BAB I,V

71
i TANGGUNG JAWAB PT. KERETA API (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG KERETA API KELAS EKONOMI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH : MAYA PARAMITA 01380604 PEMBIMBING : Drs. RIYANTA, M.Hum BUDI RUHIATUDIN, SH., M.Hum MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2008

description

dokumen

Transcript of BAB I,V

  • iTANGGUNG JAWAB

    PT. KERETA API (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA

    TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG KERETA API KELAS

    EKONOMI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

    SKRIPSIDIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAUNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT

    MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATUDALAM ILMU HUKUM ISLAM

    OLEH :MAYA PARAMITA

    01380604

    PEMBIMBING :Drs. RIYANTA, M.Hum

    BUDI RUHIATUDIN, SH., M.Hum

    MUAMALATFAKULTAS SYARIAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA

    2008

  • ii

    ABSTRAK

    Sering terjadinya kelalaian yang menimbulkan kerugian pihak pengangkutmaupun penumpangnya pada perkeretaapian di Indonesia mengindikasikan betapakompleksnya persoalan manajemen di dalam PT. Kereta Api (Persero). Kereta api(KA) sebagai angkutan massal yang selama ini dinilai cukup aman, ternyatabelum memenuhi harapan masyarakat.

    Kelalaian pihak KA yang terjadi antara lain keterlambatan kereta,kerusakan maupun kehilangan barang, kurang memadai fasilitas yang disediakan,hingga kecelakaan yang mengakibatkan korban luka-luka maupun meninggaldunia. Kelalaian tersebut menimbulkan bentuk pertanggungjawaban pihakpengangkut terhadap penumpang yang mengalami kerugian.

    Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api (Persero)keselamatan konsumen sebagai penumpang seringkali terabaikan keterbatasanyang pada prinsipnya disadari betul oleh setiap konsumen yang memilih keretaapi, namun bukan berarti keselamatan mereka harus dinomorduakan atau bahkandiabaikan. Ganti rugi yang selama ini diberikan kepada korban kecelakaan keretaapi di Indonesia hanya berasal dari asuransi PT. Jasa Raharja, sedangkan dari PT.Kereta Api (Persero) sendiri sebagai pihak penyelenggara tidak memberikan gantirugi.

    Secara teoritis PT. Kereta Api (Persero) harus mempertanggungjawabkansegala tindakan maupun akibat selama ada hubungan perjanjian dengankonsumen. Pertanggungjawaban akibat dari seuatu kecelakaan adalah halterpenting dari suatu hubungan hukum. Hak untuk mendapatkan ganti rugi yanglayak seringkali menjadi inti persoalan.

    Obyek dari penelitian ini lebih dispesifikasikan pada kereta apipenumpang kelas ekonomi yang lebih banyak dipergunakan sebagai alattransportasi oleh masyarakat. Dengan pendekatan penelitian yuridis normatif yaitupenelitian lapangan berdasarkan pendekatan undang-undang hukum positif dandianalisa dalam tinjauan islam.

    Penelitian ini dilakukan sebagai suatu bentuk informasi bagi konsumen(pengguna jasa) angkutan kereta api yang membutuhkan penjelasan tentang hakdan kewajiban sebagai konsumen, bentuk tanggung jawab pengangkut terhadapkerugian yang dialami penumpangnya.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Kereta Api (Persero)bertanggungjawab terhadap kerugian yang dialami penumpang kelas ekonomidalam bentuk pemberian santunan atas korban kecelakaan baik yang meninggaldunia, cacat maupun luka-luka. Santunan yang diberikan PT. Kereta Api (Persero)merupakan premi yang dibayarkan penumpang yang dikelola oleh pihak Asuransiyaitu PT. Jasa Raharja. Kerugian penumpang kelas ekonomi menurut PT. KeretaApi (Persero) adalah kerugian pada penumpang yang timbul karena adanyakecelakaan pada kereta tersebut, bukan pada barang bawaan penumpang. Hal itudikarenakan yang menjadi objek angkutan adalah penumpang itu sendiri. Apabiladapat dibuktikan bahwa pihak penyelenggara yang bersalah maka penumpangberhak mendapat ganti rugi (kopensasi) sesuai kerugian yang diderita penumpang.

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Almamaterku Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga

    Bapak dan ibu(maaf...terlalu lama menunggu maya selesai kuliah)

    Mbahku(Terimakasih atas kasih sayangnya)

    Mba Unik+Mas Rohadi, Mas Dandung,Mba Nina, Mas Ingga+Mba Ino

    (Terimakasih atas perhatian dan dukungannya)

    Ponakanku ?Raka? (makasih ya...)

    Andik Fitriansyah(makasih atas waktu yang banyak kamu luangkan tuk aku)

    adikku ?yuyun?jangan pernah hilang semangatmu ya...

    My best Frendsku? Uus, Rahma, Cikme, Balqis, Didie, Fina, Deny?Makasih atas semangat yang diberikan padaku..

    Temen-temen Muamalat I ?Fajar, Andik, Topo, Eko, Makrodin?Ayo, kalian pasti bisa!!!

    Temen-temen yang belumku sebutkan disini,kalian bagian dari cerita hidupku

  • vii

    MOTTO

    ?Sekelumit pengetahuan yang dilakukan

    merupakan kekayaan yang tidak ada batasnya

    daripada sejuta pengetahuan

    yang dibiarkan?

    (Kahlil Gibran, Inspirasi Cinta Dan Kehidupan)

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang maha kuasa yang

    senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada penulis, kemampuan serta kekuatan

    sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian skripsi ini, walaupun penyusun

    menemui beberapa kendala selama penelitian di lapangan. Namun proses

    penelitian skripsi tidak terhambat karenanya. Shalawat serta salam kami

    persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

    Selama proses penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah dengan

    ikhlas membantu penyusun baik berupa dorongan moral, tenaga, masukan dan

    pengarahan yang sangat berarti. Maka dalam kesempatan inilah tak lupa penyusun

    mengucapkan terima kasih yang sebenar-benarnya kepada:

    1. Bapak Drs.Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Syari'ah

    UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta .

    2. Bapak Drs. Riyanta, M.Hum dan Bapak Budi Ruhiatudin, S.H., M.Hum

    selaku dosen pembimbing pertama dan kedua yang telah sudi meluangkan

    waktunya. Tekun dan sabar untuk membimbing, memberikan pengarahan dan

    saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.

  • ix

    3. Kepada Kepala PT.Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta atas

    dukungan dalam penelitian ini.

    4. Kepada Kepala Humas PT.Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI

    Yogyakarta atas kerjasama dan kesediaannya.

    5. Kepada Kepala dan Staf Seksi Operasional dan Pemasaran PT.Kereta Api

    (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta atas kerjasama dan kesediaannya.

    6. Kepada Kepala dan Staf Seksi Sumber Daya dan Umum PT.Kereta Api

    (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta atas kerjasama dan bantuannya.

    7. Kepada Kepala Subsi Hukum PT.Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI

    Yogyakarta kerjasama dan kesediaannya.

    8. Kepada Kepala dan Staf Unit Pengelolaan Kesehatan PT.Kereta Api

    (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta atas kerjasamanya.

    9. Kepada Bapak Kirdjomulyo (alm.) dan Ibu Suhartati, selaku orang tua atas

    dukungan dan doanya serta kakak-kakak yang memberikan banyak

    motivasinya.

    Semoga segala kebaikan mereka akan dinilai dan diganti oleh Allah SWT

    dengan kebaikan yang berlipat ganda. Akhirnya dengan penuh kerendahan hati,

    penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dan

    semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membutuhkan.

    Jakarta, 31 Juli 2008

    Penyusun

    Maya Paramita

  • x

  • xi

  • xii

  • xiii

  • xiv

  • xv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

    ABSTRAK.............................................................................................................. ii

    PERSETUJUAN SKRIPSI.................................................................................... iii

    PENGESAHAN...................................................................................................... v

    PERSEMBAHAN...................................................................................................vi

    MOTO....................................................................................................................vii

    KATA PENGANTAR..........................................................................................viii

    PEDOMAN TRANSLITERASI..............................................................................x

    DAFTAR ISI..........................................................................................................xv

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah...................................................................1

    B. Pokok Masalah...................................................................................4

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................4

    D. Telaah Pustaka....................................................................................5

    E. Kerangka Teoritik...............................................................................7

    F. Metode Penelitian.............................................................................15

    G. Sistematika Pembahasan...................................................................17

    BAB II. TINJAUAN HUKUM ISLAM MENGENAI PERJANJIAN DAN

    TANGGUNG JAWAB PERDATA

    A. Pengertian Perjanjian........................................................................19

    B. Rukun dan Syarat-Syarat Perjanjian.................................................21

  • xvi

    C. Berakhirnya Perjanjian......................................................................26

    D. Tanggung Jawab Perdata..................................................................26

    E. Bentuk Perlindungan Konsumen......................................................30

    F. Penyelesaian Perselisihan.................................................................35

    BAB III. GAMBARAN MENGENAI PENGANGKUTAN KERETA API

    PT.KERETA API (PERSERO) DAERAH OPERASI VI

    YOGYAKARTA

    A. Gambaran Mengenai Hukum pengangkutan

    1. Dasar Hukum Pengangkutan........................................................37

    2. Pengertian Perjanjian Pengangkutan............................................40

    3. Asas-Asas Perjanjian Pengangkutan............................................43

    B. Gambaran PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta

    1. Sejarah Perkembangan PT. Kereta Api (Persero)........................45

    2. Visi, Misi dan Strategi PT. Kereta Api (Persero).........................52

    3. Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI

    Yogyakarta ..................................................................................57

    4. Pelayanan Angkutan PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI

    Yogyakarta ..................................................................................63

    5. Kelalaian yang Terjadi pada Pengangkutan Penumpang (KA)

    Kelas Ekonomi.............................................................................70

    6. Tanggung Jawab PT. Kereta Api (Persero) Terhadap Penumpang

    (KA) Kelas Ekonomi yang mengalami Kerugian........................75

    7. Asuransi Pengangkutan Penumpang (KA) Kelas Ekonomi........83

  • xvii

    BAB IV. Analisis Tanggung Jawab PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI

    Yogyakarta terhadap Pengangkutan Penumpang Kelas Ekonomi

    A. Analisis Mengenai Perjanjian...........................................................89

    B. Analisis Mengenai Tanggung Jawab PT. Kereta Api (Persero)

    Daerah Operasi VI Yogyakarta.............................................................91

    BAB V. Penutup

    A. Kesimpulan.......................................................................................97

    B. Saran-saran........................................................................................98

    DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................100

    LAMPIRAN

    I. TERJEMAHAN KUTIPAN BERBAHASA ARAB

    II. BIOGRAFI TOKOH DAN ULAMA

    III. PANDUAN WAWANCARA

    IV. BAGAN SRTUKTUR ORGANISASI PT.KERETA (PERSERO) API

    DAERAH OPERASI VI YAGYAKARTA

    V. DATA KORBAN KECELAKAAN KERETA API 15 JANUARI 2007

    VI. DATA SANTUNAN PERAWATAN DAN MENINGGAL DUNIA

    KORBAN KECELAKAAN KERETA API BENGAWAN 15 JANUARI

    2007

    VII. DATA PERJANJIAN KERJASAMA PT.KERETA API (PERSERO)

    DENGAN PT. JASA RAHARJA

    VIII. IZIN RISET

    IX. CURICULUM VITE

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pengangkutan merupakan salah satu sarana pendukung

    pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Dengan

    adanya pengangkutan berarti memberikan nilai lebih pada suatu barang dan

    atau jasa. Barang dan atau jasa dari satu tempat akan lebih besar nilainya bila

    berada di tempat yang membutuhkan barang dan atau jasa tersebut.1

    Perjanjian pengangkutan ini sifatnya timbal balik artinya kedua

    belah pihak sama-sama mempunyai hak dan kewajiban.2 Konsumen kereta api

    membayar sejumlah uang untuk biaya pengangkutan dan berhak atas

    pelayanan, sedangkan pihak penyelenggara berkewajiban untuk memberikan

    pelayanan dan berhak atas kompensasi terhadap pelayanan yang telah

    diberikannya yaitu uang jasa.

    Kewajiban pengangkut adalah menyelenggarakan pengangkutan.

    Dari hak dan kewajiban ini, timbul tanggung jawab pengangkut. Maka segala

    hal yang mengganggu keselamatan penumpang atau barang tersebut atau yang

    merugikan penumpang atau barang, pengangkut berkewajiban menanggung

    1 H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 3; HukumPengangkutan, cet. I (Jakarta: Djambatan,1995) , hlm.1.

    2 Ibid., hlm. 2.

  • 2segala kerugian yang diderita oleh penumpang atau barang yang diangkutnya

    tersebut. Wujud tanggung jawab tersebut adalah ganti rugi (kompensasi).3

    Perjanjian pengangkutan barang, obyek perjanjian adalah benda atau

    binatang, sedangkan dalam perjanjian pengangkutan penumpang yang

    menjadi obyek adalah penumpang itu sendiri. Perjanjian pengangkutan barang

    dimulai pada saat diserahkan barang kepada pengangkut, maka penguasaan

    dan pengawasan atas benda atau binatang itu ada di tangan pengangkut.

    Dalam perjanjian pengangkutan penumpang, penyerahan kepada pengangkut

    tidak ada. Tugas pengangkut hanya membawa atau mengangkut orang-orang

    tersebut sampai di tempat tujuan dengan selamat. 4

    Jenis pengangkutan di Indonesia ada tiga jenis yaitu angkutan darat,

    angkutan laut, dan angkutan udara.5 Jenis angkutan darat yang menarik untuk

    dicermati yaitu angkutan darat dengan menggunakan kereta api. Menurut

    Pasal 3, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian,

    menegaskan bahwa pengangkutan kereta api merupakan sarana pengangkutan

    yang diselenggarakan dengan tujuan memperlancar perpindahan orang dan

    atau secara massal dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat,

    tertib dan teratur, efisien, serta menunjang pemerataan, pertumbuhan,

    stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunan nasional.

    3 Ridwan Khairandi dan Machsun Tabroni dkk, Pengantar Hukum Dagang Indonesia I,cet. I (Yogyakarta: Pusat Studi Hukum Fakultas UII dan Gama Media, 1999), hlm.201.

    4 H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok, hlm.51-52

    5 Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, cet. II (Jakarta: Sinar Grafika, 2000),hlm.164.

  • 3PT. Kereta Api (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang

    menyelenggarakan usaha perkeretaapian di Indonesia. PT. Kereta Api

    (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 1998

    Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM) menjadi (Persero)

    dengan Akta Notaris Imas Fatimah, SH. No.2 Tanggal 1 Juni 1999. Akta Ini

    telah disetujui oleh Mentri Kehakiman dengan Surat Keputusan No.PSH

    C.17171 HT.01.01 Th 99 Tanggal 1 Oktober 1999 dan diumumkan dalam

    Tambahan No.4 pada Berita Negara No.240 Tanggal 14 Januari 2000.6

    Pengangkutan kereta api merupakan sarana pengangkutan yang

    digemari masyarakat Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi hal

    tersebut, salah satunya karena harga karcis kereta api yang dapat dijangkau

    oleh semua lapisan masyarakat. Karcis ini yang menjadi bukti perjanjian

    antara pengangkut dan pengguna jasanya. Perjanjian tersebut adalah perjanjian

    sepihak yang dibuat oleh pihak penyelenggara atau yang biasanya disebut

    dengan perjanjian baku. Dalam proses pengangkutan penumpang dengan

    menggunakan kereta api semua jenis kelas sama dengan penggunaan sarana

    transportasi lain yang mempunyai resiko kelalaian maupun kecelakaan sama.

    Pengangkutan kereta api terbagi 2 yaitu kereta api barang dan kereta

    api penumpang. Kereta api penumpang terdiri dari 2 jenis yaitu ekonomi dan

    non ekonomi yang mempunyai perbedaan fasilitas dan golongan tarif.

    6 Wawancara dengan Ibu Indrianingsih selaku Staf Seksi Sumber Daya dan Umum PT.Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta tanggal 23 Juni 2008

  • 4Penelitian ini lebih difokuskan pada kereta api penumpang kelas

    ekonomi, dikarenakan kelas ekonomi lebih banyak dipergunakan sebagai alat

    transportasi dengan harga sangat terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.

    Namun banyak terjadi ketidakpuasan pada penumpangnya dalam proses

    pengangkutan tersebut. Banyak konsumen yang tidak mengetahui apa yang

    menjadi haknya ketika menggunakan angkutan kereta api ekonomi, menjadi

    suatu kemakluman bahwa dengan harga tiket yang murah maka pelayanan

    yang pantas tidak perlu diharapkan.

    Dari uraian di atas, ada hal yang menarik bagi penyusun untuk

    melakukan penelitian dengan judul Tanggung Jawab PT. Kereta Api

    (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta terhadap Kerugian Penumpang

    Kereta Api Kelas Ekonomi dalam Perspektif Hukum Islam.

    B. Rumusan Masalah

    Bagaimana tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) kepada

    penumpang terhadap kerugian yang ditimbulkan dalam menggunakan jasa

    kereta api kelas ekonomi di wilayah kerja Daerah Operasi (DAOP) VI

    Yogyakarta ditinjau dari hukum Islam?

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan dari penelitian ini adalah:

    Menjelaskan bentuk tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) sebagai

    penyelenggara angkutan kepada pengguna jasanya.

  • 52. Kegunaan Penelitian ini adalah :

    Memberikan wacana baru bagi pengembangan penyelenggaraan angkutan

    publik khususnya PT. Kereta Api (Persero) di wilayah kerja DAOP VI

    Yogyakarta.

    D. Telaah Pustaka

    Pengangkutan dan segala macam problematikanya memang menarik

    untuk dibahas, walaupun jumlahnya sangat sedikit. Adapun beberapa literatur

    mengenai pengangkutan di Indonesia di antaranya sebagai berikut:

    Buku karangan R. Soekardono yang berjudul Hukum Dagang

    Indonesia II.7 Dalam buku ini pengangkutan menjadi salah satu pokok

    pembahasan. Buku ini menguraikan pengertian hukum pengangkutan, hak dan

    kewajiban serta tanggung jawab baik pada pengangkutan darat, laut, dan

    udara. Buku ini pun membahas tentang pos dan telekomunikasi

    Soegijatna Tjakranegara juga mengulas mengenai hukum

    pengangkutan dalam bukunya Hukum Pengangkutan Barang dan

    penumpang.8 Dalam buku ini diuraikan mengenai aspek-aspek hukum

    pengangkutan baik pengangkutan darat, laut dan udara. Namun pada buku ini

    penulis lebih fokus pada pengangkutan barang bukan pada pengangkutan

    penumpang.

    7 Soekardono, Hukum Dagang Indonesia II, (Jakarta: CV. Rajawali,1986).

    8 Soegijatna Tjakranegara, Hukum Pengangkutan Barang dan Penumpang, (Jakarta:Rineka Cipta, 1995).

  • 6Buku karangan H. M. N. Purwosutjipto yang berjudul Pengertian

    dan Pokok Hukum Dagang Indonesia III,9 menerangkan secara rinci dan

    detail tentang gambaran umum dalam pengangkutan barang dan orang dari

    segi hukum dagang. Dalam buku ini diuraikan juga dengan oleh penulis

    mengenai aspek-aspek hukum pengangkutan di Indonesia.

    Selain itu Abdul Kadir Muhammad yang berjudul Hukum

    Pengangkutan Darat, Laut dan Udara.10 Dalam buku ini diuraikan mengenai

    arti penting mengenai pengangkutan sesuai dengan keadaan geografis

    Indonesia. Dalam buku ini juga diuraikan mengenai berbagai permasalahan

    dalam hukum pengangkutan, seperti peraturan hukum yang dijadikan

    pedoman,undang-undang yang dianggap telah ketinggalan zaman. Buku ini

    juga menguraikan mengenai asas-asas hukum pengangkutan, asas-asas

    perjanjian pengangkutan, serta bagaimana hukum pengangkutan dalam sistem

    hukum nasional. Selain itu diulas juga mengenai kebiasaan dalam

    pengangkutan serta prinsip tanggung jawab dalam pengangkutan baik

    berdasarkan kesalahan, berdasarkan praduga dan tanggungjawab mutlak.

    Penelitian dalam bentuk skripsi tentang tanggung jawab dalam

    hukum pengangkutan, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Imam

    Muiz dengan judul Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab PT.

    9 H.M.N Purwasitjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia III: HukumPengangkutan, (Jakarta : Djambatan, 1984).

    10 Abdul Kadir, Hukum Pengangkutan Darat, Laut, dan Udara (Bandung: Citra AdityaBakti,1991)

  • 7Pos Indonesia Yogyakarta dalam Pengiriman Barang Paket Pos.11

    Pembahasan dalam penelitian ini lebih menekankan pada tanggung jawab

    terhadap barang yang dikirim melalui pengangkutan pos.

    Skripsi yang disusun oleh Erima Ika Sofyana dengan judul,

    Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab dalam Perjanjian

    Pengangkutan Paket Barang pada PT. CV. TIKI cabang Yogyakarta.12

    Penelitian ini pun menekankan pada tanggung jawab pengangkut terhadap

    pengiriman barang dengan tempat penelitian yang berbeda.

    Sejauh penelusuran penulis belum ada yang meneliti mengenai

    tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta

    sebagai pengangkut terhadap kerugian yang dialami penumpang kereta api

    kelas ekonomi dalam perspektif hukum islam, sehingga masalah ini menjadi

    sangat menarik untuk diteliti.

    E. Kerangka Teoretik

    Tanggung jawab merupakan suatu prinsip dinamis yang

    berhubungan dengan keseluruhan perilaku manusia dalam hubungannya

    dengan masyarakat ataupun instansi. Suatu tanggung jawab bahkan

    11 Imam Muiz, ?Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab PT. Pos IndonesiaYogyakarta dalam Pengiriman Barang Paket Pos?, Skripsi Fakultas Syariah IAIN Sunan KalijagaYogyakarta, 1997.

    12 Erima Ika Sofyana, Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab dalamPerjanjian Pengangkutan Paket Barang pada PT. CV TIKI cabang Yogyakarta, Skripsi FakultasSyariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007

  • 8mempunyai kekuatan dinamis untuk mempertahankan kualitas keseimbangan

    dalam masyarakat.13

    Tanggung jawab adalah suatu pengertian dasar untuk memahami

    manusia sebagai makhluk susila dan tinggi rendahnya akhlak yang

    dimilikinya. Dalam hubungan ini sebaiknya sekaligus dilandasi anggapan

    berupa pengakuan akan kenyataan bahwa manusia dalam hubungan sempit

    dan luas memerlukan satu sama lain untuk mewujudkan nilai-nilai kehidupan

    yang dirasanya baik dan perlu bagi kelangsungan eksistensinya. Keharusan

    sosial ini dapat ditarik sedemikian jauh sehingga mencakup jaga diadakan

    tuntutan untuk permintaan tanggung jawab atas suatu perbuatan yang

    mungkin juga bersifat yuridis dan bisa dijatuhkan pidana. Hakekatnya

    masalah tanggung jawab menyangkut masalah tanggung jawab menyangkut

    masalah yang luas.14

    Pada prinsipnya setiap manusia yang sudah mukallaf dibebani

    pertanggungjawaban keagamaan. Setiap tindakannya harus

    dipertanggungjawabkan. Keharusan bertanggungjawab ini dinyatakan Allah

    dalam al-Quran :

    13 Syed Nawab Haider Naqvi, An Islamic Synthesis, alih bahasa Husin Anis dan AsepHikmat, cet. I (Bandung : Mizan, 1985), hlm. 87.

    14 Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ikhtiar Baru van Hoeve, 1990). VI :3443.

  • 915

    Setiap orang yang memiliki profesi, kedudukan dan jabatan apapun,

    mulai dari tingkat bawah sampai tingkat atas semua itu bertanggungjawab

    berdasarkan kedudukan masing-masing. Salah satu di antaranya ialah janji dan

    komitmen perlu penyelesaian, karena semua itu tidak akan lolos dari tanggung

    jawab berdasarkan firman Allah SWT :

    16

    Menurut Hamzah Yaqub, ada beberapa macam tanggung jawab,

    antara lain:17

    1. Tanggung jawab manusia kepada Allah Taala atas perilaku dan

    perbuatannya, karena setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban.

    Firman Allah :

    15 Al-Isr? (17):36

    16 Al-Isr? (17): 34.

    17 Hamzah Yaqub, Etos Kerja Islam (Petunjuk Pekerjaan yang Halal dan Haram SyariatIslam), (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1992), hlm.93-94.

  • 10

    18

    19

    2. Tanggung jawab kelembagaan, yaitu tanggung jawab yang dilakukan

    berdasarkan kepada pihak yang memberikan wewenang, yaitu pihak atasan

    sesuai dengan jenjang organisasi.

    3. Tanggung jawab hukum, ialah tanggung jawab yang dilakukan

    berdasarkan saluran-saluran dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku,

    Seorang petugas, karyawan, atau pejabat selaku pemegang fungsi harus

    mampu mempertanggungjawabkan tindakannya.

    4. Tanggung jawab sosial, yaitu kaitan moral terhadap masyarakat.

    Seseorang berbuat harus dapat dipertanggungjawabkan terhadap

    masyarakat secara moral bahwa perbuatannya itu tidak tercela.

    18 Al-Ankab?t (29): 13

    19 An-N?hl (16): 93.

  • 11

    Dalam konsep tanggung jawab, Islam membedakan menjadi 2

    macam, yaitu:20

    a. Tanggung jawab individu yang tidak dapat dialihkan (fard

    al?ayn)

    b. Tanggung jawab kolektif yang bisa diwakili oleh sebagian kecil

    orang (fard al kif?yah)

    Tanggung jawab dalam Islam bersifat multi-tingkat dan berpusat

    baik pada tingkat individu (mikro) maupun tingkat oraganisasi atau

    masyarakat (makro) maupun secara bersama-sama ada dalam tingkat mikro

    dan makro, seperti yang dikemukakan oleh Sayyed Kuthb:

    Islam mendasarkan prinsip tanggung jawab timbal-balik dalamsemua bentuk dan variasi. Didalamnya kita bisa menemukantanggung jawab tang ada diantara manusia dan hatinya, antaramanusia dengan keluarganya, antara individu dengan masyarakat,antara satu komunitas dengan komunitas lainnya.21

    Perjanjian (akad) adalah suatu perikatan antara ijab dan kabul

    dengan cara yang dibenarkan syara yang menetapkan adanya akibat-akibat

    hukum pada objeknya. Ijab dan kabul ini diadakan dengan maksud untuk

    menunjukan adanya sukarela timbal-balik terhadap perikatan yang dilakukan

    oleh dua pihak yang bersangkutan.dan menimbulkan kewajiban atas masing-

    masing secara timbal balik.22

    20 Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: AMP YKPN, 2004), hlm.56.

    21 Dikutip oleh Muhammad, Etika Binis Islami, (Yogyakarta;AMP YKPN,2004), hlm.57.

    22 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam),(Yogyakarta: UII Press, 2000),hlm.65-66.

  • 12

    Pengangkutan merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk

    memindahkan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.23Untuk

    terjadinya pengangkutan, maka harus ada terlebih dahulu perjanjian

    pengangkutan. Definisi dari perjanjian pengangkutan adalah perjanjian timbal

    balik antara pengangkut dengan pengirim, di mana pengangkut mengikatkan

    diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan atau orang dari suatu

    tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan pengirim

    mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan.24

    Dari definisi pengangkutan di atas, dapat diketahui pihak-pihak

    dalam perjanjian pengangkutan adalah pengangkut dan pengirim atau

    penumpang. Dikarenakan sifat perjanjian pengangkutan adalah timbal balik,

    kedua belah pihak dalam hal ini adalah pengangkut, pengirim atau penumpang

    mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Kewajiban pihak pengangkut

    adalah menyelenggarakan pengangkutan barang atau orang dari suatu tempat

    ke tempat tujuan dengan selamat, sedangkan kewajiban pihak pengirim atau

    penumpang adalah membayar uang angkutan sebagai kontraprestasi dari

    penyelenggaraan pengangkutan yang dilakukan oleh pengangkut.

    Perjanjian pengangkutan merupakan salah satu bentuk perjanjian

    (akad) dengan cara perbuatan. Hak dari pihak pengangkut adalah menerima

    pembayaran uang penyelenggaraan angkutan yang dilakukan, sedangkan hak

    dari penumpang adalah di antarnya barang atau orang itu dengan selamat

    23 Muchtarudin Siregar, Beberapa Masalah Ekonomi dan Management Pengangkutan,(Jakarta:LPEE -UI, 1981), hlm. 3.

    24 H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok, hlm.2.

  • 13

    sampai ke tempat yang menjadi tujuan penumpang. Apabila terjadi suatu

    kerugian dalam pengangkutan sehingga timbul resiko yang berarti kewajiban

    untuk memikul suatu kerugian yang terjadi dikarenakan ada suatu kejadian di

    luar kesalahan salah satu pihak.

    Peter Salim dalam kamus yang berjudul Contemporary English-

    Indonesian Dictionary maupun Henry Campell Black dalam kamusnya yang

    berjudul Black?s Law Dictionary, mengatakan ada tiga macam tanggung

    jawab hukum yaitu tanggung jawab hukum dalam arti accountability,

    responsibility dan liability. Tanggung jawab dalam arti accountability adalah

    tanggung jawab hukum dalam kaitan dengan keuangan, misalnya akuntan

    harus bertanggung jawab atas hasil pembukuan. Responsibility adalah

    tanggung jawab dalam arti harus memikul beban seperti tanggung jawab di

    kalangan ABRI adalah yang memegang tongkat komando perintah kepada

    prajurit. Tanggung jawab dalam arti liability adalah kewajiban menanggung

    atas kerugian yang diderita misalnya PT. Kereta Api (Persero) sebagai pihak

    pengangkut bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang

    dan atau pengirim barang dari tempat keberangkatan sampai tempat tujuan

    Penumpang dan atau pengirim barang dapat mengajukan gugatan kepada

    pihak pengangkut atas segala kerugian yang diderita.25

    Titik sentral mengenai tanggung jawab pengangkut pada umumnya

    adalah tentang prinsip tanggung jawab (liability principle) yang diterapkan.

    Penggunaan suatu prinsip tanggung jawab tertentu bergantung kepada

    25 Dikutip oleh K.Martono, Tanggung Jawab Hukum PT. (Persero) Kereta Api Indonesia,www.Bappenas.go.id , akses 15 Mei 2008.

  • 14

    keadaan tertentu, baik ditinjau secara makro (sesuai dengan perkembangan

    masyarakat), maupun ditinjau secara mikro (sesuai dengan perkembangan

    dunia angkutan yang bersangkutan, baik darat, laut atau udara). Ada 3 (tiga)

    prinsip atau teori mengenai tanggung jawab, yaitu prinsip tanggung jawab

    berdasarkan atas adanya unsur kesalahan (fault liability, liability based on

    fault principle), prinsip tanggung jawab berdasarkan atas praduga

    (presumption of liability principle), prinsip tanggung jawab mutlak (no-fault

    liablity, istrict/absolute liability principle) 26.

    Timbulnya konsep tanggung jawab dikarenakan pengangkut tidak

    menyelenggarakan sebagaimana mestinya sehingga menimbulkan kerugian

    pada penumpangnya. Tanggung jawab akibat kelalaian atau kecerobohan yang

    mengakibatkan kerugian pada konsumen merupakan persoalan berkaitan

    dengan perlindungan konsumen yang seringkali luput dari perhatian pembuat

    kebijakan.

    Berbicara tanggung jawab tidak terlepas dari perlindungan terhadap

    konsumen. Dalam UUPK, hal-hal yang mengenai tanggung jawab pelaku

    usaha diatur pada Pasal 19 ayat (1) bahwa pelaku usaha bertanggung jawab

    memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan atau kerugian

    konsumen akibat mengkonsumsi barang dan atau jasa yang dihasilkan atau

    diperdagangkan.27 Ganti rugi yang di berikan dapat berupa pengembalian

    uang atau penggantian barang dan atau jasa yang sejenis atau setara nilainya

    26 E. Saefullah Wiradipradja, Tanggung Jawab Pengangkut dalam Hukum PengangkutanUdara Internasional dan Nasional, (Yogyakarta: Liberty, 1989), hlm. 19.

    27 Undang-undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pasal 19 ayat (1).

  • 15

    atau perawatan kesehatan dan atau pemberian santunan yang sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Prinsip tentang tanggung jawab merupakan perihal yang sangat

    penting dalam hukum perlindungan konsumen. Dalam kasus pelanggaran hak

    konsumen, diperlukan kehati-hatian dalam menganalisa siapa yang harus

    bertanggung jawab dan seberapa jauh tanggung jawab dapat dibebankan

    kepada pihak-pihak terkait.

    Untuk menghindari kerepotan dalam menangani banyaknya tuntutan

    konsumen dan kesulitan yang mungkin timbul dalam hubungan perdagangan,

    pelaku usaha menutup beban tanggung jawabnya dengan mengasuransikan

    setiap produknya dan mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi.

    Dengan demikian sebagai akibat pengalihan resiko, pihak perusahaan

    asuransilah yang kemudian bertanggung jawab memberikan ganti rugi kepada

    konsumen.

    Tanggung jawab sangat terkait dengan hak dan kewajiban, yang

    pada akhirnya dapat menimbulkan kesadaran tanggung jawab. Ada dua bentuk

    kesadaran: Pertama, kesadaran yang muncul dari hati nurani seseorang yang

    sering disebut dengan etika dan moral. Kedua, kesadaran hukum yang bersifat

    paksaan berupa tuntutan-tuntutan yang diiringi sanksi-sanksi hukum.28

    28 Najmudin Nasrullah, ?CSR dalam Perspektif Islam?, www.Jurnal.majmu.Wordpress.com, akses 11 Maret 2008.

  • 16

    F. Metode Penelitian.

    Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

    1. Jenis penelitian

    Penelitian yang penyusun lakukan ini termasuk penelitian lapangan (field

    research), yaitu mencari sumber-sumber data langsung dari lapangan yaitu

    PT.Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta sebagai

    penyelenggara angkutan kereta api.

    2. Sifat Penelitian

    Sifat dari penelitian penyusunan skripsi ini adalah penelitian Deskriptif-

    Analitis, yaitu penelitian bertujuan untuk menggambarkan analisis tentang

    permasalahan yang diteliti dengan didasarkan pada Undang-Undang yang

    berlaku dan Hukum Islam. Dalam penelitian ini menggambarkan analisis

    mengenai bentuk tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) terhadap

    kerugian penumpangnya dalam menggunakan jasa kereta api di wilayah

    kerja DAOP Regional VI Yogyakarta dengan didasarkan pada Undang-

    Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian maupun Undang-

    Undang yang berlaku lainnya serta didasarkan pada Hukum Islam yang

    sesuai dengan ruang lingkup penelitian.

    3. Teknik Pengumpulan data

    Sesuai dengan jenis penelitian yang mengarah pada penelitian lapangan

    maka sunber data primer diperoleh melalui obyek penelitian, dengan cara

    observasi, dokumentasi, dan wawancara (interview). Observasi merupakan

    pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati

  • 17

    langsung obyek datanya. Dokumen yaitu pengumpulan data dengan

    penelitian literatur seperti data dari company profile PT. Kereta Api

    (Persero), data korban kecelakaan beserta santunannya, dan data internal

    lainnya. Wawancara personal yang dilakukan pada beberapa nara sumber

    yang terkait dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, antara lain

    sebagai berikut :

    a. Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT.Kereta Api (Persero)

    Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta.

    b. Kepala dan Wakil Operasional dan Pemasaran (Opsar) PT.Kereta

    Api (Persero) Daop VI Yogyakarta

    c. Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum PT.Kereta Api (Persero)

    Daop VI Yogyakarta

    d. Bagian Subsi Hukum PT.Kereta Api (Persero) Daop VI

    Yogyakarta

    e. Manager Pengelolaan Kesehatan PT.Kereta Api (Persero) Daop VI

    Yogyakarta.

    Sumber data sekunder adalah kajian pustaka yang membahas dan

    berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

    4. Pendekatan Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yuridis Normatif,

    yaitu penelitian yang dilakukan pada PT. Kereta Api (Persero) dengan

    didasarkan pada Undang-Undang yang berlaku dan Hukum Islam yang

    sesuai.

  • 18

    5. Analisa Data

    Untuk menganalisa data, penyusun menggunakan analisa data kualitatif

    dengan metode induktif . Yaitu menganalisa data dari fakta atau keadaan

    yang ada di lapangan kemudian ditarik simpulan berdasarkan hukum yang

    menjadi dasarnya, yaitu menganalisa tanggung jawab PT. Kereta Api

    (Persero) Daop VI Yogyakarta sebagai pengangkut terhadap kerugian

    penumpang kelas ekonomi dengan berdasarkan pada Undang-undang yang

    berlaku dan hukum Islam yang sesuai.

    G. Sistematika Pembahasan

    Pembahasan skripsi ini di bagi menjadi 5 bagian, antara bab yang

    satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Adapun sistematika pembahasnnya

    adalah sebagai berikut:

    Bab pertama adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang

    masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, kerangka

    teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

    Bab kedua, membahas mengenai tinjauan hukum islam mengenai

    perjanjian dan tanggung jawab, yang meliputi pengertian perjanjian, rukun

    dan syarat-syarat perjanjian, berakhirnya perjanjian, bentuk perlindungan

    konsumen, tanggung jawab akad dan penyelesaian perselisihan.

    Bab ketiga, membahas mengenai pengangkutan penumpang kereta

    api yang meliputi pertama, perjanjian pengangkutan antara lain: dasar hukum

    pengangkutan, pengertian perjanjian pengangkutan, asas-asas perjanjian

  • 19

    pengangkutan, prinsip-prinsip tanggung jawab pengangkutan. Kedua,

    Gambaran PT. Kereta Api (Persero) Daop VI Yogyakarta antara lain: sejarah

    perkembangan PT. Kereta Api (Persero), visi, misi dan strategi, struktur

    organisasi, pelayanan angkutan, kelalaian yang terjadi pada pengangkutan

    penumpang (KA) kelas ekonomi, tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero)

    terhadap penumpang (KA) kelas ekonomi yang mengalami kerugian, asuransi

    pengangkutan penumpang (KA) kelas ekonomi.

    Bab keempat membahas mengenai analisis tanggung jawab PT.

    Kereta Api (Persero) Daop VI Yogyakarta terhadap kerugian penumpang

    dalam pengangkutan kereta api kelas ekonomi yang meliputi analisis

    mengenai akad dan tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) Daop VI

    Yogyakarta terhadap kerugian penumpang kelas ekonomi.

    Bab kelima adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

  • 97

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Perjanjian yang terbentuk pada pengangkutan kereta api penumpang

    kelas ekonomi di PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi IV merupakan

    suatu perjanjian yang timbal-balik yang mengikat antara penyelenggara

    angkutan dengan penumpangnya untuk mengangkut penumpang dari stasiun

    awal ke stasiun tujuan yang disepakati. Hak dan kewajiban yang timbul adalah

    penyelenggara berkewajiban untuk menyelenggarakan angkutan dan

    penumpang memberikan suatu pembayaran dan sebaliknya. Apabila tidak

    terpenuhinya tujuan dari perjanjian pengangkutan ini, mengakibatkan adanya

    tanggung jawab dalam bentuk ganti rugi.

    Pertanggungjawaban tersebut terlaksana apabila kesalahan tersebut

    benar-benar karena kesalahan dari PT. Kereta Api (Persero) dan ganti rugi

    tersebut diberikan bagi orang-orang yang benar-benar penumpang dengan bukti

    adanya tiket kereta api yang sesuai pada hari penumpang mengalami kerugian.

    Bentuk tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero) adalah adanya ganti rugi bagi

    korban kecelakaan kereta api penumpang kelas ekonomi dengan bentuk

    santunan untuk biaya perawatan dan meninggal dunia dengan ketentuan yang

    berlaku. Untuk kerugian berupa keterlambatan, kurangnya kenyamanan,

    kehilangan atau kerusakan barang bawaan bukan merupakan tanggung jawab

    PT. Kereta Api

  • 98

    (Persero). Hal tersebut akan menjadi tanggung jawab PT. Kereta Api (Persero)

    jika dapat dibuktikan bahwa PT. Kereta Api (Persero) bersalah atau ada faktor

    kesengajaan dari pihak penyelenggara (PT. Kereta Api).

    Apabila yang mengalami kerugian adalah orang yang tidak

    mempunyai tiket tetapi mengalami kerugian disebabkan pengoperasian

    angkutan kereta api, misal:terjadi tabrakan antara kereta dengan kendaraan

    bermotor. Secara hukum, pihak kereta api tidak ada kewajiban untuk

    mengganti kerugian. Namun apabila dapat dibuktikan bahwa pihak kereta api

    lalai maka dapat menuntut kerugian.

    B. Saran

    1. Dari adanya suatu kecelakaan kereta api, pihak PT. Kereta Api (Persero)

    harus mampu dan mau belajar dari pengalaman-pengalaman yang telah

    lalu mengenai penerapan kinerja yang kurang sesuai di lapangan dan

    berkomitmen tidak mengulangi di masa mendatang.

    2. Dengan memperhatikan kesejahteraan para petugas kereta api, diharapkan

    dapat berbanding lurus dengan tanggung jawab yang mereka emban.

    3. Memperhatikan kenyamanan dan keselamatan konsumen dengan cara

    memeriksa secara rutin keadaan petugas dan adanya perbaikan sarana dan

    prasarana kereta api itu sendiri, baik keadaan dalam gerbong, masinis dan

    petugas lain, jalan rel, dan keadaan sekitar rel.

  • 99

    4. Pengangkutan kereta api penumpang kelas ekonomi merupakan angkutan

    massal yang tidak pernah sepi dari pengguna jasanya terutama di saat Hari

    Raya Idul Fitri maupun hari libur lainnya, hendaknya tidak diberlakukan

    karcis bebas tempat duduk sehingga penumpang tidak berdesak-desakan

    ataupu terjadi kelebihan muatan yang mengakibatkan kecelakaan. Akan

    lebih baik adanya kereta api tambahan untuk mengatasi penumpang yang

    terlalu banyak.

    5. Melihat dari letak stasiun yang ada di wilayah Daerah Regional VI

    Yogyakarta yang belum steril, hendaknya tingkat keamanan,

    kenyamanan, dan ketertiban lebih ditingkatkan.

    6. Kereta api penumpang kelas ekonomi adalah angkutan yang dapat

    digunakan oleh semua lapisan masyarakat, hendaknya fasilitas standar

    dalam kereta api dan stasiun tetap dipertahankan kelayakannya.

    7. Peran pemerintah dalam pembangunan hukum pengangkutan lebih

    ditingkatkan agar lebih terarah dan terpadu. Karena dalam perjanjian

    pengangkutan, undang-undang memegang peranan penting.

  • 100

    DAFTAR PUSTAKA

    Al-QuranDeparteman Agama Republik Indonesia, Al-Qur?an dan Terjemahannya.

    Kelompok FiqhAbdul Muhsin Sulaiman,Thahir, Menanggulangi Krisis ekonomi Secara Islam,

    alih Bahasa oleh Anshori Umar Sitanggal, Bandung: Al-Maarif, 1985.

    A. Masadi, Ghufron, Fiqh Muamalah Kontekstual, Cet. I, Jakarta : Raja GrafindoPersada,2002.

    Anwar,Syamsul, Teori Kausa dalam Hukum Islam Hukum Perjanjian Islam(Suatu Kajian Asas Hukum), Proyek Perguruan Tinggi Agama IAIN SunanKalijaga Yogyakarta Tahun 1999-2000.

    _____________, Hukum Perjanjian Syariah; Studi tentang teori Akad dalamFikih Muamalat, Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2007

    Al Qardawi, Yusuf, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam,Alihbahasa, Didin Hafiduddin, Jakarta: Rabbani Press, 1997.

    Al-assal, Ahmad Muhammad dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem EkonomiIslam, alih bahasa, Abu Ahmadi dan Anshori Umar Sitanggal, Surabaya:Bina Ilmu, 1980.

    Azhar Basyir, .Ahmad., Asas-asas Hukum Muamalah, Yogyakarta: UII Press,2004.

    __________ , .Ahmad, Filsafat Hukum Islam, Bandung: LPPM UISBA, 1995.

    Dewi, Gemala dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonnesia, Yogyakarta: FH UII,2005.

    Djamil,Fattrahman, Hukum Perjanjian Syari'ah, dalam Miriam DarusBadrulzaman, Kompilasi Hukum Perikatan, Bandung: Citra Aditya Bakti,2001.

    K. Lubis, Suhrawardi., Hukum Ekonomi Islam, Jakarta : Sinar Grafika, 2004.

    Muhammad, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta: Unit Penerbit dan PercetakanAkademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2004.

  • 101

    Pasaribu, H. Chairuman dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian DalamIslam, Jakarta: Sinar Jaya, 1996.

    Qurais Shihab, Muhammad, Wawasan al-Qu?an; Tafsir Maudhu?i Atas PelbagaiPersoalan Umat, Bandung: Mizan, 1999.

    Qardawi,Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani Press,1997.

    Nawab Haider Naqvi,Syed, An Islamic Synthesis, alih bahasa Husin Anis danAsep Hikmat, Cet. I, Bandung : Mizan, 1985.

    Yusdani,??Transaksi (Akad) dalam Perspektif Islam?,dalam jurnal Millah Vol. II,No. 2 Tahun 2002.

    Kelompok Undang-Undang dan Peraturan Lainnya

    Keputusan Mentri Perhubungan Nomor KM 8 Tahun 2001 Tentang AngkutanKereta Api, www.Dephub.go.id.

    Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia No.415/KMK.06/2001Tanggal17 Juli 2001 Tentang Penetapan Santunan dan Iuran Wajib DanaPertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan PenumpangUmum di darat, sungai/danau,Ferry/penyebrangan laut dan udara.http://perkeretaapian.dephub.go.id/indexhome.php

    Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 1965 Tanggal 10 April 1965 TentangKetentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib KecelakaanPenumpang, http://perkeretaapian.dephub.go.id/indexhome.php.

    Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 1998 Tentang Lalu Lintas dan AngkutanKereta Api, www.Dephub.go.id

    Perjanjian kerjasama antara PT.Kereta Api Indonesia (Persero) denganKonsorsium PT. Jasa Raharja (Persero) dan PT. Jasa raharja PuteraTentang Asuransi Kecelakaan penumpang dan Awak Kereta Api.

    Undang-Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian, www.Dephub.go.id.

    Undang-Undang No.33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan WajibKecelakaan Penumpang, http://perkeretaapian.dephub.go.id/indexhome.php.

  • 102

    Undang-undang Perlindungan Konsumen tahun 1999 Jakarta: Sinar Grafika,2004.

    Kelompok Lain-lain

    Abdul Aziz Dahlan, (ed), Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 5 (Jakarta: Ichtiar BaruVan Hoeve, 1996).

    Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1990, VI.

    Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: BalaiPustaka, 2002).

    Fuady,Munir, Hukum Kontrak dari (Sudut Pandang Hukum Bisnis), Bandung:Citra Aditya Bakti, 2001.

    Sofyana, Erima Ika, Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab dalamPerjanjian Pengangkutan Paket Barang pada PT. CV TIKI cabangYogyakarta, Skripsi Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2007

    Kadir,Abdul, Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara, Jakarta:Djambatan,1991.

    __________, Hukum Perjanjian, Bandung: Alumni, 2006.

    Khairandi,.Ridwan., dan Machsun Tabroni Dkk, Pengantar Hukum DagangIndonesia 2, Yogyakarta: Pusat Studi Hukum Fakultas Hukum UII denganGama Media, 1999.

    Lisani,Nurul, Perjanjian Asuransi Jiwa Ditinjau dari Perspektif Hukum Islam(Studi Kasus di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 KantorOperasional Yunior Selong Lombok Timur, Skripsi Fakultas Syariah IAINSunan Kalijaga Yogyakarta, 2002.

    Martono, K., Tanggung Jawab Hukum PT. (Persero) Kereta Api Indonesia, www.Bappenas.go.id.

    Mertokusumo,Sudikno, Mengenal Hukum, Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty,1988.

    Miru,Ahmad & Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004.

  • 103

    Muiz,Imam, ?Tinjauan Hukum Islam terhadap Tanggung Jawab PT. PosIndonesia Yogyakarta dalam Pengiriman Barang Paket Pos?, SkripsiFakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1997.

    Nasrullah,Najmudin, ?CSR dalam Perspektif Islam?, dalam www.Jurnal.majmu.Wordpress.com.

    Nasution, A.Z., Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Daya Widya, 1999.

    Prodjodikoro,Wirjono, Azas-azas Hukum Perjanjian Bandung: Mandar Maju,2000.

    Purwosutjipto,H.M.N, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 3 ( HukumPengangkutan ), Jakarta: Djambatan, 1984.

    Satrio, J., Hukum Perikatan ; Perikatan yang Lahir dari Undang-Undang II,Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994.

    _______ ., Hukum Perjanjian, Bandung: PT Citra Aditya Bhakti, 1992.

    Setiawan, R., Pokok-pokok Hukum Perikatan, Bandung: Alumni, 1987.

    Soekardono, R., Hukum Dagang Indonesia II, Jakarta: Rajawali, 1986.

    Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung: Alumni, 1981.

    ______, Aspek-aspek Hukum Perikatan Nasional, Bandung: Alumni, 1975.

    ______, Hukum Perjanjian , Jakarta: Intermasa, 2000.

    Syamsuddin Meliala,A. Qirom, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian BesertaPerkembangannya,Yogyakarta: Liberty, 1985.

    Tjakcanegara, .Soegijatna., Hukum Pengangkutan Barang dan Penumpang,(Jakarta: Rineka Cipta, 1995).

    Waluyo, Bambang, Penelitian Hukum dalam Praktek, Cet. III, Jakarta : SinarGrafika, 2002.

    Wiradipraja, E. Saefullah, Tanggung Jawab Pengangkutan Dalam HukumPengangkutan Udara Internasional, Yogyakarta: Liberty, 1989.

  • LAMPIRAN I

    TERJEMAHAN KUTIPAN BERBAHASA ARAB

    HLM F.N TERJEMAHANBAB I

    8. 15 Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidakmempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnyapendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintapertanggungan jawabnya.

    9 16 Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengancara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa danpenuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti dimintapertanggungan jawabnya.

    9 18 Dan Sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka,dan beban- beban (dosa yang lain) di samping beban-bebanmereka sendiri, dan Sesungguhnya mereka akan ditanya pada harikiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.

    9 19 Dan kalau Allah menghendaki, niscaya dia menjadikan kamu satuumat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.dan Sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang Telahkamu kerjakan.

    BAB II20 6 Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.

    dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakankepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkanberburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. SesungguhnyaAllah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

    22 16 Daud berkata: "Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim kepadamudengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepadakambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orangyang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepadasebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini"....

  • LAMPIRAN II

    BIOGRAFI TOKOH DAN ULAMA

    Abdulkadir Muhammad

    Nama lengkap Abdulkadir Muhammad, lahir 16 Agustus 1937 diSekayu, Kabupaten Musi, Banyuasin, Sumatra Selatan. Setelah menamatkan SMAMuhammadiyah I tahun 1958 di Yogyakarta, beliau melanjutkan studi padaFakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan lulus tahun 1966. Pada tahun 1976beliau mendapat beasiswa ASEAN untuk memperdalam pengetahuan bahasaInggris dan metode penelitian di Singapura selama satu tahun dan mendapat gelarDiploma.

    Pada 19601963 beliau pernah mengajar di SMA Negeri diTahuna, Provinsi Sulawesi Utara, Februari 1966 beliau diangkat sebagai dosenHukum Perdata dan Hukum Dagang pada Fakultas Hukum Universitas Lampung(Unila). Pernah memangku jabatan sebagai Dekan Fakultas Hukum Unila selamadua periode, yaitu 19721974 dan 19821985. Beliau adalah anggota Tim IntiProgram Akta V (Applied Approach) Unila, anggota Dewan Penyunting PenerbitUnila, dan anggota Tim Panelis Badan Akreditasi Nasional (BAN) PerguruanTinggi Dep-diknas (19971999). Jabatan akademik hingga sekarang adalah GuruBesar Hukum Dagang/Hukum Perusahaan pada Fakultas Hukum Unila, GuruBesar Hukum dan Lembaga Keuangan, Hak Kekayaan Intelektual pada ProgramStudi Magister Ilmu Hukum, dan Hukum Bisnis pada Program Studi MagisterManajemen Program Pasca-sarjana Universitas Lampung.

    Beliau juga pernah mengikuti penataran/lokakarya bidang HukumKeperdataan di Fakultas Hukum UGM Yogyakarta (1972), Metodologi Penelitiandi Universitas Lampung (1978), penulisan buku ajar di Semarang (1981), IlmuBudaya Dasar di Bukittinggi (1981), Akta V Baru (Applied Approach) di Padang(1988), di Bogor (1990 dan 1995), serta Penerjemah dan Penyunting BukuPerguruan Tinggi di Bandung (1989). Di samping aktif memberi kuliah, beliaujuga adalah penatar dosen yunior, pemakalah seminar, peneliti ilmu hukum, danpenulis buku.Karya tulis berupa buku-buku yang dipublikasikan secara nasionaladalah Hukum Acara Perdata (1978); Hukum Surat Berharga (1979); HukumPerjanjian (terjemahan, 1980); Hukum Koperasi (terjemahan, 1981); HukumPerikatan (1982); Ilmu Budaya Dasar (1987); Hukum Perdata Indonesia (1990);Hukum Pengangkutan Niaga (1991); Perjanjian Baku dalam Praktik PerusahaanPerdagangan (1992), Hukum Harta Kekayaan (1994); Hukum Perseroan Indonesia(1996); Etika Profesi Hukum(1997); Perkembangan Hukum Keluarga di BeberapaNegara Eropah (1998); Hukum Perusahaan Indonesia (1999); Hukum AsuransiIndonesia (1999); Segi Hukum Lembaga Keuangan dan Pembiayaan (2000);Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual (2001), dan Hukum danPenelitian Hukum (2004).

  • Ahmad Azhar Basyir

    Beliau dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 21 November 1928,Alumnus Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (Sekarang UIN Sunan Kalijaga)Yogyakarta tahun 1956. Beliau memperdalam bahasa Arab di Universitas Bagdadpada tahun 1957. Beliau memperoleh gelar Magister pada Universitas Cairodalam Dirasah Islamiyah tahun 1965 dan mengikuti pendidikan Purna SarjanaFilsafat di UGM dengan bidang Filsafat Islam dengan rangkapan Islamologi,Hukum Islam dan Pendidikan Agama Islam. Beliau adalah Ketua PPMuhammadiyah, periode 1990-1995 dan meninggal dunia sebelum habis masajabatan tahun 1994. Karangan beliau antara lain : Citra Manusia Muslim (1982),Citra Masyarakat Muslim (1983), Refleksi Atas Persoalan Keislaman, dll.

    Hasbi Ash-Shiddieqy

    Nama lengkapnya Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy,dilahirkan di Lokhsumaweh, Aceh Utara pada tanggal 10 Maret 1904, Beliauadalah putra seorang ulama terkemuka dan mempunyai hubungan darah denganAbu Ja'far Ash Shiddieqy. Pertama-tama beliau belajar dari ayahnya, kemudian kepondok-pondok selama 15 tahun. Pada tahun 1927 beliau belajar di Sekolah Al-Irsyad Surabaya. Semenjak tahun 1950 hingga 1960 beliau menjadi dosen diPTAIN Yogyakarta. Beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam ilmu Syariahpada tahun 1927. Kemudian pada bulan Juli 1975 beliau dianugerahi gelar DoktorHonoris Causa dalam bidang ilmu Syariah. Beliau termasuk ulama besarIndonesia yang telah banyak menulis buku antara lain Tafsir An Nur, 2002Mutiara Hadits, Hukum Antar Golongan dan Islam, Peradilan dan Hukum AcaraIslam, Ilmu Fiqih Islam, dll. Karya-karyanya banyak dipakai sebagai standarmahasiswa, terutama di Fakultas Syariah.

    Quraish Shihab

    Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab adalah seorang cendekiawanmuslim dalam ilmu-ilmu Al Qur'an dan mantan Menteri Agama pada KabinetPembangunan VII(1998). Ia dilahirkan di Rappang, pada tanggal 16 Februari1944. Pada tahun 1958 Ia berangkat ke Kairo, Mesir, dan diterima di kelas IITsanawiyah Al-Azhar. Tahun 1967, dia meraih gelar Lc (S-1) pada fakultasUshuluddin jurusan Tafsir dan Hadits Universitas Al Azhar. Ia kemudianmelanjutkan pendidikan di fakultas yang sama dan pada tahun 1969 meraih gelarMA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al Qur'an dengan tesis berjudul Al-I'jaz Al-Tasyri'i li Al-Qur'an Al-Karim. Tahun 1982 Ia meraih doktornya dalam bidangilmu-ilmu Al Qur'an dengan disertasi yang berjudul Nazhm Al-Durar li Al-Biqa'iy, Tahqiq wa Dirasah.

    Sejak 1984 Quraish Shihab ditugaskan di Fakultas Ushuluddin danFakultas Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ia juga dipercayakanuntuk menduduki berbagai jabatan. Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia(MUI) Pusat (sejak 1984); Anggota Lajnah Pentashbih Al Qur'an Departemen

  • Agama (sejak 1989); Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak1989). Ia juga terlibat dalam beberapa organisasi profesional; antara lain:Pengurus Perhimpunan Ilmu-Ilmu Syari`ah; Pengurus Konsorsium Ilmu-IlmuAgama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan Asisten Ketua UmumIkatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

    Beberapa buku yang sudah Ia hasilkan antara lain :

    1. Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang: IAINAlauddin, 1984)

    2. Filsafat Hukum Islam (Jakarta:Departemen Agama, 1987);3. Mahkota Tuntunan Ilahi (Tafsir Surat Al-Fatihah) (Jakarta:Untagma, 1988)4. Membumikan Al Qur'an (Bandung:Mizan, 1992) . Buku ini merupakan salah

    satu Best Seller yang terjual lebih dari 75 ribu kopi.5. Tafsir Al-Mishbah, tafsir Al-Quran lengkap 30 Juz (Jakarta: Lentera Hati)

    Sayyid Qutb

    Sayyid Qutb adalah seorang ilmuwan, sastrawan sekaligus pemikirdari Mesir. Ia lahir di daerah Asyut, Mesir tahun 1906, di sebuah desa dengantradisi agama yang kental. Ia berhasil masuk pada perguruan tinggi TajhisziyahDar al Ulum, sekarang Universitas Cairo. Tahun 1933, Qutb mendapat gelarSarjana Pendidikan. Kemudian ia menuntut ilmu di tiga perguruan tinggi di negeriPaman Sam (Amerika Serikat). Wilson's Teacher's College di Washington,Greeley College di Colorado juga Stanford University di California.

    Studi di banyak tempat yang dilakukannya memberi satu kesimpulanpada Sayyid Qutb. Hukum dan ilmu Allah saja muaranya. Banyak problem yangditemuinya di beberapa negara. Secara garis besar Sayyid Qutb menarikkesimpulan, bahwa problem yang ada ditimbulkan oleh dunia yang semakin matredan jauh dari nilai-nilai agama.

    Ia kembali ke Mesir dan bergabung dengan kelompok pergerakanIhkawanul Muslimin. Tapi pada tahun 1951, pemerintahan Mesir mengeluarkanlarangan dan pembubaran Ikhwanul Muslimin. Juli 1954, Sayyid menjabatsebagai pemimpin redaksi harian Ikhwanul Muslimin. Tapi harian tersebut takberumur lama, karena dilarang beredar oleh pemerintah. Mei 1955, Sayyid Qutbditahan dan dipenjara dengan alasan hendak menggulingkan pemerintahan yangsah. Kemudian hukumannya menjadi lebih berat yaitu hukuman mati. Tepat padatanggal 29 Agustus 1969, beliau syahid. Sebelum menghadapi ekskusinya, SayyidQutb sempat menuliskan corat-coret sederhana, tentang pertanyaan danpembelaannya. Kini corat-coret itu telah menjadi buku berjudul, "MENGAPASAYA DIHUKUM MATI."

  • Subekti

    Nama lengkapnya adalah Prof. Subekti, SH. Beliau pernah menjabatsebagai Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Guru Besar HukumPerdata di Universitas Indonesia Serta pernah menjabat sebagai salah seorangdosen tetap UGM Yogyakarta. Beberapa karyanya antra lain, Pokok-PokokHukum Perdata, Hukum Perjanjian, Hukum Pembuktian, dan Aneka Perjanjian

    Syamsul Anwar

    Syamsul Anwar lahir tahun 1956 di Midai, Natuna, Kepulauan Riau.Pendidikan terakhir adalah S3 IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga 2001. Tahun1989-1990 kuliah di Universitas Leiden dan tahun 1997 di Hartford Seminary,Hartford, USA. Sejak tahun 1983 hingga sekarang menjadi dosen tetap UINSunan Kalijaga Yogyakarta dan tahun 2004 diangkat menjadi guru besar. Selainitu ia juga memberikan kuliah pada sejumlah Perguruan Tinggi, seperti UMY,UMP, Program S3 Ilmu Hukum UII, PPS IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan UINSunan Kalijaga Yogyakarta. Pernah menjabat sekretaris Prodi Hukum Islam PPSIAIN Sunan Kalijaga (1999), Dekan Fakultas Syariah Sunan Kalijaga (1999-2003). Seminar dan penelitian yang pernah diikuti antara lain: tahun 2003 diLeiden disponsori oleh International Institute for Asian Studies (IIAS) dan tahun2007 di Kairo, Program Visiting Professor Award disponsori oleh UIN SunanKalijaga Yogyakarta. Selain itu, pernah mengikuti Youth Religious Service diSpanyol tahun 1987. Sekarang aktif di pimpinan Pusat Muhammadiyah denganjabatan terakhir Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid periode 2000-2005 dan 2005-2010. Karya ilmiah antara lain adalah buku Islam, Negara dan Hukum(terjemahan, 1993), Studi Hukum Islam Kontemporer (2006 dan 2007), sertaartikel-artikel ilmiah tentang hukum islam di beberapa jurnal seperti Islam Futura,Profetika, Mukaddimah, Al-Jami?ah, Islamic Law and Society (Leiden) dan lain-lain.

  • LAMPIRAN IV

    RINCIAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

    BAGAN I

    BAGAN II

    KASISUMBER DAYA MANUSIA

    DAN UMUM

    KASIKEUANGAN

    KASUBSIKERUMAHTANGGAAN

    DAN UMUM

    KASUBSIHUKUM

    KASUBSISUMBER DAYA

    MANUSIA

    KASUBSIHIPERKES

    DAN KESELAMATAN KERJA

    KASUBSIANGGARAN DAN

    AKUNTANSI

    KASUBSIADMINISTRASI DAN

    KEUANGAN

  • BAGAN III

    BAGAN IV

    KASISINTELIS

    KASUBSIPROGRAM

    KASUBSITELKOM

    KASUBSISINYAL

    WASISINTELIS

    TSK RLU

    RLU

    SSK

    KASUBSIOPNIS DAN OPKA

    KASUBSISARPEN

    KASUBSISARBAR

    KASUBSIKAMTIB

    KEPALAPUSDAL

    OPKA

    UPTSTASIUN

    UPTSTASIUN

    WASIOPSAR

    WASI OPTEL

    KASIOPSAR

  • BAGAN V

    KASUBSIPROGRAM

    KASUBSIJEMBATAN

    KASUBSIKONSTRUKSI

    WASIJEMBATAN

    JRK

    DK

    SK

    WASIJALAN REL

    KASIJALAN REL

    DAN JEMBATAN

  • Halaman JudulAbstrakPersetujuan SkripsiPengesahanPersembahanMottoKata PengantarPedoman TransliterasiDaftar IsiBab I PendahuluanLatar Belakang MasalahRumusan MasalahTujuan dan Kegunaan PenelitianTelaah PustakaKerangka TeoretikMetode PenelitianSistematika Pembahasan

    Bab V PenutupKesimpulanSaran

    Daftar PustakaLampiranTERJEMAHAN KUTIPAN BERBAHASA ARABBIOGRAFI TOKOH DAN ULAMABAGAN STRUKTUR ORGANISASI PT KAIDATA PERJANKOAN KERJASAMA PT. KERETA API DAN PT JASA RAHARJAIJIN RISETPANDUAN WAWANCARADATA SANTUNANCURICULUM VITE