Bab i,II,III Nu Bener

86
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan yang tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Hal ini sejalan dengan Undang- Undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang menggariskan bahwa pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum. Pemerintah telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu Indonesia Sehat tahun 2010. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan empat visi pembangunan kesehatan, dua diataranya adalah “mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan memelihara serta meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya “. Hal ini dicetuskan karena kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga, pemerintah, dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa adanya kesadaran individu dan masyarakat untuk secara Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

description

lll

Transcript of Bab i,II,III Nu Bener

Page 1: Bab i,II,III Nu Bener

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat

kesehatan yang tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan

upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat

kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Hal ini

sejalan dengan Undang-Undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang

menggariskan bahwa pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur

kesejahteraan umum.

Pemerintah telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu

Indonesia Sehat tahun 2010. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan

empat visi pembangunan kesehatan, dua diataranya adalah “mendorong

kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan memelihara serta meningkatkan

kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya “. Hal ini

dicetuskan karena kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu,

keluarga, pemerintah, dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah,

tanpa adanya kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga

kesehatan mereka, maka tujuan kesehatan tidak dapat tercapai secara optimal.

Sesuai dengan keadaan, masalah, dan kecenderungan yang dihadapi

serta memperhatikan arah, tujuan serta sasaran serta kebijakan dan strategi

pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan yang pada dasarnya lebih

mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta

memperhatikan pula ketersediaan sumber daya kesehatan di masa depan. Guna

mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut, berbagai

upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya upaya perawatan

kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya keperawatan

komunitas/masyarakat

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 2: Bab i,II,III Nu Bener

2

Di Indonesia dikenal dengan sebutan Perawatan Kesehatan Masyarakat

(PERKEMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep puskesmas diperkenalkan

sebagai institusi pelayanan kesehatan professional kedepan yang memberikan

pelayanan kesehatan pada masyarakat. Keperawatan Kesehatan Masyarakat

(PERKEMAS) yang selanjutnya disebut “ Keperawatan Komunitas “

merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawtan

ilmiah ( scientic nursing progess ) atau praktek keperawatan profesional,

dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang langsung diberikan

kepada komunitas sebagai upaya untuk mengatasi masalah kesehatan yang

dihadapi komunitas dengan mengacu pada standar professional keperawatan

serta kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama (Prof. Ma’rifin Husen,

2002).

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan kiat (seni) dalam pencegahan

timbulnya penyakit, usaha memperpanjang masa hidup, kesehatan fisik dan

mental, melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk menciptakan

sanitasi lingkungan, pengawasan penyakit menular, pendidikan kesehatan

individual tentang kebersihan diri, pelayanan medic dan keperawatan diagnosa

pencegahan dan penanggulangan penyakit sedini mungkin mengembangkan

kemampuan masyarakat ( kekuatan sosial ) yang ada pada setiap individu

dalam masyarakat dengan suatu standar kehidupan yang adekuat untuk

memelihara kesehatannya.

Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan

langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan

dengan kebiasan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat,

ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio,

psioko, social, cultural, maupun spiritual).

Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, seorang

perawat kesehatan komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap

rangkaian kegiatan dalam proses keperawatan yang berjalan berkesinambungan

secara dinamis dalam suatu siklus melalui tahap pengakajian, analisa data,

diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 3: Bab i,II,III Nu Bener

3

Dalam aplikasinya, keperawatan komunitas sangat ditentukan oleh

situasi dan kondisi masyarakat. Dengan demikian kajian keperawatan antara

suatu wilayah dengan wilayah lainnya kemungkinan mempunyai perbedaan.

Melihat cara kerja keperawatan komunitas yang menggabungkan

prinsip-prinsip kerja kesehatan masyarakat dengan prinsip-prinsip keperawatan

sebagai suatu bentuk yang tidak sederhana, maka progam pendidikan Profesi

Ners Stikes Bina Putera banjar, dirancang sebagai media bagi mahasiswa untuk

mengaplikasikan kemampuan dan keterampilannya secara langsung

dilapangan, yang dilaksanakan mulai tanggal 2 Februari sampai dengan 24

April 2010 di Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar. Sebagai output dari praktek keperawatan komunitas tersebut

mahasiswa menyusun laporan dengan judul “ Asuhan Keperawatan Komunitas

di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman

Kota Banjar “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, maka dapat

diasumsikan bahwa perlunya untuk mengetahui Asuhan Keperawatan

Komunitas di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran desa karyamukti Kecamatan

pataruman Kota Banjar.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Memperoleh pengalaman secara nyata dan dapat memberikan gambaran umum

pelaksanaan Asuhan Keperawatan komunitas kepada masyarakat RT 05 RW

01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian dan memberikan gambaran tentang

situasi masyarakat di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa

Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 4: Bab i,II,III Nu Bener

4

b. Mampu membuat perencanaan untuk memecahkan masalah kesehatan

yang terdapat di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa

Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

c. Mampu melaksanakan implementasi asuhan keperawatan komunitas

yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat

khususnya di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa

Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

d. Mampu mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan untuk

mengatasi masalah kesehatan di wilayah RT 05 RW 01 Dusun

Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

D. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Praktek Klinik Profesi Ners ini bermanfaat untuk memberikan informasi

mengenai Asuhan Keperawtan Komnitas di wilayah RT 05 RW 01 Dusun

Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat

Sebagai masukan dan telaah bagi masyarakat khususnya warga di

wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan

Pataruman Kota Banjar dalam mengenal suatu masalah kesehatan.

b. Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu acuan dalam memberikan Asuhan Keperatwan

Komunitas khususnya di bidang kesehatan masyarakat.

E. Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data primer dalam makalah ini dikumpulkan melalui pendataan yaitu

melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik pada masyarakat

khusunya di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti

Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 5: Bab i,II,III Nu Bener

5

b. Data sekunder

Data sekunder dalam makalah ini diperoleh dari studi kepustakaan dan

data-data yang menunjang dari pihak Dinas kesehatan, Puskesmas, Kepala

Desa, Kepala Dusun Pabuaran, Ketua RW dan RT serta Kader Dusun

Pabuaran, Ketua RW dan RT serta Kader Dusun Pabuaran.

F. Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi kepustakaan

dan studi lapangan di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa

Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

G. Sistematika penulisan

Dalam penulisan laporan ini penulis mengggnakan sistematika penulisan

laporan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Manfaat

E. Metode pengumpulan Data

F. Metode Penulisan

G. Sistematika Penulisan

BAB 11 PENGKAJIAN KOMUNITAS

BAB111 DIAGNOSA KEPERAWATAN

BAB IV RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS

BAB V IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB VI EVALUASI

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 6: Bab i,II,III Nu Bener

6

BAB II

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Proses pengkajian data diperoleh dengan cara menggunakan kuesioner,

observasi langsung,wawancara,door to door, data puskesmas dan dari data kader

serta Kepala Dusun yang bersangkutan di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran

Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar yang akan dilaksanakan dari

tanggal 2 Februari sampai dengan 24 April 2010.

I. Dimensi Lokasi

A. Batas Komunitas

Wilayah RT 05 RT 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan

Pataruman Kota Banjar, pusat pemerintahan desanya terletak di Dusun

Cigadung. Jarak dari RT 05 ke kantor kepala desa tersebut ± 2 Km dan

dapat di tempuh dengan menggunakan ojeg ataupun kendaraan roda dua

dan empat pribadi. Batas wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran adalah:

1. Batas wilayah dan peta wilayah dari tempat praktek

Batas Utara : RT 11

Batas selatan : RT 01 dan RT 02

Batas Barat : RT 07 dan RT 11

Batas Timur : Perkebunan Batulawang

2. Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)

Zona wilayah RT 05 ialah sebagian besar perbukitan disebelah selatan

adalah RT 01, sebelah timur terdapat perkebunan Batulawang seta

dibatasi oleh selokan sebelah utara yang berbatasan langsung dengan

wilayah RT 11, selanjutnya di wilayah barat dibatasi oleh RT 07.

Banyak pula terdapat kolam ikan dibatas sebelah timur, dengan kondisi

air yang cukup bersih.

3. Peta wilayah (terlampir)

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 7: Bab i,II,III Nu Bener

7

B. Lokasi Pelayanan Kesehatan

Masyarakat RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti

Kecamatan Pataruman Kota Banjar dilalui dengan jalan aspal yang dapat

dilewati kendaraan roda dua dan empat bahkan kendaraan bis besar

sekalipun. Sarana-sarana kesehatan terdekat adalah bidan desa, Puskesmas,

dokter praktek dan Rumah Sakit Umum. Cara mencapai tempat pelayanan

kesehatan dapat dilakukan dengan cara menggunakan kendaraan roda dua

maupun roda empat baik ojeg maupun roda empat angkot 08.

Tabel 2. 1Distribusi Tempat dan Jarak Sarana Pelayanan Kesehatan di RT 05 RW 01

Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

No Sarana Yankes Jarak Keterangan

1.

2.

3.

4.

Bidan Praktek

Puskesmas Karyamukti

Praktek Dokter / Mantri

RSU Banjar

± 1 Km

± 2 Km

± 5 Km

± 15 Km

Sarana [pelayanan dapat

dijangkau dengan jalan

kaki, ojek / angkot atau

kendaraan pribadi

Sumber: Data Primer

Interpretasi dan Analisa Data

Berdasarkan data diatas, fasilitas pelayanan kesehatan mudah

dijangkau, dapat menggunakan sarana transportasi umum, tempat

pelayanan kesehatan yang terjangkau dapat menambah motivasi untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut tinggi, terbukti dari hasil

pengkajian sebagian besar masyarakat memanfaatkan pelayanan

kesehatan.

C. Gambaran Geografis

1. Kesuburan

Wilayah RT 05 RW 01 tergolong daerah yang subur hal ini ditandai

dengan banyak tumbuhnya pohon-pohon seperti rambutan, pete, karet,

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 8: Bab i,II,III Nu Bener

8

salak, dsb. Hal ini dapat dipengaruhi karena lokasi yang dekat dengan

mata air dari perbukitan.

2. Kemiringan

Untuk kemiringan tanah ialah sekitar 10-30º

3. Topografi

Wilayah Desa Karyamukti secara umum adalah perbukitan dengan luas

± 271,489 ha dan daratan ±30,7 ha

4. Ketinggian Tanah

Ketinggian tanah di Dusun Pabuaran 40 m diatas permukaan air laut.

D. Iklim

1. Curah Hujan

Curah hujan rata-rata 2-60 mm per tahun

2. Prakiraan Musim hujan dan musim panas

Musim hujan berkisar bulan Desember sampai Juni dan musim panas

berkisar bulan Juni sampai November

3. Kelembaban

Kelembaban udara di Dusun Pabuaran terutama wilayah RT 05 RW 01

cukup dingin dimalam hari dan pada siang hari sejuk dan tidak terlalu

panas.

E. Flora dan Fauna

1. Jenis Tanaman

Tanaman yang terdapat di wilayah RT 05 ialah rambutan, pete, pohon

karet, kelapa, pisang, salak, dan lain sebagainya. Keadaan tanah RT 05

RW 01 Dusun Pabuaran subur, seluruh jenis tumbuhan bisa tumbuh

dengan baik seperti sayuran, rambutan, pohon pisang dan bunga-

bungaan. Rumah yang memiliki pekarangan dimanfaatkan untuk

menanam rambutan dan bunga.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 9: Bab i,II,III Nu Bener

9

2. Jenis hewan (ternak dan liar)

Sebagian besar warga memiliki hewan ternak, sedangkan binatang

ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat adalah unggas seperti

itik dan ayam serta jenis domba / kambing.

Diagram 2.1

Distribusi Rumah Berdasarkan Jarak Penempatan Kandang Ternak di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2010

67%

33%

TERPISAHMENEMPEL

Interpretasi data

Berdasarkan hasil pengkajian dengan observasi dan wawancara

terhadap kepemilikan kandang ternak di wilayah RT 05 RW 01 Dusun

Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar diperoleh

gambaran bahwa 12 rumah ( 67 %) mempunyai hewan ternak dengan

kandang terpisah dari rumah jarak > 10 meter. Sedangkan rumah yang

memiliki kandang dengan jarak < 10 meter dari rumah sebanyak 6 rumah

(33 %) dalam keadaan kotor hal ini dapat menimbulkan baud an dapat

menjadi dapat menjadi tempat berkembangnya biaknya kuman penyakit.

Analisa Data

Adapun dampak dekatnya jarak antara kandang dengan rumah

dapat mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan keluarga, karena

jarak kandang ternak yang sesuai dengan standar kesehatan adalah > 10

meter.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 10: Bab i,II,III Nu Bener

10

F. Lingkungan Buatan

1. Sarana Olahraga

Di wilayah RT 05 tidak terdapat sarana olahraga seperti lapangan

bulu tangkis maupun lapangan volly ball ,tapi bila ada warga yang akan

melakukan aktifitas olahraga seperti volley ball biasanya mereka

melakukan hal tersebut di RT 04 karena di RT 04 terdapat lapang volley

ball, yang biasa digunakan para pemuda yntuk bermain di sore hari.

2. Sarana Rekreasi

Tidak terdapat sarana rekreasi disekitar wilayah RT 05 RW 01

masyarakat menghabiskan waktu luangnya dengan menonton televisi

dan mengobrol dengan tetangga.

3. Lingkungan pemukiman

Di wilayah RT 05 terdapat 42 rumah yang ditempati 54 kepala

keluarga. Pemukiman di RT 05 RW 01 jaraknya agak berjauhan

sebagian dan sebagiannya lagi berdekatan dan sebagian besar tidak

dibatasi oleh pagar-pagar.

II. Dimensi Populasi

Dimensi populasi yang tercantum dibawah ini merupakan gambaran di

RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar.

A. Ukuran

1. Jumlah penduduk : 179 jiwa

a. Laki-laki : 88 jiwa (49 %)

b. Perempuan : 91 jiwa (51 %)

2. Jumlah kepala Keluarga : 54 KK

3. Jumlah pasangan usia subur : 25 orang

Dilihat dari jumlah penduduk di RT 05 diketahui berjumlah 179 jiwa

dengan jumlah KK 54 dan jumlah laki-laki 88 jiwa (49 %) dan

perempuan yaitu 91 jiwa (51 %).

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 11: Bab i,II,III Nu Bener

11

Diagram 2.2

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin diwilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

49%51%

LAKI-LAKIPEREMPUAN

Interpretasi Data

Dari diagram diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk RT 05

RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar adalah jumlah laki-laki yaitu sebanyak 88 orang (49 %) sedangkan

perempuan berjumlah 91 orang (51 %).

Analisa Data

Dapat dilihat bahwa laki-laki memiliki frekuensi yang lebih banyak dari

perempuan tetpi perbedaannya tidak terlalu signifikan. Laki-laki sebagai

pengambil keputusan dalam keluarga,pemikul tanggung jawab rumah

tangga dan sebagai pendidik generasi muda, masih dapat menunjang

berbagai aspek kehidupan terutama bagi anak-anaknya yang akan menjadi

generasi penerus untuk keluarganya.Adapun perempuan sebagai pengasuh

dan pendidik bagi anak-anaknya untuk menciptakan suatu lingkungan

keluarga yang sehat dan dapat meningkatkan derajat kesehatannya.

B. Kepadatan penduduk

Penduduk yang mendiami wilayah RT 05 RW 01 termasuk padat,

dilihat dari dekatnya jarak antar rumah dilingkungan RT 05 RW 01 dalam

hal ini pula dapat memudahkan terjadinya komunikasi antar masyarakat.

Terutama dalam hal yang dapat melibatkan orang banyak.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 12: Bab i,II,III Nu Bener

12

C. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Tabel 2.2

Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar Tahun 2010

No Kelompok umur L P Jumlah %

1 0-11 bulan 0 1 1 0,5

2 1-4 tahun 10 7 17 9

3 5-6 tahun 3 2 5 3

4 7-14 tahun 13 11 24 13

5 15-49 tahun 47 53 100 56

6 50-60 tahun 7 5 12 7

7 60 tahun ke atas 8 12 20 11,5

Jumlah 88 91 179 100

Sumber : data primer

Diagram 2.3

Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

1%9% 3%

13%

56%

7% 11%

0-11THN1-4THN5-6THN7-14THN15-49THN50-60THN>60THN

Interpretasi Data Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk RT 05

RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar berada pada usia produktif (15-49 tahun) yaitu sebanyak 100 jiwa (56 %).

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 13: Bab i,II,III Nu Bener

13

Analisa DataPenduduk usia produktif merupakan sumber daya manusia potensial

yang dapat dikembangkan untuk memecahkan masalah yang ada dan memenuhi kebutuhan keluarga dan kesehatan bagi anggota keluarganya.Adapun masalah kesehatan yang biasanya timbul adalah jika jenis pekerjaan yang dilakukannya beresiko terhadap keamanan dan keselamatan dalam kerja, sehingga perlu adnya pemahaman tentang pentingnya keselamatan kerja.

D. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 2.3

Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

No Tingkat Pendidkan Jumlah %

1 Tidak pernah sekolah 0 0

2 Belum sekolah 18 10

3 Tidak tamat SD 9 5

4 Belum tamat SD 15 8

5 Tamat SD 94 52

6 Belum tamat SLTP 0 0

7 Tamat SLTP / sederajat 28 16

8 Belum tamat SLTA / sederajat 0 0

9 Tamat SLTA / sederajat 11 6

10 Belum tamat perguruan tinggi 0 0

11 Tamat perguruan tinggi 4 2

12 Pendidikan informal 0 0

Jumlah 179 100

Sumber : Data Primer

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 14: Bab i,II,III Nu Bener

14

Diagram 2.4

Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

10% 5%

8%

53%

16%6%

2%

TDK PERNAH SKLAHBLM SKOLAHTDK TAMAT SDBLM TAMAT SDTAMAT SDTAMAT SLTPTAMAT SLTATAMAT PT

Interpretasi DataDari diagram diatas dapat dilihat bahwa penduduk di RT 04 pendidikan

terbanyak adalah tamat SD yaitu 94 orang (52 %) dan yang paling rendah ialah tidak pernah sekolah dan pendidikan informal yaitu 0 orang (0 %) tamat perguruan tinggi 4 orang (2 %) tamat SLTA sebanyak 11 orang (6 %) belum tamat SLTP sebanyak 0 orang (0 %), tamat SLTP sebanyak 28 orang ( 16 %).Analisa Data

Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi dua hal yang saling terkait yaitu adanya perasaan terhadap masalah kesehatan dan pengambilan keputusan keluarga terhadap masalah tersebut (Dyer, 1973). Pendidikan juga berpengaruh dalam pemahaman dan penerimaan keluarga terhadap pelayanan kesehatan. Selain itu pendidikan juga memeganmg peranan penting dalam meningkatkat kesehatan keluarga atau menghilangkan factor yang tidak sehat seperti pola makan, cara penyajian makan dan budaya yang tidak mendukung kesehatan (Turner, 1989). Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan bila tingkat pendidikan tinggi maka pengetahuan pun tinggi.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 15: Bab i,II,III Nu Bener

15

E. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Tabel 2.4

Distribudi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

No Mata Pencaharian Jumlah %

1 Petani 8 13

2 Buruh Tani 11 17

3 Peternak 0 0

4 Pengusaha Industri 0 0

5 Pekerja Buruh Kasar 11 17

6 Pengrajin 1 1

7 PNS (ABRI/Sipil) 0 0

8 Karyawan Swasta 18 28

9 Pensiunan 1 1

10 Lain-lain

IRT 0 0

Pelajar 12 19

Dagang 1 1

Wiraswasta 0 0

Belum Bekerja 0 0

Jumlah 63 100

Diagram 2.5

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 16: Bab i,II,III Nu Bener

16

Distribusi Jenis Pekerjaan Penduduk di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

19%

26%

2%

43%

2% 7%

TANIBRH TANIPETERNAKPNSPENGRAJINSWASTAPENSIUNLAIN-LAIN

Interpretasi Data

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya

masyarakat RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan

Pataruman Kota Banjar adalah bekerja wiraswasta 18 KK (28 %). Jenis

pekerjaan masyarakat menentukan tingkat penghasilan sehingga

mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga yang dapat

berpengaruh terhadap pemeliharaan kesehatan (Lukman M, 2003).

Analisa Data

Misalnya pekerjaan yang menghasilkan dana yang tergolong sedikit

akan mempengaruhi terhadap nilai pemenuhan gizi yang dikonsumsi oleh

masyarakat.Dengan ini dapat diketahui penghasilan dapat mempengaruhi

derajat kesehatan masyarakat dimana jika penghasilan yang didapatkan

sedikit maka akan menyebabkan keengganan berobat jika sakit,dan Janis

pekerjaan tertentu juga dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang.

F. Budaya Penduduk

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 17: Bab i,II,III Nu Bener

17

1. Dari 54 KK yang mendiami RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa

Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar semuanya memiliki

latar belakang suku bangsa yang sama yaitu suku bangsa Sunda

2. Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua RT 05 RW 01, masyarakat

ataupun dari tokoh msyarakat yang dituakan mengatakan tidak ada data

otentik berupa buku mengenai catatan sejarah budaya penduduk RT 05

RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar.

G. Mobilitas Penduduk

1. Jenis Kependudukan

a. Penduduk menetap (domisili) sebanyak 54 KK penduduk yang

menetap diwilayah RT 05

b. Penduduk Sementara : hampir tidak ada penduduk yang tinggal

untuk sementara, ada beberapa orang yang bekerja di luar kota tetapi

selalu pulang ke rumahnya.

2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk

a. Berdasarkan struktur keluarga

Sebanyak 12 KK memanfaatkan waktu untuk berkumpul dengan

keluarga.

b. Berdasarkan jenis pekerjaan

Sebanyak 42 KK memanfaatkan waktu untuk bekerja.

Tabel 2.5

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 18: Bab i,II,III Nu Bener

18

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemanfaatan Waktu Penduduk di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kota Banjar Tahun 2010

No Pemanfaatan Waktu Penduduk Frekuensi %

1 Bekerja 42 78

2 Rekreasi 0 0

3 Berkumpul dengan Keluarga 12 22

Jumlah 54 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.6

Distribusi Pemanfaatan Waktu Penduduk di RT 05 RW 01di Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

78%

22%

BEKERJAREKREASIBERKUMPUL DGN KELUARGA

Interprestasi Data

Dari diagram di atas dapat di lihat bahwa kebanyakan waktu di gunakan

keluarga ialah untuk bekerja sebanyak 42 Keluarga dan berkumpul dengan

keluarga sebanyak 12 Keluarga .

Analisa Data

Dari keterangan di atas dapat di ketahui bahwa kebanyakan penduduk

memanfaatkan waktu untuk bekerja dan berkumpul dengan keluarga, adapaun

jenis pekerjaan yang biasa di lakukan adalah bertani sesuai dengan keadaan

wilayah RT tersebut .

III. DIMENSI SISTEM SOSIAL

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 19: Bab i,II,III Nu Bener

19

A. Sistem Kesehatan

1. Jumlah Orang yang Sakit (I bulan)

Diagram 2.7

Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan PelayanaKesehatan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman

Kota Banjar Tahun 2010

91%

9%

MENGGUNAKAN FASILITAS KESBELI OBAT SENDIRI

Interprestasi Data

Tampak bahwa sebagian besar masyarakat yaitu sebanyak 49 orang

(91 %) menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, dan yang beli obat

sendiri adalah 5 orang (9 %) sedangkan yang berobat ke Alternatif tidak

ada.

Analisa Data

Hal ini merupakan keadaan yang mendukung upaya peningkatan

derajat Kesehatan yang terprogram dariu Puskesmas yang bekrja sama

dengan pelayanan kesehatan yang lain. Akan tetapi bagi warga yang

memilih untuk beli obat sendiri saat sakit memerlukan perhatian yang

cukup, karena dapat terjadi kesalahan dalam dosis dan obat yang di

berikan . Kadang juga biasanya untuk segala tanda dan gejala penyakit

menggunakan obat yang sama karena merasa cocok dengan pengalaman

sebelumnya.

2. Jumlah Pelayanan Kesehatan

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 20: Bab i,II,III Nu Bener

20

Sarana pelayanan kesehatan yang tersedia yaitu Puskesmas, Bidan

Desa Dokter atau Mantri dan Rumah Sakit

Dusun Pabuaran adalah sebagai berikut :

Tabel 2.6

Jumlah Pelayanan Kesehatan yang Dapat di jangkau Oleh Masyarakat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Tahun 2010

No Jenis Yan Kes Jumlah %

1.

2.

3.

4.

Puskesmas

Bidan Desa

Dokter Praktek / Mantri

RSU Kota Banjar

1

1

1

1

25

25

25

25

4 100

Interprestasi Data

Berdasarkan table di atas jumlah pelayanan kesehatan yang dapat di

jangkau oleh masyarakat RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran yaitu :

Puskesmas, Praktek Dokter / Mantri, RSU Banjar masing - masing 1 buah

3. Kondisi Kesehatan Penduduk

Hasil pengkajian terhadap warga masyarakat berikut

menggambarkan kedaan kesehatan masyarakat yang dilihat dari jenis

penyakit yang di derita.

a. Jumlah orang sakit 1 bulan yang lalu : 11 jiwa (6 %)

b. Kondisi kesehatan penduduk

Tabel 2.7

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 21: Bab i,II,III Nu Bener

21

Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi kesehatan penduduk di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar Tahun 2010

No Penduduk Frekuensi yang sakit %

1. Bayi 0 0

2. Balita 0 0

3. Anak 0 0

4. Remaja 0 0

5. Ibu hamil 0 0

6. Ibu menyusui 0 0

7. Kelompok pekerja / dawasa 10 91

8. Lansia 1 9

Jumlah 11 100

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 22: Bab i,II,III Nu Bener

22

Diagram 2.8

Distribusi Jumlah Penduduk yang Tidak Sehat Berdasarkan Usia di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Tahun 2010

91%

9%

KELOMPOK PEKERJALANSIA

Interprestasi Data

Dari Diagram di atas, dapat di ketahui bahwa usia dewasa yang

berjumlah 10 orang (91 %) merupakan jumlah penduduk terbanyak yang

tidak sehat berdasarkan usia dan peringkat kedua yaitu lansia sebanyak 1

(9 %) di RT 05 Rw 01 Dusun Pabuaran Desa karyamukti .

Analisa Data

Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa pada usia dewasa ,

ditunjang dengan jenis pekerjaan yang beragan dapat memungkinkan

terjadinya berbagai penyakit . dan pada usia lansia, terjadi penurunan dari

berbagi fungsi tubuh sehingga dapat menurunkan angka sehat bagi

golongan umur tersebut.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 23: Bab i,II,III Nu Bener

23

Diagram 2.9

Distribusi Lansia Menurut Kondisi Kesehatan di RT 05 RW01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2010

97%

3%

SEHATTIDAK SEHAT

Interprestasi Data

Dari diagram di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar lansia

yang ada di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kota Banjar

dalam kondisi tidak sehat yaitu 31 orang (97 %) sedangkan lansia yang

berada adalam kondisi sehat berjumlah 1orang (3 %).

Analiasa Data

Hal ini merupakan salah satu tanda dari adanya penuurunan fungsi

organ – organ tubuh khususnya yang terjadi pada lansia, antara lain

penurunan dari fungsi pendengaran, penglihatan, system tubuh dan lain –

lain. Di RT 05 RW01 sebagian lansia masih melakukan kegiatan – kegiatan

bercocok tanam / bertani.

4. Porposi Penyakit ( 5 sampai 10 besar ) dalam 1 bulan

1. Rheumatik : 6

2. cikungunya : 3

3. Hipertensi : 2

4. TBC : 1

5. Influenza : 1

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 24: Bab i,II,III Nu Bener

24

Diagram 2.10

Distribusi 5 Besar Penyakit Berdasarkan Jenis Penyakit yang di temukan di RT 05 RW01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman

Kota Banjar Tahun 2010

46%

23%

15%

8%8%

RHEUMATIKCIKUNGUNYAHIPERTENSITBCINFLUENZA

Interprestasi Data

Dari diagram di atas, dapat di ketahui bahwa dari 11orang yang

memiliki penyakit di peroleh data bahwa, penyakit Rheumatik sebanyak : 6

orang yang menduduki peringkat 2 yaitu Cikungunya sebanyak 3 orang

dan yang menduduki peringkat 3 yaitu Hipertensi sebanyak 2 orang , TBC 1

orang dan Influenza 1 orang.

Analisa Data

Rheumatik dapat mmenimbulkan keluhan dalam beraktifitas

sehingga pola hidup dapat terganggu. hal ini di sebabkan karena pola

hidup yang kurang sehat yang kebanyakan di derita oleh lansia, data

tersebut perlu di waspadai mengingat kejain hipertensi yang laten dapat

berubah menjadi stroke yang dapat mnengancam kehidupan manusia,

sedangkan kejadian Cikungunya dapat di sebabkan karena sanitasi dan

kebersihan lingkungan yang kurang ditambah dengan perubahan musim

pancaroba.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 25: Bab i,II,III Nu Bener

25

5. Jenis Pembiayaan Kesehatan

Diagram 2.11

Distribusi Jumlah Penduduk yang Memiliki Kartu Sehat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2010

63%

37%

MEMILIKI KARTU SEHATTIDAK MEMILIKI KARTU SEHAT

Interpretasi Data

Dari Diagram di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar

masyarakat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan

Pataruman Kota Banjar tidak memiliki kartu sehat yaitu sebanyak 34 KK

(63 %) dan yang memiki kartu sehat sebanyak 20 KK (37 %).

Analisa Data

Sehingga yang terbanyak adalah yang tidak memiliki kartu sehat hal

tersebut merupakan sesuatu hal yang dapat menghambat terwujudnya

peningkatan derajat kesehatan. Karena dengan adanya penggunaan kartu

sehat / ASKES dapat memperingan biaya untuk melakukan pemeriksaan

kesehatan.berdasarkan keterangan dari warga dan kepala Dusun Pabuaran

di ketahui bahwa kebanyakan warga masih belum terdaftar karena masih

adanya pembentukan Desa yang baru, sehingga masyarakat yang kurang

mampu belum memiliki kartu sehat.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 26: Bab i,II,III Nu Bener

26

6. Kematian dalam 1 Tahun yang lalu :

Tabel 2.8Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kematian dalam 1 Tahun di RT 05 RW 01Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2010

No Kematian Jumlah Tempat tinggal/Alamat

1. Umum 0 -

2 Bayi 0 -

3 Balita 0 -

4 Ibu bersalin 0 -

Jumlah 0 -

Sumber : data primer

Interpretasi Data

Di RT 05 Rw 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan

Pataruman Kota Banjar tidak ada yang meninggal dalam 1 tahun terakhir .

7. Sistem Pelayanan Kesehatan

a) KIA

1. Kehamilan

Jumlah ibu hamil : 0 jiwa

Ibu Hamil dengan resiko : 0 jiwa

Frekuensi pemeriksaan kehamilan

Satu kali : 0 jiwa

Lebih dari dua kali : 0 jiwa

Imunisasi TT ( kehamilan ) 3 bulan

TT I : 0 jiwa

TT II : 0 jiwa

2. Persalinan ( 11 Bulan )

Jumlah bayi lahir hidup : 0 Jiwa

Jumlah Kelahiran BBLR : 0 jiwa

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 27: Bab i,II,III Nu Bener

27

Pertolongan persalinan :

Tenaga kesehatan : 0 jiwa

Dukun bayi terlatih : 0 jiwa

Dukun bayi tidak terlatih : 0 jiwa

3. Imunisasi bayi (umur maksimal 12 bulan)

BCG : 1 jiwa (100 %)

DPT I : 1 jiwa (100 %)

DPT II : 1 jiwa (100 %)

DPT III : 1 jiwa (100 %)

POLIO I : 1 jiwa (100 %)

POLIO II : 1jiwa (100 %)

POLIO III : 1 jiwa (100 %)

POLIO IV : 1 jiwa (100 %)

CAMPAK : 1 jiwa (100 %)

HB I : 1 jiwa (100%)

HB II : 1jiwa (100 %)

Imunisasi Bayi

o Lengkap : 1 jiwa (100 %)

o Belum lengkap : 1 jiwa (100%)

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 28: Bab i,II,III Nu Bener

28

Diagram 2.12

Distribusi Jumlah Bayi dan Balita Berdasarkan Imunisasi yang Telah Diterima di RT 05 RW 01 Dusun PabuaraDesaKaryamukti Kecamatan

Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

100%

LENGKAPBLM LENKKAP

Interpretasi Data

Dari diagram diatas jumlah bayi dan balita (umur maksimal 12

bulan)yang terdapat di RT 05 Rw 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti

Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Analisa Data

Di lihat dari kelengkapan imunisasi masyarakat mengetahui tentang

pentingnya imunisasi untuk anaknya .

b) Pelayanan Keluarga Berencana

a. PUS( 15 – 49 Tahun ) : 25 Pasang

b. PUS ber – KB ( Akseptor ) : 20 Pasang

c. PUS tidak ber – KB : 5 Pasang

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 29: Bab i,II,III Nu Bener

29

Diagram 2.14

Distribusi PUS Berdasarkan Keikutsertaan KB di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

80%

20%

PUS BER-KBPUS TDK BER-KB

Interpretasi Data

Dari Diagram di atas dapat di lihat bahwa terdapat 25 pasang PUS

yang ikut serta menjadi Akseptor KB sebanyak 20 pasang dan tidak menjadi

anggota KB sebanyak 5 pasang.

Analisa Data

Kesadaran masyarakat yang tinggi dalam merencanakan kelhiran

melalui keikutsertaan menjadi akseptor KB akan mewujudkan keluarga

bahagia dan sejahtera.Pada PUS dengan usia <20 tahun dan >35 tahun

akan beresiko tinggi terhadap kehamilan ataupun melahirkan.

d. Kontrasepsi Yang Digunakan

MOW / MOP : 0 pasang (0 %)

IUD / Spiral : 1 pasang (5%)

Susuk : 2 pasang (10 %)

Suntik : 7 pasang (35 %)

Pil : 10 pasang (50%)

Kondom : 0 pasang (0 %)

Lain-lain : 0 pasang (0 %)

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 30: Bab i,II,III Nu Bener

30

Diagram 2.15

Distribusi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jumlah Akseptor KB di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Tahun 2010

5%10%

35%

50%MOW/MOPIUD/SPIRALSUSUK/IMPLANTSUNTIKPILKONDOM LAIN-LAIN

Interpetasi Data

Dari Diagram diatas tampak bahwa jenis alat kontrasepsi yang

banyak digunakan oleh Akseptor KB di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa

Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar adalah jenis KB PIL

sebanyak10 pasang ( 50 %) dan yang menggunakan Suntik sebanyak 7

pasang ( 35 %).

Analisa Data

Penggunaan KB suntik kemungkinan untuk terjadinya adalah 1 dari

100 wanita. Menurut Hartanto (2002). Penggunaan KB suntik sangat efektif

dibandingkan dengan penggunaan kontrasepsi oral dan IUD. Penggunaan

IUD dan susuk perlu adanya pemeriksaan terhadap alat kontrasepsi, karena

dapat terjadi komplikasi dari alat tersebut. KB suntik berisi hormon-hormon

yang dapat mengentalkan secret vagina, dan penggunaanya memiliki jangka

waktu tertentu.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 31: Bab i,II,III Nu Bener

31

c) Balita

Jumlah balita : 18 Balita

1. Gizi Balita

Baik : 17 Balita (94 %)

Kurang : 1 Balita (6 %)

Buruk : 0 Balita (0 %)

Balita diberi ASI maks 2 tahun:

Ya : 18 Balita (100%)

Tidak : 0 Balita (0%)

8. Kondisi Kesehatan Lingkungan

a. Perumahan

Tabel 2.9

Distribusi Frekuensi Kondisi Kesehatan Lingkungan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

No. Perumahan Frekuensi %

1 Layak – sehat 36 86

2 Tidak layak - sehat 6 14

Jumlah 42 100

Sumber: data primer

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 32: Bab i,II,III Nu Bener

32

Diagram 2.16

Distribusi Penduduk Berdasarkan Kedaan Rumah di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

86%

14%

LAYAK-SEHATLAYAK-TDK SEHAT

Intrepertasi Data

Dari Diagram di atas dapat di ketahui bahwa warga memiliki

perumahan yang layak sebanyak 36 KK ( 86 % ) dan tidak sebanyak 6KK

( 14 % )

Analisa Data

Dengan ini menyatakan bahwa kebanyakan warga memiliki rumah

yang layak dan untuk perumahan yanmg tidak atau kurang layak sebaiknya

dapat di tata dengan baik dan setidaknya bersih dari kotoran penyebab

timbulnya penyakit.

b. Sumber Air

Tabel 2.16Distribusi Frekuensi Sumber Air di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa

Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

No Sumber Air Frekuensi %

1 Sumur Pompa / Sumur Gali 15 36

2 Perlindungan mata Air 27 64

3 Penampungan Air Hujan 0 0

4 Sungai 0 0

Jumlah 42 100

Sumber: Data Primer

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 33: Bab i,II,III Nu Bener

33

Diagram 2.17

Distribusi Rumah Menurut Penggunaan Sumber Air Minum di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2010

36%

64%

SMR POMPAMATA AIRAIR HJAN SUNGAI

Interpretesi Data

Berdasarkan Diagram di atas terdapat 15 KK ( 36 %) penggunaan

sumur gali sebagai sumber air minum masyarakat, dan sebanyak 27 KK (64

%) menggunakan perlindungan mata air sebagai sumber air minum dari

pegunungan.

Analisa Data

Hal tersebut menjadi masalah mengingat wilayah RT 05 RW 01

Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

tempatnya berdekatan sehingga dapat mempengaruhi kemampuan tanah

untuk menyerap dan menyaring air dan di mungkinkan terjadinya

pencemaran penyakit secara meluas.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 34: Bab i,II,III Nu Bener

34

c. Penampungan Air Kotor

Tabel 2.17

Distribusi Frekuensi Penampungan Air Kotor di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

No Penampungan Air Kotor Jumlah %

1 SPAL 23 55

2 Peresapan Terbuka 19 45

3 Selokan ke sungai 0 0

4 Di Buang Sembarangan 0 0

Jumlah 42 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.18

Distribusi Penampungan Air kotor RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

55%

45%

SPALRESAPAN TERBUKASELOKANSEMBARANGAN

Interpretasi Data

Berdasarkan Diagram di atas terdapat 23 KK ( 55 %) yang membuang air

kotor ke SPAL, yang membuang ke peresapan terbuka berjumlah 19 KK ( 45

%).

Analisa Data

Di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman

Kota Banjar yang paling banyak yaitu membuang air kotor ke peresapan

terbuka sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan polusi terhadap

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 35: Bab i,II,III Nu Bener

35

lingkungan sekitarnya yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam

pennyakit seperti diare, demem bardarah, malaria DLL

d. Jendela Rumah

Tabel 2.10

Distribusi Frekuensi Kepemilikan Ventilasi ( Jendela rumah ) di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2010

Sumber : Data Primer

Diagram 2.19

Distribusi Kepemilikan Ventilasi ( jendela ) RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2010

90%

10%

ADA DIBUKAADA DITUTUPTIDAK ADA

Intrepertasi Data

Dari table di atas menunjukan bahwa rumah yang mempunyai

ventilasi atau jendela yang di buka sebanyak 38 KK ( 90%), yang

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

No Jendela rumah Frekuensi %

1 Ada, di buka 38 90

2 Ada, di tutup 4 10

3 Tidak ada 0 0

Jumlah 42 100

Page 36: Bab i,II,III Nu Bener

36

mempunyai jendela tapi di tutup sebanyak 4 KK (10 %) dan yang tidak

ada jendela atau ventilasi sebanyak 0 KK(0%) .

Analisa Data

Dari data di atas kebanyakan masyarakat RT 05 Rw 01 Dusun

Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

mempunyai jendela di buka. Hal tersebut tidak beresiko meningkatkan

penyakit akibat lingkungan seperti ISPA, TBC, Asthma. Untuk ventilasi

yang sesuai standarkesehatan meliputi 10% dari luas tanah .

e. Genteng Kaca Dalam Rumah

Tabel 2.19

Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Genteng Kaca Rumah di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman

Kota Banjar Tahun 2010

No Genteng Kaca Frekuensi %

1 Ada 8 19

2 Tidak Ada 34 81

Jumlah 42 100

Sumber : data Primer

Interpretasi Data

Dari table di atas menunjukan bahwa rumah yang mempunyai genteng

kaca di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan

Pataruman Kota Banjar sebanyak 8 KK ( 19 %) sedangkan rumah yang tidak

memiliki genteng kaca sebanyak 34 Rumah ( 81%).

Analisa Data :

Dari data diatas kebanyakan masyarakat tidak mempunyai penerangan sinar

matahari pada waktu siang hari, sehingga ada rumah yang gelap. Dan dapat

menyebabkan tempat tersebut lembab yang memudahkan perkembangbiakan

kuman.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 37: Bab i,II,III Nu Bener

37

f. Pembuangan Sampah

Tabel 2.20

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Sampah di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun 2010

No Pembuangan sampah Frekuensi %

1 Dikumpulkan, dibakar 37 88

2 Lobang sampah 5 12

3 Ke sungai/sembarangan 0 0

Jumlah 42 100

Sumber: Data Primer

Diagram 2.21

Distribusi Pembuangan Sampah di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

88%

12%

DIBAKARLOBANG SAMPAHSEMBARANGAN

Interpretasi Data

Dari tabel di atas menunjukan bahwa penduduk di RT 05 RW 01

Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

dalam hal pengelolaan sampah sudah memenuhi syarat kesehatan yaitu 37 KK

(88 %) membuang sampah dengan cara di kumpulkan dibakar,di buang

kelobang sampah 5 KK (12 %) tidak ada KK yang membuang sembarangan.

Analisa data

Menurut slamet soemirat (1991) sampah dapat dapat menyebabkan

pengaruh langsung dan tidak langsung pada kesehatan. Pengaruh langsung

adalah pembusukan sehingga dapat menyebabkan racun yang bersifat

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 38: Bab i,II,III Nu Bener

38

pathogen, sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah sampah menjadi

tempat bersarangnya vector penyakit dan menyebabkan banjir.

g. Jarak kandang Ternak

Tabel 2.21

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Kandang Ternak di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

No Jarak kandang ternak Frekuensi %

1 Terpisah dari rumah 12 67

2 Di dalam rumah/menempel 6 33

Jumlah 18 100

Sumber: data primer

Diagram 2.22

Distribusi Jarak Kandang Ternak di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa

Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

67%

33%

TERPISAHMENEMPEL

Interpretasi Data

Berdasrkan tabel diatas diketahui bahwa jarak kandang ternak dengan

rumah distribusi frekuensi keluarga berdasarkan jarak kandang ternak di

RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman

Kota Banjar tahun 2010 yaitu yang mempunyai kandang ternak menempel

dengan rumah sebanyak 6 Rumah (33%) yang terpisan dari rumah

sebanyak 12 rumah (67 %) .Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 39: Bab i,II,III Nu Bener

39

Analisa Data:

Dampak dekatnya jarak antara kandang dengan rumah dapat

mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan keluarga.

h. Halaman Pekarangan

Tabel 2.22

Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Kebersihan Halaman Pekarangan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar Tahun 2010

No Halaman Pekarangan Frekuensi %

1 Bersih 39 93

2 Tidak bersih 3 7

Jumlah 42 100

Sumber: data primer

Diagram 2.23

Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebersihan Halaman Pekarangan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Tahun 2010

93%

7%

BERSIHTIDAK BERSIH

Interpretasi Data

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 40: Bab i,II,III Nu Bener

40

Dari Diagram diatas menunjukan bahwa rumah yang pekarangannya

bersih sebanyak 39 Rumah (93 %) sedangakan rumah yang pekarangannya

tidak bersih sebanyak 3 rumah (7 %).

Analisa Data

Dari data diatas terlihat bahwa rumah yang pekarangannya bersih lebih

banyak dari pada jumlah warga yang pekaranganya tidak bersih, hal

tersebut bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

i. Lalat

Tabel 2.23

Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Jumlah Lalat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

No Jumlah Lalat Frekuensi %

1 Tidak ada 34 81

2 Ada 1-5 ekor 2 5

3 Ada 6-10 ekor 3 7

4 Ada > 10 ekor 3 7

Jumlah 42 100

Sumber: data primer

Diagram 2.24

Distribusi Jumlah Lalat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

81%

5%7%

7%

TIDAK ADAADA 1-5 EKOR6-10 EKOR>10 EKOR

Interpretasi Data

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 41: Bab i,II,III Nu Bener

41

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah lalat yang ada dalam

setiap rumah di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti

Kecamatan Pataruman Kota Banjar yaitu jumlah lalat 1-5 ekor sebanyak 2

KK (5 %), 6-10 ekor sebanyak 3 KK (7 %), lebih dari 10 ekor sebanyak 3

KK (7 %).

Analisa Data:

Banyaknya jumlah dalam rumah mencerminkan kebersihan yang buruk

sehingga akan menimbulkan timbulnya gangguan kesehatan.

j. Jentik Nyamuk

Tabel 2.24

Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Jumlah Nyamuk di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun

2010

No Jumlah Nyamuk Frekuensi %

1 Tidak ada 30 71

2 Ada 1-5 ekor 5 12

3 Ada 6-10 ekor 3 7

4 Ada > 10 ekor 4 10

Jumlah 42 100

Sumber: data primer

Diagram 2.25

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 42: Bab i,II,III Nu Bener

42

Distribusi Jumlah Nyamuk di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti KecamatanPataruman Kota Banjar Tahun 2010

71%

12%

7% 10%

TIDAK ADA1-5 EKOR6-10 EKOR>10 EKOR

Interpretasi Data:

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah nyamuk yang ada dalam

setiap rumah di RT 05 Rw 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan

Pataruman Kota Banjar yaitu jumlah nyamuk 1-5 ekor sebanyak 5 KK (12 %),

6-10 ekor sebanyak 3 KK (7 %), lebih dari 10 ekor sebanyak 4 KK (10%).

Analisa Data:

Dengan adanya frekuensi jumlah nyamuk lebih dari 10 ekor dapat

beresioko terjadinya penyakit Cikungunya, DBD, dan Malaria karena nyamuk

merupakan vector yang dapaty menyebabkan penyakit tersebut.

B. Sistem Keluarga

(1) Tipe Keluarga

Nuclear family : 50 Keluarga

Ektended family : 3 Keluarga

Single parent : 1 Keluarga

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 43: Bab i,II,III Nu Bener

43

Diagram 2.26

Distribusi Penduduk Menurut Tipe Keluarga di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

93%

6%2%

NUCLEAR FAMILYEKSTENDED FAMILYSINGLE PARENT

Interpretasi Data

Dari Diagram diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya masyarakat di RT

05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar merupakan tipe keluarga Nuclear Family yaitu sebanyak50 KK (93 %).

Analisa Data:

Tipe keluarga mempengaruhi terhadap koping individu dalam menghadapi

berbagai masalah terutama masalah kesehatan.

(2) Pola Hidup sehat keluarga

o Perilaku Mandi

Frekuensi

Tabel 2.25

Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebiasan Mandi Dalam Sehari di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2010

No Frekuensi mandi jumlah %

1 1 kali sehari 5 9

2 2-3 kali sehari 49 91

3 > 3 kali sehari 0 0

Jumlah 54 100

Sumber: data primer

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 44: Bab i,II,III Nu Bener

44

Diagram 2.26

Distribusi Kebiasan Mandi Dalam Sehari di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

9%

91%

1X2-3X>3X

Interpretasi Data

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa frekuensi mandi penduduk di RT

05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar, dalam sehari adalah 2-3 kali sehari sebanyak 49 KK (91 %).

Analisa Data

Dari data diatas menunjukan bahwa kepedulian masyarakat akan

kebersihan diri sangat tinggi.

Tempat Mandi

Tabel 2.26

Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Tempat Mandi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2010

No Tempat mandi Frekuensi %

1 Kamar mandi sendiri 32 97

2 Pancuran/belik/PAM 0 0

3 Kamar mandi umum/MCK 1 3

4 Kolam 0 0

5 Sungai 0 0

Jumlah 33 100

Sumber: data primer

Diagram 2.27 Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 45: Bab i,II,III Nu Bener

45

Distribusi Tempat Mandi di RT 05 RW01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

97%

3%

KMR MANDI SENDIRIPANCURANKMR MANDI UMUMKOLAMSUNGAI

Interpretasi data

Berdasrkan tabel diatas diketahui tempat mandi keluarga di RT 05 Rw

01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

adalah kamar mandi sendiri sebanyak 32 KK (97 %), pancuran sebanyak 0

KK(0%), kamar mandi umum sebanyak 1 KK (3 %), kolam sebanyak 0 KK (0%)

dan sungai sebanyak 0 KK (0%).

Analisa Data

Penggunaan tempat mandi sangat berhubungan dengan status ekonomi

penduduknya. Masih adanya penduduk yang menggunakan tempat mandi umum

seperti pancuran dan kolam akan mempengaruhi kenyamanan, privasi dan

sanitasi lingkungan.

Penggunaan Sabun

Table 2.27

Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Penggunaan Sabun Mandi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

tahun 2010

No Penggunaan Sabun Frekuensi %

1 Ya 35 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.28

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 46: Bab i,II,III Nu Bener

46

Distribusi Frekuensi Keluaraga Berdasarkan Penggunaan Sabun Mandi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar Tahun 2010

100%

YA TIDAK

Interpretasi Data

Berdasarkan table diatas diketahui seluruh penduduk di RT 05 Rw 01

Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

menggunakan sabun mandi yaitu sebanyak 35 KK (100%). Hal tersebut

menunjukan bahwa kesadaran masyarakat akan kebersihan diri sangat tinggi.

Analisa Data

Penggunaan sabun ketika mandi membantu membersihkan tubuh dari

mikroorganisme yang menempel pada kulit, sehingga menghindari terjadinya

penyakit kulit.

Perilaku BAB

Tabel 2.28

Distribusi Frekuensi Keluaraga Berdasarkan Tempat BAB di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun

2010No Tempat Buang Air Besar Frekuensi %

1 Angsatrin 3 9

2 Jumbleng / Cemplung 24 68

3 Kolam Ikan 8 23

4 Sembarang Tempat 0 0

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer

Diagram 2.29

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 47: Bab i,II,III Nu Bener

47

Distribusi Frekuensi Keluaraga Berdasarkan Tempat BAB di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun 2010

9%

69%

23%

ANGSATRINCEMPLUNGKOLAM IKANSEMBARANG TEMPAT

Interpretasi Data

Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari 35 keluarga yang ada di

RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti ternyata masih ada yang

BAB dikolam ikan, yaitu sebanyak 8 keluarga (23%).

Analisa Data

Pembuangan tinja yang tidak saniter dapat menyebabkan berbagai

macam penyakit. Hal ini dimulai dari tinja yang terinfeksi mencemari air

tanah atau air permukaan. Air yang terkontaminasi bibit penyakit yang

berasal dari tinja kemudian diminum oleh manusia dan menyebabkan

penyakit. Penyakit-penyakit seperti tifus abdominalis , kholera, disentri

basiler maupun amuba dapat disebarkan lewat tinja (Machfoedz Irchham,

2004).

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 48: Bab i,II,III Nu Bener

48

Keluaraga Sadar Gizi

Hasil Kadarzi

Tabel 2.29

Indikator Kadarzi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

No Indikator Kadarzi Ya

(KK)

% Tidak

(KK)

% Jml

(KK)

1 Keluarga makan aneka ragam makanan

9 20 36 80 45

2 Keluarga (bumil/balita) memantau kesehatan dan pertumbuhan denagan cara menimbang berat badan

6 100 0 0 6

3 Keluarga menggunaakan garam beryodium

45 100 0 0 45

4 Ibu memberikan ASI sampai usia bayi 4 bulan

6 100 0 0 6

5 Keluarga biasa makan pagi 40 89 5 11 45

Sumber : Data Primer

Diagram 2.30Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 49: Bab i,II,III Nu Bener

49

Indikator Kadarzi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun 2010

ANEKA RAGAM MAKANAN

MEMANTAU KESEHATAN

PAKAI GARAM YODIUM

MEMBERI ASI KEBIASAAN SARAPAN PAGI

0

20

40

60

80

100

120

Column2TIDAK

Interpretasi :

Berdasarkan table di atas hasil kadarzi sebagai barikut:

Keluaraga makan aneka ragam makanan 9 kk(20%),tidak makan aneka ragam makanan

36 kk (80%) ; Keluarga bumil/balita memantau kesehatan 3 kk (100%), tidak memantau

0 kk (0%) ; Keluarga yang menggunakan garam beryodium 45 kk(100%), yang tidak

menggunakan 0 kk (0%) ;Ibu yang menggunakan asi sampai usia bayi 4 bulan 0 kk

(0%),yang tidak 6 kk (100%) ; Keluarga yang biasa makan pagi 40 kk (88,88%) ,yang

tidak biasa makan pagi 5 kk (14,3%).

Analisa Data :

Gizi sangat dibutuhkan tubuh untuk energy dalam beraktifitas dan pertumbuhan

nutrisi untuk tumbuh kembang, sebagai sumber metabolism sel untuk pemenuhan nutrisi

bagi tubuh, bermanfaat untuk memperlancar proses pencernaan dan nutrisi, sebagai

sumber vitamin dan mineral untuk pemenuhan nutrisi, sebagai sumber kalsium sangat di

butuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bermanfaat juga untuk mengurangi resiko

terjadinya kesakitan dan masalah kesehatan.

Kebiasaan penduduk dalam menggunakan garam baryodium mencerminkan

pengetahuan yang baik tentang pola hidup sehat, karena menggunakan garam tidak

beryodium dapat menyebabkan penyakit kelenjar tiroid seperti gondok.

Tabel 2.30Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 50: Bab i,II,III Nu Bener

50

Jumlah Kadarzi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karmukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun 2010

No Keluarga Jumlah %

1 Sadar Gizi 17 49

2 Tidak Sadar Gizi 18 51

Jumlah 35 100

Sumber: Data Primer

Diagram 2.31

Jumlah Kadarzi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karmukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010

49%51%

SADAR GIZITIDAK SADAR GIZI

Interpretasi:

Berdasarkan table di atas di ketahui penduduk yang sadar gizi 17 kk

(49 %), dan pendudukl yang tidak sadar gizi 18 kk (51%).

Analisa Data:

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keluarga sadar gizi

diantaranya factor pendidikan dan faktor ekonomi.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 51: Bab i,II,III Nu Bener

51

C. Sistem Kesejahteraan

1. Prosgram pengentasan kemiskinan

Terdapat kriteria keluarga miskin di wilayah RT 05 RW 01 Dusun

Pabuaran sebanyak 27 Keluarga menggunakan fasilitas program JPS

berupa kartu sehat.

2. Kegiatan gotong royong

Karena satu sama lain rata-rata masih ada ikatan kerabat maka

kegiatan gotong royong warga masih cukup tinggi, terdapat kegiatan rutin

(seminggu sekali) yang dilakukan oleh warga berupa gotong royong

membersihkan lingkungan sekitar wilayah RT 05 RW 01 juga bila ada

warga yang membutuhkan bantuan, maka warga yang lain akan ikut

membantu.

D. Sistem Ekonomi

1. Mata pencaharian

Sebagian besar warga RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran terutama

Kepala Keluarganya mempunyai mata pencaharian sebagai Buruh baik

sebagai buruh tani ataupun buruh kasar lainnya.

2. Sumber Daya Alam

Wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran merupakan daerah

pemukiman. Hampir semua warga Dusun Pabuaran mempunyai

pekarangan di dekat ataupun jauh dari rumahnya memanfaatkan pekarangan

rumah untuk tanaman buah seperti mangga, pisang, rambutan dan tanaman

hias seperti bunga, disamping itu terdapat beberapa KK yang mempunyai

kolam ikan yang dimanfaatkan untuk memelihara ikan yang digunakan

untuk kepentingan sendiri.

3. Industri rumah tangga (home industry)

Pada dasarnya wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran tidak

memiliki industri rumah tangga ada sebagian yang membuat makanan

ringan.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 52: Bab i,II,III Nu Bener

52

E. Sistem Politik

1. pemilihan tokoh masyarakat formal (RT, RW)

Pemilihan tokoh masyarakat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran

dilakukan secara langsung oleh warga masyarakat setempat

2. Cara pemilihan tokoh masyarakat informal

Pemilihan tokoh masyarakat informal dilakukan langsung oleh RT 05

RW 01 Dusun Pabuaran.

3. Cara penetapan peraturan

Dalam penetapan peraturan Di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran

digunakan peraturan formal (yang ditetapkan pemerintah) dan

menggunakan peraturan hasil musyawarah masyarakat setempat.

4. Struktur pemerintahan

RT 05 RW 01 dipimpin oleh seorang Ketua RT yang berada dibawah

pemerintahan Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar

Jawa Barat.

F. Sistem Rekreasi

1. Kebiasaan rekreasi penduduk

Penduduk tidak biasa rekreasi keluar Desa, mereka mengisi waktu

dengan menonton Televisi, mengobrol dengan tetangga dan

mendengarkan radio, tetapi kadang - kadang ada juga yang pergi

memancing terutama untuk bapak-bapak sedangkan untuk anak muda

mengisi waktu dengan bermain bola atau volly ball.

2. Sarana rekreasi

Untuk sarana hiburan rata- rata warga mempunyai Televisi dan Radio.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 53: Bab i,II,III Nu Bener

53

G. Sistem Komunikasi

1. komunisasi penduduk

Dalam berinteraksi antar warga, komunikasi dijalankan dengan saling

mengunjungi dan kadang-kadang diadakan suatu musyawarah/rembukan.

2. Alat / media komunikasi

Alat yang dapat digunakan untuk komunikasi berupa pengeras suara yang

ditempatkan di mesjid. Untuk memperoleh informasi dari luar, warga

rata-rata mempunyai radio dan televisi. Sedangkan cara yang biasa

digunakan dalam menyebarkan informasi adalah dengan melalui mulut

ke mulut dan menggunakan pengeras suara dari masjid. Jaringan telepon

rumah belum masuk ke wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran akan

tetapi ada sebagian warga ada yang mempunyai telepon seluler ( HP ),

selain itu , warga RT 05 RW 01 masih menggunakan kentongan sebagai

alat komunikasi misalnya saja untuk mengumpulkan warga bila akan

mengadakan kerja bakti.

3. Sistem Keagamaan

1) Aktivitas keagamaan penduduk

Terdapat aktifitas rutin keagamaan di wilayah Dusun Pabuaran

berupa pengajian setiap Jum’at Pada pagi hari dan Hari minggu pada

malam harinya.

2) Organisasi keagamaan

Terdapat organisasi keagamaan di lingkungan wilayah Dusun

Pabuaran seperti DKM, MUI, BKR Pengajian RT dan masih banyak

lagi organisasi keagaman lain yang ada di RT 05 RW 01 Dusun

Pabuaran.

3) Sistem Legal

Dalam menentukan sesuatu keputusan bersama, warga terlebih

dahulu mengadakan musyawarah untuk mencapai kata mufakat

dengan Peraturan/Ketentuan. Dalam menjaga keamanan warga

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 54: Bab i,II,III Nu Bener

54

menggunakan sisitem RT, RW, Desa, keamanan swakarsa dengan

melaukan ronda.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 55: Bab i,II,III Nu Bener

55

BAB III

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Analisa Data

Proses penganalisaan data hasil pengkajian terhadap warga di wilayah RT

05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota

Banjar Tahun 2009 dilakukan bersama dengan masyarakat melalui suatu

Musyawarah Masyarakat RT (MMR) yang dilaksanakan pada Hari Sabtu

tanggal 13 Februari 2010 (pre planning dan laporan kegiatan tercantum di

lampiran). Adapun hasil dari analisa tersebut adalah :

No Data dan Analisa Data Masalah Kesehatan

1. - Berdasarkan kelompok umur

lansia merupakan peringkat

kedua setelah usia produktif

yaitu sebanyak 26 orang (22%)

- Jumlah lansia yang sakit 8 orang

(31 %)angka kejadian rheumatik

sebanyak 7 0rang (88%),

sebagian besar lansia masih

melakukan kegiatan bercocok

tanam/bertani

- Berdasarkan wawancara dengan

tokoh masyarakat dan pihak

puskesmas pelaksanaan kegiatan

pusat bina lansia belum optimal

karena para lansia tidak

seutuhnya mengikuti kegiatan

ini.

- Berdasarkan hasil pendataan,

Resiko tinggi terjadinya peningkatan

angka kejadian penyakit degenerative

pada lansia (rheumatik)

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 56: Bab i,II,III Nu Bener

56

terdapat 5 besar penyakit di RT

05 RW 01 Dusun Pabuaran

yaitu: Rheumatik 7 orang,

cikhungunya 6 orang, hypertensi

2 orang, TBC 1 orang,Influenza

1 orang.

2 - Berdasarkan hasil pendataan

didapatkan data bahwa

persentase penyakit yang

diderita oleh masyarakat RT 05

RW 01 Dusun Pabuaran yaitu

cikhungunya 6 orang,

Resiko timbulnya penyakit musim

pancaroba ( Cikhungunya)

3 - Dari hasil pendataan bahwa

sebagian besar masyarakat di RT

05 RW 01 Dusun Pabuaran

membuang air kotor ke resapan

air terbuka yaitu sebanyak 18

KK (51%), masih terdapat warga

yang membuang air besar di

cemplung/kolam ikan. Sebagian

KK ada yang BAB ke cemplung

sebanyak 69 % dan kolam ikan

sebanyak 23 %.

- Berdasarkan hasil pengkajian

observasi, wawancara terhadap

kepemilikan kandang ternak

diperoleh gambaran bahwa 4

rumah (14 %) mempunyai

hewan ternak dengan kandang

terpisah dari rumah dengan jarak

> 10 meter sedangkan yang

Resiko terjadinya penyakit yang

disebabkan oleh sanitasi lingkungan

yang kurang baik

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 57: Bab i,II,III Nu Bener

57

mempunyai hewan ternak

dengan jarak kandang < 10

meter sebanyak 25 rumah (86 %)

- Dari hasil observasi masih

terdapat rumah warga yang

mempunyai ventilasi tetapi

tertutup yaitu sebanyak 2 rumah

(6 %)hal ini disebabkan

kuranghnya jendela yang dibuka

karena sebagian besar jendela

rumah adalah kaca yang tidakj

bisa dibuka

Skala Prioritas

1. Resiko tinggi terjadinya peingkatan angka kejadian penyakit degenerative

pada lansia ( rheumtik )

No Masalah Kesehatan Kriteria Score

1. Kesadaran masyarakat akan

adanya masalah.

Tinggi 3/3 x 5 = 5

2. Motivasi masyarakat dalam

menyelesaikan masalah.

Sedang 2/3 x 10 = 6 2/3

3. Kemampuan perawat untuk

mempengaruhi dalam

penyelesaian masalah.

Tinggi 3/3 x 5 = 5

4. Ketersediaan keahlian yang

relevan.

Tinggi 3/3 x 7 = 7

5. Konsekuensi jika masalah

tidak terselesaikan.

Sedang 2/3 x 8 = 16/3

6. Percepatan penyelesaian

masalah yang dapat dicapai.

Rendah 1/3 x 8 = 8/3

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 58: Bab i,II,III Nu Bener

58

Total Score 30 5/3

2. Resiko timbulnya penyakit musim pancaroba (cikhungunya)

No Masalah Kesehatan Kriteria Score

1. Kesadaran masyarakat akan

adanya masalah.

Rendah 1/3 x 5 = 5/3

2. Motivasi masyarakat dalam

menyelesaikan masalah.

Rendah 1/3 x 10 = 10/3

3. Kemampuan perawat untuk

mempengaruhi dalam

penyelesaian masalah.

Tinggi 3/3 x 5 = 5

4. Ketersediaan keahlian yang

relevan.

Tinggi 3/3 x 7 = 7

5. Konsekuensi jika masalah

tidak terselesaikan.

Rendah 1/3 x 8 = 8/3

6. Percepatan penyelesaian

masalah yang dapat dicapai.

Tinggi 3/3 x 8 = 8

Total Score 24 2/3

3. Resiko timbulnya penyakit yang disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang

kurang baik

No Masalah Kesehatan Kriteria Score

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 59: Bab i,II,III Nu Bener

59

1. Kesadaran masyarakat akan

adanya masalah.

Rendah 1/3 x 5 = 5/3

2. Motivasi masyarakat dalam

menyelesaikan masalah.

Sedang 2/3 x 10 = 6 2/3

3. Kemampuan perawat untuk

mempengaruhi dalam

penyelesaian masalah.

Tinggi 3/3 x 5 = 5

4. Ketersediaan keahlian yang

relevan.

Tinggi 3/3 x 7 = 7

5. Konsekuensi jika masalah

tidak terselesaikan.

Tinggi 3/3 x 8 = 8

6. Percepatan penyelesaian

masalah yang dapat dicapai.

Rendah 1/3 x 8 = 8/3

Total Score 31

B. Prioritas Masalah

No Prioritas Masalah Keperawatan Score Akhir

1 1 Resiko terjadinya penyakit yang disebabkan 31

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 60: Bab i,II,III Nu Bener

60

oleh karena sanitasi lingkungan yang kurang

baik.

2 2 Resiko Resiko tinggi terjadinya peingkatan

angka kejadian penyakit degenerative pada

lansia ( rheumtik)

30 5/3

3 3 Resiko timbulnya penyakit musim pancaroba

(Diare, ISPA, Demam Berdarah,

Chikungunya)

24 2/3

Keterangan:

1. Resiko terjadinya penyakit akibat saitasi lingkungan yang kurang baik

Berdasarkan observasi penampungan air kotor di dusun Pabuaran masih ada

yang membuang ke sungai, yang membuang kesembarangan tempat dan

membuang ke resapan terbuka dan masih banyak kepala keluarga yang

mempunyai septik tank yang jaraknya < 10 m, ini dapat mengakibatkan

polusi bagi lingkungan. Berdasarkan hasil pengkajian terhadap kepemilikan

kandang ternak diperoleh gambaran bahwa kebanyakan warga mempunyai

hewan ternak dengan kandang terpusah dari rumah dengan jarak < 10 m,

dalam keadaan kotor hal ini dapat menimbulkan bau dan dapat menjadi

tempat berkembangbiaknya kuman penyakit. Sebagian besar warga RT 05

RW 01 Dusun Pabuaran yang memiliki ventilasi tetapi ditutup yaitu 2

rumah (6%) hal ini disebabkan kurangnya jendela yang dibuka karena

sebagian jendela rumah adalah kaca yang tidak bisa dibuka. Hal tersebut

dapat menimbulkan resiko penyakit akibat lingkungan seperti ISPA, TBC,

dan Asma.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala dusun tidak semua RT yang

melaksanakan jum’at bersih/ minggu bersih. Untuk itu kepala dusun

meminta pada mahasiswa untuk mengaktifkan kembali jum’at

bersih/minggu bersih dan memberi penyuluhan bagaimana cara hidup.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 61: Bab i,II,III Nu Bener

61

2. Resiko peningkatan angka kejadian penyakit degeneratif pada lansia

Pada saat dilakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan fisik lansia,

beberapa lansia mengalami penyakit hipertensi dan rheumatik dimana

sebagian besar dari mereka tidak pernah memeriksakkan diri secara rutin ke

pelayanan kesehatan yang ada. Berberapa orang lansia menunjukan

keterlibatan secara aktif dan menunjukan perhatian terhadpa adanya tenaga

kesehatan perawta komunitas, mereka juga mengatakan bersedia mengikuti

kegiatan-kegiatan yang berguna selama mereka mampu melakasanakannya

dan tidak ada kesibukan kaerena sebagian besar dari mereka masih

produktif dan mencari nafkah sendiri. Apabila penyakit hipertensi dan

rematik ini tidak dikontrol akan menyebabkan penyakit yang lebih komplek

seperti stroke atau jantung yang akan menurunkan kualitas hidup lansia.

3. Resiko timbulnya penyakit musim pancaroba (cikhungunya, diare, ISPA dan

lain-lain)

Dari hasil observasi cuaca mengalami perubahan (pancaroba) yang dapat

menimbulkan berbagai penyakit contoh cikhungunya, diare, ISPA dan lain-

lain. Berdasarkan hasiil pengkajian persentase penduduk yang menderita

cikhungunya di dusun Pabuaran sebanyak 104 orang, ISPA sebanyak 109

orang. Hal ini bisa disebabkan kaerana kurangnya ventilasi dalam rumah

maupun dari penampungan air kotor yang dibuang ke sungai, sembarangan

dan resapan terbuka.

C. Diagnosa Keperawatan Komunitas

Prioritas Masalah Kesehatan Diagnosa Keperawatan

1 Resiko terjadinya penyakit yang Resiko tinggi angka kesakitan

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 62: Bab i,II,III Nu Bener

62

disebabkan kaerena sanitasi

lingkunganyang kursang baik

yang disebabkan karena sanitasi

lingkungan yang kurang baik di

RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran

desa Karyamukti kecamatan

pataruman Kota Banjar

berhubungan dengan:

- Kurangnya pengetahuan

masyarakat mengenai

damapak yang

ditimbulkan dari sanitasi

lingkungan yang kurang

baik.

2 Penyakit degenerative pada

lansia

Resiko tinggi terjadinya

peningkatan angka kejadian

penyakit degeneratip pada lansia

di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran

Desa karyamukti Kecamatan

Pataruman Kota Banjar

brhubungan dengan:

-kurangnya pengetahuan keluarga

tentang proses menua

-ketidak mampuan masyarakat

mengenal masalah penyakit

Rematik

-kurangnya pemantauan kesehatan

dan pelayanan kesehatan pada

lansia.

-Tidak adanya wadah dan kader

yang dapat membantu

meningkatkan / mempertahankan

kesehatan Lansia.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,

Page 63: Bab i,II,III Nu Bener

63

3. Resiko timbulnya penyakit

musim pancaroba

Resiko timbulnya penyakit musim

pancaroba berhubungan dengan:

-kurang pengetahuan Masyarakat

mengenai penyakit yang

disebabkan oleh perubahan cuaca.

Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,