BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

57
61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 1. Siklus I Proses pelaksanaan siklus I melalui empat tahapan, yakni: a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) observasi, dan d) refleksi. Penjelasannya masing- masing tahapan adalah sebagai berikut; a. Perencanaan Perencanaan tindakan siklus I dilakukan secara kolaborasi antara pengawas dan kepala sekolah serta guru. Hal-hal yang diupayakan pada tahap ini oleh semua pihak, antara lain: 1) Membuat rencana supervisi akademik. 2) Mempersiapkan cara melaksanakan supervisi akademik. 3) Menyusun alat analisis hasil pelaksanaan supervisi akademik. 4) Menyusun program umpan balik dan rencana tindak lanjut. 5) Menyusun instrumen yang dibutuhkan, seperti: a) lembar observasi untuk mengamati pendampingan pengawas terhadap kepala sekolah; b) lembar observasi untuk menilai kemampuan

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

1. Siklus I Proses pelaksanaan siklus I melalui empat

tahapan, yakni: a) perencanaan, b) pelaksanaan, c)

observasi, dan d) refleksi. Penjelasannya masing-

masing tahapan adalah sebagai berikut;

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan siklus I dilakukan secara

kolaborasi antara pengawas dan kepala sekolah serta

guru. Hal-hal yang diupayakan pada tahap ini oleh

semua pihak, antara lain:

1) Membuat rencana supervisi akademik.

2) Mempersiapkan cara melaksanakan supervisi

akademik.

3) Menyusun alat analisis hasil pelaksanaan

supervisi akademik.

4) Menyusun program umpan balik dan rencana

tindak lanjut.

5) Menyusun instrumen yang dibutuhkan, seperti:

a) lembar observasi untuk mengamati

pendampingan pengawas terhadap kepala

sekolah;

b) lembar observasi untuk menilai kemampuan

62

kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi

pembelajaran;

c) lembar observasi untuk menilai kemampuan guru

dalam merencanakan, melaksanakan dan

evaluasi pembelajaran;

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan, pelaksanaannya yaitu;

1) Pendampingan cara membuat perencanaan supervisi

akedemik

a) Pada tahap ini pengawas menjelaskan bahwa

sebelum kepala sekolah menyusun program

perencanaan supervisi akademik pengawas

meminta kepala sekolah binaan agar

mengidentifikasi masalah pembelajaran yang ada

di sekolahnya yang meliputi perangkat

pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian

pembelajaran oleh guru.

b) Kegiatan identifikasi dilakukan dengan diskusi

dibimbing oleh pengawas dengan kepala sekolah

dan guru.

c) Pengawas meminta kepala sekolah untuk

merangkum identifikasi masalah pembelajaran

dari hasil diskusi yang telah dilakukan.

d) Setelah identifikasi masalah dirangkum oleh

Kepala sekolah, pengawas meminta kepala

63

sekolah untuk membuat perencanaan supervisi

akademik dengan menggunakan pedoman

supervisi akademik yang meliputi indikator :

(1) Maksud dan tujuan supervisi akademik

(2) Jadwal pelaksanaan supervisi akademik

(3) Teknik supervisi akademik yang digunakan

(4) Pemberian umpan balik dan rencana tindak

lanjut.

e) Pengawas membimbing kepala sekolah berdiskusi

dengan guru dalam menentukan aspek-aspek

apa saja yang akan dimasukkan dalam

penyusunan perencanaan supervisi akademik

nanti, yang berisi tentang tujuan supervisi

akademik, jadwal supervisi, teknik serta

instrumen supervisi akademik yang digunakan.

2) Pendampingan cara melaksanakan supervisi

akademik.

a) Setelah Kepala sekolah dibimbing bagaimana

cara menyusun perencanaan supervisi akademik

dan perencanaan tersebut telah dibuat oleh

kepala sekolah, maka kepala sekolah diminta

untuk mensosialisasikan perencanaan supervisi

tersebut kepada guru yang akan disupervisi.

b) kepala sekolah diminta untuk membuat

kesepakatan bersama dengan guru maksimal 6

64

orang yang mewakili guru kelas 1 s/d 6 tentang

waktu dan aspek-aspek yang akan disupervisi.

c) Setelah ada kesepakatan Pengawas pembina

mengatakan bahwa kegiatan supervisi akademik

sudah bisa dilakukan kepala sekolah dengan

tahapan sebagai berikut: Pemeriksaaan

kelengkapan perangkat pembelajaran, Proses

pembelajaran, Penilaian Pembelajaran dengan

menggunakan instrumen yg telah ditentukan

sebelumnya.

d) Dengan pendampingan pengawas, kepala sekolah

diminta untuk mengidentifikasi masalah-masalah

yang terjadi selama proses supervisi akademik

berlangsung.

e) Kepala sekolah diminta untuk mendeskripsikan

hasil praktik supervisi akademik yang telah

dilaksanakan.

3) Pembimbingan cara menganalisis hasil pelaksanaan

supervisi akademik

a) Pengawas mendampingi kepala sekolah

bagaimana cara menganalisis hasil supervisi

akademik untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan guru yang telah disupervisi, meliputi

perencanaan pembelajaran apakah sudah sesuai

dengan petunjuk yang diberikan serta

kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran.

65

b) Kepala sekolah diminta untuk

merangkum/menyimpulkan hasil analisis yang

sudah dilakukan terhadap 3 aspek di atas.

c) Kepala sekolah diminta untuk membuat laporan

hasil analisis dan evaluasi dalam bentuk

rangkuman hasil identifikasi masalah

pelaksanaan supervisi akademik.

d) Kepala sekolah diminta untuk menyusun

rekapitulasi hasil pelaksanaan supervisi

akademik.

4) Pembimbingan cara memberikan umpan

balik/Feedback dan Rencana Tindak Lanjut.

a) Melalui pendampingan pengawas, kepala sekolah

diminta untuk menyusun rencana pemberian

umpan balik dan tindak lanjut terhadap guru

yang disupervisi.

b) Pengawas menjelaskan langkah-langkah

penyusunan perencanaan umpan balik dan RTL.

c. Observasi Observasi dilakukan oleh penulis sejak awal

hingga akhir kegiatan yang dilaksanakan oleh

pengawas, kepala sekolah, dan guru. Berdasarkan

hasil observasi diperoleh beberapa catatan serta hasil

penilaian terhadap kemampuan masing-masing.

Beriktu ini ringkasnya hasil catatan dan penilaian

tersebut.

66

Pengamatan yang dilaksanakan terhadap

Pengawas Sekolah didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 1 Hasil Observasi terhadap Pengawas Sekolah Siklus I

No.

Komponen yang Dinilai

Nilai

1 2 3 4

1 Pendampingan menyusun tujuan melaksanakan supervisi

2 Membimbing penyusunan jadwal supervisi kepala sekolah

3 Membimbing teknik supervisi yang digunakan kepala sekolah

4 Membimbing instrument supervisi yang digunakan

5 Memeriksa kelengkapan dokumen supervisi

6 Mendampingi kegiatan supervisi kepala sekolah

7 Memberikan masukan saat pelaksanaan supervisi

8 Membimbing cara menganalisis hasil supervisi

9 Membimbing tindak lanjut hasil supervisi

10 Memeriksa dokumen hasil supervisi kepala sekolah

Jumlah 8 9 12 Nilai 29/40 x 100 = 72,5

67

Demikian halnya pelaksanaan supervisi yang

dilaksanakan terhadap kepala sekolah diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 2 Hasil Observasi terhadap Kepala Sekolah Siklus I

No.

Komponen yang Dinilai

Nilai

1 2 3 4

1 Kemampuan menyusun tujuan supervisi

2 Kemampuan merencanakan jadwal supervisi

3 Kemampuan memilih teknik supervisi

4 Kemampuan menyusun instrument supervisi

5 Kemampuan dalam melaksanakan supervisi

6 Kemampuan menganalisis hasil supervisi

7 Kemampuan membuat rangkuman hasil supervisi

8 Kemampuan menentukan tindak lanjut supervisi

9 Kemampuan menyusun laporan supervisi

10 Kemampuan berkonsultasi dengan pengawas

Jumlah 1 6 12 8 Nilai 27/40 x 100 = 67,5

Sedangkan hasil pelaksanaan supervisi kepala

sekolah terhadap guru pada siklus I adalah sebagai

berikut:

68

1) Hari Mustakim memulai pembelajaran dengan

sebuah rencana yang terdiri atas komponen-

komponen berikut: (1) standar kompetensi, (2)

kompetensi dasar, (3) indikator hasil belajar, (4)

tujuan pembelajaran, (5) materi pokok, (6) model

pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), (7)

langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (8) alat dan

sumber pembelajaran, dan (9) penilaian

pembelajaran. Untuk komponen 1, 2, 3, dan 4

sudah ditentukan dengan baik. Oleh sebab itu yang

bersangkutan dinilai mampu memenuhi tuntutan

komponen ini. Untuk komponen materi pokok,

dinilai kurang memenuhi tuntutan tujuan

pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran

(pendekatan, metode, dan teknik), sudah dilakukan,

meski akurasinya untuk mencapai tujuan

pembelajaran masih diragukan. Setelah dalam

menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dinilai

kurang mampu mengaktualisasikan karakter,

tahapan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Demikian pula dalam penilaian pembelajaran, tidak

mencantum prosedur dan pedoman penilaian yang

jelas, kriteria yang tepat untuk menentukan batas

minimal tuntas. Lebih jelasnya catatan dan hasil

penilaian itu tertuang pada tabel 3. observasi

berikut.

69

Tabel 3 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

Hari Mustakim pada siklus I

No.

Komponen yang Dinilai

Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √ 6 Rumusan Model Pembelajaran

(Pendekatan, Metode, Teknik) √

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 27 Rata-rata Nilai 3

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

Selain itu, kemampuan yang bersangkutan pun

dalam melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi, dan

menindaklanjuti hasilnya pun dinilai secara objektif.

Ada beberapa catatan penting terkait dengan hasil

observasi terhadap substansi tersebut, yakni sebagai

berikut.

70

2) Dalam pembelajaran guru masih mendominasi. Hal

ini mungkin karena sudah terbiasa gaya

mengajarnya seperti. Kemungkinan lainnya, yang

bersangkutan sepertinya belum terbiasa dengan

langkah-langkah membelajarkan siswa berdasarkan

model pembelajaran yang dipilihnya. Oleh karena,

kurang terjadi proses pembentukan karakter siswa,

seperti yang diharapkan. Demikian pun dalam

membelajarkan siswa pada eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi, sepertinya terlewati begitu saja

dengan kebiasaan fokus pada penyajian materi ajar.

3) Evaluasi

pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana,

meski tidak ditentukan dalam rencana tersebut

bahwa prosedur penilaiannya menggunakan

prosedur penilaian hasil belajar. Hasil evaluasi yang

menunjukkan kemampuan siswa setelah mengikuti

pembelajaran tidak dinilai berdasarkan pedoman

dan kriteria yang jelas. Oleh karena itu, sulit untuk

menentukan nilai akhir yang diperoleh siswa sebagai

bukti kemampuannya dalam memenuhi setiap

tuntutan pembelajaran.

4) Hasil belajar siswa

yang menunjukkan tingkat keberhasilan

pengelolaan proses pembelajaran, saat itu tidak

sempat ditindaklanjuti yang disebabkan oleh waktu

71

pembelajaran sudah berakhir. Untuk mengetahui

hal ini, yang bersangkutan bersepakat dengan

penulis akan menganalisisnya pada saat refleksi.

Lebih jelasnya mengenai nilai yang diberikan

penulis pada saat observasi terhadap setiap substansi

di atas, tertuang dalam tabel 4 berikut.

Tabel 4 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran,

Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Hari Mustakim pada siklus I

No. Kemampuan yang Dinilai

Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √

10 Pemanfaatan waktu dalam setiap kegiatan

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 31 Rata-rata Nilai 2,38

Keterangan:

72

Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

2) Tanti Endarwanti, dalam mengelola proses

pembelajaran diawali dengan sebuah rencana yang

terdiri atas komponen-komponen berikut: (1) standar

kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) indikator hasil

belajar, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pokok, (6)

model pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik),

(7) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (8) alat dan

sumber pembelajaran, dan (9) penilaian pembelajaran.

Dalam merumuskan komponen 1, 2, 3, dan 4, yang

bersangkutan dinilai cukup mampu. Lain halnya

dengan komponen materi pokok, kurang mampu

dirumuskan dalam uraian yang jelas, serta kurang

disertai contoh yang konkret. Demikian pun dalam

pemilihan model pembelajaran (pendekatan, metode,

dan teknik), sepertinya antara pendekatan, metode, dan

teknik kurang sesuai. terlebih lagi bila dikaitkan

dengan tujuan pembelajaran, karakter yang diinginkan,

dan karakteristik siswa. Selain itu, dalam komponen

langkah-langkah pembelajaran dinilai kurang

mengakomodir proses belajar siswa pada tahapan

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Komponen

73

lainnya yang dinilai masih kurang direncanakan

dengan baik, yaitu teknis penilaian. Adapun hasil

penilaian komponen-komponen tersebut secara

keseluruhan, seperti tertuang pada tabel 5 berikut.

Tabel 5 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

Tanti Endarwanti siklus I

No.

Komponen yang Dinilai

Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √ 6 Rumusan Model Pembelajaran

(Pendekatan, Metode, Teknik) √

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 20 Rata-rata Nilai 2,22

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

Substansi lainnya yang dinilai dari kemampuan

Tanti Endarwati, yaitu dalam melaksanakan

pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti

74

hasilnya. Ada beberapa catatan penting terkait dengan

hasil observasi terhadap substansi tersebut, yakni

sebagai berikut. Pelaksanaan pembelajaran masih

berfokus pada penyajian materi ajar. Padahal model

pembelajaran yang digunakan lebih menitikberatkan

pada aktivitas belajar siswa. Pemberdayaan siswa

dalam mengeksplorasi, mengelaborasi, dan

mengkonfirmasi kurang mendapat perhatian yang

serius. Hal ini lebih disebabkan oleh kebiasaan

sebelumnya, di mana pusat belajar siswa pada guru

bukan pada proses mandiri dan kerjasasama. Tidak

heran kalau kemudian siswa hanya duduk, dengar,

catat, dan hafalkan (DDCH) bukan CBSA (ke cara

belajar siswa aktif).

Evaluasi pembelajaran hanya dilaksanakan di

akhir pembelajaran. Di awal pembelajaran tidak ada

evaluasi. Itu sebabnya kemajuan siswa dalam belajar

kurang terukur. Paling tidak dengan adanya tes awal

dan tes akhir, tingkat kemajuannya dapat diketahui.

hasil belajar siswa di akhir pembelajaran tidak sempat

ditindaklanjuti, karena waktu lebih banyak tersita

untuk penyajian meteri ajar. Itu sebabnya untuk

menentukan upaya tindak lanjut yang tepat, harus

menunggu hasil refleksi.

75

Untuk mengetahui nilai kemampuan yang

bersangkutan terkaitan dengan setiap indikator di atas,

dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Tabel 6 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran,

Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Tanti Endarwanti siklus I

No. Indikator Kemampuan yang Dinilai

Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √

10 Pemanfaatan waktu dalam setiap kegiatan

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 29 Rata-rata Nilai 2,15

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

76

Nilai 4 : Mampu

3) Tri Puji Lestari, mengawali pengelolaan proses

pembelajaran dari sebuah rencana yang terdiri atas

komponen-komponen berikut: (1) standar kompetensi,

(2) kompetensi dasar, (3) indikator hasil belajar, (4)

tujuan pembelajaran, (5) materi pokok, (6) model

pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), (7)

langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (8) alat dan

sumber pembelajaran, dan (9) penilaian pembelajaran.

Untuk komponen 1, 2, 3, dan 4, sudah dirumuskan

dengan baik. Oleh karena itu, yang bersangkutan

dinilai mampu merumuskan keempat komponen

tersebut. Berbeda dengan komponen materi pokok,

yang bersangkutan dinilai kurang mampu. Harusnya

komponen ini dirumuskan dalam uraian yang jelas,

yang disertai contoh konkret untuk memudahkan

pemahaman siswa. Sama halnya dengan

mengupayakan komponen model pembelajaran

(pendekatan, metode, dan teknik), alat dan sumber

pembelajaran, serta penilaian pembelajaran, yang

bersangkutan dinilai kurang mampu. Lebih jelasnya

mengenai hasil penilaian penulis terhadap komponen-

komponen tersebut dituangkan pada tabel 7 berikut.

77

Tabel 7 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

Tri Puji Lestari siklus I

No. Komponen yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √ 6 Rumusan Model Pembelajaran

(Pendekatan, Metode, Teknik) √

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 22 Rata-rata Nilai 2,44

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

Selain menilai kemampuannya dalam

merencanakan pembelajaran, penulis pun menilai

kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran,

mengevaluasi, dan menindaklanjuti hasilnya. Beberapa

78

catatan penting yang dapat direkomendasikan untuk

memperkuat hasil penilaian tersebut, yakni sebagai

berikut. Fokus pembelajaran masih pada materi ajar,

bukan pada siswa supaya belajar mengalami sendiri,

baik secara individu maupun kelompok. Di mana

kegiatan belajar siswa pada tahap eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi, tidak diketahui. Hal ini karena

pelaksanaan pembelajaran kurang berpedoman pada

rencana. Tidak tampak antarsiswa saling belajar,

sebagaimana model pembelajaran yang diupayakan

yang bersangkutan.

Evaluasi pembelajaran hanya dilaksanakan di

akhir pembelajaran. Di awal pembelajaran tidak ada

evaluasi. Itu sebabnya kemajuan siswa dalam belajar

kurang terukur. Paling tidak dengan adanya tes awal

dan tes akhir, tingkat kemajuannya dapat diketahui.

Hasil belajar siswa di akhir pembelajaran tidak sempat

ditindaklanjuti, karena waktu lebih banyak tersita

untuk penyajian meteri ajar. Itu sebabnya untuk

menentukan upaya tindak lanjut yang tepat, terpaksa

harus menunggu hasil refleksi.

Bertolak dari beberapa catatan di atas, penulis

memberikan penilaian terhadap kemampuan yang

bersangkutan, seperti tertuang pada tabel 8 berikut.

79

Tabel 8 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran,

Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Tri Puji Lestari siklus I

No.

Indikator Kemampuan yang Dinilai

Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √ 10 Pemanfaatan waktu dalam setiap

kegiatan √

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 28 Rata-rata Nilai 2,15

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

80

4) Nia Mayasari, dalam menyusun rencana pembelajaran,

berpatokan pada ketentuan umum tentang komponen-

komponen rencana pembelajaran beorientasi KTSP,

yang sekurang-kurangnya terdiri atas komponen: (1)

standar kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) indikator

hasil belajar, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pokok,

(6) model pembelajaran (pendekatan, metode, dan

teknik), (7) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (8)

alat dan sumber pembelajaran, dan (9) penilaian

pembelajaran. Dari kesembilan komponen tersebut,

empat komponen dinilai sudah benar, yakni komponen

1, 2, 3, dan 4. Sementara itu dalam merumuskan

komponen materi pokok, komponen model

pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik),

komponen langkah-langkah pembelajaran, komponen

alat dan sumber pembelajaran, komponen penilaian

pembelajaran, yang bersangkutan dinilai kurang

mampu. Adapun hasil penilaian penulis terhadap

kemampuannya dalam merumuskan komponen-

komponen tersebut dituangkan pada tabel 9 berikut.

81

Tabel 9 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

Nia Mayasari siklus I

No. Komponen yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √ 6 Rumusan Model Pembelajaran

(Pendekatan, Metode, Teknik) √

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 23 Rata-rata Nilai 2,55

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

Kemampuan lainnya yang turut dinilai dari yang

bersangkutan, yakni kemampuan melaksanakan

pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti

hasilnya. Ada sejumlah catatan penting untuk

dijadikan bahan pertimbangan penilaian dan refleksi

82

atas kemampuan yang bersangkutan, seperti tertuang

pada tabel berikut. Pembelajaran masih berpusat pada

guru dan materi ajar bukan pada siswa untuk

mengalami segala ketentuan yang diinginkan dalam

pembelajaran. Ketiga tahapan penting dalam proses

tersebut, seperti halnya eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi, sama sekali tidak disentuh.

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran dilakukan

hanya di akhir. Padahal dalam rencana disebutkan

akan dilakukan penilaian proses (di awal) dan penilaian

hasil (di akhir). Oleh karena itu, kemajuan siswa sulit

diukur. Hasil evaluasi yang menunjukkan keberhasilan

pengelolaan proses pembelajaran tidak segera

ditindaklanjuti, yang disebabkan oleh ruang waktunya

yang tidak tersedia. Itu sebabnya untuk menentukan

upaya tindak lanjut yang tepat, terpaksa harus

menunggu hasil refleksi.

Guna melengkapi catatan di atas, pada tabel 10

disajikan hasil penilaian penulis pada saat

mensupervisi yang bersangkutan terkait dengan

substansi di atas.

83

Tabel 10 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran,

Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Nia Mayasari siklus I

No. Indikator Kemampuan yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √ 10 Pemanfaatan waktu dalam setiap

kegiatan √

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh √

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran √

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa √

Jumlah Nilai 26 Rata-rata Nilai 2,00

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

84

5) Pipik Nuryati, dalam mengawali proses

pembelajaran, tidak jauh berbeda dengan guru yang

lainnya. Yang bersangkutan mengawalinya dari

sebuah rencana, yang di dalamnya terdapat

beberapa komponen berikut: (1) standar kompetensi,

(2) kompetensi dasar, (3) indikator hasil belajar, (4)

tujuan pembelajaran, (5) materi pokok, (6) model

pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), (7)

langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (8) alat dan

sumber pembelajaran, dan (9) penilaian

pembelajaran. Kemampuannya dalam hal ini sama

halnya dengan guru lain, baru pada beberapa

komponen seperti komponen 1, 2, 3, dan 4. Dalam

komponen lainnya, seperti komponen materi pokok,

komponen model pembelajaran (pendekatan,

metode, dan teknik), alat dan sumber pembelajaran,

serta penilaian pembelajaran, dinilai kurang

mampu. Atas dasar itu, penulis memberikan

penilaian sebagaimana tertuang pada tabel 11

berikut.

85

Tabel 11 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

Pipik Nuryati siklus I

No. Komponen yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √

6 Rumusan Model Pembelajaran (Pendekatan, Metode, Teknik)

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 21 Rata-rata Nilai 2,33

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

Selain itu, yang bersangkutan pun masih dinilai

kurang mampu mengimplementasikan setiap langkah

kegiatan berdasarkan pada model pembelajaran yang

dipilihnya untuk menyiasati siswa agar belajar lebih

bermakna dan berhasil mencapai tujuan yang

diinginkan. Untuk memperkuat hasil penilaian

86

tersebut, berikut ini disertakan beberapa catatan

penting yang dibuat penulis pada saat melaksanakan

observasi. Implementasi langkah kegiatan yang sudah

direncanakan berdasarkan tuntutan model

pembelajaran tertentu, tidak tampak sama sekali, baik

pada tahapan eksplorasi, elaborasi, maupun

konfirmasi. Demikian pun dengan proses pembentukan

karakter yang diinginkan, terisolir oleh karena fokus

pada sajian materi ajar. Guru sebagai pusat belajar,

tampak lebih dominan daripada siswa mengalami

proses belajar yang sesungguhnya.

Kegiatan evaluasi pembelajaran lebih ditujukan

pada pengukuran aspek kognitif ketimbang aspek

afektif dan psikomotor. Padahal ketiga ranah ini

merupakan target bidikan setiap kali proses

pembelajaran di kelas. Kegiatan ini pun hanya

dilakukan di akhir pembelajaran. Sementara di awal

pembelajaran, tidak dilakukan. Oleh karena itu, sulit

ditentukan tingkat kemajuan yang sudah dicapai siswa,

karena tidak ada pembanding. Hasil evaluasi yang

merupakan bukti keberhasilan proses pembelajaran

yang telah berlangsung, belum sempat mendapatkan

perhatian, karena waktu sudah tidak memungkinkan.

Apalagi sampai pada upaya menindaklanjutinya. Jika

demikian, upaya tindak lanjut ke depan belum dapat

87

diketahui karena untuk itu terpaksa harus menunggu

hasil refleksi.

Bertolak dari catatan di atas, kepada yang

bersangkutan, penulis memberikan nilai seperti

tertuang pada tabel 12 berikut.

Tabel 12 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran,

Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Pipik Nuryati siklus I

No. Indikator Kemampuan yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √

10 Pemanfaatan waktu dalam setiap kegiatan

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 27 Rata-rata Nilai 2,07

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

88

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

6) Jumiat, mengawali pengelolaan proses

pembelajaran dari sebuah rencana yang terdiri atas

komponen-komponen berikut: (1) standar

kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) indikator hasil

belajar, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pokok,

(6) model pembelajaran (pendekatan, metode, dan

teknik), (7) langkah-langkah kegiatan pembelajaran,

(8) alat dan sumber pembelajaran, dan (9) penilaian

pembelajaran. Untuk komponen 1, 2, 3, dan 4,

sudah dirumuskan dengan baik. Oleh karena itu,

yang bersangkutan dinilai mampu merumuskan

keempat komponen tersebut. Berbeda dengan

komponen materi pokok, yang bersangkutan dinilai

kurang mampu. Harusnya komponen ini

dirumuskan dalam uraian yang jelas, yang disertai

contoh konkret untuk memudahkan pemahaman

siswa. Sama halnya dengan mengupayakan

komponen model pembelajaran (pendekatan,

metode, dan teknik), alat dan sumber pembelajaran,

serta penilaian pembelajaran, yang bersangkutan

dinilai kurang mampu. Lebih jelasnya mengenai

hasil penilaian penulis terhadap komponen-

komponen tersebut dituangkan pada tabel 13

89

berikut.

Tabel 13 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

Jumiat siklus I

No. Komponen yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √

6 Rumusan Model Pembelajaran (Pendekatan, Metode, Teknik)

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 22 Rata-rata Nilai 2,44

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

Selain menilai kemampuannya dalam

merencanakan pembelajaran, penulis pun menilai

kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran,

mengevaluasi, dan menindaklanjuti hasilnya. Beberapa

catatan penting yang dapat direkomendasikan untuk

memperkuat hasil penilaian tersebut, yakni sebagai

90

berikut. Fokus pembelajaran masih pada materi ajar,

bukan pada siswa supaya belajar mengalami sendiri,

baik secara individu maupun kelompok. Dimana

kegiatan belajar siswa pada tahap eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi, tidak diketahui. Hal ini karena

pelaksanaan pembelajaran kurang berpedoman pada

rencana. Tidak tampak antarsiswa saling belajar,

sebagaimana model pembelajaran yang diupayakan

yang bersangkutan.

Evaluasi pembelajaran hanya dilaksanakan di

akhir pembelajaran. Di awal pembelajaran tidak ada

evaluasi. Itu sebabnya kemajuan siswa dalam belajar

kurang terukur. Paling tidak dengan adanya tes awal

dan tes akhir, tingkat kemajuannya dapat diketahui.

Hasil belajar siswa di akhir pembelajaran tidak sempat

ditindaklanjuti, karena waktu lebih banyak tersita

untuk penyajian meteri ajar. Itu sebabnya untuk

menentukan upaya tindak lanjut yang tepat, terpaksa

harus menunggu hasil refleksi.

Berangkat dari beberapa catatan di atas, penulis

memberikan penilaian terhadap kemampuan yang

bersangkutan, seperti tertuang pada tabel 14 berikut.

91

Tabel 14 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran,

Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Jumiat siklus I

No. Indikator Kemampuan yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √ 10 Pemanfaatan waktu dalam setiap

kegiatan √

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 30 Rata-rata Nilai 2,30

Keterangan: Nilai 1 : Tidak Mampu

Nilai 2 : Kurang Mampu

Nilai 3 : Cukup Mampu

Nilai 4 : Mampu

4) Refleksi Dalam merefleksi hasil pelaksanaan tindakan

siklus I, penulis, kepala sekolah beserta guru-guru dan

92

pengawas melaksanakan diskusi. Melalui upaya ini

diperoleh suatu kesepakatan mengenai keberhasilan

dan kegagalan siklus I serta upaya untuk mengatasi

agar tidak timbul kegagalan pada hal yang sama di

siklus II. Adapun mengenai hal itu, yakni sebagai

berikut.

· Setelah siklus I berlangsung, banyak arahan

pendampingan yang diberikan pengawas terhadap

kepala sekolah, namun dalam pelaksanaannya kepala

sekolah belum dapat menerapkannya dengan baik,

salah satunya adalah dalam memilih metode supervisi

yang tepat. Namun kepala sekolah sudah berusaha

yang terbaik dalam melaksanakan supervisi

pembelajaran.

· Suatu hal yang masih dipandang kurang baik dan

ini merupakan kegagalan dari siklus I, yakni kurang

berhasil meningkatkan kemampuan guru dalam

menumbuhkembangkan karakter yang diinginkan, baik

pada saat eksplorasi, elaborasi, maupun konfirmasi.

Hal ini dapat terjadi karena kebiasaan guru dan siswa

dalam kegiatan pembelajaran sebelumnya masih

dibawa ke kegiatan pembelajaran siklus I. Itu

sebabnya, aktivitas belajar siswa kurang

mencerminkan karakter model pembelajaran yang

dipilih oleh masing-masing guru SD Negeri 1 Prigi. Sisi

lainnya yang kurang direncanakan dengan baik oleh

93

masing-masing guru, yaitu komponen materi pokok

pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran, dan

teknis penilaian pembelajaran. Demikian pun dalam

efektivitas waktu, perlu dipertimbangkan agar jangan

sampai terjadi lebih banyak digunakan untuk penyajian

materi ajar, sehingga kegiatan-kegiatan lainnya yang

sama pentingnya kurang difasilitasi waktu yang

memadai. Akibat dari persoalan ini, sebagian besar

siswa hasil belajarnya kurang mencapai target (dalam

hal ini nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari

mata pelajaran yang sudah ditentukan sekolah).

Tabel 15. Tabel Perolehan skor hasil observasi pada siklus I

A B A B A B A B A B A B

72,5 67,5 2,44 2,30 2,33 2,07 2,22 2,15 2,44 2,15 3,00 2,38 2,55 2,00

KeteranganA : Kemampuan merencanakan pembelajaranB : Kemampuan melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran

Guru KelasPengawas

Kepala Sekolah 1 2 3 4 5 6

Untuk mempertahankan dan meningkatkan

keberhasilan siklus I, maka pada siklus II

direncanakan tindakan sebagai berikut.

a. Pengawas bersama kepala sekolah memperbaiki

tujuan supervisi, membimbing kepala sekolah

menyusun jadwal supervisi, dan membimbing

94

kepala sekolah dalam menyusun instrumen.

b. Pengawas memberikan pendampingan saat

pelaksanaan supervisi dan memberi masukan saat

pelaksanaan supervisi.

2. Siklus II Seperti halnya proses pelaksanaan siklus I, pada

siklus II pun menempuh beberapa tahapan berikut: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

refleksi. Untuk mendeskripsikan aktivitas pelaksana

tindakan dan subjek, serta aktivitas pengamat untuk

mendapatkan data yang diharapkan, perlu dibuat

deskripsinya, yakni sebagai berikut.

1) Perencanaan

Dalam merencanakan tindakan siklus II, peneliti,

guru, dan pengawas bersandar pada hasil refleksi

siklus I. Adapun hasilnya, meliputi:

(1) Supervisi kelas pada siklus II harus ditujukan pada

upaya pemulihan pemahaman kepala sekolah dalam

melaksanakan supervisi terhadap guru, terutama

terkait dengan beberapa komponen perencanaan

pelaksanaan supervisi maupun tahapan-tahapan

penting dalam melaksanakan supervisi dengan teknik

yang tepat. Dalam rangka itu, penulis sebagai peneliti

merencanakan tindakan sebagai berikut:

95

a) Berusaha meningkatkan pemahaman kepala sekolah

terhadap beberapa komponen supervisi pembelajaran

serta dokumennya, sehingga tujuan supervisi dapat

tercapai. Untuk itu, peneliti mengalokasikan waktu

khusus. Untuk memudahkan pamahaman kepala

sekolah, maka dibuatlah beberapa contoh rumusan

komponen tersebut yang didasarkan pada ketentuan

model supervisi yang dipilih.

b) Lebih bersahabat, baik dengan pengawas dan kepala

sekolah berusaha secara sungguh-sungguh

memenuhi setiap hal yang direncanakan.

2) Pelaksanaan

Setelah menyusun perencanaan berdasarkan

kekurangan siklus I sebelumnya, maka kegiatan kepala

sekolah dilanjutkan dengan melaksanakan observasi

kelas pada 6 guru kelas yang disupervisi untuk

mengetahui kompetensi guru kelas tersebut dalam

meyajikan pembelajaran. Pelaksanaan observasi kelas

yang dilakukan yaitu :

a) Pendahuluan.

Pada bagian ini 6 guru kelas yang disupervisi

membuka pelajaran dengan baik dan

memberitahukan kompetensi yang akan dicapai,

alokasi waktu 2 x 35 menit.

96

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti 6 guru kelas yang disupervisi

tampak menguasai materi dan menjelaskan

kepada siswa dengan bahasa yang baik sehingga

siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran,

kegiatan dilakukan dengan situasi yang ramah,

tenang. Metode yang digunakan sangat bervariasi

seperti tanya jawab, diskusi dan ada beberapa

siswa yang mau maju untuk menjelaskan materi

yang dipelajari. Bagian kegiatan inti ini 6 guru

kelas yang disupervisi telah menerapkan

beberapa saran dari kepala sekolah sebelumnya.

Pada kegiatan pembelajaran nampak ada proses

eksplorasi, elaborasi dan komfirmasi dimana 6

guru kelas yang disupervisi juga menyampaikan

penilaian ketercapaian tujuan pembelajaran dan

guru menutup pembelajaran sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan di dalam RPP.

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran 6 guru kelas yang

disupervisi memberikan bimbingan arahan untuk

membuat rangkuman hasil pembelajaran dan

memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya.

2) Analisis Hasil Supervisi Akademik

Dalam tahap ini kepala sekolah melakukan

analisis hasil pelaksanaan supervisi akademik tahap

97

dua untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

guru yang di supervisi sebagai acuan untuk

memberikan umpan balik. Dalam hal ini, setelah

kegiatan supervisi maka kepala sekolah melanjutkan

kegiatanya yaitu dengan melakukan analisis hasil

supervisi akademik dengan menggunakan

instrumen yang telah disiapkan sebelumnya.

3) Observasi Berdasarkan catatan dan penilaian observer,

diperoleh gambaran seperti tabel berikut;

98

Tabel 16 Hasil Observasi terhadap Pengawas Sekolah Siklus II

No Komponen yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Pendampingan menyusun tujuan melaksanakan supervisi

2 Membimbing penyusunan jadwal supervisi kepala sekolah

3 Membimbing teknik supervisi yang digunakan kepala sekolah

4 Membimbing instrument supervisi yang digunakan

5 Memeriksa kelengkapan dokumen supervisi

6 Mendampingi kegiatan supervisi kepala sekolah

7 Memberikan masukan saat pelaksanaan supervisi

8 Membimbing cara menganalisis hasil supervisi

9 Membimbing tindak lanjut hasil supervisi

10 Memeriksa dokumen hasil supervisi kepala sekolah

Jumlah 9 28 Nilai 37/40 x 100 = 92,5

Demikian halnya dengan pengawasan

pelaksanaan supervisi yang dilaksanakan terhadap

kepala sekolah diperoleh hasil sebagai berikut:

99

Tabel 17 Hasil Observasi terhadap Kepala Sekolah Siklus II

No.

Komponen yang Dinilai

Nilai 1 2 3 4

1 Kemampuan menyusun tujuan supervisi

2 Kemampuan merencanakan jadwal supervisi

3 Kemampuan memilih teknik supervisi

4 Kemampuan menyusun instrument supervisi

5 Kemampuan dalam melaksanakan supervisi

6 Kemampuan menganalisis hasil supervisi

7 Kemampuan membuat rangkuman hasil supervisi

8 Kemampuan menentukan tindak lanjut supervisi

9 Kemampuan menyusun laporan supervisi

10 Kemampuan berkonsultasi dengan pengawas

Jumlah 12 24 Nilai 36/40 x 100 = 90

Sedangkan kinerja guru dengan adanya

pendampingan pengawas terhadap pelaksanaan

supervisi pembelajaran yang dilaksanakan kepala

sekolah pada siklus II adalah sebagai berikut:

a) Saudara Hari Mustakim, tercatat tidak lagi mengalami

kesulitan dalam merumuskan beberapa komponen

rencana pembelajaran. Meningkatnya kemampuan

100

yang bersangkutan dalam memenuhi setiap komponen

rencana pembelajaran, diikuti dengan meningkatnya

nilai yang diberikan observer dan penulis, seperti pada

tabel berikut ini;

Tabel 18 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

Hari Mustakim siklus II

No.

Komponen yang Dinilai

Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √

6 Rumusan Model Pembelajaran (Pendekatan, Metode, Teknik)

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 31 Rata-rata Nilai 3,44

Selain itu, kemampuan yang bersangkutan pun

dalam melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi, dan

menindaklanjuti hasilnya pun dinilai mengalami

peningkatan. Lebih lengkapnya seperti tabel berikut ini;

101

Tabel 19 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran,

Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Hari Mustakim siklus II

No. Kemampuan yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √

10 Pemanfaatan waktu dalam setiap kegiatan

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 44 Rata-rata Nilai 3,38

b) Tanti Endarwanti, berdasarkan catatan dari observer

dan penulis dinyatakan tidak lagi mengalami

kesulitan dalam merumuskan beberapa komponen

rencana pembelajaran, yang sebelumnya diketahui

kurang mampu dipenuhinya. Atas dasar itu, nilai

kemampuannya dalam memenuhi tuntutan tersebut

dan komponen lainnya dinilai mengalami

102

peningkatan. Seperti terlihat pada tabel dibawah ini;

Tabel 20 Penilaian Kemampuan Merencanakan

Pembelajaran Tanti Endarwanti siklus II

No. Komponen yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √

6 Rumusan Model Pembelajaran (Pendekatan, Metode, Teknik)

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 26 Rata-rata Nilai 2,88

Substansi lainnya yang dinilai dari kemampuan

Tanti Endarwanti, yaitu dalam melaksanakan

pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti

hasilnya. Dalam memenuhi tuntutan ini, pada siklus

II yang bersangkutan tercatat tidak lagi mengalami

kesulitan. Atas dasar itu, observer dan penulis

memberikan nilai lebih dari sebelumnya.

103

Tabel 21 Penilaian Kemampuan Melaksanakan

Pembelajaran, Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Tanti Endarwanti siklus II

No. Indikator Kemampuan yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √

10 Pemanfaatan waktu dalam setiap kegiatan

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 35 Rata-rata Nilai 2,69

c) Tri Puji Lestari, tercatat mengalami peningkatan

kemampuan dalam memenuhi beberapa komponen

rencana pembelajaran, yang mana sebelumnya

(pada siklus I) dinilai kurang mampu. Atas dasar itu,

observer dan penulis meningkatkan nilai

kemampuannya. Demikian pun dalam

mempertahankan kemampuannya dalam memenuhi

tuntutan komponen lainnya yang dinilai sudah

104

benar.

Tabel 22 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran Tri Puji Lestari siklus II

No. Komponen yang Dinilai

Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √

6 Rumusan Model Pembelajaran (Pendekatan, Metode, Teknik)

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 26 Rata-rata Nilai 2,88

Seiring dengan meningkatnya penilaian di atas,

observer dan penulis meningkatkan pula nilai

kemampuan yang bersangkutan dalam

melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi, dan

menindaklanjuti hasilnya.

105

Tabel 23 Penilaian Kemampuan Melaksanakan

Pembelajaran, Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Tri Puji Lestari siklus II

No. Indikator Kemampuan yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √

10 Pemanfaatan waktu dalam setiap kegiatan

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 39 Rata-rata Nilai 3

d) Nia Mayasari, tidak tercatat lagi kurang mampu

memenuhi beberapa komponen rencana

pembelajaran. Bahkan berdasarkan hasil penilaian

observer dan penulis, nilai beberapa komponen

tersebut meningkat.

106

Tabel 24 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran Nia Mayasari siklus II

No. Komponen yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √

6 Rumusan Model Pembelajaran (Pendekatan, Metode, Teknik)

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 29 Rata-rata Nilai 3,22

Meningkatnya kemampuan yang bersangkutan

dalam memenuhi tuntutan komponen-komponen

tersebut, telah memberi dampak positif terhadap

peningkatan kemampuannya dalam melaksanakan

pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti

hasilnya. Seperti tampak pada tabel berikut ini:

107

Tabel 25 Penilaian Kemampuan Melaksanakan

Pembelajaran, Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Nia Mayasari siklus II

No. Kemampuan yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √

10 Pemanfaatan waktu dalam setiap kegiatan

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 40 Rata-rata Nilai 3,07

e) Pipik Nuryati, cukup mengalami kemajuan dalam

memenuhi beberapa komponen rencana

pembelajaran, yang sebelumnya tercatat dan nilai

kurang baik. Itu sebabnya, observer dan penulis

meningkatkan nilai kemampuannya seperti tabel

berikut ini.

108

Tabel 26 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran Pipik Nuryati siklus II

No. Komponen yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √ 6 Rumusan Model Pembelajaran

(Pendekatan, Metode, Teknik) √

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 25 Rata-rata Nilai 2,77

Sebagai dampak dari meningkatnya kemampuan

yang bersangkutan dalam memenuhi tuntutan

beberapa komponen perencanaan pembelajaran

tersebut, kemampuannya pun dalam melaksanakan

pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti

hasilnya, juga meningkat, tampak pada tabel berikut

ini.

109

Tabel 27 Penilaian Kemampuan Melaksanakan

Pembelajaran, Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Pipik Nuryati siklus II

No. Indikator Kemampuan yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √

10 Pemanfaatan waktu dalam setiap kegiatan

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 30 Rata-rata Nilai 2,30

f) Jumiat, yang sebelumnya (pada siklus I) diketahui kurang mampu memenuhi tuntutan beberapa komponen rencana pembelajaran, terbukti pada siklus II mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, dengan nilai seperti tertuang pada tabel.

110

Tabel 28 Penilaian Kemampuan Merencanakan

Pembelajaran Jumiat siklus II

No. Komponen yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Rumusan Standar Kompetensi √ 2 Rumusan Kompetensi Dasar √ 3 Rumusan Indikator Hasil Belajar √ 4 Rumusan Tujuan Pembelajaran √ 5 Rumusan Materi Pokok √

6 Rumusan Model Pembelajaran (Pendekatan, Metode, Teknik)

7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran

9 Rumusan Penilaian Pembelajaran √ Jumlah Nilai 27 Rata-rata Nilai 3

Peningkatan cukup berarti pun terjadi dalam

memenuhi tuntutan melaksanakan pembelajaran,

mengevaluasi, dan menindaklanjuti hasilnya. Atas

dasar itu, baik observer maupun penulis meningkatkan

nilai kemampuan dalam memenuhi tuntutan tersebut

seperti tabel berikut ini:

111

Tabel 29 Penilaian Kemampuan Melaksanakan

Pembelajaran, Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya Jumiat siklus II

No. Indikator Kemampuan yang Dinilai Nilai 1 2 3 4

1 Membuka kegiatan pendahuluan √ 2 Mengelola kegiatan eksplorasi √ 3 Mengelola kegiatan elaborasi √ 4 Mengelola kegiatan konfirmasi √ 5 Menumbuhkembangkan karakter √ 6 Pendayagunaan alat dan sumber √ 7 Mengelola evaluasi √ 8 Menindaklanjuti hasil evaluasi √ 9 Menutup kegiatan pembelajaran √

10 Pemanfaatan waktu dalam setiap kegiatan

11 Menjelaskan materi ajar disertai contoh

12 Membimbing dan mengarahkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa

Jumlah Nilai 39 Rata-rata Nilai 3

112

Tabel 30 Perolehan skor hasil observasi pada siklus II

A B A B A B A B A B A B

92,5 90,0 3,00 3,00 2,77 2,30 2,88 2,69 2,88 3,00 3,44 3,38 3,22 3,07

KeteranganA : Kemampuan merencanakan pembelajaranB : Kemampuan melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran

Guru KelasPengawas

Kepala Sekola

h1 2 3 4 5 6

4) Refleksi Setelah melakukan serangkaian kegiatan siklus II,

pada akhirnya diperoleh suatu bahan refleksi untuk

didiskusikan bersama observer dan para guru SD

Negeri 1 Prigi. Melalui diskusi ini, ada hasil

kemufakatan, antara lain:

(1) Masing-masing guru mengalami peningkatan

kemampuan dalam mengelola proses pembelajaran

yang didasarkan pada model pembelajaran terpilih.

Setelah siklus II ini, tidak lagi ditemukan adanya guru

yang mengalami kesulitan dalam merumuskan setiap

komponen rencana pembelajaran, dan hal ini telah

memberi dampak yang positif terhadap meningkatnya

kemampuan masing-masing dalam melaksanakan

pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti

hasilnya dengan berbagai upaya yang tepat.

113

(2) Seiring dengan meningkatnya kemampuan masing-

masing guru dalam mengelola proses pembelajaran,

proses dan hasil belajar siswa pun mengalami

peningkatan.

(3) Terbukti melalui supervisi kelas yang dilakukan

secara berkala dengan menerapkan teknik yang tepat,

akhirnya kemampuan guru dan siswa dalam suatu

pembelajaran dapat ditingkatkan. Adapun teknik yang

dimaksud dalam rangka itu, yakni menerapkan model-

model pembelajaran. Semua peningkatan seperti

terlihat dengan jelas pada tabel berikut ini.

Tabel 31. Perbandingan perolehan skor pada siklus I dan

siklus II dan prosentase kenaikannya

A B A B A B A B A B A B

I 72,5 67,5 2,44 2,30 2,33 2,07 2,22 2,15 2,44 2,15 3,00 2,38 2,55 2,00

II 92,5 90,0 3,00 3,00 2,77 2,30 2,88 2,69 2,88 3,00 3,44 3,38 3,22 3,07

% Naik 27,6 33,3 23,0 30,4 18,9 11,1 29,7 25,1 18,0 39,5 14,7 42,0 26,3 53,5

KeteranganA : Kemampuan merencanakan pembelajaranB : Kemampuan melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran

SiklusGuru Kelas

Pengawas

Kepala Sekola

h1 2 3 4 5 6

Dari tabel perbandingan skor diatas nampak

bahwa skor perolehan untuk Pengawas, Kepala Sekola

dan guru mengalami kenaikan yang bervariasi sesuai

dengan kemampuannya. Ini berarti bahwa

pendampingan pengawas kepada kepala sekolah dalam

114

supervisi perlu dilaksanakan secara konsisten dan

berkelanjutan.

B. Pembahasan

Berdasarkan pelaksanaan pendampingan

pengawas terhadap pelaksanaan supervisi yang

dilaksanakan kepala sekolah terhadap guru, diketahui

bahwa selama ini kegiatan supervisi kepala sekolah

terhadap guru memang tidak terjadwal dan tidak

dilaksanakan secara berkala dengan menggunakan

metode yang tepat. Dampak dari semua itu

menyebabkan kinerja guru masih sangat kurang.

Dengan adanya pendampingan pengawas terhadap

kegiatan supervisi kepala sekolah terhadap guru, kepala

sekolah mampu merencanakan tujuan, jadwal dan

teknik supervisi yang tepat. Pada siklus I, baik itu

kegiatan pendampingan oleh pengawas maupun

kegiatan supervisi yang dilaksanakan oleh kepala

sekolah terhadap guru memang masih belum mencapai

ketuntasan yang diharapkan, yaitu masih dibawah 75.

Glickman (1985 : 21) menyatakan alasan

perlunya pendampingan atau bimbingan kepada

kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi untuk

mewujudkan sekolah efektif, antara lain ; 1) Supervisi

dapat memperkuat keyakinan guru bahwa dirinya

tidak seorang diri, tetapi ada orang lain bersama

dirinya, 2) Supervisi dapat meningkatkan efektivitas

115

dan efesiensi mengajar guru, 3) Supervisi dapat

meningkatkan kesadaran guru bahwa mereka saling

melengkapi/ sinergi dalam mencapai tujuan yang

diharapkan, 4) Supervisi dapat merangsang guru

untuk merencanakan tujuan pembelajaran dan

bertindak dengan lebih baik, dan 5) Supervisi

menantang guru untuk dapat merefleksikan pekerjaan

mereka dengan baik.

Adams dan Dickley (2001: 2) dalam bukunya

Basic Principle of Supervision, mendefinisikan

supervisi adalah program yang berencana untuk

memperbaiki pengajaran. Program itu pada

hakikatnya adalah perbaikan hal belajar dan mengajar

(Sahertian, 2000 : 17). Menurut Burton dan Bruckner

(2005 : 1), supervisi adalah suatu teknik pelayanan

yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki

secara bersama-sama faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak. Lebih luas lagi pandangan Kimball Wiles yang

menjelaskan bahwa supervisi adalah bantuan yang

diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar

agar menjadi lebih baik. Dijelaskan bahwa situasi

belajar mengajar di sekolah akan lebih baik

tergantung kepada keterampilan supervisor sebagai

pemimpin. Seorang supervisor yang baik memiliki lima

keterampilan dasar, yaitu; 1) Keterampilan dalam

116

hubungan-hubungan kemanusiaan, 2) Keterampilan

dalam proses kelompok, 3) Keterampilan dalam

kepemimpinan pendidikan, 4) Keterampilan dan

mengatur personalia sekolah, dan 5) Keterampilan

dalam evaluasi (Kimball Wiles, 2005).

Dengan berkembangnya perilaku-perilaku baik

seperti di atas, maka terjadilah suatu perubahan ke

arah yang dinginkan oleh masing-masing. Meski untuk

berubah itu ada resikonya, baik kepala sekolah

maupun guru-guru SD Negeri 1 Prigi, tetap mengambil

strategi ini, daripada tidak berubah sama sekali,

mereka merasa yakin jauh akan lebih beresiko.

Kepiawaian kepala sekolah dalam memilih tingkat

resiko, baik secara ekonomis maupun material, dapat

mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti

pemborosan, lebih meluangkan waktu, tenaga, dan

pemikiran.

Termasuk masalah yang kompleks dan tidak

mudah dalam menyelesaikan kasus pengelolaan proses

pembelajaran. Terlebih lagi ketika masalah itu

berkaitan dengan kualitas pengelolaan proses

pembelajaran. Sudah menjadi rumus yang baku untuk

bisa berlangsungnya hal itu diperlukan segala

sesuatunya yang berkualitas, baik SDM guru, material,

maupun proses berlangsungnya. Dalam rangka

mengupayakan kualitas ini, peran serta kepala sekolah

117

akan sangat mewarnai peran serta guru dan siswa.

Pendampingan pengawas terhadap kepala sekolah

dalam melaksanakan supervisi merupakan bagian

integral dari kemampuan profesional pengawas yang

berkualitas. Tanpa berkemampuan melakukan

supervisi dengan didampingi pengawas yang

berkualitas, mustahil kepala sekolah SD Negeri 1 Prigi

berhasil meningkatkan kualitas kemampuan guru

dalam mengelola proses pembelajaran.