BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI...
Transcript of BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI...
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Semarang
Gambar 2 Peta Batas Administratif Kabupaten Semarang1
Sumber : Peta Tata Ruang Kabupaten Semarang, 2014 1 RKPD 2017 Kabupaten Semarang
32
Secara geografis, Kabupaten Semarang sebagai salah satu kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah, terletak pada posisi 110° 14’ 54,75” - 110° 39’ 3”
Bujur Timur dan 7° 3’ 57” -7° 30’ 0” Lintang Selatan, dengan batas
administratif: Sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang dan Kabupaten
Demak. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten
Grobogan. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan
Kabupaten Magelang. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan
Kabupaten Temanggung. Di tengah wilayah Kabupaten Semarang terdapat Kota
Salatiga. Luas wilayah Kabupaten Semarang adalah 95.020,67 Hektar (Ha) atau
sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, secara administratif terdiri dari 19
wilayah Kecamatan, 208 Desa dan 27 Kelurahan.
Jumlah penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2015 tercatat sebanyak
961.421 jiwa dengan kepadatan 1012 jiwa/km (Badan Pusat Statistik Kabupaten
Semarang). Kondisi topografi wilayah Kabupaten Semarang sebagian besar
berupa perbukitan dan memiliki relief daerah pegunungan vulkanik serta dataran
dibagian tengahnya. Ketinggian wilayah Kabupaten Semarang berada pada
kisaran antara 318 – 1.450 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian
terendah berada di Desa Candirejo Kecamatan Pringapus dan tertinggi di Desa
Batur Kecamatan Getasan. Berdasarkan tingkat kelandaiannya, wilayah
Kabupaten Semarang dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu
meliputi wilayah datar (kemiringan 0-2%) sebesar 6.169 Ha; wilayah
bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar 57.659 Ha; wilayah curam
(kemiringan 15-40%) sebesar 21.725 Ha; dan wilayah sangat curam (kemiringan
>40%) sebesar 9.467,67 Ha. Struktur geologi yang berkembang di daerah
Kabupaten Semarang dan sekitarnya cukup kompleks, terutama pensesaran yang
cukup intensif. Perlapisan batuan di daerah ini dijumpai pada daerah sebelah
Utara mempunyai kemiringan dengan arah bervariasi, dominan ke arah Selatan
hingga Barat. Sesar yang terdapat pada daerah ini adalah sesar-sesar geser dengan
arah dominan Utara-Selatan. Sesar-sesar tersebut diantaranya adalah Sesar G.
Pobongan-Ungaran, Sesar Ungaran, Sesar Ungaran-Ambarawa serta Sesar G.
33
Tungku Jambu. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Magelang dan Semarang dan
Peta Geologi Lembar Salatiga, batuan yang terdapat di Kabupaten Semarang
dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu batuan sedimen, batuan gunung
api, dan alluvial.
Kondisi klimatologi Kabupaten Semarang ditunjukkan dengan rata-rata
curah hujan di wilayah Kabupaten Semarang selama tahun 2014 cenderung
menurun dibanding tahun 2013. Tercatat rata-rata curah hujan sebesar 1.840mm,
kecamatan bercurah hujan tertinggi adalah Kecamatan Getasan (3.554 mm) yang
terendah adalah Kecamatan Bancak (742 mm). Suhu udara berkisar antara 16°C-
33°C kecepatan angin 2-20 knot dengan kelembaban udara 39,4-97,5%. Kondisi
hidrologi Kabupaten Semarang tercermin dari sifat fisik batuannya yang
berpengaruh terhadap besaran kesarangan (porositas) dan kelulusan
(permeabilitas), serta terkait dengan system aliran air tanah yang terjadi.
4.2 Profil Sumber Mata Air Senjoyo
4.2.1 Kondisi Geografis Sumber Mata Air Senjoyo
Secara administratif Sumber Mata Air Senjoyo terletak di Dusun
Jubug Desa Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
Sumber Mata Air Senjoyo terletak kurang lebih 2 KM dari jalan arteri
utama Semarang-Solo arah timur.
34
Gambar 3 Peta Sketsa Letak Sumber Mata Air Senjoyo
4.2.2 Kondisi Fisik Sumber Mata Air Senjoyo
a. Topografi
Daerah senjoyo merupakan daerah perbukitan (ketinggian >600 m
dpal) yang terletak di kaki gunung Merbabu. Ketinggian daerah ini
berkisar antara 608 m dpal sampai 706 m dpal. Mata airnya terletak
di lembah diantara dua bukit yang mengapitnya disisi barat dan
timur pada ketinggian kurang lebih 608m dpal. Bukit di sebelah
timur mempunyai ketinggian 706 m dpal sedangkan bukit sebelah
barat mempunyai ketinggian 670,5 m dpal. Bukit di area Sumber
Mata Air Senjoyo sampai saat ini digunakan sebagai bumi
perkemahan.
b. Geomorfologi
Ditinjau dari segi geomorfologi, daerah Sumber Mata Air Senjoyo
dapat dibedakan menjadi beberapa satuan yaitu :
35
➢ Dataran Aluvial
Dataran aluvial ini menempati daerah rendah dan
persawahan yaitu ada di sepanjang aliran air yang
menuju ke arah mata air ataupun pada outlet area
mata air.
➢ Perbukitan Rendah
Perbukitan rendah ini dengan dataran aluvial
membentuk tebing yang agak terjal, satuan medan
ini merupakan perbukitan rendah yang tidak teratur
dengan sudut lerengan yang sedikit curam dan
puncaknya relatif datar (plateu).
c. Tanah
Tanah disekitar area Sumber Mata Air Senjoyo adalah daerah
tanah latosol kemerahan, dimana jenis tanah ini mendominasi
seluruh daerah Kecamatan Tengaran dan sekitarnya. Pada area
mata air tanah bertekstur geluh berpasir yang mempunyai
kemampuan permeabilitas cukup tinggi sehingga mempunyai
kemampuan untuk menyimpan air (storage) dan mampu
meloloskan air sehingga muncul beberapa mata air di area Sumber
Mata Air Senjoyo. Pada bukit di sebelah timur area mata air
berjenis tanah geluh berlempung yang relatif lebih solid
dibandingkan tanah di kaki bukit.
d. Iklim
dari segi klimatologi Kabupaten semarang pada umumnya dan
khususnya di Kecamatan Tengaran memiliki sifat iklim tropis
dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun.
Kecamatan Tengaran memiliki Curah hujan pada tahun 2015
cukup tinggi yaitu 1.791 mm dengan rata-rata hujan 111 hari
(Kecamatan Tengaran dalam Angka 2016)
36
e. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kecamatan Tengaran pada umumnya
digunakan sebagai pertanian sawah sebesar 866,56 ha, pertanian
bukan sawah sebesar 1878,75 ha dan bukan pertanian sebesar
2984,29 ha. Untuk penggunaan lahan di Desa Tegalwaton
didominasi oleh bukan pertanian sebesar 223,72 ha, pertanian
sawah sebesar 61,54 ha dan pertanian bukan sawah sebesar 61,06
ha. (Kecamatan Tengaran dalam Angka 2016)
4.2.3 Kondisi Sarana dan Prasarana Sumber Mata Air Senjoyo
a. Jaringan jalan
Kondisi jalanan menuju Sumber Mata Air Senjoyo sudah masuk
dalam kategori relatif bagus karena jalan utama masih mulus
dengan lebar kurang lebih 4 meter (Gambar 4.2). Selain
mempunyai akses langsung terhadap jalan arteri, pada tahun 2015
sampai sekarang sedang dibangun jalan tol Semarang Solo yang
berjarak kurang lebih 2 km dari lokasi Sumber Mata Air Senjoyo.
Untuk kondisi jalan kawasan Sumber Mata Air Senjoyo kondisinya
kurang maksimal karena beberapa jalan masih ada yang belum
diaspal dan beberapa rusak.
37
Gambar 4
Kondisi Jalan utama menuju kawasan Sumber Mata Air Senjoyo
Gambar 5
Kondisi Jalan sekitar Kawasan Sumber Mata Air Senjoyo
b. Fasilitas listrik dan telekomunikasi
Di kawasan Sumber Mata Air Senjoyo dan Desa Tegalwaton sudah
menggunakan jaringan listrik dan untuk telekomunikasi sudah
tersedia transmisi untuk penggunaan telepon genggam.
c. Air Bersih
Cakupan air sangat mudah karena merupakan Sumber Mata Air
d. Fasilitas Transportasi
38
Fasilitas transportasi yang digunakan untuk menuju ke kawasan
Sumber Mata Air Senjoyo hanya bisa menggunakan kendaraan
pribadi karena sampai sekarang ini belum ada jasa angkutan umum
yang tersedia sampai di lokasi tersebut.
e. Drainase
Terdapat pintu air yang mengatur debit air dan sudah terdapat
saluran pembuangan berupa gorong-gorong.
Gambar 6
Drainase dan Saluran Irigasi
f. Persampahan
Pengelolaan sampah di kawasan Sumber Mata Air Senjoyo belum
dikelola secara baik, pasalnya warga sekitar maupun pengunjung
masih membuang sampah sembarangan di dekat kawasan Sumber
Mata Air. Di kawasan Sumber Mata Air Senjoyo sudah tersedia
tempat pembuangan sampah dan beberapa slogan untuk tidak
membuang sampah sembarang. Jenis sampah yang sering dijumpai
di kawasan ini berupa sampah plastik.
39
Gambar 7
Sampah yang ada di Sumber Mata Air Senjoyo
4.3 Pemanfaatan Sumber Mata Air Senjoyo
a. Sebagai Pemasok Air
Sumber Mata Air Senjoyo merupakan salah satu mata air yang merupakan
pemasok air di beberapa instansi pemerintah, industri, militer, pertanian di
Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Pengguna tersebut yaitu PDAM
Kota Salatiga, PDAM Kabupaten Semarang, Yonif 411, PT. Damatex,
irigasi pertanian Suruh dan sekitarnya. Sehingga dapat dilihat beberapa
pipa-pipa maupun saluran irigasi di Kawasan Sumber Mata Air Senjoyo.
Gambar 8
Pipa-pipa Pengguna Air Sumber Mata Air Senjoyo
40
b. Sebagai Tempat Ritual Kungkum
Masyarakat sekitar Sumber Mata Air Senjoyo percaya bahwa tempat
tersebut merupakan tempat petilasan Joko Tingkir. Joko Tingkir pernah
bertapa dan memunculkan mata air sehingga air terus muncul dan menjadi
sebuah sendang. Karena air yang semakin deras maka Joko Tingkir
meminta bantuan penduduk Desa untuk memotong rambutnya dan
digunakan sebagai penyumbat mata air. Sampai sekarang masyarakat
percaya bahwa jernihnya mata air karena terdapat saringan yaitu rambut
Joko Tingkir. Bersangkutan dengan mitos tersebut, sampai saat ini masih
terdapat ritual kungkum yang dilakukan setiap malam Selasa Kliwon,
Jumat Kliwon dan malam 1 syura. Mereka yang melakukan kungkum
tidak hanya berasal dari Desa Sekitar namun juga berasal dari luar kota.
Gambar 9
Tempat Ritual di Sumber Mata Air Senjoyo
c. Sebagai Tempat Rekreasi
Sumber Mata Air Senjoyo dapat dijadikan tempat rekreasi karena kondisi
alamnya yang segar sehingga para pengunjung dapat menikmatinya.
Selain itu juga terdapat kolam untuk berenang, lalu bumi perkemahan
yang letakknya di bukit dan arena pacuan kuda yang lokasinya sangat
berdekatan dengan sumber mata air.
41
Gambar 10
Bumi Perkemahan dan Arena Pacuan Kuda
` d. Sebagai Tempat Aktifitas Masyarakat
Sumber Mata Air Senjoyo juga merupakan tempat beraktifitas sehari-hari
sebagian masyarakat sekitar Sumber Mata Air Senjoyo seperti mandi dan
mencuci. Selain aktifitas tersebut juga terdapat aktifitas perekonomian, hal
ini terlihat dari adanya beberapa warung yang berdiri di Kawasan Sumber
Mata Air Senjoyo, peminjaman ban renang, parkir.
42
Gambar 11
Aktifitas Masyarakat di Sumber Mata Air Senjoyo
4.4 Pengelola Sumber Mata Air Senjoyo Sumber Mata Air Senjoyo telah digunakan sebagai pemasok air beberapa
instansi pemerintahan seperti PDAM Kota Semarang, PDAM Kota
Salatiga, dan Yonif 411. Selain instansi pemerintahan juga terdapat
industri skala besar yang menggunakannya seperti PT. Damatex.
4.4.1 PDAM Kota Salatiga
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga sebagai
Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) sudah dirintis oleh
Pemerintah Belanda sejak tahun 1921. Pada tahun 1968 Surat
Keputusan Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II Salatiga
Nomor : 44/Kepda/Um-Pan tanggal 30 Desember 1967 dan Surat
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (
DPRD –GR ) Nomor : 8/DPRD-GR/Um-Pan tanggal 18 Mei 1968,
penyediaan air minum dikelola oleh Dinas Air Minum. Pada tahun
1969 Status Dinas Air Minum berubah menjadi Perusahaan Daerah
Air Minum ( PDAM ) sesuai SK. Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat II Salatiga Nomor : 8.a/Kepda/Um-Pan tanggal 1 April
1971 dan Peraturan Daerah Kotamadya Kepala Daerah Tingkat II
Salatiga Nomor 20 Tahun 1969. Dalam perkembangannya dasar
hukum pendirian PDAM Kota Salatiga telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir ditetapkan berdasarkan Peraturan
Daerah ( PERDA ) Kotamadya daerah Tingkat II Salatiga Nomor
: 5 Tahun 1981 tentang : Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum
Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga.
43
Gambar 12
Gambar PDAM Kota Salatiga dan Cabang PDAM Kota
Salatiga
sumber : Profil PDAM Kota Salatiga, 2014
Tahun 2017 Tahun 1921
Gambar 13
Bronk Capture PDAM Kota Salatiga
sumber : Profil PDAM Kota Salatiga, 2014
PDAM Kota Salatiga tidak hanya melayani wilayah Kota Salatiga
saja, tetapi juga melayani wilayah Kabupaten Semarang yaitu Desa
Kesongo, Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten dan Desa Gedangan
yang jumlah pelanggannya sebanyak 1.380 sambungan. Ditinjau dari
44
pelayanan teknis, PDAM Kota Salatiga sudah melayani 156.404 Jiwa atau
77,30% dari Total jumlah Penduduk pelayanan teknis 202.332 Jiwa. 2
Mata air yang digunakan PDAM Kota Salatiga untuk mencukupi
kebutuhan masyarakat Kota Salatiga dan sebagian wilayah Kabupaten
Semarang sebagai berikut:
Tabel 4.1
Mata Air Yang Digunakan oleh PDAM Kota Salatiga
MATA AIR KAPASITAS
Produksi l/dt Terpasang l/dt
M.A Senjoyo 132.95 145 M.A Kaligojek 18.69 20 M.A Kalisombo Barat 31.72 35 M.A Kalisombo Timur 12 15 M.A Kalitaman 19.34 25 M.A Kaligethek 18.72 20 Sumur Sukowati 8.44 15 Sumur Cebongan 4.86 8 Sumur Tegalsari I 6.03 7 Sumur Tegalsari II 10 12 Sumur Kradenan 6.63 7 Sumur Bulu 1.99 2 Sumur Dukuh 6.25 7 Sumur Kecandran 0 7 Sumur Randuacir 0 3 Sumur Noborejo 0 5
Jumlah 277.62 333
Sumber : Profil PDAM Kota Salatiga, 2014 Sumber Mata Air Senjoyo merupakan sumber mata air baku
terbesar yang digunakan oleh PDAM Kota Salatiga untuk kebutuhan
pendistribusian airnya. Terlihat jelas bahwa kapasitas air yang di produksi
sebesar 132,95 l/dt (Profil PDAM Kota Salatiga 2014). Berikut grafik
perbandingan ketinggian permukaan mata air Senjoyo tahun 2015 oleh
PDAM Kota Salatiga.
2 Profil PDAM Kota Salatiga Tahun 2014
45
Gambar 14
Grafik Perbandingan Ketinggian Permukaan Mata Air Senjoyo
Tahun 2015
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0 2 4 6 8 10 12 14
PIPA TAHUN 21
PIPA TAHUN 73
PIPA TAHUN 90
46
47
Gambar 15 Peta Jaringan Peta PDAM Kota Salatiga
Sumber : ARCGIS PDAM Kota Salatiga, 2017
48
4.2.2 PDAM Kabupaten Semarang PDAM Kabupaten Semarang atau sering disebut Titra Bumi Serasi
merupakan perusahaan daerah yang bergerak dibidang air minum. PDAM
Kabupaten Semarang bediri pada tahun 1980, hingga saat ini PDAM
Kabupaten Semarang sudah mempunyai tiga cabang yaitu Cabang
Ungaran, Cabang Ambarawa dan Cabang Tengaran(Salatiga). Jumlah
pelanggan PDAM Kabupaten Semarang per November 2016 sebanyak
41.643 SR dengan masing-masing cabang sebesar; Cabang Tengaran
14.694 SR, Cabang Ungaran 18.145 SR dan Cabang Ambarawa 8.804
SR.3
Gambar 16
Ketiga Kantor Cabang PDAM Kabupaten Semarang
Sumber : Profil PDAM Kab. Semarang 2016
3 Profil PDAM Kab. Semarang tahun 2016
49
PDAM Kabupaten Semarang mulai menggunakan Sumber Mata
Air Senjoyo sejak tahun 1996. Penggunaan Sumber Mata Air Senjoyo
masuk ke bagian manajemen PDAM Kabupaten Semarang Cabang
Tengaran(Salatiga) dengan air yang digunakan sekitar 30 L/detik.
Tabel 4.2 Fluktuasi Mata Air Senjoyo oleh PDAM Kabupaten Semarang Tahun
2016
BULAN FLUKTUASI
Januari 29,60 l/dt
Februari 28,45 l/dt
Maret 29,33 l/dt
April 29,90 l/dt
Mei 29,47 l/dt
Juni 29,47 l/dt
Juli 28,89 l/dt
Agustus 29,05 l/dt
September 30,4 l/dt
Oktober 30,2 l/dt
November 29,8 l/dt
Desember 29,37 l/dt
4.4.3 PT. Damatex
PT. Damatex merupakan sebuah perusahaan textil yang berada di Kota
Salatiga. PT. Damatex berdiri sejak tahun 1961. Untuk penggunaan air di
Mata Air Senjoyo sudah sejak awal mula berdirinya PT. Damatex. Debet
yang digunakan saat ini berkisar antara 24-27 l/detik. Tidak hanya Sumber
Mata Air Senjoyo yang digunakan PT. Damatex sebagai pemenuhan air
50
bersihnya namun juga menggunakan sumur yang terletak di sekitar
kawasan pabrik.
Gambar 17
Penangkap Air oleh PT. Damatex di Sumber Mata Air Senjoyo
4.4.4 Yonif 411 Yonif 411 atau Batalyon Infanteri 411 merupakan satuan TNI (Tentara
Negara Indonesia) yang berada di Kota Salatiga. Yonif menggunakan
Sumber Mata Air Senjoyo sejak awal berdirinya Yonif 411 atau sejak
jaman Belanda. Sumber Mata Air Senjoyo digunakan untuk memenuhi
kebutuhan kantor Yonif 411 maupun kebutuhan perumahan dan asrama
tentara setempat. Menurut data dari PDAM Kabupaten Semarang, besar
penggunaan Mata Air Senjoyo oleh Yonif 411 adalah 11,8 lt/detik. Untuk
saat ini penggunaan Mata Air Senjoyo tidak terlalu banyak dikarenakan
Yonif 411 mempunyai beberapa sumur.