BAB I_review Nopi

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkebangan pertambangan batubara di daerah Kalimantan Selatan semakin meningkat. Secara umum pertambangan batubara dapat memberikan keuntungan yang cukup besar namun juga dapat memnimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Limbah dari pertambangan batubara mengandung logam berat yang terlarut dalam air asam tambang maupun yang terendap pada sedimen di dasar void yang bila terakumulasi dalam jumlah besar akan sangat membahayakan bagi lingkungan maupun makhluk hidup sekitar. PT. Jorong Barutama Greston (PT. JBG) merupakan salah satu perusahaan pertambangan pertambangan barubara yang terletak di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Pt. Jorong Barutama Greston akan melakukan Tutup Tambang yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2017. Hasil Pemantauan di lapangan bahwa dari ± 4.800 Ha areal konsesi pertambangan PT. JBG, ± 2.585,48 Ha merupakan Kawasan Hutan Produksi yang di pinjam pakai kan dan sebagian masih perlu di reklamasi dan di revegetasi khususnya pada areal bekas tambang dan areal lainnya yang

description

asdas

Transcript of BAB I_review Nopi

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDewasa ini perkebangan pertambangan batubara di daerah Kalimantan Selatan semakin meningkat. Secara umum pertambangan batubara dapat memberikan keuntungan yang cukup besar namun juga dapat memnimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Limbah dari pertambangan batubara mengandung logam berat yang terlarut dalam air asam tambang maupun yang terendap pada sedimen di dasar void yang bila terakumulasi dalam jumlah besar akan sangat membahayakan bagi lingkungan maupun makhluk hidup sekitar.PT. Jorong Barutama Greston (PT. JBG) merupakan salah satu perusahaan pertambangan pertambangan barubara yang terletak di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Pt. Jorong Barutama Greston akan melakukan Tutup Tambang yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2017.Hasil Pemantauan di lapangan bahwa dari 4.800 Ha areal konsesi pertambangan PT. JBG, 2.585,48Ha merupakan Kawasan Hutan Produksi yang di pinjam pakai kan dan sebagian masih perlu di reklamasi dan di revegetasi khususnya pada areal bekas tambang dan areal lainnya yang masih terbuka.Maka dari itu perlu diadakannya penelitian kandungan dan konsentrasi logam berat pada area bekas tambang tersebut.Comment by Nopi Stiyati Prihatini: Masalahnya bukan ini tapi menentukan lokasi yang tepat untuk pembuatan lahan basah buatan (Constructed weland)Cari faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi untuk konstruksi lahan basah buatan!Kemudian data apa saja yang diperlukan untuk mendukung penentuan lokasi tersebut! 1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut :1. Bagaimana kandungan logam berat Timbal (Pb) dan Seng (Zn) yang terdapat pada sedimen void di PT. Jorong Barutama Greston ?2. Berapa konsentrasi loga berat Timbal (Pb) dan Seng (Zn) yang terdapat pada sedimen void di PT. Jorong Barutama Greston ?3. Apakah ada pengaruh zona sampling terhadap konsentrasi logam berat Tibal (Pb) dan Seng (Zn) ?1.3 Tujuan Penelitian1. Mengetahui kandungan logam berat Timbal (Pb) dan Seng (Zn) yang terdapat pada sedimen void di PT. Jorong Barutama Greston 2. Mengetahui konsentrasi logam berat Timbal (Pb) dan Seng (Zn) yang terdapat pada sedimen void di PT. Jorong Barutama Greston 3. Mengetahui pengaruh waktu dan zona sampling terhadap konsentrasi logam berat Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

1.4 Manfaat Penelitian1. Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi PT. Jorong Barutama Greston untuk pengelolaan lingkungan.2. Dapat menjadi bahan bacaan dan refrensi bagi peneliti lain dalam menambah pengetahuan dan pendukung penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5 Batasan Masalah1. Sampel yang digunakan adalah sampel sedimen yang diambil pada void.2. Parameter yang dianalisis adalah parameter logam berat Timbal (Pb) dan Seng (Zn)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Logam BeratLogam berat adalah unsur-unsur kimia dengan densitas lebih besar dari 5 g/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik unsur, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92, dari periode 4 sampai 7 (Ernawati, 2010). Sebagaian logam berat seperti Plumbum (Pb), Kadmium (Cd), dan Merkuri (Hg) merupakan zat pencemar yang sangat berbahaya. Afinitasnya yang tinggi terhadap S menyebabkan logam ini menyerang ikatan S dalam enzim, sehingga enzim yang bersangkutan menjadi tidak aktif. Gugus karboksilat (-COOH) dan amina (-NH2) juga bereaksi dengan logam berat. Kadmium, Plumbum, dan Tembaga terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses transformasi melalui dinding sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa posfat biologis atau mengkatalis penguraiannya. (Ernawati, 2010)Logam berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan. Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah maksimum limbah logam berat ke perairan. Logam Berat yang masuk perairan akan mengalami pengendapan, pengenceran dan dispersi, kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan. Menurut Gibs (1973) dalam Hutagalung (1997) mekanisme utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal sebagai faktor geokimia, yang meliputi 5 fase; 1) fase terikat secara absorpsi dan pertukaran ion, 2) fase terikat karbonat, 3) fase terikat oleh oksida Fe/Mn, 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida, dan 5) fase terikat kisi-kisi logam (Horsfall dan Spiff, 2002)Logam-logam berat yang ada dalam badan perairan mengalami proses pengendapan dan terakumulasi dalam sedimen, kemusian terakumulasi dalamtubuh biota laut yang ada dalam perairan, baik manusia. Suin (dalam Cahaya, 2003) mengatakan bahwa logamberat merupakan bahan pencemar yang paling banyak ditemukan di perairan akibat limbah industri dan limbah perkotaan.Selain itu masuknya logam berat juga berasal dari aktivitas manusia, seperti pertambangan minyak, emas dan batu bara, pembangkit listrik, pestisida, keramik, peleburan logam dan pabrik-pabrik pupuk serta kegiatan industri lainnya (Suhendrayatna, 2001).Logam berat secara ilmiah terdapat dalam air laut, naun dalam jumlah yang rendah. Kandungan ini dapat meningkat apabila limbah perkotaan, pertambangan, pertanian dan perindustrian yang banyak mengandung logam berat masuk ke lingkungan perairan. Jenis limbah ini umumnya banyak mengandung logam berat adalah limbah industri, baik sebagai bahan baku, katalisator, maupun sebagai bahan tambahan (Hutagalung, 1991). Penyebab logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya karena logam berat tersebut tidak dapat dihancurkan (non degredable) oleh organisme di perairan membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik secara adsorbsi dan kontaminas (Parogay, 2011).2.2 Karekreristik Logam BeratBerdasarkan daya hantar panas dan listrik, semua unsur kimia yang terdapat dalam susunan berkala unsur-unsur dapat dibagi atas dua golongan yaitu logam dan non logam. Golongan logam mempunyai daya hantar panas dan listrik yang tinggi,sedangkan golongan non logam mempunyai daya hantar listrik yang rendah. Berdasarkan densitasnya, golongan logam dibagi atas dua golongan, yaitu golongan logam ringan dan logam berat.Golongan logam ringan (light metals) mempunyai densitas < 5, sedangkan logam berat (heavy metals) mempunyai densitas > 5 (Ernawati 2010).Sedangkan (Ernawati 2010) memberi karakteristik logam berat sebagai berikut:1. Memiliki spesifikasi gravitasi yang sangat besar(>4)2. Mempunyai nomor atom 22-34 dan 40-50 serta unsur lantanida dan aktanida mempunyai respon biokimia yang spesifik pada organisme hidup.2.3 Timbal (Pb)Timbal atau sering disebut juga timah hitam dala bahasa latin dikenal dengan nama plumbum, disingkat dengan Pb. Timbal dalam tabel periodik terdapat pada golongan XIV P, periode VI, memiliki noor atom 82 dengan berat ato 207,20 g/mol (Cotton dan Wilkinson, 1989). Sifat-sifat tibal berdasarkan Darmono (1995) dan Fardiaz (2005), antara lain :1. Memiliki cairan rendah.2. Merupakan logam yang lunak sehingga mudah diubah menjadi berbagai bentuk.3. Tibal dapat berbentuk alloy dengan logam lainnya, dan alloy yang terbentuk mempunyai sifat yang berbeda pula dengan timbal murni.4. Memiliki densitas yang tinggi dibanding logam lain, kecuali emas dan merkuri, yaitu 11,34 g/cm3.5. Sifat kimia timbal menyebabkan logam ini dapat berfungsi sebagai pelindung jika kontak dengan udara lembab.Absorpsi dan akumulasi timbal (Pb) dalam tubuh dapat mencapai kadar toksik. Konsentrasi timbal pada tulang dan juga jaringan lunak mempunyai efek toksik. Pada kasus kehamilan, kalsium akan dimobilisasi dari tulang dan merupakan tanda dari keracunan timbal. Akumulasi timbal juga dapat menyebabkan efek toksik pada sistem saraf dan sistem hematopoietik, serta dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Timbal juga dapat menyebabkan abnormalitas kongenital dan abnormalitas saraf postnatal melalui plasenta. Apabila konsentrasi timbal (Pb) kurang dari 40 g/l di dalam darah maka konsentrasi timbal tersebut tergolong normal. Apabila konsentrasi timbal mencapai 40 80 g/l di dalam darah, maka akan menyebabkan terjadinya anemia dan gejala saraf, serta kerusakan ginjal. Sedangkan apabila konsentrasi timbal di dalam darah mencapai 10 25 g/dl di dalam darah maka dapat menyebabkan kehilangan fetus.Timbal (Pb) yang masuk ke dalam saluran pencernaan akan diabsorpsi oleh dinding usus, kemudian akan masuk ke dalam darah dan berikatan dengan hemoglobin yang akan menghambat pembentukan sel darah merah sehingga sel darah merah akan mudah pecah dan menyebabkan anemia. Timbal merupakan logam berat yang sangat beracun dan sifat racun berasal dari komponen gugus alkil timbal yang biasanya digunakan sebagai bahan aditif bensin. Timbal dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf, hematologi, dan mempengaruhi kerja ginjal. Apabila timbal terserap melalui pernapasan maka akan menyebabkan keracunan tehadap sel endotel dan kapiler darah di otak (Panggabean dkk, 2008).

2.4 Seng (Zn)Seng (Zn) adalah komponen alam yang terdapat di kerak bumi. Zn adalah logam yang memilki karakteristik cukup reaktif, berwarna putih-kebiruan, pudar bila terkena uap udara, dan terbakar bila terkena udara dengan api hijau terang. Zn dapat bereaksi dengan asam, basa dan senyawa non logam.Seng (Zn) dialam tidak berada dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk terikat dengan unsur lain berupa mineral.Mineral yang mengandung Zn di alam bebas antara lain kalamin, franklinite, smitkosonit, willenit, dan zinkit (Widowati et al, 2008).Tubuh manusia memerlukan Seng (Zn), tetapi kelebihan mengkonsumsi logam Seng (Zn) akan berpengaruh buruk pada tubuh manusia karena dapat menyebabkan mual, muntah, pusing, mulas/sakit perut, demam, dan diare. Mengkonsumsi Zn 150-450 mg/hari dapat mengakibatkan penurunan kadar Cu, pengubahan fungsi Fe, pengurangan imunitas tubuh, serta pengurangan kadarHigh Densuty Lipoprotein (HDL) kolesterol(Widowati, dkk, 2008).Keberadaan logam Seng (Zn) dapat berasal dari proses alamiah maupun adisi dari limbah industri dan pertanian. Logam Seng (Zn) digunakan dalam berbagai jenis industri, seperti cat produk karet, kosmetik, obat-obatan, pelapis lantai, plastik, printing, tinta, baterai, tekstil, peralatan elektrik, bahan kimia, dan industri pertanian (Widowati, dkk, 2008).Pada lahan pertanian, seng sangat diperlukan untuk kesuburan tanah. Seng (Zn) adalah unsur hara mikro esensial bagi manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi.Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat didegradasi maupun dihancurkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air minum, atau udara. Logam berat seperti tembaga, selenium, atau seng dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh. Akan tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia didalam tubuh mahluk hidup.

BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Ringkasan PenelitianPenelitian ini dilakukan pada skala lapangan dan analisis laboratorium yang bertujuan antara lain untuk mengetahui kandungan dan konsentrasi logam berat Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada sedimen di void bekas lahan tambang. Pengambilan sampel sedimen dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada minggu ke-0, minggu ke-4 dan minggu ke-8 menggunakan Eckman grap. Sementara itu titik sampel pada penelitian ini ada 3 titik sampel yang dibagi menurut zonasi bagian pinggir, bagian tengah, dan bagian pinggir dengan pembagian zona tersebut berdasarkan panjang total void dibagi tiga zona.3.2 Variabel PenelitianVariabel penelitian yang diambil yaitu :1. Variabel BebasVariabel bebas pada penelitian ini yaitu waktu dan kedalaman.2. Variabel TerikatVariabel terikat pada penelitian ini yaitu komsentrasi logam berat.

3.3 Lokasi PenelitianPenelitian dilakukan langsung di lapangan yaitu di area void yang terdapat pada PT. Jorong Barutama Greston yang terletak di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

3.4 Obyek PenelitianObyek pada penelitian ini yaitu logam berat pada sedimen pada dasar void.3.5 Rancangan Penelitian

Analisis DataTahap Pasca PelaksanaanUji Sampel Logam BeratTimbal (Pb) dan Seng (Zn) (Laboratorium)Penelitian Lapangan : Pengambilan sample sedimen di voidHasil dan PembahasanFINISHStudi LiteraturTahap PersiapanTahap PelaksanaanPersiapan Alat dan BahanAnalisis parameter fisika, kimia, biologi pada void berdasarkan data yanga adaSTARTGambar 3.1 Diagram Tahap Penelitian

3.6 Alat dan Bahan3.6.1 AlatAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :1. Eckman Grap 1 buah6. Sekop kecil 1 buah2. GPS 1 buah7. Pita3. Kamera 1 buah8. Tali4. Plastik 9 buah9. Meteran5. Kertas label 10. Spidol

3.6.2 BahanBahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sedimen yang berasal dari void.3.7Prosedur Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data3.7.1Prosedur PenelitianProsedur penelitian yang dilakukan untuk tugas akhir ini meliputi pendahuluan, persiapan, pelaksanaan penelitian lapangan, dan tahap pasca pelaksanaan penelitian lapangan.1. Tahap PendahuluanTahap pendahuluan merupakan awal dari rangkaian kegiatan penelitian. Pada tahapan ini yang dilakukan adalah studi literatur. Studi literatur disini berupa mengumpulkan data-data dengan mempelajari beberapa jurnal penelitian dan buku maupun literatur lain mengenai sedimen dan logam berat Fe dan Mn, proses pembentukan sedimen logam berat Fe dan Mn dan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sedimen logam berat Fe dan Mn serta cara menganalisis kandungan logam berat Fe dan Mn pada sedimen di void.

2. Tahap PersiapanTahap persiapan disini yaitu mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian serta menentukan zona pengambilan sampel beserta titik sampelnya.3. Tahap Pelaksanaan Penelitian LapanganPenelitian lapangan ini bertujuan untuk mengambil sedimen pada dasar void. Pengambilan sampel menggunakan Eckman grap dan diambil sampel sebanyak 500 gram dari tiap zona yaitu zona pinggir, zona tengah, dan zona pinggir. Kemudian sampel dimasukkan ke dalam plastik dan ditutup rapat serta diberi keterangan menggunakan kertas label yang kemudian dibawa ke laboratorium untuk menguji kandungan dan konsentrasi logam berat Besi (Fe) dan Mangan (Mn).4. Tahap Pasca Pelaksanaan Penelitian Lapangan.Tahapan ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Analisis kandungan logam berat dalam sedimen dilakukan dengan mengambil sampel seberat 500 gram kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 800 C sampai dicapai berat konstan. Kemudian sedimen yang telah kering digerus dengan menggunakan penumbuk (mortar) dan selanjutnya disaring dengan menggunakan saringan berukuran 63 mikron. Antara 0,5 1,0 gram sampel sedimen didestruksi dalam kombinasi larutan HNO3 dan HClO4 dengan perbandingan 4 : 1, menggunakan block digester pada suhu 400 C selama 1 jam dan kemudian suhu dinaikkan menjadi 1400 C selama 3 jam (Yap et al., 2002). Setelah sampel sedimen terdestruksi sempurna, larutan tersebut didinginkan dan diencerkan dengan menggunakan aquades menjadi 40 ml dan disaring dengan kertas saringan whattman no. 1 (untuk menghindari penyumbatan pipa kapiler pada saat analisis sampel dengan AAS) dan disimpan dalam botol sampel. Selanjutnya larutan sampel tersebut dianalisis kandungan logam beratnya dengan AAS.

3.7.2 Teknik Pengumpulan Data1. Data Primer Data primer diperoleh dengan pengamatan dan penelitian secara langsung baik penelitian yang dilakukan di lapangan maupun penelitian yang dilakukan di laboratorium. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berhubungan dengan penelitian untuk mempermudah penelitian yang dilakukan serta dari berbagai data yang berasal dari PT. Jorong Barutama Greston seperti data pH void M4E-West, data eksisting uji parameter fisika, kimia, maupun biologi, data area tangkapan air, serta data hasil pengujian tanah di sekitar void.

3.8 Metode Pengolahan DataData yang diperoleh disajikan dalam tabel dan grafik serta dianalisis secara statistik dan dibahan secara deskriptif. Analisis statistik dilakukan dengan Statistical Package For Social Science (SPSS). Distribusi dan perbandingan kandungan logam berat pada sedimen dari masing-masing titik sampel diuji dengan ANOVA.3.9Jadwal KegiatanPada proposal Tugas Akhir ini dicantumkan jadwal kegiatan yang merincikan waktu dan jenis kegiatan yang akan dilakukan untuk membantu dalam penyelesaian penelitian sehingga dapat selesai tepat waktu. Berikut tabel jadwal kegiatan penelitian penyusunan tugas akhir.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan PenelitianNoNama KegiatanMinggu

12345678910111213141516

Persiapan

1Perizinan

2Pengkajian Pustaka

3Pengumpulan Data Awal

4Persiapan Alat dan Bahan

Pelaksanaan

1Pengumpulan Data Penelitian

2Analisis Data Penelitian

Pelaporan

1Pembuatan Draft dan Konsultasi

2Sidang

3Perbaikan

3.10 Anggaran BiayaAnggaran biaya penelitian disusun agar diketahui besar biaya yang diperlukan dalam melakukan penelitian. Berikut tabel anggaran biaya penelitian tugas akhir.

Tabel 3.2 Anggaran Biaya PenelitianNoKomponenJumlahHarga Satuan (Rp)Jumlah (Rp)

1Alat dan Bahan

Wadah plastik penampung sampel sedimen9500045.000

Eicman Grab (sewa)6 Hari100.000/hari600.000

Tali rafia4 Buah1000040.000

Tali Nilon1 Kg20000/kg20.000

2Pengujian Parameter

Uji Fe sampel Sedimen978.000702.000

Uji Mn sampel Sedimen978.000702.000

Preparasi Sampel940.000360.000

4Pembuatan Proposal, Laporan Akhir dan Progress report tiap 2 minggu

Kertas A4 80 gram5 rim40.000200.000

Tinta Hitam dan warna5 Botol30.000150.000

5Penjilidan Laporan

Jilid Spiral Untuk Progress Report410.00040.000

Jilid Buku Soft Cover untuk Proposal 330.00090.000

Jilid Buku Hard Cover untuk Laporan Akhir750.000350.000

Total3.299.000

DAFTAR PUSTAKACahaya, I. S., 2003. Ikan Sebagai Alat Monitor Pencemaran. Bagian Kesehatan Lingkungan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. 45 hal.

Cotton, F.A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik I. Jakarta, Universitas Indonesia.

Ernawati, 2010. Kerang bulu (Anadara inflata) Sebagai Bioindikator Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) di Muara Sungai Asahan. Tesis. Program Studi Magister Biologi, FMIPA, Universitas Sumatera Utara; 41- 42.

Horsfall, M, Spiff A.I. 2004. Studies on the effect of pH on the sorption of Pb2+ and Cd2+ ions from aqueous solutions by Caladium bicolor (Wild Cocoyam) biomass. Electronic Journal of Biotechnology. ISSN 0717-3458 : 113 123.

Hutagalung, H. P., 1991. Pencemaran Laut Oleh Logam Berat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI, Jakarta. 14 hal.

Pagoray, H., 2001. Kandungan Merkuri dan Kadmium Sepanjang kali Donan Kawasan Industri Cilacap. Frontir 33.

Suhendrayatna. 2001. Bioremoval Logam Berat dengan Menggunakan Mikroorganisme. Research Report, Institute for Science and Technology Studies (ISTECS), Japan Department of Applied Chemistry and 6 Chemical Engineering Faculty of Engineering, Kagoshima University.

Widowati, W., Astiana S., Raymond J, R., 2008,Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran,Penerbit ANDI, Yogyakarta.

PROPOSAL TUGAS AKHIRANALISIS KANDUNGAN DAN KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN SENG (Zn) PADA SEDIMEN VOIDDI PT. JORONG BARUTAMA GRESTON

Diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S1pada Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas TeknikUniversitas Lambung Mangkurat

Disusun :HENDRAH1E111065

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU 2015

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini dengan baik.Dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir yang berjudul Analisis Kandungan Dan Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) Dan Seng (Zn) Pada Sedimen Void Di PT. Jorong Barutama Greston ini, penulis memperoleh dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Kedua orang tua dan keluarga saya yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik moril maupun materiil.2. Dosen Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat3. Seluruh teman-teman Mahasiswa Teknik Lingkungan khususnya pada angkatan 2011. Penulis menyadari bahwa proposal tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar proposal tugas akhir ini nantinya dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca yang membacanya.Wassalammualaikum Wr. Wb.

Banjarbaru, Maret 2015

Penulis