BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK...

40
70 BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ḤISĀB ANTARA ALMANAK MENARA KUDUS DENGAN PEMERINTAH A. Analisis Komparasi Hasil Ḥisāb Antara Almanak Menara Kudus Era KH Turaichan Dengan Era Sirril Wafa Ḥisāb dalam Almanak Menara Kudus mempunyai komponen- komponen dan langkah penyelesaian yang sama dengan kitab aqqbi taqq yang berkembang sekarang. Berikut penulis akan menganalisis komponen ḥisāb dalam Almanak Menara Kudus era KH Turaichan dengan era Sirril Wafa. Komponen-komponen tersebut adalah: 1. Data Tempat dan Astronomis Penentuan awal bulan KH Turaichan dalam Almanak Menara Kudus menggunakan data yang berasal dari kitab Maṭla’ as-Said dan proses perhitungannya menggunakan kitab al-Khulāshah al-Wafiyyah. Berdasarkan kitab tersebut data tahun majmuah menggunakan bujur Mesir, karena markaz KH Turaichan di Jawa Tengah yaitu tepatnya Semarang, yang jika diukur dengan sistem astronomi modern menggunakan bujur Grenwich 0° maka bujur Semarang adalah 110° 24’ BT. Data tempat dalam Almanak Menara Kudus yang digunakan Sirril Wafa adalah tetap Semarang yang jika diukur dengan sistem astronomi modern menggunakan bujur Grenwich 0° bujur Semarang adalah 110° 24’ BT dan perhitungannya tetap menggunakan kitab al-Khulāshah al- Wafiyyah yang ditambahkan koreksi-koreksi.

Transcript of BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK...

Page 1: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

70

BAB IV

ANALISIS KOMPARASI HASIL ḤISĀB ANTARA ALMANAK MENARA

KUDUS DENGAN PEMERINTAH

A. Analisis Komparasi Hasil Ḥisāb Antara Almanak Menara Kudus Era KH

Turaichan Dengan Era Sirril Wafa

Ḥisāb dalam Almanak Menara Kudus mempunyai komponen-

komponen dan langkah penyelesaian yang sama dengan kitab ḥaqῑqῑ bi taḥqῑq

yang berkembang sekarang. Berikut penulis akan menganalisis komponen

ḥisāb dalam Almanak Menara Kudus era KH Turaichan dengan era Sirril

Wafa. Komponen-komponen tersebut adalah:

1. Data Tempat dan Astronomis

Penentuan awal bulan KH Turaichan dalam Almanak Menara

Kudus menggunakan data yang berasal dari kitab Maṭla’ as-Said dan

proses perhitungannya menggunakan kitab al-Khulāshah al-Wafiyyah.

Berdasarkan kitab tersebut data tahun majmuah menggunakan bujur Mesir,

karena markaz KH Turaichan di Jawa Tengah yaitu tepatnya Semarang,

yang jika diukur dengan sistem astronomi modern menggunakan bujur

Grenwich 0° maka bujur Semarang adalah 110° 24’ BT.

Data tempat dalam Almanak Menara Kudus yang digunakan Sirril

Wafa adalah tetap Semarang yang jika diukur dengan sistem astronomi

modern menggunakan bujur Grenwich 0° bujur Semarang adalah 110° 24’

BT dan perhitungannya tetap menggunakan kitab al-Khulāshah al-

Wafiyyah yang ditambahkan koreksi-koreksi.

Page 2: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

71

Data diatas perlu diketahui untuk menentukan markas penelitian

dengan detail. Ini bertujuan untuk memperoleh data tempat yang akurat dan

akan sangat berkaitan dengan epoch. Data yang digunakan dalam Almanak

Menara Kudus dalam penentuan awal bulan adalah data tahun, data bulan,

data, hari, data jam dan data menit yang bisa dilihat dalam kitab al-

Khulāshah al-Wafiyyah

2. Epoch

Almanak Menara Kudus (AMK) menggunakan epoch markas

Semarang dengan bujur 110° 24’ Sedangkan dalam kitab al-Khulāshah al-

Wafiyyah menggunakan markas Makkah. Berikut tabel perbandingan epoch

metode ḥaqῑqῑ bi taḥqῑq yang lain:

Tabel 7: Epoch

Metode Ḥaqῑqῑ bi taḥqῑq Epoch

AMK Era KH Turaikhan Semarang, Jawa Tengah

AMK Era Sirril Wafa Semarang, Jawa Tengah

al-Khulāshah al-Wafiyyah Makkah

Nur al-Anwar (Murid KH Turaikhan) Jepara

3. Proses/ Langkah

Langkah-langkah cara perhitungan penentuan awal bulan yang

ditempuh Almanak Menara Kudus Era KH Turaichan adalah mengikuti

kitab al-Khulāshah al-Wafiyyah. Cara seperti ini menurut penulis adalah

mengikuti era abad pertengahan yang menggunakan kolom atau baris dan

terkesan rumit dan tidak mudah terutama untuk yang belum mahir di

Page 3: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

72

bidang ilmu falak. Berikut ini langkah-langkah perhitungan kitab al-

Khulāshah al-Wafiyyah

Tabel 8: Proses kitab al-Khulāshah al-Wafiyyah

4. Koreksi

Koreksi dalam Almanak Menara Kudus era KH Turaichan

adalah seperti yang terdapat dalam kitab Al-Khulashah al-Wafiyyah namun

belum mengunakan koreksi hilāl mar’i seperti horizontal parallaks,

refraksi, dan semi diameter Bulan (SD). Sementara Almanak Menara

Kudus di era Sirril Wafa sudah mengunakan parallaks, refraksi dan semi

diameter Bulan (SD). Berikut ini tabel perbandingan metode ḥisāb

Almanak Menara Kudus Era KH Turaichan dan Era Sirril Wafa.

Tabel 9: Koreksi Metode Ḥisāb

NO. Metode

Ḥisāb

AMK

Era KH Turaichan

AMK

Era Sirril Wafa

1 Data dan

perhitungan

Maṭla’ as-Said dan al-

Khulāshah al-Wafiyyah

Maṭla’ as-Said dan al-

Khulāshah al-Wafiyyah

2 Epoch Semarang, Jawa Tengah Semarang, Jawa Tengah

3 Proses Cara klasik (abad

pertengahan)

Cara klasik (abad

pertengahan)

4 Koreksi Tidak ada koreksi

horizontal parallaks,

refraksi, dan semi

diameter Bulan (SD)

Page 4: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

73

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa penentuan awal bulan menjadi

hal yang krusial bagi umat Islam, terlebih dalam hal yang ada sangkut pautnya

dengan ibadah, seperti dalam bulan Ramaḍān, Syawāl maupun Żulhijjah. Hal

ini menjadi sangat penting karena bisa timbul kerenggangan dan konflik

didalam umat Islam bahkan bisa timbul perpecahan di masyarakat yang

notabenya mayoritas adalah umat Islam.

Banyak metode ḥisāb yang digunakan dan berkembang di masyarakat,

begitu juga banyak almanak yang berkembang dan beredar ditengah-

tengahnya. Almanak Menara Kudus adalah salah satu almanak yang beredar

dan dipercaya oleh masyarakat karena keakuratannya. Almanak ini dibuat oleh

KH Turaichan yang menggunakan ḥisāb ḥaqῑqῑ dengan menggunakan data-

data dari kitab Maṭla’as-Said dan perhitungannya menggunakan kitab Al-

Khulāshah al-Wafiyyah. Walaupun demikian, dalam prakteknya KH Turaichan

cenderung menggunakan data yang terdapat dalam kitab Al-Khulāshah al-

Wafiyyah seperti yang di ungkapkan dalam tesis Syaiful Mujab (2010).

Almanak ini mempunyai dua era yaitu era KH Turaichan yang di

mulai sejak munculnya almanak ini sampai ia meninggal yaitu tahun 1999.

Kemudian yang almanak ini dilanjutkan penerusnya yaitu anak beliau yang

bernama Sirril wafa sampai sekarang. Di zaman modern sekarang bisa saja

terjadi perubahan pemikiran atau metode dalam Almanak Menara Kudus

dengan melihat ilmu penetahuan yang semakin berkembang serta perlatan

canggih dan data yang akurat. Maka perbandingan antara suatu metode dengan

metode lain, antara suatu produk suatu masa dengan masa yang lain akan

sangat dibutuhkan. Hal ini untuk mengetahui bagaimana tingkat akurasi dan

Page 5: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

74

perkembangannya serta agar tahu titik kelemahan metode atau produk tersebut

sehingga dapat dikembangkan lagi.

Berikut ini contoh perbandingan perbedaan penetapan 1 Syawāl oleh

Almanak Menara Kudus, PBNU, Muhmmadiyah dan Pemerintah.

Tabel 10: Perbandingan penetapan 1 Syawāl oleh Almanak Menara

Kudus, PBNU, Muhmmadiyah dan Pemerintah.

Tahun

Almanak

Menara

Kudus

PBNU Muhammadiyah Pemerintah

1990

Jumat, 27

April 1990

M.

Kamis, 26

April 1990

Kamis, 26 April

1990

Kamis, 26

April 1990

1992 Ahad, 5

April 1992

Sabtu, 4

April 1992

Ahad, 5 April

1992

Ahad, 5

April 1992

1993 Kamis, 25

Maret 1993

Rabu, 24

Maret 1993

Kamis, 25

Maret 1993

Kamis, 25

Maret

1993

1994 Senin, 14

Maret 1994

Ahad, 13

Maret 1994

Senin, 14 Maret

1994

Senin, 14

Maret

1994

1998

Jumat, 30

Januari

1998

Jumat, 30

Januari

1998

Kamis, 29

Januari 1998

Jumat, 30

Januari

1998

2006

Selasa, 24

Oktober

2006

Selasa, 24

Oktober

2006

Senin, 23

Oktober 2006

Selasa, 24

Oktober

2006

Dari contoh tersebut Almanak Menara Kudus pernah berbeda

penetapang dengan pemerintah pada tahun 1990. Kemudian berbeda dengan

PBNU pada tahun 1992, 1993 dan 1994. Dan berbeda dengan Muhammadiyah

pada tahun 1990, 1998 dan 2006. Dari contoh tahun yang terdapat perbedaan

tersebut penulis akan membandingkan Almanak Menara Kudus era KH

Turaichan dengan Almanak Menara Kudus Era Sirril Wafa.

1. Bulan Syawāl

Page 6: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

75

Tabel 11: Bulan Syawāl

Tahun Almanak Menara

Kudus

Tinggi Hilāl 1

Syawāl Hari Tanggal

1990/

1410

KH Turaichan 13°40’8” Jum'at

Kliwon 27/04/1990 Sirril Wafa 12°22’26.49”

Ket Selisih 1°17’41.51”

1992 KH Turaichan 10° 26’4”

Ahad

Wage 05/04/1992 Sirril Wafa 9°18’51.48”

Ket Selisih 1°7’12.52”

1993 KH Turaichan 8°33’

Kamis

Pon 25/03/1993 Sirril Wafa 7°30’1.47”

Ket Selisih 1°2’58.53”

1994/

1414

KH Turaichan 9° Senin

Pahing 14/03/1994 Sirril Wafa 7° 56’59.04”

Ket Selisih 1°3’0.96”

1998 KH Turaichan 14°27’6”

Jum’at

Kliwon 30/01/1998 Sirril Wafa 13°14’15.36”

Ket Selisih 1°12’50.64”

2006 KH Turaichan 12°13' 17.95”

Selasa

Wage 24/10/2006 Sirril Wafa 11°8' 17”

Ket Selisih 1°5’0.95”

2007 KH Turaichan 13°1' 11.84”

Sabtu

Pon 13/10/2007 Sirril Wafa 11°56' 67”

Ket Selisih 1°4’4.84”

2011 KH Turaichan 3° 02' 44.65"

Rabu

Legi 31/08/2011 Sirril Wafa 2° 02' 11"

Ket Selisih 1°0’33.65”

Dari tabel diatas untuk bulan Syawāl perbandingan hasil ḥisāb antara

Almanak Menara Kudus era KH Turaichan dengan era Sirril Wafa terdapat

selisih sekitar 1°.

2. Bulan Ramaḍān

Tabel 12: Bulan Ramaḍān

Tahun Versi Tinggi Hilāl 1

Ramaḍān

Hari Tanggal

Page 7: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

76

2012/

1433

KH Turaichan 2°47'56.03” Sabtu

Legi 21/7/2012 Sirril Wafa 1°53'

Ket Selisih 0°54’56.03”

2013/

1434

KH Turaichan 1° 37' 28.04"

Rabu

Kliwon

10/7/2013 Sirril Wafa 00° 50' 57"

Ket Selisih 0°46’31.04”

2014/

1435

KH Turaichan 12° 28' 11.59” Ahad

Wage 29/6/2014 Sirril Wafa 11° 24'

Ket Selisih 1°4’11.59”

Dari tabel diatas untuk bulan Ramaḍān perbandingan hasil ḥisāb

antara Almanak Menara Kudus era KH Turaichan dengan era Sirril Wafa

terdapat selisih sekitar 1°.

3. Bulan Żulhijjah

Tabel 13: Bulan Żulhijjah

Tahun Versi Tinggi Hilāl 1

Ramaḍān

Hari Tanggal

2012/

1433

KH Turaichan 12° 31' 43.21” Jum’at

Pon 26/09/2014 Sirril Wafa 11° 26'

Ket Selisih 1°5’43.21”

Dari tabel diatas untuk bulan Żulhijjah perbandingan hasil ḥisāb

antara Almanak Menara Kudus era KH Turaichan dengan era Sirril Wafa

terdapat selisih sekitar 1°.

Dari model ḥisāb-ḥisāb yang ada tentunya akan mengasilkan hasil

perhitungan yang berbeda. Ini disebabkan oleh metode perhitungan, sumber

data yang diambil, koreksi-koreksi dan faktor yang lain. Dalam perbandingan

ini kemudian penulis membandingkan antara hasil ḥisāb Almanak Menara

Kudus era KH Turaichan dengan era Sirril Wafa dengan menggunakan

parameter ḥisāb kontemporer yaitu ephemeris yang akurasinya lebih tinggi.

Page 8: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

77

Standar pembandingnya adalah ephemeris karena ḥisāb ini adalah

ḥisāb kontemporer yang banyak digunakan para ahli falak, terutama ahli falak

Indonesia. Sehingga ḥisāb ini layak digunakan sebagai parameter untuk

mengukur ḥisāb yang lain termasuk Almanak Menara kudus baik di era KH

Turaichan maupun era penerusnya.

Disini penulis akan membandingkan apakah ada perubahan yang

signifikan dari Almanak Menara Kudus dari era KH Turaichan (tahun 1990-

1999) dengan era Sirril Wafa (2000-2014) dengan menggunakan perhitungan

ḥisāb kontemporer yaitu ephemeris sebagai parameternya. Disini penulis akan

menganalisa kalender tersebut dari tahun 1990 – 2014 (25 tahun) dengan

menggunakan random sampling dengan rentang 5 tahun. Untuk hasilnya adalah

tahun-tahun tertentu yaitu tahun 1990, 1994 dan 1999 di era KH Turaichan dan

tahun 2004, 2009 dan 2014 di Sirril Wafa.

1. Bulan Ramaḍān

Tabel Perbandingan Hasil awal Ramaḍān tahun 1990/1410 H

sampai dengan 2014/1435H antara Almanak Menara Kudus (AMK) dengan

Ephemeris dengan Markas Jawa Tengah (Semarang) yaitu -7°0’ dan 110°

24’

Tabel 14: Bulan Ramaḍān

Tahun Versi

Hilāl 1 Ramaḍān Ijtimā’ 29 Sya’ban

Hari Tanggal Tinggi

Mukūṡ

(menit) Azimuth Tgl Waktu

1990/

1410

AMK 5°12’ 21 280°49’

10” - -

Rabu

Kliwon 28/03/1990

Ephe 3° 27'

0.017'' 14

280° 34’

0.051” - -

Rabu

Kliwon 28/03/1990

Ket Slsh

1° 44'

59.98'' 7

0° 15’

9,95” - - Sama Sama

1994/ AMK 6°39’6” 27 264°49’10” - - Sabtu 12/02/1994

Page 9: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

78

1414 Pahing

Ephe 4°50’

0.058” 19

264° 37’

0.045” - -

Sabtu

Pahing 12/02/1994

Ket Slsh 1° 49'

5.94'' 8

0° 12’

9,96” - - Sama Sama

1999/

1420

AMK 5°28’8”

23 250° 50’ 0” - - Kamis

Pon 09/12/1999

Ephe 3° 40'

0.019'' 15

250° 35’

0.030” - -

Kamis

Pon 09/12/1999

Ket. Slsh 1° 48'

7.79'' 8

0° 14’

59.97” - - Sama Sama

2004/

1425

AMK 3°7' - 261° 6’ 0” - - Jumat

Kliwon 15/10/2004

Ephe 2°27'

0.008” 10

260° 54’

0.042” - -

Jumat

Kliwon 15/10/2004

Ket Slsh 0° 39'

59.99'' -

0° 11’

59.96” - - Sama Sama

2009/

1430

AMK 11°52' 53 275° 25’ 0” 20/08/

2009 17.02.04

Sabtu

Pahing 22/8/2009

Ephe 11°04

'0.057” 45

274° 54’

0.021”

20/08/

2009 17:01:28

Sabtu

Pahing

22/8/2009

Ket Slsh 0° 47'

59.94'' 8

0° 30’

59,98” Sama 0:1:24 Sama Sama

2014/

1435

AMK 11° 24' 53 289° 22’

12”

27/06/

2014 15.10

Ahad

Wage 29/6/2014

Ephe 10° 46'

0.020” 44

288° 33’

0.033”

27/06/

2014 15:08:31

Ahad

Wage

29/6/2014

Ket Slsh 0° 37'

59.98'' 9

0° 49’

11,97” Sama 0:2:31 Sama Sama

Keterangan:

1. Tinggi bulan pada tanggal 1 Ramaḍān adalah 5,20/100 Dr itu berarti 5° dan

20/100 x 60 = 12 menit. Jadi 5,20/100 Dr itu sama dengan 5°12’.

2. 6,66/100 = 6° 39.6

3. 5,48./100 Dr = 5°28.8

4. a. Azimuth hilāl tahun 1990 M adalah 7,79 meter sama dengan 7,79 x 1000

= 7790 Kemudian 7790:12 = 649,16 kemudian 649,16 : 60 = 10,819

kemudian sift derajat menjadi 10° 49’ 10” + 270° = 280° 49’ 10”

Page 10: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

79

b. 1994 M, 3.73 m x 1000 = 3730 : 12 = 310,833 :60 = 5.1805 = 5° 10’ 50”

- 270° = 264° 49’ 10”

c. 1999 M, 13,80 m x 1000 = 13800 : 1150 : 60 = 19.166 = 19° 10’ 0” -

270° = 250° 50’ 0”

d. 2004 M, 8°54' - 270° = 261° 6’ 0”

e. 2009 M, 5°25’ + 270°= 275° 25’ 0”

f. 2014 M, 19,37° = 19° 22’ 12” + 270°= 289° 22’ 12”

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dalam era KH Turaikan dalam

bulan Ramaḍān menggunakan perhitungan yang masih sederhana yaitu seperti

tinggi bulan pada tanggal 1 Ramaḍān adalah 5,20/100 Dr itu berarti 5° dan

20/100 x 60 = 12 menit. Jadi 5,20/100 Dr itu sama dengan 5°12’. Dalam era

KH Turaichan juga tidak pernah mencantumkan ijtimā’ baik hari, tanggal,

maupun jam karena di khawatirkan akan digunakan acuan oleh masyarakat.

Dari tabel perbandingan hasil ḥisāb awal Ramaḍān tersebut standar

parameter ephemeris menunjukkan bahwa hasil selisih tinggi bulan antara

Almanak Menara Kudus Era KH Turaichan dengan Ephemeris terpaut pada

tahun 1990 terpaut 1° 44' 59.98'' ,untuk tahun 1994 terpaut 1° 49' 5.94'' dan

tahun 1999 terpaut 1° 48' 7.79'' . Sedangkan untuk mukūṡ hilāl selisihnya pada

tahun 1990 terpaut 7 menit, untuk tahun 1994 terpaut 8 menit dan tahun 1999

terpaut 8 menit. Untuk azimut hilāl pada tahun 1990 terpaut 0° 15’ 9,95”,untuk

tahun 1994 terpaut 0° 12’ 9,96” dan tahun 1999 terpaut 0° 14’ 59.97”.

Sedangkan perbandingan hasil ḥisāb untuk tinggi bulan awal

Ramaḍān antara Almanak Menara Kudus era penerus KH Turaichan dengan

ephemeris adalah pada tahun 2004 terpaut 0° 39' 59.99'', untuk tahun 2009

Page 11: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

80

terpaut 0° 47' 59.94''dan tahun 2014 terpaut 0° 37' 59.98'' . Sedangkan untuk

mukūṡ hilāl selisihnya pada tahun 2004 tidak ada karena dalam Almanak

Kudus tidak menyebutkan, ,untuk tahun 2009 terpaut 8 menit dan tahun 2014

terpaut 9 menit. Untuk azimut hilāl pada tahun 2004 terpaut 0° 11’

59.96”,untuk tahun 2009 terpaut 0° 30’ 59,98” dan tahun 2014 terpaut 0° 49’

11,97”.

Dari hasil perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa selisih tinggi

bulan untuk AMK era KH Turikhan berselisih hampir 2° sedangkan AMK era

penerus KH Turaichan berselisih sekitar 1/2°. Untuk mukūṡ hilāl anatra AMK

era KH Turaichan dengan AMK era penerusnya selisihnya hampir sama.

Sedangakan untuk azimuth hilāl selisihnya pun tidak jauh berbeda.

a) Tinggi hilāl di bulan Ramaḍān

Tabel perbandingan Tinggi hilāl AMK era KH Turaichan dan Era

penerusnya dengan parameter Ephemeris untuk bulan Syawāl tahun 1990-

2014.

Tabel 15: Tinggi hilāl di bulan Ramaḍān

1 Ramaḍān

Tahun

Tinggi Bulan Selisih

perbandingan

dengan

paramater

ephemeris

Era KH

Turaichan

Era Penerus

(Sirril Wafa)

1990/ 1410 1° 44' 59.98'' - 1° 44' 59.98''

1994/1414 1° 49' 5.94'' - 1° 49' 5.94''

1999/ 1420 1° 48' 7.79'' - 1° 48' 7.79''

2004/ 1425 - 0° 39' 59.99'' 0° 39' 59.99''

2009/ 1430 - 0° 47' 59.94'' 0° 47' 59.94''

2014/1435 - 0° 37' 59.98'' 0° 37' 59.98''

Page 12: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

81

Pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai selisih paling kecil terletak

pada tahun 2014 yaitu bernilai 0° 37' 59.98'', sedangkan yang mempunyai

nilai selisih paling besar terdapat pada tahun 1994 yaitu sebesar 1° 49'

5.94''.

b) Mukūṡ Hilāl di bulan Ramaḍān

Tabel perbandingan Mukūṡ Hilāl AMK era KH Turaichan dan

Era penerusnya dengan parameter Ephemeris untuk bulan Syawāl tahun

1990-2014

Tabel 16: Mukūṡ Hilāl di bulan Ramaḍān

1 Ramaḍān

Tahun

Mukūṡ Hilāl Selisih

perbandingan

dengan

paramater

ephemeris

Era KH

Turaichan

Era Penerus

(Sirril Wafa)

1990/ 1410 7 - 7

1994/1414 8 - 8

1999/ 1420 8 - 8

2004/ 1425 - - -

2009/ 1430 - 8 8

2014/1435 - 9 9

Pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai selisih paling kecil terletak

pada tahun 1990 yaitu bernilai 7 menit, sedangkan yang mempunyai nilai

selisih paling besar terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 9 menit.

c) Azimuth Hilāl di bulan Ramaḍān

Tabel perbandingan Azimuth Hilāl AMK era KH Turaichan dan

Era penerusnya dengan parameter Ephemeris untuk bulan Syawāl tahun

1990-2014.

Tabel 17 : Azimuth Hilāl di bulan Ramaḍān

Page 13: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

82

1 Ramaḍān

Tahun

Azimuth Hilāl Selisih

perbandingan

dengan

paramater

ephemeris

Era KH

Turaichan

Era Penerus

(Sirril Wafa)

1990/ 1410 0° 15’ 9,95” - 0° 15’ 9,95”

1994/1414 0° 12’ 9,96” - 0° 12’ 9,96”

1999/ 1420 0° 14’ 59.97” - 0° 14’ 59.97”

2004/ 1425 - 0° 11’ 59.96” 0° 11’ 59.96”

2009/ 1430 - 0° 30’ 59,98” 0° 30’ 59,98”

2014/1435 - 0° 49’ 11,97” 0° 49’ 11,97”

Pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai selisih paling kecil terletak

pada tahun 2004 yaitu bernilai 0° 11’ 59.96”, sedangkan yang mempunyai

nilai selisih paling besar terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 0° 49’

11,97”.

2. Bulan Syawāl

Tabel perbandingan hasil awal Syawāl tahun 1990/1410 H sampai

dengan 2014/1435 H antara Almanak Menara Kudus (AMK) dengan

Ephemeris dengan Markas Jawa Tengah (Semarang) yaitu -7°0’ dan 110°

24’ .

Tabel 18 : Bulan Syawāl

Tahun Versi

Hilāl 1 Syawāl Ijtimā’ 29

Ramaḍān

Hari Tanggal

Tinggi Mukūṡ

(menit) Az Tgl Waktu

1990/

1410

AMK 13°40’8”

4

296°

21’

40”

- - Jum'at

Kliwon 27/04/1990

Ephe 11°54’0.014” 48

295°

00’

0.027”

- - Jum'at

Kliwon 27/04/1990

Ket Slsh 1° 46' 7.99'' 44 1° 21’

39.97” - - Sama Sama

Page 14: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

83

1994/

1414

AMK 9°

36 277°

1’ 40” - -

Senin

Pahing 14/03/1994

Ephe 7°14’ 0.016” 29

276°

51’

0.008”

- - Senin

Pahing 14/03/1994

Ket Slsh 1° 45' 59.98'' 7 0° 10’

39.99” - - Sama Sama

1999/

1419

AMK 8° 39’ 36

253°

42’

30”

- - Selasa

Wage 19/01/1999

Ephe 6°48’0.023” 27

253°

33’

0.052”

- - Selasa

Wage 19/01/1999

Ket Slsh 1° 50' 59.98'' 9 0° 9’

29.95” - - Sama Sama

2004/

1425

AMK 13°27' - 246°

37’ 0” - -

Ahad

Kliwon 14/11/2004

Ephe 9° 8’ 0.033” 37

247°

29’

0.040”

- - Ahad

Kliwon

14/11/2004

Ket Slsh 4° 18' 59.97'' - 0° 52’

0.04” - - Sama Sama

2009/

1430

AMK 5°58',32” 29 263°

50’ 0”

19-

Sep-

09

1.44.31 Ahad

Legi 20-Sep-09

Ephe 5°17' 0.009” 21

264°

10’

0.007”

19-

Sep-

09

1:44:19 Ahad

Legi 20-Sep-09

Ket Slsh 0° 41' 31.99'' 8 0° 20’

0.01” Sama 0:0:12 Sama Sama

2014/

1435

AMK 3° 46' 20 283°

54’ 0”

27-

Jul-

14

05.43 Senin

Pon 28-Jul-14

Ephe 3°9’0.003” 12

283°

40’

0.012”

27-

Jul-

14

05:41:50 Senin

Pon 28-Jul-14

Ket Slsh 0° 37' 0'' 8 0° 13’

59.99” Sama 0:2:50 Sama Sama

Keterangan:

1. Tinggi bulan pada tanggal 1 Syawāl adalah 13,68/100 Dr itu berarti 13°

dan 68/100 x 60 = 40.8 menit. Jadi 13,68/100 Dr itu sama dengan

13°40’8”

Page 15: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

84

2. a. Azimuth hilāl tahun 1990 M adalah 18,98 meter sama dengan 18,98 x

1000 = 18980 Kemudian 18980 : 12 = 1581,66 kemudian 1581,66 : 60 =

26,361 kemudian sift derajat menjadi 26° 21’ 40” + 270° = 296° 21’ 40”

b. 1994 M, 5,06 m x 1000 = 5060 : 12 = 421.66 :60 = 7.0277 = 7° 1’ 40” +

270° = 277° 1’ 40”

c. 1999 M, 11,73 m x 1000 = 11730 : 12 = 977.5:60 = 16.2916 = 16° 17’

30” - 270° = 253° 42’ 30”

d. 2004 M, 23°23' - 270° = 246° 37’ 0”

e. 2009 M, 5°70’ - 270°= 263° 50’ 0”

f. 2014 M, 13,90° = 19° 54’ 0” + 270°= 283° 54’ 0”

Dari tabel perbandingan hasil ḥisāb awal Syawāl tersebut standar

parameter ephemeris menunjukkan bahwa hasil tinggi bulan antara Almanak

Menara Kudus Era KH Turaichan dengan Ephemeris pada tahun 1990 terpaut

1° 46' 7.99'' ,untuk tahun 1994 terpaut 1° 45' 59.98'' dan tahun 1999 terpaut 1°

50' 59.98''. Sedangkan untuk mukūṡ hilāl selisihnya pada tahun 1990 terpaut

44 menit, untuk tahun 1994 terpaut 7 menit dan tahun 1999 terpaut 9 menit.

Untuk azimut hilāl pada tahun 1990 terpaut 1° 21’ 39.97”,untuk tahun 1994

terpaut 0° 10’ 39.99” dan tahun 1999 terpaut 0° 9’ 29.95”.

Sedangkan perbandingan hasil ḥisāb untuk tinggi bulan awal

Ramaḍān antara Almanak Menara Kudus era penerus KH Turaichan dengan

ephemeris adalah pada tahun 2004 terpaut 4° 18' 59.97'', untuk tahun 2009

terpaut 0° 41' 31.99''dan tahun 2014 terpaut 0° 37' 0'' . Sedangkan untuk

mukūṡ hilāl selisihnya pada tahun 2004 tidak ada karena dalam Almanak

Kudus tidak menyebutkan, ,untuk tahun 2009 terpaut 8 menit dan tahun 2014

Page 16: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

85

terpaut 8 menit. Untuk azimut hilāl pada tahun 2004 terpaut 0° 52’ 0.04”,untuk

tahun 2009 terpaut 0° 20’ 0.01” dan tahun 2014 terpaut 0° 13’ 59.99”.

a) Tinggi hilāl di bulan Syawāl

Tabel perbandingan Tinggi hilāl AMK era KH Turaichan dan Era

penerusnya dengan parameter Ephemeris untuk bulan Syawāl tahun 1990-

2014.

Tabel 19 : Tinggi hilāl di bulan Syawāl

1 Syawāl

Tahun

Tinggi Hilāl Selisih

perbandingan

dengan

paramater

ephemeris

Era KH

Turaichan

Era Penerus

(Sirril Wafa)

1990/ 1410 1° 46' 7.99'' - 1° 46' 7.99''

1994/1414 1° 45' 59.98'' - 1° 45' 59.98''

1999/ 1420 1° 50' 59.98'' - 1° 50' 59.98''

2004/ 1425 - 4° 18' 59.97'' 4° 18' 59.97''

2009/ 1430 - 0° 41' 31.99'' 0° 41' 31.99''

2014/1435 - 0° 37' 0'' 0° 37' 0''

Pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai selisih paling kecil terletak

pada tahun 2014 yaitu bernilai 0° 37' 0'', sedangkan yang mempunyai nilai

selisih paling besar terdapat pada tahun 2004 yaitu sebesar 4° 18' 59.97''.

b) Mukūṡ Hilāl di bulan Syawāl

Tabel perbandingan Mukūṡ Hilāl AMK era KH Turaichan dan

Era penerusnya dengan parameter Ephemeris untuk bulan Syawāl tahun

1990-2014.

Tabel 20 : Mukūṡ Hilāl di bulan Syawāl

Page 17: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

86

1 Syawāl

Tahun

Mukūṡ Hilāl Selisih

perbandingan

dengan

paramater

ephemeris

Era KH

Turaichan

Era Penerus

(Sirril Wafa)

1990/ 1410 44 - 44

1994/1414 7 - 7

1999/ 1420 9 - 9

2004/ 1425 - - -

2009/ 1430 - 8 8

2014/1435 - 8 8

Pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai selisih paling kecil terletak

pada tahun 1994 yaitu bernilai 7 menit, sedangkan yang mempunyai nilai

selisih paling besar terdapat pada tahun 1990 yaitu sebesar 44 menit.

c) Azimuth Hilāl di bulan Syawāl

Tabel perbandingan Mukūṡ Hilāl AMK era KH Turaichan dan

Era penerusnya dengan parameter Ephemeris untuk bulan Syawāl tahun

1990-2014.

Tabel 21 : Azimuth Hilāl di bulan Syawāl

1 Syawāl

Tahun

Azimuth Hilāl Selisih

perbandingan

dengan

paramater

ephemeris

Era KH

Turaichan

Era Penerus

(Sirril Wafa)

1990/ 1410 1° 21’ 39.97” - 1° 21’ 39.97”

1994/1414 0° 10’ 39.99” - 0° 10’ 39.99”

1999/ 1420 0° 9’ 29.95” - 0° 9’ 29.95”

2004/ 1425 - 0° 52’ 0.04” 0° 52’ 0.04”

2009/ 1430 - 0° 20’ 0.01” 0° 20’ 0.01”

2014/1435 - 0° 13’ 59.99” 0° 13’ 59.99”

Pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai selisih paling kecil terletak

pada tahun 1999 yaitu bernilai 0° 9’ 29.95”, sedangkan yang mempunyai

Page 18: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

87

nilai selisih paling besar terdapat pada tahun 1990 yaitu sebesar 1° 21’

39.97”.

3. Bulan Żulhijjah

Tabel perbandingan Hasil awal Żulhijjah tahun 1990/1410H sampai

dengan 2014/1435H antara Almanak Menara Kudus (AMK) dengan

Ephemeris dengan Markas Jawa Tengah (Semarang) yaitu -7°0’ dan 110°

24’

Tabel 22 : Bulan Żulhijjah

Tahun Versi

Hilāl Ijtimā’

Hari

Tinggi Mukūṡ

(menit) Az Tgl Waktu

Tanggal

1990/

1410

AMK 8° 39’6” 39 297°

9’ 10” - -

Ahad

Pon 24/06/1990

Ephe 6°

53’0.026” 28

296°

18’

0.044”

- - Ahad

Pon 24/06/1990

Ket Slsh 1° 46' 6'' 11 0° 51’

9.96” - - Sama Sama

1994/

1414

AMK

7° 21’6”

32

290°

44’

10”

- - Kamis

Legi 12/05/1994

Ephe 5° 43’

0.005” 23

290°

12’

0.018”

- - Kamis

Legi 12/05/1994

Ket Slsh 1° 38'

5.99'' 9

0° 32’

9.98” - - Sama Sama

1999/

1419

AMK 9° 39’ 6” 22 - - - Jumat

Pon 19/03/1999

Ephe 7° 46’

0,035” 32

270°

12’

0.004”

- - Jumat

Pon 19/03/1999

Ket Slsh 1° 53'

5.97'' 10 - - - Sama Sama

2004/

1424

AMK 7°57' - 248°

6’ 0” - -

Jumat

Wage 23/01/2004

Ephe 7° 15’

0.026 29

248°

01’

0.024”

- - Jumat

Wage 23/01/2004

Page 19: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

88

Ket Slsh 0° 41'

59.97'' -

0° 4’

59.98” - - Sama Sama

2009/

1430

AMK 6°03’62” 32 245°

59’ 0”

17-

Nov-

09

2.14 Rabu

Kliwon 18-Nov-09

Ephe 5° 21’

0.020” 21

245°

52’

0.044”

17-

Nov-

09

02:13:41 Rabu

Kliwon 18-Nov-09

Ket Slsh 0° 43'

1.98'' 11

0° 6’

59.96” - - Sama Sama

2014/

1435

AMK 11° 26' 50

264°

53’

24”

24-

Sep-

14

13.13 Jumat

Pon 26-Sep-14

Ephe 10° 47’

0.046” 44

264°

51’

0.030”

24-

Sep-

14

13:13:50 Jumat

Pon 26-Sep-14

Ket Slsh 0° 38'

59.95'' 6

0° 2’

23.97” - - Sama Sama

Keterangan:

a. Azimuth hilāl tahun 1990 M adalah 19,55 meter sama dengan 19,55x

1000 = 19550 Kemudian 19550 : 12 = 1629,166 kemudian 1629,166: 60 =

27,1527 kemudian sift derajat menjadi 27° 9’ 10” + 270° = 297° 9’ 10”

b. 1994 M, 14,93 m x 1000 = 14930 : 12 = 1244,16 :60 = 20.7361 = 20°

44’ 10” + 270° = 290° 44’ 10”

c. 1999 M, -

d. 2004 M, 21°54' - 270° = 248° 6’ 0”

e. 2009 M, 24°01’ - 270°= 245° 59’ 0”

f. 2014 M, 5,11° = 5° 6’ 36” - 270°= 264° 53’ 24”

Dari tabel perbandingan hasil ḥisāb awal Żulhijjah tersebut standar

parameter ephemeris menunjukkan bahwa hasil tinggi bulan antara Almanak

Menara Kudus Era KH Turaichan dengan Ephemeris pada tahun 1990 terdapat

selisih 1° 46' 6'', untuk tahun 1994 selisihnya 1° 38' 5.99'' dan tahun 1999

Page 20: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

89

selisihnya 1° 53' 5.97''. Sedangkan untuk mukūṡ hilāl selisihnya pada tahun

1990 terpaut 11 menit, untuk tahun 1994 selisihnya 9 menit dan tahun 1999

terpaut 10 menit. Untuk azimut hilāl pada tahun 1990 selisihnya 0° 51’ 9.96”,

untuk tahun 1994 selisihnya 0° 32’ 9.98” dan tahun 1999 di dalam AMK era

KH Turaichan tidak mencantumkan.

Sedangkan perbandingan hasil ḥisāb untuk tinggi bulan awal Żulhijjah

antara Almanak Menara Kudus era penerus KH Turaichan dengan ephemeris

adalah pada tahun 2004 selisihnya 0° 41' 59.97'', untuk tahun 2009 terpaut 0°

43' 1.98''dan tahun 2014 selisihnya 0° 38' 59.95'' . Sedangkan untuk mukūṡ

hilāl selisihnya pada tahun 2004 tidak ada karena dalam Almanak Kudus tidak

menyebutkan, ,untuk tahun 2009 selisihnya 11menit dan tahun 2014 terpaut 6

menit. Untuk azimut hilāl pada tahun 2004 selisihnya 0° 4’ 59.98” untuk tahun

2009 selisihnya 0° 6’ 59.96” dan tahun 2014 selisihnya 0° 2’ 23.97”.

a) Tinggi hilāl dibulan Żulhijjah

Tabel perbandingan Tinggi hilāl AMK era KH Turaichan dan Era

penerusnya dengan parameter Ephemeris untuk bulan Syawāl tahun 1990-

2014.

Tabel 23 : Tinggi hilāl dibulan Żulhijjah

1 Żulhijjah

Tahun

Tinggi Bulan Selisih

perbandingan

dengan

paramater

ephemeris

Era KH

Turaichan

Era Penerus

(Sirril Wafa)

1990/ 1410 1° 46' 6'' - 1° 46' 6''

1994/1414 1° 38' 5.99'' - 1° 38' 5.99''

1999/ 1419 1° 53' 5.97'' - 1° 53' 5.97''

Page 21: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

90

2004/ 1424 - 0° 41' 59.97'' 0° 41' 59.97''

2009/ 1430 - 0° 43' 1.98'' 0° 43' 1.98''

2014/1435 - 0° 38' 59.95'' 0° 38' 59.95''

Pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai selisih paling kecil terletak

pada tahun 2004 yaitu bernilai 0° 41' 59.97'', sedangkan yang mempunyai

nilai selisih paling besar terdapat pada tahun 1999 yaitu sebesar 1° 53' 5.97''

b) Mukūṡ Hilāl dibulan Żulhijjah

Tabel perbandingan Tinggi hilāl AMK era KH Turaichan dan Era

penerusnya dengan parameter Ephemeris untuk bulan Syawāl tahun 1990-

2014.

Tabel 24 : Mukūṡ Hilāl dibulan Żulhijjah

1 Żulhijjah

Tahun

Mukūṡ Hilāl Selisih

perbandingan

dengan

paramater

ephemeris

Era KH

Turaichan

Era Penerus

(Sirril Wafa)

1990/ 1410 11 - 11

1994/1414 9 - 9

1999/ 1420 10 - 10

2004/ 1425 - - -

2009/ 1430 - 11 11

2014/1435 - 6 6

Pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai selisih paling kecil terletak

pada tahun 2014 yaitu bernilai 6 menit sedangkan yang mempunyai nilai

selisih paling besar terdapat pada tahun 1990 dan 2014 yaitu sebesar 11

menit.

c) Azimuth Hilāl dibulan Żulhijjah

Page 22: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

91

Tabel perbandingan Tinggi hilāl AMK era KH Turaichan dan Era

penerusnya dengan parameter Ephemeris untuk bulan Syawāl tahun 1990-

2014.

Tabel 25 : Azimuth Hilāl dibulan Żulhijjah

1 Żulhijjah

Tahun

Azimuth Hilāl Selisih

perbandingan

dengan

paramater

ephemeris

Era KH

Turaichan

Era Penerus

(Sirril Wafa)

1990/ 1410 0° 51’ 9.96” - 0° 51’ 9.96”

1994/1414 0° 32’ 9.98” - 0° 32’ 9.98”

1999/ 1420 - - -

2004/ 1425 - 0° 4’ 59.98” 0° 4’ 59.98”

2009/ 1430 - 0° 6’ 59.96” 0° 6’ 59.96”

2014/1435 - 0° 2’ 23.97” 0° 2’ 23.97”

Pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai selisih paling kecil terletak

pada tahun 2014 yaitu bernilai 0° 2’ 23.97”, sedangkan yang mempunyai

nilai selisih paling besar terdapat pada tahun 1990 yaitu sebesar 0° 51’

9.96”.

Dari tabel perbandingan hasil ḥisāb awal Żulhijjah tersebut

standar parameter ephemeris menunjukkan bahwa hasilnya antara Almanak

Menara Kudus dengan Ephemeris hanya terpaut beberapa menit, dan itu

sudah wajar karena setiap ḥisāb pasti akan menghasilkan perhitungan yang

berbeda. Tetapi untuk hasil ḥisāb antara Almanak Menara Kudus baik dari

era KH Turaichan sampai penerusnya tidak pernah berbeda dengan hasil

ḥisāb ephemeris.

B. Analisis Komparasi Hasil ḥisāb Ramaḍān, Syawāl dan Żulhijjah Antara

Almanak Menara Kudus Dengan Pemerintah Tahun 1990-2014

Page 23: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

92

1. Tabel perbandingan hasil ḥisāb bulan Ramaḍān 1990-2014

Tabel 26 : Perbandingan hasil ḥisāb bulan Ramaḍān 1990-2014

Tahun

M/ H Versi

Hilāl 1 Ramaḍān Ijtimā’ Tinggi

hilāl 29

Sya’ban

Hari Tanggal Tinggi

Nurul

(inch)

Mukūṡ

(menit) Waktu Tanggal

1990/

1410 AMK 5° 12’ 0,65 21 - - -

Rabu

Kliwon 28/03/1990

Pemerintah - - - 18.08 27

Maret 4°

Rabu

Kliwon 28/03/1990

1991/

1411 AMK 9° 31’8” 0,99 39 - - -

Senin

Kliwon 18/03/1991

Pemerintah - - - - 16

Maret

-0.5° s/d

2.5°

Senin

Kliwon 18/03/1991

1992/

1412 AMK 6° 19’2” 0,75 25 - - -

Jumat

Wage 06/03/1992

Pemerintah - - - 4

Maret

3° s/d

6,5

Jumat

Wage 06/03/1992

1993/

1413 AMK 6°20’4” 0,74 26 - - -

Selasa

Pon 23/02/1993

Pemerintah - - - 21 Feb -2.5°s/d

-4.5°

Selasa

Pon 23/02/1993

1994/

1414 AMK 6° 39’6” 0,74 27 - - -

Sabtu

Pahing 12/02/1994

Pemerintah - - - - 10 Feb -3.5° s/d

-6°

Sabtu

Pahing 12/02/1994

1995/

1415 AMK 4°12’6” 0,56 17 - - -

Rabu

Legi 01/02/1995

Pemerintah - - - - 31 Jan 2s/d5° Rabu

Legi 01/02/1995

1996/

1416 AMK 10° 36’ 0,92 44 - - -

Senin

Legi 22/01/1996

Pemerintah - - - - 20 Jan -4,5°s/d

-2°

Senin

Legi 22/01/1996

1997/

1417 AMK 2° 25’2” - 10 - - -

Jum'at

Kliwon 10/01/1997

Pemerintah - - - - 9 Jan 0.3°s/d -

Jum'at

Kliwon 10/01/1997

1997/

1418 AMK 8° 32’ 8” 0,70 36 - - -

Rabu

Kliwon 31/12/1997

Pemerintah - - - - 29 Des -4°s/d -

Rabu

Kliwon 31/12/1997

1998/

1419 AMK 5° 17’4” 0,47 22 - - -

Ahad

Wage 20/12/1998

Pemerintah - - - - 18 Des -5,5°s/d Ahad 20/12/1998

Page 24: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

93

-7,5° Wage

1999/

1420 AMK 5° 28’ 8” 0,44 23 - - -

Kamis

Pon 09/12/1999

Pemerintah - - - 5.32 8 Des 3°42’ s/d

5°23’

Kamis

Pon 09/12/1999

2000/

1421 AMK 5° 45’ 0,42 24 - - -

Senin

Pahing 27/11/2000

Pemerintah - - - 17.59 26 Nop 3.5°s/d5° Senin

Pahing 27/11/2000

2001/

1422 AMK 2° 33’ 0,23 10 - - -

Jumat

Legi 16/11/2001

Pemerintah - - - - 15 Nop 0°20’ s/d

2° 20’ Sabtu 17/11/2001

2002/

1423 AMK 7° 7’48” 0,55 35 - - -

Rabu

Legi 6/11/ 2002

Pemerintah - - - 3.34 5 Nop 6,5° s/d

7,5°

Rabu

Legi 6/11/ 2002

2003/

1424 AMK 11°16'44" 0,85 54 - - -

Senin

Legi 27/10/2003

Pemerintah - - - 19:51 25 Okt -3° s/d -

Senin

Legi 27/10/2003

2004/

1425 AMK 3°7' 0,28 - - - -

Jumat

Kliwon 15/10/2004

Pemerintah - - - 9:48 14 Okt 2° s/d 4° Jumat

Kliwon 15/10/2004

2005/

1426 AMK 9°48'49.37" 0,78 45 - - -

Rabu

Kliwon 05/10/2005

Pemerintah - - - 17:28 3 okt

-0°30’

s/d -

2°30’

Rabu

Kliwon 05/10/2005

2006/

1427 AMK 8°27',21” 0,69 38 - 22 Sep -

Ahad

Wage 24/9/2006

Pemerintah - - - 18:46 22 Sep -2° s/d -

1°30'

Ahad

Wage 24/9/2006

2007/

1428 AMK 8° 24',38” 0,67 37 - - -

Kamis

Pon 13/9/2007

Pemerintah - - - 19:45 11 Sep -3° s/d -

1°30'

Kamis

Pon 13/9/2007

2008/

1429 AMK 5°37,9' 0,54 27 02.59 31 Ags -

Senin

Pahing 01/09/2008

Pemerintah - - - 02:59 31 Ags 4°17’ s/d

5°20’

Senin

Pahing 01/09/2008

2009/

1430 AMK 11°52' 0,98 53 17.02.04 20 Ags

-1°

27'08"

Sabtu

Pahing 22/8/2009

Pemerintah - - - 17:02 20 Ags

-3°10’

s/d -

0°50’

Sabtu

Pahing 22/8/2009

Page 25: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

94

2010/

1431 AMK 2°45' 0,38 16 10.08 10 Ags -

Rabu

Legi 11/8/2010

Pemerintah - - - 10:09 10 Ags 1°14’ s/d

2° 32’

Rabu

Legi 11/8/2010

2011/

1432 AMK 7°06'19" 0,66 34 1.40 31 Jul -

Senin

Legi 01/8/2011

Pemerintah - - - 01:40” 31 Jul 4°50’ s/d

6°55’

Senin

Legi 01/8/2011

2012/

1433 AMK 1°53' -

-

11.24 19 Jul -

Sabtu

Legi 21/7/2012

Pemerintah - - - 11:24 19 Jul 0°30’ s/d

1°41’

Sabtu

Legi 21/7/2012

2013/

1434 AMK 00° 50' 57" - - 14.16 08 Jul -

Rabu

Kliwon 10/7/2013

Pemerintah - - - 14:16 08 Jul -0°56’

s/d 0°38’

Rabu

Kliwon 10/7/2013

2014/

1435 AMK 11° 24' 0,88 53 15.10 27 Juni 0°41'

Ahad

Wage 29/6/2014

Pemerintah - - - 15:09 27 Juni -0°30’

s/d 0°32’

Ahad

Wage 29/6/2014

Dari data diatas dapat diketahui bahwa data dalam AMK era KH

Turaichan yang ditampilkan adalah data pada tanggal 1 Ramaḍān beserta

penetapan hari dan tanggal 1 Ramaḍān. Untuk AMK era penerusnya ada

penambahan kelengkapan data yaitu adanya data ijtimā’. Sedangkan data

pemerintah (Menteri agama) adalah data waktu ijtimā’ dan penetapan hari dan

tanggal 1 Ramaḍān. Sehingga dapat diketahui bahwa penetapan awal bulan

Ramaḍān antara AMK dengan Pemerintah dari tahun 1990 sampai tahun 2014

telah terjadi perbedaan pada tahun 2001.

Dalam ḥisāb AMK dengan menggunakan ḥisāb taqwim yang

mendekati ḥisāb imkan rukyah itu menyatakan bahwa tinggi hilāl waktu itu

sudah mencapai 2.55 derajat atau 2° 33’ yaitu tinggi hilāl 1.84 meter menurut

pandangan mata di Jawa Tengah. Maka dalam AMK menetapkan bahwa

setelah tanggal 29 Sya’ban adalah bulan baru yaitu pada hari Jum’at Legi

Page 26: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

95

tanggal 16 November 2001 M. Tetapi selanjutnya didalam AMK terdapat

catatan bahwa ketetapan puasa hendaknya menunggu dan memperhatikan

pengumuman dari pemerintah.

Sedangkan dalam ḥisāb pemerintah yang menghimpun dari berbagai

elemen golongan yang terdiri dari: (Kemenag RI, 2011: 297-302) Badan ḥisāb

dan Rukyat Depag, Badan Meteorologi dan Geofisika, Dinas Hydro

Oseanografi Markas Besar TNI Angkatan Laut, Planetarium / Observatorium

DKI Jakarta, Almanak Muhammadiyah, Almanak Nahdlatul Ulama’, Persatuan

Islam (PERSIS) dan Almanak Al-Chairiyah Al-Mansyuriyah Jakarta)

menyatakan bahwa ijtimā’ akhir Sya’ban 1422 H /2001 M jatuh pada hari

Kamis tanggal 15 November 2001 bertepatan pada tanggal 29 Sya’ban 1422 H

sekitar pukul 13:41 WIB dengan tinggi hilāl di seluruh wilayah Indonesia

adalah sudah di atas ufuq dengan ketinggian antara 0°20’ sampai dengan 2°20’.

Dalam pelaksanaan ru’yah al-hilāl yang dilakukan oleh petugas

peradilan Agama dengan melibatkan ormas-ormas Islam, ulama’ dan tokoh

masyarakat pada tanggal 15 November 2001 atau tanggal 29 Sya’ban 1422 H

diasmpaikan bahwa semuanya menyatakan tidak melihat hilāl awal Ramaḍān

1422 H.

Melihat fatwa Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) tanggal 24 November

2000 Nomor: B-514/MUI/XI/2000 menyatakan:

a. Jika sidang iṡbāt menetapkannya berdasarkan ḥisāb, maka dalam

keputusannya hendaknya dicantumkan klausul yang memberikan kebebasan

kepada umat Islam untuk memulai puasanya atas dasar istikmāl.

Page 27: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

96

b. Jika sidang iṡbāt menetapkannya berdasrkan istikmāl , maka dalam

keputusannya hendaknya dicantumkan klausul yang memberikan kebebasan

kepada umat yang memulai puasanya atas dasar ḥisāb.

Maka Menteri Agama1 memutuskan tentang penetapan tanggal 1

Ramaḍān 1422 H/ 2001 M jatuh pada hari Sabtu tanggal 17 November 2001

dan memberikan kebebasan kepada umat yang memulai puasanya pada hari

Jum’at tanggal 16 November 2001 atas dasar ḥisāb.

Perbedaan penetapan ini menurut penulis adalah wajar mengingat

AMK menetapkan tanggal 1 Ramaḍān pada Jum’at tanggal 16 November 2001

berdasarkan ḥisāb (sudah memenuhi kriteria tinggi hilāl 2° lebih dan matla’

lokal) sehingga bulan Sya’ban berjumlah 29 hari dan hari berikutnya adalah

bulan baru. Sedangkan dalam keputusan pemerintah (Menteri Agama) adalah

dengan ḥisāb yang pada dasarnya hasilnya tidak jauh berbeda dengan ḥisāb

AMK. Kemudian ḥisāb yang dikumpulkan oleh pemerintah dilakukan

observasi atau rukyatul hilāl, tetapi dalam pelaksanaannya pemerintah dan

elemen golongan masyarakat tidak melihat hilāl 1 Ramaḍān. Akhirnya

pemerintah memutuskan tanggal 1 Ramaḍān dengan istikmāl yaitu pada Sabtu

tanggal 17 November 2001 dengan catatan memberikan kebebasan kepada

umat yang memulai puasanya pada hari Jum’at tanggal 16 November 2001 atas

dasar ḥisāb.

2. Hasil ḥisāb Syawāl 1990-2014 (Era KH. Turaichan dari tahun 1990-1999 dan

Era Sirril Wafa dari tahun 2000-2014).

Tabel 27 : Hasil ḥisāb Syawāl 1990-2014

1 Departemen Agama pada saat itu dijabat oleh Prof Dr H Said Agil Husin Al- Munawar

MA.

Page 28: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

97

Tahun

M/ H Versi

Hilāl 1 Syawāl Ijtimā’ Tinggi

hilāl

akhir

Ramaḍān

Hari Tanggal Tinggi

Nurul

(inch)

Mukūṡ

(menit) Waktu Tgl

1990/

1410 AMK 13°40’8” 1,245 4 - - -

Jum'at

Kliwon 27/04/1990

Pemerintah - - - 17.53 25

April 2° Kamis 26/04/1990

1991/

1411 AMK 9°31’8” 0,65 21 - - -

Selasa

Wage 16/04/1991

Pemerintah - - - 17.56 15

April 4°

Selasa

Wage 16/04/1991

1992/

1412 AMK 10°26’4” 1,03 44 - - -

Ahad

Wage 05/04/1992

Pemerintah - - - - 3

April -2°

Ahad

Wage 05/04/1992

1993/

1413 AMK 8°33’ 0,89 35 - - -

Kamis

Pon 25/03/1993

Pemerintah - - - - 23

Maret

-0,5° s/d

2,5°

Kamis

Pon 25/03/1993

1994/

1414 AMK

9° 0,895 36 - - -

Senin

Pahing 14/03/1994

Pemerintah - - - - 12

Maret 0° s/d -3°

Senin

Pahing 14/03/1994

1995/

1415 AMK 9°21’ 0,87 38 - - -

Jum’at 03/03/1995

Pemerintah - - - - 1

Maret

-2°s/d -

4° Jum’at 03/03/1995

1996/

1416 AMK 4°12’6” 0,49 17 - - -

Selasa

Kliwon 20/02/1996

Pemerintah - - - 6.30 19

Feb

2,5°s/d

Selasa

Kliwon 20/02/1996

1997/

1417 AMK 9°36’6” 0,8 39 - - -

Ahad

Kliwon 09/02/1997

Pemerintah - - - - 7 Feb -6,5° s/d

-1,55°

Ahad

Kliwon 09/02/1997

1998/

1418 AMK 14°27’6” 1,09 59 - - -

Jumat

Kliwon 30/01/1998

Pemerintah - - - - 28

Jan

0° s/d

1°45’

Jumat

Kliwon 30/01/1998

1999/

1419 AMK 8°39’ 0,65 36 - - -

Selasa

Wage 19/01/1999

Pemerintah - - - - 17

Jan

-4°59’

s/d -3°

13’

Selasa

Wage 19/01/1999

2000/

1920 AMK 6°4’48” 0,59 - - - -

Sabtu

Pon 08/01/2000

Page 29: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

98

Pemerintah - - - - 6 Jan

-5°32’

s/d -

3°56’’

Sabtu

Pon

08/01/2000

2000/

1421 AMK 7°54’ 3,07 34 - - -

Rabu

Pahing 27/12/2000

Pemerintah - - - - 26

Des 6°-8°

Rabu

Pahing 27/12/2000

2001/

1422 AMK 7° 4’12” 0,47 31 - - -

Ahad

Legi 16/12/2001

Pemerintah - - - - 15

Des

5° s/d

6,5°

Ahad

Legi 16/12/2001

2002/

1423 AMK 14° 1,02 67 - - -

Jumat

Legi 06/12/2002

Pemerintah - - - 14.34 4 Des 0°30’ s/d

1°15’

Jumat

Legi 06/12/2002

2003/

1424 AMK 5°35'52,49" 0,47 29 - - -

Selasa

Kliwon 25/11/2003

Pemerintah - - - 5:57 24

Nop 4° s/d 6°

Selasa

Kliwon 25/11/2003

2004/

1425 AMK 13°27' 1,04 - - - -

Ahad

Kliwon 14/11/2004

Pemerintah - - - 21:27 12

Nop

-3°10’

s/d -

4°46’

Ahad

Kliwon

14/11/2004

2005/

1426 AMK 2°51'22.18" 0,36 17 - - -

Kamis

Wage 03/11/2005

Pemerintah - - - 8:25 2

Nop

1°30’ s/d

Kamis

Wage 03/11/2005

2006/

1427 AMK 11°8',17 0,94 52 -

22

Okt -1°

Selasa

Wage 24/10/2006

Pemerintah - - - 12:14 22

Okt

-0° 30’ -

Selasa

Wage 24/10/2006

2007/

1428 AMK 11°56',67 0,90 53 12.02

11

Okt 0°37'82

Sabtu

Pon 13/10/2007

Pemerintah - - - 12:02 11

Okt

0° s/d

0°45’

Sabtu

Pon 13/10/2007

2008/

1429 AMK 9°56,67' 0,92 45 15.13

29

Sep -5 °12'

Rabu

Pahing 01/10/2008

Pemerintah - - - 15:13 29

Sep

-2°21’

s/d -

1°18’

Rabu

Pahing 01/10/2008

2009/

1430 AMK 5°58',32” 0,56 29 1.44.31

19

Sep -

Ahad

Legi 20/9/2009

Pemerintah - - - 01:44 19

Sep

3°40’ s/d

5°10’

Ahad

Legi 20/9/2009

2010/

1431 AMK 13°09'02" 0,97 58 17.03

08

Sep -2° 30'

Jumat

Legi 10/9/2010

Page 30: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

99

Pemerintah - - - 17:30 08

Sep

-2°53’

s/d -

1°54’

Jumat

Legi 10/9/2010

2011/

1432 AMK 2° 02'11' 0,44 12 10.04

29

Ags

Kurang

Rabu

Legi 31/08/2011

Pemerintah - - - 10:04 29

Ags

0°08’ s/d

1°53’

Rabu

Legi 31/08/2011

2012/

1433 AMK

dibawah

ufuq - - 22.54

17

Ags -

Ahad

Kliwon 19/08/2012

Pemerintah - - - 22:54 17

Ags

4°49’ s/d

7°8’

Ahad

Kliwon 19/08/2012

2013/

1434 AMK 04° 04'26" 0,31 20 4.51

07

Ags -

Kamis

Wage 08/08/2013

Pemerintah - - - 04:51 07

Ags

2° s/d

3.87°

Kamis

Wage 08/08/2013

2014/

1436 AMK 3° 46' 0,48 20 05.43

27

Jul -

Senin

Pon 28/07/2014

Pemerintah - - - 05:42 27

Jul

2° s/d

3°40’

Senin

Pon 28/07/2014

Dari data diatas dapat diketahui bahwa data dalam AMK era KH

Turaichan yang ditampilkan adalah data pada tanggal 1 Syawāl beserta

penetapan hari dan tanggal. Untuk AMK era penerusnya ada penambahan

kelengkapan data yaitu adanya data ijtimā’. Sedangkan data Pemerintah

(Menteri Agama) yang ditampilkan adalah data waktu ijtimā’ dan penetapan

hari dan tanggal 1 Syawāl. Dari data diatas dapat diketahui bahwa penetapan

awal bulan Syawāl antara AMK dengan Pemerintah dari tahun 1990 sampai

tahun 2014 tidak terjadi perbedaan kecuali pada tahun 1990. Tahun 1990 AMK

menetapkan 1 Syawāl jatuh pada hari Jum’at Kliwon tanggal 27 April 1990.

Sedangkan pemerintah menetapkan 1 Syawāl jatuh pada hari Kamis tanggal 26

April 1990. Dari sini terjadi perbedaan 1 hari dalam mengawali bulan Syawāl

Dalam ḥisāb AMK (Era KH Turaichan) dengan menggunakan ḥisāb

taqwim menyatakan bahwa hari Kamis Wage tanggal 26 April 1990 tinggi

hilāl pada malamnya hanya ada 0,98/100 derajat atau 0° 58,8’ yaitu tinggi hilāl

0.72 meter dan lamanya di ufuq hanya 4 menit karena itu tidak mungkin dapat

Page 31: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

100

di rukyat bil fi’li bahkan mustahil menurut adat kebiasaan. Maka dalam AMK

menetapkan untuk kewajiban berhari raya Idul Fitri harus diundur satu hari

yaitu 1 Syawāl tahun 1410 H atau 1990 M jatuh pada hari Jum’at Kliwon

tanggal 27 April 1990 M. Tinggi hilāl pada malamnya adalah 13.68/100 derajat

atau 13°40.8’ yaitu 9,87 meter dalam pandangan mata disebelah utara khottul

wasath di garis lintang utara 18.98 meter dari pandangan Jateng. Nurul hilāl

nya adalah 1.245 inch miring ke utara dan lamanya diufuq adalah 61 menit

seampai jam 18.34 WIB.

Sedangkan dalam ḥisāb pemerintah yang dihimpun oleh Direktotat

pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, Direkotat Jenderal Pembinaan

Badan Kelembagaan Agama Islam Depag dari : (Kemenag RI, 2011: 193-196)

a. Badan ḥisāb dan Rukyat Depag Jakarta, Badan Meteorologi dan Geofisika,

Dinas Hydro Oseanografi Markas Besar TNI Angkatan Laut Jakarta,

Planetarium / Observatorium DKI Jakarta, menyatakan bahwa ijtimā’ akhir

bulan Ramaḍān 1410 H jatuh pada hari Rabu, tanggal 25 April 1990 jam

11:28 WIB.

b. Almanak Nahdlatul Ulama’ menyatakan bahwa ijtimā’ akhir Ramaḍān 1410

H jatuh pada hari Rabu, tanggal 25 April 1990 jam 11:32 WIB

c. Almanak Muhammadiyah menyatakan bahwa ijtimā’ akhir Ramaḍān 1410

H jatuh pada hari Rabu, tanggal 25 April 1990 jam 11:20 WIB

d. Almanak Al-Mansyuriyah Jakarta menyatakan bahwa ijtimā’ akhir

Ramaḍān 1410 H jatuh pada hari Rabu, tanggal 25 April 1990 jam 10:17

WIB

Page 32: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

101

e. Sidang Komisi Penyatuan Kalender Hijriah Internasional di Jakarta tahun

1987 menyatakan bahwa ijtimā’ akhir Ramaḍān 1410 H jatuh pada hari

Rabu, tanggal 25 April 1990 jam 11:28 WIB

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut posisi hilāl waktu terbenam

matahari pada hari Rabu, tanggal 25 April 1990 bertepatan pada tanggal 29

Ramaḍān 1410 H untuk seluruh wilayah Indonesia berada antara -0.8°

sampai +2.3°. Bahwa wilayah negara Rebublik Indonesia adalah satu

wilayatul Hukmi. Bahwa seluruh ahli ḥisāb dan rukyat yang bergabung

dalam Badan ḥisāb dan Rukyat Departemen Agama sepakat bahwa tanggal

1 Syawāl 1410 H jatuh pada hari Kamis, tanggal 26 April 1990 baik hilāl

dapat dilihat maupun tidak.

Bahwa sidang ke-7 Komisi penyatuan Kalender Hijriah Internasional

yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1987 menyatakan bahwa

tanggal 1 Syawāl 1410 H jatuh pada hari Kamis, tanggal 26 April 1990.

Bahwa laporan usaha rukyah hilāl pada hari Rabu, tanggal 25 April 1990,

bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan 1410 H, yang disampaikan oleh :

1. Sdr. Drs. Ibrahim Mawardi SH, umur 50 tahun, pekerjaan Hakim Tinggi

pada Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, bahwa para Syahid :

a) K.Masbuk Hisyam

b) Kamil Hayan

c) Hasan Basri.

Kesemuanya dari Tim Rukyah NU Jawa Timur telah melihat

Hilāl awal Syawāl 1410 H, pada jam 17:28 WIB di Ujung Pangkah

Page 33: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

102

Gresik Jawa Timur dengan ketinggian sekitar 2° dan mereka telah

disumpah sebagaimana mestinya.

2. Sdr. Drs. Ahmad Nawawi AH, umur 46 tahun, pekerjaan Ketua

Pengadilan Agama Bekasi, alamat Jl. Jendral A Yani Bekasi, bahwa para

ahli Syahid :

a) K.H. Abdullah, umur 67 tahun pekerjaan Guru Agama alamat

Kampung Baru, Kelurahan Cakung, Jakarta Timur.

b) K.H. Abdul Hamid, umur 58 tahun, pekerjaan Guru Agama alamat

Kampung Baru, Kelurahan Cakung, Jakarta Timur.

c) H. Abdus Salam, umur 50 tahun, pekerjaan Wiraswasta alamat

Kampung Baru, Kelurahan Cakung, Jakarta Timur.

Kesemuanya telah melihat hilāl awal Syawāl 1410 H, pada jam

17:53 WIB di kampung Baru Cakung, Jakarta Timur dengan posisi sebelah

kanan Matahari dan ketinggian sekitar 2° dan mereka telah di sumpah

sebagaimana mestinya.

Bahwa hasil Rukyat tersebut sesuai dengan pertimbangan para ahli

ḥisāb. Oleh karena itu perlu ditetepkan Keputusan Menetri Agama tentang

penetapan tanggal 1 Syawāl 1410 H.

Maka Menteri Agama2 memutuskan tentang penetapan tanggal 1

Syawāl 1410 H/ 1990 M jatuh pada hari Kamis tanggal 26 April 1990.

Perbedaan penetapan ini menurut penulis adalah mengingat AMK

menetapkan tanggal 1 Syawāl pada hari Jum’at Kliwon tanggal 27 April

1990 berdasarkan ḥisāb yang menggunakan mathla’ lokal yaitu Jawa

2 Departemen Agama pada saat itu dijabat oleh H. Munawir Sjadzali, MA.

Page 34: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

103

Tengah dan ini berdasarkan Ḥadῑṡ Kuraib yang menetapkan awal bulan

hijriah berdasar atas wilayah provinsi bukan matla’ wilayatul hukmi. Begitu

juga untuk tinggi hilāl diwilayah lokal (Jawa Tengah) belum ada 2° maka

AMK mengistikmālkan bulan Ramaḍān 30 hari.

Sedangkan dalam keputusan pemerintah (Menteri Agama) adalah

dengan ḥisāb yang pada dasarnya menggunakan matla’ wilayatul hukmi.

Kemudian ḥisāb yang dikumpulkan oleh pemerintah dilakukan observasi

atau rukyatul hilāl, dan dalam pelaksanaannya pemerintah dan elemen

golongan masyarakat telah melihat hilāl 1 Syawāl di Ujung Pangkah Gresik

Jawa Timur dengan ketinggian sekitar 2° dan di kampung Baru Cakung,

Jakarta Timur dengan posisi sebelah kanan Matahari dengan ketinggian

hilāl sekitar 2° . Akhirnya pemerintah memutuskan tanggal 1 Syawāl pada

hari Kamis tanggal 26 April 1990.

3. Hasil ḥisāb Żulhijjah 1990-2014 (Era KH. Turaichan dari tahun 1990-1999 dan

Era Sirril Wafa dari tahun 2000-2014)

Tabel 28 : Hasil ḥisāb Żulhijjah 1990-2014

Tahun

M/ H Versi

Hilāl 1 Żulhijjah Ijtimā’ Tinggi

hilāl akhir

Żulqo’dah

Hari Tanggal Tinggi

Nurul

(inch)

Mukūṡ

(menit) Waktu Tgl

1990/

1410 AMK

8°39’6

” 0,62 39 - - -

Ahad

Pon

24/06/19

90

Pemerin

tah - - - - - - - -

1991/

1411 AMK 12°45’ 0,89 57 - - -

Jum'at

Pon

14/06/19

91

Pemerin

tah - - - - - - - -

1992/

1412 AMK 3° 3’ 0,26 13 - - -

Selasa

Pahing

02/06/19

92

Pemerin

tah - - - - - - - -

Page 35: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

104

1993/

1413 AMK

9°24’6

” 0,67 41 - - -

Ahad

Pahing

23/05/19

93

Pemerin

tah - - - - - - - -

1994/

1414 AMK

7°21’6

” 0,52 32 - - -

Kamis

Legi

12/05/19

94

Pemerin

tah - - - - - - - -

1995/

1415 AMK

7°29’4

” 0,52 31 - - -

Senin

Kliwon

01/05/19

95

Pemerin

tah - - - - - - - -

1996/

1416 AMK

6°11’4

” 0,49 29 - - -

Jumat

Wage

19/04/19

96

Pemerin

tah - - - - - - - -

1997/

1417 AMK

13°3’6

” 0,90 53 - - -

Rabu

Wage

09/04/19

97

Pemerin

tah - - - - - - - -

1998/

1418 AMK

5°16’2

” 0,34 21 - - -

Ahad

Pon

29/03/19

98

Pemerin

tah - - -

1999/

1419 AMK

9°39’6

” 0,65 22 - - -

Jumat

Pon

19/03/19

99

Pemerin

tah - - - - - - - -

2000/

1420 AMK

4°6’36

” 0,30 16 - - -

Selasa

Pahing

07/03/20

00

Pemerin

tah - - - - - - - -

2001/

1421 AMK

2°36’3

6” 0,28 12 - - -

Sabtu

Legi

24/02/20

01

Pemerin

tah - - -

23

Feb

0° 53’ s/d

2°36’

Sabtu

Legi

24/02/20

01

2002/

1422 AMK 2°28' 0,31 14 - - -

Rabu

Kliwon

13/02/20

02

Pemerin

tah - - - -

12

Feb

1°38’ s/d

2°30’

Rabu

Kliwon

13/02/20

02

2003/

1423 AMK

11°48’

36” 0,86 54 - - -

Senin

Kliwon

03/02/20

03

Pemerin

tah - - - 17:49

1

Feb

-0°20’ s/d

Senin

Kliwon

03/02/20

03

2004/

1424 AMK 7°57' 0,63 - - - -

Jumat

Wage

23/01/20

04

Pemerin - - - 4:05 22 -6° s/d -4° Jumat 23/01/20

Page 36: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

105

tah Feb Wage 04

2005/

1425 AMK 13,27° 0,97 64 - - -

Rabu

Wage

12/01/20

05

Pemerin

tah - - - - - - - -

2006/

1426 AMK

4°08'

2” 0,44 24 - - -

Ahad

Pon

01/01/20

06

Pemerin

tah - - - 10:13

31

Des 3° s/d 5°

Ahad

Pon

01/01/20

06

2006/

1427 AMK

8°53'

75” 0,78 46 - - -

Jumat

Pon

22/12/20

06

Pemerin

tah - - - 21.01

20

Des

-3°30’ s/d

-1°30’

Jumat

Pon

22/12/20

06

2007/

1428 AMK

7°9'

93” 0,61 37 - - -

Selasa

Pahing

11/12/20

07

Pemerin

tah - - - 00:41

10

Des 4° s/d 6°

Selasa

Pahing

11/12/20

07

2008/

1429 AMK

6°48,8

7' 0,62 35 23.56

27

Nop -4.22°

Sabtu

Legi

29/11/20

08

Pemerin

tah - - - 23:55

27

Nop

-5°39’ s/d

-4°33’

Sabtu

Legi

29/11/20

08

2009/

1430 AMK

6°03’6

2” 0,58 32 2.14

17

Nop -

Rabu

Kliwon

18/11/20

09

Pemerin

tah - - - 02:14

17

Nop

3°50’ s/d

5° 20’

Rabu

Kliwon

18/11/20

09

2010/

1431 AMK

14°22’

67” 1,11 68 11.52

06

Nop -0°1,6'

Senin

Kliwon

08/11/20

10

Pemerin

tah - - - 11:52

06

Nop

-0°19’ s/d

1°21’

Senin

Kliwon

08/11/20

10

2011/

1432 AMK

6° 36'

07" 0,61 33 02.57

27

Okt -

Jumat

Wage

28/10/20

11

Pemerin

tah - - - 02:56

27

Okt

4°25’ s/d

6°34’

Jumat

Wage

28/10/20

11

2012/

1433 AMK

di

bawah

ufuq

- - 19.02 15

Okt -

Rabu

Wage

17/10/20

12

Pemerin

tah - - - 19:02

15

Okt

-4°03’ s/d

-2°16’

Rabu

Wage

17/10/20

12

2013/

1434 AMK

2° 50'

38" 0,32 15 7.34

05

Okt -

Ahad

Pon

06/10/20

13

Pemerin

tah - - - 07:35

05

Okt

02°19’ s/d

04°44’

Ahad

Pon

06/10/20

13

2014/

1435 AMK 11° 26' 0,88 50 13.13

24

Sep 0° 44'

Jumat

Pon

26/09/20

14

Pemerin

tah - - - 13:15

24

Sep

-0.5° s/d +

0.5°

Jumat

Pon

26/09/20

14

Page 37: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

106

Dari data diatas dapat diketahui bahwa data dalam AMK era KH

Turaichan yang ditampilkan adalah data pada tanggal 1 Żulhijjah beserta

penetapan hari dan tanggal 1 Żulhijjah. Untuk AMK era penerusnya ada

penambahan kelengkapan data yaitu adanya data ijtimā’. Sedangkan data

pemerintah (Menteri agama) adalah data waktu ijtimā’ dan penetapan hari

dan tanggal 1 Żulhijjah mulai dari tahun 2001 sampai 2014 (kecuali tahun

2005/ 1425 H yang waktu itu tidak melakukan sidang karena ada suatu

masalah) . Sehingga dapat diketahui bahwa penetapan awal bulan

Żulhijjah antara AMK dengan Pemerintah mulai dari tahun 2001 sampai

tahun 2014 adalah tidak pernah terjadi perbedaan.

Dari informasi Sirril Wafa bahwa AMK itu mengikuti

perhitungan kitab Al-Khulāshah al-Wafiyyah. Sedangkan Pemerintah

dalam ḥisābnya itu menggunakan dari Ephemeris ḥisāb Rukyat atau Win

ḥisāb yang dikembangkan dari Ephemeris. Berikut ini adalah

perbandingan antara kitab Al-Khulāshah al-Wafiyyah dengan Ephemeris.

Persamaan sistem penentuan awal bulan dalam kitab Al-Khulāṣah

al-Wafiyyah dan Ephemeris adalah sama-sama menggunakan metode yang

berpangkal dari teori Heliosentris yaitu matahari menjadi pusat peredaran

tata surya. Sedangkan perbedaan mendasar penentuan awal bulan antara

kitab Al-Khulāṣah al-Wafiyyah dan Ephemeris adalah terletak pada metode

yang digunakan. Kitab Al-Khulāṣah al-Wafiyyah menggunakan metode

ḥaqῑqῑ bi al-tahqiq dan menggunakan rumus trigonometri sederhana dalam

menentukan posisi bulan dan matahari. Sedangkan Ephemeris menggunakan

Page 38: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

107

metode ḥaqῑqῑ kontemporer yang menggunakan rumus trigonometri modern

serta dibantu komputer dalam menentukan posisi bulan dan matahari.

Dalam rangka untuk menghitung posisi Bulan secara akurat, perlu

memperhitungkan ratusan komponen yang berpengaruh pada perhitungan

bujur bulan, lintang bulan, dan jarak dari pusat Bumi ke pusat Bulan.

(Meeus, 1991 : 307). Dalam kitab Al-Khulāṣah al-Wafiyyah dalam

menentukan terjadinya bulan baru adalah dengan ijtimā’. Ijtimā’ dapat

diketahui dengan menggunakan tabel-tabel yang didalamnya terdapat

koreksi-koreksi terhadap matahari dan bulan. Dengan mengetahui ijtimā’

akan mempermudah dalam merukyat hilāl. Menurut (Goldstein,2001: 34)

New moon harus ditentukan oleh visibilitas bulan pertama atau bulan sabit,

bukan oleh aturan aritmatika3.

Matahari, Bulan, dan planet-planet perlu koreksi pada posisi rata-

rata (yang berhubungan linier terhadap waktu) untuk menghasilkan posisi

yang sebenarnya. (King, 1983: 536). Koreksi-koreksi terhadap bulan secara

global adalah sebagai berikut: (Fitria, 2011: 86-87).

1. Koreksi Perata Tahunan4

2. Koreksi sebagai akibat berubahnya eccentricity bulan5

3. Koreksi yang mengakibatkan bulan baru tiba6

3 Banyak astronom Muslim telah mengembangkan kriteria mereka sendiri atau telah

mempelajari dan membahas masalah visibilitas bulan sabit bulan dalam literatur mereka . Seperti:

Ibnu Tariq , Habash , Al - Khwarzmi , Al - Khazin , Al - Tabari , Al - Fahhad , Al - Farghani ,

Thabet Bin Qurrah , Al - Battani , Ibnu Maimon , Al - Biruni , Al - Sufi , Ibnu Sina , At- Tusi dan

Al - Kasyani ( Ilyas , 1994; Doggett dan Schaefer , 1994) Misalnya Kriteria Ibn Tariq tergantung

pada ketinggian Bulan saat matahari terbenam. Dalam era modern ini, Mohammad Ilyas

mengembangkan beberapa kriteria untuk kriteria jarak pandang bulan sabit. (Odeh, 2004: 40).

4 Koreksi sebagai akibat gaerak tahunan bulan bersama-sam bumi mengelilingi matahari

dengan orbit ellips

5 Diambil dari dalil tsani

6 Diambil dari khashshah matahari

Page 39: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

108

4. Koreksi yang diambil dari hasil angka Khashshah bulan (dalil tsalis)

5. Koreksi yang diambil dari dalil rabi’

6. Koreksi yang terakhir adalah koreksi perata pusat sebagai bentuk ellips

orbit bulan.7

Koreksi-koreksi tersebut untuk mendapatkan data thūl al-syams

dan thūl al-qamar, yang dijadikan dasar untuk mengetahui waktu ijtimā’.

Perhitungan awal bulan dalam kitab ini membutuhkan waktu yang lama dan

panjang karena menggunakan daftar tabel dan rumus-rumus serta koreksi-

koreksi yang banyak dan bervariasi.8

Sedangkan ḥisāb dalam ephemeris dalam mencari data Bulan dan

Matahari cukup hanya melihat pada tabel buku Ephemeris ḥisāb rukyat atau

cukup dengan mencari didalam program Winḥisāb yang disajikan perhari

dan perjam. Sehingga dengan sistem ini penentuan awal bulan tidak

membutuhkan langkah yang panjang.

Rumus yang dipakai kitab Al-Khulāṣah al-Wafiyyah belum

diformulasikan ke dalam sebuah formula yang sistematis tetapi berisi

penjelasan perhitungan sistematis dan urut. Seperti dalam langkah-langkah

mencari thūl al-syams, thūl al-qamar dan ta’dil. Untuk data yang digunakan

dalam kitab Al-Khulāṣah al-Wafiyyah adalah bersumber dari kitab al-

Mathla’ as- Said yang menggunakan epoch Makkah

Sedangkan dalam ḥisāb Ephemeris sudah diformulasikan dalam

komputer dengan menggunakan data-data yang terbaru dan alat-alat yang

7 Diambil dari data dalil rabi’ dan ‘uqdah yang telah terkoreksi.

8 Sedangkan menurut Malinwski, 1927 :203 Kebutuhan praktis dalam waktu perhitungan

muncul dari pekerjaan yang agak rumit yang harus dilakukan dalam waktu yang lama, dan

dibutuhkan bekerja sama.

Page 40: BAB IV ANALISIS KOMPARASI HASIL ANTARA ALMANAK …eprints.walisongo.ac.id/7523/5/135212002_bab4.pdf · KH Turaichan 13°1' 11.84” Sabtu Pon Sirril Wafa 11°56' 67” 13/10/2007

109

canggih serta rumus-rumus modern. Oleh sebab itu dianggap lebih akurat

dan teliti sehingga dianggap sebagai alat pengukur bagi metode ḥisāb yang

lain.9

Waktu perhitungan yang digunakan dalam kitab Al-Khulāṣah al-

Wafiyyah adalah Mekkah sedangkan Ephemeris yang digunakan adalah

waktu Greenwich. Di era sekarng, umumnya waktu yang di pakai adalah

waktu Greenwich, karena itu dalam mengḥisāb awal bulan kitab Al-

Khulāṣah al-Wafiyyah harus berhati-hati. Dalam hal ini konseptualisasi

waktu adalah penting.10

Dari pemaparan perbedaan diatas dapat difahami bahwa nilai

perhitungan dalam kitab Al-Khulāṣah al-Wafiyyah angka keakurasiannya

hampir setara dan dapat mengimbangi dengan sistem ḥisāb Ephemeris yang

datanya lebih valid dan akurat serta up to date. Dengan mengetahui

keakuratan kitab Al-Khulāṣah al-Wafiyyah (walaupun klasik), maka kita

juga dapat mengetahui keakuratan Almanak Menara Kudus yang

menggunakan perhitungan dari kitab tersebut. Ini berarti Almanak Menara

Kudus mempunyai hasil perhitungan yang hanpir setara dengan hasil

perhitungan yang digunakan oleh pemerintah.

9 Menurut Tono Saksono (2007: 8) Hisab dengan perhitungan astronomi dan matematika tidak

hanya dapat digunakan secara tepat menghitung awal bulan Hijriyah tetapi juga astronomi

perhitungan yang lebih kompleks seperti gerhana matahari atau bulan yang akan terjadi dalam

seratus tahun yang akan datang, misalnya. Perhitungan ini sangat akurat dalam sedemikian rupa

sehingga orang bahkan dapat mengatakan kapan itu akan terjadi, durasi acara astronomi, dan

ukuran umbra dan penumbra, sangat akurat. Atau, perhitungan astronomi juga mampu secara

akurat menghitung awal bulan Hijriyah 1.400 tahun yang lalu dalam rangka untuk menganalisis

Ramadlan selama periode Rasulullah SAW. 10

Konseptualisasi waktu dan manajemen waktu adalah, setelah semua, konstruksi sosial dan untuk

beberapa derajat abstrak intelektual.(Drury, 2013 :527)