PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru...

95

Transcript of PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru...

Page 1: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan
Page 2: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

ii

SAMBUTAN KEPALA DINAS P3AP2KB

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Syukur Alhamdulillah, akhirnya Buku Profil Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK) Kalimantan Utara ini bisa diselesaikan. Data dan informasi yang

terkandung di dalamnya sangat penting. Bisa digunakan sebagai umpan balik

atas pelaksanaan pembinaan dan pendampingan terhadap ABK yang telah

dilaksanakan selama ini. Juga bisa digunakan sebagai bahan masukan untuk

menyusun program-program terkait ABK yang lebh baik di masa depan.

Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru

memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam

melaksanakan pembangunan karena memiliki bidang garapan kerja yang

sangat luas. Fokus penataan sistem pemerintahan dan pembangunan

infrastruktur yang gencar dilakukan oleh Pemerintah Kalimantan Utara saat ini,

tidak boleh mengurangi komitmen dan semangat semua pihak untuk

meningkatkan perhatian dan kepedulian terhadap nasib ABK. Bagaimanapun,

ABK adalah generasi penerus. Dengan segala keterbatasan maupun

keluarbiasaan yang mereka miliki harus dapat dikembangkan potensinya

menjadi generasi yang mandiri di masa depan.

Dengan semangat, “semua anak adalah anak kita”, mari kita tingkatkan

perhatian dan kepedulian terhadap ABK dengan aksi nyata. Semoga apa yang

kita lakukan untuk para ABK di Kalimantan Utara, dapat mengantarkan mereka

mampu menjadi generasi yang cerdas dan mandiri.

Terima kasih.

Tanjung Selor, 12 Juni 2017 Kepala DP3AP2KB Prov. Kaltara, ttd Drs. S U R Y A N A T A, MM NIP : 196 10828 198012 1 003

Page 3: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

bimbingan dan hidayah-Nya, akhirnya buku Profil Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 ini dapat diselesaikan.

Keberhasilan penyusunan buku ni tentu atas partisipasi dan bantuan banyak

pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Untuk itu disampaikan banyak

terima kasih.

Buku ini adalah buku profil pertama tentang ABK di Provinsi Kalimantan

Utara. Data dan informasi tentang ABK yang ada dalam buku profil ini sangat

penting bagi semua pihak yang memiliki tanggunjawab dan kepedulian terhdap

nasib ABK. Data dan informasi dalam buku profil ini juga bisa dijadikan sebagai

dasar dalam pengambilan kebijakan untuk program-program terkait ABK yang

lebih baik di masa depan.

Semoga keberadaan buku ini bisa memberi kontribusi positif untuk

keberhasilan pembangunan di Kalimantan Utara. Kami menyadari bahwa buku

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran

yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan lebih lanjut.

Terima kasih.

Tanjung Selor, 12 Juni 2017

Tim Penyusun

Page 4: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

iv

TIM PENYUSUN

Penanggungjawab : Drs. Suryanata, MM

Koordinator : Drs. Deddy Sudana

Syamsaimun, S.Pi, MP

Editor : Aulia Rahman, S.Ikom

Penulis : Dr. Arif Jauhar Tontowi, MM

Nuraini Asri, A.Md.KL

Pengolah Data : Kilam Kuleh, S.Pd

Yustin Mety Damma, ST

Marsuryani, SKM

Hj. Ainun Farida

Maisaroh, S.IP

Caroline S. Tandirerung, S.ST

Page 5: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

v

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ I

SAMBUTAN KEPALA DINAS PPPA & PPKB PROV. KALTARA ....... Ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. Iii

TIM PENYUSUN .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................... vii

DAFTAR GRAFIK/GAMBAR ................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ........................................................ 1

B. TUJUAN .......................................................................... 4

C. LANDASAN HUKUM ....................................................... 4

D. SUMBER DATA .............................................................. 5

E. SISITIMATIKA PENULISAN ........................................... 6

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI

KALIMANTAN UTARA

A. PENGERTIAN DAN KARAKTERITIK ABK ..................... 7

B. JUMLAH ABK DI KALIMANTAN UTARA ........................ 29

C. PERMASALAH ................................................................ 32

D. TINDAKAN YANG DILAKUKAN ..................................... 37

E. JUMLAH YAYASAN/LEMBAGA ..................................... 39

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNG

JAWAB

A. PENANGANAN ............................................................... 41

1. Layana Medis ................................................................... 41

2. Layanan Pendidikan ......................................................... 43

3. Layanan sosial ................................................................. 48

Page 6: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

vi

4. Perhubungan (Aksesibilitas) ............................................ 49

5. Pekerjaan Umum ............................................................. 49

6. Masyarakat ....................................................................... 49

B. PENDAMPINGAN ........................................................... 54

1. Orang Tua ........................................................................ 55

2. Masyarakat ....................................................................... 56

3. Tokoh Masyarakat ............................................................ 56

C. TANGGUNJAWAB .......................................................... 57

1. Keluarga ........................................................................... 58

2. Masyarakat ....................................................................... 58

3. Pemerintah ....................................................................... 58

BAB IV ANALISIS DATA

A. HAK SIPIL DAN KEBEBASAN ........................................ 62

B. HAK KESEHATAN .......................................................... 63

C. HAK PENDIDIKAN .......................................................... 71

D. KEBERHASILAN ABK .................................................... 73

BAB V KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI

A. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN ....................................... 77

B. IMPLEMENTASI ............................................................. 78

BAB VI PENUTUP

A. SIMPULAN ...................................................................... 80

B. REKOMENDASI .............................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Rekapitulasi Jumlah ABK Berdasarkan Jenis Kelamin

dan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara, ahun

2016 .................................................................................

30

Tabel 4.1. Data ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi

ABK di Kabupaten Bulungan, Tahun 2016 ......................

64

Tabel 4.2. Data ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi

ABK di Kota Tarakan, Tahun 2016 ..................................

66

Tabel 4.3. Data ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi

ABK di Kabupaten Nunukan, Tahun 2016 .......................

68

Tabel 4.4. Data ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi

ABK di Kabupaten Malinau, Tahun 2016 ........................

70

Page 8: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

viii

DAFTAR GRAFIK/GAMBAR

Grafik 2.1. Perbandingan Jumlah ABK Berdasarkan Kabupaten /

Kota di Kalimantan Utara, Tahun 2016 ............................

30

Grafik 2.2. Perbandingan Jumlah ABK Berdasarkan Jenis Kelamin

dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara, Tahun 2016 .

31

Gambar 3.1. Seputar kegiatan belajar dan prestasi para ABK di

Provinsi Kalimantan Utara ...............................................

48

Gambar 3.2. Penanganan ABK oleh Aktivis PATBM ............................ 50

Gambar 3.3. Anak ABK yang Berhasil Menjadi Mahasiswa ................. 51

Gambar 3.4. Profil dan Kegiatan Yayasan Bening Hati Memberi

Terapi Kepada ABK di Tarakan Kalimantan Utara ..........

52

Gambar 3.5. ABK dan Kegiatannya di Yayasan Karya Murni

Keuskupan Tanjung Selor Kalimantan Utara ...................

53

Gambar 3.6. Kondisi “Berat” Beberapa ABK di Kalimantan Utara

(2017) ...............................................................................

54

Gambar 3.7. Oran Tua Mengasuh ABK ................................................ 56

Gambar 3.8. Pendampingan ABK oleh Anggota Masyarakat ............... 57

Gambar 4.1. Jumlah ABK yang Memiliki dan Tidak Memiliki Akta

Kelahiran di Kalimantan Utara .........................................

62

Gambar 4.2. Keadaan ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Klasifikasi ABK di Kabupaten Bulungan, Tahun 2016 .....

65

Gambar 4.3. Keadaan ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Klasifikasi ABK di Kota Tarakan, Tahun 2016 .................

67

Gambar 4.4. Keadaan ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Klasifikasi ABK di Kabupaten Nunukan, Tahun 2016 ......

69

Gambar 4.5. Keadaan ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Klasifikasi ABK di Kabupaten Malinau, Tahun 2016 ........

71

Gambar 4.6. ABK Yang Sekolah di SLB dan Tidak Sekolah di SLB .... 72

Page 9: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

ix

Gambar 4.7. Para ABK Menerima Hadiah Kejuaraan di SLB Malinau

Kaltara ..............................................................................

73

Gambar 4.8. ABK berprestasi dalam berbagai Lomba Seni dari

Tarakan di Tingkat Provinsi dan Nasional .......................

74

Gambar 4.9. ABK dari SLB Tanjung Selor Juara Harapan 2 ................ 74

Gambar 4.10 ABK dari SLB Tanjung Selor Juara Harapan 2 ................ 75

Gambar 4.11 ABK dari SLB Malinau Mendapat Penghargaan Sebagai

Juara ................................................................................

76

Page 10: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I PENDAHULUAN Page 1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kalimantan Utara adalah provinsi terbaru (ke 34) di Indonesia yang

terletak di bagian utara pulau besar Kalimantan. Provinsi ini berbatasan

langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan

Serawak, Malaysia Timur. Ibu kotanya di Tanjung Selor dengan luas

wilayah 72.567.49 km² (28,018.46 mil²). Berdasarkan data dari BPS

Kalimantan Timur, tahun 2016 jumlah penduduk Kalimantan Utara adalah

666.333 jiwa, dengan kepadatan penduduk 10/km². Suku asli yang

mendiami wilayah ini adalah Suku Bulungan, Suku Dayak dan Suku

Tidung. Agama yang ada adalah Agama Islam, Katolik, Protestan, Budha,

Hindu, dan Konghucu. Bahasa sehari-hari adalah Bahasa Indonesia,

Bahasa Bulungan, Bahasa Dayak dan Bahasa Tidung.

Wilayah Kalimantan Utara dibagi menjadi 5 wilayah administrasi,

yang terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:

- Kota Tarakan, populasi 239.973, ibukota Tarakan

- Kabupaten Bulungan, populasi 226.322, ibukota Tanjung Selor

- Kabupaten Malinau, populasi 62.460, ibukota Malinau

- Kabupaten Nunukan, populasi 140.567, ibukota Nunukan

- Kabupaten Tana Tidung, populasi 22.841, ibukota Tideng Pale

Kalimantan Utara terbentuk berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2012

tanggal 22 April 2014 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB)

Provinsi Kalimantan Utara yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota.

Sekalipun sebagai provinsi baru dengan dukungan infrastruktur yang

masih kurang memadai, masyarakat Kalimantan Utara memiliki tekad dan

semangat besar untuk membangun wilayah ini menjadi wilayah yang

maju. Hal ini sebagaimana semboyan Gubernur Provinsi Kalimantan Utara

“sekarang di belakang, kelak terdepan”. Tekad dan semangat ini tentu

bukan tanpa alasan. Potensi sumber daya alam dan kearifan lokalnya

Page 11: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I PENDAHULUAN Page 2

yang kaya dan berlimpah, didukung oleh posisi wilayah ini yang strategis

di antara jalur perdagangan internasional, serta karakter keterbukaan

masyarakatnya dalam menerima berbagai perubahan, merupakan

kekuatan besar dalam mendorong terwujudnya perubahan posisi

Kalimantan Utara dari terbelakang menjadi terdepan. Bahkan dalam

forum-forum ilmiah, banyak disebutkan bahwa Kalimantan Utara

berpotensi menjadi Rising Star di Asia Tenggara. Hal ini tentu menjadi

spirit dan mimpi besar bagi masyarakat di Kalimantan Utara, untuk

menjadikan provinsi ini di masa depan, bisa berkembang sejajar dengan

beberapa negara maju seperti Korea Selatan, Hongkong, dan Cina.

Melihat potensi besar Kalimantan Utara utara di masa depan,

membangun regenerasi merupakan langkah srategis yang harus

dilakukan sejak dini. Menyiapkan anak-anak sebagai pewaris yang

tanggung dalam estafet kepemimpinan, serta menjadikannya sebagai

pengelola yang handal dalam memberdayakan seluruh potensi yang

dimiliki oleh provinsi ini di masa depan adalah sebuah keniscayaan.

Tanpa usaha ini, mustahil kejayaan Kalimantan Utara di masa depan akan

menjadi kenyataan.

Our children is our future, anak-anak kita adalah masa depan kita.

Bagaimana kelangsungan hidup suatu bangsa tergantung pada generasi

mudanya. Masa anak adalah masa emas yang sangat menentukan

kualitas dan capaian perkembangan pada masa-masa selanjutnya. Oleh

karena itu perlu perhatian yang serius untuk menjamin kelangsungan dan

kualitas hidup anak-anak, tumbuh kembang secara optimal, ketahanan

dan keselamatan dari berbagai resiko yang membahayakan, serta

mendapat kesempatan luas untuk berpartisipasi sosial sesuai dengan

kemampuan dan kemanusiaannya yang diakui sebagai hak yang melekat

pada setiap anak. Perhatian tersebut bukan hanya berkenaan dengan

kepentingan terbaik bagi anak-anak tetapi juga menjamin kesejahteraan

generasi yang akan datang serta masa depan bangsa dan negara yang

Page 12: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I PENDAHULUAN Page 3

lebih baik. Demikian pula seharusnya yang diperoleh dan dialami oleh

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia, Nomor 10 Tahun 2011, bahwa

ABK adalah anak yang mengalami keterbatasan/keluarbiasaan baik fisik,

mental-intelektual, sosial, maupun emosional yang berpengaruh secara

signifikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya

dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.

Meningkatnya jumlah ABK dari tahun ke tahun seharusnya menjadi

perhatian kita bersama. Perlakuan diskriminasi yang dialami oleh ABK

adalah salah satu bentuk permasalahan yang harus diatasi secara serius.

Dalam pendidikan, mereka kurang mendapat pendidikan yang sama

dengan anak-anak lain karena terbatasnya jumlah guru yang memiliki

keahlian mendidik mereka. Selain itu, sekolah yang mampu menampung

dan mendidik mereka juga sangat terbatas dan sering terkendala.

Masalah lainnya adalah masih adanya orang tua, keluarga dan

masyarakat yang berpendapat bahwa ABK adalah anak yang dikutuk

yang perlu disembunyikan bahkan masih ada yang dipasung. Kondisi ini

yang menyebabkan pemenuhan hak ABK terabaikan.

Berkembangnya jumlah ABK yang terjadi selama ini menunjukkan

semakin pentingnya informasi dan pengelolaan data ABK dalam banyak

aspek. Pada saat yang sama kebutuhan akan data tersebut semakin

tinggi, sehingga dituntut ketersediaan data dan informasi ABK.

Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Provinsi Kalimantan Utara, menyusun buku Profil Anak Berkebutuhan

Khusus. Profil ABK sangat bermanfaat untuk melihat kondisi dan

karakteristik ABK di Provinsi Kalimantan Utara.

Tetapi karena keterbatasan data, publikasi ini belum dapat

menggambarkan kondisi ABK secara lengkap untuk mengetahui

pemenuhan haknya. Oleh sebab itu, melalui publikasi ini juga diharapkan

Page 13: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I PENDAHULUAN Page 4

seluruh pihak terkait dapat terus meningkatkan ketersediaan data ABK di

berbagai bidang. Agar program, kebijakan dan kegiatan yang akan

dilakukan sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga dapat memberikan

manfaat yang optimal dalam pemenuhan haknya.

B. TUJUAN

Profil anak berkebutuhan khusus (ABK) ini disusun dengan tujuan:

1. Menyusun profil ABK baik dalm konteks jumlah, proporsi jenis kelamin,

usia, jenjang pada satuan pendidikan, prestasi, aspek terkait

pemenuhan hak-haknya hingga sistem layanan yang ada di Provinsi

Kalimantan Utara.

2. Menyajikan data dan informasi yang terkait dengan aspek

perlindungan ABK

3. Meningkatkan komitmen untuk melaksanakan penyusunan profil di

daerah

4. Menggunakan data terpilah ABK dalam penyusunan, kebijakan dan

kegiatan.

C. LANDASAN HUKUM

Beberapa landasan hukum yang mendasari kewajiban penyusunan

profil anak berkebutuhan khusus (ABK) ini adalah :

1. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 16, Tahun 1997, tentang

Statistik

2. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2011, tentang Pengesahan

Konvensi-konvensi Hak-hak Penyandang Disabilitas

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan

Daerah

4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014, tentang Perubahan atas

Undang-undang 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak

5. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016, tentang Penyandang

Disabilitas

Page 14: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I PENDAHULUAN Page 5

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2015, tentang Organisasi

Perangkat Daerah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009,

tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan

dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa

8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Nomor 10 Tahun 2011, tentang Kebijakan

Penanganan Berkebutuhan Khusus

9. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Nomor 5 Tahun 2014, tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

Data Gender dan Anak

10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 71 Tahun 1999, tentang

Aksesibilitas bagi Penyandang Cacat dan Orang Sakit pada Sarana

dan Prasarana Perhubungan.

11. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

12. Rancangan Perda Provinsi Kalimantan Utara tentang Perlindungan

Anak.

D. SUMBER DATA

Data bahan penyusunan profil ABK diperoleh dari berbagai

sumber, yaitu :

1. Hasil pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh :

- Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

- Lembaga Pendidikan (Sekolah Inklusif, PKBM, SLB)

- Layanan Kesehatan (RS, Puskesmas, Pusat Terapi)

- Panti-panti Sosial, Rumah Singgah Pemerintah/Swasta

- Organisasi Masyarakat yang menangani ABK.

2. Hasil sensus/pencacahan dan survei yang dilakukan oleh Badan

Pusat Statistik dan SKPD.

Page 15: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I PENDAHULUAN Page 6

3. Hasil survei/penelitian/kajian yang dilakukan oleh SKPD maupun

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan kalangan akademisi.

4. Hasil survei dan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh tim penyusun

profil ABK Kalimantan Utara.

E. SISTIMATIKA PENULISAN

Sistimatika penulisan terdiri dari :

BAB I : Pendahuluan. Menyajikan tentang latar belakang, tujuan,

landasan hukum, sumber data, sistematika penulisan.

BAB II : Kondisi anak berkebutuhan khusus di Kalimantan Utara.

Menyajikan tentang permasalahan umum, tindakanyang

dilakukan, jumlah ABK, jumlah yayasan/lembaga yang

mengurus ABK.

BAB III : Penanganan, pendampingan dan tanggung jawab.

Menyajikan tentang penanganan layanan medis, layanan

pendidikan dan layanan fisik. Pendampingan dan tanggung

jawab oleh orang tua / keluarga, sekolah, masyarakat dan

pemerintah

BAB IV Analisis Data. Menyajikan tentang hak sipil dan kebebasan,

pendidikan, pendidikan meliputi formal, indformal dan non

formal, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan seni budaya,

kesehatan (jasmani dan rohani), sosial (layanan, bantuan,

aksesibilitas, dan fasilitas), keberhasilan ABK (31 Hak

Anak/Pengembangan Hak-Hak Anak lainnya)

BAB V : Kebijakan dan implementasinya. Menyajikan tentang

kebijakan dan implementasi terkait ABK yang telah

dilaksanakan di Kalimantan Utara.

BAB VI : Penutup. Menyajikan simpulan dan rekomendasi hasil

penyusunan profil ABK di Kalimantan Utara.

Page 16: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 7

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

DI KALIMANTAN UTARA

A. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK ABK

Agar ada pemahaman yang sama tentang ABK, maka sebelum

mengetahui jumlah dan menjelaskan tentang permasalahan–

permasalahan terkait ABK di Kalimantan Utara, perlu dijelaskan terlebih

dahulu konsep secara detail tentang pengertian ABK dan karakteristik

yang ada pada mereka. Dengan adanya kesamaan pemahaman ini,

diharapkan semua pihak akan memiliki persepsi yang sama serta mampu

menumbuhkan semangat, perhatian atau kepedulian yang seragam dalam

melakukan pembinaan atau penanganan terbaik untuk para ABK.

Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kebijakan Penanganan Anak

Berkebutuhan Khusus mendefinisikan Anak Berkebutuhan Khusus adalah

anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental,

intelektual, sosial, maupun emosional yang berpengaruh secara signifikan

dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan

anak-anak lain yang seusia dengannya. Berdasakan pengertian ini, ada

dua hal pokok yang membedakan anak berkebutuhan khusus dengan

yang bukan yaitu, adanya keterbatasan atau keluarbiasaan sehingga

memerlukan penanganan khusus agar anak tersebut tetap mampu

tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai poensi yang dimiliki.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia, Nomor 10 Tahun 2011 tentang

Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus, ada 12 jenis ABK

(dalam Profil ABK Sumatera Barat, 2016) seperti berikut :

1. Anak tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya

penglihatan berupa kebutaan menyeluruh (blind) atau sebagian (low

vision).

Page 17: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 8

a. The Blind (Buta Total), yaitu penyandang tunanetra yang

memiliki tingkat ketajaman penglihatan 6/60m atau kurang.

Adakalanya masih dapat melihat gerakan-gerakan tangan atau

membedakan gelap dan terang. Dan tidak mampu melihat

cahaya (tuna netra yang memiliki visus 0).

b. Low Vision (Kurang Lihat), yitu tunanetra yang memiliki

ketajaman penglihatan 6/20m-6/60m. Kurang melihat (kabur)

tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter dan

penglihatan hanya mampu berespon terhadap cahaya, benda

yang cukup besar atau dengan warna yang mencolok.

2. Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan

pendengaran, baik menyeluruh ataupun sebagian, dan biasanya

memiliki hambatan dalam berbahasa dan berbicara. Tunarungu

terdiri atas beberapa tingkatan kemampuan mendengar :

a. Tunarungu ringan yaitu tunarungu yang mengalami tingkat

ketulian 25-45dB. Kemampuan memahami percakapan:

kesulitan dalam merespon suara-suara yang datangnya agak

jauh, memiringkan kepala dalam usaha mendengar. Tidak selalu

bereaksi bila disapa, mengalami kesulitan dalam melakukan

percakapan.

b. Tunarungu sedang yaitu tunarungu yang mengalami tingkat

ketulian 46-70dB. Kemampuan memahami percakapan: hanya

dapat mengerti percakapan pada jarak 3-5 feet secara

berhadapan, tidak dapat mengikuti diskusi-diskusi di kelas,

mengalami kesulitan dalam melakukan percakapan bila tidak

menatap wajah lawan bicara, mengalami kesukaran untuk

menangkap suara pada jarak jauh, mengalami kesukaran untuk

menangkap suara pada jarak jauh, mengalami kesukaran untuk

mendengar dalam lingkungan yang bising dan pemakaian ABM

sangat bermanfaat.

Page 18: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 9

c. Tunarungu berat, yaitu tunarungu yang mengalami tingkat

ketulian 71-90dB. Kemampuan mendengar percakapan: hanya

dapat merespon bunyi-bunyi dalam jarak yang sangat dekatdan

diperkeras, akan sangat sedikit memahami percakapan bila

menatap wajah lawan bicara yang bersuara keras, kemampuan

untuk menangkap percakapan yang wajar sehari-hari hampir tak

mungkin. Pemakaian ABM sangat bermanfaat.

d. Tunarungu sangat berat, yaitu tunarungu yang mengalami

tingkat ketulian 90dB ke atas. Kemampuan memahami

percakapan pada taraf ini seseorang sudah tidak dapat

merespon suara sama sekali, masih mungkin merespon suara

melalui getaran-getaran suara yang ada, tak mungkin

melangsungkan percakapan wajar sehari-hari, pemakaian ABM

masih akan ada manfaatnya, lebih mengandalkan kemampuan

visual.

3. Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki intelegensia yang

signifikan berada dibawah rata-rata anak seusianya dan disertai

dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku, yang muncul

dalam masa perkembangannya. Berdasarkan kapasitas

intelektualnya anak tunagrahita diklasifikasi sebagai berikut :

a. Tunagrahita ringan, memiliki tingkat kecerdasan (IQ) berkisar 50-

70. Anak tunagrahita pada tingkatan ini disebut juga mampu

didik. Secara sosial mampu menyesuaikan diri pada lingkungan

yang lebih luas dan mampu melaksanakan pekerjaan setingkat

semi terampi.

b. Tunagrahita sedang, memiliki tingkat kecerdasan berkisar 30-50.

Disebut juga mampu latih. Mampu melakukan keterampilan

mengurus diri sendiri, mampu beradaptasi dengan lingkungan

terdekat serta mampu melakukan pekerjaan rutin dengan

pengawasan dan terlindung.

Page 19: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 10

c. Tunagrahita berat dan sangat berat, memiliki tingkat kecerdasan

di bawah 30. Sepanjang kehidupan mereka sangat tergantung

pada bantuan dan perawatan orang lain. Anak ini juga disebut

mampu rawat. Berkomunikasi secara sederhana dalam batas

tertentu. Dan ada yang masih mampu dilatih mengurus dirinya

sendiri.

4. Anak tunadaksa adalah anak yang secara umum menunjukkan

ketidakmampuan tubuh secara fisik untuk menjalankan fungsi tubuh

seperti dalam keadaan normal. Anak tunadaksa dapat

diklasifikasikan menjadi :

a. Cerebral Palsy (CP), dalam taraf ringan anak dapat berjalan

tanpa alat bantu, mampu berbicara dan dapat menolong dirinya

sendiri. Dalam taraf sedang, anak memerlukan bantuan untuk

berjalan, latihan berbicara, dan mengurus dirinya sendiri. Pada

taraf berat, anak memerlukan perawatan tetap dalam ambulansi,

berbicara dan menolong dirinya sendiri. Berdasarkan letaknya

mencakup, spastic yaitu pada sebagian atau seluruh ototnya.

Dykenisia yaitu gerakan yang tidak terkontrol. Rigid yaitu terjadi

kekakuan pada seluruh tubuh dan sulit untuk digerakkan. Ataxia

yaitu gangguan keseimbangan, koordinasi mata dan tangan.

Serta campuran yaitu mengalami kelainan ganda atau lebih.

b. Polio, dalam tipe spinal terjadi kelumpuhan pada otot-otot leher,

sekat dada, tangan dan kaki. Tipe bulbair yaitu kelumpuhan

fungsi motorik pada satu atau lebih saraf tepi yang menyebabkan

adanya gangguan pada pernafasan. Tipe bulbispinalis yaitu

gangguan antara tipe spinal dan bulbair.

5. Anak tuna laras adalah anak yang memiliki masalah atau hambatan

dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, serta penyimpangan

penyesuaian perilaku.

6. Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas

(GPPH) atau Attention Deficit and Hyperactivity Disorder/ADHD

Page 20: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 11

adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan dan

neurologis, gangguan pengendalian diri, masalah dalam hal

atensi/perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas yang menyebabkan

kesulitan berperilaku, berfikir, dan mengendalikan emosi.

7. Anak dengan gangguan spektum autisma atau AutismSpectrum

Disorder/ASD adalah dengan tingkatan berbeda-beda, yaitu

kemampuan komunikasi, interaksi sosial, dan pola-pola perilaku

yang repetitif dan stereotive.

8. Anak tunaganda adalah anak yang memiliki dua atau lebih gangguan

sehingga diperlukan pendampingan, pelayanan, pendidikan khusus,

dan alat bantu belajar yang khusus.

9. Anak lamban belajar atau Slow Learner adalah anak yang memiliki

potensi intelektual sedikit di bawah rata-rata tetapi belum termasuk

gangguan mental. Mereka butuh waktu lama dan berulang-ulang

untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non

akademik

10. Anak dengan kesulitan belajar khusus atau Specific Learning

Disabilities adalah anak yang mengalami hambatan atau

penyimpangan pada satu atau lebih proses psikologis dasar, berupa

ketidakmampuan mendengar, berpikir, berbicara, membaca,

menulis, mengeja dan berhitung. Ada tiga kategori dengan kesulitan

belajar khusus, yaitu :

a. Anak yang mengalami kesulitan belajar membaca (disleksia)

b. Anak yang mengalami kesulitan belajar menulis (disgrafia)

c. Anak yang mengalami kesulitan belajar berhitung (diskalkulia)

11. Anak dengan gangguan komunikasi adalah anak yang mengalami

hambatan dalam komunikasi verbal yang efektif, seperti terlambat

bicara, pemakaian bahasa di bawah usia, keganjilan dalam artikulasi,

penggunaan bahasa yang aneh, gagap, intonasi atau ekspresi diri

yang buruk, dan gangguan bicara secara menyeluruh.

Page 21: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 12

12. Anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa adalah

anak yang memiliki skor intelegensi yang tinggi (gifted), atau mereka

yang unggul dalam bidang-bidang khusus (talented) seperti musik,

seni, olah raga, dan kepemimpinan.

Setiap ABK tentu memiliki keterbatasan dan keluarbiasaan yang

berbeda-beda, sehingga setiap ABK juga harus mendapatkan

penanganan yang sesuai agar dapat tumbuh dan berkembang optimal.

Oleh krena itu perlu dijelaskan ciri atau karakteristik tertentu berdasarkan

klasifikasi ABK dan faktor-faktor penyebabnya (disadur dari profil ABK

Sumatera Barat, 2016), yaitu seperti berikut:

1. Anak Tunanetra

Beberapa karakteristik anak tunanetra adalah :

a. Segi Fisik

Secara fisik anak tunanetra tampak pada organ

penglihatan/mata. Pada anak tunanetra dengan kebutaan total

beberapa kerusakan nyata tampak pada kedua matanya. Dan ada

juga bagian bola mata tampak jernih tetapi tidak bisa melihat. Sering

menekan bola mata dengan jari. Untuk anak buta sebagian atau low

vision, beberapa kasus mata tampak merah, bola mata keruh,

terdapat bintik putih di tengah bola mata, dan terkadang bersinar

seperti mata kucing. Dan ada juga yang mengalami bola mata

bergerak sangat cepat.

b. Segi Motorik

Hilangnya indra penglihatan tidak berpengaruh secara

langsung pada keadaan motorik anak tunanetra akan tetapi

keterbatasan pengalaman visual memberi pengaruh terhadap

orientasi lingkungan. Seperti menabrak sesuatu atau tersandung bila

berjalan dan meraba-raba bila mencari sesuatu.

c. Segi Perilaku

Page 22: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 13

Anak tunanetra sering menunjukkan perilaku stereotip, seperti

sering menekan bola mata, membuat suara dengan jari,

menggoyang-goyangkan kepala dan badan atau berputar-putar.

d. Segi Akademik

Secara umum kemampuan akademik anak-anak tunanetra

sama dengan anak pada umumnya. Namun keterbatasan

penglihatan berpengaruh pada kemampuan membaca dan menulis.

Dengan kondisinya tunanetra mempergunakan berbagai alternatif

media atau alat untuk membaca dan menulis sesuai dengan

kebutuhannya seperti penggunaan huruf braille atau huruf cetak

dengan berbagai alternatif ukuran.

e. Segi Pribadi dan Sosial

Keterbatasan visual anak tunanetra mengakibatkan

keterbatasan dalam memperoleh pengalaman dan berpengaruh

pada hubungan sosial, sehingga mereka terlihat memiliki sikap

curiga yang berlebihan pada orang lain, mudah tersinggung, dan

ketergantungan dengan orang lain.

2. Tunarungu

Karakteristik anak tunarungu adalah :

a. Segi Akademik

Keterbatasan dalam kemampuan berbicara dan berbahasa

mengakibatkan anak tunarungu cenderung memiliki prestasi yang

rendah dalam mata pelajaran yang bersifat verbal dan cenderung

sama dalam mata pelajaran yang bersifat non verbal dengan anak

seusianya.

b. Segi Sosial Emosional

Pergaulan terbatas dengan sesama tunarungu, sebagai akibat

dari keterbatasan dalam kemampuan berkomunikasi. Mereka sukar

menempatkan diri pada situasi berpikir dan perasaan orang lain,

sukarnya menyesuaikan diri, serta tindakannya lebih terpusat pada

dirinya sendiri (egocentris), sehingga jika mereka memiliki keinginan,

Page 23: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 14

mereka menuntut untuk harus dipenuhi. Perasaan takut atau

khawatir terhadap lingkungan sekitar, yang menyebabkan ia

tergantung pada orang lain serta kurang percaya diri.

Perhatian anak tunarungu sukar dialihkan, apabila ia sudah

menyenangi suatu benda atau pekerjaan tertentu. Anak tunarungu

cenderung (bertindak tanpa peduli dampaknya). Dalam bertindak

mereka cenderung kaku (rigidity), pendiam dan terkesan kaku.

Mereka juga memiliki sifat lekas marah dan mudah tersinggung,

polos, kurang mampu menjaga perasaan dan rahasianya.

c. Segi fisik/kesehatan

Dari segi fisik bagi anak tunarungu yang mengalami gangguan

pada organ keseimbangan di bagian telinga, cenderung

memperlihatkan cara berjalan kaku dan agak membungkuk. Namun

untuk anak yang tidak bermasalah dengan organ keseimbangan cara

berjalannya sama dengan anak lain pada umumnya. Gerak matanya

lebih cepat, gerakan tangannya cepat/lincah, dan pernafasannya

pendek. Sedangkan dalam aspek kesehatan, pada umumnya sama

dengan teman sebayanya namun beberapa dari mereka sering

mengalami infeksi pada bagian telinga.

d. Segi bahasa dan bicara

Segi bahasa dan berbicara secara signifikan hambatan akibat

ketunarunguan yang mereka alami, miskin kosa kata dan memiliki

gangguan dalam berbicara. Dalam berbahasa dipengaruhi emosional

atau visual order yaitu anak lebih memaksimalkan kemampuan

penglihatannya dalam berkomunikasi. Anak tunarungu disebut juga

insan permata karena kecenderungannya lebih mengandalkan

kemampuan penglihatannya untuk memahami lawan bicaranya.

Biasanya anak lebih memerhatikan gerak bibir dan ekspresi lawan

bicaranya. Bahasa mereka merupakan hasil interaksi dengan hal-hal

yang konkret. Mereka cenderung sulit diajak berkomunikasi tentang

Page 24: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 15

hal-hal abstrak di luar logika. Berbicara lebih keras daripada anak

seusianya, cenderung berteriak dan sering salah mengucapkan kata.

3. Tunagrahita

Beberapa karakteristik tunagrahita :

a. Intelektual

Dalam pencapaian tingkat kecerdasan anak tunagrahita di

bawah rata-rata dengan anak seusianya. Capaian tingkat usia

mental setingkat dengan anak kelas II sampai IV SD. Dalam belajar

sulit memahami masalah terutama yang bersifat abstrak. Anak

tunagrahita mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian.

Jangkauan perhatiannya sangat sempit dan cepat beralih, kurang

tangguh dalam menghadapi tugas. Cepat lupa dan mengalami

kesukaran mengungkapkan kembali suatu ingatan, kurang mampu

membuat asosiasi serta sukar membuat kreasi baru.

b. Segi Sosial

Dalam kemampuan sosial anak tunagrahita mengalami

kelambatan dibanding anak seusianya. Dalam pergaulan mereka

kesulitan dalam mengurus, memelihara dan memimpin diri sendiri.

Sangat tergantung dengan pengurusan orang lain.

c. Segi Emosi

Perkembangan dorongan emosi anak tunagrahita berbeda

sesuai dengan tingkat ketunagrahitaannya masing-masing. Anak

yang cukup berat ketunagrahitaannya hampir tidak memperlihatkan

dorongan untuk mempertahankan diri, dalam keadaan haus dan

lapar tidak menunjukkan tanda-tanda, jika ada sesuatu yang

berbahaya atau yang menyakitkan dirinya tidak mampu menjauhkan

diri dari sumber bahaya tersebut. Kehidupan emosinya lemah,

dorongan biologisnya dapat berkembang tetapi penghayatannya

terbatas pada perasaan senang, takut, marah, dan benci. Anak yang

tidak terlalu berat ketunagrahitaannya mempunyai kehidupan emosi

yang hampir sama dengan anak seusianya namun kurang kaya dan

Page 25: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 16

beragam. Serta kurang mampu menghayati perasaan bangga,

tanggung jawab dan hak sosial.

d. Segi Kemampuan dalam Berbahasa

Pada anak tunagrahita kemampuan dalam berbahasa pada

umumnya terlambat dibanding anak seusianya bahkan ada yang

tidak dapat berbicara. Hal ini tidak saja disebabkan oleh

keterbatasan mereka dalam memahami hal-hal yang bersifat abstrak

namun juga berhubungan dengan gangguan artikulasi dan

pembentukan bunyi-bunyi suara dan kata.

e. Segi Kemampuan dalam Bidang Akademis

Anak tunagrahita kesulitan dalam bidang akademis terutama

membaca, pemahaman, dan berhitung. Namun jika dilatih dengan

intensif dapat mengerjakan hitungan sederhana yang bersifat

aplikatif.

4. Tunadaksa

Karakteristik anak tunadaksa antara lain :

a. Segi Kemampuan Motorik

Kemampuan motorik anak tunadaksa secara signifikan

mengalami keterbatasan. Beberapa anggota tubuh dan alat

geraknya kaku/lemah/lumpuh. Mereka kesulitan dalam gerak,

gerakan mereka tidak sempurna, tidak lentur atau juga tidak

terkendali. Sebagian anggota gerak mereka tidak lengkap atau tidak

sempurna, mengecil dari ukuran biasa. Sikap tubuh mereka juga

mengalami gangguan, mereka sulit untuk berdiri/duduk/berjalan.

Secara umum kemampuan motorik mengalami kekakuan,

kelumpuhan dan gerakan-gerakan yang tidak terkendali, yang secara

langsung berdampak pada kemampuan motorik kasar dan motorik

halus mereka.

b. Segi Kecerdasan/Intelektual

Page 26: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 17

Kemampuan intelektual/kecerdasan anak tunadaksa cukup

bervariatif. Mulai dari tingkat paling cerdas (Genius) sampai paling

rendah.

c. Segi Bahasa dan Bicara

Pada kasus anak tunadaksa dengan gangguan cerebral

palsymengalami keterbatasan dalam berbicara. Hal ini disebabkan

karena kelainan pada motorik otot-otot wicara dan alat artikulasi.

Perlu adanya latihan yang terus menerus dan interaksi dengan

lingkungan agar bahasa dan bicara mereka menjadi jelas dan mudah

dimengerti. Untuk anak dengan kasus polio atau anak yang

mengalami ketidak sempurnaan alat-alat gerak pada umumnya

perkembangan kemampuan bahasa bicara mereka sama dengan

anak-anak seusianya.

d. Segi Emosi dan Penyesuaian Sosial

Perkembangan emosi dan penyesuaian sosial anak

tunadaksa sangat dipengaruhi oleh penerimaan lingkungan keluarga

dan masyarakat luas. Mereka yang diterima dan diberi kesempatan

untuk berpartisipasi akan membentuk kematangan emosi dan

penyesuaian diri yang lebih baik. Namun bagi anak tunadaksa yang

ditolak dan didiskriminasikan akan tumbuh menjadi pribadi tidak

percaya diri, merasa rendah diri, mudah tersinggung, suka

menyendiri serta sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

atau teman sebaya.

5. Tunalaras

Anak tunalaras memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Segi Perilaku

Perilaku anak tunalaras mengalami gangguan. Mereka sering

melakukan tindakan agresif, merusak dan mengganggu. Sering

terlibat dalam perkelahian, memukul dan menyerang. Sulit

berkonsentrasi pada satu pekerjaan dan tidak bisa diajak

Page 27: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 18

bekerjasama dengan orang lain. Suka membangkang dan

berbohong, mengancam, mencuri, dan tidak bisa diberi kepercayaan.

b. Segi Emosi/Perasaan

Anak tunalaras sering mengalami kecemasan, ketakutan

tanpa jelas penyebabnya, tertekan, bimbang dan menangis serta

merasa rendah diri.

c. Segi Sosial

Anak tunalaras mengalami kesulitan untuk bergaul dengan

lingkungan yang lebih luas. Mereka justru cenderung mempunyai

geng jahat, melakukan kegiatan-kegiatan anarkis dengan sesama

anggota gengnya dan mereka sangat loyal dengan kelompoknya.

Mereka sering terlibat pada kegiatan melanggar hukum atau norma

masyarakat.

d. Segi Akademis

Kemampuan akademis anak tunalaras sangat dipengaruhi

oleh perilaku dan kesulitan mereka dalam berkonsentrasi dan fokus

pada pelajaran, sehingga mereka sering tidak naik kelas, hasil

belajarnya jauh di bawah rata-rata. Sering bolos dan melanggar

peraturan di sekolah.

6. Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif

(GPPH) Karakteristik anak GPPH ini adalah :

a. Segi Akademi

Dari segi akademis anak dengan gangguan pemusatan

perhatian dan hiperaktif ini mengalami gangguan sebagai akibat dari

kesulitan mereka dalam berkonsentrasi atau memusatkan perhatian,

mereka asyik sendiri seperti tidak mau mendengar, perhatian mereka

sangat cepat teralih atau suka mengalihkan pembicaraan atau yang

dibahas pada saat belajar di sekolah. Dalam belajar atau

melaksanakan tugas harus diingatkan dan diarahkan terus-menerus.

b. Segi Bahasa dan Berbicara

Page 28: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 19

Anak GPPH suka membicarakan topik yang mereka sukai

saja dan terkadang berulang-ulang. Mereka susah fokus pada satu

pembicaraan dan suka mengalihkan pembicaraan. Mereka akan

menceritakan dan menanyakan hal yang sama dalam waktu yang

berulang-ulang. Namun mereka masih bisa diajak untuk

berkomunikasi.

c. Segi Emosi

Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif

sering mengalami kesulitan dalam menahan keinginan. Mereka

terobsesi dengan keinginan mereka. Dan suka terburu-buru saat

mendekati sesuatu, tidak teliti dan kurang pertimbangan dalam

mengambil resiko atau dalam mengambil kesempatan tanpa proses

berfikir yang panjang. Sehingga mereka sering cedera dan terluka.

Sikapnya tidak sabar dan suka interupsi.

d. Segi Gerak Motorik

Anak GPPH karena sifat hiperaktifnya kesulitan dalam

mengendalikan gerakan, sangat sulit disuruh untuk istirahat. Mereka

tidak dapat bertahan duduk lama dan selalu bergerak ingin pergi

atau meninggalkan tempat serta banyak berganti-ganti

posisi/gerakan. Terkadang menggerak-gerakkan jari tidak bertujuan

atau stimulasi diri.

7. Autisma

Karakteristik anak dengan gangguan autisma adalah :

a. Segi Interaksi Sosial

Anak autisma dalam melakukan sosialnya mengalami

keganjilan dibandingkan anak pada umumnya, seperti : menolak bila

ada yang hendak memeluk, tidak mengangkat kedua lengannya bila

diajak untuk digendong, sebagian anak autisma acuh dan tidak

bereaksi terhadap pendekatan orang tuanya. Sebagian lainnya

merasa terlalu cemas bila berpisah dengan orang tuanya. Gagal

dalam mengembangkan permainan bersama teman-teman

Page 29: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 20

sebayanya. Mereka lebih suka asyik sendiri, mulai tampak pada

masa kanak-kanak. Tidak mampu memahami aturan-aturan yang

berlaku dalam interaksi sosial. Sulit untuk memahami ekspresi wajah

orang, ataupun untuk mengekspresikan perasaannya.

b. Segi Komunikasi dan Pola Bermain

Anak autisma mengalami keterlambatan dalam berbahasa

dan berbicara. Mereka tidak mampu memahami ucapan yang

ditujukan padanya. Bila tertarik dengan sesuatu objek benda,

biasanya mereka mengambil tangan orang yang didekatnya untuk

dipakai mengambil objek yang dimaksud. Mereka juga mengalami

kesukaran dalam memahami arti kata-kata serta penggunaan

bahasa yang sesuai konteksnya. Mereka sering mengulang kata-

kata yang baru saja mereka dengar atau yang pernah ia dengar

sebelumnya tanpa maksud digunakan untuk berkomunikasi. Sering

berbicara pada diri sendiri dan mengulang-ulang potongan lagu atau

iklan televisi dan mengucapkannya dalam suasana yang tidak

sesuai. Anak autisma tidak tahu kapan gilirannya berbicara,

bagaimana memilih topik pembicaraan, mereka sering mengulang

pertanyaan walaupun mereka telah mengerti jawabannya atau

memperpanjang topik pembicaraan yang mereka sukai tanpa

memperdulikan lawan bicaranya. Mereka sukar mengatur volume

dan intonasi suaranya, sulit dalam mengekspresikan perasaan/emosi

melalui suara. Mereka sering tidak menggunakan perasaannya untuk

merasakan perasaan orang lain.

c. Segi Aktivitas dan Minat

Pada aspek aktivitas dan minat, anak autis dalam bermain,

cenderung stereotipe, diulang-ulang dan tidak kreatif. Beberapa anak

menggunakan alat mainannya tidak sesuai dengan yang

seharusnya. Anak autisma menolak adanya perubahan lingkungan

dan rutinitas baru.

Page 30: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 21

Dalam hal minat juga terbatas. Mereka bisa berjam-jam

memainkan satu benda tertentu sampai sulit untuk dialihkan.

Keterikatannya kepada benda sangat kuat. Jika ada benda yang

sangat disukai mereka akan membawanya kemana pergi. Mereka

juga menyukai objek yang berputar seperti kipas angin dan mesin

cuci.

d. Segi Kognitif

Kemampuan kognitif anak autisma cukup bervariatif.

Ditemukan anak autisma mengalami retardasi mental, dengan

derajat retardasinya rata-rata sedang. Beberapa orang penyandang

autisma menunjukkan kemampuan memecahkan masalah yang

sangat luar biasa, seperti mempunyai daya ingat yang sangat baik

seperti mampu mengingat dan menghafal lagu atau iklan dengan

sangat baik.

e. Segi Perilaku Motorik

Kebanyakan anak autisma menunjukkan adanya stereotipe,

seperti bertepuk-tepuk tangan, menggoyang-goyangkan tubuh, ada

juga diantara mereka yang menunjukkan perilaku motorik berlebihan

(hiperaktif) terutama terjadi pada anak usia pra sekolah atau belum

pernah mendapatkan terapi. Namun sebaliknya, dapat pula terjadi

penampilan perilaku yang kurang (hypoaktif). Beberapa anak

autisma juga memperlihatkan gangguan pemusatan perhatian dan

impulsivitas, juga ditemukan mereka yang mengalami koordinasi

motorik yang terganggu seperti kesulitan mengikat tali sepatu,

menyikat gigi, memotong makanan, dan mengancingkan baju.

f. Segi Kebiasaan Tidur dan Makan

Beberapa dari anak autisma sering mengalami gangguan

tidur. Mereka mengalami pola tidur yang terbalik, pada siang hari

anak sering mengantuk, sebaliknya pada malam hari anak sulit tidur.

Gangguan makan juga dialami oleh anak autisma, mereka hanya

menyukai makanan tertentu saja berdasarkan bau dan teksturnya.

Page 31: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 22

g. Segi Emosi

Beberapa anak autisma menunjukkan perubahan mood yang

tiba-tiba, mungkin menangis atau tertawa tanpa alasan yang jelas.

Mereka sering nampak tertawa sendiri, dan beberapa anak mungkin

nampak mudah menjadi emosional. Rasa yang menyebabkan

kadang-kadang muncul terhadap objek yang sebetulnya tidak

menakutkan. Beberapa anak dari autisma menunjukkan perilaku

yang membahayakan diri sendiri atau juga orang lain, seperti

menggigit, membenturkan kepala, mencubit diri sendiri,

tempertantrums, ledakan agresivitas tanpa pemicu, dan tidak

mengerti bahaya.

8. Anak Tunaganda

Karakteristik anak tunaganda adalah :

a. Segi Interaksi Sosial

Perpaduan dua atau lebih hambatan yang dimiliki anak

tunaganda mengakibatkan mereka sulit untuk menjalin hubungan

atau interaksi sosial dengan lingkungan terdekat maupun lingkungan

masyarakat. Perlu pendampingan intensif dan penerimaan serta

melibatkan mereka untuk berpartisipasi di berbagai kegiatan agar

mereka terbiasa dengan lingkungan lebih luas.

b. Segi Bahasa dan Berbicara

Perkembangan bahasa dan berbicara anak tunaganda sangat

dipengaruhi oleh variasi hambatan yang mereka miliki. Untuk anak

yang mengalami keterbatasan penglihatan sekaligus pendengaran

berpengaruh pada input bahasa yang mereka peroleh. Mereka lebih

cenderung berkomunikasi dengan perabaan, dan menggunakan

bahasa isyarat dengan meraba tangan lawan bicaranya. Begitu juga

anak dengan gangguan autisme dan sekaligus tunarungu, masalah

yang diakibatkan oleh autismanya harus diselesaikan terlebih dahulu

sebelum memulai tahapan komunikasi. Mereka memiliki kemampuan

Page 32: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 23

yang sangat terbatas dalam mengekspresikan keinginan ataupun

mengerti orang lain, berperilaku dan berinteraksi secara konstruktif.

c. Segi Fisik dan Motorik

Anak tunaganda pada umumnya mengalami keterlambatan

perkembangan fisik dan motorik sebagai akibat dari

kekompleksitasan persoalan yang mereka miliki.

d. Segi Perilaku

Anak yang mengalami dua atau lebih hambatan sering

berperilaku tidak biasa dan tidak bertujuan. Seperti menggosok-

gosokkan jarinya ke wajah, melukai diri, membentur-benturkan

kepala, mencabuti rambut dan sebagainya. Sering kali tidak mampu

mengurus kebutuhan dasar mereka sendiri, seperti makan,

berpakaian, buang air kecil/besar dan sebagainya.

9. Anak Lambat Belajar

Karakteristik anak lambat belajar sebagai berikut :

a. Segi Intelegensi

Anak lambat belajar mempunyai intelegensi berkisar 70

sampai 90. Kemampuan anak yang memiliki intelegensi demikian

biasanya mengalami kesulitan pada beberapa mata pelajaran

terutama pada hafalan dan pemahaman, untuk pelajaran yang

bersifat abstrak mereka terkendala untuk memahaminya. Nilai hasil

belajar mereka cenderung rendah. Dalam menyelesaikan tugas-

tugas akademik mereka sering terlambat dibandingkan dengan

teman-teman seusianya. Mereka membutuhkan waktu yang lama

dan berulang-ulang dalam menyelesaikan tugas baik yang akademik

maupun non akademik.

b. Segi Bahasa

Dalam berkomunikasi anak-anak lambat belajar mengalami

masalah dalam menyampaikan ide dan gagasan serta memahami

percakapan orang lain. Untuk mengatasi kesulitan mereka sebaiknya

Page 33: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 24

dalam berkomunikasi dengan anak menggunakan bahasa yang

sederhana.

c. Segi Emosi

Anak-anak lambat belajar cenderung mempunyai emosi yang

kurang stabil, mudah meledak-ledak, cepat marah dan sensitif.

Mereka cepat patah semangat terutama dalam keadaan tertekan.

d. Segi Sosial

Anak kesulitan belajar lebih suka berteman dengan anak yang

jauh lebih muda dari usianya. Jika bermain mereka lebih memilih

menjadi pemain yang pasif atau penonton.

e. Perilaku dan Moral

Perilaku dan moral berkembang seiring dengan kematangan

kognitifnya. Anak lambat belajar cukup tahu dengan peraturan yang

berlaku dan cenderung berperilaku sesuai aturan namun mereka

tidak memahami untuk apa peraturan itu dibuat. Hal ini disebabkan

oleh kemampuan memori mereka yang terbatas atau memori pendek

hingga mereka sering lupa.

10. Anak dengan Kesulitan Belajar

Karakteristik anak kesulitan belajar adalah :

a. Segi Kognitif

Anak kesulitan belajar mempunyai kognitif yang normal akan

tetapi kemampuan tersebut tidak berfungsi secara optimal sehingga

terjadi academic retardation yakni terjadinya kesenjangan antara apa

yang mestinya dilakukan anak dengan apa yang dicapai secara

nyata. Sering dijumpai kasus anak yang memiliki masalah dengan

membaca menunjukkan kemampuan berhitung yang tinggi.

b. Segi Akademik

Masing-masing jenis anak kesulitan belajar memiliki

kemampuan akademik yang berbeda sesuai dengan jenis kesulitan

yang dialaminya.

1) Anak dengan kesulitan belajar membaca (disleksia)

Page 34: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 25

Anak disleksia perkembangan membacanya lambat dan

sering terjadi kesalahan dalam membaca. Hal ini diiringi dengan

kemampuan memahami isi bacaan juga rendah. Dalam menulis

sering terjadi huruf yang hilang dalam satu kata pada awal, tengah

atau akhir kata. Atau sulit membedakan huruf atau angka yang

hampir sama, seperti huruf d dan b, huruf u dan n, huruf M dan W.

Baik dalam menulis maupun membaca sering tidak mengindahkan

tanda baca.

2) Anak dengan kesulitan belajar menulis (disgrafia)

Anak disgrafia dalam mengerjakan tugas menulis

membutuhkan waktu yang lebih lama dari teman-teman seusianya.

Sering salah dalam menulis atau tertukar antara huruf p dan q, huruf

p dan b, huruf v dan u atau dengan n, angka 2 dengan 5, angka 6

dengan 9 dan sebagainya. Hasil tulisannya sering susah untuk

dibaca. Dalam penulisan huruf atau angka sering

salah/terbalik/hurufnya hilang. Anak dengan disgrafia sulit untuk

menulis lurus dia kertas yang tidak bergaris.

3) Anak dengan kesulitan belajar berhitung (diskalkulia)

Anak dengan diskalkulia mengalami kesulitan dalam

membedakan tanda baca atau simbol-simbol dalam matematika.

Mereka bermasalah dalam mengoperasikan bilangan, sering keliru

dalam membilang dengan berurutan. Sering terbalik dalam

membedakan angka 6 dan 9, angka 17 dan 71, angka 3 dan 8 dan

lain sebagainya. Dan mereka sulit dalam membedakan bangun-

bangun geometri.

c. Segi Bahasa

Kemampuan berbahasa anak dengan kesulitan belajar sangat

dipengaruhi oleh perkembangan kognitif mereka. Karena proses

berbahasa pada hakekatnya adalah proses kognitif. Kemampuan

berbahasa mereka berpengaruh terhadap hasil belajar. Beberapa

Page 35: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 26

dar mereka sering terkendala dalam memahami dan menyatakan

fikiran.

d. Segi Motorik

Masalah motorik merupakan masalah yang umum terjadi pada

anak dengan kesulitan belajar. Mereka bermasalah pada

keterampilan motorik perseptual. Keterampilan ini diperlukan dalam

pengembangan keterampilan meniru rancangan atau pola.

Kemampuan ini berhubungan dengan kemampuan anak dalam

menggambar, menggunakan gunting atau menulis, keterampilan ini

membutuhkan antara tangan dan mata. Dan di banyak kasus yang

terjadi anak kesulitan belajar bermasalah dengan keterampilan ini.

e. Segi Sosial-Emosional

Segi sosial emosional anak berkesulitan belajar sering

berhadapan dengan kelabilan emosional dan keimpulsifan. Kelabilan

emosional terlihat pada sering berubahnya suasana hati dan

temperamen. Keimpulsifan tampak pada sikap lemahnya

pengendalian terhadap dorongan-dorongan untuk berbuat atau

melakukan sesuatu tindakan.

11. Anak dengan Gangguan Komunikasi

Karakteristik yang tampak pada anak gangguan komunikasi

antara lain : ketika anak itu baru dilahirkan tidak langsung menangis.

Dalam masa perkembangannya sangat jarang menangis, beberapa dari

mereka juga sulit untuk mengunyah dan menelan saat makan dan minum.

Pada saat usia 12 bulan mereka belum menunjukkan tanda-tanda untuk

berbicara, atau jika sudah berbicara perbendaharaan kata atau kalimat

mereka terbatas atau sangat minim. Mereka kesulitan dalam menyusun

kalimat sederhana dan terkadang hanya menyebutkan suku kata atau

akhirannya saja. Beberapa dari mereka terdapat kelainan organ bicara,

misalnya bibir sumbing atau kelainan bentuk lidah.

Page 36: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 27

Akibat gangguan komunikasi ini, bicara mereka sulit untuk

dimengerti, sering sulit untuk dipahami oleh orang di sekitar

sehingga berakibat pada kemampuan bersosialisasi. Mereka

sering menyendiri atau menarik diri dan tidak mau bergaul.

12. Anak dengan Potensi Kecerdasan Istimewa dan/atau Bakat

Istimewa (CIBI)

Karakteristik anak CIBI ini adalah sebagai berikut :

a. Segi Kognitif

Ada perbedaan struktur otak sehingga anak CIBI mampu

memfungsikan kedua belahan otak secara terintegrasi sehingga

mewujudkan perilaku kreatif. Kecerdasan mereka yang diatas rata-

rata membuat komitmen terhadap tugas sangat tinggi. Mereka

memiliki kemampuan berfikir analitis, integratif dan evaluatif.

Mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu hal.

Kemampuan berfikir mereka superior terutama dalam berfikir

abstrak, menggeneralisasikan fakta, memahami makna, dan

memahami hubungan. Mereka biasanya memiliki kesiapan belajar

lebih awal dan minat baca dalam. Mereka biasanya memiliki

kesiapan belajar lebih awal dan minat baca dalam berbagai bidang

pengetahuan serta minat yang luas terhadap masalah manusia di

dunia. Mereka cenderung menunjukkan kemampuan yang tinggi

dalam bidang matematika, terutama dalam memecahkan masalah.

b. Segi Fisik

Pola perkembangan fisik anak CIBI sama dengan anak pada

umumnya. Reaksi-reaksi fisik terjadi lebih cepat dan lebih awal

dibandingkan dengan anak biasa. Hal ini berhubungan dengan

kemampuan intelektual mereka yang lebih mampu menyerap

informasi dan stimulus dari luar. Perkembangan psikomotorik dan

kemampuan koordinasi mereka cenderung baik dan lebih cepat dari

teman seusianya.

c. Segi Emosi

Page 37: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 28

Segi emosi anak CIBI cenderung menunjukkan kekukuhan

dalam pendirian sebagai manifestasi adanya kepercayaan diri yang

kuat dalam upaya mencapai hasil dari sesuatu yang diusahakannya.

Mereka cukup peka terhadap kejadian disekitarnya dan senang akan

hal-hal baru. Beberapa dari anak CIBI ini memiliki kecenderungan

emosi negatif, diantaranya mudah tersinggung, sikap egois dan sulit

untuk menyesuaikan diri.

d. Segi Sosial

Anak CIBI cenderung merasa lebih senang dan puas dengan

keadaan dirinya dan hubungan antar pribadinya. Mereka lebih

mandiri dan kurang menerima terhadap pendapat sebaya, mereka

lebih dominan dan cenderung mampu mengendalikan lingkungan

dan lebih kompetitif. Sifat kepemimpinan cukup baik, sering terlibat

dalam berbagai kegiatan dan kepedulian sosial. Mereka cenderung

memilih kawan yang mempunyai intelektual yang sama.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kelahiran anak yang

tergolong ABK, diantaranya faktor medis, herediter, gizi, virus

ataupun proses melahirkan. Beberapa faktor penyebabnya antara

lain :

1. Kawin sedarah

Ada tradisi di masyarakat yang cenderung untuk menikah

dengan karib kerabat, antara anak dan kemenakan atau masih ada

hubungan saudara untuk menguatkan kekerabatan di keluarga

tersebut. Namun hal ini berdampak pada persamaan gen yang

dominan sehingga peluang melahirkan anak berkebutuhan khusus

sangat besar.

2. Kondisi psikologis ibu ketika hamil

Banyak hal yang bisa membuat kondisi seorang ibu ketika

hamil dalam keadaan tertekan atau stres. Hal ini akan meningkatkan

adrenalin ibu sepanjang hamil. Kondisi tertekan dan stres ibu hamil

akan berdampak pada kondisi bayi saat dilahirkan.

Page 38: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 29

3. Pola makan ibu ketika hamil

Beberapa kasus menunjukkan bahwa kebiasaan ibu yang

selalu mengkonsumsi minuman kaleng atau makanan instan ketika

hamil ternyata berdampak pada kelahiran anak dengan kebutuhan

khusus.

4. Pola asuh

Ada beberapa anak yang terlahir sebagai anak tidak

berkebutuhan khusus, namun karena pola asuh yang salah pada

masa perkembangannya maka anak tumbuh menjadi anak

berkebutuhan khusus. Pola asuh ini bisa berupa terlalu mengekang

anak, tidak boleh bermain di luar rumah hanya boleh di dalam rumah

saja. Atau bisa berupa penggunaan berbagai bahasa di satu

keluarga, sehingga pada saat anak berada pada fase pemerolehan

bahasa, anak jadi bingung menangkap konsep. Beberapa kasus

anak sudah berusia 3-4 tahun namun belum bisa berbicara, anak

menjadi speech delay. Pola asuh yang terlalu keras juga

menyebabkan anak takut untuk berbicara dan gagap. Akibatnya

anak mengalami gangguan dalam berkomunikasi.

B. JUMLAH ABK DI KALIMANTAN UTARA

Mengetahui jumlah ABK sangat penting. Hal ini merupakan

langkah awal untuk bisa memetakan keberadaan mereka di Kalimantan

Utara. Dengan mengetahui keberadaan para ABK maka dapa dibuat

perencanaan tindakan atau penanganannya secara proporsiona. Namun

sampai saat ini belum ada data representatif yang menggambarkan

kondisi ABK di Provinsi Kalimantan Utara detail dan akurat. Masih ada

data yang kosong di kabupaten/kota. Data yang disajikan berikut ini

berasal dari hasil registrasi di 5 kabupaten/kota. Adapun data yang

berhasil direkapitulasi yaitu Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan,

Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung.

Berikut rincian data ABK di Provinsi Kalimantan Utara.

Page 39: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 30

Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara, Tahun 2016

No Kabupaten

/Kota Laki-Laki

% Perem-puan

% Total %

1 Bulungan 206 31,6 150 34,7 354 32,7

2 Tarakan 248 38,0 138 31,9 386 35,6

3 Nunukan 115 17,6 72 16,7 187 17,3

4 Malinau 59 9,0 57 13,2 116 10,7

5 Tana Tidung 24 3,7 15 3,5 39 3,6

Kalimantan Utara 652 100,0 432 100,0 1.083 100,0

Sumber Data : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bappeda, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara, Tahun 2017

Pada tahun 2016, Kalimantan Utara memiliki ABK sebanyak 1.083

anak yang terdiri atas 652 anak laki-laki dan 432 anak perempuan. Jumlah

tersebut tersebar di 5 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Bulungan 354

anak (32,7%), Kota Tarakan 386 anak (35,6%), Nunukan 187 anak

(17,3%), Malinau 116 anak (10,7%), dan Tana Tidung 39 anak (3,6%).

Jumlah paling banyak berada di Kota Tarakan.

Perbandingan jumlah ABK di 5 kabupaten/kota yang ada di

Provinsi Kalimantan Utara, dapat dilihat sperti pada grafik berikut ini :

Grafik 2.1 Perbandingan Jumlah ABK Berdasarkan Kabupaten/Kota

di Kalimantan Utara, Tahun 2016

Page 40: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 31

Sedangkan perbandingan jumlah ABK berdasarkan jenis kelamin

laki-laki dan perempuan di Provinsi Kalimantan Utara tahun 2016, dapat

dilihat pada gambar berikut ini :

Grafik 2.2

Perbandingan Jumlah ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara, Tahun 2016

Pada grafik di atas, terlihat bahwa pada tahun 2016 jumlah ABK

laki-laki sebanyak 652 anak atau 60%. Sedangkan jumlah ABK

perempuan sebanyak 432 anak atau 40% saja dari total ABK 1.083 anak.

Jika kemudian diperinci menurut kabupaten dan kota, di Bulungan ABK

Page 41: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 32

laki-laki berjumlah 206 anak (58,2%) sedangkan perempuan berjumlah

150 anak (42,4%). Di Tarakan, laki-laki berjumlah 248 anak (64,2%),

sedangkan perempuan berjumlah 138 anak (35,8%). Di Nunukan, laki-laki

berjumlah 115 anak (61,5%), sedangkan perempuan berjumlah 72 anak

(38,5%). Di Malinau, laki-laki berjumlah 59 anak (50,9%) sedangkan

perempuan berjumlah 57 anak (49,1%). Dan di Tana Tidung, laki-laki

berjumlah 24 anak (61,5%), sedangkan perempuan berjumlah 15 anak

(38,5%). DI kalimantan Utara jumlah ABK didominasi oleh anak laki-laki.

Fenomena di atas sejalan dengan hasil penelitian, bahwa anak

laki-laki memang lebih banyak yang didiagnosa berkebutuhan khusus

dibanding perempuan. Faktor genetik dan lingkungan sangat

berpengaruh. Dibanding anak laki-laki, anak perempuan membutuhkan

mutasi genetik yang ekstrem untuk mengembangkan gangguan

perkembangan. Hal ini yang menyebabkan anak perempuan lebih jarang

didiagnosa autisme. Gangguan perkembangan yang dialami anak laki-laki

berkebutuhan khusus antara lain gangguan perilaku, emosional,

gangguan bicara dan komunikasi, serta kesulitan bersosialisasi.

C. PERMASALAHAN

Anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya membutuhkan bantuan, layanan pendidikan, layanan sosial,

layanan bimbingan konseling, dan berbagai macam layanan lainnya yang

bersifat khusus. Oleh karena itu ABK membutuhkan penanganan yang

berbeda dengan anak lain-lainnya, mulai dari mendidik, perawatan

kesehatan sampai pada lingkungan sekitar. Apabila penanganannya

berhasil maka mereka akan menjadi anak-anak yang berhasil pula.

Mereka akan menjadi calon generasi muda bangsa yang berbakat dan

sangat berharga.

Namun demikian ABK masih sering mendapat perlakuan

diskriminasi bahkan dipandang dan diperlakukan tidak seperti anak

seusianya. Padahal, mereka sama seperti anak-anak lainnya yang butuh

Page 42: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 33

pendidikan dan perhatian. Kondisi inilah yang masih sering terjadi dan

harus segera dicarikan solusinya.

Seperti halnya di daerah-daerah lainnya di Indonesia, anak

berkebutuhan khusus (ABK) di Kalimantan Utara telah mendapat

perhatian yang serius, baik ketika masih menjadi satu wilayah dengan

Kalimantan Timur atau setelah berdiri sendiri sebagai provinsi baru

dengan nama Kalimantan Utara. Pembinaan atau penanganan terhadap

ABK tetap dilakukan secara berkelanjutan. Dalam kaitannya dengan

pemekaran wilayah sehingga terbentuk pemerintahan baru, penanganan

ABK masih banyak dihadapkan pada berbagai kendala dan tantangan.

Sebagai provinsi yang baru menginjak usia 5 tahun berjalan,

pemerintah masih lebih banyak fokus pada pembenahan dan

pengembangan sistem pemerintahan serta pembangunan infrastruktur

dasar dan investasi agar proses pembangunan memiliki akselerasi yang

maksimal. Hal ini dirasakan, menjadi faktor utama yang menyebabkan

koordinasi dan integrasi penanganan ABK yang melibatkan keluarga,

masyarakat dan pemerintah masih perlu dilakukan banyak penguatan,

baik secara kelembagaan maupun hubungan personal. Ke depan, semua

pihak yang berkempetingan dengan ABK tentu harus terus meningkatkan

komitmen, kebijakan dan partisipasinya agar nasib ABK semakin baik.

Berdasakan hasil seminar dan focus group discussion (FGD) yang

beberapa kali diselenggarakan oleh tim penyusun buku profil ABK

kalimantan Utara, menghasilkan beberapa temuan permasalahan di

lapangan. Kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan SKPD dan

lembaga-lembaga swadaya masyarakat pada bulan Maret s.d. Mei 2017

di wilayah Kalimantan Utara tersebut, akhirnya dapat menggali dan

merumuskan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam melakukan

pembinaan atau penanganan ABK. Permasalahan-permasalahan tersebut

kemudian dirumuskan menjadi pemasalahan umum dan permasalahan

khusus, seperti berikut:

Page 43: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 34

1) Kurangnya pemahaman dan penerimaan orang tua terhadap ABK,

misalnya ABK tidak diberikan akses untuk berinteraksi dengan

lingkungan sosialnya. Misalnya seperti yang terjadi di beberapa

tempat yaitu di Desa Gunung Sari Kabupaten Bulungan, Desa

Sebawang Kabupaten Tana Tidung, dan bahkan juga terjadi di

Tanjung Selor yang notabene adalah ibukota Provinsi Kalimantan

Utara. Pada beberapa tempat tersebut masih ada beberapa ABK

yang keberadaannya seperti terisolasi atau tersembunyi di rumah.

2) Pemahaman masyarakat Kalimantan Utara tentang ABK masih

terbatasi, seperti yang terjadi pada para pendidik di sekolah

reguler. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penolakan dari

beberapa sekolah reguler untuk menerima peserta didik ABK

dengan alasan bisa menurunkan reputasi sekolah.

3) Penerimaan lingkungan terhadap keberadaan ABK juga masih

terbatas dan masih terkesan diskriminasi. Ditandai dengan adanya

sikap apatis dan kurang peduli jika di sekitarnya ada ABK.

4) Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mampu

menangani ABK sesuai kompetensinya masih sangat terbatas

sehingga di lapangan banyak ABK tidak tertangani sebagaimana

mestinya. Data jumlah guru dan kualitasnya masih kurang. Dari

data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan

Utara tahun 2017, menunjukkan hanya 56 guru, dengan latar

belakang pendidikan SMA/sederajat sampai dengan S1, dan yang

berstatus sebagai PNS 20 orang.

5) Fasilitas untuk deteksi dini/assessment awal bagi ABK masih

kurang. Contoh belum ada fasilitas BERA di RSU sehingga orang

tua harus memeriksakan anaknya keluar daerah. BERA

(Brainstem Evoked Response Audiometry) adalah suatu tes yang

bersifat obyektif, tidak invasive untuk memeriksa respon

elektrofisologis saraf pendengaran sampai batang otak dengan

memberikan rangsangan bunyi.

Page 44: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 35

6) Masih sangat kurang tenaga psikolog tumbuh kembang untuk

mengetahui klasifikasi ABK dan memberikan terapi yang tepat.

Hanya ada 1 orang psikolog praktisi swasta, Ibu Fanny Sumajouw,

S.Psi. Berdomisili di Kota Tarakan, melayani ABK se-Kalimantan

Utara. Ke depan, setiap kabupaten seharusnya memiliki tenaga

psikolog.

7) Orang tua yang memiliki ABK memasuki usia pubertas cukup

kesulitan dalam menjelaskan masalah reproduksi pada ABK.

8) Kurangnya pengetahuan pendidik dalam penanganan ABK di

sekolah reguler. Sangat kurang pemberian pelatihan-pelatihan

keterampilan penanganan bagi ABK untuk sekolah yang ditunjuk

sebagai sekolah inklusi.

9) Kurangnya pengetahuan pekerja sosial dalam melakukan

pendampingan terhadap ABK.

10) Penerimaan para siswa di sekolah regular terhadap kehadiran

ABK juga sering menimbulkan permasalahan. Tidak jarang ABK

menjadi bahan ejekan dan olokan.

11) Belum dilaksanakannya pendataan ABK di Kalimantan Utara

secara akurat dan berkelanjutan.

12) Belum ditemukannya metode terbaik untuk membantu para ABK

dan keluarganya tentang bagaimana cara meningkatkan

kesadaran diri dan kemampuan mereka, untuk melakukan

perubahan cara berpikir dan bertindak secara mandiri pada

kehidupan mereka sendiri.

13) Jumlah yayasan/lembaga yang menangani ABK masih terbatas.

Ada beberapa permasalahan spesifik dalam penanganan anak

berkebutuhan khusus adalah yaitu :

1. Belum ada aksesibilitas bagi anak berkebutuhan khusus pada

sarana dan prasarana publik.

2. Masih banyaknya anak berkebutuhan khusus yang belum memiliki

akta kelahiran.

Page 45: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 36

3. Dalam Bidang Pendidikan, yaitu :

- Terbatasnya jumlah sekolah umum (negeri dan swasta) yang

menyelenggarakan pendidikan inklusi.

- Terbatasnya jumlah Sekolah Luar Biasa dan sarana prasarana

yang memadai.

- Terbatasnya kualitas dan kuantitas guru/pembimbing khusus.

- Terbatasnya akses terhadap informasi tentang program

pendidikan anak berkebutuhan khusus.

- Terbatasnya keterampilan keahlian kerja bagi anak

berkebutuhan khusus.

- Kurangnya promosi dan pemasaran hasil kreativitas anak

berkebutuhan khusus.

4. Dalam Bidang Kesehatan adalah :

- Belum semua fasilitasi pelayanan kesehatan yang ramah anak

berkebutuhan khusus.

- Belum optimalnya anak berkebutuhan khusus memperoleh

akses pelayanan kesehatan.

- Belum memadai layanan spesialis di Provinsi Kalimantan

Utama.

- Belum adanya kartu pelayanan kesehatan bagi ABK.

5. Bidang Perlindungan. Masih terjadi pelanggaran hak atas anak

berkebutuhan khusus, seperti kasus pemasungan ABK di

Kabupaten Nunukan.

6. Bidang Partisipasi :

- Kurangnya kesempatan dan penghargaan bagi anak

berkebutuhan khusus.

- Kurangnya keikutsertaan anak berkebutuhan khusus dalam

kegiatan anak.

- Belum ada komunitas untuk orang tua ABK

Di samping munculnya permasalahan-permasalah tersebut,

pada umumnya ABK masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

Page 46: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 37

Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan ABK

secara optimal. Masih ada juga keluarga/masyarakat yang

menganggap keberadaan ABK merupakan aib/kutukan, sehingga

mereka dikucilkan, bahkan diisolasi dari lingkungan pergaulan. Hal ini

mengakibatkan banyak hak-hak ABK tidak terpenuhi sebagaimana

mestinya.

D. TINDAKAN YANG DILAKUKAN

Menghadapi permasalahan yang menjadi kendala dan tantangan

dalam membina dan menangani ABK, sebagaimana dijelaskan di atas,

diperlukan strategi yang tepat dalam bertindak agar berhasil optimal.

Tentu tidak mudah untuk menentukan tindakan apa yang tepat dalam

menangani seluruh ABK, apalagi jumlahnya yang relatif banyak dan

tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Utara yang

wilayahnya sangat luas.

Berdasarkan data dan informasi, tidak bisa dipungkiri bahwa

sebenarnya, pemerintah, masyarakat, keluarga ABK, telah mengambil

perannya masing-masing dalam melakukan tindakan untuk ABK.

Pemerntah melalui beberapa sekolah luar biasa (SLB) yang ada di

beberapa kabupaten dan kota, yaitu di Bulungan, Nunukan, Malianu dan

Tarakan, merupakan tindakan nyata untuk melakukan penanganan

terhadap ABK. Ada juga beberapa lembaga swadaya masyarakat di

kabuapten Bulungan dan Kota Tarakan didirikan oleh masyarakat untuk

memberikan pelayanan bagi para ABK. Setiap keluarga ABK, sesuai

dengan kompetensi dan kemampuan yang dimilikinya tentu juga telah

melakukan tindakan-tindakan dalam menangani ABK.

Sekalipun pemerintah, sebagian masyarakat, dan para keluarga

ABK telah melakukan perannya dalam melakukan tindakan terhadap ABK

di kalimantan Utara, namun semuanya belum tampak dilakukan secara

terintegrasi dan tekoordinasi menjadi satu kesatuan tindakan terpadu.

Padahal tindakan terhadap ABK menjadi kurang efektif jika apa yang

Page 47: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 38

dilakukan di sekolah, di masyarakat dan di dalam keluarga ABK tidak

menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan. Dalam rangka

menumbuhkan perilaku mandiri pada setiap diri ABK harus ada tindakan

yang singkron antara pemerintah, masyarakat dan keluarga ABK. Sebab,

pada setiap lingkungan, ABK sangat memerlukan perlakuan dan tindakan

yang sama dan terus menerus, untuk bisa membentuk perilaku yang

menjadi pembiasaan sehingga menjadi anak yang mandiri.

Oleh karena itu, supaya mencapai hasil yang optimal, tindakan

terhadap para ABK memerlukan langkah-langkah yang bersumberdaya

masyarakat di bawah koordinasi, kontrol atau pembinaan dari pemerintah.

Dalam buku panduan bina diri ABK bersumberdaya masyarakat (2016),

dijelaskan langkah-langkah tindakan tersebut adalah seperti berikut:

Persiapan, meliputi:

a. Inisiatif dari keluarga, masyarakat (forum ABK), pemerintah

setempat.

b. Mempersiapkan surat-surat/dokumen yang berhubungan dengan

pihak-pihak terkait.

c. Memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan.

d. Mepersiapkan berbagai pertemuan yang berhubungan dengan

penanganan ABK bersumberdaya masyarakat.

e. Mempersiapkan materi-materi untuk sosialisasi dan pelatihan.

f. Mepersiapkan undangan dan memberitahukan kepada orang tua

ABK.

Pelaksanaan:

a. Membawa surat-surat/dokumen-dokumen yang berhubungan

dengan pihak-pihak terkait.

b. Mengadakan pertemuan dengan pemerintah setempat (RT, RW,

Kelurahan, dan Kecamatan) untuk program-program kegiatan yang

akan dilakukan

Page 48: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 39

c. Mengadakan pertemuan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat,

tokoh adat dan kader untuk sosialisasi

d. Mengadakan pelatihan untuk kader

e. Melakukan pendataan sesama kader

f. Melakukan deteksi awal bersama kader

g. Membuat laporan hasil pendataan dan deteksi awal

h. Menyusun tindak lanjut program perorangan/kelompok ABK

i. Pelaksanaan pertemuan program perorangan/kelompok ABK

j. Monitoring dan Evaluasi

Dalam melakukan tindakan bersumberdaya masyarakat ini akan

menghadapi banyak tantangan, misalnya:

a. Untuk dapat bekerja sama dengan masyarakat diperlukan proses

yang lama.

b. Sulitnya mencari kader.

c. Kurangnya dukungan dari pemerintah setempat.

d. Kurangnya dukungan dari orang tua/keluarga.

e. Keterbatasan kemampuan dan keterampilan orang tua ABK dalam

membina dan mendampingi ABK.

f. Keterbatasan sarana dan prasarana (klinik atau tempat terapi).

g. Keterbatasan dana yang dialokasikan untuk penanganan ABK.

h. Sulitnya transportasi dan komunikasi menuju tempat kegiatan.

E. JUMLAH YAYASAN/LEMBAGA

Penanganan ABK secara kelembagaan sangat tergantung dari

jumlah yayasan atau lembaga yang memiiliki kepedulian secara khusus

untuk menagani para ABK. Secara kelembagaan, pemerintah di

Kalimantan Utara telah melakukan tindakan penanganan ABK melalui

beberapa SLB yang ada di Kabupaten Bulungan, Nunukan, Malinau, dan

Kota Tarakan, dengan jumlah masing-masing 1 sekolah. Satu-satunya

kabuapten yang belum memiliku SLB adalah Tana Tindung. Sekolah

inkulsi secara resmi belum tersedia di Kalimantan Utara. Namun dalam

Page 49: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB II KONDISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KALIMANTAN UTARA Page 40

kenyataannya, ada anak-anak ABK yang sekolah di sekolah reguler. Hal

ini bisa ditemui seperti di SDN 06 Tanjung Selor, ada 6 anak ABK yang

sekolah di sana.

Dari elemen masyarakat, juga ada beberapa yayasan yang

didirikan secara khusus untuk melakukan penanganan terhadap ABK.

Yayasan Karya Murni di Keuskupan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan

adalah yayasan yang memfokuskan diri pada penanganan anak-anak

disabilitas atau autis. Yayasan Bening Hati di Kota Tarakan adalah

yayasan yang didirikan untuk memberikan terapi agar ABK lebih memilki

kemandirian sehingga pada akhirnya bisa sekolah di sekolah reguler.

Yayasan dan lembaga lainnya yang tercatat adalah Yayasan Sinar

Bintang Utara Tanjung Selor dan lembaga pendidikan anak usia dini

(PAUD) Benuanta yang memberikan pelayanan 1 orang ABK didampingi

dengan 1 orang guru.

Page 50: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 41

BAB III

PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNG JAWAB

A. PENANGANAN

Penanganan dalam buku profil ini, bisa berupa beberapa bentuk

layanan yang seharusnya diberikan kepada para ABK, seperti layanan

kesehatan, pendidikan dan fisik. Penanganan ABK yang baik harus

melibatkan orang tua/keluarga, masyarakat maupun pemerintah secara

terpadu. Tanpa melibatkan ketiganya, sulit penanganan ABK akan

berhasil. Sebab ABK tidaklah sama dengan anak-anak normal lainnya.

ABK memerlukan keterlibatan secara mendalam dan intensif di setiap

lingkungan di mana berada.

Lalboe, dkk, (2014) menjelaskan, ABK memiliki keunikan

tersendiri dalam karakteristiknya dan berbeda dari anak-anak pada

umumnya. Oleh karena itu, dalam memberikan pelayanan pada ABK perlu

adanya penyesuaian, sesuai dengan kebutuhan dari ABK tersebut.

Namun demikian, bukan berarti layanan yang diberikan selalu berbeda

dengan anak-anak pada umumnya. Sebagai contoh dalam layanan

pendidikan dibutuhkan seorang guru yang memiliki pengalaman dan

pengetahuan serta pemahaman mengenai cara memberikan layanan

yang baik terhadap ABK agar mereka dapat berkembang secara optimal.

Beberapa bentuk layanan yang dapat diberikan kepada ABK

sesuai dengan kebutuhannya masing-masing yaitu :

1. Layanan Medis

Layanan medis bagi anak berkebutuhan khusus dapat

memberikan kepuasan terhadap diri dan keluarga, layanan yang diberikan

dapat secara langsung bagi ABK atau pun terhadap sarana yang

dibutuhkan. Kualitas layanan dapat dikatakan baik dan memuaskan

apabila yang diterima sesuai yang diharapkan. Salah satu cara

penanganan ABK adalah dengan memberikan cinta dan perhatian lebih.

Page 51: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 42

Melalui terapi yang tepat, ABK mampu mendapatkan hidup yang relatif

lebih normal.

Di bawah ini ada beragam cara yang dianjurkan untuk ditempuh

oleh para orang tua dalam rangka layanan medis untuk meningkatkan

kualitas hidup ABK, yaitu :

a. Adanya screening hipotiroid congenital (SHC) untuk bayi

Beberapa kegiatan yang terkait dengan hal tersebut adalah;

1. Kegiatan SHC (screening hipotiroid congenital) tujuannya untuk

deteksi dini bayi 24-78 jam jika kekurangan hormon tiroid bisa

diatasi lebih awal.

2. Pelatihan untuk tenaga kesehatan tahun 2016-2017 Pelatihan

tentang stimulasi deteksi intervensi dini tumbang anak, sudah

dilaksanakan di semua faskes di kab/kota.

3. Kunjungan ke sekolah-sekolah oleh dinas kesehatan kab/kota

yang dilaksanakan oleh puskemas.

b. Screening dan deteksi ABK

Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan terkait dengan

screening dan deteksi ABK, yaitu :

1. Memberi fasilitas tidak mengantri bagi ABK saat berobat (menjadi

pasien prioritas), terutama bagi ABK yang memiliki gangguan

perilaku dan gangguan emosional.

2. Memberikan pelatihan-pelatihan kepada semua tenaga kesehatan

di puskesmas untuk program SDIDTK (stimulasi deteksi intervensi

dini tumbuh kembang).

3. Melaksanakan pelatihan untuk tenaga kesehatan tahun 2016-

2017 tentang stimulasi deteksi intervensi dini tumbang anak, di

semua faskes di kab/kota.

4. Memberikan buku pedoman, KIE, brosur, dan leaflet, tentang

pelayanan kesehatan anak dengan disabilitas bagi semua tenaga

kesehatan.

Page 52: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 43

5. Diprogramkan ke depan ABK memperoleh pelayanan kesehatan

sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak seperti pelayanan

imunisasi, pemenuhan gizi seimbang dan pemantauan tumbuh

kembang anak. Untuk kebutuhan ini diupayakan ada penambahan

dokter yang mengerti masalah ABK. Segera setelah mengetahui

masalah yang terjadi pada seorang anak, maka dianjurkan segera

menghubungi dokter untuk melakukan evaluasi masalah.

Kemudian merujuk anak ke dokter spesialis kebutuhan khusus

setelah memastikan masalah pada anak.

6. Diupayakan ABK memperoleh pelayanan dokter, dokter spesialis,

terapis dan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan jenis dan

derajat kecacatannya.

7. Akan dibentuk tim yang ditujukan untuk menangani kebutuhan

ABK. Tim tersebut dapat terdiri dari konselor, terapis, dan orang

tua si anak dalam rangka mengembangkan potensi terbesar yang

dimiliki ABK.

8. Memberi pelajaran kepada ABK tentang kesehatan reproduksi dan

kesehatan diri

9. Memberi jaminan pemeliharaan kesehatan terhadap ABK dari

keluarga-keluarga yang tidak mampu, pengemis, dan anak

terlantar, serta memberi akses kepada ABK untuk

mendapatkan`pelayanan pada posyandu, pos kesehatan desa,

puskesmas pembantu, puskesmas keliling, puskesmas, rumah

sakit, maupun P2TP2A.

10. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara memberi

perhatian, kasih sayang, pembelajaran dan pendampingan yang

benar kepada ABK.

2. Layanan Pendidikan

Dalam mendidik dan menangani ABK ini tentu perlu cara yang

khusus pula. Kesabaran, wawasan serta ilmu pengetahuan sangat

Page 53: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 44

dibutuhkan agar mampu mengarahkan mereka secara tepat. Perhatian

khusus pada ABK tidak bisa dilakukan sendiri, apalagi jika orang tua

sangat sibuk dengan pekerjaan. Perlu konsultasi dengan dokter anak dan

juga ahli psikologi anak, sebab dalam mengajar ABK memerlukan cara

yang khusus dan harus tepat. Setiap anak, termasuk ABK berhak

mendapatkan pendidikan yang berkualitas baik di sekolah inklusif maupun

sekolah reguler.

Di Kalimantan Utara, sekolah inklusi dalam prakteknya sudah

terlaksana namun regulasinya belum ada. Saat ini sedang disiapkan

regulasi (pergub) tentang sekolah inklusi. Diharapkan dalam waktu yang

tidak terlalu lama segera bisa disahkan.

Prinsip-prinsip pengajaran pendidikan inklusif perlu dilatihkan

kepada praktisi (Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas) agar kebutuhan

anak didik berkebutuhan khusus dapat terpenuhi dan mereka bisa belajar

secara maksimal. Tentu saja guru juga harus mengikuti pelatihan

pendidikan inklusif yang praktis dan komprehensif agar dapat memahami

dan menerapkan lebih baik strategi-strategi yang digunakan dalam

pendidikan inklusif.

Berikut adalah cara mengajarkan atau mendidik anak

berkebutuhan yaitu :

a. Bersikap baik dan positif.

b. Menggunakan pola kelas yang sesuai, seperti pola kelas membentuk

huruf “U” lebih dianjurkan daripada bentuk berjajar. Selain berguna

untuk memberi ruang gerak bagi anak-anak pengguna kursi roda,

pola “U” juga mempermudah kontak mata antara guru dengan anak-

anak yang memiliki hambatan pendengaran seperti penyandang

tunarungu. Selain itu mempermudah anak penyandang tunanetra

mmendengarkan penjelasan guru dengan lebih baik. Perubahan

kelas menjadikan pembelajaran tidak monoton atau membosankan

baik bagi orang tua maupun anak-anak. Beberapa pola sekolah bagi

anak berkebutuhan khusus yang ada di Kalimantan Utara, yaitu :

Page 54: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 45

- Sekolah SLB

Kesadaran masyarakat/orang tua ABK khususnya untuk

menyekolahkan anaknya ke sekolah luar biasa mengalami

peningkatan. Hal ini terlihat saat penerimaan siswa baru jumlah

pendaftar melebihi kuota yang tersedia.

- Sekolah Inklusi

Pemahaman program inklusi masih perlu ditingkatkan. Masih

banyak orang tua ABK yang memaksakan anaknya untuk masuk

sekolah reguler atau sekolah dengan program inklusi tanpa

melihat kesiapan belajar dari anak tersebut.

- Layanan Terapi

Layanan-layanan terapi yang tersedia masih perlu dibenahi dan

distandarisasikan. Mengingat layanan-layanan terapi tersebut

belum ada payung hukumnya.

c. Berbicara dengan dengan posisi wajah menghadap siswa.

d. Memanfaatkan semua metode komunikasi.

e. Menggunakan strategi pengajaran yang efisien.

f. Mengutamakan dukungan teman sebaya.

g. Memanfaatkan materi pengajaran yang ada sebaik mungkin.

h. Memberikan penjelasan kepada semua anak mengenai disabilitas.

i. Membuat kelas dengan akses yang mudah.

j. Membagi pengalaman.

Beberapa dokumentasi layanan pendidikan kepada ABK di

Kalimantan Utara, sebagamana di sajikan dalam gambar foto berikut ini:

Page 55: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 46

Page 56: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 47

Sumber Foto: SLB Tanjung Selor, Koran Rasar Tarakan, dan Badan

PPPA Malinau (2017)

Page 57: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 48

Sumber Foto: Badan PPPA Kota Tarakan (2015)

Gambar 3.1. Seputar kegiatan belajar dan prestasi para ABK

di Provinsi Kalimantan Utara

3. Layanan Sosial

Beberapa bentuk pelayanan sosial terhadap ABK yang telah

dilaksanaklan adalah:

a. Meningkatkan dan memperluas jangkauan pelayanan bagi

penyandang disabilitas/ABK.

b. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyandang disabilitas/ABK yang

terdaftar sebagai siswa SLB.

c. Pemberian bantuan berupa alat bantu fisik bagi penyandang

disabilitas/ABK.

Page 58: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 49

4. Perhubungan (aksesibilitas)

Beberap fasilitas yang telah disediakan terkait dengan bidang

perhubungan untuk para ABK di Kalimantan Utara dalah:

a. Penyediaan Toilet khusus pada penyandang disabilitas/ABK di

pelabuhan dan Bandara.

b. Penyediaan Rambu-Rambu lalu lintas (data lokasi), seperti crossline.

5. Pekarjaan Umum (PU)

Sebagai provinsi baru, Kalimantan Utara sedang mengejar

peningkatan pembangunan di bidang infrastruktur. Terkait dengan

kebutuhan ABK, telah diprogramkan pembangunan sarana-sarana seperti

berikut:

a. Direncanakan membangun asrama untuk ABK yang tinggal jauh dari

lokasi SLB/sekolah inklusi.

b. Pengelolaan asrama bekerja sama dengan Dinas/Instansi Sosial

Kabupaten Tana Tidung bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi

Kalimantan Utara

c. Direncanakan menambah bangunan SLB di Kabupaten Tana Tidung

paling lambat Tahun 2021.

6. Masyarakat

Partisipasi masyarakat terhadap keberadaan ABK di Kalimantan

Utara sudah cukup banyak. Hal ini bisa dilihat dari beberapa aktifitas

masyarakat terkait dengan ABK, seperti berikut ini:

a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diselenggarakan oleh

masyarakat menerima murid tanpa membeda-bedakan kondisi fisik

dan psikis anak.

b. Untuk ABK diberikan perlakuan khusus misalnya 1 ABK ditangani

oleh 1 guru.

c. Melaksanakan pelatihan bagi pendidik ABK.

Page 59: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 50

d. Aktivis Desa Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat

(PATBM), melaksanakan pendampingan bagi ABK yang ada di

lingkungannya. Salah satu kegiatan dokumentasi yang dilakukan

oleh aktifvis adalah seperti berikut:

Sumber Foto: Aktivis PATBM Gunungari Kab. Bulungan (2016)

Gambar 3.2.

Penanganan ABK oleh Aktivis PATBM

e. Perguruan Tinggi Swasta menerima ABK sebagai mahasiswa seperti

yang dilakukan di Universtitas Kaltara Tanjung Selor dan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bultar-Tarakan. Salah satu dokumen

anak ABK yang berhasil menjadi mahasiswa Univ. Kaltara Tanjung

Selor, seperti berikut ini:

Page 60: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 51

Sumber Foto: KKN-BBM Unversitas Kaltara 2016

Gambar 3.3. Anak ABK yang Berhasil Menjadi Mahasiswa

f. Sudah ada beberapa lembaga swadaya masyarakat yang peduli

terhadap nasib para ABK di Kalimantan Utara. Berapa lembaga

diantaranya seperti, Yayasan Bening Hati di Kota Tarakan

memberikan pelayanan, pendampingan dan Terapi, terhadap ABK.

Beberapa lembaga swadaya masyarakat lainnya yang turut

berpartisipasi dalam menangani ABK adalah Yayasan Sinar Bintang

Utara, Yayasan Karya Murni di Keuskupan Tanjung Selor khusus

untuk penyandang disabilitas dan autis, PAUD AZKA yang

memberikan pelayanan untuk ABK, dan PAUD BENUANTA yang

memberikan pelayanan 1 orang ABK didampingi dengan 1 orang

guru.

Page 61: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 52

Sebagian dokumentasi profil dan kegiatan yang dilakukan oleh

Yayasan Bening Hati dan Yayasan Karya Murni disajikan

sebagaimana dalam gambar berikut ini:

➢ Profil dan kegiatan Terapi di Yayasan Bening Hati Tarakan

Sumber foto : Yayasan Bening Hati (2017)

Gambar 3.4. Profil dan Kegiatan Yayasan Bening Hati Memberi Terapi Kepada

ABK di Tarakan Kalimantan Utara

Page 62: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 53

➢ ABK di Yayasan Karya Murni Tanjung Selor

Sumber : Yayasan Karya Murni Tanjung Selor (2017)

Gambar 3.5.

ABK dan Kegiatannya di Yayasan Karya Murni Keuskupan Tanjung Selor Kalimantan Utara

g. Masyarakat memiliki keinginan kuat untuk membentuk Komunitas

Orangtua yang memiliki ABK. Dalam hal ini, Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Kalimantan Utara dalam

waktu dekat akan memfasilitasi pembentukan komunitas. Inisiatif ini

dilakukan karena keadaan ABK sangat beragam. Ada yang

kondisinya ringan, sedang, dan berat. Perlakuan dalam penanganan,

pendampingan dan tanggunjawab menjadi berbeda-beda, yang

harus benar-benar dipahami dan dikuasasi oleh setiap keluarga,

sehingga bisa memperlakukan ABK dengan benar.

Beberapa kondisi yang manunjukkan keadaan ABK yang

memerlukan penangananan berat ditemukan di beberapa daerah,

seperti di Tanjung Selor, Tana Tidung, dan Nunukan. Sebagian

Page 63: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 54

dokumentasi para ABK yang memerlukan penanganan berat adalah

seperti disajikan dalam foto-foto berikut ini:

Sumber Foto: Aktivis PATBM dan DP3AP2KB Kalimantan Utara (2017)

Gambar 3.6.

Kondisi “Berat” Beberapa ABK di Kalimantan Utara (2017) B. PENDAMPINGAN

Pendampingan ABK harus dilakukan oleh semua pihak, yaitu

orang tua, masyarakat, dan tokoh-tokoh masyarakat. Keterlibatan pihak-

pihak tersebut akan memperkuat keberhasilan ABK menuju kemandirian.

Page 64: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 55

Dalam pembinaan selanjutnya, secara terpadu antara orang tua,

masyarakat dan para tokoh masyarakat harus memahami karakteristik

dan langkah-langkah pengelolaan ABK , termasuk bagaimana cara

memberikan layanan khususnya di rumah atau dalam lingkungan

masyarakat. Pendampingan terhadap ABK dapat berjalan dengan baik

jika mampu mengakomodir kebutuhan anak, maka upaya-upaya yang

harus dilakukan adalah seperti berikut:

1. Orang Tua

Orang tua adalah orang pertama yang harus memberikan

pendampingan kepada ABK, sebab orang tualah yang paling tahu kondisi

ABK sejak awal. Sedini mungkin orang tua harus memiliki pemahaman

yang cukup tentang karakteristik dan kebutuhan secara individual ABK.

Orang tua akan menjadi faktor utama dalam mempengaruhi tumbuh

kembang anak, sebab sebagian besar hidup anak berada di samping

orang tuanya. Keterlibatan orang tua dalam mendidika dan melatih anak

akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Ada beberapa fungsi orang tua dalam melakukan pendampingan

terhadap ABK, yaitu:

- Sebagai pendamping utama, yaitu mendampingi untuk mencapai

tujuan layanan dan penanganan dan pendidikan.

- Sebagai pembela, yaitu yang dianggap paling mengerti,

mengusahakan dan menjaga hak anak dalam mendapatkan layanan

pendidikan sesuai dengan karakteristik kekhususannya.

- Sebagai sumber, yaitu sumber data yang lengkap dan benar

mengenai diri anak ketika akan mendapatkan tindakan intervensi

perilaku yang sesuai.

- Sebagai guru, yaitu berperan menjadi pendidik bagi anaknya di luar

jam sekolah.

- Sebagai penentu karakteristik dari jenis kebutuhan dan perlakukan

yang tepat diberikan kepada anaknya terutama ketika di luar jam

sekolah.

Page 65: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 56

Di Kalimantan Utara, sayangnya belum terbentuk komunitas orang

tua ABK. Komunitas ini sangat mendesak untuk dibentuk. Dengan adanya

komunitas orang tua ABK, maka mereka dapat saling berbagi

pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan pendampingan terbaik

kepada ABK. Dengan adanya komunitas ini juga akan memudahkan bagi

pemerintah ketika akan melakukan berbagai kegiatan penguatan

pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mendampingi ABK

secara benar.

Sumber Foto : DP3AP2KB Provinsi Kalimantan Utara (2017)

Gambar 3.7. Orang Tua Mengasuh ABK

2. Masyarakat

Masyarakat juga tidak kalah penting perannya dalam memberikan

pendampingan kepada para ABK. Salah satu yang harus dilakukan oleh

masyarakat adalah menciptakan lingkungan yang ramah ABK. Dalam

lingkungan yang penuh dengan kepedulian dan ramah terhadap ABK,

maka ABK akan merasa nyaman hidup di tengah-tengah mereka. Rasa

Page 66: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 57

nyaman ini akan sangat berpengaruh secara positif terhdap tumbuh

kembang mereka.

Perhatian juga dapat dilakukan dengan melibatkan ABK dalam

berbagai kegiatan bersama masyarakat, misalnya kerja bakti dan

menyelenggarakan kagiatan-kegiatan hari-hari besar, dan lain-lain.

Dengan memberi kesempatan kepada para ABK untuk berpartisipasi

secara aktif dalam beberap event bersama, berarti sudah tidak ada

diskriminasi terhadap ABK. Hal ini juga menandakan bahwa masyarakat

telah mampu menciptakan menjadi lingkungan masyarakat insklusi.

Dengan demikian, para ABK dan masyarakat secara bersama-sama telah

siap untuk membangun kehidupannya secara harmonis di masa depan.

Sumber Foto: DP3AP2KB Provinsi Kalimantan Utara (2017)

Gambar 3.8. Pendampingan ABK oleh Anggota Masyarakat

Page 67: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 58

3. Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat merupakan sosok anggota masyarakat yang

dianggap bisa dijadikan panutan. Tokoh agama, tokoh adat, tokoh

pemerintahan, tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan tokoh-tokoh lainnya

di Kalimantan Utara banyak sekali jumlahnya. Masyarakat Kalimantan

Utara bersifat cinta damai, sangat terbuka dan mudah menerima berbagai

perubahan yang baik. Tokoh-tokoh masyarakat sangat besar perannya

dalam memberikan pengaruh kepada anggota masyarakat. Oleh karena

itu, tokoh-tokoh masyarakat bisa dijadikan sebagai pioner dalam

meningkatkan peran masyarakat agar lebih intens dalam memberikan

pendampingan kepada para ABK. Pemerintah bisa melakukan koordinasi

dengan para tokoh masyarakat di Kalimantan Utara untuk melakukan

pendampingan secara bersama-sama kepada ABK.

Koordinasi dengan para tokoh masyarakat untuk memberikan

pendampingan juga mendesak dilakukan. Di samping peran keluarga

yang sangat strategis dalam pendampingan ABK, peran masyarakat juga

tidak kalah pentingnya. Peran masyarakat bisa digerakkan melalui tokoh-

tokoh yang dipandang memiliki pengaruh kuat dalam kehidupan

masyarakat. Jika tokoh-tokoh masyarakat yang kemudian secara

langsung mau memberikan pemahaman dan menggerakkan masyarakat

untuk berpartisipasi dalam melakukan pendampingan kepada ABK maka

hasilnya akan sangat optimal. Lingkungan peduli dan ramah ABK akan

relatif lebih mudah dibangun dengan melibatkan peran para tokoh

masyarakat.

C. TANGGUNJAWAB

Dengan semboyan, “semua anak adalah anak kita”, yang selama

ini dikumandangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia, maka melakukan penanganan

dan pendampingan anak-anak berkebutuhan khusus menjadi

tangjungjawab semua pihak, baik secara individual maupun kelembagaan.

Page 68: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 59

Jadi, tanggunjawab terhadap ABK adalah tanggujawab semua pihak.

Dengan semangat memikul tanggunjawab bersama terhadap ABK, maka

beban akan terasa lebih ringan. Keluarga, masyarakat dan pemerintah

harus bergotong-rayong dalam memberikan penanganan dan

pedampingan terhadap para ABK.

Tanggungjawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah, dijelaskan

seperti berikut:

1. Keluarga

Dari keluargnya para ABK ada. Mereka terlahir dari ayah dan

ibunya yang merupakan keluarga pertamanya. Maka keluarga adalah

pihak ertama yang memiliki tanggunjawab terhadap tumbuh kembang

ABK. Sebagian besar hidup ABK juga berada dalam lingkungan

keluarganya. Maka keluarga harus memahami dengan benar bagaimana

cara memberikan penanganan dan pendampingan terhadap ABK.

Berkaitan dengan tanggujawab keluarga terhadap ABK, maka

orang tua memiliki tugas-tugas spesifik yang harus dipahami dan

dijalankan. Lalboe, dkk, (2014), merumuskan tugas-tugas orang tua

terhadap ABK adalah seperti berikut:

a. Menerapkan pola asuh yang baik.

b. Membahagiakannya dalam kondisi apapun.

c. Membuat dia senang dan gembira.

d. Selalu bersabar dalam menghadapinya walaupun itu cukup sulit.

e. Memberikan yang terbaik untuk mereka.

f. Menjaga hatinya agar tidak bersedih dan kecewa.

g. Meringankan beban mereka selama mampu.

h. Menghargai dia, walaupun dia sebagai anak berkebutuhan khusus.

i. Mendoakannya agar selalu tabah menjalankan kehidupannya.

j. Mengajarkannya agar menjadi anak yang baik dan berbakti kepada

kedua orang tuanya.

Page 69: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 60

2. Masyarakat

Secara kelembagaan maupun personal, masyarakat memiliki

tanggujawab terhadap ABK. Tanggunjawab ini terutama bagaimana ABK

bisa diterima dengan baik di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Jika

ABK bisa diterima dengan baik hidup di tengah-tengah masyarakat, maka

tumbuh kembangnya tidak akan menemui banyak hambatan. Kesadaran

secara kolektif seperti ini perlu ditumbuhkembangkan. Lalboe, dkk, (2014)

merumuskan beberapa tanggunjawab masyarakat seperti berikut:

a. Masyarakat harus bersikap tidak mngucilkan ABK dan menghargai

mereka.

b. Masyarakat harus melapor kepada tokoh masyarakat (RT/RW), LSM,

instansi terkait seperti forum komunikasi keluarga dengan anak cacat

(FKKDA), jika menemukan ABK yang tidak mendapat pelayanan

selayaknya. Misalnya ada ABK yang dipasung, dikurung atau

disembunyikan.

c. Masyarakat memberikan dukungan untuk memperoleh pelayanan

yang dibutuhkan sesuai hak-hak mereka, seperti pendidikan yang

layak di sekolah luar bias (SLB), sekolah reguler, dan lembaga

pendidikan lain bagi ABK yang ada di masyarakat, serta pelayanan

kesehatan.

d. Masyarakat dapat mendukung ABK agar mereka dapat bermain dan

berperan serta di bidang kesehatan sesuai dengan kemampuannya,

seperti juru pemantau jentik (jumantik).

3. Pemerintah

Pemerintah merupakan pihak yang bertanggunjawab untuk

mengatur agar kehidupan masyarakat bisa berlangsung secara

berkeadilan sosial. Para ABK sebagai bagian dari anggota masyarakat

harus mendapat pelayanan secara adil tanpa diskriminasi, sehingga

mereka merasakan keadilan dalam kehidupan sosialnya. Dengan

kewenangan yang dimiliki, pemerintah harus mengatur agar hak-hak para

Page 70: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB III PENANGANAN, PENDAMPINGAN DAN TANGGUNGJAWAB Page 61

ABK bisa terpenuhi sebagamana mestinya. Untuk mewujudkan

tanggungjawab ini, maka pemerintah harus melakukan beberapa

tanggunjawabnya sebagaimana dijelaskan oleh Hayani, dkk (2016), yaitu:

a. Pemerintah daerah harus membuat pergub, perwako atau perbub

untuk menindaklanjuti pemenuhan dan pelaksanaan undang-undang

dan peraturan yang telah digariskan di tingkat pusat.

b. Mengalokasikan dana dari APBD untuk pemenuhan hak dan

kebutuhan anak berkebutuhan khusus baik dari segi pendidikan,

medis, maupun kesejahteraan sosial.

c. Memberikan akses yang seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas

atau anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan akses yang

sesuai dengan kebutuhan mereka pada fasilitas publik, seperti

pembuatan trotoar yang akses untuk tunanetra, tangga yang akses

bagi pengguna kursi roda aksesibilitas lainnya.

d. Penyediaan sarana dan prasarana umum pendidikan yang dapat

diakses secara mandiri oleh anak berkebutuhan khusus.

e. Mendorong adanya empati bagi para pembuat kebijakan terhadap

anak berkebuthan khusus.

f. Mendorong peran swasta untuk ikut serta membantu

memberdayakan anak berkebutuhan khusus.

Page 71: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 62

BAB IV ANALISIS DATA

A. HAK SIPIL DAN KEBEBASAN

Dalam hak sipil dan kebebasan salah satunya adalah hak atas

identitas. Harus dipastikan bahwa seluruh anak tercatat dan memiliki

kutikan akta kelahiran sebagai pemenuhan tanggungjawab negara atas

nama dan kewarganegaraan anak (termasuk tanggal kelahiran dan

silsilahnya). Jumlah ABK yang memiliki akta kelahiran disajikan dalam

bentuk grafis seperti berikut ini:

Sumber: Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Prov. Kaltara 2017

Grafis 4.1. Jumlah ABK yang Memiliki dan Tidak Memiliki Akta Kelahiran

di Kalimantan Utara

Berdasarkan jumlah ABK di Kalimantan Utara sebanyak 1.083

anak, ada persoalan yang harus segera dituntaskan terkait dengan salah

satu hak sipil dan kebebasan mereka yaitu, tentang kepemilikan akta lahir.

Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil)

Provinsi Kalimantan Utara mencatat, hanya 369 orang atau 36% dari

Page 72: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 63

jumlah ABK yang sudah memilik akta lahir, sisanya sebanyak 714 orang

atau 64% belum memiliki akta lahir. Belum ada upaya khusus yang

lakukan untuk meningkatkan jumlah ABK agar mendapat akta kelahiran

secara keseluruhan. Namun dalam tahun 2017 ini, Dispendukcapil

mentargetkan 80% dari penduduk Kalimantan Utara umur 0-18 tahun

(usia anak) memiliki akta kelahiran. Berdasarkan target ini diharapkan

jumlah ABK yang memiliki akta kelahiran juga dapat meningkat secara

signifikan jumlahnya hinga mencapai 80%.

Minimnya ABK yang memiliki akta lahir dapat disebabkan karena

banyak orang tua dengan ABK yang tidak mendaftarkan kelahiran

anaknya yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

- Faktor ekonomi.

- Letak geografis.

- Pernikahan usia dini.

- Pernikahan siri.

- Persyaratan administrasi yang rumit.

B. HAK KESEHATAN

Dalam deklarasi HAM PBB pasal 25 ayat 1 dinyatakan bahwa,

setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai untuk kesehatan

dan kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya. Jadi setiap orang,

termasuk para ABK harus mendapat layanan kesehatan yang memadai

sesuai dengan keadaannya. Bagi ABK, Pelayanan kesehatan harus di

sesuaikan dengan klasifikasi ABK. Dengan klasifikasi yang berbeda-beda,

maka layanan kesehatan yang diberikan juga harus disesuaikan. Oleh

karena itu untuk menyesuaikan layakan kesehatan kepada setiap ABK

terlebih dahulu harus diketahui klasifikasi ABK.

Berdasarkan data yang ada, kondisi ABK berdasarkan klasifikasi

ABK yang tersebar di seluruh sekolah luar biasa (SLB) di wilayah

Kalimantan Utara, disajikan data ABK di kabupaten dan kota seperti

berikut:

Page 73: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 64

1. Kabupaten Bulungan

Ada 4 kategori ABK yang ada di Kabupaten Bulungan seperti

disajikan dalam tabel dan grafis berikut ini:

Tabel 4.1.

Data ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi ABK di Kabupaten Bulungan, Tahun 2016

Jenis ABK Jenis Kelamin

Total L P

Tunanetra 0 0 0

Tunarungu 5 2 7

Tunagrahita 7 12 19

Tunadaksa 2 0 2

Tunalaras 0 0 0

ADHD 6 0 6

Tunaganda 0 0 0

Lamban Belajar 0 0 0

Kesulitan Belajar 0 0 0

Total 14 20 34 Sumber : DPPPAPPKB Bulungan, 2016

Berdasakan data dalam tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk

grafik seperti berikut:

Page 74: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 65

Grafik 4.2. Keadaan ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi ABK

di Kabupaten Bulungan, Tahun 2016

Jumlah ABK di Kabupaten Bulungan sebanyak 34 anak masuk dala

4 klasifikasi. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah perempuan, yaitu

sebanyak 20 anak (58,8%), sisanya adalah laki-laki sebanyak14 anak

(41,2%). Sebagian besar masuk dalam klasifikasi tuna grahita, yaitu

sebanyak 19 anak, dengan komposisi 12 anak laki-laki dan 7 anak

perempuan. Klasifikasi berikutnya adalah tuna rungu sebanyak 7 anak

dengan komposisi 5 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Masuk dalam

klasifikasi ADHD sebanyak 6 anak laki-laki dan tunadaksa sebanyak 2

anak laki-laki.

2. Kota Tarakan

Ada 5 kategori ABK di Kota Tarakan, seperti yang disajikan dalami

dalam tabel dan grafis berikut ini:

Page 75: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 66

Tabel 4.2 Data ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi ABK

di Kota Tarakan, Tahun 2016

Jenis ABK Jenis Kelamin

Total L P

Tunanetra 0 1 1

Tunarungu 21 11 32

Tunagrahita 71 47 118

Tunadaksa 5 2 7

Tunalaras 0 0 0

ADHD 14 0 14

Tunaganda 1 0 1

Lamban Belajar 0 0 0

Kesulitan Belajar 0 0 0

Total 112 61 173 Sumber : DPPPAPPKB Tarakan, 2016

Berdasakan data dalam tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk

grafik seperti berikut:

Page 76: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 67

Grafik 4.3. Keadaan ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi ABK

di Kota Tarakan, Tahun 2016

Jumlah ABK di Kota Tarakan sebanyak 173 anak masuk dalam 5

klasifikasi. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah laki-laki, yaitu

sebanyak 112 anak (64,7%), sisanya adalah perempuan sebanyak 61

anak (35,3%). Sebagian besar masuk dalam klasifikasi tuna grahita, yaitu

sebanyak 118 anak, dengan komposisi 71 anak laki-laki dan 47 anak

perempuan. Klasifikasi berikutnya adalah tunarungu sebanyak 32 anak

dengan komposisi 21 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Masuk

dalam klasifikasi ADHD sebanyak 14 anak semuanya laki-laki. Tunadaksa

sebanyak 10 anak dengan komposisi 5 anak laki-laki dan 2 anak

perempuan. Selanjutnya tunanetra sebanyak 1 anak perempuan.

3. Kabupaten Nunukan

Ada 5 kategori ABK yang ada di Kabupaten Nunukan seperti

disajikan dalam tabel dan grafis berikut ini:

Page 77: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 68

Tabel 4.3. Data ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi ABK

di Kabupaten Nunukan, Tahun 2016

Jenis ABK Jenis Kelamin Total

L P

Tunanetra 1 0 1

Tunarungu 7 7 14

Tunagrahita 31 11 42

Tunadaksa 2 0 2

Tunalaras 0 0 0

ADHD 7 1 8

Tunaganda 0 0 0

Lamban Belajar 0 0 0

Kesulitan Belajar 0 0 0

Total 48 19 67 Sumber : DPPPAPPKB Nunukan, 2016

Berdasakan data dalam tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk

grafik seperti berikut:

Page 78: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 69

Grafik 4.4 Keadaan ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi ABK

di Kabupaten Nunukan, Tahun 2016

Jumlah ABK di Kabupaten Nunukan sebanyak 67 anak masuk

dalam 5 klasifikasi. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah laki-laki,

yaitu sebanyak 48 anak (71,6%), sisanya adalah perempuan sebanyak 19

anak (28,4%). Sebagian besar masuk dalam klasifikasi tunagrahita, yaitu

sebanyak 42 anak, dengan komposisi 11 anak laki-laki dan 11 anak

perempuan. Klasifikasi berikutnya adalah tunarungu sebanyak 14 anak

dengan komposisi 7 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Masuk dalam

klasifikasi ADHD sebanyak 7 anak semuanya laki-laki. Tunadaksa

sebanyak 2 anak laki-laki. Selanjutnya tunanetra sebanyak 1 anak laki-

laki.

4. Kabupaten Malinau

Ada 4 kategori ABK yang ada di Kabupaten Malinau seperti

disajikan dalam tabel dan grafis berikut ini:

Page 79: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 70

Tabel 4.4. Data ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi ABK

di Kabupaten Malinau, Tahun 2016

Jenis ABK Jenis Kelamin

Total L P

Tunanetra 0 0 0

Tunarungu 10 6 16

Tunagrahita 20 9 29

Tunadaksa 2 6 8

Tunalaras 0 0 0

ADHD 10 2 12

Tunaganda 0 0 0

Lamban Belajar 0 0 0

Kesulitan Belajar 0 0 0

Total 42 23 65 Sumber : DPPPAPPKB Malinau, 2016

Berdasakan data dalam tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk

grafik seperti berikut:

Page 80: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 71

Grafik 4.5 Keadaan ABK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Klasifikasi ABK

di Kabupaten Malinau, Tahun 2016

Jumlah ABK di Kabupaten Nunukan sebanyak 65 anak masuk

dalam 4 klasifikasi. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah laki-laki,

yaitu sebanyak 42 anak (64,6%), sisanya adalah perempuan sebanyak 23

anak (35,4%). Sebagian besar masuk dalam klasifikasi tunagrahita, yaitu

sebanyak 29 anak, dengan komposisi 20 anak laki-laki dan 9 anak

perempuan. Klasifikasi berikutnya adalah tunarungu sebanyak 16 anak

dengan komposisi 10 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Masuk dalam

klasifikasi ADHD sebanyak 12 anak dengan komposisi 10 anak laki-laki

dan 2 anak perempuan. Tunadaksa sebanyak 8 anak dengan komposisi 2

anak laki-laki dan 6 anak perempuan.

C. HAK PENDIDIKAN

Hak pendidikan juga merupakan hak dasar yang harus diberikan

kepada anak-anak Indonesia. ABK juga harus mendapatkan kesempatan

menikmati pendidikan dengan tidak mendapatkan diskriminasi apa pun.

Seperti tertuang dalam dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan, bahwa setiap anak

berhak mendapatkan pendidikan tanpa adanya diskriminasi yaitu tanpa

Page 81: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 72

adanya perbedaan baik yang mampu/tidak mampu, normal/tidak

normal/disabilitas, maupun berdasarkan gender.

Tidak seluruh ABK di Kalimantan Utara dapat menikmati

pendidikan formal. Dari jumlah ABK sebanyak 1.083 anak, hanya

sebanyak 339 anak atau sebesar 31,3% yang mengenyam pendidikan di

SLB. Hal ini ditunjukkan sebagaimana gambar grafis berikut ini.

Sumber Data: Data Skunder Diolah (2017)

Grafik 4.6. ABK Yang Sekolah di SLB dan Tidak Sekolah di SLB

ABK yang mengeyam pendidikan SLB di Kalimantan Utara

jumlahnya masih belum mengembirakan, yaitu hanya sebesar 31 % dari

keseluruhan. Diperkirakan, sebagian besarnya tidak mengenyam

pendidikan formal atau bersekol ah disekolah reguler namun belum

terdata. Di samping itu, di Kabupaten Tana Tidung belum ada SLB. Hal ini

mengakibatkan para ABK di daerah ini belum ada data yang menunjukkan

mereka bersekolah.

Page 82: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 73

Tabel 4.1. Jumlah Peserta Didik di SLB Kalimantan Utara Berdasarkan

Kabupaten/Kota dan Tingkat Pendidikan Tahun 2016

NO. Kab/Kota SDLB SMPLB SMALB Jumlah

1. Kabupaten Bulungan 21 13 0 34

2. Kota Tarakan 139 29 5 173

3. Kabupaten Nunukan 51 11 5 67

4. Kabupaten Malinau 43 19 3 65

Jumlah 254 72 13 339

Sumber: DP3P2KB Provinsi Kalimantan Utara, 2017.

Berdasakan data dalam tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk

grafik seperti berikut:

Page 83: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 74

Grafik 4.7.

Jumlah Peserta Didik di SLB Kalimantan Utara Berdasarkan Kabupaten/Kota dan Tingkat Pendidikan Tahun 2016

Dari total peserta didik ABK sebanyak 339 anak yang

bersekolah di SLB di seluruh Kalimantan Utara, paling banyak bersekolah

di SLB Tarakan, yaitu sebanyak 173 anak atau 51%. Selebihnya di

Nunukan sebanyak 67 anak atau 20%, Malinau sebanyak 65 anak atau

19%, dan Bulungan sebanyak 34 anak atau 10%. Jika dilihat berdasarkan

klasifikasi tingkat pendidikan, paling banyak adalah pada level sekolah

dasar total sebanyak 254 anak dengan sebaran di Bulungan 21 anak,

Tarakan 139 anak, Nunukan 51 anak dan Malinau 43 anak. Pada level

sekolah menengah pertama total sebanyak 72 anak, dengan sebaran, di

Bulungan sebanyak 13 anak, Tarakan 29 anak, Nunukan 11 anak, dan

Malinau sebanyak 19 anak. Sedangkan pada level sekolah menengah

atas total sebanyak 13 anak, dengan sebaran, di Bulungan belum ada,

Tarakan sebanyak 5 anak, Nunukan 5 anak, dan Malinau 3 anak.

Page 84: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 75

D. KEBERHASILAN ABK

Dokumentasi yang menjelaskan tentang prestasi atau keberhasilan

para ABK di Kalimantan Utara sangat minim. Sebenarnya banyak prestasi

yang telah mampu diraih oleh para ABK di Kalimantan Utara. Namun data

dalam bentuk dokumentasi berupa foto-foto ketika para ABK menerima

piagam pengharagaan atau tropy kejuaraan tidak mudah ditemukan di

sekolah. Sekolah tidak menyimpan dokumentasi prestasi siswa dengan

baik. Beberapa prestasi ABK yang yang sempat terdokumentasi dari

beberap sumber, disajikan dalam foto-foto berikut ini:

Sumber : SLB Malinau, Kaltara, 2017.

Gambar 4.7. Para ABK Menerima Hadiah Kejuaraan Tingkat Sekolah

di SLB Malinau Kaltara

Page 85: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 76

Sumber: Radar Tarakan, 6 Mei 2017.

Gambar 4.8. ABK berprestasi dalam berbagai Lomba Seni dari Tarakan

di Tingkat Provinsi dan Nasional

Sumber : SLB Tanjung Selor, Kaltara 2016.

Gambar 4.9. ABK dari SLB Tanjung Selor Juara Harapan 2

pada Lomba Kreasi Daur Ulang di Tanjung Selor

Page 86: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 77

Sumber: SLB Tanjung Selor, Kaltara, 2016.

Gambar 4.8. ABK dari SLB Tanjung Selor Juara Harapan 2

Lomba Kreasi Daur Ulang di Tanjung Selor

Page 87: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB IV ANALISIS DATA Page 78

Sumber: SLB Malinau Kaltara, 2017.

Gambar 4.11. ABK dari SLB Malinau Mendapat Penghargaan

Sebagai Juara pada O2SN Provinsi Kaltara

Page 88: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I KOMITMEN DAN IMPLEMENTASI Page 77

BAB V KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI

A. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sekalipun pemerintah definitif baru terbentuk sejak tahun 2016, namun

komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terkait Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) sudah ada. Secara eksplisit, memang belum disebutkan tentang

ABK, namun arah kebijakan pemerintah yang tertuang dalam RPJMD Provinsi

Kalimantan Utara periode 2016-2021 telah memberi perhatian khusus terhadap

para penyandang disabilitas atau dalam pelaksanaannya bisa dikembangkan untuk

menyasar kepentingan para ABK. Hal ini terlihat dari adanya beberapa arah

kebijakan dan program dalam RPJMD yang biasa diarahkan untuk kepentingan

para ABK, yaitu :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan para penyandang cacat dan

trauma melalui Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

sebagai leading sector pelaksana Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi

(Dinsosnakertrans).

2. Peningkatan mutu pendidikan luar biasa di seluruh wilayah perkotaan,

pedalaman, pesisir dan perbatasan, meningkatkan kuantitas dan kualitas

sarana dan prasarana pendidikan luar biasa melalui program pendidikan luar

biasa sebagai leading sector pelaksana Dinas Pendidikan, Kebudayaan,

Pemuda dan Olahraga.

3. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan reproduksi dan

penyiapan kehidupan berkeluarga dengan program kesehatan reproduksi

remaja, sebagai leading sector Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

(DP3AP2KB).

4. Meningkatkan ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga melalui

program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan

tumbuh kembang anak, sebagai leading sector Dinas Pemberdayaan

Page 89: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I KOMITMEN DAN IMPLEMENTASI Page 78

Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana (DP3AP2KB).

Berangkat dari arah kebijakan dan program yang tertuang dalam RPJMD

tersebut, maka kepentingan para ABK bisa diperjuangkan. Masih ada beberapa

arah kebijakan dan program yang bisa dikembangkan untuk menyasar para ABK,

seperti misalnya kebijakan dan program yang terkait dengan kesehatan, sarana

dan prasarana, pengembangan SDM, dan sebagainya.

Komitmen dan kebijakan pemerintah yang secara khusus difokuskan

untuk penanganan dan pendampingan terhadap ABK sebagian sudah ada, namun

juga masih dan sebagian yang lainnya sedang dalam proses. Beberapa kebijakan

tersebut seperti:

1. Rancangan Peraturan Daerah tentang Perlindungan Anak.

2. Peraturan Gubernur tentang Anak Berkebutuhan Khusus (dalam proses).

3. Peraturan Daerah tentang Anak Berkebutuhan Khusus yang ada di setiap

kabupaten dan kota.

B. IMPLEMENTASI

Komitmen dan kebijakan pemerintah merupakan landasan awal untuk

mengimplementasikan semua program atau kegiatan yang berkaitan dengan

kebutuhan para ABK. Kebijakan yang dirancang secara eksplisit biasanya

cenderung memiliki daya lebih kuat dalam mendorong implementasi program di

lapangan. Namun kebijakan yang masih bersifat implisit, yaitu belum secara

tekstual menyebutkan kepentingan ABK, bukan berarti segala program dan

kegiatan terkait dengan kebutuhan para ABK tidak bisa dilaksanakan. Kebijakan

pemerintah yang bersifat umum sepanjang masih ada menyangkut kepentingan

kaum disabilitas, keluarga, dan anak-anak tersebut, masih dapat menjadi payung

dan memberikan peluang yang luas untuk memasukkan disain kegiatan-kegiatan

terkait kebutuhan ABK.

Selama ini komitmen pemerintah terhadap nasib para disabilitas

sebenarnya sudah cukup banyak dinyatakan. Memang belum terlihat masif.

Namun implementasi beberapa sarana dan prasarana yang ramah ABK sudah

Page 90: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I KOMITMEN DAN IMPLEMENTASI Page 79

mulai banyak ditemukan. Di bandara, di pelabuhan, di rumah sakit, di jalan dan

berapa tempat sosial lainnya sudah mulai tampak. Memang masih sangat perlu

ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Terutama usaha melibatkan para ABK

dalam berbagai event-event terbuka bersama-sama masyarakat masih sangat perlu

ditingkatkan.

Adanya berbagai permasalahan umum dan khusus yang selama ini

menjadi kendala dalam mengembangkan potensi ABK menuju kemandirian

sebagaimana dijelaskan dalam bab sebelumnya, menuntut adanya upaya lebih

fokus dan lebih serius. Kompetensi berbagai pihak yang berkepentingan terhadap

ABK ternyata masih sangat perlu ditingkatkan. Pemerintah harus bergerak lebih

cepat untuk meningkatkan kompetensi pihak-pihak yang memiliki pengaruh, yang

ada di lingkungan ABK, yaitu keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, para

pekerja sosial, dan para personil di lingkungan pemerintah itu sendiri. Diperlukan

upaya-upaya yang lebih responsif ABK terhadap semua pihak yang

berkepentingan tersebut.

Praktik-praktik yang telah berkembang di masyarakat baik yang bersifat

individual (keluarga) atau kelembagaan terkait kepedulian atau partisipasi

masyarakat terhadap para ABK, bisa diselaraskan dengan program-program yang

sedang dirancang atau sedang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Integrasi

partisipasi dengan menyatukan langkah pemerintah daerah, masyarakat, dan

keluarga ABK merupakan langkah terpadu yang kokoh. Tiga elemen ini bisa terus

dikembangkan sebagai pilar utama terpadu dalam rangka memperkuat

keberhasilan program yang memperjuangkan kepentingan ABK. Dengan konsep

terpadu seperti ini, maka bebannya menjadi semakin ringan. Karena semua

elemen bergandengan tangan dan bergerak bersama-sama maka upaya akan

terlihat semakin kuat dan hasilnya pun tentu akan lebih optimal ketimbang

bergerak sendiri-sendiri tidak terkoordinasi.

Page 91: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I KOMITMEN DAN IMPLEMENTASI Page 80

BAB VI PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil

simpulan seperti berikut:

1. Pembinaan ABK masih menghadapi banyak kendala, terutama

terkait dengan minimnya pemahaman yang benar tentang ABK,

dan lemahnya kompetensi SDM yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan memadai dalam membina ABK, baik itu yang berasal

dari anggota keluarga, masyarakat, pelaksana pembina /

pendamping ABK, dan aparat di lingkungan pemerintah daerah.

2. Persoalan lainnya yang masih menjadi kendala yaitu, SDM yang

bekerja untuk ABK secara kuantitas dan kualitas masih kurang,

belum ada pendataan khusus untuk ABK, terbatasnya fasilitas

umum untuk ABK, belum ada legalitas pembentukan sekolah

inklusi, belum terbentuknya forum / komunitas orang tua yang

memiliki ABK, masih kurangnya yayasan/lembaga yang

menangani ABK baik secara kualitas dan kuantitas, masih sangat

kurang dan tidak merata jumlah SLB, dan belum ada putera

daerah yang dikirim untuk mengikuti pendidikan bagi guru SLB.

3. Jumlah ABK di Kalimantan Utara cukup besar. Sebagian besar

belum memiliki akta kelahiran, dan masih banyak yang belum

mengenyam pendidikan formal.

4. Penanganan, pendampingan dan tanggungjawab terhadap ABK

sudah berjalan cukup baik, apakah di lingkungan pemerintah

daerah maupun masyarakat. Namun dipandang belum optimal

karena masih terkesan parsial, belum terkoordinasi dan

terintegrasi.

Page 92: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I KOMITMEN DAN IMPLEMENTASI Page 81

5. Komitmen dan kebijakan pemerintah terhadap penanganan dan

pembinaan ABK sudah cukup nyata. Namun kebijakan yang

bersifat eksplisit masih kurang.

6. Semua elemen masyarakat sudah terlibat dalam implementasi

penanganan dan pembinaan terhadap ABK namun belum

terintegrasi dan terkoordinasi menjadi satu kesatuan terpadu.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil pembahasan dalam profil ini, maka

direkomendasikan hal-hal seperti berikut:

1. Pemerintah membuka formasi tenaga pendidik/guru bagi SLB di

Provinsi Kalimantan Utara, sebanyak 100 orang dengan alokasi

20 orang per kabupaten/kota.

2. Pendataan ABK secara periodik dan berkelanjutan oleh instansi

teknis

3. Pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana SLB

4. Pembentukan sekolah inklusi

5. Pelatihan tenaga pendidik dan tenaga pendamping yang

menangani ABK

6. Pembentukan forum/komunitas orang tua yang memiliki ABK

7. Mendorong untuk terbentuknya lebih banyak yayasan yang

menangani ABK.

8. Mendorong untuk terbentuknya lebih banyak SLB di

Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara.

9. Pengiriman putera daerah untuk mengikuti pendidikan untuk

menjadi guru SLB.

10. Sosialisasi yang intens dan terus-menerus kepada masyarakat

tentang ABK dan penanganannya.

Page 93: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

Profil ABK Kalimantan Utara 2017

BAB I KOMITMEN DAN IMPLEMENTASI Page 82

11. Mengembangkan konsep penanganan dan pembinaan ABK

secara terpadu dengan melibatkan keluarga, masyarakat, dan

pemerintah secara terintegrasi dan terkoordinasi.

Page 94: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan

83

DAFTAR PUSTAKA

Hayani, dkk, 2016, Profil Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Sumatera

Barat, Kerjasama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Sumatera Barat.

Lalboe, dkk, 2014, Profil Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Tahun 2014,

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan, Kementerian Pemberdayaan erempuan dan Perlindungan Anak republik Indonesia

Royanto, dkk, 2016, Panduan Bina Diri Anak Berkebuthan Khusus

Bersumberdaya Masyarakat, 2016, Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021, Badan Perencana

Pembangunan Provinsi Kalimantan Utara. Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara 2016, diterbitkan

oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. Winarsih, dkk, 2016, Panduan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus

Bagi Pendamping (Orang Tua, Keluarga, dan Masyarakat, 2016 dan 2017, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Page 95: PROVINSI KALIMANTAN UTARA€¦ · Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara yang baru memasuki tahun ke 5 berjalan di tahun 2017, memiliki tugas berat dalam melaksanakan