BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · Nama sekolah tempat penelitian SDIT...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · Nama sekolah tempat penelitian SDIT...
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Data Lokasi Penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Identitas Sekolah
Nama sekolah tempat penelitian SDIT Cahaya Insani
Temanggung memiliki NSS 104032303092 dan
NPSN 20321386. SDIT Cahaya Insani Temanggung
dengan Nomor Surat Ijin Pendirian
421.2/4332/2004 di bawah naungan Yayasan Fi
Ahsani Taqwim dengan Ketua Yayasan dr. Retnaning
yang beralamatkan di Jl. Dewi Sartika 5C
Temanggung. Program Sekolah yang akan
dijalankan perlu adanya Visi dan Misi sekolah
sehingga tujuan dari sekolah dapat terwujud. Untuk
mewujudkan Visi dan Misi sekolah,yayasan
mempercayakan SDIT Cahaya Insani Temanggung
dipimpin oleh Maleka Faozan Ashari, S. Pd.SD.
B. Visi, Misi dan Tujuan SDIT Cahaya Insani
Temanggung
1. Visi
Menjadikan sekolah rujukan dalam
pembentukan generasi Islam yang cerdas dan
berkepribadian Islam.
Visi SDIT Cahaya Insani adalah : Sholeh,
cerdas, berprestasi.
2. Misi
30
a. Selalu bersemangat, gigih, pantang
menyerah, dalam menghadapi
tantangan dan perubahan jaman.
b. Menyelenggarakan pendidikan dengan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif
agar terbentuk pribadi yang unggul dan
siap menghadapi tantangan.
c. Memadukan konsep ilmu pengetahuan
yang selaras antara imtaq dan iptek,
ilmu dan amal yang sesuai dengan
pesan – pesan ke-Tuhanan, serta
memiliki siswa dengan skill dan prinsip
yang kuat untuk bekal hidup.
3. Tujuan
Tujuan pendidikan di SDIT Cahaya Insani
senantiasa mengacu kepada Visi dan Misi
yang ada dan dalam rangka mensukseskan
tujuan pendidikan dasar dan tujuan
pendidikan nasional yaitu :
1. Keamanan, keikhlasan, dan syukur
2. Niat untuk berbuat baik
3. Menghormati, menyayangi dan berbakti
4. Mandiri, hemat, dan cermat
5. Tumbuh rasa ingin tahu
6. Bersih, sehat, kuat, dan berpenampilan
rapi
7. Bersungguh-sungguh dalam beraktifitas
8. Rencana kegiatan tertata rapi
9. Tepat waktu, rutinitas terjaga
10. Suka membantu, berbuat baik
11.
31
C. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
D. Data Peserta Didik
No Kelas Banyak Rombel
Jumlah siswa
L P Jumlah
1 I 3 40 36 76
2 II 3 36 41 77
3 III 3 46 40 86
4 IV 3 39 43 82
5 V 3 41 41 82
6 VI 3 44 30 74
Jumlah
Keseluruhan 477
E. Data Sarana dan Pra Sarana
a. Ruang kelas = 18 lokal
b. Ruang lainnya = 9 lokal
Jumlah = 27 lokal
No Jabatan L P Jumlah
1 Guru kelas 4 14 18
2 Guru mapel 8 8 16
3 OB/Dapur 3 2 5
4 Teknisi 1 0 1
5 Tenaga Perpustakaan
0 1 1
6 Staff TU 1 6 7
7 Tenaga UKS 0 1 1
Jumlah 49
32
4.1.1 Deskripsi Tindakan / Siklus I
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan guru
kepala sekolah harus mampu menumbuhkan disiplin
pada tenaga pendidik dan kependidikan. Tindakan yang
dilakukan kepala sekolah adalah dengan
pembimbingan berkala, briefing dan rapat tekanan.
Selain itu Kepala Sekolah juga melakukan koordinasi
bulanan, kegiatan mega outbound yang melibatkan
guru dan siswa. Latihan kepemimpinan yang diikuti
seluruh guru laki-laki dan persami yang diikuti oleh
guru yang diberi tambahan menjadi pembina pramuka.
Berdasarkan dokumentasi untuk meningkatkan
kedisiplinan guru dalam pembelajaran maka kepala
sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka,
melakukan pembinaan untuk meningkatkan disiplin
guru di SDIT Cahaya Insani Temanggung.
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah
tentang disiplin waktu untuk melakukan kegiatan yang
dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka,
apabila guru sudah terbiasa berperilaku disiplin
diharapkan akan disiplin dalam melaksanakan tugas
sehari hari. Data tentang pelaksanaan kegiatan
dipaparkan pada refleksi setiap siklusnya.
Adapun pelaksanaan pembinaan berlangsung dalam 2
siklus, setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu :
1. Perencanaan Tindakan
2. Hasil Pengamatan
3. Refleksi
33
Berikut adalah pelaksanaan pembinaan guru siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pembinaan kepala sekolah pada
kegiatan ekstrakurikuler pramuka yaitu
persami (perkemahan sabtu malam minggu).
Tujuan yang diharapkan pada pertemuan
pertama dalam pembinaan guru melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah
peningkatan disiplin guru yang akan
berdampak pada peningkatan disiplin dalam
pengelolaan pembelajaran di kelas dan pada
kegiatan ekstrakulikuler pramuka.
Agar tujuan tercapai dengan baik maka
kepala sekolah melakukan langkah-langkah :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini
dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2
kali pertemuan. Pertemuan siklus 1 tanggal 7
maret 2014 dan pertemuan siklus ke II pada
tanggal 25 April 2015.
Tindakan ini dilaksanakan sesuai dengan
rencana kegiatan yang sudah ditentukan.
Berikut pembinaan Kepala Sekolah melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
34
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini kepala sekolah
menentukan waktu kegiatan yaitu
tanggal 7 Maret hari Sabtu. Kegiatan
dimulai pukul 13.30 dan diakhiri
pukul 08.00 hari Minggu. Peserta
adalah bapak ibu guru yang menjadi
pembina pramuka di SDIT Cahaya
Insani Temanggung sebanyak 8
orang.
2. Pelaksanaan
Kegiatan dimulai hari Sabtu jam
13.30 diisi materi yang
mengedepankan hubungan dengan
Tuhan untuk membentuk karakter
disiplin, adapun materi kegiatannya
adalah Disiplin waktu menjalankan
sholat.
Sholat merupakan kewajiban orang
Islam yang harus dijalankan 5 waktu
dalam sehari semalam, dalam
mengerjakan sholat hendaknya tepat
waktu sesuai dengan jadwal agar
terbentuk pribadi yang disiplin,
jangan menunda nunda sholat
sampai batas waktu habis. Karena
sholat adalah merupakan tiang
agama bagi siapa yang melaksanakan
berarti mendirikan agamanya dan
barang siapa yang meninggalkan
35
berarti merobohkan agamanya.
Kedisiplinan waktu dalam
melaksanakan sholat fardhu akan
membuat perilaku disiplin pada
kesehariannya.
kemudian jam 18.00 istirahat untuk
menjalankan sholat maghrib dan
makan malam.
Acara dilanjutkan jam 20.00 pentas
seni berkelompok. Jam 22.00 sampai
jam 22.30 api unggun kemudian
istirahat malam. Jam 02.00 bangun
untuk kegiatan renungan malam,
sholat tahajud dilanjukan sholat
shubuh.
Acara pagi adalah senam, mencari
jejak, makan pagi kemudian jam
08.00 pulang.
3. Evaluasi
Pada tahap ini dibahas tentang
evaluasi kegiatan yang telah
dilakukan. Pada kegiatan persami
untuk menentukan kegiatan
selanjutnya. Kepala sekolah
mengumpulkan temuan-temuan
pada kegiatan persami sebagai bekal
dalam upaya pembinaan guru
selanjutnya.
36
3. Hasil Pengamatan
Dalam pelaksanaan persami yang sudah
dilaksanakan ada beberapa guru yang belum
maksimal menjalankan kegiatan yang sudah
ditentukan yaitu kegiatan renungan malam
dirasa paling berat dilaksanakan disaat
sedang tidur lelap harus bangun di tengah
malam jam 02.00 sehingga kegiatan ini
belum berjalan sesuai yang diharapkan.
Kepala Sekolah perlu memberi pembinaan
kepada guru yang belum menjalankan
kegiatan sesuai yang direncanakan.
4. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan pembinaan yang
sudah dilaksanakan oleh bapak ibu guru,
maka dapat dikatakan sebagai berikut :
a. Ada 2 guru yang belum dapat
menjalankan kegiatan renungan malam
sesuai waktu yang ditentukan sehingga
tertinggal pada kegiatan tersebut.
b. Tidak semua guru dapat mengikuti
senam pagi secara bersama, ada yang
terlambat karena aktivitas lain di pagi
hari.
c. Tidak semua guru memahami materi
yang disampaikan oleh kepala sekolah
dalam rangka pembinaan disiplin.
d. Guru lebih suka pada kegiatan yang
menyenangkan dan menghibur yaitu api
unggun dan mencari jejak.
37
4.1.2 Diskripsi tindakan Siklus II
Pembinaan Kepala Sekolah untuk
meningkatkan guru pada kegiatan
ekstrakurikuler pramuka.
1. Perencanaan Tindakan
Kepala sekolah dalam membina guru masih
menggunakan model persami untuk
meningkatkan disiplin guru.
Tujuan yang diharapkan pada pertemuan
kedua dalam pembinaan guru melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka diharapkan
dapat melaksanakan kegiatan yang sudah
direncanakan dalam persami tepat waktu.
Kepala Sekolah melakukan langkah-langkah
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan pada tanggal 25 April 2015,
tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana
kegiatan yang ditentukan.
Berikut adalah pelaksanaan pembinaan guru
siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini kepala sekolah
merencanakan waktu pelaksanaan
kegiatan yaitu tanggal 25 April 2015.
38
Tindakan ini dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang sudah ditentukan .
Kegiatan dimulai hari Sabtu pukul 13.30
dan diakhiri hari Minggu pukul 08.00.
Peserta adalah bapak ibu guru yang
menjadi pembina pramuka di SDIT Cahaya
Insani Temanggung sebanyak 8 orang dan
yang menjadi fokus penelitian adalah 4
orang.
b. Pelaksanaan
Kegiatan Persami dimulai hari Sabtu
pukul 13.30 dengan diawali pendirian
tendadi halaman SDIT Cahaya Insani
Temanggung. Kegiatan dilanjutkan dengan
materi pembinaan tentang lingkungan
hidup.
Pukul 18.00 istirahat untuk sholat maghrib
kemudian makan malam dan dilanjutkan
dengan sholat isya.
Pukul 20.00 Pentas seni berkelompok
dengan menampilkan akustik gitar. Pukul
22.00 sampai pukul 22.30 api unggun
kemudian istirahat malam. Pukul 02.00
kegiatan renungan malamdengan tema “
Hakikat Api dalam Kehidupan” kemudian
sholat tahajud dilanjutkan sholat shubuh.
Pukul 06.00 senam pagi di lanjutkan
makan pagi kemudian mencari jejak di
daerah Tegalsari kemudian pulang.
39
c. Evaluasi
Pada tahap ini peneliti mengevaluasi
kegiatan yang sudah d ilaksanakan pada
kegiatan persami untuk mencari data yang
diperlukan sebagai bahan untuk
mengetahui keberhasilan pembinaan
terhadap guru. Kepala sekolah berusaha
membantu mengembangkan pola
perilakunya dengan menggunakan aturan-
aturan sebagai alat untuk menumbuhkan
disiplin.
3. Hasil Pengamatan
Persami yang telah dilaksanakan tanggal
25 April 2015 sudah ada peningkatan hampir
semua kegiatan sudah dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Berbagai cara pembinaan kepala sekolah
sudah dilakukan. Dengan bermacam-macam
model pembinaan. Dilakukan secara klasikal,
kelompok maupun individual.
4. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan persami yang
sudah dilaksanakan oleh bapak ibu guru
maka dapat dikatakan sebagai berikut :
1) Semua guru sudah dapat menjalankan
kegiatan sesuai yang direncanakan
2) Semua guru sudah menjalankan kegiatan
sesuai waktu yang telah ditentukan
3) Sebagian besar guru sudah memahami
materi pembinaan yang diberikan oleh
kepala sekolah terutama menyangkut
40
disiplin waktu dalam menjalankan ibadah
sholat fardhu yang diharapkan dapat
berdampak pada penerapan kedisiplinan
waktu pada kegiatan belajar mengajar dan
ekstrakulikuler.
4) Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh kepala
sekolah secara rutin karena merupakan
salah satu cara untuk membina guru
dalam meningkatkan disiplin di SDIT
Cahaya Insani Temanggung.
4.2 Pembahasan
Kepala sekolah dalam membina guru untuk
meningkatkan kedisiplinan dengan mencoba praktek
baru untuk mendapatkan dampak yang berbeda
dengan cara lain yang pernah dilakukan. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya
kepala sekolah mencoba praktek baru dengan
pembinaan disipln guru lewat ekstrakurikuler
pramuka.
Strategi untuk membina disiplin dengan konsep
diri bahwa penekanan konsep konsep diri setiap
individu merupakan faktor penting dari setiap perilaku
individu untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik.
Kepala sekolah dalam menggabungkan harapan yang
diinginkan dengan adanya kekhawatiran yang terjadi
ketika melaksanakan metode, cara atau strategi dengan
41
konsekuensi logis dan alami perilaku perilaku yang
salah terjadi karena guru telah mengembangkan
kepercayaan yang salah terhadap dirinya maka
ketrampilan berkomunikasi seorang pemimpin sangat
diperlukan.
Pemimpin harus menerima semua perasaan guru
dengan teknik komunikasi yang dapat menimbulkan
kepatuhan dari dirinya. Kepatuhan yang timbul dari
masing masing guru atas kesadaraan dan bukan
karena keterpaksaan.Klarifiakasi nilai merupakan
strategi yang dilakukan untuk membantu pegawai
dalam menjawab pertanyaan sendiri tentang nilai-nilai
dan membentuk sistem nilainya sendiri.
Seorang guru harus meningkatkan
kemampuannya dengan latihan keefektifan pemimpin,
metode ini bertujuan untuk menghilangkan metode
represif dan kekuasaan karena yang diharapkan guru
dari seorang pemimpin adalah kearifan bukan
otoriternya, dengan terapi realitas pemimpin perlu
bersikap positif dan bertanggung jawab, kepala sekolah
memberdayakan guru melalui kerjasama memberi
kesempatan meningkatkan profesinya dan mendorong
keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan yang
menunjang kegiatan program sekolah.
42
Dari pembinaan yang dilakukan kepala sekolah
terhadap guru dalam melacak reaksi perubahan
tingkah laku guru maka kepala sekolah mengumpulkan
data secara teratur kemudian mengecek maksud dan
arti dari data yang telah dikumpulkan untuk analisa
guna memperoleh data yang valid. Cara alternatif yang
dilakukan adalah, merefleksi kegiatan yang telah
dilakukan, kemudian dievaluasi tentang keberhasilan
kegiatan. Apabila belum berhasil dengan beaik maka
mencoba praktek baru yang lain, caranya dengan
mengikuti siklus yang dimulai dari tahap satu agar
lebih efektif, revisi dilakukan dalam bentuk praktek
yang baru.
4.2.1 Perencanaan Pembinaan Guru Untuk
Meningkatkan Kedisiplinan Guru
Perencanaan pembinaan
dilaksanakan oleh kepala sekolah di awal
tahun anggaran dan dimasukkan dalam
RAKS, perencanaan secara terprogram dan
terencana. Semua rencana kegiatan telah
disosialisasikan kepada semua guru,
sedangkan pelaksanaannya menyesuaikan
dengan agenda kegiatan sekolah. Agar
dapat dilaksanakan sesuai dengan yang
direncanakan jauh hari guru sudah
mempersiapkan keperluan kegiatan.
43
Perencanaan pembinaan
dipersiapkan oleh kepala sekolah sharing
dengan pengurus yayasan guru dan komite
sekolah. Hal itu dilakukan kepala sekolah
agar pembinaan semakin terarah dan dapat
berhasil dengan baik. Kegiatan
dilaksanakan setiap bulan untuk
pembinaan disiplin. Jadwal kegiatan sudah
ditata sedemikian rupa agar tidak
bersamaan dengan kegiatan lain. Kegiatan
persami dimulai hari sabtu jam 13.30 dan
diakhiri hari minggu jam 08.00. peserta
persami adalah guru yang menjadi
pembina pramuka di SDIT Cahaya Insani
Temanggung.
4.2.2 Pembinaan Guru Pada Kegiatan
Ekstrakurikuler Pramuka
Tujuan mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler pramuka agar dapat
bersikap dan memiliki kepribadian yang
baik, jujur, disiplin, mandiri dan tanggung
jawab. Agar dapat melaksanakan tugas
dengan keiklasan, kerelaan dan
pengabdian. Dapat memberi contoh kepada
anak-anak supaya menjadi anak yang
punya kepribadian luhur, berakhlak mulia
dan disiplin. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Hernawan (2008:12)“Bahwa
kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah
44
kegiatan di luar jam pembelajaran yang
berhubungan dengan pembelajaran untuk
memperluas pengetahuan, sikap sosial dan
keterampilan.” Hasil penelitian di lapangan
mengikuti kegiatan pramuka bagi guru
dapat menambah pengetahuan dari
pembinaan yang diberikan oleh kepala
sekolah, mempunyai kepedulian sosial
yang tinggi untuk bersama-sama
melaksanakan kegiatan dan memperoleh
keterampilan yang bisa ditularkan kepada
siswa.
Dalam melaksanakan tugas yang
dipercayakan agar bisa menjalankan tugas
dengan baik, kepala sekolah melakukan
pembinaan terhadap guru. Dengan
pembinaan diharapkan guru bekerja sesuai
dengan peraturan yang berlaku, dapat
memecahkan masalah yang dihadapi
sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah. Dalam hal ini
Mulyasa (2006) mendefinisikan Pembinaan
merupakan rangkaian upaya pengendalian
diri secara profesional semua unsur
organisasi agar berfungsi sebagaimana
mestinya sehingga rencana untuk
mencapai tujuan dapat terencana dapat
terlaksana secara efektif dan efisien.
45
Pendapat Mulyasa (2009) tentang
pembinaan adalah bahwa memahami arti
pendidik tidak cukup berpegang pada
konotasi yang terkandung dalam definisi
pendidik melainkan harus dipelajari
keterkaitannya dengan makna pendidikan,
sarana pendidikan dan bagaimana strategi
pendidikan itu dilaksanakan. Untuk
keperluan tersebut kepala sekolah harus
bisa menanamkan, memajukan dan
meningkatkan sedikitnya empat macam
nilai yakni pembinaan mental, moral, fisik,
dan artistik.
Pembinaan yang dilakukan kepala
sekolah pada guru menggunakan
bermacam-macam metode yaitu dengan
rapat sekolah, pembimbingan berkala,
briefing, latihan kepemimpinan dan
pembinaan pada kegiatan ekstrakurikuler
pramuka, semua itu adalah upaya kepala
sekolah dalam pembinaan mental, moral,
fisik dan artistik terhadap guru. Pada
kegiatan ekstrakurikuler pramuka kepala
sekolah membina secara langsung dengan
mengikuti semua kegiatan yang ada
sehingga peminaan ini dirasa paling efektif
untuk meningkatkan disiplin sekolah.
Dalam menerapkan disiplin guru
membuat aturan berupa tata tertib yang
46
harus dipatuhi oleh warga sekolah. Kepala
sekolah akan menegur siapa saja yang
melanggar disiplin dalam melakukan
pekerjaan yang sangat erat dengan
masalah disiplin. Mulyasa (2006)
mengemukakan bahwa disiplin merupakan
sesuatu yang penting untuk menanamkan
rasa hormat terhadap kewenangan,
menanamkan kerjasama dan merupakan
kebutuhan untuk berorganisasi serta
untuk menanamkan rasa aman terhadap
orang lain.
Pendapat ini bila dikaitkan dengan
hasil penelitian pembinaan pada
ekstrakurikuler pramuka sangat
mendukung. Pembinaan disiplin
diperlukan oleh semua guru untuk
menjalankan tugas sehari-hari, kerjasama
yang kompak sesama guru akan memberi
manfaat pada sekolah tentang kedisiplinan
maka kegiatan bisa selesai dikerjakan tepat
waktu sehingga memberi rasa nyaman
pada warga sekolah.
Pada saat kegiatan ekstrakurikuler
pramuka kepala sekolah menanamkan
kedisiplinan guru dengan mengisi kegiatan
ceramah keagamaan, memandu jalannya
renungan malam dan ikut melakukan
semua kegiatan yang direncanakan dengan
47
tepat waktu. Hal ini dilakukan untuk
memberi keteladanan pada guru. Tujuan
kepala sekolah membina guru pada
kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan
keterampilan yang baik yang bisa diberikan
kepada peserta didik, memiliki kepribadian,
berakhlak mulia, disiplin dan tanggung
jawab. Pembinaan disiplin pada kegiatan
ekstrakurikuler pramuka tidak
membosankan karena suasana yang
menyenangkan dan tidak dipaksakan
untuk melaksanakan kegiatan.
Pada prinsipnya pembinaan guru di
SDIT Cahaya Insani Temanggung sudah
berjalan dengan baik, kepala sekolah
dengan berbagai cara telah membina guru
untuk meningkatkan disiplin. Setiap guru
memiliki karakteristik yang berbeda satu
sama lain sehingga memerlukan perhatian
dan pelayanan khusus dari kepala sekolah
agar dapat meningkatkan
profesionalismenya. Faktor pendukung
dalam pembinaan guru adalah antusias
guru dalam pembinaan, kemauan untuk
berubah ke arah yang lebih baik, guru
tertarik pada kegiatan kreatif, memiliki
tanggung jawab dan komitmen pada tugas
serta memiliki kesadaran yang tinggi.
48
Manfaat yang diperoleh guru dalam
pembinaan yang dilakukan kepala sekolah
adalah : 1) Sebagai seorang pengajar jadi
lebih mengetahui bagaimana menerapkan
pembinaan karakter dalam aktifitas sehari-
hari. 2) Menjadi bisa menerapkan
pendidikan karakter pada RPP. 3)
Mengetahui cara melaksanakan disiplin. 4)
Setelah mendapat pembinaan menjadi lebih
hati-hati supaya tidak melanggar
kedisiplinan. 5) Dapat memberikan teladan
pada peserta didik. Kepala sekolah dalam
membina guru menggunakan berbagai cara
salah satunya adalah dengan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka yang diikuti oleh
guru-guru pembina pramuka. Jumlah
siswa yang banyak menjadi kendala
sehingga latihan diadakan 2 kali seminggu
dengan 8 orang pembina. Pembinaan
dalam kegiatan ekstrakurikuler lebih efektif
dibanding dengan cara yang lain karena
pembinaan pada kegiatan ekstrakurikuler
pramuka akan berdampak langsung pada
peserta didik. Apabila guru sudah disiplin
maka kedisiplinan guru akan dicontoh oleh
siswa dan diterapkan secara langsung
kepada siswa baik dalam proses
pembelajaran di kelas maupun pada
kegiatan ekstrakurikuler lainnya sehingga
kedisiplinan siswa dapat meningkat.
49
4.2.3Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler
Pramuka.
Pelaksanaan program kegiatan
ekstrakurikuler pramuka perlu dilakukan
evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui keefektifan dan efisiensi
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
pramuka termasuk kendala dan masalah
yang dihadapi serta solusi yang dilakukan
dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dengan evaluasi ini diharapkan akan
menjadi bahan pertimbangan dalam
memperbaiki pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka menjadi lebih
baik.
Setelah dilakukan tindakan pada
siklus I dan II menghasilkan hasil sebagai
berikut :
Siklus I
Ada 2 guru yang belum dapat
menjalankan kegiatan renungan malam
sesuai waktu yang ditentukan sehingga
tertinggal pada kegiatan tersebut. Tidak
semua guru dapat mengikuti senam pagi
bersama, ada yang terlambat karena
aktifitas lain di pagi hari. Tidak semua
guru memahami materi yang disampaikan
oleh kepala sekolah dalam rangka
50
pembinaan disiplin. Guru lebih suka pada
kegiatan yang menyenangkan yaitu api
unggun dan mencari jejak.
Siklus II
Semua guru sudah dapat menjalankan
kegiatan sesuai yang direncanakan. Semua
guru sudah mematuhi waktu yang
ditentukan untuk melaksanakan kegiatan.
Sebagian besar guru sudah memahami
materi pembinaan yang diberikan kepala
sekolah terutama menyangkut waktu
shalat fardhu yang diharapkan akan
berdampak pada kegiatan belajar dan
ekstrakurikuler yaitu tentang disiplin
waktu. Kegiatan ini akan tetap
dilaksanakan oleh kepala sekolah secara
rutin karena merupakan sala satu cara
untuk membina guru.
Dari hasil penelitian itu dapat dikatakan
bahwa pada siklus I kegiatan belum
berjalan maksimal masih ada guru yang
belum bisa melaksanakan kegiatan sesuai
waktu yang ditentukan. Evaluasi pada
siklus I belum berhasil. Pada siklus II
sudah ada peningkatan karena semua guru
sudah melaksanakan kegiatan sesuai
waktu yang direncanakan.
51
Dari hasil pembinaan kepala sekolah
terhadap guru pada kegiatan
ekstrakurikuler pramuka diterapkan
kepada siswa dengan persami. Siswa
diajarkan tentang kedisiplinan baik waktu
maupun disiplin dalam melaksanakan
kegiatan. Siswa sangat antusias dalam
mengikuti setiap kegiatan yang
diinstruksikan oleh pembina dengan tepat
waktu dan mengikuti latihan
ekstrakurikuler pramuka 2 kali dalam
seminggu.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan pedoman untuk mendukung
peningkatan disiplin melalui pembinaan
guru pada kegiatan ekstrakurikuler
pramuka, karena dirasakan langsung oleh
guru dengan kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan sehingga terjadi perubahan
perilaku disiplin pada guru yang
bersangkutan.