BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

27
70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Tempat Penelitian Kecamatan Getasan merupakan salah satu kecamatan dari 19 Kecamatan di Kabupaten Semarang. Secara administratif batas wilayah Kecamatan Getasan adalah: Sebelah Timur : Kota Salatiga Sebelah Barat : Kabupaten Magelang Sebelah Utara : Kecamatan Banyubiru Sebelah Selatan : Kecamatan Tengaran Menurut data simkab BPDAS, pada tahun 2011, jumlah penduduk di Kecamatan Getasan yaitu sebesar 48.089 jiwa dengan luas wilayah 1023 Ha. Desa Tajuk merupakan salah satu dari 13 Desa di Kecamatan Getasan. Desa Tajuk terdiri dari 11 Dusun yaitu Ngaduman, Gedong, Puyang, Cingklok, Sokowolu, Pulihan, Macanan, Tajuk, Ngroto, Banaran, dan Kaliajeng. Di Desa Tajuk tidak terdapat rumah sakit, sarana kesehatan terdekat yaitu Puskesmas yang berada di Kecamatan. Tenaga kesehatan yang bertugas di Desa Tajuk adalah seorang bidan yang menetap di Dusun Ngroto. Bidan melaksanakan posyandu di tiap Dusun dengan dibantu oleh kader kesehatan masing-masing Dusun. Posyandu di tiap Dusun dilaksanakan setiap bulan sekali. Gambar 4.1 Peta Kecamatan Getasan

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Tempat Penelitian

Kecamatan Getasan merupakan salah satu kecamatan dari

19 Kecamatan di Kabupaten Semarang. Secara administratif batas

wilayah Kecamatan Getasan adalah:

Sebelah Timur : Kota Salatiga

Sebelah Barat : Kabupaten Magelang

Sebelah Utara : Kecamatan Banyubiru

Sebelah Selatan : Kecamatan Tengaran

Menurut data simkab BPDAS, pada tahun 2011, jumlah penduduk di

Kecamatan Getasan yaitu sebesar 48.089 jiwa dengan luas wilayah

1023 Ha. Desa Tajuk merupakan salah satu dari 13 Desa di

Kecamatan Getasan. Desa Tajuk terdiri dari 11 Dusun yaitu

Ngaduman, Gedong, Puyang, Cingklok, Sokowolu, Pulihan,

Macanan, Tajuk, Ngroto, Banaran, dan Kaliajeng.

Di Desa Tajuk tidak terdapat rumah sakit, sarana kesehatan

terdekat yaitu Puskesmas yang berada di Kecamatan. Tenaga

kesehatan yang bertugas di Desa Tajuk adalah seorang bidan yang

menetap di Dusun Ngroto. Bidan melaksanakan posyandu di tiap

Dusun dengan dibantu oleh kader kesehatan masing-masing Dusun.

Posyandu di tiap Dusun dilaksanakan setiap bulan sekali.

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Getasan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

71

4.2 Gambaran Responden Penelitian

Responden penelitian dalam penelitian ini yaitu ibu

menyusui yang mempunyai bayi berusia 0-6 bulan terhitung pada

bulan April 2012 di Desa Tajuk Kecamatan Getasan. Jumlah

responden yang diambil sebanyak 38 orang dan pengambilan

responden dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang

telah dibuat oleh peneliti. Responden yang memenuhi kriteria

kemudian diberikan kuesioner untuk diisi.

Dusun yang dapat dijadikan tempat penelitian hanya 8 Dusun

yaitu Cingklok, Sokowolu, Pulihan, Macanan, Tajuk, Ngroto,

Banaran, dan Kaliajeng karena 3 Dusun yang lain yaitu Ngaduman,

Gedong, Puyang tidak memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan oleh

peneliti. Di ketiga Dusun ini tidak terdapat ibu yang mempunyai bayi

usia 0-6 bulan.

4.3 Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan bantuan kader

kesehatan di tiap Dusun yang bersangkutan pada tanggal 20 April

2012. Peneliti menjelaskan tentang informed consent serta cara

pengisian kuesioner kepada responden dan kader kesehatan di

masing-masing Dusun. Jumlah kuesioner yang disebarkan sesuai

dengan jumlah responden yang dibutuhkan yaitu 38 buah. Mengingat

responden yang harus bekerja maka tidak memungkinkan untuk

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

72

menunggu responden mengisi kuesioner sehingga responden

diberikan kesempatan untuk mengisi kuesioner yang telah dibagikan

oleh peneliti di rumah. Kuesioner diambil kembali oleh peneliti 2 hari

kemudian yaitu pada tanggal 22 April 2012. Kuesioner yang

disebarkan oleh peneliti seluruhnya dapat kembali yaitu sejumlah 38

kuesioner.

4.4 Hasil Penelitian

4.4.1 Demografi Responden Penelitian

Demografi responden penelitian bertujuan untuk melihat

distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, pendidikan

terakhir, dan pekerjaan.

4.4.1.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur

Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur

Variabel Min Max Median Modus Std. deviation

Umur 18 41 25 25 5,610

Berdasarkan hasil distribusi pada tabel 4.1 di atas

menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan

yang tertua adalah 41 tahun. Umur responden yang paling banyak

adalah 25 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram batang

distribusi frekuensi responden berdasarkan umur berikut ini.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

73

Diagram 4.1 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan

Umur

25%

33

87%

38%

0

5

10

15

20

25

30

35

Jumlah Responden

<20 20-35 >35

Rentang Umur Responden

Series1 Series2

Dari diagram 4.1 di atas, 38 responden termasuk pada

kategori kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 87% (33 orang)

sedangkan sebagian kecil umur responden termasuk pada kategori

umur <20 sebanyak 5% (2 orang) dan >35 sebanyak 8% (3 orang).

4.4.1.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan

Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

SD 15 39

SMP 16 42

SMA 5 13

D3 1 3

SARJANA 1 3

Total 38 100

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

74

Hasil distribusi pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa

sebagian besar pendidikan terakhir responden yaitu SMP dengan

jumlah 16 responden (42%) sedangkan sebagian kecil D3 dan

Sarjana masing-masing dengan 1 responden (3%). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini.

Diagram 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan

Pendidikan Terakhir

4.4.1.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3

Tabel Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Ibu Rumah Tangga 8 21

Tani 18 47

Guru 1 3

Swasta 11 29

Total 38 100

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

75

Berdasarkan hasil distribusi pada tabel 4.3 di atas

menunjukkan bahwa sebagian dari responden pekerjaannya adalah

tani dengan jumlah 18 Responden (47%) sedangkan sebagai guru

dengan jumlah 1 Responden (3%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada diagram batang di bawah ini.

Diagram 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan

4.4.2 Analisis Skor Pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan Skor

Pemberian ASI Eksklusif

4.4.2.1 Analisis Skor Pengetahuan tentang ASI Eksklusif

Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Skor

Pengetahuan

Variabel Min Max Mean Median Modus Std. deviation

Skor pengetahuan tentang ASI Eksklusif

8 17 13,25 13,50 16 2,658

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

76

Berdasarkan hasil distribusi pada tabel 4.4 di atas, diketahui

bahwa skor pengetahuan tentang ASI Eksklusif yang terendah

adalah 8 dan yang tertinggi adalah 17. Rata-rata skor yang

didapatkan adalah 13,25 sedangkan skor yang paling sering

didapatkan yaitu 16 dan standar deviasi sebesar 2,658. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Diagram 4.4 Diagram Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Skor

Pengetahuan

Berdasarkan penghitungan skor di atas maka skor total

pengetahuan responden tentang ASI Eksklusif dipersentasekan dan

setelah itu diintepretasikan ke dalam tingkat pengetahuan. Tingkat

pengetahuan yang diperoleh setelah penghitungan di atas dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

77

Tabel 4.5 Tabel Persentase dan Intepretasi Tingkat Pengetahuan

Responden tentang ASI Eksklusif

No Skor Total Pengetahuan

Prosentase Pengetahuan

Kategori Tingkat Pengetahuan

1 16 89% Baik 2 16 89% Baik 3 16 89% Baik 4 16 89% Baik 5 8 44% Kurang 6 13 72% Cukup 7 12 67% Cukup 8 12 67% Cukup 9 13 72% Cukup 10 16 89% Baik 11 12 67% Cukup 12 8 44% Kurang 13 14 78% Baik 14 15 83% Baik 15 16 89% Baik 16 16 89% Baik 17 13 72% Cukup 18 14 78% Baik 19 11 61% Cukup 20 11 61% Cukup 21 10 56% Cukup 22 10 56% Cukup 23 14 78% Baik 24 16 89% Baik 25 8 44% Kurang 26 15 83% Baik 27 13 72% Cukup 28 14 78% Baik 29 17 94% Baik 30 16 89% Baik 31 11 81% Baik 32 17 94% Baik 33 11 61% Cukup 34 16 89% Baik 35 12 67% Cukup 36 13 72% Cukup 37 14 78% Baik 38 9 50% Kurang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

78

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa

responden yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang ASI

Eksklusif yang baik adalah 20 responden (53% ), tingkat

pengetahuan cukup adalah 14 responden (37%), tingkat

pengetahuan kurang adalah 4 responden (10% ) sedangkan tidak

ada responden (0%) dengan tingkat pengetahuan tidak baik. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Diagram 4.5 Diagram Lingkaran Persentase Tingkat Pengetahuan Ibu

tentangASI Eksklusif

Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif juga

didistribusikan berdasarkan umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan

responden. Hasil distribusi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

79

Tabel 4.6 Gambaran Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Menyusui

tentang ASI Eksklusif berdasarkan Umur, Pendidikan Terakhir, dan Pekerjaan

Data Responden

Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif

Total Baik Cukup Kurang Tidak Baik

f % f % f % f %

Umur

<20 tahun 1 3% 1 3% 0 0% 0 0% 2

20-35 tahun 17 45% 13 34% 3 7% 0 0% 33

>35 tahun 2 5% 0 0% 1 3% 0 0% 3

Pendidikan Terakhir

SD 7 18% 7 18% 1 3% 0 0% 15

SMP 9 24% 4 11% 3 7% 0 0% 16

SMA 2 5% 3 8% 0 0% 0 0% 5

D3 1 3% 0 0% 0 0% 0 0% 1

SARJANA 1 3% 0 0% 0 0% 0 0% 1

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga 4 11% 2 5% 2 5% 0 0% 8

Tani 8 21% 8 21% 2 5% 0 0% 18

Guru 1 3% 0 0% 0 0% 0 0% 1

Swasta 7 18% 4 11% 0 0% 0 0% 11

JUMLAH 20 53% 14 37% 4 10% 0 0% 38

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

80

4.4.2.2 Analisis Skor Pemberian ASI Eksklusif

Tabel 4.7 Tabel Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Skor

Pemberian ASI

Hasil analisis pada tabel 4.7 di atas menunjukkan skor

pemberian ASI terendah yaitu 0 dan tertinggi 4. Rata-rata skor

yang didapat adalah 2,76 dan skor yang sering didapatkan adalah

3 dengan standar deviasi sebesar 0,998. Perhitungan skor tersebut

kemudian diintepretasikan ke dalam kategori pemberian ASI

Eksklusif dan hasil yang didapatkan dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Variabel Min Max Mean Median Modus Std. deviasi

Skor pemberian ASI

0 4 2,76 3 3 0,998

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

81

Tabel 4.8 Tabel Kategori Pemberian ASI Eksklusif

No Resp

Skor Total Variabel Pemberian ASI Eksklusif

Kategori Pemberian ASI Eksklusif

1 3 Tidak Memberi 2 3 Tidak Memberi 3 3 Tidak Memberi 4 3 Tidak Memberi 5 0 Tidak Memberi 6 2 Tidak Memberi 7 2 Tidak Memberi 8 2 Tidak Memberi 9 3 Tidak Memberi 10 3 Tidak Memberi 11 4 Memberi 12 3 Tidak Memberi 13 3 Tidak Memberi 14 3 Tidak Memberi 15 3 Tidak Memberi 16 3 Tidak Memberi 17 3 Tidak Memberi 18 3 Tidak Memberi 19 1 Tidak Memberi 20 4 Memberi 21 3 Tidak Memberi 22 3 Tidak Memberi 23 2 Tidak Memberi 24 3 Tidak Memberi 25 1 Tidak Memberi 26 3 Tidak Memberi 27 4 Memberi 28 3 Tidak Memberi 29 3 Tidak Memberi 30 4 Memberi 31 0 Tidak Memberi 32 4 Memberi 33 2 Tidak Memberi 34 4 Memberi 35 3 Tidak Memberi 36 3 Tidak Memberi 37 4 Memberi 38 2 Tidak Memberi

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

82

Diagram 4.6

Diagram Lingkaran Persentase Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat diketahui

bahwa responden yang memberikan ASI Eksklusif ditandai

dengan pencapaian skor total 4 hanya 18% dengan jumlah 7

responden sedangkan yang tidak memberikan ASI Eksklusif

sebesar 82% dengan jumlah 31 responden.

Pemberian ASI Eksklusif juga didistribusikan

berdasarkan umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Hasil

distribusi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

83

Tabel 4.9 Gambaran Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan Umur, Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan

Data Responden Pemberian ASI Eksklusif

Total Memberi Tidak Memberi f % f %

Umur <20 tahun 1 3% 1 3% 2

20-35 tahun 6 16% 27 71% 33

>35 tahun 0 0% 3 8% 3

Pendidikan Terakhir

SD 2 5% 13 34% 15

SMP 3 8% 13 34% 16

SMA 1 3% 4 11% 5

D3 1 3% 0 0% 1

SARJANA 0 0% 1 3% 1

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga 3 8% 5 13% 8

Tani 3 8% 15 39% 18

Guru 0 0% 1 3% 1

Swasta 1 3% 10 26% 11

JUMLAH 7 18% 31 82% 38

Dari setiap uraian di atas tentang demografi responden

berdasarkan umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, tingkat

pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif serta pemberian ASI

Eksklusif akan digambarkan secara ringkas dalam tabel berikut ini.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

84

Tabel 4.10 Tabel Ringkas Demografi Responden, Tingkat Pengetahuan Ibu Serta

Pemberian ASI Eksklusif

No Resp Umur Pendidikan

Terakhir Pekerjaan Kategori Pengetahuan

Pemberian ASI Eksklusif

1 24 SMP Swasta Baik Tidak Memberi

2 21 SMA Swasta Baik Tidak Memberi

3 18 SMP Swasta Baik Tidak Memberi

4 36 SD Tani Baik Tidak Memberi

5 22 SMP Tani Kurang Tidak Memberi

6 20 SD Tani Cukup Tidak Memberi

7 31 SMP Tani Cukup Tidak Memberi

8 29 SD Tani Cukup Tidak Memberi

9 29 SMP Tani Cukup Tidak Memberi

10 25 SMP Tani Baik Tidak Memberi

11 25 SMP Tani Cukup Memberi

12 28 SD Tani Kurang Tidak Memberi

13 20 SMP Tani Baik Tidak Memberi

14 24 SMP Tani Baik Tidak Memberi

15 25 SARJANA Guru Baik Tidak Memberi

16 33 SD Tani Baik Tidak Memberi

17 28 SD Tani Cukup Tidak Memberi

18 30 SD Tani Baik Tidak Memberi

19 30 SD Tani Cukup Tidak Memberi

20 19 SMA Swasta Cukup Memberi

21 26 SD Swasta Cukup Tidak Memberi

22 24 SMA Swasta Cukup Tidak Memberi

23 22 SMA Swasta Baik Tidak Memberi

24 21 SMP Swasta Baik Tidak Memberi

25 41 SMP Ibu Rumah Tangga Kurang Tidak Memberi

26 25 SMP Swasta Baik Tidak Memberi

27 34 SD Tani Cukup Memberi

28 36 SD Tani Baik Tidak Memberi

29 21 SD Swasta Baik Tidak Memberi

30 33 SMP Tani Baik Memberi

31 25 SD Ibu Rumah Tangga Baik Tidak Memberi

32 35 SD Ibu Rumah Tangga Baik Memberi

33 25 SMA Ibu Rumah Tangga Cukup Tidak Memberi

34 33 D3 Ibu Rumah Tangga Baik Memberi

35 21 SD Swasta Cukup Tidak Memberi

36 26 SMP Ibu Rumah Tangga Cukup Tidak Memberi

37 33 SMP Ibu Rumah Tangga Baik Memberi

38 23 SMP Ibu Rumah Tangga Kurang Tidak Memberi

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

85

4.4.3 Analisa Korelasi

4.4.3.1 Uji Linearitas

Untuk dapat mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan

maka dilakukan uji linearitas. Uji ini sebagai prasyarat dalam

analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian linearitas dalam

SPSS menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05.

Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila

signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05. Hasil penghitungan

linearitas dengan menggunakan Test for Linearity dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.11 Hasil Uji Linearitas dengan Test for Linearity

Variabel Df (n-1) Sig. (Linearitas)

Pengetahuan Responden tentang ASI Eksklusif*Pemberian ASI Eksklusif

37 0.001

Hasil analisa pada tabel 4.11 di atas menunjukkan nilai

signifikansi pada linearity sebesar 0,001. Karena signifikansi

kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel

pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dan pemberian ASI

Eksklusif terdapat hubungan yang linear.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

86

4.4.3.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui apakah

beberapa varian populasi sama atau tidak. Jika nilai signifikansi

lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau

lebih kelompok data adalah sama.

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Oneway ANOVA (Analisa Of

Varian)

Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui signifikansi

sebesar 0,033. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data pemberian ASI Eksklusif berdasarkan

pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif mempunyai varian yang

berbeda.

4.4.3.3 Uji Normalitas

Untuk menentukan metode analisis yang digunakan maka

terlebih dahulu peneliti mengetahui data berdistribusi normal atau

tidak dengan menggunakan uji normalitas. Dalam penelitian ini

digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan

menggunakan taraf signifikansi 0,05. Berikut adalah tabel hasil uji

normalitas yang diperoleh oleh peneliti.

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.530 8 28 .033

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

87

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas dengan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov

Variabel Statistik df Sig. (Nilai Normalitas)

Umur Responden 0,157 8

0,019

Pengetahuan Responden tentang ASI Eksklusif

0,164 8

0,011

Pemberian ASI Eksklusif oleh Responden

0,331 8

0,000

Berdasarkan hasil pada tabel 4.13 di atas dapat kita lihat

bahwa nilai signifikansi untuk umur responden sebesar 0,019,

untuk skor pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif sebesar 0,011,

dan untuk skor pemberian ASI Eksklusif sebesar 0,000. Karena

signifikansi untuk seluruh variabel kurang dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data pada variabel umur, pengetahuan ibu

tentang ASI Eksklusif dan pemberian ASI Eksklusif tersebut

berdistribusi tidak normal. Karena didapatkan bahwa distribusi

data tidak normal maka metode analisis yang digunakan adalah

metode nonparametrik. Metode nonparametrik yang digunakan

untuk menganalisa korelasi dalam penelitian ini adalah analisa

korelasi dari Spearman’s Rho.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

88

4.4.3.4 Analisa Korelasi dengan menggunakan Spearman’s Rho

Hasil analisa korelasi nonparametrik antara pengetahuan

ibu menyusui tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI

Eksklusif dengan menggunakan formula Spearman’s Rho dalam

SPSS versi 16.0 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.14 Hasil Analisa Korelasi dengan menggunakan korelasi dari

Spearman’s Rho Nonparametric Correlations Pengetahuan

Responden tentang ASI Eksklusif

Pemberian ASI Eksklusif oleh Responden

p value

Pengetahuan Responden tentang ASI Eksklusif

1,000 0,474

0,003 Pemberian ASI Eksklusif oleh Responden

0,474 1,000

Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana didapat

koefisien korelasi (r) adalah 0,474. Sesuai dengan pedoman dari

Sugiyono, 2007 maka nilai korelasi tersebut masuk dalam kategori

hubungan tingkat sedang. Koefisien korelasi bernilai positif (nilai r

positif) berarti terdapat korelasi yang positif di antara dua variabel

tersebut yaitu dimana semakin tinggi pengetahuan ibu menyusui

tentang ASI Eksklusif maka semakin tinggi pula pemberian ASI

Eksklusif. Nilai p value (0,003 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya

bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu menyusui

tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa

Tajuk Kecamatan Getasan.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

89

4.5 Pembahasan

4.5.1 Demografi Responden Penelitian

4.5.1.1 Umur Responden

Umur menurut KBBI adalah waktu hidup atau ada (sejak

dilahirkan atau diadakan). Umur sering digunakan sebagai

pedoman untuk menyatakan bahwa seseorang siap dan aman

untuk melakukan sesuatu hal. Salah satu contohnya adalah umur

yang aman dan dikatakan siap untuk kehamilan dan persalinan.

Rentang umur produktif yang sehat untuk kehamilan dan

persalinan yaitu umur 20-35 tahun. Jika terlalu muda atau terlalu

tua maka dapat menimbulkan resiko. Menurut Sarwono (2008),

menyatakan bahwa kematian maternal pada wanita hamil dan

melahirkan pada usia di bawah 20 tahun 2 sampai 5 kali lebih

tinggi daripada kematian maternal yang terjadi pada usia 20

sampai 29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah

usia 30 sampai 35 tahun.

Dalam penelitian ini, umur termuda adalah 18 tahun

sedangkan yang tertua adalah 41 tahun. Responden paling

banyak berumur 25 tahun. Jika dibandingkan dengan rentang

umur produktif yang sehat untuk kehamilan dan persalinan (20-35

tahun) maka sebagian besar responden berada pada rentang

aman yaitu 33 responden (87%). Responden yang berada pada

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

90

rentang tidak aman berjumlah 5 responden yaitu < 20 tahun (2

responden) dan > 35 tahun (3 responden).

4.5.1.2 Pendidikan Terakhir Responden

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pendidikan

terakhir responden yaitu SMP dengan jumlah 16 responden

(42%) sedangkan D3 dan Sarjana masing-masing dengan 1

responden (3%). Dengan pendidikan maka seseorang akan lebih

mudah untuk mengerti dan memahami serta menyaring informasi

yang diterimanya. Pendidikan juga akan membuat seseorang

terdorong untuk ingin tahu, mencari pengalaman sehingga

informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan (Azwar, 2000).

Pengetahuan yang berawal dari diterimanya informasi tersebut

diharapkan dapat memberikan manfaat positif yang terwujud

dalam perilaku seseorang, salah satunya adalah perilaku

pemberian ASI Eksklusif. Menurut Siregar (2004), pengetahuan

adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI

Eksklusif di samping faktor sosial ekonomi, pekerjaan, promosi

susu formula, dan sosial budaya.

4.5.1.3 Pekerjaan Responden

Pekerjaan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Orang yang bekerja akan memiliki akses yang lebih baik terhadap

berbagai informasi (Depkes RI, 1999). Bagi yang tidak bekerja

apabila informasi dari lingkungannya kurang maka

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

91

pengetahuannyapun kurang apalagi jika tidak aktif dalam berbagai

kegiatan maka informasi yang diterima akan lebih sedikit.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari

responden bekerja sebagai tani dengan jumlah 18 responden

(47%) sedangkan sebagai guru dengan jumlah 1 responden (3%).

4.5.1.4 Pengetahuan responden tentang ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang

ASI Eksklusif yang baik adalah 20 responden (53% ), tingkat

pengetahuan cukup adalah 14 responden (37%), tingkat

pengetahuan kurang adalah 4 responden (10% ) dan tidak ada

responden (0%) dengan tingkat pengetahuan tidak baik. Hal ini

terutama terlihat dari pengetahuan sebagian besar ibu terhadap

pengertian ASI Eksklusif, kandungan gizi dalam ASI, manfaat

pemberian ASI, pemberian MP-ASI, teknik menyusui dan masalah

dalam pemberian ASI serta cara mengatasinya. Di samping itu,

hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu tidak

mengetahui fakta yang benar tentang ASI. Para ibu masih percaya

dengan mitos seputar ASI Eksklusif yang beredar di masyarakat.

4.5.1.5 Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI Eksklusif sangat penting karena ASI adalah

satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi dalam

masa 6 bulan pertama kehidupannya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dari 38 responden hanya 7 responden (18%)

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

92

yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya sedangkan yang

tidak memberikan ASI Eksklusif sebesar 82% dengan jumlah 31

responden. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian

pemberian ASI Eksklusif di Desa Tajuk Kecamatan Getasan

masih sangat rendah jika dibandingkan dengan target pemerintah

yang tercantum dalam MDGs yaitu sebesar 80%.

4.5.1.6 Hubungan pengetahuan responden tentang ASI Eksklusif

dengan Pemberian ASI Eksklusif

Banyak faktor yang mempengaruhi ibu dalam memberikan

ASI Eksklusif, menurut Soetjiningsih (1997) salah satu faktornya

yaitu pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif. Dalam penelitian ini

didapatkan hasil bahwa 7 responden yang memberikan ASI

Eksklusif kepada bayinya, 4 responden memiliki tingkat

pengetahuan baik tentang ASI Eksklusif dan 3 lainnya mempunyai

tingkat pengetahuan yang cukup. Penelitian ini menemukan

bahwa dari seluruh responden yang berpengetahuan baik tentang

ASI Eksklusif yaitu 20 responden hanya 4 responden (25%) yang

memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Hal ini tidak sesuai

dengan teori Notoatmodjo (2005) dan juga Yoga (2005).

Notoatmodjo (2005) menyatakan bahwa pengetahuan atau

kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Yoga (2005) juga menyatakan

bahwa pada seseorang yang berpengetahuan luas akan lebih bisa

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

93

menerima alasan untuk memberikan ASI Eksklusif karena pola

pikirnya yang lebih realistis informasi.

Pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian ASI

Eksklusif juga dipengaruhi oleh faktor lain yang meliputi umur ibu,

pendidikan dan pekerjaan ibu (Depkes RI,1994). Berdasarkan

hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yang

berpengetahuan baik tentang ASI Eksklusif berada pada kategori

umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 17 orang. Sedangkan sebagian

kecil yang berpengetahuan baik berada pada kelompok umur <20

tahun (1 orang) dan >35 tahun (2 orang). Responden yang

memberikan ASI Eksklusif yang berjumlah 7 orang, terdiri dari

kelompok umur 20-35 tahun (6 orang) dan kelompok umur <20

tahun (1 orang). Hal tersebut disebabkan karena pada kelompok

umur 20-35 tahun, responden banyak yang bekerja dan pada usia

tersebut responden dalam masa produktif sehingga lebih banyak

terpapar dengan informasi yang berhubungan dengan ASI

Eksklusif. Rentang umur 20-35 lebih aktif dalam kegiatan

kesehatan seperti posyandu, penyuluhan kesehatan serta kelas

ibu hamil. Di samping itu, hasil penelitian di atas tidak sesuai

dengan teori bahwa umur ibu mempengaruhi bagaimana ibu

mengambil keputusan dalam pemberian ASI Eksklusif, semakin

bertambah umur (tua) maka pengalaman dan pengetahuan

semakin bertambah (Notoatmodjo, 2003). Hal ini terlihat dari

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

94

responden yang masuk kategori umur >35 tahun (3 orang),

seorang responden berumur 41 tahun justru mempunyai

pengetahuan yang kurang tentang ASI Eksklusif serta tidak

memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya dan 2 responden (36

tahun) mempunyai pengetahuan yang baik tentang ASI Eksklusif

namun tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Ibu pada

kategori umur >35 tahun, walaupun pengalaman ibu akan

pemberian ASI cenderung lebih banyak namun informasi yang

diperoleh tentang ASI Eksklusif sedikit karena pada usia tersebut

ibu sudah tidak seaktif usia 20-35 tahun. Ibu pada rentang umur

>35 tahun juga cenderung lebih percaya dan terikat budaya

khususnya tentang mitos seputar ASI yang akhirnya berdampak

terhadap perilaku mereka dalam pemberian ASI Eksklusif.

Tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap

pengetahuan ibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden

yang berpengetahuan baik berada pada kategori pendidikan SD (7

dari 15 orang= 47%), SMP (9 dari 16 orang= 56%), SMA (2 dari 5

orang= 40%), dan D3 serta Sarjana yang semuanya

berpengetahuan baik tentang ASI Eksklusif. Jika dilihat dari

pemberian ASI Eksklusifnya, 7 responden yang memberikan ASI

Eksklusif dengan tingkat pendidikan SD (2 dari 15 orang= 13%),

SMP (3 dari 16 orang= 19%), SMA (1 dari 5 orang= 20%) dan D3

(1 dari 1= 100%) dan dengan pendidikan Sarjana (0%). Dari hasil

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

95

di atas kurang sesuai dengan teori dari Notoatmodjo (2003) bahwa

semakin tinggi pendidikan yang ditempuh oleh seseorang maka

semakin baik pengetahuan dan lebih luas dibandingkan dengan

tingkat pendidikan yang rendah. Hasil penelitian pada tingkat

pendidikan D3 dan Sarjana memang menunjukkan bahwa

terdapat kesesuaian antara tingkat pendidikan dengan

pengetahuan namun pada tingkat SMA justru mempunyai

pengetahuan yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat

pendidikan SD ataupun SMP.

Pekerjaan ibu juga mempengaruhi pengetahuan ibu dalam

memberikan ASI Eksklusif. Berdasarkan hasil penelitian,

responden yang berpengetahuan baik sebagian besar ada pada

kategori ibu yang bekerja yaitu tani (8 dari 18 orang), Swasta (7

dari 11 orang), dan guru. Sedangkan sebagian kecil adalah dari

ibu rumah tangga yaitu 4 dari 8 orang. Di antara 7 responden yang

memberikan ASI Eksklusif, 4 adalah ibu yang bekerja (3 tani dan 1

swasta) dan 3 yang lain adalah ibu rumah tangga. Hal ini

disebabkan karena ibu yang bekerja mempunyai lingkup ruang

yang lebih luas untuk dapat bertukar informasi termasuk informasi

tentang ASI Eksklusif dibanding dengan ibu yang tidak bekerja.

Hal ini sesuai dengan Purwanti (2004) bahwa ibu yang tidak

bekerja kurang mendapatkan informasi tentang ASI Eksklusif

disebabkan karena ibu kurang memiliki kesempatan untuk

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/5/T1_462008005_BAB IV.pdf · menunjukkan bahwa umur termuda adalah 18 tahun sedangkan yang tertua

96

mendapatkan pertukaran informasi dan pengalaman baik dari

lingkungan kerja maupun dari luar.

Soetjiningsih (1997) mengatakan bahwa tidak hanya

pengetahuan yang mempengaruhi seseorang dalam memberikan

ASI Eksklusif. Pemberian ASI Eksklusif dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti faktor sosial budaya misalnya meniru

teman atau tetangga yang memberikan susu botol, faktor

psikologis dimana ibu tidak menyusui karena takut kehilangan

daya tarik sebagai seorang wanita. Selanjutnya faktor kurangnya

petugas kesehatan dalam memberikan informasi atau penyuluhan

serta dorongan untuk memberikan ASI Eksklusif kepada

masyarakat. Faktor lain yang berpengaruh yaitu maraknya

promosi susu formula sebagai pengganti ASI.