BAB IV fix
-
Upload
dimas-sigit-widodo -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
Transcript of BAB IV fix
BAB IVHASIL
4.1 Monitoring dan Evaluasi Konsumsi Energi dan Zat giziPengamatan makan pasien dilakukan selama 8 hari dengan tujuan untuk
monitoring asupan energi dan zat gizi pasien selama perawatan di RSSA pasca
relaparotomi sampai pasien keluar dari rumah sakit.
Tabel 4.1 Hasil Recall 24 Jam Asupan Makan Pasien Sebelum Pengamatan
Energi dan Zat Gizi
Energi(kkal)
Protein(gram)
Lemak(gram)
Karbohidrat(gram)
Asupan dari
makanan1666 71,9 59,4 243,5
Kebutuhan 1950 130 54,2 235,6
Tingkat konsumsi 85% 55,3% 109 % 103 %
Selama pengamatan, pasien diberikan diet cair panenteral disesuaikan masa
transisi pasca operasi dan mencegah terjadinya diare selama 2 hari, kemudian
ditingkatkan menjadi makanan saring selama 2 hari, kemudian ditingkatkan lagi menjadi
makanan lunak selama 2 hari dan ditingkatkan menjadi makanan biasa di 2 hari terakhir
sebelum keluar dari Rumah sakit. Keluarga pasien juga diminta untuk memberikan susu
tambahan di luar sesuai rekomendasi dokter karena makanan yang diberika kepada
pasien masih kurang dalam mencukupi kebutuhan pasien. Dalam 24 jam pasien diminta
untuk minum susu minimal 10 gelas dan diikuti perubahan secara bertahap konsistensi
makanan mulai makanan saring, lunak dan biasa. Hasil recall selama 8 hari dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Hasil Recall 24 jam Asupan Makan Pasien (13 Mei 2013)
Energi dan Zat Gizi
Energi(kkal)
Protein(gram)
Lemak(gram)
Karbohidrat(gram)
Fe (mg)
Cairan (mL)
Asupan dari
makanan1666 71,9 59,4 243,5 12 3600
Kebutuhan 1950 130 54,2 235,6 8,5 3250
Tingkat
konsumsi85% 55,3% 109 % 103 % 141 % 110 %
26
Tabel 4.3 Hasil Recall 24 jam Asupan Makan Pasien (14 Mei 2013)
Energi dan Zat Gizi
Energi(kkal)
Protein(gram)
Lemak(gram)
Karbohidrat(gram)
Fe (mg)
Cairan (mL)
Asupan dari
makanan1834,2 79,3 59,4 243,5 12 3600
Kebutuhan 1950 130 54,2 235,6 8,5 3250
Tingkat
konsumsi94% 61 % 109% 103% 141 % 110 %
Tabel 4.4 Hasil Recall 24 jam Asupan Makan Pasien (15 Mei 2013)
Energi dan Zat Gizi
Energi(kkal)
Protein(gram)
Lemak(gram)
Karbohidrat(gram)
Fe (mg)
Cairan
Asupan dari
makanan1292 54,82 45,3 172,5 7,4 3150
Kebutuhan 1950 130 54,2 235,6 8,5 3250
Tingkat
konsumsi66,2% 42,1 % 83,5% 73 % 87 % 97 %
Tabel 4.5 Hasil Recall 24 jam Asupan Makan Pasien (16 Mei 2013)
Energi dan Zat Gizi
Energi(kkal)
Protein(gram)
Lemak(gram)
Karbohidrat(gram)
Fe (mg)
Cairan (mL)
Asupan dari
makanan1785,4 47,6 54,28 276,6 11,4 3450
Kebutuhan 1950 130 54,2 235,6 8,5 3250
Tingkat
konsumsi91,5% 36,6% 100,1% 117% 134 % 106 %
27
Tabel 4.6 Hasil Recall 24 jam Asupan Makan Pasien (17 Mei 2013)
Energi dan Zat Gizi
Energi(kkal)
Protein(gram)
Lemak(gram)
Karbohidrat(gram)
Fe (mg)
Cairan (mL)
Asupan dari
makanan1824 89,12 53,3 262,1 51,8 3200
Kebutuhan 1950 130 54,2 235,6 8,5 3250
Tingkat
konsumsi93% 68,5% 98.3% 111% 609 % 98%
Tabel 4.7 Hasil Recall 24 jam Asupan Makan Pasien (18 Mei 2013)
Energi dan Zat Gizi
Energi(kkal)
Protein(gram)
Lemak(gram)
Karbohidrat
(gram)
Fe (mg)
Cairan (mL)
Asupan dari
makanan2236,3 106,1 78,8 287,6 51,8 3185
Kebutuhan 1950 130 54,2 235,6 8,5 3250
Tingkat konsumsi 114% 81,6% 145% 122 % 685 % 98 %
Tabel 4.8 Hasil Recall 24 jam Asupan Makan Pasien (19 Mei 2013)
Energi dan Zat Gizi
Energi(kkal)
Protein(gram)
Lemak(gram)
Karbohidrat
(gram)
Fe (mg)
Cairan (mL)
Asupan dari
makanan2437,9 111,9 77,1 332,8 54,5 2850
Kebutuhan 1950 130 54,2 235,6 8,5 3250
Tingkat konsumsi 125 % 86% 142 % 141,6% 641 % 87 %
Tabel 4.9 Hasil Recall 24 jam Asupan Makan Pasien (20 Mei 2013)
Energi dan Zat Gizi
Energi(kkal)
Protein(gram)
Lemak(gram)
Karbohidrat
Fe (mg)
Cairan (mL)
28
(gram)
Asupan dari
makanan2513,2 112,8 80,9 341,7 52,7 2800
Kebutuhan 1950 130 54,2 235,6 8,5 3250
Tingkat konsumsi 128 % 87 % 149% 145% 620% 86 %
Penentuan tingkat konsumsi energi dan zat gizi (protein, lemak, karbohidrat)
didasarkan pada kriteria Kemenkes (2002), yaitu sebagai berikut :
Diatas normal : ≥120%
Normal : 90-119%
Defisit tingkat ringan : 80-89%
Defisit tingkat sedang : 70-79%
Defisit tingkat berat :<70%
4.1.1 Asupan Energi Kebutuhan energi pasien perhari adalah sebesar 1950 kkal yang dihitung
berdasarkan kebutuhan energi untuk pasien dengan pasca operasi:
13-May 14-May 15-May 16-May 17-May 18-May 19-May 20-May0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Asupan Energi
Ener
gi (k
kal)
Gambar 4.1. Asupan Energi Pasien Selama Pengamatan
Berdasarkan pengamatan, asupan makanan pasien meningkat secara
bertahap hanya pada hari 3 (tanggal 15 Mei 2013) asupan energi menurun karena
pasien mendapatkan makanan transisi berupa makanan saring dan pasien
mengurangi asupan susu komersial karena meras kenyang. Asupan energi sudah
mencukupi dari kebutuhan yang dianjurkan bahkan melebihi batas normal pada hari
ke 7 dan 8 pengamatan karena pasien telah beralih diberikan makanan biasa disertai
29
dengan masih mengkonsumsi susu 5 gelas perhari. Hal ini didukung nafsu makan
yang sangat baik dan sudah bosan hanya memperoleh makanan dari susu saja
sehingga ketika pasien diet mendekati makanan biasa pasien sangat senang serta
pasien memiliki semangat untuk segera sembuh karena bosan berlama-lama di rumah
sakit.
4.1.2 Asupan Protein Kebutuhan protein pasien dalam sehari adalah 2 g/kg BB atau 130 gram dari
total kebutuhan energi. Kebutuhan protein ini disesuaikan dengan kebutuhan protein
tinggi untuk membantu proses penyembuhan luka, memperbaiki kondisi hipoalbumin
dan meningkatkan cadangan protein tubuh akibat tingginya katabolisme. Adapun
asupan protein selama 8 hari pengamatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
13-May 14-May 15-May 16-May 17-May 18-May 19-May 20-May0
20
40
60
80
100
120
140
Asupan Protein
Prot
ein
(g)
Gambar 4.2. Asupan Protein Pasien Selama Pengamatan
Dari gambar 4.2 dapat diketahui bahwa asupan protein masih belum
mencukupi kebutuhan yang sangat tinggi dari pasien terlebih pada hari ke-3 (42%)
dan ke-4 (36%) pengamatan. Pada hari ketiga pasien mendapatkan makanan
peralihan dari cair penuh ke makanan saring dan hari ke-4 pasien mendapatkan
makanan saring yang manan makanan saring mengandung protein yang rendah
hanya meskipun pasien telah menghabiskan semua makanan yang disajikan dan
masih mengkonsumsi susu komersial.
4.1.3 Asupan Lemak
30
Kebutuhan lemak pasien perhari adalah sebesar 54,2 g. Asupan lemak pasien
selama pengamatan dan hasil 24 hour recall selama 8 hari disajikan pada gambar
berikut:
13-May 14-May 15-May 16-May 17-May 18-May 19-May 20-May0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Asupan LemakLe
mak
(g)
Gambar 4.3 Asupan Lemak Pasien Selama Pengamatan
Dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa asupan lemak telah memenuhi
kebutuhan bahkan lebih pada hari ke 6,7 dan 8 pengamatan. Sumber lemak yang
dikonsumsi berasal dari susu dan makanan dan snack yang di beli sendiri oleh pasien.
Lemak memberikan banyak berkontribusi dalam penyediaan energi.
4.1.4 Asupan KarbohidratKebutuhan karbohidrat pansien perhari adalah sebesar 38gram. Asupan
karbohidrat pasien selama pengamatan dan hasil 24 hour recall selama dua hari
disajikan pada gambar berikut ini:
13-May 14-May 15-May 16-May 17-May 18-May 19-May 20-May0
50
100
150
200
250
300
350
400
Asupan Karbohidrat
KH (g
)
31
Gambar 4.4 Asupan Karbohidrat Pasien Selama Pengamatan
Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa asupan karbohidrat pada 2 hari
pertama pengamatan pasien telah mencukupi kebutuhan KH. Sperti halnya asupan
energi pada ke 3 pengamatan terjadi penurunan asupan KH karena adanya peralihan
bentuk makanan dari cair penuh ke makanan saring. Asupan KH meningkat seiring
dengan peralihan bentuk makanan yang mana perubahan bentuk makanan erat
hubungannya dengan pemberian makanan pokok yang merupakan sumber KH.
peningkatan asupan KH bahkan hingga melebihi kebutuhan pasien
4.1.5 Asupan Mineral Zat Besi (Fe)Secara spesifik, total asupan zat besi yang terdapat pada bahan makanan
hasil recall 24 jam makanan pasien, selama pengamatan 8 hari seperti pada gambar
berikut.
13-May 14-May 15-May 16-May 17-May 18-May 19-May 20-May0
10
20
30
40
50
60
70
Asupan Zat Besi
Zat b
esi (
mg)
Gambar 4.5 Asupan Zat Besi Pasien Selama Pengamatan
Kebutuhan zat besi untuk laki-laki tergolong sedikit hanya 8,5 mg. Adanya
anemia defisiensi Fe membuat peningkatkan kebutuhan terhadap zat besi..
Pemberian makanan telah memenuhi kebutuhan terhadap zat besi, terlebih semakin
meningkatnya bentuk makanan yang mana bahan makanan tinggi Fe pun lebih
bervariatif dari lauk hewani bukan hanya dari susu saja.
4.1.6 Asupan Cairan Secara spesifik, total cairan yang masu melalui makanan dan cairan infus.
Hasil recall 24 jam makanan pasien, selama pengamatan 8 hari seperti pada gambar
berikut :
32
13-May 14-May 15-May 16-May 17-May 18-May 19-May 20-May0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Asupan Cairan
Caira
n (m
l)
Gambar 4.6 Asupan Cairan Pasein Selama Pengamatan
Cairan dibutuhkan tinggi agar pasien tidak mengalami dehidrasi agar tidak
menghambat penyembuhan luka dan untuk mengganti cairan yang hilang karena luka.
Pemenuhan cairan terbanyak berasal dari cairan infus dan parenteral (Glukose 5%)
selebihnya berasal dari susu yang dikonsumsi dan terakhir dari makanan.
4.2 Monitoring dan Evaluasi Pemeriksaan AntropometriMonitoring dan evaluasi antropometri pasien dilakukan pada berat badan awal
dan akhir pasien. Pengukuran antropometri ini dilakukan hanya pada awal anamnesa
dan selama monitoring pasien. Adapun monitoring dan evaluasi antropometri dapat di
lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.10 Monitoring dan Evaluasi Pemeriksaan Antropometri
TanggalAntropometri
KeteranganBB (kg) LILA (cm)
13 Mei 2013 - 21 Pengukuran awal
16 Mei 2013 - 21 Tetap
18 Mei 2013 50 - Tetap
19 Mei 2013 50,5 21 Peningkatan BB
20 Mei 2013 50,5 - Tetap
Berdasarkan hasil pengukuran monitoring dan evaluasi pemeriksaan
antropometri pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa LILA pasien pada awal anamnesa
dan setelah dilakukan intervensi tidak terdapat perubahan karena perubahan LILA
33
membutuhkan waktu yang lama (Kronis). Sedangkan BB mengalami peningkatan 0,5
kg.
4.3 Monitoring dan Evaluasi Fisik/KlinisKondisi fisik klinis pasien selama pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11 Monitoring dan Evaluasi Pemeriksaan Fisik/Klinis
Data Fisik/Klinis Hasil Nilai Normal
14 Mei 2013
Keadaan umum cukup
Kesadaran CM CM
GCS 456 456
TD 120/80 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 105 x/mnt 60-100 x/mnt
RR 22 x/mnt 12-24 x/mnt
Suhu 37 0C 36-37
15 Mei 2013
Keadaan umum Cukup
Kesadaran CM CM
GCS 456 456
TD 110/70 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 100 x/mnt 60-100 x/mnt
RR 20 x/mnt 12-24 x/mnt
Suhu 37 0C 36-37
16 Mei 2013
Keadaan umum Cukup
Kesadaran CM CM
GCS 456 456
TD 110/70 120/80 mmHg
Nadi 80 60-100 x/mnt
RR 20 12-24 x/mnt
Suhu 36 36-37
34
17 Mei 2013
Keadaan umum Cukup
Kesadaran CM CM
GCS 456 456
TD 100/70 120/80 mmHg
Nadi 80 60-100 x/mnt
RR 21 12-24 x/mnt
Suhu 36 36-37
18 Mei 2013
Keadaan umum Cukup
Kesadaran CM CM
GCS 456 456
TD 110/70 120/80 mmHg
Nadi 82 60-100 x/mnt
RR 20 12-24 x/mnt
Suhu 36,2 36-37
19 Mei 2013
Keadaan umum Cukup
Kesadaran CM CM
GCS 456 456
TD 100/70 120/80 mmHg
Nadi 83 60-100 x/mnt
RR 20 12-24 x/mnt
Suhu 36,2 36-37
20 Mei 2013
Keadaan umum Cukup
Kesadaran CM CM
GCS 456 456
TD 100/80 120/80 mmHg
Nadi 83 60-100 x/mnt
35
RR 20 12-24 x/mnt
Suhu 36,2 36-37
Berdasarkan hasil pengamatan tidak ada masalah dengan kondisi fisik klinis pasien.
Semuanya dalam keadaan normal.
4.4 Monitoring dan Evaluasi Hasil Pemeriksaan LaboratoriumBerdasarkan hasil laboratorium pasien, profil biokimia pasien selama pengamatan
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.12 Monitoring dan Evaluasi Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Uji Lab Tanggal 14 April 2012
Data Lab Hasil Lab Nilai Normal
Hb 11,3 (↓) 12-14 g/dl
Hasil Uji Lab Tanggal 15 April 2012
Data Lab Hasil Lab Nilai Normal
Albumin 2,69 (↓) 3.5-5.5 g/dl
Hasil Uji Lab Tanggal 16 April 2012
Data Lab Hasil Lab Nilai Normal
Albumin 3 (↓) 3.5-5.5 g/dl
Na 125 (↓) 136-145 mmol/L
Cl 91 (↓) 98-106 mmol/L
Hasil Uji Lab Tanggal 18 April 2012
Data Lab Hasil Lab Nilai Normal
Na 128 (↓) 136-145 mmol/L
K 4 (N) 3,5-5 mmol/L
Cl 99 (N) 98-106mmol/L
Hanya beberapa saja dari indikator biokimia yang di periksa. Yang menjadi
perhatian adalah kadar albumin yang erat kaitannya dengan infeksi dan penyembuhan
luka yang sebelumya rendah semakin meningkat seiring dengan terapi yang diberikan
(pemberian albumin injeksi) dan makanan tinggi protein selain itu elektrolit Na dan Cl di
periksa untuk memonitoring balance cairan.
36
4.4 Monitoring dan Evaluasi Hasil Edukasi Edukasi gizi yang diberikan kepada pasien adalah tentang Kanker kolon dan
makanan sehat . Hal ini dilatar belakangi selama di rumah sakit pasien mendapatkan
terapi penyembuhan luka sehingga terapi gizi yang diberikan adalah untuk mendukung
dalam mempercepat penyembuhan luka dan akan berakhir setelah luka pasien sembuh
dan dapat keluar dari rumah sakit. Sedangkan penyakit lain (Kanker kolon) memerlukan
perhatian dalam pengaturan makan setelah pasien keluar dari rumah sakit terkait
perubahan perilaku dalam pemilihan bahan makanan yang sehat dan tidak memicu
perkembangan sel kanker yang ada (makanan karsinogenik) . Adapun monitoring dan
evaluasi hasil edukasi dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.13 Monitoring dan Evaluasi Hasil Edukasi
Materi Konseling
Evaluasi
Proses Pertanyaan yang
diberikan
Respon pasien
KeteranganSebelum Sesudah
Masalah Penyelesaian Tahu Tidak
tahu Tahu Tidak tahu
Gambara
n umum
Kanker
kolon dan
penyebab
Pasien
tidak
mengetahu
i dan tidak
menyadari
pola
makan dan
pola hidup
selama ini
yang salah
merupakan
penyebab
terjadinya
kanker
kolon
Menjelaska
n sedikit
tentang
gambaran
umum
kanker
kolon dan
penyebab
terjadinya
dihubungk
an dengan
pola
makan dan
pola hidup
pasien
Apa
penyebab
terjadinya
kanker
kolon pada
pasien ?
√ √
Pasien telah
mengetahui
bahan
penyebab
terjadinya
kanker kolon
adalah
rendahnya
konsumsi
serat,
tingginya
konsumsi
makanan
berlemk
terlebih
sering
membeli
makanan
dari luar
rumah
Makanan
sehat dan
seimbang
Pola
makan
pasien
yang
Menjelaska
n
mengenai
makanan-
Bagaimana
seharusnya
menu sehat
dalam satu √ √
Pasien telah
memahami
komposisi
makanan
37
monoton
dengan
pengolaha
n yang
sering
digoreng
makanan
serta
pengolaha
n yang
sehat dan
bevariasi
kali
makan?
sehat dan
seimbang
dalam sekali
makan dan
variasi
pengolahan
yang aman
38