BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi...

49
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang data kecemasan berbicara di depan umum, konsep diri, dan kecerdasan emosional tersebut dianalisis secara deskriptif guna mengetahui skor minimum maupun maksimum dan untuk mendapatkan nilai kecenderungan sentral ( mean), dan standar deviasi. Deskripsi data yang diperoleh dari respons subjek penelitian pada masing-masing variabel sebagaimana dalam Tabel 9. Tabel 9 Deskripsi Data Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance Kecemasan 64 39.00 98.00 4106.00 64.1562 9.76423 95.340 Self_Concept 64 56.00 95.00 4506.00 70.4063 8.22061 67.578 Emotion_Q 64 81.00 121.00 6525.00 10.1952 9.18838 84.426 Valid N (listwise) 64 Berdasarkan tabel deskriptif statistik di atas dapat diketahui bahwa kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa KKN Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebanyak 64 responden mempunyai hasil minimum 39, maksimum 98, jumlah 4106, rata-rata 64,15, standar deviasi 9,76, dan variansi 95,34. Total konsep diri sebanyak 64 responden mempunyai hasil

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang data kecemasan

berbicara di depan umum, konsep diri, dan kecerdasan emosional tersebut

dianalisis secara deskriptif guna mengetahui skor minimum maupun

maksimum dan untuk mendapatkan nilai kecenderungan sentral (mean), dan

standar deviasi.

Deskripsi data yang diperoleh dari respons subjek penelitian pada

masing-masing variabel sebagaimana dalam Tabel 9.

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Kecemasan 64 39.00 98.00 4106.00 64.1562 9.76423 95.340

Self_Concept 64 56.00 95.00 4506.00 70.4063 8.22061 67.578

Emotion_Q 64 81.00 121.00 6525.00 10.1952 9.18838 84.426

Valid N

(listwise) 64

Berdasarkan tabel deskriptif statistik di atas dapat diketahui bahwa

kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa KKN Fakultas Dakwah

dan Komunikasi sebanyak 64 responden mempunyai hasil minimum 39,

maksimum 98, jumlah 4106, rata-rata 64,15, standar deviasi 9,76, dan

variansi 95,34. Total konsep diri sebanyak 64 responden mempunyai hasil

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

2

minimum 56, maksimum 95, jumlah 4506, rata-rata 70,40, standar deviasi

8,22, dan variansi 67,57. Total kecerdasan emosional sebanyak 64 responden

mempunyai hasil minimum 81, maksimum 121, jumlah 6525, rata-rata 10,19,

standar deviasi 9,18, dan variansi 84,42.

B. Deskripsi Kecemasan Berbicara di Depan Umum

Untuk menentukan nilai kuantitatif kecemasan berbicara di depan

umum adalah dengan menjumlahkan skor jawaban skala dari responden sesuai

dengan frekuensi jawaban. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada

lampiran 3. Hasil perhitungan data tersebut kemudian disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi skor kecemasan berbicara di depan umum dan skor rata-

ratanya (mean). Langkah-langkah untuk membuat distribusi frekuensi tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Mencari range dengan menggunakan rumus:

R = H – L

Keterangan:

R = Range (Rentang data)

H = Angka tertinggi

L = Angka terendah

Berdasarkan rumus tersebut maka range untuk variabel kecemasan

berbicara di depan umum yaitu:

R = H - L

R = 98-39

= 59

2. Mencari mean dengan menggunakan rumus:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

3

X=

= 4106

64

= 64,1

3. Menghitung distribusi frekuensi (distribusi prosentase) kecemasan

berbicara di depan umum dengan cara menentukan interval nilai, dengan

menggunakan rumus:

Interval = range (r)

4 kategori

= 59

4

= 14,75 dibulatkan menjadi 15.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui interval nilai

sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 10.

Tabel 10

Distribusi Frekuensi (Prosentase)

Kecemasan Berbicara di Depan Umum

No Interval F Prosentase Kualifikasi

1. 87-102 1 1,5 % Sangat Tinggi

2. 71-86 15 23,4 % Tinggi

3. 55-70 41 64,06 % Rendah

4. 39-54 7 10,9 % Sangat Rendah

Jumlah N=64 100 %

Berdasarkan data distribusi frekuensi (distribusi prosentase)

kecemasan berbicara di depan umum di atas dapat diketahui bahwa:

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

4

1. Sebanyak 1 responden (1,5%) kecemasan berbicara di depan umum

mahasiswa KKN Fakultas Dakwah dan Komunikasi termasuk dalam

kategori sangat tinggi.

2. Sebanyak 15 responden (23,4%) kecemasan berbicara di depan umum

mahasiswa KKN Fakultas Dakwah dan Komunikasi termasuk dalam

kategori tinggi.

3. Sebanyak 41 responden (64,06%) kecemasan berbicara di depan umum

mahasiswa KKN Fakultas Dakwah dan Komunikasi termasuk dalam

kategori rendah.

4. Sebanyak 7 responden (10,9%) kecemasan berbicara di depan umum

mahasiswa KKN Fakultas Dakwah dan Komunikasi termasuk dalam

kategori sangat rendah.

Sementara untuk mengetahui besarnya nilai masing-masing butir

pada tiap variabel dapat dibaca pada tabel 11.1

Tabel 11

Kriteria Skor Kecemasan Berbicara di Depan Umum

Mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi

No. Butir Aspek Total Skor Kriteria

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Butir_ 1

Butir_ 2

Butir_ 3

Butir_ 4

Butir_ 5

Butir_ 6

Butir_ 7

Reaksi Fisik

Reaksi Perilaku

Reaksi Fisik

Reaksi Fisik

Reaksi Perilaku

Reaksi Perilaku

Reaksi Perilaku

175

114

148

157

114

190

110

Sangat Tinggi

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Sangat Rendah

Sangat Tinggi

Sangat Rendah

1 Skor 173-193 = Sangat Tinggi, Skor 152-172 = Tinggi, Skor 131-151= Rendah, Skor

110-130 = Sangat Rendah. Skor tersebut ditemukan dengan rumus: Skor Tertinggi-Skor

Terendah/4.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

5

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22

23.

24.

25.

26.

27.

Butir_ 8

Butir_ 9

Butir_ 10

Butir_ 11

Butir_ 12

Butir_ 13

Butir_ 14

Butir_ 15

Butir_ 16

Butir_ 17

Butir_ 18

Butir_ 19

Butir_ 20

Butir_ 21

Butir_ 22

Butir_ 23

Butir_ 24

Butir_ 25

Butir_ 26

Butir_ 27

Reaksi Fisik

Reaksi Perilaku

Reaksi Fisik

Reaksi Perilaku

Reaksi Fisik

Reaksi Perilaku

Reaksi Fisik

Suasana Hati

Reaksi Pemikiran

Suasana Hati

Reaksi Pemikiran

Suasana Hati

Reaksi Pemikiran

Suasana Hati

Reaksi Pemikiran

Suasana Hati

Reaksi Pemikiran

Suasana Hati

Suasana Hati

Reaksi Pemikiran

136

133

153

141

171

135

152

157

167

162

157

172

156

173

134

154

188

138

162

157

Rendah

Rendah

Tinggi

Rendah

Tinggi

Rendah

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Sangat Tinggi

Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Rendah

Tinggi

Tinggi

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa butir dengan kriteria

“Sangat Tinggi” berjumlah 14,8% atau 4 butir yaitu nomor 24, 21, 6, dan

1; butir dengan kriteria “Tinggi” berjumlah 48,1% atau 13 butir yaitu

nomor 4, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 26, dan 27; butir dengan

kriteria “Rendah” berjumlah 25,9% atau 7 butir yaitu nomor 25, 22, 13, 11,

9, 8, dan 3; sedangkan butir dengan kriteria “Sangat Rendah” berjumlah

11,1% atau 3 butir yaitu nomor 2, 5, dan 7.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

6

Melalui tabel tersebut dapat pula diketahui nilai rata-rata tiap aspek

dan kriterianya, sebagaimana penjelasan berikut ini:

1. Aspek reaksi fisik yaitu butir 1, 3, 8, 10, 4, 12, 14 memiliki nilai rata-

rata 136 dengan kriteria “Rendah”.

2. Aspek reaksi perilaku yaitu butir 2, 7, 9, 5, 6, 11, dan 13 memiliki nilai

rata-rata 134 dengan kriteria “Rendah”.

3. Aspek reaksi pemikiran yaitu butir 16, 22, 24, 18, 20, dan 27 memiliki

nilai rata-rata 160 dengan kreteria “Tinggi”.

4. Aspek suasana hati yaitu butir 15, 17, 23, 19, 21, 25, dan 26 memiliki

nilai rata-rata 160 dengan kriteria “Tinggi”.

C. Deskripsi Konsep Diri

Untuk menentukan nilai kuantitatif konsep diri adalah dengan

menjumlahkan skor jawaban skala dari responden sesuai dengan frekuensi

jawaban. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran 3. Hasil

perhitungan data tersebut kemudian disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi skor konsep diri dan skor rata-ratanya (mean). Langkah-langkah

untuk membuat distribusi frekuensi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mencari Range dengan menggunakan rumus R = H – L.

Berdasarkan rumus tersebut maka range untuk variabel konsep diri

yaitu:

R = 95-56

= 39

2. Mencari mean dengan menggunakan rumus:

X=

= 4506

64

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

7

= 70,4

3. Menghitung distribusi frekuensi (distribusi prosentase) kecemasan berbicara

di depan umum dengan cara menentukan interval nilai, dengan

menggunakan rumus:

Interval = range (r)

4 kategori

= 39

4

= 9,75 dibulatkan menjadi 10.

Dengan demikian dapat diperoleh interval nilai sebagaimana dapat

dilihat dalam tabel 12.

Tabel 12

Distribusi Frekuensi (Prosentase) Konsep Diri

No Interval F Prosentase Kualifikasi

1. 89-99 2 3,1% Sangat Tinggi

2. 78-88 7 10,9% Tinggi

3. 67-77 35 54,6% Rendah

4. 56-66 20 31,2% Sangat Rendah

Jumlah N=64 100 %

Berdasarkan data distribusi frekuensi (distribusi prosentase) konsep

diri di atas dapat diketahui bahwa:

1. Sebanyak 2 responden (3,1%) konsep diri mahasiswa KKN Fakultas

Dakwah dan Komunikasi dalam kategori sangat tinggi.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

8

2. Sebanyak 7 responden (10,9%) konsep diri mahasiswa KKN Fakultas

Dakwah dan Komunikasi termasuk dalam kategori tinggi.

3. Sebanyak 35 responden (54,6%) konsep diri mahasiswa KKN Fakultas

Dakwah dan Komunikasi termasuk dalam kategori sedang.

4. Sebanyak 20 responden (31,2%) konsep diri mahasiswa KKN Fakultas

Dakwah dan Komunikasi termasuk dalam kategori rendah.

Sementara untuk mengetahui besarnya nilai masing-masing butir

pada tiap variabel dapat dibaca pada tabel 13 (ringkasan skala).2

Tabel 13

Kriteria Skor Konsep Diri

Mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi

No. Butir Aspek Total Skor Kriteria

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Butir_ 1

Butir_ 2

Butir_ 3

Butir_ 4

Butir_ 5

Butir_ 6

Butir_ 7

Butir_ 8

Butir_ 9

Butir_ 10

Butir_ 11

Butir_ 12

Butir_ 13

Butir_ 14

Butir_ 15

Butir_ 16

Subjective Self

Objective Self

Subjective Self

Ideal Self

Objective Self

Objective Self

Objective Self

Subjective Self

Subjective Self

Objective Self

Ideal Self

Objective Self

Subjective Self

Objective Self

Subjective Self

Objective Self

159

164

200

210

167

168

190

170

160

194

212

146

170

172

182

183

Sangat Rendah

Rendah

Sangat Tinggi

Sangat Tinggi

Rendah

Rendah

Tinggi

Rendah

Sangat Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Sangat Rendah

Rendah

Rendah

Tinggi

Tinggi

2 Skor 200-217 = Sangat Tinggi, Skor 182-199 = Tinggi, Skor 164-181= Rendah, Skor

146-163 = Sangat Rendah.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

9

17.

18.

19.

20.

21.

22

23.

24.

25.

Butir_ 17

Butir_ 18

Butir_ 19

Butir_ 20

Butir_ 21

Butir_ 22

Butir_ 23

Butir_ 24

Butir_ 25

Objective Self

Ideal Self

Subjective Self

Ideal Self

Ideal Self

Ideal Self

Objective Self

Ideal Self

Ideal Self

202

196

165

176

173

173

180

180

214

Sangat Tinggi

Tinggi

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Sangat Tinggi

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa butir dengan kriteria

“Sangat Tinggi” berjumlah 20% atau 5 butir yaitu nomor 3, 4, 11, 17, dan

25; butir dengan kriteria “Tinggi” berjumlah 20% atau 5 butir yaitu nomor

7, 10, 15, 16, dan 18; butir dengan kriteria “Rendah” berjumlah 48% atau

12 butir yaitu nomor 2, 5, 6, 8, 13, 14, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24;

sedangkan butir dengan kriteria “Sangat Rendah” berjumlah 12% atau 3

butir yaitu nomor 1, 9, dan 12.

Melalui tabel tersebut dapat pula diketahui nilai rata-rata tiap aspek

dan kriterianya, sebagaimana penjelasan berikut ini:

1. Aspek Subjective Self yaitu butir 1, 3, 13, 19, 8, 9, dan 15 memiliki nilai

rata-rata 172 dengan kriteria “Rendah”.

2. Aspek Objective Self yaitu butir 2, 5, 10, 17, 12, 6, 7, 14, 16, dan 23

memiliki nilai rata-rata 177 dengan kriteria “Rendah”.

3. Aspek Ideal Self yaitu butir 4, 11, 18, 25, 20, 21, 22, dan 24 memiliki

nilai rata-rata 192 dengan kreteria “Tinggi”.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

10

D. Deskripsi Kecerdasan Emosional

Untuk menentukan nilai kuantitatif kecerdasan emosional adalah

dengan menjumlahkan skor jawaban skala dari responden sesuai dengan

frekuensi jawaban. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran

3. Hasil perhitungan data tersebut kemudian disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi skor kecerdasan emosional dan skor rata-ratanya (mean). Langkah-

langkah untuk membuat distribusi frekuensi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mencari Range dengan menggunakan rumus R = H – L.

Berdasarkan rumus tersebut maka range untuk variabel kecerdasan

emosional yaitu:

R = 121-81

= 40

2. Mencari mean dengan menggunakan rumus:

X=

= 6525

64

= 101,95

3. Menghitung distribusi frekuensi (distribusi prosentase) kecerdasan

emosional dengan cara menentukan interval nilai, dengan menggunakan

rumus:

Interval = range (r)

4 kategori

= 40

4

= 10

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

11

Dengan demikian dapat diperoleh interval nilai sebagaimana dapat

dilihat dalam tabel 14.

Tabel 14

Distribusi Frekuensi (Prosentase)

Kecerdasan Emosional

No Interval F Prosentase Kualifikasi

1. 114-124 8 12,5% Sangat Tinggi

2. 103-113 23 35,9% Tinggi

3. 92-102 26 40,6% Rendah

4. 81-91 7 10,9% Sangat Rendah

Jumlah N=64 100 %

Berdasarkan data distribusi frekuensi (distribusi prosentase)

kecerdasan emosional di atas dapat diketahui bahwa:

1. Sebanyak 8 responden (12,5%) kecerdasan emosional mahasiswa KKN

Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam kategori sangat tinggi.

2. Sebanyak 23 responden (35,9%) kecerdasan emosional mahasiswa

KKN Fakultas Dakwah dan Komunikasi termasuk dalam kategori

tinggi.

3. Sebanyak 26 responden (40,6%) kecerdasan emosional mahasiswa

KKN Fakultas Dakwah dan Komunikasi termasuk dalam kategori

rendah.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

12

4. Sebanyak 7 responden (10,9%) kecerdasan emosional mahasiswa KKN

Fakultas Dakwah dan Komunikasi termasuk dalam kategori sangat

rendah.

Sementara untuk mengetahui besarnya nilai masing-masing butir

pada tiap variabel dapat dibaca pada tabel 15.3

Tabel 15

Kriteria Skor Kecerdasan Emosional

Mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi

No. Butir Aspek Total Skor Kriteria

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

Butir_ 1

Butir_ 2

Butir_ 3

Butir_ 4

Butir_ 5

Butir_ 6

Butir_ 7

Butir_ 8

Butir_ 9

Butir_ 10

Butir_ 11

Butir_ 12

Butir_ 13

Butir_ 14

Butir_ 15

Butir_ 16

Butir_ 17

Butir_ 18

Butir_ 19

Butir_ 20

Kesadaran Diri

Pengekangan Diri

Kesadaran Diri

Pengekangan Diri

Kesadaran Diri

Pengekangan Diri

Kesadaran Diri

Pengekangan Diri

Kesadaran Diri

Kesadaran Diri

Kesadaran Diri

Pengekangan Diri

Pengekangan Diri

Empati

Integritas

Empati

Membina Hubungan

Integritas

Empati

Integritas

191

190

160

158

169

194

210

192

192

168

163

210

175

191

197

215

193

184

200

188

Tinggi

Tinggi

Sangat Rendah

Sangat Rendah

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Rendah

Rendah

Sangat Rendah

Sangat Rendah

Sangat Tinggi

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Rendah

Rendah

Tinggi

Rendah

3 Skor 173-193 = Sangat Tinggi, Skor 152-172 = Tinggi, Skor 131-151= Rendah, Skor

110-130 = Sangat Rendah.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

13

21.

22

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

Butir_ 21

Butir_ 22

Butir_ 23

Butir_ 24

Butir_ 25

Butir_ 26

Butir_ 27

Butir_28

Butir_29

Butir_30

Butir_31

Butir_32

Butir_33

Butir_34

Membina Hubungan

Empati

Integritas

Membina Hubungan

Integritas

Empati

Integritas

Membina Hubungan

Empati

Empati

Membina Hubungan

Membina Hubungan

Integritas

Membina Hubungan

194

197

220

196

164

206

188

198

198

208

215

212

217

172

Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Tinggi

Sangat Rendah

Tinggi

Rendah

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Sangat Tinggi

Tinggi

Sangat Tinggi

Sangat Rendah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa butir dengan kriteria

“Sangat Tinggi” berjumlah 14,7% atau 5 butir yaitu nomor 12, 16, 23, 31,

dan 33; butir dengan kriteria “Tinggi” berjumlah 35,2% atau 12 butir yaitu

nomor 1, 2, 7, 15, 19, 22, 24, 26, 28, 29, 30, dan 32; butir dengan kriteria

“Rendah” berjumlah 26,4% atau 9 butir yaitu nomor 6, 8, 9, 14, 17, 18, 20,

21, dan 27; sedangkan butir dengan kriteria “Sangat Rendah” berjumlah

23,5% atau 8 butir yaitu nomor 3, 4, 5, 10, 12, 13, 25, dan 34.

Melalui tabel tersebut dapat pula diketahui nilai rata-rata tiap aspek

dan kriterianya, sebagaimana penjelasan berikut ini:

1. Aspek Kesadaran Diri yaitu butir 1, 7, 9, 3, 10, 5, dan 11 memiliki nilai

rata-rata 179 dengan kriteria “Rendah”.

2. Aspek Pengekangan Diri yaitu butir 6, 8, 13, 2, 4, dan 12 memiliki nilai

rata-rata 187 dengan kriteria “Rendah”.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

14

3. Aspek Integritas yaitu butir 15, 23, 33, 18, 20, 25, dan 27 memiliki nilai

rata-rata 194 dengan kriteria “Rendah”.

4. Aspek Empati yaitu butir 14, 16, 22, 30, 19, 26, dan 29 memiliki nilai

rata-rata 202 dengan kriteria “Tinggi”.

5. Aspek Membina Hubungan yaitu butir 24, 28, 31, 17, 21, 32, dan 34

memiliki nilai rata-rata 197 dengan kriteria “Tinggi”.

E. Uji Normalitas dan Heteroskedastisitas

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

pengujian normalitas dan heteroskedastisitas skor yang diperoleh subjek pada

masing-masing skala sebagaimana dalam lampiran 5.

1. Uji Normalitas

Analisis normalitas berfungsi untuk menguji penyebaran data hasil

penelitian. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov Test melalui bantuan progam SPSS 16.0. Hasilnya

sebagaima tabel 16.

Tabel 16

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kecemasan Self_Concept Emotion_Q

N 64 64 64

Normal Parametersa Mean 64.1562 70.4062 101.9531

Std. Deviation 9.76423 8.22061 9.18838

Most Extreme Differences Absolute .116 .085 .127

Positive .097 .085 .127

Negative -.116 -.056 -.048

Kolmogorov-Smirnov Z .931 .683 1.016

Asymp. Sig. (2-tailed) .351 .739 .254

a. Test distribution is Normal.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

15

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji Kolmogorov-Smirnov

variabel kecemasan berbicara di depan umum menghasilkan nilai

signifikansi sebesar 0,351, variabel konsep diri sebesar 0,739, dan variabel

kecerdasan emosional sebesar 0,254. Melihat nilai signifikansi tersebut

bahwa angka signifikansi yang diperoleh dari uji normalitas semuanya lebih

besar dari taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

data penelitian dari ketiga variabel tersebut dinyatakan terdistribusi normal.

Menurut Wijaya (2009: 129) uji normalitas juga bisa diketahui

dengan metode Normal Probability Plot berbentuk grafik. Grafik dikatakan

normal apabila pola menunjukkan penyebaran titik-titik disekitar garis

diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal. Hasil uji normalitas

sebagaimana grafik berikut:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

16

Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian, data

terdistribusi dengan normal dan model regresi telah memenuhi asumsi

normalitas

2. Uji Heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varian variabel tidak sama

dari residual pada model regresi. Jika varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homosdesititas. Uji

heteroskedastisitas dalam penelitian ini mengggunakan metode uji

Sperman’s rho. Uji Sperman’s rho yaitu mengkorelasikan nilai residual

hasil regresi dengan masing-masing variabel independen. Hasil uji

Sperman’s rho sebagaimana pada tabel 17.

Tabel 17

Uji Heteroskedastisitas dengan Sperman’s rho

Correlations

Self_Concept

Emotion_

Q

Unstandardized

Residual

Spearman's rho Self_Concept Correlation

Coefficient 1.000 .430** -.154

Sig. (2-tailed) . .000 .224

N 64 64 64

Emotion_Q Correlation

Coefficient .430** 1.000 -.146

Sig. (2-tailed) .000 . .251

N 64 64 64

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient -.154 -.146 1.000

Sig. (2-tailed) .224 .251 .

N 64 64 64

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

17

Correlations

Self_Concept

Emotion_

Q

Unstandardized

Residual

Spearman's rho Self_Concept Correlation

Coefficient 1.000 .430** -.154

Sig. (2-tailed) . .000 .224

N 64 64 64

Emotion_Q Correlation

Coefficient .430** 1.000 -.146

Sig. (2-tailed) .000 . .251

N 64 64 64

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient -.154 -.146 1.000

Sig. (2-tailed) .224 .251 .

N 64 64 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil heteroskedastisitas melalui Sperman’s rho diketahui bahwa

nilai signifikansi variabel pada variabel konsep diri sebesar 0,224 dan

variabel kecerdasan emosional sebesar 0,251. Oleh karena nilai signifikansi

lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam

penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Menurut Wijaya (2009: 124) bahwa uji heteroskedastisitas bisa

diketahui dengan grafik. Analisis heteroskedastisitas berfungsi untuk

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, di mana sumbu X adalah Y

yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studetized. Hasil analisisnya sebagaimana

grafik berikut:

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

18

Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak

membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak di

pakai untuk prediksi kecemasan berbicara di depan umum berdasar

masukan variabel independennya.

F. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah keadaan dua variabel independen pada model

regresi terjadi hubungan linear. Model regresi yang baik adalah tidak adanya

masalah multikolinieritas. Uji ini menggunakan program SPSS 16.0. Hasil uji

multikolinieritas dalam penelitian ini terlihat dalam tabel 18.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

19

Tabel 18

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleran

ce VIF

1 (Constant) 148.344 9.140 16.231 .000

Self_Concept -.678 .106 -.571 -6.387 .000 .788 1.270

Emotion_Q -.357 .095 -.336 -3.763 .000 .788 1.270

a. Dependent Variable: Kecemasan

Collinearity Diagnosticsa

Mod

el

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Self_Concept Emotion_Q

1 1 2.989 1.000 .00 .00 .00

2 .007 20.547 .25 .96 .08

3 .004 27.652 .74 .04 .92

a. Dependent Variable: Kecemasan

Berdasarkan nilai VIF diketahui bahwa nilai VIF sebesar 1,270 yang

berarti < 10, dengan demikian dapat dipahami bahwa tidak terjadi

multikolinieritas antara variabel independen. Nilai eigenvalue sebesar 2,989

berada jauh di atas 0 menunjukkan tidak ada pengeluaran variabel independen.

G. Uji Hipotesis

1. Pengaruh Konsep Diri terhadap Kecemasan Berbicara di Depan

Umum

Untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap kecemasan

berbicara di depan umum maka dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis regresi linier sederhana. Setelah dilakukan analisis dengan teknik

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

20

analisis regresi linier sederhana, penelitian ini menghasilkan temuan-

temuan sebagaimana tabel 19.

Tabel 19

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3165.449 1 3165.449 69.081 .000a

Residual 2840.989 62 45.822

Total 6006.437 63

a. Predictors: (Constant), Konsep_Diri

b. Dependent Variable: Kecemasan

Hasil analisis data mengenai pengaruh konsep diri terhadap

kecemasan berbicara di depan umum menunjukkan koefisien pengaruh F

regresi sebesar 69,08 lebih besar dari F tabel pada taraf signifikansi 0,05 =

2,54 dan F tabel 0,01 = 3,30 dengan nilai signifikan (pvalue) 0,00. Oleh

karena nilai signifikansi F regresi > F tabel pada taraf signifikansi 0,05 =

2,54 dan 0,01 = 3,30, dan nilai signifikan (pvalue) lebih kecil dari 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh konsep diri terhadap

kecemasan berbicara di depan umum. Berdasar hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa, semakin tinggi konsep diri, maka semakin rendah

tingkat kecemasan berbicara di depan umum, sebaliknya semakin rendah

konsep diri maka semakin tinggi tingkat kecemasan berbicara di depan

umum.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

21

Pengaruh variabel konsep diri terhadap variabel kecemasan

berbicara di depan umum juga bisa diketahui dengan persamaan regresi

dan t hitung berikut ini.

X Y XY X² Y²

84 43 3612 7056 1849

66 65 4290 4356 4225

57 98 5586 3249 9604

69 62 4278 4761 3844

61 64 3904 3721 4096

68 61 4148 4624 3721

67 74 4958 4489 5476

58 76 4408 3364 5776

95 39 3705 9025 1521

64 58 3712 4096 3364

77 68 5236 5929 4624

56 77 4312 3136 5929

74 68 5032 5476 4624

76 64 4864 5776 4096

75 72 5400 5625 5184

73 63 4599 5329 3969

74 56 4144 5476 3136

76 65 4940 5776 4225

65 62 4030 4225 3844

61 84 5124 3721 7056

72 66 4752 5184 4356

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

22

58 78 4524 3364 6084

63 66 4158 3969 4356

72 66 4752 5184 4356

76 60 4560 5776 3600

77 60 4620 5929 3600

61 68 4148 3721 4624

68 73 4964 4624 5329

67 68 4556 4489 4624

70 54 3780 4900 2916

68 60 4080 4624 3600

71 63 4473 5041 3969

56 62 3472 3136 3844

62 71 4402 3844 5041

73 60 4380 5329 3600

70 80 5600 4900 6400

60 67 4020 3600 4489

61 71 4331 3721 5041

63 73 4599 3969 5329

73 61 4453 5329 3721

60 60 3600 3600 3600

70 68 4760 4900 4624

80 57 4560 6400 3249

68 76 5168 4624 5776

66 71 4686 4356 5041

69 73 5037 4761 5329

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

23

70 60 4200 4900 3600

75 54 4050 5625 2916

77 55 4235 5929 3025

76 62 4712 5776 3844

79 60 4740 6241 3600

75 66 4950 5625 4356

78 55 4290 6084 3025

71 66 4686 5041 4356

79 56 4424 6241 3136

65 64 4160 4225 4096

75 54 4050 5625 2916

60 75 4500 3600 5625

76 61 4636 5776 3721

79 53 4187 6241 2809

95 39 3705 9025 1521

77 55 4235 5929 3025

70 60 4200 4900 3600

79 60 4740 6241 3600

4506 4106 285417 321508 269432

n ∑ XY - ( ∑ X ) ( ∑ Y )4

b =

n ∑ X ² - ( ∑ X ) ²

64(285417) - (4506) (4106)

b =

64(321508) - (20304036)

4 Keterangan: Y = variabel dependen, X = variabel independen, a = harga konstanta, b =

koefisien regresi, e = prosentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan

sampel (Sujarweni dan Endrayanto, 2012: 88).

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

24

18266688 - 18501636

b =

20576512 - 20304036

b = 0,862

∑ Y - b ( ∑ X )

a =

n

4106 - 0,862 ( 4506 )

a =

64

a = 3,466

Persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Y = 3,466 + 0,862 X + e

Se = √ ∑ Y ² - a ∑ y – b ∑ xy

n – 2

Se = √ 269432 - 3,466 (4106) – 0,862 (285417)

62

Se = 12,16

Sb = se

√∑ x² - ∑ x²

n

Sb = 12,16

√321508 - 321508

64

Sb = 12,16

567,016 - 5023,5625

Sb = 0,0216

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

25

T hitung = b/sb

= 0,862/0,0216 = 39,907

Pengambilan keputusannya adalah dengan membandingan t hitung

dengan t tabel. T tabel (63;0,025) = 1,998. T hitung 39,907 lebih besar dari

t tabel 1,998 berarti ada pengaruh konsep diri terhadap kecemasan

berbicara di depan umum. Artinya semakin tinggi konsep diri maka

semakin rendah kecemasan berbicara di depan umum. Sebaliknya,

semakin rendah konsep diri maka semakin tinggi kecemasan berbicara di

depan umum.

Adapun besarnya pengaruh konsep diri terhadap kecemasan

berbicara di depan umum dapat dilihat dari nilai R square sebagaimana

tabel 20.

Tabel 20

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .726a .527 .519 6.76922

a. Predictors: (Constant), Konsep_Diri

Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai Adjusted R Square sebesar

0,519. Dengan demikian, konsep diri memiliki pengaruh terhadap

kecemasan berbicara di depan umum sebesar 51,9%. Adapun sisanya

48,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

26

2. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kecemasan Berbicara di

Depan Umum

Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap

kecemasan berbicara di depan umum maka dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Setelah dilakukan

analisis dengan teknik analisis regresi linier sederhana, penelitian ini

menghasilkan temuan-temuan sebagaimana tabel 21.

Tabel 21

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2158.761 1 2158.761 34.785 .000a

Residual 3847.677 62 62.059

Total 6006.437 63

a. Predictors: (Constant), Emotion_Q

b. Dependent Variable: Kecemasan

Hasil analisis data mengenai pengaruh kecerdasan emosional

terhadap kecemasan berbicara di depan umum menunjukkan koefisien

pengaruh F regresi sebesar 34,785 lebih besar dari F tabel pada taraf

signifikansi 0,05 = 2,54 dan F tabel 0,01 = 3,30 dengan nilai signifikan

(pvalue) 0,00. Oleh karena nilai signifikansi F regresi > F tabel pada taraf

signifikansi 0,05 = 2,54 dan 0,01 = 3,30, dan nilai signifikan (pvalue) lebih

kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kecerdasan

emosional terhadap kecemasan berbicara di depan umum. Berdasarkan

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi kecerdasan

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

27

emosional, maka semakin rendah tingkat kecemasan berbicara di depan

umum, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosional maka semakin

tinggi tingkat kecemasan berbicara di depan umum.

Pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap variabel

kecemasan berbicara di depan umum juga bisa diketahui dengan

persamaan regresi dan t hitung berikut ini.

X Y XY X² Y²

106 43 4558 11236 1849

96 65 6240 9216 4225

92 98 9016 8464 9604

118 62 7316 13924 3844

119 64 7616 14161 4096

114 61 6954 12996 3721

90 74 6660 8100 5476

81 76 6156 6561 5776

121 39 4719 14641 1521

113 58 6554 12769 3364

104 68 7072 10816 4624

85 77 6545 7225 5929

107 68 7276 11449 4624

105 64 6720 11025 4096

95 72 6840 9025 5184

109 63 6867 11881 3969

94 56 5264 8836 3136

102 65 6630 10404 4225

94 62 5828 8836 3844

103 84 8652 10609 7056

98 66 6468 9604 4356

89 78 6942 7921 6084

89 66 5874 7921 4356

107 66 7062 11449 4356

97 60 5820 9409 3600

111 60 6660 12321 3600

96 68 6528 9216 4624

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

28

99 73 7227 9801 5329

97 68 6596 9409 4624

99 54 5346 9801 2916

100 60 6000 10000 3600

94 63 5922 8836 3969

112 62 6944 12544 3844

109 71 7739 11881 5041

115 60 6900 13225 3600

90 80 7200 8100 6400

97 67 6499 9409 4489

101 71 7171 10201 5041

93 73 6789 8649 5329

115 61 7015 13225 3721

110 60 6600 12100 3600

97 68 6596 9409 4624

112 57 6384 12544 3249

92 76 6992 8464 5776

91 71 6461 8281 5041

95 73 6935 9025 5329

95 60 5700 9025 3600

119 54 6426 14161 2916

104 55 5720 10816 3025

105 62 6510 11025 3844

108 60 6480 11664 3600

97 66 6402 9409 4356

107 55 5885 11449 3025

106 66 6996 11236 4356

97 56 5432 9409 3136

97 64 6208 9409 4096

103 54 5562 10609 2916

95 75 7125 9025 5625

95 61 5795 9025 3721

106 53 5618 11236 2809

121 39 4719 14641 1521

104 55 5720 10816 3025

108 60 6480 11664 3600

105 60 6300 11025 3600

6525 4106 415231 670563 269432

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

29

n ∑ XY - ( ∑ X ) ( ∑ Y )

b =

n ∑ X ² - ( ∑ X ) ²

64(415231) - (6525) (4106)

b =

64(670563) - (42575625)

26574784 - 26791650

b =

340407

b = 0,637

∑ Y - b ( ∑ X )

a =

n

4106 - 0,637 ( 6525 )

a =

64

a = 0,787

Persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Y = 0,787 + 0,637 X + e

Se = √ ∑ Y ² - a ∑ y – b ∑ xy

n – 2

Se = √ 269432 - 0,787 (4106) – 0,637 (415231)

62

Se = 21,01

Sb = se

√∑ x² - ∑ x²

n

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

30

Sb = 21,01

√670563 - 670563

64

Sb = 21,01

818,879 - 10477,546

Sb = 0,0021

T hitung = b/sb

= 0,637/0,0021 = 303,33

Pengambilan keputusannya adalah dengan membandingan t hitung

dengan t tabel. T tabel (63;0,025) = 1,998. T hitung 303,33 lebih besar dari

t tabel 1,998 berarti ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap

kecemasan berbicara di depan umum. Artinya semakin tinggi kecerdasan

emosional maka semakin rendah kecemasan berbicara di depan umum.

Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosional maka semakin tinggi

kecemasan berbicara di depan umum.

Adapun besarnya pengaruh kecerdasan emosional terhadap

kecemasan berbicara di depan umum dapat dilihat dari nilai R Square

sebagaimana tabel 22.

Tabel 22

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .600a .359 .349 7.87777

a. Predictors: (Constant), Emotion_Q

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

31

Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai Adjusted R Square sebesar

0,349. Dengan demikian, kecerdasan emosional memiliki pengaruh

terhadap kecemasan berbicara di depan umum sebesar 34,9%. Adapun

sisanya 65,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian.

3. Pengaruh Konsep Diri dan Kecerdasan Emosional terhadap

Kecemasan Berbicara di Depan Umum

Untuk mengetahui pengaruh konsep diri dan kecerdasan emosional

terhadap kecemasan berbicara di depan umum maka dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Setelah dilakukan

analisis dengan teknik analisis regresi linier berganda, penelitian ini

menghasilkan temuan-temuan sebagaimana tabel 23.

Tabel 23

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3700.695 2 1850.347 48.952 .000a

Residual 2305.743 61 37.799

Total 6006.437 63

a. Predictors: (Constant), Emotion_Q, Self_Concept

b. Dependent Variable: Kecemasan

Hasil analisis data mengenai pengaruh konsep diri dan kecerdasan

emosional terhadap kecemasan berbicara di depan umum menunjukkan

koefisien pengaruh F regresi sebesar 48,952 lebih besar dari F tabel pada

taraf signifikansi 0,05 = 2,54 dan F tabel 0,01 = 3,30 dengan nilai

signifikan (pvalue) 0,00. Oleh karena nilai signifikansi F regresi > F tabel

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

32

pada taraf signifikansi 0,05 = 2,54 dan 0,01 = 3,30, dan nilai signifikan

(pvalue) lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

konsep diri dan kecerdasan emosional secara simultan terhadap kecemasan

berbicara di depan umum. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa, semakin tinggi konsep diri dan kecerdasan emosional,

maka semakin rendah tingkat kecemasan berbicara di depan umum,

sebaliknya semakin rendah konsep diri dan kecerdasan emosional maka

semakin tinggi tingkat kecemasan berbicara di depan umum.

Pengaruh variabel konsep diri dan kecerdasan emosional terhadap

variabel kecemasan berbicara di depan umum juga bisa diketahui dengan

persamaan regresi dan t hitung berikut ini.

No X1 X2 Y X1² X2² Y² X1X2 X1Y X2Y

1 84 106 43 7056 11236 1849 8904 3612 4558

2 66 96 65 4356 9216 4225 6336 4290 6240

3 57 92 98 3249 8464 9604 5244 5586 9016

4 69 118 62 4761 13924 3844 8142 4278 7316

5 61 119 64 3721 14161 4096 7259 3904 7616

6 68 114 61 4624 12996 3721 7752 4148 6954

7 67 90 74 4489 8100 5476 6030 4958 6660

8 58 81 76 3364 6561 5776 4698 4408 6156

9 95 121 39 9025 14641 1521 11495 3705 4719

10 64 113 58 4096 12769 3364 7232 3712 6554

11 77 104 68 5929 10816 4624 8008 5236 7072

12 56 85 77 3136 7225 5929 4760 4312 6545

13 74 107 68 5476 11449 4624 7918 5032 7276

14 76 105 64 5776 11025 4096 7980 4864 6720

15 75 95 72 5625 9025 5184 7125 5400 6840

16 73 109 63 5329 11881 3969 7957 4599 6867

17 74 94 56 5476 8836 3136 6956 4144 5264

18 76 102 65 5776 10404 4225 7752 4940 6630

19 65 94 62 4225 8836 3844 6110 4030 5828

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

33

20 61 103 84 3721 10609 7056 6283 5124 8652

21 72 98 66 5184 9604 4356 7056 4752 6468

22 58 89 78 3364 7921 6084 5162 4524 6942

23 63 89 66 3969 7921 4356 5607 4158 5874

24 72 107 66 5184 11449 4356 7704 4752 7062

25 76 97 60 5776 9409 3600 7372 4560 5820

26 77 111 60 5929 12321 3600 8547 4620 6660

27 61 96 68 3721 9216 4624 5856 4148 6528

28 68 99 73 4624 9801 5329 6732 4964 7227

29 67 97 68 4489 9409 4624 6499 4556 6596

30 70 99 54 4900 9801 2916 6930 3780 5346

31 68 100 60 4624 10000 3600 6800 4080 6000

32 71 94 63 5041 8836 3969 6674 4473 5922

33 56 112 62 3136 12544 3844 6272 3472 6944

34 62 109 71 3844 11881 5041 6758 4402 7739

35 73 115 60 5329 13225 3600 8395 4380 6900

36 70 90 80 4900 8100 6400 6300 5600 7200

37 60 97 67 3600 9409 4489 5820 4020 6499

38 61 101 71 3721 10201 5041 6161 4331 7171

39 63 93 73 3969 8649 5329 5859 4599 6789

40 73 115 61 5329 13225 3721 8395 4453 7015

41 60 110 60 3600 12100 3600 6600 3600 6600

42 70 97 68 4900 9409 4624 6790 4760 6596

43 80 112 57 6400 12544 3249 8960 4560 6384

44 68 92 76 4624 8464 5776 6256 5168 6992

45 66 91 71 4356 8281 5041 6006 4686 6461

46 69 95 73 4761 9025 5329 6555 5037 6935

47 70 95 60 4900 9025 3600 6650 4200 5700

48 75 119 54 5625 14161 2916 8925 4050 6426

49 77 104 55 5929 10816 3025 8008 4235 5720

50 76 105 62 5776 11025 3844 7980 4712 6510

51 79 108 60 6241 11664 3600 8532 4740 6480

52 75 97 66 5625 9409 4356 7275 4950 6402

53 78 107 55 6084 11449 3025 8346 4290 5885

54 71 106 66 5041 11236 4356 7526 4686 6996

55 79 97 56 6241 9409 3136 7663 4424 5432

56 65 97 64 4225 9409 4096 6305 4160 6208

57 75 103 54 5625 10609 2916 7725 4050 5562

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

34

58 60 95 75 3600 9025 5625 5700 4500 7125

59 76 95 61 5776 9025 3721 7220 4636 5795

60 79 106 53 6241 11236 2809 8374 4187 5618

61 95 121 39 9025 14641 1521 11495 3705 4719

62 77 104 55 5929 10816 3025 8008 4235 5720

63 70 108 60 4900 11664 3600 7560 4200 6480

64 79 105 60 6241 11025 3600 8295 4740 6300

4506 6525 4106 321508 670563 269432 461594 285417 415231

(∑ X1Y) (∑ X2²) - (X2Y) (∑X1 X2)

b1 =

(∑ X1²) (∑ X2²) - (∑ X1X2) ²

(285417) (670563) - (415231) (461594)

b1 =

(321508) (670563) - (213069020836)

278058443

b1 =

2522348168

b1 = 0,11

(∑ X2Y) (∑ X1²) - (X1Y) (∑X1 X2)

b2 =

(∑ X1²) (∑ X2²) - (∑ X1X2) ²

(415231) (321508) - (285417) (461594)

b2 =

(321508) (670563) - (213069020836)

1753313650

b2 =

2522348168

b2 = 0,69

Persamaan regresi linier berganda adalah berikut ini:

a = y-b1x1-b2x2

a = 4106 - 0,11(4506) – 0,69 (6525)

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

35

= 4106 – 4006,59 = 99,41

Dengan demikian, persamaan regresi adalah Y = 99,41 + 0,11 X1 -

0,69 X2. Sementara itu, Untuk menguji pengaruh konsep diri dan

kecerdasan emosional secara simultan maka dicari F hitung dengan

langkah-langkah berikut ini.

(b1.∑ X1Y + b2 ∑ X2 y)

F hitung =

(se) ²

(0,11.285417 + 0,69. 415231)

F hitung =

(se) ²

Se = √ ∑ Y ² - b1∑ X1 y + b2. ∑ X2 y

N (sampel) – k (jumlah variabel)

Se = √ 269432 – 0,11(285417) + 0,69 (415231)

64 – 3 (jumlah variabel)

Se = 220,166

61

Se = 3,609

(0,11.285417 + 0,69. 415231)

F hitung =

(3,609) ²

317905,26

F hitung =

13,02

F hitung = 24,41

Pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan antara

F hitung dan F tabel. F hitung yakni 24,41 > F tabel 5% yaitu 3,418.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

36

Dengan demikian konsep diri dan kecerdasan emosional secara simultan

berpengaruh terhadap kecemasan berbicara di depan umum.

Adapun besarnya pengaruh konsep diri dan kecerdasan emosional

terhadap kecemasan berbicara di depan umum dapat dilihat dari nilai

Adjusted R Square sebagaimana tabel 24.

Tabel 24

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .785a .616 .604 6.14809

a. Predictors: (Constant), Emotion_Q, Self_Concept

Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai Adjusted R Square sebesar

0,604. Dengan demikian, konsep diri dan kecerdasan emosional memiliki

pengaruh terhadap kecemasan berbicara di depan umum sebesar 60,4%.

Adapun sisanya 39,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar

penelitian.

H. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kecemasan Berbicara di Depan Umum Mahasiswa KKN ke-64

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang

Berdasarkan analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa dari 64

sampel mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi 1

responden atau 1,5% dikategorikan dalam kriteria “Sangat Tinggi”,

sedangkan 15 responden atau 23,4% termasuk kriteria “Tinggi”, 41

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

37

responden atau 64,06% dikategorikan dalam kriteria “Rendah”, dan 7

responden atau 10,9% dikategorikan dalam kriteria “Sangat Rendah”.

Sejalan dengan hasil tersebut, nilai rata-rata lima aspek kecemasan

berbicara di depan umum yaitu reaksi fisik memiliki rata-rata 136 dengan

kriteria “Rendah”, reaksi perilaku memiliki rata-rata 134 dengan kriteria

“Rendah”, reaksi pemikiran memiliki nilai rata-rata 160 dengan kriteria

“Tinggi”, dan suasana hati memiliki nilai rata-rata 160 dengan kriteria

“Tinggi”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa KKN ke-64

Fakultas Dakwah dan Komunikasi masih memiliki kecemasan berbicara di

depan umum yang rendah pada aspek reaksi fisik dan reaksi perilaku.

Teori Behaviorisme memandang bahwa reaksi fisik dan perilaku manusia

dipengaruhi oleh stimulus dari lingkungan luar (Baharuddin, 2007: 289).

Lebih lanjut, Baharuddin (2007: 357) menyatakan bahwa Psikologi Islam

memandang bahwa reaksi fisik dan perilaku tersebut sebagian disebabkan

sifat dasar manusia dan sebagian disebabkan oleh lingkungan sosial.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa mahasiswa KKN

ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang

memiliki kecemasan berbicara di depan umum pada aspek reaksi fisik dan

reaksi perilaku yang rendah. Artinya, mereka memiliki kemampuan untuk

menstabilkan kecemasan pada kondisi fisik seperti tidak gemetaran, tidak

bercucuran keringat, tidak pusing, nafasnya tidak sesak, dan tidak

menghindar ketika disuruh berbicara di depan orang banyak. Dengan

demikian, Praktek Pengalamn Lapangan (PPL) Mayor dan aktivitas

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

38

perkuliahan memberikan pengaruh positif dalam kemampuan berbicara

mahasiswa menghadapi masyarakat.

Namun demikian, kecemasan berbicara di depan umum mahasiswa

KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, khususnya aspek reaksi

pemikiran dan suasana hati harus mendapat perhatian. Menurut Ramaiah

(2003: 21) reaksi pemikiran dan suasana hati yang tidak stabil akan

mengakibatkan gugup dan panik. Studi Siska, Sudardjo, dan

Purnamaningsih (2003: 68) menemukan bahwa salah satu cara mengurangi

kecemasan khususnya rasa panik adalah dengan mengatur kondisi psikis

seseorang termasuk di antaranya adalah konsep diri.

Berangkat dari uraian di atas dapat dipahami bahwa seseorang

dengan konsep diri yang tinggi akan memiliki kemampuan berbicara di

depan umum yang baik, tidak gugup, dan tidak panik. Kemampuan

berbicara tersebut mampu mengantarkan seseoran berceramah, berdiskusi,

dan menyampaikan idenya dengan baik dan tepat sasaran.

2. Konsep Diri Mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Walisongo Semarang

Berdasarkan analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa bahwa

dari 64 sampel mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi

2 responden atau 3,1% memiliki kriteria “Sangat Tinggi”, 7 responden atau

10,9% termasuk kriteria “Tinggi”, 35 responden atau 54,6% termasuk

kriteria “Rendah”, dan 20 responden atau 31,2% termasuk kriteria “Sangat

Rendah”. Sementara itu, hasil nilai rata-rata tiga aspek konsep diri yaitu

Subjective Self dan Objective Self dalam kriteria “Rendah” yaitu dengan

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

39

nilai rata-rata 172 dan 177. Sementara itu, aspek Ideal Self dalam kriteria

“Tinggi” dengan nilai rata-rata 192.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

Mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Semarang memiliki ideal self yang tinggi, artinya memiliki konsep berpikir

yang tinggi tentang dirinya yang mengarah pada cita-cita, keinginan, dan

harapan di masa depan yang lebih baik. Menurut Surna dan Panderiot

(2014: 151) ideal self akan membentuk seseorang memiliki konsep berpikir

positif (positive thinking). Pada akhirnya, berpikir positif ini akan menjadi

sebuah dorongan atau sugesti yang mengantarkan seseorang yakin dan

optimis akan dirinya.

Hal senada diungkapkan Rahmat (1986: 125) bahwa berpikir positif

menjadikan seseorang mudah bergaul dan beradaptasi dengan orang yang

baru kenal, lebih tua, lebih pandai, atau lebih kaya. Selain itu, berpikir

positif menjadikan seseorang berani menampakkan dirinya secara apa

adanya tanpa memperlihatkan kelebihan atau menutupi kekurangan.

Dengan demikian, seorang da’i juga harus memiliki ideal self yang tinggi

yang mengantarkan pada positive thinking yang berpengaruh signifikan

dalam mengajak dan menyerukan kebaikan pada mad’u yang memiliki

setting sosial yang berbeda-beda.

Di samping aspek ideal self, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Walisongo harus meningkatkan konsep dirinya pada aspek subjective self

dan objective self. Hal ini didasarkan pada pendapat Baron dan Byrne

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

40

(2006: 164) bahwa pandangan, pikiran, dan perasaan mengenai diri sendiri

dan pandangan orang lain tentang diri individu akan memengaruhi

kehidupan sosial seseorang dalam bersikap dan perilaku. Konsep diri

seseorang yang tinggi akan selalu memandang diri sebagai manusia yang

baik.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam aktivitas

apapun termasuk berdakwah seorang da’i atau mahasiswa tidak bisa lepas

dari konsep dirinya. Konsep diri akan mempertahankan keselarasan batin

(berpikir positif), beradaptasi dengan baik, dan bisa menyesuaikan diri

dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan untuk mencapai tujuan

yang dicita-citakan.

3. Kecerdasan Emosional Mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Walisongo Semarang

Berdasarkan analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa dari 64

mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebanyak 8

responden atau 12,5% dikategorikan dalam kriteria “Sangat Tinggi”, 23

responden atau 35,9% termasuk dalam kriteria “Tinggi”, 26 responden

atau 40,6% dikategorikan dalam kriteria “Rendah”, dan 7 responden atau

10,9% termasuk dalam kriteria “Sangat Rendah”. Sementara itu, nilai rata-

rata lima aspek kecerdasan emosional yaitu kesadaran diri memiliki nilai

rat-rata 179 dengan kriteria “Rendah”, aspek pengekangan diri memiliki

nilai rata-rata 187 dengan kriteria “Rendah”, aspek integritas memiliki

nilai rata-rata 194 dengan kriteria “Rendah”, aspek empati memiliki nilai

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

41

rata-rata 202 dengan kriteria “Tinggi”, dan aspek membina hubunan

memiliki nilai rata-rata 197 dengan kriteria “Tinggi”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa KKN ke-64

Fakultas Dakwah dan Komunikasi memiliki kemampuan empati dan

membina hubungan dengan orang lain yang baik dan sesuai harapan

masyarakat. Studi Kholisin (2013: 86) menemukan bahwa sifat empati dan

membina hubungan berpengaruh terhadap ketenangan, rasa aman, dan

kenyamanan orang lain. Dalam konteks dakwah, maka mad’u yang

beragam karakter dan latar belakangnya, selain membutuhkan motivasi,

mereka juga membutuhkan suatu bantuan yang dapat meringankan beban

psikologis dan non-psikologis mereka. Karena itu empati dan membina

hubungan yang baik dari da’i merupakan hal yang urgen dalam

keberhasilan dakwah Islam.

Adapun aspek kesadaran diri, pengekangan diri, dan integritas

mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Semarang masih perlu ditingkatkan. Menurut Baharuddin (2007: 260)

kesadaran diri, pengekangan diri, dan integritas merupakan potensi

kognitif ruhaniah manusia yang harus ditingkatkan terus kualitasnya.

Aspek tersebut bersumber dari dimensi al-fitrah yang menghasilkan

kesadaran dan pengenalan terhadap diri sendiri dan memahami suara hati

nurani dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kecerdasan

emosional memiliki pengaruh positif bagi terwujudnya kebrhasilan

seseorang khususnya dalam ber-tabligh atau ceramah mengajak dan

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

42

menyeru kebaikan umat atau masyarakat. Kecerdasan emosional yang

tinggi mampu mewujudkan harapan dan cita-cita masyarakat, bangsa, dan

negara pada mahasiswa sebagai agen of change atau agen perubahan umat

yang lebih baik.

4. Pengaruh Konsep Diri terhadap Kecemasan Berbicara di Depan

Umum

Hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa ada

pengaruh konsep diri terhadap kecemasan berbicara di depan umum pada

mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Besarnya

pengaruh ditunjukkan dengan nilai F regresi sebesar 69,08 lebih besar dari

F tabel pada taraf signifikansi 0,05 = 2,54 dan 0,01 = 3,30, dan nilai

signifikan (pvalue) 0,000 yang nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05,

dan dengan nilai Adjusted R square sebesar 0,519 yang menunjukkan

pengaruhnya sebesar 51,9%. Adapun sisanya 48,1% dijelaskan oleh

variabel-variabel lain di luar penelitian ini.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami bahwa hipotesis

penelitian diterima. Artinya, semakin tinggi konsep diri maka semakin

rendah tingkat kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa KKN

ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Sebaliknya, semakin rendah

konsep diri maka semakin tinggi tingkat kecemasan berbicara di depan

umum pada mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan para

ahli dan peneliti sebelumnya. Lyon (1993: 202) menyatakan bahwa konsep

diri akan berpengaruh terhadap perilaku dan keberhasilan prestasi

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

43

seseorang. Hal senada diungkapkan Surna dan Pandeirot (2014: 143)

bahwa konsep diri seseorang berdampak pada perilaku dan kepribadiannya.

Jika konsep diri seseorang positif maka dia akan memiliki perilaku dan

kepribadian yang positif. Sebaliknya, jika konsep diri seseorang negatif

maka dia akan memiliki perilaku dan kepribadian yang negatif.

Studi Suwandi (2004: 70) menemukan bahwa konsep diri

memiliki pengaruh sebesar 42,5% dalam mengurangi kecemasan berbicara

di depan umum. Studi tersebut senada dengan Studi Hidayanti (2007: 65)

yang menemukan bahwa konsep diri seseorang memiliki pengaruh sebesar

23,2% terhadap kemampuan komunikasi interpersonal. Artinya, konsep

diri memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas komunikasi

seseorang dengan orang lain. Hal senada diungkapkan Baron dan Byrne

(2006: 164) bahwa konsep diri memengaruhi kehidupan sosial seseorang,

menentukan perilaku seseorang guna mempertahankan keselarasan batin,

mengatasi konflik yang ada pada dirinya, dan untuk menafsirkan

pengalaman yang didapat.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri

memiliki pengaruh positif dalam aspek kehidupan manusia. Dengan

demikian, konsep diri seseorang harus selalu diperbaiki. Adler dan

Rodman (1991: 45) manyatakan bahwa konsep diri manusia dinamis dan

bisa berubah dengan pendidikan dan pengalamannya. Aspek-aspek yang

bisa menjadikan konsep diri seseorang berubah dan berkembang baik

adalah: Pertama, harapan yang realistis. Kedua, persepsi diri yang realistis.

Ketiga, keinginan untuk berubah dan lebih baik. Keempat, memiliki

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

44

kecakapan untuk berubah dan lebih baik. Sebaliknya, harapan dan persepsi

diri yang tidak realistis, keinginan dan kecakapan untuk tidak berubah

akan menyulitkan proses perubahan konsep diri seseorang.

5. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kecemasan Berbicara di

Depan Umum

Hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa ada

pengaruh kecerdasan emosional terhadap kecemasan berbicara di depan

umum pada mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai F regresi sebesar 34,785

lebih besar dari F tabel pada taraf signifikansi 0,05 = 2,54 dan 0,01 = 3,30,

dan nilai signifikan (pvalue) 0,000 yang nilai signifikansinya lebih kecil

dari 0,05, dan dengan nilai Adjusted R square sebesar 0,349 yang

menunjukkan pengaruhnya sebesar 34,9%. Adapun sisanya 65,1%

dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami bahwa hipotesis

penelitian diterima. Artinya, semakin tinggi kecerdasan emosional maka

semakin rendah tingkat kecemasan berbicara di depan umum pada

mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Sebaliknya,

semakin rendah kecerdasan emosional maka semakin tinggi tingkat

kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa KKN ke-64

Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan para

ahli dan peneliti sebelumnya. Menurut Goleman (2003: 11) kecerdasan

emosional berkaitan dengan kecemasan dan pengendalian diri seseorang.

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

45

Orang yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi maka ia

memiliki sikap yang tenang dalam menghadapi sesuatu, tidak cemas, tidak

khawatir, tidak mudah takut, dan tidak cepat bertindak melakukan sesuatu.

Hal senada diungkapkan Bar-On dalam Schutte, dkk. (1998: 168) bahwa

kecerdasan emosional menjadikan seseorang memiliki kesadaran diri,

ketegasan dalam mengambil keputusan, aktualisasi diri, kemandirian, dan

optimis dalam melaksanakan segala sesuatu.

Studi Munna (2005: 10) menemukan bahwa kecerdasan emosional

memiliki pengaruh terhadap kecemasan seseorang. Seseorang yang

memiliki kecerdasan emosional yang tinggi maka memiliki kesabaran dan

lapang dada dalam menghadapi persoalan hidup. Sebaliknya, seseorang

yang memiliki kecerdasan emosional rendah maka dia mudah larut dalam

kecemasan dan kesedihan apabila mengalami kegagalan. Studi tersebut

senada dengan Studi Asrori (2009: 98) yang menemukan bahwa

kecerdasan emosional memiliki pengaruh sebesar 69,2% terhadap

penyesuaian sosial. Artinya, kecerdasan emosional yang tinggi akan

menjadikan seseorang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri

yang tinggi. Sebaliknya, kecerdasan emosional yang rendah akan

menjadikan seseorang memiliki penyesuaian diri yang rendah dan pada

akhirnya akan mengalami kecemasan dalam interaksi sosial.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa kecerdasan

emosional memiliki peran penting dalam hubungan sosial seseorang dan

mengurangi kecemasan. Dengan demikian, kecerdasan emosional harus

selalu ditingkatkan level kebaikannya. Agustian (2008: 39) menyatakan

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

46

bahwa kecerdasan emosional merupakan hal yang penting dalam

kehidupan.5 Untuk meningkatkan level kebaikan kecerdasan emosional

adalah dengan kebebasan hati, anggukan universal, mengenali suara hati,

dan kesadaran diri.

6. Pengaruh Konsep Diri dan Kecerdasan Emosional terhadap

Kecemasan Berbicara di Depan Umum

Hasil uji regresi ganda menunjukkan bahwa ada pengaruh konsep

diri dan kecerdasan emosional secara simultan terhadap kecemasan

berbicara di depan umum pada mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah

dan Komunikasi. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai F regresi

sebesar 48,952 lebih besar dari F tabel pada taraf signifikansi 0,05 = 2,54

dan 0,01 = 3,30, dan nilai signifikan (pvalue) 0,000 yang nilai

signifikansinya lebih kecil dari 0,05, dan dengan nilai Adjusted R square

sebesar 0,604 yang menunjukkan pengaruhnya sebesar 60,4%. Adapun

sisanya 39,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami bahwa hipotesis

penelitian diterima. Artinya, semakin tinggi konsep diri dan kecerdasan

emosional maka semakin rendah tingkat kecemasan berbicara di depan

umum pada mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Sebaliknya, semakin rendah konsep diri dan kecerdasan emosional maka

semakin tinggi tingkat kecemasan berbicara di depan umum pada

mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

5 Agustian (2008: 39) mengatakan bahwa: “Setiap diri telah dikaruniai oleh Tuhan sebuah jiwa dan

kecerdasan emosional, yang dengan jiwa itu, ia bebas menentukan pilihan reaksi. Bereaksi positif

atau negatif, bereaksi melanjutkan atau berhenti, bereaksi sabar atau marah, bereaksi proaktif atau

reaktif, dan bereaksi baik atau buruk.”

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

47

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan para ahli

dan peneliti sebelumnya. Asserdof dalam Ririn, Asmidir, dan Marjohan

(2013: 277) menyatakan bahwa orang yang memiliki kecemasan berbicara

di depan umum memiliki skor yang rendah dalam keterampilan

interpersonal dan interaksi sosial. Keterampilan interpersonal dan

keterampilan interpersonal tersebut merupakan bagian dari konsep diri dan

kecerdasan emosional. Studi Hidayanti (2007: 90) menemukan bahwa

konsep diri dan kecerdasan emosional memiliki pengaruh sebesar 50,8%

terhadap efektivitas komunikasi interpersonal. Artinya, semakin tinggi

konsep diri dan kecerdasan emosional seseorang maka semakin efektif

komunikasi interpersonalnya. Sebaliknya, semakin rendah konsep diri dan

kecerdasan emosional seseorang maka semakin rendah efektivitas

komunikasi interpersonalnya.

Menurut Salovey dan Mayer (1990: 188) konsep diri dan

kecerdasan emosional memengaruhi kehidupan sosial seseorang. Konsep

diri dan kecerdasan emosional menjadikan seseorang memiliki flexible

planning (rencana yang fleksibel atau banyak alternatif), creative thinking

(berpikir kreatif), redirected attention (perhatian yang terarah), dan

memiliki motivasi yang tinggi. Keempat hal tersebut bisa menjadikan

seseorang memiliki pengaturan diri dan emosi (regulation of self and

emotion) sehingga terhindar dari kecemasan berbicara di depan umum.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa konsep diri dan

kecerdasan emosional merupakan hal yang penting untuk mewujudkan

keberhasilan komunikasi, interaksi sosial, dan mengurangi kecemasan

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

48

berbicara di depan umum. Usaha untuk meningkatkan konsep diri dan

kecerdasan emosional merupakan sebuah keniscayaan, karena konsep diri

dan kecerdasan emosional bersifat dinamis. Pendidikan, pengalaman, dan

lingkungan tempat berinteraksi memberi banyak kontribusi bagi

terwujudnya peningkatan konsep diri dan kecerdasan emosional.

7. Keterbatasan Penelitian

Hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini, penulis sadari tidak

lepas dari beberapa keterbatasan. Namun, hasil penelitian ini dapat

dijadikan acuan awal bagi penelitian selanjutnya agar lebih baik. Beberapa

keterbatasan penelitian yang dimaksud adalah:

a. Penelitian ini hanya mengambil fokus mahasiswa KKN ke-64 Fakultas

Dakwah dan Komunikasi di Kabupaten Temanggung karena

keterbatasan kemampuan, waktu, dan tenaga.

b. Hasil penelitian yang menyatakan “adanya pengaruh konsep diri dan

kecerdasan emosional terhadap kecemasan berbicara di depan umum

pada mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Walisongo Semarang” tidak bisa mewakili pada subjek penelitian yang

lain. Sebab bisa jadi hal ini bersifat kasuistik dan terbatas pada

mahasiswa KKN ke-64 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Walisongo Semarang.

c. Penelitian ini hanya mengambil konsep diri dan kecerdasan emosional

sebagai dua faktor yang memengaruhi kecemasan berbicara di depan

umum. Masih banyak faktor lainnya yang dapat memengaruhi

kecemasan berbicara di depan umum yang mungkin lebih memberikan

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/7517/5/135112013_bab4.pdf · = 14,75 dibulatkan menjadi 15. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui

49

pengaruh signifikan jika dilakukan penelitian. Dengan demikian hal

tersebut bisa dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.