BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS...

45
51 BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa dan Konsep Site 1. Analisa Pencapaian Tujuan utama dari analisa pencapaian adalah untuk menentukan dimana letak dari main entrance dan side entrance dari site. Adapun tujuan dan kriteria dari kedua pintu masuk tersebut adalah. Main Entrance (ditujukan untuk para pengunjung resort) - Letaknya di jalan utama agar mudah dicapai. - Dapat menarik pengunjung. Side Entrance (ditujuan untuk kendaraan servis dan karyawan) - Letaknya di jalan yang tidak terlalu ramai. - Tersembunyi dari atau sukar dilihat leh pengunjung. Gambar 44 Analisa Main Entrance dan Side Entrance Sumber: Analisa penulis, 2017

Transcript of BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS...

Page 1: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

51

BAB IV

ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

4.1 Analisa dan Konsep Site

1. Analisa Pencapaian

Tujuan utama dari analisa pencapaian adalah untuk menentukan dimana letak

dari main entrance dan side entrance dari site. Adapun tujuan dan kriteria dari

kedua pintu masuk tersebut adalah.

Main Entrance (ditujukan untuk para pengunjung resort)

- Letaknya di jalan utama agar mudah dicapai.

- Dapat menarik pengunjung.

Side Entrance (ditujuan untuk kendaraan servis dan karyawan)

- Letaknya di jalan yang tidak terlalu ramai.

- Tersembunyi dari atau sukar dilihat leh pengunjung.

Gambar 44 Analisa Main Entrance dan Side Entrance Sumber: Analisa penulis, 2017

Page 2: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

52

Hasil analisa:

- Pintu masuk utama (main entrance) diletakan pada Jalan Tuntang-Beringin

atau pada sisi utara site, dengan pertimbangan jalan tersebut merupakan jalan

utama untuk menuju lokasi.

- Pintu masuk sekunder (side entrance) diletakkan pada Jalan Lerak atau pada

posisi barat site, dengan pertimabangan jalan tersebut merupakan jalan desa,

sehingg tidak terlalu ramai dan jalan tersebut cukup tersembunyi dari jalan

utama.

2. Analisa Orientasi dan View

Tujuan dari analisa ini adala agar mendapatkan view atau pemandangan yang

bagus dan orientasi kawasan agar masyarakat dapat dengan mudah mengenali dan

tertarik untuk masuk ke dalam kawasan.

a. View from site

Gambar 45 Analisa view from site Sumber: Analisa penulis, 2017

Page 3: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

53

Hasil analisa:

- Mencipkatan site tersendiri didalam kawasan, dengan alasan karena site berada

ada zona yang diperuntukan untuk pemukiman, sehingga ditautkan apabila

nanti telah terbangun resort tersebut, masyarakat akan membangun pemukiman

di sekitar site yang akan membuat pemandangan kurang nyaman.

b. View to site

Gambar 46 Analisa view to site Sumber: Analisa penulis, 2017

Hasil analisa :

- View dari luar menuju kedalam yaitu dari arah Jalan Raya Tuntang-Beringin

sehingga diharapkan nantinya nilai ekspos dari kawasan tersebut dapat menarik

banyak pengunjung (panah hijau)

3. Analisa Sinar Matahari

Matahari memiliki dampak positif, salah satunya adalah untuk memberikan

pencahayaan alami terhadap bangunan. Namun selain memiliki dampak positif,

sinar matahari juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah panas dan

radiasi sinar ultra violet. Pada dasarnya matahari memliki dampak positif dan

Page 4: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

54

negatif, tergantung kita sebagai perancang untuk memanfaatkan dampak

positifnya dan mengurangi dampak negatifnya. Dasar-dasar pertimbangannya

adalah:

- Sinar matahari pagi (sebelum jam 10.00) sinar matahari tidak terlalu terik dan

baik bagi kesehatan sehingga dapat dimanfaatkan.

- Sinar matahari siang (10.00-15.00) sinar matahari memiliki suhu yang tinggi

dan menyilaukan, sehingga harus dikurangi dmpaknya terhadap bangunan dan

aktivitas.

- Sinar matahri sore (sesudah 15.00) sinar matahari pada saat ini cukup

menyilaukan dan suhu cukup tinggi, namun tidak setinggi siang hari.

Gambar 47 Analisa sinar matahari

Sumber: Analisa penulis, 2017

Hasil analisa:

Kawasan

- Pada sisi timur digunakan untuk kegiatan yang dilaksanakan pada pagi hari,

misalnya olahraga pagi.

Page 5: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

55

- Pada sisi barat digunakan untuk zona yang bukan merupakan kegiatan

pengunjung atau wisatawan, misal parkir kendaraan.

Bangunan

- Memberikan bukaan pada sisi timur bangunan, agar sinar matahari pagi dapat

masuk ke dalam bangunan

- Memberikan bukaan pada sisi utara dan selatan bangunan, dengan tujuan agar

terik sinar matahari tidak masuk ke dalam bangunan.

- Apabila diharuskan untuk memberikan bukaan pada sisi barat, maka pada

bukaan tersebut diberikan shading. Agar sinar matahari tidak masuk secara

menyulur kedalam bangunan.

4. Analisa Kebisingan

Analisa kebsingan ini memiliki tujuan agar pengunjung tidak terganggu dari

kebisingan yang bersumber dari lingkungan sekitar site. Data yang ada di

lapangan adalah

Sebelah Utara : Jalan Raya Tuntang-Beringin (kebisingan tinggi)

Sebelah Timur : Perkebuna kopi (kebisingan rendah)

Sebelah Selatan : Persawahan (kebisingan rendah)

Sebelah Barat : Pemukiman warga (kebisingan sedang)

Page 6: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

56

Gambar 48 Analisa kebisingan Sumber: Analisa penulis, 2017

Hasil analisa:

- Untuk area nomor 1, digunakan untuk area publik, seperti tempat parkir

kendaraa pengunjung.

- Untuk area nomor 2, digunakan untuk area servis, dan pengelolaan resort.

- Untuk area nomor 3 dan 4, digunakan untuk tempat penginapan, kolam renang,

tempat bersantai, atau kegiaan yang memerlukan ketenangan.

5. Analisa Angin

Tujuan dari analisa angin ini adalah untuk menenteukan bukaan pada

bangunan, karena angin memiliki dampak positif bagi bangunan yaitu sebagai

penghawaan alami, namun angin juga memiliki dampak negatif apabila angin

berhembus terlalu kencang.

Page 7: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

57

Gambar 49 Analisa hembusan angin Sumber: Analisa penulis, 2017

Angin di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu angin muson barat dan angin

muson timur. Angin muuson barat terjadi pada bulan Oktober hingga Februari.

Angin muson barat sendiri mengandung banyak uap air sehingga menyebabkan

musim penghujan. Sedangkan angin muson timur terjadi pada bulan april hingga

agustus.

Hasil analisa

- Memaksimalkan bukaan bangunan yang terletak pada sisi datangnya angin

- Memberikan barrier (berupa pohon) pada sisi arah datangnya angin yang

berfungsi untuk menghambat hembusan angin sehingga kecepatan ngin tidak

mengganggu penghuni bangunan.

6. Analisa Landscape

Tujuan dari analisa landscape ini adalah untuk menjadikan kawasan menjadi

baik, indah serta untuk menjaga iklim makro. Selain itu analisa landscape ini juga

dapat menjaga pelestarian lingkungan baik flora maupun fauna. Terdapat

Page 8: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

58

beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam analisa landscape ini, diantaranya

adalah

- Estetika Landscape

- Kondisi site

- Kondisi alam

- Fungsi arsitektur

Selain beberapa hal diatas, faktor juga yang harus dipertimbangkan adalah

konsep dari resort ini yang merupakan resort dengan konsep perkebunan kopi.

Berikut ini adalah beberapa element yang akan digunanakan dalam

perancangan resort, yaitu:

A. Softscape

Tabel 3 Analisa softscape

Jenis Tanaman Nama Tanaman Konsep

Tanaman Penunjuk

Arah

(Jalan Utama)

Pohon trembesi

Pohon trembesi dipilih

sebagai pohon penunjuk

jalan utama karena sifat

pohon yang memiliki tajuk

lebar sehingga dapat

membuat jalan utam

menjadi sejuk.

Puring

Tanaman ini diunakan

untuk penunjuk arah atau

jalan yang berada di depan

cottage, karena ketinggian

pohon ini tidak terlalu

tinggi, sehingga tidak

menghalangi

pemandangan dari dalam

cottage

Bayam merah Tanaman ini digunakan

Page 9: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

59

Jenis Tanaman Nama Tanaman Konsep

pada samping pedestrian

di depan \ cottage.

Tanaman penyerap

kebisingan

Pohon Glodokan Tiang

Pohon ini digunakan pada

sisi luar site, selain

berfungsi sebagai tanaman

penyerap kebisingan,

tanaman ini juga dapat

berfungsi sebagai tanaman

pembatas site.

Tanaman utama

kawasan

Pohon Kopi

Pohon kopi ini digunakan

karena konsep dari resort

dan karena pohon kopi

merupakan tanaman

komoditas daerah ini.

Pohon Lamtoro

Pohon ini digunakan

sebagai peneduh pohon

kopi dan peneduh

kawasan.

Sumber: Analisa penulis, 2017

Page 10: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

60

B. Hardscape

Tabel 4 Analisa hardscape

Nama Gambar Konsep

Jogging Track

Jogging track dibuat

mengelilingi resort

denga menggunakan

material paving block, di

samping jalan tersebut

diberikan tanaman

bayam merah.

Gazebo

Gazobo yang akan

digunakan beruba

gazebo yang terbuat dari

bambu, agar

memberikan kesan alami

pada resort. Gazebo ini

nantinya akan diletakkan

pada beberapa tempat

Lampu taman

Lampu yang akan

digunakan pada area di

dalam resort adalah

lampu taman, yang

terleta dibawah dan

berwarna kuning,

sehingga memberikan

kesan hangat.

Page 11: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

61

Nama Gambar Konsep

Petunjuk arah

Di dalam kawasan akan

diberikan petunjuk arah,

sehingga pengunjung

akan mudah menemukan

lokas yang mereka

inginkan tanpa bertanya.

Kursi taman

Kursi ini akan diletakkan

dibeberapa tempat, dapat

difungsikan sebagai

tempat beristirahat dan

menikmati pemandanan

oleh pengunjung.

Kursi kolam

Sebagai tempat istirahat

setelah pengunjung

berenang atau sekedar

ingin menikmati kolam.

Sumber: Analisa penulis, 2017

4.2 Analisa dan Konsep Ruang

4.2.1 Analisa jenis kegiatan dan kebutuhan ruang

Pada analisa jenis kegiatan dan kebutuhan ruang Tlogo Resort didasarkan

padahal hal berikut:

1. Kelompok kegiatan

Terdapat berbagai kelompok kegiatan seperti kegiatan utama, kegiatan

penunjang, kegiatan pendukung, servis, hingga pelayanan yang dijadikan dasar

pembuatan enis kegiatan dan kebutuhan ruang di Tlogo Resort.

Page 12: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

62

2. Jenis kegiatan

Berbagai jenis kegiatan yang dilakukanoleh pengguna, kegiatan digunakan

untuk pembentukan pola-pola kegiatan yang kemudian menjadi sebuah

program ruang.

3. Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang didasarkan pada pembentukan sebuah penjabaran kelompok

kegiatan dan berbagai jenis kegiatan para pengguna kegiatan yang kemudian

terbentuk menjadi sebuah program ruang

Atas dasar kebutuhan tersebut maka kebutuhan dari Tlogo Resort akan

dijabarkan pada tabel dibawah ini:

a. Zona parkir

Tabel 5 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang parkir

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 Parkir pengunjung Tempat parkir

2 Parkir karyawan Tempat parkir

Sumber: Analisa penulis, 2017

b. Zona pengelolaan

Tabel 6 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang pengelolaan

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 Bekerja

R. staff administrasi

R. general manager

R. wakil general manager

R. personalia manager

R. kepala resort

R. kepala restoran

R. kepala wisata

2 Rapat Ruang rapat

3 Menerima tamu Lobby

4 Menyimpan berkas/arsip R. arsip

5 Ibadah Musholla

6 Makan Pantry

Page 13: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

63

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

7 Metabolisme Toilet

Sumber: Analisa penulis, 2017

c. Zona penerimaan

Tabel 7 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang penerimaan

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 Informasi Ruang informasi

2 Administrasi Ruang administrasi

3 Penyambutan tamu Lobby

4 Menunggu Ruang tunggu

Sumber: Analisa penulis, 2017

d. Zona utama

Tabel 8 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang utama

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 Menginap Cottage

2 Menunggu Lobby

Sumber: Analisa penulis, 2017

e. Zona bersama

Tabel 9 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang bersama

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

SPA

1 Reservasi Resepsionis

2 Gant pakaian Ruang ganti

3 SPA Ruang SPA

4 Metabolisme Toilet

Restoran

1 Pemesanan dan pembayaran Kasir

2 Mencuci tangan Wastafel

3 Makan Ruang makan

4 Metabolisme Toilet

Kolam Renang

Page 14: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

64

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 Ganti baju Ruang ganti

2 Berenang Kolam renang

3 Metabolisme Toilet

Tenis

1 Ganti baju Ruang ganti

2 Bermain tenis Lapangan tenis

3 Metabolisme Toilet

Goa Rong Tour

1 Penerimaan Resepsionis

2 Menunggu Ruang tunggu

3 Memilih kuda Kandang kuda

4 Ganti pakaian Ruang ganti

5 Meletakkan perlengkapan Ruang perlengkapan

6 Metabolisme Toilet

Sumber: Analisa penulis, 2017

f. Zona penunjang

Tabel 10 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang pengunjung

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 Beribadah Musholla

2 Mengambil uang ATM center

Sumber: Analisa penulis, 2017

g. Zona service

Tabel 11 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang servis

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 Mencuci pakaian Ruang loundry

2 Menyimpan barang Gudang

3 Menyimpan alat kebersihan Gudang alat kebersihan

4 Genset Ruang genset

5 ME Ruang ME

6 Keamanan Pos satpam

Page 15: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

65

No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

7 Metabolisme Toilet

Sumber: Analisa penulis, 2017

4.2.2 Analisa pola hubungan ruang

Gambar 50 Pola Hubungan Ruang Sumber: Analisa penulis, 2017

4.2.3 Analisa besaran ruang

Tujuan dari perhitungan besaran ruang ini adalah untuk mendapatkan besaran

ruang yang dibutuhkan dalam perancangan Tlogo Resort.

1. Dasar pertimbangannya adalah

- Jenis Ruang.

- Jumlah atau kapasitas.

- Luas standar dengn furniture yang ada.

- Flow (tergantung pada jenis kegiatan).

2. Standar besaran flow gerak

Dalam menetukan sirkulasi atau flow gerak yang dibutuhkan dalam sebuah

ruangan maupun tempat umum terdapat beberapa poin yang akan dijabarkan

sebagai berikut:

- Flow 5%-10% merupakan standar minimum.

- Flow 20% merupakan kebutuhan keleluasan sirkulasi.

- Flow 30% merupakan tuntutan kenyamanan fisik.

- Flow 40% merupakan tuntutan kenyaman psikologis.

- Flow 50% merupakan tuntutan spesifik kegiatan.

Page 16: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

66

- Flow 1005 merupakan keterkaitan dengan banyaknya kegiatan yang diwadahi.

3. Standar besaran ruang sebagai dasar pertimbangan

- DA : Data arsitek

- P : Surat keputusan Dinas Pariwisata No. 14/U/II/1988 tentang

pelaksanaan ketentuan usaha dan pengelolaan resort

- A : Asumsi

- Tugas Akhir dan Jurnal

Tabel 12 Besaran parkir resort

Jenis Ruang Kapasitas Standar Flow Total (m²)

Mobil pengunjung 100 mobil 15 m² 100% 3000 m²

Motor pengunjung 200 motor 1,6 m² 100% 640 m²

Bus pengunjung 5 bus 42,5 m² 100% 425 m²

Mobil pengelola 40 mobil 15 m² 100% 1200 m²

Motor pengelola 80 mobil 1,6 m² 100% 256 m²

Total 5521 m²

Sumber: Analisa penulis, 2017

Tabel 13 Besaran ruang pengelolaan

Jenis Ruang Kapasitas Standar Flow Total (m²)

R General Manager 3 orang 6 m² 30% 23,4 m²

R. wakil GM 3 orang 6 m² 30% 23,4 m²

R. Personalia manager 3 orang 6 m² 30% 23,4 m²

R. kepala resort 3 orang 6 m² 30% 23,4 m²

R. kepala wisata 3 orang 6 m² 30% 23,4 m²

R. kepala restoran 3 orang 6 m² 30% 23,4 m²

R. staff administrasi 10 orang 6 m² 30% 78 m²

R. staff resort 20 orang 6 m² 30% 156 m²

R. staff wisata 20 orang 6 m² 30% 156 m²

R. staff restoran 20 orang 6 m² 30% 156 m²

R. rapat 35 orang 6 m² 30% 273 m²

Page 17: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

67

Jenis Ruang Kapasitas Standar Flow Total (m²)

R. arsip 3 orang 6 m² 30% 23,4 m²

Loker 20 orang 6 m² 30% 156 m²

R. ganti 20 orang 6 m² 30% 156 m²

Lobby 5 orang 3 m² 100% 30 m²

R. Tunggu 5 orang 3 m² 30% 19,5 m²

Pantry 10 orang 2 m² 50% 30 m²

Toilet tamu 2 orang 2,5 m² 30% 6,5 m²

Toilet pria 5 orang 2,5 m² 30% 16,25 m²

Toilet wanita 5 orang 2,5 m² 30% 16,25 m²

Total 1413,3 m²

Sumber: Analisa penulis, 2017

Tabel 14 Besaran ruang front office

Jenis Ruang Kapasitas Standar Flow Total (m²)

R. informasi 3 orang 6 m² 30% 23,4 m²

R. Administrasi 3 orang 6 m² 30% 23,4 m²

Lobby 5 orang 5 m² 100% 50 m²

R. tunggu 5 orang 3 m² 30% 19,5 m²

R. galeri 1 unit 50 m² - 50 m²

Total 96,3 m²

Sumber: Analisa penulis, 2017

Tabel 15 Besaran ruang Tlogo Standart Cottage

Jenis Ruang Kapasitas Standar Flow Total (m²)

Tlogo Standart Cottage 20 unit

Ruang tidur utama 1 unit 26 m² 30% 33,8 m²

Ruang tamu 1 unit 12 m² 30% 15,6 m²

Beranda 2 orang 3,36 m² 30% 8,74 m²

Lavatory 1 orang 2,5 m² 30% 3,25 m²

Total 1534,75 m²

Sumber: Analisa penulis, 2017

Page 18: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

68

Tabel 16 Besaran ruang Tlogo Superior Cottage

Jenis Ruang Kapasitas Standar Flow Total (m²)

Tlogo Superior Cottage 8 unit

Ruang tidur utama 1 unit 26 m² 30% 33,8 m²

Ruang tamu 1 unit 12 m² 30% 15,6 m²

Beranda 2 orang 3,36 m² 30% 8,74 m²

Lavatory 1 orang 2,5 m² 30% 3,25 m²

Kolam renang privat 1 unit 30 m² - 30 m²

Total 1370,85 m²

Sumber: Analisa penulis, 2017

Tabel 17 Besaran ruang Tlogo Suite Cottage

Jenis Ruang Kapasitas Standar Flow Total (m²)

Tlogo Suite Cottage 6 unit

Ruang tidur utama 2 unit 26 m² 30% 67,6 m²

Ruang tamu 1 unit 12 m² 30% 15,6 m²

Beranda 2 orang 3,36 m² 30% 8,74 m²

Lavatory 1 orang 2,5 m² 30% 3,25 m²

Kolam renang privat 1 unit 40 m² - 40 m²

Total 948,43 m²

Sumber: Analisa penulis, 2017

Tabel 18 Besaran ruang fasilitas bersama

Jenis Ruang Kapasitas Standar Flow Total (m²)

SPA

Resepsionis 3 orang 4 m² 30% 15,6 m²

R. tunggu 5 orang 3 m² 30% 19,5 m²

R. ganti 5 orang 2,5 m² 30% 16,25 m²

R. SPA 10 orang 9,3 m² 40% 130,2 m²

Lavatory 4 orang 2,5 m² 30% 13 m²

Restoran

Mini dinning room 1 unit 80 m² 30% 104 m²

Page 19: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

69

Jenis Ruang Kapasitas Standar Flow Total (m²)

Coffe shop 1 unit 65 m² 30% 84,5 m²

Kolam Renang

Kolam Renang 2 unit 450 m² 100% 900 m²

R. ganti 10 orang 2,5 m² 30% 32,5 m²

Pemancingan

Kolam ikan 1 unit 600 m² - 600 m²

Tenis & Basket

R. ganti 5 orang 2,5 m² 30% 16,25 m²

Lapangan tenis 2 unit 260,7 - 521,4 m²

Lapangan basket 1 unit 420 - 420 m²

Lavatory 4 orang 2,5 m² 30% 13 m²

Goa Rong Tour

Resepsionis 3 orang 4 m² 30% 15,6 m²

R. tunggu 5 orang 3 m² 30% 19,5 m²

R. ganti 5 orang 2,5 m² 30% 16,25 m²

R. perlengkapan 1 unit 12 m² - 12 m²

Kandan kuda 10 ekor 12 m² 100% 240 m²

Lavatory 4 orang 2,5 m² 30% 13 m²

Tambahan

Gazebo 15 unit 10 m² - 150 m²

Souvenir shop 1 unit 200 m² - 200 m²

Masjid 1 unit 200 m² - 200 m²

ATM Center 1 unit 32 m² - 32 m²

Meeting room 1 unit 200 m² - 200 m²

Gedung serba guna 150 orang 1,3 m² 50% 292,5

Total 4.277,05 m²

Sumber: Analisa penulis, 2017

Page 20: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

70

Tabel 19 Besaran ruang area servis

Jenis Ruang Kapasitas Standar Flow Total (m²)

Ruang penampungan air bersih 1 unit 60 m² - 60 m²

Ruang penampungan air kotor 1 unit 40 m² - 40 m²

Ruang genset 1 unit 64 m² - 64 m²

Ruang AHU 1 unit 36 m² - 36 m²

Ruang chiller 1 unit 19,7 m² - 19,7 m²

Ruang pompa 1 unit 25 m² - 25 m²

Ruang panel 1 unit 25 m² - 25 m²

Ruang CCTV 1 unit 25 m² - 25 m²

Ruang housekeeping 1 unit 30 m² - 30 m²

Bengkel 1 unit 50 m² - 50 m²

Gudang perlengkapan 1 unit 20 m² - 20 m²

Total 394 m²

Sumber: Analisa penulis, 2017

Tabel 20 Total jumlah besaran ruang

Jenis Area Besaran

Parkir 5.521 m²

Pengelolaan 1.413,3 m²

Front Office 166,3 m²

Cottage 4.884,03 m²

Bersama 4.277,05 m²

Servis 394 m²

Jumlah 16.821,98 m²

Sumber: Analisa penulis, 2017

Hitungan BC (Building Coverage):

KDB max 60% : 60% x 73.000 m² = 43.800 m²

KDH min 40% : 40% x 73.000 m² = 29.200 m²

Page 21: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

71

Jadi bangunan Tlogo Resort tidak melanggar Peraturan Pemerintah

Kabupaten Semarang, karena luas bangunan tidak melebihi KDB yang telah

ditentukan.

Page 22: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

72

4.3 Analisa dan Konsep Massa

4.3.1 Analisa dan konsep zona massa

Gambar 51 Analisa zona kawasan Sumber: Analisa penulis, 2017

Page 23: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

73

4.3.2 Analisa konsep tampilan arsitektur

Analisa dan konsep tmapilan arsitektur ini menjelaskan tentang gagasan

penulis dalam merancang Tlogo Resort dalam interior maupun eksterior. Dalam

analisa ini penulis akan menjelaskan tentang

1. Interior dan eksterior

Dalam konsep perencanaan bangunan disini penekanan arsitektur kontekstual

sebagaimana membuat desain tampilan resort yang nantina akan membuat

pengunjung dapat secara langusung merasakan bahwa resort ini memiliki ciri

khas di setiap sudut interior maupun eksterior. Tlogo Resort ini nantinya akan

mengdopsi unsur arsitektur konstektual denan penddekatan bangunan tradisional

Jawa yaitu Joglo.

Gambar 52 Alternatif eksterior family cottage Sumber: http://rumahjoglosambolo.com, 2017

Page 24: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

74

Gambar 53 Alternatif interior cottage Sumber: http://kayuarum.com, 2017

2. Analisa material bangunan

Analisa material bangunan merupakan proses untuk menetukan material yang

akan digunakan dalam perancangan resort ini. Proses ini digunakan untuk

menciptakan suassana yang dapat membuat pengunjung merasa menyatu dengan

alam. Analisa penggunaan material pada Tlogo Resort adalah sebagai berikut:

Tabel 21 Alternatif material

Elemen Arsitektur Alternatif Material Keterangan

Dinding Kayu

Hangat, alami, elegan

Anyaman

Sejuk, alami, tradisional

Page 25: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

75

Elemen Arsitektur Alternatif Material Keterangan

Batu bata

Alami, hangat, kokoh,

praktis

Lantai Kayu

Elegan, hangat, alami

Marmer

Kuat, dingin, mewah,

bersih

Sumber: Analisa penulis, 2017

4.3.3 Analisa penerapan parameter green building

Penerapan green building pada bangunan Tlogo Resort dengan parameter

greenship new building versi 1.2 yang terdiri dari 6 (enam) katogori. Kategori

yang dimaksud adalah

1. Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development/ASD)

2. Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficency and Conservation/EEC)

3. Konservasi Air (Water Conservation/WAC)

4. Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle/MRC)

5. Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort/IHC)

6. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management/BEM)

Page 26: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

76

Dari ke enam kategori tersebut telah diterapkan nilai greeship pada bangunan

Tlogo Resort dengan predikat gold. Berikut penjabaran dari masing-masing

kategori :

1. Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development/ASD)

Tabel 22 Kategori dan Kriteria Tepat Guna Lahan

Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria

Maksimum Target Poin

Keterangan

Per Kategori

ASD P Area Dasar Hijau (Basic

Green Area) P P

1 kriteria

prasyarat, 7

kriteria kredit

ASD 1 Pemilihan Tapak (Site

Selection) 2 2

ASD 2 Aksesbilitas Komunitas

(Community Assesibility) 2 1

ASD 3 Transportasi Umum (Public

Transportation) 2 2

ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda

(Bicycle Facility) 2 2

ASD 5 Lansekap pada Lahan (Site

Landscaping) 3 3

ASD 6 Iklim Mikro (Micro Climate) 3 1

ASD 7

Manajemen Air Limpasan

Hujan (Stormwater

Management)

3 1

Total Nilai Kategori ASD 17 13 dari 16,8%

Sumber: Analisa penulis, 2017

Pembahasan:

ASD P: Standart Persyaratan

ASD 1: Merancang Tlogo Resort dengan menyediakan prasarana sarana

kota, yaitu: jaringan jalan, jaringan penerangan dan listrik, jaringan

drainase, sistem pembuangan sampah, sistem pemadam kebakaran,

jaringan fiber optic, jalur pejalan kaki kawasan, jaringan telepon,

jaringan air bersih.

Page 27: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

77

Gambar 54 Peta ASD 1 Tlogo Resort Sumber: Analisa penulis, 2017

Di kawasan terpilih terdapat 8 dari 12 prasarana kota yaitu

- Jaringan jalan - Jalur pejalan kaki kawasan

- Jaringan penerangan dan listrik - Jaringan telepon

- Jaringan drainase - Sistem pemadam kebakaran

- Sistem pembuangan sampah - Jaringan air bersih

ASD 2: Memilih site dengan memperhitungkan tersedianya fasilitas umum

dengan jarak pencapaian 1500m. Adapun fasilitas umum tersebut

adalah: bank, taman umum, parkir umum, warung, gedung

serbaguna, pos keamanan, tempat ibadah, rumah makan, fotokopi

umum, fasilitas kesehatan, kantor pos, stasiun, perpustakaan.

Gambar 55 Analisa ASD 2 Sumber: Analisa penulis, 2017

Page 28: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

78

ASD 3: Memilih site dengan memperhitungkan tersedianya halte atau

stasiun transportasi dan jalur pedestrian menuju ke stasiun

transportasi.

Gambar 56 Analisa ASD 3 Sumber: Analisa penulis, 2017

Terdapat halte di depan site atau di pinggir jalan/akses utama

menuju site (warna biru)

ASD 4: Menyediakan parkir sepeda serta shower di area bangunan Tlogo

Resort.

Gambar 57 Analisa ASD 4 Sumber: Analisa penulis, 2017

Menyediakan tempat parkir sepeda serta shower pada area biru

ASD 5: Merancang area landscape berupa vegetasi (softscape) seluas 40%

dari luas lahan yang tersedia. Ini sesuai dengan peraturan

Page 29: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

79

Pemerintah Kabupaten Semarang yang menentukan KDB

maksimal 60%.

ASD 6: Merancang bangunan dengan menggunakan berbagai material yang

dapat menghindari efek head island dan mendesain sirkulasi utama

pejalan kaki dengan vegetasi yang dapat melindungi dari panas

matahari.

- Memasang pergola pada pedestrian

- Memperbanyak tanaman

Gambar 58 Analisa ASD 6 Sumber: image.google.com, 2017

ASD 7: Merancang jalur drainase agar dapat mengurangi beban volume

limpasan air hujan ke jaringan drainase kota

Menggunakan teknologi biopori untuk mengurangi debit limpasan

air

Gambar 59 Analisa ASD 7 Sumber: image.google.com

Page 30: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

80

2. Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficency and Conservation/EEC)

Tabel 23 Kategori dan Kriteria Efisiensi dan Konservasi Energi

Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria

Maksimum Target Poin

Keterangan

Per Kategori

EEC P1 Pemasangan Sub-Meter

(Electrical Sub Metering) P P

2 kriteria

prasyarat, 4

kriteria kredit,

1 kriteria

bonus

EEC P2 Perhitungan OOTV (OOTV

Calculation) P P

EEC 1

Langkah Penghematan

Energi (Energy Efficiency

Measures)

20 1

EEC 2 Pencahayaan Alami (Natural

Lighting) 4 2

EEC 3 Ventilasi (Ventilation) 1 1

EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim

(Climate Change Impact) 1 0

EEC 5

Energi Terbarukan Dalam

Tapak (On Site Renewable

Energy) (Bonus)

5 1

Total Nilai Kategori EEC 26 5 dari 25,7%

Sumber: Analisa penulis, 2017

Pembahasan:

EEC P1: Standart Persyaratan.

EEC P2: Standart Persyaratan.

EEC 1: Merancang penempatan tombol saklar lampu dalam jangkauan

tangan pada saat membuka pintu

Page 31: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

81

Gambar 60 Analisa EEC 1 Sumber : Analisa penulis, 2017

EEC 2: Merancang bangunan dengan penggunaan cahaya alami secara

optimal dengan intensitas cahaya sebesar 300 lux.

Membuat jendela dengan bukaan cukup besar dengan kaca yang

telah dilapisi oleh film, sehingga panas matahari dapat dikurangi

namun cahaya yang masuk tetap banyak

Gambar 61 Kaca film V-Kool Sumber: kompasnia.com, 2017

EEC 3: Tidak menggunakan AC pada ruang WC, tangga, koridor, dan

lobby, dan dilengkapi dengan penggunaan ventilasi alami.

EEC 5: Menggunakan sumber daya energy terbaharukan (panel surya dan

kincir angin)

Page 32: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

82

Gambar 62 Analisa EEC 5 Sumber: image.google.com, 2017

3. Konservasi Air (Water Conservation/WAC)

Tabel 24 Kategori dan Kriteria Konservasi Air

Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria

Maksimum Target Poin

Keterangan

Per Kategori

WAC P1 Meteran Air (Water

Metering) P P

2 kriteria

prasyarat, 6

kriteria kredit

WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air

(Water Calculation) P P

WAC 1 Pengurangan Penggunaan

Air (Water Use Reduction) 8 8

WAC 2 Fitur Air (Water Fixtures) 3 3

WAC 3 Daur Ulang Air (Water

Recycling) 3 0

WAC 4

Sumber Air Alternatif

(Alternative Water

Resource)

2 1

WAC 5 Penampungan Air Hujan

(Rainwater Harvesting) 3 3

WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air 2 2

Page 33: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

83

Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria

Maksimum Target Poin

Keterangan

Per Kategori

Lansekap (Water Efficiency

Landscaping)

Total Nilai Kategori WAC 21 17 dari 20,8%

Sumber: Analisa penulis, 2017

Pembahasan:

WAC P1: Standart Persyaratan.

WAC P2: Standart Persyaratan.

WAC 1: Mengkonsumsi air bersih sebanyak 80% dari sumber primer.

Penggunaan air yang berasal dari sumber air sekunder, misal air

hujan, digunakan untuk air kamar mandi dan wc.

Gambar 63 Skema pengolahan air hujan Sumber: kelair.bppt.go.id, 2017

WAC 2: Penggunaan fitur air yang sesuai dengan kapasitas buangan

maksimum kemampuan alat keluaran air, sejumlah minimal 75%

dari total pengadaan fitur air.

No Alat Keluaran

1 Kloset <6 liter/flash

Page 34: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

84

2 Urinal flush <4 liter

3 Keran wasafel <8 liter/menit

4 Shower <9 liter/menit

No. Jenis Kapasitas

1 Caroma Sydney Smart Back Outlet

4,8 liter/flush

2 American Standart seri A-5900-01N

3,8 liter/flush

3 Caroma Liano Semi-Recessed 4,8 liter/menit

Page 35: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

85

No. Jenis Kapasitas

4 Caroma Flow

5,7 liter/menit

WAC 4: Merancang sistem pemanfaatan air hujan agar digunakan kembali

sebagai air bersih.

Menggunakan kembali (setelah pengolahan) air hujan, air bekas

wudhu sebagai sumber air alternatif

Page 36: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

86

Gambar 64 Skema pengolahan air hujan Sumber: kelair.bppt.go.id, 2017

WAC 5: Menyediakan instalasi penampungan air hujan berkapasitas 50%

dari curah hujan dengan intensitas 50 mm/hari.

Perhitungan Curah Hujan

Curah Hujan = Luas Area x Curah Hujan

Curah Hujan = 73.000 m² x 50 mm

Curah Hujan = 73.000 m² x 0,05 m

Curah Hujan = 3650 m³

Maka apabila dibutuhkan tangki berkapasitas 50% persen dari

jumlah curah hujan diatas maka volume tangki yang diperlukan

adalah 1825 m³

WAC 6: Menyediakan tempat air yang digunakan sebagai irigasi gedung

dan menerapkan teknologi yang dapat mengontrol kebutuhan air

untuk landsekap yang tepat.

4. Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle/MRC)

Tabel 25 Kategori dan Kriteria Sumber dan Siklus Material

Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria

Maksimum Target Poin

Keterangan

Per Kategori

MRC P Refigeran Fundamental

(Fundamental Refrigerant) P P

1 kriteria

prasyarat, 6

kriteria kredit

MRC 1

Penggunaan Gedung dan

Material Bekas (Building

and Material Reuse)

- -

MRC 2

Material Ramah Lingkungan

(Environmentally Friendly

Material)

- -

MRC 3 Penggunaan Refrigeran 2 2

Page 37: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

87

Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria

Maksimum Target Poin

Keterangan

Per Kategori

tanpa ODP (Non ODP

Usage)

MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified

Wood) - -

MRC 5 Material Prafabrikasi

(Prefab Material) - -

MRC 6 Material Regional (Regional

Material) - -

Total Nilai Kategori MRC 2 2 dari 13,9%

Sumber: Analisa penulis, 2017

Pembahasan:

MRC P: Standart Persyaratan.

MRC 3: Tidak menggunakan bahan perusak ozon pada sistem pendingin.

Menggunakan produk AC yang ramah lingkungan, yang tidak

mengandung Hydrochlorofluorocarbon (non-HCFC), misal AC

Panasonic R32

Gambar 65 AC Panasonic R32 Sumber: bukalapak.com, 2017

5. Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort/IHC)

Tabel 26 Kategori dan Kriteria Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang

Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria

Maksimum Target Poin

Keterangan

Per Kategori

IHC P Introduksi Udara Luar

(Outdoor Air Introduction) P P

1 kriteria

prasyarat, 7

kriteria kredit IHC 1 Pemantauan Kadar CO2 1 0

Page 38: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

88

Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria

Maksimum Target Poin

Keterangan

Per Kategori

(CO2 Monitoring)

IHC 2

Kendali Asap Rokok di

Lingkungan (Environmental

Tobacco Smoke Control)

2 2

IHC 3 Polutan Kimia (Chemical

Pollutan) - -

IHC 4 Pemandangan ke luar

Gedung (Outside View) 1 1

IHC 5 Kenyamanan Visual (Visual

Comfort) - -

IHC 6 Kenyamanan Thermal

(Thermal Comfort) 1 1

IHC 7 Tingkat Kebisingan

(Acoustic Level) - -

Total Nilai Kategori IHC 5 4 dari 9,9 %

Sumber: Analisa penulis, 2017

Pembahasan:

IHC P: Standart Persyaratan.

IHC 2: Memasang tanda area “Dilarang Merokok” di seluruh area gedung.

Gambar 66 Tanda dilarang merokok Sumber: dikeslobar.wordpress.com, 2017

IHC 4: Merancang gedung dengan pemandangan visual keluar yang baik.

ICH 6: Merencanakan kondisi termal ruangan secara umum pada suhu 25º

C dan kelembapan relative 60%.

Page 39: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

89

6. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management/BEM)

Tabel 27 Kategori dan Kriteria Manajemen Lingkungan Bangunan

Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria

Maksimum Target Poin

Keterangan Per

Kategori

BEM P Dasar Pengelolaan Sampah

(Basic Waste Management) P P

1 kriteria

prasyarat, 7

kriteria kredit

BEM 1

GP Sebagai Anggota Tim

Proyek (GP as a Member of

Project Team)

1 1

BEM 2

Polusi dari Aktivitas

Konstruksi (Pollution of

Construction Activity)

- -

BEM 3

Pengelolaan Sampah

Tingkat Lanjut (Advance

Waste Management)

2 2

BEM 4

Sistem Komisioning yang

Baik dan Benar (Proper

Commisioning)

3 3

BEM 5

Penyerahan Data Green

Buiding (Green Building

Submission Data)

- -

BEM 6

Kesepakatan dalam

Melakukan Aktivitas Fit Out

(Fit Out Agreement)

- -

BEM 7 Survei Pengguna Gedung

(Occupant Survey) - -

Total Nilai Kategori BEM 6 6 dari 12,9 %

Sumber: Analisa penulis, 2017

Pembahasan:

BEM P: Standart Persyaratan.

BEM 1: Merancang instalasi pemilahan sampah secara sederhana.

BEM 3: Mengolah limbah organik gedung secara mandiri maupun bekerja

sama dengan pihak ketiga.

BEM 4: Melaksanakan komisioning yang baik dan benar pada bangunan

agar kinerja sesuai dengan perencanaan awal.

Page 40: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

90

Untuk mengetahui hasil dari seluruh perhitungan analisa tolo ukur kriteria

dan kategori diatas daat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 28 Ringkasan Tabel Hasil Pengamatan

Kategori Jumlah Poin Kriteria

Prasyarat Kredit Bonus

ASD - 13 -

EEC - 5 -

WAC - 17 -

MRC - 2 -

IHC - 4 -

BEM - 6 -

Jumlah - 47 -

Sumber: Analisa penulis, 2017

Dari penjelasan tabel diatas diperoleh nilai penerapan greenship untuk Tlogo

Resort adalah pada predikat Gold (dengan nilai 47 poin)

Tabel 29 Tingkat pedikat Greenship New Building Design Recognition

Predikat Minimum Poin Presentase (%)

Platinum 56 73

Emas 43 57

Perak 35 35

Perunggu 27 27

Sumnber: gbcindonesia.org, 2017

4.4 Analisa dan Konsep Struktur Utilitas

4.4.1 Konsep struktur

Konsep struktur yang akan digunakan pada Tlogo Resort ini harus memenhi

persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

- Mampu memenuhi keamana fisik bangunan seperti kekuatan, kekakuan, dan

kestabilan.

- Memenuhi fungsi sebagai tumpuan bangunan dalam merespon beban hidup

maupun beban mati.

- Mendukung fasad bangunan.

Page 41: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

91

- Pemilihan bahan yang sesuai dengan keadaan lingkungan di sekitar, khususnya

kondisi dan daya dukung tanah.

- Adanya pemeliharaan struktur yang relatif mudah dan efisien.

1. Struktur pondasi

Pada perancangan Tlogo Resort ini akan menggunakan beberapa jenis

pondasi, tergantung dari beban yang akan di tumpu oleh pondasi.

- Pondasi batu kali

Pondasi ini akan digunakan pada bangunan kecil dan berlantai satu, misalkan

cottage.

Gambar 67 Pondasi batu kali Sumber: http://hdesignideas.com, 2017

- Pondasi foot plat

Pondasi ini akan digunakan pada bangunan yang cukup besar dan luas,

misalkan pada gedung pertemuan

Page 42: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

92

Gambar 68 Pondasi foot plat Sumber: http://proyeksipil.blogspot.co.id, 2017

2. Struktur atap

Struktur atap yang akan digunakan pada bangunan Tlogo Resort ini adalah

baja ringan. Pada baja ringan memiliki banyak kelebihan diantaranya adalah kuat,

tidak lapuk, ringan, dan tidak merusak alam.

Gambar 69 Kontruksi atap baja ringan Sumber: https://jayatrussindo.wordpress.com, 2017

4.4.2 Konsep utilitas

1. Jaringan air bersih

Untuk memenuhi atau menyebarkan air bersih, pada Tlogo Resort ini akan

menggunakan sistem distribusi down feed karena penggunaanya yang mudah,

hemat dan efisien.

Page 43: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

93

Gambar 70 Skema distribusi air bersih Sumber: Analisa penulis, 2017

2. Jaringan kotor

Pada dasarnya pembuangan air kotor terbagi menjadi 2 jenis, yaitu black

water dan grey water. Black water adala limbah yang berasal dari wc, sedangkan

grey water adalah limbah yang berasal dari wastafel, dapur, dan lain-lain.

Gambar 71 Skema jaringan black water Sumber: Analisa penulis, 2017

Gambar 72 Skema jaringan grey water Sumber: Analisa penulis, 2017

3. Sistem listrik

Sumber utama energi listrik pada bangunan resort ini bersumber dari PLN

namun resort ini juga akan menyediakan genset untuk digunakan apabila suatu

saat pasokan listrik dari PLN padam ataupun terjadi gangguan

Page 44: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

94

Gambar 73 Skema distribusi listrik Sumber: Analisa penulis, 2017

4. Sistem penanggulangan kebakaran

Sistem ini digunakan untuk menanggulangi apabila terjadi kebakaran di

dalam resort. Terdapat beberapa alat yang digunakan dalam penanggulangan

kebakaran diantanya hydrant gedung, hydrant halaman, dan apar. Setiap alat

pemadam kebakaran tersebut memiliki persyaratan tersendiri.

Persaratan jarak

- Hydrant halaman, jarak maksimal setiap hydran tidak boleh lebih dari 50

meter.

- Hydrant gedung, jarak maksimal setiap hydran tidak boleh lebih dari 35 meter.

- Apar, jarak maksimal setiap apar tidak boleh lebih dari 24 meter.

Persyaratan penempatan

- Mudah dijangkau

- Berwarna mencolok (merah)

- Mudah ditemukan,dll

Page 45: BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP …eprints.ums.ac.id/58867/7/BAB IV.pdf · ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN ... utama untuk menuju lokasi. - Pintu masuk sekunder

95

Gambar 74 Hydrant halaman Sumber: https://multiteknikgroup.wordpress.com, 2017

Gambar 75 Hydrant gedung Sumber: http://aloekmantara.blogspot.co.id, 2017

Gambar 76 Apar Sumber: http://posdamkarcibadak.blogspot.co.id, 2017