“Segores Kisah Pengajar Muda”

24
“Segores Kisah Pengajar Muda”

description

“Segores Kisah Pengajar Muda”. Slamet Riyanto, S.Gz. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of “Segores Kisah Pengajar Muda”

Page 1: “Segores Kisah Pengajar Muda”

“Segores Kisah Pengajar Muda”

Page 2: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Slamet Riyanto, S.GzBiasa dipanggil Slam oleh rekan-rekannya, pria ini lahir di Magelang 22 tahun yang lalu. Alumni Ilmu Gizi FK Undip ini, tahun lalu memutuskan untuk menjadi bagian korps Pengajar Muda Gerakan Indonesia Mengajar (GIM). Pengalaman organisasi di Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi, Senat Mahasiswa, Research Community, Forum komunikasi Mahasiswa FK, dan Ikatan Lemabaga Mahasiswa Ilmu Gizi dijadikan modal dasar untuk mengikuti gerakan ini.

Ingin bermanfaat bagi orang lain adalah salah satu motivasinya menjadi pengajar muda. Selama satu tahun pria ini ditugaskan di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Batat. Setahun di sana, membuatnya belajar bahwa sesungguhnya untuk menjadi bermanfaat tidak harus melakukan hal yang besar dan sulit, sesuatu yang kecil jika dilakukan dengan niat yang tulis pasti akan berdampak luar biasa.

Page 3: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Tentang GIM

Indonesia Mengajar membantu mengisi kekurangan guru sekolah dasar, khususnya di daerah terpencil dengan mengirimkan lulusan terbaik Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah dididik intensif untuk menguasai kapasitas kepengajaran dan kepemimpinan untuk bekerja sebagai guru selama satu tahun.

Page 4: “Segores Kisah Pengajar Muda”
Page 5: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Motivasi Menjadi PM

Page 6: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Gambaran daerah penempatan

Page 7: “Segores Kisah Pengajar Muda”

17 Kabupaten

Page 8: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Dusun Baku Bima NTB

Page 9: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Tantangan

Page 10: “Segores Kisah Pengajar Muda”
Page 11: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Masyarakat dan anak-anak cuek dengan kehadiran pendatang baru, mereka cenderung menghindar dikarenakan belum lancar berbahasa Indonesia. Interaksi aktif dengan anak dan lewat acara nonton bareng membuat mereka semakin familiar dengan bahasa Indonesia. Kini anak-anak terbiasa berbahasa Indonesia, mereka sangat senang dan terbuka jika ada pendatang

Page 12: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Jalan terjal berbatu , informasi kompetisi seolah tak mau berbagi. Dengan spirit dan tekad yang terbungkus rapi. Kini saatnya kami beraksi. Olimpiade Sains Kuark dan Olimpiade Sains nasional menjadi saksi perjuangan kami untuk pertama kali.

Page 13: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Dusun ini begitu gelap. Masjid selalu sepi tanpa arti. Tak pernah terdengar lantunan adzan atau bahkan lantunan ayat-ayat Tuhan. Kini dengan tertatih-tatih anak-anak mulai belajar membaca huruf per huruf Al-quran lewat TPA sederhana. Samar-samar cahaya lilin setia menemani setiap baris yang mereka baja. Semoga tak lama lagi, ada secercah cahaya kebenaran yang menghampiri mereka. Cahaya yang akan menuntun hidup mereka menuju hidup yang lebih baik.

Page 14: “Segores Kisah Pengajar Muda”
Page 15: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Bertemu BIntang

Page 16: “Segores Kisah Pengajar Muda”
Page 17: “Segores Kisah Pengajar Muda”
Page 18: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Kisah Kafe Kondusif

Page 19: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Tokoh Inspiratif

Page 20: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Menghabiskan masa tua di daerah terpencil

Page 21: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Seorang wanita yang luar biasa. Guru sukarela yang harus menanggung beban seluruh keluarganya. Pasangan orang tua renta dan 3 piatu balita keponakanya tak dirasa bagai beban hidupnya . Dia selalu setia menemani siswanya. Hadir di sekolah dengan senyum terbaiknya, dan mendidik putra putri Baku dengan pengabdian dan keikhlasan jiwa. Ibu Nurlaila S.Pd

Page 22: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Memberikan contoh bukan mengajari

Page 23: “Segores Kisah Pengajar Muda”

Dari anak negeriIndonesia, negeri surga yang elok penuh warna

Begitulah pujian untuk ibu pertiwi tercintaNegeri kaya ..tersohor hingga pojok2 dunia

Apa yang kurang kawan.....Hingga akhirnya kudapati ibu pertiwi tak terlalu bahagia karenanya

Ya..ku lihat ibu pertiwi begitu sedih..dan terkadang air mata negeri menetes

seolah-olah dia tlah ditegurkeras Sang penciptajiwa tak berdaya ini begitu tak tega melihatnya

hingga akhirnya ibu pertiwipun bercerita tentang kesedihanyaya..dia menunjukkan anak-anak negeri yang diterlantarkan oleh para penguasa

anak-anak negeri yang tak lagi punya penerang untuk hidupnyaanak negeri yang tak lagi punya banguanan cahayaanak-anak negeri yang tak tau lagi masa depanya

anak-anak negeri yang tak percaya lagi dg nasibnyayah..merekalah masa depan negeri ini

tapi seolah-olah mereka hanya beban para pengusayang sibuk dengan emas permata

Kawan..apa kau tega melihat ibu pertiwi seperti iniTidakkah kau coba memberikan sedikit cahaya lenteramu untuk negeri ini

Ya..cahaya keiklasan dari anak negeriUntuk menunjukkan indah yang sebenarnya dari negeri ini

Salam cinta untuk ibu pertiwi dari anak negeri

Page 24: “Segores Kisah Pengajar Muda”

“Setahun Belajar, Seumur hidup Terinspirasi”

Head Office Indonesia MengajarJl. Galuh II No 4, Kebayoran BaruJakarta Selatan, Indonesiap. 021-7221570 f. 021-7231430 e. [email protected]