BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18...

32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek/Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Bandarjo 02 Ungaran Barat Kabupaten Semarang yang berlokasi di Jl. Sindoro II No. 21 Bandarjo Ungaran Barat, dengan nomor telepon 024-76910027 serta E-mail [email protected]. Mempunyai NSS 101032214022, dan NPSN 20320795. Daya listrik SD Negeri Bandarjo 02, 2.300 watt dan telah dilengkapi Wifi sebagai kelengkapan media informasi, luas lantai 900 m 2 dengan rasio luas lantai terhadap peserta didik 4,05/m 2 di atas tanah seluas 1.312 m 2 , rasio luas lahan terhadap peserta didik 1,54/m 2 yang terletak di pusat Kota Ungaran Kabupaten Semarang. SDN Bandarjo 02 pada tahun pelajaran 2013/2014 memiliki siswa sejumlah 254 orang, tenaga pendidik sejumlah 10 orang (6 PNS dan 4 WB), dan tenaga kependidikan honorer sejumlah 3 orang yang bertugas sebagai staf Tata Usaha, Petugas Perpustakaan dan petugas kebersihan. Visi SD Negeri Bandarjo 02 adalah “Menjadi sekolah terpercaya di masyarakat untuk mencerdaskan bangsa dalam rangka menyukseskan wajib belajar”. Sedangkan misi SD Negeri Bandarjo 02 adalah a) Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK. b) Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif sesuai dengan perkembangan zaman. c) Membangun citra

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Subyek/Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Bandarjo 02

Ungaran Barat Kabupaten Semarang yang berlokasi di

Jl. Sindoro II No. 21 Bandarjo Ungaran Barat, dengan

nomor telepon 024-76910027 serta E-mail

[email protected]. Mempunyai NSS

101032214022, dan NPSN 20320795. Daya listrik SD

Negeri Bandarjo 02, 2.300 watt dan telah dilengkapi

Wifi sebagai kelengkapan media informasi, luas lantai

900 m2 dengan rasio luas lantai terhadap peserta didik

4,05/m2 di atas tanah seluas 1.312 m2, rasio luas

lahan terhadap peserta didik 1,54/m2 yang terletak di

pusat Kota Ungaran Kabupaten Semarang.

SDN Bandarjo 02 pada tahun pelajaran

2013/2014 memiliki siswa sejumlah 254 orang, tenaga

pendidik sejumlah 10 orang (6 PNS dan 4 WB), dan

tenaga kependidikan honorer sejumlah 3 orang yang

bertugas sebagai staf Tata Usaha, Petugas

Perpustakaan dan petugas kebersihan.

Visi SD Negeri Bandarjo 02 adalah “Menjadi

sekolah terpercaya di masyarakat untuk

mencerdaskan bangsa dalam rangka menyukseskan

wajib belajar”. Sedangkan misi SD Negeri Bandarjo 02

adalah a) Menyiapkan generasi unggul yang memiliki

potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK. b) Membentuk

sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif sesuai

dengan perkembangan zaman. c) Membangun citra

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

46

sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

Adapun tujuan SD Negeri Bandarjo 02 yaitu a)

Meningkatkan pelayanan secara menyeluruh kepada

peserta didik b) Meningkatkan profesionalisme kinerja

guru dan tenaga kependidikan c) Meningkatkan peran

serta masyarakat dalam tanggung jawab kependidikan

d) Meningkatkan hasil kelulusan yang optimal.

4.2 Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan unsur konteks,

input, proses, dan produk program swakelola DAK

pendidikan (perpustakaan) SDN Bandarjo 02

Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

4.2.1 Konteks Program Swakelola DAK Pendidikan

(perpustakaan) SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun

Anggaran 2013

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah

diketahui bahwa latar belakang program swakelola DAK

pendidikan (perpustakaan) disesuaikan dengan visi dan

misi sekolah yang disepakati oleh semua warga sekolah

termasuk komite dan instansi terkait. Kebutuhan

sarpras SDN Bandarjo 02 ditunjukkan dalam tabel di

bawah ini.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

47

Tabel 4.1. Kondisi Sarpras

Jenis Sar-pras

Jml

Keadaan

Baik Rusak Diguna

Kan

Tdk

digunakan

1 R. Kelas 7 √ √

2 R. Kantor / Kepala 1 √ √

3 R. Guru 1 √ √

4 R. TU - - - -

5 R. Komite 1 √ √

6 R. Komputer 1 √ √

7 R. UKS 1 √ √

8 R. Dapur - - -

9 Gudang 1 - √ - √

10 KM / WC Guru 3 √ - √

11 KM / WC Anak 4 √ √

12 Rumah Penjaga /

Pos Jaga

1 √ √

13 R. Terbuka /

Serbaguna

1 √ √

14 Tempat Cuci

Tangan

2 √ √

15 Ruang Tunggu - - -

16 Halaman Sekolah 1 √ √

17 Perpustakaan - - - -

18 Tempat

Ibadah/Mushola

1 √ √

19 Meja dan kursi

anak

280 279 √ 1

20 Meja dan kursi

guru

7 √ √

21 Meja dan kursi

Kerja

14 √ √

22 Almari 16 √ √

23 Rumah Dinas KS 1 √ - √

24 Rumah Dinas

Guru

1 √ √

Sumber: Data EDS SDN Bandarjo 02, 2012

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

48

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sekolah

yang terletak di pusat kota, namun tidak mempunyai

perpustakaan sekolah. Perpustakaan memang sangat

dibutuhkan sebagi faktor penunjang dalam

merealisasikan visi, misi dan tujuan sekolah. Untuk

melengkapinya, pihak sekolah memprogramkan

pembangunan perpustakaan tersebut dengan

mengajukan bantuan ke Dinas Pendidikan Kabupaten

Semarang tahun 2012.

Mutu sebuah sekolah juga erat kaitannya dengan

program kerja sekolah yang juga akan menjadi

perhatian dari masyarakat serta bisa menjadi sarana

promosi kepada warga masyarakat. Salah satu usaha

sekolah agar dapat mendapat kepercayaan dari

masyarakat adalah terwujudnya peningkatan kualitas

prestasi peserta didik. Hal ini sebagaimana

diungkapkan oleh kepala sekolah sebagai berikut.

Masyarakat mengharapkan adanya prestasi peserta

didik dalam bidang akademik diantaranya

peningkatan hasil UN, adanya peserta didik yang

mampu memperoleh juara dalam lomba kesiswaan, peningkatan KKM dan kemampuan peserta didik

dalan berbahasa yang meningkat.Hal ini

dibutuhkan sarana perpustakaan. (wawancara

tanggal 26 Januari 2015)

Adanya perpustakaan sekolah sangat dibutuhkan oleh

SDN Bandarjo 02 Kecamatan Ungaran Barat

Kabupaten Semarang. Peserta didik membutuhkan

bahan bacaan pengayaan baik tentang pengetahuan,

teknologi sederhana, buku sejarah, bahasa dan sastra

Indonesia, matematika, dan cerita-cerita fiksi yang

memuat nilai-nilai pendidikan karakter. Demikian pula

guru juga membutuhkan adanya perpustakaan di SDN

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

49

Bandarjo 02 untuk menambah wawasan pengetahuan,

teknologi, dan ilmu pendidikan. Kebutuhan tersebut

dapat dilihat dari ungkapan peserta didik kelas VI yang

bernama Yasinta sebagai berikut:

Kami sangat mengharapkan sekolah kami memiliki

perpustakaan, karena pada waktu istirahat atau

waktu luang maupun di saat menunggu jemputan

kami bisa membaca di perpustakaan, dan kami

juga bisa meminjam buku-buku cerita dari perpustakaan. (wawancara tanggal 27 Januari

2015)

Pada bagian lain juga diungkapkan oleh guru kelas V

yang bernama Karsono. Beliau menyatakan sebagai

berikut ini.

Sudah saatnya SDN Bandarjo 2 ini memiliki

perpustakaan sekolah.Selain untuk menambah

pengetahuan peserta didik, perpustakaan juga sebagai tempat rekreatif yakni tempat membaca

yang menyenangkan.Selanjutnya perpustakaan

juga dapat digunakan untuk tempat pembinaan

peserta didik yang dipersiapkan untuk mengikuti

lomba olimpiade MIPA, lomba cerdas cermat, lomba menulis synopsis, dan pembinaan peserta didik

berprestasi. (wawancara tanggal 27 Januari 2015)

Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan

oleh Budi Suharsono, S.Pd SD selaku guru kelas IV

tentang kebutuhan perpustakaan adalah sebagai

beikut.

Sekolah kami sangat membutuhkan perpustakaan.Adanya perpustakaan sekolah dapat

dijadikan sarana untuk menyalurkan minat baca

peserta didik dan sekaligus dapat dijadikan sebagai

pemicu budaya membaca bagi peserta didik di

sekolah kami ini. (wawancara tanggal 27 Januari 2015)

Senada dengan harapan peserta didik dan guru

tersebut di atas, Kepala SDN Bandarjo 02 juga

menyatakan kebutuhannya tentang pengadaan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

50

perpustakaan sekolah, seperti yang diungkapkan

sebagai berikut:

Pengadaan sarana sekolah yakni perpustakaan

adalah suatu kebutuhan yang sangat mendesak

bagi SDN Bandarjo 2 ini. Selain sebagai

pendukung proses belajar peserta didik, perpustakaan juga sangat dibutuhkan guru untuk

menambah pengetahuan dan keterampilan dalam

melaksanakan tugas profesinya. Untuk itu kami

akan mengajukan permohonan kepada Kepala

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengenai

pengadaan perpustakaan di sekolah kami melalui program DAK pendidikan tahun anggaran 2013.

(wawancara tanggal 26 Januari 2015)

Pendapat kepala sekolah tersebut mendapat

dukungan dari pihak komite sekolah yang diwakili oleh

saudara Sunyoto mengatakan sebagai berikut.

Kami mendukung langkah kepala SDN Bandarjo 02

yang berkeinginan mengajukan bantuan ke pemerintah untuk pengadaan perpustakaan

sekolah.Dengan adanya perpustakaan nanti anak-

anak kami dapat meminjam buku pelajaran di

perpustakaan sehingga kami dapat menghemat

biaya sekolah anak-anak kami. (wawancara tanggal

29 Januari 2015)

Kebutuhan akan tersedianya perpustakaan pada

tahun 2013 ini merupakan program SDN Bandarjo 02.

Program ini sangat relevan dengan kebijakan DAK

bidang pendidikan dasar pada tahun 2013. Dalam

kebijakan tersebut dinyatakan bahwa DAK bidang

pendidikan dasar dialokasikan untuk mendukung

penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun yang bermutu dan merata dalam

rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

dan secara bertahap memenuhi Standar Nasional

Pendidikan (SNP). Sasaran DAK bidang pendidikan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

51

dasar adalah untuk SD/SDLB baik negeri maupun

swasta. Kegiatan DAK bidang pendidikan dasar jenjang

SD diarahkan untuk rehabilitasi ruang kelas rusak

sedang, pembangunan perpustakaan, dan pengadaaan

peralatan pendidikan.

4.2.2 Input Program Swakelola DAK Pendidikan

(Perpustakaan) SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Tahun Anggaran 2013

Input program DAK perpustakaan di SDN

Bandarjo 02 meliputi sumber daya manusia (SDM),

skala prioritas, anggaran, dan sistem prosedur

pelaksanaan program DAK. Syarat berjalannya suatu

program adalah kepemilikan terhadap sumber daya

atau dengan kata lain efektifitas kebijakan-kebijakan

yang dilaksanakan tidak akan berjalan dengan baik

ketika tidak didukung oleh potensi-potensi sumber

daya yang tidak tersedia. Sumber-sumber yang penting

tersebut meliputi staf yang memadai serta keahlian-

keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas-tugas

mereka, wewenang dan fasilitas-fasilitas yang

diperlukan untuk menerjemahkan usul-usul di atas

kertas guna melaksanakan pelayanan-pelayanan publik

(Winarno, 2012).

Sumber daya manusia yang terlibat dalam

pelaksanaan program DAK perpustakaan ini ada dua

unsur, yakni SDM di SDN Bandarjo 02 dan di luar

sekolah. SDM di dalam sekolah meliputi kepala

sekolah, guru-guru dan karyawan SDN Bandarjo 2

sebagai pelaksana, dan komite sekolah. Sedangkan

SDM dari luar sekolah yang turut mendukung dan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

52

terlibat pelaksanaan program adalah konsultan, dan

pejabat pembuat komitmen.

Selain SDM, input dari program swakelola DAK

perpustakaan di SDN Bandarjo 02 adalah

memprioritaskan untuk membangun gedung

perpustakaan yang berkualitas yang sesuai dengan

juklak dan juknis dari pemerintah.

Anggaran program swakelola DAK perpustakaan

yang diberikan pemerintah sejumlah

Rp.111.192.000,00. Untuk fisik sejumlah

Rp98.192.000,00 dan untuk mebelair sejumlah

Rp.13.000.000,00.

Adapun sistem prosedur program swakelola DAK,

untuk pengajuan dana untuk pekerjaan dilakukan

dalam 3(tiga) tahap. Tahap pertama sebesar 40% dapat

dicairkan setelah penandatanganan kontrak,

selanjutnya 30% berikutnya dibayar pada saat progres

pelaksanaan kegiatan sudah mencapai minimal 30%,

dan sisanya sebesar 30% dibayar pada saat proses

pelaksanan kegiatan sudah mencapai minimal 60%.

Semua pembayaran dilakukan secara bebas tetap (SPP-

BT) yang dibebankan pada DPPA Kabupaten Semarang

Tahun Anggaran 2013 nomor : 2327/DPPA/2013

tanggal 16 April 2013. Pembayaran dilakukan melalui

Bank BPD Cabang Ungaran kepada pihak kedua yang

mempunyai rekening Bank Jateng Cabang Ungaran

dengan nomor rekening 3-022-28071-5 atas nama PPS

SDN Bandarjo 02 Kecamatan Ungaran Barat.

Setiap pengajuan dana, PPS harus melengkapi

beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut adalah (1)

Dokumen Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK) asli yang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

53

mencantumkan nomor rekening PPS, (1) Berita Acara

Pemeriksaan Hasil Pekerjaan atau berita acara

penyelesaian pekerjaan, (3) Laporan kemjuan fisik dan

keuangan yang telah diverivikasi oleh Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), (4) Rencana

penggunaan dana yang telah diverifikasi oleh PPTK, (5)

Berita Acara Pembayaran, (6) Kuitansi yang disetujui

oleh kuasa pengguna anggaran/ pejabat yang ditunjuk,

(7) ringkasan Kontrak, (8) Bukti pendukung berupa

buku laporan harian pelaksanaan kegiatan, buku kas

umum, fotokopi buku rekening bank, dan bukti

pengeluaran (nota-nota pengeluaran) untuk pencairan

tahap II dan III.

Anggaran dan kredibilitas pengelola ini menjadi

input yang penting bagi pelaksanaan program

swakelola DAK perpustakaan di SDN Bandarjo 02.

Seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah berikut

ini.

Untuk dapat mewujudkan adanya perpustakaan di

sekolah kami ini progam DAK dari pemerintah sangat tepat untuk menjadi salah satu anggaran

pendidikan yang berfungsi untuk melengkapi

sarana dan prasana sekolah.Namun demikian,

dalam pelaksanaannya secara swakelola sangat

dibutuhkan kredibilitas yang tinggi, dan kami yakin mampu untuk melaksanakannya.

(wawancara tanggal 26 Januari 2015)

Hal senada juga diungkapkan oleh Karsono guru

kelas V :

Pengadaan sarana perpustakaan di sekolah kami

ini sangat bergantung bagi kebijakan anggaran dari

pemerintah, dan dalam sistem swakelola ini

kredibilitas pelaksanaan benar-benar menjadi

taruhannya. (wawancara tanggal 27 Januari 2015)

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

54

Hampir sama dengan pendapat di atas , seorang

komite sekolah, Sunyoto juga menyatakan sebagai

berikut:

Menurut kami pengadaan sarana ruang

perpustakaan sekolah di SDN Bandarjo 2 tanpa bantuan dana dari pemerintah tidak akan bisa

terlaksana, dengan dicairkannya DAK ini

merupakan program yang baik bagi sekolah. Saya

kira pihak sekolah bersama kami komite sekolah

mampu untuk melaksanakannya secara swakelola.

(wawancara tanggal 29 Januari 2015)

4.2.3 Proses Program Swakelola DAK Pendidikan

(Perpustakaan) SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun

Anggaran 2013

Pada unsur proses program swakelola DAK

pendidikan (perpustakaan) diawali perencanaan dengan

pengajuan proposal bantuan sarana pendidikan berupa

gedung perpustakaan oleh kepala sekolah kepada

Kepada Bupati Semarang melalui Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Semarang.

Pada bulan November 2013 turun Keputusan

Bupati Semarang No 900/0870/2013 tentang

Penetapan Lokasi Penerima dan Besaran Dana alokasi

Khusus bidang Pendidikan Dasar/Sekolah Dasar Luar

Biasa di Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013.

Dalam Lampiran Keputusan Bupati semarang tersebut

tertulis atau ditetapkan bahwa SDN Bandarjo 02

menerima bantuan pengadaan gedung perpustakaan

dengan alokasi dana sebesar RP.111.192.000,00.

Untuk fisik sejumlah Rp98.192.000,00 dan untuk

mebelair sejumlah Rp.13.000.000,00. Dana sebesar itu

diturunkan dalam 3 (tiga) termin. Termin pertama pada

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

55

awal kegiatan, termin kedua setelah prestasi pekerjaan

mencapai 40%, dan termin ketiga setelah pekerjaan

mencapai 70%.

Pada proses berikutnya adalah penandatanganan

surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan (SP3)

pembangunan ruang perpustakaan DAK tahun

anggaran 2013 antara Pejabat Pembuat Komitmen

Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang dengan Panitia

Pembangunan Sekolah (PPS) SDN Bandarjo 02

Kecamatan Ungaran Barat. Surat perjanjian tersebut

bernomor 050/005/SWK-PERPUS/DAK-2013/2013.

Penandatangan Pejabat Pembuat Komitmen dari Dinas

Pendidikan Kabupaten Semarang adalah Drs. Supandi,

M.Pd sebagai pihak pertama, sedangkan ketua

pelaksana pembangunan sekolah adalah Sunyoto

sebagai pihak kedua. Selain kedua belah tersebut,

dalam SP3 tersebut diketahui oleh Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten Semarang, yakni Dra. Dewi

Pramuningsih, M.Pd.

Pelaksanaan pembangunan ruang perpustakaan

di SDN Bandarjo 02 Kecamatan Ungaran Barat

dilaksanakan oleh Panitia Pembangunan Sekolah (PPS)

yang terdiri dari unsur sekolah, komite dan tokoh

masyarakat. PPS ini dibentuk berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Sekolah Nomor 425.1/06/IX/2013.

Panitia Pembangunan Sekolah harus menyelesaikan

pembangunan ruang perpustakaan tersebut dalam

waktu 2 bulan (± 60 hari).

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

56

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Pembangunan Ruang Perpustakaan

No

Uraian Pekerjaan

Bulan

I II

1 2 3 4 1 2 3 4

I Persiapan & Pembongkaran

II Galian & Urugan

III Pondasi

IV Dinding

V Kusen, Daun Pintu & Daun

Jendela

VI Rangka Atap & Penutup

Atap

VII Langit-langit

VII

I

Lantai Keramik

IX Penggantung & Pengunci

X Listrik

XI Instalasi Plumbing &

Dranasi

XII Finishing & Perapihan

Sumber: Juknis Program Swakelola DAK 2013, diolah

4.2.4 Produk Program Swakelola DAK Pendidikan

(Perpustakaan) SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun

Anggaran 2013

Keberhasilan program swakelola DAK pendidikan

(perpustakaan) sangat ditentukan oleh proses, hal itu

dipengaruhi oleh input yang diperlukan untuk

berlangsungnya program swakelola DAK pendidikan

(perpustakaan). Produk dari program swakelola DAK

pendidikan (perpustakaan) berimbas pada kualitas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

57

pembelajaran sehingga dapt menciptakan sekolah yang

berkualitas. Hal ini dapat dilihat dari berdirinya gedung

perpustakaan serta diterimanya laporan

pertanggungjawaban kegiatan pembangunan gedung

perpustakaan tersebut oleh pejabat pembuat

komitmen. Peneliti juga berusaha memastikan bahwa

gedung perpustakaan tersebut sudah sesuai dengan

gambar perencanaan. Setelah mempelajari dokumen

foto pada perencanaan, melihat foto gedung yang sudah

berdiri dan melihat wujud nyata gedung perpustakaan

tersebut, ternyata bahwa pembangunan gedung

perpustakaan tersebut sudah sesuai dengan gambar

perencanaan pada juklak dan juknis. Hal ini seperti

yang diungkapkan oleh kepala sekolah SDN Bandarjo

02 sebagai berikut.

Setelah saya cermati gambar perencanaan

pembangunan gedung perpustakaan ini dengan

wujud gedung yang sudah berdiri, saya tidak menemukan perbedaan, artinya pembangunan

gedung perpustakaan ini sesuai dengan juklak dan

juknis. (wawancara tanggal 26 Januari 2015)

Pernyataan yang sama disampaikan oleh Sunyoto

selaku ketua pelaksana pembangunan sekolah sebagai

berikut.

Pembangunan gedung perpustakaan sekolah di SDN Bandarjo 02 ini yang dibiayai dengan DAK

tahun anggaran 2013 ini sudah sesuai dengan

gambar perencanaan. Tidak ada pengurangan

maupun pengembangan yang kami lakukan.

(wawancara tanggal 27 Januari 2015)

Produk dari evaluasi pelaksanaan program DAK

perpustakaan ini adalah gedung perpustakaan di SDN

Bandarjo 02 yang sesuai dengan gambar perencanaan.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

58

Untuk lebih detilnya bisa dilihat pada bagian lampiran

dari hasil penelitian ini.

Keberhasilan PPS SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat dalam melaksanakan pembangunan

ruang perpustakaan melalui program swakelola DAK

bidang pendidikan mendapat kepercayaan dari

masyarakat. Masyarakat sebagai pengguna layanan

pendidikan di lingkungan sekolah ini merasa bangga

dengan keberhasilan PPS SDN Bandarjo 02

mewujudkan ruang perpustakaan sekolah. Apalagi

terdapat unsur komite dan wali murid yang dilibatkan

dalam kepanitiaan pembangunan gedung perpustakaan

tersebut.

Berikut ini salah satu pendapat dari masyarakat/

wali murid kelas VI yang bernama Eni Kurniawati

Kami sangat senang atas terselesainya

pembangunan ruang perpustakaan di SDN

Bandarjo 02 tempat anak-anak kami bersekolah.Kami percaya kepada pihak sekolah

dalam memajukan prestasi anak-anak kami.Kami

percaya bahwa pembangunan gedung

perpustakaan sekolah yang menggunakan DAK

sudah sesuai dengan aturan yang berlaku, karena

kami punya wakil dalam PPS. (wawancara tanggal 28 Januari 2015)

Pendapat tersebut didukung oleh Wawan seorang

anggota komite sekolah yang termasuk di dalam tim

PPS sebagai mana berikut ini.

Saya sangat percaya kinerja sekolah yang dalam

hal ini PPS dalam melaksanakan program

swakelola DAK perpustakaan di SDN Bandarjo 02, dan sekarang hasilnya bisa dimanfaatkan oleh

sekolah. (wawancara tanggal 30 Januari 2015)

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

59

Pelaksanaan program swakelola pelaksanaan

DAK perpustakaan di SDN Bandarjo 2 memberikan

pengalaman yang berharga kepada kepala sekolah,

guru, dan komite sekolah. Pengalaman ini sangat

berguna bagi sekolah untuk mengembangkan sekolah

di masa yang akan datang. Selama ini guru dan kepala

sekolah belum pernah mengelola dana langsung dari

pemerintah untuk pembangunan fisik. Proyek

pembangunan fisik gedung sekolah, ruang

perpustakaan di waktu-waktu sebelumnya dikerjakan

oleh rekanan. Melalui program swakelola ini pihak

sekolah mendapatkan pengalaman dalam bekerja

sama, memiliki pengetahuan tentang yuridis formal

program DAK, bertambah pengalaman dalam

melaksanakan program pemerintah dalam hal

perencanaan, proses pekerjaan, dan menyusunan

laporan pertanggungjawaban keuangan dana program.

Pengalaman–pengalaman tersebut seperti diungkapkan

oleh kepala sekolah berikut ini:

Sebagai kepala sekolah saya belum pernah dibekali

tentang teknis pelaksanaan suatu bangunan fisik,

namun dengan adanya program swakelola DAK

perpustakaan di sekolah kami, saya bisa belajar

bersama dengan konsultan, dan tim PPS. Saya kira guru-guru yang terlibat dalam panitia juga

bertambah pengalaman dalam hal penyusunan

administrasi program DAK, prosedur kerja, dan

pelaporan. (wawancara tanggal 26 Januari 2015)

Dengan terselesainya pembanguan ruang

perpustakaan SDN Bandarjo 02 Kecamatan Ungaran

Barat, merupakan bukti adanya kerjasama tim

pelaksana dengan semua unsur yang terkait. Adanya

kerjasama dalam tim untuk menyelesaikan sebuah

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

60

program itu sangat penting, hal ini sangat disadari oleh

pihak sekolah sebagai pelaksana program swakelola

DAK perpustakaan. Kerja sama antara konsultan

dengan PPS menghasilkan RAB yang logis untuk

dikerjakan dalam sebuah proyek bangunan. Adanya

kerja samaantara Pejabat Pembuat Komitmen dengan

pihak sekolah atau PPS dapat berjalan dari awal

sampai akhir pembangunan gedung. Kerja sama antara

PPS dengan Toko Bangunan dapat memperlancar

pasokan bahan material bangunan dan jasa. Kerja

sama antara PPS dengan masyarakat atau komite

dapat mengatasi permasalahan yang muncul di saat

proses pembangunan sedang berjalan.

Hasil kerjasama dalam pembangunan ruang

perpustakaan di SDN Bandarjo ini seperti diungkapkan

oleh kepala sekolah sebagi berikut:

Keberhasilan kami dalam melaksanakan pembangunan gedung perpustakaan di SDN

Bandarjo 02 melalui swakelola program DAK

bidang pendidikan adalah berkat kerja sama yang

kompak antara PPS, Konsultan, Dinas Pendidikan,

Komite Sekolah, Wali murid, alumni, dan Toko Bangunan. Saya pikir, tanpa adanya kerjasama

yang kompak dari semua unsur tersebut mungkin

belum bisa selesai sesuai alokasi waktu yang

ditentukan. (wawancara tanggal 26 Januari 2015)

Selaras dengan pendapat tersebut di atas, juga

disampaikan oleh Karsono seorang guru kelas V

sebagai berikut:

Keberhasailan kami membangun gedung perpustakaan ini berkat kerjasama dari semua

pihak yang terlibat, baik Dinas Pendidikan, PPS,

Komite, Konsultan dan masyarakat.Dengan

berdirinya gedung perpustakaan di sekolah kami,

saya yakin kepercayaan masyarakat kepada

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

61

sekolah kami makin bertambah baik. (wawancara

tanggal 27 Januari 2015)

Gedung perpustakaan yang sudah berdiri ini

diharapkan dapat dimanfaatkan oleh warga sekolah

SDN Bandarjo 02 secara maksimal dan sesuai dengan

fungsinya. Seperti yang telah peneliti kemukakan pada

bab sebelumnya bahwa perpustakaan berfungsi secara

edukatif, informatif, administratif, dan rekreatif. Guru

dan peserta didik dapat memanfaatkan perpustakaan

sekolah sesuai dengan fungsi tersebut. Dampak positif

lainnya adalah menumbuhkan budaya baca bagi guru

dan peserta didik di SDN Bandarjo 02.

Mengenai kebermanfaatan gedung perpustakaan

di SDN Bandarjo 02, bisa kita cermati dari berbagai

pendapat berikut ini. Pendapat pertama dari guru kelas

II Futiyani, S.Pd, yang menyatakan sebagai berikut:

Saya bersyukur dan merasa senang dengan

terwujudnya gedung perpustakaan sekolah hasil

pelaksanaan program swakelola DAK perpustakaan di sekolah kami. Selaku guru saya bisa menambah

pengetahuan dengan membaca buku-buku yang

ada di sana. Peserta didik juga merasa senang

dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah.Pada

saat istirahat saya melihat banyak peserta didik

yang beraktifitas di dalam perpustakaan. (wawancara tanggal 27 Januari 2015)

Senada dengan pendapat tersebut di atas, Sagiyo guru

kelas VI menyatakan sebagai berikut:

Saya merasa senang dengan adanya gedung

perpustakaan di sekolah kami. Kami dapat

memanfaatkan perpustakaan sebagai salah satu

sumber belajar bagi peserta didik.Saya melihat

banyak peserta didik yang memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca di perpustakaan.Hal ini

merupakan perkembangan budaya baca yang

posisitif. (wawancara tanggal 27 Januari 2015)

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

62

Hal yang senada juga disampaikan oleh Budi

Suharsono, S.Pd SD guru kelas IV sebagai berikut.

Para peserta didik banyak yang merasa senang dengan

adanya perpustakaan di sekolah kami.Semangat membaca mereka sudah mulai tampak, banyak yang meminjam

buku-buku cerita di perpustakaan.Ketika pembelajaran

bahasa Indonesia, saya memberi tugas untuk menulis

sinopsis dari buku cerita fiksi.Para peserta didik dengan

mudah mendapatkan buku-buku tersebut di

perpustakaan sekolah.

Agak berbeda dengan beberapa pendapat di atas,

Karsono guru kelas V menyatakan sebagai berikut.

Selain sebagai tempat membaca untuk menambah

pengetahuan, perpustakaan sekolah ini dapat kami

manfaatkan untuk tempat membina peserta didik yang akan mengikuti lomba akademik di tingkat

kecamatan Ungaran Barat. Misalnya, untuk

melatih peserta didik menghadapi lomba LCC,

Siswa Berprestasi, Lomba Pidato, lomba menulis

sinopsis, dan lomba cipta puisi.

Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan

bahwa produk dari pelaksanaan swakelola program

DAK perpustakaan di SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang adalah sebuah

gedung perpustakaan beserta mebelernya yang dapat

dimanfaatkan oleh warga sekolah dalam rangka

mewujudkan visi dan misi sekolah tersebut, adanya

kepercayaan masyarakat kepada sekolah yang makin

positif, tertambahnya pengalaman kepala sekolah dan

guru dalam mengelola suatu program pemerintah, dan

tertingkatnya kekompakan antara PPS, Dinas

Pendidikan, komite sekolah, dan masyarakat di

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

63

lingkungan sekolah dalam mengelola program

pendidikan.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Konteks Program Swakelola DAK Pendidikan

(Perpustakaan) SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun

Anggaran 2013

SDN Bandarjo 02 Kecamatan Ungaran Barat

Kabupaten Semarang sangat membutuhkan ruang

perpustakaan sekolah. Ruang perpustakaan adalah

ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi

dari berbagai jenis bahan pustaka. Salah satu cara

untuk menumbuhkan budaya baca bagi warga sekolah

adalah adanya perpustakaan sekolah. Adanya program

swakelola DAK pendidikan (perpustakaan) sekolah

sangat bermanfaat untuk meningkatkan proses

pembelajaran di kelas. Sesuai penelitian yang

dilakukan oleh Foni Susanti dkk (2014) dengan judul

“Evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang

Pendidikan di Kabupaten Cilacap tahun 2013”. Dalam

penelitian ini disebutkan bahwa Kegiatan Dana Alokasi

Khusus (DAK) bidang pendidikan dasar sudah

memberikan hasil yang diharapkan secara maksimal,

berdampak positif yaitu kegiatan belajar-mengajar

menjadi nyaman dan lancar.

Tanpa adanya perpustakaan sekolah mustahil

akan tercipta budaya baca dan peningkatan prestasi

akademik bagi peserta didik. Kebutuhan akan adanya

perpustakaan sekolah bagi SDN Bandarjo 02

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

64

Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang

merupakan sebuah usaha untuk mencapai salah satu

standar sarana prasarana bagi sekolah. Dalam

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar

Sarana Prasarana SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA

disebutkan bahwa Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya

memiliki prasarana sebagai berikut: (1) ruang kelas, (2)

ruang perpustakaan, (3) laboratorium IPA, (4) ruang

pimpinan, (5) ruang guru, (6) tempat beribadah, (7)

ruang UKS, (8) jamban, (9) gudang, (10) ruang

sirkulasi, dan (11) tempat bermain/berolahraga.

Kebutuhan ruang perpustakaan bagi SDN

Bandarjo 02 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten

Semarang bersifat sangat mendesak. Dari hasil

wawancara oleh kepala sekolah dan guru diketahui

bahwa peserta didik di sekolah ini tidak memiliki ruang

baca dan buku-buku pengayaan untuk menambah

pengetahuannya. Minat baca peserta didik masih

rendah karena kurangnya buku-buku bacaan sebagai

pendorong tumbuhnya minat baca. Guru-guru pun

kurang berkreasi dalam melaksanakan proses

pembelajaran, karena kurangnya buku-buku referensi

untuk menambah pengetahuannya dalam merancang

kegiatan pembelajaran. Belum adanya ruang

perpustakaan ini juga berpengaruh pada nilai

akreditasi sekolah pada aspek sarana prasarana

sekolah. Melihat kondisi SDN Bandarjo 2 yang di pusat

kota Ungaran ini semestinya sudah dilengkapi dengan

sarana perpustakaan sekolah.

Masyarakat sangat berharap dan siap

memberikan dukungan untuk pengadaan ruang

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

65

perpustakaan sekolah. Dukungan tersebut

disampaikan oleh komite sekolah SDN Bandarjo 02

kepada kepala sekolah dan guru pada tiap kesempatan.

Misalnya ketika rapat pembentukan panitia

penerimaan siswa baru, dan rapat kerja komite

sekolah. Menurut komite sekolah bahwa SDN Bandarjo

02 sudah saatnya memiliki ruang perpustakaan.

Melihat kondisi tersebut, kepala sekolah SDN

Bandarjo 02 mengajukan proposal bantuan pengadaan

ruang perpustakaan kepada Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Semarang melalui DAK

Pendidikan tahun 2012.

Tujuan program DAK perpustakaan ini adalah

untuk melengkapi sekolah agar sesuai dengan standar

sarpras yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kualitas peserta didik. Pelaksanaan program DAK

perpustakaan melalui sistem swakelola bertujuan agar

dalam pelaksanaan kegiatan berlangsung secara

transparan yang dapat dikontrol oleh siapapun yang

terlibat, serta menghasilkan bangunan yang berkualitas

sesuai juklak dan juknis.

4.3.2 Input Program Swakelola DAK Pendidikan

(Perpustakaan) SDN Banadarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun

Anggaran 2013

Komponen input memberikan kontribusi yang

besar pada pelaksanaan program swakelola DAK

perpustakaan di SDN Bandarjo 02 Kecamatan Ungaran

Barat Kabupaten Semarang. Penerapan pelaksanaan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

66

program DAK dengan swakelola ini mendapat

dukungan dari berbagai pihak diantaranya warga

sekolah, komite sekolah, dan dinas pendidikan

setempat. Pihak sekolah memiliki kapasitas yang tinggi

sebagai penerima program, pelaksana program, dan

pengguna hasil program DAK perpustakaan. Hal ini

berkaitan dengan kualitas hasil bangunan yang

menjadi jaminan keberhasilan program DAK

perpustakaan tersebut. Sebagai input program

swakelola DAK perpustakaan ini adalah kredibilitas

pengelola program dalam hal ini panitia pembangunan

sekolah atau tim pelaksana, konsultan, dan komite

sekolah menunjukkan kerja sama yang solid untuk

menyelesaikan program dengan baik sesuai juklak dan

juknis yang ditentukan oleh pemerintah dan pejabat

pembuat komitmen. Hal ini menjadi input yang baik

untuk bisa saling mengontrol selama pelaksanaan

program.

Kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang

besar terhadap pelaksanaan program swakelola DAK

perpustakaan. Kemampuan manajemen kepala sekolah

dalam menjalankan program swakelola DAK

perpustakaan ini berpengaruh terhadap keterlaksanaan

program. Kebijakan dan keputusan yang diambil kepala

sekolah dalam mengatasi kendala yang muncul pada

saat proses pelaksanaan pembangunan sangat

menentukan keberhasilan program tersebut.

Kemampuan kepala sekolah dalam bekerja sama

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

67

dengan komite sekolah dan konsultan pelaksana dapat

memperlancar pelaksanaan program tersebut, sehingga

tidak muncul gesekan kepentingan dalam

melaksanakan pembangunan gedung perpustakaan di

SDN Bandarjo 02. Prinsip pelaksanaan swakelola ini

sejalan dengan pendapat Fattah (2002: 49) menyatakan

bahwa:

anggaran juga harus disusun berdasarkan prinsip-

prinsip pembagian wewenang dan tanggung jawab

yang jelas dalam sistem manajemen dan

organisasi, adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran, adanya penelitian

dan analisis untuk menilai kinerja organisasi, dan

adanya dukungan dari pelaksana mulai dari

tingkat atas sampai yang paling bawah.

Peran komite sekolah dalam program swakelola

DAK perpustakaan di SDN Bandarjo 02 yang aktif, baik

dalam hal pemikiran, pengawasan, dan bantuan

material juga termasuk dalam prinsip penyusunan

anggaran yang dikemukakan oleh Fattah sebagaimana

tersebut di atas. Selebihnya, peran komite sekolah

dalam pelaksanaan program ini bentuk partisipasi

masyarakat terhadap sekolah sesuai dengan norma dan

aturan didalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

2010 sehingga dapat menjamin akuntabilitas dan

efektivitas di dalam pelaksanaannya. Peraturan

Presiden Nomor 70 Tahun 2012 juga mengamanatkan

keterlibatan partisipasi masyarakat yang diberi nama

Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) sesuai dengan

prinsip manajemen berbasis sekolah.

Selain kredibilitas pengelola, penerapan program

swakelola DAK perpustakaan SDN Bandarjo 02

Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang didukung

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

68

kondisi keuangan pemerintah dalam hal ini Anggaran

Belanja dan Pendapatan Negara (APBN). DAK Bidang

Biaya Pendidikan Dasar adalah dana yang bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk

mendanai kegiatan khusus yang merupakan bagian

dari program yang menjadi prioritas Nasional,

khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan

prasarana satuan pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun

yang belum mencapai standar tertentu atau percepatan

pembangunan daerah di bidang pendidikan dasar.

Dasar Hukum Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan

Dasar Tahun Anggaran 2013 diatur dalam

Permendikbud Nomor 12 Tahun 2013 dan peraturan

Sekretaris Jenderal Nomor 17809/A/LL/2013 tanggal

22 Maret 2013.

Besaran dana DAK perpustakaan di SDN

Bandarjo 02 tercantum dalam Lampiran Keputusan

Bupati Semarang Nomor 900/0870/ 2013 tentang

Penetapan Lokasi Penerima dan Besaran DAK Tahun

Anggaran 2013. Keputusan Bupati Semarang tersebut

sebagai implementasi permendikbud. Dalam lampiran

keputusan tersebut tertulis atau ditetapkan bahwa

SDN Bandarjo 02 menerima bantuan pengadaan

gedung perpustakaan dengan alokasi dana sebesar RP

111.192.000,00. Besaran dana tersebut seperti yang

tercantum dalam lampiran 1 peraturan Sekjend

Kemendikbud Nomor 17809/A/LL/2013 tentang

Petunjuk Pelaksanaan pembangunan perpustakaan

beserta perabotnya yang berbunyi:

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

69

a) Jumlah ruang perpustakaan yang dibangun

disesuaikan dengan kebutuhansekolah

berdasarkan hasil pemetaan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Kegiatan

pembangunan ruang perpustakaan menggunakan

standar bangunan dengan konstruksi bangunan

tahan gempa; b) besaran biaya pembangunan

satu unit ruang perpustakaan (60,8m2) beserta

perabotnya dihitung dengan rumus:

Standar luas ruang perpustakaan SD berikut selasar = 60,8m2, dengan rincian: standar luas

lahan minimal 72m2 (9x8) dengan luas ruang

perpustakaan (7x8)m2 ditambah selasar (2x2,4)m2.

N=Jumlah biaya yang diperlukan untuk

pembangunan satu ruang perpustakaan. Z=Rp.115.520.000 (seratus lima belas juta lima

ratus dua puluh ribu rupiah) yaitu harga satuan

bangunan ruang perpustakaan deng an IKK=

1,0000 dikalikan standar luas bangunan

perpustakaan berikut selasar sesuai dengan surat

Direktur Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum nomor BU.0106-Dc./47 tanggal

21 Februari 2013, tentang Rekomendasi

Penetapan Harga Satuan Bangunan dan Biaya

Konstruksi Fisik untuk Pembangunan dan

Perawatan Sekolah di Lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran

2013. IKK adalah indeks kemahalan konstruksi

kabupaten/ kota yang bersumber dari buku

kegiatan percepatan penyediaan data statistik

dalam rangka kebijakan dana perimbangan tahun

2012, Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012. Rp.13.000.000 adalah satuan biaya pengadaan

perabot untuk satu ruang perpustakaan.

Besaran dana tersebut diturunkan dalam tiga

termin. Termin 0%, termin kedua pekerjaan 40%, dan

termin ketiga pekerjaan 70%. Untuk dapat mencairkan

dana pada masing-masing termin pelaksana harus

membuat laporan pekerjaan atau Laporan

Pertanggungjawaban sesuai prestasi pekerjaan yang

telah dicapai. Dari tahapan tersebut, ternyata

N=(ZxIKK)+13.000.000

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

70

pelaksana dapat melaksanakan pekerjaan sesuai

tahapan yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa

adanya kesiapan dan kerja keras dari pelaksana untuk

melaksanakan program pembangunan gedung

perpustakaan di SDN Bandarjo 02 dengan baik.

Pencairan dana alokasi khusus yang

menggunakan sistem termin dan swakelola ini

merupakan suatu metode pelaksanaan program untuk

menghindari kebocoran dana dalam pelaksanaan

program DAK perpustakaan. Dengan diturunkan dana

pada tahapan termin pelaksanaan pembangunan

gedung perpustakaan tersebut dapat dikontrol dan

diawasi. Jika dana 40% pada tahap pertama setelah

digunakan tidak mencapai prestasi pekerjaan yang

dipersyaratkan juklak dan juknis maka pelaksana tidak

dapat mencairkan dana pada termin berikutnya.

Dengan demikian pelaksana harus mampu

menggunakan dana sesuai dengan RAB yang telah

ditetapkan. Pengawasan pelaksanaan yang ketat ini

tidak ditemukan pada sistem rekanan.

Machinese juga sebagai input pelaksanaan

program swakelola perpustakaan SDN Bandarjo 02

Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Machinese di SDN Bandarjo 02 ini berupa peralatan

teknologi computer yang dapat digunakan untuk

menyusun RAB dan pekerjaan administrasi yang

mendukung pelaksanaan program swakelola DAK

perpustakaaan. Dengan adanya dukungan peralatan

tersebut pekerjaan yang berkaitan dengan penyusunan

laporan kegiatan, penulisan surat menyurat dan lainya

dapat lebih cepat.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

71

Kondisi market juga menjadi pendukung program

swakelola DAK perpustakaan di SDN Bandarjo 02

Kecamatan Ungaran barat Kabupaten Semarang.

Dengan adanya sarana perpustakaan sekolah yang

berkualitas ini menjadi daya tarik masyarakat.

Masyarakat Kota Ungaran akan melihat bahwa gedung

perpustakaan merupakan “fasilitas wajib” yang harus

dimiliki oleh sekolah. Dengan demikian mereka akan

tetap memberikan kepercayaan kepada sekolah sebagai

tempat pendidikan yang layak bagi putra putrinya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa pada aspek input didukung oleh berbagai

komponen yang memadai. Komponen tersebut meliputi

kredibilitas pengelola, sistem pengawasan, dana yang

cukup, material yang tersedia, dan market yang dapat

dijalankan untuk kemajuan sekolah. Dengan demikian

aspek input dari evaluasi program swakelola DAK

pendidikan (perpustakaan) SDN Bandarjo 02 ini sesuai

dengan yang diharapkan.

4.3.3 Proses Program Swakelola DAK Pendidikan

(Perpustakaan) SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun

Anggaran 2013

Pada tahun anggaran 2013 tepatnya bulan

November, pengajuan proposal bantuan pengadaan

ruang perpustakaan SDN Bandarjo 02 mendapat

persetujuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten

Semarang dengan sistem swakelola. Dana untuk

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

72

pembangunan pengadaan ruang perpustakaan tersebut

sebesar Rp 111.192.000,00 dengan ukuran luas

bangunan 56 meter pesegi, dengan rincian panjang 8

meter dan lebar 7 meter. Dana sebesar itu diturunkan

dalam 3 (tiga) termin. Termin pertama pada awal

kegiatan, termin kedua setelah prestasi pekerjaan

mencapai 40%, dan termin ketiga setelah pekerjaan

mencapai 70%.

Pada tahap awal pelaksanaan program DAK

perpustakaan di SDN Bandarjo 02, Tim Pelaksana

Pembangunan Sekolah menyusun perencanaan

pelaksanaan atau Rencana anggaran Biaya (RAB).

Dalam RAB tersebut diuraikan jenis-jenis pekerjaan

yakni, pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan

pondasi, pekerjaan beton, pekerjaan pasangan dan

plesteran, pekerjaan daun pintu dan jendela, pekerjaan

rangka atap dan penutup atap, pekerjaan langit-langit,

pekerjaan cat, pekerjaan kunci dan penggantung,

pekerjaan pemasangan keramik, dan penyediaan

mebelair.

Pada tahap proses pelaksanaan ditemukan

permasalahan, antara lain juklak dan juknis yang

datangnya terlambat, faktor alam berupa musim

penghujan yang berakibat pekerja disiagakan lembur

untuk mengejar target bangunan selesai tepat waktu.

Hal ini berdampak membengkaknya pembiayaan. Hasil

penelitian ini sesuai dengan monitoring oleh

Kementrian Keuangan RI Dirjen Perimbangan (2013)

dalam Pengelolan DAK yang menemukan bahwa

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

73

Petunjuk Teknis yang diterbitkan oleh berbagai K/L

sangat bervariasi yang menimbulkan berbagai masalah

terutama menu dalam juknis sangat rinci tapi

seringkali terdapat kebutuhan daerah yang tidak ada

dalam menu sehingga membatasi keleluasaan daerah

dalam pengadaan, juknis sering berubah-ubah dan

penerbitannya terlambat. Demikian juga dengan hasil

Laporan Akhir Sistem Monitoring dan Evaluasi

Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta (2011) menyebutkan

bahwa Dalam aspek implementasi, permasalahan

muncul ketika terjadi mismatch antara rencana yang

diharapkan dengan realisasi DAK, seperti jumlah dana

dan barang yang kurang sesuai dengan proposal yang

diajukan, rigiditas juknis, waktu yang tidak

mencukupi untuk melaksanakan kegiatan yang

dibiayai DAK,

Namun demikian, permasalahan tersebut dapat diatasi

oleh PPS. Untuk mengatasi masalah perubahan

anggaran tersebut, PPS mengadakan rapat koordinasi

dengan komite sekolah. Dalam rapat tersebut

membahas pembengkakan dana tersebut. Dalam rapat

tersebut disepakati bahwa kekurangan dana tersebut

disikapi dengan mencari dana pendamping. Dana

pendamping ini berasal dari bantuan sukarela dari

masyarakat dan warga sekolah, wali murid, alumni,

dan komite sekolah. Pengadaan dana pendamping

swakelola ini tidak menyalahi aturan yang ada. Karena

telah diatur dalam juknis yang telah dikeluarkan oleh

menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa setiap

kabupaten/kota penerima DAK Bidang Pendidikan

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

74

Dasar wajib menyediakan dana pendamping dari APBD

minimal sebesar 10% (sepuluh persen) dari alokasi

dana yang diterima.

Pada tahap pelaksanaan, kepala sekolah dan tim

pelaksana pembangunan sekolah selalu mengawasi

pekerjaan agar dapat selesai sesuai dengan alokasi

waktu yang ditentukan. Adanya musim penghujan yang

dapat membuat pekerjaan terhenti dapat dicarikan

solusi dengan kerja lembur. Sedangkan biaya

tambahan untuk lembur dapat diatasi oleh komite

sekolah. Proses pelaksanaan tersebut sesuai dengan

prinsip swakekola program sebagaimana yang

tercantum dalam Pasal 1 ayat 20 Peraturan Presiden

nomor 54 tahun 2010 (Perpres 54/2010) sebagaimana

telah diubah melalui Perpres 70/2012 menyebutkan

bahwa Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa

dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan

dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai

penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain

dan/atau kelompok masyarakat.

Berdasarkan hasil temuan di lapangan dan

kajian dokumen diperoleh informasi bahwa pada aspek

proses pelaksanaan program swakelola DAK

perpustakaan di SDN Bandarjo 02 sudah terlaksana

dengan baik sesuai dengan tahapan atau termin dan

alokasi waktu yang ditentukan dalam juklak dan

juknis. Kendala-kendala yang muncul pada tahap

proses dapat teratasi dengan baik. Hal ini karena

adanya kerja sama yang baik dengan berbagai pihak

yang terlibat dalam proses pelaksanaan program.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

75

4.3.4 Produk Program Swakelola DAK Pendidikan

(Perpustakaan) SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun

Anggaran 2013

Adanya gedung perpustakaan sekolah di SDN

Bandarjo 02 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten

Semarang merupakan tahap akhir yang akan dicapai.

Produk yang berupa gedung perpustakaan dan mebeler

yang sesuai dengan gambar di RAB merupakan ciri

utama keberhasilan pelaksanaan program swakelola

DAK perpustakaan di SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Pembangunan gedung perpustakaan di SDN

Bandarjo 02 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten

Semarang ini sesuai dengan kriteria teknis yang

diamanatkan oleh UU No 33 tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Peraturan Pemerintah Daerah pasal 40. Kriteria teknis

tentang pengadaaan gedung perpustakaan sekolah ini

juga ditentukan oleh Kementrian Pendidikan Nasional.

Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa Program

DAK perpustakaan diperuntukkan bagi SD/SDLB:

untuk sekolah yang (1) belum punya ruang

perpustakaan dan isinya;(2) Kekurangan alat peraga

dan sarana penunjang pembelajaran; (3)Kekurangan

buku pengayaan, referensi dan panduan pendidik.

Keberhasilan pelaksanaan program swakelola

DAK perpustakaan SDN Bandarjo 02 Kecamatan

Ungaran Barat Kabupaten Semarang dapat dilihat dari

hasil gedung perpustakaan yang sudah berdiri beserta

meubelernya. Kualitas bangunan yang sesuai dengan

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...16 Halaman Sekolah 1 √ √ 17 Perpustakaan - - - - 18 Tempat Ibadah/Mushola 1 √ √ 19 Meja dan kursi anak 280 279 √ 1 20 Meja dan kursi

76

juklak dan juknis yang ditentukan oleh pemerintah.

Tidak ditemukannya pelanggaran pada proses

pelaksanaan pada saat tim monitoring DAK dari

Kabupaten Semarang maupun Tim Monitoring dari

Irjen Propinsi, serta diterimanya laporan

pertanggungjawaban kegiatan pembangunan gedung

perpustakaan tersebut oleh pejabat pembuat

komitmen. Hal ini berbeda dengan Evaluasi yang

dilakukan oleh dirjen perimbangan keuangan RI (2012)

yang menyatakan bahwa dalam pelaksanaan DAK

mengalami kelemahan dalam hal pengadministrasian

pelaporan.

Dampak positif dari pelaksanaan program

swakelola DAK perpustakaan adalah hasil bangunan

gedung perpustakaan yang berkualitas, proses yang

dapat diawasi oleh semua pihak, dapat meminimalisasi

tindak korupsi penggunaan anggaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan program swakelola DAK perpustakaan di

SDN Bandarjo 02 Kecamatan Ungaran Barat

Kabupaten Semarang menghasilkan produk yang

sesuai dengan yang diharapkan.