BAB III uraian kusus baru oke.docx

62
13 BAB III URAIAN KHUSUS A. Pekerjaan Yang Dilakukan Selama melaksanakan kegiatan prakerin di PT. ASIA PACIFIC FIBERS tepatnya Di departemen ELECTRIC INSTRUMENT ,Pekerjaan yang di kerjakan tentunya berhubungan dengan elektrik,diantaranya adalah : 1. Perawatan dan Perbaikan OLT a. Perawatan Perawatan Sensor OLT terbagi menjadi 3 yaitu perawatan fisik,kalibrasi dan Kelistrikan.Perawatan fisik yaitu dengan melakukan pembersihan pada celah-celah keramik yang dilalui benang. Sedangkan perawatan kelistrikannya, biasa-nya terjadi pada kabel penghubung yang sering terkelupas bahkan putus karena terkena gesekan main belt atau roda positorq. b. Perbaikan NAMA SENSOR HIGH LOW ZERO TEMCO 5,8 5,4 6,5 Hi-Tech (Pin 3) MENGIKUTI MENGIKUTI MENGIKUTI Hi-Tech (Pin 4) 0,30 - 0,60 0,5 0,35

Transcript of BAB III uraian kusus baru oke.docx

Page 1: BAB III uraian kusus baru oke.docx

13

BAB III

URAIAN KHUSUS

A. Pekerjaan Yang Dilakukan

Selama melaksanakan kegiatan prakerin di PT. ASIA PACIFIC FIBERS

tepatnya Di departemen ELECTRIC INSTRUMENT ,Pekerjaan yang di kerjakan

tentunya berhubungan dengan elektrik,diantaranya adalah :

1. Perawatan dan Perbaikan OLT

a. Perawatan

Perawatan Sensor OLT terbagi menjadi 3 yaitu perawatan fisik,kalibrasi

dan Kelistrikan.Perawatan fisik yaitu dengan melakukan pembersihan pada

celah-celah keramik yang dilalui benang. Sedangkan perawatan

kelistrikannya, biasa-nya terjadi pada kabel penghubung yang sering

terkelupas bahkan putus karena terkena gesekan main belt atau roda

positorq.

b. Perbaikan

NAMA SENSOR HIGH LOW ZEROTEMCO 5,8 5,4 6,5Hi-Tech (Pin 3) MENGIKUTI MENGIKUTI MENGIKUTIHi-Tech (Pin 4) 0,30 - 0,60 0,5 0,35

Sensor OLT tidak normal (abnormal), cara perbaikannya adalah dengan

mengkalibrasi sensor OLT tersebut dengan menggunakan mesin khusus

untuk mengkalibrasi sensor OLT. Caranya dengan mengatur terminal

sekrup pada sensor OLT sesuai dengan standar Ukuran sensor OLT

tersebut. Setelah itu dilakukan pengecatan pada terminal sekrup yang telah

diatur. Hal ini dilakukan agar saat sensor OLT dipasang pada mesin dan

proses produksi Berlangsung, standar ukuran sensor OLT tidak berubah.

Masing-masing jenis sensor OLT memiliki ukuran kalibrasi yang berbeda-

beda,Berikut ukuran kalibrasi sensor OLT :

Page 2: BAB III uraian kusus baru oke.docx

14

Gambar 3. Mesin Kalibrasi Sensor OLT

Mesin kalibrasi sensor OLT ini digunakan untuk mengkalibrasi olt yang ada

di mesin penggulung benang,dengan melihat di komputer apabila sensor OLTnya

(-3) berarti OLT nya Harus di kalibrasi di mesin tersebut dengan prosedur

pengkalibrasiannya yang ada diatas Gambar.

2. Perawatan dan Perbaikan Spare Cutter

a. Perawatan

Sebelum cutter di pasang pada mesin texturizing yang siap beroprasi, maka

alangkah baiknya diperiksa terlebih dahulu,Alat yang digunakan

untukmemeriksa dan mengecek cutter yaitu power supply (catu daya) selain

itu,bagian yang harus di peli- hara adalah keramik pada cutter Perawatannya

dengan cara membersihkan pada celah-celah keramik yang kotor dengan kain

sebagai penggosok.

b. Perbaikan

Apabila dalam pemeriksaan telah diketahui kesalahannya maka langkah

selanjutnya adalah perbaikan.Bila pisau pemotong pada cutter bekerja tetapi

benang tidak terpotong atau putus,maka perbaikannya adalah dengan

Page 3: BAB III uraian kusus baru oke.docx

15

mengganti cutter yang baru.Kemudian Apabila bagian dalam cutter rusak,

maka dilakukan perbaikan pada bagian yang rusak jika Masih

dimungkinkan.Tetapi bila tidak dapat diperbaiki,maka lebih baik diganti

dengan cutter Yang baru.

Gambar 4. Spare cutter

3. Perawatan dan Perbaikan Detector

a. Perawatan

1) Melakukan pembersihan pada body detector yang kotor karena minyak Dan

debu dengan menggunakan kain yang lunak

2) Jika detector mengalami masalah maka gosok-gosoklah celah keramik Pada

detector dengan menggunakan kertas atau kardus sebagai Penggosok.

b. Perbaikan

socket penghubung pada detector putus, Cara perbaikannya adalah dengan

mengganti penghubung detector dari socket menjadi terminal.Tetapi bila kabel

sudah tidak layak pakai maka lebih baik diganti satu paket (detector dan socket).

Page 4: BAB III uraian kusus baru oke.docx

16

Gambar 5. detektor

4. Perawatan dan Perbaikan Primary Heater

a. Perawatan

1) Jika keramik pada heater kotor , Perawatannya adalah dengan cara

Membersihkan celah keramik pada heater dengan menggunakan kain

sebagai peng- gosok.

2) Melakukan pemeriksaan dan pengecekan heater melalui socket

Penghubung heater dengan menggunakan multimeter atau multitester.

b. Perbaikan

Jika dalam pemeriksaan telah diketahui kesalahannya,maka langkah

berikutnya adalah perbaikan.Jika socket penghubung pada heater

putus,maka perbaikannya adalah dengan menyambung kembali pada

masing-masing terminal pada elemen heater.Tetapi jika kabel sudah terlalu

tua dan sudah tidak layak digunakan maka lebih baik diganti Dengan yang

baru.

Page 5: BAB III uraian kusus baru oke.docx

17

Gambar 6.Primary Heater

1. Menginstalasi Motor 3 Phase

Motor 3 phase banyak digunakan di perusahaan perusahaan besar.Didalam

menghubungkan motor ini,perlu di perhatikan rangkaian control yang digunakan

untuk menjalankan motor tersebut.Rangkaian yang biasa digunakan adalah

rangkaian star/delta saat menghubungkan kabel yang dipakai juga tidak boleh

menyentuh body motor karena hal itu dapat menyebabkan short arus listrik.

a. Cara Kerja Motor 3 Phase :

1) Motor 3 Phase akan bekerja atau berputar apabila sudah di hubungkan

dalam hubungan tertentu.

2) Mendapatkan tegangan (jala-jala atau power atau sumber) sesuai dengan

kapasitasnya.

b. Cara Menghubungkan Motor dalam hubungan bintang/star yaitu :

1) Cukup Mengkouple/menghubungkan semua ujung kumparan phasa

menjadi Satu.

2) Sedangkan yang tidak dihubungkan menjadi satu, kita hubungkan ke

sumber tegangan .

Page 6: BAB III uraian kusus baru oke.docx

18

c. Cara Menghubungkan Motor dalam hubungan segitiga/delta yaitu :

1) Ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua

dari Kumparan phasa III.

2) Ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua

dari Kumparan phasa I

3) Ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung

kedua dari Kumparan phasa II.

Gambar 7. Motor Listrik

Page 7: BAB III uraian kusus baru oke.docx

19

2. Merangkai dan Memperbaiki Lampu TL

Biasanya lampu-lampu TL mati dikarenakan starter yang rusak Atau

lampunya atau lampunya yang putus.Terkadang kap-kap lampu yang terbuat dari

bahan plastik bahan plastik juga mudah rusak (pecah,retak-retak) itu disebabkan

pengaaruh keadaan sekitar yang mempunyai suhu udara cukup tinggi dan sering

terkena oli. terkena oli.Keadaan Itu menjadikan para pekerja was-was dalam

bekerja sehingga lampu-lampu Yang sudah mati dan kap-kap yang rusak perlu

diganti dengan yang baru (kap-Kap terbuat dari alumunium).Selain itu

trafo/ballast juga terkadang ada juga yang Rusak sehingga perlu diganti dengan

yang baru.

Gambar 8. Rangkaian Lampu TL

Page 8: BAB III uraian kusus baru oke.docx

20

1. Inverter

Inverter secara etimologi berasal dari bahasa inggris yang berarti pembalik

jadi Menurut pengertian ini,yang dimaksud dengan inverter adalah semua alat

pembalik. Dalam istilah kelistrikan dikenal adanya converter,rectifier dan

inverter. Konverter (to convert = mengubah) adalah alat pengubah,baik dari DC

ke AC (DC to AC Converter) maupun dari AC ke DC (AC to DC Converter).

Rectifier berarti penyearah, alat ini berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC

(bolak-balik) menjadi tegangan DC (searah) atau AC to DC Converter.

Sedangkan inverter secara istilah adalah kebalikan dari rectifier, kerjanya adalah

membalikkan dari tegangan DC ke tegangan AC atau DC to AC Converter. Jadi

inverter adalah alat untuk mengubah system tegangan DC ke tegangan AC.

Lebih spesifik lagi,fungsi inverter adalah mengubah tegangan masukan DC

menjadi tegangan keluaran AC yang simetris dengan amplitudo dan frekuensi

tertentu. Tertentu. Tegangan keluarannya dapat merupakan tegangan tetap

maupun tegangan variable dengan frekuensi tetap ataupun variable pula. Pada

praktiknya,lebih banyak diperlukan inverter dengan amplitudo dan frekuensi

tetap. Inverter terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter (yang

berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi DC serta menghilangkan

ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini)serta sirkuit inverter (yang berfungsi

untuk mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang dapat

diatur-atur).Inverter juga memiliki sebuah sirkuit pengontrol. Inverter biasanya

menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width modulation-PWM).

Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangannya,yaitu :

a. Jika yang diatur tegangan input konstan disebut Voltage Fed Inverter (VFI)

b. Jika yang diatur arus input konstan disebut Current Fed Inverter (CFI)

c. Jika tegangan input yang diatur disebut Variable DC linked inverter

Pada dasarnya kecepatan dari induksi motor itu fix,tidak bisa dirubah dan

hanya Sesuai dengan nilai yang tertera pada name plate motor,namun pada

Page 9: BAB III uraian kusus baru oke.docx

21

kenyataan-nya perubahan kecepatan ini sangat dibutuhkan pada kondisi mesin

tertentu,seperti mesin feeding conveyor yang memerlukan 2-3 kecepatan,antara

lain kecepatan rendah.kecepatan sedang dan Kecepatan tinggi, hal ini tidak

mungkin hanya mengandalkan motor saja namun memerlukan alat tambahan

yang dinamakan inverter.

Inverter adalah suatu alat yang dapat mengatur kecepatan induksi motor

secara otomatis sesuai dengan kebutuhan mesin tersebut. Di dalamnya terdapat

parameter-parameter yang harus diisi atau diprogram melalui display yang

ada,parameter ini akan menentukan Kerja inverter tersebut, salah satu contoh

parameter yang harus diisi adalah berapa nilai kecepatan low,middle dan

highnya,ini penting sebab parameter ini yang mengatur tinggi rendahnya

putaran motor atau mesin.

Salah satu keuntungan jika menggunakan inverter adalah,putaran motor

atau mesin dapat kita control sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

kita,sehingga dapat mencapai kapasitas produksi yang maksimal. Di lapangan

banyak sekali type/model inverter,masing-masing mempunyai keunggulan

yang berbeda dan karakter yang berbeda pula.Inverter dapat diklasifikasikan

menjadi 2 macam yaitu: inverter 1 phase dan inverter 3 phase.Inverter juga

dapat dibedakan melalui cara pengaturan tegangannya. Jika yang diatur

tegangan input konstan disebut Voltage Fed Inverter(VFI),jika yang diatur arus

input konstan disebut Current Fed Inverter (CFI),dan jika tegangan input

tegangan input yang diatur disebut Variable DC Linked Inverter. Selain

itu,dilihat dari gelombangnya inverter dapat dibedakan menjadi 2,Yaitu

inverter setengah gelombang dan inverter gelombang penuh.

Page 10: BAB III uraian kusus baru oke.docx

22

Gambar 9.INVERTER

a. Prinsip Kerja Inverter

1) Prinsip Kerja Inverter 1 Phase

Inverter 1 phase diberi tegangan input 220 Volt AC yang disupply

dari converter (rangkaian elektronika yang mengubah tegangan AC

menjadi DC). Didalam inverter 1 phase Tersebut terdapat beberapa

kapasitor atau elco yang berfungsi sebagai filter tegangan DC.Lalu

tegangan DC tersebut dikonfersikan melalui transistor blok yang

dikontrol CARD DRIVE,card CPU,dan card display menjadi output

dengan tegangan AC 3 phase yang diatur (variable AC).

Page 11: BAB III uraian kusus baru oke.docx

23

2) Prinsip Kerja Inverter 3 Phase

Prinsip Kerja Inverter 3 Phase hampir sama dengan inverter 1

phase.Inverter 3 Phase diberi sumber tegangan (R.S.T) dengan

tegangan 380 volt AC.AC.Tegangan input AC tersebut diubah oleh

diode menjadi tegangan DC.Pada inverter 3 phase juga terdapat

komponen Elco,tegangan DC tadi kemudian di ubah oleh transistor

blok menjaditegangan output AC(Variable AC).Transistor blok

tersebut dikontrol oleh CARD DRIVE,card CPU dan CARD

DISPLAY.

Page 12: BAB III uraian kusus baru oke.docx

24

8. Maintenance Mesin Texturizing

Dalam maintenance mesin texturizing yang dilakukan yaitu :

a. Cleaning fan dan filter

Membersihkan fan atau kipas pendingin yang digunakan untuk

menghindari suhu yang terlalu tinggi Yang dapat menyebabkan

kebakaran. Untuk itu perlu dilakukan pembersihan pada fan agar dapat

bekerja dengan baik.Jika ditemukan fan yang abnormal atau tidak

berfungsi dengan Baik maka perlu dilakukan perbaikan atau diganti

dengan fan yang baru.Mengganti filter penyaring kotoran yang kotor

dengan filter yang sudah bersih.Kemudian filter yang kotor tersebut

dicuci hingga bersih dan dikeringkan sehingga dapat dipakai lagi untuk

mesin yang lain.Jika filter sudah tidak layak untuk dipakai lagi Maka

perlu diganti dengan filter yang baru.

b. Cleaning Magnetik Kontaktor Main Motor

Membersihkan Kontak kontaktor dengan cara diamplas hingga

kerak/kotoran yang menempel pada kontak kontaktor hilang,kemudian

disemprot dengan kontak cleaner.

c. Cleaning Cutter dan Detektor

Membersihkan celah-celah dan keramik cutter yang dilewati

benang dengan kain.Membersihkan keramik dan body detector dengan

kain serta mengecek kondisi detector dan cutter.Jika ditemukan detector

atau cutter yang abnormal maka perlu diganti yang baru.

d. Memperbaiki Sensor OLT yang Abnormal

Jika ditemukan sensor OLT yang abnormal maka perlu dilakukan

tindakan perbaikan yaitu dengan cara mengkalibrasi sensor OLT yang

abnormal tersebut atau Jika kerusakan terjadi pada kabel penghubung

sensor OLT maka perlu mengganti kabel yang rusak tersebut.

Page 13: BAB III uraian kusus baru oke.docx

25

e. Memperbaiki Tombol Doffing

Kerusakan biasanya terjadi pada push button atau tombolnya yang

sudah rusak dan sering terjadi kabelnya putus.Jika push Buttonnya rusak

maka perlu diganti Yang baru dan jika kabelnya yang putus maka cukup

disambung kembali.

f. Cek Ampere

Pengecekan arus listrik ini dilakukan pada MCB Main Motor,MCB

Fume A dan Fume B,dan MCB Motor Suction.

9. Modifikasi Kabel OLT

Yang dimaksud modifikasi kabel disini yaitu memperbaharui kabel OLT

yang rusak Sedemikian rupa hingga dapat digunakan lagi dengan kondisi yang

normal tanpa mengurangi kinerja kabel tersebut.Kerusakan kabel OLT

biasanya terjadi pada soketnya yang rusak terkena putaran main belt atau kulit

kabelnya yang terkelupas bahkan putus terkena putaran maIn belt atau putaran

positorq.Untuk itu jika persediaan kabel OLT sedang habis,maka perlu di

Lakukan modifikasi kabel.

Kabel OLT yang putus tetapi soketnya masih bagus,bisa diambil soketnya

untuk di sambung dengan kabel OLT yang lain yang masih bagus dan normal.

Cara menyambungnya dengan menyolder kabel-kabel kecil didalamnya dan

memberikan isolasi antar kabel berupa selongsong dari kulit kabel OLT,kemu-

dian kabel-kabel kecil tersebut diisolasi lagi dengan menggunakan isolasi

hitam agar rapi dan tidak mudah terkelupas jika terkena putaran positorq.

Page 14: BAB III uraian kusus baru oke.docx

26

Gambar 12.Kabel Penghubung Sensor OLT

10. Merawat Genset

Biasanya yang dilakukan dalam merawat genset yaitu dengan memanasi

genset Dan membersihkannya.Memanasi genset ini dilakukan dilakukan

seminggu sekali yaitu setiap hari sabtu.Pemanasan genset ini dilakukan selama

30 menit dan selama pemanasan dilakukan pengecekan tegangan listrik,arus,dan

frekuensinya yang dihasilkan dari genset tersebut.Genset di PT Asia Pasific

Fibers digunakan untuk cadangan pemasok listrik jika pasokan listrik dari PLN

terputus.

Gambar 13. Genset

Page 15: BAB III uraian kusus baru oke.docx

27

11. Membersihkan Ruangan

Setiap satu minggu sekali ruangan dibersihkan dan ditata jika

perlu.Biasanya ruangan Dibersihkan dengan cara disapu dan dipel jika

diperlukan.Jika ruangan dirasa berantakan maka ruangan akan ditata

sedemikian rupa sehingganyaman untuk ditempati dan untuk bekerja dan

membuang sampah ke tempat penampungan sampah diluar ruangan.

12. Mengganti Timer Pada Mesin Knitting dan Mesin Relling

Mesin Knitting dan Mesin Relling bekerja denagan menggunakan motor

prinsip kerja mesin Knitting dan Relling sama.Mesin bekerja dengan batas

waktu tertentu kemudian berhenti secara otomatis.Dengan demikian mesin

tersebut pasti memakai/menggunakan timer.Pada suatu saat timer pada mesin

tersebut mengalami kerusakan dan perlu diganti yang baru.Saat mengganti

timer juga dilakukan pengecekan terhadap komponen-Komponen lain pada

panel mesin tersebut,misalnya magnetik Kontaktor,MCB,dan kabel-kabelnya

Jika ada komponen yang mengalami kerusakan maka perlu dilakukan perbai-

kan atau pun penggantian komponen yang baru.

13. Cek Ampere

Cek Ampere dilakukan untuk mengecekkondisi arus listrik yang mengalir

pada mesin motor.Serta dilakukan pengecekan temperatur main motor.Jika

ditemukan arus atau pun temperature main motor tidak sesuai standar/abnor-

mal,maka perlu dilakukan tindakan perbaikan.

Page 16: BAB III uraian kusus baru oke.docx

28

B. Mesin Texturizing

1. Proses Pembentukan Polyester

Mesin SDS (Super Draw Set) 700 merupakan mesin draw

texturizing/pembuat texture/pola yang mempunyai 216 poros

(spindle).Bahan yang digunakan untuk pembuatan benang texture benang

yaitu jenis polyester /polymide dalam pembuatan benang jenis polyester

dengan mesin SDS 700 harus melalui beberapa proses yaitu :

a. Unit Polymerisasi

Pada unit ini bertugas sebagai proses pencampuran PTA(Pure

Terepalic Acid) dan EG(Ethylim Glycol)dari proses polyester

PET.Polyester PET ini mempunyai sifat yang berkebalikan yaitu

PET akan menjadi lunak bila dipanaskan dan akan menjadi keras

apabila didinginkan.Karena Chips polyester bersifat keras,maka

polyester PET ini kemudian didinginkan lalu dipotong-potong

menjadi chip.

b. Unit Spinning

Pada unit ini berlangsung kegiatan filament benang setengah jadi

yaitu Dari chip polyester menjadi benang POY(Partially Oriented

Yarn).Unit ini terbagi jadi 3Tahapan proses produksi yaitu :

1) Proses Pengeringan Chip (Drying)

2) Proses Pelelehan Chip (Melting)

3) Proses Penanggulangan Chip (Winding)

c. Unit Draw Twisting

Pada unit ini dilaksanakan proses pengubahan benang POY dari

spinning Menjadi benang POY (Full Oriented Yarn).

d. Unit Texturizing

Page 17: BAB III uraian kusus baru oke.docx

29

Pada unit ini bertugas untuk mengubah benang POY menjadi

benang Siap pakai yang disebut dengan benang DTY (Draw

Textured Yarn) yang mempunyai suhu lebih tinggi karena sifatnya

yang lebih baik.

e. Unit Staple Fiber

Pada unit ini dilakukan proses pembuatan serat-serat pendek yang

Menyerupai kapas (Polyester Staple).Selanjutnya dalam proses

texturizing memiliki 3 Prinsip dasar dimana 2 prinsip dasar yang

awal sama dengan prinsip dasar draw Twisting sedangkan yang

terakhir tidak dimiliki oleh draw twisting, prinsip itu adalah :

1) Drawing

Drawing merupakan proses perenggangan benang.Hal ini

dilakukan agar diperoleh benang yang tidak mudah berubah

bentuknya.

2) Twisting

Twisting merupakan proses pemelintiran benang.Hal ini

dimaksudkan agar filamen-filamen penyusun benang terikat

dan tergabung menjadi satu sehingga diperoleh benang yang

lebih kuat.

3) Heating

Heating merupakan proses pemanasan benang.Hal ini

bertujuan untuk mempermudah pembentukan fisik

benang.Proses ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

a) Pre-Heating,yaitu pemanasan awal sebelum benang

masuk ke twisting zone sehingga texture benang

mudah terbentuk.

b) Final-Heating,yaitu pemanasan akhir setelah benang

dilakukan twist sehingga Textur benang tidak berubah.

Page 18: BAB III uraian kusus baru oke.docx

30

2. Komponen Mesin Texturizing

Proses Texturizing dengan menggunakan mesin SDS 700 melibatkan

Beberapa komponen yaitu :

a. Creel

Berfungsi untuk menyalurkan benang POY (Partially Oriented

Yarn) ke cutter.

b. Sledge

Berfungsi untuk memasukkan benang dari Primary Heater ke track.

c. Positorq

Berfungsi sebagai pemelintir benang dengan menggunakan 3 set

roda berkecepatan tinggi.

d. Working Carriage

Bertugas sebagai alat,tempat perawatan dan perbaikan mesin

texturizing pada bagian bawah.

e. Maintenance Wakway

Bertugas sebagai tempat perawatan dan perbaikan mesin texturi-

zing pada bagian atas.

f. Cooling Plate

Bertugas untuk mendinginkan benang setelah dipanaskan melalui

Primary Heater,yang selanjutnya akan masuk ke unit Texturizing.

g. Suction Tubles

Ialah tabung penghisap dimana pipa-pipanya dihubungkan pada

pipa blower motor.Fungsinya selain untuk membuang benang yang

tidak terpakai juga mempermudah operator dalam pemasangan

benang pada jalur benang,Tabung ini terletak pada bagian atas

mesin.

h. Fume Extract Ducting

Page 19: BAB III uraian kusus baru oke.docx

31

Berfungsi untuk menghisap uap panas dari pemanasan yang

dilakukan oleh Primary Heater yang kemudian dibuang keluar area

Texturizing melalui cerobong pipa yang ditempatkan diatas mesin.

i. Yarn Oiling

Bertugas untuk melumasi benang dengan minyak agar menjadi

licin.Setelah benang keluar dari heater kedua (Secondary Heater).

Pelumasan minyak ini bertujuan melemaskan benang,menyatukan

filament-filament dalam benang benang agar menjadi satu-kesatuan

dengan lainnya serta mudah untuk dipisahkan/tidak menempel.

j. Feed Roller

Feed Roller terbagi menjadi 3 lokasi,yaitu :

1) Input Feed Roller

Berfungsi untuk menjaga kesamaan twist (pemelintiran

benang) sebelum melakukan proses primary heater.

2) Intermediet Feed Roller

Feed Roller berfungsi untuk menarik benang dari final

heater sebelum benang Melalui Yarn Oiling.

k. Yarn Monitoring

Yarn Monitoring ini terbagi atas 4 bagian utama,yaitu :

1) Yarn Sensor OLT

Sensor OLT(Online Tensor) menyediakan informasi

tentang kualitas benang bertekstur,tapi juga tentang

benang pasokan (POY),pemantauan produksi dan

berkontribusi untuk mengurangi biaya dalam proses

texturing Sebuah kesalahan khas dalam proses texturing

ditunjukkan oleh frekuensi Besar dalam ketegangan

Page 20: BAB III uraian kusus baru oke.docx

32

benang.Hal ini dapat berupa terlalu tinggi atau terlalu

rendah denganpuncak ketegangan benang.Hal ini dapat

berupa terlalu tinggi atau terlalu rendah dengan puncak

ketegangan atau jejak ketegangan tidak stabil.Karena

kesalahan memiliki penyebab yang berbeda,sistem

menyediakan beberapa kriteria untuk mengklasifikasi

kesalahan dalam berbagai kategori.Tingkat kualitas dari

suatu kumparan dapat didefinisikan sesuai dengan jumlah

kesalahan dalam setiap kategori.Evaluasi data OLT dapat

diperpanjang sampai 75 doff.Dengan cara ini posisi yang

salah dalam setiapMesin menjadi jelas. Pabrik texturing

sekarang kemungkinan memproduksi benang yang

sempurna dan mampu menemukan dan melayani bidang

operasi baru untuk mengurangi kualitas pengujian control

mahal seperti pengujian rajut dan pewarna atau

pengukuran. Berikut macam-macam sensor OLT :

a. Sensor OLT merk Temco

Sensor OLT merk Temco dipasang dimesin

SDS 700 dan 900.Tetapi tidak menutup

kemungkinan dipasang dimesin SDS 1200 jika

diperlukan.Kalibrasi sensor ini adalah :

High = 5,8

Low = 1,6

Zero = antara 0,30-0,60.

Page 21: BAB III uraian kusus baru oke.docx

33

Gambar 14.Sensor OLT merk Temco

b. Sensor OLT merk Hi-Tech

Sensor OLT merk Hi-Tech dipasang di mesin

SDS 700 dan SDS 900.Tetapi tidak menutup ke-

mungkinan dipasang dimesin SDS 1200 jika di-

perlukan.Kalibrasi sensor ini adalah :

High : 5,4

Zero : 0,5

Gambar 15. Sensor OLT merk Hi-Tech

c. Sensor OLT Retech

Page 22: BAB III uraian kusus baru oke.docx

34

Sensor OLT merk Retech sering dipasang dime-

sin SDS 700.Tetapi jika diperlukan dapat dipa-

sang dimesin SDS 900 dan SDS 1200.Sensor ini

tidak dapat dikalibrasikan.Sehingga jika sensor

ini abnormal maka harus diganti dengan sensor

yang lain.

Gambar 16. Sensor OLT merk Retech

2) Yarn Cutter

Yarn cutter berfungsi untuk memotong benang secara

otomatis. Apabila ditemukan benang dalam kondisi rusak

atau putus pada waktu melalui detektor. Selain itu ber-

fungsi untuk memotong benang secara otomatis apabila

Bobbin sudah terpenuhi gulungan benang.Hal ini dilaku-

kan untuk menghindari lapping(lilitan) benang pada tem-

pat-tempat yang tidak diinginkan.Sekaligus untuk meng-

hindari benang terbuang percuma.Pada Yarn Cutter terda-

Page 23: BAB III uraian kusus baru oke.docx

35

pat kabel penghubung socket ditandai dengan kode warna.

Berikut ini akan dijelaskan tentang kabel socket yarn

cutter dan gambarnya.

Gambar 17.Cutter

Berikut adalah susunan kabel berdasarkan warna pada socket cutter :

2 6 10 - + 11 7 3

4 8 12 + - 9 5 1

Keterangan :

Urutan warna kabel pada socket cutter :

0 = 10 = hitam 6 = biru

1 = 11 = coklat 7 = ungu

2 = 12 = merah 8 = abu-abu

3 = orange 9 = putih

4 = kuning (+) = coklat dan hitam

5 = hijau (-) = coklat dan biru

Page 24: BAB III uraian kusus baru oke.docx

36

3) Yarn Detektor

Yarn Detektor bertugas untuk mendeteksi pergerakan

benang.Apabila pergerakan benang tidak terdeteksi maka

detektor akan mengaktifkan cutter pemotong benang.Dan

pada bagian detektor terdapat lampu indikator yang me-

nandakan detektor tersebut bekerja atau tidak.Biasanya

pada saat lampu menyala kemudian ada pergerakan

benang yang menggesek bagian tengah detektor lampu

akan mati dan langsung mengaktifkan cutter yang secara

otomatis akan memotong benang.

Gambar 18. Detektor

4) Yarn Heater

Heater merupakan elemen pemanas elektrik yang

diletakkan di dalam sistem tertutup (heater box) didesain

untuk memanaskan/mematangkan benang sekaligus

Page 25: BAB III uraian kusus baru oke.docx

37

menguapkan minyak benang dari proses pematangan be-

nang.Heater dirancang sedemikian rupa sehingga bila-

mana diperlukan penggantian komponen ketika perawa-

an dan perbaikan (maitenance) dapat dilakukan dengan

mudah. Hal ini dimaksudkan Karena efisiensi sangatlah

penting dalam proses produksi sebuah industri.

Pada heater permukaan jalur benang dilapisi oleh kera-

mik yang terletak pada ujung bagian atas dan ujung ba-

gian bawah.Jika dalam proses perakitan tidak terlalu

ditangani secara profesional mungkin dapat retak,sehing-

ga mengakibatkan kerusakan pada benang yang diproses.

Heater pada mesin ini dilengkapi dengan sebuah PT 100

(Platinum Resistance Sensor) yang digunakan untuk

mengontrol dan memonitoring heater tetap pada suhu

acuan. Didalam pencapaian suhu acuan ke suhu terken-

dali, elemen pada heater memerlukan beberapa bagian

penunjang yang mana satu sama lain saling berhubungan

dan menunjang satu system kontrol umpan balik. Pada

prinsipnya kinerja dari kontrol suhu mesin SDS 700,

komparator berFungsi sebagai pembandingan antara

suhu acuan (set point) dengan sinyal dari PT 100.

Sebagai pembanding komparator hanya membandingkan

besaran yang sama,Jika pembanding pertama (Set Point)

berupa sinyal tegangan maka data dari pembanding ke-

dua (PT 100) haruslah diubah terlebih dahulu dari besa-

Page 26: BAB III uraian kusus baru oke.docx

38

ran resistan ke besaran tegangan.Bilamana terjadi keti-

daksesuaian antara suhu acuan dengan suhu terkendali

Maka output dari komparator akan mengaktifkan sinyal

kepada SSR(Solid State Relay) Melalui sebuah penguat.

Pengumpanan disesuaikan dengan suhu keluaran,jika su-

hu terlampau tinggi maka SSR akan terlepas (cut off)dan

sebaliknya bila suhu lebih rendah dari set point maka

SSR akan terhubung.Secara umum fungsi SSR adalah

seperti saklar elektronik yang terkendali oleh sebuah

control.Heater ini terdiri dari 2 bagian yaitu :

a) Primary Heater

Primary Heater bertugas untuk memanaskan

benang pada tahap pertama.Pemanas ini dilaku-

kan guna untuk menyempurnakan proses pere-

gangan.Primary heater ini berjumlah 108 buah

dengan masing-masing heater memiliki jalur gan-

da sehingga praktis untuk melewatkan 216 be-

nang dalam sekali produksi.Benang yang mele-

wati Primary heater akan dipadu oleh bagian atas

dan bagian heater yang terbuat dari keramik sela-

ma proses heating dilakukan,pemasangan pintu

dari heater pertama haruslah ditutup agar pema-

nasan lebih efektif.Saat berlangsung proses pema-

nasan,benang yang mengandung minyak harus di-

renggangkan agar minyak yang ada didalam be-

Page 27: BAB III uraian kusus baru oke.docx

39

nang dapat menguap.Uap panas yang timbul akan

dihisap oleh fume extraction yang berhubungan

dengan blower pada fume motor.Uap tersebut

langsung dialirkan melalui pipa dan dibuang

keluar area produksi melalui primary heater ke-

mudian dilewatkan ke cooling plate untuk diding-

inkan.Suhu dalam proses pemanasan dapat diatur

dan dijaga kestabilannya melalui sistem control

elektronik yang ditempatkan pada sisi depan me-

sin (control end).suhu yang dapat diatur yaitu

berkisar antara 160 derajat celcius sampai 245oC.

Gambar 19. Primary heater

3. Proses Mesin Texturizing

Benang POY yang terletak di Creel ditarik oleh input Feed Roller dengan

Terlebih dahulu melalui Yarn Cutter.Cutter disini akan memotong dan me-

nahan benang apabila terjadi benang putus yang dialami mesin.Setelah me-

lalui input Feed Roller kemudian benang dinaikkan ke daerah primary hea-

Page 28: BAB III uraian kusus baru oke.docx

40

ter.Pada primary heater,benang mengalami proses Pre-Heating yang akan

disedot oleh fume extract Ducting.Sedangkan proses drawing dilakukan oleh

input Feed Roller dan Intermediet Feed Roller.Hal itu dapat terjadi karena

kedua kecepatan feed roller telah disetting berbeda.

Gambar 20. Benang POY

Selanjutnya benang akan melalui Cooling Plate untuk sedikit didinginkan

sebelum memasuki texturizing unit.Setelah melalui proses pemelintiran

benang (Twisting)Pada texturizing unit,benang akan melalui sensor OLT

untuk diperiksa kualitas berdasarkan tension masing-masing benang.Apabila

diperoleh kualitas benang yang berada dibawah batas minimum dari kualitas

yang telah disetting maka sensor OLT dapat Mengaktifkan Yarn Cutter un-

tuk memotong benang.Benang dengan kualitas rendah dapat disebabkan

oleh 2 hal,yang pertama terjadi kesalahan dalam salah satu atau lebih baik

proses Pre-Heating,Drawing ataupun twisting dan yang kedua adalah

Page 29: BAB III uraian kusus baru oke.docx

41

kualitas bahan POY yang buruk. Setelah itu benang akan masuk ke Interme-

diet Feed Roller.Disini Intermediet feed roller memiliki fungsi penting kare-

rena kecepatan putaran rol Intermediet Feed Roller merupakan referensi dari

feed roller yang lain dan berhubungan langsung dengan Kecepatan proses

produksi.Kemudian benang masuk ke secondary heater untuk dilakukan

proses final- Heating.Selanjutnyabenang akan masuk ke Output Feed roller.

Disini Output Feed Roller bersama-sama dengan Intermediet Feed Roller

menentukan tension benang pada secondary heater.Keluar dari Output Feed

Roller benang akan melalui Yarn detektor yang akan langsung mendeteksi

pergerakan benang.Apabila terjadi Break atau putus benang,maka pergera-

kan benang tidak akan terdeteksi oleh detektor,dan detektor akan mengaktif-

kan Yarn Cutter untuk memotong benang.Setelah melalui yarn detektor,be-

nang akan melalui unit Take Up,dimana benang akan digulung menjadi pa-

ket-paket gulungan benang (Bobbin).Selang waktu tertentu yang ditentukan,

gulungan benang akan mencapai berat yang dikehendaki,kemudian dilaku-

kan Doffing,yaitu proses pengambilan gulungan benang.Setelah proses dof-

fing selesai,maka dapat dilakukan pengulangan proses produksi dari awal

untuk mendapatkan gulungan benang yang baru.

Page 30: BAB III uraian kusus baru oke.docx

42

POY

(Partially Oriented Yarn)

Cutter

Roll 1

Sledge

Primary Heater

Cooling Plate

Positorq Sensor OLT

Roll 2

Secondary Heater

Roll 3

Detektor

Roll Oil

Take Up Bowl

Page 31: BAB III uraian kusus baru oke.docx

43

Gambar 21. Gambar dan Komponen Mesin Texturizing

Page 32: BAB III uraian kusus baru oke.docx

44

Keterangan :

Komponen Sub Komponen No.Creel 1Sledge 2Positorq 2A 3Working carriage 4Maintenance wak way 5Cooling Plate 6Suction Tube 7Fume extract ducting 8Yarn Oiling 9Feed roller Input Feed Roller 10

Intermediet feed roller 11Output feed roller 12

Yarn Monitoring Yarn cutter 13Yarn sensor OLT(On Line Tensor)

14

Yarn Detektor 15Unit take up Take off shaft 16

Bobbin lever 17Traverse motion device 18Stroke modification 19

Yarn heater Primary heater 20Secondary heater 21

Page 33: BAB III uraian kusus baru oke.docx

45

Gambar 22. Penampang Primary Heater

Page 34: BAB III uraian kusus baru oke.docx

46

Gambar 23. Penampang Secondary Heater

Page 35: BAB III uraian kusus baru oke.docx

47

4. Macam-Macam Mesin Texturizing

Di PT.Asia Pacific Fibers khususnya didepartemen texturizing memiliki

beberapa macam atau tipe mesin atau tipe mesin texturizing,diantaranya :

a. Mesin Texturizing Rieter Scragg

Mesin tekstil jenis ini sudah sangat dikenal.Secara konvensional

dibanyak mesin texturing,pemanasan dan pendinginan benang dilaku-

kan dengan melewatkan benang pada permukaan piring pemanas.Ini

adalah tujuan yang jelas dari produsen benang tekstur untuk memaksi-

malkan hasil produksi benang tekstur dari setiap mesin texturing.

Dengan meningkatkan kecepatan mesin maka gulungan benang –

benang pun semakin cepat.Hal ini juga diinginkan untuk meminimal-

kan panjang pemanasan dan pendinginan benang dengan memaksi-

malkan laju perpindahan panas antara piring pemanas dan benang.Sa-

lah satu keterbatasan untuk meningkatkan kecepatan mesin adalah

‘gelombang kecepatan’.Kecepatan ini dipengaruhi oleh ketegangan

benang,tingkat penyisipan twist,dan konfigurasi mesin.Pada kecepatan

ini,kecepatan rotasi tinggi dari benang memutar cenderung mencipta-

kan getaran yang tidak terkendali dalam benang berjalan dan ini me-

nyebabkan variasi cepat dalam ketegangan dan ditingkat antihan be-

nang dimasukkan kedalam oleh unit pemutar,sehingga menghasilkan

benang yang tidak dapat diterima atau kualitas rendah.Lebih baik un-

tuk beberapa benang melalui zona pemanasan dan pendinginan yang

lurus sehingga memungkinkan bagian bebas dari twist kembali dari

unit memutar ke awal dari zona pemanasan,meskipun benang lainnya

dapat diterima dan diproses.Dan meskipun parah perubahan arah anta-

Page 36: BAB III uraian kusus baru oke.docx

48

ra zona pemanasan dan zona pendinginan.Konfigurasi mesin adalah

kompromi antara penyediaan untuk pengolahan memuaskan untuk

kualitas dan stabilitas benang.

Gambar 24. Rieter Scragg (depan)

Mesin Texturizing Rieter Scragg ini adalah obyek penemuan mesin

Texturing untuk menyediakan konfigurasi ergonomis yang diterima

Pengaturan mesin tekstil dimana kecepatan gelombang lebih tinggi

Dan pengolahan yang lebih seragam daripada kasus denngan pema-

Page 37: BAB III uraian kusus baru oke.docx

49

Nasan yang dikenal dengan pengaturan plat pendingin.Ini juga meru-

Pakan tujuan tujuan dari penemuan mesin texturing ini untuk menye-

Diakan suatu konfigurasi mesin yang memungkinkan pengolahan be-

nang pada kecepatan gelombang tinggi tanpa merugikan sifat benang

dan untuk meminimalkan pengaturan temperatur.Penemuan mesin

texturing ini memberikan pengaturan mesin tekstil untuk benang tex-

turing tekstil,pemanasan dan pendinginan benang,dimana perangkat

pemanas memiliki permukaan yang dipanaskan secara substansial

vertikal.Perangkat pendinginan dapat memperpanjang ke bawah dari

perangkat pemanas ke perangkat pemutar gulungan benang (bowel).

Jalur benang antara perangkat pemanas dan perangkat pemutar be-

nang (bowel) dapat melengkung, dalam hal perangkat pendingin

mungkin piring yang longitudinal melengkung dengan sudut antara

200 dan 450.Atau perangkat pendingin mungkin tabung substansial lu-

rus yang cenderung diantara 300 dan 800 ke vertikal.Tabung mungkin

memiliki paduan benang dibuang berdekatan inlet dan outlet berakhir

dari padanya dan diposisikan untuk memandu benang berjalan dijalan

substansial heliks sepanjang permukaan luar tabung.Dalam pengope-

rasian seperti perangkat pendingin,benang berjalan dapat membuat

pluralitas berubah disekitar permukaan tabung pendingin antara inlet

dan paduan otlet,dan tabung mungkin memiliki paduan benang tamba-

Page 38: BAB III uraian kusus baru oke.docx

50

han yang berada disepanjang jalur heliks antara inlet dan paduan stop

kontak.

Gambar 25. Primary Heater Rieter Scragg

Perangkat pemanas mungkin memiliki suhu antara 150 0C dan 800 0C.

Permukaan yang dipanaskan mungkin memiliki alur didalamnya un-

tuk menerima benang berjalan.Perangkat pemanas mungkin memiliki

permukaan yang dipanaskan longitudinal melengkung dengan benang

Page 39: BAB III uraian kusus baru oke.docx

51

yang berjalan dalam jalurnya,atau permukaan yang dipanaskan secara

substansial datar.Untuk mengurangi panjang perangkat pemanasan

yang dibutuhkan untuk pemanas yang memadai dari benang,perangkat

pemanasan pertama beroperasi pada suhu diatas titik leleh benang yai-

tu diatas titik leleh benang yaitu diatas 150 0C dan sampai 800 0C.Pe-

rangkat pendingin adalah dalam bentuk piring yang melengkung de-

ngan sudut sekitar 350,sehingga membatasi defleksi sudut dari benang

saat meninggalkan pemanas sementara menyelaraskan benang masuk

untuk melewati permukaan kerja pertama dari perangkat pemutar be-

nang disudut yang diinginkan Lempeng pendingin juga memiliki leku-

kan dalam memanjang didalamnya untuk menerima benang berjalan,

bagian bawah memiliki radius sebanding dengan benang,misalnya 0,5

mm.

Awalnya benang berulir melalui mesin untuk memperpanjang da-

Lam garis lurus antara 14 feed benang.Benang kemudian melewati

Panduan benang pada sledge yang mendorong baik pneumatik atau

Dengan cara batang sehoingga meluncur ke atas sepanjang jalur

luncur membentang antara perangkat pakan benang pertama dan ujung

inlet benang dari perangkat pemanas pertama.Ini menempatkan

benang pada alur permukaan yang dipanaskan dari perangkat pemanas

pertama dan dengan plat pendingin .setelah melewati berbagai

perangkat benang kemudian digulung pada bowel dan siap di

doffing.Dalam kasus ini paket 216 benang bertekstur dikeluarkan dari

mesin oleh operator.

Page 40: BAB III uraian kusus baru oke.docx

52

Perangkat pendingin adalah dalam bentuk tabung yang dibuang

berdekatan inlet dan outlet berakhir di jalur heliks ,membuat dua atau

tiga putarn karana perjalanan panjang dari perangkat

pendingin.mungkin ada perpaduan tambahan yang terletak sepanjang

jalur benang heliks untuk membantu stabilitas benang di wilah

ini.Dengan pengaturan ini,cairan pendingin dapat melewati tabung

yang dapat dilakukan dengan menarik udara dari tabung melalui ujung

yang berdekatan arperture inlet sebagai bagiandari sistem

exstraksi .Udara dinginmemasuki tabung pada akhir outlet.Atau cairan

pendingin dapat dipasok dari perangakat pasokan fluida .Pendingin

beredar melalui tabung pendingin untuk meningkatkan efek

pendinginan dan dengan demikian mengurangi panjang dari perangkat

pendingin yang diperlukan untuk pendinginan yang memadai dari

benang.Perangkat pendingin cendrung ke bawahmenuju perangkat

twist pada sudut antara 300 dan 800 ke vertikal,sehingga

menyelaraskan benang yang masuk untuk melewati permukaan

pendingin.Benang threaded sekitar tabung pendingin sehingga dapat

memperpanjang dalamgaris lurus antara perangkat feed benang

pertama dan pada akhir inlet tabung pendingin.Benang kemudian

menuju kepermukaan pemanas dengan menaikan slidge.

Dengan pemanas vertikal ,benang membawa panas ke bawah

melawan arus atas alami panasa di permukan yang dipanaskan,yang

mengarah ketemperatur lebih tinggi bahkan sepanjang permukaan

yang dipanaskan.Dengan pengaturan ini arah jalur benang akan lebih

teratur karena perangkat pendingin yang cenderung vertikal,kecepatan

gelombang meningkat secara signifikan,terutama dalam kasus

pemanas substansial datar ,sementara mempertahankan migrasi

benang dari twist kembali ke awal dari zona pemanasan.anehnya,telah

ditemukan bahwa peningkatan kecetatan gelombang hingga 200 meter

permenit dapat diperoleh dengan menggunakn pengaturan saat ini

dibandingkan dengan pemanas atau konfigurasi perangkat pendingin

dengan pemanas dari dimensi yang sama dan kemampuan pemanasan.

Page 41: BAB III uraian kusus baru oke.docx

53

Selanjutnya telah ditemukan bahwa peningkatan kecepatan benang ke

bawah melalui pemanas substansial datar vertikal,sementara

menpertahankan suhu pemanas konstan ,dapat menghasilkan

peningkatan suhu benang pada saat keluar dari pemanas.Efek ini

berlawanan dengan yang dialami dengan pemanas konvensional.Efek

pada kecepatan gelombang dan perpindahan panas dalam kasus ini

diyakini hasil dari pengaturan temperatur ysang lebih baik sepanjang

permukaan yang dipanaskan dan pembatasan getaran di zona

pendinginan karena perubahan arah jalur benang antara pemanas dan

pendinginan perangkat bersama-sama dengan kelengkungan jalur

benang sepanjang lempeng atau sekitar tabung

Gambar 26.Take Up Rieter Scrag