BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · coba 2 batang dan kebetulan temen-temenku juga...

68
65 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil analisis dari data yang telah dikumpulkan untuk menjawab persoalan-persoalan penelitian. Sistematika penyajian dimulai dengan gambaran responden, kemudian dilanjutkan dengan hasil dan pembahasan dari setiap persoalan penelitian. Sajian terakhir dari bab ini adalah sebuah teori mini yang dirangkai dari proposisi- proposisi dan konsep-konsep yang teridentifikasi. 4.1 Profil Responden Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini, dipilih dengan menggunakan teknik convenience sampling. Dimana peneliti memilih perokok perempuan, yang memenuhi kriteria sebagai responden kunci dan bersedia untuk diwawancarai. Secara total, terdapat 11 orang yang berhasil peneliti wawancarai. Profil kesebelas responden tersebut, peneliti sajikan dalam sebuah tabel yang memuat informasi mendasar mengenai karakteristik konsumen yang dimiliki oleh para responden. Berikut profil kesebelas responden:

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · coba 2 batang dan kebetulan temen-temenku juga...

  • 65

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini akan disajikan hasil analisis dari

    data yang telah dikumpulkan untuk menjawab

    persoalan-persoalan penelitian. Sistematika penyajian

    dimulai dengan gambaran responden, kemudian

    dilanjutkan dengan hasil dan pembahasan dari setiap

    persoalan penelitian. Sajian terakhir dari bab ini adalah

    sebuah teori mini yang dirangkai dari proposisi-

    proposisi dan konsep-konsep yang teridentifikasi.

    4.1 Profil Responden

    Responden yang diwawancarai dalam

    penelitian ini, dipilih dengan menggunakan teknik

    convenience sampling. Dimana peneliti memilih

    perokok perempuan, yang memenuhi kriteria

    sebagai responden kunci dan bersedia untuk

    diwawancarai.

    Secara total, terdapat 11 orang yang berhasil

    peneliti wawancarai. Profil kesebelas responden

    tersebut, peneliti sajikan dalam sebuah tabel yang

    memuat informasi mendasar mengenai karakteristik

    konsumen yang dimiliki oleh para responden.

    Berikut profil kesebelas responden:

  • 66

    Tabel 4.1

    Profil Responden

    Nama Feb Fit Ri Fan Pri Nes Pin Tol Ad Nov Ok

    Lama

    Merokok 3 tahun 8 tahun 4 tahun 7 tahun 6 tahun 8 tahun 3 tahun 2 tahun 6 tahun 2 tahun 3 tahun

    Usia

    (2015) 22 tahun 25 tahun 23 tahun 21 tahun 21 tahun 24 tahun 19 tahun 21 tahun 22 tahun 18 tahun 23 tahun

    Agama Kristen Kristen Islam Katolik Kristen Kristen Katolik Kristen Islam Islam Islam

    Etnis Jawa -

    Tionghoa Jawa Jawa Jawa Betawi

    Lampung -

    Tionghoa Jawa Toraja Jawa Jawa Jawa

    Daerah

    Asal Salatiga Salatiga Salatiga Ambarawa Jakarta Lampung

    Banyu

    biru Toraja Solo Salatiga Salatiga

    Pendidika

    n S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 SMA SMA

    Pekerjaan Mahasiswa Dosen luar Guru Mahasiswa Mahasiswa Pencari

    kerja Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Siswa SMA

    Pengusa

    ha

    konveksi

    SES Menengah

    keatas Menengah Menengah

    Menengah

    keatas Menengah

    Menengah

    keatas Menengah

    Menengah

    keatas

    Menengah

    keatas Menengah

    Menenga

    h keatas

    Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.

    (Sumber: Data Primer)

  • 67

    Berdasarkan tabel profil responden tersebut,

    peneliti berhasil mewawancarai 11 responden yang

    memenuhi kriteria sebagai responden kunci.

    Kesebelas responden tersebut terbagi menjadi

    beberapa kelompok usia, yang dinilai mampu

    merepresentasikan perokok usia 17 – 25 tahun di

    Kota Salatiga.

    Selain itu, sebagian besar responden

    merupakan responden berlatar belakang pendidikan

    strata 1 dan SMA. Dengan rata-rata kesamaan

    etnis, yaitu etnis Jawa, yang berasal dari Kota

    Salatiga dan sekitarnya. Beberapa responden

    lainnya berasal dari luar Kota Salatiga, dengan

    keragaman etnis dan asal kota masing-masing.

    Seperti adanya etnis Toraja dengan kota asal Toraja,

    etnis betawi dengan kota asal Jakarta, serta

    perpaduan etnis Tionghoa – Lampung dengan kota

    asal Lampung. Kondisi status ekonomi sosial

    mereka sebagai responden pun dapat dikatakan

    berimbang antara kelompok menengah keatas dan

    kelompok menengah.

    Profil responden yang peneliti peroleh ini,

    memperlihatkan bahwa latar belakang pendidikan,

    etnis, asal kota, representasi usia, serta status

    ekonomi sosial responden di kota asalnya, menjadi

    pendukung munculnya beragam cara pandang serta

    gaya hidup yang muncul dalam perilaku konsumsi

    mereka terhadap rokok. Faktor pekerjaan dan

    agama yang dimiliki oleh responden justru tidak

  • 68

    terlalu menimbulkan dampak terhadap cara

    pandang dan perilaku konsumsi mereka.

    4.2 Hasil Penelitian

    Hasil penelitian ini terkait dengan perolehan

    data penelitian yang diperoleh dari 11 responden

    yang berhasil peneliti wawancarai. Perolehan data

    ini, berkaitan dengan persoalan-persoalan

    penelitian yang muncul pada bab 1. Berikut adalah

    deskripsi dari hasil penelitian yang berkaitan

    dengan persoalan-persoalan penelitian yang ada:

  • 69

    Persoalan Penelitian 1 – Mengapa perempuan merokok?

    Tabel 4.2

    Hasil Wawancara dengan Responden, Kategori dan Pola Berkenaan Persoalaan Penelitian 1 Pertanyaan Feb Fit Ri Fan Pri Nes Pin Tol Ad Nov Ok Kategori Pola

    1. Sejak

    kapan

    anda

    merokok

    ?

    2011

    Kuliah

    3 tahun

    2006

    SMA

    8 tahun

    2010

    Kuliah

    4 tahun

    2007

    SMP

    7 tahun

    2008

    SMP

    6 tahun

    2006

    SMA

    8 tahun

    2011

    SMA

    3 tahun

    2012

    Kuliah

    2 tahun

    2008

    SMA

    6 tahun

    2012

    SMA

    2 tahun

    2011

    SMA

    3 tahun

    SMP

    SMA

    Kuliah

    Perokok

    perempuan

    cenderung

    merook

    pada usia

    remaja dan

    dewasa

    awal.

    Kecenderun

    gan ini

    dapat

    dibuktikan

    dengan

    kondisi

    psikologis

    konsumen

    dan

    pengaruh

    dari

    karakteristi

    k

    konsumen

    yang telah

    di proses

    sedemikian

    rupa,

    sehingga

    memunculk

    an

    keinginan

    untuk

    mengkonsu

    msi produk

    yang dapat

    menggiring

    mereka,

    menuju

    gaya hidup

    tertentu.

    2. Apa yang

    menyeba

    bkan

    anda

    merokok

    ?

    Awal

    mulanya

    broken heart

    (Putus

    cinta), lalu

    iseng-iseng

    coba 2

    batang dan

    kebetulan

    temen-

    temenku

    juga pada

    ngerokok

    semua.

    Ada

    masalah

    dirumah,

    trus

    terpengaruh

    lingkungan

    sekitar

    rumah juga

    yang

    merokok,

    lalu ikut-

    ikutan

    merokok.

    Pengen

    coba-coba

    aja.

    Melihat

    orang lain

    ngerokok

    dan pengen

    tau, kan

    SMP masa-

    masanya

    pengen tau.

    Tertarik

    dengan

    kemasan

    rokok lalu

    pengen

    nyoba,

    dalemnya

    kaya apa

    sih.

    Pengen

    coba-coba

    aja.

    Terpengaruh

    teman dan

    lingkungan,

    buat gaya-

    gayaan

    kadang suka

    disodorin

    rokok, trus

    akhirnya

    pengen coba

    sendiri dan

    kecanduan.

    Awalnya ga

    suka liat

    orang

    merokok,

    tapi ikutan

    teater dan

    harus

    belajar

    mendalami

    peran

    perokok,

    trus ada

    intrik juga,

    akhirnya

    ngerokok

    dan

    keterusan.

    Mencoba

    ngerokok

    dengan

    teman dekat

    karena

    pengen tau

    rasanya.

    Lingkungan

    pergaulan

    juga

    ngerokok

    jadi mau ga

    mau juga

    kebawa.

    Pengen

    coba-coba.

    Pengen

    coba-coba

    kaya temen-

    temen,

    pengen tau

    kaya apa,

    soalnya

    keliatannya

    keren.

    Ada

    masalah

    Coba-

    coba

    Ikut-

    ikutan

    Terpenga

    ruh

    teman

    Terpenga

    ruh

    lingkung

    an

    3. Apa yang

    anda

    peroleh

    dari

    merokok

    ?

    Rasanya

    enak, rileks,

    bisa

    nyaman.

    Ya kaya

    tenang gitu,

    jadi ya

    kebiasaan,

    kalo ada

    masalah

    tenangnya

    ya ke rokok

    itu.

    Rileks aja

    sih, ya

    biasanya

    kalo lagi

    banyak

    pikiran gitu.

    Kalo aku

    efek ke

    badan ga

    ada, biasa

    aja, Cuma

    kalo ga

    ngerokok

    rasanya

    aneh, trus

    kalo buat ke

    perasaan sih

    rasanya

    santai gitu,

    tapi ya itu

    juga

    tergantung

    Aku

    ngerokok tu

    kalo ga ada

    ide, karena

    aku sibuk,

    jadi

    ngerokok tu

    jadi media

    buat

    konsentrasi

    aja sih, kalo

    gitu

    biasanya

    aku dapet

    inspirasi.

    Apa yah,

    ngerasa

    enjoy aja, ya

    menikmati

    setiap

    isepan

    rokoknya.

    Ngerokok itu

    buat aku

    udah kaya

    kebutuhan,

    jadi kalo ga

    ngerokok tu

    gelisah.

    Kaya ada

    yang

    kurang.

    Kalo

    ngerokok tu

    ngerasa

    kaya lebih

    percaya diri,

    lebih

    tenang,

    lebih santai,

    kalo ga

    ngerokok itu

    gelisah,

    gelisah

    banget.

    Sebenernya

    ga ada, itu

    kan cuma

    gini-gini aja,

    kadang kita

    tu cape

    ngerokok,

    tergantung

    mood juga,

    tapi ya

    gimana,

    udah

    kebiasaan.

    Gimana ya,

    biasanya

    kumpul

    sama orang

    yang

    ngerokok,

    jadi kalo

    ngobrol ga

    ngerokok itu

    ada yang

    hilang, trus

    bisa tenang.

    Bisa tenang,

    rileks, kalo

    ga ngerokok

    tu kaya ada

    yang hilang,

    jadi suka

    nyari-nyari.

    Enak

    Nyaman

    (rileks,

    santai,

    tenang,

    enjoy)

    Gelisah

    Kebiasaa

    n

    Kebutuh

    an

    Percaya

    diri

    Pergaula

    n

  • 70

    situasi dan

    kondisi.

    Gaya hidup

    dan pola

    konsumsi

    yang timbul

    dari

    kegiatan

    konsumsi

    ini

    menimbulk

    an nilai-

    nilai

    tersendiri

    pada diri

    konsumen

    masing-

    masing,

    yang tidak

    dapat

    diperoleh

    dari

    mengkonsu

    msi produk

    lain.

    Dari pola

    diatas,

    variabel-

    variabel

    yang

    muncul

    antara lain:

    1. Motivasi

    2. Nilai

    3. Usia

    4. Gender

    5. Keingina

    n

    6. Gaya

    hidup

    7. Kelompo

    k acuan

    Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.

    (Sumber: Data Primer)

  • 71

    Tujuan dalam persoalan penelitian pertama

    yaitu untuk menelisik dan memahami apa yang

    menyebabkan perempuan merokok. Oleh karena

    itu, peneliti memberikan 3 pertanyaan yang

    sekiranya dapat menjawab persoalan penelitian

    pertama. Ketiga pertanyaan yang diajukan kepada

    responden berkisar sebagai berikut, yaitu sejak

    kapan merokok, apa yang menyebabkan merokok,

    dan apa yang diperoleh dari merokok.

    Dari ketiga pertanyaan tersebut, diketahui

    bahwa kebanyakan perokok perempuan cenderung

    memulai untuk merokok pada usia SMA, lalu usia

    SMP dan Kuliah. Melihat dari kecenderungan mereka

    untuk memulai merokok dan usia mereka pada saat

    ini, rata-rata mereka telah merokok selama kurang

    lebih 4 sampai 6 tahunan.

    Masing-masing responden memiliki alasan

    untuk merokok yang berbeda satu sama lainnya.

    Namun alasan yang paling banyak muncul yaitu

    berawal dari diri responden tersebut, lalu

    dipengaruhi oleh beberapa faktor diluar responden.

    Diantaranya seperti hasil wawancara yang

    diungkapkan oleh Ok, yaitu:

    “Pengen coba-coba sih, kaya temen-temen gitu,

    pengen tau kaya apa, kan keliatannya kaya yang

    keren ngono.”

    Dan hasil wawancara yang dilakukan dengan

    Fan:

  • 72

    “Melihat orang lain ngerokok dan pengen tau, kan

    SMP masa-masanya pengen tau.”

    Kebanyakan responden menyiratkan dalam

    jawaban hasil wawancara mereka, bahwa mereka

    mulai merokok rata-rata karena ada kecenderungan

    ingin mencoba hal baru, yang tidak serta merta

    hanya ingin mencoba semata bagaimana rasanya

    merokok. Tetapi mendapat pengaruh dari lingkungan

    sekitar mereka berada. Seperti teman, keluarga,

    bahkan kemasan dari produk rokok itu sendiri, pada

    saat keadaan psikologis mereka sedang berkembang

    pada tahap usia remaja awal dan remaja akhir.

    Beberapa responden terdorong untuk merokok

    karena adanya tuntutan lingkungan pertemanan,

    seperti disuruh mencoba, merasa keren dan gaya

    ketika merokok, serta merasa ada ketidak nyamanan

    ketika mereka sedang berkumpul bersama dan

    mereka tidak merokok.

    Akan tetapi, selain pengaruh dari lingkungan

    pertemanan, ada juga yang terdorong untuk merokok

    karena kondisi psikologis mereka sedang tidak stabil.

    Seperti yang diungkapkan oleh Feb dalam

    wawancaranya bersama peneliti:

    “Awal mulanya aku broken heart (putus cinta),

    lalu iseng-iseng coba 2 batang.”

    Juga jawaban pertanyaan yang dikemukakan oleh

    Fit:

    “Ada masalah dirumah dan tiap kali ada masalah

    ya tenangnya ya ngerokok itu.”

  • 73

    Setelah melewati tahap munculnya berbagai

    dorongan itu, kebanyakan dari mereka melanjutkan

    merokok sampai penelitian ini dilakukan.

    Berdasarkan jawaban-jawaban yang diperoleh oleh

    peneliti, mereka cenderung sudah terpengaruh

    dengan zat-zat yang terkadung dalam produk rokok

    tersebut, sehingga kebanyakan sulit untuk berhenti

    bahkan untuk mengurangi konsumsi rokok, seperti

    yang diungkapkan oleh Pin, sebagai berikut:

    “Engga sih kalo buat aku sih ya, kalo sekarang ini

    buat aku ya ngerokok itu udah kaya kebutuhan,

    soalnya kalo ga ngerokok itu gelisah, jadi kalo ga

    ngerokok itu kaya ada yang kurang gitu loh,

    misalkan abis makan ga ngerokok itu kaya ada

    yang kurang, bangun tidur gitu ga ngerokok gitu

    ada yang kurang, mau tidur aja harus ngerokok

    dulu, jadi sebelom gosok gigi tu ada yang kurang.”

  • 74

    Persoalan Penelitian 2 – Apa persepsi perokok perempuan usia 17 – 25 tahun, mengenai

    perubahan isi pesan pada kemasan produk rokok?

    Tabel 4.3

    Hasil Wawancara dengan Responden, Kategori dan Pola Berkenaan Persoalaan Penelitian 2 Pertanyaan Feb Fit Ri Fan Pri Nes Pin Tol Ad Nov Ok Kategori Pola

    1. Apakah

    anda

    mengeta

    hui

    adanya

    perubah

    an isi

    pesan

    pada

    kemasan

    rokok?

    Iya tau. Iya. iya tau. Iya tau,

    diganti jadi

    ada gambar-

    gambarnya

    itu.

    Ya. Iya, kalo

    setau saya

    sih, ada

    kemasan

    rokok yang

    tentang

    penyakit-

    penyakit itu

    kan.

    Iya. Iya, yang

    covernya itu.

    Iya tau. Oh iya. Iya, yang

    rokoknya

    sekarang

    ada gambar-

    gambarnya.

    Tahu

    Tidak

    tahu

    Kecenderun

    gan

    perokok

    perempuan

    untuk

    mengkonsu

    msi produk

    rokok

    tersebut,

    memunculk

    an tindakan

    konsumsi

    yang

    menyebabk

    an

    tingginya

    perhatian

    mereka

    pada

    produk itu

    sendiri,

    khususnya

    pada

    kemasan

    dan label.

    Perhatian

    tersebut

    menghasilk

    an

    penilaian

    konsumen

    terhadap

    adanya

    perubahan

    2. Peruba

    han isi

    pesan

    seperti

    apakah

    yang

    terjadi

    pada

    kemasan

    baru ini?

    Apa

    bedanya

    dengan

    yang

    dulu?

    Pesannya

    lebih

    ekstrim

    karena ada

    gambar-

    gambarnya,

    yang dulu

    ga ada gitu-

    gitunya.

    Yang ada

    perubahan

    kemasan

    itu, gambar-

    gambarnya.

    Kita kaya

    dikasih

    pesan visual

    gitu, dulu

    kan cuma

    tulisan tok,

    ndak

    ngaruh juga.

    Bungkusnya

    berubah

    kan,

    sekarang

    ada gambar-

    gambar

    penyakit

    gitu.

    Ya kan dulu

    kanan

    kirinya,

    sekarang

    adalagi

    depan

    belakangnya

    yang

    gambar-

    gambar

    dengan

    segala

    tulisan

    penyakit.

    Yang dulu

    kan ga ada

    gambar-

    gambaranny

    a, Cuma

    mereknya

    aja, ibarat

    surat cinta

    ga ada

    pesan yang

    berarti,

    hampa gitu.

    Tapi yang

    sekarang

    kaya dikasih

    pesan

    tersirat gitu,

    intinya kalo

    kamu

    ngerokok,

    kamu mati.

    Ya itu,

    pemerintah

    kasih

    perubahan,

    istilahnya

    message

    gitu di

    kemasannya

    , buat kasih

    tau kita.

    Nah gambar

    yang ini,

    penjabaran

    dari pesan

    yang lama,

    pesannya

    lebih

    diperjelas

    gitu kan,

    kalo yang ini

    bisa dibilang

    lebih

    ekstrim.

    Ya yang ada

    gambar-

    gambarnya

    itu kan, ada

    gambar

    bahaya

    ngerokok

    ditampilin

    itu kan.

    Yang ini kan

    yang ada

    gambar efek

    merokok

    gitu kan,

    trus

    peringatann

    ya

    dipersingkat

    jadi

    merokok

    membunuh

    mu sama

    yang lain-

    lainnya itu.

    Dulu juga

    ada kan teks

    yang kecil

    itu, Cuma

    sekarang

    ketambahan

    gambar-

    gambar ini

    Yang ada

    gambar-

    gambarnya

    itu,

    Tau, yang

    gambar-

    gambar itu.

    Dikasih

    gambar-

    gambar biar

    orang

    mengurangi

    ngerokok.

    Penamba

    han

    gambar

    Perubah

    an

    peringat

    an

    Pencant

    uman

    bahaya

    rokok

    Teks

    peringat

    an

    Gambar

    yang

    ekstrim

    Pesan

    tersirat

  • 75

    aja. isi pesan

    pada

    produk

    rokok

    tersebut.

    Penilaian

    konsumen

    akan hal itu

    berhasil

    mempersep

    sikan isi

    dari pesan

    yang

    dimuat

    pada

    kemasan

    dan label,

    sehingga

    mempengar

    uhi

    konsumen

    akan

    keputusan

    beli, proses

    konsumsi

    dan

    perilaku

    paska beli.

    Dari pola

    diatas,

    variabel-

    variabel

    yang

    muncul

    antara lain:

    1. Kemasan

    2. Label

    3. Produk

    4. Persepsi

    5. Nilai

    6. Kebutuh

    an

    3. Menur

    ut anda,

    ditujuka

    n untuk

    siapa isi

    pesan

    tersebut

    ?

    Buat

    semuanya,

    ga cuma

    buat

    perokok tok.

    Mungkin

    lebih cocok

    ditujukan ke

    perokok

    awal,

    soalnya kalo

    ke perokok

    aktif kaya

    aku, udah

    berpengalam

    an dan udah

    lama pasti

    udah tau

    akibatnya

    kaya apa.

    Ditujukan

    buat orang

    dewasa,

    karena itu

    pengaruhny

    a ke organ

    dalam,

    karena kan

    biasanya

    perlindunga

    n organ

    dalam orang

    tua lebih

    rentan.

    Itu semua

    ditujukan

    buat semua

    perokok ya.

    Buat

    pemula-

    pemula,

    soalnya buat

    perokok

    yang udah

    biasa

    ngerokok,

    disuguhin

    yang kaya

    gitu udah ga

    ngaruh,

    mungkin itu

    berpengaruh

    sama anak-

    anak SMP

    yang mau

    nyoba, biar

    ga coba-

    coba lagi.

    Kalo

    menurut

    aku buat

    semua

    perokok deh

    kayanya,

    rata, ga

    terkecuali.

    Buat semua

    sih kalo

    menurutku,

    tapi

    mungkin

    buat semua

    pun yang

    terpengaruh

    sama itu,

    kan ga

    semua, kalo

    yang udah

    pecandu

    sama rokok

    kan udah ga

    ngaruh

    sama

    gambar-

    gambar

    gituan.

    Buat yang

    dewasa ya

    pastinya, ini

    sama kaya

    yang dulu

    sih untuk

    mengurangi

    perokok, ya

    yang

    sekarang

    mungkin

    lebih ngena

    kalo yang

    visual, jadi

    pesannya

    ditambahin

    trus dirubah

    jadi gambar-

    gambar gitu.

    Buat

    seusiaku

    toh kak, 20

    tahunan.

    Buat

    perokok.

    Buat semua

    perokok.

    Semua

    orang

    Perokok

    awal /

    Pemula

    Orang

    dewasa

    Semua

    perokok

    Perokok

    usia 20

    tahunan

    4. Bagai

    mana

    tanggapa

    n anda

    mengena

    i isi

    pesan

    tersebut

    ?

    Lebih

    ekstrim

    yang

    sekarang,

    soalnya aku

    takut

    kadang kalo

    ngeliat itu.

    Pesan itu

    baik sih ya,

    tapi kalo

    menurut

    aku sih

    karena aku

    udah lama

    ngerokok,

    jadi ga

    ngaruh.

    Kaya gitu tu

    berpengaruh

    sekali ya,

    terutama

    buat orang

    yang udah

    kebiasaan

    ngerokok

    kaya aku,

    karena

    berdasarkan

    pengalaman

    ku dan

    temen-

    temenku itu

    mengurangi

    orang

    merokok.

    Kalo buat

    aku, sebagai

    perokok ya

    aku udah

    tau

    resikonya

    kaya gitu,

    mau diganti

    gambar apa

    juga ga

    ngaruh, kan

    cuma

    gambar

    doang, yang

    diambil kan

    isinya.

    Ya bullshit

    aja, apaan

    sih kurang

    itu aja, jadi

    orang itu

    takut sama

    gambarnya,

    tapi ga mau

    berenti,

    cuma mikir

    ih nakutin

    gambarnya,

    tapi tetep

    ngerokok.

    Ya kalo

    menurut

    aku, ada

    beberapa

    yang bikin

    risih, jadi ya

    kalo mau

    beli rokok,

    kadang ya

    minta tuker

    gambar

    doang, trus

    sama apa

    ya, bikin ga

    enak diliat,

    jadi intinya

    mencari

    cara gimana

    mencuekkan

    gambar

    tersebut.

    Ya kalo buat

    aku ngaruh

    sih sedikit,

    apalagi aku

    punya

    penyakit

    sendiri, jadi

    berpengaruh

    buat aku

    trus mikir

    kalo aku

    nanti gitu

    gimana.

    Ya bagus

    sih, lebih

    ngena

    secara

    visual gitu,

    tapi kalo

    buat aku sih

    biasa aja.

    Menurutku

    gambar-

    gambar itu

    serem kali,

    bisa

    ngebayangin

    ga kalo itu

    dadanya

    kita, aduh

    gimana ya?

    ngilu banget

    kali.

    Ya takut pas

    liat

    gambarnya

    itu, tapi

    gimana mau

    berenti

    susah.

    Ya gimana,

    mau

    ngurangi

    juga susah,

    jadi ya tetap

    merokok.

    Ekstrim

    Takut /

    Risih

    Pesanny

    a baik

    Jadi

    berpikir

    Berpeng

    aruh

    Tidak

    berpenga

    ruh

    Mengura

    ngi

    merokok

    5. Kesan

    apa yang

    timbul

    setelah

    Jijik. Jijik sama

    rikuh pas

    pertama

    ngeliat, ih

    Disgusting

    banget, jijik

    deh, kalo

    sekarang

    Iya, loh kok

    gambarnya

    jadi kaya

    gini sih,

    Bullshit aja

    kak, kan jd

    risih gitu.

    Risih, jijik

    gitu.

    Jijik dan geli

    ngeliatnya.

    Ngeri sih,,

    mikir ih kalo

    ngerokok

    bisa kaya

    Jijik, serem,

    ngeri.

    Takut sama

    jijik.

    Risih. Jijik

    Rikuh /

    Risih

    Aneh

  • 76

    anda

    melihat

    perubah

    an isi

    pesan

    tersebut

    ?

    apa sih itu

    ganggu

    banget gitu.

    saya liat

    juga suka ga

    pengen

    deket-deket.

    aneh

    kubilang,

    pertama

    kaget, lama-

    lama tapi

    kan kita

    butuh juga,

    mau beli

    merek lain

    juga

    sekarang

    sama, jadi

    yaudah.

    gini ya. Geli

    Ngeri /

    Serem

    6. Apaka

    h ada

    perbedaa

    n yang

    anda

    rasakan

    pada diri

    anda

    antara

    kemasan

    rokok

    yang

    dulu

    dengan

    yang

    baru?

    Ada,

    ngerokoknya

    jadi

    berkurang

    banget.

    Ga ada, ga

    ngaruh.

    Iya ada, aku

    jadi jijik,

    trus takut,

    trus

    sekarang

    berenti.

    Ga ada sih. Ga sih,

    mungkin

    sedikit kaget

    aja, tapi aku

    pribadi,

    yang penting

    aku tau

    batasan-

    batasannya,

    batas aku

    berenti,

    break, dan

    harus

    ngerokok,

    gitu.

    Ya sempet

    kepikiran

    juga, tapi

    lama-lama

    kaya yang

    kasih

    pembenaran

    gitu, ah ya

    ngerokok ya

    ngerokok

    aja, ga usah

    ngeliatin

    gambarnya,

    yang

    ngeliatin

    juga kan

    jijik ga usah

    dipikirin,

    orang yang

    diliat itu kan

    dalemnya.

    Ga sih, tetep

    aja ngerokok

    sambil

    kepikiran

    sedikit,

    berkurang

    juga ga,

    cuma

    nimbulin

    kesan gitu

    aja sih.

    Biasa aja. Ya jadi ngeri

    gitu kalo

    mau beli,

    tapi kan

    sebenernya

    perokok itu

    pinter-

    pinter, kan

    bisa diakalin

    gambarnya.

    Ya biasa aja

    sih

    ngerokoknya

    , kan ga liat

    gambarnya.

    Kalo rasa

    rokoknya

    sih ga ada

    yang

    berubah,

    cuma

    kenikmatan

    ngerokoknya

    jadi

    berkurang,

    gara-gara

    ada gambar

    itu, jadi

    kepikiran.

    Ada

    Tidak

    ada

    Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.

    (Sumber: Data Primer)

  • 77

    Untuk persoalan penelitian kedua, mengenai

    persepsi perokok perempuan usia 17 – 25 tahun,

    tentang perubahan isi pesan pada kemasan produk

    rokok. Peneliti mengajukan 6 pertanyaan seputar

    persepsi, sebagaimana yang terdapat dalam tabel

    4.3, dengan harapan agar peneliti dapat mengetahui

    bagaimana persepsi yang terbentuk pada diri

    responden sebagai konsumen rokok terhadap

    perubahan isi pesan yang terdapat pada kemasan

    rokok.

    Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan

    peneliti, kesebelas responden mengetahui bahwa

    ada perubahan isi pesan pada kemasan rokok

    tersebut. Mereka menyebutkan bahwa, perubahan

    isi pesan tersebut ditampilkan melalui adanya

    gambar-gambar penyakit yang dihasilkan dari

    mengkonsumsi rokok. Selain itu, pesan ini

    ditanggapi oleh sebagian responden sebagai salah

    satu cara yang dimaksudkan oleh pemerintah

    untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia,

    seperti yang diungkapkan oleh Pri:

    “Yang dulu kan ga ada gambar-gambarannya,

    Cuma mereknya aja, ibarat surat cinta ga ada

    pesan yang berarti, hampa gitu. Tapi yang

    sekarang kaya dikasih pesan tersirat gitu, intinya

    kalo kamu ngerokok, kamu mati.“

    Jawaban yang muncul sebagai

    tanggapan dari adanya perubahan isi pesan

    ini, disamping dimaknai untuk mengurangi

    jumlah perokok. Adapula yang menyatakan

  • 78

    bahwa adanya perubahan isi pesan yang

    sekarang merupakan penjabaran dari pesan

    yang terdahulu, seperti yang diungkapkan

    oleh Nes berikut:

    “Ya itu, pemerintah kasih perubahan, istilahnya

    message gitu di kemasannya, buat kasih tau kita.

    Nah gambar yang ini, penjabaran dari pesan

    yang lama, pesannya lebih diperjelas gitu kan,

    kalo yang ini bisa dibilang lebih ekstrim.”

    Berdasarkan jawaban-jawaban awal yang

    muncul, peneliti mengelompokan jawaban tersebut

    kedalam reaksi yang merupakan hasil pemaknaan

    responden terhadap isi pesan tersebut. Reaksi yang

    muncul pun berbagai macam. Reaksi yang muncul

    pada responden yaitu ada yang tidak merasakan hal

    apapun dengan melihat pesan tersebut, dan ada

    pula sebagian besar yang merasa jijik, ngeri, dan

    risih ketika melihat pesan tersebut.

    Mereka yang merasakan hal-hal seperti jijik,

    ngeri dan sebagainya dapat dikatakan bahwa

    setelah mereka bersinggungan dengan pesan

    tersebut, mereka akan olah pesan tersebut dengan

    pengetahuan dan pengalaman yang mereka punya,

    lalu mereka mencari pembenaran informasi yang

    mereka peroleh dari pesan tersebut melalui media

    massa, teman, keluarga maupun dokter. Setelah

    proses itu terlewati, maka ada sebagian responden

    yang terpengaruh dengan isi pesan tersebut, dan

    memutuskan untuk mengurangi mengkonsumsi

  • 79

    rokok, bahkan berhenti, seperti yang diutarakan

    oleh Ri:

    “Aku jadi jijik, trus takut, trus sekarang berhenti.

    Sekarang kalo liat juga suka ga pengen deket-

    deket.”

    Akan tetapi ada pula responden yang

    mengatakan bahwa perubahan pesan tersebut tidak

    mempengaruhi konsumsi rokok pada dirinya

    sendiri, seperti menurut Fan berikut:

    “Kalo aku sebagai perokok ya aku udah tau

    resikonya kaya gitu, mau di ganti gambar apa

    juga ga ngaruh, kan cuma gambar doang, yang

    diambil kan isinya. Cuma ya pertama aku aneh

    aja, kok gambarnya jadi gini, aneh kubilang,

    pertama kaget, lama-lama tapi kan kita butuh

    juga, mau beli merek lain juga sekarang sama,

    jadi yaudah.”

    Kedua reaksi yang saling bertentangan

    tersebut secara tidak langsung mencerimkan

    keadaan persepsi dari para responden sebagai

    konsumen rokok. Bagi sebagian yang mengatakan

    mereka terpengaruh oleh isi pesan tersebut, lalu

    memutuskan untuk mengurangi atau berhenti akan

    mencari cara bagaimana melakukan keputusan

    mereka tersebut. Begitu pula dengan mereka yang

    tidak terpengaruh oleh isi pesan tersebut. Meskipun

    mereka tetap merokok, namun sebagian besar dari

    mereka merasakan ketidak nyamanan pada isi

    pesan tersebut. Maka untuk mendapatkan kembali

    nilai yang pernah mereka peroleh sebelum adanya

    perubahan isi pesan ini, mereka mencari cara

    untuk mendapatkan lagi kenyamanan yang

  • 80

    diperoleh dari mengkonsumsi rokok itu dengan

    berbagai cara.

  • 81

    Persoalan Penelitian 3 – Bagaimana pengaruh persepsi perokok perempuan usia 17 – 25

    tahun, mengenai perubahan isi pesan pada kemasan produk rokok, terhadap aspek kognitif

    perokok?

    Tabel 4.4

    Hasil Wawancara dengan Responden, Kategori dan Pola Berkenaan Persoalaan Penelitian 3 Pertanyaan Feb Fit Ri Fan Pri Nes Pin Tol Ad Nov Ok Kategori Pola

    1. Apa yang

    anda

    lihat

    dalam

    kemasan

    produk

    rokok

    yang

    baru

    tersebut

    ?

    Peringatan

    dari

    pemerintah,

    karena kan

    sekarang

    maraknya

    perokok kan

    banyak, nah

    pemerintah

    tu mau

    kasih tau

    iniloh

    bahayanya

    ngerokok.

    Pesannya

    lebih

    keliatan, ya

    mungkin

    kematian

    gara-gara

    rokok itu

    semakin

    tinggi, trus

    bisa aja kita

    ikut-ikutan

    peraturan

    dari luar,

    trus banyak

    anak muda

    yang

    ngerokok,

    mungkin

    pemerintah

    prihatin jadi

    dikasih

    gambar-

    gambar

    begitu.

    Gambar

    penyakit

    yang

    menjijikan,

    buat bikin

    orang

    berenti

    ngerokok.

    Itu

    maksudnya

    pemerintah

    itu mau

    mengingatka

    n gitu sama

    perokok-

    perokok kalo

    merokok itu

    bahaya.

    Itu kaya

    mau kasih

    pesan

    tersirat,

    yang garis

    besarnya

    kalo kamu

    ngerokok,

    kamu mati.

    Ya yang

    gambar-

    gambar itu,

    ngasih liat

    dampak

    buruknya

    buat

    kesehatan

    sama

    dampak di

    lingkungan

    sosial, ya

    itu, kaya

    message

    gitu.

    Gambar-

    gambar

    bahaya

    ngerokok

    yang

    ditampilin.

    Gambar-

    gambar itu

    mungkin

    buat

    ngurangin

    perokok.

    Kalo kita sih

    dibikin

    becandaan

    aja, jadi

    gambar-

    gambar itu

    kita

    bilangnya

    kalo

    ngerokok itu

    yang bener,

    jangan

    kebalik,

    nanti

    bibirnya

    begini.

    Liat

    gambarnya

    itu ngerasa

    takut sama

    jijik, apalagi

    waktu ke

    dokter

    pernah

    dikasih liat

    video

    bahaya

    merokok itu

    yang kaya di

    bungkusnya

    , jadi takut.

    Gambarnya

    buat

    ngurangin

    perokok.

    Peringat

    an

    Pesan

    Gambar

    Kemasan

    dan label

    sebagai

    bagian dari

    produk

    yang

    bersinggun

    gan

    langsung

    dengan

    konsumen,

    memuat

    stimulus

    yang

    mampu

    mempengar

    uhi

    persepsi

    mereka

    akan

    perubahan

    isi pesan

    yang

    terdapat

    dalam

    kemasan

    dan label

    tersebut.

    Persepsi

    yang

    muncul

    pada

    konsumen

    2. Perubah

    an apa

    saja

    yang ada

    dalam

    kemasan

    produk

    rokok

    yang

    Ya yang

    gambar-

    gambar itu,

    Gambarnya,

    jadi

    pesannya

    lebih

    keliatan.

    Gambarnya. Gambarnya. Sekarang

    ada gambar-

    gambar ga

    pentingnya,

    gambar

    panas

    dalem, bibir

    pecah-

    pecah,

    Ada

    penjabaran

    dari pesan

    yang lama

    ke bentuk

    visualisasi

    gambar.

    Gambarnya. Ada gambar

    sama

    tambahan

    tulisan-

    tulisan

    penyakit itu.

    Sekarang

    jadi ada

    gambarnya,

    gambar

    dada

    dibelah,

    mulut yang

    kaya gitu

    dan lain

    Jadi ada

    gambar-

    gambar

    penyakit

    gitu.

    Gambarnya. Gambar

  • 82

    baru? tenggorokan

    kering.

    sebagainya. tersebut,

    tidak serta

    merta

    menimbulk

    an

    kepercayaa

    n yang

    berpengaru

    h terhadap

    psikologi

    konsumen.

    Sehingga,

    dengan

    berkekal

    pengetahua

    n yang

    mereka

    miliki

    sebelumnya

    , mereka

    melakukan

    proses

    pencarian

    informasi

    terhadap isi

    pesan

    tersebut,

    sehingga

    pada

    akhirnya

    proses ini

    menciptaka

    n nilai

    tersendiri

    pada

    konsumen.

    Dari pola

    diatas,

    variabel-

    variabel

    yang

    muncul

    antara lain:

    1. Stimulus

    2. Kemasan

    3. Apakah

    ada yang

    anda

    sukai

    atau

    tidak

    anda

    sukai

    pada isi

    pesan

    pada

    kemasan

    produk

    rokok

    yang

    baru

    tersebut

    ?

    Mengapa

    ?

    Ga suka, ya

    jijiklah

    gambarnya

    begitu.

    Apa ya?

    jujur

    kemasannya

    aku ga

    ngaruh atau

    mikir mau

    digimanain

    juga, toh

    kan aku

    penting

    dalemnya

    bukan

    luarnya.

    Ga suka,

    tapi kalo

    menurutku

    sih ga

    masalah

    soal

    gambarnya,

    tapi ya kalo

    ada cara

    lain

    mending

    pemerintah

    cari cara

    lain, soalnya

    kan kasian

    juga sama

    orang yang

    jijikan kaya

    aku.

    Ga suka

    sama si

    kemasan

    jelek ini,

    aku ga suka

    soalnya

    sama

    gambar kaya

    gitu, karena

    menurutku

    ngeliatin

    gambar yang

    ga pantes

    istilahnya.

    Ga suka sih,

    ya aneh aja,

    kaya lebay

    gitu.

    Ada sih, 3

    itu yang

    tentang jijik-

    jijikan, ya

    ngeliatnya

    risih gitu, ini

    kan terlalu

    terbuka,

    terlalu

    vulgar.

    Ga suka sih,

    aku ga

    tertarik sam

    agambar-

    gambar itu,

    ngeliatnya

    kan jijik.

    Ga ada. Aku ga

    suka, ngeri

    gitu trus

    takut toh,

    makanya

    kalo beli

    suka ta kasi

    hansaplast

    sampe

    sekarang.

    Ga suka

    saya, takut

    liatnya.

    Ga suka sih,

    jadi risih

    gitu.

    Suka

    Tidak

    suka

    4. Bagaima

    na

    tanggapa

    n anda

    mengena

    i

    informas

    i yang

    tercantu

    m dalam

    isi pesan

    kemasan

    yang

    baru

    tersebut

    ?

    Baik sih,

    kalo

    misalnya itu

    bisa bikin

    orang-orang

    berenti

    rokok an.

    Pesannya

    baik sih ya,

    buat kasih

    tau yang

    perokok

    awal yang

    mau coba-

    coba.

    Baik, karena

    dapat

    mengurangi

    orang

    ngerokok,

    banyak juga

    yang beralih

    ke rokok

    elektrik.

    Kalo mau

    ngurangin

    perokok di

    indonesia,

    pemerintah

    harus lebih

    tegas, trus

    ga perlu

    memotivasi

    dengan

    gambar-

    gambar jijik

    gitu, ga

    ngaruh juga.

    Sekarang

    ada gambar-

    gambar ga

    pentingnya,

    gambar

    panas

    dalem, bibir

    pecah-

    pecah,

    tenggorokan

    kering.

    Mungkin itu

    akan

    berpengaruh

    sama anak-

    anak SMP

    yang mau

    nyoba-

    nyoba.

    Ya pertama-

    tama sempet

    mikir, tapi

    kelamaan ya

    udah bodo

    amat.

    Mungkin

    nampilin

    gambar itu

    tu biar

    terpengaruh

    , tapi ada

    juga yang ga

    ngaruh.

    Ya ih kalo

    merokok

    bisa kaya

    gini ya,

    cuma lama

    kelamaan

    aku ga

    mungkinlah

    mau

    ngerokok

    sampe

    punya anak

    atau

    gimana, ya

    paling yang

    kaya gitu tu

    yang

    perokok

    berat, aku

    kan kalo ada

    orang tua

    masih bisa

    ditahan-

    tahan meski

    Heran aja,

    kenapa sih

    rokok di

    indonesia

    itu harus

    kaya gini,

    ngasih

    kesan yang

    ga enak kan,

    tapi kalo

    orang- orang

    jadi jijik beli

    rokok

    karena

    gambarnya

    kan ada

    yang jijik

    sama yang

    enak ya itu

    bagus, tapi

    kan kita

    juga pasti

    milih lah

    belinya,

    Pas liat sih

    takut,

    sampe

    sekarang

    juga gitu

    kalo inget

    gambar-

    gambar

    itunya.

    Jadi mikir-

    mikir kalo

    mau

    ngerokok.

    Baik

    Membua

    t

    berhenti

    merokok

    Membua

    t

    mengura

    ngi

    merokok

    Memberi

    tahu

    perokok

  • 83

    ga enak

    juga.

    orang

    kadang

    pegawai

    alfamart

    sama

    indomaret

    juga suka

    ngeri

    sendiri.

    3. Label

    4. Nilai

    5. Persepsi

    6. Psikologi

    konsume

    n

    7. Pengetah

    uan

    8. Pencaria

    n

    informas

    i

    5. Dengan

    melihat

    informas

    i yang

    ada

    dalam isi

    pesan

    kemasan

    produk

    rokok

    yang

    baru

    tersebut,

    kesan

    apa yang

    timbul

    dalam

    diri

    anda?

    jijik dan

    takut.

    Awalnya

    jijik, tapi

    sekarang

    udah ga,

    bodo amat.

    Disgusting,

    jijik dan ga

    mau deket-

    deket.

    Pertama

    kaget, aneh

    sama jijik

    gitu.

    Lebay,

    mungkin

    gara-gara

    latar

    belakangku

    pernah

    kuliah dan

    belajar

    disain, jadi

    biasa aja liat

    kemasan

    itu, karena

    sempat

    kepikiran

    editan.

    Jijik. Jijik,

    rasanya geli

    aja.

    Ngeri. Jijik, serem,

    ngeri, linu,

    takut.

    Takut. Risih. Jijik

    Takut /

    Serem

    Masa

    bodoh

    Aneh

    Lebay

    Geli

    Linu

    Risih

    6. Sejauh

    apa

    informas

    i

    tersebut

    memberi

    dampak

    terhadap

    anda?

    Cukup

    berdampak,

    aku jadi

    ngurangin

    ngerokok,

    trus jadi

    lebih sadar

    bahayanya

    kaya apa.

    Ga, karena

    menurut

    aku, saat

    kamu udah

    memutuska

    n buat

    ngerokok,

    umurnya

    bukan umur

    abg lagi, jadi

    kalo aku

    berasa udah

    tau nanti

    resikonya

    gimana aja.

    Sangat

    berdampak,

    karena ikut

    membantu

    berenti

    ngerokok

    juga.

    Ga

    memberikan

    dampak

    apa-apa,

    sempet sih

    kepikiran,

    tapi

    yaudahlah

    mau gimana

    lagi toh

    dapet efek

    nikmat

    sama

    puasnya

    sendiri.

    Ya ga terlalu

    berdampak,

    cuma jadi

    takut doang,

    jadi kalo

    aku ambil

    rokoknya ga

    aku liat

    gambarnya.

    Ga ngaruh

    sih, awal-

    awal aja,

    sekarang

    biasa, ga

    tralu

    digubrisin

    juga sih,

    acuh tak

    acuh gitu.

    Sedikit

    ngaruh sih

    ya, aku

    sekarang

    lagi

    berusaha

    buat

    ngurangin,

    karena

    dampaknya

    juga kan

    aku punya

    asma, jadi

    dampaknya

    ga bagus.

    Agak ngaruh

    sih, tapi aku

    selalu ada

    pembelaan

    diri, trus

    yang penting

    masih bisa

    kontrol diri.

    Ya ngaruh

    ga ngaruh

    sih, kalo

    dibilang

    takut iya,

    tapi kalo

    berenti

    ngerokok

    juga masih

    ngerokok

    sekarang.

    Iya ngaruh,

    jadi takut,

    tapi buat

    berenti ga,

    susah.

    Iya ngaruh,

    tapi kalo

    buat

    ngurangin

    sih ga,

    diganti

    bungkusnya

    aja kan

    udah ilang.

    Sedikit

    Berpeng

    aruh

    Berpeng

    aruh

    Tidah

    berpenga

    ruh

    7. Apakah

    menurut

    anda

    Iya emang

    kaya gitu,

    aku punya

    Percaya ya

    percaya,

    pemerintah

    Gambar itu

    pasti bener,

    tapi

    Ga juga sih,

    kalo

    menurutku,

    Iya,

    mungkin

    ada orang

    Iya, ya kalo

    menurutku

    itu beneran,

    Bener sih. Bener sih,

    soalnya juga

    kan pernah

    Beneran,

    tapi

    menurutku

    Awalnya ga,

    kaya yang

    bisa dibikin-

    Ya. Percaya

    Tidak

    percaya

  • 84

    berbagai

    informas

    i

    tersebut

    sesuai

    dengan

    dampak

    yang

    dihasilka

    n oleh

    konsums

    i rokok?

    saudara ya

    gitu, jadi ya

    bukan gara-

    gara dibuat-

    buat,

    memang

    gitu adanya.

    juga pasti

    bikin riset-

    riset dulu,

    tapi ya

    karena ini

    masuknya

    iklan, pasti

    ada unsur-

    unsur

    melebih-

    lebihkan,

    tapi untuk

    ini

    melebihkan

    untuk hal

    yang positif.

    tergantung

    ke masing-

    masing

    individu

    buat

    menyikapiny

    a.

    aku percaya

    kalo itu

    yang

    beberapa

    kalo itu efek

    rokok, tapi

    ga separah

    itu.

    yang seperti

    itu, tapi

    karena

    faktor ga tau

    diri, tiap

    semenit

    ngerokok

    atau

    ngerokok ga

    berenti-

    berenti, jadi

    gitu.

    kan liat dari

    tv juga

    sempet

    browsing-

    browsing

    juga sekilas,

    ada yang

    kena

    penyakit

    apaan gitu

    dari rokok,

    kan ada

    yang kasus

    apaan gitu

    gara-gara

    kebanyakan

    rokok,

    emang ada

    kenyataanny

    a.

    liat ada yang

    sampai

    tenggorokan

    nya bocor,

    pas nanya

    bilang ini

    gara-gara

    rokok,

    sempet ngeri

    sih waktu

    itu, cuma ya

    udahlah.

    jangka

    panjang

    orang

    perokok itu

    ga baik.

    Kadang juga

    kan

    sebentar

    gitu bisa

    langsung

    sakit,

    apalagi

    sekarang

    penyakit

    kan macem-

    macem.

    bikin, tapi

    pas ke

    dokter itu

    percaya.

    8. Menurut

    anda,

    dengan

    adanya

    perubah

    an dari

    pesan

    berupa

    teks

    pada

    kemasan

    rokok

    yang

    lama,

    lalu

    sekarang

    berubah

    dan

    ditamba

    h dengan

    pesan

    berupa

    gambar,

    apakah

    resiko

    yang

    Iya, nyadar

    sih. aku

    juga sempet

    mikir, ada

    ga ya

    pengobatan

    buat

    bersihin

    badan atau

    organ dalem

    gitu, kalo

    ada aku

    mau dong

    ya, kalo ada

    cara buat

    hidup sehat

    kenapa ga.

    Iya, dari

    dulu juga

    sih udah

    tau, cuma

    sekarang

    lebih jelas

    lagi

    visualisasi

    akibat

    ngerokoknya

    .

    Iya nyadar. Nyadar sih

    kalo

    resikonya

    tambah

    gede.

    Bertambah

    sih, apalagi

    lingkungan

    sekarang

    banyak

    polusi,

    ditambah

    rokok,

    resikonya

    jadi

    bertambah.

    Nyadar,

    udah nyadar

    duluan sih

    kalo rokok

    tu akibatnya

    bakalan

    gitu.

    Iya. Iya. Ya iyalah,

    tapi pura-

    pura gila, ya

    gimana ya

    orangnya ga

    bisa serius,

    ya serius

    ada

    waktunya

    sih, tapi

    kalo soal

    ngerokok

    gini ga

    dianggep

    penting sih.

    tapi aku

    suka akalin

    minum

    susu,

    minum

    evervescent,

    biar ga

    kebaca kalo

    aku tu

    ngerokok.

    Iya. Iya, jadi

    agak mikir

    kalo mau

    ngerokok

    lagi, kadang

    kalo

    bungkusnya

    begitu, mau

    ngerokok

    lagi juga ga

    enak.

    Sadar

    Tidak

    sadar

  • 85

    akan

    didapat

    oleh

    anda

    atau

    perokok

    lainnya

    dari

    merokok

    akan

    semakin

    besar

    (sadar

    atau

    tidak)?

    9. Pesan

    peringat

    an

    informas

    i

    kesehata

    n untuk

    perokok

    perempu

    an dari

    kemasan

    yang

    lama ada

    juga

    pada

    kemasan

    yang

    baru,

    yaitu

    menyoro

    ti

    tentang

    kehamila

    n,

    apakah

    anda

    menyada

    ri bahwa

    dampak

    negatif

    merokok

    Iya, selain

    itu aku kan

    perempuan,

    dibilangin

    terus sama

    orang tua,

    kamu tu

    perempuan

    loh, nanti

    kalo ada

    gangguan

    kehamilan,

    ke rahimmu

    gimana,

    nanti kalo

    anaknya

    lahir ga

    normal

    gimana.

    Sadar sih,

    karena

    berkali-kali

    baca trus

    liat dari

    iklan juga,

    jadi inget.

    Iya aku

    kepikiran

    ya, apalagi

    nanti kan

    aku

    berkeluarga

    gitu,

    makanya

    aku mulai

    belajar buat

    ngurangin

    konsumsi

    rokok.

    Engga,

    gangguan

    kehamilan

    dan janin

    kan bukan

    gara-gara

    cuma

    ngerokok,

    banyak loh

    orang yang

    ga ngerokok

    tapi tetep

    kena

    gangguan

    kehamilan

    dan janin,

    bahkan

    lebih parah

    dari itu.

    Aku

    menanggapi

    sih

    himbauan

    itu,

    makanya

    aku

    membatasi

    diri, jadi

    kaya ga

    tralu aktif

    gitu, jadi

    sesekali

    ajalah kalo

    ngerokoknya

    aktif, ga

    tralu sering.

    Iya sempet

    kepikiran

    sih, banyak

    juga temen-

    temen yang

    bilangin

    begitu,

    udahlah lu

    jangan

    ngerokok,

    kasian ntar

    anak lu,

    ntar gimana,

    gitu.

    Giniloh , ya

    mungkin

    bisa juga

    berpengaruh

    dari tulisan

    itu, cuma

    aku denger

    dari

    temenku

    cowok tapi

    dia ga

    ngerokok,

    jadi bilangin

    aku, tentang

    ini, nah dari

    omongna ini

    aku sedikit

    ngurrangin.

    Biasa aja

    sih, aku ga

    pernah

    sampe mikir

    kalo hamil

    trus nanti

    kenapa-

    kenapa,

    nyantai-

    nyantai aja

    gitu.

    Kadang ta

    bikin

    becandaan

    juga, kaya

    merokok

    dapat

    mengobati

    gejala

    kanker, ya

    lagi-lagi ga

    diurusin,

    tapi kan ya

    orang-orang

    kan pada

    bilang kalo

    cewek ga

    boleh

    ngerokok LA

    Mentol,

    karena bisa

    bikin

    rahimnya

    kering, trus

    ada juga

    diejek-ejek,

    makanya

    aku ga

    ngerokok

    itu.

    Tau sih, tapi

    gimana ya,

    percaya

    soalnya

    katanya

    anaknya

    bisa cacat,

    bisa

    keguguran

    juga,

    temennya

    kakak ada

    yang begitu,

    aku

    kepikiranny

    a nanti aja

    pas hamil,

    nanti kalo

    hamil aku

    berenti,

    sekarang

    kan ga.

    Ya merasa

    sih,

    takutnya

    kalo nanti

    janinnnya

    sampe

    kering, mikir

    juga sampe

    kesitu.

    Sadar

    Tidak

    Sadar

  • 86

    yang

    lebih

    beresiko

    itu

    terjadi

    pada

    perempu

    an?

    10. (Jika

    sadar)

    mengapa

    anda

    masih

    merokok

    ?

    Soalnya kalo

    liat temen tu

    gimana ya,

    pengen aja

    gitu.

    Kalo kata

    orang lain

    nikmatin

    dulu masa

    muda kamu,

    nah ini cara

    aku buat

    nikmatin

    masa muda

    aku, tapi ya

    kalo bisa

    sebelom

    kena itu

    udah

    berenti.

    - Ya kalo aku

    dikasih

    sehat ya

    diterima,

    kalo dikasih

    sakit

    yaudah mau

    gimana.

    Udah

    terlanjur

    juga, udah

    pernah

    ketagihan

    juga, ya

    istilahnya

    ketergantun

    gan gitu.

    Ya gimana

    dong ya,

    udah jadi

    kebutuhan.

    Ya tapi tetep

    nanti berenti

    ada

    waktunya

    sendiri gitu,

    ga bisa

    dipaksain.

    Ya kalo ga

    gitu ada

    yang

    kurang. Aku

    juga ini lagi

    ngurangin,

    lagi cari-cari

    cara gimana

    buat berenti.

    Ya gimana,

    bawaannya

    ga bisa.

    Aku moody

    an sih

    orangnya,

    kalo mau

    ngerokok ya

    ngerokok,

    kalo ga ya

    ga.

    Susah

    berentinya

    soalnya.

    Tapi mau

    berenti juga

    susah,

    kalau udah

    kena rokok.

    Pengaru

    h teman

    Pengaru

    h

    lingkung

    an

    Pengaru

    h diri

    sendiri

    11. Adakah

    rencana

    atau

    keingina

    n untuk

    berhenti

    merokok

    ?

    Ada, aku

    punya

    prinsip

    bakalan

    berenti

    ngerokok

    kalo udah

    umur

    berapa,

    sebelom aku

    tunangan

    atau merit

    aku mau

    berenti

    ngerokok.

    Ada, aku

    udah

    berkomitme

    n kalo

    misalkan

    udah sama

    orang lain,

    kebiasaan

    pun akan

    berenti, jadi

    udah ada

    pemikiran

    buat berenti.

    Ada dan

    sedang

    dilakukan.

    Tadinya

    kepikiran

    begitu,

    kayanya

    bisa berenti,

    tapi trus

    aku liat

    orang-orang

    di sekitarku,

    mereka

    ngerokok,

    jadi ya

    pengen lagi,

    trus

    ngerokok

    lagi. Tapi

    kalo target

    ga ada,

    cuma masih

    ada

    keinginan

    Ada, aku

    juga ada

    target, kalo

    pasanganku

    ga ngerokok,

    aku juga ga

    ngerokok.

    Tapi ya kalo

    dia

    ngerokok, ya

    ngerokok

    berdua,

    nanti kalo

    punya anak,

    anaknya

    dikasih

    wejangan

    jangan

    ngikutin

    gitu.

    Ada, ada

    target juga.

    Ada, soalnya

    selain ke

    badan juga

    ini tu kaya

    ngebakar

    uangku,

    apalagi

    sekarang

    ngekos, jadi

    kerasa

    banget.

    Ada, aku

    ada target

    buat berenti,

    soalnya

    secara fisik

    sendiri udah

    ada sinyal-

    sinyal sudah

    harus

    berenti

    ngerokok,

    apalagi

    nanti kalo

    ada yang

    ngelamar,

    berarti udah

    siap buat

    berkeluarga,

    ya sudah

    waktunya

    untuk

    Oh aku

    udah

    ngurangin,

    berhasil,

    tapi balik

    lagi.

    Belum ada

    sih.

    Ada, nanti

    suatu saat.

    Ada

    Tidak

    Ada

  • 87

    buat berenti. menjauhkan

    dari hal-hal

    seperti itu.

    12. (Perlihat

    kan

    gambar

    pada

    instrume

    n 2)

    Menurut

    anda,

    pesan

    mana

    yang

    paling

    anda

    perhatik

    an? Apa

    alasanny

    a?

    Aku sih

    nomor 2

    (kanker

    paru-paru)

    sama nomor

    5 (kanker

    mulut), kalo

    nomor 2

    soalnya

    pernah

    sesek, trus

    kalo yang

    nomor 5 aku

    pernah

    giginya

    kuning-

    kuning, aku

    kan takut

    kan jadi ta

    priksain ke

    dokter gigi.

    Yang nomor

    1, mungkin

    ini gambar

    paling aman

    ya di

    kalangan

    perokok

    karena ga

    nampilin

    penyakitnya,

    tapi kalo

    buat saya,

    karena saya

    ga suka

    anak kecil

    digituin,

    kalo aku

    mau

    ngerokok

    trus ada

    anak kecil

    juga aku ga

    suka,

    makanya

    aku ga suka

    sama yang

    nomor 1.

    Kalo aku

    yang pesan

    nomor 2,

    soalnya aku

    kan

    memang

    punya asma

    dan itu

    bener-bener

    jadi

    perhatian

    aku banget,

    karena

    langsung

    berhubunga

    n dengan

    aku.

    Yang nomor

    5, ya jijik aja

    gitu

    ngeliatnya,

    ga pantes

    aja.

    Yang paru-

    paru nomor

    2 itu, kalo

    yang

    tenggorokan

    kan diluar,

    kalo yang

    paru-paru

    itu kan

    dibedah jadi

    gini, jadi

    jorok aja

    menurut

    saya, kalo

    yang lain

    kan kita

    bisa terima

    kalo ada

    faktor lain

    kaya diedit

    gitu, tapi

    kalo yang

    dibedah kan

    ga.

    Yang gigi-

    gigi nomor

    5, ya risih

    aja, jijik liat

    gambarnya.

    Kalo aku

    tetep tulisan

    ini sih, yang

    nomor 6,

    karena

    gambar-

    gambar itu

    ga ngaruh

    sama aku,

    bisa aja itu

    dibikin, juga

    mungkin

    belom ada

    kasus

    penyakit-

    penyakit itu

    di orang

    terdekatku.

    Tapi kalo

    tulisan itu,

    jadi kaya

    bikin kita

    mikir ini tu

    penting buat

    kesehatan.

    Yang nomor

    4, ngeri aja

    liat, apalagi

    kan aku

    lebih rawan

    radang

    tenggorokan

    , jadi takut

    kalo liat ini,

    maksudnya

    jangan-

    jangan pas

    ngerokok

    pas lagi

    radang

    mikirnya tu

    ih jangan-

    jangan nanti

    kaya gini.

    Yang nomor

    2 ga enak,

    iya yang

    nomor 2 ini.

    Yang nomor

    2 ini, yang

    paru-paru,

    soalnya aku

    pernah

    periksa

    bronkhitis,

    jadi ya gitu

    deh.

    Yang

    merokok

    sebabkan

    kanker

    mulut, yang

    nomor 5,

    karena

    terlalu

    kelihatan

    gitu, kalo

    yang laen

    kan

    mungkin

    organ dalem

    tubuhnya

    aja yang

    rusak, kalo

    ini kan

    keliatan,

    jadi miris.

    Nomor 1

    Nomor 2

    Nomor 3

    Nomor 4

    Nomor 5

    Nomor 6

    Nomor 7

    Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.

    (Sumber: Data Primer)

  • 88

    Pada persoalan penelitian 3, peneliti

    menyediakan 12 butir pertanyaan untuk

    ditanyakan kepada responden. Pertanyaan ini

    berkisar seputar aspek kognitif, yaitu antara apa

    yang mereka lihat dalam kemasan baru tersebut,

    perubahan isi pesan seperti apa, bagaimana

    tanggapan mereka mengenai isi pesan tersebut,

    keinginan untuk mencari tahu kebenaran isi pesan

    tersebut, menyadari resiko yang ada, sampai

    kepada hal yang menyangkut langsung pada

    pengetahuan mengenai kesehatan diri responden

    yang bersangkutan serta bagaimana respon dari

    kesemuanya.

    Berdasarkan wawancara yang dilakukan

    kepada responden, kebanyakan dari mereka

    menyatakan bahwa kemasan rokok sekarang

    memuat beberapa gambar sebagai pesan, yang

    ditujukan kepada mereka, perokok lainnya, dan

    orang yang tidak mengkonsumsi rokok. Mereka

    menilai pesan yang dituangkan dalam bentuk

    gambar tersebut, merupakan pesan yang

    cenderung mereka tidak sukai. Penilaian mereka

    atas ketidak sukaan tersebut berdasar dari

    stimulus berupa gambar penyakit yang diakibatkan

    oleh rokok yang menimbulkan sensasi negatif pada

    perasaan mereka. Seperti menjijikan, menakutkan ,

    dan lain sebagainya.

    Meskipun begitu, kebanyakan dari responden

    sadar bahwa dengan adanya perubahan isi pesan

    pada kemasan tersebut kadar risiko yang mungkin

  • 89

    timbul dikarenakan mengkonsumsi produk

    tersebut semakin meningkat. Bukan hanya risiko

    terkena penyakit yang terdapat dalam isi pesan

    tersebut, kemungkinan-kemungkinan lain pun

    dapat bermunculan. Seperti risiko untuk

    menjadikan orang lain menjadi perokok pasif,

    gangguan kesehatan reproduksi, dan lain

    sebagainya. Adanya kesadaran akan risiko ini

    muncul karena setelah mereka terpapar dengan isi

    pesan tersebut, mereka mempunyai kecenderungan

    untuk mulai berpikir dan mencari informasi akan

    kebenaran isi pesan tersebut.

    Sebagian responden mulai mendapatkan

    kebenaran informasi tersebut dari teman dan

    keluarga yang berupa saran atau sekadar bincang-

    bincang, ada yang mencari tahu sendiri akan

    risiko-risiko yang timbul dari mengkonsumsi

    produk tersebut dan akhirnya percaya dengan isi

    pesan yang terdapat pada kemasan produk itu, ada

    juga yang melibatkan pengalaman pribadi yang

    dimiliki oleh responden sebelumnya.

    Namun disamping responden yang sadar akan

    risiko yang mungkin akan timbul, ada juga yang

    bersikap bahwa semua akan baik-baik saja, seperti

    yang diungkapkan oleh Fan berikut mengenai

    kesadaran mengenai gangguan kehamilan dan

    janin pada perempuan:

    “Engga, gangguan kehamilan dan janin kan

    bukan gara-gara cuma ngerokok, banyak loh

    orang yang ga ngerokok tapi tetep kena

    gangguan kehamilan dan janin, bahkan lebih

  • 90

    parah dari itu. Trus tiba-tiba amit-amit,

    misalnya kena kanker atau apa gitu yang sama

    sekali peremuan itu bukan perokok, kan banyak

    gitu kan? ya aku sih kalo dikasi sehat ya

    diterima, kalo sakit ya udah, mau gimana, tapi

    kalo misalkan aku sampe ketakutan kaya gitu

    engga, jadi tetep aja ngerokok.”

    Berdasarkan jawaban tersebut, mereka

    sebagai perokok perempuan telah menyadari resiko

    yang mungkin akan terjadi pada dirinya, terutama

    mengenai gangguan reproduksi dan penyakit

    kanker. Akan tetapi, sebagian dari mereka telah

    mendapatkan informasi akan risiko tersebut dari

    teman, orang lain, juga dari pengalaman-

    pengalaman yang dimiliki sebelumnya. Berbekal

    informasi-informasi tersebut, perubahan isi pesan

    yang terdapat dalam kemasan rokok yang

    mempersepsikan berbagai risiko dari

    mengkonsumsi rokok, tidak memberikan dampak

    yang cukup besar bagi beberapa responden. Selain

    Fan, ada juga responden yang telah menyadari

    risiko apa yang akan muncul akibat mengkonsumsi

    rokok, akan tetapi responden tersebut mencari cara

    untuk meminimalisir munculnya berbagai risiko

    tersebut dengan berbagai cara, seperti yang

    diungkapkan oleh Ad berikut:

    “Ya iyalah, tapi pura-pura gila, ya gimana ya

    orangnya ga bisa serius, ya serius ada waktunya

    sih, tapi kalo soal ngerokok gini ga dianggep

    penting sih. tapi aku suka akalin minum susu,

  • 91

    minum evervescent, biar ga kebaca kalo aku tu

    ngerokok.”

    Selain Ad, Ok juga selaku perokok perempuan

    mempunyai cara bagaimana meminimalisir

    kemungkinan risiko yang akan muncul. Ok

    menyatakan bahwa:

    ”Engga, kalau aku banyakin minum air putih sih

    gitu. Banyak makan sama air putih. Kan kataya

    kalo air putih juga kan ngebersihin daleman gitu.”

    Munculnya persepsi yang ditimbulkan dari

    perubahan isi pesan tersebut, ditambah faktor-

    faktor lainnya, membuat kesadaran akan risiko-

    risiko yang kemungkinan akan muncul dan terus

    bertambah, mampu mengubah aspek kognisi

    beberapa responden, sehingga mereka ada yang

    mengurangi konsumsi rokok, bahkan berhenti.

  • 92

    Persoalan Penelitian 4 – Bagaimana pengaruh persepsi perokok perempuan usia 17 – 25

    tahun, mengenai perubahan isi pesan pada kemasan produk rokok, terhadap aspek afektif

    perokok?

    Tabel 4.5

    Hasil Wawancara dengan Responden, Kategori dan Pola Berkenaan Persoalaan Penelitian 4 Pertanyaan Feb Fit Ri Fan Pri Nes Pin Tol Ad Nov Ok Kategori Pola

    1. Apakah

    anda

    merasak

    an hal-

    hal

    tertentu

    dengan

    adanya

    perubah

    an isi

    pesan

    pada

    kemasan

    rokok

    tersebut

    ?

    Ya, kalo aku

    ga ngerokok

    juga kalo

    liat duluan

    mending ga

    usah, wong

    sebab

    akibatnya

    kaya gitu

    Ga ada sih. Jijik aja ga

    mau deket-

    deket.

    Ga ada. Sempet

    langsung

    kepikiran

    buat mikir

    penetral,

    yang buat

    bersihin

    paru-paru

    gitu.

    Iya sempet

    kepikiran,

    trus bikin

    pembenaran

    gitu buat

    tetep

    ngerokok.

    Ga sih,

    paling ya

    aku Cuma

    menghindari

    aja.

    Ya cuma

    kepikiran

    aja, tapi trus

    aku

    imbangin

    pake susu,

    pake yang

    ijo-ijo

    gitulah.

    Ya itu,

    terharu,

    sempet

    sedih, ini

    kan

    gambarnya

    ngeri

    banget.

    Ga sih. Iya,

    kepikiran

    trus agak

    risih kalo

    mau

    ngerokok.

    Iya

    Tidak

    Persepsi

    perokok

    perempuan

    akan

    perubahan

    isi pesan

    tersebut,

    menimbulk

    an

    beberapa

    sensasi

    yang

    berhubung

    an dengan

    perasaan,

    emosi, dan

    suasana

    hati

    terhadap isi

    pesan

    tersebut.

    Dari pola

    diatas,

    variabel-

    variabel

    yang

    muncul

    antara lain:

    1. Persepsi

    2. Sensasi

    2. Apa yang

    anda

    rasakan

    ketika

    melihat

    kemasan

    produk

    rokok

    yang

    baru?

    Mengapa

    ?

    Jijik dan

    takut, ya

    pas liat

    gambarnya

    itu.

    Ganggu aja,

    pas pertama

    beredar trus

    beli, ada

    gambar

    gitunya, ya

    gangu aja,

    tapi

    sekarang

    udah biasa.

    Jijik, aku

    kan

    orangnya

    jijikan.

    Aneh aja,

    mungkin

    lebih baik di

    polosin aja

    kaya dulu.

    Nakutin ih

    gambarnya,

    tapi aku

    masih

    ngerokok.

    Jijik aja, itu

    kan terlalu

    terbuka,

    vulgar gitu.

    Jijik. Ngeri. Ngeri aja liat

    gambarnya.

    Cuma, takut

    aja sama

    jijik

    ngeliatnya.

    Risih, ga

    suka aja

    sama

    gambarnya.

    Jijik

    Takut /

    Ngeri

    Aneh

    Risih /

    Ganggu

    3. Apakah

    perubah

    an pada

    Ya, aku

    sampe

    punya

    Ga, ga

    ngaruh apa-

    apa. Kan

    Ya, sekarang

    aku udah

    berhenti

    Ga ada, ya

    aku udah

    tau

    Iya, aku

    sampe

    punya

    Ga, aku

    biasa aja, ga

    sampe jadi

    Iya, aku

    sempet beli

    kaleng

    Ga ada, aku

    masih tetep

    ngerokok,

    Ga juga sih,

    aku kan

    moody an,

    Iya, jadi

    mengurangi,

    selain itu

    Ga juga, itu

    Cuma dapet

    efek risihnya

    Ya

    Tidak

  • 93

    kemasan

    tersebut

    mempen

    garuhi

    anda

    dalam

    merokok

    ?

    Mengapa

    ? (jika ya

    dijelaska

    n

    bagaima

    na dan

    jika

    tidak

    bagaima

    na)

    tempat

    penyimpana

    n rokok itu,

    soalnya aku

    takut, kalo

    ga ya ta

    keletek, atau

    ga minta

    bungkusnya

    yang lama.

    buatku yang

    penting

    dalemnya

    bukan

    luarnya,

    rokok o.

    ngerokok,

    dan dengan

    adanya

    gambar

    resiko dari

    ngerokok

    juga bikin

    kita lebih

    sadar untuk

    beralih ke

    sisha atau

    berenti

    ngerokok.

    resikonya

    kaya gitu,

    mau diganti

    gambar kaya

    apa juga ga

    ngaruh,

    soalnya aku

    memang

    butuh dan

    mau beli

    rokok.

    casing rokok

    yang aku

    beli di

    pinggir

    jalan, risih

    loh, nakutin

    abis

    gambarnya.

    berkurang

    atau berenti.

    tempat

    rokok itu

    buat

    ngehindarin

    gambar-

    gambar itu,

    aku juga

    udah agak

    berkurang

    sekarang.

    paling ya

    aku jauhin,

    atau ga kalo

    beli minta

    tuker sama

    mbaknya

    ya kalo lagi

    mu ya

    ngerokok, gs

    yaudah,

    cuma

    sekarang

    lebih

    perhatiin

    cara

    ngimbangin

    dampaknya

    juga.

    memang

    ngerasa

    dampaknya

    ke badan ga

    enak.

    aja, yang

    lain-lainnya

    kan dari

    badannya

    itu sendiri.

    Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.

    (Sumber: Data Primer)

  • 94

    Persoalan penelitian 4 ini, dimunculkan

    untuk mengetahui, dampak dari persepsi perokok

    perempuan usia 17 – 25 tahun mengenai

    perubahan isi pesan pada kemasan produk rokok

    terhadap aspek afektif konsumen, sehingga peneliti

    dapat mengetahui dampak apa yang terjadi pada

    aspek afektif dari konsumen rokok tersebut.

    Berdasarkan data hasil wawancara yang

    dilakukan oleh peneliti kepada masing-masing

    responden, diketahui bahwa pesan yang berupa

    gambar pada kemasan tersebut menjadi stimulus

    yang menghasilkan sensasi dan respon yang

    berbeda-beda pada tiap responden. Misalnya yang

    diutarakan oleh Feb:

    “Jijik dan takut, ya pas liat gambarnya itu, ya

    kalo aku ga ngerokok juga kalo liat duluan

    mending ga usah, wong sebab akibatnya kaya

    gitu”

    Lain lagi dengan hasil wawancara yang dilakukan

    kepada Pri, Pri mengatakan bahwa:

    “Ya nakutin gambarnya, sempet sih langsung

    kepikiran buat mikir penetral, yang buat

    bersihin paru-paru gitu.”

    Sedangkan Nes menyatakan bahwa

    meskipun sensasinya jijik dan vulgar,

    responden tersebut tetap mengkonsumsi

    rokok seperti biasanya, yang diutarakan

    sebagai mana berikut:

    “Jijik aja, terlalu terbuka, vulgar gitu. Ya jadinya

    sempet kepikiran, tapi trus bikin pembenaran

    gitu buat tetep ngerokok.”

  • 95

    Jadi berdasarkan beberapa jawaban

    responden tersebut, peneliti melihat bahwa

    bagaimanapun sensasi dan persepsi yang muncul

    pada masing-masing responden, hal tersebut hanya

    berpengaruh pada tataran perasaan atau suasana

    hati responden saja, tidak mempengaruhi mereka

    dalam merokok. Mereka tetap melakukan kegiatan

    konsumsi produk tersebut. Akan tetapi sebagian

    responden yang merasa tataran perasaan dan

    suasana hati yang tidak nyaman ketika mereka

    merokok. Mereka mengantisipasinya dengan

    memakai tempat rokok yang banyak dijual, minta

    ditukar dengan kemasan lain, ditutupi dengan

    plester luka, maupun dengan berbagai cara

    lainnya, agar kenyamanan yang mereka peroleh

    ketika sedang merokok tidak terganggu. Seperti

    yang dilakukan oleh Feb:

    “Ya, aku sampe punya tempat penyimpanan

    rokok itu, soalnya aku takut, kalo ga ta keletek,

    atau ga minta bungkusnya yang lama.”

    Sebagian responden lainnya mengatakan

    bahwa mereka tidak begitu terpengaruh dengan

    adanya perubahan isi tersebut. Ketika peneliti

    tanya secara lebih terperinci, salah satu responden

    menyatakan bahwa dia sudah termasuk kategori

    perokok berat. Responden tersebut menambahkan

    bahwa mau dirubah dengan menggunakan pesan

    yang lebih seram bagaimanapun, kemungkinan

    hanya akan berpengaruh pada awal-awal beredar

    saja, tidak akan membuat dia berhenti untuk

  • 96

    merokok. Demikian petikan hasil wawancara

    dengan Fan:

    “Ga ada, ya aku udah tau resikonya kaya gitu,

    mau diganti gambar apa juga ga ngaruh,

    soalnya aku memang butuh dan mau beli

    rokok.”

  • 97

    Persoalan Penelitian 5 - Apa perilaku konsumsi yang muncul pada perokok perempuan usia

    17 – 25 tahun terhadap perubahan isi pesan pada kemasan produk rokok tersebut?

    Tabel 4.6

    Hasil Wawancara dengan Responden, Kategori dan Pola Berkenaan Persoalaan Penelitian 5 Pertanyaan Feb Fit Ri Fan Pri Nes Pin Tol Ad Nov Ok Kategori Pola

    1. Apakah

    anda

    masih

    mengkon

    sumsi

    rokok?

    Ya. Ya. Tidak. Ya. Ya. Ya. Ya. Ya. Ya. Ya. Ya. Ya

    Tidak

    Semakin

    banyak

    jumlah

    rokok yang

    dikonsumsi,

    semakin

    tinggi pula

    jumlah

    pembelian

    dan waktu

    pembelian

    yang

    muncul

    pada

    konsumen.

    Keadaan ini

    dipicu

    dengan

    adanya

    kebutuhan

    pada diri

    konsumen,

    akan nilai

    yang

    diperoleh

    dari produk

    tersebut.

    Nilai ini

    mempengar

    uhi

    keputusan

    beli

    konsumen

    terhadap

    2. (Jika

    tetap

    merokok)

    Mengapa

    anda

    tetap

    merokok

    ?

    Soalnya kalo

    liat temen

    ngerokok ya

    gimana ya?

    ya pengen

    aja sampe

    sekarang.

    Ya gimana

    ya, udah

    dari dulu,

    trus kalo

    ada masalah

    ya larinya ke

    rokok, ya

    yaudah.

    - Iya, udah

    terlanjur

    juga, trus

    mau

    gimana?

    Udah

    ketagihan

    juga, ya

    maksudnya

    udah

    ketergantun

    gan sama

    rokok.

    Lagian

    temen-

    temenku

    bilang

    ngerokok ga

    ngerokok

    mati kok,

    jadi

    mending

    ngerokok

    sampe mati

    aja.

    Ya gimana

    kebutuhan,

    aku butuh

    isinya kok.

    Ya kalo ada

    masalah

    atau apa-

    apa ya

    rasanya

    pengen aja.

    Aku juga

    ada

    keinginan

    buat

    ngurangin,

    tapi ga tau

    nguranginny

    a kapan.

    Sekarang

    udah jadi

    pecandu,

    udah jadi

    kebutuhan,

    kalo ga

    ngerokok ya

    gelisah.

    Aku bukan

    perokok

    berat gitu,

    tapi kalo ga

    ngerokok itu

    ga enak.

    Lingkungan

    kita yang

    kadang ga

    bisa

    ditahan,

    kaya kalo ke

    burjo, tiba-

    tiba, a rokok

    satu, gitu,

    trus kalo

    lagi jalan

    sama

    temen-

    temen,

    mereka

    semua

    ngerokok,

    kalo kita ga

    ngerokok

    kan aneh,

    nanti malah

    dikatain

    banci.

    Ya

    lingkungann

    ya ngerokok

    semua, trus

    ga bisa

    berenti

    ngerokoknya

    .

    Udah susah

    berentinyaa.

    Pengaru

    h teman

    Pengaru

    h

    lingkung

    an

    Pengaru

    h diri

    sendiri

    3. (

    Jika

    tetap

    Ya paling 2

    sampe 3

    batang

    Sehari 1 pak

    lah.

    - Sehari 1 pak

    lah, ga

    pernah lebih

    Ya

    tergantung,

    3 hari sekali

    Sehari itu

    sebungkus

    lah,

    Sekarang itu

    sehari paling

    6 sampe 8

    1 bungkus

    sehari,

    mungkin 20

    Ga keitung

    sih

    jumlahnya,

    Sehari 5

    batang.

    Ga mesti

    sih,

    tergantung

    1-10

    batang

    1 pak

  • 98

    merokok)

    Berapa

    batang

    rokok yg

    dihisap

    oleh

    anda

    setelah

    melihat

    kemasan

    tersebut

    ?

    sehari dari

    yang

    awalnya 3

    pak sehari.

    dari 1 pak,

    kecuali pas

    lagi

    nongkrong-

    nongkrong

    gitu.

    itu rutinitas,

    tapi kalo

    sekalinya

    butuh ini

    banget,

    seharinya

    bisa 1

    sampe 2

    pak.

    marlboro itu

    sekitar 20

    batang.

    batang. batang gitu. tapi ya

    tergantung

    sikon, kalo

    lagi maen

    atau ada

    acara gitu, 4

    pak bisa

    habis

    semalem.

    kegiatan,

    biasanya

    kurang dari

    1 pak.

    Lebih

    dari 1

    pak

    produk.

    Adanya

    kandungan

    produk,

    persepsi

    akan

    perubahan

    isis pesan

    yang terjadi,

    serta harga

    dari produk

    tersebut,

    memunculk

    an nilai

    berupa

    risiko-risiko

    yang akan

    didapatkan

    oleh

    konsumen,

    sehingga

    mampu

    mempengar

    uhi

    beberapa

    perilaku

    paska beli

    konsumen

    akan produk

    tersebut.

    Dari pola

    diatas,

    variabel-

    variabel

    yang

    muncul

    antara lain:

    1. Nilai

    2. Psikologi

    konsume

    n

    3. Produk

    4. harga

    5. Risiko

    6. Jumlah

    4. (Jika

    mengura

    ngi

    merokok)

    Mengapa

    anda

    melakuk

    an

    pengura

    ngan

    dalam

    merokok

    ?

    Udah mulai

    ngerasa efek

    ke

    badannya,

    kaya sesek

    sama

    giginya jadi

    kuning.

    - Karena

    merasa

    takut dan

    jijik juga ada

    dorongan

    dari

    lingkungan.

    - - - Ada yang

    bilangin

    suruh

    berenti, trus

    aku juga

    kepikiran

    nanti kalo

    aku gitu

    gimana.

    Udah ada

    sinyal dari

    fisik buat

    berenti

    ngerokok,

    kaya kadang

    suka sesak,

    yang paling

    sering asam

    lambung itu,

    kalo udah

    mulai

    berasa baru

    mulai

    kurangin

    sedikit.

    - Soalnya

    sekarang

    kalo

    ngerokok

    bagian

    bawah

    payudara

    sampe ke

    punggung

    sakit,

    sakitnya

    nembus

    gitu, trus

    ada gambar-

    gambar itu

    juga.

    Udah agak

    berasa ga

    enak

    badannya,

    trus dikasih

    tau suruh

    kurangin

    rokoknya.

    Doronga

    n dari

    fisik

    Doronga

    n dari

    mental

    Doronga

    n dari

    teman

    Doronga

    n dari

    lingkung

    an

    5. (Jika

    mengura

    ngi

    merokok)

    Apakah

    ada hal-

    hal yang

    mempen

    garuhi

    anda

    untuk

    mengura

    ngi

    konsums

    i rokok?

    Kerasa di

    badannya

    aja jadi

    takut sendiri

    gara-gara

    hampir

    sama kaya

    yang di

    gambar

    sama

    banyak yang

    nyuruh

    udahan.

    Trus

    pengeluaran

    yang dipake

    buat rokok

    aja udah

    - Ada, orang-

    orang deket,

    temen,

    mereka

    semua

    nyuruh buat

    berenti.

    - - - Ada, temen,

    biaya

    pengeluaran

    , kesehatan

    ke badannya

    aku, trus ga

    enak kalo

    lagi kumpul

    sama

    keluarga

    harus

    ngumpet

    nyolong-

    nyolong

    waktu buat

    ngerokok.

    Iya, orang

    tua.

    - Ada, dari

    keluarga,

    terutama

    mama yang

    nyuruh

    berenti.

    Ada, dari

    keluarga

    dan temen

    terdekat.

    Diri

    sendiri

    Teman

    Keluarga

    Lingkun

    gan

  • 99

    ngelebihin

    buat makan.

    beli

    7. Waktu

    beli

    8. Keputus

    an beli

    9. Perilaku

    paska

    beli

    6. (Jika

    berhenti

    merokok)

    Mengapa

    anda

    berhanti

    merokok

    ?

    - - Sadar

    bahayanya

    tambah

    besar dan ke

    badannya

    juga udah

    ga enak.

    - - - - - - - - Sadar

    Tidak

    sadar

    7. Apa yang

    anda

    lakukan

    dengan

    adanya

    perubah

    an isi

    pesan

    tersebut

    ?

    Punya

    tempat

    penyimpana

    n rokok

    sendiri,

    dikeletek

    gambarnya,

    minta

    bungkus

    yang lama,

    beralih ke

    vapor dan

    akhirnya

    mengurangi

    konsumsi

    rokok,

    Dulu pas

    awal-awal

    sempet ta

    sobekin

    gambarnya,

    tapi

    semingguan

    aja, udah itu

    biasa lagi.

    Minta ganti

    kemasan

    sama mbak

    yang jual.

    Ya

    ngerokok,

    ngerokok

    aja.

    Aku beli

    casing rokok

    yang dijual-

    jual

    dipinggir

    jalan, atau

    kalo kepepet

    aku ga liat

    gambarnya

    pas lagi

    ambil rokok,

    udahannya

    aku

    masukin

    tas gitu.

    Ya kalo dulu

    aku ambil

    cukainya, ta

    cabut, trus

    aku

    tempelin di

    depannya,

    kalo yang

    belakang

    kan ga

    keliatan pas

    mau ambil

    rokoknya,

    kalo

    sekarang sih

    ya ngapain

    gitu buat

    mencuekkan

    gambar itu.

    Aku beli

    kaleng

    tempat

    rokok itu,

    trus minta

    ganti sama

    gambar

    yang biasa

    aja kalo pas

    beli.

    Paling dulu

    jauh-jauh

    sama

    bungkusnya

    , ato ga kalo

    ngambil ga

    diliat, sama

    minta tuker

    sama

    mbaknya,

    tapi

    sekarang

    udah ga lagi.

    Ngehindarin

    liat gambar

    itu, ya

    dengan cara

    tempelin

    plester,

    minta tuker

    sama yang

    gambarnya

    lucu, atau

    beli yang

    rokok

    limited

    edition.

    Gambarnya

    ditutupin

    kalo ga ya

    dipindahin

    ke bungkus

    yang ga ada

    gambarnya.

    Bungkusnya

    diganti ke

    bungkus

    rokok

    lainnya.

    Membeli

    tempat

    rokok

    Disobek

    gambarn

    ya

    Minta

    ganti

    kemasan

    Ditutupi

    n

    Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.

    (Sumber: Data Primer)

  • 100

    Tabel 4.6 memperlihatkan hasil wawancara

    peneliti dengan responden mengenai persoalan

    penelitian kelima. Persoalan penelitian ini bertujuan

    untuk menemukan dan menggambarkan

    bagaimana pola perilaku konsumsi perokok

    perempuan usia 17 – 25 tahun, terhadap

    perubahan isi pesan pada kemasan produk rokok.

    Untuk memperoleh jawaban pada persoalan

    penelitian ini, peneliti mengajukan 7 pertanyaan

    kepada masing-masing responden. Pertanyaan-

    pertanyaan ini mencakup seputar perilaku apa yang

    mereka lakukan terhadap konsumsi mereka

    terhadap rokok, ketika mereka sudah terpapar dan

    mempersepsikan isi pesan yang baru pada kemasan

    rokok tersebut.

    Perubahan isi pesan pada kemasan rokok

    ternyata tidak cukup berpengaruh terhadap tujuan

    utama isi pesan tersebut bagi perokok wanita. Hal

    ini ditunjukan dengan hanya ada satu orang

    responden saja yang berhenti merokok. 6 orang

    responden yang mengurangi konsumsi rokok, dan 4

    orang responden lainnya masih mengkonsumsi

    rokok seperti biasanya.

    Responden yang mengurangi konsumsi rokok

    mereka, diketahui berdasarkan hasil wawancara,

    selain mereka terpengaruh dengan isi pesan

    tersebut, mereka juga terdorong oleh beberapa

    faktor untuk mengurangi konsumsi rokok.

    Diantaranya faktor kesehatan, keuangan dan juga

  • 101

    lingkungan sekitar responden yang menyarankan

    untuk berhenti merokok. Hal ini menunjukan

    bahwa sebagian responden perokok perempuan ini,

    benar-benar memperhatikan proses keputusan

    pembelian dalam kegiatan konsumsinya masing-

    masing. Seperti yang dikemukakan oleh Pin:

    “Ada, temen, biaya pengeluaran juga, kesehatan

    ke badannya aku, trus ga enak kalo lagi ngumpul

    sama keluarga harus ngumpet nyolong-nyolong

    waktu buat ngerokok.”

    Akan tetapi bagi keempat responden lainnya.

    Bagi mereka dampak yang ditinggalkan

    berdasarkan konsumsi rokok (kecanduan) dan

    berbagai pembenaran yang mereka dapatkan

    terbukti mengalahkan berbagai macam pendapat

    mereka mengenai perubahan isi pesan yang

    ditampilkan melalui gambar-gambar penyakit. Fan

    mengungkapkan:

    “Iya, udah terlanjur juga, trus mau gimana? Udah

    ketagihan juga, ya maksudnya udah

    ketergantungan sama rokok. Lagian temen-

    temenku bilang ngerokok ga ngerokok mati kok,

    jadi mending ngerokok aja sampai mati.”

    Bagi mereka yang sudah terpengaruh dengan

    kandungan dari produk rokok itu sendiri seperti

    beberapa responden tersebut. Mereka mencari

    berbagai cara lain untuk tetap dapat mengkonsumsi

    rokok tersebut, terutama mereka mencari

    dukungan dari lingkungan sekitar mereka, yang

    dapat langsung berdampak terhadap psikologi

    mereka. Sehingga mereka mendapatkan nilai

  • 102

    manfaat yang mereka harapkan pada produk

    tersebut yang sebanding dengan apa yang mereka

    keluarkan untuk mendapatkan produk itu. Jika

    nilai ini tercapai, maka mereka akan membeli

    produk itu lagi dan lagi.

    4.3 Pembahasan

    Berdasarkan hasil penelitian yang berhasil

    peneliti dapatkan, maka diperoleh pembahasan

    seperti berikut:

    Persoalan Penelitian 1 – Mengapa perempuan

    merokok?

    Perokok perempuan cenderung merokok pada

    usia remaja dan dewasa awal. Kecenderungan ini

    dapat dibuktikan dengan kondisi psikologis

    konsumen. Menurut Engel, Miniard dan Blackwell

    (2006), Psikologi konsumen ini merupakan proses

    pengolahan informasi konsumen dalam perilaku

    konsumen, yang meliputi motivasi, persepsi,

    pembelajaran dan pengalaman. Dalam penelitian

    ini, responden yang dapat dikatakan sebagai

    representasi dari konsumen rokok, mengalami

    proses psikologi konsumen. Dimana responden

    mendapat motivasi untuk merokok, baik itu dari

    dalam dirinya sendiri, maupun dari melihat apa

    yang dilakukan oleh orang lain. Persepsi yang

    timbul dari adanya produk rokok itu sendiri pun

    secara tidak langsung kait mengait dengan motivasi

    yang telah terbentuk sebelumnya, sehingga

  • 103

    responden mencari pembelajaran akan bagaimana

    mengkonsumsi rokok, lalu akhirnya mendapatkan

    pengalaman tersendiri yang diperoleh dari kegiatan

    konsumsi tersebut.

    Selain psikologi konsumen, kecenderungan ini

    pun dipengaruhi oleh karakteristik konsumen yang

    telah di proses sedemikian rupa. Karakteristik

    konsumen dijelaskan dalam Kotler dan Keller

    (2013), sebagai ciri khusus yang dimiliki konsumen

    yang dibentuk oleh beberapa faktor, seperti budaya,

    sosial dan pribadi konsumen itu sendiri. Responden

    yang peneliti berhasil wawancarai masing-masing

    memiliki ciri khusus yang cukup beragam antara

    satu dan yang lain. Baik itu dari sisi usia, agama,

    etnis, latar belakang pendidikan, pekerjaan, kelas

    sosial responden di masyarakat, juga daerah asal

    responden tersebut. Ciri-ciri yang muncul ini

    membentuk sikap masing-masing responden,

    sehingga semakin beragamnya karakteristik

    konsumen, semakin berbeda