eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/67556/6/Atha_Radhityatmaja_E_21020114140104_BAB_V.pdf ·...
Transcript of eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/67556/6/Atha_Radhityatmaja_E_21020114140104_BAB_V.pdf ·...
55
BAB V
PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN
DAN PERANCANGAN PROYEK
5.1. Pendekatan Aspek Fungsional
5.1.1 Tabel Pelaku, Kegiatan, Kapasitas dan Kebutuhan Ruang
Berdasarkan pengamatan di lokasi dan hasil studi banding, terdapat bermacam macam
kegiatan yang berlangsung di dalam hotel & resto. Menurut pelakunya, dibedakan
menjadi beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut:
5.1.1.1 Tabel Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang Hotel
PELAKU AKTIVITAS KEBUTUHAN
RUANG
KAPASITAS SIFAT
Pengunjung
Memarkirkan kendaraan (mobil &
motor)
• Area parkir
mobil
• Area parkir
motor
50 mobil
50 motor
Publik
Menunggu / menerima tamu • Lobby - Publik
Memesan kamar hotel atau fasilitas
lainnya dan pusat informasi tamu.
Melakukan pemesanan fasilitas
ruang meeting.
Melakukan penitipan barang
Membayar administrasi
• Front Office
Lobby
Receptionist
Reservation
• Penitipan
Barang Cashier
Publik
Publik
- Publik
Publik
Publik
Menerima tamu, menunggu, atau
tempat berkumpul
• Lounge 30 orang Publik
Memenuhi kebutuhan komersil
seperti souvenir shop, mini market,
ATM gallery
• Ruang yang
disewakan
- Publik
Makan dan minum dengan fasilitas
lengkap
Restaurant Publik
Sarapan pagi dan bersantai Coffee Shop 100 orang Publik
Bersantai dan minum minum
ringan
Bar Publik
Melakukan pertemuan, rapat,
seminar dan sejenisnya.
Meeting Room
Function Room
20 orang Publik
Melakukan pertemuan, rapat,
seminar dan sejenisnya.
Ballroom 300 orang Publik
Makan, minum sebagai fasilitas dari
function room
Banquet hall 50 orang Publik
Rekreasi, olahraga dan bermain. Swimming pool
Fitness Club
-
-
Semi
Publik
56
Locker
Ruang Ganti
Lavatory
20 orang
20 orang
10 orang
Buang air kecil dan buang air besar Lavatory 24 orang Publik
Sarana ibadah Musholla 20 orang Publik
Melakukan aktifitas menginap
diantaranya tidur dan mandi.
Standart room
Deluxe Room
Junior Suite
100 orang Privat
Manager Kegiatan pimpinan dan
kesekretariatan
General Manager
Room
1 orang
2 tamu
Privat
Asisten
Manager
Kegiatan kesekretariatan Assist. Manager
Room
1 orang
2 tamu
Privat
Karyawan Office
Administration
Marketing
Engineering HRD
30 orang
2 orang
4 orang
2 orang
Semi
Privat
Mengurus adminitrasi, keuangan,
pemasaran, pendataan barang
masuk dan keluar dan pengelolaan
lainnya
Administration
Room
10 orang Privat
Melakukan koordinasi / briefing
pada tim / keseluruhan karyawan
Meeting Room 20 orang Privat
Peralihan sebelum memulai
bekerja, yaitu berganti baju
seragam, penyimpanan barang
karyawan, dan lainnya
Staff Office
Ruang Ganti
Locker
Pantry
Musholla
30 orang
4 orang
10 orang
4 orang
10 orang
Privat
Menampung kegiatan
pemeliharaan dan perawatan
maintenance hotel
Engineering Office
Ruang Genset
Ruang Panel
Ruang Pompa
5 orang
Servis
Mengontrol kegiatan hotel
dilengkapi dengan CCTV,
soundcentral, PABX
Control Room 2 – 3 orang Servis
Menjaga keamanan pada hotel
dilengkapi dengan fasilitas
monitoring ruangan.
Security Office 6 orang Servis
Mengurus administrasi yang
berkaitan dengan makanan dan
minuman.
Food and Beverage
Office
3 orang Servis
Menyimpan seragam karyawan
dilengkapi dengan locker pakaian.
Uniform Room 2 orang Servis
57
Mengatur ketersediaan
kelengkapan kamar tamu dan
restoran.
Housekeeping
Office
Janitor
Lost and Found
Room
5 orang Servis
Menyimpan barang karyawan dan
beristirahat
Ruang Karyawan 30 orang Servis
Mencuci, menyetrika kepentingan
hotel dan tamu
Laundry and dry
cleaning
4 orang Servis
Menyimpan perlengkapan kamar. Ruang Linen 4 orang Servis
Mempersiapkan makanan dan
minuman
Servis Dapur
utama Cold Storage
Gudang
4 0rang Servis
Bongkar muat barang belanjaan
dan barang mentah dapur
Loading Dock - Servis
Menyimpan barang kegiatan
reparasi
Gudang
Gudang Peralatan
dan Perlengkapan
5 orang
2 orang
Servis
Sarana penunjang hotel meliputi
PABX, genset room, ruang panel,
ruang pompa air dan ruang
sampah.
Mechanical Room 5 orang Servis
Makan dan minum dengan fasilitas
lengkap
Restaurant 15 orang Publik
Sarapan pagi dan bersantai Coffee Shop 15 orang Publik
Tabel 5.1. Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang Hotel
5.1.1.2 Tabel Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang Resto
PELAKU AKTIVITAS KEBUTUHAN
RUANG
KAPASITAS SIFAT
Pengunjung
Memarkirkan kendaraan (mobil &
motor)
• Area parkir
mobil
• Area parkir
motor
15 mobil
15 motor
Publik
Makan dan minum dengan fasilitas
lengkap
Ruang Makan
Restoran
100 orang Publik
Buang air kecil dan buang air besar Lavatory Umum 24 orang Publik
Chef Memarkirkan kendaraan (mobil &
motor
Area Parkir
Pegawai
10 mobil
25 motor
Publik
Istirahat Ruang Chef 3 orang Privat
Memasak dan menyiapkan
pesanan pelanggan
Main Kitchen 20 orang Servis
58
Mengatur kelengkapan bahan
makanan-minuman
• Gudang
Penyimpanan
Bahan
Makanan
• Gudang
Penyimpanan
Peralatan
• Ruang
Pendingin
5 orang
5 orang
5 orang
Servis
Servis
Servis
Buang air kecil dan buang air besar Lavatory Pegawai 15 orang Servis
Karyawan
Restoran
Memarkirkan kendaraan (mobil &
motor
Area Parkir
Pegawai
10 mobil
25 motor
Publik
Melayani dan mengantar
pesanan pelanggan
Area Makan
Restoran
15 orang Publik
Memberikan pesanan menu
pelanggan ke koki
Main Kitchen 20 orang Servis
Menerima pesanan dan
pembayaran pelanggan restoran
Ruang Kasir 3 orang Publik
Membersihkan meja dan
mencuci peralatan makan
Ruang Cuci 3 orang Servis
Menyimpan barang karyawan dan
beristirahat
Ruang Karyawan 20 orang Servis
Buang air kecil dan buang air besar Lavatory Pegawai 15 orang Servis
Mempersiapkan bahan-bahan dan
kelengkapan memasak
• Gudang
Penyimpanan
Bahan
Makanan
• Gudang
Penyimpanan
Peralatan
• Ruang
Pendingin
5 orang
5 orang
5 orang
Servis
Servis
Servis
Menyimpan peralatan dan
kelengkapan restoran
Janitor 2 orang Servis
Tabel 5.1. Tabel Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang Resto
5.1.1.3 Pendekatan Kapasitas Pengguna
Pendekatan Jumlah Pengunjung
Kapasitas jumlah pengunjung diperoleh melalui perhitungan wisatawan yang
berkunjung ke Kawasan Temanggung:
59
Tahun Jumlah Wisatawan
(Jiwa) Kenaikan (%) Kenaikan (Jiwa)
2012 360.138
2013 326.682 -9.2 % -33456
2014 338.936 3.7 % 12254
2015 396.152 17.7 % 60216
2016 399.455 0.8 % 3303
Tabel 5.2 Jumlah Wisatawan Temanggung
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Temanggung, 2017
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa persentase pertumbuhan
wisatawan mengalami peningkatan ditiap tahunnya. Persantase jumlah wisatawan
tersebut mengandung arti bahwa pada beberapa tahun kedepan diprediksi akan
mengalami situai yang serupa. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka dalam
perhitungan prediksi pada tahun perencanaan (2026) digunakan rumus proyeksi
polynomial garis lurus sebagai berikut:
Jadi jumlah wisatawan yang diprediksi datang ke Kawasan Temanggung
pada tahun 2026 adalah sebanyak 484.089 orang. Diasumsikan 25% wisatawan akan
menginap, jadi 25% x 484.089 = 121.022 orang atau 121.022 orang/tahun. Jika di
asumsikan satu tahun terdapat 365 hari maka jumlah pengunjung Kawasan
Temanggung tiap harinya adalah 121.022 /365 = 331,56 dibulatkan menjadi 332
orang/ hari.
Pendekatan Jumlah Kebutuhan Kamar
Pendekatan Kebutuhan Kamar
Dalam menentukan jumlah kamar, dilakukan dengan melalui beberapa
pendekatan, yaitu :
Melalui Data Kondisi Perkembangan Pariwisata dan Perhotelan Hotel Bintang di
Kabupaten Temanggung
Hotel di Kabupaten Temanggung merupakan fasilitas menginap yang menawarkan
fasilitas pariwisata atau rekreasi Maka dari itu, kapasitas jumlah tempat tidur hotel
dapat dihitung menggunakan standar berdasarkan data terakhir mengenai kondisi
PO = Po + b (X)
PO = Jumlah Wisatawan
Po = Data pada tahun terakhir (2015)
b = Pertumbuhan rata-rata tiap tahun
X = Jangka tahun proyeksi
Maka didapat :
PO = Po + b (X)
PO = 399.455 + 8463,4(10)
PO = 484.089 orang
60
wisatawan dan perhotelan hotel bintang di Kabupaten Temanggung. Dasar
Perhitungan Kebutuhan Kamar Jumlah unit dan jumlah pengunjung yang menginap
di hotel bintang pada 10 tahun mendatang (tahun 2026) dapat dihitung dari tahun
terakhir data (tahun 2016). Kenaikan jumlah yang tidak tetap maka menggunakan
penghitungan regresi :
Sedangkan untuk kenaikan jumlah yang relative stabil maka
menggunakan rumus :
Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan jumlah kamar
sebagai berikut :
a. Pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Temanggung
b. Jumlah kunjungan wisatawan ke Kawasan Temanggung sesuai tahun
prediksi (2026) = 484.089 orang.
c. Jumlah unit hotel
d. Rata-rata lama menginap pada hotel di Kabupaten Temanggung yaitu 1
hari.
e. Tingkat Hunian Tempat Tidur di Hotel pada th 2026
Pt = Po+ n.t
Dimana :
Pt = Jumlah pada tahun proyeksi
Po = Jumlah pada tahun dasar
n = Angka kenaikan rata-rata dalam angka
t = Selisih tahun proyeksi dengan tahun dasar
Pn = Po (1 + x)n
Dimana :
Pn = proyeksi jumlah pada tahun ke-n
Po = jumlah pada tahun awal
x = angka pertumbuhan jumlah dari tahun ke tahun
n = selisih tahun n dengan tahun awal
P2026 = P2016+ (0,02 X 12)
= 14 + 0,24
= 14 unit
P2016 = jumlah kamar yang terjual/ jumlah kamar yang tersedia
= 89.924/ 179.848 x 100%
= 50 % P2026
= P₂₀16 (1 + x)10
= 50 % (1 + 0,0011)10
= 50,4 %
61
Berdasarkan data dan hasil perhitungan yang telah didapat, maka dengan
menggunakan pendekatan Fred Lawson dalam buku Hotel &Resort : Planning Design
Refurbishment (1995) didapat kebutuhan tempat tidur untumenfasilitasi wisatawan
di hotel pada 10 tahun mendatang (tahun 2026) dengan rumus :
Dimana :
Bn = jumlah tempat tidur (number of beds)
Gn = jumlah tamu (number of guest)
St = rata – rata lama menginap (average stay)
Pt = periode operasi (period) yaitu 365 hari atau sepanjang tahun
Of = tingkat hunian tempat tidur (occupancy rate)
Untuk memperkirakan jumlah tempat tidur yang belum terpenuhi di
Kabupaten Temanggung, dibutuhkan data jumlah tempat tidur yang dibutuhkan lalu
dikurangkan dengan jumlah tempat tidur yang sudah ada. Namun karena data jumlah
tempat tidur yang sudah ada pada tahun 2016 tidak ada, maka digunakan asumsi
untuk menghitung jumlah tempat tidur yang sudah ada di Kabupaten Temanggung
sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat diperkirakan bahwa penambahan
jumlah tempat tidur pada hotel bintang yang terjadi dari tahun 2015 hingga 2026 di
Kabupaten Temanggung sekitar : 2653- 658 tempat tidur = 1995 tempat tidur. Dengan
demikian, dapat ditentukan jumlah tempat tidur yang dibutuhkan untuk Hotel Resort
sekitar :
𝐁𝐧 = 𝐆𝐧 × 𝐒𝐭
𝐏𝐭 × 𝐎𝐟
Bn2026 = Gn2026 × St2026 = 484.089 × 1
Pt × 5 365 × 50 %
Bn2026 = 484.089
182,5 Bn2026 2652,54 ≈ 2653 t𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐭𝐢𝐝𝐮𝐫
Bn2016 = Gn2016 × St2016 = 121.022 × 1
Pt × Of2015 365 X 50,4 %
Bn2016 = 121.022
183,96 Bn2015 = 657,72 ≈ 658 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐭𝐢𝐝𝐮𝐫
62
5.1.1.4 Hubungan Antar Ruang
Diagram 5.1 Hubungan Antar Ruang
Sumber: (Analisisa Pribadi, 2018)
Kebutuhan Tempat Tidur = 1995 beds
14 hotel
= 142,5 ≈ 148 𝐛𝐞𝐝
64
5.1.2 Pendekatan Besaran Ruang Hotel
5.1.2.1 Pos Jaga
No Jenis
Ruang
Kapasitas
(Org/Unit)
Standar
(m2/Org)
Sumber Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. Pos Jaga 4 4 DA 16 30%=4,8 20,8 21
5.1.2.2 Lobby
No Jenis
Ruang
Kapasitas
(Org/Unit)
Standar
(m2/Org)
Sumber Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. Lobby 122 Orang 0,8 MHB 97,6 30%=29,2 126,8 126
5.1.2.3 Resepsionis
No Jenis
Ruang
Kapasitas
(Org/Unit)
Standar
(m2/Org)
Sumber Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. Recept
ionist
2 Orang 1,2 MHB 2,4 30%=
0,72
3,12 3
5.1.2.4 ATM Center
No Jenis
Ruang
Kapasitas
(Org/Unit)
Standar
(m2/Unit)
Sumber Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. Kios ATM 5 Unit 2,25 TS 11,25 - 11,25 11
5.1.2.5 Public Bar
No Jenis
Ruang
Kapasitas
(Org/Unit)
Standar
(m2/Unit) Sumber
Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. Public Br - 16 DA 16 - 16 16
5.1.2.6 Ruang Fitness
No Jenis
Ruang
Kapasitas
(Org/Unit)
Standar
(m2/Unit) Sumber
Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. R. Fitness - 20 DA 20 - 20 20
5.1.2.7 Ballrroom Ruang Meeting
No Jenis
Ruang
Kapasitas
(Org)
Standar
(m2/Unit) Sumber
Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. Ballroom 100 orang 1 MHB 280 30%=84 364 364
2. Ruang
Meeting 1 20 orang 1 MHB 56 30%=16.,8 72,8 73
65
3. Ruang
Meeting 2 40 orang 1 MHB 112 30%=33,6 145,6 146
Luas Total Ruang Meeting 582.4 583
5.1.2.8 Ruang Kamar
Jenis Ruang Standar Besaran Kapasitas Perhitungan Luas Sumber
1. Standart Room (Twin bed) 28 kamar
• Kamar Tidur DA
- Single bed 1,0 m x 2,0 m 2 unit 2,0 m² x 2 = 4,0 m²
- Nakas 0,6 m x 0,6 m 2 unit 0,36 m² x 2 = 0,72 m²
- Lemari 0,6 m x 1,2 m 1 unit 0,72 m² x 1 = 0,72 m²
- Meja
rias+kursi
0,75 m x 1,5 m 1 unit 1,125 m² x 1 = 1,125 m²
Jumlah = 6,565 m²
Flow area 100% = 6,565 m²
Total = 13,13 m²
• Lavatory
- Closet duduk 0,65 m x 0,55 m 1 unit 0,36m² x 1 = 0,36m²
- Shower 1,2 m x 1,2 m 1 unit 1,44 m² x 1 = 1,44 m²
- Washtafle 0,7 m x 1.2 m 1 unit 0.84 m² x 1 = 0.84 m²
Jumlah = 2,64 m²
Flow area 100% = 2,64 m²
Total = 5,28 m²
Jumlah 17,37 m²
Sirkulasi 30% 5,67 m²
Total 23,4 m² ≈ 24 m²
2. Standart Room (Double bed) 28 kamar
• Kamar Tidur DA
- King sized bed 2,0 m x 2,0 m 1 unit 4,0 m² x 1 = 4,0 m²
- Nakas 0,6 m x 0,6 m 2 unit 0,36 m² x 2 = 0,72 m²
- Lemari 0,6 m x 1,2 m 1 unit 0,72 m² x 1 = 0,72 m²
- Meja
rias+kursi
0,75 m x 1,5 m 1 unit 1,125 m² x 1 = 1,125 m²
Jumlah = 6,565 m²
Flow area 100% = 6,565 m²
Total = 13,13 m²
• Lavatory
- Closet duduk 0,65 m x 0,55 m 1 unit 0,36m² x 1 = 0,36m²
- Shower 1,2 m x 1,2 m 1 unit 1,44 m² x 1 = 1,44 m²
- Washtafle 0,7 m x 1.2 m 1 unit 0.84 m² x 1 = 0.84 m²
Jumlah = 2,64 m²
Flow area 100% = 2,64 m²
66
Total = 5,28 m²
Jumlah 18,41 m²
Sirkulasi 30% 5,523 m²
Total 23,933 m²≈ 24 m²
3. Deluxe Room (Twin bed) 20 kamar
• Kamar Tidur DA
- King sized bed 1,0 m x 2,0 m 2 unit 2,0 m² x 2 = 4,0 m²
- Nakas 0,6 m x 0,6 m 2 unit 0,36 m² x 2 = 0,72 m²
- Lemari 0,8 m x 1,2 m 1 unit 0,96 m² x 1 = 0,96 m²
- Meja
rias+kursi
0,75 m x 1,5 m 1 unit 1,125 m² x 1 = 1,125 m²
- Coffee table 1 m x 1.2 m 1 unit 1,2m² x 1 = 1,2m²
- Long sofa 0,8 m x 1,5 m 1 unit 1,2m² x 1 = 1,2m²
Jumlah = 9,205m²
Flow Area 100%=9,205m²
Total = 18,41 m²
• Lavatory
- Closet duduk 0,65 m x 0,55 m 1 unit 0,36m² x 1 = 0,36m²
- Shower 1,0 m x 1,5 m 1 unit 1,44 m² x 1 = 1,5 m²
- Washtafle 0,7 m x 1.5 m 1 unit 1,05 m² x 1 = 1,05 m²
Jumlah = 2,91 m²
Flow area 100% = 2,91 m²
Total = 5,82 m²
Jumlah 25,82 m²
Sirkulasi 30% 7,746m²
Total 31,499 m² ≈ 32 m²
4. Deluxe Room (Double bed) 20 kamar
• Kamar Tidur DA
- King sized bed 2,0 m x 2,0 m 1 unit 4,0 m² x 1 = 4,0 m²
- Nakas 0,6 m x 0,6 m 2 unit 0,36 m² x 2 = 0,72 m²
- Lemari 0,8 m x 1,2 m 1 unit 0,96 m² x 1 = 0,96 m²
- Meja
rias+kursi
0,75 m x 1,5 m 1 unit 1,125 m² x 1 = 1,125 m²
- Coffee table 1 m x 1.2 m 1 unit 1,2m² x 1 = 1,2m²
- Long sofa 0,8 m x 1,5 m 1 unit 1,2m² x 1 = 1,2m²
Jumlah = 9,205m²
Flow Area 100%=9,205m²
Total = 18,41 m²
• Lavatory
- Closet duduk 0,65 m x 0,55 m 1 unit 0,36m² x 1 = 0,36m²
- Shower 1,0 m x 1,5 m 1 unit 1,44 m² x 1 = 1,5 m²
- Washtafle 0,7 m x 1.5 m 1 unit 1,05 m² x 1 = 1,05 m²
67
Jumlah = 2,91 m²
Flow area 100% = 2,91 m²
Total = 5,82 m²
Jumlah 24,23 m²
Sirkulasi 30% 7,269 m²
Total 31,499 m² ≈ 32 m²
5. Suite Room 4 kamar
• Kamar Tidur DA
- King sized bed 2,0 m x 2,0 m 1 unit 4,0 m² x 1 = 4,0 m²
- Nakas 0,6 m x 0,6 m 2 unit 0,36 m² x 2 = 0,72 m²
- Lemari 0,8 m x 1,2 m 1 unit 0,96 m² x 1 = 0,96 m²
- Meja
rias+kursi
0,75 m x 1,5 m 1 unit 1,125 m² x 1 = 1,125 m²
- Coffee table 1 m x 1 m 1 unit 1m² x 1 = 1m²
- Sofa bed 2 m x 0,8 m 1 unit 1,6 m2 x 1 = 1,6 m2
- Long sofa 1,5 m x 0,8 m 1 unit 1,2m² x 1 = 1,2m²
- Meja kerja 1,6 m x 0,8 m 1 unit 1,28 m2 x 1 = 1,28 m2
- Kursi kerja 0,8 m x 0,8 m 1 unit 0,64 m2 x 1 = 0,64 m2
Jumlah = 12,285 m²
Flow Area100%=12,285m²
Total = 24,57 m²
• Lavatory
- Closet duduk 0,65 m x 0,55 m 1 unit 0,36m² x 1 = 0,36m²
- Shower 1,0 m x 1,5 m 1 unit 1,44 m² x 1 = 1,5 m²
- Washtafle 0,7 m x 1.5 m 1 unit 1,05 m² x 1 = 1,05 m²
- Buth tub 0,8 m x 1,7 m 1 unit 1,36m² x 1 =1,36m²
Jumlah = 2,69 m²
Flow Area100% = 2,69 m²
Total = 5,38 m²
• Balcony
- Meja 0,6 m x 0,6 m 1 unit 0,36 m² x 1 = 0,36 m²
- Kursi 0,8 m x 0,6 m 2 unit 0,48 m² x 2 = 0,96 m²
Jumlah = 1,32 m²
Flow Area 100% = 1,32 m²
Total = 2,64 m²
Jumlah 37,23 m²
Sirkulasi 30% 11,169 m²
Total 48,39 m2 ≈ 48 m²
Tabel 5.3.Pendekatan Besaran Ruang Hotel
(Neufert, 1996)
68
5.1.2.9 Loading Dock
No Ruang Kapasitas
(Org/unit)
Standar
(m2/unit)
Sumber Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. Loading
Dock - 9 AN 9 - 9 9
5.1.2.10 Gudang Umum
No Ruang Kapasitas
(Org/unit)
Standar
(m2/unit)
Sumber Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. Gudang
Umum - 16 AN 16 - 16 16
5.1.2.11 Ruang Pengelola
No Ruang Kapasitas
(Org/unit)
Standar
(m2/org)
Sumber Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. R. General
Manager 1 3,24 DA 3,24
30% =
0,97 4,21 4
2. R. Sales
Marketting 1 3,24 DA 3,24
30% =
0,97 4,21 4
3. R. Staff
Sales 3 3,24 DA 9,72
30% =
2,96 12,63 13
4. R.
pelayanan
admin
5 3,24 DA 16,2 30% =
4,86 21,06 21
Luas ruang pengelola 42
5.1.2.12 Ruang Locker Karyawan
No Ruang Kapasitas
(Org/unit)
Standar
(m2/org)
Sumber Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. Ruang loker
karyawan 15 1,5 22,5
30% =
6,75 29,25 30
5.1.2.13 Mushola Karyawan
No Ruang Kapasitas
(Org/unit)
Standar
(m2/org)
Sumber Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. Ruang
sholat 15 0,96 TS 14,4
50% =
7,2 21,6 22
2. Ruang
wudlu pria 2 1,2 TS 2,4 2,4 3
69
3. Ruang
wudlu
wanita
2 1,2 TS 2,4 2,4 3
Luas total mushola 28
5.1.2.14 Ruang Security & CCTV
No Ruang Kapasitas
(Org/unit)
Standar
(m2/unit)
Sumber Luas
(m2)
Sirkulasi
(m2)
Total
(m2)
Pembulatan
(m2)
1. R. security
dan
Instalasi
CCTV
- 9 9 - 9 9
5.1.2.15 Ruang Housekeeping & Laundry
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Ruang Administrasi Laundry (4
orang)
5,00x5,00
1 25,00 m2
2 Ruang Laundry (15 mesin cuci) 0,65x0,58 15 5,65 m²
Jumlah 30,65 m²
Ruang gerak (20%) 6,13 m²
Total 36,78m²
Pembulatan ±36,00 m2
5.1.2.16 Musholla
1 Tempat Wudhu Pria / Wanita
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Kran Air 0,80x1,00
4 3,20 m2
Jumlah 3.20 m2
Ruang gerak (100%) 3.20 m2
Total 6.40 m2
Pembulatan ±6,00 m2
2. Ruang Tunggu Mushola
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Tempat duduk 0,50x0,50 3 3,00 m2
Jumlah 3.00 m2
Ruang gerak (150%) 4.50 m2
Total 7.50 m2
Pembulatan ±8,00 m2
70
3. Ruang Shalat Kapasitas 30 orang
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Sajadah 0,50x1,20 30 18,00 m2
2 Lemari 1,2x0,40 1 0,48 m²
Jumlah 18,48 m²
Ruang gerak (20%) 3,67 m²
Total 22,15 m²
Pembulatan ±20,00 m2
5.1.2.17 Lavatory Umum
1 Toilet Pria
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Kloset berdiri (urinoir 0,50 x 0,70 4 1,40 m2
2 Wastafel 0,60x0,60 2 0,72 m2
3 Kloset duduk 0,90x0,50 1 0,45 m2
Jumlah 2,57 m2
Ruang gerak (150%) 3,85 m2
Total 6,43 m2
Pembulatan ±6,00 m2
2 Toilet Wanita
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Kloset duduk 0,90x0,50 3 1,35 m2
2 Wastafel 0,60x0,60 3 1,08 m2
Jumlah 2,43 m2
Ruang gerak (300%) 7.29 m2
Total 9.72 m2
Pembulatan ±10,00 m2
5.1.2.18 Ruang Utilitas
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Ruang Generator 6,00x6,00 1 36,00 m2
2 Ruang Panel (2 orang) 6,00x4,00 1 24,0 m²
3 Chiller (2 Orang) 10,0x10,0 1 100,0 m²
4 AHU (2 orang) 8,00x12,0 1 96,0 m²
Jumlah 256,0 m²
Ruang gerak (20%) 51,2 m²
Total 307,2 m²
Pembulatan ±300,0 m²
71
5.1.2.19 Tangga Darurat
Pada Perda DKI Jakarta no 7/1991 Pasal 115:
1. Dilarang menggunakan tangga melingkar untuk tangga kebakaran.
2. Tangga Kebakaran dan bordes harus memiliki lebar minimal 1,2 m.
3. Harus memiliki hand rail kuat setinggi 1,1 m dan mempunyai lebar injakan anak
tangga minimal 28 cm dan tinggi maksimal anak tangga 10 cm.
Data Arsitek:
Ukuran untuk sirkulasi tangga 1 orang 80-100 cm
Ukuran untuk sirkulasi tangga 2 orang 160-212,5 cm
5.1.2.20 Lift Penumpang
Ukuran Lift Penumpang (15 orang) : 1,60x1,50 = 2,40 m²
5.1.2.21 Lift Barang
Ukuran Lift Barang (Beban 2500 kg) : 2,50x3,00 = 7,50 m²
5.1.2.22 Parkir
No Jenis Ruang Kapasitas Standar
(m2/kendaraan) Sumber Total (m2)
1. Mobil Pengunjung 25 unit 15 m2 DA 375
2. Motor Pengunjung 20 unit 2 m2 DA 40
3. Mobil Pengelola 5 unit 15 m2 DA 75
4. Motor Pengelola 10 unit 2 m2 DA 20
Luas Total Tempat Parkir 510
Flow Area 100% 510
Total 1020
5.1.3 Pendekatan Besaran Ruang Restoran
5.1.3.1 Ruang Makan Restoran (Kapasitas 100 orang)
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja untuk 2 orang 0.6 x 0.8 10 4.8 m2
2 Meja untuk 4 orang 0.85 x 0.8 10 6.8 m2
3 Meja untuk 4 orang 1.25 x 0.8 10 10 m2
4 Kursi 0.5 x 0.5 100 25 m2
Jumlah 46.6 m2
Ruang gerak (300%) 139.8 m2
Total 186.4 m2
Pembulatan ±190.00 m2
Tabel 5.4.Pendekatan Besaran Ruang Restoran
72
5.1.3.2 Kasir
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja Kasir 0.8 x 1.8 1 1.44 m2
Jumlah 1.44 m2
Ruang Gerak (50%) 0.72 m2
Total 2.16 m2
Pembulatan 2.5 m2
5.1.3.3 Lavatory Umum
1. Toilet Pria
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Urinoir 0.5 x 0.7 4 1.4 m2
2 Kloset duduk 0.6 x 0.6 2 0.72 m2
3 Wastafel 0.9 x 0.5 2 0.9 m2
Jumlah 3.02 m2
Ruang gerak (150%) 4.53 m2
Total 7.55 m2
Pembulatan ±8.00m2
2. Toilet Wanita
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Kloset duduk 0.6 x 0.6 3 1.35 m2
2 Wastafel 0.9 x 0.5 3 1.08 m2
Jumlah 2.43 m2
Ruang gerak (300%) 7.29 m2
Total 9.72 m2
Pembulatan ±10.00m2
5.1.3.4 Main Kitchen
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Dapur Proses Sayuran
- Meja panjang 2 x 0.8
- Rak 0.6 x 0.8
1 2.08 m2
2 Dapur Proses Daging
- Meja panjang 2 x 0.8
- Rak 0.6 x 0.8
1 2.08 m2
3 Dapur Dingin 2.64m2
73
- Meja panjang 2 x 0.8
- Rak 0.6 x 0.8
- Kulkas (0,56 m2
4 Dapur Hangat
- 2 Kitchen set (2x3.36x0.8)
- Oven (1x1.5x0.5)
6.126 m2
Jumlah 12.926 m2
Ruang gerak (250%) 32.315 m2
Total 45.241 m2
Pembulatan ±45.00m2
5.1.3.5 Ruang Chef
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Lemari 0,60 x 1,00 1 0.60 m2
2 Set Meja Kursi 6.00 m2 1 6.00 m2
Jumlah 6.60 m2
Ruang gerak (200%) 13.20 m2
Total 19.8 m2
Pembulatan ±20.00m2
5.1.3.6 Ruang Karyawan
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Sofa dudukan 3 2.2 x 0.85 2 3,74 m2
2 Loker 2 pintu 0,38 x 0,38 4 0,578 m2
Jumlah 4,318 m2
Ruang gerak (250%) 10.796 m2
Total 15.113 m2
Pembulatan ±15.00 m2
5.1.3.7 Gudang Penyimpanan Bahan Makanan
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Lemari 0,60 x 1,00 6 3.60 m2
Jumlah 3.60 m2
Ruang gerak (300%) 10.8 m2
Total 14.4 m2
Pembulatan ±15.00m2
5.1.3.8 Gudang Penyimpanan Peralatan
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
74
1 Lemari 0,60 x 1,00 4 2.40 m2
2 Rak 0,60 x 1,00 4 2.40 m2
Jumlah 4.80 m2
Ruang gerak (300%) 14.4 m2
Total 19.2 m2
Pembulatan ±20.00m2
5.1.3.9 Ruang Pendingin
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Lemari pendingin 0.56 m2 6 3.36 m2
Jumlah 3.36 m2
Ruang gerak (200%) 6.72 m2
Total 10.08 m2
Pembulatan ±10.00m2
5.1.2.10 Ruang Cuci Piring
5.1.3.11 Lavatory Pegawai
1. Toilet Pria
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Urinoir 0.5 x 0.7 2 0.7 m2
2 Kloset duduk 0.6 x 0.6 2 0.72 m2
3 Wastafel 0.9 x 0.5 2 0.9 m2
Jumlah 2.32 m2
Ruang gerak (150%) 3.48 m2
Total 5.80 m2
Pembulatan ±6.00m2
2. Toilet Wanita
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Kloset duduk 0.6 x 0.6 2 0.72 m2
2 Wastafel 0.9 x 0.5 2 0.90 m2
Jumlah 1.62 m2
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja cuci 0.8 x 0.6 3 1.44 m2
2 Rak Piring 0.6 x 1 3 1.80 m2
Jumlah 3.24 m2
Ruang gerak (200%) 6.48m2
Total 9.72 m2
Pembulatan ±10.00m2
75
Ruang gerak (200%) 3.24m2
Total 4.86 m2
Pembulatan ±5.00m2
5.1.3.12 Janitor
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Asumsi 1.00 x 2.00 1 2 m2
Total ±2 m2
5.1.3.13 Parkir
No Jenis Ruang Kapasitas Standar
(m2/kendaraan) Sumber Total (m2)
1. Mobil Pengunjung 15 unit 15 m2 DA 225
2. Motor Pengunjung 15 unit 2 m2 DA 30
3. Mobil Pengelola 2 unit 15 m2 DA 30
4. Motor Pengelola 10 unit 2 m2 DA 20
Luas Total Tempat Parkir 287
Sirkulasi 30% 86
Total 373.1
76
5.1.4 Pendekatan Besaran Ruang Total
4.1.4.1 Tabel Besaran Ruang Hotel
NO
. Nama Ruang
Jumlah
Ruang Luasan (m2)
1 Pos Jaga 1 21 m2
2 Lobby 1 126 m2
3 Resepsionis 1 3 m2
4 ATM Center 1 11 m2
5 Public Bar 1 16 m2
6 Ruang Fitness 1 20 m2
7 Ruang Meeting 3 583 m2
8 Ruang Kamar 50 1408 m2
9 Loading Dock 1 9 m2
10 Gudang Umum 1 16 m2
11 Ruang Pengelola 1 42 m2
12 Ruang Locker
Karyawan 1 30 m2
13 Mushola Karyawan 1 28 m2
14 Ruang Security &
CCTV 1 9 m2
15 Ruang Housekeeping
& Laundry 1 36 m2
16 Musholla 1 34 m2
17 Lavatory Umum 4 64 m2
18 Ruang Utilitas 1 300 m2
19 Lift 2 9.9 m2
20 Parkir 1020 m2
Jumlah 3786 m2
Sirkulasi
(30 %) 1136 m2
Total 4922 m2
Pembulatan 4922 m2
4.1.4.2 Tabel Besaran Ruang Restoran
NO. Nama Ruang Jumlah Ruang Luasan (m2)
1 Ruang Makan Restoran 1 190 m2
2 Ruang Kasir 1 2.5 m2
3 Lavatory Umum 1 18 m2
4 Main Kitchen 1 45 m2
77
5 Ruang Chef 1 20 m2
6 Ruang Karyawan 1 15 m2
7 Gudang Penyimpanan
Bahan Makanan 1 15 m2
8 Gudang Penyimpanan
Peralatan 1 20 m2
9 Ruang Pendingin 1 10 m2
10 Ruang Cuci 1 10 m2
11 Lavatory Karyawan 1 11 m2
12 Janitor 1 2 m2
13 Parkir - 373.1 m2
Jumlah 731,6 m2
Sirkulasi (30 %) 291.48 m2
Total 591.08 m2
Pembulatan 590 m2
Jadi total keseluruhan ruangan adalah 4922 m2 +590 m2 = 5512 m2
5.2. Pendekatan Aspek Kontekstual
Dasar pendekatan kontekstual adalah untuk memahami lokasi yang dibutuhkan sehingga
gedung tersebut dapat dibangun pada lokasi yang sesuai dan strategis.
5.2.1 Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi Hotel Bintang 3 dan Convention di Temanggung pada beberapa karakteristik yang
berfungsi sebagai pertimbangan dalam pemilihan tapak. Karakteristik tersebut antara lain:
a. Lokasi
Lokasi merupakan daerah yang strategis anatara pusat kota, bisnis, ekonomi dan pariwisata
karena target pengunjung hotel adalah para wisatawan baik asing maupun domestik serta para
pebisnis atau investor asing. Oleh karena itu, dibutuhkan lokasi yang mudah diakses baik dari
pusat kota, bisnis, ekonomi dan pariwisata, agar memudahkan dalam pencapaian menuju ke lokasi
hotel.
b. Aksesibilitas
Merupakan kemudahan dalam pencapaian tapak, yang dapat didukung dengan keberadaan
transportasi umum di sekitar tapak, pencapaian melalui akses jalan tol, kondisi jalan dan kapasitas
jalur sirkulasi yang baik.
c. Fasilitas Pendukung Sekitar
78
Merupakan keberadaan fasilitas pendukung yang sudah ada di sekitar lingkungan tapak.Misalnya
terdapat pusat oleh-oleh, pusat hiburan, rumah peribadatan atau fasilitas pendukung lainnya.Hal
ini berguna untuk memudahkan pengunjung hotel dalam memenuhi kebutuhan lainnya.
d. Ketersediaan Lahan
Dibutuhkan luasan lahan yang sesuai dengan kebutuhan ruang yang dibutuhkan, sehingga luasan
tapak harus dapat menampung luasan besaran kebutuhan ruang dan masukan regulasi pada
penggunaan lahan tersebut.
5.2.2 Pemilihan Tapak
Berdasarkan karakteristik pemilihan lokasi yang telah ditentukan di atas, terpilihkan 2 alternatif
tapak yang sesuai untuk Hotel Bintang 3 dan Convention di Temanggung adalah sebagai berikut:
a. Tapak I
Tapak I berada di Jalan Setia Budi, Temanggung I Temanggung. Luas lahan yang digunakan
sekitar 4.400 m2.
(Gambar 3.1. Lokasi tapak I)
(Google Earth, 2017)
79
Batas Tapak :
Sebelah Utara = Pemukiman
Sebelah Selatan = Jalan Setiabudi
Sebelah Barat = Ruko
Sebelah Timur = Bank Internasional Indonesia (BII)
Analisis Tapak
(Gambar 3.2. Analisis tapak I)
(Google Earth, 2017)
No Aspek Keterangan
1 Topografi Tapak memiliki kontur yang landai. Tapak yang landai
memiliki keuntungan untuk menghasilkan rancangan
dengan pemanfaatan ruang secara maksimal.
2 Aksesibilitas Akses menuju dan dari tapak terbilang cukup mudah.
Lokasi tapak berada di Jalan Sultan Setia Budi yang
80
mengarah langsung ke pusat kota melewati jalan
Diponegoro dan jalan KS Tubun
3 Iklim Beriklim tropis dan memiliki penghawaan yang relatif
panas.
4 View Memiliki view sebelah Barat Daya pemandangan alam
yaitu gunung Sumbing
5 Kebisingan Lokasi site yang berbatasan langsung dengan jalan
sekunder, otomatis menjadi cukup bising.
7 Drainase Drainase air hujan dapat dialirkan ke Utara, ke arah
yang lebih rendah kemudian diolah dan pada akhirnya
mengalir ke saluran air terdekat.
(Tabel 3.1. Tabel Analisis Tapak I, Analisis pribadi)
b. Tapak II
Tapak II berada di Jalan Jend. MT Haryono, Manding Temanggung Luas
lahan yang digunakan sekitar 4000 m2.
81
(Gambar 3.3. Lokasi tapak II)
(Google Earth, 2017)
Batas Tapak
Sebelah Utara = Sawah
Sebelah Selatan = Jalan Jend. MT Haryono
Sebelah Barat = Sawah
Sebelah Timur = Sawah
Analisis Tapak
No Aspek Keterangan
1 Topografi Tapak memiliki kontur yang miring ke arah selatan, hal
ini dapat menjadikan disain jadi lebih menarik, namun
pengolahan tapak menjadi lebih susah.
2 Aksesibilitas Akses menuju dan dari tapak terbilang cukup mudah.
Lokasi tapak berada di Jalan Jend. MT Haryono yang
mengarah langsung ke alun-alun kota
82
3 Iklim Beriklim tropis dan memiliki penghawaan yang relatif
panas.
4 View Memiliki view sebelah Selatan yaitu gunung sumbing
dan di sisi utara terdapat pemandanya areal
persawahan dan perkebunan yang msaih sangat luas.
5 Kebisingan Lokasi site yang berbatasan langsung dengan jalan
utama, otomatis menjadi cukup bising.
7 Drainase Drainase air hujan dapat dialirkan ke Selatan, Kemudian
diolah dan dialirkan langsung menuju riyol kota.
(Tabel 3.2. Analisis Tapak II, Analisis pribadi)
Setelah mempertimbangkan kebutuhan ruang dan lahan, saya memutuskan
untuk memilih Tapak I yang berlokasi di Jalan Setia Budi. Pertimbangan yang menjadi dasar
pemilihan kami antara lain:
1. Luas tapak I yang lebih luas dibandingkan Tapak II.
2. Tapak I cenderung landai dibandingkan Tapak II, sehingga memudahkan dalam
proses merancang.
3. Tapak I dapat mudah di akses karena berada di Kawasan yang strategis bila
dibandingkan dengan tapak II
Maka dapat disimpulkan Tapak yang akan digunakan adalah Tapak I yang berada di Jalan
Setia Budi Temanggung
5.3. Pendekatan Aspek Visual Arsitektural
Dalam pendekatan aspek arsitektural pada bangunan Hotel Bintang 3 dan Convention di
Temanggung mengacu pada penekanan desain dengan konsep adaptasi iklim tropis di Indonesia.
Pendekatan arsitektur tropis yang akan dijadikan dasar konsep perancangan adalah sebagai
berikut:
a. Optimasi Bentuk dan Orientasi
Bangunan tingkat tinggi mendapatkan penyinaran matahari secara penuh dan radiasi panas.
Orientasi bangunan sangat penting untuk menciptakan konservasi energi. Secara umum, susunan
bangunan dengan bukaan menghadap utara dan selatan memberikan keuntungan dalam mengurangi
insulasi panas. Orientasi bangunan yang terbaik adalah meletakkan luas permukaan bangunan terkecil
83
menghadap timur-barat memberikan dinding eksternal pada luar ruangan atau pada emperan
terbuka. Kemudian untuk daerah tropis peletakan core lebih disenangi pada poros timur-barat. Hal ini
dimaksudkan daerah buffer dan dapat menghemat AC dalam bangunan.
Gambar 4.11 Orientasi Matahari Terhadap Bangunan
Sumber: (Kalamang, 2012)
b. Double Skin
Double Skin mampu mereduksi suhu panas yang masuk ke ruangan karena terdapat rongga udara
diantara kedua kulit bangunan. Penerapannya dengan memanfaatkan dua lapisan kaca atau 3 tiga
lapisan kaca yang berfungsi untuk mengurangi intensitas panas dan sinar matahari yang masuk ke
ruangan tanpa mengurangi intensitas cahaya yang diterima.
Gambar 4.12 Double Skin
Sumber: (Dewi, 2013)
c. Sun Shading
Pemanfaatan material sebagai selubung bangunan dan perancangan desain balkon sedemikian rupa
agar panas yang diterima ruangan dapat diminimalisir.
84
Gambar 4.13 Berbagai Pola Desain Sun Shading
Sumber: (Putro, 2014)
Pada objek studi banding, penggunaan material sun shading digantikan oleh keberadaan taman kecil
pada balkon unit kamar yang juga berfungsi sebagai filtrasi udara untuk meningkatkan kualitas udara
dengan mengkonversi panas menjadi O2 Selain itu, perancangan dinding kolom struktur bangunan
yang lebih lebar dan keberadaan balkon juga bertujuan agar panas tidak langsung masuk ke unit
hunian karena dapat berperan sebagai pembayang pada unit huian.
d. Bukaan pada Fasad Bangunan
Menempatkan balkon akan membuat area tersebut menjadi bersih dari panel – panel sehingga
mengurangi sisi panas yang menggunakan panas. Karena adanya teras – teras yang lebar akan mudah
membuat taman dan menanam tanaman yang dapat dijadikan pembayang sinar yang alami, dan
sebagai daerah fleksibel akan mudah untuk menambah fasilitas – fasilitas yang akan tercipta dimasa
yang akan datang. Selain itu, dengan adanya taman pada balkon dapat menambah nilai estetika pada
unit kamar itu sendiri.
85
Gambar 4.14 Penggunaan Balkon pada The 1O1 Mangkubumi
Sumber: (The101, 2017)
Menurut Ken Yeang, penempatan teras pada bagian dengan tingkat panas yang tinggi dapat
mengurangi penggunaan panel – panel anti panas. Hal ini dapat memberikan akses ke teras yang
dapat juga digunakan sebagai area evakuasi jika terjadi bencana seperti kebakaran. Selain itu,
penggunaan cross ventilation juga sangat dibutuhkan bahkan untuk ruangan ber-AC untuk
meningkatkan udara segar dan mengalirkan udara panas keluar.
5.4. Pendekatan Aspek Kinerja
Aspek kinerja disini membahas tentang penggunaan utilitas yang akan digunakan pada hotel
ini. Beberapa utilitas yang akan dibahas adalah pencahayaan, penghawaan, jaringan air bersih,
jaringan air kotor, jaringan listrik, pembuangan sampah, proteksi kebakaran, penangkal petir,
keamanan bangunan, transportasi.
5.4.1 Pencahayaan
Pada bangunan hotel ini, akan digunakan dua jenis pencahayaan, yaitu pencahayaan alami
dan pencahayaan buatan.
5.4.1.1 Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami didapat melalui bukaan yang ada seperti jendela pada sisi
bangunan, pintu kaca maupun skylight yang ada. Ruangan-ruangan yang
memungkinkan penggunaan pencahayaan alami diantaranya lobi, unik kamar,
ruang pengelola, restoran, ruang servis serta ruang penunjang lainnya. Pada
ruang ruangan ini akan memaksimalkan penggunaan cahaya matahari sebagai
pencahayaan alami. Untuk ruang ruang yang mendapatkan cahaya matahari
86
berlebih akan ditambahkan sunshading pada bukaan untuk mengontrol cahaya
yang masuk.
5.4.1.2 Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan akan diberikan ruangan ruangan yang tidak memungkinkan
mendapatkan cahaya matahari seperti beberapa ruang servis, ruang utilitas,
gudang, janitor dan lain-lain. Untuk jenis dan tipe pencahayaan buatan yang
digunakan ada beragam menyesuaikan ruangan. Beberapa ruangan akan
diberikan pencahayaan buatan dengan desain tertentu untuk mendukung
estetika ruangan. Untuk penghematan energy
5.4.2 Penghawaan
Pada bangunan hotel digunakan dua jenis penghawaan, yaitu penghawaan alami dan
penghawaan buatan.
5.4.2.1 Penghawaan Alami
Penghawaan alami menggunakan system cross ventilation, digunakan pada
ruangan ruangan yg tidak membutuhkan penghawaan buatan. Seperti gudang,
lavatory dan dapur.
5.4.2.2 Penghawaan Buatan
Dikarenakan ini merupakan hotel bintang 4 maka kebanyakan ruangan akan
menggunakan penghawaan buatan, berupa penggunaan AC (Air Conditioner),
exhaust fan, dan blower.
• AC (Air Conditioner)
Penggunaan AC dibagi menjadi dua jenis yaitu AC split dan AC sentral. AC split
biasanya juga disebut dengan AC setempat karena udara dikondisikan hanya
pada salah satu ruangan, seperti pada ruangan retail, ruang pengelola, unit
kamar. Sedangkan AC sentral merupakan sistem yang memerlukan Menara
pendingin (water cooling tower) yang ditempatkan di luar bangunan. Pada
bangunan ini, AC sentral diletakkan di ruang-ruang public seperti lobby, koridor,
function room. Untuk mengalirkan udara, sistem in I menggunakan sistem
ducting.
• Exhaust Fan
Digunakan pada lavatory, pantry, dapur dan ruang-ruang servis untuk mekanikal
elektrikal.
• Blower
87
Blower digunakan pada ruang generator.
(Bara'ah, 2016)
5.4.3 Jaringan Air Bersih
Untuk system jaringan air bersih menggunakan sumber air dari PAM dan sumur artetis.
Sumur artetis sebagai penyuppy tambahan sumber air dari PAM. Air dari PAM di
tampung d ground tank lalu di pompa ke atas menuju Roof tank. Untuk distribusi ke
setiap lantai menjadi lebih hemat energy karena tidak perlu menggunakan pompa seperti
pada system up feed, cukup menggunakan gravitasi. Tekanan air yang dihasilkan pada
setiap lantai juga relative sama.
5.4.4 Jaringan Air Kotor
Perencanaan pengolahan air kotor berpedoman pada system yang ekonomis dan optimal
dalam pembangunan dan pengoperasian. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan zat
pencemar organic sehingga hasil buangan limbah akan memenuhi syarat baku mutu air
limbah.
Jaringan air kotor dipisah antara jaringan air hitam dan jaringan air bekas. Air hitam
berasal dari kloset, bidet berupa buangan padat di salurkan lewat shaft air padat menuju
STP (Sewage Treatment Plant) untuk di encerkan. Setelah itu baru kemudian disalurkan
ke roil kawasan. Sedangkan untuk air bekas berupa air kotor cair berasal dari wastafel,
roof drain, floor drain dapat langsung dibuang atau dapat diolah untuk digunakakn
kembali.
Untuk mengolah air bekas ini dapat membuat instalasi pengolahan yang disebut Sistem
Pengolahan Air Limbah (SPAL), dimana air bekas dialirkan ke bak penampungan inlet, lalu
diolah ke sand filter dan water treatment. Setelah itu dialirkan ke bak penampungan
outlet. Setelah itu dapat digunakan kembali untuk untuk menyiram tanaman dan
mengguyur kloset. (Bara'ah, 2016)
5.4.5 Jaringan Listrik
Untuk listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama. Dari gardu listrik ini lalu
disalurkan menuju main trafo/ main distribution panel untuk kemudian disalurkan lagi
ke distribution panel yang ada di tiap-tiap lantai. Untuk keadaan darurat disediakan
generator set yang dilengkapi dengan automatic switch sistem yang secara otomatis
88
(dalam waktu kurang dari 5 detik) akan langsung menggantikan daya listrik dari sumber
utama PLN yang terputus.
Untuk menghemat energi pada kamar tidur tamu terdapat energy saving switch, berupa
saklar yang digunakan untuk mengontrol aliran listrik dengan mendeteksi frekuensi dan
juga identitas kartu. Sehingga, pada saat penghuni kamar pergi dan meninggalkan kamar
dengan membawa kartu akses hotel, aliran listrik mati keseluruhan pada ruang kamar
tersebut. (Bara'ah, 2016)
5.4.6 Pembuangan Sampah
Terdapat petugas kebersihan yang bertugas mengumpulkan sampah dari berbagai
fasilitas bangunan, memisahkannya antara sampah basah dan sampah kering lalu
masing-masing di satukan di tempat penampungan sementara yang nantinya akan
dibawa oleh petugas kebersihan Dinas Kebersihan Kota menuju TPA.
Untuk bangunan bertingkat tinggi diperlukan:
Terdapat boks-boks sampah yang terletak di tempat servis di setiap lantai. Masing-
masing boks dihubungkan oleh pipa penghubung dari beton atau PVC dengan diameter
10” – 14”. Dinding paling atas diberikan lubang untuk udara dan dilengkapi dengan kran
air untuk pembersih atau pemadam sementara jika terjadi kebakaran di lubang sampah
tersebut.
Terdapat boks penampungan di bagian paling bawah berupa ruangan atau gudang
dilengkapi dengan kereta bak sampah. (Bara'ah, 2016)
5.4.7 Proteksi Kebakaran
• Sebagai pencegah kebakaran aktif digunakan smoke detector dan gas detector.
Kedua alat ini nantinya akan mendeteksi jika ada kebakaran dan secara otomati akan
mengaktifkan springkle. Sprinkle itempatkan di dalam unit hunian kamar tamu dan
koridor dengan jarak antar sprinkle head adalah 4 meter dalam hunian dan 6 meter
di lorong.
• Menyediakan alat pemadam kebakan fire estinguisher dan fire hydrant. Untuk afire
estinguisher ditempatkan setiap 20-25 meter dengan jarak jangkauan seluas 200-250
m². ditempatkan pada daerah umum atau ruangan yang kecil seperti dapur, ruang
panel. Di dalamnya terdapat zat kimia. Sedangkan kotak hydrant ditempatkan pada
tiap jarak 35 meter
89
5.4.8 Penangkal Petir
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem faraday sebagai penangkal petir,
yaitu berupa tiang setinggi 30 cm, kemudian dihubungkan dengan kawat menuju ke
tanah. Sistem ini memiliki kelebihan, yaitu jika terjadi sambaran petir maka medan listrik
di dalam ruangan akan tetap netral sehingga kerusakan alat-alat listrik di dalam
bangunan dapat diminimalisir.
5.4.9 Keamanan Bangunan
Untuk keamanan bangunan dipasang CCTV pada beberapa titik untuk memantau
keadaan bangunan secara meluruh. CCTV ini akan terhubung dengan sistem BMS
(Building Management System) dan BAS (Building Automatic System). Untuk keamanan
unit kamar menggunakan system hotel lock dimana penghuni kamar diberikan kartu
akses untuk mengakses kamar.
5.4.10 Transportasi
Sistem transportasi vertical pada bangunan menggunakan lift dan tangga.
• Lift digunakan sebagai alat pencapaian menuju satu lantai ke lantai lainnya. Lift
ini dibedakan menjadi dua berdasarkan kegunaannya yaitu lift penumpang dan
lift barang. Untuk menghemat energi, digunakan sistem sensor gerak atau sleep
mode pada lift, sehingga lift hanya beroperasi jika ditemukan sensor gerak pada
radius jarak yang ditentukan. Lampu dalam lift juga akan mati secara otomatis
saat lift tidak beroperasi.
• Tangga dalam hal ini difungsikan sebagai tangga darurat. Digunakan ketika
terjadi keadaan darurat seperti kebakaran dan evakuasi bencana alam. Selain itu
dapat digunakan juga ketika lift tidak berfungsi.
5.5. Pendekatan Aspek Teknis
Pendekatan aspek teknis berkaitan dengan teknis pembangunan gedung seperti menganalisis
struktur dan bahan bangunan yang akan digunakan sehingga yang dibahas adalah masalah
struktur dan unsur pembuatan ruangan.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan struktur dan konstruksi suatu
bangunan:
90
a. Ukuran ruangan yang disediakan, juga fasilitas yang akan dibangun.
b. Pertimbangan waktu dalam pembangunan konstruksi, metoda konstruksi dan pertimbangan
pengoperasian sebagai bangunan sebelum selesai semuanya.
c. Pertimbangan dari pemilik, operator, atau developer.
d. Pertimbangan dalam pengaplikasian design tertentu, berhubungan dengan iklim, material, dan
kondisi tapak.
e. pertimbangan pada biaya.
f. Biaya perawatan dan perbaikan.
g. Pertimbangan penggunaan sistem mechanical dan electrical.
sumber: (Scribd, 2018)
Pendekatan sistem struktur bangunan.
Sistem struktur bangunan akan mempengaruhi terbentuknya bangunan, sehingga
akan mempengaruhi penampilan bangunan tersebut. Ada beberapa persyaratan pokok struktur,
antara lain:
a. Keseimbangan, agar massa bangunan tidak bergerak.
b. Kestabilan, agar bangunan tidak goyah akibat gaya luar dan punya daya tahan terhadap
gangguan alam, seperti gempa, angin, dan kebakaran.
c. Kekuatan, berhubungan dengan kesatuan seluruh struktur yang menerima beban.
d. Fungsional, agar sesuai dengan fungsinya yang didasarkan atas tuntutan besaran ruang,
fleksibelitas terhadap penyusunan kamar-kamar, pola sirkulasi, sistem utilitas dan lain-lain.
e. Ekonomis, baik dalam pelaksanaan maupun pemeliharaan.
f. Estetika struktur dapat merupakan bagian integral dengan ekspresi arsitektur yang serasi dan
logis.
sumber: (Bara'ah, 2016)
Sistem struktur suatu bangunan tinggi terdiri dari:
a. sub struktur
Yaitu bagian pondasi dari suatu bangunan seperti pondasi batu kali, pondasi beton, pondasi bor
pile, pondasi tiang pancang dan pondasi rakit. Sub struktur pada bangunan ini menggunakan
pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang adalah sistem pondasi yang penyaluran gayanya
melalui tiang. Prinsip penyaluran gayanya adalah beban yang bekerja disalurkan melalui tiang ke
lapisan tanah bagian dalam dengan daya dukung yang besar.
91
Gambar Pondasi Tiang Pancang
Sumber: (Jumantoro, 2015)
b. Upper structure
Yaitu komponen-komponen yang menghasilkan suatu wujud bangunan. Bagiannya adalah
seluruh bagian struktur dari bangunan yang ada diatas permukaan tanah, yaitu kerangka-
kerangka pemikul bangunan tersebut (structural part), dalam hal ini kerangka-kerangka beton
bertulang, beton pra tekan, ataupun kerangka baja dari suatu bangunan. Upper Structure yang
digunakan pada bangunan ini adalah struktur rangka kaku (rigid frame structure). Struktur ini baik
untuk bangunan tinggi karena kekakuannya yang terbentuk dari permukaan grid kolom dengan
balok.
Sistem konstruksi yang direncanakan adalah sistem konstruksi beton. Konstruksi beton
digunakan karena mempunyai keuntungan seperti bahan mudah didapat dan mudah dalam
pelaksanaan, memiliki kesan kokoh.
Contoh pola grid
Sumber: (Gentabaja, 2013)
92
Contoh Kerangka Beton
Sumber: (Ronny, 2018)
5.5.2 Sistem Unsur
Modul merupakan salah satu penunjang untuk mendapatkan perencanaan ruang yang
efisien dan fleksibilitas tanpa mengurangi kenyamanan dan estetika. Unsur ada dua macam,
yaitu:
a. Unsur Vertikal
Yaitu jarak antar lantai satu dengan lantai lain secara horizontal. Tinggi dari lantai ke lantai
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
- Tinggi dari langit-langit (plafond) ke langit di atasnya, ruang pada plafond digunakan sebagai
perletakan jaringan Mechanical Electrical (ME). Tinggi dari modul ini ditentukan oleh:
• Besarnya saluran-saluran dari servis mekanis (ducting AC, exhaust, kabel-kabel listrik, dll).
• Besarnya dimensi dari balok portal penyangga lantai.
- Tinggi dari lantai ke plafond, ruang yang ada di antaranya digunakan sebagai unit kamar
hotel.
b. Unsur Horizontal
Faktor yang mempengaruhi unsur horizontal, adalah:
- Tata letak furniture
- Aktivitas efektif dari ruang-ruang kamar, pengelola, dan penunjang
- Jalur sirkulasi
- Dimensi bahan bangunan dengan standar yang ada di pasaran.
Kedua unsur ini harus tahan terhadap gaya tekuk dan lentur.
93
Pemilihan bahan bangunan dalam perancangan dilakukan dengan pertimbangan sebagai
berikut:
- Sesuai dengan sistem struktur, unsur, dan konstruksi bangunan.
- Kesan bangunan atau ruang yang ditampilkan dengan permainan tekstur dan warna.
- Kekuatan dan kemudahan perawatan bahan bangunan yang digunakan.
sumber: (Bara'ah, 2016)