BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN -...

52
 77  BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian MI Miftakhul Huda Bengkal merupakan lembaga pendidikan dasar swasta yang berada di bawah naung- an Yayasan Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama dan Kementrian Agama. MI Miftakhul Huda Bengkal didiri- kan tahun 1967. Terletak di Dusun Surodadi Desa Bengkal Kecamatan Kranggan Kabupaten Temang- gung. MI Miftakhul Huda Bengkal berjarak sekitar 10 km ke arah timur dari pusat Kota Temanggung dan merupakan daerah perbatasan dengan Kabupaten Magelang. Kondisi awal berdiri sampai tahun 2007 MI Miftakhul Huda Bengkal hanya mempunyai 3 lokal ukuran 7 x 7 m untuk 6 rombongan belajar dengan siswa tiap rombongan belajar rata-rata 20 siswa. Namun sejak tahun 2007 MI Miftakhul Huda Bengkal mendapat bantuan DAK (Dana Alokasi Khusus) bidang pendidikan dan dapat menambah 2 lokal ruang kelas. Tahun 2009 mendapat bantuan lagi 2 lokal ruang kelas sehingga sampai tahun 2011 ini MI Miftakhul Huda Bengkal sudah mempunyai 6 lokal kelas untuk 6 rombongan belajar.

Transcript of BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN -...

Page 1: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

77  

BAB IV

ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

MI Miftakhul Huda Bengkal merupakan lembaga

pendidikan dasar swasta yang berada di bawah naung-

an Yayasan Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama dan

Kementrian Agama. MI Miftakhul Huda Bengkal didiri-

kan tahun 1967. Terletak di Dusun Surodadi Desa

Bengkal Kecamatan Kranggan Kabupaten Temang-

gung. MI Miftakhul Huda Bengkal berjarak sekitar 10

km ke arah timur dari pusat Kota Temanggung dan

merupakan daerah perbatasan dengan Kabupaten

Magelang. Kondisi awal berdiri sampai tahun 2007 MI

Miftakhul Huda Bengkal hanya mempunyai 3 lokal

ukuran 7 x 7 m untuk 6 rombongan belajar dengan

siswa tiap rombongan belajar rata-rata 20 siswa.

Namun sejak tahun 2007 MI Miftakhul Huda Bengkal

mendapat bantuan DAK (Dana Alokasi Khusus) bidang

pendidikan dan dapat menambah 2 lokal ruang kelas.

Tahun 2009 mendapat bantuan lagi 2 lokal ruang

kelas sehingga sampai tahun 2011 ini MI Miftakhul

Huda Bengkal sudah mempunyai 6 lokal kelas untuk

6 rombongan belajar.

Page 2: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

78

MI Miftakhul Huda Bengkal diasuh oleh 9 orang

guru termasuk penulis dan 1 orang kepala madrasah

yang terdiri dari 1 orang laki-laki dan 9 orang perem-

puan. Dari 10 orang yang ada, 2 orang berstatus PNS

yaitu kepala madrasah dan 1 orang guru sedangkan 8

orang lainnya berstatus wiyata bhakti. Di samping itu

MI Miftakhul Huda Bengkal juga memiliki 1 orang

penjaga laki-laki yang merangkap sebagai tukang

kebun. Tingkat pendidikan guru-guru di MI Miftakhul

Huda Bengkal semuanya sudah sarjana penuh (S1)

walaupun jurusannya kurang sesuai dengan bidang

ajarnya yaitu mengajar guru kelas atau guru penjas-

kes tetapi jurusan yang diambil adalah PAI (Pendidik-

an Agama Islam) sedangkan penjaga berijasah SMP.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1 di

bawah ini.

Tabel 4.1 Susunan Guru dan Tenaga Kependidikan

MI Miftakhul Huda Bengkal

Jabatan Jumlah Ijasah Status Ket

Kepala MI 1 S1 (PAI) PNS Perempuan

Guru kelas 6 S1(PAI) 1 PNS 5 GTY

6 perempuan

Guru mapel 3 S1 (PAI) GTY 2Perempuan 1 laki-laki

Penjaga 1 SMP PTY Laki-laki

Jumlah 11

Sumber: MI Miftakhul Huda Bengkal (2011)

Siswa MI Miftakhul Huda Bengkal tergolong

banyak dibandingkan sekolah sederajat di Desa

Page 3: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

79  

Bengkal. Jumlah siswa MI Miftakhul Huda Bengkal

tahun 2011 sebanyak 135 anak. Sementara SD

Bengkal I berjumlah 65 siswa, SD Bengkal II ber-

jumlah 140 siswa dan SD Muhamadiyah Alternatif

berjumlah 60 siswa (UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

Kranggan 2011). Walaupun jumlahnya lumayan

banyak namun masyarakat yang menyekolahkan

anaknya di MI Miftakhul Huda Bengkal merupakan

masyarakat dengan ekonomi pas-pasan. Hal ini dapat

diketahui dari data tahun 2011 bahwa 90% dari wali

murid adalah petani dan buruh. Sisanya ada peda-

gang, perangkat dan pensiunan. Disebabkan oleh

ekonomi yang pas-pasan itulah maka bukan hal yang

aneh jika banyak siswa MI Miftakhul Huda Bengkal

yang tidak melanjutkan ke sekolah lanjutan apalagi

kuliah di perguruan tinggi. Bahkan ada yang tidak

melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama

(SMP/MTs). Data tentang siswa lulusan MI Miftakhul

Huda yang melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi

dapat dilihat pada Tabel 1.1. Sedangkan data tentang

pekerjaan wali murid MI Miftakhul Huda Bengkal

tahun 2011/2012 dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Dalam pelaksanaan pembelajaran MI Miftakhul

Huda menggunakan kurikulum tingkat satuan pendi-

dikan (KTSP) sejak tahun 2007.

Page 4: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

80

Tabel 4.2 Data Pekerjaan Wali Murid

MI Miftakhul Huda Bengkal Tahun 2011/2012

No Pekerjaan Jumlah Keterangan

1 PNS/ABRI 2 Guru

2 Wiraswasta 4 Sopir

3 Pedagang 7

4 Petani 67

5 Buruh 55

Jumlah 135

Sumber: MI Miftakhul Huda Bengkal (2011)

MI Miftakhul Huda mempunyai visi “menyiapkan

generasi yang berilmu pengetahuan dan berakhlakul

karimah” sementara misinya antara lain: (1) Melaksa-

nakan pembelajaran dengan cara PAKEM (pembelajar-

an aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan), (2) Me-

ngembangkan bakat dan minat anak serta profesional

guru, (3) Memajukan madrasah bersama masyarakat,

(4) Menumbuh kembangkan penghayatan dan penga-

malan akhlakul karimah dan penguasaan ala ahlu

sunah wal jamaah.

4.2 Penyajian Data

Setelah semua data terkumpul kemudian pene-

liti melakukan aktivitas dalam analisis data yaitu

mengelompokkan data ke dalam kelompok yang

sesuai, menyajikan data dalam bentuk diskripsi dan

mengambil keputusan sesuai rumusan masalah.

Page 5: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

81  

Strategi yang digunakan dalam implementasi

pendidikan life skills dalam pembelajaran di MI

Miftakhul Huda seperti yang sudah diuraikan pada

bab II merupakan strategi yang terdiri dari 3 tahap

yang meliputi tahap motivasi, tahap implementasi

serta tahap evaluasi. Dalam pelaksanaan evaluasi

melibatkan wali murid untuk menjalin hubungan yang

sinergis dengan masyarakat dengan banyak menum-

buhkan pembiasaan pada siswa untuk menumbuh-

kan budaya Madrasah. Dalam penyusunan kurikulum

dilakukan dengan TPS/M untuk menuju manajemen

sekolah berbasis masyarakat serta aspek life skills

yang dikembangkan merupakan ketrampilan yang di-

butuhkan masyarakat sekitar. Metode pembelajaran-

nya dengan metode integratif yaitu menempelkan

aspek life skills pada sejumlah pelajaran yang sudah

ada.

Dalam tahap motivasi ini merupakan kegiatan

untuk menyiapkan segala sesuatu sebelum program

dilaksanakan. Dalam tahap ini peneliti banyak bekerja

sama dengan kepala madrasah sebagai pimpinan di MI

Miftakhul Huda Bengkal. Hal-hal yang dilakukan

peneliti dalam tahap ini adalah meneliti tentang

pemahaman guru dan kepala tentang pendidikan life

skills serta pelaksanaannya di MI Miftakhul Huda

Bengkal, mengadakan diskusi dengan tim pengembang

madrasah, mengadakan pelatihan pembuatan silabus

dan RPP bagi guru dan sosialisasi kepada wali murid

Page 6: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

82

tentang implementasi pendidikan life skills di MI

Miftakhul Huda Bengkal.

Sementara itu dalam tahap implementasi

program, peneliti melakukan observasi terhadap per-

siapan guru serta observasi terhadap implementasi

pendidikan life skills dalam pembelajaran. Pada tahap

terakhir yaitu tahap evaluasi, peneliti melakukan

penelitian dengan menyebarkan kuisioner pada guru

kepala dan wali murid untuk mengetahui pelaksanaan

program implementasi life skills serta kendala yang

dirasakan oleh dewan guru dan kepala MI saat

mengimplementasikan life skills.

4.2.1 Tahap Motivasi

Dalam tahap motivasi ini yang pertama dilaku-

kan peneliti adalah meneliti tingkat pemahaman guru

dan kepala tentang pendidikan life skills serta pelak-

sanaannya di MI Miftakhul Huda Bengkal. Peneliti

melakukan wawancara dengan 8 orang guru dan

kepala madrasah. Panduan wawancara meliputi 6 item

yang meliputi pemahaman tentang pendidikan life

skills, penerapan di MI Miftakhul Huda Bengkal dan

teknik pelaksanaan, kurikukulumnya, kesiapan guru-

nya dan kegiatan yang perlu dilakukan sebelum imple-

mentasi pendidikan life skills dalam pembelajaran.

Dari hasil wawancara 8 orang guru dan seorang

kepala Madrasah, diperoleh data bahwa hampir

semua guru maupun kepala Madrasah menyatakan

Page 7: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

83  

bahwa pendidikan life skills adalah pendidikan ke-

terampilan seperti menggambar, menyanyi dan mem-

buat keterampilan tangan. Sementara itu pada item

kedua yaitu pelaksanaan life skills di MI Miftakhul

Huda Bengkal, 6 guru menyatakan bahwa MI

Miftakhul Huda belum melaksanakan integrasi life

skills dalam pembelajaran, sedangkan 2 orang guru

menyatakan MI Miftakhul Huda Bengkal sudah melak-

sanakan integrasi life skills dalam pembelajaran yaitu

dalam pelajaran SBK (seni budaya dan ketrampilan).

Ketika ditanya lebih lanjut penerapan pada pelajaran

yang lain mereka menyatakan pada pelajaran yang

lain tidak ada pendidikan life skills. Menurut kepala

Madrasah, pelaksanaan pendidikan life skills belum

diterapkan pada semua pelajaran, tetapi baru sebatas

pada pelajaran SBK.

Pada item selanjutnya tentang implementasi

pendidikan life skills jawaban mereka bervariasi. Bagi

yang mengatakan belum melaksanakan pendidikan life

skills alasannya ada yang mengatakan belum pernah

diajari atau disosialisasi (5 nara sumber). Ada pula

yang mengatakan belum tahu sama sekali tentang

pelaksanaan implementasi pendidikan life skills.

Sedangkan yang mengatakan sudah melaksanakan

integrasi pendidikan life skills pelaksanaanya tidak

ada beda dengan pelajaran pada umumnya, hanya

pelajaran SBK memang mengajarkan keterampilan

bagi siswa dan bukan kognitif. Ada juga yang menga-

Page 8: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

84

takan pelaksanaanya lebih banyak praktik daripada

teori. Sementara itu kepala Madrasah mengatakan

belum ada strategi khusus pelaksanaannya dan

pelaksanaanya seperti pelajaran biasa.

Item keempat tentang kurikulum pelaksanaan

integrasi pendidikan life skills, semua nara sumber

mengatakan belum ada kurikulum baik itu para guru

maupun kepala Madrasah. Sementara item kelima

tentang bagaimana kesiapan guru-guru jika dilaksana-

kan implementasi integrasi pendidikan life skills dalam

pembelajaran dijawab oleh kepala Madrasah bahwa

guru-guru belum siap jika harus menyiapkan silabus

dan RPP yang sudah ada integrasi pendidikan life

skills pada semua pelajaran karena selama ini persiap-

an guru-guru baru persiapan tentang pembelajaran

biasa dan belum menerapkan pembuatan persiapan

guru dengan memasukkan integrasi pendidikan life

skills. Jawaban kepala Madrasah tentang kesiapan

guru-guru dikuatkan oleh guru-guru yang menyata-

kan belum pernah ada sosialisasi maupun pelatihan

tentang pembuatan persiapan guru yang menginte-

grasikan pendidikan life skills sehingga jika guru-guru

langsung disuruh membuat persiapan mengajar yang

mengimplemen tasikan pendidikan life skills mereka

belum siap.

Item terakhir dalam wawancara ini adalah

kegiatan apa yang perlu dilakukan jika di MI Miftakhul

Huda Bengkal akan mengimplementasikan pendidikan

life skills dalam pembelajaran. Kepala Madrasah

Page 9: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

85  

mengatakan perlu adanya sosialisasi tentang pendi-

dikan life skills dan pelatihan bagi guru-guru tentang

persiapan, pelaksanaan dan teknik penilaian pendi-

dikan life skills dalam pembelajaran. Jawaban kepala

madrasah ini disetujui oleh seluruh guru yang ada di

MI Miftakhul Huda Bengkal.

Setelah mengetahui tingkat pemahaman guru

dan kepala tentang pendidikan life skills, peneliti mela-

kukan diskusi dengan tim pengembang sekolah/

Madrasah yang terdiri atas kepala Madrasah, dewan

guru dan tokoh masyarakat untuk mendiskusikan

tentang kecakapan hidup yang dibutuhkan siswa se-

suai karakteristik daerah setempat dan mata pelajaran

yang dapat diintegrasikan kecakapan hidup yang

dibutuhkan.

Tokoh masyarakat yang masuk dalam tim

pengembang sekolah/madrasah terdiri atas pengurus

yayasan, ketua komite, perwakilan dari wali murid dan

tokoh masyarakat peduli pendidikan di samping guru

dan kepala madrasah. Kegiatan ini dilakukan pada

hari Sabtu tanggal 2 Juli 2011 dari jam 8 sampai jam

11 siang. Kegiatan dilakukan pada pagi hari karena

siswa dalam kondisi libur akhir tahun sehingga ke-

giatan ini tidak mengganggu kegiatan belajar meng-

ajar.

Dalam diskusi tersebut guru-guru meminta agar

kecakapan hidup yang diberikan pada siswa jangan

banyak-banyak dulu karena baru masa percobaan.

Page 10: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

86

Nanti kalau sudah berjalan dapat ditambahi lagi. Dari

8 guru ada satu guru yang mengusulkan agar tiap

guru mengintegrasikan pendidikan kecakapan hidup

hanya satu mata pelajaran untuk tiap kelasnya.

Sedangkan untuk guru mata pelajaran cukup menga-

jarkan satu pokok bahasan pada kelas tertentu dan

tidak pada semua kelas. Usul dari satu guru ini dise-

tujui oleh guru yang lain dan juga disetujui oleh

kepala Madrasah dan tim pengembang madrasah yang

lain. Namun di samping menyetujui pendapat guru,

ketua komite meminta, walaupun baru tahap perco-

baan namun harus diajarkan pada siswa semaksimal

mungkin dan jangan asal-asalan karena jika program

ini berhasil maka hal ini akan sangat bermanfaat bagi

siswa di kemudian hari. Hasil dari diskusi bersama

tim pengembang kurikulum dengan peneliti diperoleh

hasil pokok bahasan yang akan diintegrasi pendidikan

life skills seperti terlihat pada Tabel 4.3.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh pene-

liti sesuai permintaan dari guru-guru dan kepala MI

Miftakhul Huda Bengkal adalah mengadakan pelatih-

an bagi guru tentang pembuatan persiapan mengajar

bagi guru berupa pembuatan RPP (rencana pelaksa-

naan pembelajaran) yang di dalamnya sudah terin-

tegrasi pendidikan life skills.

Pelatihan diikuti oleh 7 orang guru dan kepala

MI Miftakhul Huda. Sedangkan 1 orang guru tidak

mengikuti pelatihan karena sedang sakit, namun guru

yang tidak mengikuti pelatihan tersebut ketika

Page 11: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

87  

sembuh dari sakit tetap mempelajari bagaimana

membuat RPP yang terintegrasi life skills.

Tabel 4.3

Pokok Bahasan yang akan Diintegrasi Pendidikan Life Skills

No Pokok

Bahasan Ma pel

Life Skills KD Kls Guru

1 Anggota tubuh

IPA Kesada ran potensi diri

Siswa dapat melakukan perawatan anggota tubuh

I Guru kelas I

2 Cinta lingkungan

PKn Kesada ran spiritual

Siswa dapat melakukan pemeliharaan lingkungan

2 Guru kelas 2

3 Melaksa nakan norma

PKn Kesada ran potensi diri

Siswa dapat bertindak tepat dan proporsional

3 Guru kelas 3

4 Menyapa orang lain dengan santun

Bhs Indone sia

Kecaka pan komuni kasi

Siswa dapat menyapa orang lain dengan bahasa yang santun

4 Guru kelas 4

5 Asmaul Husna

Aki dah Akh lak

Kesada ran spiritual

Siswa membi asakan mem baca asmaul husna

5 Guru kelas 5

6 Perkembang biakan makhluk hidup

IPA Pra vokasional

Siswa dapat melakukan perkembang biakan vegetatif buatan

6 Guru kelas 6

7 Sholat fardhu

Fi kih Kesada ran spiritual

Siswa dapat membiasakan shalat fardu

2 Guru mapel fikih

8 Sepak bola Olah raga

Kesada ran potensi diri

Siswa dapat me-ngembang kan kemam puan diri

5 Guru olah raga

Sumber: Hasil diskusi dengan TPM tanggal 2 Juli 2011

Walaupun pembuatan persiapan mengajar itu

dilaksanakan oleh guru tetapi seorang kepala sekolah/

Page 12: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

88

madrasah juga harus tahu persiapan mengajar yang

benar sehingga ketika ada guru yang kurang paham

atau kurang tepat dapat melakukan perbaikan atau

memberikan saran perbaikan. Pelatihan dilakukan di

MI Miftakhul Huda Bengkal pada hari Sabtu, tanggal 9

Juli 2011 tepat satu minggu setelah melakukan disku-

si dengan TPS/M. Pelatihan dilaksanakan jam 08.00

sampai pukul 13.00. Hasil dari pelatihan berupa ke-

terampilan membuat RPP yang di dalamnya sudah

terintegrasi pendidikan life skills, di samping penge-

tahuan dan pemahaman bagi guru tentang pendidikan

life skills bagi siswa. Dengan bekal keterampilan ter-

sebut diharapkan ketika memasuki ajaran baru di MI

Miftakhul Huda sudah dapat diintegrasikan pendidik-

an life skills dalam pembelajaran bagi siswa.

Ketika materi pendidikan life skills sudah diten-

tukan dan guru-guru sudah bisa membuat RPP yang

terintegrasi pendidikan life skills, peneliti yang didam-

pingi kepala Madrasah melakukan sosialisasi imple-

mentasi life skills dalam pembelajaran kepada wali

murid. Sosialisasi dilakukan pada saat rapat wali

murid. Pelaksanaannya pada hari Sabtu tanggal 30

Juli 2011. Dalam sosialisasi tersebut peneliti menyam-

paikan bahwa di MI Bengkal akan dilaksanakan inte-

grasi pendidikan life skills dalam pembelajaran.

Peneliti juga menyampaikan bahwa dalam implemen-

tasi integrasi life skills membutuhkan bantuan dari

orang tua siswa untuk ikut mengawasi dan memantau

kegiatan anaknya di rumah.

Page 13: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

89  

Dalam teknik pelaksanaan pemantauan pendi-

dikan life skills oleh orang tua siswa, peneliti membe-

rikan gambaran bahwa dalam pemantauan orang tua

siswa hanya memberikan tanda tangan atau tanda

centang (V) sebagai persetujuan bahwa kegiatan pem-

biasaan sebagai pelaksanaan aspek life skills benar-

benar dilakukan di rumah masing-masing. Dengan

begitu orang tua bisa mengontrol kegiatan anak di

rumah sehingga anak juga lebih mudah ditegur oleh

orang tua jika tidak melakukan pembiasaan yang

dibutuhkan.

Blangko penilaian atau pengawasan terhadap

pembiasaan anak diberikan seminggu sekali dan di-

kumpulkan seminggu sekali selama satu bulan.

Dengan asumsi jika pembiasaan baik yang dilakukan

siswa selama satu bulan di rumah diharapkan siswa

menjadi terbiasa sehingga siswa tetap melakukan

pembiasaan yang baik walaupun blangko pemantauan

kegiatan tidak ada lagi. Dengan blangko itu juga

diharapkan orang tua lebih intensif memperhatikan

kegiatan yang dilakukan putra putrinya di rumah.

4.2.2 Tahap Implementasi

Langkah ini merupakan langkah strategi imple-

mentasi yang kedua yaitu implementasi program.

Langkah ini digunakan peneliti untuk dapat menjawab

rumusan masalah penelitian yang kedua yaitu tentang

kesiapan guru-guru dalam mengimplementasikan life

Page 14: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

90

skills. Penelitian yang dilakukan pada strategi kedua

adalah melakukan observasi terhadap kesiapan guru

baik kesiapan dokumen sebelum implementasi mau-

pun kesiapan guru dalam implementasi program

dalam pembelajaran di dalam kelas. Observasi dilaku-

kan peneliti bekerja sama dengan kepala Madrasah

sebagai manajer atau pemegang manajemen di MI

Miftakhul Huda Bengkal karena jika implementasi

pendidikan life skills ini benar-benar dilaksanakan

setelah penelitian ini, maka kegiatan yang dilakukan

peneliti merupakan tugas dari seorang manajer

sekolah atau madrasah. Dalam tahap implementasi ini

ada 3 kesiapan guru yaitu kesiapan merencanakan

pembelajaran, kesiapan melaksanakan pembelajaran

dan kesiapan untuk mengevaluasi pembelajaran.

1. Kesiapan Guru dalam Merencanakan Pembelajar-

an

Sebelum mengimplementasikan integrasi life

skills dalam pembelajaran terlebih dahulu peneliti

melakukan observasi terhadap persiapan guru-guru

dalam merencanakan pembelajaran. Dokumen yang

diobservasi oleh peneliti meliputi dokumen penyusun-

an program pengajaran dan dokumen rencana pelak-

sanaan pembelajaran (RPP).

Dokumen penyusunan program pengajaran me-

liputi penyusunan program tahunan (prota), program

semester (promes), penyusunan silabus, penyusunan

Page 15: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

91  

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penyusunan

alat evaluasi, penyusunan pemantauan pembiasaan

life skills, penyusunan program perbaikan dan

pengayaan.

Dari hasil observasi yang dilakukan ada 3 pokok

yang menjadi perhatian peneliti yaitu pembuatan

silabus, pembuatan RPP dan pembuatan instrumen

pemantauan pembiasaan life skills sebagai instrumen

evaluasi pembelajaran. Meskipun dokumen yang lain

tidak kalah penting tetapi ketiga dokumen inilah yang

menunjukan perbedaan antara pembelajaran yang

biasa dilakukan dengan pembelajaran yang sudah

diintegrasi pendidikan life skills. Untuk pembuatan

silabus ada 1 orang guru yang tidak membuat demi-

kian juga dengan pembuatan instrumen pemantauan

pembiasaan life skills juga ada 1 orang guru yang tidak

membuat namun untuk dokumen RPP semua guru

sudah membuat RPP. Secara keseluruhan dokumen

yang sudah dibuat guru dapat dikatakan sudah baik

karena rata-rata 7 orang guru sudah membuat doku-

men persiapan pembelajaran yang dibutuhkan bahkan

untuk dokumen RPP dan program semester semua

guru sudah membuat. Untuk lebih detailnya dapat

dilihat dalam Tabel 4.4 di bawah ini.

Page 16: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

92

Tabel 4.4 Hasil Observasi Terhadap Dokumen Perencanaan

Pembelajaran yang Dibuat Guru

NO Dokumen Program Pengajaran Ada Tidak

1 Menyusun prota 6 2

2 Menyusun promes 8 0

3 Menyusun silabus 7 1

4 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran 8 0

5 Menyusun program evaluasi 7 1

6 Menyusun program pemantauan pembiasaan life skills

7 1

7 Menyusun program remidi dan pengayaan 5 3

Sumber: Hasil observasi kesiapan guru (2011)

Dokumen yang diobservasi detail oleh peneliti

adalah RPP karena RPP merupakan serangkaian ke-

giatan yang akan dilaksanakan dalam proses pembe-

lajaran dan merupakan dokumen penjabaran dari

dokumen-dokumen sebelumnya. Walaupun semua

guru sudah membuat dokumen RPP, namun belum

semua komponen yang harus ada dalam RPP sudah

terpenuhi. Komponen yang harus ada dalam RPP

antara lain tujuan yang mengacu pada aspek life skills,

bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan, metode

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, penggunaan

media pembelajaran yang sesuai, serta alat evaluasi

yang mengacu pada aspek life skills.

Dari hasil observasi terhadap komponen RPP

ada hal yang mencolok yaitu penggunaan media pela-

jaran hanya dilakukan oleh 5 orang sedangkan 3

orang lainnya belum menggunakan atau mencantum-

Page 17: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

93  

kan di dalam komponen RPP. Tiga orang ini hanya

menggunakan papan tulis dan kapur serta buku paket

dalam melaksanakan pembelajaran sebagai media

pembelajaran, sementara yang 5 orang guru yang lain

sudah menggunakan media pembelajaran tambahan

sesuai metode yang digunakan di samping papan tulis,

kapur dan buku paket.

Hasil observasi yang lain tentang komponen

yang harus ada dalam RPP yang sudah terintegrasi

pendidikan life skills adalah tujuan pembelajaran yang

mengacu pada aspek life skills. Tujuan pembelajaran

yang mengacu pada aspek life skills merupakan tujuan

utama dari implementasi pendidikan life skills dalam

pembelajaran. Namun dari hasil observasi masih ada 2

guru belum mencantumkan tujuan pembelajaran yang

mengacu pada aspek life skills secara jelas walaupun

dalam pelaksanaan pembelajaran mereka sudah me-

laksanakan pembelajaran yang mengacu pada aspek

life skills (Tabel 4.6). Untuk lebih jelasnya hasil obser-

vasi terhadap dokumen RPP dapat dilihat pada Tabel

4.5 di bawah ini.

Page 18: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

94

Tabel 4.5 Hasil Observasi Terhadap Dokumen RPP yang

Dibuat Guru

No Komponen RPP Ada Tidak

1 Tujuan yang mengacu pada aspek life skill 6 2

2 Bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan 7 1

3 Metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan 6 2

4 Penggunaan media pembelajaran 5 3

5 Alat evaluasi yang mengacu pada aspek life skill 7 1

Sumber: Hasil observasi RPP (2011)

Dari seluruh dokumen persiapan guru sebelum

pembelajaran baik dokumen pembelajaran maupun

komponen yang terdapat dalam RPP ternyata secara

umum sudah dibuat dengan baik dan sudah dilak-

sanakan oleh sebagian besar guru.

2. Kesiapan Melaksanakan Pembelajaran

Implementasi integrasi life skills dalam pem-

belajaran merupakan puncak dari penelitian ini.

Dalam kegiatan ini penulis melakukan observasi ter-

hadap 8 orang guru pelaksana pembelajaran yang

mengintegrasi life skills.

Instrumen yang digunakan sebagai panduan

dalam observasi menggunakan instrumen kinerja guru

(Depdiknas 2006). Dari hasil observasi di lapangan ada

4 hal pokok yang diobservasi yaitu pra pembelajaran,

membuka pelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

menutup pelajaran.

Page 19: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

95  

Dalam pra pembelajaran ada dua instrumen

yang diobservasi yaitu memeriksa kesiapan ruang, alat

pembelajaran dan media serta memeriksa kesiapan

siswa. Dalam memeriksa kesiapan siswa ada 2 guru

yang kurang memperhatikan siswa sebelum pembela-

jaran dimulai. Seorang guru langsung melaksanakan

pembelajaran meskipun siswa masih ramai sendiri

dan belum siap menerima pelajaran sementara yang

satu lagi tidak memperhatikan ada siswa yang tidak

masuk. Baru di tengah-tengah pembelajaran baru

tahu jika ada siswa tidak ikut pelajaran.

Kegiatan membuka pelajaran merupakan kegiat-

an pertama yang harus dilakukan guru setelah mem-

perhatikan kesiapan ruang, alat, media dan siswa

dalam menerima pelajaran. Dalam kegiatan membuka

pelajaran ada dua instrumen yang diamati yaitu

melakukan apersepsi dan menyampaikan kompetensi

yang akan dicapai. Hasil dari observasi penulis, dalam

menyampaikan apersepsi ada 2 orang yang kurang,

namun dalam menyampaikan kompetensi yang

hendak dicapai semua guru menyampaikan terutama

kompetensi yang berhubungan dengan kompetensi life

skills. Bahkan guru yang dalam tujuan pembelajaran

tidak mengarah dalam pembelajaran life skills namun

dalam pelaksanaanya menyampaikan bahwa ada

aspek life skills yang akan dicapai dalam pembelajaran

tersebut.

Page 20: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

96

Kegiatan ketiga yang diobservasi adalah kegiatan

pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran ada bebe-

rapa hal yang diobservasi diantaranya penguasaan

materi pembelajaran, pendekatan strategi pembelajar-

an, pemanfaatan media, dan pembelajaran yang me-

micu keterlibatan siswa.

Dalam penguasaan materi pembelajaran ada 6

indikator yang dilaksanakan oleh guru di antaranya

mengaitkan dengan pengetahuan lain yang relevan,

mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, meng-

gunakan unsur kebahasaan. Dalam menggunakan

unsur kebahasaan yang tepat untuk anak-anak sesuai

dengan ejaan bahasa yang benar hampir semua guru

sudah melakukan dengan baik.

Dalam menggunakan strategi pembelajaran ada

beberapa indikator yang diobservasi oleh peneliti di

antaranya melaksanakan pembelajaran sesuai kompe-

tensi yang akan dicapai, melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan perkembangan siswa, melaksanakan

pembelajaran secara runtut, menguasai kelas, melak-

sanakan pembelajaran yang kontekstual, melaksana-

kan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif siswa, melaksanakan sesuai alokasi

waktu yang ditetapkan, menekankan pada pembela-

jaran yang mengintegrasikan life skills.

Dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kom-

petensi yang diharapkan semua guru sudah melaku-

kan dengan baik demikian juga dalam menekankan

Page 21: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

97  

pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan life

skills semua guru sudah melaksanakan dengan baik.

Hal yang belum dilaksanakan dengan baik dalam

menggunakan strategi pembelajaran adalah mengua-

sai kelas yaitu masih ada 2 guru yang kurang dalam

menguasai kelas karena dalam pembelajaran ada guru

sedang menerangkan siswanya banyak bercerita sen-

diri dan kurang memperhatikan bahkan ada seorang

guru yang siswanya banyak yang keluar kelas saat

berlangsung pembelajaran tetapi guru tersebut tidak

menghiraukan.

Dalam menumbuhkan kebiasaan positif seperti

diskusi atau kebiasaan di rumah yang positif semua

guru melaksanakan karena memang indikator inilah

yang sangat diharapkan dalam penerapan life skills

dalam pembelajaran. Dan semua guru juga menekan-

kan pada pembelajaran yang mengintegrasikan life

skills serta dalam mengajar sesuai alokasi waktu yang

ada.

Dalam penggunaan media pembelajaran selain

kapur dan papan tulis baru 5 guru yang sudah

terampil menggunakan dan memanfaatkan benda di

sekeliling siswa untuk dijadikan media pembelajaran

sekaligus melibatkan siswa dalam pembuatan atau

penggunaanya. 3 guru yang lain hanya menggunakan

papan tulis dan kapur dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang memicu keterlibatan siswa

membutuhkan kreativitas guru dalam pengelolaanya.

Page 22: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

98

Ada beberapa indikator dalam kegiatan pembelajaran

yang memicu keterlibatan siswa. Observasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran di MI Miftakhul Huda yang

telah mengimplementasikan life skills dapat dilihat

secara keseluruhan pada Tabel 4.6.

Indikator dalam kegiatan pembelajaran yang

memicu keterlibatan siswa di antaranya menumbuh-

kan partisipasi aktif dalam pembelajaran, merespon

partisipasi siswa, memfasilitasi interaksi siswa-siswa

dan siswa-guru, bersikap terbuka terhadap respon

siswa, menunjukan antar pribadi yang kondusif, me-

numbuhkan antusiasisme siswa dalam pembelajaran.

Tabel 4.6 Tabel Observasi Implementasi Integrasi Pendidikan

Life Skills Dalam Pembelajaran

No Tindakan Guru Dalam Pembelajaran Melak-

sanakan Tidak

I Pra pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

7 1

Memeriksa kesiapan siswa 6 2

II Membuka pembelajaran

Melakukan kegiatan apersepsi 6 2

Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai 8 0

III Kegiatan pembelajaran

A Penguasaan materi pembelajaran

Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

6 2

Mengaitkan materi dengan relitas kehidupan 7 1

Menggunakan unsur kebahasaan 8 0

B Pendekatan strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi 8 0

Page 23: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

99  

yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran sesuai perkembangan siswa

7 1

Melaksanakan pembelajaran secara runtut 8 0

Menguasai kelas 6 2

Melaksanakan pembelajaran kontekstual 7 1

Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

8 0

Melaksanakan sesuai alokasi waktu yang direncanakan

8 0

Menekankan pada pembelajaran yang menintegrasikan life skill

8 0

C Pemanfaatan media pembelajaran

Menunjukan ketrampilan menggunakan media pembelajaran

5 3

Menghasilkan pesan yang menarik 6 2

Melibatkan siswa dalam pembuatan dan penggunaan media pembelajaran

5 3

D Pembelajaran yang memicu keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran 7 1

Merespon positif partisipasi siswa 7 1

Memfasilitasi interaksi guru-siswa dan siswa-siswa 6 2

Bersikap terbuka terhadap respon siswa 7 1

Menunjukan hubungan antar pribadi yang kondusif 6 2

Menumbuhkan antusiasisme siswa dalam pembelajaran

7 1

IV Penutup

Melakukan refleksi dan membuat kesimpulan yang melibatkan siswa

8 0

Melaksanakan tindak lanjut, pengarahan, dan tugas sebagai remidi/pengayaan

8 0

Sumber: Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran (2011)

Hasil dari observasi peneliti terhadap perilaku

guru dalam menumbuhkan keterlibatan siswa dalam

pembelajaran antara lain dalam menumbuhkan

Page 24: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

100

partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran ada 2 guru

yang kurang melakukan. Dalam pembelajaran siswa

hanya disuruh mencatat dan mendengarkan keterang-

an dari guru. Sementara guru yang lain ketika ada

siswa yang aktif kurang meresponnya sehingga siswa

ketakutan untuk aktif dalam pembelajaran yang di-

ampu guru tersebut.

Instrumen terakhir dalam observasi terhadap

implementasi integrasi life skills dalam pembelajaran

adalah melakukan refleksi dan membuat kesimpulan

yang melibatkan siswa, semua guru sudah melaku-

kannya, serta melaksanakan pengarahan, dan tugas

sebagai remidi atau pengayaan juga dilakukan oleh

semua guru. Jadi meskipun dalam RPP ada yang

belum mencantumkan tujuan pembelajaran yang me-

nekankan aspek life skills namun dalam pelaksanaan

pembelajaran sebagian besar guru sudah mampu

untuk mengintegrasikan pendidikan life skills dengan

baik.

3. Kesiapan Mengevaluasi Pembelajaran

Tahap terakhir dalam meneliti kesiapan guru

adalah meneliti kesiapan guru dalam mengevaluasi

pembelajaran. Dalam mengevaluasi pembelajaran guru

tidak hanya mampu memberikan nilai pada siswanya

tetapi dituntut mampu untuk melakukan 3 hal yaitu

menetapkan indikator pencapaian, menetapkan teknik

penilaian serta menginterpretasi hasil belajar sehingga

guru dapat menentukan apakah siswa tersebut layak

Page 25: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

101  

untuk melanjutkan pelajaran berikutnya ataukah

perlu mengulang pelajaran yang sudah diberikan.

Penelitian yang dilakukan peneliti adalah meng-

observasi ada tidaknya dokumen evaluasi terkait ke-

tiga hal tersebut serta pelaksanaanya. Dari hasil

observasi terhadap kelengkapan dokumen evaluasi

ternyata ada 1 guru yang tidak mencantumkan inter-

pretasi hasil belajar siswa sehingga tidak diketahui

tuntas atau tidaknya siswa mengikuti salah satu

materi yang dijarkan. Sedangkan untuk menetapkan

indikator pencapaian semua guru sudah mencantum-

kan serta teknik penilaian juga sudah mencantumkan.

Adapun pelaksanaan evaluasi yang dilaksana-

kan observasinya meliputi penetapan indikator penca-

paian, penetapan teknik penilaian, instrumen penilai-

an. Instrumen penilaian dalam pendidikan life skill

dengan membuat blangko pembiasaan life skill yang

isiannya dibantu oleh wali murid di rumah. Dalam

pelaksanaanya semua guru sudah menetapkan indi-

kator pencapaian, menetapkan teknik penilaian, mem-

buat instrumen serta melakukan penilaian. Data leng-

kapnya dapat dilihat di Tabel 4.7 di bawah ini.

Page 26: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

102

Tabel 4.7 Hasil Observasi Terhadap Kesiapan Guru

Dalam Mengevaluasi Pembelajaran

No Komponen evaluasi

Kelengkapan dokumen

Pelaksanaan

Ada Tidak Melak

sanakan Tidak

1 Penetapan indi kator pencapaian

8 guru 0 guru 8 guru 0 guru

2 Penetapan teknik penilaian

8 guru 0 guru 8 guru 0 guru

3 Interpretasi hasil belajar

7 guru 1 guru - -

4 Instrumen evaluasi - - 8 guru 0 guru

Sumber: Hasil observasi kesiapan mengevaluasi pembelajaran (2011)

4.2.3 Tahap Evaluasi Program

Tahap ini merupakan tahap ketiga atau terakhir

dari strategi implementasi life skills menurut peneliti.

Tahap ini pula yang digunakan peneliti untuk menge-

tahui kendala yang dihadapi MI Miftakhul Huda

Bengkal dalam mengimplementasikan pendidikan life

skills. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini

adalah menyebarkan angket kepada 8 guru, 1 kepala

dan 30 wali murid. Kuesioner yang dibagikan walau-

pun pertanyaannya agak berbeda dari ketiganya tetapi

pada prinsipnya adalah sama yaitu tentang penerapan

pendidikan life skills dalam pembelajaran, kendala

yang dihadapi dan pendapat mereka jika integrasi

pendidikan life skills dilanjutkan.

Dalam penelitian ini yang dilakukan hanya eva-

luasi implementasi program saja dan tidak melaksana-

Page 27: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

103  

kan tindak lanjut. Tindak lanjut dapat dilakukan oleh

MI Miftakhul Huda jika semua komponen baik itu

kepala, guru, dan wali murid menghendaki program

ini dilanjutkan tanpa campur tangan peneliti. Tindak

lanjut yang dimaksud adalah melanjutkan program

implementasi pendidikan life skills yang sudah dilak-

sanakan dengan penyempurnaan terhadap hal-hal

yang dirasa masih kurang. Pelaksanaan tindak lanjut

diprakarsai oleh kepala madrasah sebagai pimpinan di

MI Miftakhul Huda Bengkal.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa MI

Miftakhul Huda Bengkal sudah mengimplementasikan

life skills dalam pembelajaran. Hal ini diketahui dari

jawaban semua guru yang menyatakan bahwa MI

Miftakhul Huda sudah mengimplementasikan pendi-

dikan life skills dalam pembelajaran meskipun dalam

pelaksanaanya 2 orang guru menyatakan pembuatan

RPP menjadi lebih sulit dibanding RPP pembelajaran

biasa, namun 6 guru menyatakan sama saja dengan

RPP biasanya. Walaupun dalam pembuatan RPP ada 2

guru yang menyatakan kesulitan namun dalam pelak-

sanaannya semua guru juga melaksanakan pembela-

jaran life skills dan menyatakan tidak mengalami

kesulitan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Tabel 4.8 di bawah ini.

Page 28: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

104

Tabel 4.8 Hasil Penelitian Pendapat Guru

Tentang Implementasi Life Skills

No Daftar pertanyaan Hasil penelitian 1 Apakah anda sudah mengintegrasikan pendi-

dikan life skills dalam pembelajaran? Sudah: 8orang Belum: -

2 Apakah RPP yang anda buat juga sudah mengintegrasikan pendidikan life skills?

Sudah: 6 guru Belum: 2 guru

3 Apakah dengan mengintegrasikan pendidikan life skills dalam RPP, pembuatan RPP menjadi lebih sulit?

Lebih sulit: 2 guru Sama saja: 6 guru Lebih mudah: -

4 Apakah dengan mengintegrasikan pendidikan life skills, proses pembelajaran yang anda laksanakan menjadi lebih sulit?

Lebih mudah:- Sama saja: 8 guru Lebih sulit: -

5 Apakah dengan mengintegrasikan pendidikan life skills, tujuan pembelajaran menjadi cepat tercapai?

Lebih cepat: - Sama saja: 5 guru Lebih lama: 3 guru

6 Kendala apa yang anda hadapi ketika mene-rapkan integrasi pendidikan life skills ini dalam pembelajaran baik itu saat persiapan, selama dan setelah pembelajaran?

Persiapan: 4 guru Pelaksanaan: - Evaluasi: 5 guru

7 Menurut anda apakah integrasi pendidikan life skills dalam pembelajaran di MI Miftakhul Huda ini perlu dilajutkan ?

Perlu: 7 guru Tidak perlu: - Terserah: 1 guru

Sumber: Hasil kuisioner pada guru (2011)

Kendala yang dihadapi guru sebagian besar

adalah dalam tahap persiapan dan evaluasi. Dalam

tahap persiapan sebagian guru (4 orang) kesulitan

membedakan antara RPP yang sudah mengintegrasi-

kan life skills dengan yang belum sehingga ketika

membuat RPP sudah mengintegrasikan life skills atau

belum guru-guru tersebut tidak begitu paham.

Sedangkan guru yang lain ada yang mengatakan

menambah pekerjaan pada awal-awal penerapan life

skills tetapi mungkin pada tahun-tahun selanjutnya

menjadi terbiasa. Pada tahap implementasi dari 8

orang guru menjawab tidak ada kendala yang berarti

karena pelaksanaanya sama saja dengan pembelajaran

Page 29: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

105  

sebelum mengintegrasikan pendidikan life skills dan

tidak menambah kesulitan dalam pembelajaran.

Keluhan yang disampaikan guru-guru (5 guru)

adalah dalam tahap evaluasi yang agak berbeda

dengan pembelajaran pada umumnya. Jika pada pem-

belajaran biasa pencapaian tujuan cukup dengan

mengadakan ulangan namun dengan integrasi life

skills perlu ada pembiasaan baik di rumah maupun di

sekolah dengan lembar pemantauan. Para guru me-

nyatakan bahwa guru harus lebih tekun mengadakan

pemantauan terhadap pencapaian aspek life skills

dengan pembiasaan yang butuh waktu agak lama dan

tidak hanya denngan ulangan. Di samping itu ada

beberapa wali murid yang kurang peduli terhadap

kegiatan anaknya di rumah sehingga lembar peman-

tauan tidak diisi dan hal ini akan sangat menyulitkan

guru dalam menilai keberhasilan pembelajaran.

Namun di samping keluhan diatas para guru juga

menyampaikan bahwa anak-anak menjadi terbiasa

melakukan pembiasaan tanpa harus ditegur guru.

Dari hasil penelitian pada kepala madrasah

diketahui bahwa pendidikan life skills sudah dilaksa-

nakan di MI Miftakhul Huda dan sudah sesuai renca-

na sebesar 80%. Kendala yang dihadapi kepala

Madrasah sebagai pimpinan di madrasah adalah

menghadapi guru-guru yang masih agak bingung

mengintegrasikan pendidikan life skills dalam mem-

persiapkan dokumen pembelajaran. Hasil pengisian

Page 30: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

106

kuisisoner oleh kepala madrasah dapat dilihat pada

Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Penelitian Pendapat Kepala MI tentang Implementasi Life Skills

No Daftar Pertanyaan Hasil Penelitian

1 Apakah anda sudah mengintegrasikan pendidik-an life skills dalam pembelajaran?

sudah

2 Apakah pelaksanaan implementasi integrasi pendidikan life skills yang dilaksanakan di MI Miftakhul Huda Bengkal sudah sesuai dengan rencana?

Sudah 80%

3 Menurut anda apakah integrasi pendidikan life skills dalam pembelajaran di MI Miftakhul Huda ini perlu dilajutkan?

perlu

4 Sebagai seorang manajer di MI ini kendala apa yang anda hadapi dalam pelaksanaan implementasi integrasi pendidikan life skills dalam pembelajaran?

Guru masih bingung, Tidak ada monitoring dari atasan

Sumber: Hasil penelitian pada kepala (2011)

Menurut kepala Madrasah, kebingungan guru

dalam menyiapkan RPP bukan suatu kendala yang

berat karena jika dilaksanakan lebih lanjut guru

tersebut akan menjadi terbiasa. Kendala yang lebih

jauh lagi justru tidak adanya pemantauan dari

pengawas sehingga madrasah yang sudah melaksa-

nakan atau belum melaksanakan implementasi life

skills tidak ada bedanya. Jika pengawasan dilaksa-

nakan lebih intensif lagi tentang pendidikan life skills

tentu saja pelaksanaan di lapangan akan lebih

terorganisir.

Page 31: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

107  

Tabel 4.10 Hasil Penelitian Pendapat Wali Murid

Tentang Implementasi Life Skills

No Daftar pertanyaan Hasil penelitian

1 Apakah anda sudah mengintegrasikan pendidikan life skills dalam pembelajaran?

Sudah: 30 orang Belum: -

Buktinya….. Adalembar pemanta uan 80%, tidak tahu 10%, tidak diisi 10%

2 Bagaimana putra putri bapak/ibu melaksanakan kegiatan di rumah setelah dilaksanakan integrasi pendidikan life skills ?

Lebih semangat: 90% Sama saja:10% Lebih malas:-

3 Apakah bapak/ibu ikut menilai kegiatan putra putri bapak/ibu di rumah?

Ikut menilai: 80% Tidak: 5% Tidak menjawab:15%

4 Apakah bapak/ibu merasa kesulitan menilai kegiatan putra putri bapak/ibu di rumah?

tidak: 80% Ya: 20%

5 Menurut anda apakah integrasi pendidikan life skills dalam pembelajaran di MI Miftakhul Huda ini perlu dilajutkan ?

Perlu: 80% Tidak perlu: 5% Terserah: 15%

Sumber: Hasil penelitian pada wali murid (2011)

Pada Tabel 4.10 kita akan dapat melihat rekapi-

tulasi pendapat wali murid terhadap pelaksanaan

implementasi pendidikan life skills di MI Miftakhul

Huda Bengkal. Ada 5 pertanyaan yang diajukan dalam

kuisioner bagi wali murid di antaranya tentang

implementasi life skills, tanggapan sikap anaknya di

rumah, tentang pengisian blangko pemantauan dan

tanggapan perlu dilanjutkan atau tidak implementasi

life skills di MI Miftakhul Huda Bengkal.

Page 32: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

108

Ketika meminta pendapat orang tua tentang

implementasi pendidikan life skills dalam pembela-

jaran semua menyatakan bahwa di MI Miftakhul Huda

sudah diimplementasikan buktinya sudah ada lembar

pemantauan (80%), 10% tidak tahu dan 10% tidak

diisi. Dari penelitian juga diketahui bahwa 90% siswa

di rumah lebih semangat dalam menjalankan tugas

dibanding sebelumnya. Dalam mengisi blangko pe-

mantauan pembiasaan di rumah ada 3% wali murid

yang tidak mau ikut menilai. Sedangkan 80% wali

murid menyatakan ikut menilai dan tidak kesulitan

dalam mengisi blangko penilaian. Bahkan dengan

adanya lembar pemantauan para orang tua menjadi

punya panduan bagaimana harus mengawasi anaknya

di rumah dan mereka menjadi lebih dekat dengan

anak-anak. Anak-anak juga menjadi mudah diatur

oleh orang tua karena takut dilaporkan pada guru.

Beberapa hal yang menyulitkan bagi wali murid

untuk mengisi lembar pemantauan antara lain: (1)

Ada wali murid yang tidak bisa membaca sehingga

mereka kesulitan untuk mengisi lembar pemantauan

(2 orang). Dari 2 orang yang tidak bisa membaca

karena memang tidak bisa membaca dan yang lain

karena tuna netra; (2) Alasan yang lain orang tua

sibuk bekerja sehingga tidak bisa mengawasi kegiatan

anaknya (3 orang); (3) Orang tuanya tidak ada karena

bercerai dan anak ikut kakeknya yang sudah tua

sehingga tidak paham dengan lembar pemantauan.

Page 33: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

109  

Dari beberapa alasan tersebut menjadikan lembar

pemantauan tidak terisi dengan baik.

Ketika pertanyaan lebih lanjut tentang perlu

dilangsungkan atau tidak integrasi life skills dalam

pembelajaran guru-guru (7 orang) menyatakan perlu

dilanjutkan dan 1 orang menyatakan terserah pihak

sekolah. Sedangkan kepala madrasah sendiri menya-

takan perlu dilanjutkan integrasi life skills ini karena

walaupun kesulitan tetapi ke depannya untuk me-

numbuhkan kebiasaan baik pada siswa memang perlu

ada pemantauan. Mendukung pendapat guru dan

kepala, 80% wali murid menyatakan mendukung jika

program ini dilanjutkan sedangkan 15% terserah

sekolah dan 5% menyatakan tidak usah dilanjutkan.

4.3 Pembahasan

Pada bagian ini akan diuraikan pembahasan

mengenai hasil analisis yang telah disajikan sebelum-

nya. Pembahasan ini berupaya untuk menjelaskan

rumusan masalah yang diajukan yakni strategi imple-

mentasi pendidikan life skills, kesiapan guru dalam

mengimplementasikan life skills kendala yang dihadapi

MI Miftakhul Huda saat mengimplementasikan pendi-

dikan life skills serta peran kepala dalam implementasi

pendidikan life skills.

Strategi yang digunakan peneliti dalam mengim-

plementasikan pendidikan life skills meliputi tahap

Page 34: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

110

motivasi, tahap implementasi dan tahap evaluasi.

Uraian dari masing-masing tahap pelaksanaan akan

diuraikan pada pembahasan di bawah ini.

4.3.1 Tahap Motivasi

Pada tahap motivasi ini merupakan tahap

untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum pendi-

dikan life skills diimplementasikan baik itu materi atau

kurikulumnya, kesiapan gurunya dan kesiapan ling-

kungannya. Tahap motivasi ini meliputi penelitian

terhadap tingkat pemahaman guru tentang pendidikan

life skills, diskusi dengan tim pengembang madrasah

tentang materi yang akan disampaikan dalam imple-

mentasi pendidikan life skills, pelatihan guru dalam

pembuatan persiapan mengajar (rencana pelaksanaan

pengajaran/RPP) yang diintegrasi pendidikan life skills,

sosialisasi dengan wali murid tentang akan dimple-

mentasikan pendidikan life skills di MI Miftakhul Huda

dan tugas yang harus dilakukan wali murid dalam

mengimplementasikan pendidikan life skills tersebut.

Dari penelitian pemahaman guru diketahui

bahwa semua guru dan kepala mengatakan bahwa

pendidikan life skills merupakan pendidikan ketram-

pilan yang dilaksanakan dalam pelajaran SBK (seni

budaya dan ketrampilan). Tentang pelaksanaan imple-

mentasi life skills ada 2 orang guru mengatakan sudah

dalam pelajaran SBK tetapi pelaksanaanya seperti

pelajaran biasa dan pernyataan ini didukung oleh

Page 35: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

111  

pernyataan kepala Madrasah tetapi sebagian besar

guru yang lain menyatakan belum ada pelaksanaan

pendidikan life skills secara khusus serta belum

menerapkan pendidikan life skills karena belum

disosialisasi sama sekali sehingga belum tahu strategi

pelaksanaannya secara khusus.

Pernyataan bahwa belum ada strategi pelak-

sanaan implementasi life skills juga dikuatkan oleh

kepala Madrasah bahkan ada guru menyatakan belum

tahu sama sekali tentang pendidikan life skills.

Pendapat yang berbeda-beda tentang implementasi

pendidikan life skills terjadi karena guru-guru belum

pernah mendapat sosialisasi tentang pendidikan life

skills beserta strategi implementasinya sehingga mere-

ka menafsirkan sesuai pengetahuan guru itu sendiri.

Hal inilah yang menjadi dasar bagi peneliti untuk

mengadakan pelatihan bagi guru tentang pembuatan

RPP yang terintegrasi life skills sekaligus menyamakan

persepsi guru tentang pendidikan life skills sebagai

suatu kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau

dan berani menghadapi problema hidup dan kehidup-

an secara wajar tanpa merasa tertekan.

Secara proaktif dan kreatif mencari serta mene-

mukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasi-

nya (Depdiknas 2002). Dengan adanya pelatihan bagi

guru diharapkan persepsi guru tentang pendidikan life

skills menjadi sama dengan yang dikehendaki oleh

Depdiknas dan ketika pendidikan life skills dimple-

Page 36: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

112

mentasikan di MI Miftakhul Huda Bengkal guru sudah

siap dalam menyiapkan pembelajaran, melaksanakan

maupun mengevaluasi pembelajaran.

Kurikulum tentang pendidikan life skills di MI

Miftakhul Huda juga belum ada. Hal ini karena pen-

didikan life skills belum dilaksanakan di MI Miftakhul

Huda, di samping tidak adanya sosialisasi dari atasan

terkait pelaksanaan pendidikan life skills. Menyikapi

belum adanya kurikulum, maka peneliti mengajak

pada TPS/M untuk menetukan kurikulum yang akan

diimplementasikan di MI Miftakhul Huda Bengkal.

Kurikulum yang dimaksud adalah aspek life skills

yang dibutuhkan oleh siswa MI Miftakhul Huda sesuai

dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat seki-

tar. Dengan berdiskusi dengan TPS/M yang anggota-

nya kepala, guru, komite dan tokoh masyarakat diha-

rapkan aspek life skills yang ditanamkan benar-benar

yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.

Tahap motivasi terakhir adalah menyiapkan

masyarakat dalam hal ini wali murid, karena dalam

pelaksanaan evaluasi pendidikan life skills yang

dirancang oleh peneliti membutuhkan bantuan dari

wali murid. Hal yang dilakukan peneliti adalah sosiali-

sasi kepada wali murid agar ketika blangko pengamat-

an pembiasaan life skills diberikan pada wali murid,

wali murid menjadi paham dan implementasi life skills

dapat berjalan dengan lancar.

Page 37: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

113  

4.3.2 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan jawaban dari

rumusan masalah nomer dua yaitu tentang kesiapan

guru. Dari seluruh dokumen persiapan pembelajaran

yang harus disiapkan oleh ternyata sebagian besar

guru sudah membuat program dan hanya sedikit guru

yang belum membuat dokumen-dokumen persiapan

mengajar. Itu artinya guru-guru MI Miftakhul Huda

Bengkal sudah mampu membuat persiapan mengajar

untuk mengimplementasikan pendidikan life skills

dalam pembelajaran.

Observasi selanjutnya adalah observasi terhadap

dokumen RPP yang meliputi tujuan, bahan pengajar-

an, metode, penggunaan media, alat evaluasi yang

kesemuanya diharapkan mengacu pada aspek life

skills. Dari hasil observasi diperoleh data bahwa

dokumen RPP yang dibuat oleh guru-guru masih ada

yang belum sesuai dengan aspek life skills yang diha-

rapkan namun sebagian besar guru sudah membuat

RPP dengan benar. Benar yang dimaksud adalah

bahwa semua komponen yang harus ada dalam RPP

seperti tujuan, bahan, metode, media dan alat evaluasi

semuanya mengacu pada aspek life skills.

Dalam observasi terhadap pelaksanaan pembela-

jaran diperoleh data bahwa semua guru sudah melak-

sanakan pembelajaran yang mengintegrasikan pendi-

dikan life skills walaupun dalam komponen RPP ada

guru yang tidak mencantumkan tujuan pembelajaran

Page 38: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

114

yang mengacu pada aspek life skills namun ternyata

dalam pelaksanaannya guru-guru tersebut sudah

mampu melaksanakan pembelajaran yang menginte-

grasikan pendidikan life skills dalam pembelajaran.

Dalam observasi kesiapan guru dalam menge-

valuasi pembelajaran juga dapat diketahui semua guru

sudah melaksanakan evaluasi dan semua sudah mem-

buat dokumen untuk evaluasi pembelajaran walaupun

masih ada satu orang guru yang belum membuat

interpretasi hasil belajar.

Sesuai dengan pendapat Nasution (2003) bahwa

kesiapan seorang guru meliputi 3 hal yaitu kesiapan

merencanakan pembelajaran, kesiapan melaksanakan

pembelajaran, dan kesiapan mengevaluasi pembelaja

ran. Dalam kesiapan merencanakan pembelajaran

seorang guru harus mempersiapkan unsur-unsur

antara lain:

(1) merumuskan tujuan pelajaran yang hendak dicapai, (2) memilih dan mengembangkan materi pembelajaran yang dapat digunakan untuk dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan, (3) meru-muskan kegiatan belajar mengajar, (4) merenca-nakan metode dan teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan, (5) merencanakan media dan sumber belajar, (6) penilaian untuk mengetahui tujuan pembelajaran tercapai atau tidak.

Sementara itu kesiapan melaksanakan pembela-

jaran meliputi tiga hal yaitu membuka pembelajaran,

menyampaikan materi dan menutup pembelajaran.

Sedangkan mengevaluasi pembelajaran meliputi

Page 39: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

115  

menetapkan indikator penilaian, menetapkan teknik

penilaian dan interpretasi hasil.

Dari teori yang ada dibandingkan kondisi yang

dilakukan guru di MI Miftakhul Huda dapat diketahui

bahwa sebagian besar guru (7 guru) sudah melaksa-

nakan hal-hal yang harus dilakukan oleh guru. Dapat

dikatakan bahwa guru-guru sudah siap untuk meng-

implementasikan life skills dalam pembelajaran.

Walaupun masih ada guru yang belum melakukan

persiapan guru, baik kesiapan guru dalam merencana

kan pembelajaran, kesiapan melaksanakan pembela-

jaran maupun kesiapan untuk mengevaluasi pembela-

jaran. Sebagian besar guru sudah melaksanakan per-

siapan pembelajaran dengan baik karena persiapan

guru dalam implementasi life skills hampir sama

dengan persiapan guru pada pembelajaran yang sudah

dilaksanakan dalam pembelajaran sehari-hari hanya

perlu ada penyesuaian pada aspek life skills dalam

pelaksanaanya terutama dalam evaluasi pembelajar-

annya.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa se-

bagian besar guru sudah siap untuk mengimplemen-

tasikan pendidikan life skills, baik itu dalam perenca-

naan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran mau-

pun evaluasi pembelajaran sehingga jika implementasi

pendidikan life skills diteruskan maka guru-guru

sudah siap.

Page 40: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

116

4.3.3 Tahap Evaluasi Program

Tahap evaluasi program merupakan tahap ter-

akhir dalam strategi implementasi life skills yang

digunakan peneliti untuk mengetahui kendala yang

dihadapi MI Miftakhul Huda dalam mengimplemen-

tasikan life skills. Dalam tahap ini peneliti menyebar

angket pada kepala madrasah, 8 orang guru dan 30

wali murid.

Dari jawaban kepala, guru dan wali murid

semua menyatakan bahwa di MI Miftakhul Huda

sudah mengimplementasikan pendidikan life skills

sedangkan pelaksanaanya menurut kepala madrasah

sudah sesuai rencana. Hal ini didukung pernyataan

guru yang menyatakan bahwa ada 6 guru yang sudah

mengintegrasikan life skills dalam RPP mereka.

Adapun kendala yang dihadapi oleh MI

Miftakhul Huda saat mengimplementasikan life skills

adalah sebagai berikut: (1) Ada guru yang masih ke-

sulitan dalam pembuatan RPP yang mengintegrasikan

life skills; (2) Tidak ada monitoring pelaksanaan

pendidikan life skills di madrasah oleh instansi terkait.

(3) Dalam evaluasi pemantauan pembiasaan butuh

waktu lebih lama sekitar 1 bulan untuk melaksanakan

pembiasaan pada anak baik di rumah atau di sekolah.

(4) Dalam merespon pemantauan pembiasaan tidak

semua orang tua mampu dan bersedia untuk mengisi

lembar pemantauan sehingga akan menyulitkan guru

memberi nilai karena aspek life skills harus dinilai

Page 41: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

117  

pada pelaksanaan kehidupan sehari-hari di rumah

sehingga sangat membutuhkan bantuan orang tua

dalam melakukan evaluasi atau pemantauan.

Dari uraian tentang kendala yang dialami saat

mengimplementasikan life skills pada bab II dapat di-

ketahui bahwa kendala yang dialami dalam mengim-

plementasikan pendidikan life skills meskipun agak

berbeda tetapi ada hal yang dominan yaitu keterba-

tasan kemampuan tenaga pendidik baik itu dalam per-

siapan pembelajaran atau saat implementasi pembe-

lajaran. Di samping itu keterbatasan sarana dan

prasarana juga menjadi kendala dalam setiap imple-

mentasi life skills. Dalam pembelajaran waktu dan

materi juga menjadi kendala yaitu materi yang banyak

dengan waktu yang relatif sedikit sehingga menjadikan

pembelajaran life skills belum mencapai tujuan yang

diharapkan.

Sementara kendala di MI Miftakhul Huda saat

mengimplementasikan life skills juga hamper sama

dengan kendala-kendala pada penelitian-penelitian

sebelumnya yaitu keterbatasan kemampuan tenaga

pendidik khususnya dalam memahami RPP. Hal ini

dapat terjadi di MI Miftakhul Huda karena pelatihan

yang dilaksanakan baru satu kali dan langsung

pelaksanaan program sehingga guru-guru masih agak

bingung. Implikasi dari kendala ini adalah dalam

pembuatan RPP terkesan asal-asalan atau tidak ada

beda dengan RPP pembelajaran biasanya yang pada

Page 42: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

118

akhirnya implementasi life skills hanya akan menjadi

slogan tanpa realita di lapangan. Solusi yang ditawar-

kan jika program ini dilanjutkan di MI Miftakhul Huda

Bengkal adalah perlu bimbingan yang intensif dari

kepala madrasah atau tutor dari sesama guru untuk

membetulkan pembuatan dokumen RPP. Pembahasan

RPP yang terintegrasi life skills dalam kelompok kerja

guru (KKG) juga merupakan solusi lain yang bisa

dilakukan jika program implementasi life skills dilan-

jutkan di MI Miftakhul Huda Bengkal.

Kendala yang lain yaitu butuh waktu yang relatif

lama dalam evaluasi aspek life skills. Hal ini terjadi

karena dalam pembiasaan dalam kehidupan sehari-

hari butuh waktu yang relatif lama dan tidak bisa

dipadatkan seperti materi pelajaran. Implikasi dari

kendala ini adalah guru menjadi terlalu banyak beban

akhirnya malah semua tujuan pembelajaran tidak

tercapai. Solusi untuk mengantisipasi masalah ini

adalah jangan terlalu banyak aspek life skills yang

harus dicapai dalam satu semester sehingga aspek life

skills yang menjadi tujuan benar-benar dapat tercapai.

Walaupun materi pembelajaran yang harus diselesai-

kan dalam satu semester relatif banyak tetapi tidak

harus setiap materi ada tujuan aspek life skills. Aspek

life skills yang dijadikan tujuan pembelajaran dalam

satu semester cukup 5 atau 6 aspek pembiasaan saja

tetapi hasilnya benar-benar maksimal dan menjadi

kebiasaan siswa. Solusi yang lain adalah dengan

penganggaran dana untuk operasional program baru

Page 43: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

119  

termasuk peningkatan kesejahteraan guru sehingga

dengan peningkatan kerja yang diiringi peningkatan

kesejahteraan akan meningkatkan semangat kerja

guru.

Kendala yang ketiga adalah kurangnya monitor-

ing dari atasan. Hal ini dapat terjadi di MI Miftakhul

Huda karena memang menurut kepala madarasah

tidak ada monitoring dari atasan (pengawas) yang

khusus memonitoring tentang pelaksanaan pendidik-

an life skills sehingga kepala akan menekan pada

guru-guru tidak sampai hati. Implikasi dari kendala

ini adalah tidak dilaksanakannya implementasi life

skills karena tidak ada monitoring. Solusi yang bisa

dilakukan perlu untuk mengatisipasi kendala yang

ketiga adalah kepala perlu memberi pengertian pada

guru bahwa implementasi pendidikan life skills bukan

kebutuhan pengawas tetapi kebutuhan siswa dan

sekolah sehingga tujuan pelaksanaanya bukan untuk

dinilai atasan tetapi untuk mencapai tujuan pembela-

jaran bagi siswa. Di samping itu kepala MI juga perlu

menjalin hubungan dengan pengawas secara intensif

agar melakukan monitoring yang terhadap proses

implementasi pendidikan life skills.

Dari beberapa kendala di atas ada satu kendala

yang dialami MI Miftakhul Huda Bengkal yang tidak

dialami oleh penelitian sebelumnya yaitu kesulitan

mengevaluasi keberhasilan aspek life skills karena

orang tua siswa kurang respon dalam menilai pem-

Page 44: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

120

biasaan anaknya di rumah. Hal ini dapat terjadi

karena pada penelitian yang sudah ada tidak melibat-

kan orang tua pada tahap evaluasi sedangkan di MI

Miftakhul Huda melibatkan orang tua siswa dalam

evaluasi pembelajaran. Implikasi dari kurang respon

orang tua akan menyulitkan guru dalam menilai aspek

life skills karena dalam penelitian ini pemantauan dari

orang tua mutlak diperlukan. Langkah antisipasi ken-

dala ini adalah dengan pendekatan dengan wali murid

yang tidak bersedia mengisi lembar pemantauan

dengan kunjungan ke rumah-rumah. Kunjungan ini

dapat dilakukan oleh kepala atau guru kelas atau

kedua-duanya. Jika sudah tahu pasti penyebab keti-

dakbersediaan orang tua mengisi lembar pemantauan,

kepala dan guru dapat memberikan solusi yang tepat

sesuai dengan alasan wali murid yang bersangkutan.

Meskipun ada banyak kendala yang dialami

namun ketika ditanya mengenai implementasi pendi-

dikan life skills perlu dilanjutkan atau tidak kepala

menjawab bahwa implementasi pendidikan life skills

perlu dilanjutkan. Sebagian besar guru-guru juga

menjawab agar implementasi integrasi life skills dilan-

jutkan dan sebagian kecil saja yang menjawab terse-

rah mau dilanjutkan atau tidak. Ini artinya tidak ada

guru yang tidak setuju kalau integrasi pendidikan life

skills dalam pembelajaran dilanjutkan.

Tanggapan wali murid tentang kelanjutan imple-

mentasi pendidikan life skills, wali murid terbagi men-

jadi 3 kelompok yaitu kelompok pertama yang menya-

Page 45: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

121  

takan implementasi life skills perlu dilanjutkan,

kelompok kedua yang menyatakan terserah saja dan

kelompok terakhir yang hanya sebesar 5% dari selu-

ruh responden menyatakan tidak perlu dilanjutkan.

Jadi dapat diketahui, bahwa sebagian besar wali

murid juga mendukung jika program implementasi

pendidikan life skills dilanjutkan di MI Miftakhul Huda

di waktu yang akan datang, walaupun ada juga yang

tidak menyetujuinya. Implikasi dari keinginan dari

guru, kepala dan wali murid untuk melanjutkan

implementasi life skills bagi MI Miftakhul Huda sendiri

jika akan melanjutkan program tinggal merencanakan

program implementasi lebih lanjut dalam skala lebih

besar lagi karena semua komponen pendukung sudah

menyetujui jika program implementasi dilanjutkan.

4.3.4 Peran Kepala Madrasah Dalam Implementasi

Life Skills

Dalam implementasi pendidikan life skills selain

guru yang berfungsi sebagai ujung tombak pembela-

jaran, kepala madrasah juga mempunyai peran dan

fungsi yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan

implementasi suatu program baru. Kepala madrasah

disamping menjalankan fungsi manajemen seperti

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan program

dan evaluasi juga mempunyai berbagai peran di

antaranya sebagai pendidik, sebagai manajer, sebagai

Page 46: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

122

administrator, sebagai supervisor dan sebagai wira-

usahawan.

Dalam penelitian ini peneliti berada dalam posisi

seorang manajer sehingga dalam pelaksanaanya selalu

bersama dengan kepala karena jika program imple-

mentasi life skills ini dilanjutkan maka seluruh peran

peneliti adalah menjadi peran kepala MI. Penelitian

dan pembahasan yang telah dilakukan berimplikasi

kepada kepala sekolah yang harus menjalankan

fungsi-fungsi manajemen juga menjalankan peran

dengan lebih baik lagi. Karena dari program imple-

mentasi yang telah dilaksanakan masih ditemukan

banyak kendala baik itu yang dialami oleh guru,

kepala maupun wali murid. Jika program implemen-

tasi life skills ini akan dilanjutkan, di tangan kepala

sebagai pemegang manajemenlah yang akan menentu-

kan berhasil atau tidaknya program ini.

Dalam penelitian ini peneliti bersama kepala MI

menjalan fungsi manajemen sebagai perencana artinya

yang mempunyai gagasan atau rencana. Fungsi mana-

jemen yang kedua yaitu pengorganisasian. Dalam

fungsi ini peneliti bersama dengan kepala mengor-

ganisasi tentang bagaimana menyusun kurikulum life

skills, bagaimana mempersiapkan gurunya, bagaimana

berkoordinasi dengan wali murid. Fungsi ketiga adalah

fungsi pelaksanaan program. Dalam menjalankan

fungsi ini kepala bersama peneliti melakukan obser-

vasi untuk memantau sejauh mana program berjalan

baik sesuai rencana, baik itu yang berupa dokumen

Page 47: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

123  

maupun pelaksanaan dalam pembelajaran. Fungsi

manajemen yang terakhir adalah evaluasi. Fungsi ini

dijalankan dengan menyebarkan kuesioner untuk

mengevaluasi jalannya imlplementasi dan kendala

yang dialami. Evaluasi ini akan digunakan sebagai

dasar untuk menyusun program berikutnya.

Beberapa fungsi manajemen yang telah dijalan-

kan antara peneliti dengan kepala menurut kepala MI

sudah berjalan sesuai dengan rencana sebesar 80%.

Hal ini berarti fungsi mamanjemen sudah berjalan

dengan baik walaupun belum sesuai rencana 100%

implikasinya jika program dijalankan tanpa peneliti,

maka kepala dapat menjalankan fungsi manajemen

seperti yang sudah dilaksanakan dengan sedikit per-

baikan untuk mengatasi kendala yang ada serta pe-

rencanaan langkah untuk memastikan bahwa program

berjalan sesuai dengna rencana.

Selain fungsi-fungsi manajemen yang diuraikan,

kepala juga mempunyai beberapa peran dalam meng-

implementasikan pendidikan life skills ini yaitu sebagai

pendidik, manajer, administrator, supervisor, dan wira

usaha. Kepala sebagai pendidik yang dimaksud adalah

ketika guru-guru belum tahu dengan RPP yang terin-

tegrasi life skills peneliti yang berperan sebagai kepala

yang memberikan pelatihan tentang pembuatan RPP.

Ketika dalam pelaksanaan program ada masalah yang

tidak dipahami guru maka kepala MI lah yang akan

membetulkan atau memberi masukan. Di samping itu

Page 48: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

124

pemberian sosialisasi kepada wali murid juga dalam

rangka menjalankan perannya sebagai pendidik yang

mengajak orang tuanya untuk mengawasi anaknya

melakukan pembiasaan baik di rumah.

Peran kedua kepala adalah sebagai manajer

yang artinya dalam mengelola tenaga kependidikan,

salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah

adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan

pengembangan profesi para guru (Depdiknas 2006).

Dalam implementasi life skills peneliti belum menemu-

kan pelaksanaan tugas kepala untuk pemeliharaan

dan pengembangan profesi guru sehingga peran seba-

gai manajer ini menurut peneliti belum dilaksanakan

oleh kepala. Hal ini karena program implementasi life

skills ini merupakan program baru sehingga program

pemeliharaan dan pengembangan profesi guru belum

direncanakan baru pada proses pengajaran materi

baru dengan pelatihan pembuatan RPP. Implikasi dari

belum dilaksanakan peran manajer oleh kepala MI

sehingga jika implementasi life skills ini dilanjutkan

perlu merencanakan program pemeliharaan dan

pengembangan kompetensi guru.

Peran selanjutnya adalah kepala sebagai admi-

nistrator. Depdiknas (2006) menjelaskan bahwa kepala

sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran

yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi

guru. Namun dalam implementasi life skills ini peneliti

bersama kepala MI belum menganggarkan dana untuk

peningkatan kompetensi guru maupun untuk imple-

Page 49: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

125  

mentasi sebuah program baru. Hal ini karena penerap-

an program baru ini tidak begitu banyak membutuh-

kan waktu dan tenaga sehingga belum membutuhkan

dana tambahan. Implikasinya ada guru yang menge-

luh untuk evaluasi membutuhkan waktu relatif lama

walaupun baru satu aspek life skills yang dijadikan

tujuan, jika nanti dilanjutkan dengan tujuan aspek life

skills yang lebih banyak tentunya lebih banyak keluh-

an. Untuk mengantisipasi keluhan guru, disamping

sudah diuraikan di atas jika program ini dilanjutkan

cukup 5 atau 6 aspek life skills yang menjadi tujuan

untuk mengantisipasi lamanya waktu evaluasi, perlu

juga ditambah dengan perencanaan peningkatan ang-

garan untuk operasional program baru yang di dalam-

nya untuk menambah kesejahteraan guru disamping

untuk operasional yang lain.

Sementara peran sebagai supervisor adalah

untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melak-

sanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah

perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat

dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk

mengamati proses pembelajaran secara langsung

(Depdiknas 2006). Dalam penelitian ini peneliti bersa-

ma kepala MI sudah menjalankan perannya sebagai

supervisor buktinya sudah mengobservasi dokumen

persiapan mengajar guru serta mengobservasi pelaksa-

naan pembelajaran integrasi life skills. Implikasinya

jika terjadi kekurangan yang dilakukan oleh guru

Page 50: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

126

dalam membuat persiapan mengajar, pelaksanaan

maupun evaluasi dapat langsung diketahui dan di-

perbaiki. Jika program implementasi ini dilanjutkan

maka kepala perlu melanjutkan peran ini.

Peran kepala selanjutnya adalah peran kepala

sebagai pimpinan. Ini berhubungan dengan tipe kepe-

mimpinan yang dijalankan oleh seorang kepala dan

berkaiatan erat dengan kepribadian kepala yang di-

uraikan oleh Mulyasa (2004) yang meliputi (1) jujur,

(2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani meng-

ambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emo-

si yang stabil, dan (7) teladan.

Menurut hemat penulis kepala belum diketahui

menjalankan peran sebagai pimpinan atau tidak. Hal

ini karena kepribadian dan tipe kepemimpinan mem-

butuhkan penelitian tersendiri untuk menetukannya

dan peneliti tidak meneliti sampai tipe kepemimpinan

dan kepribadian kepala.

Peran selanjutnya adalah peran kepala sekolah

sebagai pencipta iklim kerja karena iklim yang kon-

dusif akan memungkinkan setiap guru lebih termoti-

vasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul,

yang disertai usaha untuk meningkatkan kompeten-

sinya (Mulyasa 2004). Berdasarkan uraian di atas

peneliti menilai kepala MI sudah menjalankan peran

sebagai pencipta iklim kerja yang kondusif buktinya

kepala selalu member motivasi kepada guru untuk

meningkatkan kinerja, kepala memberitahukan hasil

Page 51: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

127  

kerja guru, kepala memberi pujian bagi guru yang

berprestasi dan memberi masukan dan bimbingan

bagi guru yang kurang atau salah dalam menjalankan

tugas. Implikasinya adalah guru menjadi bersemangat

walaupun implementasi program baru akan menam-

bah beban kerja bagi guru. Saran tindak lanjut jika

program ini dilanjutkan adalah bagi guru yang ber-

prestasi tidak hanya pujian tetapi perlu adanya peng-

hargaan yang berupa materi sehingga guru lebih ber-

semangat lagi.

Peran terakhir yang dapat dijalankan kepala

dalam implementasi pendidikan life skills adalah peran

wirausaha. Kepala sekolah dengan sikap kewira-

uhasaan yang kuat akan berani melakukan perubah-

an-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk

perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan

proses pembelajaran siswa beserta kompetensi guru-

nya (Depdiknas 2006). Dalam penelitian ini kepala

sudah berperan sebagai wirausaha dengan bukti mau

mengimplementasikan pendidikan life skills dalam

pembelajaran walaupun tidak ada pantauan dari atas-

an itu merupakan sebuah pembaharuan yang inovatif

dengan proses pembelajaran siswa dan kompetensi

guru. Implikasi dari peran wirausaha yang dimiliki

oleh kepala MI perlu ada dukungan dari semua pihak

baik guru, komite maupun masyarakat khususnya

orang tua agar pembaharuan yang inovatif dapat

terealisasi demi kemajuan Madrasah.

Page 52: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2509/5/T2_942010018_BAB I… · BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Dari 10 orang yang ada, 2

 

128

Beberapa uraian tentang peran kepala seperti

yang diuraikan dalam bab II yang meliputi peran seba-

gai: (1) educator (pendidik), (2) manajer, (3) adminis-

trator, (4) supervisor (penyelia), (5) leader (pemimpin),

(6) pencipta iklim kerja, dan (7) wirausahawan

(Depdiknas 2006), namun dalam implementasi life

skills di MI Miftakhul Huda hanya menjalankan peran

kepala sebagai pendidik, supervisor, pencipta iklim

kerja yang kondusif dan sebagai wirausaha. Implikasi

dari peran yang dijalankan kepala dalam mengimple-

mentasikan life skills adalah dengan dijalankan kem-

bali bagi peran yang sudah dijalankan sedangkan

peran kepala yang belum dijalankan hendaknya perlu

dijalankan perlu dilanjutkan agar fungsi dan peran

kepala dalam pembelajaran dapat optimal kecuali

untuk peran pemimpin. Peran kepala sebagai pemim-

pin hanya dapat diketahui dengan penelitian lanjut

untuk mengetahui sudah dijalankan atau belum peran

kepala sebagai pemimpin karena tidak bisa diketahui

hanya dengan suatu tindakan tertentu.