BAB IV

11
BAB IV HASIL ANALISA 4.1 Karakteristik Keluarga Binaan Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk diagram yang diambil dari data karakteristik responden yang terdiri dari lima keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yakni: keluarga Tn. Surdi, Tn. Dedi, Tn. Narsin, dan Tn. Tian, dan Tn. Rosidi. Berdasarkan karatekristik responden yang berjumlah 25 orang yang diambil dari tiap-tiap masing keluarga, berupa perwakilan dari setiap anggota keluarga binaan yang kooperatif, bisa membaca dan menulis, dan berusia lebih dari 17 tahun. Tabel 4.1 Distribusi frekuensi usia pada keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015 Umur (dalam tahun) Jumlah Persentase < 20 1 7,69% 20-30 2 15,38% 31-40 8 61,50% 41-50 2 15,38% > 50 0 0% Jumlah 13 100% Berdasarkan dari tabel tentang frekuensi berdasarkan usia pada keluarga binaan didapatkan jumlah anggota keluarga terbanyak adalah yang berusia 31-40 tahun (61,50%).

description

kedkom

Transcript of BAB IV

BAB IVHASIL ANALISA

0. Karakteristik Keluarga Binaan Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk diagram yang diambil dari data karakteristik responden yang terdiri dari lima keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yakni: keluarga Tn. Surdi, Tn. Dedi, Tn. Narsin, dan Tn. Tian, dan Tn. Rosidi. Berdasarkan karatekristik responden yang berjumlah 25 orang yang diambil dari tiap-tiap masing keluarga, berupa perwakilan dari setiap anggota keluarga binaan yang kooperatif, bisa membaca dan menulis, dan berusia lebih dari 17 tahun.Tabel 4.1 Distribusi frekuensi usia pada keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015Umur (dalam tahun)JumlahPersentase

< 2017,69%

20-30215,38%

31-40861,50%

41-50215,38%

> 5000%

Jumlah 13100%

Berdasarkan dari tabel tentang frekuensi berdasarkan usia pada keluarga binaan didapatkan jumlah anggota keluarga terbanyak adalah yang berusia 31-40 tahun (61,50%).

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pekerjaan pada keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015

PekerjaanJumlahPersentase

Pegawai Negeri/TNI/Polri00%

Pegawai Swasta00%

Wiraswasta32,167sa1.4 lansediaan air, Ny. ian (kepala Puskesmas Tegal Angus)an dan menghindari penyakit.but mempengaruhi perilaku cuci tan23,07%

Petani00%

Buruh323,07%

Ibu Rumah Tangga 646,15%

Tidak Bekerja17,69%

Jumlah13100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Distribusi Pekerjaan terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga, sebanyak 6 orang (46,15%).

0. Analisis UnivariatHasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan variabel-variabel dalam check list dan kuesioner yang diambil langsung pada lima rumah keluarga binaan pada bulan Juni 2015.

Tabel 4.3 Distribusi responden terhadap aspek perilaku persalinan yang dibantu oleh paraji pada keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015

PerilakuJumlah RespondenPersentase (%)

Dibantu oleh ParajiDibantu oleh Nakes10376,92%23,07%

Total13100%

Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan bahwa sebanyak 10 orang responden (76,92%) memiliki perilaku persalinan yang dibantu oleh paraji.

Tabel 4.4 Distribusi responden terhadap aspek sikap terhadap persalinan yang dibantu oleh nakes pada keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015

Sikap terhadap Persalinan dibantu NakesJumlah RespondenPersentase (%)

Setuju13100%

Tidak Setuju 00%

Total13100%

Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan bahwa sebanyak 13 responden (100%) memiliki sikap setuju terhadap persalinan yang dibantu oleh nakes.

Tabel 4.5 Distribusi responden terhadap aspek pengaruh orang sekitar terhadap persalinan yang dibantu oleh paraji pada keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015

Aspek Pengaruh Orang Sekitar terhadap Persalinan dibantu oleh ParajiJumlah RespondenPersentase (%)

Anjuran Orangtua/Tetangga861,50%

Keinginan Sendiri538,46%

Total13100%

Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan bahwa sebanyak 8 responden (61,50%) memiliki aspek terpengaruh orang sekitar terhadap persalinan yang dibantu oleh paraji.

Tabel 4.6 Distribusi responden terhadap aspek tingkat ekonomi terhadap perilaku persalinan dibantu oleh paraji pada keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015Tingkat EkonomiJumlah RespondenPersentase (%)

Menengah 861,50%

Rendah 538,46%

Total13100%

Dari Tabel 4.6 didapatkan bahwa sebanyak 8 responden (61,50%) berada pada tingkat ekonomi menengah.

Tabel 4.7 Distribusi responden terhadap aspek tersedianya sarana kesehatan pada keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015

Ketersediaan Sarana KesehatanJumlah RespondenPersentase (%)

Cukup memadai1184,61%

Kurang memadai215,38%

Total13100%

Dari Tabel 4.7 didapatkan bahwa sebanyak 11 responden (84,61%) mengatakan tersedianya sarana kesehatan yang cukup memadai.

Tabel 4.8 Distribusi responden terhadap aspek pendidikan rendah pada keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015PendidikanJumlah RespondenPresentase (%)

Tinggi 00%

Rendah 13100%

Total13100%

Berdasarkan Tabel 4.8 didapatkan bahwa sebanyak 13 responden (100%) memiliki pendidikan yang rendah.

Tabel 4.9 Distribusi responden terhadap pengetahuan seputar kehamilan dan persalinan yang aman pada keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015

Pengetahuan seputar Kehamilan dan PersalinanJumlah RespondenPresentase (%)

Baik 13100%

Buruk 00%

Total13100%

Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan bahwa sebanyak 13 responden (100%) mempunyai pengetahuan yang baik seputar kehamilan dan persalinan.0. Rencana Intervensi Pemecahan MasalahSetelah dilakukan analisis data hasil penelitian, untuk menentukan rencana intervensi pemecahan masalah digunakan diagram fishbone. Tujuan pembuatan diagram fishbone yaitu, untuk mengetahui penyebab masalah sampai dengan akar - akar penyebab masalah , sehingga dapat ditentukan rencana intervensi pemecahan masalah dari setiap akar penyebab masalah yang dihadapi oleh keluarga binaan di Kampung Sukasari RT 02/RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.Intervensi dapat diartika sebagai cara atau strategi memberi bantuan kepada individu, masyarakat dan komunitas. Dalam hal ini menunjukkan kondisis saat seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya. Yujuan intervensi adalah membawa perubahan kearah yang lebih baik sehingga tindakan sesuai dengan peran yang dimilikinya. Adapun diagram fishbone dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 4.12 Alternatif Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi

No.

Akar Penyebab MasalahAlternatifPemecahan MasalahRencana Intervensi

1.Hampir seluruh anggota keluarga hanya tamatan sekolah dasar

Memberikan pemahaman pentingnya pendidikan dan ijazah Penyuluhan tentang pentingnya pendidikan serta manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari. Memberikan sosialisasi tentang pentingnya melanjutkan pendidikan sesuai dengan program pendidikan dari pemerintah yaitu, wajib belajar sembilan tahun. Memberikan informasi mengenai beasiswa pendidikan berupa (Biaya Operasional Sekolah) BOS. Memberikan informasi mengenai ujian kesetaraan sekolah untuk mendapatkan ijazah. Memberikan informasi mengenai pendidikan tingkat lanjut serta informasi universitas yang memberikan beasiswa pendidikan.

2.Tradisi turun temurun terhadap perilaku persalinan yang dibantu oleh parajiMengubah tradisi turun menurun masyarakat untuk tidak lagi melakukan persalinan yang dibantu oleh paraji Memberikan informasi mengenai sarana persalinan lain, selain dibantu oleh paraji. Memberikan penyuluhan mengenai resiko resiko yang akan terjadi jika melakukan persalinan yang dibantu oleh paraji. Menempelkan poster dan data kematian ibu dan anak akibat melakukan persalinan yang dibantu oleh non nakes. Memberikan pelatihan kepada paraji paraji, hingga lulus mendapatkan sertifikat dari pemerintah, menjadi paraji terlatih.

3Anggapan akan mahalnya biaya persalinan yang dibantu oleh nakes Mengubah anggapan masyarakat bahwa biaya persalinan yang dibantu oleh nakes tidaklah mahal Melakukan pendekatan kepada keluarga binaan dengan memperkenalkan kartu Jamkesmas sebagai alternatif untuk mengurangi dana mahalnya biaya kesehatan.

4.

Rendahnya penghasilan keluarga Meningkatkan taraf ekonomi keluarga Memberi saran kepada keluarga binaan untuk membiasakan diri menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung. Memberikan saran untuk mencari pekerjaan tambahan bila pekerjaan utama sedang libur.

5.Hanya bergantung pada satu pekerjaan

Menambah lapangan pekerjaan di daerah tersebut dan sekitarnya. Memberikan pelajaran keterampilan untuk keluarga binaan, seperti mengolah barang daur ulang untuk dijual. Memberikan pelajaran keterampilan untuk keluarga binaan, seperti mengolah barang daur ulang untuk dijual secara berkala. Tiap keluarga binaan melakukan pemberdayaan UKM.

6.Kurangnya penyuluhan oleh tenaga kesehatan Menambah jumlah tenaga kesehatan yang kompeten dalam memberikan penyuluhan Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten guna menambah jumlah petugas kesehatan Memberikan beasiswa di bidang kesehatan bagi para pemuda-pemudi setempat yang berprestasi.

7.Kurangnya kepedulian dan keingintahuan tokoh masyarakat terhadap perilaku di lingkungan sekitarnyaMeningkatkan kepedulian dan keingintahuan tokoh masyarakat terhadap perilaku di lingkungan sekitarnya Pelatihan warga sekitar untuk menjadi kader sehingga dapat membantu tenaga kesehatan untuk memotivasi masyarakat melakukan persalinan oleh nakes. Penyuluhan secara berkala yang bekerjasama dinas kesehatan dengan tokoh masyarakat setempat.