BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran...

28
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Gugus Hasanudin Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari SD Negeri 01 Panimbo dan SD Negeri 02 Panimbo. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 01 Panimbo dan SD Negeri 02 Panimbo. Pada Tahun ajaran 2010/2011 diketahui bahwa jumlah seluruh siswa kelas V di SD Negeri 01 Panimbo dan SD Negeri 02 Panimbo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan berjumlah 50 siswa yang terdiri dari 25 siswa di SD Negeri 01 Panimbo sebagai kelas eksperimen dan 25 siswa di SD Negeri 02 Panimbo sebagai kelas kontrol. Berikut gambaran lebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau dari kelas jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1. Data Subyek Penelitian Nama Sekolah Kelas Jenis Kelamin Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan SDN 01 Panimbo Eksperimen 14 11 25 SDN 02 Panimbo Kontrol 9 16 25 Jumlah Seluruhnya 50 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di SDN 01 Panimbo sebagai kelas eksperimen dan SDN 02 Panimbo sebagai kelas kontrol masing-masing dilakukan 2 kali pertemuan pada kedua SD seperti tercantum dalam jadwal penelitian. Jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada Tabel 4.2 berikut.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Gugus Hasanudin

Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012

yang terdiri dari SD Negeri 01 Panimbo dan SD Negeri 02 Panimbo.

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 01

Panimbo dan SD Negeri 02 Panimbo.

Pada Tahun ajaran 2010/2011 diketahui bahwa jumlah seluruh

siswa kelas V di SD Negeri 01 Panimbo dan SD Negeri 02 Panimbo

Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan berjumlah 50 siswa yang

terdiri dari 25 siswa di SD Negeri 01 Panimbo sebagai kelas eksperimen dan

25 siswa di SD Negeri 02 Panimbo sebagai kelas kontrol. Berikut gambaran

lebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau dari kelas jenis

kelamin, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1. Data Subyek Penelitian

Nama Sekolah Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Siswa Laki-laki Perempuan SDN 01 Panimbo Eksperimen 14 11 25

SDN 02 Panimbo Kontrol 9 16 25

Jumlah Seluruhnya 50

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SDN 01 Panimbo sebagai kelas eksperimen

dan SDN 02 Panimbo sebagai kelas kontrol masing-masing dilakukan 2 kali

pertemuan pada kedua SD seperti tercantum dalam jadwal penelitian.

Jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada Tabel 4.2 berikut.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

42

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan 1. Selasa, 27 Maret 2012 a. Perkenalan dengan siswa (kelas

eksperimen dan kelas kontrol) b. Memberikan pre-tes kepada

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Rabu, 28 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tentang pembentukan tanah.

3. Kamis, 29 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol melanjutkan materi tentang pembentukan tanah.

4. Jumat, 30 Maret 2012 Memberikan post test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

5 Sabtu, 31 Maret 2012 Memberikan angket motivasi belajar IPA kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.1.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

4.1.2.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen ini terdiri

dari dua pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Masing-masing

pertemuan berlangsung selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan I

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012 dan pertemuan II

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2012.

a. Pertemuan I

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan

yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi, media

pembelajaran gambar bagian-bagian tanah, contoh macam-macam batuan

beku dan endapan, buku pelajaran dan serta ruang/lokasi.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

43

Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi,

kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu “coba kalian lihat

lingkungan disekitar kalian! Benda-benda apa saja yang dapat kalian lihat?

Coba bayangkan batu-batu yang ada di rumah kalian pasti tampak sangat

keras dan kuat. Namun, tahukah kalian bahwa lama-kelamaan batu-batu itu

akan mengalami pelapukan? Batu-batu itu akan rapuh dan hancur menjadi

butiran-butiran halus. Butiran-butiran halus inilah yang akhirnya

membentuk tanah. Bagaimana proses pembentukan tanah tersebut? Nah hari

ini kita akan mempelajari pembentukan tanah”, dilanjutkan dengan

penyampaian tujuan pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan

kegiatan inti yang terdiri dari 4 tahap pembelajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran diskusi kelompok jenis syndicate group yaitu:

Tahap Forming (pembentukan)

Pada tahap forming (pembentukan) siswa dibagi menjadi 5 kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa kemudian masing-masing

kelompok mendapat materi yang berbeda dari guru, yaitu:

1) Kelompok 1: bagian-bagian tanah yang tersusun atas beberapa lapisan

(lapisan atas dan lapisan tengah)

2) Kelompok 2: bagian-bagian tanah yang tersusun atas beberapa lapisan

(lapisan bawah dan lapisan batuan induk)

3) Kelompok 3: jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya

(Batuan Beku / Magma / Vulkanik)

4) Kelompok 4: macam-macam batuan beku / magma / vulkanik

5) Kelompok 5: jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya

(Batuan Endapan / Sedimen)

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

44

Tahap Functioning (pengaturan)

Pada tahap functioning (pengaturan) masing-masing kelompok

membagi tugas dengan anggota kelompoknya berdasarkan subtopik yang

akan dibahas dan masing-masing kelompok memahami dan mempelajari

bahan-bahan dari berbagai sumber untuk menyelesaikan materi yang

diperoleh kemudian masing-masing kelompok melakukan diskusi kelompok

berdasarkan subtopik yang mereka bahas, yaitu kelompok 1: berdiskusi

mengenai bagian tanah lapisan atas dan lapisan tengah, kelompok 2: bagian

tanah lapisan bawah dan lapisan batuan induk, kelompok 3: jenis-jenis

batuan beku, kelompok 4: macam-macam batuan beku, dan kelompok 5:

jenis-jenis batuan endapan.

Tahap Formatting (perumusan)

Pada tahap formatting (perumusan) masing-masing anggota kelompok

diberi kesempatan untuk mengungkapkan materi yang dibahas oleh masing-

masing kelompok yaitu kelompok 1: bagian tanah lapisan atas dan lapisan

tengah, kelompok 2: bagian tanah lapisan bawah dan lapisan batuan induk,

kelompok 3: jenis-jenis batuan beku, kelompok 4: macam-macam batuan

beku, dan kelompok 5: jenis-jenis batuan endapan. Kemudian masing-

masing anggota kelompok menyusun suatu rangkuman berdasarkan hasil

diskusi kelompoknya.

Tahap Fermenting (penyerapan)

Pada tahap fermenting (penyerapan) Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian dengan

ruangan yang diatur guru dan langkah-langkahnya kemudian kelompok lain

menanggapi kelompok presentator dengan bertanya, berpendapat,

menyanggah, dan memberikan komentar. Selanjutnya kelompok memberi

kesimpulan dan guru memberikan tambahan penjelasan.

Kegiatan akhir guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama

siswa, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengungkapkan hambatan/kesulitan yang dialami selama proses

berlangsung, setelah itu dilanjutkan dengan pemantapan berupa mendorong

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

45

siswa untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan dan keterampilan

dalam kehidupan sehari-hari, dan pembelajaran diakhiri dengan tindak

lanjut yaitu berupa penerapan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

b. Pertemuan II

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan II guru

menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, media

pembelajaran contoh macam-macam batuan malihan, lembar observasi,

buku pelajaran dan serta ruang/lokasi.

Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi,

kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu guru

mengingatkan kembali materi pelajaran tentang bagian-bagian tanah dan

jenis-jenis batuan beku dan endapan yang telah dipelajari pada pertemuan

yang lalu”, dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran dalam kegiatan inti masih sama

dengan pertemuan I hanya yang membedakan yaitu materi pelajaran yaitu

mengenai batuan endapan dan malihan dan proses pembentukan tanah

karena pelapukan, setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian

dilanjutkan kegiatan inti yang terdiri dari 4 tahap pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok jenis syndicate group

yaitu:

Tahap Forming (pembentukan)

Pada tahap forming (pembentukan) siswa dibagi menjadi 5 kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa kemudian masing-masing

kelompok mendapat materi yang berbeda dari guru, yaitu:

1) Kelompok 1: macam-macam batuan endapan

2) Kelompok 2: jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya

(batuan malihan/ metamorf)

3) Kelompok 3: macam-macam batuan malihan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

46

4) Kelompok 4: pelapukan fisika

5) Kelompok 5: pelapukan biologi

Tahap Functioning (pengaturan)

Pada tahap functioning (pengaturan) masing-masing kelompok

membagi tugas dengan anggota kelompoknya berdasarkan subtopik yang

akan dibahas dan masing-masing kelompok memahami dan mempelajari

bahan-bahan dari berbagai sumber untuk menyelesaikan materi yang

diperoleh kemudian masing-masing kelompok melakukan diskusi kelompok

berdasarkan subtopik yang mereka bahas, yaitu kelompok 1: macam-

macam batuan endapan, kelompok 2: jenis-jenis batuan malihan, kelompok

3: macam-macam batuan malihan, kelompok 4: pelapukan fisika, dan

kelompok 5: pelapukan biologi.

Tahap Formatting (perumusan)

Pada tahap formatting (perumusan) masing-masing anggota kelompok

diberi kesempatan untuk mengungkapkan seputar materi yang dibahas, yaitu

kelompok 1: macam-macam batuan endapan, kelompok 2: jenis-jenis batuan

malihan, kelompok 3: macam-macam batuan malihan, kelompok 4:

pelapukan fisika, dan kelompok 5: pelapukan biologi. Kemudian masing-

masing anggota kelompok menyusun suatu rangkuman berdasarkan hasil

diskusi kelompoknya.

Tahap Fermenting (penyerapan)

Pada tahap fermenting (penyerapan) Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian dengan

ruangan yang diatur guru dan langkah-langkahnya kemudian kelompok lain

menanggapi kelompok presentator dengan bertanya, berpendapat,

menyanggah, dan memberikan komentar. Selanjutnya kelompok memberi

kesimpulan dan guru memberikan tambahan penjelasan.

Kegiatan akhir guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama

siswa, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengungkapkan hambatan/kesulitan yang dialami selama proses

berlangsung, setelah itu dilanjutkan dengan pemantapan berupa mendorong

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

47

siswa untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan dan keterampilan

dalam kehidupan sehari-hari, dan pembelajaran diakhiri dengan tindak

lanjut yaitu berupa penerapan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

4.1.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Kontrol

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol ini juga terdiri

dari dua pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Masing-masing

pertemuan berlangsung selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan I

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012 dan pertemuan II

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2012.

a. Pertemuan I

Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran,

seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa,

media pembelajaran gambar bagian-bagian tanah, contoh macam-macam

batuan beku dan endapan, buku pelajaran dan serta ruang/lokasi.

Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi,

kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu “coba kalian lihat

lingkungan disekitar kalian! Benda-benda apa saja yang dapat kalian lihat?

Coba bayangkan batu-batu yang ada di rumah kalian pasti tampak sangat

keras dan kuat. Namun, tahukah kalian bahwa lama-kelamaan batu-batu itu

akan mengalami pelapukan? Batu-batu itu akan rapuh dan hancur menjadi

butiran-butiran halus. Butiran-butiran halus inilah yang akhirnya

membentuk tanah. Bagaimana proses pembentukan tanah tersebut? Nah hari

ini kita akan mempelajari pembentukan tanah”, dilanjutkan dengan

penyampaian tujuan pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan

kegiatan inti dimana dalam pembelajarannya lebih berpusat pada guru.

Kegiatan pembelajarannya meliputi siswa memperhatikan gambar bagian-

bagian tanah yang dibawa oleh guru. Kemudian siswa mendengarkan

penjelasan dari guru mengenai bagian-bagian tanah berdasarkan gambar dan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

48

siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai jenis-jenis batuan

berdasarkan proses terbentuknya (batuan beku dan batuan endapan).

Selanjutnya siswa menyebutkan macam-macam batuan beku. Kemudian

siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai macam-macam batuan

beku yang mencakup ciri-ciri dan manfaatnya serta proses terbentuknya.

Selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai

pembelajaran yang belum dipahami.

Kegiatan akhir guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama

siswa, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengungkapkan hambatan/kesulitan yang dialami selama proses

berlangsung, setelah itu dilanjutkan dengan pemantapan berupa mendorong

siswa untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan dan keterampilan

dalam kehidupan sehari-hari, dan pembelajaran diakhiri dengan tindak

lanjut yaitu berupa penerapan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

b. Pertemuan II

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan II guru

menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, media

pembelajaran contoh macam-macam batuan malihan, buku pelajaran dan

serta ruang/lokasi.

Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi,

kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu guru

mengingatkan kembali materi pelajaran tentang bagian-bagian tanah dan

jenis-jenis batuan beku dan endapan yang telah dipelajari pada pertemuan

yang lalu”, dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan

kegiatan inti yaitu: siswa diminta menyebutkan macam-macam batuan

endapan. Kemudian siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

49

macam-macam batuan endapan yang mencakup ciri-ciri dan manfaatnya

serta proses terbentuknya. Dan siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya (batuan

malihan). Kemudian siswa menyebutkan macam-macam batuan malihan.

Selanjutnya siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai macam-

macam batuan malihan yang mencakup ciri-ciri dan manfaatnya serta proses

terbentuknya. Dan siswa menyebutkan jenis-jenis pelapukan batuan.

Kemudian siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai jenis-jenis

pelapukan batuan. Selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk bertanya

mengenai pembelajaran yang belum dipahami.

Kegiatan akhir guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama

siswa, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengungkapkan hambatan/kesulitan yang dialami selama proses

berlangsung, setelah itu dilanjutkan dengan pemantapan berupa guru

memberikan soal evaluasi kepada masing-masing siswa, dan pembelajaran

diakhiri dengan tindak lanjut yaitu berupa penerapan pembelajaran dalam

kehidupan sehari-hari.

4.2 Analisis data

4.2.1 Analisis Data Tes

4.2.1.1 Analisis Data Pre Test

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskritif variabel penelitian membahas tentang hasil uji

deskritif dan distribusi frekuensi untuk menentukan tinggi rendahnya

variabel kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti menggunakan lima

kategori dengan acuan yaitu : baik sekali (skor 81 – 100), baik (skor 61 –

80), cukup (skor 41 – 60), hampir cukup (skor 21 – 40), dan kurang (0 –20).

Berikut ini hasil analisis deskriptif distribusi frekuensi dapat dilihat pada

tabel 4.3.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

50

Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

No. Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Frekuensi (f)

Persentase (%)

Frekuensi (f)

Persentase (%)

1. 0 – 20 1 4 1 4 2. 21 – 40 12 48 13 52 3. 41 – 60 12 48 11 44 4. 61 – 80 0 0 0 0 5. 81 – 100 0 0 0 0

Jumlah 25 100 25 100 Minimum 20 16 Maximum 60 60

Mean 42.24 41.76 Standar Deviasi 10.005 9.315

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa pada pre test kelas eksperimen

dengan jumlah data (N) sebanyak 25 diperoleh nilai minimum 20 sedangkan

nilai maximum sebesar 60 dengan rata-rata nilai sebesar 42,24 dan standar

deviasi sebesar 10,005. Sedangkan untuk pre test kelas kontrol dengan

jumlah data (N) sebanyak 25 diperoleh nilai minimum sebesar 16 sedangkan

nilai maximum sebesar 60 dengan rata-rata nilai sebesar 41,76 dan standar

deviasi sebesar 9,315.

Sedangkan untuk distribusi frekuensi, tampak bahwa hasil pre test

pada kelas eksperimen terbanyak adalah pada kategori hampir cukup (skor

21– 40) dan cukup (skor 41 – 60) yaitu sebanyak 12 orang (48%) diikuti

pada kategori kurang (skor 0 – 20) yaitu sebanyak 1 orang (4%).

Sedangkan hasil pre test pada kelompok kontrol terbanyak adalah pada

kategori hampir cukup (skor 21 - 40) yaitu sebanyak 13 orang (52%) diikuti

pada kategori cukup (skor 41- 60) yaitu sebanyak 11 orang dan diikuti pada

kategori kurang (skor 0 – 20) yaitu sebanyak 1 orang (4%). Di bawah ini

disajikan gambaran visual diagram lingkaran pre-tes kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

51

Gambar 4.1

Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pre-tes Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol.

b. Uji Normalitas

Tahap awal dalam analisis data adalah melakukan uji normalitas

terhadap data hasil penelitian. Pengujian terhadap normalitas menggunakan

progam SPSS release 16.0 for windows. Uji normalitas yang dilakukan

dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample-Kolmogorov-Smirnov

Test. Hasil pengujian normalitas data pre test siswa terhadap kelas

eksperimen yaitu SD Negeri 01 Panimbo dan kelas kontrol yaitu SD Negeri

02 Panimbo untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas

V ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut ini.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

52

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Normalitas Data Pre Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PRE TEST EKSPERIMEN

PRE TEST KONTROL

N 25 25 Normal Parametersa

Mean 42.2400 41.7600 Std. Deviation 10.00533 9.31522

Most Extreme Differences

Absolute .118 .185 Positive .109 .165 Negative -.118 -.185

Kolmogorov-Smirnov Z .588 .925 Asymp. Sig. (2-tailed) .880 .359 a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, data pre test siswa untuk mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas eksperimen yaitu SDN

01 Panimbo berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai Kolmogorov-

Smirnov (KS Z) sebesar 0,588 dengan signifikansi = 0,880 > 0,05 dan pada

kelas kontrol yaitu SDN 02 Panimbo juga berdistribusi normal ditunjukkan

dengan nilai Kolmogorov-Smirnov (KS Z) sebesar 0,925 dengan

probabilitas signifikansi sebesar 0,359 > 0,05. Berdasarkan pengujian

normalitas diatas dapat disimpulkan bahwa kelas SDN 01 Panimbo dan

kelas SDN 02 Panimbo mengikuti distribusi normal. Adapun visualisasi

dalam grafik berikut ini.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

53

Gambar 4. 2

Distribusi Nilai Pre Test Kelas Eksperimen

Gambar 4.3

Distribusi Nilai Pre Test Kelas Kontrol

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

54

c. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas menggunakan progam SPSS release 16.0 for

windows. Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan uji Levene. Hasil pengujian homogenitas data pre test siswa

pada kelas eksperimen yaitu SD Negeri 01 Panimbo dan kelas kontrol yaitu

SD Negeri 02 Panimbo untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

pada kelas V ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas dan Uji t Pre-tes Kelas Ekperimen dan Kelas

Kontrol Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper PRE TEST

Equal variances assumed

.612 .438 .176 48 .861 .480 2.734 -5.017 5.977

Equal variances not assumed

.176 47.757 .861 .480 2.734 -5.017 5.977

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas diketahui F hitung levene test sebesar

0,612 dengan probabilitas signifikansi 0,438 > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan

kata lain kedua kelas homogen.

d. Uji t

Berdasarkan tabel 4.5 hasil perhitungan uji t hasil belajar awal siswa,

maka dapat diperoleh bahwa nilai t sebesar 0,176 dengan probalitas

signifikansi sebesar 0,861 > 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak

ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar pre test pada kelas SDN 01

Panimbo dan kelas SDN 02 Panimbo. Jadi kedua kelas memiliki

kemampuan awal yang sama.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

55

Berdasarkan uji normalitas, homogenitas, dan Uji t di atas maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa antara kelas SDN 01 Panimbo dan kelas

SDN 02 Panimbo berdistribusi normal, bersifat homogen, dan tidak ada

perbedaan rata-rata hasil belajar awal. Maka kedua kelas tersebut dapat

dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam penelitian ini dipilih

kelas eksperimen adalah SDN 01 Panimbo dan kelas kontrol adalah SDN 02

Panimbo.

4.2.1.2 Analisis Data Post Test

a. Analisis Deskriptif

Hasil analisis deskriptif di bawah ini merangkum data empirik hasil

belajar kognitif sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan metode

diskusi kelompok jenis syndicate group untuk kelas eksperimen dan metode

konvensional untuk kelas kontrol. Selain menyajikan data masing-masing

variabel penelitian dalam bentuk statistik deskriptif, dapat juga ditunjukkan

distribusi frekuensi untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas

eksperimen dan kelas kontrol peneliti menggunakan lima kategori dengan

acuan yaitu : baik sekali (skor 81 – 100), baik (skor 61 – 80), cukup (skor

41– 60), hampir cukup (skor 21 – 40), dan kurang (0 –20). Berikut ini hasil

analisis deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Distribusi Frekuensi Post test Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

No. Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Frekuensi

(f) Persentase

(%) Frekuensi

(f) Persentase

(%) 1. 0 – 20 0 0 0 0 2. 21 – 40 0 0 0 0 3. 41 – 60 0 0 0 0 4. 61 – 80 12 48 22 88 5. 81 – 100 13 52 3 12

Jumlah 25 100 25 100 Minimum 72 68 Maximum 100 92

Mean 82,24 73,6 Standar Deviasi 7,4009 7,2111

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

56

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa pada post test kelas

eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 25 diperoleh nilai minimum

72 sedangkan nilai maximum sebesar 100 dengan rata-rata nilai sebesar

82,24 dan standar deviasi sebesar 7,40090. Sedangkan untuk post test

kelas kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 25 diperoleh nilai

minimum sebesar 68 sedangkan nilai maximum sebesar 92 dengan rata-

rata nilai sebesar 73,6 dan standar deviasi sebesar 7,21110.

Sedangkan untuk distribusi frekuensi, tampak bahwa hasil pre test

pada kelas eksperimen terbanyak adalah pada kategori baik sekali (skor

81–100) yaitu sebanyak 13 orang (52%) diikuti pada kategori baik (skor 6

– 80) yaitu sebanyak 12 orang (48%). Sedangkan hasil pre test pada

kelompok kontrol terbanyak adalah pada kategori baik (skor 61 - 80) yaitu

sebanyak 22 orang (88%) diikuti pada kategori baik sekali (skor 81- 100)

yaitu sebanyak 3 orang (12%). Di bawah ini disajikan gambaran visual

diagram lingkaran post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Gambar 4.4.

Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Post Test Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

57

b. Uji Normalitas

Hasil pengujian normalitas data post test siswa terhadap kelas

eksperimen yaitu SD Negeri 01 Panimbo dan kelas kontrol yaitu SD Negeri

02 Panimbo untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas

V ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7

Hasil Pengujian Normalitas Data Post Test

B

e

r

d

a

P

a

d

a

Pada Tabel 4.7 di atas, data post test siswa untuk mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas eksperimen yaitu SDN 01

Panimbo berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai Kolmogorov-

Smirnov (KS Z) sebesar 1,002 dengan probabilitas signifikansi 0,268> 0,05

dan pada kelas kontrol yaitu SDN 02 Panimbo juga berdistribusi normal

ditunjukkan dengan nilai Kolmogorov-Smirnov (KS Z) sebesar 1,306

dengan probabilitas signifikansi 0,066 > 0,05. Berdasarkan pengujian

normalitas diatas dapat disimpulkan bahwa kelas SDN 01 Panimbo dan

kelas SDN 02 Panimbo mengikuti distribusi normal. Adapun visualisasi

dalam grafik berikut ini.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test POST TEST

EKSPERIMEN POST TEST KONTROL

N 25 25 Normal Parametersa Mean 82.2400 73.6000

Std. Deviation 7.40090 7.21110 Most Extreme Differences

Absolute .200 .261 Positive .200 .261 Negative -.120 -.219

Kolmogorov-Smirnov Z 1.002 1.306 Asymp. Sig. (2-tailed) .268 .066 a. Test distribution is Normal.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

58

Gambar 4. 5

Distribusi Nilai Post Test Kelas Eksperimen

Gambar 4. 6

Distribusi Nilai Post Test Kelas Kontrol

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

59

c. Uji t

Uji t menggunakan progam SPSS release 16.0 for windows. Hasil

uji t data post test siswa pada kelas eksperimen yaitu SD Negeri 01 Panimbo

dan kelas kontrol yaitu SD Negeri 02 Panimbo untuk mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas V ditunjukkan pada tabel 4.8 berikut

ini.

Tabel 4.8 Hasil Uji t Post Test Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper POST TEST

Equal variances assumed

.038 .846 4.181 48 .000 8.640 2.066 4.484 12.795

Equal variances not assumed

4.181 47.968 .000 8.640 2.066 4.484 12.795

Berdasarkan tabel 4.8 hasil perhitungan uji t hasil belajar kognitif

siswa setelah mendapat perlakuan metode diskusi kelompok jenis

syndicate group untuk kelas eksperimen dan perlakuan konvensional untuk

kelas kontrol, maka dapat diperoleh bahwa nilai t sebesar 4,181 dengan

probabilitas signifikasi 0,000 < 0,05, maka ada perbedaan antara rata-rata

hasil belajar kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi Ha1 diterima

dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode diskusi kelompok jenis

syndicate group efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas V

SD. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 4,484 sampai 12,795 dengan

perbedaan rata-rata 8,64.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

60

4.2.2 Analisis Data Angket

a. Analisis Deskriptif

Hasil analisis deskriptif di bawah ini merangkum data empirik hasil

belajar afektif siswa. Selain menyajikan data masing-masing variabel

penelitian dalam bentuk statistik deskriptif, terhadap data tersebut dapat juga

ditunjukkan distribusi frekuensi untuk menentukan tinggi rendahnya

variabel motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti

menggunakan empat kategori dengan acuan yaitu: sangat tinggi (skor 66 –

80), tinggi (skor 51–65), rendah (skor 36–50) dan sangat rendah (skor 20–

35).

Tabel 4.9

Analisis Deskriptif Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

Frekuensi

(f)

Persentase

(%) 1. 20 – 35 0 0 0 0 2. 36 – 50 0 0 0 0 3. 51 – 65 10 40 14 56 4. 66 – 80 15 60 11 44

Jumlah 25 100 25 100 Minimum 57 51 Maximum 76 72

Mean 67,36 62,68 Standar Deviasi 6,21 6,77

Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa pada data angket motivasi

belajar kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 25 diperoleh

nilai minimum sebesar 57 sedangkan nilai maximum sebesar 76 dengan

rata-rata nilai sebesar 67,36 dan standar deviasi sebesar 6,21. Sedangkan

untuk angket motivasi belajar kelas kontrol dengan jumlah data (N)

sebanyak 25 diperoleh nilai minimum 51 sedangkan nilai maximum sebesar

72 dengan rata-rata nilai sebesar 62,68 dan standar deviasi sebesar 6,77.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

61

Sedangkan untuk distribusi frekuensi, tampak bahwa hasil angket

motivasi belajar pada kelas eksperimen terbanyak adalah pada kategori

sangat tinggi (skor 66 - 80) yaitu sebanyak 15 orang (60%) diikuti pada

kategori tinggi (skor 51 – 65) yaitu sebanyak 10 orang (40%). Sedangkan

hasil angket motivasi belajar pada kelas kontrol terbanyak adalah pada

kategori tinggi (skor 51 - 65) yaitu sebanyak 14 orang (56%) diikuti pada

kategori sangat tinggi (skor 66 - 80) yaitu sebanyak 11 orang (44%). Di

bawah ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran angket motivasi

belajar IPA kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Gambar 4.7

Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Angket Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol.

b. Uji Normalitas

Hasil pengujian normalitas data angket motivasi belajar siswa

terhadap kelas eksperimen yaitu SD Negeri 01 Panimbo dan kelas kontrol

yaitu SD Negeri 02 Panimbo untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) pada kelas V ditunjukkan pada tabel 4.10 berikut ini.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

62

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Normalitas Data Angket Motivasi Belajar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KELAS EKSPERIMEN

KELAS KONTROL

N 25 25 Normal Parametersa Mean 67.3600 62.6800

Std. Deviation 6.21074 6.77446 Most Extreme Differences

Absolute .145 .154 Positive .127 .119 Negative -.145 -.154

Kolmogorov-Smirnov Z .723 .770 Asymp. Sig. (2-tailed) .673 .594 a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, data angket motivasi belajar siswa

untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas eksperimen

yaitu SDN 01 Panimbo berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai

Kolmogorov-Smirnov (KS Z) sebesar 0,723 dengan signifikansi 0,673 > 0,05

dan pada kelas kontrol yaitu SDN 02 Panimbo juga berdistribusi normal

ditunjukkan dengan nilai Kolmogorov-Smirnov (KS Z) sebesar 0,770

dengan signifikansi 0,594 > 0,05. Berdasarkan pengujian normalitas diatas

dapat disimpulkan bahwa kelas SDN 01 Panimbo dan kelas SDN 02

Panimbo mengikuti distribusi normal. Adapun visualisasi dalam grafik

berikut ini.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

63

Gambar 4. 8

Distribusi Nilai Angket Kelas Eksperimen

Gambar 4. 9

Distribusi Nilai Angket Kelas Kontrol

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

64

c. Uji t

Uji t menggunakan progam SPSS release 16.0 for windows. Hasil

uji t data angket motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu SD

Negeri 01 Panimbo dan kelas kontrol yaitu SD Negeri 02 Panimbo untuk

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas V ditunjukkan

pada tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11

Uji t Data Angket Motivasi Belajar IPA

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower

Upper

ANGKET MOTIVASI BELAJAR IPA

Equal variances assumed

.407 .526 2.546 48 .014 4.680 1.838 .984 8.375

Equal variances not assumed

2.546 47.642 .014 4.680 1.838 .983 8.376

Berdasarkan tabel 4.11 hasil perhitungan uji t hasil belajar afektif

siswa terhadap data angket motivasi belajar IPA siswa, maka dapat

diperoleh bahwa nilai t sebesar 2,546 dengan probabilitas signifikasi 0,014

< 0,05, maka ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar afektif kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Jadi Ha2 diterima dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode diskusi kelompok jenis syndicate group efektif

terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas V SD. Perbedaan rata-ratanya

berkisar antara 0,983 sampai 8,375 dengan perbedaan rata-rata 4,68.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

65

4.3 Hasil Uji Hipotesis

Pembuktian terhadap efektivitas penggunaan metode diskusi

kelompok jenis syndicate group terhadap hasil belajar kognitif dan afektif

siswa kelas V SD, perlu dilakukan uji hipotesis.

1. Hipotesis statistik yang pertama adalah sebagai berikut:

Ho1 : µ1 = µ2 Metode diskusi kelompok jenis syndicate group

tidak efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi

siswa kelas V SD. Ha1 : µ1 ≠ µ2 Metode diskusi kelompok jenis syndicate group

efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa

kelas V SD. Dasar pengambilan keputusan:

Jika angka signifikansi (probabilitas) > 0,05 Ho1 diterima

Jika angka signifikansi (probabilitas) < 0,05 Ha1 diterima

Kesimpulan:

Berdasarkan nilai post-test yang diperoleh siswa, diketahui bahwa

rata-rata nilai post-test kelas eksperimen sebesar 82.24 dan rata-rata kelas

kontrol sebesar 73.6. Berarti rata-rata nilai post-test antara siswa yang

belajar menggunakan metode diskusi kelompok jenis syndicate group

dengan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional berbeda.

Nilai post-test siswa yang belajar menggunakan metode diskusi

kelompok jenis syndicate group lebih tinggi daripada nilai siswa yang

belajar dengan metode konvensional, dalam hal ini maka diartikan ada

perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang menggunakan metode

diskusi kelompok jenis syndicate group dengan siswa yang belajar

dengan metode konvensional. Hal ini diperkuat dengan hasil uji t, karena

angka signifikansi (probabilitas) sebesar 0,000 < 0,05 maka Ha1 diterima,

artinya metode diskusi kelompok jenis syndicate group efektif terhadap

hasil belajar kognitif bagi siswa kelas V SD.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

66

2. Hipotesis statistik yang kedua adalah sebagai berikut:

Ho2 : µ3 = µ4 Metode diskusi kelompok jenis syndicate group

tidak efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa

kelas V SD. Ha2 : µ3 ≠ µ4 Metode diskusi kelompok jenis syndicate group

efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas

V SD Dasar pengambilan keputusan:

Jika angka signifikansi (probabilitas) > 0,05 Ho2 diterima

Jika angka signifikansi (probabilitas) < 0,05 Ha2 diterima

Kesimpulan:

Berdasarkan skor angket yang diperoleh siswa, diketahui bahwa

rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 67,36 dan rata-rata kelas kontrol

sebesar 62,68. Berarti rata-rata skor angket antara siswa yang belajar

menggunakan metode diskusi kelompok jenis syndicate group dengan

siswa yang belajar menggunakan metode konvensional berbeda. Skor

angket siswa yang menggunakan metode diskusi kelompok jenis

syndicate group lebih tinggi daripada nilai siswa yang belajar dengan

metode konvensional, dalam hal ini maka diartikan ada perbedaan hasil

belajar afektif antara siswa yang belajar menggunakan metode diskusi

kelompok jenis syndicate group dengan siswa yang belajar dengan

metode konvensional. Hal ini diperkuat dengan hasil uji t, karena angka

signifikansi (probabilitas) sebesar 0,014 < 0,05 maka Ha2 diterima,

artinya metode diskusi kelompok jenis syndicate group efektif terhadap

hasil belajar afektif bagi siswa kelas V SD.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

67

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

penggunaan metode diskusi kelompok jenis syndicate group efektif

terhadap hasil belajar kognitif dan afektif IPA siswa kelas V SD Gugus

Hasanudin Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Semester II Tahun

Pelajaran 2011/2012. Dalam perbandingan penggunaan metode diskusi

kelompok jenis syndicate group terhadap hasil belajar kognitif IPA siswa

kelas V SD Gugus Hasanudin Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan

melalui Uji t sebesar 4,181 dengan probabilitas signifikasi sebesar 0,000

(0,000 < 0,05), sedangkan penggunaan metode diskusi kelompok jenis

syndicate group terhadap hasil belajar afektif IPA siswa kelas V SD Gugus

Hasanudin Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan melalui Uji t

sebesar 2,546 dengan probabilitas signifikasi 0,014 (0,014 < 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan metode diskusi kelompok jenis syndicate

group efektif terhadap hasil belajar kognitif dan afektif IPA siswa kelas V

SD Gugus Hasanudin Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan

Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.

Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-

rata hasil belajar kognitif maupun afektif IPA siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Nilai rata-rata untuk hasil belajar kognitif pada kelas

eksperimen yaitu sebesar 82.24 dan rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar

73.6, sedangkan nilai rata-rata untuk hasil belajar afektif pada kelas

eksperimen yaitu sebesar 67,36 dan rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar

62,68, berarti rata-rata hasil belajar kognitif maupun afektif antara siswa

yang diajar menggunakan metode diskusi kelompok jenis syndicate group

dengan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional

berbeda. Hasil belajar kognitif maupun afektif siswa yang diajar

menggunakan metode diskusi kelompok jenis syndicate group lebih tinggi

dari pada hasil belajar kognitif maupun afektif siswa yang diajar

menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan demikian, metode

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/5/T1_292008004_BAB IV.pdflebih jelas tentang subyek dalam penelitian yang ditinjau

68

diskusi kelompok jenis syndicate group efektif digunakan dalam

pembelajaran IPA.

Terjadinya perbedaan hasil belajar kognitif dan afektif antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol ini salah satunya disebabkan adanya

penggunaan metode diskusi kelompok jenis syndicate group pada kelas

eksperimen. Pembelajaran pada kelas eksperimen mendorong siswa untuk

bekerja sama dalam kelompoknya. Pembelajaran yang dilakukan juga

mengajari siswa menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan

penjelasan kepada teman kelompoknya, berdiskusi dan menghargai

pendapat teman lain. Hal ini dapat berdampak positif terhadap hasil belajar

kognitif maupun afektif siswa, sebab dalam metode diskusi kelompok jenis

syndicate group siswa yang lemah mendapat bantuan dari teman

sekelompoknya yang lebih pandai untuk memecahkan suatu masalah yang

dihadapinya. Melalui teman sendiri, siswa akan merasa nyaman, tidak ada

rasa malu sehingga diharapkan siswa yang lemah tidak segan-segan untuk

menanyakan kesulitan yang dihadapinya. Keberhasilan yang tercapai juga

tercipta karena adanya hubungan antar personil yang saling mendukung,

saling membantu, saling menghargai dan peduli antara siswa yang satu

dengan siswa lain dalam kelompoknya. Secara umum terjadinya perbedaan

hasil belajar kognitif maupun afektif dan pencapaian tingkat berpikir siswa

dimungkinkan karena dalam metode diskusi kelompok jenis syndicate

group dikembangkan sikap siswa dalam bekerja sama, berinteraksi dari latar

belakang, cara berpikir yang berbeda untuk dapat menyelesaikan

permasalahan yang dikerjakan secara bersama sehingga dapat membangun

motivasi belajar pada siswa dan pada akhirnya berpengaruh terhadap hasil

belajar kognitif dan afektif serta pencapaian tingkat berpikirnya.