BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV.pdf48...

35
48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan terhadap Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt. megenai tindak pidana ”Tanpa hak menguasai narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram”, pada pokoknya dari hasil penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Identitas Pengadilan Negeri Purwokerto yang mengadili perkara-perkara pidana pada pengadilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan dalam perkara terdakwa : Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin, Tempat lahir : Cilacap, Umur/tanggal lahir : 26 Tahun/6 Juni 1984, Jenis Kelamin: Laki-laki, Kebangsaan: Indonesia, Tempat tinggal : Dusun Cikondang, Desa Kunci RT. 01/06, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, A g a m a : Islam, Pekerjaan: Swasta. 2. Dakwaan Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, yaitu : Pertama : Melanggar ketentuan Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ; Atau Kedua : Melanggar ketentuan Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV.pdf48...

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto

Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt. megenai tindak pidana ”Tanpa hak

menguasai narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi

1 (satu) kilogram”, pada pokoknya dari hasil penelitian tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Identitas

Pengadilan Negeri Purwokerto yang mengadili perkara-perkara pidana

pada pengadilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan dalam

perkara terdakwa : Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin, Tempat

lahir : Cilacap, Umur/tanggal lahir : 26 Tahun/6 Juni 1984, Jenis Kelamin:

Laki- laki, Kebangsaan: Indonesia, Tempat tinggal : Dusun Cikondang, Desa

Kunci RT. 01/06, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, A g a m a : Islam,

Pekerjaan: Swasta.

2. Dakwaan

Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang

berbentuk alternatif, yaitu :

Pertama : Melanggar ketentuan Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;

Atau

Kedua : Melanggar ketentuan Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;

49

Atau

Ketiga : Melanggar ketentuan Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;

Oleh karena dakwaan Penuntut Umum berbentuk alternatif, maka

Majelis akan mempertimbangkan dakwaan yang mendekati dengan

pembuktian/fakta di persidangan, dan apabila terbukti maka dakwaan

alternatif selebihnya tidak perlu dipertimbangkan ;

Dalam perkara ini dakwaan yang mendekati dengan pembuktian/fakta

di persidangan adalah dakwaan Alternatif Pertama, yaitu Pasal 111 ayat (2)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika. Berdasarkan surat dakwaan Penuntut Umum tanggal 26 Agustus

2010 Nomor Reg. Perk.PDM-084/PKRTO/Ep.2/08/2010, terdakwa telah

didakwa sebagai berikut :

Terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin pada hari

Senin, tanggal 21 Juni 2010 sekira jam 16.00 WIB atau setidak-tidaknya pada

waktu lain dalam bulan Juni tahun 2010 atau setidak-tidaknya pada waktu

tertentu dalam tahun 2010, bertempat di Desa Kunci RT. 01/02 Kecamatan

Sidareja, Kabupaten Cilacap, berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP,

Pengadilan Negeri Purwokerto berwenang mengadili perkara terdakwa

mengingat tempat ia ditemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili

perkara terdakwa tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi

yang dipanggil lebih dekat pada tempat Pengadilan Negeri Purwokerto

daripada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di dalam daerahnya

tindak pidana itu dilakukan, secara tanpa hak atau melawan hukum menanam,

50

memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika

Golongan I dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau

melebihi 5 (lima) batang pohon, perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan

cara serta keadaan sebagai berikut :

v Berawal dari penangkapan saksi Sarno als Wane (diajukan dalam perkara

terpisah) di depan SPN (Sekolah Polisi Negara) di Jl. Raya Pol.

Soemarto, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara,

Kabupaten Banyumas, berdasarkan hasil pengembangan pemeriksaan

saksi Sarno als. Wane yang mengaku menguasai 1 (satu) bungkusan

lakban yang berisi 2 (dua) bungkus kertas minyak berisi ganja didapatkan

dari saksi Nurhidayat Setiono als Nano Timbul (diajukan dalam perkara

terpisah), berdasarkan hasil pengembangan pemeriksaan saksi

Nurhidayat Setiono Als Nano Timbul yang mengaku membeli 1 (satu)

bungkus lakban besar berisi ganja dari terdakwa ;

v Berdasarkan informasi dari saksi Nurhidayat Setiono Als Nano Timbul

maka pihak Kepolisian Polres Banyumas melakukan penangkapan

terhadap terdakwa dan berdasarkan hasil pengembangan pemeriksaan

terhadap terdakwa, terdakwa mengakui bahwa ganja yang dijual

terdakwa kepada saksi Nurhidayat Setiono Als Nano Timbul merupakan

bagian dari ganja milik terdakwa yang disimpan atau dititipkan kepada

saksi Katimin Bin Mirodji di rumahnya ;

v Selanjutnya petugas Polres Banyumas bersama terdakwa menuju ke

rumah saksi Katimin Bin Mirodji dan sampai di rumah saksi Katimin Bin

Mirodji sekitar jam 16.00 WIB, berdasarkan pemeriksaan terhadap saksi

51

Katimin Bin Mirodji mengakui memang menyimpan ganja yang dikubur

di pekarangan/kebon sekitar kurang lebih 200 meter dari rumah saksi

Katimin Bin Mirodji ;

v Bahwa saksi Katimin Bin Mirodji menunjukkan tempat di mana ia

menyimpan sambil menggali tempat tersebut dan setelah diga li maka

saksi Katimin Bin Mirodji menyerahkan 1 (satu) buah karung plastik

(kandi) dan setelah karung plastik tersebut dibuka kemudian dimasukkan

oleh terdakwa dan saksi Katimin Bin Mirodji ke dalam 1 (satu) buah tas

kain warna coklat dengan jumlah sebanyak 9 (sembilan) bungkusan

lakban besar, 2 (dua) bungkusan di lakban kecil, 1 (satu) bungkus rokok

djarum super berisi 1 (satu) bungkus kertas putih yang kesemuanya berisi

Narkotika jenis ganja dimana ganja tersebut diakui oleh saksi Katimin

Bin Mirodji maupun terdakwa adalah milik terdakwa yang dititipkan

kepada saksi Katimin Bin Mirodji ;

v Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik

Laboratorium Forensik Cabang Semarang No. Lab. : 698/KNF/VI/2010

tanggal 30 Juni 2010 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dra. Tyas

Hartiningsih, B. Nurcahyo, SSi, M.Biotech dan Ibnu Sutarto, ST selaku

Pemeriksa pada Laboratorium Forensik Cabang Semarang yang diketahui

oleh Drs. Siswanto selaku Kepala Laboratorium Forensik Cabang

Semarang, yang dalam kesimpulannya menyebutkan bahwa :

- Barang Bukti Nomor BB-01533/2010 berupa 9 (sembilan) bungkus

lakban kertas coklat berisi batang, daun dan biji yang diduga Ganja

seberat 8418,7 gram ;

52

- BB-01534/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (kecil) berisi

batang, daun dan biji yagn diduga ganja seberat 196,6 gram ;

- BB-01535/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (besar) berisi

batang, daun dan biji yang diduga ganja seberat 494,4 gram ;

- BB-01540/2010 berupa 1 (satu) bungkus kertas berisi batang, daun

dan biji yang diduga ganja sebert 5,668 gram yang kesemuanya disita

dari Katimin Bin Mirodji adalah mengandung Positif Derivat

Cannabinoid dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 08

lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana dalam Pasal 111

ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

3. Alat bukti yang diajukan di persidangan

a. Keterangan saksi

Di persidangan telah didengar keterangan saksi-saksi, yang

memberikan kesaksian di bawah sumpah, saksi-saksi dimaksud yaitu :

1) Saksi Eko Wahyuli

2) Saksi Hadiyanto

3) Saksi Nurhidayat Setiono Als Nano Timbul Bin Daryono

4) Saksi Sarno

5) Saksi Katimin Bin Mirodji

Atas keterangan saksi-saksi tersebut pada dasarnya terdakwa

membenarkannya.

53

b. Barang bukti

Selain saksi-saksi, Penuntut Umum juga telah mengajukan barang

bukti berupa:

- 1 (satu) bungkus lakban besar berisi ganja ;

- 1 (satu) tas plastik kresek warna putih ;

- 1 (satu) kartu handphone XL telp nomor 081909789212 ;

- 1 (satu) unit Sepeda Motor Viva X No. Pol. R-5748-VT ;

- 1 (satu) buku rekening tabungan Tahapan BCA Sidareja dengan No

8930184404 ;

- 1 (satu) buah ATM BCA ;

c. Keterangan Terdakwa

Terdakwa dalam perkara ini adalah Purwanto Als Wawan Als

Ipung Bin Ratimin, Tempat lahir: Cilacap, Umur/tanggal lahir: 26 Tahun/

6 Juni 1984, Jenis Kelamin: Laki- laki, Kebangsaan: Indonesia, Tempat

tinggal : Dusun Cikondang, Desa Kunci RT. 01/06, Kecamatan Sidareja,

Kabupaten Cilacap, A g a m a : Islam, Pekerjaan: Swasta

4. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum

Tuntutan pidana dari Penuntut Umum pada pokoknya menuntut agar

Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan ;

a. Menyatakan terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

“Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan atau menguasai

Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1

54

(satu) kilogram” sebagaimana dalam Dakwaan Pertama melanggar Pasal

111 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 ;

b. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung

Bin Ratimin dengan pidana penjara selama 15 (lima belas) tahun dikurangi

selama terdakwa dalam tahanan, dengan perintah agar terdakwa tetap

ditahan dan denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus juta

rupiah), subsidair 6 (enam) bulan penjara ;

c. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) bungkus lakban besar berisi ganja sisa pemeriksaan Labkrim

dengan berat 954,7 gram, 9 (Sembilan) bungkus besar dilakban berisi

ganja sisa pemeriksaan labkrim dengan berat 8415,9 gram, 2 (dua)

bungkusan besar dilakban berisi ganja sisa pemeriksaan labkrim dengan

berat masing-masing 494,3 gram dan 196,2 gram, 1 (satu) bungkus

rokok Djarum Super berisi ganja sisa pemeriksaan labkrim dengan

berat 5,357 gram, 1 (satu) tas plastik kresek warna putih, 1 (satu) kartu

Handphone XL nomor 081909789212, 1 (satu) buah tas kain besar

warna coklat, 1 (satu) buah kandi dirampas untuk dimusnahkan ;

- 1 (satu) unit Sepeda Motor Viva X No. Pol. R-5748-VT dikembalikan

kepada yang berhak melalui terdakwa ;

- 1 (satu) buku rekening tabungan Tahapan BCA Sidareja dengan No.

Rek. 8930184404 dan 1 (satu) buah ATM BCA dikembalikan kepada

terdakwa ;

d. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar

Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).

55

5. Pertimbangan Hukum Hakim

Memperhatikan dakwaan dan surat tuntutan Penuntut Umum dan

dihubungkan dengan fakta-fakta dipersidangan, dakwaan alternatif pertama

lebih tepat diterapkan terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa,

oleh karena itu Majelis Hakim akan langsung mempertimbangkan dakwaan

alternatif pertama, yaitu melanggar Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor: 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, unsur-

unsurnya adalah sebagai berikut :

a. Setiap orang ;

b. Tanpa hak atau melawan hukum ;

c. Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau

menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya

melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon ;

Terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim sejanjutnya akan

mempertimbangkannya sebagai berikut :

Ad. a. Setiap orang

Bahwa unsur setiap orang menunjuk pada subjek hukum,

baik orang maupun badan hukum yang dapat dimintakan

pertanggungjawabannya ;

Di persidangan, Penuntut Umum telah mengajukan terdakwa

Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin, yang identitasnya

termuat di awal surat dakwaan, dibenarkan oleh terdakwa dan juga

saksi-saksi yang dihadirkan di persidangan, bahwa terdakwa

merupakan subjek hukum yang dimaksud ;

56

Selain daripada itu, terdakwa dapat menjawab secara baik

setiap pertanyaan yang diajukan oleh Majelis Hakim kepadanya,

sehingga dengan demikian unsur setiap orang telah terpenuhi ;

Ad. b. Tanpa hak atau melawan hukum

Unsur ini bersifat alternatif, sehingga apabila salah satu unsur

tanpa hak atau melawan hukum telah terbukti, maka unsur selebihnya

tidak perlu dibuktikan lagi ;

Berdasarkan pertanyaan Majelis di awal persidangan dan juga

keterangan para saksi yang dibenarkan oleh terdakwa, pekerjaan

terdakwa adalah seorang wiraswasta ;

Sehubungan dengan pekerjaan terdakwa tersebut, ia bukanlah

seorang ilmuwan yang mempunyai kewenangan untuk

mempergunakan Narkotika Golongan I sebagai obyek pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi dan bukanlah seorang yang oleh

karena itu memperoleh persetujuan Menteri atau rekomendasi Kepala

Balai Pengawasan Obat dan Makanan ;

Sebagai orang yang bukan merupakan pihak yang berhak,

yaitu bukan seorang peneliti ilmu pengetahuan tertentu, maka

terdakwa tidak berhak untuk memiliki ataupun mempergunakannya,

sebagaimana ketentuan Pasal 8 ayat (1) dan (2) UU No. 35 Tahun

2009 ;

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis

berpendapat unsur secara tanpa hak telah terpenuhi ;

57

Ad. c. Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau

menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang

beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang

pohon ;

Unsur ini pun bersifat pilihan, sehingga apabila salah satu

unsur terbukti, yang selebihnya tidak perlu untuk dibuktikan lagi;

Ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009

tentang Narkotika, menyebutkan “Narkotika adalah zat atau obat yang

berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun

semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan

kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa

nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke

dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-

Undang” ;

Terdakwa ditahan pihak Kepolisian pada Senin, tanggal 21

Juni 2010, sekira jam 16.00 WIB, bertempat di POM Bensin, Desa

Kunci RT. 01/02 Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap berupa 1

(satu) bungkus besar dilakban;

Nurhidayat alias Timbul memesan ganja kepada terdakwa

melalui HP, yang untuk penyerahannya ganja diletakkan di bawah

tulisan plang tiang Jl. Kokosan Desa Kunci, Kecamatan Sidareja,

Kabupaten Cilacap; Selain ganja yang dijual kepada Nurhidayat

tersebut, terdakwa mengakui masih memiliki ganja yang dititipkan di

rumahnya Katimin (terdakwa dalam perkara lain) dan ditemukan

58

ganja 9 (Sembilan) bungkusan lakban besar dan 1 (satu) bungkus

rokok djarum super berisi kertas putih yang dikubur di tanah

pekarangannya ;

Barang bukti dalam perkara terdakwa berdasarkan Berita

Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. :

701/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, berat 955,7 gram (sisa

setelah pemeriksaan 954,7 gram) ;

Barang bukti untuk perkara Katimin Bin Mirodji, berdasarkan

Berita Acara pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. :

701/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, yaitu :

- BB- 01533/2010, berupa 9 (sembilan) bungkus lakban kertas coklat

berisi batang, daun dan biji yang diduga Ganja seberat 8.418,7

gram (sisa setelah pemeriksaan 8415,9 gram) ;

- BB-01534/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (kecil)

berisi batang, daun dan biji yang diduga ganja seberat 196,6 gram

(sisa 196,2 gram) ;

- BB-01535/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (besar)

berisi batang, daun dan biji yang diduga ganja seberat 494,4 gram

(sisa 494,3 gram) ;

- BB-01540/2010 berupa 1 (satu) bungkus kertas berisi batang, daun

dan biji yang diduga ganja seberta 5,668 gram (sisa 5,357 gram) ;

Barang bukti untuk perkara Sarno, berdasarkan Berita Acara

Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. : 699/KNF/VI/2010,

59

tertanggal 30 Juni 2010, berat 14,009 gram (sisa setelah pemeriksaan

13,847 gram) yaitu :

- BB-01536/2010 berupa 1 (satu) bungkus plasti, berisi 2 (dua)

bungkus kertas coklat isi batang, daun dan biji ;

Barang Bukti untuk perkara Nurhidayat alias Nano Timbul,

berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.

Lab. : 700/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, yaitu :

- BB-01537/2010, berupa 2 (dua) bungkus lakban isi batang, daun

dan biji seberat 113,651 gram (setelah dilakukan pemeriksaan sisa

113,464 gram)

- BB-01538/2010, berupa 14 (empat belas) linting rokok isi batang,

daun dan biji seberat 6,440 gram (sisa 6,348 gram).

Hasil pemeriksaan barang bukti dalam perkara terdakwa

Purwanto alias Wawan alias Ipung Bin Ratimin, Katimin Bin Mirodji,

Sarno dan Nurhidayat alias Nano Timbul diakui terdakwa berasal dari

terdakwa, selanjutnya barang bukti tersebut merupakan positif

Derivat Cannabinoid (ganja) dan terdaftar dalam Golongan I (satu)

Nomor Urut 8 (delapan) lampiran Undang-Undang Republik

Indonesia No. 35 Tahun 2009, yang berat keseluruhannya 10.204,857

gram atau lebih dari 1 kilogram ;

Dengan demikian unsur memiliki Narkotika Golongan I dalam

bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau

melebihi 5 (lima) batang pohon telah terpenuhi;

60

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, ternyata perbuatan

terdakwa telah memenuhi seluruh unsur-unsur dari Dakwaan Alternatif

Pertama, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa terdakwa telah terbukti

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan

kepadanya, yaitu melanggar Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang No. 35

Tahun 2009 tentang Narkotika, dan untuk dakwaan selebihnya tidak perlu

dibuktikan;

Dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalam perkara ini,

Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan terdakwa

dari pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau

alasan pema’af, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwa

perbuatan yang dilakukan terdakwa harus dipertanggungjawabkan

kepadanya ;

Oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, maka terdakwa

harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan terhadap diri

terdakwa oleh karena itu harus dijatuhi pidana ; Uuntuk menjatuhkan pidana

tehadap diri terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu hal-hal

yang memberatkan dan yang meringankan :

Hal-hal yang memberatkan :

a. Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah memberantas

penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) ;

b. Perbuatan terdakwa menjual ganja memperluas dan mempercepat proses

rusaknya generasi muda bangsa ;

61

c. Terdakwa sudah pernah dihukum untuk perkara Narkotika dan sudah

menikmati hasil perbuatannya ;

Hal-hal yang meringankan :

a. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi

lagi ;

b. Terdakwa bersikap sopan, berterus terang dan tidak berbelit-belit ;

6. Putusan

a. Menyatakan terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa Hak

Menguasai Narkotika Golongan I Dalam Bentuk Tanaman Yang Beratnya

Melebihi 1 (Satu) Kilogram”;

b. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 10

(Sepuluh) Tahun dan denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- ( Satu milyard lima

ratus juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti

dengan pidana penjara selama 4 (Empat) bulan ;

c. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan

seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

d. Menetapkan agar terdakwa tetap di tahanan ;

e. Menetapkan agar barang bukti bukti berupa :

- 1 (satu) bungkus lakban besar berisi ganja ;

- 1 (satu) tas plastik kresek warna Putih ;

- 1 (satu) kartu Handphone XL telp Nomor 081909789212 ;

Dirampas untuk dimusnahkan.

- 1 (satu) unit Sepeda Motor Viva X No. Pol. R-5748-VT ;

62

- 1 (satu) buku rekening tabungan Tahapan BCA Sidareja dengan

No 8930184404 ;

- 1 (satu) buah ATM BCA ;

Dikembalikan kepada terdakwa.

f. Membebankan terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam perkara ini

sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap putusan Hakim

Pengadilan Negeri Purwokerto perkara Nomor : 114/Pid.Sus/2010/PN.Pwt dan

ditambah dengan melakukan studi pustaka yang berhubungan dengan objek

penelitian, maka untuk selanjutnya dilakukan pembahasan yang pada pokoknya

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Penerapan unsur-unsur tindak pidana tanpa hak menguasai narkotika

Golongan I dalam putusan Hakim Pengadilan Negeri Purwokerto perkara

Nomor : 114/Pid.Sus/2010/PN.Pwt

Dalam perkara tersebut di atas, Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan

Negeri Purwokerto menuntut Terdakwa dengan menggunakan dakwaan

alternatif. A. Karim Nasution sebagaimana dikutip oleh Andi Hamzah dan

Irdan Dahlan memberikan pengertian tentang surat dakwaan, yaitu suatu

surat atau acte yang memuat suatu tuntutan dari tindak pidana yang

dituduhkan, yang sementara dapat disimpulkan dari surat-surat pemeriksaan

pendahuluan yang merupakan dasar bagi hakim untuk melaksanakan

63

pemeriksaan. 82 Selanjutnya tentang dakwaan alternatif, dakwaan ini disebut

juga dengan dakwaan pilihan. Dalam penyusunan surat dakwaan secara

alternatif, dibuat beberapa dakwaan, tetapi perbuatannya hanya satu saja.

Biasanya dakawaan ini dibuat jika penuntut umum ragu-ragu menerapkan

pasal mana dari perbuatan yang dilakukan terdakwa paling tepat atas

kesalahannya.83

Mendasarkan pada penuntutan yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut

Umum dan dihubungkan dengan fakta-fakta dipersidangan, dakwaan

alternatif pertama lebih tepat diterapkan terhadap tindak pidana yang

dilakukan oleh terdakwa, yaitu melanggar Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor: 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, unsur-

unsurnya adalah sebagai berikut :

a. Setiap orang ;

b. Tanpa hak atau melawan hukum ;

c. Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau

menyediakan narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya

melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon ;

Ad. a. Unsur setiap orang

Setiap orang yang dimaksud dalam hal ini adalah orang

termasuk korporasi. Orang-perorangan atau korporasi tersebut

dimaksudkan sebagai subjek hukum yang dapat dipersalahkan

perbuatannya. Orang perseorangan berarti orang secara individu,

82 Andi Hamzah dan Irdan Dahlan, 1986. Surat Dakwaan (Suatu Kupasan Praktis Berdasar Teori),

Alumni, Bandung, hlm. 17 83 Ibid., hlm. 51

64

sedangkan korporasi adalah kumpulan orang atau kekayaan yang

terorganisir baik berupa badan hukum maupun tidak.

Dikemukakan oleh Wirjono Prodjodikoro bahwa dalam

Kitab Undang-undang Hukum Pidana, yang dapat menjadi subjek

tindak pidana adalah manusia. Hal ini dapat dilihat pada perumusan

dari tindak pidana dalam KUHP, yang menampakan daya berpikir

sebagai syarat bagi subjek tindak pidana itu, juga terlihat pada ujud

hukuman/pidana yang termuat dalam pasal-pasal KUHP, yaitu

hukuman penjara, kurungan dan denda. 84

Sehubungan dengan perngertian sertiap orang tersebut di

atas, maka ntuk dapat mengetahui pengertian yang dimaksudkan

”setiap orang” di sini terlebih dahulu perlu dipahami secara utuh

dengan memperhatikan bunyi Pasal 112 ayat (1) Undang-undang

No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, disebutkan sebagai berikut :

“Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam,

memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan

narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan

pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12

(dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800.000.000,00

(delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 8.000.000.000,00

(delapan miliar rupiah)”.

84 Wirjono Prodjodikoro, 1980. Tindak Pidana Tertentu di Indonesia . Eresco, Bandung.. hlm. 55

65

Dalam Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang No. 35 Tahun

2009 tentang Narkotika, dirumuskan bahwa “Dalam hal perbuatan

menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau

menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu)

kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana

dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling

singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan

pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditambah 1/3 (sepertiga).

Pengertian ”setiap orang” sebagaimana dimaksudkan dalam

Pasal 111 ayat (1) tersebut di atas adalah menunjuk kepada setiap

subjek hukum yang dapat dimintai pertanggungjawaban atas

perbuatannya, sehingga bisa terjadi pada siapa saja sebagai subjek

hukum secara umum.

Terhadap unsur setiap orang ini, apabila dihubungkan dengan

putusan Pengadilan Negeri Purwokerto perkara Nomor : 114/Pid.

Sus/2010/PN.Pwt, bahwa unsur setiap orang menunjuk pada subjek

hukum, baik orang maupun badan hukum yang dapat dimintakan

pertanggungjawabannya.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa di persidangan, dapat

diketahui bahwa Penuntut Umum telah mengajukan terdakwa

Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin, yang identitasnya

termuat di awal surat dakwaan, dibenarkan oleh terdakwa dan juga

66

saksi-saksi yang dihadirkan di persidangan, bahwa terdakwa

merupakan subjek hukum yang dimaksud ; Selain daripada itu,

terdakwa dapat menjawab secara baik setiap pertanyaan yang

diajukan oleh Majelis Hakim kepadanya, sehingga dengan demikian

unsur setiap orang telah terpenuhi.

Ad. b. Unsur tanpa hak atau melawan hukum

Unsur ini bersifat alternatif, sehingga apabila salah satu unsur

tanpa hak atau melawan hukum telah terbukti, maka unsur selebihnya

tidak perlu dibuktikan lagi. Syarat kedua seseorang untuk dapat

dipidana selain perbuatannya memenuhi rumusan undang-undang

juga harus bersifat melawan hukum. Syarat ini merupakan penilaian

objektif terhadap perbuatan.

Sehubungan dengan unsur tanpa hak atau melawan hukum,

Moch. Anwar menjelaskan pengertian melawan hukum, istilah ini

terwujud dalam kehendak, keinginan atau tujuan dari pelaku untuk

memiliki barang secara melawan hukum. Melawan hukum di sini

diartikan sebagai perbuatan memiliki yang dikehendaki tanpa hak atau

kekuasaan sendiri dari pelaku. 85

Terhadap unsur ini dalam penerapan pada Putusan Pengadilan

Negeri Purwokerto Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt, berdasarkan

fakta yang terungkap di persidangan dan juga mendasarkan pada

keterangan para saksi yang dibenarkan oleh terdakwa, diperoleh fakta

85 H.A.K. Moch. Anwar, 1986. Hukum Pidana Bagian Khusus (Jilid I). Alumni, Bandung. hlm. 19

67

bahwa perbuatan yang dilakukan terdakwa adalah merupakan

perbuatan yang bersifat melawan hukum yang formil, karena

perbuatan terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin,

bukanlah seorang ilmuwan yang mempunyai kewenangan untuk

mempergunakan narkotika Golongan I sebagai objek pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi dan bukanlah seorang yang oleh

karena itu memperoleh persetujuan Menteri atau rekomendasi Kepala

Balai Pengawasan Obat dan Makanan.

Sebagai orang yang bukan merupakan pihak yang berhak,

yaitu bukan seorang peneliti ilmu pengetahuan tertentu, maka

terdakwa tidak berhak untuk memiliki ataupun mempergunakannya,

sebagaimana ketentuan Pasal 8 ayat (1) dan (2) UU No. 35 Tahun

2009 .

Dengan demikian jelaslah perbuatan terdakwa tersebut

bertentangan dengan hukum atau undang-undang yang berlaku.

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis hakim

berpendapat bahwa unsur secara tanpa hak telah terpenuhi oleh

terdakwa.

Ad. c. Unsur menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai

atau menyediakan narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang

beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang

pohon

Unsur ini pun bersifat pilihan, sehingga apabila salah satu dari

unsur ini terbukti, maka yang selebihnya tidak perlu untuk

68

dibuktikan lagi; Dalam hal perbuatan menanam, memelihara,

memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika

Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu)

kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan perkara

Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt.

diperoleh fakta bahwa selain ganja yang dijual kepada Nurhidayat,

terdakwa mengakui memiliki ganja yang dititipkan di rumahnya

Katimin (terdakwa dalam perkara lain) dan ditemukan ganja 9

(Sembilan) bungkusan lakban besar dan 1 (satu) bungkus rokok

djarum super berisi kertas putih yang dikubur di tanah pekarangannya.

Barang bukti dalam perkara terdakwa berdasarkan Berita

Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. :

701/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, berat 955,7 gram (sisa

setelah pemeriksaan 954,7 gram) ;

Barang bukti untuk perkara Katimin Bin Mirodji, berdasarkan

Berita Acara pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. :

701/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, yaitu :

- BB- 01533/2010, berupa 9 (sembilan) bungkus lakban kertas coklat

berisi batang, daun dan biji yang diduga Ganja seberat 8.418,7

gram (sisa setelah pemeriksaan 8415,9 gram) ;

- BB-01534/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (kecil)

berisi batang, daun dan biji yang diduga ganja seberat 196,6 gram

(sisa 196,2 gram) ;

69

- BB-01535/2010 berupa 1 (satu) bungkus lakban coklat (besar)

berisi batang, daun dan biji yang diduga ganja seberat 494,4 gram

(sisa 494,3 gram) ;

- BB-01540/2010 berupa 1 (satu) bungkus kertas berisi batang, daun

dan biji yang diduga ganja seberta 5,668 gram (sisa 5,357 gram) ;

Barang bukti untuk perkara Sarno, berdasarkan Berita Acara

Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. : 699/KNF/VI/2010,

tertanggal 30 Juni 2010, berat 14,009 gram (sisa setelah pemeriksaan

13,847 gram) yaitu :

- BB-01536/2010 berupa 1 (satu) bungkus plasti, berisi 2 (dua)

bungkus kertas coklat isi batang, daun dan biji ;

Barang Bukti untuk perkara Nurhidayat alias Nano Timbul,

berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.

Lab. : 700/KNF/VI/2010, tertanggal 30 Juni 2010, yaitu :

- BB-01537/2010, berupa 2 (dua) bungkus lakban isi batang, daun

dan biji seberat 113,651 gram (setelah dilakukan pemeriksaan sisa

113,464 gram)

- BB-01538/2010, berupa 14 (empat belas) linting rokok isi batang,

daun dan biji seberat 6,440 gram (sisa 6,348 gram).

Dari hasil pemeriksaan terhadap barang bukti dalam perkara

terdakwa Purwanto alias Wawan alias Ipung Bin Ratimin, Katimin

Bin Mirodji, Sarno dan Nurhidayat alias Nano Timbul, yang diakui

oleh terdakwa bahwa barang tersebut berasal dari terdakwa Purwanto

alias Wawan alias Ipung Bin Ratimin, barang bukti tersebut setelah

70

melalui Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik positif Derivat

Cannabinoid (ganja) dan terdaftar dalam Golongan I (satu) Nomor

Urut 8 (delapan) dalam lampiran Undang-Undang Republik Indonesia

No. 35 Tahun 2009 tentang Nerkotika, yang berat keseluruhannya

10.204,857 gram atau lebih dari 1 kilogram.

Dengan demikian, maka dapat dikemukakan bahwa unsur

memiliki narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya

melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon telah

terpenuhi;

Berdasarkan hasil penelitian yaitu dengan mendasarkan pada

keterangan saksi-saksi dan pengakuan terdakwa sendiri dipersidangan,

dan barang bukti, perbuatan terdakwa merupakan pihak yang tidak

mempunyai kewenangan untuk memiliki, menyimpan, menguasai dan

menyediakan narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman tersebut

tanpa ada ijin dari pihak yang berwenang.

Hal tersebut bertentangan dengan ketentuan hukum yang

berlaku, yang semua itu ada keterkaitan dengan narkotika baik

memiliki, menyimpan, menguasai, menyediakan narkotika Golongan I

dalam bentuk tanaman. Dengan demikian jelaslah bahwa perbuatan

terdakwa tersebut bertentangan dengan hukum atau undang-undang

yang berlaku.

Dalam hubungan ini Bambang Poernomo mengemukakan

bahwa apabila seseorang melakukan perbuatan yang bersifat melawan

hukum atau melakukan sesuatu perbuatan yang mencocoki rumusan

71

undang-undang hukum pidana, belumlah berarti bahwa ia langsung

dipidana, akan tetapi masih bergantung kepada kesalahannya. Jadi

dapat dipidananya seseorang, terlebih dahulu harus ada dua syarat

yang menjadi satu keadaan, yaitu perbuatan yang bersifat melawan

hukum sebagai sendi perbuatan pidana, dan perbuatan itu dapat

dipertanggungjawabkan sebagai sendi kesalahan, Putusan untuk

menjatuhkan pidnaa harus ditentukan adanya perbuatan pidana

danadanya keasalahan yang terbukti darialat bukti dengan keyakinan

hakim terhadap seorang tertuduh yang dituntut di muka pengadilan. 86

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, ternyata perbuatan

terdakwa telah memenuhi seluruh unsur-unsur dari Dakwaan Alternatif

Pertama, sehingga Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purwokerto berpendapat

bahwa terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin telah terbukti

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan

kepadanya, yaitu melanggar Pasal 111 ayat (2) UURI No. 35 Tahun 2009

dan untuk dakwaan selebihnya tidak perlu dibuktikan.

Dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalam perkara ini,

Majelis Hakim Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin tidak

menemukan adanya hal-hal yang dapat melepaskan terdakwa dari

pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan

pemaaf, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang

dilakukan terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya.

86 Bambang Poernomo, 1985. Asas-asas Hukum Pidana. Ghalia Indonesia, Jakarta. hlm. 134.

72

Oleh karena semua unsur dakwaan Penuntut Umum telah terpenuhi,

maka menurut hukum perbuatan terdakwa tersebut harus dinyatakan telah

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak padana

sebagaimana dakwaan Penuntut Umum tersebut.

2. Hal-hal yang menjadi dasar pertimbangan hukum Hakim Pengadilan Negeri

Purwokerto dalam menjatuhkan putusan pidana pada perkara Nomor :

114/Pid.Sus/2010/PN.Pwt

Dari hasil penelitian terhadap Putusan Pengadilan Negeri perkara

Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt. mengenai tindak pidana ”tanpa hak

menguasai narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya

melebihi 1 (satu) kilogram”, dalam putusan tersebut terdakwa dinyatakan

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana Pasal 111

ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika, dimaksudkan dalam dakwaan pertama Jaksa Penuntut Umum.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui hal-hal yang menjadi

dasar pertimbangan hukum Hakim pada Pengadilan Negeri Purwokerto

dalam menjatuhkan putusan pada perkara Nomor : 114/Pid.

Sus/2010/PN.Pwt, dalam tindak pidana sebagamana diatur dalam Pasal 111

ayat (2) Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Nerkotika, terdapat

unsur-unsur sebagai berikut :

a. Setiap orang ;

b. Tanpa hak atau melawan hukum ;

73

c. Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau

menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya

melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon ;

Dari unsur-unsur sebagaimana tersebut di atas, ternyata semua unsur telah

terbukti secara sah dan menyakinkan, selanjutnya unsur-unsur tersebut,

dijadikan sebagai dasar pertimbangan hukum Hakim Pengadilan Negeri

Purwokerto untuk menjatuhkan putusan pemidanaannya.

Sehubungan dengan masalah dasar pertimbangan hukum hakim dalam

menjatuhkan putusan pidana, Sudarto mengemukakan mengenai

pertimbangan hakim dalam pemberian pidana, berkaitan erat dengan masalah

menjatuhkan sanksi pidana yang diancamkan terhadap tindak pidana yang

dilakukan. Secara singkat dapat disebut sebagai pemidanaan. Berkaitan

dengan masalah pemidanaan, menurut Sudarto ada beberapa hal pokok yang

mempengaruhi kualitas penetapan pidana yang dijatuhkan. Sehingga dalam

penetapan pidana, Sudarto menganjurkan kepada hakim agar :”... pertama-

tama harus dipahami benar oleh hakim ”apa makna kejahatan, penjahat

(pembuat) dan pidana”. Tidaklah cukup untuk mengatakan, bahwa pidana itu

harus setimpal dengan berat dan sifat kejahatan”. 87

Sebelum menjatuhkan putusannya hakim mempertimbangkan tentang

alat-alat bukti yang digunakan dalam persidangan tersebut sebagaimana

tercantum dalam ketentuan Pasal 183 KUHAP yang merumuskan sebagai

berikut : ”Hakim tidak boleh menjatuhkan kepada seseorang kecuali apabila

dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh

87 Sudarto, 1986. Op. cit. hlm. 79

74

keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa

terdakwalah yang bersalah melakukannya”.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan Pengadilan Negeri

Purwokerto Perkara Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt, dapat diketahui

dasar pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan putusan pidana, yaitu :

a. Adanya pembuktian dengan mendasarkan pada alat-alat bukti yang sah

yang diatur dalam Pasal 183 KUHAP, yaitu dengan telah diajukannya

alat-alat bukti dipersidangan oleh Jaksa Penuntut Umum sebagaimana

yang diatur dalam Pasal 184 KUHAP yang berupa:

1) Keterangan saksi :

a. Saksi Eko Wahyuli;

b. Saksi Hadiyanto;

c. Saksi Nurhidayat Setiono Als Nano Timbul Bin Daryono;

d. Saksi Sarno;

e. Saksi Katimin Bin Mirodji.

2) Barang bukti

a. 1 (satu) bungkus lakban besar berisi ganja ;

b. 1 (satu) tas plastik kresek warna putih ;

c. 1 (satu) kartu handphone XL telp nomor 081909789212 ;

d. 1 (satu) unit Sepeda Motor Viva X No. Pol. R-5748-VT ;

e. 1 (satu) buku rekening tabungan Tahapan BCA Sidareja dengan No

8930184404 ;

f. 1 (satu) buah ATM BCA ;

75

3) Keterangan terdakwa

Terdakwa dalam perkara ini adalah Purwanto Als Wawan Als Ipung

Bin Ratimin, Tempat lahir: Cilacap, Umur/tanggal lahir: 26 Tahun/ 6

Juni 1984, Jenis Kelamin: Laki- laki, Kebangsaan: Indonesia, Tempat

tinggal : Dusun Cikondang, Desa Kunci RT. 01/06, Kecamatan

Sidareja, Kabupaten Cilacap, A g a m a : Islam, Pekerjaan: Swasta.

Dari uraian tersebut, dan dengan mendasarkan pada alat-alat bukti

yang sah, maka dapat dikemukakan bahwa dalam hal pemeriksaan

keterangan para saksi, alat bukti dan keterangan terdakwa, maka

pertimbangan hukum hakim telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana

dirumuskan dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP yang merumuskan :

(1) Alat bukti yang sah ialah : a. Keterangan saksi; b. Keterangan ahli; c. Surat; d. Petunjuk; e. Keterangan terdakwa.

b. Mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan

Terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 197 ayat (1) KUHAP huruf (f).

1) Hal – hal yang memberatkan :

a) Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah

memberantas penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang

(narkoba) ;

b) Perbuatan terdakwa menjual ganja memperluas dan mempercepat

proses rusaknya generasi muda bangsa ;

76

c) Terdakwa sudah pernah dihukum untuk perkara Narkotika dan

sudah menikmati hasil perbuatannya ;

2) Hal – hal yang meringankan :

a) Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan

mengulangi lagi ;

b) Terdakwa bersikap sopan, berterus terang dan tidak berbelit-belit.

Dengan mendasarkan pada fakta-fakta hukum yang terungkap di

persidangan bahwa perbuatan terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin

Ratimin, telah memenuhi unsur-unsur dalam rumusan Pasal 112 ayat (2)

Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka hakim

Pengadilan Negeri Purwokerto berkeyakinan dan berpendapat bahwa

terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak

pidana “Tanpa hak menguasai narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman

yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram”.

Di samping itu juga mendasarkan pada alat-alat bukti yang sah

menurut hukum yang telah diajukan dalam persidangan pada perkara tersebut

di atas dan ditinjau dari persesuaian antara alat bukti yang satu dengan alat

bukti yang lain, dengan mempertimbangkan nilai pembuktian masing-masing

alat bukti, pertimbangan lain dalam perakra ini tidak terlepas dari hal-hal

yang memberatkan dan meringankan bagi diri terdakwa.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan perkara Pengadilan

Negeri Purwokerto Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt., bahwa di

persidangan majelis hakim Pengadilan Negeri Purwokerto dalam putusannya

77

juga telah mempertimbangkan tentang syarat-syarat pemidanaan. Menurut

Sudarto, syarat pemidanaan terdiri dari :

a. Perbuatan, yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu :

Unsur pertama dari tindak pidana adalah perbuatan atau tindakan

seseorang. Perbuatan orang ini adalah titik penghubung dan dasar untuk

memberi pemidanaan. Menurut Simons sebagaimana dikutip oleh

Sudarto, mengatakan, bahwa dalam arti yang sesungguhnya “hendelen”

(berbuat) mempunyai sifat aktif, tiap gerak otot dikehendaki, dan

dilakukan dengan tujuan untuk menimbulkan suatu akibat.88

Sehubungan dengan hal tersebut di atas yaitu mengenai unsur

pertama dari tindak pidana adalah perbuatan atau tindakan seseorang,

pada Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto perkara Nomor : 114/Pid.

Sus/2010/PN.Pwt. terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin

telah melakukan tindak pidana tanpa hak menguasai narkotika Golongan I

dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram,

sebagaimana diatur dan dirumuskan dalam Pasal 111 ayat (2) Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Dalam kasus tersebut perbuatan terdakwa telah memenuhi semua

unsur dalam ketentuan Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Oleh karena semua

unsur telah terpenuhi, maka terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin

Ratimin harus dinyatakan terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana tanpa hak menguasai narkotika Golongan I

88 Sudarto, 1990, Op. cit., hlm. 64

78

dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram

sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum.

1) Memenuhi rumusan undang-undang

Syarat pertama untuk memungkinkan adanya penjatuhan pidana

ialah adanya perbuatan (manusia) yang memnuhi rumusan delik dalam

undang-undang. Ini adalah konsekuensi dari asas legalitas. Rumusan

delik ini penting artinya sebagai prinsip kepastian. Undang-undang

pidana sifatnya harus pasti. Di dalamnya harus dapat diketahui dengan

pasti apa yang dilarang dan apa yang diperintahkan. 89

Sehubungan dengan syarat pemidanaan yaitu perbuatan yang

memenuhi rumusan undang-undang. Berkaitan dengan hal tersebut

Sudarto, mengemukakan bahwa dalam hal perbuatan yang dilakukan

terdakwa adalah merupakan perbuatan yang memenuhi rumusan

undang-undang, artinya perbuatan konkrit dari pembuat yang

mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri dari delik itu sebagaimana secara

abstrak disebutkan dalam undang-undang dan perbuatan itu harus

masuk dalam rumusan delik itu. 90 Dalam kasus ini perbuatan terdakwa

Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin telah memenuhi

ketentuan Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

2) Bersifat melawan hukum (tidak ada alasan pembenar)

Syarat kedua untuk dapat dipidanya seseorang selain

perbuatannya yang memenuhi rumusan undang-undang juga harus 89 Ibid., hlm. 51 90 Ibid., hlm. 52

79

bersifat melawan hukum. Pada putusan perkara Nomor : 114/Pid.

Sus/2010/PN.Pwt. di persidangan diperoleh fakta bahwa terdakwa telah

melakukan perbuatan yang bersifat melawan hukum yang formil,

karena terdakwa tindak pidana tanpa hak menguasai narkotika

Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu)

kilogram, melanggar rumusan Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa perbuatan

terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin tersebut yaitu

melawan hukum telah terpenuhi dan terbukti, jelaslah perbuatan

tersebut bertentangan dengan hukum atau undang-undang yang berlaku.

3) Alasan pembenar

Dalam putusan perkara Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor :

114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt, Dari kenyataan yang diperoleh selama

persidangan dalam perkara ini, Majelis Hakim tidak menemukan hal-

hal yang dapat melepaskan terdakwa dari pertanggungjawaban pidana,

baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, oleh karenanya

Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang dilakukan

terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya.

Alasan pembenar merupakan alasan yang menghapuskan sifat

melawan hukumnya perbuatan, meskipun perbuatannya telah

memenuhi rumusan delik dalam undang-undang, kalau perbuatannya

tidak melawan hukum maka tidak mungkin ada pemidanaan. Dalam

perkara ini Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat

80

melepaskan terdakwa dari pertanggungjawaban pidana, baik sebagai

alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka syarat pemidanaan bagi

terdakwa telah terpenuhi.

b. Orang

Syarat penjatuhan pidana di samping dilihat dari perbuatannya juga

dari orang yang melakukan perbuatan tersebut, pada dasarnya yang

menjadi subjek hukum adalah manusia (orang). Dengan mendasarkan pada

fakta hukum yang terungkap di persidangan bahwa yang menjadi subjek

tindak pidana pada putusan perkara Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt.

adalah Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin.

1) Mampu bertanggung jawab

Dapat diartikan sebagai suatu keadaan psychis sedemikian

yang membenarkan adanya penerapan sesuatu upaya pemidanaan baik

dilihat dari unsur sudut umum maupun dari orangnya, pada putusan

perkara Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt. terdakwa Purwanto Als

Wawan Als Ipung Bin Ratimin adalah orang yang telah dewasa (26)

tahun dan menurut majelis dinilai dapat bertanggung jawab sebab

terdakwa dapat membuat penilaian dengan pikiran dan perasannya

bahwa tindak pidana ”tanpa hak menguasai narkotika Golongan I

dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1 (satu) Kilogram”

tersebut bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.

2) Dolus culpa

Pada putusan perkara Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt.

terdakwa Purwanto Als Wawan Als Ipung Bin Ratimin, telah dengan

81

sengaja tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindak pidana

tanpa hak menguasai narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman

yang beratnya melebihi 1 (satu) kilogram. Dengan demikian unsur

kesengajaan dalam perkara ini telah terbukti.

3) Alasan pemaaf

Alasan pemaaf atau tidak adanya alasan penghapus kesalahan,

menyangkut pribadi si pembuat, dalam arti orang tersebut tidak dapat

dicela (menurut hukum) dengan perkataan lain ia tidak bersalah atau

tidak dapat dipertanggungjawabkan, meskipun perbuatannya melawan

hukum. Tidak ada alasan yang menghapuskan kesalahan si pembuat

sehingga ada pemidanaan.

Dalam putusan perkara Nomor : 114/Pid. Sus/2010/PN.Pwt,

hakim dalam menjatuhkan putusan terdakwa telah mempertimbangkan

hal-hal yang memberatkan yaitu : perbuatan terdakwa tidak

mendukung program pemerintah memberantas penggunaan narkotika

dan obat-obatan terlarang (narkoba); perbuatan terdakwa menjual

ganja memperluas dan mempercepat proses rusaknya generasi muda

bangsa; terdakwa sudah pernah dihukum untuk perkara Narkotika

dan sudah menikmati hasil perbuatannya. Hal-hal yang meringankan

yaitu : terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan

mengulangi lagi ; terdakwa bersikap sopan, berterus terang dan tidak

berbelit-belit.

Dengan mendasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum, dan

juga mendasarkan pada fakta yang terungkat di persidangan, maka

82

majelis menjatuhkan hukum kepada terdakwa Purwanto Als Wawan

Als Ipung Bin Ratimin, karena telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “tanpa hak menguasai

narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman yang beratnya melebihi 1

(Satu) kilogram”; dengan pidana penjara selama 10 (Sepuluh) Tahun

dan denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- ( Satu milyard lima ratus juta

rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti

dengan pidana penjara selama 4 (Empat) bulan.