BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Deskripsi...
-
Upload
hoanghuong -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Deskripsi...
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal
Pada kondisi awal,sebelum penelitian dilakukan prestasi belajar
matematika siswa kelas V SD Newgeri Adinuso 03 masih rendah. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan siswa sebelum penelitian
dilaksanakan. Dari 17 siswa hanya 5 siswa (29,41 % ) yang mendapat
nilai diatas KKM yang ditetapkan sebesar 60,sedangkan 12 siswa (
70,59 % ) mendapat nilai dibawah KKM sehingga banyak siswa yang
mengikuti program remedial. Hasil ulangan harian siswa sebelum
diadakan tindakan penelitian dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1
Nilai Tes Pra Siklus
NO. Nilai Frekwensi Prosentase
1 >80 2 11,76 %
2 60 - 79 3 17,65 %
3 40 - 59 12 70,59 %
Jumlah 17 100 %
Dari data nilai pada tabel diatas dapat dibuat diagram seperti tampak
pada gambar 1.1
2 3 1202468
101214
≥ 80 60 ‐ 79 49 ‐ 59Gambar 1.1
Diagram Hasil Belajar Pra Silklus
Gambar 1.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang
mendapat nilai 80 keatas 2 siswa ( 11,76 % ), yang mendapat nilai 60 –
79 sebanyak 3 siswa ( 17,65 % ),yang mendapat nilai 40 – 59 sebanyak
12 siswa ( 70,59 % ) .
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar pada
kondisi awal siswa dapat dilihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus
NO. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1 Tuntas 5 29,41 %
2 Belum Tuntas 12 70,59 %
Jumlah 17 100 %
Dari data ketuntasan belajar pada tabel diatas dapat dibuat diagram
seperti tampak pada gambar 1.2
5 1202468101214
Tuntas Belum TuntasGambar 1.2
Diagram Ketuntasan Belajar Pra Silklus
70,59 %
29,41 %
Gambar 1.2 diatas menunjukkan bahwa siswa yang nilainya kurang
dari KKM 60 sebanyak 12 siswa. Dengan demikian ada 12 siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar minimal ( KKM ). Sedangkan
jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar minimal
sebanyak 5 siswa. Dengan demikian ada 5 siswa yang telah mencapai
ketuntasan belajar minimal ( KKM ).
2. Deskripsi Hasil Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Siklus I terdiri dari 3 pertemuan,setiap pertemuan berlangsung
selama 70 menit( 2 jam pelajaran ). Persiapan yang dilakukan oleh
peneliti pada siklus I adalah :
1) Membuat skenario pembelajaran matematika materi KPK dan
FPB dalam bentuk RPP lengkap ( terlampir ).
2) Membuat rancangan lembar observasi tentang unjuk kerja guru
dan siswa sesuai dengan skenario pembelajaran pada RPP
(terlampir )
3) Membentuk dan mempersiapkan tim pengamat dan tim
pendokumentasi.
4) Membuat rancangan pendokumentasian dalam bentuk gambar
tentang unjuk kerja gur dan siswa sesuia dengan skenario
pembelajaran pada RPP
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP
1) Membangun persepsi dengan menggali pengetahuan siswa
dengan memberi pertanyaan tentang perkalian dan pembagian,
siswa menjawab pertanyaan guru. Guru memotivasi siswa
dengan menyampaikan tujuan pembelajara yang hendak
dicapai.
2) Pembelajaran kelipatan persekutuan kecil dan faktor
persekutuan besar dengan menggunakan faktorisasi prima.
Guru menjelaskan materi dengan menggunakan pohon factor
dan siswa memperhatikan.
3) Pemilihan tutor sebaya.
Guru memilih 3 siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-
rata untuk menjadi tutor sebaya, dan menjelaskan tugas tutor
sebaya pada kelompok belajar.
4) Persiapan pembagian kelompok.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang beranggotakan
sesama jenis kelamin dengan dibimbing tutor sebaya lain jenis
kelamin.
5) Tugas kelompok.
Setiap anggota kelompok mengerjakan soal yang diberikan
guru dengan bimbingan tutor sebaya. Seteleh selesai gur
bersama siswa membahas hasil pekerjaan.
6) Kesimpulan.
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan haasil
pembelajaran.
7) Tindak lanjut.
Untuk melihat tingkat pemahaman siswa guru mengadakan
evaluaasi secara individu.
c. Obsevasi.
Pengamat (observer) melaksaqnakan observasi berdasarkan
lembar pengamatang yang telah dipersiapkan.
Hasil pengamatan tehadap pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I adalah sebagai mberikut :
1) Guru sudah membeerikan apersepsi dengan baik.
2) Guru sudah memberika motivasai dengan baik.
3) Pemilihan tutor sebaya sudah cukup baik.
4) Penjelaasan guru tentang cara pembelajaran kepada tutor
sebaya belum maksimal.
5) Keberanian tutor sebaya dalam memandu kelompoknya masih
kurang.
6) Siswa dalam kelompok masih kurang aktif.
7) Keberanian siswa dalam bertanya kepada tutor sebaya cukup
baik.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Bapak Marjono, S.Pd
selaku observer sudah menunjukkan kreteria baik,dan hasil
observasi terlampir.
Berdasarkan pengamatan hasil belajar siswa yang berupa nilai
tes formatif diperoleh data seperti pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Nilai Tes Siklus I
NO. Nilai Frekwensi Prosentase
1 > 80 6 35,29 %
2 60 - 79 5 29,41 %
3 40 - 59 6 35,29 %
Jumlah 17 100 %
Hasil tes pada siklus I dapat dibuat dalam diagram seperti pada
gambar 2.1
6 5 64.44.64.85
5.25.45.65.86
6.2
≥ 80 60 ‐ 79 49 ‐ 59
Gambar 2.1Diagram Hasil Tes Silklus I
Gambar 2.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang
mendapat nilai 80 keatas adalah 6 siswa ( 35,29 % ),nilai 60 – 79
adalah 5 siswa ( 29,41 % ), nilai 40 – 59 ada 6 siswa ( 35,29 % ).
Berdasarkan data diatas jumlah siswa yang sudah mencapai
ketuntasan belajar 60 yang ditetapkan adalah 11 siswa ( 64,71 % ),
sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
adalah 6 siswa ( 35,29 % ). Data ketuntasan belajar siswa pada
siklus I dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Ketuntasan belajar siswa hasil tes siklus I
NO. Ketuntasan Belajar Jumlah siswa
Jumlah Prosentase
1 Tuntas 11 64,71 %
2 Belum Tuntas 6 35,29 %
Jumlah 17 100 %
Ketuntasan belajar pada siklus I dapat dibuat diagram seperti
pada gambar 2.2
11 60
2
4
6
8
10
12
Tuntas Belum TuntasGambar 2.2
Diagram Ketuntasan Belajar Silklus I
64,71 %
35,29%
Dari hasil pelaksanaan siklus I terdapat peningkatan ketuntasan
belajar yang dicapai oleh siswa, dari 29,41 % pada pra siklus
menjadi 64,71 % pada siklus I. dengan demikian telah terjadi
peningkatan sebesar 35,29 %.
Dari hasil tes pada siklus I,apabila dianalisis berdasarkan
perolehan nilai dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3 Nilai Ulangan Formatif Siklus I
NO. Kode Siswa Nilai Ketuntasan
1 X 1 80 Tuntas
2 X 2 50 Belum Tuntas
3 X 3 60 Tuntas
4 X 4 50 Belum tuntaas
5 X 5 40 Belum Tuntas
6 X 6 50 Belun Tuntas
7 X 7 60 Tuntas
8 X 8 100 Tuntas
9 X 9 40 Belum Tuntas
10 X 10 80 Tuntas
11 X 11 80 Tuntas
12 X 12 70 Tuntas
13 X 13 60 Tuntas
14 X 14 70 Tuntas
15 X 15 100 Tuntas
16 X 16 40 Belum tuntas
17 X 17 80 Tuntas
Jumlah 1130
Rata- rata 66,47
Hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada diagram seperti gambar
2.3
6 5 64.5
5
5.5
6
6.5
≥ 80 60 ‐ 79 49 ‐ 59
Gambar 2.3Diagram Perolehan Nilai Silklus I
d. Evaluasi dan Refleksi
Berdasarkan hasil tes awal ( Pra Siklus ) dan hasil ters pada
siklus I dapat dilihat adanya peningkatan perolehan nilai dan juga
peningkatan ketuntasan belajar siswa. Perbandingan nilai ulangan
siswa pada pra siklus dan siklus I dapat disajikan pada tabel 2.4
Tabel 2.4 Perbandingan Hasil tes pra Siklus dan Siklus I
No. Nilai Pra Siklus Siklus I
1 ≥ 80 2 6
2 60 - 79 3 5
3 40 - 59 12 6
Jumlah 17 17
Peningkatan hasil ulangan siswa dari pra siklus dan siklus I dapat
dilihat pada diagram 2.4
0
2
4
6
8
10
12
14
≥ 80 60 ‐ 79 49 ‐ 59Gambar 2.4
Diagram Perbandingan Hasil Tes Pra Siklus dan Siklus I
Pra Siklus
Siklus I
Berdasarkan data perolehan nilai ulangan pra siklus dan siklus I
yang terlihat pada gambar 2.4, ada peningkatan hasil belajar siswa
sebelum tindan dan sesudah siklus I. Sebelum siklus I siswa yang
memperoleh nilai 80 keatas hanya 2 siswa, setelah siklus I naik
menjadi 6 siswa. Siswa yang mendapat nilai 60 – 79 pada pra
siklus 3 siswa pada siklus I menjadi 5 siswa. Siswa yang mendapat
nilai 40 – 59 pada pra siklus 12 siswa, sedangkan sesudah siklus I
sebanyak 6 siswa.
Hasil ketuntasan belajar pada pra siklus dengan siklus I dapat
ditunjukkan pada tabel 2.5
Tabel 2.5 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus dan Siklus I
No. Ketuntasan
Jumlah Siswa
Pra Siklus Siklus I
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
1 Tuntas 5 29,41 % 11 64,71 %
2 Belum tuntas 12 70,59 % 6 35,29 %
Jumlah 17 100 % 17 100 %
Data diatas dapat diperjelas dengan diagram seperti tampak pada
gambar 2.5
5 1211 60
2
4
6
8
10
12
14
Tuntas Belum TuntasGambar 2.5
Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Sikllus dan Silklus I
Pra Siklus
Siklus I
70,59 %64,71 %
35,29 % 29,41 %
Dari gambar 2.5 diatas terlihat bahwa siswa yang tuntas belajar
mengalami kenaikan dari 29,41 % pada pra siklus menjadi 64,71 %
pada siklus I sehingga terjadi kenaikan 35,29 % . Meskipun telah
terjadi kenaikan ketuntasan belajar dari 29,41 5 menjadi 64,71%
peneliti tetap akan melanjutkan ke siklus II,karena masih ada 35,29
% dari siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.
Hasil refleksi setelah proses pembelajaran pada siklus I
ditemukan bahwa kekurangan yang nantinya akan diperbaiki pada
siklus II antara lain :
1) Penjelasan guru tentang cara pembelajaran tutor sebaya kepada
tutor kurang maksimal.
2) Keberanian tutor sebaya dalam membimbing anggota
kelompoknya maasih kurang.
3) Anggota kelompopk masih kurang aktif karena merasa
canggung.( lihat lampiran 11 )
Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran pada siklus I,
kekurangan kekuranga yang terjadi akan diperbaiki pada siklus II.
Perbaikan itu antara lain :
1) Pada tahap persipan guru memberikan penjelasan secara
maksimal kepada siswa yang menjadi tutor,sehingga tutor lebih
berani dalam membimbing anggota kelompoknya.
2) Agar anggota kelompok aktif dalam pembelajaran guru
menunjuk tutor sebaya yang sesama jenis kelamin.
3. Deskripsi Hasil Perbaikan Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Siklus II terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung
selama 70 menit ( 2 jam pelajaran ). Persiapan yang dilakukan oleh
peneliti adalah :
1) Membuat skenario pembelajaran matematika materi KPK dan
FPB kelas v dalam bentuk RPP lengkap ( terlampir )
2) Membuat rancangan lembar observasi tentang unjuk kerja guru
dan siswa sesuai dengan skenario pembelajaran ( terlampir ).
3) Membentuk dan mempersiapkan tim pengamat dan
pendokumentasi.
4) Membuat rancangan pendokumentasian dalam bentuk gambar
tentang unjuk kerja guru dan siswa sesuai dengan skenario
pembelajaran pada RPP.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP:
1) Membangun persepsi dengan menggali pengetahuan siswa
dengan member pertanyaan tentang perkalian dan pembagian
dan siswa menjawab pertanyaan guru. Guru memotivasi siswa
dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
2) Pembelajaran kelipatan persekutuan kecil dan factor
persekutuan besar dengan menggunakan faktorisasi prima.
3) Pemilihan tutor sebaya. Guru memilih 3 siswa yang memiliki
kemampuan diatas rata-rata dan menjelaskan tugas tutor sebaya
pada kelompok belajar.
4) Persiapan pembagian kelompok. Guru membagi siswa menjadi
3 kelompok yang anggotanya sesama jenis kelamin.
5) Tugas kelompok. Setiap anggota kelompok mengerjakan soal
yang diberikan guru dengan dibimbing oleh tutor sebaya
sesama jenis kelamin. Setelah selesai guru membahas hasil
pekerjaan siswa.
6) Kesimpulan. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran teknik menetukan KPK dan FPB dengan
menggunakan faktorisasi prima.
7) Tindak lanjut. Siswa mengerjakan tes formatif secara individu.
c. Observasi
Pengamat ( observer ) melaksanakan observasi berdasarkan
lembar pengamatan yang telah dipersiapkan. Hasil pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai
berikut :
1) Guru sudah memberika apersepsi dengan baik.
2) Guru sudah memberikan motivasi dengan baik.
3) Pemilihan tutor sebaya sudah baik.
4) Penjelasan guru tentang teknik pembelajaran tutor sebaya
cukup baik.
5) Keberanian tutor sebaya dalam memandu kelompoknya sudah
baik.
6) Keaktifan dan keberanian siswa meningkat
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Bapak Marjono, S.Pd
selaku observer sudah menunjukkan kriteria baik. (lihat
lampiran 7)
Berdasarkan pengamatan,hasil belajar siswa yang berupa nilai
tes formatif diperoleh data seperti pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Nilai Tes Siklus II
No. Nilai Frekwensi Prosentaase
1 ≥ 80 7 41,18 %
2 60 - 79 7 41,18 %
3 40 -59 3 17,65 %
Jumlah 17 100%
Hasil tes pada siklus II dapat dilihat dalam diagram seperti pada
gambar 3.1
7 7 30
2
4
6
≥ 80 60 ‐ 79 49 ‐ 59Gambar 3.1
Diagram Hasil Belajar Silklus II
8
Gambar 3.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang
mendapat nilai 80 keatas adalah7 siswa ( 41,18 % ),nilai 60 – 79
adalah 7 siswa ( 41,18 % ) , nilai 40 – 59 adalah 3 siswa (17,65 %)
Berdasarkan data diatas jumlah siswa yang sudah mencapai
ketuntasan belajar dari KKM 60 yang ditetapkan, adalah 14 siswa
(82,35%),sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar adalah 3 siswa ( 17,65 % ). Data ketuntasan
siswa pada siklus II dapat dilihat dalam tabel 3.2
Tabel 3.2 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus II
No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1 Tuntas 14 82,35 %
2 Belum Tuntas 3 17,65 %
Jumlah 17 100 %
Perbandingan ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat
dilihat dalam diagram seperti gambar 3.2
14 30
2
4
6
8
10
12
14
Tuntas Belum TuntasGambar 3.2
Diagram Ketuntasan Belajar Silklus II
1682,35 %
17,65 %
Dari hasil pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan ketuntasan
belajar yang dicapai siswa dari 29,41 % pada pra siklus menjadi
64,71 % pada siklus I dan 82,35 % pada siklus II. Dengan
demikian telah terjadi peningkatan sebesar 35,30 % dari pra siklus
ke siklus I dan 17,64 % dari siklus I ke siklus II.
Dari hasil tes pada siklus II apabila dianalisa berdasarkan
perolehan nilai dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Nilai Ulangan Formatif Siklus II
No. Kode Siswa Nilai Ketuntasan
1 X 1 90 Tuntas
2 X 2 60 Tuntas
3 X 3 70 Tuntas 4 X 4 60 Tuntas 5 X 5 40 Belum Tuntas 6 X 6 70 Tuntas 7 X 7 70 Tuntas 8 X 8 100 Tuntas 9 X 9 50 BelumTuntas 10 X 10 100 Tuntas 11 X 11 90 Tuntas 12 X 12 70 Tuntas 13 X 13 80 Tuntas 14 X 14 70 Tuntas 15 X 15 100 Tuntas 16 X 16 50 BelumTuntas 17 X 17 90 Tuntas
Jumlah 1240
Rata-rata 72,94
Hasil tes pada silkus II dapat dilihat pada diagram seperti
gambar 3.3
7 7 30
1
2
3
4
5
6
7
8
≥ 80 60 ‐ 79 49 ‐ 59Gambar 3.3
Diagram Hasil Belajar Silklus II
d. Evaluasi dan Refleksi
Berdasarkan hasil tes awal ( pra siklus ), hasil tes siklus I dan
hasil tes siklus II dapat dilihat adanya peningkatan perolehan nilai
dan peningkatan ketuntasan belajar yang dicapai siswa.
Perbandingan nilai ulangan siswa pada pra siklus,siklus I dan
siklus II dapat disajikan dalam tabel 3.4
Tabel 3.4 Perbandingan Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 > 80 2 6 7
2 60 - 79 3 5 7
3 40 - 59 12 6 3
Jumlah 17 17 17
Peningkatan hasil ulangan siswa dari pra siklus,siklus I dan
siklus II dapat dilihat pada diagram 3.4
0
2
4
6
8
10
12
14
≥ 80 60 ‐ 79 40 ‐ 59Diagram 3.4
Diagram Perbandingan Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Dari hasil ketuntasan belajar pada pra siklus,siklus I dan siklus
II dapat ditunjukkan pada tabel 3.5
Tabel 3.5
Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
N
o. Ketuntasan
Jumlah Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah Prosent
ase Jumlah
Prosent
ase Jumlah
Prosent
ase
1 Tuntas 5 29,41
%
11 64,71
%
14 82,35
%
2 Belum
Tuntas
12 70,59
%
6 35,29
%
3 17,65
%
Jumlah 17 100 % 17 100 % 17 100%
Data diatas dapat diperjelas dengan diagram seperti pada
Diagram 3.5
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Tuntas Belum TuntasDiagram 3.5
Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
82,35 %
70,59 % 64,7 1%
35,29 %29,41 %
17,65 %
Dari gambar 3.5 diatas terlihat bahwa siswa yang tuntas belajar
mengalami kenaikan dari 29,41 % pada pra siklus menjadi 64,71 %
pada siklus I dan 82,35 % pada siklus II. Berdasarkan hasil belajar
dan ketuntasan belajar pada siklus II perbaikan pembelajaran sudah
dianggap baik dengan ketuntasan belajar mencapai 82,35 %, oleh
karena itu perbaikan pembelajaran sudah selesai.
4. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang sudah dilakukan
dapat dinyatakan bahwa pebelajaran dengan menggunakan teknik tutor
sebaya dapat meningkatkan pemahaman siswa menentukan KPK dan
FPB pada siswa kelas V semester I tahun 2011/2012 SD Negeri
Adinuso 03 Kecamatan Reban. Adapun pembahasannya sebagai
berikut :
Pada pelaksanaan proses pembelajaran pra siklus,ketuntasan belajar
siswa hanya mencapai 29,41 %. Hal ini menunjukkan bahwa
pemahaman siswa terhadap materi KPK dan FPB masih rendah,
disebabkan karena siswa masih belajar secara individu,belum ada
komunikasi dan kerjasama antar siswa sehingga siswa kurang
termotivasi dan tidak bersemangat dalam belajar.
Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I peneliti menerapkan
pembelajaran teknik tutor sebaya. Siswa belajar secara berkelompok
dengan bimbingan tutor sebaya dari teman sendiri. Siswa lebih
memiliki keberanian untuk meminta penjelasan tentang materi yang
belum dipahami kepada temannya daripada bertanya kepada guru.
Dengan demikian terjadi komunikasi dan kerjasama dengan baik
diantara siswa. Hal ini menyebabkan perolehan nilai tes pada siklus I
meningkat dengan ketuntasan belajar siwa mencapai 64,71 %.
Pada pelaksanan pembelajaran siklus II peneliti tetap menerapkan
teknik pembelajaran tutor sebaya. Tutor sebaya yang ditunjuk adalah
sesama jenis kelamin. Dengan bimbingan tutor sebaya sesama jenis
kelamin siswa lebih leluasa dan memiliki keberanian untuk minta
bimbingan kepada temannya selaku tutor. Dengan demikian
pembelajaran yang terjadi lebih menyenangkan,pemahaman siswa
terhadap materi meningkat jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
belajar pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 82,35 %. Hal ini
membuktikan bahwa penggunaan teknik tutor sebaya dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siwa kelas V semester I
tahun 2011/2012 SD Negeri Adinuso 03 pada materi menentukan KPK
dan FPB.