Bab IV Data Pembangunan

18
Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015 45 BAB IV DATA DAN INFORMASI PEMBANGUNAN

Transcript of Bab IV Data Pembangunan

Page 1: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

45

BAB IV

DATA DAN INFORMASI

PEMBANGUNAN

Page 2: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

46

4.1. Data dan Informasi Hasil Pembangunan

Kabupaten Sleman termasuk daerah yang rawan bencana karena

terdapat Gunung Merapi dan berada di patahan sesar opak. Sleman juga

memiliki jumlah penduduk yang besar. Hal ini terbukti dengan semakin

meningkatnya jumlah kejadian bencana. Bencana seperti gempa bumi, tanah

longsor, banjir, puting beliung, letusan gunungapi, dan kebakaran sering kali

menjadi ancaman yang serius. Ancaman bencana ini dapat menyebabkan

korban jiwa dan kerusakan harta benda.

Deskripsi kawasan rawan bencana di Kabupaten Sleman diuraikan

seperti di bawah ini, dan menjadi bahan pengambil kebijakan penting, karena

selama kondisi geografis, geologis, topologis, hidrometeorologis wilayah

tidak berubah, maka potensi bencana tetap akan mengancam.

a. Erupsi Merapi

Gunung Merapi (3000 meter dpl) merupakan salah satu gunung teraktif di

dunia yang bertipe stratovolkano yaitu tubuh gunung api tinggi berbentuk

kerucut yang terbentuk dari endapan awan panas dan lava berselang-

seling. Merapi memiliki periode erupsi yang singkat (terpendek hanya 2

tahun) sehingga menjadi ancaman bahaya bagi kehidupan disekitarnya.

Merapi memiliki tipe erupsi spesifik yaitu munculnya piroclastic flow/awan

panas (wedhus gembel). Awan panas inilah sebenarnya merupakan

letusan Merapi yaitu keluarnya sejumlah material magmatik (batu, pasir

dan abu) dan konsentrasi gas sangat tinggi bersuhu ratusan derajat

celcius. Awan panas Merapi yang merupakan bahaya utama dapat

meluncur dengan kecepatan sampai 100 km/jam sejauh belasan

kilometer. Abu yang dikeluarkan akan menyebar menurut arah dan besar

angin, berpotensi merusak tanaman pertanian, mencemarkan air serta

mengganggu pernafasan. Awan panas mempunyai daya rusak luar biasa

dengan temperatur yang sangat tinggi sehingga dapat menghancurkan

bangunan.

Kawasan rawan bencana awan panas akibat erupsi 2010 menjadi lebih

luas daripada erupsi-erupsi sebelumnya. Kondisi tersebut lebih

mengancam mengingat bukaan kawah berada di tenggara/Kecamatan

Cangkringan, dengan eksisting lereng sungai yang penuh terisi material

endapan vulkanik. Keadaan tersebut mengakibatkan material awan

Page 3: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

47

panas yang relatif sedikit akan mempunyai jarak luncur yang lebih

panjang daripada jangkauan normalnya.

Sumber: BNPB 2011

b. Lahar Hujan

Kawasan rawan lahar hujan berada di kanan kiri sungai yang berhulu di

Merapi. Tumpukan lahar di lereng gunung yang bersifat lepas akan turun

melalui alur sungai manakala terjadi curah hujan yang sangat tinggi di

puncak. Terlebih Kabupaten Sleman dilalui 5 sungai (Kali Gendol, Kali

Opak, Kali Kuning, Kali Boyong dan Kali Krasak) yang berhulu di Kaki

Merapi. Aliran sungai tersebut melalui 7 wilayah kecamatan yaitu

Kecamatan Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan, Ngemplak, Ngaglik dan

Kalasan. Masyarakat banyak menambang bahan galian Golongan C di

sepanjang sungai tersebut. Selain itu pada kanan kiri sungai terdapat

pemukiman penduduk, pusat kegiatan ekonomi masyarakat dan

jembatan-jembatan.

Page 4: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

48

Sumber : Kementrian PU 2011

c. Bahaya Tanah Longsor

Terjadinya bahaya longsor di wilayah Kabupaten Sleman disebabkan

oleh jenis tanah, batuan dan kemiringannya. Sebagai contoh adalah

wilayah Pereng di Kecamatan Prambanan di mana kemiringan tanahnya

lebih dari 45º. Daerah berjenis tanah pasir dengan kemiringan 45º juga

memilki resiko bahaya longsor yang tinggi.

Tanah longsor sering terjadi pada waktu hujan terjadi dengan curah yang

tinggi dan durasi waktu yang lama. Wilayah-wilayah yang memiliki resiko

bahaya tanah longsor di Kabupaten Sleman diantaranya di Kecamatan

Prambanan, Cangkringan dan sebagian wilayah Gamping.

Page 5: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

49

Kawasan yang patut diwaspadai di daerah rawan longsor adalah

banyaknya rumah yang berada di bawah bukit. Pemukiman tersebut

sangat terancam kejadian tanah longsor. Berdasarkan data dari Kepala

Dukuh setempat, rumah yang berada di bawah bukit, seperti tersebut di

bawah ini:

1. Desa Sumberharjo terdapat 320 rumah di bawah bukit

2. Desa Sambirejo terdapat 183 rumah di bawah bukit

3. Desa Wukirharjo terdapat 68 rumah di bawah bukit

4. Desa Gayamharjo terdapat 212 rumah di bawah bukit

5. Desa Bokoharjo terdapat 169 rumah di bawah bukit

d. Bahaya angin kencang dan kekeringan

Kawasan bahaya angin kencang diteapkan berdasarkan data historis

kejadian angin kencang. Dari data selama sepuluh tahun, daerah paling

sering terkena angin kencang terdapat 10 kecamatan yang rawan

bencana angin kencang di Kabupaten Sleman yakni Kecamatan

Prambanan, Kalasan, Depok, Berbah, Mlati, Turi, Tempel, Seyegan,

Moyudan dan Godean.

Page 6: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

50

Resiko kekeringan di wilayah Kabupaten Sleman juga dihadapi oleh

masyarakat yang bermukim di wilayah dengan ketersediaan air sangat

rendah dan muka air tanah yang sangat dalam. Wilayah yang memiliki

resiko bahaya kekeringan adalah Desa Gayamharjo, Prambanan dan

sebagian wilayah Kecamatan Gamping.

e. Gempa Bumi

Kawasan rawan gempa bumi pada umumnya berada didekat pertemuan

lempeng bumi. Daerah Istimewa Yogyakarta umumnya, dan Kabupaten

Sleman khususnya yang berada di bagian selatan pulau Jawa, relatif

lebih dekat dengan pusat-pusat gempa yang akan terus terjadi di

pertemuan lempeng bumi. Penentuan kawasan rawan gempa bumi

didasarkan pada 2 hal yaitu:

1. Jarak terhadap epicenter gempa,

2. amplifikasi tanah/peak ground acceleration.

Berdasarkan hal tersebut, untuk mengidentifikasi amplifikasi tanah,

dilakukan pembuatan peta mikrozonasi. Dari peta tersebut, kawasan

Page 7: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

51

beresiko tinggi terhadap gempa adalah daerah yang memiliki amplifikasi

tanah tinggi yaitu wilayah Kecamatan Berbah, Kalasan dan Prambanan.

Hal ini terjadi karena kawasan tersebut berada yang berada di jalur

patahan aktif Cesar Opak. Jenis batuan yang ada di wilayah tersebut

terdiri dari lapisan batuan sedimen hasil erupsi Merapi dan tanah

amplifikasi tinggi menyebabkan bertambahnya efek getaran gempa.

Kawasan dengan amplifikasi tinggi dan sangat tinggi terdapat di Desa

Purwomartani, Tirtomartani dan Tamanmartani Kecamatan Kalasan,

Desa Kalitirto, Tegaltirto dan Sendangtirto Kecamatan Berbah dan di

Desa Bokoharjo, Desa Sumberharjo dan Wukirharjo Kecamatan

Prambanan.

Pemetaan mikrozonasi yang menunjukkan kecamatan dan desa

beramplifikasi tinggi, didetailkan lagi untuk mengidentifikasi wilayah

dusun. Setelah dilakukan pemetaan lebih detail lagi, telah teridentifikasi

19 dusun kategori merah (amplifikasi sangat tinggi), 78 dusun kategori

Page 8: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

52

kuning (amplifikasi tinggi), dan 109 dusun kategori biru/hijau (amplifikasi

rendah) di wilayah kecamatan Berbah, Prambanan, dan Kalasan.

4.1. 1. Data Hasil Kegiatan BPBD Kabupaten Sleman

Tabel : 4.1

Data Kesamaptaan, Masyarakat Terlatih, Kesiapsiagaan dan

Gedung Berproteksi Kebakaran

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Kesamaptaan 10 6 6 6 12 Keg

2 Jumlah masyarakat terlatih pencegahan bahaya kebakaran

680 760 840 880 1.280 Org

3 Kesiapsiagaan 68 81 64 90 140 Kali

4 Jumlah Gedung yang memiliki Sistem proteksi kebakaran

35 58 83 108 158 Gedung

Kesamptaan Aparat Pemadam Kebakaran Sleman salah satu upaya mewujudkan aparat yang sigap dan

handal dalam pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran.

Page 9: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

53

Tabel : 4.2

Data Aparat Pemadam Kebakaran Bersertifikat

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Aparat Pemadam

Kebakaran yang ikut Diklat 6 8 10 12 20 Aparat

2 Aparat Pemadam

Kebakaran yang

memenuhi standar

kualifikasi

13,33 18,33 24,24 37,30 53,13 Persen

Ket : Pengukuran menggunakan Permendagri No. 69/2012

Tabel : 4.3

Cakupan Pelayanan Kebakaran dan Tingkat Waktu Tanggap

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Cakupan

Pelayanan

Kebakaran

18,04 18,04 18,04 18,04 18,04 %

2 Tingkat Waktu

Tanggap Daerah

Layanan WMK

91.33 91,33 100 100 87,09 %

Ket : Pengukuran menggunakan Permendagri No. 69/2012

Tabel : 4.4

Data Jumlah Mobil Pemadam Kebakaran di atas

3000 – 5000 Liter pada WMK

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Mobil

Pemadam

Kebakaran diatas

3000–5000 liter pada

WMK

33,33 50 50 50 50 %

Ket : Pengukuran menggunakan Permendagri No. 69/2012

Page 10: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

54

Tabel : 4.5

Data Jumlah Daerah Rawan Bencana

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Daerah

Rawan Bencana

(Desa)

86 86 86 86 86 Desa

Tabel : 4.6

Jumlah Desa Tangguh Bencana dan Sekolah Siaga Bencana

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1

Desa Tangguh Bencana - - 1 5 13 Desa

2 Sekolah Siaga Bencana - 1 3 5 28 Sekolah

Tabel : 4.7

Data Desa Tangguh Bencana Berdasarkan Kriteria

No Kriteria Desa Kecamatan Pembentukan

1

Destana Pratama Kepuharjo

Wukirsari

Cangkringan

Cangkringan

2014

2014

2 Destana Madya Pakembinangun

Purwobinangun

Donoharjo

Argomulyo

Kaltirto

Gayamharjo

Pakem

Pakem

Ngaglik

Cangkringan

Berbah

Prambanan

2015

2015

2015

2015

2015

2015

3 Desatana Utama Sindumartani

Candibinangun

Girikerto

Hargobinangun

Glgaharjo

Ngemplak

Pakem

Turi

Pakem

Cangkringan

2013

2014

2014

2015

2015

Page 11: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

55

Tabel : 4.8

Sekolah Siaga Bencana (SSB)

Tabel : 4.9

Data Jumlah Gladi Lapang PB

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Gladi Lapang Penanggulangan Bencana

6 7 8 13 17 Kali

No Nama /Jenjang Sekolah Kecamatan Pembentukan Jenis

Bencana

I

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

SD Negeri Kepuharjo

SD Negeri Umbulharjo 2

SD Kiyaran 1

SD Umbulharjo

SD Negeri Banyuurip 1

SD Negeri Turi 3

SD Muh. Cepitsari

SD Negeri Kejambon 2

SD Negeri Kloposawit

SD Negeri Cancangan

SD Negeri Kiyaran 2

SD Muh. Balerante

SD Negeri Klegug 2

SD Negeri Glagaharjo

SD Negeri Bronggang

SD Negeri Gungan

SD Negeri Umbolwidodo

Cangkringan

Cangkringan

Cangkringan

Cangkringan

Turi

Turi

Cangkringan

Ngemplak

Turi

Cangkringan

Cangkringan

Cangkringan

Tempel

Cangkringan

Cangkringan

Cangkringan

Ngemplak

2014

2014

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

II 1

2

3

4

SMP Negeri 2 Cangkringan

SMP Negeri 1 Cangkringan

SMP Negeri 1 Turi

SMP Taman Dewasa

Cangkringan

Cangkringan

Turi

Cangkringan

2013

2015

2015

2015

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

III 1

2

3

4

5

6

7

SMK Nasional Berbah

SMK Muh. Cangkringan

SMK Muh Pakem

SMK Muh 1 Sleman

SMK N 1 Cangkringan

SMA N 1 Cangkringan

SMA N 1 Pakem

Berbah

Cangkringan

Pakem

Sleman

Cangkringan

Cangkringan

Pakem

2012

2013

2015

2015

2015

2015

2015

Gempa Bumi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Erupsi

Page 12: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

56

Tabel : 4.10

Data Kejadian Bencana

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Erupsi - - 1 1 - Kejadian

2 Gempa Bumi - - - 2 - Kejadian

3 Banjir - 1 - 3 6 Kejadian

4 Lahar Hujan 7 9 3 3 - Kejadian

5 Tanah Longsor 2 5 5 9 12 Kejadian

6 Angin Ribut 9 17 23 22 50 Kejadian

7 Petir 1 - - 2 5 Kejadian

8 Kekeringan 3 4 - 1 1 Kejadian

9 Kebakaran 68 81 64 90 140 Kejadian

10 Kebakaran lahan - - - - 6

Tabel : 4.11

Data Jumlah Korban Jiwa Akibat Bencana

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Erupsi - - - 1 - Jiwa

2 Gempa Bumi - - - - - Jiwa

3 Banjir - - - 3 - Jiwa

4 Tanah Longsor - - 1 - - Jiwa

5 Angin Ribut - 1 - 1 3 Jiwa

6 Petir 1 - - - - Jiwa

7 Kekeringan - - - - - Jiwa

8 Kebakaran - - - - 1 Jiwa

Page 13: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

57

Tabel : 4.12

Data Jumlah Kerugian Materiil Akibat Bencana

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Erupsi - - - 13.363,00 - Rp Juta

2 Gempa bumi - - - 25,00 - Rp Juta

3 Banjir - 153,06 - - - Rp Juta

4 Lahar dingin - - - 75,00 - Rp Juta

5 Tanah Longsor 51,00 - - 3,80 4.734,47 Rp Juta

6 Angin Ribut 437,00 3.235,19 869,40 346,20 5,30 Rp Juta

7 Petir - - - - - Rp Juta

8 Kekeringan - - - - - Rp Juta

9 Kebakaran - 33.598,85 6.790,50 5.163,10 17.659,00 Rp Juta

Tabel : 4.13

Data Jumlah Dana Penanggulangan/Penyaluran

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1

Jumlah Dana Penanggulangan/ Penyaluran

- 1.026,42 92,40 111,15 311,15 Rp Juta

Tabel : 4.14

Data Masyarakat Terlatih dan Rasio Perempuan Terlatih

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1

Rasio Perempuan Terlatih Pada Daerah Rawan Bencana

13,83 16 27,71 27,67 33,41 Persen

2 Masyarakat terlatih pada daerah rawan bencana

2.290 2.540 3.263 4.893 5.968 Orang

3 Jumlah masyarakat yang paham terhadap bencana

2.770 3.263 3.950 4.370 5.310 Orang

Page 14: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

58

Tabel : 4.15

Data EWS yang Berfungsi Baik

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1 EWS yang berfungsi baik 8 12 13 13 16 Unit

Tabel : 4.16

Data Regulasi Penanggulangan Bencana

No Uraian Data Tahun

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1

Regulasi Penanggulangan Bencana

2 4 5 5 6 Dok

4.1. 2. Data Sesuai Lampiran 1 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Tabel : 4.17

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten

No Uraian Data Tahun Ket

2011 2012 2013 2014 2015*

1

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten

2,66% 3,52% 4,77% 4,70% 4,70% Data No

20.11

*Semester 1 Tahun 2015

Tabel : 4.18

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten*

No Uraian Data Tahun Ket

2011 2012 2013 2014 2015

1

Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) Daerah Layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

100% 100% 100% 100% 100% Data No

20.12

* Perhitungan menggunakan rumus dalam Lampiran 1 Permendagri Nomor 54

tahun 2010.

Page 15: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

59

4.1. 3. Data Capaian Standar Pelayanan Masyarakat (SPM)

1. Capaian SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri (sesuai dengan

Permendagri Nomor 62 tahun 2012)

No Jenis Pelayanan Dasar

Indikator

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8

I Penanggulangan Bencana Kebakaran

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di Kabupaten/Kota

18.04 18,04 18.04 18.04 18,04

Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate)

91,33 93.33 100.00 100.00 87,09

Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi

13,33 18.18 24.24 37.50 53,13

Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000-5000 liter pada WMK ( Wilayah Manajemen Kebakaran)

50 50 50 50 50

Catatan: Perhitungan SPM ini menggunakan Permendagri No. 69/2012

2. Capaian SPM Bidang Sosial (sesuai dengan Permensos Nomor

80/HUK/2010)

Tahun

Jumlah korban bencana yang seharusnya dievakuasi dengan

menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap dalam 1

tahun (Orang)

Jumlah korban bencana skala kabupaten/kota yang dievakuasi

dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap

dalam 1 tahun (Orang)

2011 - -

2012 1,510 1,510

2013 - -

2014 - -

2015 - -

Keterangan: 2011, 2013, 2014 dan 2015 tidak ada status keadaan darurat

Page 16: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

60

4.1. 4. Capaian Kinerja Instansi (Sesuai Lakip 2015)

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

CAPAIAN 2015

TARGET 2015

TINGKAT CAPAIAN

1

Meningkatnya pelayanan masyarakat

1 Persentase Tingkat kepuasan masyarakat

77,4% 80% 97%

2 Meningkatnya kualitas SDM 2

Persentase jumlah SDM yang mengikuti Diklat Kebencanaan

67% 30%

223%

3 Persentase Aparatur Pemadam Kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi

53,13% 36,36% 146%

3 Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana

4 Persentase kondisi prasarana dan sarana penanggulangan bencana baik

55,81% 55%

101,47%

5 Jumlah Mobil Damkar diatas 3000-5000 liter pada WMK 50% 66,67%

75%

4 Terlaksananya penanganan kejadian darurat sesuai SOP

6 Persentase penanganan kejadian darurat yang sesuai dengan SOP

100% 90% 111,11%

7 Persentase korban bencana skala kab. yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap

-

80% -

5 Terpenuhinya cakupan pelayanan kebakaran sesuai SPM

8 Cakupan pelayanan bencana kebakaran 18,04% 36,08% 50%

6 Terpenuhinya Tingkat Waktu Tanggap daerah layanan WMK

9 Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan WMK 87,09% 99% 91,67%

7 Tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi kebencanaan

10 Persentase data dan informasi kebencanaan yang aktual

80% 80% 100%

8 Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap bencana

11 Jumlah masyarakat yang paham terhadap bencana 5.310 org 4.070 org 130,47%

9 Meningkatnya ketrampilan masyarakat dalam menghadapi bencana

12 Jumlah masyarakat terlatih pada daerah rawan bencana 5.968 org 3.823 org 156,11%

10 Membentuk Desa Tangguh Bencana

13 Jumlah Desa Tangguh Bencana

13 desa 2 desa 650%

11 Sekolah Siaga Bencana 14 Jumlah Sekolah Siaga Bencana

28 sekolah 2 sekolah 1.400%

12 Meningkatnya partisipasi perempuan dalam penanggulangan bencana

15 Presentase perempuan terlatih pada daerah rawan bencana

33,41% 30,06% 111,11%

13 Tersedianya sistem peringatan dini

16 Jumlah sistem peringatan dini yang berfungsi baik

16 unit 15 unit 106,67%

17 Jumlah gedung yang memiliki sistem proteksi kebakaran berfungsi baik

158 gedung

200 gedung 79%

14 Tersedianya peta resiko bencana

18 Jumlah Peta Resiko Bencana 4 dok 4 dok 100%

15 Tersedianya regulasi penanggulangan bencana

19 Jumlah Regulasi Penanggulangan Bencana 6 reg 8 reg 75%

16 Terlaksananya rehabilitasi dan rekonstruksi di sektor-

20 Persentase Tingkat rehabilitasi dan rekonstruksi

95% 80% 118,75%

Page 17: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

61

sektor penghidupan dan kehidupan masyarakat

di sektor infrastruktur, perumahan, sosial dan lintas sektor

17 Meningkatnya koordinasi antar instansi pemerintah dalam penggulangan bencana

21 Persentase tingkat efisiensi dan efektifitas koordinasi

100% 80% 125%

18 Meningkatnya komunikasi dengan masyarakat dan komunitas peduli bencana

22 Persentase respon positif dan cepat saat penanggulangan bencana

100% 90% 111,11%

4.1. 5. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

CAPAIAN 2015

TARGET 2015

TINGKAT CAPAIAN

1 Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana

Persentase kondisi prasarana dan sarana penanggulangan bencana baik

55,81% 55%

101,47%

2 Terlaksananya penanganan kejadian darurat sesuai SOP

Persentase penanganan kejadian darurat yang sesuai dengan SOP 100% 90% 111,11%

3 Terpenuhinya Tingkat Waktu Tanggap daerah layanan WMK

Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan WMK 87,09% 99% 91,67%

4 Meningkatnya ketrampilan masyarakat dalam menghadapi bencana

Jumlah masyarakat terlatih pada daerah rawan bencana 5.968 org 3.823 org 156,11%

5 Meningkatnya partisipasi perempuan dalam penanggulangan bencana

Presentase perempuan terlatih pada daerah rawan bencana 33,41% 30,06% 111,11%

6 Tersedianya sistem peringatan dini

Jumlah sistem peringatan dini yang berfungsi baik

16 unit 15 unit 106,67%

7 Tersedianya regulasi penanggulangan bencana

Jumlah Regulasi Penanggulangan Bencana 6 reg 8 reg 75%

8 Terlaksananya rehabilitasi dan rekonstruksi di sektor-sektor penghidupan dan kehidupan masyarakat

Persentase Tingkat rehabilitasi dan rekonstruksi di sektor infrastruktur, perumahan, sosial dan lintas sektor

95% 80% 118,75%

4.2. Data Prestasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman mendapatkan

penghargaan dari lembaga pemerintah antara lain:

No Jenis Penghargaan Pemberi Penghargaan Tahun

1 Juara II Kategori Akuntanbilitas

Tingkat Nasional

BNPB 2012

2 Juara I Kategori Kesiapsiagaan BNPB 2013

3 Juara IV Lomba Pemasangan Tenda

Pengungsi Tingkat Nasional

BNPB 2014

Page 18: Bab IV Data Pembangunan

Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015

62