BAB III ALMANAK MENARA KUDUS A. Sekilas Almanak Menara...

17
53 BAB III ALMANAK MENARA KUDUS A. Sekilas Almanak Menara Kudus 1. Sekilas Biografi KH Turaichan Adjuri Asy-Syarofi Turaichan Adjhuri Asy-Syarofi adalah sosok ulama’ kharismatik yang ahli ilmu falak. Ia pernah nyantri di pesantren K.H. Abdul Djalil Hamid di Kudus. Ia dilahirkan di Kudus pada tanggal 15 Maret 1915 M/1334 H dan meninggal dunia pada hari Jum’at, 20 Agustus 1999 M bertepatan dengan 8 Rabiul Akhir 1420 H. Yi Tur demikian sapaan akrabnya tercatat sebagai salah satu keturunan ke-16 Sunan Kudus, salah satu dari walisongo penyebar Islam di tanah Jawa. Ketekunan Yi Tur terhadap ilmu falak muncul sejak kecil hingga dewasa. Menurut informasi dari beberapa ulama’ di Kudus, Yi Tur saat masih muda tergolong anak cerdas. Terbukti sejak berusia 15 tahun ia sudah mampu mengajar di madrasah Tasfiqut Tulab Salafiyah (SFS) tingkat atas Kudus. Reputasinya sebagai pakar ilmu falak sudah terdengar sejak zaman Jepang. Ia sering kali diminta menghitung jatuhnya hari awal dan akhir bulan Ramaḍān. Maka Turaichan muda itu terdorong untuk menyusun almanak 1945M/ 1364 H yang kemudian di cetak Penerbit Menara Kudus. Sejak itulah kalender buatan kyai yang belajar ilmu falak secara otodidak itu di sebut dengan Almanak Menara Kudus (AMK). Pad tahun 1951 M/ 1371 H penanggalan hasil karyanya telah menjadi rujukan bagi sebagian besar warga NU di seluruh Indonesia. Melalui karya-karyanya, Yi Tur memberikan kontribusi positif kepada NU dan Pemerintah, khususnya dalam bidang penanggalan. Nama Yi Tur semakin dikenal masyarakat secara nasional terutama bila mendekati bulan puasa, menentukan tanggal 1 Syawāl dan ‘Idul Aḍḥā. Almanak produk Menara Kudus yang menjadi karya monumental Yi Tur pertama kali

Transcript of BAB III ALMANAK MENARA KUDUS A. Sekilas Almanak Menara...

53

BAB III

ALMANAK MENARA KUDUS

A. Sekilas Almanak Menara Kudus

1. Sekilas Biografi KH Turaichan Adjuri Asy-Syarofi

Turaichan Adjhuri Asy-Syarofi adalah sosok ulama’ kharismatik yang ahli

ilmu falak. Ia pernah nyantri di pesantren K.H. Abdul Djalil Hamid di Kudus. Ia

dilahirkan di Kudus pada tanggal 15 Maret 1915 M/1334 H dan meninggal dunia pada

hari Jum’at, 20 Agustus 1999 M bertepatan dengan 8 Rabiul Akhir 1420 H. Yi Tur

demikian sapaan akrabnya tercatat sebagai salah satu keturunan ke-16 Sunan Kudus,

salah satu dari walisongo penyebar Islam di tanah Jawa.

Ketekunan Yi Tur terhadap ilmu falak muncul sejak kecil hingga dewasa.

Menurut informasi dari beberapa ulama’ di Kudus, Yi Tur saat masih muda tergolong

anak cerdas. Terbukti sejak berusia 15 tahun ia sudah mampu mengajar di madrasah

Tasfiqut Tulab Salafiyah (SFS) tingkat atas Kudus. Reputasinya sebagai pakar ilmu

falak sudah terdengar sejak zaman Jepang. Ia sering kali diminta menghitung jatuhnya

hari awal dan akhir bulan Ramaḍān. Maka Turaichan muda itu terdorong untuk

menyusun almanak 1945M/ 1364 H yang kemudian di cetak Penerbit Menara Kudus.

Sejak itulah kalender buatan kyai yang belajar ilmu falak secara otodidak itu di sebut

dengan Almanak Menara Kudus (AMK).

Pad tahun 1951 M/ 1371 H penanggalan hasil karyanya telah menjadi rujukan

bagi sebagian besar warga NU di seluruh Indonesia. Melalui karya-karyanya, Yi Tur

memberikan kontribusi positif kepada NU dan Pemerintah, khususnya dalam bidang

penanggalan. Nama Yi Tur semakin dikenal masyarakat secara nasional terutama bila

mendekati bulan puasa, menentukan tanggal 1 Syawāl dan ‘Idul Aḍḥā. Almanak

produk Menara Kudus yang menjadi karya monumental Yi Tur pertama kali

54

diterbitkan oleh Percetakan Masykuri Kudus pada tahun 1942 M/ 1361 M dan

kemudian sejak 1950 M/1370 H hingga kini, diterbitkan oleh Percetakan Kitab Menara

Kudus (Azhari, 2005: 156-157).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sofiyanto (2014) seorang staf

personalia percetakan Menara Kudus, bahwa percetakan Menara Kudus hanya

mencetak kalender yang berdasarkan ḥisāb KH Turaichan atau penerusnya tidak

pernah mencetak kalender yang berdsarkan ḥisāb yang lain.

Menurut Susiknan Azhari (2005), KH. Turaichan merupakan keturunan ke-16

Sunan Kudus, namun menurut lampiran silsilah keluarga KH. Turaichan dan KH.

Rofiq Chadiq1 yang terdapat dalam tesis Mujab (2010) KH Turaichan merupakan

keturunan ke-14 Sunan Kudus dan mempunyai hubungan nasab sampai KH.

Mutamakkin Kajen.

Silsilah nasab dari KH. Turaichan Adjhuri As-Syarofi baik dari sunan Kudus

maupun Syekh Ahmad Mutamakkin: (Wawancara dengan Sirril Wafa: 2015)

a) Silsilah dari Sunan Kudus:

1) Dewi Sukainah (Istri dari KH Turaichan)

2) KH. Syarafuddin

3) KH. Ahmad Rifa’i2

4) KH. Sya’auddin

5) KH. Jamaluddin

6) KH. Mas Nuruddin

7) Raden Jili Arum II

8) Ratu Kalinyamat

9) Raden Busthom

1 KH Rofiq Chadiq mengetahui nasab KH Turaikahan karena ia masih keponakan dari KH Turaikhan.

2 KH. Ahmad Rifa’i merupakan suami dari Nyai Aminah yang merupakan nenek KH Turaikhan.

55

10) Raden Jili Arum I

11) Raden Washi

12) Raden Jili

13) Panembahan Qodli

14) Sunan Kudus.

b) Silsilah dari Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen:

1) Dewi Sukainah (Istri dari KH Turaichan)

2) KH. Syarafuddin

3) Nyai Aminah

4) KH Asnawi Imam

5) Nyai Jiroh

6) Nyai Alfiyah (Nyi Godek)

7) Nyai Dulang Mas

8) Syekh Ahmad Mutamakkin (Kajen).

Pada tahun 1942, Yi Tur menikah dengan Nyai Masni’ah binti Marwan.

Dari pernikahan tersebut, beliau dikaruniai 10 orang anak. Yang masih sampai

sekarang yaitu KH Chairuzzad, Fihris, Hj Naila dan Drs. Sirril Wafa, MA.

Adapun nama-nama 10 anak Yi Tur adalah:

a) Choiruzzad

b) Fuscha

c) Ufti

d) Azra

e) Fihris

f) Salwa

g) Naila

56

h) Sirril Wafa

i) Chirziyah

j) A’lal Mala.

Almanak Menara Kudus sekarang ini dapat dikelompokkan menjadi 2

generasi, yaitu di era KH Turaichan mulai dari tahun 1990 sampai tahun 1999 dan era

Sirril Wafa mulai tahun 2000 samapai 2014 . Berikut ini adalah pemikiran ḥisāb awal

bulan menurut KH Turaichan dan era Sirril Wafa.

2. Pemikiran Ḥisāb Awal Bulan Hijriah KH Turaichan dalam Almanak Menara Kudus

Almanak Menara Kudus dianggap sebagai salah satu almanak yang paling

akurat dalam penentuannya, akan tetapi almanak tersebut hanya menampilkan hasil

perhitungannya saja. Menurut hasil wawancara dengan Sirril Wafa (2015), data yang

digunakan oleh KH Turaichan dalam ḥisāb awal bulan Hijriah merupakan data yang

berasal dari kitab Maṭla’ as-Said dan proses perhitungannya merujuk pada kitab Al-

Khulāshah al-Wafiyyah (karya KH Zubair Umar Jailani). Data tahun Majmu’ah dalam

kitab tersebut menggunakan bujur Mesir, karena markaz KH Turaichan berada di

Semarang maka beliau mengubah data tersebut sesuai dengan bujur kota Semarang

yaitu 7° 0’ dan BT 110° 24’.

Dalam wawancara dengan Sirril wafa antara KH Turaichan dan KH Zubair

Umar Jailani sering bertemu dan bertukar fikiran dalam pembahasan mengenai awal

bulan. Adapun sistem dan proses ḥisāb awal bulan dalam kitab Al-Khulāṣah al-

Wafiyyah adalah dengan mencari Ijtimā’. Dengan mengetahui Ijtimā’, maka itu adalah

proses awal bulan. Dalam kitab ini hanya menunjukkan sistem perhitungan awal

bulan kamariah dan tidak menetapkan standar awal bulan. Proses mencari Ijtimā’

adalah dengan menghitung thūl al-syams (longitude matahari) dan thūl al-

57

qamar (longitude bulan) (Al-Jaelani, tt: 116). Dengan mengetahui perhitungan dengan

sistem ini maka akan mempermudah dalam pelaksanaan rukyat.

KH Turaichan juga menggunakan ketentuan dalam menentukan awal bulan

yaitu maṭla’ lokal bukan maṭla’ wilayatul hukmi seperti yang digunakan oleh

pemerintah. Dan juga bukan matla’ yang digunakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia

(HTI) yang menggunakan maṭla’ global. Maṭla’ yang digunakan dalam Almanak

Menara Kudus adalah Jawa Tengah dengan pusat di Semarang. Penggunaan maṭla’

lokal ini adalah berdasar dari hadits yang diriwyatkan oleh Kuraib.

Disamping itu juga KH Turaichan juga mempunyai kriteria dalam menentukan

awal bulan dalam Almanak Menara Kudus yaitu dasar utama pergantian bulan baru

adalah hilāl harus mempunyai ketinggian minimal 2°. Ijtimā’ juga diperhatikan oleh

KH Turaichan dalam menentukan awal bulan hijriah yaitu dengan istilah nama Ijtimā’

Qobla Zawal. Ijtimā’ Qobla Zawal adalah permulaan awal bulan dapat dikatakan

masuk apabila Ijtimā’ terjadi sebelum terjadinya zawal. (Mujab, 2010)

3. Ḥisāb Awal Bulan Era Sirril Wafa dalam Almanak Menara Kudus

a. Biografi Sirril Wafa

Sirril Wafa yang lebih familiar disapa Pak Sirril adalah seorang ahli falak

yang lahir di Kudus, Jawa Tengah pada 18 maret 1960. Beliau dididik di

lingkungan agamis. Sejak masih kanak-kanak, ia sudah di bekali dengan

pendidikan agama yang cukup matang oleh para kyai terutama dari ayahnya yang

juga dikenal sebagai maestro ahli falak kudus yakni KH Turaichan Adjhuri Asy-

Syarofi dan juga masih keturunan dari Raden Ja’far Shodiq atau yang sering

dikenal dengan sebutan Sunan Kudus. Suami dari Dra. Linitaria ini bertempat

tinggal di Jl Raya Ciputat, Parung Kelurahan Bojongsari RT 02/08 No 10 A Depok

58

16516, bersama tiga orang anaknya yang bernama Achla Ilfana, Imtiyaz Fawai’da

dan Alvin Nawal Syarof.

Beliau mengawali pendidikan formalnya di MI Tasywiquth Thūllab

Salafiyyah Kudus dan lulus pada tahun 1974 M. Setelah menempuh pendidikan

setingkat SD atau MI, kemudian beliau melanjutkan di MTs Tasywiquth Thūllab

Salafiyyah Kudus dan akhirnya lulus pada tahun 1977, yang kemudian dilanjutkan

lagi ke MA Tasywiquth Thūllab Salafiyyah Kudus yang akhirnya lulus tahun 1980.

Bisa dikatakan beliau istiqomah di dalam menempuh pendidikanya yakni di

Madrasah Tasywiquth Thūllab Salafiyyah yang sekarang ini di kenal dengan TBS

yang termasuk tokohnya adalah ayahnya sendiri.

Selain belajar secara formal, Sirril Wafa ini juga belajar tata buku dan

hitung dagang di Kudus pada tahun 1978 sampai 1979, dan beliau juga dikenal

rajin dalam mengkaji kitab kitab salaf, baik itu di rumah kyai maupun di setiap

pengajian kitab yang berada di masjid-masjid sekitar kudus. Keahlian ilmu Falak

beliau dapat sejak di bangku Tsanawiyyah mulai dari metode ḥisāb urfi, ḥisāb

ḥaqῑqῑ taqribi, ḥisāb ḥaqῑqῑ taḥqῑqῑ sampai pada metode kontemporer yang beliau

pelajari dari KH Abdul Bashir, K Baihaqi, serta dari ayahnya sendiri beliau KH

Turaichan Adjhuri.

Berbeda dengan tradisi kyai pada umumnya, yakni melanjutkan

pendidikannya ke pondok pesantren, Pak Sirril, sebutan akrabnya ini malah

melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Jakarta tepatnya di IAIN Syarif

Hidayatullah. Disini beliau belajar kepada para ahli di bidang Ilmu Falak, salah

satunya kepada Drs. H Mustajib, MA.(alm), dan tepat pada tahun 1984 beliau

resmi menyandang predikat sarjana muda Fakultas Syariah UIN Syarif

Hidayatullah pada tahun 1987 akhirnya Sarjana lengkap beliau peroleh.Setelah itu

59

beliau melanjutkan S2 dan S3 di almamater yang sama dan mendapat gelar S2 di

jurusan Islamic studies UIN Jakarta.

Kepiawaiannya dalam berorganisasi pun tidak diragukan, hal ini sudah ia

tunjukkan sejak MA yakni sebagai sekretaris OSIS PP MA TBS periode 1978-

1979. Keaktifan ini yang mendorong beliau untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

Berbagai pelatihan tentang falak pun sudah beliau ikuti, seperti Diklat ḥisāb

Rukyat tingkat Nasional yang diadakan oleh Pusdiklat Depag di Ciputat pada tahun

1992. Dan sejak tahun 2000, karena kepiawaiannya di bidang ilmu falak, beliau

pun direkrut menjadi anggota Lajnah Falakiyyah PBNU dan pada tahun 2000

beliau diangkat menjadi wakil ketua Lajnah Falakiyyah PBNU sampai sekarang.

Kiprahnya dalam mengembangkan ilmu falak dan keaktifannya dalam berbagai

kegiatan ḥisāb rukyat menjadikan beliau dipercaya sebagai Ketua Badan ḥisāb

Rukyat Depok dan anggota Badan Ḥisāb Rukyat Pusat. Selain terkenal sebagai ahli

falak beliau juga dikenal sebagai kyai kharismatik dan ‘alim dibidang fiqih, oleh

karenanya beliau dipercaya sebagai Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat

(Gusmansur, 2013: 2-3).

b. Pemikiran Ḥisāb Awal Bulan Era Sirril Wafa

Penerus ḥisāb Almanak Menara Kudus setelah KH. Turaichan adalah

Sirril Wafa. Ia adalah anak KH. Turaichan yang meneruskan kepakarannya

dibidang ilmu falak.

Menurut hasil wawancara dengan Sirril Wafa bahwa ḥisāb dalam

Almanak Menara Kudus adalah tetap sama yaitu menggunakan pencangkokan

kitab Maṭla’ as-Said dan menggunakan proses pengerjaan dengan kitab Al-

Khulāshah al-Wafiyyah. Bagitupun juga dengan kriteria yang digunakan.

60

Walaupun begitu ia tetap mengadopsi dengan perkembangan zaman yaitu dengan

menambah koreksi dengan almanak nautikal dan Ijtimā’ dihitung dengan

menggunakan astronomical alghorithm.

B. Hasil Ḥisāb Awal Bulan dalam Almanak Menara Kudus

1. Hasil Ḥisāb Ramaḍān 1990-2014 (Era KH. Turaichan dari tahun 1990-1999 dan Era

Sirril Wafa dari tahun 2000-2014)

Tabel 1: Hasil Ḥisāb Ramaḍān 1990-2014

Tahun

M/ H

Hilāl Ijtimā’ Tinggi

hilāl

akhir

Sya’ban

Hari Tanggal Tinggi

Nurul

(inch)

Mukūṡ

(menit) Waktu Tgl

1990/

1410

5,20/100

Dr 0,65 21 - - -

Rabu

Kliwon 28/03/1990

1991/

1411

9,53/100

Dr 0,99 39 - - -

Senin

Kliwon 18/03/1991

1992/

1412

6,32/100

Dr 0,75 25 - - -

Jumat

Wage 06/03/1992

1993/

1413

6,34/100

Dr 0,74 26 - - -

Selasa

Pon 23/02/1993

1994/

1414 6,66/100 0,74 27 - - -

Sabtu

Pahing 12/02/1994

1995/

1415

4,21/100

Dr 0,56 17 - - -

Rabu

Legi 01/02/1995

1996/

1416

10,60/100

Dr 0,92 44 - - -

Senin

Legi 22/01/1996

1997/

1417

2,42/100

Dr - 10 - - -

Jum'at

Kliwon 10/01/1997

1997/

1418

8,58/100

Dr 0,70 36 - - -

Rabu

Kliwon 31/12/1997

1998/

1419

5,29/100

Dr 0,47 22 - - -

Ahad

Wage 20/12/1998

1999/

1920

5,48./100

Dr 0,44 23 - - -

Kamis

Pon 09/12/1999

2000/

1421 5,75 dr 0,42 24 - - -

Senin

Pahing 27/11/2000

2001/

1422 2,55dr 0,23 10 - - -

Jumat

Legi 16/11/2001

2002/

1423 7,13° 0,55 35 - - -

Rabu

Legi 6/11/ 2002

2003/ 11°16'44" 0,85 54 - - - Senin 27/10/2003

61

1424 Legi

2004/

1425 3°7' 0,28 - - - -

Jumat

Kliwon 15/10/2004

2005/

1426 9°48'49.37" 0,78 45 - - -

Rabu

Kliwon 05/10/2005

2006/

1427 8°27',21” 0,69 38 - 22/09/2006 -

Ahad

Wage 24/09/2006

2007/

1428 8° 24',38” 0,67 37 - - -

Kamis

Pon 13/09/2007

2008/

1429 5°37,9' 0,54 27 02.59 31/08/2008 -

Senin

Pahing 01/09/2008

2009/

1430 11°52' 0,98 53 17.02.04 20/10/2009

-1°

27'08"

Sabtu

Pahing 22/08/2009

2010/

1431 2°45' 0,38 16 10.08 10/08/2010 -

Rabu

Legi 11/08/2010

2011/

1432 7°06'19" 0,66 34 1.40 31/07/2011 -

Senin

Legi 01/08/2011

2012/

1433 1°53' -

-

11.24 19/07/2012 -

Sabtu

Legi 21/07/2012

2013/

1434 00° 50' 57" - - 14.16 08/07/2013 -

Rabu

Kliwon 10/07/2013

2014/

1435 11° 24' 0,88 53 15.10 27/06/2014 0°41'

Ahad

Wage 29/06/2014

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dalam Almanak Menara Kudus

tahun 1990 sampai tahun 2014 untuk hasil ḥisāb bulan Ramaḍān di era KH

Turaichan (1990-1999) adalah menampilkan tinggi bulan awal bulan, nurul hilāl

awal bulan dan mukūṡ hilāl awal bulan, serta penetapan tanggal 1 Ramaḍān baik

hari, pasaran maupun tanggal tetapi tidak menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik

waktu maupun tanggal dan tidak menampilkan tinggi bulan akhir Sya’ban. Hasil

ḥisāb bulan Ramaḍān di era Sirril Wafa (2000-2014) menampilkan tinggi bulan

awal bulan, nurul hilāl awal bulan, mukūṡ hilāl awal bulan, penetapan tanggal 1

Ramaḍān baik hari, pasaran maupun tanggal dan menampilkan Ijtimā’ akhir bulan

baik waktu maupun tanggal serta tinggi bulan akhir Sya’ban di beberapa tahun.

2. Hasil Ḥisāb Syawāl 1990-2014 (Era KH. Turaichan dari tahun 1990-1999 dan Era

Sirril Wafa dari tahun 2000-2014)

62

Tabel 2: Hasil Ḥisāb Syawāl 1990-2014

Tahun

M/ H

Hilāl Ijtimā’ Tinggi

bulan

Akhir

Ramaḍān

Hari Tanggal Tinggi

Nurul

(inch)

Mukūṡ

(menit) Waktu Tgl

1990/

1410

13,68/100

Dr 1,245 4 - - -

Jum'at

Kliwon 27/04/1990

1991/

1411

9,53/100

Dr 0,65 21 - - -

Selasa

Wage 16/03/1991

1992/

1412

10,44/100

Dr 1,03 44 - - -

Ahad

Wage 05/04/1992

1993/

1413

8,55/100

Dr 0,89 35 - - -

Kamis

Pon 25/03/1993

1994/

1414

9,00/100

Dr 0,895 36 - - -

Senin

Pahing 14/03/1994

1995/

1415

9,35/100

Dr 0,87 38 - - -

Jum'at 03/03/1995

1996/

1416

4,21/100

Dr 0,49 17 - - -

Selasa

Kliwon 20/02/1996

1997/

1417

9,61/100

Dr 0,8 39 - - -

Ahad

Kliwon 09/02/1997

1998/

1418

14,46/100

Dr 1,09 59 - - -

Jumat

Kliwon 30/01/1998

1999/

1419

8,65/100

Dr 0,65 36 - - -

Selasa

Wage 19/01/1999

2000/

1920 6,08dr 0,59 - - - -

Sabtu

Pon 08/01/2000

2000/

1421 7,9 dr 3,07 34 - - -

Rabu

Pahing 27/12/2000

2001/

1422 7,07 dr 0,47 31 - - -

Ahad

Legi 16-Des-01

2002/

1423 14° 1,02 67 - 05/12/2002 -1°

Jumat

Legi 06/12/2002

2003/

1424 5°35'52,49" 0,47 29 - - -

Selasa

Kliwon 25/11/2003

2004/

1425 13°27' 1,04 - - - -

Ahad

Kliwon 14/11/2004

2005/

1426 2°51'22.18" 0,36 17 - - -

Kamis

Wage 03/11/2005

2006/

1427 11°8',17 0,94 52 - 22/10/2006 -1°

Selasa

Wage 24/10/2006

2007/

1428 11°56',67 0,90 53 12.02 11/10/2007 0°37'82

Sabtu

Pon 13/10/2007

2008/

1429 9°56,67' 0,92 45 15.13 29/09/2008 -5 °12'

Rabu

Pahing 01/10/2008

2009/

1430 5°58',32” 0,56 29 1.44.31 19/09/2009 -

Ahad

Legi 20/09/2009

2010/ 13°09'02" 0,97 58 17.03 08/09/2010 -2° 30' Jumat 10/09/2010

63

1431 Legi

2011/

1432 2° 02'11' 0,44 12 10.04 29/08/2011

Kurang

Rabu

Legi 31/08/2011

2012/

1433

dibawah

ufuk - - 22.54 17/08/2012 -

Ahad

Kliwon 19/08/2012

2013/

1434 04° 04'26" 0,31 20 4.51 07/08/2013 -

Kamis

Wage 08/08/2013

2014/

1436 3° 46' 0,48 20 05.43 27/07/2014 -

Senin

Pon 28/07/2014

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dalam Almanak Menara Kudus

tahun 1990 sampai tahun 2014 untuk hasil ḥisāb bulan Syawāl di era KH Turaichan

(1990-1999) adalah menampilkan tinggi bulan awal bulan, nurul hilāl awal bulan

dan mukūṡ hilāl awal bulan, serta penetapan tanggal 1 Syawāl baik hari, pasaran

maupun tanggal tetapi tidak menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik waktu maupun

tanggal dan tidak menampilkan tinggi bulan akhir Ramaḍān. Hasil ḥisāb bulan

Ramaḍān di era Sirril Wafa (2000-2014) menampilkan tinggi bulan awal bulan,

nurul hilāl awal bulan, mukūṡ hilāl awal bulan, penetapan tanggal 1 Syawāl baik

hari, pasaran maupun tanggal dan menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik waktu

maupun tanggal serta tinggi bulan akhir Ramaḍān di beberapa tahun.

3. Hasil Ḥisāb Żulhijjah 1990-2014 (Era KH. Turaichan dari tahun 1990-1999 dan Era

Sirril Wafa dari tahun 2000-2014)

Tabel 3: Hasil Ḥisāb Żulhijjah 1990-2014

Tahun

M/ H

Hilāl Ijtimā’ Tinggi

hilāl

Akhir

Żulqo’dah

Hari Tanggal Tinggi

Nurul

(inch)

Mukūṡ

(menit) Waktu Tgl

1990/

1410

8,66/100

Dr 0,62 39 - - -

Ahad

Pon 24/06/1990

1991/

1411

12,75/100

Dr 0,89 57 - - -

Jum'at

Pon 14/06/1991

1992/

1412

3,05/100

Dr 0,26 13 - - -

Selasa

Pahing 02/06/1992

64

1993/

1413

9,41/100

Dr 0,67 41 - - -

Ahad

Pahing 23/05/1993

1994/

1414

7,36/100

Dr 0,52 32 - - -

Kamis

Legi 12/05/1994

1995/

1415

7,49/100

Dr 0,52 31 - - -

Senin

Kliwon 01/05/1995

1996/

1416

6,19/100

Dr 0,49 29 - - -

Jumat

Wage 19/04/1996

1997/

1417

13,06/100

Dr 0,90 53 - - -

Rabu

Wage 09/04/1997

1998/

1418

5,27/100

Dr 0,34 21 - - -

Ahad

Pon 29/03/1998

1999/

1419

9,66/100

Dr 0,65 22 - - -

Jumat

Pon 19/03/1999

2000/

1420 4,11dr 0,30 16 - - -

Selasa

Pahing 07/03/2000

2001/

1421 2,61 dr 0,28 12 - - -

Sabtu

Legi 24/02/2001

2002/

1422 2°28' 0,31 14 - - -

Rabu

Kliwon 13/02/2002

2003/

1423 11,81 drjt 0,86 54 - - -

Senin

Kliwon 03/02/2003

2004/

1424 7°57' 0,63 - - - -

Jumat

Wage 23/01/2004

2005/

1425 13,27° 0,97 64 - - -

Rabu

Wage 12/01/2005

2005/

1426 4°08',2 0,44 24 - - -

Ahad

Pon 01/01/2006

2006/

1427 8°53',75 0,78 46 - - -

Jumat

Pon 22/12/2006

2007/

1428 7°9',93 0,61 37 - - -

Selasa

Pahing 11/12/2007

2008/

1429 6°48,87' 0,62 35 23.56 27/11/2008 -4.22°

Sabtu

Legi 29/11/2008

2009/

1430 6°03,62' 0,58 32 2.14 17/11/2009 -

Rabu

Kliwon 18/11/2009

2010/

1431 14°22,67' 1,11 68 11.52 06/11/2010 -0°1,6'

Senin

Kliwon 08/11/2010

2011/

1432 6° 36' 07" 0,61 33 02.57 27/10/2011 -

Jumat

Wage 28/10/2011

2012/

1433

di bawah

ufuk - - 19.02 15/10/2012 -

Rabu

Wage 17/10/2012

2013/

1434 2° 50' 38" 0,32 15 7.34 05/10/2013 -

Ahad

Pon 06/10/2013

2014/

1435 11° 26' 0,88 50 13.13 24/09/2014 0° 44'

Jumat

Pon 26/09/2014

65

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dalam Almanak Menara Kudus

tahun 1990 sampai tahun 2014 untuk hasil ḥisāb bulan Żulhijjah di era KH

Turaichan (1990-1999) adalah menampilkan tinggi bulan awal bulan, nurul hilāl

awal bulan dan mukūṡ hilāl awal bulan, serta penetapan tanggal 1 Żulhijjah baik

hari, pasaran maupun tanggal tetapi tidak menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik

waktu maupun tanggal dan tidak menampilkan tinggi bulan akhir Żulqo’dah. Hasil

ḥisāb bulan Żulhijjah di era Sirril Wafa (2000-2014) menampilkan tinggi bulan

awal bulan, nurul hilāl awal bulan, mukūṡ hilāl awal bulan, penetapan tanggal 1

Żulhijjah baik hari, pasaran maupun tanggal dan menampilkan Ijtimā’ akhir bulan

baik waktu maupun tanggal serta tinggi bulan akhir Żulqo’dah di beberapa tahun.

C. Hasil Sidang Iṡbāt Pemerintah atau Kementerian Agama RI

Hasil Sidang Iṡbāt Pemerintah untuk bulan Ramaḍān, Syawāl dan Żulhijjah

(Kemenag RI, 2011: 189-444)

1. Penentuan Awal Ramaḍān oleh Pemerintah dengan Sidang Iṡbāt Oleh Kemenag RI

Tahun1990 - 2014

Tabel 4: Penentuan Awal Ramaḍān oleh Pemerintah

Masehi Hijriah

Ijtimā’ Penetapan pemerintah

Akhir

Sya’ban Jam

Tinggi

hilāl Hari 1 Ramaḍān

1990 1410 Selasa,

27 Maret 18.08 4° Rabu 28 Maret

1991 1411 Sabtu,

16 Maret -

-0.5° s/d

2.5° Senin 18 Maret

1992 1412 Rabu,

4 Maret - 3° s/d 6,5 Jum’at 6 Maret

1993 1413 Ahad,

21 Feb -

-2.5°s/d -

4.5° Selasa 23 Februari

1994 1414 Sabtu,

10 Feb -

-3.5° s/d -

6° Sabtu 12 Februari

1995 1415 Selasa,

31 Jan - 2s/d5° Rabu 1 Februari

1996 1416 Sabtu, - -4,5°s/d - Senin 22 Januari

66

20 Jan 2°

1997 1417 Kamis,

9 Jan -

0.3°s/d -

3° Jum’at 10 Januari

1997 1418 Senin,

29 Des - -4°s/d -7° Rabu 31 Desember

1998 1419 Jum’at,

18 Des -

-5,5°s/d -

7,5° Ahad 20 Desember

1999 1420 Rabu,

8 Des 5.32

3°42’ s/d

5°23’ Kamis 9 Desember

2000 1421 Ahad,

26 Nov 17.59 3.5°s/d5° Senin 27 November

2001 1422 Kamis,

15 Nov -

0°20’ s/d

2° 20’ Sabtu 17 November

2002 1423 Selasa,

5 Nov 3.34

6,5° s/d

7,5° Rabu 6 November

2003 1424 Sabtu,

25 Okt 19:51 -3° s/d -1° Senin 27 Oktober

2004 1425 Kamis,

14 Okt 9:48 2° s/d 4° Jum’at 15 Oktober

2005 1426 Senin,

3 Okt 17:28

-0°30’ s/d

-2°30’ Rabu 5 Oktober

2006 1427 Jum’at,

22 Sep 18:46

-2° s/d -

1°30' Ahad 24 September

2007 1428 Selasa,

11 Sep 19:45

-3° s/d -

1°30' Kamis 13 September

2008 1429 Ahad,

31 Ags 02:59

4°17’ s/d

5°20’ Senin 1 September

2009 1430 Kamis,

20 Ags 17:02

-3°10’ s/d

-0°50’ Sabtu 22 Agustus

2010 1431 Selasa,

10 Ags 10:09

1°14’ s/d

2° 32’ Rabu 11 Agustus

2011 1432 Ahad,

31 Jul

01:40

4°50’ s/d

6°55’ Senin 1 Agustus

2012 1433 Kamis,

19 Jul 11:24

0°30’ s/d

1°41’ Sabtu 21 Juli

2013 1434 Senin,

8 Jul 14:16

-0°56’ s/d

0°38’ Rabu 10 Juli

2014 1435 Jum’at,

27 Juni 15:09

-0°30’ s/d

0°32’ Ahad 29 Juni

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penentuan awal bulan Ramaḍān

tahun 1990 sampai tahun 2014 oleh pemerintah melalui sidang iṡbāt Kemenag RI

adalah menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik waktu maupun tanggal dan tinggi hilāl

akhir bulan Sya’ban serta penetapan tanggal 1 Ramaḍān berupa hari dan tanggal.

67

2. Penentuan Awal Syawāl oleh Pemerintah dengan Sidang Iṡbāt Oleh Kemenag RI

Tahun 1990 – 2014.

Tabel 5: Penentuan Awal Syawāl oleh Pemerintah

Masehi Hijriah

Ijtimā’ Penetapan pemerintah

Akhir

Ramaḍān Jam Tinggi Hilāl Hari 1 Syawāl

1990 1410 25 April 17.53 2° Kamis 26 April

1991 1411 15 April 17.56 4° Selasa 16 April

1992 1412 3 April - -2° Ahad 5 April

1993 1413 23 Maret - -0,5° s/d 2,5° Kamis 25 Maret

1994 1414 12 Maret - 0° s/d -3° Senin 14 Maret

1995 1415 1 Maret - -2°s/d -4° Jum’at 3 Maret

1996 1416 19

Februaari 6.30 2,5°s/d 6° Selasa 20 Februari

1997 1417 7 Februari - -6,5° s/d -

1,55° Ahad 9 Februari

1998 1418 28 Januari - 0° s/d 1°45’ Jum’at 30 Januari

1999 1419 17 Januari - -4°59’ s/d -3°

13’ Selasa 19 Januari

2000 1420 6 Januari - -5°32’ s/d -

3°56’’ Sabtu 8 Januari

2000 1421 26

Desember - 6°-8° Rabu

27

Desember

2001 1422 15

Desember - 5° s/d 6,5° Ahad

16

Desember

2002 1423 4

Desember 14.34

0°30’ s/d

1°15’ Jum’at

6

Desember

2003 1424 24

November 5:57 4° s/d 6° Selasa

25

November

2004 1425 12

November 21:27

-3°10’ s/d -

4°46’ Ahad

14

November

2005 1426 2

November 8:25 1°30’ s/d 3° Kamis

3

November

2006 1427 22

Oktober 12:14 -0° 30’ - 1° Selasa 24 Oktober

2007 1428 11

Oktober 12:02 0° s/d 0°45’ Sabtu 13 Oktober

2008 1429 29

September 15:13

-2°21’ s/d -

1°18’ Rabu 1 Oktober

2009 1430 19

September 01:44

3°40’ s/d

5°10’ Ahad

20

September

2010 1431 8

September 17:30

-2°53’ s/d -

1°54’ Jum’at

10

September

68

2011 1432 29

Agustus 10:04

0°08’ s/d

1°53’ Rabu 31 Agustus

2012 1433 17

Agustus 22:54

4°49’ s/d

7°8’ Ahad 19 Agustus

2013 1434 7 Agustus 04:51 2° s/d 3.87° Kamis 8 Agustus

2014 1435 27 Juli 05:42 2° s/d 3°40’ Senin 28 Juli

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penentuan awal bulan Syawāl tahun 1990

sampai tahun 2014 oleh pemerintah melalui sidang iṡbāt Kemenag RI adalah

menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik waktu maupun tanggal dan tinggi hilāl akhir bulan

Ramaḍān serta penetapan tanggal 1 Syawāl berupa hari dan tanggal.

3. Penentuan Awal Żulhijjah oleh Pemerintah dengan Sidang Iṡbāt Oleh Kemenag RI

Tahun 1990 – 2014

Tabel 6: Penentuan Awal Żulhijjah oleh Pemerintah

Masehi Hijriah

Ijtimā’

Tinggi hilāl

Penetapan pemerintah

Akhir

Żulqo’dah Jam 1 Żulhijjah

10

Żulhijjah

1990 1410 - - - - -

1991 1411 - - - - -

1992 1412 - - - - -

1993 1413 - - - - -

1994 1414 - - - - -

1995 1415 - - - - -

1996 1416 - - - - -

1997 1417 - - - - -

1998 1418 - - - - -

1999 1419 - - - - -

2000 1420 - - - - -

2001 1421 23 Februari - 0° 53’ s/d

2°36’

Sabtu, 24

Februari

Senin, 5

Maret

2002 1422 12 Februari - 1°38’ s/d

2°30’

Rabu, 13

Februari

Jum’at, 22

Februari

2003 1423 1 Februari 17:49 -0°20’ s/d

Senin, 3

Februari

Rabu, 12

Februari

69

2004 1424 22 Februari 4:05 -6° s/d -4° Jumat, 23

Jan

Ahad, 1

Februari

2005 1425 - - - - -

2006 1426 31

Desember 10:13 3° s/d 5°

Ahad, 1

Januari

Selasa, 10

Januari

2006 1427 20

Desember 21.01

-3°30’ s/d -

1°30’

Jum’at, 22

Desember

Ahad, 31

Desember

2007 1428 10

Desember 00:41 4° s/d 6°

Selasa, 11

Desember

Kamis, 20

Desember

2008 1429 27

November 23:55

-5°39’ s/d -

4°33’

Sabtu, 29

November

Senin, 8

Desember

2009 1430 17

November 02:14

3°50’ s/d 5°

20’

Rabu, 18

November

Jum’at, 27

November

2010 1431 6 November 11:52 -0°19’ s/d

1°21’

Senin, 8

November

Rabu, 17

November

2011 1432 27 Oktober 02:56 4°25’ s/d

6°34’

Jum’at, 28

Oktober

Ahad, 6

November

2012 1433 15 Oktober 19:02 -4°03’ s/d -

2°16’

Rabu, 17

Oktober

Jum’at, 26

Oktober

2013 1434 5 Oktober 07:35 02°19’ s/d

04°44’

Ahad, 6

Oktober

Selasa, 15

Oktober

2014 1435 24

September 13:15

-0.5° s/d +

0.5°

Jum’at, 26

September

Ahad, 5

Oktober

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penentuan awal bulan Żulhijjah

tahun 1990 sampai tahun 2014 oleh pemerintah melalui sidang iṡbāt Kemenag RI

dimulai tahun 2001 sampai tahun 2014 tetapi tahun 2005 tidak melakukan sidang iṡbāt

yaitu menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik waktu maupun tanggal dan tinggi hilāl

akhir bulan Żulqo’dah serta penetapan tanggal 1 Żulhijjah dan tanggal 10 Żulhijjah

berupa hari dan tanggal.