BAB IV CASE

3
BAB IV ANALISA KASUS Menurut pendapat kami anamnesis yang kurang di status adalah kurangnya menggali anamnesis mengenai keadaan pasien saat pasien mendapatkan serangan asma. Untuk memperkuat dugaan asma anamnesis harus dilakukan dengan cermat, perlu ditanyakan apakah anak sering terganggu pada saat batuk pada malam hari, bagaimana pola tidurnya apakah terganggu saat sedang batuk, kapan saja anak mengalami sesak, apakah saat beraktivitas anak mengalami dada terasa berat, apakah jika mengalami pilek anak membutuhkan lebih dari 10 hari untuk sembuh, apakah gejala klinis membaik setelah diberikan pengobatan antiasma Mengingat banyak faktor resiko yang menyebabkan asma , maka diperlukan edukasi untuk menjauuhi faktor pencetus asma diantaranya: a. Faktor emosi : gsngguan emosi dapat menyebabkan penyempitan saluran napas b. Faktor imunologis/alergi: atopi merupakan faktor resiko nyata yang dapat menyebabkan timbul gejala asma c. Faktor non alergi: infeksi virus/bacterial zat zat iritan/polutan

description

case

Transcript of BAB IV CASE

Page 1: BAB IV CASE

BAB IV

ANALISA KASUS

Menurut pendapat kami anamnesis yang kurang di status adalah kurangnya menggali

anamnesis mengenai keadaan pasien saat pasien mendapatkan serangan asma. Untuk

memperkuat dugaan asma anamnesis harus dilakukan dengan cermat, perlu ditanyakan apakah

anak sering terganggu pada saat batuk pada malam hari, bagaimana pola tidurnya apakah

terganggu saat sedang batuk, kapan saja anak mengalami sesak, apakah saat beraktivitas anak

mengalami dada terasa berat, apakah jika mengalami pilek anak membutuhkan lebih dari 10 hari

untuk sembuh, apakah gejala klinis membaik setelah diberikan pengobatan antiasma

Mengingat banyak faktor resiko yang menyebabkan asma , maka diperlukan edukasi

untuk menjauuhi faktor pencetus asma diantaranya:

a. Faktor emosi : gsngguan emosi dapat menyebabkan penyempitan saluran napas

b. Faktor imunologis/alergi: atopi merupakan faktor resiko nyata yang dapat menyebabkan

timbul gejala asma

c. Faktor non alergi: infeksi virus/bacterial zat zat iritan/polutan

Pencegahan untuk menjauhi serangan asma perlu dilakukan, upaya pencegahan asma dapat

dibedakan menjadi 3 yaitu:

Pencegahan primer

Pencegahan sekunder

Pencegahan tersier

Pencegahan primer ditujukan untuk mencegah sensitisasi pada bayi dengan resiko (orang tua

asma) dengan cara:

1. Penghindaran asap rokok dan polutan selama kehamilan dan masa perkembangan

bayi/anak

2. Diet hipoalergenik ibu hamil, asalkan diet tersebut tidak mengganggu asupan janin

Page 2: BAB IV CASE

3. Pemberian asi ekslusif sampai 6 bulan

4. Diet hipoalergenik ibu menyusui

Pencegahan sekunder ditujukan untuk mencegah inflamasipada anak yang telah tersensitisasi

dengan cara menghindari pajanan asap rokok dan debu dalam rumah

Pencegahan tersier dilakukan untuk mencegah manifestasi asma pada anak yang telah

menunjukan manifestasi alergi

Tatalaksana Asma

Tatalaksana pasien asma adalah manajemen kasus untuk meningkatkan dan mempertahankan

kualitas hidup agar pasien asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas

sehari hari (asma terkontrol)