7. BAB III.docx

27
13 BAB III PENYULUHAN HIGIENE PENJAMAH MAKANAN PADA RUMAH MAKAN DI BANDARA SUTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU 3.1 Plan Kegiatan Plan dilaksanakan pada tanggal 04 November 2012 sampai tanggal 06 November 2012 melalui pendekatan kegiatan pada Seksi PRL dengan melakukan wawancara, observasi, dan pengambilan data sekunder mengenai rumah makan yang terletak di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (BSSK II). 3.1.1 Deskripsi Keadaan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas II Pekanbaru memiliki 3 seksi, yaitu Seksi Karantina dan Surveilans Epidemiologi (Karantina & SE), Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (PRL), dan Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan (PRL). KKP secara fungsional melaksanakan pengawasan jasaboga yang berlokasi di dalam wilayah pelabuhan, hal ini tertuang dalam KepMenKes RI No. 715/Menkes/SK/V/ 23 Mei 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga. Berdasarkan peraturan tersebut, KKP bertugas untuk mengawasi jasaboga di wilayah pelabuhan untuk menjaga hygiene sanitasi agar kualitas makanan tetap terjamin kesehatannya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal, secara umum kegiatan pengamanan dan pengawasan makanan

Transcript of 7. BAB III.docx

Page 1: 7. BAB III.docx

13

BAB IIIPENYULUHAN HIGIENE PENJAMAH MAKANAN PADA RUMAH MAKAN DI BANDARA SUTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU

3.1 Plan

Kegiatan Plan dilaksanakan pada tanggal 04 November 2012 sampai

tanggal 06 November 2012 melalui pendekatan kegiatan pada Seksi PRL dengan

melakukan wawancara, observasi, dan pengambilan data sekunder mengenai

rumah makan yang terletak di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (BSSK

II).

3.1.1 Deskripsi Keadaan

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas II Pekanbaru memiliki 3 seksi,

yaitu Seksi Karantina dan Surveilans Epidemiologi (Karantina & SE), Seksi

Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (PRL), dan Seksi Pengendalian Resiko

Lingkungan (PRL). KKP secara fungsional melaksanakan pengawasan jasaboga

yang berlokasi di dalam wilayah pelabuhan, hal ini tertuang dalam KepMenKes

RI No. 715/Menkes/SK/V/ 23 Mei 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi

Jasaboga. Berdasarkan peraturan tersebut, KKP bertugas untuk mengawasi

jasaboga di wilayah pelabuhan untuk menjaga hygiene sanitasi agar kualitas

makanan tetap terjamin kesehatannya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal, secara umum kegiatan

pengamanan dan pengawasan makanan di BSSK II belum optimal. Hal ini

disebabkan karena pihak seksi PRL mengalami kendala yaitu belum optimalnya

kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II

Pekanbaru.

3.1.2. Identifikasi Masalah

Proses identifikasi masalah didapatkan melalui metode-metode berikut:

1. Observasi di BSSK II Pekanbaru

2. Wawancara dengan Kepala Seksi PRL KKP Kelas II Pekanbaru

Dari data-data tersebut teridentifikasi beberapa masalah. Adapun beberapa

masalah yang dapat diidentifikasi antara lain:

Page 2: 7. BAB III.docx

14

Tabel 3.1. Identifikasi masalahNo Aspek yang

dinilai

Masalah Evidence Based

1. Kegiatan penyehatan makanan oleh seksi PRL terhadap hygiene dan sanitasi rumah makan di BBSK II

Kurangnya pembinaan hygiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan di bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

1.

Dari hasil wawancara dengan Kepala Seksi PRL Pekanbaru didapatkan : Penjamah makanan pada

rumah makan banyak yang belum menerapkan hygiene pada saat mengolah dan menyajikan makanan.

Pemeriksaan hygiene dan sanitasi dilakukan setiap bulan tetapi tidak mencakup seluruh rumah makan.

Selama tahun 2012 belum dilakukan penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan. Tahun sebelumnya, penyuluhan dilakukan setiap bulan. Dimana tiap-tiap rumah makan diundang 2 orang perwakilan untuk dilakukan sosialisasi mengenai hygiene pada saat mengolah dan menyajikan makanan.

Kurangnya sumber daya manusia dan terbatasnya jadwal untuk melakukan pengawasan.

Keterbatasan dana untuk melakukan pemeriksaan sanitasi dan hygiene makanan dan minuman

Dari hasil wawancara dengan penjamah makanan : Penjamah makanan di café

X mengatakan bahwa mereka belum dilakukan pemeriksaan kesehatan padahal sudah 3 bulan bekerja. Mereka juga belum mendapatkan penyuluhan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan

Page 3: 7. BAB III.docx

15

makanan. Dari pihak rumah makan hanya menyediakan seragam.

Di cafe Y, pihak rumah makan telah menyediakan seragam, celemek dan sarung tangan, tetapi tidak semua penjamah makanan memiliki kesadaran untuk memakainya.

Dari hasil obervasi: Penjamah makanan di rumah

makan X: 5 orang tidak menggunakan sarung tangan, celemek, masker, dan penutup kepala dan 4 orang penjamah makanan tidak mencuci tangan sebelum menyajikan makanan dimana sebelumnya penjamah makanan tersebut baru membersihkan meja makan. Terdapat 2 orang penjamah makanan yang memakai perhiasan seperti cincin dan jam tangan saat mengolah makanan.

Tidak ada rumah makan yang menyediakan media informasi yang dapat menginformasikan ke penjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan

Kurangnya pembinaan sanitasi gedung rumah makan di BSSK II Pekanbaru

Dari hasil wawancara dengan Kepala Seksi PRL Pekanbaru didapatkan : Pemeriksaan sanitasi rumah

makan biasanya dilakukan setiap bulan tetapi tidak mencakup seluruh rumah makan.

Selama tahun 2012 belum dilakukan penyuluhan mengenai sanitasi rumah

Page 4: 7. BAB III.docx

16

makan.Dari hasil observasi : Ada sebagian makanan

yang tidak disimpan di tempat tertutup dan saat penyajian tidak diletakkan di tempat tertutup, seperti kue basah.

Di Cafe Y, letak tempat penyimpanan makanan dekat dengan tempat sampah dan sebagian air cucian piring tergenang sehingga dapat menjadi sarang kecoa.

3.1.3. Prioritas Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan ditetapkan satu prioritas

masalah dengan metode skoring yang menggunakan pertimbangan 4 aspek yaitu:

1. Urgensi/kepentingan

nilai 1 tidak penting

nilai 2 penting

nilai 3 sangat penting

2. Solusi

nilai 1 tidak mudah

nilai 2 mudah

nilai 3 sangat mudah

3. Kemampuan merubah

nilai 1 tidak mudah

nilai 2 mudah

nilai 3 sangat mudah

4. Biaya

nilai 1 tinggi

nilai 2 sedang

nilai 3 rendah

Masalah yang mempunyai total angka tertinggi yang akan menjadi prioritas

masalah. Penentuan prioritas masalah dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :

Page 5: 7. BAB III.docx

17

Tabel 3.2. Penentuan Prioritas Masalah

No Aspek Masalah Urgensi SolusiKemampuan

mengubahBiaya Total Rank

1

Kurangnya pembinaan hygiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan di bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

3 2 2 2 9 I

2

Kurangnya pembinaan sanitasi gedung rumah makan di BSSK II Pekanbaru

3 2 2 1 8 II

Berdasarkan tabel prioritas masalah di atas, maka masalah adalah Belum adanya kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru.

Page 6: 7. BAB III.docx

18

3.1.4 Analisis Penyebab Masalah

Setelah didapatkan prioritas masalah berdasarkan sistem seleksi di atas, dilakukan analisis penyebab masalah dari berbagai aspek,

yaitu aspek yaitu market, methode, material dan man money yang diperoleh melalui observasi, wawancar dan diskusi dengan petugas PRL

di KKP Induk Kelas II Pekanbaru. Teridentifikasi beberapa penyebab belum optimalnya pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene dan

sanitasi penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru, dilihat dari berbagai segi seperti terlihat dalam tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3. Analisis Penyebab MasalahMasalah Penyebab Timbulnya Masalah Evidence Based

Kurangnya pembinaan hygiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan di bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

Market Kurangnya pengetahuan dan kesadaran

penjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan

Hasil wawancara dengan penjamah makanan Dari wawancara acak dengan 6 orang penjamah makanan, 2 orang penjamah makanan tidak mengetahui mengenai hygiene dalam menyediakan makanan. Sementara 4 orang sisanya mengetahui, namun tidak melaksanakan seperti yang seharusnya padahal peralatan sudah disediakan. ObservasiPenjamah makanan di Cafe X: 5 orang tidak menggunakan sarung

tangan, celemek, masker, dan penutup

Page 7: 7. BAB III.docx

19

Masalah Penyebab Timbulnya Masalah Evidence Based kepala. 4 orang penjamah makanan tidak mencuci

tangan sebelum menyajikan makanan dimana sebelumnya penjamah makanan tersebut baru memebersihkan meja makan.

Terdapat 2 orang penjamah makanan yang memakai perhiasan seperti cincin dan jam tangan saat mengolah makanan.

MethodePenyuluhan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan ke penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru tidak dilakukan secara rutin dan tidak mencakup seluruh penjamah makanan.

Wawancara dengan Kepala Seksi PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru Pemeriksaan hygiene rumah makan

biasanya dilakukan setiap bulan tetapi tidak mencakup seluruh rumah makan dan selama tahun 2012 belum dilakukan penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan. Tahun sebelumnya, penyuluhan dilakukan setiap bulan. Dimana tiap-tiap rumah makan diundang 2 orang perwakilan untuk dilakukan sosialisasi mengenai hygiene pada saat mengolah dan menyajikan makanan.

Page 8: 7. BAB III.docx

20

Masalah Penyebab Timbulnya Masalah Evidence BasedMaterialBelum tersedianya media informasi yang dapat menginformasikan ke penjamah makanan pada rumah makan mengenai pentingnya hygiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan.

Wawancara dengan penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Tidak tersedianya media informasi mengenai pentingnya hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II PekanbaruObservasiTidak ditemukan media informasi seperti poster, leaflet atau brosur yang dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru

Money

Kurangnya ketersediaan dana untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru

Wawancara dengan Kepala Seksi PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru Dana yang tersedia tidak mencukupi untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru.

Man

Kurangnya jumlah tenaga dari seksi PRL yang bertugas dalam pembinaan higiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru

Wawancara dengan Kepala Seksi PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru Petugas PRL yang bertugas melakukan pembinaan higiene penjamah makanan di BSSK II hanya berjumlah 3 orang dan belum mendapatkan pelatihan khusus mengenai higiene penjamah makanan.

Page 9: 7. BAB III.docx

Money Man

Material

Kurangnya pembinaan higiene penjamah makanan pada rumah makan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

Belum tersedianya media informasi yang dapat menginformasikan ke penjamah makanan pada rumah makan mengenai pentingnya hygiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan Kurangnya ketersediaan dana untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II PekanbaruKurangnya jumlah tenaga dari seksi PRL yang bertugas dalam pembinaan higiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran penjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makananPenyuluhan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan ke penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru tidak dilakukan secara rutin dan tidak mencakup seluruh penjamah makanan.

MarketMethode

21

Berikut ini merupakan hubungan keempat faktor penyebab masalah yang ditampilkan dalam bentuk fishbone Ishikawa.

Gambar 3.1 Fishbone Ishikawa

Page 10: 7. BAB III.docx

22

3.1.5. Strategi dan Alternatif Pemecahan Masalah & Plan of Action

Setelah didapatkan analisis penyebab masalah, direncanakan beberapa strategi dan alternatif pemecahan masalah seperti terlihat

dalam tabel 4. berikut :

Tabel 3.4. Strategi dan Alternatif Pemecahan Masalah & Plan of Action No Masalah/

Penyebab Masalah

Alternatif Pemecahan

MasalahTujuan Sasaran Tempat Pelaksana

KegiatanWaktu Kriteria Keberhasilan

1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran penjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan

Mengadakan penyuluhan kepadapenjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru

Agar penjamah makanan lebih mengetahui pentingnya hygiene sehingga dapat menerapkan prinsip hygiene dalam pengolahan dan penyajian makanan

Penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru

Rumah makan BSSK II Pekanbaru

Dokter Muda

November 2012

Jangka Pendek:Terlaksananya sosialisasi dengan metode penyuluhan di BSSK II Pekanbaru mengenai hygiene penjamah makanan Jangka Panjang:Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran penjamah makanan mengenai hygiene dalam pengolahan dan penyajian makanan.

Page 11: 7. BAB III.docx

23

No Masalah/ Penyebab Masalah

Alternatif Pemecahan

MasalahTujuan Sasaran Tempat Pelaksana

KegiatanWaktu Kriteria

Keberhasilan2 Penyuluhan

mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan ke penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru tidak dilakukan secara rutin dan tidak mencakup seluruh penjamah makanan.

Merekomendasikan pada seksi PRL untuk melakukan penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan secara rutin dan mencakup seluruh penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru.

Penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan dilakukan secara rutin dan mencakup seluruh penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru.

Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru

KKP Induk Kelas II Pekanbaru

Dokter Muda

November 2012

Jangka Pendek:Diterimanya rekomendasi ini oleh Kasie PRL.

Jangka Panjang:Penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan dilakukan secara rutin dan mencakup seluruh penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru.

3 Belum tersedianya media informasi yang dapat menginformasikan ke penjamah makanan pada rumah makan mengenai hygiene dalam mengolah

Merancang dan memberikan media informasi berupa leaflet dan poster mengenai pentingnya penerapan hygiene dalam pengolahan dan penyajian

Agar terdapat media informasi mengenai pentingnya penerapan hygiene dalam pengolahan

Penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru

Rumah makan BSSK II Pekanbaru

Dokter Muda

November 2012

Jangka Pendek:Tersedia leaflet dan poster mengenai pentingnya penerapan hygiene penjamah makanan

Jangka Panjang:Optimalnya

Page 12: 7. BAB III.docx

24

No Masalah/ Penyebab Masalah

Alternatif Pemecahan

MasalahTujuan Sasaran Tempat Pelaksana

KegiatanWaktu Kriteria

Keberhasilandan menyajikan makanan

makanan pada penjamah makanan

dan penyajian makanan pada penjamah makanan

sosialisasi mengenai pentingnya penerapan hygiene penjamah makanan

4. Kurangnya ketersediaan dana untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II

Merekomendasikan disediakannya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru

Tersedianya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru

Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru

KKP Induk Kelas II Pekanbaru

Dokter Muda

November 2012

Jangka pendek:Tersampainya rekomendasi ke KKP Pusat melalui Koordinator PRL di KKP Induk Kelas II Pekanbaru

Jangka panjang :Disediakannya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makan di BSSK II Pekanbaru

Page 13: 7. BAB III.docx

25

No Masalah/ Penyebab Masalah

Alternatif Pemecahan

MasalahTujuan Sasaran Tempat Pelaksana

KegiatanWaktu Kriteria

Keberhasilan5. Kurangnya jumlah

tenaga dari seksi PRL yang bertugas dalam pembinaan higiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru

Merekomendasikan agar dilakukan pembinaan pada para petugas seksi PRL mengenai Hygiene penjamah makanan.

Dilakukan pembinaan pada para petugas seksi PRL mengenai Hygiene penjamah makanan.

Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru

KKP Induk Kelas II Pekanbaru

Dokter Muda

November 2012

Jangka pendek:Diterimanya rekomendasi ini oleh Kasie PRL.

Jangka panjang :Dilakukan pembinaan pada para petugas seksi PRL mengenai Hygiene penjamah makanan.

Page 14: 7. BAB III.docx

26

3.1.6 Definisi Operasional

1. Penyuluhan hygiene pada penjamah makanan adalah memberikan

informasi kepada penjamah makanan dalam bentuk penyuluhan mengenai

syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mengolah dan menyajikan

makanan yang memenuhi standar kesehatan yang dilakukan pada tiap-tiap

rumah makan yang terletak di dalam BSSK II Pekanbaru.

2. Merekomendasikan pada seksi PRL untuk melakukan penyuluhan

mengenai hygiene penjamah makanan secara rutin dan mencakup seluruh

penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru mengenai

hygiene dan sanitasi yang dibuat oleh dokter muda Kepaniteraan Klinik

IKM IKK FK UR dan ditujukan kepada KKP Pusat melalui Kasie PRL

Rumah makan BSSK II Pekanbaru.

3. Media informasi mengenai hygiene penjamah makanan pada rumah makan

di BSSK II Pekanbaru adalah media informasi berupa poster dan leaflet

mengenai hygiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru yang dibuat

oleh dokter muda Kepaniteraan Klinik IKM IKK FK UR yang diberikan

kepada seluruh penjamah makanan pada Rumah makan BSSK II

Pekanbaru.

4. Merekomendasikan disediakannya dana khusus untuk optimalisasi

pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan adalah

rekomendasi disediakannya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan

kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di

BSSK II Pekanbaru yang dibuat oleh dokter muda KKS IKM IKK FK UR

dan ditujukan kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha Rumah makan BSSK

II Pekanbaru.

5. Merekomendasikan agar dilakukan pembinaan pada para petugas seksi

PRL mengenai Hygiene penjamah makanan adalah rekomendasi

dilakukannya pembinaan khusus kepada para petugas seksi PRL mengenai

hygiene penjamah makanan yang dibuat oleh dokter muda KKS IKM IKK

FK UR dan ditujukan kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha Rumah

makan BSSK II Pekanbaru.

Page 15: 7. BAB III.docx

27

3.2 Do

Kegiatan dilakukan pada tanggal 10 November 2012. Kegiatan yang

dilakukan sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang telah dibuat. Seluruh

alternatif pemecahan masalah dapat terlaksana sesuai dengan Plan of Action (PoA)

yaitu memberikan surat rekomendasi kepada Kasie PRL KKP Induk Kelas II

Pekanbaru serta pemberian media informasi berupa berupa leaflet dan poster

kepada penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru.

Tabel 3.5 Do dalam Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pelayanan Kesehatan Terbatas di Poliklinik KKP Wilayah Kerja BSSK II Pekanbaru.No.

Kegiatan Sasaran Pelaksana Waktu Pelaksanaan

Terlaksana / Belum

Terlaksana

1. Mengadakan penyuluhan kepadapenjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru

Penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II

Dokter muda IKM-IKK FK UR

10 November 2012

Terlaksana

2. Merekomendasikan pada seksi PRL untuk melakukan penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan secara rutin dan mencakup seluruh penjamah makanan

Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru

Dokter muda IKM-IKK FK UR

10 November 2012

Terlaksana

Page 16: 7. BAB III.docx

28

No.

Kegiatan Sasaran Pelaksana Waktu Pelaksanaan

Terlaksana / Belum

Terlaksana

3. Merancang dan memberikan media informasi berupa leaflet dan poster mengenai pentingnya penerapan hygiene dalam pengolahan dan penyajian makanan pada penjamah makanan

Penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II

Dokter muda IKM-IKK FK UR

10 November 2012

Terlaksana

4. Merekomendasikan disediakannya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru

Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru

Dokter muda IKM-IKK FK UR

10 November 2012

Terlaksana

5. Merekomendasikan agar dilakukan pembinaan pada para petugas seksi PRL mengenai Hygiene penjamah makanan.

Kasie PRL KKP Induk Kelas II Pekanbaru

Dokter muda IKM-IKK FK UR

10 November 2012

Terlaksana

Page 17: 7. BAB III.docx

29

3.3 Check

Hasil observasi sebelum dan sesudah intervensi terhadap pelaksanaan

kegiatan optimalisasi pelayanan kesehatan terbatas di Poliklinik KKP Wilayah

Kerja Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ini dapat dilihat pada tabel 3.6 di

bawah ini:

Tabel 3.6 Check dalam Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pelayanan Kesehatan Terbatas di Poliklinik KKP Wilayah Kerja BSSK II Pekanbaru

No. Sebelum intervensi Kegiatan Sesudah Intervensi

1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran penjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan

Mengadakan penyuluhan kepadapenjamah makanan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru

Indikator jangka Pendek:Terlaksananya sosialisasi dengan metode penyuluhan di BSSK II Pekanbaru mengenai hygiene penjamah makanan Indikator Jangka Panjang:Belum dapat dinilai.

2. Penyuluhan mengenai hygiene dalam mengolah dan menyajikan makanan ke penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru tidak dilakukan secara rutin dan tidak mencakup seluruh penjamah makanan.

Merekomendasikan pada seksi PRL untuk melakukan penyuluhan mengenai hygiene penjamah makanan secara rutin dan mencakup seluruh penjamah makanan

Indikator jangka Pendek:Diterimanya rekomendasi ini oleh Kasie PRL.

Indikator Jangka Panjang:Belum dapat dinilai.

3. Belum tersedianya media informasi yang dapat menginformasikan ke penjamah makanan pada rumah makan mengenai hygiene dalam mengolah dan

Merancang dan memberikan media informasi berupa leaflet dan poster mengenai pentingnya penerapan hygiene dalam pengolahan

Indikator jangka Pendek:Tersedia leaflet dan poster mengenai pentingnya penerapan hygiene penjamah makanan

Page 18: 7. BAB III.docx

30

No. Sebelum intervensi Kegiatan Sesudah Intervensi

menyajikan makanan dan penyajian makanan pada penjamah makanan

Indikator Jangka Panjang:Belum dapat dinilai.

4. Kurangnya ketersediaan dana untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan di BSSK II

Merekomendasikan disediakannya dana khusus untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II Pekanbaru

Indikator jangka Pendek:Tersampainya rekomendasi ke KKP Pusat melalui Koordinator PRL di KKP Induk Kelas II Pekanbaru

Indikator Jangka Panjang:Belum dapat dinilai.

5. Kurangnya jumlah tenaga dari seksi PRL yang bertugas dalam pembinaan higiene penjamah makanan di BSSK II Pekanbaru

Merekomendasikan agar dilakukan pembinaan pada para petugas seksi PRL mengenai Hygiene penjamah makanan..

Indikator jangka Pendek:Diterimanya rekomendasi ini oleh Kasie PRL.

Indikator Jangka Panjang:Belum dapat dinilai.

3.4 Action

Setelah dilakukan check atas do yang dapat dilakukan, maka tindakan

action dalam kegiatan upaya peningkatan pembinaan hygiene penjamah makanan

pada rumah makan di BSSK II adalah menjadikan kegiatan penyuluhan higiene

dan sanitasi makanan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pembinaan

hygiene penjamah makanan pada rumah makan di BSSK II, sedangkan alternatif

pemecahan lain belum dapat distandarisasi.