ditemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili
perkara terdakwa tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi
yang dipanggil lebih dekat pada tempat Pengadilan Negeri Purwokerto
daripada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di dalam daerahnya
tindak pidana itu dilakukan, secara tanpa hak atau melawan hukum menanam,
50
memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika
Golongan I dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau
melebihi 5 (lima) batang pohon, perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan
cara serta keadaan sebagai berikut :
v Berawal dari penangkapan saksi Sarno als Wane (diajukan dalam perkara
terpisah) di depan SPN (Sekolah Polisi Negara) di Jl. Raya Pol.
Soemarto, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara,
Kabupaten Banyumas, berdasarkan hasil pengembangan pemeriksaan
saksi Sarno als. Wane yang mengaku menguasai 1 (satu) bungkusan
lakban yang berisi 2 (dua) bungkus kertas minyak berisi ganja didapatkan
dari saksi Nurhidayat Setiono als Nano Timbul (diajukan dalam perkara
terpisah), berdasarkan hasil pengembangan pemeriksaan saksi
Nurhidayat Setiono Als Nano Timbul yang mengaku membeli 1 (satu)
bungkus lakban besar berisi ganja dari terdakwa ;
v Berdasarkan informasi dari saksi Nurhidayat Setiono Als Nano Timbul
maka pihak Kepolisian Polres Banyumas melakukan penangkapan
terhadap terdakwa dan berdasarkan hasil pengembangan pemeriksaan
terhadap terdakwa, terdakwa mengakui bahwa ganja yang dijual
terdakwa kepada saksi Nurhidayat Setiono Als Nano Timbul merupakan
bagian dari ganja milik terdakwa yang disimpan atau dititipkan kepada
saksi Katimin Bin Mirodji di rumahnya ;
v Selanjutnya petugas Polres Banyumas bersama terdakwa menuju ke
rumah saksi Katimin Bin Mirodji dan sampai di rumah saksi Katimin Bin
Mirodji sekitar jam 16.00 WIB, berdasarkan pemeriksaan terhadap saksi
51
Katimin Bin Mirodji mengakui memang menyimpan ganja yang dikubur
di pekarangan/kebon sekitar kurang lebih 200 meter dari rumah saksi
Katimin Bin Mirodji ;
v Bahwa saksi Katimin Bin Mirodji menunjukkan tempat di mana ia
menyimpan sambil menggali tempat tersebut dan setelah diga li maka
saksi Katimin Bin Mirodji menyerahkan 1 (satu) buah karung plastik
(kandi) dan setelah karung plastik tersebut dibuka kemudian dimasukkan
oleh terdakwa dan saksi Katimin Bin Mirodji ke dalam 1 (satu) buah tas
kain warna coklat dengan jumlah sebanyak 9 (sembilan) bungkusan
lakban besar, 2 (dua) bungkusan di lakban kecil, 1 (satu) bungkus rokok
djarum super berisi 1 (satu) bungkus kertas putih yang kesemuanya berisi
Narkotika jenis ganja dimana ganja tersebut diakui oleh saksi Katimin
Bin Mirodji maupun terdakwa adalah milik terdakwa yang dititipkan
kepada saksi Katimin Bin Mirodji ;
v Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik
Laboratorium Forensik Cabang Semarang No. Lab. : 698/KNF/VI/2010
tanggal 30 Juni 2010 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dra. Tyas
Hartiningsih, B. Nurcahyo, SSi, M.Biotech dan Ibnu Sutarto, ST selaku
Pemeriksa pada Laboratorium Forensik Cabang Semarang yang diketahui
oleh Drs. Siswanto selaku Kepala Laboratorium Forensik Cabang
Semarang, yang dalam kesimpulannya menyebutkan bahwa :
- Barang Bukti Nomor BB-01533/2010 berupa 9 (sembilan) bungkus
lakban kertas coklat berisi batang, daun dan biji yang diduga Ganja
seberat 8418,7 gram ;
52
- BB-01534/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (kecil) berisi
batang, daun dan biji yagn diduga ganja seberat 196,6 gram ;
- BB-01535/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (besar) berisi
batang, daun dan biji yang diduga ganja seberat 494,4 gram ;
- BB-01540/2010 berupa 1 (satu) bungkus kertas berisi batang, daun
dan biji yang diduga ganja sebert 5,668 gram yang kesemuanya disita
dari Katimin Bin Mirodji adalah mengandung Positif Derivat
Cannabinoid dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 08
lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana dalam Pasal 111
ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
3. Alat bukti yang diajukan di persidangan
a. Keterangan saksi
Di persidangan telah didengar keterangan saksi-saksi, yang
memberikan kesaksian di bawah sumpah, saksi-saksi dimaksud yaitu :
1) Saksi Eko Wahyuli
2) Saksi Hadiyanto
3) Saksi Nurhidayat Setiono Als Nano Timbul Bin Daryono
4) Saksi Sarno
5) Saksi Katimin Bin Mirodji
Atas keterangan saksi-saksi tersebut pada dasarnya terdakwa
membenarkannya.
53
b. Barang bukti
Selain saksi-saksi, Penuntut Umum juga telah mengajukan barang
bukti berupa:
- 1 (satu) bungkus lakban besar berisi ganja ;
- 1 (satu) tas plastik kresek warna putih ;
- 1 (satu) kartu handphone XL telp nomor 081909789212 ;
- 1 (satu) unit Sepeda Motor Viva X No. Pol. R-5748-VT ;
- 1 (satu) buku rekening tabungan Tahapan BCA Sidareja dengan No
8930184404 ;
- 1 (satu) buah ATM BCA ;
c. Keterangan Terdakwa
Terdakwa dalam perkara ini adalah Purwanto Als Wawan Als
Ipung Bin Ratimin, Tempat lahir: Cilacap, Umur/tanggal lahir: 26 Tahun/
6 Juni 1984, Jenis Kelamin: Laki- laki, Kebangsaan: Indonesia, Tempat
tinggal : Dusun Cikondang, Desa Kunci RT. 01/06, Kecamatan Sidareja,
Kabupaten Cilacap, A g a m a : Islam, Pekerjaan: Swasta
4. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum
Tuntutan pidana dari Penuntut Umum pada pokoknya menuntut agar
Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan ;
a. Menyatakan terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan atau menguasai
Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1
54
(satu) kilogram” sebagaimana dalam Dakwaan Pertama melanggar Pasal
111 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 ;
b. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung
Bin Ratimin dengan pidana penjara selama 15 (lima belas) tahun dikurangi
selama terdakwa dalam tahanan, dengan perintah agar terdakwa tetap
ditahan dan denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus juta
rupiah), subsidair 6 (enam) bulan penjara ;
c. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) bungkus lakban besar berisi ganja sisa pemeriksaan Labkrim
dengan berat 954,7 gram, 9 (Sembilan) bungkus besar dilakban berisi
ganja sisa pemeriksaan labkrim dengan berat 8415,9 gram, 2 (dua)
bungkusan besar dilakban berisi ganja sisa pemeriksaan labkrim dengan
berat masing-masing 494,3 gram dan 196,2 gram, 1 (satu) bungkus
rokok Djarum Super berisi ganja sisa pemeriksaan labkrim dengan
berat 5,357 gram, 1 (satu) tas plastik kresek warna putih, 1 (satu) kartu
Handphone XL nomor 081909789212, 1 (satu) buah tas kain besar
warna coklat, 1 (satu) buah kandi dirampas untuk dimusnahkan ;
- 1 (satu) unit Sepeda Motor Viva X No. Pol. R-5748-VT dikembalikan
kepada yang berhak melalui terdakwa ;
- 1 (satu) buku rekening tabungan Tahapan BCA Sidareja dengan No.
Rek. 8930184404 dan 1 (satu) buah ATM BCA dikembalikan kepada
terdakwa ;
d. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar
Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
55
5. Pertimbangan Hukum Hakim
Memperhatikan dakwaan dan surat tuntutan Penuntut Umum dan
dihubungkan dengan fakta-fakta dipersidangan, dakwaan alternatif pertama
lebih tepat diterapkan terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa,
oleh karena itu Majelis Hakim akan langsung mempertimbangkan dakwaan
alternatif pertama, yaitu melanggar Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor: 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, unsur-
unsurnya adalah sebagai berikut :
a. Setiap orang ;
b. Tanpa hak atau melawan hukum ;
c. Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya
melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon ;
Terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim sejanjutnya akan
mempertimbangkannya sebagai berikut :
Ad. a. Setiap orang
Bahwa unsur setiap orang menunjuk pada subjek hukum,
baik orang maupun badan hukum yang dapat dimintakan
pertanggungjawabannya ;
Di persidangan, Penuntut Umum telah mengajukan terdakwa
Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin, yang identitasnya
termuat di awal surat dakwaan, dibenarkan oleh terdakwa dan juga
saksi-saksi yang dihadirkan di persidangan, bahwa terdakwa
merupakan subjek hukum yang dimaksud ;
56
Selain daripada itu, terdakwa dapat menjawab secara baik
setiap pertanyaan yang diajukan oleh Majelis Hakim kepadanya,
sehingga dengan demikian unsur setiap orang telah terpenuhi ;
Ad. b. Tanpa hak atau melawan hukum
Unsur ini bersifat alternatif, sehingga apabila salah satu unsur
tanpa hak atau melawan hukum telah terbukti, maka unsur selebihnya
tidak perlu dibuktikan lagi ;
Berdasarkan pertanyaan Majelis di awal persidangan dan juga
keterangan para saksi yang dibenarkan oleh terdakwa, pekerjaan
terdakwa adalah seorang wiraswasta ;
Sehubungan dengan pekerjaan terdakwa tersebut, ia bukanlah
seorang ilmuwan yang mempunyai kewenangan untuk
mempergunakan Narkotika Golongan I sebagai obyek pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan bukanlah seorang yang oleh
karena itu memperoleh persetujuan Menteri atau rekomendasi Kepala
Balai Pengawasan Obat dan Makanan ;
Sebagai orang yang bukan merupakan pihak yang berhak,
yaitu bukan seorang peneliti ilmu pengetahuan tertentu, maka
terdakwa tidak berhak untuk memiliki ataupun mempergunakannya,
sebagaimana ketentuan Pasal 8 ayat (1) dan (2) UU No. 35 Tahun
2009 ;
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis
berpendapat unsur secara tanpa hak telah terpenuhi ;
57
Ad. c. Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang
beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang
pohon ;
Unsur ini pun bersifat pilihan, sehingga apabila salah satu
unsur terbukti, yang selebihnya tidak perlu untuk dibuktikan lagi;
Ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009
tentang Narkotika, menyebutkan “Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke
dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-
Undang” ;
Terdakwa ditahan pihak Kepolisian pada Senin, tanggal 21
Juni 2010, sekira jam 16.00 WIB, bertempat di POM Bensin, Desa
Kunci RT. 01/02 Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap berupa 1
(satu) bungkus besar dilakban;
Nurhidayat alias Timbul memesan ganja kepada terdakwa
melalui HP, yang untuk penyerahannya ganja diletakkan di bawah
tulisan plang tiang Jl. Kokosan Desa Kunci, Kecamatan Sidareja,
Kabupaten Cilacap; Selain ganja yang dijual kepada Nurhidayat
tersebut, terdakwa mengakui masih memiliki ganja yang dititipkan di
rumahnya Katimin (terdakwa dalam perkara lain) dan ditemukan
58
ganja 9 (Sembilan) bungkusan lakban besar dan 1 (satu) bungkus
rokok djarum super berisi kertas putih yang dikubur di tanah
pekarangannya ;
Barang bukti dalam perkara terdakwa berdasarkan Berita
Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. :
701/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, berat 955,7 gram (sisa
setelah pemeriksaan 954,7 gram) ;
Barang bukti untuk perkara Katimin Bin Mirodji, berdasarkan
Berita Acara pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. :
701/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, yaitu :
- BB- 01533/2010, berupa 9 (sembilan) bungkus lakban kertas coklat
berisi batang, daun dan biji yang diduga Ganja seberat 8.418,7
gram (sisa setelah pemeriksaan 8415,9 gram) ;
- BB-01534/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (kecil)
berisi batang, daun dan biji yang diduga ganja seberat 196,6 gram
(sisa 196,2 gram) ;
- BB-01535/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (besar)
berisi batang, daun dan biji yang diduga ganja seberat 494,4 gram
(sisa 494,3 gram) ;
- BB-01540/2010 berupa 1 (satu) bungkus kertas berisi batang, daun
dan biji yang diduga ganja seberta 5,668 gram (sisa 5,357 gram) ;
Barang bukti untuk perkara Sarno, berdasarkan Berita Acara
Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. : 699/KNF/VI/2010,
59
tertanggal 30 Juni 2010, berat 14,009 gram (sisa setelah pemeriksaan
13,847 gram) yaitu :
- BB-01536/2010 berupa 1 (satu) bungkus plasti, berisi 2 (dua)
bungkus kertas coklat isi batang, daun dan biji ;
Barang Bukti untuk perkara Nurhidayat alias Nano Timbul,
berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
Lab. : 700/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, yaitu :
- BB-01537/2010, berupa 2 (dua) bungkus lakban isi batang, daun
dan biji seberat 113,651 gram (setelah dilakukan pemeriksaan sisa
113,464 gram)
- BB-01538/2010, berupa 14 (empat belas) linting rokok isi batang,
daun dan biji seberat 6,440 gram (sisa 6,348 gram).
Hasil pemeriksaan barang bukti dalam perkara terdakwa
Purwanto alias Wawan alias Ipung Bin Ratimin, Katimin Bin Mirodji,
Sarno dan Nurhidayat alias Nano Timbul diakui terdakwa berasal dari
terdakwa, selanjutnya barang bukti tersebut merupakan positif
Derivat Cannabinoid (ganja) dan terdaftar dalam Golongan I (satu)
Nomor Urut 8 (delapan) lampiran Undang-Undang Republik
Indonesia No. 35 Tahun 2009, yang berat keseluruhannya 10.204,857
gram atau lebih dari 1 kilogram ;
Dengan demikian unsur memiliki Narkotika Golongan I dalam
bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau
melebihi 5 (lima) batang pohon telah terpenuhi;
60
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, ternyata perbuatan
terdakwa telah memenuhi seluruh unsur-unsur dari Dakwaan Alternatif
Pertama, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa terdakwa telah terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan
kepadanya, yaitu melanggar Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang No. 35
Tahun 2009 tentang Narkotika, dan untuk dakwaan selebihnya tidak perlu
dibuktikan;
Dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalam perkara ini,
Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan terdakwa
dari pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau
alasan pema’af, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwa
perbuatan yang dilakukan terdakwa harus dipertanggungjawabkan
kepadanya ;
Oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, maka terdakwa
harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan terhadap diri
terdakwa oleh karena itu harus dijatuhi pidana ; Uuntuk menjatuhkan pidana
tehadap diri terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu hal-hal
yang memberatkan dan yang meringankan :
Hal-hal yang memberatkan :
a. Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah memberantas
penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) ;
b. Perbuatan terdakwa menjual ganja memperluas dan mempercepat proses
rusaknya generasi muda bangsa ;
61
c. Terdakwa sudah pernah dihukum untuk perkara Narkotika dan sudah
menikmati hasil perbuatannya ;
Hal-hal yang meringankan :
a. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi
lagi ;
b. Terdakwa bersikap sopan, berterus terang dan tidak berbelit-belit ;
6. Putusan
a. Menyatakan terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa Hak
Menguasai Narkotika Golongan I Dalam Bentuk Tanaman Yang Beratnya
Melebihi 1 (Satu) Kilogram”;
b. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 10
(Sepuluh) Tahun dan denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- ( Satu milyard lima
ratus juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti
dengan pidana penjara selama 4 (Empat) bulan ;
c. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
d. Menetapkan agar terdakwa tetap di tahanan ;
e. Menetapkan agar barang bukti bukti berupa :
- 1 (satu) bungkus lakban besar berisi ganja ;
- 1 (satu) tas plastik kresek warna Putih ;
- 1 (satu) kartu Handphone XL telp Nomor 081909789212 ;
Dirampas untuk dimusnahkan.
- 1 (satu) unit Sepeda Motor Viva X No. Pol. R-5748-VT ;
62
- 1 (satu) buku rekening tabungan Tahapan BCA Sidareja dengan
No 8930184404 ;
- 1 (satu) buah ATM BCA ;
Dikembalikan kepada terdakwa.
f. Membebankan terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam perkara ini
sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap putusan Hakim
Pengadilan Negeri Purwokerto perkara Nomor : 114/Pid.Sus/2010/PN.Pwt dan
ditambah dengan melakukan studi pustaka yang berhubungan dengan objek
penelitian, maka untuk selanjutnya dilakukan pembahasan yang pada pokoknya
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Penerapan unsur-unsur tindak pidana tanpa hak menguasai narkotika
Golongan I dalam putusan Hakim Pengadilan Negeri Purwokerto perkara
Nomor : 114/Pid.Sus/2010/PN.Pwt
Dalam perkara tersebut di atas, Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan
Negeri Purwokerto menuntut Terdakwa dengan menggunakan dakwaan
alternatif. A. Karim Nasution sebagaimana dikutip oleh Andi Hamzah dan
Irdan Dahlan memberikan pengertian tentang surat dakwaan, yaitu suatu
surat atau acte yang memuat suatu tuntutan dari tindak pidana yang
dituduhkan, yang sementara dapat disimpulkan dari surat-surat pemeriksaan
pendahuluan yang merupakan dasar bagi hakim untuk melaksanakan
63
pemeriksaan. 82 Selanjutnya tentang dakwaan alternatif, dakwaan ini disebut
juga dengan dakwaan pilihan. Dalam penyusunan surat dakwaan secara
alternatif, dibuat beberapa dakwaan, tetapi perbuatannya hanya satu saja.
Biasanya dakawaan ini dibuat jika penuntut umum ragu-ragu menerapkan
pasal mana dari perbuatan yang dilakukan terdakwa paling tepat atas
kesalahannya.83
Mendasarkan pada penuntutan yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut
Umum dan dihubungkan dengan fakta-fakta dipersidangan, dakwaan
alternatif pertama lebih tepat diterapkan terhadap tindak pidana yang
dilakukan oleh terdakwa, yaitu melanggar Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor: 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, unsur-
unsurnya adalah sebagai berikut :
a. Setiap orang ;
b. Tanpa hak atau melawan hukum ;
c. Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau
menyediakan narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya
melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon ;
Ad. a. Unsur setiap orang
Setiap orang yang dimaksud dalam hal ini adalah orang
termasuk korporasi. Orang-perorangan atau korporasi tersebut
dimaksudkan sebagai subjek hukum yang dapat dipersalahkan
perbuatannya. Orang perseorangan berarti orang secara individu,
82 Andi Hamzah dan Irdan Dahlan, 1986. Surat Dakwaan (Suatu Kupasan Praktis Berdasar Teori),
Alumni, Bandung, hlm. 17 83 Ibid., hlm. 51
64
sedangkan korporasi adalah kumpulan orang atau kekayaan yang
terorganisir baik berupa badan hukum maupun tidak.
Dikemukakan oleh Wirjono Prodjodikoro bahwa dalam
Kitab Undang-undang Hukum Pidana, yang dapat menjadi subjek
tindak pidana adalah manusia. Hal ini dapat dilihat pada perumusan
dari tindak pidana dalam KUHP, yang menampakan daya berpikir
sebagai syarat bagi subjek tindak pidana itu, juga terlihat pada ujud
hukuman/pidana yang termuat dalam pasal-pasal KUHP, yaitu
hukuman penjara, kurungan dan denda. 84
Sehubungan dengan perngertian sertiap orang tersebut di
atas, maka ntuk dapat mengetahui pengertian yang dimaksudkan
”setiap orang” di sini terlebih dahulu perlu dipahami secara utuh
dengan memperhatikan bunyi Pasal 112 ayat (1) Undang-undang
No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, disebutkan sebagai berikut :
“Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam,
memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12
(dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 8.000.000.000,00
(delapan miliar rupiah)”.
84 Wirjono Prodjodikoro, 1980. Tindak Pidana Tertentu di Indonesia . Eresco, Bandung.. hlm. 55
65
Dalam Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang No. 35 Tahun
2009 tentang Narkotika, dirumuskan bahwa “Dalam hal perbuatan
menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu)
kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana
dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditambah 1/3 (sepertiga).
Pengertian ”setiap orang” sebagaimana dimaksudkan dalam
Pasal 111 ayat (1) tersebut di atas adalah menunjuk kepada setiap
subjek hukum yang dapat dimintai pertanggungjawaban atas
perbuatannya, sehingga bisa terjadi pada siapa saja sebagai subjek
hukum secara umum.
Terhadap unsur setiap orang ini, apabila dihubungkan dengan
putusan Pengadilan Negeri Purwokerto perkara Nomor : 114/Pid.
Sus/2010/PN.Pwt, bahwa unsur setiap orang menunjuk pada subjek
hukum, baik orang maupun badan hukum yang dapat dimintakan
pertanggungjawabannya.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa di persidangan, dapat
diketahui bahwa Penuntut Umum telah mengajukan terdakwa
Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin, yang identitasnya
termuat di awal surat dakwaan, dibenarkan oleh terdakwa dan juga
66
saksi-saksi yang dihadirkan di persidangan, bahwa terdakwa
merupakan subjek hukum yang dimaksud ; Selain daripada itu,
terdakwa dapat menjawab secara baik setiap pertanyaan yang
diajukan oleh Majelis Hakim kepadanya, sehingga dengan demikian
unsur setiap orang telah terpenuhi.
Ad. b. Unsur tanpa hak atau melawan hukum
Unsur ini bersifat alternatif, sehingga apabila salah satu unsur
tanpa hak atau melawan hukum telah terbukti, maka unsur selebihnya
tidak perlu dibuktikan lagi. Syarat kedua seseorang untuk dapat
dipidana selain perbuatannya memenuhi rumusan undang-undang
juga harus bersifat melawan hukum. Syarat ini merupakan penilaian
objektif terhadap perbuatan.
Sehubungan dengan unsur tanpa hak atau melawan hukum,
Moch. Anwar menjelaskan pengertian melawan hukum, istilah ini
terwujud dalam kehendak, keinginan atau tujuan dari pelaku untuk
memiliki barang secara melawan hukum. Melawan hukum di sini
diartikan sebagai perbuatan memiliki yang dikehendaki tanpa hak atau
kekuasaan sendiri dari pelaku. 85
Terhadap unsur ini dalam penerapan pada Putusan Pengadilan
Negeri Purwokerto Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt, berdasarkan
fakta yang terungkap di persidangan dan juga mendasarkan pada
keterangan para saksi yang dibenarkan oleh terdakwa, diperoleh fakta
85 H.A.K. Moch. Anwar, 1986. Hukum Pidana Bagian Khusus (Jilid I). Alumni, Bandung. hlm. 19
67
bahwa perbuatan yang dilakukan terdakwa adalah merupakan
perbuatan yang bersifat melawan hukum yang formil, karena
perbuatan terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin,
bukanlah seorang ilmuwan yang mempunyai kewenangan untuk
mempergunakan narkotika Golongan I sebagai objek pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan bukanlah seorang yang oleh
karena itu memperoleh persetujuan Menteri atau rekomendasi Kepala
Balai Pengawasan Obat dan Makanan.
Sebagai orang yang bukan merupakan pihak yang berhak,
yaitu bukan seorang peneliti ilmu pengetahuan tertentu, maka
terdakwa tidak berhak untuk memiliki ataupun mempergunakannya,
sebagaimana ketentuan Pasal 8 ayat (1) dan (2) UU No. 35 Tahun
2009 .
Dengan demikian jelaslah perbuatan terdakwa tersebut
bertentangan dengan hukum atau undang-undang yang berlaku.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis hakim
berpendapat bahwa unsur secara tanpa hak telah terpenuhi oleh
terdakwa.
Ad. c. Unsur menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai
atau menyediakan narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang
beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang
pohon
Unsur ini pun bersifat pilihan, sehingga apabila salah satu dari
unsur ini terbukti, maka yang selebihnya tidak perlu untuk
68
dibuktikan lagi; Dalam hal perbuatan menanam, memelihara,
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu)
kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan perkara
Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt.
diperoleh fakta bahwa selain ganja yang dijual kepada Nurhidayat,
terdakwa mengakui memiliki ganja yang dititipkan di rumahnya
Katimin (terdakwa dalam perkara lain) dan ditemukan ganja 9
(Sembilan) bungkusan lakban besar dan 1 (satu) bungkus rokok
djarum super berisi kertas putih yang dikubur di tanah pekarangannya.
Barang bukti dalam perkara terdakwa berdasarkan Berita
Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. :
701/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, berat 955,7 gram (sisa
setelah pemeriksaan 954,7 gram) ;
Barang bukti untuk perkara Katimin Bin Mirodji, berdasarkan
Berita Acara pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. :
701/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, yaitu :
- BB- 01533/2010, berupa 9 (sembilan) bungkus lakban kertas coklat
berisi batang, daun dan biji yang diduga Ganja seberat 8.418,7
gram (sisa setelah pemeriksaan 8415,9 gram) ;
- BB-01534/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (kecil)
berisi batang, daun dan biji yang diduga ganja seberat 196,6 gram
(sisa 196,2 gram) ;
69
- BB-01535/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (besar)
berisi batang, daun dan biji yang diduga ganja seberat 494,4 gram
(sisa 494,3 gram) ;
- BB-01540/2010 berupa 1 (satu) bungkus kertas berisi batang, daun
dan biji yang diduga ganja seberta 5,668 gram (sisa 5,357 gram) ;
Barang bukti untuk perkara Sarno, berdasarkan Berita Acara
Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. : 699/KNF/VI/2010,
tertanggal 30 Juni 2010, berat 14,009 gram (sisa setelah pemeriksaan
13,847 gram) yaitu :
- BB-01536/2010 berupa 1 (satu) bungkus plasti, berisi 2 (dua)
bungkus kertas coklat isi batang, daun dan biji ;
Barang Bukti untuk perkara Nurhidayat alias Nano Timbul,
berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
Lab. : 700/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, yaitu :
- BB-01537/2010, berupa 2 (dua) bungkus lakban isi batang, daun
dan biji seberat 113,651 gram (setelah dilakukan pemeriksaan sisa
113,464 gram)
- BB-01538/2010, berupa 14 (empat belas) linting rokok isi batang,
daun dan biji seberat 6,440 gram (sisa 6,348 gram).
Dari hasil pemeriksaan terhadap barang bukti dalam perkara
terdakwa Purwanto alias Wawan alias Ipung Bin Ratimin, Katimin
Bin Mirodji, Sarno dan Nurhidayat alias Nano Timbul, yang diakui
oleh terdakwa bahwa barang tersebut berasal dari terdakwa Purwanto
alias Wawan alias Ipung Bin Ratimin, barang bukti tersebut setelah
70
melalui Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik positif Derivat
Cannabinoid (ganja) dan terdaftar dalam Golongan I (satu) Nomor
Urut 8 (delapan) dalam lampiran Undang-Undang Republik Indonesia
No. 35 Tahun 2009 tentang Nerkotika, yang berat keseluruhannya
10.204,857 gram atau lebih dari 1 kilogram.
Dengan demikian, maka dapat dikemukakan bahwa unsur
memiliki narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya
melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon telah
terpenuhi;
Berdasarkan hasil penelitian yaitu dengan mendasarkan pada
keterangan saksi-saksi dan pengakuan terdakwa sendiri dipersidangan,
dan barang bukti, perbuatan terdakwa merupakan pihak yang tidak
mempunyai kewenangan untuk memiliki, menyimpan, menguasai dan
menyediakan narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman tersebut
tanpa ada ijin dari pihak yang berwenang.
Hal tersebut bertentangan dengan ketentuan hukum yang
berlaku, yang semua itu ada keterkaitan dengan narkotika baik
memiliki, menyimpan, menguasai, menyediakan narkotika Golongan I
dalam bentuk tanaman. Dengan demikian jelaslah bahwa perbuatan
terdakwa tersebut bertentangan dengan hukum atau undang-undang
yang berlaku.
Dalam hubungan ini Bambang Poernomo mengemukakan
bahwa apabila seseorang melakukan perbuatan yang bersifat melawan
hukum atau melakukan sesuatu perbuatan yang mencocoki rumusan
71
undang-undang hukum pidana, belumlah berarti bahwa ia langsung
dipidana, akan tetapi masih bergantung kepada kesalahannya. Jadi
dapat dipidananya seseorang, terlebih dahulu harus ada dua syarat
yang menjadi satu keadaan, yaitu perbuatan yang bersifat melawan
hukum sebagai sendi perbuatan pidana, dan perbuatan itu dapat
dipertanggungjawabkan sebagai sendi kesalahan, Putusan untuk
menjatuhkan pidnaa harus ditentukan adanya perbuatan pidana
danadanya keasalahan yang terbukti darialat bukti dengan keyakinan
hakim terhadap seorang tertuduh yang dituntut di muka pengadilan. 86
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, ternyata perbuatan
terdakwa telah memenuhi seluruh unsur-unsur dari Dakwaan Alternatif
Pertama, sehingga Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purwokerto berpendapat
bahwa terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin telah terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan
kepadanya, yaitu melanggar Pasal 111 ayat (2) UURI No. 35 Tahun 2009
dan untuk dakwaan selebihnya tidak perlu dibuktikan.
Dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalam perkara ini,
Majelis Hakim Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin tidak
menemukan adanya hal-hal yang dapat melepaskan terdakwa dari
pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan
pemaaf, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang
dilakukan terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya.
86 Bambang Poernomo, 1985. Asas-asas Hukum Pidana. Ghalia Indonesia, Jakarta. hlm. 134.
72
Oleh karena semua unsur dakwaan Penuntut Umum telah terpenuhi,
maka menurut hukum perbuatan terdakwa tersebut harus dinyatakan telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak padana
sebagaimana dakwaan Penuntut Umum tersebut.
2. Hal-hal yang menjadi dasar pertimbangan hukum Hakim Pengadilan Negeri
Purwokerto dalam menjatuhkan putusan pidana pada perkara Nomor :
114/Pid.Sus/2010/PN.Pwt
Dari hasil penelitian terhadap Putusan Pengadilan Negeri perkara
Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt. mengenai tindak pidana ”tanpa hak
menguasai narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya
melebihi 1 (satu) kilogram”, dalam putusan tersebut terdakwa dinyatakan
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana Pasal 111
ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika, dimaksudkan dalam dakwaan pertama Jaksa Penuntut Umum.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui hal-hal yang menjadi
dasar pertimbangan hukum Hakim pada Pengadilan Negeri Purwokerto
dalam menjatuhkan putusan pada perkara Nomor : 114/Pid.
Sus/2010/PN.Pwt, dalam tindak pidana sebagamana diatur dalam Pasal 111
ayat (2) Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Nerkotika, terdapat
unsur-unsur sebagai berikut :
a. Setiap orang ;
b. Tanpa hak atau melawan hukum ;
73
c. Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya
melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon ;
Dari unsur-unsur sebagaimana tersebut di atas, ternyata semua unsur telah
terbukti secara sah dan menyakinkan, selanjutnya unsur-unsur tersebut,
dijadikan sebagai dasar pertimbangan hukum Hakim Pengadilan Negeri
Purwokerto untuk menjatuhkan putusan pemidanaannya.
Sehubungan dengan masalah dasar pertimbangan hukum hakim dalam
menjatuhkan putusan pidana, Sudarto mengemukakan mengenai
pertimbangan hakim dalam pemberian pidana, berkaitan erat dengan masalah
menjatuhkan sanksi pidana yang diancamkan terhadap tindak pidana yang
dilakukan. Secara singkat dapat disebut sebagai pemidanaan. Berkaitan
dengan masalah pemidanaan, menurut Sudarto ada beberapa hal pokok yang
mempengaruhi kualitas penetapan pidana yang dijatuhkan. Sehingga dalam
penetapan pidana, Sudarto menganjurkan kepada hakim agar :”... pertama-
tama harus dipahami benar oleh hakim ”apa makna kejahatan, penjahat
(pembuat) dan pidana”. Tidaklah cukup untuk mengatakan, bahwa pidana itu
harus setimpal dengan berat dan sifat kejahatan”. 87
Sebelum menjatuhkan putusannya hakim mempertimbangkan tentang
alat-alat bukti yang digunakan dalam persidangan tersebut sebagaimana
tercantum dalam ketentuan Pasal 183 KUHAP yang merumuskan sebagai
berikut : ”Hakim tidak boleh menjatuhkan kepada seseorang kecuali apabila
dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh
87 Sudarto, 1986. Op. cit. hlm. 79
74
keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa
terdakwalah yang bersalah melakukannya”.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan Pengadilan Negeri
Purwokerto Perkara Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt, dapat diketahui
dasar pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan putusan pidana, yaitu :
a. Adanya pembuktian dengan mendasarkan pada alat-alat bukti yang sah
yang diatur dalam Pasal 183 KUHAP, yaitu dengan telah diajukannya
alat-alat bukti dipersidangan oleh Jaksa Penuntut Umum sebagaimana
yang diatur dalam Pasal 184 KUHAP yang berupa:
1) Keterangan saksi :
a. Saksi Eko Wahyuli;
b. Saksi Hadiyanto;
c. Saksi Nurhidayat Setiono Als Nano Timbul Bin Daryono;
d. Saksi Sarno;
e. Saksi Katimin Bin Mirodji.
2) Barang bukti
a. 1 (satu) bungkus lakban besar berisi ganja ;
b. 1 (satu) tas plastik kresek warna putih ;
c. 1 (satu) kartu handphone XL telp nomor 081909789212 ;
d. 1 (satu) unit Sepeda Motor Viva X No. Pol. R-5748-VT ;
e. 1 (satu) buku rekening tabungan Tahapan BCA Sidareja dengan No
8930184404 ;
f. 1 (satu) buah ATM BCA ;
75
3) Keterangan terdakwa
Terdakwa dalam perkara ini adalah Purwanto Als Wawan Als Ipung
Bin Ratimin, Tempat lahir: Cilacap, Umur/tanggal lahir: 26 Tahun/ 6
Juni 1984, Jenis Kelamin: Laki- laki, Kebangsaan: Indonesia, Tempat
tinggal : Dusun Cikondang, Desa Kunci RT. 01/06, Kecamatan
Sidareja, Kabupaten Cilacap, A g a m a : Islam, Pekerjaan: Swasta.
Dari uraian tersebut, dan dengan mendasarkan pada alat-alat bukti
yang sah, maka dapat dikemukakan bahwa dalam hal pemeriksaan
keterangan para saksi, alat bukti dan keterangan terdakwa, maka
pertimbangan hukum hakim telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dirumuskan dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP yang merumuskan :
(1) Alat bukti yang sah ialah : a. Keterangan saksi; b. Keterangan ahli; c. Surat; d. Petunjuk; e. Keterangan terdakwa.
b. Mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan
Terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 197 ayat (1) KUHAP huruf (f).
1) Hal – hal yang memberatkan :
a) Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah
memberantas penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang
(narkoba) ;
b) Perbuatan terdakwa menjual ganja memperluas dan mempercepat
proses rusaknya generasi muda bangsa ;
76
c) Terdakwa sudah pernah dihukum untuk perkara Narkotika dan
sudah menikmati hasil perbuatannya ;
2) Hal – hal yang meringankan :
a) Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan
mengulangi lagi ;
b) Terdakwa bersikap sopan, berterus terang dan tidak berbelit-belit.
Dengan mendasarkan pada fakta-fakta hukum yang terungkap di
persidangan bahwa perbuatan terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin
Ratimin, telah memenuhi unsur-unsur dalam rumusan Pasal 112 ayat (2)
Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka hakim
Pengadilan Negeri Purwokerto berkeyakinan dan berpendapat bahwa
terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “Tanpa hak menguasai narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman
yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram”.
Di samping itu juga mendasarkan pada alat-alat bukti yang sah
menurut hukum yang telah diajukan dalam persidangan pada perkara tersebut
di atas dan ditinjau dari persesuaian antara alat bukti yang satu dengan alat
bukti yang lain, dengan mempertimbangkan nilai pembuktian masing-masing
alat bukti, pertimbangan lain dalam perakra ini tidak terlepas dari hal-hal
yang memberatkan dan meringankan bagi diri terdakwa.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan perkara Pengadilan
Negeri Purwokerto Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt., bahwa di
persidangan majelis hakim Pengadilan Negeri Purwokerto dalam putusannya
77
juga telah mempertimbangkan tentang syarat-syarat pemidanaan. Menurut
Sudarto, syarat pemidanaan terdiri dari :
a. Perbuatan, yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu :
Unsur pertama dari tindak pidana adalah perbuatan atau tindakan
seseorang. Perbuatan orang ini adalah titik penghubung dan dasar untuk
memberi pemidanaan. Menurut Simons sebagaimana dikutip oleh
Sudarto, mengatakan, bahwa dalam arti yang sesungguhnya “hendelen”
(berbuat) mempunyai sifat aktif, tiap gerak otot dikehendaki, dan
dilakukan dengan tujuan untuk menimbulkan suatu akibat.88
Sehubungan dengan hal tersebut di atas yaitu mengenai unsur
pertama dari tindak pidana adalah perbuatan atau tindakan seseorang,
pada Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto perkara Nomor : 114/Pid.
Sus/2010/PN.Pwt. terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin
telah melakukan tindak pidana tanpa hak menguasai narkotika Golongan I
dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram,
sebagaimana diatur dan dirumuskan dalam Pasal 111 ayat (2) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Dalam kasus tersebut perbuatan terdakwa telah memenuhi semua
unsur dalam ketentuan Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Oleh karena semua
unsur telah terpenuhi, maka terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin
Ratimin harus dinyatakan terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana tanpa hak menguasai narkotika Golongan I
88 Sudarto, 1990, Op. cit., hlm. 64
78
dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
1) Memenuhi rumusan undang-undang
Syarat pertama untuk memungkinkan adanya penjatuhan pidana
ialah adanya perbuatan (manusia) yang memnuhi rumusan delik dalam
undang-undang. Ini adalah konsekuensi dari asas legalitas. Rumusan
delik ini penting artinya sebagai prinsip kepastian. Undang-undang
pidana sifatnya harus pasti. Di dalamnya harus dapat diketahui dengan
pasti apa yang dilarang dan apa yang diperintahkan. 89
Sehubungan dengan syarat pemidanaan yaitu perbuatan yang
memenuhi rumusan undang-undang. Berkaitan dengan hal tersebut
Sudarto, mengemukakan bahwa dalam hal perbuatan yang dilakukan
terdakwa adalah merupakan perbuatan yang memenuhi rumusan
undang-undang, artinya perbuatan konkrit dari pembuat yang
mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri dari delik itu sebagaimana secara
abstrak disebutkan dalam undang-undang dan perbuatan itu harus
masuk dalam rumusan delik itu. 90 Dalam kasus ini perbuatan terdakwa
Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin telah memenuhi
ketentuan Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
2) Bersifat melawan hukum (tidak ada alasan pembenar)
Syarat kedua untuk dapat dipidanya seseorang selain
perbuatannya yang memenuhi rumusan undang-undang juga harus 89 Ibid., hlm. 51 90 Ibid., hlm. 52
79
bersifat melawan hukum. Pada putusan perkara Nomor : 114/Pid.
Sus/2010/PN.Pwt. di persidangan diperoleh fakta bahwa terdakwa telah
melakukan perbuatan yang bersifat melawan hukum yang formil,
karena terdakwa tindak pidana tanpa hak menguasai narkotika
Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu)
kilogram, melanggar rumusan Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa perbuatan
terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin tersebut yaitu
melawan hukum telah terpenuhi dan terbukti, jelaslah perbuatan
tersebut bertentangan dengan hukum atau undang-undang yang berlaku.
3) Alasan pembenar
Dalam putusan perkara Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor :
114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt, Dari kenyataan yang diperoleh selama
persidangan dalam perkara ini, Majelis Hakim tidak menemukan hal-
hal yang dapat melepaskan terdakwa dari pertanggungjawaban pidana,
baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, oleh karenanya
Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang dilakukan
terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya.
Alasan pembenar merupakan alasan yang menghapuskan sifat
melawan hukumnya perbuatan, meskipun perbuatannya telah
memenuhi rumusan delik dalam undang-undang, kalau perbuatannya
tidak melawan hukum maka tidak mungkin ada pemidanaan. Dalam
perkara ini Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat
80
melepaskan terdakwa dari pertanggungjawaban pidana, baik sebagai
alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka syarat pemidanaan bagi
terdakwa telah terpenuhi.
b. Orang
Syarat penjatuhan pidana di samping dilihat dari perbuatannya juga
dari orang yang melakukan perbuatan tersebut, pada dasarnya yang
menjadi subjek hukum adalah manusia (orang). Dengan mendasarkan pada
fakta hukum yang terungkap di persidangan bahwa yang menjadi subjek
tindak pidana pada putusan perkara Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt.
adalah Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin.
1) Mampu bertanggung jawab
Dapat diartikan sebagai suatu keadaan psychis sedemikian
yang membenarkan adanya penerapan sesuatu upaya pemidanaan baik
dilihat dari unsur sudut umum maupun dari orangnya, pada putusan
perkara Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt. terdakwa Purwanto Als
Wawan Als Ipung Bin Ratimin adalah orang yang telah dewasa (26)
tahun dan menurut majelis dinilai dapat bertanggung jawab sebab
terdakwa dapat membuat penilaian dengan pikiran dan perasannya
bahwa tindak pidana ”tanpa hak menguasai narkotika Golongan I
dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu) Kilogram”
tersebut bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.
2) Dolus culpa
Pada putusan perkara Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt.
terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin, telah dengan
81
sengaja tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindak pidana
tanpa hak menguasai narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman
yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram. Dengan demikian unsur
kesengajaan dalam perkara ini telah terbukti.
3) Alasan pemaaf
Alasan pemaaf atau tidak adanya alasan penghapus kesalahan,
menyangkut pribadi si pembuat, dalam arti orang tersebut tidak dapat
dicela (menurut hukum) dengan perkataan lain ia tidak bersalah atau
tidak dapat dipertanggungjawabkan, meskipun perbuatannya melawan
hukum. Tidak ada alasan yang menghapuskan kesalahan si pembuat
sehingga ada pemidanaan.
Dalam putusan perkara Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt,
hakim dalam menjatuhkan putusan terdakwa telah mempertimbangkan
hal-hal yang memberatkan yaitu : perbuatan terdakwa tidak
mendukung program pemerintah memberantas penggunaan narkotika
dan obat-obatan terlarang (narkoba); perbuatan terdakwa menjual
ganja memperluas dan mempercepat proses rusaknya generasi muda
bangsa; terdakwa sudah pernah dihukum untuk perkara Narkotika
dan sudah menikmati hasil perbuatannya. Hal-hal yang meringankan
yaitu : terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan
mengulangi lagi ; terdakwa bersikap sopan, berterus terang dan tidak
berbelit-belit.
Dengan mendasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum, dan
juga mendasarkan pada fakta yang terungkat di persidangan, maka
82
majelis menjatuhkan hukum kepada terdakwa Purwanto Als Wawan
Als Ipung Bin Ratimin, karena telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “tanpa hak menguasai
narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1
(Satu) kilogram”; dengan pidana penjara selama 10 (Sepuluh) Tahun
dan denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- ( Satu milyard lima ratus juta
rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti
dengan pidana penjara selama 4 (Empat) bulan.