BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

15
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SDN Dukuh 02 Kota Salatiga berjumlah 34 dan SDN Dukuh 05 Kota Salatiga berjumlah 21. Kedua SD ini terletak di Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Pemilihan kedua SD ini didasarkan pada: a) Letak sekolah, kedua SD berada tidak jauh dari jalan raya. b) Prestasi sekolah, kedua SD ini merupakan SD inti yang berada di Kota Salatiga. c) Ruangan kelas, ruangan kelas kedua SD tidak ada perbedaan kebisingan, kepengapan karena ventilasi yang kurang, tata ruang, dan tata cahaya. Selain itu fasilitas yang ada di kedua kelas misalnya bangku, meja, papan tulis, dll dalam kondisi bagus. d) Guru/pengajar : latar belakang pendidikan, serta pengalaman mengajar kedua kelas mempunyai tingkat, level, atau derajat yang seimbang, yaitu sama-sama sarjana. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1. Analisis Tahap Awal a. Tahap Deskripsi Data Penelitian ini terdapat hasil Pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Deskripsi masing-masing data dijelaskan dalam uraian berikut. Pretest atau tes awal pada kelas eksperimen dilakukan pada tanggal 28 Maret 2012 pukul 07.00 WIB. Sedangkan Pretest atau tes awal pada kelas kontrol dilakukan pada tanggal 28 Maret 2012 pukul 11.00 WIB. Pretest atau tes awal dilakukan untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SDN Dukuh

02 Kota Salatiga berjumlah 34 dan SDN Dukuh 05 Kota Salatiga berjumlah 21.

Kedua SD ini terletak di Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Pemilihan kedua

SD ini didasarkan pada:

a) Letak sekolah, kedua SD berada tidak jauh dari jalan raya.

b) Prestasi sekolah, kedua SD ini merupakan SD inti yang berada di Kota

Salatiga.

c) Ruangan kelas, ruangan kelas kedua SD tidak ada perbedaan kebisingan,

kepengapan karena ventilasi yang kurang, tata ruang, dan tata cahaya. Selain

itu fasilitas yang ada di kedua kelas misalnya bangku, meja, papan tulis, dll

dalam kondisi bagus.

d) Guru/pengajar : latar belakang pendidikan, serta pengalaman mengajar kedua

kelas mempunyai tingkat, level, atau derajat yang seimbang, yaitu sama-sama

sarjana.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1. Analisis Tahap Awal

a. Tahap Deskripsi Data

Penelitian ini terdapat hasil Pretest pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Deskripsi masing-masing data dijelaskan dalam uraian berikut. Pretest

atau tes awal pada kelas eksperimen dilakukan pada tanggal 28 Maret 2012 pukul

07.00 WIB. Sedangkan Pretest atau tes awal pada kelas kontrol dilakukan pada

tanggal 28 Maret 2012 pukul 11.00 WIB. Pretest atau tes awal dilakukan untuk

mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

31

1. Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Distribusi frekuensi skor Pretest kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Distribusi Frekuensi Skor Pretest Kelas Eksperimen

Kategori Skor Frekuensi

(Siswa)

Sangat rendah 23-30 6

Rendah 30-37 9

Sedang 37-43 8

Tinggi 43-50 7

Sangat tinggi 50-60 1

Jumlah 31

Maximum 60

Minimum 23

Rata-rata 38,93

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

32

Berdasarkan distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang seperti

pada gambar 4.1 dibawah:

Gambar 4.1

Grafik Batang Skor Pretest Kelas Eksperimen

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

33

Distribusi frekuensi skor pretest kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Distribusi Frekuensi Skor Pretest Kelas Kontrol

Kategori Skor Frekuensi

(Siswa)

Sangat rendah 10-33 4

Rendah 33-40 7

Sedang 40-47 3

Tinggi 47-60 4

Sangat tinggi 60-63 1

Jumlah 19

Maximum 63

Minimum 10

Rata-rata 41,15

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

34

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang

seperti pada gambar 4.2 dibawah:

Gambar 4.2

Grafik Batang Skor Pretest Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil deskripsi data, diketahui bahwa rata-rata siswa kelas

eksperimen 38,93 dan kelas kontrol 41,15. Jadi antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

35

4.2.2. Analisis Tahap Akhir

a. Tahap Deskripsi Data

Dalam penelitian ini terdapat posttest pada kelas siswa baik pada kelas

eksperimen dan kontrol. Deskripsi masing-masing data dijelaskan dalam uraian

berikut. Data hasil belajar IPS diambil dari hasil pelaksanaan Posttest pada kelas

eksperimen dan kontrol.

Posttest dilakukan pada tanggal 7 April 2012 pukul 07.00 WIB pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol Posttest dilakukan pada tanggal 13 April 2012

pukul 07.00 WIB. Posttest dilakukan untuk mengetahui Pengaruh treatment

model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together), bila rata-

rata hasil Posttest kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol maka

disimpulkan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) efektif.

Distribusi frekuensi skor posttest kelas eksperimen adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3

Data Distribusi Frekuensi Skor Posttest Kelas Eksperimen

Kategori Skor Frekuensi

(Siswa)

Sangat rendah 40-53 6

Rendah 53-60 7

Sedang 60-67 6

Tinggi 67-73 8

Sangat tinggi 73-80 4

Jumlah 31

Maximum 80

Minimum 40

Rata-rata 64,51

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

36

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang

seperti pada gambar 4.3 dibawah:

Gambar 4.3

Grafik Batang Skor Posttest Kelas Eksperimen

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

37

Distribusi frekuensi skor posttest kelas kontrol adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4

Data Distribusi Frekuensi Skor Posttest Kelas Kontrol

Kategori Skor Frekuensi

(Siswa)

Sangat rendah 23-33 6

Rendah 33-40 4

Sedang 40-47 4

Tinggi 47-53 3

Sangat tinggi 53-73 3

Jumlah 20

Maximum 73

Minimum 23

Rata-rata 48,07

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

38

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang

seperti pada gambar 4.4 dibawah:

Gambar 4.4

Grafik Batang Skor Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan gambar 4.4 diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa

kelas eksperimen 78,59 dan kelas kontrol 48,07. Jadi antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen memiliki hasil belajar yang berbeda. Kelas eksperimen yang

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

(Numbered Heads Together) memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran

konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

NHT (Numbered Heads Together), berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa

SD.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

39

b. Tahap Uji Prasarat Analisis

a. Tahap Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis.

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Eksperimen dan Kontrol

Dari uji normalitas hasil belajar pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol didapat hasil sebagai berikut :

1. Nilai pretest kelas eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-

Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai ( Asymp.Sig. 2tailed) dengan

taraf signifikasi 0,890. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf

signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed)

adalah 0,890 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretest kelas

eksperimen berdistribusi normal.

2. Nilai pretest kelas kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov

Test. Dari tabel tersebut nampak nilai ( Asymp.Sig. 2tailed) dengan taraf

signifikasi 0,628. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi,

maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,628 >

0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretest kelompok kontrol berdistribusi

normal.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

40

b. Tahap Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen

dengan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak. Uji ini

dilakukan sebagai yang dilakukan dengan menggunakan Levene fasilitas SPSS

versi 16.00 for mindows.

Tabel 4.6

Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Eksperimen dan

Kontrol

Berdasarkan tabel 4.6 output pada Test of Homogeneity of Variance,

kehomogenan data dilihat dari kolom sig. Karena skor pretest mempunyai nilai

signifikan (0,062) lebih besar dari alpha yang ditetapkan yaitu 0,05. Dengan

demikian, disimpulkan data skor pretest adalah homogen.

c. Tahap Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap perbedaan pengaruh dari model pembelajaran kooperatif

tipe NHT (Numbered Heads Together) dan pembelajaran konvensional dengan

menggunakan uji t. Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan

terhadap uji hipotesis dilakukan dengan uji t pada taraf signifikansi 5 %.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

41

Hasil analisis tersebut disajikan dalam Tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7

Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Antara Dua Rata-Rata Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Dari tabel 4.7 group statistic nilai mean untuk kelas eksperimen adalah

64.52, dan untuk kelas kontrol nilai mean adalah 42.35, sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa nilai rata-rata postest kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih

besar kelas eksperimen. Dapat diartikan bahwa penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan siswa yang diajar

menggunakan pembelajaran konvensional ” diterima. Sedangkan Independen

Samples Test pada t-test for Equality of Means menunjukan bahwa t senilai 7.232

dengan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0.005 yaitu 0.000. Dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol sehingga terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan siswa yang diajar menggunakan

pembelajaran konvensional. Dengan nilai rata-rata postest kelas eksperimen dan

kelas kontrol lebih besar kelas eksperimen.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

42

4.3. Hasil Pembahasan

Model pembelajaran yang dipakai yaitu model pembelajaran kooperatif

tipe NHT (Numbered Heads Together) dan model konvensional menunjukan hasil

bahwa ada perbedaan hasil belajar pada pembelajaran IPS ditinjau dari perbedaan

penggunaan pendekatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis

yang menunjukan nilai probabilitas < 0,05. Hasil belajar siswa yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together)

mempunyai rata-rata yang lebih tinggi dari pada pembelajaran siswa yang

menggunakan metode konvensional.

Perbedaan kedua model tersebut didukung pula dari keadaan yang terjadi

di lapangan. Pada pembelajaran dengan menggunakan model konvensional, siswa

cenderung lebih pasif meskipun ada beberapa anak yang terkadang mau bertanya

kepada guru. Siswa kurang bersemangat saat mengerjakan soal-soal latihan yang

diberikan, mereka cenderung menunggu jawaban dari teman ataupun guru.

Hasil analisis persyaratan kedua kelas adalah homogen karena nilai sig

adalah 0,890 > 0,05, maka didapat kesimpulan bahwa kedua varian tersebut (kelas

kontrol dan kelas eksperimen) homogen, sehingga kelas tersebut dapat dilakukan

penelitian. Dari uji normalitas untuk pretest kelas eksperimen nilai dari Asimp.

Sig (2tailed) adalah 0,890 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretest kelas

eksperimen berdistribusi normal ,untuk pretest kelas kontrol nilai dari Asimp. Sig

(2tailed) adalah 0,628 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretest kelas kontrol

berdistribusi normal, sehingga kedua kelas tersebut berdistribusi normal.

Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen adalah dengan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads

Together), sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) tetapi menggunakan

pembelajaran konvensional dengan metode ceramah. Dalam kegiatan

pembelajaran dengan penggunaan model pembelajara kooperatif tipe NHT

(Numbered Heads Together) terlihat hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Dukuh

02 pada mata pelajaran IPS yang berjumlah 31 (kelas eksperimen) lebih tinggi

dibanding dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Dukuh 05 pada mata

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

43

pelajaran IPS yang berjumlah 21 (kelas kontrol). Data yang diperoleh

membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS

SD Negeri Dukuh 02 yang berjumlah 31 (kelas eksperimen) dengan penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) lebih

tinggi dibanding dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Dukuh 05 pada

mata pelajaran IPS yang berjumlah 21 (kelompok kontrol). Tanpa penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) yaitu rata-

rata posttest kelas eksperimen 64,52 dan rata-rata nilai posttest kelas kontrol

42,35.

Menurut Slavin (dalam Rusman 2011:205) bahwa : (1) penggunaan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus

dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan

menghargai pendapat orang lain, (2) pembelajaran kooperatif dapat memenuhi

kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan

mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Jadi, hakikat sosial dan

penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran

kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together).

Di dalam kelas siswa belajar bersama dalam kelompok/tim yang terdiri dari

5- 6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin,

suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok/tim

diharapkan dapat menambah pengetahuan/ pengembangan wawasan siswa.

Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai

ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman

sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.

Terjadinya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol ini salah satunya disebabkan adanya penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) pada kelompok eksperimen.

Pembelajaran pada kelas eksperimen mendorong siswa untuk bekerja sama dalam

kelompoknya. Pembelajaran yang dilakukan juga mengajari siswa menjadi

pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman kelompoknya,

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/962/5/T1... · c. Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh ... dan untuk

44

berdiskusi dan menghargai pendapat teman lain. Hal ini dapat berdampak positif

terhadap hasil belajar siswa, sebab dalam model pembelajaran kooperatif tipe

NHT (Numbered Heads Together) siswa yang lemah mendapat bantuan dari

teman sekelompoknya yang lebih pandai untuk memecahkan suatu masalah yang

dihadapinya. Melalui teman sendiri, siswa akan merasa nyaman, tidak ada rasa

malu sehingga diharapkan siswa yang lemah tidak segan-segan untuk

menanyakan kesulitan yang dihadapinya. Keberhasilan yang tercapai juga tercipta

karena adanya hubungan antar personil yang saling mendukung, saling

membantu, saling menghargai dan peduli antara siswa yang satu dengan siswa

lain dalam kelompoknya. Secara umum terjadinya perbedaan hasil belajar dan

pencapaian tingkat berpikir siswa dimungkinkan karena dalam model

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dikembangkan

ketrampilan siswa dalam bekerja sama, berinteraksi dari latar belakang, cara

berpikir yang berbeda untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dikerjakan

secara bersama sehingga dapat membangun motivasi belajar pada siswa dan pada

akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar dan pencapaian tingkat berpikirnya.