BAB IV

3
BAB IV ANALISIS KASUS a. Perut terasa penuh ec hepatomegali Pasien datang dengan keluhan perut terasa penuh sejak 1 bulan SMRS. Perut terasa penuh perlu dipastikan apakah karena adanya suatu akumulasi cairan, gas atau padat (massa). Apabila sensasi penuh diakibatkan udara, pembesaran terjadi secara akut. Sedangkan pada pasien ini gejala sejak 1 bulan yang lalu dan progresif, sehingga kemungkinan karena adanya udara bisa disingkirkan. Sensasi penuh yang diakibatkan adanya akumulasi cairan juga dapat disingkarkan, karena pada pemeriksaan fisik, pekak berpindah maupun undulasi tidak ditemukan. Biasanya pada akumulasi cairan nyeri terjadi pada seluruh permukaan abdomen, namun pada kasus ini nyeri berpusat di ulu hati. Sensasi penuh yang diakibatkan adanya massa umumnya terjadi secara perlahan. Biasanya tampak dalam inspeksi abdomen yang tidak simetris pada sisi yang ada massa saja serta ditemukan perabaan massa saat palpasi. Pada kasus ini ditemukan pembesaran hepar 4 jbac serta nyeri pada daerah ulu hati. Sehingga sensasi perut penuh sejak 1 bulan SMRS karena pembesaran hepar belum dapat disingkirkan. b. Hiperbilirubinemia 36

description

dfhccdx

Transcript of BAB IV

Page 1: BAB IV

BAB IV

ANALISIS KASUS

a. Perut terasa penuh ec hepatomegali

Pasien datang dengan keluhan perut terasa penuh sejak 1 bulan SMRS.

Perut terasa penuh perlu dipastikan apakah karena adanya suatu akumulasi cairan,

gas atau padat (massa). Apabila sensasi penuh diakibatkan udara, pembesaran

terjadi secara akut. Sedangkan pada pasien ini gejala sejak 1 bulan yang lalu dan

progresif, sehingga kemungkinan karena adanya udara bisa disingkirkan. Sensasi

penuh yang diakibatkan adanya akumulasi cairan juga dapat disingkarkan, karena

pada pemeriksaan fisik, pekak berpindah maupun undulasi tidak ditemukan.

Biasanya pada akumulasi cairan nyeri terjadi pada seluruh permukaan abdomen,

namun pada kasus ini nyeri berpusat di ulu hati. Sensasi penuh yang diakibatkan

adanya massa umumnya terjadi secara perlahan. Biasanya tampak dalam inspeksi

abdomen yang tidak simetris pada sisi yang ada massa saja serta ditemukan

perabaan massa saat palpasi. Pada kasus ini ditemukan pembesaran hepar 4 jbac

serta nyeri pada daerah ulu hati. Sehingga sensasi perut penuh sejak 1 bulan

SMRS karena pembesaran hepar belum dapat disingkirkan.

b. Hiperbilirubinemia

Dari pemeriksaan fisik kepala pada pasien ini ditemukan sklera ikterik

yang menandakan adanya hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia sering

ditemukan pada seseorang dengan sirosis hepatis, namun hal ini juga perlu

dibuktikan dengan pemeriksaan kimia darah yaitu fungsi hati. Pada sirosis hepatis

biasanya dijumpai limpa yang membesar karena adanya kongesti kronis pada

limpa yang dapat menyebabkan terjadinya hipersplenisme. Hipersplenisme dapat

menyebabkan pembersihan dalam jumlah yang besar satu atau lebih elemen

berbentuk darah, sehingga terjadi anemia, leukopenia, dan trombositopenia. Oleh

karena itu diperlukan pemeriksaan darah rutin seperti hemoglobin, leukosit dan

trombosit.

Pemeriksaan SGOT, SGPT, dan bilirubin dilakukan untuk menilai fungsi

hati pada pasien ini dan melihat adanya hepatitis kronis atau tidak, pemeriksaan

36

Page 2: BAB IV

ureum kreatinin untuk menyingkirkan diagnosis gagal ginjal. Pemeriksaan protein

untuk melihat ada tidaknya hipoalbumin pada pasien ini. Urin rutin dilakukan

untuk menyingkirkan diagnosis sindrom nefrotik. Faal pembekuan darah untuk

mengetahui ada tidaknya komplikasi gangguan pembekuan darah pada pasien ini.

Fibroscan dan usg untuk menilai hepar. Sementara pemeriksaan HBsAg, Anti

HBV dan anti HCV untuk mengetahui penyebab sirosis hepatis pada pasien ini.

c. Anemia

Pada pasien ini diduga terdapat anemia karena dari anamnesis didapatkan

keluhan badan terasa lemas, mudah lelah. Dari pemeriksaan fisik tidak didapatkan

tanda-tanda anemia seperi konjungtiva pucat dan akral pucat. Dari pemeriksaan

penunjang didapatkan Hb 10,2 g/dL yang menunjukkan suatu anemia. Anemia

pada sirosis hepatis disebabkan oleh pengingkatan hemolisis akibat

hipersplenisme atau proses perdarahan gastrointestinal (hematemesis dan melena).

37