BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran...

17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas X TPM yang berjumlah 32 siswa. Dari hasil pretest didapatkan 8 siswa termasuk dalam kategori kedisiplinan belajar rendah dan 6 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah. Kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan jumlah yang sama yaitu masing-masing 7 siswa. Berikut adalah skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.1 Hasil Skor Pretest Skala Kedisiplinan Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No Kode Nama Skor Kategori Kelompok 1 UI 71 Sangat rendah Eksperimen 2 SA 69 Sangat rendah Eksperimen 3 AK 97 Rendah Eksperimen 4 HR 92 Rendah Eksperimen 5 PR 84 Rendah Eksperimen 6 CLN 90 Rendah Eksperimen 7 AZH 77 Sangat Rendah Eksperimen 8 DSH 85 Rendah Kontrol 9 DAL 86 Rendah Kontrol 10 WH 85 Rendah Kontrol 11 RN 65 Sangat Rendah Kontrol 12 MBN 81 Sangat Rendah Kontrol 13 MF 98 Rendah Kontrol 14 DSB 95 Rendah Kontrol Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen terdapat 3 siswa yang mempunyai kedisiplinan belajar yang sangat rendah dan 4 siswa memiliki kedisiplinan belajar rendah. Sedangkan di kelompok kontrol terdapat 2 siswa mempunyai kedisiplinan belajar sangat rendah dan 5 siswa mempunyai kedisiplinan belajar yang rendah. Tabel 4.2 Susunan Program Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Rolle Play SESI/ FREKUEN INDIKATO TOPIK YANG INGIN METODE

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran...

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah

kelas X TPM yang berjumlah 32 siswa. Dari hasil pretest didapatkan 8 siswa termasuk

dalam kategori kedisiplinan belajar rendah dan 6 siswa termasuk dalam kategori sangat

rendah. Kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dengan jumlah yang sama yaitu masing-masing 7 siswa. Berikut adalah skor pretest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.1 Hasil Skor Pretest Skala Kedisiplinan Belajar Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

No Kode Nama Skor Kategori Kelompok

1 UI 71 Sangat rendah Eksperimen

2 SA 69 Sangat rendah Eksperimen

3 AK 97 Rendah Eksperimen

4 HR 92 Rendah Eksperimen

5 PR 84 Rendah Eksperimen

6 CLN 90 Rendah Eksperimen

7 AZH 77 Sangat Rendah Eksperimen

8 DSH 85 Rendah Kontrol

9 DAL 86 Rendah Kontrol

10 WH 85 Rendah Kontrol

11 RN 65 Sangat Rendah Kontrol

12 MBN 81 Sangat Rendah Kontrol

13 MF 98 Rendah Kontrol

14 DSB 95 Rendah Kontrol

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen terdapat 3 siswa yang mempunyai

kedisiplinan belajar yang sangat rendah dan 4 siswa memiliki kedisiplinan belajar rendah.

Sedangkan di kelompok kontrol terdapat 2 siswa mempunyai kedisiplinan belajar sangat

rendah dan 5 siswa mempunyai kedisiplinan belajar yang rendah.

Tabel 4.2 Susunan Program Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Rolle Play

SESI/

FREKUEN

INDIKATO TOPIK YANG INGIN METODE

SI R DICAPAI

1 (2 X 60

menit)

- Pengertian

disiplin

- Pentingnya

disiplin

belajar

- Sharing

Pengalaman

siswa

- Memahami

pentingnya

disiplin belajar

bagi siswa

- Terbuka dalam

menceritakan

masalah yang

dialami siswa

terkait dengan

disiplin belajar

- Ceramah

- Sharing

- Tanya

jawab

- Ice

breaking

2 - 3 (2X60

menit)

Disiplin

menaati

belajar di

sekolah

“Kewajibanku adalah

belajar” - Menyebutkan

bentuk –

bentuk disiplin

belajar di

sekolah

- Bermain rolle

play untuk

meningkatkan

disiplin belajar

pada saat di

sekolah

- Ceramah

- Rolle play

- sharing

4 - 5 ( 2 X 60

menit)

Disiplin

menaati

belajar di

rumah

“Belajar di rumah

yang mengasyikkan” - Bermain rolle

play mengenai

kesadaran

siswa belajar

ketika di dalam

rumah

- Ceramah

- Rolle play

- sharing

6 - 7 ( 2 X 60

menit)

Disiplin

dalam

berpendapat

di sekolah

“ Manfaat

berpendapat aktif di

kelas”

- Bermain rolle

play

berpendapat

mengenai

suatu tema

pada saat di

kelas

- Ceramah

- Rolle play

- sharing

8 (1 X 60

menit)

Kesan- kesan

dan manfaat

disiplin

belajar bagi

siswa

“ Manfaat disiplin

belajar bagi siswa” - Siswa mampu

menyebutkan

dampak dan

manfaat ketika

siswa memiliki

disiplin belajar

yang tinggi

- Ceramah

- Rolle play

- sharing

4.2 Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Persiapan Penelitian

Peneliti menetapkan SMK Negeri 2 Salatiga sebagai subjek penelitian. Pada tanggal 14

Februari 2017 peneliti memasukkan surat penelitian ke TU SMK Negeri 2 Salatiga dan pada saat itu

juga peneliti mendapat persetujuan dri pihak sekolah untuk melakukan penelitian di SMK Negeri 2

Salatiga. Setelah berdiskusi dengan koordinator Guru BK, peneliti diarahkan pada subjek siswa kelas

X teknik permesinan. Dengan menyepakati beberapa peraturan yang dijelaskan oleh koordinator guru

BK, peneliti diperbolehkan untuk mengatur jadwal penelitian.

4.2.3 Pretest (Test Awal)

Pada tanggal 15 Februari 2017 penulis melakukan pretest dengan menggunakan skala kedisiplinan di

kelas X Teknik Permesinan yang berjumlah 32 siswa. Berikut tabel hasil pretest

4.3 Tabel Hasil Pretest

Kategori Interval Jumlah

Sangat Tinggi 120 – 136 8

Tinggi 103 – 119 10

Rendah 86 – 102 8

Sangat Rendah 69 – 85 6

Jumlah 32

Dari tabel 4.3 dapat diketahui terdapat 6 siswa mempunyai kedisiplinan belajar yang sangat rendah, 8

siswa mempunyai kedisiplinan belajar yang rendah, 10 siswa mempunyai kedisiplinan belajar yang

tinggi dan 8 siswa mempunyai kedisiplinan belajar yang sangat tinggi. Setelah itu siswa yang

mempunyai kategori sangat rendah dan rendah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol

Tabel 4.4. Uji Homogenitas kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol

Mann-Whitney Test

Ranks

VAR00

002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00001 1 7 7.57 53.00

2 7 7.43 52.00

Total 14

Test Statisticsb

VAR00001

Mann-Whitney U 24.000

Wilcoxon W 52.000

Z -.064

Asymp. Sig. (2-tailed) .949

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Berdasarkan tabel 4.4. dapat dijelaskan hasil uji homogenitas antara kelompok

eksperimen dan kontrol yaitu Asymp. Sig. (2-tailed) 0.949 >0.050, sedangkan mean rank

kelompok eksperimen 7.57 adalah dan mean rank kelompok kontrol adalah 7.43. Dapat

disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, sehingga penulis dapat melanjutkan penelitian.

Sesuai dengan rancangan penelitian dan hasil analisis diatas, selanjutnya kelompok

eksperimen akan diberikan treatment yaitu diberikan layanan rolle play selama delapan kali

pertemuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan treatment. Penyusunan tema dalam

kegiatan rolle play, disesuaikan dengan kebutuhan siswa dengan melihat jumlah presentase

skor aspek dalam kedisiplinan belajar.

4.3 Pelaksanaan Eksperimen

Jumlah siswa yang termasuk dalam kelompok eksperimen berjumlah 7 siswa.

Pelaksanaan bimbingan kelompok dimulai pada tanggal 8 Maret dan diakhiri pada tanggal 7

April 2017. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam waktu 60 menit setiap pertemuan.

Adapun uraian bombingan kelompok sebagai berikut:

1. Sesi I dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2017, Pukul 14.10-15.10

Pada sesi satu ini merupakan sesi pertama dalam bimbingan kelompok, sehingga

masih dalam tahap pengenalan bimbingan kelompok. Latihan ini dilaksanakan di ruang kelas

X TPM A SMK N 2 Salatiga.

Kegiatan diawali dengan meminta konseli duduk melingkar kemudian membaca doa

bersama. Kegiatan dilanjutkan dengan perkenalan dari konselor dan masing-masing konseli

dengan menjalin hubungan hangat antara konselor dan konseli.

Kegiatan perkenalan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai pengertian bimbingan

kelompok beserta prosedurnya, kedisiplinan belajar, sekaligus penjelasan mengenai teknik

rolle play yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pada sesi ini semua konseli

nampak antusias dapat dilihat dari cara konseli menceritakan pengalamannya mengenai hal-

hal yang membuat konseli belum disiplin dalam belajar, dan contoh tidak disiplin belajar.

Sebelum mengakhiri sesi I, konselor memberikan pertanyaan mengenai pemahaman

konseli mengenai bimbingan kelompok dan kedisiplinan belajar sekaligus meminta

tanggapan konseli mengenai bimbingsn kelompok yang dilakukan pada sesi I. Kemudian

kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan salam.

2. Sesi II dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2017, Pukul 10.00-11.00

Pada sesi II ini topik yang diangkat adalah kewajibanku adalah belajar. Latihan ini

dilaksanakan di ruang kelas X TPM A SMK N 2 Salatiga. Pada tahap ini membahas

mengenai pentingnya berdisiplin dalam belajar dengan menggunakan teknik rolle play.

Kegiatan diawali dengan konselor mengucapkan salam kepada konseli kemudian

dilanjutkan dengan membaca doa bersama. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi

tentang bentuk bentuk disiplin belajar, contoh disiplin belajar, dan hal yang dapat dilakukan

untuk mencegah ketidak disiplinan belajar. Pada sesi ini penulis mulai membagi peran yang

akan diperagakan kegiatan bimbingan kelompok teknik rolle play. Kemudian penulis mulai

membagi peran yang akan diperagakan oleh siswa yang akan melakukan kegiatan bimbingan

rolle play. kali ini, setelah semua peran terbentuk siapa yang menjadi pelaku tidak disiplin,

kemudian penulis memberikan waktu 20 menit kepada siswa yang akan memainkan peran

dalam kegiatan ini untuk membaca naskah dan mendalami peran yang akan mereka

peragakan. Tidak lupa penulis menunjuk salah seorang siswa untuk berperan sebagai

pengamat dalam kegiatan layanan kali ini.

Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian penulis mulai mengajak siswa

untuk memerankan kegiatan rolle play yang dilaksanakan sesuai dengan karakter tokoh

dalam cerita tersebut. akan tetapi, dalam cerita ini lebih ditonjolkan bahwa bahwa korban

mampu mengatasi ajakan temanya yang tidak disiplin yang dilakukan pelaku dengan teknik

teknik yang sudah tertera dalam naskah drama. Sampai pada akhirnya siswa tersebut sadar

kalau tidak disiplin merugikan.

Sebelum mengakhiri sesi II, penulis menjelaskan bahwa sesi ke II dalam kegiatan ini

akan segera berakhir. penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang

berlangsung. Kegiatan diakhiri dengan doa dan salam.

3. Sesi III dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2017, Pukul 10.00-11.00

Pada pertemuan sesi ke 3 ini, penulis masih mnggunakan hari yang sama untuk

melakukan layanan, yaitu Jum’at, 17 Maret 2017 namun waktu pelaksanaan layanan diberkan

pukul 10.30-11.00 WIB. Pada kegiatan sesi ketiga ini, penulis kembali menjelaskan

pengertian, tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik rolle play.

Serta memberi motivasi kepada siswa agar layanan berjalan dengan lancar dan baik.

Pada sesi III ini topik yang diangkat adalah “Kewajibanku adalah belajar”. Sesi ini

dilaksanakan di ruang kelas X TPM A SMK N 2 Salatiga. tujuan yang ingin dicapai siswa

mampu memahami belajar merupakan kewajiban secara detail dan mendalam, selain itu

siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan rolle play secara bergantian dengan

mengangkat tema kewajibanku adalah belajar agar siswa mampu mengembangkan diri dari

kedisiplinan belajar siswa meningkat.

Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan tentang topic yang akan

diangkat masih merupakan topik yang sama dengan kegiatan sesi kedua yang berjudul

“kewajibanku adalah belajar”.Namun bedanya pada sesi ke tiga ini peran yang siswa lakukan

berputar bergantian. setelah penulis menentukan pemain, penulis juga menunjuk satu siswa

untuk dijadikan pengamat.

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan akan segera berakhir. penulis

mengajak siswa berdiskusi dan mengevaluasi seluruh kegiatan di sesi ke 3. Kegiatan diakhiri

doa dan salam.

4. Sesi IV dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2017, Pukul 14.10 -15.00

Pada sesi ini topik yang dibahas adalah belajar dirumah yang mengasyikkan yang

dilaksanakan di ruang kelas X TPM A SMK N 2 Salatiga tujuan yang ingin dicapai adalah

siswa mampu memahami mengeni disiplin menaati belajar dirumah secara lebih mendalam

dan detail, siswa mampu malakukan peran dalam kegiatan rolle play, dan siswa mampu

disiplin belajar di rumah. Sesi ini diawali dengan doa bersama dan dilanjutkan penjelasan

mengenai bimbingan kelompok, teknik rolle play meliputi pengertian, tujuan, asas, dan

prosedur dari kegiatan kelompok teknik rolle play, menyepakati waktu, serta memberikan

semangat supaya siswa semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan. tahap kegiatan

diawali penulis membagikan dapat materi mengenai disiplin belajar di rumah dimana materi

tersebut berisi tentang belajar yang menasyikkan. serta hal yang dapat dilakukan untuk

mencegah ketidakdisiplinan. naskah permainan peran dengan topic “belajar yang asyik”.

Selanjutnya, penulis mulai membagi peran yang akan diperagakan oleh siswa yang

akan dilakukan kegitatan bimbingan kelompok teknik rolle play kali ini, ada yang berbeda

yang berperan sebagai pelaku yang disiplin belajar dirumah dan yang tidak. pada sesi

keempat ini siswa terlihat sangat bersemangat dikarenakan mereka bisa menunjukkan

ekspresi mereka saat mendalami karakter dalam kegiatan rolle play. Sesi ini diakhiri dengan

berdoa bersama dan salam dari konselor.

5. Sesi V dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2017, Pukul 15.00-16.00

Dalam sesi ini, penulis masih menggunakan topik yang sama. Topik yang dibahas adalah

“belajar yang asyik” yang dilaksanakan diruang PIK SMK N 2 Salatiga. Tujuan yang ingin

dicapai siswa mampu memahami tips tips belajar yang asyik, selain itu mampu mlakukan

peran dalam kegiatan rolle play secara bergantian. Pada sesi ini diawali dengan berdoa

bersama dan salam dilanjutkan dengan penjelasan pengertian, tujuan, asas dan prosedur dari

kegiatan bimbingan kelompok teknik rolle play.

Dalam kegiatan kali ini penulis menjelaskan kembali topik yang dibahas padasaat sesi

ke empat yang berjudul “belajar yang asyik”. Pada sesi kelima ini mempunyai perbadaan

dengan sesi keempat yaitu peran dadi naskah diputar bergantian. Setelah itu penulis

menentukan pemain, tidak lupa penulis menunjuk salah satu siswa untuk menjadi

pengamat.setelah itu siswa memerankan naskah yang telah dibagi oleh penulis. Dalam sesi ke

lima ini siswa sangat antusias dapat dilihat dari akting yang mereka perankan pada saat

kegiatan rolle play. Sesi ini diakhiri dengan mengevaluasi kegiatan pada sesi ke lima dan

menentukan kontrak waktu pada saat segiatan selanjutnya atau pada sesi ke 6. Tidak lupa

penulis memberikan motivasi supaya siswa lebih berdisiplin dalam belajar disekolah maupun

di rumah. Kegiatan diakhiri dengan doa dan salam.

6. Sesi VI dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2017, Pukul 09.00-10.00

Pada sesi ini topik yang dibahas adalah “disiplin dalam berpendapat di kelas” yang

dilaksanakan di ruang kelas X TPM A SMK N 2 Salatiga. Tujuan yang ingin dicapai yaitu

siswa mampu memahami mengenai berpendapat dikelas secara lebih mendalam dan detail

dan siswa mampu malakukan peran dalam kegiatan rolle play. Sesi ini diawali dengan doa

bersama yang dilanjutkan denganpenjelasan tentang pengertian, tujuan dan asa dari

bimbingan kelompok serta menjelaskan materi tentang topik yang sedang dibahas yaitu

“disiplin dalam berpendapat dikelas”. Pada sesi ini juga membagikan naskah rolle play yang

akan diperankan oleh siswapada sesi keenam ini. Naskah pada sesi ini berjudul”ayo berpikir

kritis saat dikelas”. Setelah itu penulis membagi peran kepada siswa, tidak lupa penulis

meminta salah satu siswa untuk menjadi pengamat. Setelah itu siswa memperagakan. Dalam

cerita ibi siswa yang tidak pernah menghargai pendapat orang lain benar benar harus dihayati.

Siswa sangat antusias dalam bimbingan kelompok ini nampak dari cara konseli

mengemukakan pendapat dan menanggapi topik latihan yang sedang dibahas serta

memperagakan naskah rolle play yang dibagikan oleh penulis.Sebelum mengakhiri kegiatan

pada sesi keenam ini, penulis meminta siswa untuk mengevaluasi kegiatan pada hari ini,

kemudian penulis meminta siswa pengamat untuk mengemukakan pendapat. Sesi ini diakhiri

dengan berdoa bersama dan salam dari penulis.

7. Sesi VII dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2017, Pukul 10.00-11.00

Dalam sesi ini topik yang dibahas masih sama dengan topik materi yang dibahas pada

sesi ke enam, yaitu “ manfaat aktif pendapat dikelas” yang dilaksanakan di ruang kelas X

TPM A SMK N 2 Salatiga.Tujuan yang ingin dicapai siswa adalah siswa mampu memahami

disiplin berpendapat disekolah, selain itu mampu melakukan peran rolle play secara

bergantian, dan supaya siswa mampu berpendapat dengan baik.

Kegiatan bimbingan kelompok pada sesi ini dilanjutkan dengan menjelaskan

pengertian, tujuan dan asas dari bimbingan kelompok. Kemudian penulis kembali

menjelaskan topik yang dibahas pada saat kegiatan sesi kelima, lalu penulis menjelaskan

naskah yang akan diperankan oleh siswa. Pada sesi ke tujuh ini berbeda pada saat sesi

keenam, yaitu peran diputar bergantian. Setelah itu penulis menentukan pemain, dan

kemudian penulis menunjuk salah satu siswauntuk dijadikan pengamat.

Sebelum mengakhiri sesi II, penulis menanyakan kepada siswa apa yang mereka

dapat pada sesi kali ini dan mengevaluasi kegiatan pada hari ini. Tidak lupa penulis

menyuruh siswa yang menjadi pengamat untuk mengemukakan pendapat. Sesi ini diakhiri

dengan pemberian penguatan dari penulis supaya siswa mampu berdisiplin dalam belajar

untuk kedepanya. Kemudian sesi VII ini diakhiri dengan berdoa bersama dan salam dari

penulis.

8. Sesi VIII dilaksanakan pada tanggal 7 April 2017, Pukul 10.00-11.00

Pada sesi ini topik yang dibahas adalah “manfaat disiplin bagi siswa”. Pada kegiatan ini

merupakan hari terakhir treatment. Kegiatan bimbingan kelompok hari ini dilakukan di ruang

kelas X TPM SMK N 2 Salatiga.

Pada sesi ini diawali dengan doa bersama dan pemberian salam dari penulis. Seperti

biasa penulis kembali menjelaskan tentang pengertian, tujuan, dan asas dari bimbingan

kelompok. Setelah itu penulis mengulas kembali materi materi pada sesi sesi sebelumnya

sebelum menjelaskan topic yang dibahas pada hari ini. Kemudian penulis menjelaskan topic

yang akan dibahas pada hari ini, dan penulis mengadakan sharing sebentar dengan siswa

untuk mencairkan suasana. Setelah itu penulis membagikan naskah rolle play yang akan

diperankan pada siswa.

Setelah membagi naskah, penulis membagikan peran kepada siswa dan memberikan

waktu 20 menit untuk nedalami peran masing masing. Tidak lupa penulis menunjuk salah

satu siswa untuk menjadi pengamat. Setelah mendalami peran, siswa tampak antusias dalam

memerankan peran yang ada dalam naskah.

Dalam proses bermain peran, konseli antusias ditunjukkan dengan bahasa tubuh dan

pengembangan bahasa dalam percakapan yang ada dalam cerita. Setelah bermain peran

selesai, kegiatan dilanjutkan dengan membahas nilai apa saja yang terkandung dalam cerita di

dalam naskah tersebut. Bimbingan kelompok sesi VIII berjalan dengan lancar karena semua

siswa mengikuti intruksi dari penulis dengan sangat baik dan mempraktikkan langkah-

langkah yang diberikan penulis.

Sebelum mengakhiri sesi VIII, penulis penguatan kepada konseli untuk dapat

meningkatkan disiplin belajar dalam kehidupan sehari-hari agar dapat meningkatkan prestasi

di sekolah. Sesi ini berjalan dengan baik dan diakhiri dengan doa bersama dan salam.

4.4 Analisis Data

Setelah pemberian bimbingan kelompok yang dilaksanakan selama 8 sesi yang

dimulai tanggal 8 Maret 2017 dan diakhiri 7 April 2017, kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol kembali diberikan posttest menggunakan skala kedisiplinan pada saat pretest. Berikut

adalah hasil sebaran pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.5 Sebaran Frekuensi Siswa Berdasarkan Kategori Kedisiplinan Belajar dari

Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Interval

Kategori

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

152-165 Sangat Rendah 3 0 2 1

166-179 Rendah 4 0 5 5

180-193 Cukup Tinggi 0 3 0 1

194-207 Tinggi 0 4 0 0

Jumlah 7 7 7 7

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pretest kelompok eksperimen, diantara 7 siswa

terdapat 3 siswa memiliki kedisilinan belajar sangat rendah, dan 4 siswa memiliki

kedisiplinan belajar sedangkan dari hasil posttest kelompok eksperimen terdapat diantaranya

3 siswa memiliki kedisiplinan belajar cukup tinggi dan 4 siswa memiliki kediiplinan belajar

tinggi. Dengan demikian semua siswa dalam kelompok eksperimen mengalami peningkatan

kedisiplinan belajar. Sedangkan pada pretest kelompok kontrol, dari siswa

dengan jumlah 7 siswa terdapat 2 siswa memiliki kedisiplinan belajar sangat rendah dan 5

siswa memiliki kedisiplinan belajar rendah dan pada posttest kelompok kontrol yang

berjumlah 7 siswa hanya terdapat 1 siswa yang mengalami peningkatan yaitu memliki

kedisiplinan belajar cukup tinggi, sedangkan 5 siswa lainnya memiliki kedisiplinan belajar

rendah dan 1 siswa memiliki kedisiplinan belajar yang sangat rendah.

Dari hasil analisi data dengan bantuan SPSS versi 20.0 for windows diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.6 Uji Mann-Withney Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

Ranks

VAR000

02 N Mean Rank Sum of Ranks

Kelmpk Pre-test 7 4.00 28.00

Post-test 7 11.00 77.00

Total 14

Test Statisticsb

VAR00001

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 28.000

Z -3.137

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah subjek sebanyak 7 siswa. Skor mean

rank pada pre test 4,00 dan mean rank untuk post test 11,00. Kemudian sum of rank pada

pre test 77,00 dan sum of rank pada post test 28,00.Dari tabel diatas juga dapat diketahui

hitung Mann-Whitney U=,000 dan koefisien Asymp. Sig. (2-Tiled) 0,002 < 0,05.

Perhitungan statistik tersebut menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan

kedisiplinan belajar siswa antara pretest dan posttest. Perbedaan tersebut menunjukkan

ada peningkatan kedisiplinan belajar siswa pada kelompok eksperimen yang telah

diberikan treatment (perlakuan) bimbingan kelompok teknik role play. Dibawah ini

terdapat tabel perbandingan hasil posttest kedisiplinan belajar siswa dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.7 Uji Mann-Withney Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Mann-Whitney Test

VAR0

0002 N Mean Rank Sum of Ranks

Kelompk Eks 7 11.00 77.00

kontrol 7 4.00 28.00

Total 14

Test Statisticsb

VAR00001

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 28.000

Z -3.134

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .001

a

a. Not corrected for ties.

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara mean rank kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah diberikan treatment berupa layanan bimbingan

kelompok teknik role play pada kelompok eksperimen mean rank sebesar 11,00. Sedangkan

kelompok kontrol yang tidak mendapat treatment jumlah mean rank sebesar 4,00. Sehingga

mean rank kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan mean rank hasil kelompok

kontrol. Sedangkan pada tabel dibawanya dapat dilihat p = Asymp. Sig 0,002 < 0,050.

Penghitungan statistik tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa tenik role play

efektif untuk meningkatkan kedisiplinan belajar. Dengan demikian hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini bahwa kelompok teknik role play dapat meningkatkan secara signifikan

kedisiplinan belajar siswa kelas X teknik permesinan SMK N 2 Salatiga “diterima”.

4.5 Pembahasan

Bimbingan kelompok teknik rolle play dapat meningkatkan secara signifikan

kedisiplinan belajar dari siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Salatiga yang

dapat dilihat dalam analisis Mann Whitney nampak bahwa skor Mann Whitney U =0,000,

Nilai Z -3,134 dan nampak Asimp. Sig 2-tailed 0,002 < 0,050. Skor mean rank pada posttest

kelompok kontrol 4,00. Kemudian skor mean rank pada posttest kelompok eksperimen

adalah 11,00. Ada peningkatan skor mean rank kelompok eksperimen sebesar 7,00.

Temuan ini sejalan dengan Hasil penelitian Pradipta Novalin (2014) dengan judul

Peningkatan Kedisiplinan Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Play

pada Siswa Kelas XI di SMK Sudirman 02 Ambarawa Tahun Ajaran 2013/2014, terjadi

peningkatan skala kedisiplinan belajar pada kelompok eksperimen

Dalam penelitian ini pada saat pre test siswa kelompok eksperimen memiliki

kedisiplinan belajar yang rendah dan sangat rendah sama dengan siswa dalam kelompok

kontrol. Setelah diberikan bimbingan kelompok teknik role play pada siswa kelompok

eksperimen sebanyak 8 sesi, siswa di dalam kelompok eksperimen sudah dapat meningkatkan

kedisiplinan belajar. Pada setiap siswa memerankan naskah role play yang memiliki beberapa

topik yang dilaksanakan selama 8 sesi.

Keberhasilan bimbingan kelompok teknik role play untuk meningkatkan kedisiplinan

belajar siswa didukung respon anggota kelompok yang sangat baik selama delapan sesi

konseling. Diawal sesi bimbingan kelompok, anggota kelompok masih perlu beradaptasi

dengan proses bimbingan yang diberikan yang diberikan, dengan berjalannya waktu anggota

kelompok mulai dapat mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik. Anggota

kelompok memerankan naskah role play dengan baik, sehingga ini berjalan dengan lancar.

Sebelum diberikan treatment anggota kelompok memiliki kedisiplinan belajar yang rendah.

Ketika diberikan bmbingan kelompok teknik role play, anggota kelompok mulai sadar bahwa

kedisiplinan belajar yang rendah dapat mengakibatkan beberapa dampak negatif bagi siswa

itu sendiri sehingga mulai meningkatkan kedisiplinan belajar seperti mendengarkan guru

ketika pelajaran dengan baik, mengulang kembali mata pelajaran yang sudah dipelajari di

sekolah, dan serius dalam mengikuti pelajaran.

Keberhasilan dari bimbingan kelompok teknik role play untuk meningkatkan

kedisiplinan belajar yang paling menonjol adalah pada sesi terakhir yaitu sesi ke 8 dengan

topik manfaat disiplin bagi siswa. Setelah diberikan treatment kepada anggota kelompok,

sudah mulai tampak perubahannya dimana anggota kelompok mulai tertib masuk kelas di jam

pelajaran, mendengarkan guru ketika guru sedang menjelaskan.

Hastuti dalam Wijayanto (2011) mengungkapkan bahwa disiplin belajar adalah

keteraturan dan ketaatan siswa dalam menggunakan dan memanfaatkan waktu belajar baik di

sekolah maupun di rumah yang meliputi mendengarkan, membaca, dan mengamati dimana

hal tersebut dapat menghasilkan perubahan perilaku yang baru sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungan.

Dapat disimpilkan bahwa kedisiplinan belajar merupakan usaha yang dilakukan

seseorang dengan sadar, melalui latihan hidup teratur, pengajaran, pendidikan dan pembinaan

dari keluarga dalam hal ini orang tua, dan guru di sekolah untuk mengikuti dan menaati

peraturan, nilai, hukum atau tata tertib yang berlaku untuk memperoleh perubahan perilaku

dalam dirinya. Perilaku tersebut dapat berupa pengetahuan, keterampilan maupun sikapnya.

Disiplin tidak hanya mengikuti dan menaati aturan, melainkan meningkat menjadi disiplin

berpikir yang mengatur serta mempengaruhi seluruh aspek individu termasuk prestasi belajar

siswa.

Benett (dalam Romlah, 2001) menyebutkan bahwa role play atau bermain peran

adalah suatu alat untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dan pengertian-pengertian

mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi yang pararel dengan

yang terjadi dengan kehidupan yang sebenarnya.

Dapat ilihat dalam analisis Mann Whitney nampak bahwa skor Mann Whitney U

=0,000, Nilai Z -3,134 dan nampak Asimp. Sig 2-tailed 0,002 < 0,050. Skor mean rank pada

posttest kelompok kontrol 11,00. Kemudian skor mean rank pada posttest kelompok

eksperimen adalah 4,00. Ada peningkatan skor mean rank kelompok eksperimen sebesar

7,00. Jadi dapat disimpulkan role play adalah salah satu metode bimbingan kelompok yang

menggunakan permainan peran didalam menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi

seorang individu, dimana peran yang dimainkan harus sesuai dengan tokoh yang diperankan

dengan cara mendramatisasika peran tersebut.

Hal ini sudah penulis lakukan selama proses bimbingan kelompok dimana penulis

menggunakan teknik role play untuk membantu siswa guna untuk meningkatkan

kedisiplinan belajar siswa. Penulis juga memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk

dapat meningkatkan kedisiplinan siswa.