BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4NoPass/Bab...
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4NoPass/Bab...
82
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Pusat Pertamina
Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sebagai suatu rumah sakit
swasta merupakan salah satu unit operasional PT PERTAMINA BINA
MEDIKA yang diresmikan pada tanggal 6 Januari 1972 oleh Presiden
RI Jendral TNI (Purn) Soeharto (alm). RSPP didirikan untuk
memberikan layanan kesehatan kepada karyawan PERTAMINA beserta
keluarga, kontraktor asing dan Korp Diplomatik serta masyarakat umum
termasuk mereka yang tidak mampu.
RSPP semula merupakan bagian dari organisasi PERTAMINA
yang berfungsi sebagai pusat rujukan kesehatan dari berbagai rumah
sakit dan poliklinik PERTAMINA yang tersebar diseluruh Indonesia.
Dalam upaya untuk memberikan layanan kesehatan semaksimal
mungkin, RSPP dilengkapi peralatan kedokteran yang modern dan
canggih. Seperti : LITHOSTAR CT-SCAN, GAMMA CAMERA,
M.R.I, MAMMOGRAPHY, HELICAL CT, UNIT PERAWATAN
LUKA BAKAR, dll. Saat ini juga sedang dikembangkan sistem
“GUGUS KENDALI ILMU” untuk menjamin mutu pelayanan sesuai
83
dengan standar “National Association of Quality Assurance Profesional”
(NAQP, sebuah badan pengawas rumah sakit di Amerika.
RSPP berlokasi di Jl. Kyai Maja No. 43 Jakarta Selatan yang
merupakan kawasan elit dan strategis di kawasan Kebayoran Baru dan
dekat dengan sentra bisnis Sudirman – Thamrin. Menempati area seluas
31.000 M2 dengan luas bangunan 45.000 M2 terdiri dari tujuh lantai
dengan kapasitas 469 tempat tidur, 59 poliklinik spesialis dan didukung
oleh lebih dari 1.100 orang pekerja. Kelompok pekerja terdiri dari
layanan spesialis, sub spesialis, keperawatan, penunjang medis,
penunjang non medis dan admisitrasi kepada masyarakat penggunanya.
Seperti kata pepatah lama : “Kesehatan adalah kekayaan yang
paling berharga”. Jadi begitu besar arti dari kesehatan bagi setiap insan.
Namun demikian suatu saat seseorang mungkin saja jatuh sakit dan
memerlukan perawatan. Sesuai dengan MOTTO RSPP “We care, We
cure” yang menunjukan tekad layanan yang terbaik bagi seluruh
masyarakat, kami selalu siap melayani.
4.1.2 Visi dan Misi
Visi
Adapun visi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) adalah
Menjadi rumah sakit terbaik yang menggunakan konsep pelayanan
medis mutakhir.
84
Misi
Adapun misi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai rumah sakit yang secara komprehensif memberikan
pelayanan kesehatan spesialistik.
2. Membangun loyalitas melalui kepuasan pelanggan dengan SDM
yang profesional dan berbudaya kerja prima.
3. Meningkatkan pertumbuhan pedapatan disertai pengendalian biaya
secara efektif dan efisien.
4.1.3 Nilai Perusahaan
core value dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) adalah La
PRIMA, yang merupakan kepanjangan dari : peLayanan Profesional,
Ramah, Ikhlas, berMutu dan Antusias.
4.1.4 Logo Perusahaan
Ada pun Logo dari Rumah Sakit Pusat Pertamina seperti gambar
dibawah ini :
Gambar 4.1 Logo Rumah Sakit Pusat Pertamina
Sumber : Rumah Sakit Pusat Pertamina
85
4.1.5 Jasa Rumah Sakit Pusat Pertamina
Terdapat berbagai macam jasa pelayanan rumah sakit yang
diberikan oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina dalam poliklinik sebagai
berikut :
1. Instalasi Gawat darurat
2. Akupuntur
3. Andrologi
4. Bedah anak
5. Bedah Onkologi
6. Bedah Orthopaedi dan Traumatologi
7. Bedah plastik
8. Bedah saraf
9. Bedah umum
10. Bedah Urologi
11. Gizi umum dan Gizi spesialis
12. Gizi
13. Jantung
14. Kebidanan dan Kandungan
15. Kesehatan anak
16. Kulit dan kelamin
17. Mata
18. Paru
19. Penyakit dalam
20. Psikiatri dan Psikologi
86
21. Rehabilitas medik
22. Saraf
23. Thorax dan Vasculer
24. THT
25. Umum
Berikut ini adalah data 6 (enam) bulan terakhir pada tahun 2009
di Rumah Sakit Pusat Pertamina :
Tabel 4.1 Data Pasien Rumah Sakit Bulan Juli – Desember 2009
No Poliklinik Jul Aug Sep Oct Nov Des
1 Instalasi Gawat
Darurat
2,203 1,548 1,347 1,328 1,283 1,306
2 SMF. Akupuntur 363 331 218 388 269 345
3 SMF. Andrologi 69 30 24 32 33 46
4 SMF. Bedah anak 1 1 - 1 - 1
5 SMF. Bedah onkologi 94 114 75 105 101 116
6 SMF. Bedah
orthopaedi &
Traumatologi
589 560 418 578 522 631
7 SMF. Bedah plastik 78 83 40 167 105 71
8 SMF. Bedah saraf 157 158 98 147 105 123
9 SMF. Bedah umum 582 571 455 665 557 605
10 SMF. Bedah urologi 478 471 377 487 458 385
11 SMF. Gizi umum &
Gizi spesialis
1,409 1,266 902 1,218 1,127 1,392
12 SMF. Gizi 78 78 69 76 74 84
13 SMF. Jantung 1,326 1,299 892 1,310 1,131 1,185
87
No Poliklinik Jul Aug Sep Oct Nov Des
14 SMF. Kebidanan &
Kandungan
980 998 796 1,093 941 993
15 SMF. Kesehatan anak 1,503 1,250 973 1,065 1,017 1,308 16 SMF. Kulit &
Kelamin 791 759 648 741 579 773
17 SMF. Mata 863 729 625 805 754 894 18 SMF. Paru 484 452 370 429 311 440 19 SMF. Penyakit dalam 3,119 2,652 1,878 2,610 2,367 2,722 20 SMF. Psikiatri &
Psikologi 410 436 334 389 354 450
21 SMF. Rehabilitasi medik
233 216 180 287 220 246
22 SMF. Saraf 994 935 751 1,075 898 1,009 23 SMF. Thorax &
Vasculer 113 78 57 85 82 81
24 SMF. THT 840 710 545 702 617 643 25 SMF. Umum 1,766 1,329 1,022 1,283 1,098 1,259 TOTAL 19,343 17,054 13,094 17,066 15,003 17,108 Rata-Rata per
Minggu 4836 4263 3273 4266 3751 4277
Rata-Rata per hari 624 550 436 550 500 552
Sumber Data : Catatan medik Rumah Sakit Pusat Pertamina, 2009
Dari data diatas, terdapat jumlah total pasien 6 (enam) bulan
terakhir di Rumah Sakit Pusat Pertamina dimana sempat mengalami
penurunan dari mulai bulan Juli hingga September dan mengalami
peningkatan di bulan Oktober. Sedangkan di bulan November
penurunan jumlah pasien kembali terjadi walaupun di bulan Desember
akhirnya mengalami peningkatan jumlah pasien di Rumah Sakit Pusat
Pertamina.
88
4.1.6 Struktur Organisasi
SPI korporat
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Pusat Pertamina
Sumber : Rumah Sakit Pusat Pertamina
Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing jabatan adalah sebagai
berikut :
1. Direktur
Bertugas membuat beberapa piagam, mengorganisir, mengawasi,
mengamati, mengendalikan sistim dan evaluasi program-program
yang dibuat dan semua itu dikendalikan oleh Wakil Direktur.
Direktur RSPP
Sekretariat
SPI desk RSPP
Manajemen Bisnis
Komite Medik
Komite PPIRS
Komite Keselamatan
Pasien
Komite Keperawatan
Wadir SDM & Umum
Wadir Keuangan
Wadir Keperawatan
Wadir Jang Medis
Wadir Medis
SMF Teknologi
Informasi & Telekomunikasi
Elektronika
LK3 Manajemen Mutu
89
2. Wakil Direktur
a. Wakil Direktur Medis membawahi beberapa Ka. Staf Medis
Fungsional (SMF) antara lain :
Ka. SMF Bedah Umum
Ka. SMF Bedah Urologi
Ka. SMF Bedah Orthopedi
Ka. SMF Bedah Thorax, Jantung & Vaskuler
Ka. SMF Mata
Ka. SMF THT
Ka. SMF Kulit
Ka. SMF Anak
Ka. SMF Psikiater
Ka. SMF Akupuntur
Ka. SMF Kebidanan
Ka. SMF Neurologi
Ka. SMF Bedah Saraf
Ka. SMF Cardiologi
Ka. SMF Penyakit Dalam
Ka. SMF Paru
Ka. SMF Kedokteran Nuklir
Ka. SMF Radiologi
Ka. SMF Laboratorium Patologi Klinik
Ka. SMF Laboratorium Patologi Anatomi
90
Ka. SMF Rekam Medik
Ka. SMF Gizi
Ka. SMF Dokter Umum
Semua Dokter Spesialis menjadi anggota SMS masing-masing
ddan ada beberapa SMF yang duduk di Komite Medik (Ka. SMF
menjadi anggota Komite Medik).
b. Wakil Direktur Penunjang Medis membawahi beberapa Ka.
Instalasi antara lain :
Ka. Instalasi Kedokteran Nuklir
Ka. Instalasi Radiologi
Ka. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Ka. Instalasi patologi Anatomi
Ka. Instalasi Faomasi
Ka. Instalasi Gizi
Ka. Instalasi Rehab Medik
Ka. Instalasi Kmar Bedah
Ka. Instalasi Anestesi ICU
Ka. Instalasi Gigi dan Mulut
Ka. Instalasi Cardiologi Incasif
Ka. Instalasi MCU (Medical Check Up)
Ka. Instalasi UGD (Unit Gawat Darurat)
91
c. Wakil Direktur Keperawatan membawahi beberapa Ka. Unit
antara lain :
Ka. Unit Rawat Jalan :
Koordinator Rawat Jalan Atas
Koordinator Rawat Jalan Bawah
Ka. Unit Rawat Inap A :
Koordinator Lantai VI F & VI B
Koordinator Lantai VII F & VII B
Koordinator Lantai IV F & IV B
Ka. Unit Rawat Inap B :
Koordinator Lantai V B
Koordinator Lantai III B
Ka. Unit Rawat Khusus :
Koordinator Strake Unit
Koordinator Luka Bakar
Koordinator Haemodylise
Ka. Unit Rawat Ibu dan Anak :
Koordinator Lantai A I
Koordinator Lantai III F
d. Wakil Direktur SDM & Umum membawahi beberapa Ka.
Instalasi antara lain :
92
Ka. Instalasi Teknik
Ka. Instalasi SDM
Ka. Instalasi Layanan Umum
Ka. Instalasi Logistik
e. Wakil Direktur Keuangan membawahi beberapa Ka. Unit
antara lain :
Kepala Anggaran
Kepala Akuntansi
Kepala Penagihan
3. SPI Desk RSPD mengenai sistem pengendalian interen RSPP
(sebagai fungsional) bertanggung jawab langsung ke SPI koorporasi.
4. Tugas Sekretariat menenai menindaklanjuti program dari Direktur
ke beberapa Wakil Direktur (Wadir Medis, Wadir Penunjang Medis,
Wadir Keperwatan, Wadir SDM & Umum, Wadir Keuangan).
Tugas-tugas :
1. Komite PPIRS : pengendalian inpect rumah sakit (yang duduk
didalam medis, perawat).
2. Komite Medik :
a. Merumuskan dan menyusun standar pelayanan medis dan
memantau pelaksanaannya.
b. Memantau pelaksanaan tugas tenaga medis.
93
3. Komite Keselamatan Pasien : pelayanan rumah sakit yang diberikan
berbasis kepada pasien safety.
4. Komite Keperawatan :
Merumuskan dan menyusun standar pelayanan keperawatan.
Memantau pelaksanaan tugas tenaga keperawatan.
5. Management bisnis : pengembangan rumah sakit dengan cara
mempromosikan, mencari pasar, mengembangkan pasar.
6. Management mutu : mengecek komplain dari pealnggan secara lisan
merupakan tulis dan berkolaborasi dengan management bisnis.
7. LK3 lindungan lingkungan kesehatan keselamatan kerja
berkaitan dengan kesehatan kerja.
Misalnya :
- Masalah limbah rumah sakit.
- Masalah sampah infeksi dan sampah yang tidak infeksi.
8. TI sebagai supper di bidang TI untuk kelancaran jalannya
operasional di bagian rumah sakit.
Jabatan :
Semua sub komite sebagai fungsional dan bertanggung jawab kepada
Direktur.
Komite Medik terdapat :
a. Sub Komite Kredensial seleksi calon tenaga medis.
b. Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis & RSPP.
c. Sub Komite Etika & Displin Profesi.
94
d. Sub Komite Transfusi Darah.
e. Sub Komite Rekam Medik.
f. Sub Komite Ekomasi & Terapi.
Management bisnis, management mutu, LK3, TI sebagai struktural
dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
4.2 Hasil Pengolahan Data
4.2.1 Identitas Responden
Berdasarkan data yang diperoleh dari 98 responden yang ikut
berpartisipasi dalam pengisian kuesioner. Berikut dibawah ini adalah
data tentang demografi responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir dan status pasien.
1. Jenis Kelamin
Adapun demografi responden bila dilihat dari segi jenis kelamin
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%) Pria 44 44,9 Wanita 54 55,1
Total 98 100 Sumber : Data Pasien RSPP 2009
Dari tabel 4.1 di atas mayoritas pasien RSPP berjenis kelamin
wanita sebanyak 54 orang (55,1%) dan terendah berjenis kelamin
pria 44 orang (44,9%).
95
2. Usia
Identitas responden bila dilihat dari usia adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Demografi Responden Menurut Usia
Usia Frekuensi Prosentase (%) < 25 tahun 19 19.4 25 – 34 tahun 16 16.3 35 – 44 tahun 12 12.2 > 45 tahun 51 52
Total 98 100 Sumber : Data Pasien RSPP 2009
Dari tabel 4.2 di atas mayoritas pasien RSPP usia > 45 tahun
sebanyak 51 orang (52%), < 25 tahun sebanyak 19 orang (19,4%),
usia 25-34 tahun sebanyak 16 orang (16,3%), dan yang terendah usia
35-44 tahun sebanyak 12 orang (12,2%).
3. Pendidikan Terakhir
Identitas responden bila dilihat dari pendidikan terakhir adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.4 Identitas Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)
SMU 28 28,6 D3 19 19,4 S1 42 42,9 S2 9 9,2
Total 70 100 Sumber : Data Pasien RSPP 2009
Dari tabel 4.3 di atas pasien RSPP mayoritas pendidikan terakhir
berpendidikan S1 sebanyak 42 orang (42,9%), SMU sebanyak 28
96
orang (28,6%), D3 sebanyak 19 orang (19,4%), dan yang
berpendidikan S2 sebanyak 9 orang (9,2%).
4. Status Pasien
Identitas responden bila dilihat dari status pasien adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.5 Identitas Responden Menurut Status Pasien
Status Pasien Frekuensi Prosentase (%)
Jaminan 36 36,7 RSPP 2 2,0
Pertamina Aktif 5 5,1 Pensiunan Pertamina 23 23,5
Non Pertamina 32 32,7 Total 98 100
Sumber : Data Pasien RSPP 2009
Dari tabel 4.4 di atas status pasien RSPP mayoritas jaminan
sebanyak 36 orang (36,7%), Non Pertamina sebanyak 32 orang
(32,7%), Pensiunan Pertamina sebanyak 23 orang (23,5%),
Pertamina Aktif sebanyak 5 orang (5,1%) dan RSPP sebanyak 2
orang (2%).
4.2.2 Uji Instrumen
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14
didapat hasil uji validitas dan reliabilitas. Uji coba instrumen dilakukan
terhadap 30 orang responden di luar responden penelitian.
97
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kualitas Pelayanan (X1)
Pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14 didapat hasil uji
validitas dan reliabilitas kualitas pelayanan (X1) sebagai berikut :
Tabel 4.6 Uji Validitas & Reliabilitas Kualitas Pelayanan (X1)
No. rhitung rtabel Ket. Item 1 0.668 0.361 Valid 2 0.737 0.361 Valid 3 0.741 0.361 Valid 4 0.778 0.361 Valid 5 0.588 0.361 Valid 6 0.687 0.361 Valid 7 0.705 0.361 Valid 8 0.546 0.361 Valid 9 0.602 0.361 Valid
10 0.527 0.361 Valid 11 0.496 0.361 Valid 12 0.503 0.361 Valid 13 0.633 0.361 Valid 14 0.653 0.361 Valid 15 0.659 0.361 Valid 16 0.565 0.361 Valid 17 0.632 0.361 Valid 18 0.66 0.361 Valid 19 0.578 0.361 Valid 20 0.573 0.361 Valid 21 0.669 0.361 Valid 22 0.664 0.361 Valid 23 0.846 0.361 Valid 24 0.375 0.361 Valid 25 0.678 0.361 Valid
Reliability Alpha = 0.944 Sumber : Data Diolah menggunakan SPSS 14
Dari tabel 4.5 diatas terlihat bahwa secara keseluruhan butir 25 item
pernyataan kualitas pelayanan (X1) dinyatakan valid karena rhitung >
rtabel. Sedangkan uji reliabilitas sebesar 0,944 dinyatakan reliabel
karena α = 0,944> 0,6.
98
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Citra Perusahaan (X2)
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14
didapat hasil uji validitas dan reliabilitas citra perusahaaan (X2)
didapat output sebagai berikut :
Tabel 4.7
Uji Validitas & Reliabilitas Citra Perusahaan (X2)
No. rhitung rtabel Ket. Item
1 0.432 0.361 Valid 2 0.793 0.361 Valid 3 0.628 0.361 Valid 4 0.771 0.361 Valid 5 0.468 0.361 Valid 6 0.518 0.361 Valid 7 0.688 0.361 Valid 8 0.605 0.361 Valid 9 0.607 0.361 Valid 10 0.539 0.361 Valid
Reliability Alpha = 0.870 Sumber : Data Diolah menggunakan SPSS 14
Dari tabel diatas terlihat bahwa secara keseluruhan butir 10 item
pernyataan citra perusahaan (X2) dinyatakan valid karena rhitung >
rtabel. Sedangkan uji reliabilitas sebesar 0,870 dinyatakan reliabel
karena α = 0,870 > 0,6.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Kepuasan Pasien (Y)
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14
didapat hasil uji validitas dan reliabilitas kepuasan pasien (Y)
didapat output sebagai berikut :
99
Tabel 4.8 Uji Validitas & Reliabilitas Kepuasan Pasien (Y)
No. rhitung rtabel Ket. Item 1 0.792 0.361 Valid 2 0.855 0.361 Valid 3 0.783 0.361 Valid 4 0.755 0.361 Valid 5 0.715 0.361 Valid
Reliability Alpha = 0.910 Sumber : Data Diolah menggunakan SPSS 14
Dari tabel diatas terlihat bahwa secara keseluruhan butir 5 item
pernyataan kepuasan pasien (Y) dinyatakan valid karena rhitung >
rtabel. Sedangkan uji reliabilitas sebesar 0,910 dinyatakan reliabel
karena α = 0,910 > 0,6.
4. Uji Validitas dan Reliabilitas Loyalitas Pasien (Z)
Adapun pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14 didapat
hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap loyalitas pasien (Z)
didapat output sebagai berikut :
Tabel 4.9 Uji Validitas & Reliabilitas Loyalitas Pasien (Z)
No. rhitung rtabel Ket. Item 1 0.688 0.361 Valid 2 0.624 0.361 Valid 3 0.770 0.361 Valid 4 0.772 0.361 Valid 5 0.410 0.361 Valid
Reliability Alpha = 0.841 Sumber : Data Diolah menggunakan SPSS 14
100
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa secara keseluruhan butir 5
item pernyataan loyalitas pasien (Z) dinyatakan valid karena
rhitung > rtabel. Sedangkan uji reliabilitas sebesar 0,841 dinyatakan
reliabel karena α = 0,841 > 0,6.
4.2.3 Distribusi Frekuensi
Adapun tanggapan responden mengenai masing-masing variabel dapat
dijelaskan di bawah ini :
1. Kualitas Pelayanan (X1)
Persepsi responden mengenai kualitas pelayanan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.10 Persepsi Responden Mengenai Kualitas Pelayanan (X1)
No. PERNYATAAN JAWABAN Nilai SS S N TS STS
Tangible 1. Tersedianya fasilitas fisik seperti
gedung, tempat parkir dan toilet yang memadai
21 75 2 0 0 411
2. Tersedianya ruang tunggu pasien yang memadai 44 46 6 2 0 426
3 Terjaganya kebersihan di ruang pemeriksaan 38 53 6 1 0 422
4. Sterilnya peralatan medis yang digunakan 26 68 4 0 0 414
5. Tenaga medis dan karyawan berpenampilan rapi dan sopan dalam menjalankan tugasnya
27 68 2 1 0 415
Total 156 310 20 4 0 2088
Nilai Rata 418 Sangat Baik
101
No. PERNYATAAN JAWABAN
Nilai SS S N TS STS
6. Kegiatan administrasi rapi dan teratur 25 73 0 0 0 417
7. Janji yang dibuat sesuai dengan yang dijanjikan 35 58 5 0 0 422
8. Pelayanan dalam pemeriksaan, pengobatan dan perawatan berjalan sesuai dengan kebutuhan pasien
29 63 5 1 0 414
9. Akuratnya diagnosa yang diberikan oleh tenaga medis 15 57 21 5 0 376
10. Tenaga medis dan karyawan memberi pelayanan yang memuaskan sesuai dengan kebutuhan pasien
16 60 15 7 0 379
Total 120 311 46 13 0 2008
Nilai Rata-rata 418 Sangat Baik
Responsivenes 11.
Cukup tersedianya tenaga medis dan karyawan untuk melayani pasien 15 61 18 4 0 381
12. Kesediaan tenaga medis dan karyawan dalam menanggapi dan melayani pasien
18 54 20 5 1 377
13. Cepatnya respon tenaga medis dan karyawan dalam menanggapi keluhan pasien
17 68 10 3 0 393
14. Prosedur pelayanan yang disampaikan oleh pihak rumah sakit cukup jelas dan mudah dimengerti
42 52 4 0 0 430
15. Tenaga medis dan karyawan selalu ada sesuai dengan jadwal yang ditentukan 21 46 28 3 0 379
Total 113 281 80 15 1 1960
Nilai Rata-rata 392 Baik
Assurance 16. Pihak rumah sakit memberikan
jaminan apabila terjadi kesalahan pada hasil kinerja baik tenaga medis maupun karyawan
16 55 25 2 0 379
17. Biaya yang dikeluarkan oleh pasien sebanding dengan kualitas pelayanan yang diterima
20 55 17 6 0 383
18. Tenaga medis dan karyawan memiliki sifat jujur, sopan dan ramah kepada pasien
29 66 3 0 0 418
102
No. PERNYATAAN JAWABAN Nilai SS S N TS STS
19. Rumah sakit memberikan pelayanan profesional 32 53 11 2 0 409
20. Tenaga medis dan karyawan yang tersedia mempunyai pengetahuan yang luas dan kecakapan dalam menjalankan tugasnya
18 50 21 8 1 379
Total 1968
Nilai Rata-rata 394 Baik
Empathy 21. Rumah sakit memberikan kemudahan
pelayanan dalam akses pelayanan kesehatan388
16 64 12 5 1 383
22. Tenaga medis406 dan karyawan tidak membiarkan pasien untuk menunggu antrian terlalu lama
17 62 18 1 0 388
23. Komunikasi antara pasien dengan tenaga medis dan karyawan berjalan baik
19 77 0 1 1 406
24. Dokter disiplin dalam menjalankan jam kerja 15 79 4 0 0 403
25. Tenaga medis dan karyawan dapat mengingat dengan baik mengenai kondisi kesehatan pasien yang datang berobat
27 69 1 0 1 415
Total 1995
Nilai Rata-rata 399 Baik
Total Seluruhnya 9939
Nilai Rata-rata 398 Baik
Catatan : 21x5=105 + 75x4=300 + 2x3=6 + 0x2=0 +0x1=0 [411] Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
Dari tabel diatas persepsi responden mengenai kualitas pelayanan
menunjukkan bahwa :
a. Persepsi responden mengenai tangible dengan nilai rata-rata 418,
ini artinya tanggapan responden mengenai bukti langsung
(tangible) seperti fasilitas fisik, ruang tunggu, kebersihan,
peralatan dan tenaga medis yang ada di RSPP sudah menunjukan
kualitas sangat baik.
103
b. Persepsi responden mengenai reliability dengan nilai rata-rata
418, ini artinya tanggapan responden mengenai keandalan
(reliability) seperti kegiatan administrasi, janji yang sesuai,
pelayanan dalam pemeriksaan sesuai kebutuhan, diagnosa
akurat, tenaga medis yang memuaskan yang ada di RSPP sudah
menunjukan kualitas sangat baik.
c. Persepsi responden mengenai responsivenes dengan nilai rata-
rata 392, ini artinya tanggapan responden mengenai daya
tanggap (responsivenes) seperti cukup tersedianya tenaga medis,
kesediaan tenaga medis yang cepat tanggap dalam melayani
keluhan pasien, prosedur yang mudah dimengerti, tenaga medis
yang sesuai dengan jadwal yang ada di RSPP sudah menunjukan
kualitas baik.
d. Persepsi responden mengenai assurance dengan nilai rata-rata
399, ini artinya tanggapan responden mengenai jaminan
(assurance) seperti memberikan jaminan pada pelayaan, biaya
sebanding dengan pelayanan, kecakapan tenaga medis yang
profesional yang ada di RSPP sudah menunjukan kualitas baik.
e. Persepsi responden mengenai empathy dengan nilai rata-rata
309, ini artinya tanggapan responden mengenai empati
(empathy) seperti kemudahan pelayanan dalam akses pelayanan
kesehatan, pasien tidak menunggu antrian terlalu lama,
komunikasi dengna pasien, disiplinnya Dokter, tenaga medis
104
dan karyawan saling mengingatkan kepada pasien yang ada di
RSPP sudah menunjukan kualitas baik.
f. Secara keseluruhan persepsi responden mengenai kualitas
pelayanan yang ada di RSPP dengan rata-rata 398 sudah
menunjukkan baik.
2. Citra Perusahaan (X2)
Persepsi responden mengenai citra perusahaan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.11 Persepsi Responden Mengenai Citra Perusahaan (X2)
No. PERNYATAAN JAWABAN Nilai
SS S N TS STS Identitas Perusahaan 1. Rumah Sakit Pusat Pertamina
diperuntukan untuk semua kalangan 22 64 8 4 0 398
2. Pelayanan di Rumah Sakit Pusat Pertamina sudah profesional 48 43 7 0 0 433
3 Semua peralatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina sudah menggunakan peraltan yang mutakhir
56 40 2 0 0 446
4. Sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina sudah sesuai dengan standard depkes (terakreditasi, ISO 2009)
27 41 15 15 0 74
5. Lokasi Rumah Sakit Pusat Pertamina sangat strategis 36 35 20 5 2 392
Total 189 223 52 24 2 1743
Nilai Rata 349 Baik
105
No. PERNYATAAN JAWABAN Nilai SS S N TS STS
Reputasi
6.
Rumah Sakit Pusat Pertamina sudah memenuhi kebuthuan pelayanan masyarakat
23 50 20 5 0 385
7.
Rumah Sakit Pusat Pertamina dikenal sejak lama sebagai rumah sakit dengan pelayanan yang prima
47 42 8 1 0 429
8.
Rumah Sakit Pusat Pertamina dikategorikan sebagai rumah sakit yang mahal
25 60 10 3 0 401
9.
Untuk pendaftaran di administrasi di Rumah Sakit Pusat Pertamina berbelit-belit
37 44 15 2 0 410
10. Tenaga medis Rumah Sakit Pusat Pertamina profesional 23 37 21 17 0 360
Total 155 233 74 28 0 1985
Nilai Rata 397 Baik
Total Seluruhnya 3728
Nilai Rata-rata 373 Baik
Catatan : 22x5=110 + 64x4=272 + 8x3=24 + 4x2=8 +0x1=0 [398] Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
Dari tabel diatas persepsi responden mengenai citra perusahaan
menunjukkan bahwa :
a. Persepsi responden mengenai identitas perusahaan dengan nilai
rata-rata 349, ini artinya tanggapan responden mengenai RSSP
untuk semua kalangan, pelayanan yang profesional, peralatan
yang mutakhir, standar Depkes, lokasi yang strategis yang ada di
RSPP sudah menunjukan citra yang sudah baik.
b. Persepsi responden mengenai reputasi dengan nilai rata-rata 397,
ini artinya tanggapan responden mengenai reputasi seperti RSPP
106
memenuhi kebutuhan pelayanan, pelayanan yang prima, biaya
yang mahal, administrasi yang berbelit-belit, tenaga yang
profesional yang ada di RSPP sudah menunjukan kualitas baik.
c. Secara keseluruhan persepsi responden mengenai citra
perusahaan RSPP dengan rata-rata 373 menunjukkan baik.
3. Kepuasan Pasien (Y)
Persepsi responden mengenai kepuasan pasien adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.12 Persepsi Responden Mengenai Kepuasan Pasien (Y)
No. PERNYATAAN JAWABAN Nilai SS S N TS STS
1. Resep yang diberikan oleh tenaga medis merupakan obat yang berkualitas baik
71 27 0 0 0 419
2. Pelayanan di rumah sakit diberikan oleh tenaga medis dan karyawan yang profesional
58 38 2 0 0 448
3 Saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit
45 51 2 0 0 435
4. Harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas serta pelayanan yang saya dpt.
29 66 2 1 0 417
5.
Biaya apabila pasien kurang mampu, ada hal-hal yang dapat ditolerir dari pihak rumah sakit untuk diberikan keringanan
28 66 4 0 0 416
Total 231 248 10 1 0 2135 Nilai Rata-rata 427
Sangat Baik Catatan : 71x5=355 + 27x4=108 + 0x3=0 + 0x2=8 +0x1=0 [419] Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
107
Dari tabel diatas persepsi responden mengenai kepuasan pasien
menunjukkan nilai rata-rata 427, ini artinya bahwa tanggapan
responden mengenai kepuasan pasien pada RSPP sangat baik.
4. Loyalitas Pasien (Z)
Persepsi responden mengenai loyalitas pasien adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.13 Persepsi Responden Mengenai Loyalitas Pasien (Z)
No. PERNYATAAN JAWABAN Nilai SS S N TS STS
1.
Menurut saya pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina secara keseluruhan sangat baik
28 50 10 9 1 389
2. Saya percaya dengan pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina
55 33 6 4 0 433
3
Saya yakin apabila dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, karena ditangani oleh tenaga medis yang berpengalaman dibidangnya
45 42 11 0 0 426
4. Rumah Sakit Pusat Pertamina merupakan rumah sakit yang berkualitas
37 53 5 3 0 418
5.
Saya akan merekomendasikan kepada keluarga/rekan untuk berobat di Rumah Sakit Pusat Pertamina
30 64 4 0 0 418
Total 195 242 36 16 1 2084Nilai Rata-rata 417
Sangat BaikCatatan : 28x5=140+ 50x4=200 + 10x3=30 + 9x2=18 +1x1=1 [389] Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
Dari tabel diatas persepsi responden mengenai loyalitas pasien
menunjukkan nilai rata-rata 417, ini artinya bahwa tanggapan
responden mengenai kepuasan pasien pada RSPP sangat baik.
108
4.3 Pengujian Hipotesis
Adapun pengujian hipotesis pada penelitian ini dapat diuraikan berikut
dibawah ini :
4.3.1 Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan [Bukti Langsung (Tangible),
Keadaan (Realibility), Daya Tanggap (Responsivness), Jaminan
(Assurance) dan Empati (Emphaty) Terhadap Kepuasan Pasien
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14 Pengaruh
Dimensi Kualitas Pelayanan [Bukti Langsung (Tangible), Keadaan (Realibility),
Daya Tanggap (Responsivness), Jaminan (Assurance) dan Empati (Emphaty)
Terhadap Kepuasan Pasien didapat output sebagai berikut :
Tabel 4.14 Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan [Bukti Langsung (Tangible), Keadaan
(Realibility), Daya Tanggap (Responsivness), Jaminan (Assurance) dan Empati (Emphaty) Terhadap Kepuasan Pasien
Uraian Tangible Reliability Responsivenes Assurance Empathy
Korelasi 0.594 0.486 0.398 0.356 0.288 Korelasi Simultan 0.657 R-Square 0.431 thitung 5.390 2.142 2.667 2.454 3.063 Sig. 0.000 0.035 0.030 0.032 0.026 ttabel 1.671 Constanta 4.924 Regresi 0.458 0.217 0.056 0.027 0.049 Fhitung 13.962 Ftabel (df; 5:92) 2.30 Sig. 0.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
Dari tabel ditas menunjukkan bahwa :
1. Nilai korelasi untuk dimensi tangible sebesar 0,594, ini artinya bahwa ada
pengaruh yang cukup kuat antara tangible terhadap kepuasan pasien. Untuk
109
reliability nilai korelasi sebesar 0.486, ini artinya bahwa ada pengaruh yang
cukup kuat antara reliability terhadap kepuasan pasien. Nilai korelasi
responsiveness sebesar 0.398, ini artinya ada pengaruh lemah antara
responsivenes terhadap kepuasan pasien. Sedangkan assurance nilai korelasi
sebesar 0.356, ini artinya ada pengaruh lemah antara assurance terhadap
kepuasan pasien. Nilai korelasi empathy sebesar 0.288, ini artinya ada pengaruh
tetapi rendah antara empathy terhadap kepuasan pasien. Disini terlihat bahwa
untuk dimensi tangible lebih dominan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
pasien.
2. Untuk Dimensi Kualitas Pelayanan [Bukti Langsung (Tangible), Keadaan
(Realibility), Daya Tanggap (Responsivness), Jaminan (Assurance) dan Empati
(Emphaty) secara simultan terhadap Kepuasan Pasien didapat nilai korelasi
sebesar 0.657. Hal ini menunjukkan pengaruh kuat antara Dimensi Kualitas
Pelayanan [Bukti Langsung (Tangible), Keadaan (Realibility), Daya Tanggap
(Responsivness), Jaminan (Assurance) dan Empati (Emphaty) secara simultan
terhadap Kepuasan Pasien. Sumbangan Dimensi Kualitas Pelayanan [Bukti
Langsung (Tangible), Keadaan (Realibility), Daya Tanggap (Responsivness),
Jaminan (Assurance) dan Empati (Emphaty) secara simultan terhadap Kepuasan
Pasien adalah sebesar KP = r2 x 100% = 0.6572 x 100% = 43,17%. Maknanya
sumbangan 43,17% variabel kepuasan pasien ini dijelaskan oleh variabel
dimensi kualitas pelayanan [Bukti Langsung (Tangible), Keadaan (Realibility),
Daya Tanggap (Responsivness), Jaminan (Assurance) dan Empati (Emphaty) dan
110
sisanya 56.83% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam
penelitian ini.
3. Nilai constanta sebesar 4.924 menunjukan bahwa nilai murni variabel kepuasan
pasien tanpa dipengaruhi oleh variabel kualitas pelayanan sebesar 4.924.
4. Nilai regresi β1 (tangible) sebesar 0.458 dengan demikian ada kontribusi variabel
tangible artinya bila naik sebesar 1 poin maka akan diikuti peningkatan variabel
kepuasan pasien sebesar nilai regresi β1. Hasil uji hipotesis terlihat thitung 5.390 >
ttabel 1.671 dengan (ρ=0,000 < α=0,05) maka variabel tangible dinyatakan
memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien.
5. Nilai regresi β2 (reliability) sebesar 0.217 dengan demikian ada kontribusi
variabel reliability artinya bila naik sebesar 1 poin maka akan diikuti
peningkatan variabel kepuasan pasien sebesar nilai regresi β2. Hasil uji hipotesis
terlihat thitung 2.142 > ttabel 1.671 dengan (ρ=0,035 < α=0,05) maka variabel
reliability dinyatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien.
6. Nilai regresi β3 (responsivenes) sebesar 0.056 dengan demikian ada kontribusi
variabel responsivenes artinya bila naik sebesar 1 poin maka akan diikuti
peningkatan variabel kepuasan pasien sebesar nilai regresi β3. Hasil uji hipotesis
terlihat thitung 2.667 > ttabel 1.671 dengan (ρ=0.030 < α=0,05) maka variabel
responsivenes dinyatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan
pasien.
7. Nilai regresi β4 (assurance) sebesar 0.027 dengan demikian ada kontribusi
variabel assurance artinya bila naik sebesar 1 poin maka akan diikuti
111
peningkatan variabel kepuasan pasien sebesar nilai regresi β1. Hasil uji hipotesis
terlihat thitung 2.454 > ttabel 1.671 dengan (ρ=0,032 < α=0,05) maka variabel
assurance dinyatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien.
8. Nilai regresi β5 (empathy) sebesar 0.049 dengan demikian ada kontribusi variabel
empathy artinya bila naik sebesar 1 poin maka akan diikuti peningkatan variabel
kepuasan pasien sebesar nilai regresi β5. Hasil uji hipotesis terlihat thitung 3.063 >
ttabel 1.671 dengan (ρ=0,026 < α=0,05) maka variabel empathy dinyatakan
memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien.
9. Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai Fhitung 13,962 dimana Ftabel pada df 5;92
dengan demikian Ftabel sebesar 2,30 dengan demikian (Fhitung 13,962 > Ftabel 2,30)
maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima. Nilai probabilitas hasil (ρ=0,000 < α=0,05)
dengan demikian Dimensi Kualitas Pelayanan [Bukti Langsung (Tangible),
Keadaan (Realibility), Daya Tanggap (Responsivness), Jaminan (Assurance) dan
Empati (Emphaty) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap
Kepuasan Pasien.
4.3.2 Pengaruh Dimensi Citra Perusahaan [Identitas Perusahaan (Corporate
Identity) dan Reputasi (Reputation)] Terhadap Kepuasan Pasien
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14 Pengaruh
Dimensi Citra Perusahaan [Identitas Perusahaan (Corporate Identity) dan Reputasi
(Reputation)] Terhadap Kepuasan Pasien didapat output sebagai berikut :
112
Tabel 4.15 Pengaruh Dimensi Citra Perusahaan [Identitas Perusahaan dan Reputasi)
Terhadap Kepuasan Pasien
Uraian Identitas Reputasi Korelasi 0,443 0,274 Korelasi simultan 0,468 R-Square 0,219 thitung 4,184 3,579 Sig. 0,000 0,000 ttabel 1,671 Constanta 12,314 Regresi 0,322 0,136 Fhitung 13,329 Ftabel (df; 2:95) 3,09 Sig. 0,000
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
Dari tabel ditas menunjukkan bahwa :
1. Nilai korelasi untuk dimensi identitas perusahaan sebesar 0,443, ini artinya bahwa
ada pengaruh yang cukup kuat antara identitas terhadap kepuasan pasien.
Sedangkan untuk reputasi nilai korelasi sebesar 0.274, ini artinya ada pengaruh
tetapi lemah antara reputasi terhadap kepuasan pasien. Disini terlihat bahwa untuk
identitas perusahaan lebih dominan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
pasien.
2. Pada dimensi citra perusahaan [identitas perusahaan dan reputasi] secara simultan
terhadap kepuasan pasien didapat nilai korelasi sebesar 0.468. Hal ini
menunjukkan pengaruh kuat antara dimensi citra perusahaan [identitas
perusahaan dan reputasi] secara simultan terhadap kepuasan pasien. Sumbangan
dimensi citra perusahaan [identitas perusahaan dan reputasi] secara simultan
terhadap kepuasan pasien adalah sebesar KP = r2 x 100% = 0.4682 x 100% =
113
21,9%. Maknanya sumbangan 21,9% variabel kepuasan pasien ini dijelaskan oleh
variabel dimensi citra perusahaan [identitas perusahaan dan reputasi] dan sisanya
78,1% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian
ini.
3. Nilai constanta sebesar 12,314 menunjukan bahwa nilai murni variabel kepuasan
pasien tanpa dipengaruhi oleh variabel dimensi citra perusahaan [identitas
perusahaan dan reputasi]sebesar 12,314.
4. Nilai regresi β1 (identitas perusahaan) sebesar 0,322 dengan demikian ada
kontribusi variabel identitas perusahaan artinya bila naik sebesar 1 poin maka
akan diikuti peningkatan variabel kepuasan pasien sebesar nilai regresi β1. Hasil
uji hipotesis terlihat thitung 4,184 > ttabel 1.671 dengan (ρ=0,000 < α=0,05) maka
variabel identitas perusahaan dinyatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap
kepuasan pasien.
5. Nilai regresi β2 (reputasi) sebesar 0,136 dengan demikian ada kontribusi variabel
reputasi artinya bila naik sebesar 1 poin maka akan diikuti peningkatan variabel
kepuasan pasien sebesar nilai regresi β2. Hasil uji hipotesis terlihat thitung 3,579 >
ttabel 1.671 dengan (ρ=0,035 < α=0,05) maka variabel reputasi dinyatakan
memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien.
6. Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai Fhitung 13,329 dimana Ftabel pada df 2;95
dengan demikian Ftabel sebesar 3,09 dengan demikian (Fhitung 13,329 > Ftabel 3,09)
maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima. Nilai probabilitas hasil (ρ=0,000 < α=0,05)
dengan demikian dimensi citra perusahaan [identitas perusahaan dan reputasi]
secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pasien.
114
4.3.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14 didapat output
sebagai berikut :
Tabel 4.16 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien
Kualitas Pelayanan
Kepuasan Pasien Uraian Nilai
Korelasi 0.567 R-Square 0.322 thitung 6.745 ttabel 1.671 Constanta 5.716 Regresi 0.157 Sig. 0.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
Dari tabel diatas terlihat menunjukkan bahwa : 1. Nilai korelasi sebesar 0.567 ini artinya besarnya pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan pasien yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0.567.
Hal ini menunjukkan pengaruh cukup kuat antara kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pasien. Sumbangan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien adalah
sebesar KP = r2 x 100% = 0.5672 x 100% = 32,2%. Maknanya sumbangan 32,2%
variabel kepuasan pasien ini dijelaskan oleh variabel kualitas pelayanan dan
sisanya 67,8% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam
penelitian ini.
2. Adapun coefficient variabel X1 terhadap Y menggambarkan bahwa persamaan
regresi sederhana sebagai berikut : Y = a + bX = 5.716 + 0.157X. Nilai konstanta
sebesar 5.716 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel
115
kualitas pelayanan (X1), maka nilai kepuasan pasien (Y) adalah 5.716. Koefisien
regresi sebesar 0,157 bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu skor atau
nilai kualitas pelayanan akan memberikan kenaikan skor sebesar 0.157.
3. Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai thitung sebesar 6.745 dimana ttabel sebesar
1,671 dengan demikian (thitung 6.745 > ttabel 1,671) maka (Ho) ditolak dan (Ha)
diterima artinya ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan
pasien. Nilai probabilitass hasil terlihat (ρ=0,000 < α=0,05) dengan demikian
variabel kualitas pelayanan ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel
kepuasan pasien.
4.3.4 Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Pasien
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14 didapat output
sebagai berikut :
Tabel 4.17 Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Pasien
Citra Perusahaan
Kepuasan Pasien Uraian Nilai
Korelasi 0.449 R-Square 0.202 thitung 4.924 ttabel 1.671 Constanta 12.194 Regresi 0.233 Sig. 0.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
116
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa :
1. Nilai korelasi sebesar 0.449 ini artinya besarnya pengaruh citra perusahaan
terhadap kepuasan pasien yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0.449.
Hal ini menunjukkan pengaruh cukup kuat antara citra perusahaan terhadap
kepuasan pasien. Sumbangan citra perusahaan terhadap kepuasan pasien adalah
sebesar KP = r2 x 100% = 0.4492 x 100% = 20.2%. Maknanya sumbangan 20,2%
variabel kepuasan pasien ini dijelaskan oleh variabel citra perusahaan dan sisanya
79,8% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian
ini.
2. Adapun coefficient variabel X2 terhadap Y menggambarkan bahwa persamaan
regresi sederhana sebagai berikut : Y = a + bX2 = 12.194 + 0.233X2. Nilai
konstanta sebesar 12.194 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari
variabel citra perusahaan (X2), maka nilai kepuasan pasien (Y) adalah 12.194.
Koefisien regresi sebesar 0,233 bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu
skor atau nilai citra perusahaan akan memberikan kenaikan skor sebesar 0.233.
3. Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai thitung sebesar 4,924 dimana ttabel sebesar
1,671 dengan demikian (thitung 4,924 > ttabel 1,671) maka (Ho) ditolak dan (Ha)
diterima artinya ada pengaruh antara citra perusahaan terhadap kepuasan pasien.
Nilai probabilitas hasil terlihat (ρ=0,000 < α=0,05) dengan demikian variabel citra
perusahaan ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan pasien.
117
4.3.5 Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan secara simultan
terhadap Kepuasan Pasien
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14 didapat output
sebagai berikut :
Tabel 4.18
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan secara simultan terhadap dan Kepuasan Pasien
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra
Perusahaan
Kepuasan Pasien Uraian Nilai
Korelasi 0.599 R-Square 0.359 thitung (X1) 4.834 thitung (X2) 2.364 ttabel 1.671 Constanta 4.073 Regresi (b1) 0.127 Regresi (b2) 0.116 Fhitung 26.631 Ftabel (df; 2:96) 3,09 Sig. 0,020
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa :
1. Nilai korelasi sebesar 0.559 ini artinya besarnya pengaruh kualitas pelayanan dan
citra perusahaan secara simultan terhadap kepuasan pasien yang dihitung dengan
koefisien korelasi adalah 0.559. Hal ini menunjukkan pengaruh cukup kuat antara
kualitas pelayanan dan citra perusahaan secara simultan terhadap kepuasan
pasien. Sumbangan kualitas pelayanan dan citra perusahaan secara simultan
terhadap kepuasan pasien adalah sebesar KP = r2 x 100% = 0.5592 x 100% =
35.9%. Maknanya sumbangan 35.9% variabel kepuasan pasien ini dijelaskan oleh
118
variabel kualitas pelayanan dan citra perusahaan secara simultan dan sisanya
64,1% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian
ini.
2. Nilai constanta sebesar 4.073 menunjukan bahwa nilai murni variabel kepuasan
pasien tanpa dipengaruhi oleh variabel kualitas pelayanan dan Kepuasan kerja
sebesar 4.073.
3. Nilai regresi β1 (kualitas pelayanan) sebesar 0.127 dengan demikian ada
kontribusi variabel kualitas pelayanan artinya bila variabel kualitas pelayanan
naik sebesar 1 poin maka akan diikuti peningkatan variabel kepuasan pasien
sebesar nilai regresi β1. Hasil uji hipotesis terlihat thitung 4.834 > ttabel 1.671 dengan
(ρ=0,020 < α=0,05) maka variabel kualitas pelayanan (X1) dinyatakan memiliki
pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien.
4. Nilai regresi β2 (citra perusahaan) sebesar 0.116 dengan demikian ada kontribusi
variabel citra perusahaan artinya bila variabel citra perusahaan naik sebesar 1
point maka akan diikuti peningkatan variabel kepuasan pasien sebesar nilai
regresi β2. Hasil uji hipotesis terlihat thitung 2.364 > ttabel 1.671 dengan (ρ=0,020 <
α=0,05) maka variabel citra perusahaan (X2) dinyatakan memiliki pengaruh
signifikan terhadap kepuasan pasien.
5. Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai Fhitung 26.631dimana Ftabel pada df 2;96
dengan demikian Ftabel sebesar 3,09 dengan demikian (Fhitung 26.631 > Ftabel 3,09)
maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima. Nilai probabilitas hasil (ρ=0,020 < α=0,05)
dengan demikian variabel kualitas pelayanan (X1) dan citra peursahaan (X2)
secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien.
119
4.3.6 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14 didapat output
sebagai berikut :
Tabel 4.19 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien
Kualitas Pelayanan
Loyalitas Pasien Uraian Nilai
Korelasi 0.447 R-Square 0.199 thitung 4.890 ttabel 1.671 Constanta 6.818 Regresi 0.141 Sig. 0.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa :
1. Nilai korelasi sebesar 0.447 ini artinya besarnya pengaruh kualitas pelayanan
terhadap loyalitas pasien yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0.447.
Hal ini menunjukkan pengaruh cukup kuat antara kualitas pelayanan terhadap
loyalitas pasien. Sumbangan citra perusahaan terhadap kepuasan pasien adalah
sebesar KP = r2 x 100% = 0.4472 x 100% = 19.9%. Maknanya sumbangan 19,9%
variabel loyalitas pasien ini dijelaskan oleh variabel kualitas pelayanan dan
sisanya 80,1% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam
penelitian ini.
2. Nilai konstanta sebesar 6.818 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai
dari variabel kualitas pelayanan (X1), maka nilai loyalitas pasien (Z) adalah 6.818.
120
Koefisien regresi sebesar 0,141 bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu
skor atau nilai kualitas pelayanan akan memberikan kenaikan skor sebesar 0.141.
3. Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai thitung sebesar 4,890 dimana ttabel sebesar
1,671 dengan demikian (thitung 4,890 > ttabel 1,671) maka (Ho) ditolak dan (Ha)
diterima artinya ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien.
Nilai probabilitass hasil terlihat (ρ=0,000 < α=0,05) dengan demikian variabel
kualitas pelayanan ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel loyalitas
pasien.
4.3.7 Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Loyalitas Pasien
Berdasarkan pengolahan data pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas
pasien dengan menggunakan SPSS 14 didapat output sebagai berikut :
Tabel 4.20 Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Loyalitas Pasien
Citra Perusahaan
Loyalitas Pasien Uraian Nilai
Korelasi 0.418 R-Square 0.175 thitung 4.507 ttabel 1.671 Constanta 11.073 Regresi 0.248 Sig. 0.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
121
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa :
1. Nilai korelasi sebesar 0.418 ini artinya besarnya pengaruh citra perusahaan
terhadap loyalitas pasien yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0.418.
Hal ini menunjukkan pengaruh cukup kuat antara citra perusahaan terhadap
loyalitas pasien. Sumbangan citra perusahaan terhadap kepuasan pasien adalah
sebesar KP = r2 x 100% = 0.4182 x 100% = 17,5%. Maknanya sumbangan 17,5%
variabel loyalitas pasien ini dijelaskan oleh variabel citra perusahaan dan sisanya
82,5% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian
ini.
2. Nilai konstanta diketahui sebesar 11.073 menyatakan bahwa jika tidak ada
kenaikan nilai dari variabel citra perusahaan (X2), maka nilai loyalitas pasien (Z)
adalah 11.073. Koefisien regresi sebesar 0,248 bahwa setiap penambahan (karena
tanda +) satu skor atau nilai citra perusahaan akan memberikan kenaikan skor
sebesar 0.248.
3. Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai thitung sebesar 4,507 dimana ttabel sebesar
1,671 dengan demikian (thitung 4,507 > ttabel 1,671) maka (Ho) ditolak dan (Ha)
diterima artinya ada pengaruh antara citra perusahaan terhadap loyalitas pasien.
Nilai probabilitass hasil terlihat (ρ=0,000 < α=0,05) dengan demikian variabel
citra perusahaan ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel loyalitas pasien.
122
4.3.8 Pengaruh Kepuasan Pasien terhadap Loyalitas Pasien
Berdasarkan pengolahan data pengaruh kepuasan pasien terhadap loyalitas
pasien dengan menggunakan SPSS 14 didapat output sebagai berikut :
Tabel 4.21 Pengaruh Kepuasan Pasien terhadap Loyalitas Pasien
Kepuasan Pasien
Loyalitas Pasien Uraian Nilai
Korelasi 0,794 R-Square 0,630 thitung 12,781 ttabel 1,671 Constanta 1,527 Regresi 0,906 Sig. 0,000
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa :
1. Nilai korelasi sebesar 0.794 ini artinya besarnya pengaruh kepuasan pasien
terhadap loyalitas pasien yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0.794.
Hal ini menunjukkan pengaruh kuat antara kepuasan pasien terhadap loyalitas
pasien. Sumbangan kepuasan pasien terhadap loyalitas pasien adalah sebesar KP
= r2 x 100% = 0.7942 x 100% = 63,04%. Maknanya sumbangan 63,04% variabel
loyalitas pasien ini dijelaskan oleh variabel kepuasan pasien dan sisanya 36.96%
ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
2. Adapun nilai konstanta sebesar 1.527 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan
nilai dari variabel kepuasan pasien (Y), maka nilai loyalitas pasien (Z) adalah
1,527. Koefisien regresi sebesar 0,906 bahwa setiap penambahan (karena tanda +)
123
satu skor atau nilai kepuasan pasien akan memberikan kenaikan skor sebesar
0.906.
3. Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai thitung sebesar 12,781 dimana ttabel sebesar
1,671 dengan demikian (thitung 12,781 > ttabel 1,671) maka (Ho) ditolak dan (Ha)
diterima artinya ada pengaruh antara kepuasan pasien terhadap loyalitas pasien.
Nilai probabilitass hasil terlihat (ρ=0,000 < α=0,05) dengan demikian variabel
kepuasan pasien ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel loyalitas pasien.
4.3.9 Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan dan Kepuasan Pasien
secara simultan terhadap Loyalitas Pasien
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14 didapat output
sebagai berikut :
Tabel 4.22 Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan dan Kepuasan Pasien
Secara Simultan terhadap Loyalitas Pasien
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan dan Kepuasan Pasien
Loyalitas Pasien Uraian Nilai
Korelasi 0.583 R-Square 0.339 thitung 7.024 ttabel 1.671 Constanta 1.910 Regresi 0.353 Fhitung 49.338 Ftabel (df; 1:96) 3.94 Sig. 0.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 14.
124
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa :
1. Nilai korelasi sebesar 0.583 ini artinya besarnya pengaruh kualitas pelayanan,
citra perusahaan dan kepuasan pasien secara simultan terhadap loyalitas pasien
yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0.583. Hal ini menunjukkan
pengaruh cukup kuat antara kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepuasan
pasien secara simultan terhadap loyalitas pasien. Sumbangan kualitas pelayanan,
citra perusahaan dan kepuasan pasien secara simultan terhadap loyalitas pasien
adalah sebesar KP = r2 x 100% = 0.5832 x 100% = 33,9%. Maknanya sumbangan
33,9% variabel loyalitas pasien ini dijelaskan oleh variabel kualitas pelayanan,
citra perusahaan dan kepuasan pasien secara simultan dan sisanya 66.1%
ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
2. Adapun coefficient menggambarkan bahwa persamaan regresi sederhana sebagai
berikut : Y = a + bX = 1.910 + 0.353X. Nilai konstanta sebesar 1.910 menyatakan
bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel variabel kualitas pelayanan, citra
perusahaan dan kepuasan pasien secara simultan, maka nilai loyalitas pasien (Z)
adalah 1.910. Koefisien regresi sebesar 0,353 bahwa setiap penambahan (karena
tanda +) satu skor atau nilai variabel kualitas pelayanan, citra perusahaan dan
kepuasan pasien secara simultan akan memberikan kenaikan skor sebesar 0.353.
3. Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai thitung sebesar 7,024 dimana ttabel sebesar
1,671 dengan demikian (thitung 7,024 > ttabel 1,671) maka (Ho) ditolak dan (Ha)
diterima artinya ada pengaruh antara variabel kualitas pelayanan, citra perusahaan
dan kepuasan pasien secara simultan terhadap loyalitas pasien. Nilai probabilitass
hasil terlihat (ρ=0,000 < α=0,05) dengan demikian variabel variabel kualitas
125
pelayanan, citra perusahaan dan kepuasan pasien secara simultan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel loyalitas pasien.
4. Hasil uji anova didapat Fhitung adalah 49.338 Ftabel (1:96) 3,94 dengan tingkat
signifikan 0,000 < 0,005 artinya Ho ditolak Ha diterima, maka ada pengaruh yang
signifikan kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepuasan pasien secara
simultan terhadap loyalitas pasien.
Hal ini dapat digambarkan pada diagram jalur lengkap dibawah ini : ρzx1 = 0,447 ε1 = 0,641 ε2 = 0,661 ρyx1 = 0,457 R2
yx1x2 = 0,359 ρyz = 0,457 r12 = 0,494
ρyx2 = 0.223
ρzx2 = 0,418
R2zx1x2y = 0,339
Gambar 4.3
Paradigma Hubungan Struktural Variabel Penelitian
Keterangan : X1 = Variabel Kualitas Pelayanan X2 = Variabel Citra Perusahaan Y = Variabel Kepuasan Pasien Z = Variabel Loyalitas Pasien Pyx1 = Menyatakan koefisien jalur dari X1 ke Y Pyx2 = Menyatakan koefisien jalur dari X2 ke Y Pzx1 = Menyatakan koefisien jalur dari X1 ke Z Pzx2 = Menyatakan koefisien jalur dari X2 ke Z R2yx1x2 = Menyatakan koefisien jalur dari X1, X2 secara simultan ke Y R2zx1x2y = Menyatakan koefisien jalur dari X1, X2, Y secara simultan ke Y Py ε1 = Variabel lainnya yang mempengaruhi Y Pz ε2 = Variabel lainnya yang mempengaruhi Z
X1
X2
Y Z
126
Jawaban terhadap masalah penelitian terseut di ringkas melalui tabel 4.23 dan
4.24 sebagai berikut :
Tabel 4.23 Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan
Pengaruh Bersama Kualitas Pelayanan (X1) dan Citra Peursahaan (X2) Mempengaruhi secara Signifikan terhadap Kepuasan Pasien (Y)
Variabel Koefisien Jalur
Pengaruh Pengaruh Bersama (R2
yx1x2)Langsung Total
X1 0,457 0,457 20,88% -
X2 0,223 0,223 4,97% -
ε1 0,641 0,641 64,1% -
X1 dan X2 0, 359 = 35,9%
Tabel 4.24 Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan
Pengaruh Bersama Kualitas Pelayanan (X1), Citra Peursahaan (X2) dan Kepuasan Pasien (Y) Mempengaruhi secara Signifikan terhadap
Loyalitas Pasien (Y)
Variabel Koefisien Jalur
Pengaruh Pengaruh Bersama (R2
zx1x2y)Langsung Total
X1 0,447 0,447 19,98% -
X2 0,418 0,418 17,47% -
Y 0,457 0,457 20,88% -
ε2 0,661 0,661 66,1% -
X1, X2, Y - - - 0.339 = 33,9%
127
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian yang diuraikan sebelumnya, maka hasil
penelitiannya adalah sebagai berikut :
4.4.1 Kualitas Pelayanan berkontribusi secara signifikan terhadap Terhadap
Kepuasan Pasien
Temuan penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diukur oleh
kepuasan pasien memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi
rendahnya kepuasan pasien. Artinya tinggi rendahnya kepuasan pasien dijelaskan
oleh kualitas pelayanan. Besarnya kontribusi kualitas pelayanan yang secara langsung
berkontribusi terhadap kepuasan pasien sebesar 32,2%. Oleh karena itu untuk
mengoptimalkan kepuasan pasien harus diupayakan meningkatkan kualitas
pelayanan, sehingga dapat memberikan peluang bagi pasien bagaimana pelayanan
yang ada di Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Temuan ini diperkuat dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Tjiptono,
(1996) yang menyatakan kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan
pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin
ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini
memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta
kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan di mana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang
menyenangkan dan meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan.
128
4.4.2 Citra Perusahaan berkontribusi secara signifikan Terhadap Kepuasan
Pasien
Temuan penelitian menunjukkan bahwa citra perusahaan yang diukur oleh
kepuasan pasien memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi
rendahnya kepuasan pasien. Artinya tinggi rendahnya kepuasan pasien dijelaskan
oleh citra perusahaan. Besarnya kontribusi citra perusahaan yang secara langsung
berkontribusi terhadap kepuasan pasien sebesar 21,9%. Oleh karena itu untuk
mengoptimalkan kepuasan pasien harus diupayakan bagaimana citra perusahaan
dimata pasien.
Hal ini sejalan dengan pendapat LeBlanc dan Nguyen (1998, p45) yang
mengatakan terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi citra perusahaan pada
perusahaan jasa :
1. Identitas perusahaan (Corporate Identity)
Dalam bukunya the company image, Elanor Selame mengatakan identitas
perusahaan adalah apa yang senyatanya ada pada atau ditampilkan oleh
perusahaan. Identitas merupakan pernyataan singkat perusahaan kepada
masyarakat tentang apa dan siapa mereka itu. Identitas perusahaan dapat
membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. James R Gregory
menyatakan identitas perusahaan terdiri dari dua elemen pokok, yaitu
nama dan logo (Sutojo,2004,p14). Menurut Sutojo (2004, p18) identitas
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan
pembentukan citra perusahaan di masyarakat. Identitas perusahaan yang
129
baik dan kuat merupakan pra-syarat membangun citra baik perusahaan
dikemudian hari.
2. Reputasi (Reputation)
Menurut LeBlanc dan Nguyen (1998,p47) di dalam International journal
of service industry management, reputasi adalah hal-hal yang telah
dilakukan oleh perusahaan. Menurut Shirley Harrison (1998,p71) reputasi
adalah hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran
berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja
transaksi sebuah bank. Charles Frombun (Frombun dan Van Riel, 2003)
mendefinisikan reputasi perusahaan sebagai gabungan antara tindakan
masa lalu perusahaan.
3. Lingkungan fisik (Physical Environment)
Menurut LeBlanc dan Nguyen (1998,p47), lingkungan fisik dimana
pelayanan dihasilkan dan dikonsumsi sangatlah mempengaruhi persepsi
konsumen terhadap citra perusahaan.
4. Karyawan (Contact Personnel)
Performa karyawan dan interaksi karyawan melalui sikap mereka yang
berlangsung pada saat pelayanan diberikan mempengaruhi hasil dari
evaluasi pelayanan.Bitner et al. (1990), yang dikutip oleh LeBlanc dan
Nguyen (1998,47), interaksi karyawan menjadi salah satu hal penting
dalam citra perusahaan.
130
4.4.3 Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan berkontribusi secara simultan
Signifikan Terhadap Kepuasan Pasien
Secara simultan kualitas pelayanan dan citra perusahaan secara simultan
berkontribusi signifikan terhadap kepuasan pasien sebesar 35,9%. Sisanya yaitu
sebesar 64,1% pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain.
Temuan ini didukung oleh menurut Gronroos (dalam Nursya’bani, 2006, p20)
menyatakan kualitas layanan meliputi :
1. Kualitas fungsi, yang menekankan bagaimana layanan dilaksanakan,
terdiri dari : dimensi kontak dengan konsumen, sikap dan perilaku,
hubungan internal, penampilan, kemudahan akses, dan service
mindedness.
2. Kualitas teknis dengan kualitas output yang dirasakan konsumen, meliputi
harga, ketepatan waktu, kecepatan layanan, dan estetika output.
3. Reputasi perusahaan, yang dicerminkan oleh citra perusahaan dan reputasi
di mata konsumen.
4.4.4 Kualitas Pelayanan berkontribusi secara Signifikan Terhadap Loyalitas
Pasien
Temuan penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diukur oleh
loyalitas pasien memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi
rendahnya loyalitas pasien. Artinya tinggi rendahnya loyalitas pasien dijelaskan oleh
kualitas pelayanan. Besarnya kontribusi kualitas pelayanan yang secara langsung
berkontribusi terhadap loyalitas pasien sebesar 17,5%. Oleh karena itu untuk
131
meningkatkan loyalitas pasien hendaknya diupayakan pentingnya peningkatan citra
perusahaan di mata pasien.
Temuan ini diperkuat oleh Adythia Dwi (2008 : 130) berpendapat bahwa
adanya hubungan atau pengaruh yang kuat dari diferensiasi jasa terhadap loyalitas
pelanggan pada. Pengaruh yang terjadi adalah pengaruh positif dalam artian semakin
puas pelanggan akan semakin tinggi terhadap layanan perusahaan.
4.4.5 Citra Perusahaan berkontribusi secara Signifikan Terhadap Loyalitas
Pasien
Temuan penelitian menunjukkan bahwa citra perusahaan yang diukur oleh
loyalitas pasien memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi
rendahnya loyalitas pasien. Artinya tinggi rendahnya loyalitas pasien dijelaskan oleh
citra perusahaan. Besarnya kontribusi citra perusahanan yang secara langsung
berkontribusi terhadap loyalitas pasien sebesar 17,5%.
Veloutsou (2004) mengatakan bahwa bila jasa sukar dievaluasi, citra
perusahaan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan,
sehingga berbagai penelitian mengemukakan bahwa citra perusahaan nampaknya
mempengaruhi secara tidak langsung terhadap loyalitas pasien, melalui perceived
quality dan kepuasan pasien.
Hal ini sesuai dengan sebuah keberhasilan atau kemajuan yang didapat oleh
perusahaan akan sangat sulit dipertahankan dan yang sangat menentukan adalah
tingkat loyalitas konsumen dalam hal ini pasien pada perusahaan, dan sebuah citra
perusahaan akan menjadi kunci utamanya.
132
4.4.6 Kepuasan Pasien berkontribusi secara Signifikan Terhadap Loyalitas
Pasien
Temuan penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pasien yang diukur oleh
loyalitas pasien memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi
rendahnya loyalitas pasien. Artinya tinggi rendahnya loyalitas pasien dijelaskan oleh
kepuasan pasien. Besarnya kontribusi kepuasan pasien yang secara langsung
berkontribusi terhadap loyalitas pasien sebesar 17,5%.
Oleh karena itu untuk mengoptimalkan loyalitas pasien harus diupayakan
meningkatkan kepuasan pasien, dengan memberikan suatu pelayanan yang
enakibatkan kepuasan pasien atas pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Pusat
Pertamina.
Hal ini sesuai dengan Kesetiaan merek terbentuk melalui proses
pembelajaran, yaitu suatu proses dimana konsumen melalui pengalamannya berusaha
mencari merek yang paling sesuai untuknya, dalam arti produk dari merek tersebut
dapat memberikan kepuasan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhannya.
Konsumen akan terus menerus mencoba berbagai macam merek sebelum menemukan
merek yang benar-benar cocok. Kepuasan konsumen akan tetap merupakan bagian
yang sangat penting dalam kesetiaan merek. Kesetiaan merek biasanya
mengakibatkan repeat buying dan recommended buying. Jika konsumen puas akan
performance suatu merek maka akan membeli terus merek tersebut, menggunakannya
bahkan memberitahukan pada orang lain akan kelebihan merek tersebut berdasarkan
pengalaman konsumen dalam memakai merek tersebut. Jika konsumen puas akan
suatu merek tertentu dan sering membeli produk tersebut maka dapat dikatakan
tingkat kesetiaan merek itu tinggi, sebaliknya jika konsumen tidak terlalu puas akan
133
suatu merek tertentu dan cenderung untuk membeli produk dengan merek yang
berbeda-beda maka tingkat kesetiaan merek rendah. Kepuasan konsumen perlu
dipelihara dan ditingkatkan agar dapat menciptakan dan mempertahankan kesetiaan
terhadap merek. Bila konsumen memperoleh kepuasan dari pembeliannya akan suatu
produk maka hal tersebut akan menciptakan sikap positif terhadap merek tersebut
sehingga konsumen akan melakukan pembelian.
Loyalitas dapat dicapai melalui dua tahap : (1) perusahaan harus mempunyai
kemampuan dalam memberikan kepuasan kepada konsumennya agar konsumen
mendapatkan suatu pengalaman positif, berarti pembelian ulang diprioritaskan pada
penjualan sebelumnya. (2) perusahaan harus mempunyai cara untuk mempertahankan
hubungan yang lebih jauh dengan konsumennya dengan menggunakan strategi
Forced Loyalty (kesetiaan yang dipaksa) supaya konsumen mau melakukan
pembelian ulang, Kotler (2001).
4.4.7 Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan dan Kepuasan Pasien
berkontribusi secara Signifikan Terhadap Loyalitas Pasien
Secara simultan kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepuasan pasien
secara simultan berkontribusi signifikan terhadap loyalitas pasien sebesar 33,9%.
Sisanya yaitu sebesar 66,1% pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain.
Temuan ini diperkuat oleh Giriffin (2005, p31) Pelanggan adalah seseorang
yang menjadi terbiasa untuk membeli. Kebiasan itu terbentuk melalui pembelian dan
interaksi yang sering selama periode waktu tertentu, tanpa adanya hubungan yang
kuat dan pembelian berulang, orang tersebut bukanlah pelanggan, ia adalah pembeli.
Pelanggan yang sejati tumbuh seiring dengan waktu.