BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf ·...

53
66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Turi yang beralamatkan di Desa Turi, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Seperti sekolah pada umumnya yang mempunyai visi dan misi. SMP Negeri 1 Turi mempunyai Visi yaitu berakhlak mulia, berprestasi, kompetitif, dan berbudaya. Selain visi, SMP Negeri 1 Turi mempunyai misi. Misi yang dilakukan untuk meraih visi tersebut adalah sebagai berikut: a. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dianutnya kepada peserta didik, sebagai sumber kearifan dalam bertindak. b. Mengoptimalkan pembelajaran dan bimbingan terhadap peserta didik secara efektif dan efisien. c. Mengoptimalkan keterampilan, IPTEK, Seni, dan Olahraga kepada peserta didik sebagai wahana berkompetensi. d. Melatih peserta didik dalam hidup berbudaya dan peduli lingkungan. Tujuan dari SMP N 1 Turi yaitu: a. Menghasilkan lulusan yang taguh iman, IPTEK , dan Seni. b. Menghasilkan lulusan yang berprestasi bidang akademik dan non akademik. c. Menanamkan jiwa kompetitif dan beretos kerja bagi warga sekolah.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf ·...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Turi yang

beralamatkan di Desa Turi, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman

Yogyakarta. Seperti sekolah pada umumnya yang mempunyai visi dan

misi. SMP Negeri 1 Turi mempunyai Visi yaitu berakhlak mulia,

berprestasi, kompetitif, dan berbudaya. Selain visi, SMP Negeri 1 Turi

mempunyai misi. Misi yang dilakukan untuk meraih visi tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama

yang dianutnya kepada peserta didik, sebagai sumber kearifan dalam

bertindak.

b. Mengoptimalkan pembelajaran dan bimbingan terhadap peserta didik

secara efektif dan efisien.

c. Mengoptimalkan keterampilan, IPTEK, Seni, dan Olahraga kepada

peserta didik sebagai wahana berkompetensi.

d. Melatih peserta didik dalam hidup berbudaya dan peduli lingkungan.

Tujuan dari SMP N 1 Turi yaitu:

a. Menghasilkan lulusan yang taguh iman, IPTEK , dan Seni.

b. Menghasilkan lulusan yang berprestasi bidang akademik dan non

akademik.

c. Menanamkan jiwa kompetitif dan beretos kerja bagi warga sekolah.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

67

d. Pembiasaan berbudaya dan peduli lingkungan.

Lokasi SMP Negeri 1 Turi cukup mendukung untuk proses

kegiatan belajar mengajar karena terletak didaerah yang memiliki suasana

lingkungan yang kondusif dan didukung juga dengan lokasi sekolah di

kaki gunung merapi sehingga memiliki udara yang sejuk. Lokasi sekolah

ini cukup strategis karena terletak tidak jauh dari jalan raya dan sekolah

bisa dijangkau dengan menggunakan sepeda.

SMP Negeri 1 Turi mempunyai 12 ruang kelas yang terbagi atas 4

ruangan untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan kelas IX. Sekolah

SMP Negeri 1 Turi juga dilengkapi dengan laboratorium komputer, ruang

perpustakaan, ruang guru, ruang kepala sekolah, musholah, UKS, BK,

TU, ruang koperasi, ruang perlengkapan/ gudang, kantin, WC,ruang

OSIS, ruang music, ruang PKK, tempat parkir guru dan siswa. Halaman

tengah dimanfaatkan sebagai upacara merangkap lapangan olah raga.

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan dua

kelas sebagai subjek penelitian, yaitu kelas VIII B sebagai kelas control

yang berjumlah 25 siswa dan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen yang

berjumlah 25 siswa jadi total keseluruhan subjek penelitian 50 siswa.

B. Hasil penelitian

1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua kelas untuk diteliti, satu kelas

berperan sebagi kelas eksperimen dan yang satu sebagai kelas kontrol.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

68

Dalam proses pembelajaran siswa kelas eksperimen menggunakan

metode pembelajaran active learning tipe quiz team, pada kelas kontrol

tetap menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah.

Pelaksanaan proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan

menerapkan metode pembelajaran active learning tipe quiz team, dan

kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dapat di jelaskan

sebagai berikut:

a. Pembelajaran kelas Eksperimen

Kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen pada

penelitian ini adalah kelas VIII D, SMP Negeri 1 Turi tahun ajaran

2013/ 2014. Proses pembelajaran dilaksanakan 2 kali pertemuan.

Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam proses pembelajaran

yang diawasi langsung oleh guru mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas

eksperimen dengan menerapkan metode pembelajaran active

learning tipe quiz team dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Kegiatan awal pada kelas eksperimen diawali dengan

kegiatan pretest yang dilaksanakan untuk mengetahui kondisi

prestasi belajar siswa sebelum diberikan perlakukan.

Penyampaian SK, KD, dan indikator pembelajaran, kemudian

dilakukan apersepsi.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

69

2) Kegiatan inti

Kegiatan inti dalam proses pembelajaran menggunakan

metode meliputi kegiatan: Guru menunjukkan peta konsep

tentang sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara

sebagai pelaksana kedaulatan rakyat, Guru menjelaskan garis

besar materi, Guru menyampaikan langkah-langkah metode

pembelajaran active learning tipe quiz team, kemudian

dilanjutkan dengan menyampaikan teknis pelaksanaan active

learning tipe quiz team yang bertujuan agar siswa paham dan

mengerti kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pembagian tim, yaitu siswa dalam kelas eksperimen dibagi ke

dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa.

Peneliti membagi siswa di kelas eksperimen menjadi 5 kelompok

belajar. Peneliti dan siswa membagi kelompok belajar secara

bersama-sama. Data kelompok belajar siswa pada kelas

eksperimen dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:

Tabel 9

Kelompok Belajar Kelas Eksperimen (Kelas VIIID) Kelompok I Kelompok II Kelompok III

1. Asnan

2. Dwi

3. Nony

1. Ella

2. Erik

3. Kukuh

1. Audri

2. dhoni

3. fajar

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

70

4. Wening

5. Teguh

4. Laila

5. Yasni

4. isno

5. yuni

Kelompok IV Kelompok V

1. jevinsa

2. debika

3. Rosita

4. Wisnu

5. Afifah

1. Bimo

2. Danang

3. Heni

4. Niken

5. Nisa

Siswa diberi tugas yang dikerjakan secara berkelompok

dengan kelompok belajar yang telah dibentuk sebelumnya. Kegiatan

selanjutnya adalah pelaksanaan game bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan individu dalam menguasai materi yang telah

disampaikan oleh peneliti dan dipelajari bersama dalam kelompok

belajar yang telah dibentuk sebelumnya.

Siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, akan

mendapatkan skor. Kelompok yang mampu mendapatkan jumlah skor

tertinggi dari kelompok lain akan menjadi pemenang dalam game

tersebut. Kelompok yang menjadi pemenang dalam game yaitu

kelompok D. Perolehan skor game kelas eksperimen dapat dilihat

pada tabel 10 berikut ini:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

71

Tabel 10.

Skor Game Kelas Eksperimen

Kelompok Skor

Kelompok A

Kelompok B

Kelompok C

Kelompok D

Kelompok E

4

6

5

7

3

3) Kegiatan akhir

Kegiatan akhir dalam proses belajar mengajar pada kelas

eksperimen adalah tanya jawab dengan siswa, penarikan kesimpulan

dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian

dilanjutkan dengan pelaksanaan postest yang bertujuan untuk

memperoleh data prestasi belajar siswa setelah pelaksanaan

pembelajaran dengan metode active learning tipe quiz team. Siswa

kembali diminta untuk mengisi kuesioner motivasi belajar siswa,

untuk memperoleh data motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan

pembelajaran dengan metode active learning tipe quiz team.

b. Pembelajaran Kelas Kontrol

Kelas yang berperan sebagai kelas kontrol pada penelitian ini

adalah kelas VIIIB, SMP Negeri 1 Turi tahun ajaran 2013/ 2014. Proses

pembelajaran dilaksanakan 2 kali pertemuan. Peneliti bertindak sebagai

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

72

pengajar dalam proses pembelajaran yang diawasi langsung oleh guru

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pelaksanaan kegiatan

pembelajaran pada kelas kontrol dengan menerapkan metode ceramah

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Kegiatan awal pada kelas kontrol diawali dengan kegiatan pretest

yang dilaksanakan untuk mengetahui kondisi prestasi belajar siswa

sebelum kegiatan pembelajaran. Penyampaian SK, KD, dan

indikator pembelajaran, kemudian dilakukan apersepsi.

2) Kegiatan inti

Kegiatan inti dalam proses pembelajaran dengan metode ceramah

meliputi kegiatan penyampaian materi kepada siswa oleh peneliti.

3) Kegiatan akhir

Kegiatan akhir dalam proses belajar mengajar pada kelas kontrol

adalah tanya jawab dengan siswa, penarikan kesimpulan dari

kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian

dilanjutkan dengan pelaksanaan posttest yang bertujuan untuk

memperoleh data prestasi belajar siswa setelah pelaksanaan

pembelajaran dengan metode ceramah. Siswa kembali diminta untuk

mengisi kuesioner motivasi belajar siswa, untuk memperoleh data

motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan

metode ceramah.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

73

C. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode

pembelajaran active learning tipe quiz team pada pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa Kelas VIII

SMP Negeri 1 Turi tahun Pelajaran 2013 / 2014.

1. Data Motivasi Belajar

Data hasil variabel motivasi belajar siswa dengan 28 butir

pernyataan dan jumlah responden 25 siswa adalah sebagai berikut.

a. Data Pre Motivasi Belajar Kelas Eksperimen

Berdasarkan data motivasi awal siswa kelas eksperimen dengan

menggunakan metode pembelajaran active learning tipe quiz team

diperoleh daari angket motivasi belajar siswa mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan dengan jumlah responden sebanyak 25

siswa. Data pretest motivasi belajar kelas eksperimen yang diolah

menggunakan program SPSS, maka diperoleh skor tertinggi sebesar

97,00 dan skor terendah sebesar 63,00. Hasil analisis menunjukkan

rerata (mean) sebesar 77,88, median 78,00, modus 65,00 dan standar

deviasi sebesar 9,40.

Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan

rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari

perhitungan diketahui bahwa n = 25 sehingga diperoleh banyak kelas

1 + 3.3 log 25 = 5,613 dibulatkan menjadi 6 kelas interval. Rentang

data dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

74

diperoleh rentang data sebesar 97,00-63,00 = 34,00. Dengan diketahui

rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 5,67

dibulatkan menjadi 5,7. Tabel distribusi frekuensi pre motivasi belajar

siswa sebagai berikut:

Tabel 11

Distribusi Frekuensi Pre Motivasi Belajar Kelas Eksperimen

No. Interval Frekuensi Persentase

1 92.0 - 97.7 2 8.0%

2 86.2 - 91.9 2 8.0%

3 80.4 - 86.1 7 28.0%

4 74.6 - 80.3 5 20.0%

5 68.8 - 74.5 3 12.0%

6 63.0 - 68.7 6 24.0%

Jumlah 25 100.0%

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Berdasarkan distribusi frekuensi variabel pretest motivasi

belajar siswa di atas dapat digambarkan grafik sebagai berikut:

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

75

Gambar 1. Distribusi Frekuensi Variabel Pretest Motivasi Belajar

Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi variabel

pretest motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebagian besar

terdapat pada interval 80,4-86,1 sebanyak 7 siswa (28%), sedangkan

paling sedikit terdapat pada interval 92,0-97,7 dan interval 86,2-91,9

sebanyak 2 siswa (8%). Sisanya berada pada interval 74,6-80,3

sebanyak 5 siswa (20%), interval 68,8-74,5 sebanyak 3 siswa (12%),

serta interval 63,0-68,7 sebanyak 6 siswa (24%).

Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai

minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) diketahui yaitu 28 dan

112, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan

rumus Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi)

dengan rumus Sdi = 1/6 (Xmax-Xmin). Berdasarkan acuan norma di

atas, mean ideal variabel pre motivasi siswa pada kelas eksperimen

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

76

adalah 70. Standar deviasi ideal adalah 14.00. Dari perhitungan di

atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut:

Baik = X ≥ Mi + Sdi

= ≥ 84

Cukup = Mi – SDi ≤ X < Mi + Sdi

= 56,00 ≤ X < 84,00

Kurang = X< Mi – Sdi

= < 56,00

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel

kecenderungan pre motivasi siswa kelas eksperimen sebagai berikut:

Tabel 12

Kategorisasi Pre Motivasi Siswa Kelas Eksperiemen

No Skor

Frekuensi

Kategori

Frekuensi Persentase %

1 ≥ 84 8 32% Baik

2 56-84 17 68% Cukup

3 <56 0 0,0% Kurang

Total 25 100,0

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan kecenderungan

variabel pretest motivasi belajar siswa kelas eksperimen pada

kategori cukup sebesar 68%, kemudian kategori baik sebesar 32%.

Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa

mayoritas kecenderungan pretest motivasi belajar siswa pada

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

77

kategori baik. Kategori kecenderungan pretest motivasi belajar kelas

eksperimen dapat dilihat dalam diagram dibawah ini.

Gambar 2. Diagram Pie Kecenderungan Variabel Pre Motivasi

Belajar Kelas Eksperimen

Dari Tabel 12 dan gambar 2, kategori kecenderungan perolehan

variabel pre motivasi belajar siswa kelas eksperiemen dapat diketahui

terdapat 8 siswa (32%) yang skornya termasuk kategori baik dan

sebanyak 17 siswa (68%) dalam kategori cukup. Dari hasil tersebut

dapat diketahui sebagian besar kecenderungan perolehan variabel pre

motivasi belajar siswa kelas eksperiemen adalah kategori cukup.

b. Data Post Motivasi Belajar Kelas Eksperimen

Berdasarkan data motivasi belajar post kelas eksperimen

diperoleh dari angket yang disebar kepada 25 siswa kelas eksperimen.

Data post motivasi belajar menggunakan metode pembelajaran active

learning tipe quiz team yang diolah menggunakan program SPSS,

maka diperoleh skor tertinggi sebesar 102,00 dan skor terendah

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

78

sebesar 72,00. Hasil analisis menunjukkan rerata (mean) sebesar 85,76

median 86,00, modus 78,00 dan standar deviasi sebesar 9,68.

Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan

rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari

perhitungan diketahui bahwa n = 25 sehingga diperoleh banyak kelas

1 + 3.3 log 25 = 5,61 dibulatkan menjadi 6 kelas interval. Rentang

data dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga

diperoleh rentang data sebesar 102,0-72,0 = 30,00. Dengan diketahui

rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 5,00

dibulatkan menjadi 5. Tabel distribusi frekuensi posttest motivasi

belajar siswa menggunakan metode pembelajaran active learning tipe

quiz team sebagai berikut:

Tabel 13

Distribusi Frekuensi Posttest Motivasi Belajar Siswa Menggunakan

Metode Pembelajaran Active Learning tipe Quiz Team Kelas

Eksperimen

No Interval Frekuensi Persentase

1 97.5 - 102.5 3 12.0%

2 92.4 - 97.4 6 24.0%

3 87.3 - 92.3 2 8.0%

4 82.2 - 87.2 4 16.0%

5 77.1 - 82.1 4 16.0%

6 72.0 - 77.0 6 24.0%

Jumlah 25 100.0%

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

79

Berdasarkan distribusi frekuensi posttest variabel motivasi

belajar siswa metode pembelajaran active learning tipe quiz team di

atas dapat digambarkan grafik sebagai berikut:

Gambar 3. Distribusi Frekuensi Variabel Posttest Motivasi Belajar

Siswa Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi variabel

motivasi belajar siswa menggunakan metode pembelajaran active

learning tipe quiz team kelas eksperimen sebagian besar terdapat

pada interval 92,4-97,4 dan 72,0-77,0 sebanyak 6 siswa (24%),

sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 87,3-92,3 sebanyak 2

siswa (8%). Sisanya berada pada interval 97,5-102-5 sebanyak 3

siswa (12%), interval 82,2-87,2 dan interval 77,1-82,1 sebanyak 4

siswa (16%).

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

80

Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai

minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) diketahui yaitu 28 dan

112, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan

rumus Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi)

dengan rumus Sdi = 1/6 (Xmax-Xmin). Berdasarkan acuan norma di

atas, mean ideal variabel post motivasi siswa pada kelas eksperimen

adalah 70. Standar deviasi ideal adalah 14.00. Dari perhitungan di

atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut:

Baik = X ≥ Mi + Sdi

= ≥ 84,00

Cukup = Mi – SDi ≤ X < Mi + Sdi

= 56,00 ≤ X < 84,00

Kurang = X< Mi – Sdi

= < 56,00

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi

motivasi siswa menggunakan metode pembelajaran active learning

tipe quiz team kelas eksperimen sebagai berikut:

Tabel 14

Motivasi Belajar Menggunakan Metode Active Learning tipe Quiz

Team Kelas Eksperiemen

No Skor

Frekuensi

Kategori

Frekuensi Persentase %

1 ≥ 84 14 56% Baik

2 56-84 11 44% Cukup

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

81

3 <56 0 0,0% Kurang

Total 25 100,0

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan kecenderungan

variabel post motivasi belajar siswa dengan metode pembelajaran

active learning tipe quiz team pada kategori cukup sebesar 44%,

kemudian kategori baik sebesar 56%. Dengan demikian dari hasil

yang diperoleh dapat dikatakan bahwa mayoritas kecenderungan

post motivasi belajar siswa dengan metode pembelajaran active

learning tipe quiz team pada kategori baik. Kategori kecenderungan

motivasi belajar kelas eksperimen dapat dilihat dalam diagram

dibawah ini.

Gambar 4. Diagram Pie Kecenderungan Variabel Post Motivasi

Belajar dengan Metode Pembelajaran Active Learning tipe Quiz

Team Kelas Eksperimen

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

82

Dari Tabel 14 dan gambar 4, kategori kecenderungan perolehan

variabel post motivasi belajar siswa dengan metode pembelajaran

active learning tipe quiz team kelas eksperiemen dapat diketahui

terdapat 14 siswa (56%) yang skornya termasuk kategori baik dan

sebanyak 11 siswa (44%) dalam kategori cukup. Dari hasil tersebut

dapat diketahui sebagian besar kecenderungan perolehan variabel post

motivasi belajar siswa dengan metode pembelajaran active learning

tipe quiz team kelas eksperiemen adalah kategori baik.

c. Data Pre Motivasi Belajar Kelas Kontrol

Data motivasi belajar kelas kontrol dengan menggunkan metode

pembelajaran ceramah diperoleh dari angket motivasi belajar siswa

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan jumlah

responden sebanyak 25 siswa. Data pre motivasi belajar diolah

menggunakan program SPSS, maka diperoleh skor tertinggi sebesar

90,00 dan skor terendah sebesar 59,00. Hasil analisis menunjukkan

rerata (mean) sebesar 77,52, median 79,00, modus 79,00 dan standar

deviasi sebesar 7,036.

Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan

rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari

perhitungan diketahui bahwa n = 25 sehingga diperoleh banyak kelas

1 + 3.3 log 25 = 5,61 dibulatkan menjadi 6 kelas interval. Rentang

data dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga

diperoleh rentang data sebesar 90,00-59,00 = 31,00. Dengan diketahui

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

83

rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 5,17

dibulatkan menjadi 5,2. Tabel distribusi frekuensi variabel motivasi

belajar siswa kelas kontrol disajikan sebagai berikut:

Tabel 15

Distribusi Frekuensi Pre Motivasi Belajar dengan Kelas Kontrol

No Interval Frekuensi Persentase

1 85.5 - 90.7 2 8.0%

2 80.2 - 85.4 6 24.0%

3 74.9 - 80.1 10 40.0%

4 69.6 - 74.8 3 12.0%

5 64.3 - 69.5 3 12.0%

6 59.0 - 64.2 1 4.0%

Jumlah 25 100.0%

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Berdasarkan distribusi frekuensi variabel pretest motivasi

belajar siswa kelas kontrol di atas dapat digambarkan grafik sebagai

berikut:

Gambar 5. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Siswa

Kelas Kontrol

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

84

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi variabel

motivasi belajar siswa kelas kontrol sebagian besar terdapat pada

interval 74,9-80,1 sebanyak 10 siswa (40%), sedangkan paling sedikit

terdapat pada interval 59,0-64,2 sebanyak 1 siswa (4%). Sisanya

berada pada interval 85,5-90,7 sebanyak 2 siswa (8%), interval 80,2-

85,4 sebanyak 6 siswa (24%), interval 69,6-74,8 dan interval 64,3-

69,5 sebanyak 3 siswa (12%).

Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai

minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) diketahui yaitu 28 dan

112, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus

Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (Sdi) dengan

rumus Sdi = 1/6 (Xmax-Xmin). Berdasarkan acuan norma di atas, mean

ideal variabel pre motivasi belajar siswa kelas kontrol adalah 70.

Standar deviasi ideal adalah 14.00. Dari perhitungan di atas dapat

dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut:

Baik = X ≥ M + Sdi

= ≥ 56,00

Cukup = M – SD ≤ X < Mi + SD

= 56 ,00 ≤ X < 84,00

Kurang = X< M – Sd

= < 56,00

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

85

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel 8 distribusi

kecenderungan variabel pretest motivasi belajar siswa kelas kontrol

sebagai berikut:

Tabel 16

Distribusi Kecenderungan Variabel Pre Motivasi Belajar Siswa

Kelas Kontrol

No Skor

Frekuensi

Kategori

Frekuensi Persentase %

1 ≥ 56.00 5 20% Baik

2 56.00-84.00 20 80% Cukup

3 <56.00 0 0% Kurang

Total 25 100,0

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan kecenderungan

pretest motivasi belajar siswa kelas kontrol pada kategori baik

sebesar 20% dan kategori cukup sebesar 80%. Dengan demikian dari

hasil yang diperoleh di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan

pretest motivasi siswa kelas kontrol pada kategori cukup. Kategori

kecenderungan pretest motivasi belajar kelas kontrol dapat dilihat

dalam diagram dibawah ini.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

86

Gambar 6. Diagram Pie Kecenderungan Variabel Pretest Motivasi

Belajar Siswa Kelas Kontrol

Dari Tabel 16 dan gambar 6, kategori kecenderungan perolehan

variabel pretest motivasi belajar siswa kelas kontrol dapat diketahui

terdapat 5 siswa (20%) yang skornya termasuk kategori baik dan

sebanyak 20 siswa (80%) dalam kategori cukup. Dari hasil tersebut

dapat diketahui sebagian besar kecenderungan perolehan variabel

pretest motivasi belajar siswa kelas kontrol pada kategori cukup.

d. Data Post Motivasi Belajar kelas kontrol

Berdasarkan data post motivasi belajar siswa dengan

menggunakan metode ceramah diperoleh dari angket motivasi belajar

siswa mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan jumlah

responden sebanyak 25 siswa. Data diolah menggunakan program

SPSS, maka diperoleh skor tertinggi sebesar 92,00 dan skor terendah

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

87

sebesar 60,00. Hasil analisis menunjukkan rerata (mean) sebesar

78,04, median 79,00, modus 70,00 dan standar deviasi sebesar 7,812.

Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan

rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari

perhitungan diketahui bahwa n = 25 sehingga diperoleh banyak kelas

1 + 3.3 log 25 = 5,61 dibulatkan menjadi 6 kelas interval. Rentang

data dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga

diperoleh rentang data sebesar 92,00-60,00 = 32,00. Dengan diketahui

rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 5,3

dibulatkan menjadi 5,3. Tabel distribusi frekuensi variabel post

motivasi belajar siswa dengan metode ceramah disajikan sebagai

berikut:

Tabel 17

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar dengan Metode Ceramah Kelas

Kontrol

No Interval Frekuensi Persentase

1 87.0 - 92.3 2 8.0%

2 81.6 - 86.9 8 32.0%

3 76.2 - 81.5 6 24.0%

4 70.8 - 76.1 4 16.0%

5 65.4 - 70.7 3 12.0%

6 60.0 - 65.3 2 8.0%

Jumlah 25 100.0%

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

88

Berdasarkan distribusi frekuensi variabel posttest motivasi

belajar siswa dengan metode ceramah di atas dapat digambarkan

grafik sebagai berikut:

Gambar 7. Distribusi Frekuensi Variabel Post Motivasi Belajar Siswa

dengan Metode Ceramah pada Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi variabel post

motivasi belajar siswa dengan metode ceramah sebagian besar

terdapat pada interval 81,6-86,9 sebanyak 8 siswa (32%), sedangkan

paling sedikit terdapat pada interval 87,0-92,3 dan interval 60,0-65,3

sebanyak 2 siswa (8%). Sisanya berada pada interval 76,2-81,5

sebanyak 6 siswa (24%), interval 70,8-76,1 sebanyak 4 siswa (16%),

dan interval 65,4-70,7 sebanyak 3 siswa (12%).

Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai

minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) diketahui yaitu 28 dan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

89

84, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus

Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (Sdi) dengan

rumus Sdi = 1/6 (Xmax-Xmin). Berdasarkan acuan norma di atas, mean

ideal variabel post motivasi belajar siswa dengan metode ceramah

adalah 70. Standar deviasi ideal adalah 14.00. Dari perhitungan di

atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut:

Baik = X ≥ M + Sdi

= ≥ 56,00

Cukup = M – SD ≤ X < Mi + SD

= 56,00 ≤ X < 84,00

Kurang = X< M – Sd

= < 84,00

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel 17 distribusi

kecenderungan variabel posttest motivasi belajar siswa dengan metode

ceramah sebagai berikut:

Tabel 18

Distribusi Kecenderungan Variabel Posttest Motivasi Belajar

dengan Metode Ceramah Kelas Kontrol

No Skor

Frekuensi

Kategori

Frekuensi Persentase %

1 ≥ 42 6 24% Baik

2 28-41 19 76% Cukup

3 <28 0 0% Kurang

Total 25 100,0

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

90

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan post motivasi belajar

siswa menggunakan metode ceramah pada kelas kontrol pada

kategori baik sebesar 24% dan kategori cukup sebesar 76%. Dengan

demikian dari hasil yang diperoleh di atas dapat dikatakan bahwa

kecenderungan posttest motivasi siswa menggunakan metode

ceramah kelas kontrol pada kategori cukup. Kategori kecenderungan

post motivasi belajar kelas kontrol dapat dilihat dalam diagram

dibawah ini.

Gambar 8. Diagram Pie Kecenderungan Variabel Post Motivasi

Belajar dengan Metode Ceramah Kelas Kontrol

Dari Tabel 18 dan gambar 8, kategori kecenderungan

perolehan variabel posttest motivasi belajar siswa dengan metode

ceramah kelas kontrol dapat diketahui terdapat 6 siswa (24%) yang

skornya termasuk kategori baik dan sebanyak 19 siswa (76%) dalam

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

91

kategori cukup. Dari hasil tersebut dapat diketahui sebagian besar

kecenderungan perolehan variabel posttest motivasi belajar siswa

dengan metode pembelajaran ceramah kelas kontrol adalah kategori

cukup.

2. Data Prestasi Belajar

Data prestasi belajar dalam penelitian ini menghasilkan dua macam

data, yaitu data skor pretest dan data skor postest pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan baik pada kelas kontrol maupun kelas

eksperimen. Pada kelas eksperimen, tes tersebut untuk membandingkan

hasil pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Turi sebelum dan sesudah diterapkan metode pembelajaran

active learning tipe quiz team . Hasil penelitian pada kelas eksperimen

(metode active learning tipe quiz team ) dan kelas kontrol (metode

ceramah) disajikan sebagai berikut:

a. Data Pretest Prestasi Belajar Kelas Eksperimen

Kelas eksperimen merupakan kelas yang diajar dengan

menggunakan metode active learning tipe quiz team. Sebelum

dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode active

learning tipe quiz team, terlebih dahulu dilakukan pretest, untuk

mengetahui kemampuan belajar siswa sebelum dilakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode active learning tipe

quiz team. Subjek pada pretest kelas eksperimen sebanyak 25 siswa.

Adapun hasil pretest kelas eksperimen pada saat pretest dengan nilai

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

92

terendah adalah 6,8 dan nilai tertinggi sebesar 8,2. Dengan program

SPSS diketahui bahwa skor rerata (mean) yang dicapai siswa kelas

eksperimen pada saat pretest sebesar 7,40; median sebesar 7,10;

mode sebesar 6,80 dan SD sebesar 0,63.

Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan

rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari

perhitungan diketahui bahwa n = 25 sehingga diperoleh banyak kelas

1 + 3.3 log 25 = 5,63 dibulatkan menjadi 6 kelas interval. Rentang

data dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga

diperoleh rentang data sebesar 8,2-6,8 = 1,43. Dengan diketahui

rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 0,24

dibulatkan menjadi 0,3. Tabel distribusi frekuensi variabel pretest

prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan disajikan sebagai

berikut:

Tabel 19

Distribusi Frekuensi Variabel pretest prestasi belajar kelas eksperimen

No. Interval Frekuensi Persentase

1 8.8 - 9.1 0 0.0%

2 8.4 - 8.7 0 0.0%

3 8.0 - 8.3 8 32.0%

4 7.6 - 7.9 4 16.0%

5 7.2 - 7.5 4 16.0%

6 6.8 - 7.1 9 36.0%

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

93

Jumlah 25 100.0%

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Berdasarkan distribusi frekuensi variabel pretest prestasi

belajar kelas eksperimen di atas dapat digambarkan grafik sebagai

berikut:

Gambar 9. Distribusi Frekuensi Variabel Pretest Prestasi Belajar

Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi variabel

pretest prestasi belajar kelas eksperiemen sebagian besar terdapat

pada interval 6,8-7,1 sebanyak 9 siswa (36%), sedangkan paling

sedikit terdapat pada interval 7,6-7,9 dan interval 7,2-7,5 sebanyak 4

siswa (16%). Sisanya berada pada interval 8,0-8,3 sebanyak 8 siswa

(32%), dan untuk interval 88-9,1 dan 8,4-8,7 tidak ada.

Kecenderungan kategorisasi untuk variabel prestasi belajar

mengacu pada nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Nilai

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

94

KKM di SMP Negeri 1 Turi yaitu 75. Berikut ini tabel kategorisasi

kecenderungan perolehan skor posttest prestasi belajar kelas kontrol.

Tabel 20

Kategori Kecenderungan Perolehan Skor Pretest Prestasi Belajar

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas Eksperiemen

No

Kategori

Interval

Frekuensi

Frekuensi

(%)

1 Tuntas 75-100 12 48%

2 Belum tuntas 0-75 13 52%

Jumlah 25 100,0

(Sumber: Data diolah, 2014)

Berdasarkan kategorisasi kecenderungan perolehan skor pretest

prestasi belajar menggunakan metode active learning tipe quiz team

di atas dapat digambarkan diagram sebagai berikut:

Gambar 10: Diagram Pie Kecenderungan Skor Pretest Kelas

Eksperimen

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

95

Dari Tabel 20 dan gambar 10, kategori kecenderungan

perolehan skor pretest prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan

kelas eksperimen dapat diketahui terdapat 12 siswa (48%) yang

skornya termasuk kategori tuntas dan sebanyak 13 siswa (52%)

dalam kategori belum tuntas. Dari hasil tersebut dapat diketahui

sebagian besar kecenderungan skor pretest prestasi belajar kelas

eksperimen adalah kategori belum tuntas.

b. Data Prestasi Belajar Posttest Kelas Eksperimen

Subjek pada posttest kelompok eksperiemen sebanyak 25

siswa dari tes akhir, skor terendah adalah 7,5 dan skor tertinggi yang

dicapai siswa adalah 10,0. Dengan komputer program SPSS

diketahui bahwa skor rerata (mean) yang diraih siswa kelas

eksperimen pada posttest sebesar 8,92; median 8,90; mode sebesar

9,60; dan SD sebesar 0,65.

Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan

menggunakan rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek

penelitian. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 25 sehingga

diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 25 = 5,61 dibulatkan menjadi 6

kelas interval. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal –

nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 10,0-7,5 =

2,5. Dengan diketahui rentang data maka dapat diperoleh panjang

kelas sebesar 0,42. Tabel distribusi frekuensi variabel posttest

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

96

prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan metode active

learning tipe quiz team disajikan sebagai berikut:

Tabel 21.

Distribusi Frekuensi Variabel Posttest Prestasi Belajar Kelas Eksperimen

No Interval Frekuensi Persentase

1 10.0 - 10.4 1 4.0%

2 9.5 - 9.9 6 24.0%

3 9.0 - 9.4 7 28.0%

4 8.5 - 8.9 5 20.0%

5 8.0 - 8.4 4 16.0%

6 7.5 - 7.9 2 8.0%

Jumlah 25 100.0%

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Berdasarkan distribusi frekuensi variabel posttest prestasi

belajar menggunakan metode active learning tipe quiz team di atas

dapat digambarkan grafik sebagai berikut:

Gambar 11. Distribusi Frekuensi Variabel Posttest Prestasi Belajar

Kelas Eksperimen

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

97

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi variabel

posttest prestasi belajar menggunakan metode active learning tipe

quiz team sebagian besar terdapat pada interval 9,0-9,4 sebanyak 7

siswa (28%), sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 10,0-

10,4 sebanyak 1 siswa (4%). Sisanya berada pada interval 9,5-9,9

sebanyak 6 siswa (24%), interval 8,5-8,9 sebanyak 5 siswa (20%),

interval 8,0-8,4 sebanyak 4 siswa (16%), dan interval 7,5-7,9

sebanyak 2 siswa (8%).

Kecenderungan kategorisasi untuk variabel prestasi belajar

mengacu pada nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Nilai

KKM di SMP 1 Turi yaitu 75. Berikut ini tabel kategorisasi

kecenderungan perolehan skor posttest prestasi belajar kelas

eksperimen.

Tabel 22.

Kategorisasi Kecenderungan Perolehan Skor Posttest Prestasi Belajar

Kelas Eksperimen

No

Kategori

Interval

Frekuensi

Frekuensi

(%)

1 Tuntas 75-100 25 100

2 Belum tuntas 0-75 0 0

Total 25 100,0%

(Sumber: Data diolah, 2013)

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

98

Berdasarkan kategorisasi kecenderungan perolehan skor

posttest prestasi belajar menggunakan metode Active Learning tipe

quiz team di atas dapat digambarkan diagram sebagai berikut.

Gambar 12. Diagram Pie Kecenderungan Skor Posttest

Kelas eksperimen

Dari tabel 22 dan gambar 12, kategori perolehan skor posttest

prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas eksperimen

dapat diketahui terdapat 25 siswa (100%) termasuk kategori tuntas

dan siswa yang masuk dalam kategori belum tuntas (0%). Dari hasil

tersebut dapat diketahui sebagian besar kecenderungan skor posttest

hasil belajar PKn kelas eksperimen dalam kategori tuntas.

c. Data Pretest Prestasi Belajar Kelas Kontrol

Kelas kontrol merupakan kelas yang diajar dengan

menggunakan metode ceramah. Sebelum kelas kontrol diberikan

perlakuan, terlebih dahulu dilakukan pretest hasil belajar Pendidikan

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

99

Kewarganegaraan. Subjek pada pretest kelas kontrol sebanyak 25

siswa. Dari hasil belajar awal, skor tertinggi yang dicapai siswa

adalah 8,2 dan skor terendah sebesar 6,4. Dengan komputer program

SPSS versi 20,0 diketahui bahwa skor rerata (mean) yang diraih

siswa kelas kontrol pada saat pretest sebesar 7,40; median sebesar

7,50; mode sebesar 7,90 dan SD sebesar 0,55.

Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan

rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari

perhitungan diketahui bahwa n = 25 sehingga diperoleh banyak kelas

1 + 3.3 log 25 = 5,61 dibulatkan menjadi 6 kelas interval. Rentang

data dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga

diperoleh rentang data sebesar 8,2-6,4 = 1,81. Dengan diketahui

rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 0,30

dibulatkan menjadi 0,3. Tabel distribusi frekuensi variabel pretest

prestasi belajar yang diajar dengan menggunakan metode ceramah

disajikan sebagai berikut:

Tabel 23.

Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Pre test Kelas Kontrol

No Interval Frekuensi Persentase

1 8.4 - 8.7 0 0.0%

2 8.0 - 8.3 3 12.0%

3 7.6 - 7.9 6 24.0%

4 7.2 - 7.5 9 36.0%

5 6.8 - 7.1 5 20.0%

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

100

6 6.4 - 6.7 2 8.0%

Jumlah 25 100.0%

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Berdasarkan distribusi frekuensi variabel pretest prestasi

belajar menggunakan metode ceramah di atas dapat digambarkan

grafik sebagai berikut:

Gambar 13. Distribusi Frekuensi Variabel Pretest Prestasi Belajar

Kelas kontrol

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi variabel

pretest prestasi belajar dengan menggunakan metode ceramah

sebagian besar terdapat pada interval 7,2-7,5 sebanyak 9 siswa

(36%), sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 6,4-6,7

sebanyak 2 siswa (8%). Sisanya berada pada interval 8,0-8,3

sebanyak 3 siswa (12%), interval 7,6-7,9 sebanyak 6 siswa (24%),

dan interval 6,8-7,1 sebanyak 5 siswa (20%) dan untuk interval 8,4-

8,7 tidak ada.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

101

Kecenderungan kategorisasi untuk variabel prestasi belajar

mengacu pada nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Nilai

KKM di SMP Negeri 1 Turi yaitu 75. Berikut ini tabel kategorisasi

kecenderungan perolehan skor posttest prestasi belajar kelas kontrol.

Tabel 24

Kategorisasi Perolehan Skor Pretest Kelas Kontrol

No

Kategori

Interval

Frekuensi

Frekuensi

(%)

1 Tuntas 75-100 14 56

2 Belum tuntas 0-75 11 44

Jumlah 25 100,0

(Sumber: Data diolah, 2014)

Berdasarkan kategorisasi kecenderungan perolehan skor pretest

prestasi belajar menggunakan metode ceramah di atas dapat

digambarkan diagram sebagai berikut:

Gambar 14. Diagram Pie Kecenderungan Skor Pretest

Kelas Kontrol

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

102

Dari Tabel 24 dan gambar 14, kategori perolehan skor pretest

prestasi belajar kelas kontrol dapat diketahui terdapat 14 siswa

(56%) yang skornya termasuk kategori tuntas, dan sebanyak 11

siswa (44%)yang masuk dalam kategori belum tuntas. Dari hasil

tersebut dapat diketahui sebagian besar kecenderungan skor pretest

prestasi belajar Pendidikan Kewargnegaraan kelas kontrol adalah

kategori tuntas.

d. Data Posttest Kelas Kontrol

Pemberian posttest prestasi belajar Pendidikan

Kewarganegaraan kelas kontrol dilakukan untuk melihat pencapaian

peningkatan hasil belajar Pendididkan Kewarganegaraan dengan

menggunakan metode ceramah. Subjek pada posttest kelas kontrol

sebanyak 25 siswa. Dari hasil tes akhir (posttest), skor tertinggi yang

dicapai siswa adalah 9,6 dan skor terendah adalah 6,4. Dengan

komputer program SPSS, diketahui bahwa skor rerata (mean) yang

diraih siswa kelas kontrol pada saat posttest sebesar 7,55; median

sebesar 7,50 ; mode sebesar 7,90; dan SD sebesar 0,78.

Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan

menggunakan rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek

penelitian. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 25 sehingga

diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 25 = 5,61 dibulatkan menjadi 6

kelas interval. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal –

nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 9,6 - 6,4 =

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

103

3,2. Dengan diketahui rentang data maka dapat diperoleh panjang

kelas sebesar 0,5 dibulatkan menjadi 0,5. Tabel distribusi frekuensi

variabel posttest prestasi belajar menggunakan metode ceramah

sebagai berikut:

Tabel 25

Distribusi Frekuensi Variabel Posttest Prestasi Belajar Kelas Kontrol

No Interval frekuensi Persentase

1 9.4 - 9.9 1 4.0%

2 8.8 - 9.3 1 4.0%

3 8.2 - 8.7 4 16.0%

4 7.6 - 8.1 5 20.0%

5 7.0 - 7.5 8 32.0%

6 6.4 - 6.9 6 24.0%

Jumlah 25 100.0%

(Sumber: Hasil olah data, 2014)

Berdasarkan distribusi frekuensi variabel posttest prestasi

belajar menggunakan metode ceramah di atas dapat digambarkan

grafik sebagai berikut:

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

104

Gambar 15. Distribusi Frekuensi Post Test Prestasi Belajar

Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi variabel

prestasi belajar menggunakan metode ceramah sebagian besar

terdapat pada interval 7,0-7,5 sebanyak 8 siswa (32%), sedangkan

paling sedikit terdapat pada interval 9,4-9,9 dan interval 8,8-9,3

sebanyak 1 siswa (4%). Sisanya berada pada interval 8,2-8,7

sebanyak 4 siswa (16%), interval 7,6-8,1 sebanyak 5 siswa (20%),

dan interval 6,4-6,9 sebanyak 6 siswa (24%).

Kecenderungan kategorisasi untuk variabel prestasi belajar

mengacu pada nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Nilai

KKM di SMP 1 Turi yaitu 75. Berikut ini tabel kategorisasi

kecenderungan perolehan skor posttest prestasi belajar kelas kontrol.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

105

Tabel 26

Kategorisasi Kecenderungan Perolehan Skor Posttest Prestasi

Belajar Kelas Kontrol

No

Kategori

Frekuensi

Frekuensi (%)

1 Tuntas 75-100 15 60%

2 Belum tuntas 0-75 10 40%

Jumlah 25 100,0

(Sumber: Data diolah, 2014)

Berdasarkan kategorisasi kecenderungan perolehan skor posttest

prestasi belajar menggunakan metode ceramah di atas dapat

digambarkan diagram sebagai berikut:

Gambar 16. Diagram Pie Kecenderungan Skor Posttest Prestasi

Belajar Kelas Kontrol

Dari Tabel 26 dan gambar 16, kategori kecenderungan

perolehan skor posttest prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan

kelas kontrol dapat diketahui terdapat 15 siswa sudah tuntas (60%)

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

106

dan sebanyak 10 siswa dalam kategori belum tuntas (40%). Dari

hasil tersebut dapat diketahui sebagian besar kecenderungan skor

posttest prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas kontrol

dalam kategori tuntas.

3. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas variabel dilakukan dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov. Kriteria penerimaan normalitas adalah jika nilai

signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari α = 0,05 maka distribusinya

dikatakan normal, sebaliknya jika lebih kecil dari α = 0,05 maka

distribusinya dikatakan tidak normal. Di bawah ini disajikan hasil

perhitungan untuk semua variabel:

Tabel 27

Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Motivasi Belajar dan

Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

No

Data

Sig (p)

Keterangan

1 Pretest motivasi

kelas eksperimen

0,935 Signifikansi > 0,05 = normal

2 Posttest motivasi

kelas eksperimen

0,564 Signifikansi > 0,05 = normal

3 Pretest motivasi

kelas control

0,920 Signifikansi > 0,05= normal

4 Posttest motivasi 0,928 Signifikansi > 0,05= normal

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

107

kelas control

5 Pretest prestasi

kelas eksperimen

0,126 Signifikansi > 0,05= normal

6 Posttest prestasi

kelas eksperimen

0,287 Signifikansi > 0,05 = normal

7 Pretest prestasi

kelas kontrol

0,416 Signifikansi > 0,05= normal

8 Posttest prestasi

kelas kontrol

0,832 Signifikansi > 0,05 = normal

Berdasarkan hasil perhitungan program SPSS versi 20.0, dapat

diketahui bahwa sebaran data normal. Dari hasil perhitungan normalitas

sebaran data motivasi belajar serta pretest dan posttest prestasi belajar

Pendididkan Kewarganegaraan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen,

dalam penelitian ini berdistribusi normal, karena mempunyai nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (p>0,05). Jadi, data ini telah

memenuhi syarat untuk dianalisis.

4. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hipotesis Pertama

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh posistif

penggunaan metode pembelajaran active learning tipe quiz team terhadap

motivasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Turi”. Analisis yang

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

108

digunakan adalah uji-t dengan bantuan program SPSS. Syarat data bersifat

signifikan apabila p lebih kecil dari 0,05 atau .

Tabel 28

Rangkuman Hasil Uji-t Post Motivasi Belajar antara Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Kelompok

Rata-

rata

t tabel

df= 48 t hitung

P

value

mean

difference

5% 1%

Eksperimen 85,76

2,021 2,704 3,103 0,003 7,72

Kontrol 78,04

(Sumber: data diolah, 2014)

Dari Tabel 28, dapat diketahui besar nilai thitung lebih besar dari pada

ttabel (thitung: 3,103 > ttabel: 2,021), dan nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih

kecil dari nilai taraf signifikansi 5% (0,003<0,05). Dengan demikian hasil

uji-t tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan motivasi

belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Turi antara yang menggunakan

metode active learning tipe quiz team (kelas eksperimen) dengan siswa

yang menggunakan metode ceramah (kelas kontrol). Dengan demikian,

ada pengaruh positif penggunaan metode pembelajaran aktif tipe active

learning tipe quiz team terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Turi. Hal ini dijelaskan dari tabel di atas dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Turi.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

109

b. Hipotesis kedua

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh positif

penggunaan metode pembelajaran active learning tipe quiz team terhadap

prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Turi”. Analisis yang

digunakan adalah uji-t dan perhitungannya dengan bantuan program

SPSS. Syarat data bersifat signifikan apabila p lebih kecil dari 0,05 atau

.

Tabel 29

Rangkuman Hasil Uji-t antara Kelas Posttest Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelompok

Rata-

rata

t tabel

df= 48 t hitung

P

value

mean

difference

5% 1%

Eksperimen 8,9240

2,021 2,704 6,707 0,000 1,3720

Kontrol 7,5520

(Sumber: data diolah, 2014)

Dari Tabel 29, dapat diketahui besar nilai thitung lebih besar daripada

ttabel (thitung: 6,707 > ttabel: 2,021), dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih

kecil dari nilai taraf signifikansi 5% (0,000 <0,05). Dengan demikian hasil

uji-t tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan prestasi

belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Turi antara menggunakan metode

active learning tipe quiz team lebih berpengaruh daripada metode

ceramah. Dengan demikian, ada pengaruh positif penggunaan metode

pembelajaran aktif tipe active learning tipe quiz team terhadap prestasi

belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Turi. Hal ini dijelaskan dari tabel di

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

110

atas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1

Turi.

C. Gain Score

Untuk menguji seberapa besar efektivitas perlakuan yang diberikan,

digunakan perhitungan gain score. Perhitungan gain score bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar keefektifan metode pembelajaran active learning

tipe quiz team dibandingkan dengan metode ceramah terhadap motivasi

belajar dan prestasi belajar siswa. Data yang digunakan adalah data angket

motivasi belajar dan data tes prestasi belajar siswa di kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Berikut ini hasil perhitungan gain score data motivasi belajar

dan prestasi belajar siswa.

Tabel 30

Hasil Perhitungan Gain Score

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Gain Score Kategori

Efektivitas

Gain Score Kategori

Efektivitas

Motivasi

Belajar

0,39 Sedang 0,08 Rendah

Prestasi

Belajar

0,58 Sedang 0,09 Rendah

(Sumber: data diolah, 2014)

Berdasarkan hasil perhitungan gain score tersebut dapat diketahui

bahwa data motivasi belajar dan prestasi belajar untuk kelas eksperimen yang

menggunakan active learning tipe quiz team masing-masing memperoleh gain

score sebesar 0,39 dan 0,58. Dari gain score tersebut menunjukkan bahwa

motivasi belajar dan prestasi belajar siswa yang menggunakan metode active

learning tipe quiz team dalam pembelajaran memiliki efektivitas dalam

kategori sedang. Sementara data motivasi belajar dan prestasi belajar untuk

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

111

kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah memperoleh gain score

masing-masing sebesar 0,08 dan 0,09. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi

belajar dan prestasi belajar siswa yang menggunakan metode ceramah dalam

pembelajaran memiliki efektivitas dalam kategori rendah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dan

prestasi belajar siswa yang menggunakan metode active learning tipe quiz

team lebih efektif dibandingkan siswa yang menggunakan metode ceramah

dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

D. Pembahasan

1. Pelaksanaan Metode Pembelajaran active learning tipe quiz team dan

ceramah

Tipe quiz team termasuk salah satu cabang dari metode pembelajaran

active learning yang dikembangkan oleh Melvin L. Silberman. Metode

pembelajaran active learning tipe quiz team itu sendiri merupakan proses

pembelajaran dimana siswa meningkatkan kemampuan tanya jawab

terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan

tidak menakutkan dan juga dituntut aktif berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran di kelas, semua kemampuan yang dimiliki siswa harus

digunakan untuk membangun pengetahuannya sendiri sehingga siswa

dapat memecahkan masalahnya sendiri dan menerapkan apa yang siswa

pelajari. Metode ini digunakan untuk menguatkan kembali,

mengklarifikasi dan meringkas poin-poin kunci pembelajaran di kelas.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

112

Kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan

pembelajaran active learning tipe quiz team diawali dengan guru

memberi salam dan apersepsi. Kemudian langkah-langkah pembelajaran

selanjutnya yaitu sebagai berikut: Pertama, pilihlah topik yang dapat

dipresentasikan dalam tiga atau empat bagian. Kedua, bagilah siswa

menjadi tiga atau empat tim. Ketiga, jelaskan bentuk sesinya dan

mulailah presentasi. Batasi presentasi sampai 10 menit atau kurang.

Keempat, minta tim A menyiapkan kuis yang berjawaban singkat. Kuis

ini tidak memakan waktu lebih dari lima menit untuk persiapan. Tim B

dan C memanfaatkan waktu untuk meninjau catatan mereka. Kelima, tim

A menguji anggota tim B. Jika tim B tidak bias menjawab, maka tim C

diberi kesempatan untuk menjawabnya. Keenam, tim A menlanjutkan ke

pertanyaan selanjutnya kepada anggota tim C, dan ulangi prosesnya.

Ketujuh, ketika kuis selesai, lanjutkan dengan bagian kedua pelajaran

anda, dan tunjukan tim B sebagai pemimpin kuis. Kedelapan, setelah tim

B menyelesaikan ujian tersebut, lanjutkan dengan bagian ketiga dan

tentukan tim C sebagai pemimpin kuis.

Melalui pembelajaran metode ini siswa dituntut untuk lebih aktif

dalam kegiatan pembelajaran, dan membantu siswa untuk lebih paham

akan materi pelajaran yang diajarkan, sehingga metode pembelajaran

active learning tipe quiz team siswa akan lebih tertarik untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas secara

antusias. Oleh karena itu, motivasi belajar siswa terhadap Pendidikan

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

113

Kewarganegaraan tinggi dan berpengaruh juga terhadap prestasi belajar

mereka yang akan tinggi pula.

Berbeda dengan metode pembelajaran ceramah yang kegiatan

pembelajarannya lebih banyak berpusat pada guru sebagai subjek

pembelajaran dimana siswa hanya sebagai pendengar saja dan tidak

secara aktif ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal

ini menimbulkan rasa bosan terhadap pelajaran sehingga motivasi

belajar siswa berkurang dan hasil prestasi belajar siswapun kurang

maksimal

2. Pengaruh Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team

pada Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Motivasi

Belajar Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif

penggunaan metode pembelajaran active learning tipe quiz team terhadap

motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Turi. nilai thitung lebih

besar dari pada ttabel (thitung: 3,103 > ttabel: 2,021), dan nilai signifikansi

sebesar 0,003 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5% (0,003<0,05).

Perbedaan yang signifikan menunjukkan bahwa metode active learning

tipe quiz team lebih berpengaruh dibandingkan metode ceramah terhadap

motivasi belajar siswa. Besarnya pengaruh dapat dilihat dari perolehan

gain score di kelas eksperimen 0.39 (sedang) dan dikelas control 0,08

(rendah). Motivasi belajar sangat penting bagi siswa. Hal ini dikarenakan

dengan motivasi belajar mampu menggerakkan siswa untuk lebih giat

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

114

belajar dan memiliki keinginan untuk maju dalam diri siswa. Hal ini

sebagaimana yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono (2009: 80)

bahwa motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menyebut

kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar.

Untuk dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilakukan melalui

penggunaan metode pembelajaran di dalam kelas. Metode pembelajaran

active learning tipe quiz team merupakan satu metode yang dapat

meningkatkan motivasi belajar siwa. Di dalam metode pembelajaran

active learning tipe quiz team siswa dituntut untuk aktif bertanya jawab,

berpendapat, bekerja sama dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan belajar

mengajar. Metode ini membuat siswa terbiasa aktif mengikuti pelajaran

sehingga motivasi siswa meningkat.

Dalam metode pembelajaran active learning tipe quiz team ini

terdapat beberapa motivasi belajar siswa seperti, bertanya, menjawab

pertanyaan, memperhatikan, dan mendengarkan uraian. Karena

pembelajaran ini dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, maka

diharapkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Sementara pada kelas kontrol yang

menggunakan metode ceramah siswa hanya mendengarkan materi dari

guru. Hal ini menjadikan siswa kurang termotivasi untuk belajar.

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

115

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode active

learning tipe quiz team berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Turi. Dengan penggunaan metode active learning tipe

quiz team mampu menggerakkan semangat belajar siswa menjadi lebih

baik.

3. Pengaruh Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team

pada Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Prestasi

Belajar Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif

penggunaan metode active learning tipe quiz team dari pada metode

ceramah pada prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Turi”. Hal

ini ditunjukkan dari nilai thitung lebih besar daripada ttabel (thitung: 6,707 >

ttabel: 2,021), dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf

signifikansi 5% (0,000 <0,05).Perbedaan yang signifikan menunjukkan

bahwa metode active learning tipe quiz team lebih berpengaruh

dibandingkan metode ceramah terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya

pengaruh dapat juga dilihat dari perolehan gain score di kelas eksperimen

0.58 (sedang) dan dikelas Kontrol 0,09 (rendah).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Maisaroh dan Rostrieningsih (2010). Penelitian ini

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dengan

menggunakan metode pembelajaran active learning tipe quiz team. Selain

itu, penelitian ini juga menguatkan penelitian sebelumnya yang dilakukan

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

116

juga oleh Putri T Subroto dan Sunarto (2013). Hasil penelitian ini juga

menyimpulkan bahwa penggunakan menggunakan metode aktif tipe Team

Quiz berbantuan Question Card berpengaruh terhadap hasil belajar kimia

siswa kelas XI IPA.

Keberhasilan metode pembelajaran active learning tipe quiz team

pada kelas eksperimen dikarenakan siswa lebih mudah memahami materi

yang sedang dipelajari dengan menyenangkan dalam pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

oleh Melvin L silberman (2009: 163), keunggulan metode pembelajaran

active learning tipe quiz team adalah meningkatkan kemampuan tanya

jawab siswa terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang

menyenangkan dan tidak menakutkan. Metode pembelajaran active

learning tipe quiz team ini melatih siswa untuk bekerja sama dalam

kelompok dan melatih siswa untuk berpikir melalui tanya jawab. Selain

itu, metode pembelajaran active learning tipe quiz team melatih siswa

untuk lebih berani dalam mengemukakan pendapat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

pembelajaran active learning tipe quiz team dapat menimbulkan daya

tarik bagi siswa. Ketertarikan tersebut terlihat siswa lebih antusias dalam

proses belajar dan lebih aktif. Selain itu, siswa memperoleh variasi baru

dalam kegiatan belajar mengajar sehingga mampu meningkatkan prestasi

belajar siswa.

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

117

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diupayakan untuk dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya. Namun demikian, tetap disadari bahwa penelitian ini masih memiliki

beberapa keterbatasan. Beberapa keterbatasan pada penelitian antara lain

sebagai berikut:

1. Kejadian selama penelitian (History)

Penelitian ini telah dilakukan melalui eksperimen, akan tetapi masih

banyak kejadian diluar perlakuan yang sulit dikontrol. Kejadian tersebut

antara lain: sisiwa yang izin kekamar mandi,siswa yang terlambat masuk

setelah jam istirahat dan kejadian-kejadian lainnya. Akibatnya, siswa-siswi

tersebut kurang berkonsentrasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

Faktor inilah yang tidak dapat dihindari atau diteliti selama pembelajaran.

2. Proses penerapan Metode pembelajaran active learning tipe quiz team

Metode pembelajaran active learning tipe quiz team menuntut siswa untuk

saling bekerja sama untuk membuat pertanyaan dan memecahkan masalah.

Pembelajaran menjadi tidak optimal apabila siswa tidak ada rasa bekerja

sama dalam tim, oleh karena itu guru perlu memberikan motivasi dan

penguatan pada siswa akan pentingnya rasa kerjasama dalam tim.

3. Interaksi siswa selama eksperimen

Selama pelaksanaan penelitian, siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

tentunya saling berinteraksi. Interaksi tersebut yang menyebabkan siswa

saling bertukar infoemasi mengenai proses pembelajaran dan soal tes yang

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18574/6/BAB 4 10401244040.pdf · Peneliti bertindak sebagai pengajar dalam ... tentang sistem pemerintahan Indonesia

118

diberikan kepada siswa. Interaksi tersebut yang tidak dapat dikontrol oleh

peneliti.

4. Pemberian tes

Pemeberian pretest dapat membuat siswa lebih mengenal bahan atau ciri-

ciri tes yang akan diberikan pada akhir pembelajaran. Dengan demikian,

hasil posttest dapat juga dipengaruhi oleh pengetahuan siswa akan model

pretest. Dari kondisi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa hasil posttest

tidak sepenuhnya disebabkan oleh adanya perlakuan yang diberikan pada

saat penelitian.