BAB III.docx
-
Upload
cahyo-diyanto -
Category
Documents
-
view
151 -
download
2
description
Transcript of BAB III.docx
BAB III
CONVEYOR
3.1 Sejarah Conveyor
Perkembangan jaman yang semakin canggih membuat alat alat yang di
ciptakannya juga semakin bagus, dan canggih, seperti belt conveyor ini. Sejarah belt
conveyor atau ban berjalan dimulai pada paruh kedua abad ke-17. Sejak itu, ban
berjalan telah menjadi bagian tak terelakkan dari transportasi material. Tapi itu pada
tahun 1795 bahwa ban berjalan atau belt conveyor menjadi alat populer untuk
menyampaikan bahan massal. Pada awalnya, belt conveyor ban berjalan yang
digunakan hanya untuk memindahkan karung biji-bijian untuk jarak pendek.
Sabuk belt conveyor sistem dan kerja yang cukup sederhana di hari-hari awal.
Sistem belt conveyor memiliki tempat tidur kayu datar dan sebuah sabuk yang
melakukan perjalanan di atas tempat tidur kayu. Sebelumnya, belt conveyor ban
berjalan terbuat dari kulit, kanvas atau karet. Sistem conveyor belt primitif sangat
populer untuk menyampaikan barang berukuran besar dari satu tempat ke tempat lain.
Pada awal abad ke-20, aplikasi belt conveyor atau ban berjalan menjadi lebih luas.
Hymle Goddard Logan Perusahaan adalah orang pertama yang menerima
paten untuk belt conveyor rol pada tahun 1908. Bisnis conveyor rol tidak makmur.
Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1919, konveyor bertenaga dan bebas
digunakan dalam produksi otomotif. Dengan demikian, ban berjalan menjadi alat
populer untuk menyampaikan barang berat dan besar dalam pabrik.
Selama tahun 1920-an, ban berjalan yang umum, dan juga mengalami
perubahan yang luar biasa. Ban berjalan atau belt conveyor yang digunakan di
tambang batubara untuk menangani berjalan batubara selama lebih dari 8kms, dan
dibuat dengan menggunakan lapisan kapas dan penutup karet. Ban terpanjang
atau belt conveyor sekarang digunakan adalah 60 mil panjang, di tambang fosfat
Sahara Barat.
Salah satu titik balik dalam sejarah belt conveyor atau ban berjalan adalah
pengenalan ban berjalan sintetis. Itu diperkenalkan selama Perang Dunia Kedua,
terutama karena kelangkaan bahan alami seperti katun, karet dan kanvas. Sejak
itu, belt conveyor atau ban berjalan sintetik telah menjadi populer di berbagai bidang.
Dengan meningkatnya permintaan di pasar, polimer sintetis banyak dan kain
mulai digunakan dalam pembuatan belt conveyor atau ban berjalan. Hari ini, katun,
kanvas, EPDM, kulit, neoprene, nilon, poliester, poliuretan, urethane, PVC, karet,
silikon dan baja yang umum digunakan dalam belt conveyor atau ban berjalan. Saat
ini, bahan yang digunakan untuk membuat ban ditentukan oleh aplikasinya.
3.2 Conveyor
Salah satuperalatanpemindahbarang (transportasi) pada penanganan material
(material handling) adalahbelt konveyor.Kesederhanaanperalatan,
pengoperasiandankemampuanoperasi yang efektifdanefisien di
pelbagaimedanmenjadikannyasebagaisalahsatuperalatantertua yang
banyakdanterusdigunakandandikembangkan. Perkembanganteknologi material
bel
tmemungkinkanpeningkatankemampuankonveyordalammembawabebandenganumur
operasionallebihtinggi, sementarateknologi sensor dankendalimembuatpengaturan,
pengamanandanpengaturan conveyor
menjadilebihmudahdanhandal.Perkembanganteknologitersebuttentusajaharusdipaham
iolehsetiapbagianindustri yang terkait, sehinggadenganpemahaman yang
selalumengikutikemajuanteknologimakakeberlangsunganoperasi,
keselamatandankesehatankerjadapatterwujudsebagaimana yang dikehendaki.
Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis
bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan
sifat bahan yang akan diangkut (Zainuri, ST, 2006). Belt Conveyor (konveyor sabuk)
memiliki komponen utama berupa sabuk yang berada diatas roller-roller penumpu.
Sabuk digerakkan oleh motor penggerak melalui suatu pulley, sabuk bergerak secara
translasi dengan melintas datar atau miring tergantung kepada kebutuhan dan
perencanaan. Material diletakkan diatas sabuk dan bersama sabuk bergerak kesatu
arah. Pada pengoperasiannya konveyor sabuk menggunakan tenaga penggerak berupa
motor listrik dengan perantara roda gigi yang dikopel langsung ke puli penggerak.
Sabuk yang berada diatas roller-roller akan bergerak melintasi roller-roller dengan
kecepatan sesuai putaran dan puli penggerak.
3.3 Prinsip Kerja Conveyor
Prinsip kerja belt conveyor adalah memindahkan material yang terdapat diatas
belt dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah
sampai di head material ditumpahkan akibat belt berbalik arah. Belt digerakkan oleh
drive / head pulley dengan menggunakan pulley dengan menggunakan motor
penggerak. Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya gesekan antara
permukaan drum dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut.
3.4 Komponen Utama pada Conveyor
Komponen-kompenan utama pada conveyor dapat dilihat pada gambar XX
Gambar.XX Konstruksi Belt Conveyor
Conveyor sabuk yang sederhana terdiri dari :
1) Rangka (Frame)
2) Sabuk (Belt)
3) Motor penggerak
4) Pulley
5) Idler
6) Unit pemuat (Chutes)
7) Pembersih sabuk (Belt cleaner)
8) Counter weight
3.4.1 Kerangka (Frame)
Merupakan bagian utama dari conveyor yang secara langsung menerima
semua beban material batu bara, terdiri dari susunan dari banyak frame dan tiang
penyangga (standart deck) yang dirangkai dan disambung sesuai dengan desain.,
proses penyambungan dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan bolt dan nut ataupun
dengan metode pengelasan.
Gambar bagian frame yang telah dirangkai
3.4.2 Belt
Belt terbuat dari bahan tekstil, baja lembaran atau jalinan kawat baja. Belt
yang terbuat dari tekstil berlapis karet paling banyak ditemukan dilapangan. Syarat-
syarat belt:
1) Tahan terhadap beban tarik.
2) Tahan beban kejut.
3) Perpanjangan spesifik rendah.
4) Harus fleksibel.
5) Tidak menyerap air.
6) Ringan.
Belt yang digunakan pada belt conveyor terdiri dari beberapa tipe seperti bulu
unta, katun dan beberapa jenis belt tekstil berlapis karet. Belt harus memenuhi
persyaratan, yaitu kemampuan menyerap air rendah, kekuatan tinggi, ringan, lentur,
regangan kecil, ketahanan pemisahan lapisan yang tinggi dan umur pakai panjang.
Untuk persyaratan tersebut, belt berlapis karet adalah yang terbaik. Belt tekstil
berlapis karet terbuat dari beberapa lapisan yang dikenal dengan plies. Lapisan-
lapisan tersebut dihubungkan dengan menggunakan (vulkanisasi) atau dengan karet
alam maupun sintetis. Belt dilengkapi dengan cover karet untuk melindungi tekstil
dari kerusakan-kerusakan.
Gambar Lapisan pada belt tipe sintetic polyester.
Jumlah minimum dan maksimum lapisan belt (I) yang dianjurkan
(recommended) didasarkan lebar belt (B) adalah :
B (mm) 300 400 500 650 800 1000 1200 1400 1600
I 3-4 3-5 3-6 3-7 4-8 5-10 6-12 7-12 8-12
Tabel Ukuran lapisan pada belt
3.4.3 Motor Penggerak
Daya penggerak pada belt conveyor ditransmisikan kepada belt melalui gesekan
yang terjadi antar belt puli penggerak yang digerakkan dengan motor listrik. Unit
penggerak terdiri dari beberapa bagian, yaitu puli, motor serta roda gigi transmisi antara
motor dan puli. Tipe-tipe susunan puli penggerak untuk belt conveyor dapat dilihat pada
Gambar 2.8.
Gambar a dan b menunjukkan pulli penggerak tunggal (single pulley drive)
dengan sudut α = 180 dan α ≈ 2100 s.d 2300. Peningkatan sudut kontak seperti Gambar b
dapat diperoleh jika idler pembalik diletakkan lebih keatas dan jarak dengan puli
penggerak lebih dekat. Gambar c dan d menunjukan dua puli penggerak dengan sudut
kontak 3500 dan 4800. Pada gambar e dan f diperlihatkan puli penggerak khusus, dan
digunakan pada conveyor yang panjang serta beban yang berat. Susunan puli penggerak
pada gembar e menggunakan pegas tekan pada gambar f menggunakan beban take-up
(Metriadi, 2005). Tetapi dalam aplikasi dilapangan, konstruksi seperti pada Gambar 2.8
(b) lebih banyak digunakan.
Gambar 2.8 Susunan puli pengegrak belt conveyor a dan b puli tunggal; c dan d sistem
dua puli; e dan f menggunakan bagian penekan
3.4.4 PulleyPulley dipergunakan untuk menumpu sabuk (belt) pada ujung-
ujung conveyor, pada ujung dimana penggerak diterapkan dipergunakan pulley penggerak, dan pada ujung terminal lainnya ditempatkan idler pulley. Ada berbagai macam tipe pulley, tetapi pada dasarnya konstruksi dari pulley tersebut sama saja kecuali ukurannya yang terdiri dari silinder baja atau besi cor ditumpu pada poros atau bantalan.
Macam macam Pulley dan fungsinya :a. Drive pulley : mengirim drive power ke sistemb. Head pulley : terpasang pada discharge akhir konveyorc. Tail Pulley : terpasang di penerima feed akhir konveyord. Take-up pulley : menjaga tensi tegangan belte. Snub pulley : menambah pulley wrap pada drive/head pulley &
tail pulley.
3.4.5 Idlers
Berupa sebuah silinder yang dapat berputar pada porosnya yang berfungsi
untuk menumpu (supported) belt dan beban material. Idler terutama dipakai pada belt
conveyor yang difungsikan untuk memindahkan material bentuk curah.
Ditinjau dari letaknya, idler dibedakan mejadi idler atas (carrying idler) yang
dipakai untuk menumpu belt dan beban dan idler bawah (return idler) untuk
menumpu belt tanpa beban.
Gambar XX. Idler bagian atas
Idler atas menyangga belt yang membawa beban. Idler atas bisa merupakan idler tunggal atau tiga idler. Sedangkan untuk idler bawah digunakan idler tunggal. Gambar idler bawah dapat dilihat pada Gambar XX di bawah ini
Gambar XX. Idler bagian bawah
Idler dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dibongkar pasang. Ini dimaksudkan untuk memudahkan perawatan. Jika salah satu komponen idler rusak, dapat dilakukan penggantian secara cepat. Kontruksi idler dapat dilihat pada Gambar XX
Gambar XX. Konstruksi Roller Idler
Komponen-komponen roller idler diatas adalah:
1) selubung bagian luar, yang langsung berfungsi untuk menopang belt.
2) Selubung bagian dalam.
3) Bantalan.
4) Karet perlindung, yang berfungsi untuk melindungi bantalan dari debu atau
kotoran lainnya.
5) Pengunci bantalan.
6) Poros idler.
7) Baut.
8) Bantalan
Diameter (D) idler tergantung pada lebar belt (B) yang disangganya. Hubungan antara lebar belt dengan diameter idler dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel XXX Hubungan antara diameter roller idler dengan lebar belt.
Dalam perancangan, panjang idler Lid dibuat lebih panjang 100 s/d 200
mm dari lebar belt.
3.4.4 Counter Weight Berfungsi Untuk menjaga keseimbangan ( ketegangan) konveyor
3.4.5 Belt Cleaner Berfungsi membersihkan material yang lengket pada permukaan belt. Belt cleaner terdiri dari :
Primary Belt Cleaner : membersihkan permukaan belt konveyor bagian luar pertama.
Secondary Belt Cleaner: membersihkan permukaan belt konveyor bagian luar kedua.
V Flow Belt Cleaner: membersihkan permukaan belt konveyor sisi dalam.
3.4.8 Chutes Berfungsi sebagai corong pengarah batubara dari konveyor ke konveyor berikutnya.
3.5 Komponen-komponen Pendukung
Dalam pengoperasian belt conveyor dilapangan, ada beberapa komponen pendukung yang ditambahkan pada sistim tersebut seperti : 1) Hopper, berfungsi untuk mencurahkan bebas keatas belt conveyor. Kapasitas beban dapat diatur dari curahan hopper tersebut.
2) Peralatan pembongkar (discharging device), berfungsi untuk membongkar muatan belt conveyor
3) Rem penahan otomatis (automatic hold back brakes) berfungsi untuk mematikan sistem seketika jika ada gangguan.
4) Pembersih belt, yang dipasangkan pada puli bagian depan. Alat ini dipasang untuk conveyor yang membawa material basah dan lengket
5) Feeder, sebagai pengumpan dari hopper ke belt, feeder ini memiliki dua bentuk yaitu sudu dan screw.