BAB IV

4
BAB IV ANALISIS KASUS 4.1 ANAMNESIS Os datang dengan keluhan nyeri dada sejak 3 jam SMRS. Keluhan nyeri dada perlu dilakukan anamnesis secara cermat, apakah berasal dari jantung atau luar jantung. Salah satu kecurigaan nyeri dada yang berasal dari jantung adalah AMI dan ini perlu dipastikn secara cepat dan tepat apakah os menderita AMI atau tidak. Nyeri dada tipikal (angina) merupakan gejala kardinal pasien AMI. Sifat nyeri dada angina antara lain: Sifat nyeri dada angina Temuan pada pasien - Lokasi: substernal, retrosternal, prekordial - Os merasakan nyeri di dada kiri. - Sifat nyeri: rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir - Os mengaku nyeri dada dirasakan seperti ditekan/ditindih - Penjalaran: biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang bawah, gigi, punggung (interscapula), perut, lengan kanan - Os mengaku nyeri dada dirasakan menjalar ke punggung - Nyeri membaik atau - Os mengaku nyeri dada

description

kjhasljfhiuoa

Transcript of BAB IV

BAB IVANALISIS KASUS

4.1 ANAMNESISOs datang dengan keluhan nyeri dada sejak 3 jam SMRS. Keluhan nyeri dada perlu dilakukan anamnesis secara cermat, apakah berasal dari jantung atau luar jantung. Salah satu kecurigaan nyeri dada yang berasal dari jantung adalah AMI dan ini perlu dipastikn secara cepat dan tepat apakah os menderita AMI atau tidak. Nyeri dada tipikal (angina) merupakan gejala kardinal pasien AMI. Sifat nyeri dada angina antara lain:Sifat nyeri dada anginaTemuan pada pasien

- Lokasi: substernal, retrosternal, prekordial- Os merasakan nyeri di dada kiri.

- Sifat nyeri: rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir- Os mengaku nyeri dada dirasakan seperti ditekan/ditindih

- Penjalaran: biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang bawah, gigi, punggung (interscapula), perut, lengan kanan- Os mengaku nyeri dada dirasakan menjalar ke punggung

- Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat, atau obat nitrat- Os mengaku nyeri dada sedikit berkurang dengan istirahat dan juga setelah diberikan obat bawah lidah (ISDN) di IGD

- Faktor pencetus: latihan fisik, stres emosi, udara dingin, sesudah makan- Os mengaku nyeri dada muncul saat os bekerja

- Gejala penyerta: mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin, cemas, lemas- Keluhan lain yang dirasakan os adalah mual dan keringat dingin

Sehingga besar kemungkinan nyeri dada pada pasien ini adalah nyeri dada tipikal yang mengarah ke diagnosis AMI. Perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk memperkuat dugaan diagnosis dari hasil anamnesis ini.

4.2 PEMERIKSAAN FISIKPada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada tanggal 26 Mei 2015, tidak ditemukan tanda-tanda yang khas.

4.3 PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan penunjang pada pasien ini meliputi laboratorium dan EKG.a. LaboratoriumDari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan kadar enzim jantung CK-MB. Kadar CK-MB hasil pemeriksaan laboratorium adalah 105 U/l (normalnya < 25 U/l) atau terjadi peningkatan lebih dari 2 kali dari nilai normal. Ini menunjukkan adanya nekrosis jantung (miokard infark). Selain itu hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis, shift to the left dan kondisi dislipidemia. Leukositosis dan shift to the left merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh terhadap reaksi inflamasi, proses metabolik, dan stress terhadap nekrosis jaringan miokard akibat iskemik berkepanjangan. Sedangkan dislipidemia sebagai faktor risiko terjadinya miokard infark pada pasien ini.b. EKGPada pemeriksaan EKG 12 sandapan didapatkan hasil yaitu ST elevasi dan t-inverted pada sandapan V1, V2, V3, dan V4. Ini menunjukkan suatu infark miokard anteroseptal.4.4 TATALAKSANAPada pasien ini diberikan ISDN (Nitrat) untuk mengurangi nyeri dada. ISDN juga dapat menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan menurunkan preload dan meningkatkan suplai oksigen miokard dengan cara dilatasi pembuluh koroner yang terkena infark atau pembuluh kolateral.Pada pasien ini juga diberikan obat-obat antiplatelet seperti aspirin dan clopidogrel. Tujuan pemberian obat antiplatelet adalah untuk memantapkan dan mempertahankan patensi arteri koroner yang terkait infark. Aspirin sebagai NSAID dapat memberikan efek samping iritasi pada mukosa lambung sehingga diberikan juga ranitidin pada pasien ini. Pemberisan simvastatin pada pasien ini adalah untuk tatalaksana dislipidemia. Simvastatin bekerja menghambat kerja enzim HMG-CoA reductase, yaitu enzim di hati yang berperan dalam proses sintesis kolesterol. Sedangkan pemberian laxadin pada pasien ini adalah untuk melicinkan jalannya feses sehingga pasien diharapkan tidak beraktivitas berat saat BAB.