BAB IV GAMBARAN UMUM DESA LINAMNUTU DAN PROFIL …€¦ · Peta Desa Linamnutu Kabupaten Timor...

23
21 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA LINAMNUTU DAN PROFIL BENDUNGAN IRIGASI DESA LINAMNUTU Bab ini berisi gambaran umum Desa Linamnutu, demografi desa dan kehidupan masyarakatnya dari segi pendidikan, mata pencaharian, lahan pertanian, potensi sumberdaya alam, kegiatan ekonomi, dan gambaran profil irigasi desa Linamnutu. 4.1. Gambaran Umum Desa Linamnutu Desa Linamnutu terdiri atas tiga dusun: Oetaman, Hasanuf dan Linamnutu. Di ketiga dusun tersebut terdapat 9 RW. Berdasarkan letak wilayah, Desa Linamnutu memiliki batas-batas sebagai berikut: sebelah utara Desa Linamnutu berbatasan dengan Desa Mio, Kecamatan Amanuban Selatan, sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Noelmina, Kabupaten Kupang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Polo, Kecamatan Amanuban Selatan, dan sebelah barat berbatasan dengan sungai Noelmina, Kabupaten Kupang. Desa ini berada di tepi aliran Sungai Noelmina (17 km). Desa Linamnutu terletak 9 km dari ibu kota kecamatan (Panite) dan 59 km dari ibu kota kabupaten Timor Tengah Selatan. (Profil Desa Linamnutu, 2012) Desa Linamnutu adalah desa yang sebagian wilayahnya ada di dataran tinggi dan sebagaian ada di dataran rendah. Curah hujan di desa ini tergolong rendah, yakni dalam satu tahun hujan terjadi selama 4 bulan November, Desember, Januari dan Februari. Hasil pertanian yang diproduksi oleh masyarakat yaitu berupa beras, jagung, kacang tanah, ubi kayu, cabai, tomat, mentimun, kangkung, dan kacang turis. Selain berprofesi sebagai petani, ada juga masyarakat yang berprofesi sebagai peternak sapi dan peternak babi. (Potensi Desa Linamnutu, 2012) Desa Linamnutu memiliki potensi dalam bidang pertanian karena Desa ini berada dekat dengan sungai Noelmina yang merupakan sungai terbesar ke 3 di propinsi Nusa Tenggara Timur. Sungai Noelmina membantu masyarakat desa Linamnutu dalam membangun pertanian terutama Persawahan dengan dibangunnya Jaringan Irigasi seluas 3.515 hektar untuk mengairi lahan pertanian masyarakat linamnutu, ini menjadikan desa linamnutu sebagai desa yang memiliki potensi dalam bidang pertanian. Karena desa linamnutu memiliki potensi dalam bidang pertanian maka bukan saja suku timor yang menempati desa linamnutu ada tiga suku besar yaitu: Flores, Rote, Sabu

Transcript of BAB IV GAMBARAN UMUM DESA LINAMNUTU DAN PROFIL …€¦ · Peta Desa Linamnutu Kabupaten Timor...

  • 21

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM DESA LINAMNUTU DAN

    PROFIL BENDUNGAN IRIGASI DESA LINAMNUTU

    Bab ini berisi gambaran umum Desa Linamnutu, demografi desa dan

    kehidupan masyarakatnya dari segi pendidikan, mata pencaharian, lahan pertanian,

    potensi sumberdaya alam, kegiatan ekonomi, dan gambaran profil irigasi desa

    Linamnutu.

    4.1. Gambaran Umum Desa Linamnutu

    Desa Linamnutu terdiri atas tiga dusun: Oetaman, Hasanuf dan Linamnutu. Di

    ketiga dusun tersebut terdapat 9 RW. Berdasarkan letak wilayah, Desa Linamnutu

    memiliki batas-batas sebagai berikut: sebelah utara Desa Linamnutu berbatasan

    dengan Desa Mio, Kecamatan Amanuban Selatan, sebelah selatan berbatasan dengan

    Sungai Noelmina, Kabupaten Kupang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Polo,

    Kecamatan Amanuban Selatan, dan sebelah barat berbatasan dengan sungai

    Noelmina, Kabupaten Kupang. Desa ini berada di tepi aliran Sungai Noelmina (17

    km). Desa Linamnutu terletak 9 km dari ibu kota kecamatan (Panite) dan 59 km dari

    ibu kota kabupaten Timor Tengah Selatan. (Profil Desa Linamnutu, 2012)

    Desa Linamnutu adalah desa yang sebagian wilayahnya ada di dataran tinggi

    dan sebagaian ada di dataran rendah. Curah hujan di desa ini tergolong rendah, yakni

    dalam satu tahun hujan terjadi selama 4 bulan November, Desember, Januari dan

    Februari. Hasil pertanian yang diproduksi oleh masyarakat yaitu berupa beras, jagung,

    kacang tanah, ubi kayu, cabai, tomat, mentimun, kangkung, dan kacang turis. Selain

    berprofesi sebagai petani, ada juga masyarakat yang berprofesi sebagai peternak sapi

    dan peternak babi. (Potensi Desa Linamnutu, 2012)

    Desa Linamnutu memiliki potensi dalam bidang pertanian karena Desa ini

    berada dekat dengan sungai Noelmina yang merupakan sungai terbesar ke 3 di propinsi

    Nusa Tenggara Timur. Sungai Noelmina membantu masyarakat desa Linamnutu dalam

    membangun pertanian terutama Persawahan dengan dibangunnya Jaringan Irigasi

    seluas 3.515 hektar untuk mengairi lahan pertanian masyarakat linamnutu, ini

    menjadikan desa linamnutu sebagai desa yang memiliki potensi dalam bidang pertanian.

    Karena desa linamnutu memiliki potensi dalam bidang pertanian maka bukan saja suku

    timor yang menempati desa linamnutu ada tiga suku besar yaitu: Flores, Rote, Sabu

  • 22

    yang menempati desa linamnutu sebagai pendatang dan menetap karena mengelolah dan

    membangun usaha pertanian.

    Gambar 1.

    Peta Desa Linamnutu Kabupaten Timor Tengah Selatam

    Sumber: Google Maps, Kabupaten Timor Tengah Selatan

    Penduduk di Desa Linamnutu sebagian besar adalah suku Timor, dan sebagian

    kecil dari suku Flores, Rote dan Sabu. Para pendatang umumnya menempati wilayah

    Linamnutu karena memiliki usaha pertanian di desa tersebut. Pontensi lahan

    pertanian dan sumber air yang baik di desa linamnutu menarik para pendatang dari

    suku Flores, Rote, dan Sabu untuk menetap di desa linamnutu.

    Masyarakat di Desa Linamnutu pada umunya bergama Kristen Protestan

    dengan jumlah keseluruhan laki-laki dan perempuan mencapai 2.735 orang dan

    sebagiannya beragama Katolik dengan jumlah 155 orang, secara keseluruhan

    berjumlah 2.890 jiwa. Di desa Linamnutu terdapat 10 buah gereja, 8 gereja kristen

    dan 2 gereja katolik. Topografi desa Linamnutu terdiri atas dataran tinggi dan rendah

    ini turut menentukan adanya perkampungan-perkampungan. Topografi Desa

    Linamnutu yang demikian juga menjadi kendala terhadap arus transportasi, dimana

    jalan yang berbatu-batu, berbukit-bukit dan melewati Sunggai Noelmina. (Profil Desa

    Linamnutu, 2012)

  • 23

    4.1.1. Gambaran Masyarakat Desa

    Berdasarkan Pendataan tahun 2012 jumlah penduduk Desa Linamnutu tahun

    ini 2890 orang, terdiri dari laki-laki 1238 jiwa dan perempuan 1,652 jiwa dengan

    jumlah kepala keluarga sebanyak 681 KK, dan kepadatan penduduk 240 per km.

    Sementara luas wilayah desa Linamnutu 31.974. (Profil Desa Linamnutu, 2012)

    Untuk melihat tingkat pendidikan di Desa Linamnutu seperti terlihat pada

    Tabel 4.1 dibawah ini:

    Tabel 4.1. Tingkat pendidikan

    masyarakat Desa Linamnutu

    No. Tingkat Pendidikan Penduduk

    Satuan (Orang) %

    1 Belum Sekolah 274 9.48

    2. Tidak Pernah Sekolah 540 16.69

    3. Sedang Sekolah 409 14.15

    4. Tidak Tamat SD 220 7.61

    5. SD 600 20.76

    6. Tidak Tamat SLTP 225 7.79

    7. SLTP 188 6.51

    8. Tidak Tamat SLTA 297 10.28

    9. SLTA 127 4.39

    10. D1 4 0.14

    11. D2 1 0.03

    12. D3 2 0.07

    13. S1 2 0.07

    14. S2 1 0.03

    Total 2890 100

    Sumber: format laporan Profil Desa Linamnutu, 2012, diolah.

    Pada tabel 4.1. dapat di lihat bahwa tingkat pendidikan masyarakat desa

    Linamnutu sangat rendah ini dilihat dari masyarakat yang tidak pernah sekolah

    mencapai (16,69%) dan masyarakat yang tidak tamat dalam pendidikan SD (7’61%),

    SLTP (7,79%), dan SLTA (10,28%) Sedangkan masyarakat yang menempuh

    pendidikan sampai lulus SD (20,76%) dan SLTP (6,51%) sehingga total keseluruhan

    masyarakat berpendidikan rendah mencapai 2.070 orang. ini menjadi jumlah yang

  • 24

    sangat besar untuk melihat tingkat pendidikan di desa Linamnutu masih sangat rendah

    dari total keseluruhan masyarakat yang berjumlah 2.890 0rang . 1

    Di desa linamnutu hanya terdapat dua Sekolah Dasar (SD), Sehingga anak-

    anak yang berada pada tingkat SLTP dan SLTA sekarang harus menempuh jarak

    sembilan kilometer ke Ibu kota kecamatan Panite untuk sampai kesekolah SLTP dan

    SLTA yang ada. fasilitas sekolah yang kurang dan jarak tempuh yang jauh sangat

    berdampak pada pendidikan masyarakat desa Linamnutu kususnya anak-anak

    masyarakat desa Linamnutu yang sekarang menuntut ilmu pada tingkat pendidikan

    SMP dan SMA. (Pak Ande, 11-01-2013)

    Mata pencarian masyarakat Desa Linamnutu pada umumnya adalah petani.

    Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada Tabel 4.2. Dibawah ini:

    Tabel 4. 2. Jenis Mata Pencaharian

    Pokok masyarakat Linamnutu

    No. Mata Pencaharian Jumlah

    Satuan (Orang) %

    1. Petani 662 56.05

    2. Pegawai Negri Sipil 18 1.52

    3. Peternak 491 41.57

    4. Pensiu PNS/TNI/POLRI 3 0.25

    5. Dukun kampung terlatih 7 0.59

    Total 1181 100

    Sumber: format laporan Profil Desa Linamnutu, 2012. diolah.

    Dengan melihat tabel 4.2. hampir sebagian besar mata pencaharian masyarakat

    desa Linamnutu bekerja sebagai petani, mencapai 662 orang atau 56, 05 % yang

    bekerja sebagai pengelolah lahan pertanian, dan sebagiannya bekerja sebagai Pegawai

    negri sipil, peternak, Pensiun PNS/TNI/POLRI, Dukun kampung dan sebagian lainya

    bertransmigrasi sebagai tenaga kerja di kalimantan dan luar negri seperti malaysia

    (pak Ande, 11-01-2013)

    1 Format Laporan Profil Desa / Kelurahan Linamnutu. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

    Desa Tahun, 2012.

  • 25

    Sebagian besar masyarakat desa linamnutu bekerja sebagai petani ((56,05%)

    karena sumber daya alam desa linamnutu sangat baik pada lahan persawahan dengan

    dibangunnya jaringan irigasi utuk mendukung hasil pertanian masyarakat desa

    linamnutu. Sehingga sebagian besar masyarakat desa linamnutu berprofesi sebagai

    petani dan peternak, namun bagi petani peternak menjadi pekerjaan sampingan disaat

    adanya masalah pada jaringan irigasi pada musim hujan, atau menunggu masa panen

    dengan melakukan kegiatan lain seperti peternak, menam sayur-sayuran dan

    mengelolah lahan kering untuk tanaman jagung. (Pak Ande, 11-01-2013)2

    4.1.2. Potensi Sumber Daya Alam Desa Linamnutu

    1. Luas wilayah Menurut Penggunaan

    Luas wilayah menurut penggunaan di Desa Linamnutu dapat dilihat pada tabel

    4.3. dibawah ini:

    Tabel 4.3. Luas wilayah

    Desa Linamnutu Menurut Penggunaan

    No. Nama Lahan

    Jumlah

    Luas Wilayah

    (Ha) %

    1. Pemukiman 311 0.97

    2. Persawahan 817 2.56

    3. Ladang 650 2.03

    4. Kuburan 7 0.02

    5. Pekarangan 6500 20.33

    Hutan 650 2.03

    Prasarana Umum lainnya

    (jalan, aliran listrik, tanah

    kas desa)

    23039 72.06

    Total 31974 100

    Sumber: format laporan Profil Desa Linamnutu, 2012, diolah.

    Pada table 4.3. kita dapat melihat luas wilayah penggunaan masyarakat desa

    Linamnutu dengan total luas penggunaan 31.974.ha. Penggunaan terbesar pada

    penggunaan prasarana umum seperti jalan, aliran listrik dan tanah kas desa yang

    2 Format Laporan Profil Desa / Kelurahan Linamnutu. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

    Desa Tahun, 2012.

  • 26

    mencapai (72,06%) sehingga total dari 681 Kepala Keluarga yang tidak memiliki

    lahan pertanian mencapai 300 Kepala Keluarga dan banyak dari keluarga ini yang

    bekerja sebagai buruh tani di lahan pertanian masyarakat desa lainnya dan hasilnya di

    bagi sebagian pada para pekerja atau di bayar dengan uang tergantung kesepakatan

    pemilik lahan dan pekerja. Selain itu keluarga yang lain mengelolah peternakan dan

    perkebunan. Ini dapat dilihat lebih jelas pada table kepemilikan lahan pertanian

    masyarakat desa linamnutu.

    2. Kepemilikan Lahan Pertanian

    Kepemilikan lahan pertanian masyarakat desa Linamnutu dapat dilihat

    pada tabel 4.4. dibawah ini:

    Tabel 4.4. Kepemilikan Lahan

    Pertanian Masyarakat Desa Linamnutu

    No. Kepemilikan Lahan

    Pertanian

    Kepala Keluarga

    Jumlah %

    1. Keluarga Memiliki tanah

    Pertanian 282 41.41

    2. Tidak memiliki 300 40.05

    3. Memiliki kurang 1 Ha 70 10.28

    4. Memiliki 1,0 - 5,0 Ha 20 2.94

    5. Memiliki 5,0 – 10 Ha 6 0.88

    6 Memiliki Lebih dari 10 Ha 3 0.44

    Total 681 100

    Sumber: format laporan Profil Desa Linamnutu, 2012, Diolah.

    Dalam hal ini tanah merupakan aspek produksi mendasar petani dimana tanpa

    adanya lahan yang memadai bagi masyarakat pedesaan maka kegiatan ataupun

    aktivitas pertanian yang merupakan pekerjaan utama masyarakat desa Linamnutu

    tidak akan dapat berlangsung dengan baik. Kepemilikan lahan pertanian berdasarkan

    Kepala Keluarga di desa linamnutu mencapai (41.41%) ini merupakan keluarga

    pemilik lahan pertanian ditambah kepemilikan tanah dibawah 1 Ha dan kepemilikan

    tanah lebih dari 10 Ha mencapai (14.54%). Sedangkan Keluarga yang tidak memiliki

    lahan pertanian mencapai (40,05%) keluaraga yang tidak memiliki lahan pertanian

    sawah akan membantu mengelolah lahan pertanian milik keluarga, teman atau petani

  • 27

    lain dan akan diberi upah berdasarkan kesepakatan kedua pihak. Selain itu masyarakat

    yang tidak memiliki lahan basah (sawah) akan berprofesi sebagai peternak,

    perkebunan jagung, dan sayur-sayuran.3

    4.1.3. Kegiatan Ekonomi

    Mata pencaharian pokok yang di tekuni masyarakat desa Linamnutu adalah

    petani dengan jumlah pemilik lahan sebanyak 381 Kepala Keluarga (Profil Desa

    Linamnutu 2012).

    1. Pertanian

    Kegiatan ekonomi yang paling banyak di lakukan oleh masyarakat adalah

    pertanian dengan memanfaatkan persawahan, ladang dan pekarangan. Terdapat 381

    kepala keluarga yang memiliki dan mengelola lahan persawahan dengan luas lahan

    mencapai 817 ha dan 300 kepala keluarga yang tidak memiliki lahan pertanian selain

    membantu mengelolah lahan persawahan juga memanfaatkan ladang dengan luas 650

    ha dan pekarangan dengan luas 6500 ha menjadi lahan pertanian. Luasnya lahan

    persawahan dan tersedianya saluran irigasi menjadi salah satu pendukung sektor

    pertanian (sawah) sangat di minati masyarakat desa Linamnutu.

    Dalam satu tahun masyarakat melakukan tiga kali musim kerja yakni setiap

    empat bulan. Untuk menanami lahan pertanian mereka, hasil yang di dapat

    masyarakat dengan luas tanaman padi sawah 400 ha, maka penghasilan yang di dapat

    mencapai 6 ton/ha pencapainyan yang baik bila tidak adanya kerusakan pada jaringan

    irigasi, banjir, dan pembagian air yang baik dari petugas pengelola dan pembagian air

    (P3A) jaringan irigasi, rata-rata pendapatan peranggota keluarga mencapai

    Rp.1.150.000, hasil pertanian yang diperoleh biasanya di jual Rp 8.000 perkilogram.

    Keuntungan yang diperoleh, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, kegiatan

    keluarga (pernikahan, kematian dan kegiatan-kegiatan adat lainnya). Dalam hal ini

    ada masyarakat yang mengunakan keuntungan tersebut untuk membiayai pendidikan

    anak-anak sampai SMA dan perguruan tinggi.

    2. Peternakan

    Sektor peternakkan (sapi dan babi) adalah sektor kedua yang ditekuni oleh

    masyarakat Desa Linamnutu dalam meningkatkan ekonomi mereka. Usaha

    3 Format Laporan Profil Desa / Kelurahan Linamnutu. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

    Desa Tahun, 2012.

  • 28

    peternakan adalah usaha sampingan yang masyarakat lakukan selain petani sawah.

    Kondisi alam yang subur dan terdapat banyak hamparan rumput memungkinkan

    masyarakat untuk menjadikan wilayah ini sebagai wilayah peternakkan. Dalam

    memelihara ternak, khususnya sapi kebanyakan warga memelihara dengan cara

    melepas di alam bebas. Untuk ternak babi mereka memelihara di dalam kandang

    dengan makan dan kandang seadanya. Jumlah pemilik ternak sapi 50 orang dengan

    perkiraan jumlah hewan mencapai 300 ekor dan pemilik ternak babi 400 orang

    dengan jumlah hewan mencapai 2000 ekor.

    3. Perkebunan

    Sektor perkebunan adalah sektor yang juga di tekuni masyarakat desa

    Linamnutu Sektor perkebunan yang dimaksud adalah ladang dan pekarangan rumah.

    Luas ladang mencapai 650.ha dan luas pekarang mencapai 6.550 ha yang di gunakan

    untuk tanaman pangan seperti jagung pada musim penghujan dan sayur-sayuran (ubi

    kayu, labu, terung, cabai,kacang tanah,tomat, kacang turis, kangkung), , kelapa, tuak,

    pisang, dan lain-lain. Hasil dari ladang masyarakat ini tidak mendatangkan

    keuntungan yang cukup baik, karena hasil yang ada digunakan untuk konsumsi dalam

    rumah tangga dan hanya sebagian yang dijual.4

    4.2. Sejarah dan Profil Bendungan Irigasi Linamnutu

    Irigasi Desa Linamnutu awalnya merupakan irigasi tradisional dan mengakar

    dari masyarakat karena masyarakat berperan penting dalam pembagunan irigasi

    linamnutu menurut informasi (Pak Simon) Irigasi desa Linamnutu sebelum menjadi

    irigasi pemerintah yang modern irigasi linamnutu adalah irigasi tradisional yang

    sebagian besar sarana dan prasaranannya dibuat oleh masyarakat seperti lantai

    peredam atau yang disebut masyarakat sebagai pelang pintu air masih terbuat dari

    kayu (kasuari) sebagai palang pintu air masuk ke jaringan irigasi. Saluran irigasi

    primer dan sekunder juga masih dalam bentuk tradisional yaitu tanah yang digali

    menyerupai saluran air menuju lahan pertanian masyarakat. Hinga Sekarang

    bendungan Linamnutu dibangun dalam bentuk modern dan menjadi irigasi

    pemerintah. (Hasil Wawancara Pak Simon, 01-02-2013).

    4Format Laporan Profil Desa / Kelurahan Linamnutu. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

    Tahun, 2012.

  • 29

    Bendungan Irigasi Linamnutu di bangun tahun 2002 di daerah Kabupaten

    Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk mengairi lahan

    pertanian Irigasi Bena seluas 3.515 hektar. Bendung terbuat dari tumpukan blok-blok

    beton bertangga dengan lebar ambang 5,00 meter, tinggi 3,00 meter dan lebar batang

    bendung 250 meter. Peredam energi bendung dari hamparan blok-blok beton

    berukuran panjang 18,80 meter dan tebal 1,0 meter. Ambang akhir (endsill) dari

    tumpukan blok beton tinggi 1,0 meter dan lebar 2,50 meter, terdiri dari tiga susunan

    blok beton. Masalah utama yang terjadi yaitu kerusakan bangunan peredam energi

    bendung pada lantai ruang olakan dan endsill serta tubuh bendung mengalami

    keausan. (Laporan Advis Teknik Hasil Pengkajian Lapangan Bendungan Linamnutu,

    2010).

    Bendung Irigasi Desa Linamnutu di kategorikan sebagai bendung terbesar

    ketiga di Nusa Tenggara Timur prasarana dan kondisi irigasi sementara dalam

    keadaan baik. Jaringan irigasi desa Linamnutu dalam tahap pembagunan untuk

    pelebaran saluran irigasi dimana Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II

    Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementrian Pekerjaan Umum

    (PU) melakukan kerja sama pembagunan bendungan Linamnutu dan pelebaran

    jaringan irigasi dengan PT. Waskita Karya (Persero). Dalam pembagunan perbaikan

    jaringan irigasi masyarakat desa Linamnutu sangat berperan aktif dalam pembagunan

    tersebut, perbaikan (pelebaran) pembagunan jaringan irigasi sepanjang 5.010 meter

    mendatangkan lahan pekerjaan bagi masyarakat desa Linamnutu karena masyarakat

    dibayar dalam renofasi atau perbaikan jaringan irigasi. Perbaikan atau renovasi irigasi

    sangat bertepatan bagi para petani dataran rendah desa Linamnutu yang belum

    mengerjakan atau menanam lahan pertanian mereka karena adanya perbaikan jaringan

    dan rusaknya bendungan akibat banjir maka petani melakukan kerja sampingan

    sebagai tenaga kerja pembagunan jaringan irigasi. Tapi pada dataran tinggi atau area

    persawahan yang berada dekat bendungan atau pintu air utama irigasi, lahan pertanian

    masyarakat melakukan penanaman karna pengerjaan atau renovasi jaringan irigasi

    dimulai dari dataran rendah.5

    5 Laporan Advis Teknik Hasil Pengkajian Lapangan Bendungan Linamnutu dan Bendungan Debuklaran Balai

    Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Provinsi NTT. Tahun Anggaran, 2010.

  • 30

    4.2.1. Prasarana Kondisi dan Kebutuhan Air Irigasi

    Tabel 4.5. Prasarana Irigasi

    1. Prasarana Irigasi

    No. Prasarana Irigasi Jumlah

    Satuan (Meter) %

    1. Panjang Saluran Primer 4000 79.67

    2. Panjang saluran skunder 1000 19.92

    3. Panjang salauran tersier 10 0.20

    4. Jumlah pintu sadap 7 0.14

    5. Jumlah pintu pembagi air 4 0.08

    Total 5021 100

    2. Kebutuhan Air Irigasi

    Tabel 4.6. Kebutuhan Air Irigasi

    No Eo + P T = 30 hari T = 45 hari

    mm/hari S = 250 mm S = 300 mm S = 250 mm S = 300 mm

    1 5.0 11.1 12.7 8.4 9.5

    2 5.5 11.4 13.0 8.8 9.8

    3 6.0 11.7 13.3 9.1 10.1

    4 6.5 12.0 13.6 9.4 10.4

    5 7.0 12.3 13.9 9.8 10.8

    6 7.5 12.6 14.2 10.1 11.1

    7 8.0 13.0 14.5 10.5 11.4

    8 8.5 13.3 14.8 10.8 11.8

    Sumber: Laporan Advis Teknik Hasil Pengkajian Lapangan Bendungan

    Linamnutu Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Provinsi NTT. Tahun

    Anggara, 2010, Diolah.

    S = Air yang diperlukan untuk kebetuhan ditambah dengan 50 mm, sehingga

    menjadi 250 + 50 =300 mm

    Pengunaan konsumtif jumlah air yang dibutuhkan untuk mengairi lahan

    pertanian masyarakat petani desa Linamnutu dapat kita lihat pada table 4.6. diatas

    Kebutuhan air irigasi adalah banyaknya air yang diperlukan oleh tanaman. Untuk

    perhitungan kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan digunakan metode yang

  • 31

    dikembangkan van de Goor . Metode ini di dasarkan pada kebutuhan air untuk

    mengamati kehilangan air, selama priode penyiapan lahan selama 30 hari dengan

    tinggi genangan air 250 mm atau 11,1 mm/hari atau selama priode penyiapan lahan 45

    hari, dengan tinngi genamgan air 250 mm atau 8,4 mm/hari. Namun perencanaan

    efesiensi irigasi di asumsikan jumlah air yang diambil akan hilang sebelum air sampai

    ke lahan pertanian sawah. Kehilangan tersebut diakibatkan evoporasi rembesan dan

    kegiatan eksploitasi.

    3. Kondisi Bendungan Irigasi

    Kondisi bendungan irigasi desa linamnutu pada tahun 2013 sedikit mengalami

    kerusakan pada bendungan atau pintu air irigasi yang amblas akibat banjir pada

    sungai Noelmina, sedangkan bagian lainnya seperti lantai ruang olakan bagian kanan

    amblas sepanjang kurang lebih 210 meter, Endsil ruang olakan bagian kanan

    sepanjang 210 meter, terguling dan patah, Tembok pangkal kanan retak vertikal,

    tubuh bendung blok-blok beton mengalami abrasi (aus) Permukaan lantai ruang

    olakan kiri yang tidak amblas sepanjang 43 meter mengalami keausan. Namun pada

    tahun 2012 pemerintah Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Direktorat

    Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementrian Pekerjaan Umum (PU)

    melakukan kerja sama dengan PT. Waskita karya (Persero) untuk memperbaiki

    jaringan irigasi dan bendungan yang rusak akibat banjir.

    Bisa kita lihat kondisi bendungan irigasi desa Linamnutu dibawah ini mulai

    dari gambar pintu air utama, Bendungan dan pintu air pembagi :

    Gambar 1.

    Pintu air utama dan saluran pembagi air irigasi dari pintu air utama

  • 32

    Gambar 2.

    Saluran Jaringan Irigasi Desa Linamnutu

    Gambar 3

    Bendungan irigasi dalam keadaan rusak karena banjir sungai Noelmina

    Gambar 4.

  • 33

    Saluran pembagi dan wawancara petani desa Linamnutu

    4.2.2 Pengelolaan Irigasi Linammutu

    Pada prinsipnya organisasi ini suda harus ada sejak air irigasi mulai menjadi

    kehidupan pertanian. Pada awalnya organisasi ini terkait dengan pemerintah desa

    sebagai pusat pengaturan kegiatan kemasyarakatan di desa. Perkembangannya

    organisasi ini suda sejak lama ada secara tradisional dan mengakar dari masyarakat,

    karena dibentuk sendiri oleh petani berdasarkan kebutuhannya. Pada pemerintahan

    ordebaru pemerintah pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi perkumpulan

    petani pemakai air secara formal dan membuat AD&RT yang dibuat oleh pemerintah

    sebagai pijakan kegiatannya. Atas dasar ini setiap desa yang mempunyai areal irigasi

    dianjurkan membentuk perkumpulan petani pemakai air dengan proses pembentukan

    dilakukan dengan agak penekanan khusus semacam keharusan. (Modul pelatihan

    istruktur tata guna air dalam rangka pemberdayaan petani pemakai air irigasi desa

    linamnutu. (Bapak peter, 17-01- 2013)

  • 34

    4.2.3. Struktur Organisasi Pengelola Jaringan Irigasi

    Dalam pengelolaan jaringan irigasi desa Linamnutu ada tiga struktur

    organisasi yang berperan dalam pengelolaan jaringan irigasi desa Linamnutu.

    1. Petugas Pengelolah dan Pembagian Air (P3A)

    Gambar 2.

    Petugas Pengelolah dan Pembagian Air (P3A)

    Sumber: Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka

    Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air, 2012.

    P3A atau yang disebut petugas pengelolaan dan pembagian air ialah petugas

    yang mengatur pembagian air ke setiap blok jaringan irigasi pertanian masyarakat

    desa Linamnutu baik lahan pertanian yang berada pada dataran tinggi (paling dekat

    dengan pintu air utama) maupun masyarakat dataran rendah atau yang berada jauh

    dari pintu air irigasi. P3A memliki wewenang atau kekuasaan dalam pembagian air

    pada lahan pertanian. P3A memegang kendali pada pintu air blok (kunci pintu air

    irigasi) Petugas pengelola pintu air di bentuk berdasarkan blok-blok, ada empat blok

    (pintu air pembagi) yang berada di desa Linamnutu dataran tinggi dan rendah.

    KETUA P3A

    WAKIL KETUA P3A

    SEKERTARIS BENDAHARA

    PELAKSANA TEKNIS

    ULU-ULU

    KETUA BLOK KETUA BLOK KETUA BLOK KETUA BLOK

  • 35

    Petugas pembagian air dipilih berdasarkan keputusan dalam anggota blok (anggota

    petani), dan setelah itu struktur P3A dibentuk. Kepercayaan di berikan kepada petugas

    pengelola untuk membagi air yang merata pada lahan pertanian masyarakat.

    Dalam struktur petugas pengelola dan pembagian air terdapat diskripsi tugas

    mulai dari Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris, Bendahara, Ulu-ulu, Ketua Blok. Diskripsi

    tugasnya Ketua dan Wakil Ketua, Ketua bertugas mengatur seluruh organisasi dan

    mengorganisasikan berbagai kegiatan seksi. Wakil Ketua berfungsi membantu ketua,

    Sekertaris mencatat atau membukukan segala peristiwa atau kegiatan yang di lakukan

    oleh organisasi termaksut rapat-rapat anggota. Bendahara mencatat keluar masuknya

    sumber keuangan dan mengendalikan penggunaan uang. pelaksana teknis atau ulu-

    ulu. Ulu-ulu bertugas mengadakan pengamatan pada jaringan tersier, merencanakan

    pemeliharaan jaringan dan memberi saran pada perkumpulan petani pemakai air,

    Tugas lainnya pendekatan dan penyuluhan pada petani untuk melakukan pekerjaan

    gotong-royong, mengawasi pelaksana dalam pekerjaan dalam pembagian air yang di

    lakukan ketua blok.

    Ketua blok sendiri memiliki tugas pembagian air pada lahan pertanian,

    mengamati saluaran, mencegah pemakainyan air secara liar. Apabilah ada sadapan

    liar ketua blok melaporkan kepada Ulu-ulu P3A, dan ulu-ulu melaporkan pada ketua

    P3A sehingga Petani yang melakukan hal tersebut akan diberi sanksi. Ketua Blok juga

    berfungsi mengelola dan mengatur bloknya sendiri, ketika ketua blok menemukan

    masalah misalnya kekeringan pada lahan pertanian dia harus melaporkan pada ketua

    P3A dan Petugas Penjaga Pintu air utama.

    Pintu air utama juga memiliki petugas pengelola dan pembagian air di mana

    pemegang kendali atau kunci pintu air adalah Petugas Pekerjaan Umum (PU) tapi

    dalam waktu ini kepercayaan di berikan pada masyarakat petani yang mempunyai

    kemampuan dalam membuka dan menutup pintu yang di pilih berdasarkan

    kesepakatan perkumpulan petani pemakai air untuk membuka dan menutup pintu air

    utama. Pintu air utama di buka dan setelah itu pembagian airnya di jalankan kelahan

    pertanian oleh Petugas pengelolah dan pembagian air (P3A) Pada pintu air pembagi

    atau blok, disinilah muncul masalah karena pembagian air ke lahan pertanian menjadi

    tidak merata dan menimbulkan pengeluhan masyarakat.

  • 36

    Pemberdayaan P3A sudah di lakukan oleh pemerintah Irigasi 1 Kupang untuk

    meningkatkan kemampuan petugas dalam pembagian air kelahan pertanian

    masyarakat. Pemberdayaan Petugas Pengelola dan pembagian air adalah untuk

    meningkatkan kinerja dalam pengelolaan irigasi di tingkat usaha tani.

    2. Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A)

    Gambar 3.

    Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A)

    Sumber: Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka

    Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air, 2012.

    Induk perkumpulan petani pemakai air di bentuk untuk mengkordinasikan

    peran serta anggotanya dalam memantau pembagian, pemberian dan penggunaan air

    irigasi diwilayah kerja GP3A dengan prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan

    pengelolaan irigasi. Induk perkumpulan petani pemakai air juga dibentuk untuk P3A

    (Perkumpulan Petani Pemakai Air) yang berada dalam satu daerah irigasi, daerah

    layanan blok primer yang pengurus dan anggotanya terdiri dari perwakilan unit GP3A

    yang berada pada satu daerah irigasi.

    KETUA IP3A

    SEKERTARIS

    SEKSI

    BENDAHARA

    SEKSI

    ANGGOTA IP3A

    GP3A

    WAKIL KETUA IP3A

  • 37

    Dalam kaitannya dengan hak guna pakai air untuk air yang diperoleh

    perkumpulan petani pemakai air pada pintu pengembilan dibagunan utama, pengurus

    IP3A, wajib memberitau petugas pengelolah pintu air utama, selanjutnya petugas akan

    membuka pintu air berdasarkan jumlah air yang diminta oleh Induk perkumpulan

    petani pemakai air dan air akan di bagi oleh petugas pengelolah dan pembagian air

    berdasarkan blok-blok lahan pertanian pembagian di lakukan oleh ketua blok.

    Dalam struktur Induk perkumpulan petani pemakai air terdapat diskripsi tugas

    mulai dari Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris, Bendahara, Seksi-seksi, Anggota.

    Diskripsi tugasnya Ketua dan Wakil Ketua, Ketua bertugas mengatur seluruh

    organisasi dan mengorganisasikan berbagai kegiatan seksi. Wakil Ketua berfungsi

    membantu ketua, Sekertaris mencatat atau membukukan segala peristiwa atau

    kegiatan yang di lakukan oleh organisasi termaksut rapat-rapat anggota. Bendahara

    mencatat keluar masuknya sumber keuangan dan mengendalikan penggunaan uang.

    Dan Seksi adalah bidang-bidang teknis yang ditangani oleh ketua seksi yang

    bertanggung jawab pada ketua. Pemberdayaan IP3A diletakan pada fungsi organisasi

    tersebut apabila pengurus aktif dan aktivitas pengurus menguntungkan anggota maka

    anggota akan memberi kontribusi terhadap organisasi termaksuk iuran bulanan

    anggota kelompok.

  • 38

    3. Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air

    1.

    2.

    Gambar 4.

    Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air

    Sumber: Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka

    Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air, 2012.

    Pada prinsipnya organinasi ini sudah harus ada saat air irigasi mulai menjadi

    bagian dari kehidupan pertanian. Pada awal mulanya, organisasi seperti ini terkait

    dengan pemerintahan desa, sebagai pusat pemerintahan kegiatan di desa, meskipun

    ada yang berdiri sendiri seperti subak di bali dalam perkembangannya organisasi ini

    sudah sejak lama ada secara tradisional dan mengakar dalam masyarakat. karena

    dibentuk sendirih oleh petani berdasarkan kebutuhannya. Pada era pemerintahan orde

    baru, pemerintah menganjurkan dibentuk perrkumpulan petani pemakai air secara

    formal yang memuat AD&RT yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan

    KETUA GP3A

    WAKIL KETUA GP3A

    PELAKSANA SEKERTARIS

    ANGOTA GP3A

    BENDAHARA

    KELOMPOK TANI KELOMPOK TANI

  • 39

    kegiatannya. Atas dasar ini setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan

    dibentuk perkumpulan pemakai air. Proses pembentukan dilakukan agak dengan

    penekanan kusus semacam (keharusan), dan berorentasi terhadap target jumlah dan

    waktu serta menjadi kebutuhan masyarakat petani.

    Gabungan perkumpulan petani pemakai (GP3A) Desa Linamnutu di bentuk

    untuk mengkordinasikan peran serta anggotanya, mengkordinasi anggota GP3A yang

    ada di wilayah irigasi dalam rangka membangkitkan partisipasi petani pemakai air

    dalam rangka menjaga saluran irigasi agar tidak rusak, misalnya petani pemakai air

    bekerja sama dalam membersihkan jaringan irigasi karna adanya bebatuan, lumpur,

    dan air yang tergenang, perkumpulan petani pemakai air juga bekerja sama pada pintu

    air utama jika sungai yang berubah arah, karna banjir. Dalam situasi seperti itu maka

    Perkumpulan petani pemakai air bekerja sama untuk mengubah jalur air kepintu air

    utama jaringan irigasi.

    Perkumpulan petani pemakai air ini bertujuan untuk menampung masalah dan

    aspirasi petani yang berhubungan dengan air untuk tanaman dan bercocok tanam.

    Selain itu juga organisasi ini sebagai wadah bertemunya petani untuk saling bertukar

    pikiran, curah pendapat serta membuat keputusan-keputusan guna memecahkan

    permasalahan yang dihadapi bersama oleh petani baik yang dapat di pecahkan sendiri

    oleh petani yang bersangkutan maupun yang memerlukan bantuan dari luar.

    Perkumpulan petani ini juga berfungsi memberikan pelayanan kebutuhan petani

    terutama dalam memenuhi kebutuhan air irigasi untuk usaha pertaniannya. Selain itu

    juga sebagai wadah bertemunya seluruh petani Desa Linamnutu.

    4.2.4. Mekanisme dan Prosedur Penetapan Pengurus

    Dalam Mekanisme dan Prosedur penetapan pengurus organisasi pengelolah

    jaringan irigasi desa linamnutu, Petugas P3A pada pintu utama jaringan irigasi dipilih

    oleh pemerintah Irigasi (PU) dan jika tidak ada atau ditarik kembali oleh pemerintah

    maka petugas dipilih dalam rapat anggota GP3A Irigasi desa linamnutu untuk mencari

    pengganti petugas pada pintu air utama dan pekerjaanya akan diawasi oleh

    Organisasi. Sedangakan Pengurus P3A dan IP3A dipilih dalam rapat anggota, struktur

    kepengurusan ditetapkan dalam rapat anggota yang terdiri dari Ketua, Sekertaris,

    Bendahara.

  • 40

    Mekanisme dan prosedur penetapan angota kepengurusan P3A dilakukan

    secara demokratis oleh petani pemakai air dengan dibantu oleh petugas dengan

    megunakan prosedur-prosedur antara lain:

    1. P3A dibentuk dari, oleh dan untuk petani pemakai air secara demokratis yang

    penggurusnya dari unsure petani pemakai air.

    2. Petani pemakai air mengadakan kesepakatan untuk membentuk P3A,

    kepengurusan P3A, menyusun rancangan anggaran dasar dan anggaran rumah

    tangga P3A.

    3. Pembentukan P3A, kepengurusan P3A, angaran dasar dan anggaran rumah

    tangga P3A ditetapkan dalam rapat anggota dan dilaporkan oleh pengurus dan

    ketua kepada pemerintah setempat.

    4.2.5. Kewajiban, Peran, dan Hak Pengurus Irigasi Linamnutu

    Dalam pengelolaan jaringan irigasi Pengurus memiliki Kewajiban, Peran Dan

    Hak Sebagai berikut:

    A. Kewajiban

    1. Ketua

    Menjelaskan rencana anggaran dasar dan anggaran rumah tangga pada rapat

    anggota

    Menyampaikan peraturan yang ada hubungannya dengan P3A,IP3A dan

    GP3A yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah kepada

    seluruh anggota.

    Menyampaikan keputusan rapat anggota pada pejabat yang berwenang.

    Menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan.

    Memimpin, Membina, membimbing dan mengendalikan kegiatan pengurus

    sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

    2. Sekertaris

    Melaksanakan kepengurusan administrasi

    melaksanakan inventarisasi kekayaan organisasi

    menyusun dan membacakan notulen rapat anggota dan rapat pengurus.

    sekertaris bertanggung jawab pada ketua.

    3. Bendahara

    Melaksanakan dan menghimpun uang organisasi

  • 41

    Menyimpan dan mengeluarkan uang organisasi untuk membiayai pelaksanaan

    program kerja yang telah disetujui dalam rapat anggota.

    Melaksanakan pengurusan administrasi keuangan.

    Menyusun laporan pertagung jawaban bendahara dan bendahara bertanggung

    jawab kepada ketua.6

    B. Peran

    Setiap anggota mematuhi segalah aturan organisasi.

    Membanyar iuran anggota sesuai dengan keputusan dalam rapat anggota dan

    membanyar denda apabila melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

    Melaksanakan dan menaati sanksi-sanksi yang diputuskan dalam rapat

    anggota.

    Menerima dan menaati system pemberian air yang telah ditetapkan oleh

    organisasi

    Hadir dan aktif dalam rapat anggota.

    C. Hak

    Mendapatkan pelayanan air irigasi sesuai dengan hak dan ketentuan yang

    ditetapkan oleh organisasi.

    Memilih dan dipilih menjadi pengurus

    Melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi.

    4.2.6. Pengelolaan sumber dana organisasi

    Mata pencaharian masyarakat desa linamnutu pada umumnya adalah petani

    Kegiatan ekonomi di sektor ini adalah kegiatan yang paling banyak di lakukan oleh

    masyarakat. Luasnya lahan persawahan dan tersedianya saluran irigasi menjadi salah

    satu pendukung sektor pertanian (sawah) sangat di minati masyarakat desa

    Linamnutu. Sebagian besar KK yang tidak memiliki lahan pertanian juga mengelolah

    lahan milik saudara atau tetangga yang hasilnya di bagi atas kesepakatan pemilik dan

    pekerja.

    6 Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air,

    2012.

  • 42

    Dalam satu tahun masyarakat melakukan tiga kali musim kerja yakni setiap

    empat bulan. Untuk menanami lahan pertanian mereka, hasil yang di dapat

    masyarakat dengan uas tanaman padi sawah 400 ha, maka penghasilan yang di dapat

    mencapai 6 ton/ha pencapainyan yang baik bila tidak adanya kerusakan pada jaringan

    irigasi, banjir, dan pembagian air yang baik dari petugas pengelola dan pembagian air

    (P3A) jaringan irigasi, rata-rata pendapatan peranggota keluarga mencapai

    Rp.1.150.000, hasil pertanian yang diperoleh biasanya di jual Rp 8.000 perkilogram.

    Keuntungan yang diperoleh, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, kegiatan

    keluarga (pernikahan, kematian dan kegiatan-kegiatan adat lainnya). Dalam hal ini

    ada masyarakat yang mengunakan keuntungan tersebut untuk membiayai pendidikan

    anak-anak sampai SMA dan perguruan tinggi.

    Dalam pengelolaan sumber dana untuk menopang kegiatan organisasi P3A

    ketua dan anggota pengurus organisasi melakukan usaha-usaha untuk menopang dana

    organisasi misalnya dengan Iuran anggota, pinjman pihak luar, bantuan pihak luar,

    usaha ekonomi P3A yang sifatnya mandiri maupun hasil kerjasama P3A dengan pihak

    luar, misalnya hasil usaha penyediaan perlengkapan pertanian bagi petani dan kerja

    sama dengan pengusaha di bidang ekonomi dan denda anggota yang dimaksud untuk

    P3A dapat mandiri mengatur organisasi dengan adanya modal ekonomi.

  • 43

    Gambar 5.

    Struktrur Pengelolaan Sumber Dana

    Perkumpulan Petani Pemakai Air

    Sumber: Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka

    Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air, 2012.

    Iuran anggota dan denda

    Pinjaman pihak luar Hasil kegiatan ekonomis

    Dana

    P3A

    Bantuan puhak luar