BAB III Unjani
description
Transcript of BAB III Unjani
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL
Pada kegiatan Kerja Praktek (KP) di PT. Pupuk Kujang, dilaksanakan di Dinas
Pemeliharaan Mekanik 1B, yaitu di berbagai Unit salah satu nya adalah Unit
Utility, yang melakukan preventive maintenance (pemeliharaan) induced draft fan
pada cooling tower. Sebelum membahas lebih jauh tentang pemeliharaan induced
draft fan akan mengulas sedikit tentang klasifikasi cooling tower
3.1. Klasifikasi Cooling Tower
Cooling tower dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal, antara lain:
1. Menurut metode perpindahan panas
a. Wet cooling tower (cooling tower basah)
Pada cooling tower jenis ini, air panas didinginkan sampai pada
temperatur yang lebih rendah dari temperatur bola basah udara
sekitar, jika udara relatif kering. Seperti udara jenuh yang melewati
aliran air, kedua aliran akan relatif sama. Udara, jika tidak jenuh,
akan menyerap uap air lebih banyak, meninggalkan sedikit panas
pada aliran air.
32
b. Dry cooler (pendingin kering)
Cooling tower ini beroperasi dengan pemindahan panas melewati
permukaan yang memisahkan fluida kerja dengan udara ambient.
Dengan demikian akan terjadi perpindahan panas konveksi dari
fluida kerja, panas yang dipindahkan lebih besar daripada proses
penguapan.
c. Fluid cooler (pendingin fluida)
Pada cooling tower ini saluran fluida kerja dilewatkan melalui
pipa, dimana air hangat dipercikkan dan kipas dihidupkan untuk
membuang panas dari air. Perpindahan panas yang dihasilkan lebih
mendekati ke cooling tower basah, dengan keuntungan seperti pada
pendingin kering yakni melindungi fluida kerja dari lingkungan
terbuka.
2. Menurut metode pembangkitan aliran udara
a. Natural draft (penggerak udara alami)
Udara dialirkan dengan memanfaatkan gaya buoyancy melewati
cerobong yang tinggi. Udara campuran secara alami meningkat
sampai terjadi perbedaan densiti dengan udara kering, pendingin
33
udara luar. Udara campuran panas memiliki densiti yang lebih
kecil daripada udara yang lebih kering pada temperatur dan
tekanan yang sama. Buoyancy udara campuran tersebut
menghasilkan arus udara melewati menara.
b. Mechanical draft (penggerak udara mekanik),
Menara draft mekanik memiliki fan yang besar untuk mendorong
atau mengalirkan udara melalui air yang disirkulasi. Air jatuh turun
diatas permukaan bahan pengisi, yang membantu untuk
meningkatkan waktu kontak antara air dan udara. hal ini membantu
dalam memaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya. fan
sangat berperan penting bagi jenis cooling tower yang
menggunakan penggerak udara mekanik. Maka fan perlu di
pelihara. Menurut letak kipasnya jenis ini terbagi menjadi dua,
antara lain:
1. Induced draft
Kipas pada cooling tower ini berada di bagian keluaran
yang menghisap udara melintasi menara. Hal ini
menghasilkan kecepatan udara masukan rendah dan
kecepatan udara keluaran yang tinggi
34
2. Forced draft
Pada cooling tower ini kipas terletak pada bagian masukan
tower, sehingga menyebabkan kecepatan udara yang tinggi
pada bagian masukan dan kecepatan yang rendah pada
bagian keluaran. Kecepatan yang rendah pada bagian
keluaran menyebabkan lebih mudah terjadi resirkulasi
udara. Kerugian lainnya desain penggerak paksa
membutuhkan daya motor yang lebih tinggi daripada desain
kipas pada tipe induced draft. Keuntungan penggerak paksa
adalah kemampuannya dalam bekerja pada tekanan statik
yang tinggi.
3. Menurut arah aliran udara terhadap aliran air
a. Aliran crossflow induced draft
Gambar III.1 tipe crossflow
35
pada crossflow induced draft cooling tower, fan juga di letakan di
bagian atas cooling tower menghadap ke bawah. Fill juga di
letakan di bagian atas cooling tower di bawah kipas pada
ketinggian yang sama dengan intake udara. Udara memasuki
cooling tower pada bagian samping dan kemudian bergerak secara
horizontal melewati fill dan emilator. udara kemudian bergerak ke
atas dan di keluarkan. Spray air di nozzle jatuh melewati fill dan
bersilang dengan arah udara.
b. Aliran counterflow induced draft
Gambar III.2 tipe counterflow
dalam counterflow induced draft cooling tower, kipas di letakan di
atas fill, di bagian atas cooling tower. Udara atmosfer di tarik ke
atas dari sisi cooling tower bagian bawah, kontak dengan air yang
arah nya berlawanan (ke bawah). Air panas di semprotkan dengan
kemudian di tampung di basin pada bagian dasar cooling tower.
36
3.2. Analisa Masalah
Masalah yang berpotensi muncul dalam sistem pendinginan yaitu, pada
komponen–komponen induced draft fan seperti propeler (baling-baling),
gear reducer (kotak gear), dan motor nya.
1. propeler
propeler ini berfungsi untuk menarik udara secara paksa dari samping
cooling tower menuju ke atas menara, komponen ini hanya di lakukan
balancing dan pengukuran sudut kemiringan dari masing-masing blade
dengan toleransi yang di tentukan oleh manual instruksi
2. gear reducer
pada gear reducer ini di dalam nya terdapat beberapa komponen
seperti roda gigi kerucut, bearing (bantalan), dan poros,.Sehingga
perlu dilakukan pemeliharaan. Untuk menghindari macet saat
beroprasi.
3. motor
motor yang di gunakan untuk memutarkan baling-baling adalah jenis
motor induksi (motor listrik), kerja motor ini tidak boleh terlalu panas.
Karna dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen motor tersebut.
Untuk itu ke tiga komponen ini perlu di lakukan nya preventive
maintenance (pemeliharaan) yang terjadwal, agar fan pada cooling tower
beroperasi dengan baik dan sesuai yang di harapkan.
37
3.2.1. Pemeliharaan
pemeliharaan di PT. Pupuk Kujang. Pemeliharaan ini dapat dibagi menjadi
4 macam yaitu:
a. Preventive Maintenance
Preventive maintenance dilakukan dengan menginspeksi
pelumasan pada kotak gear, seperti poros dan bantalan (bearing) pada saat
fan bekerja. Dari hasil ini dapat ditentukan kondisi fan dalam keadaan baik
atau tidak.
c. Corrective Maintenance
Carrective maintenance adalah metode pemeliharaan yang talah
direncanakan, yang didasarkan pada waktu operasi yang telah ditentukan
pada buku pentujuk down time draft fan. Pemeliharaan ini merupakan
“general overhaul” yang meliputi perbaikan dan periggantian terhadap
sefiap bagian – bagian draft fan yang tidak layak pakai lagi, baik karena
rusak maupun batas maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.
d. Perbaikan Tahunan (PERTA)
Perbaikan tahunan (PERTA), pompa dimatikan dan dilakukan
pengecekan terhadap semua sistem dan peralatan serta dilakukan
perbaikan-perbaikan dan pergantian suku cadang bila diperlukan.
Perbaikan tahunan ini bertujuan agar menaikkan kinerja fan dengan
harapan dapat beroperasi sampai perbaikan tahunan berikutnya.
38
3.2.2. Jadwal Pemeliharaan Komponen Induced Draft Fan
Setiap komponen pada draft fan memiliki interval waktu pemeliharaan
yang berbeda sebagai berikut:
1. Gear reducer
Setiap 1000 jam operasi perlu di lakukan pengecekan keausan pada
roda gigi, maupun bearing, dan penambahan maupun penggantian oli
pada kotak gear, interval waktu 1000 jam masih dikatakan efektif hal
ini di dasarkan karena jumlah gangguan atau kerusakan yang relatif
sedikit.
2. Motor
Setiap 800 jam operasi perlu di lakukan penambahan grease atau
vaselin pada bearing motor. Lingkup yang hanya bersifat perawatan
mekanik sebaik nya di tambah dengan lingkup perawatan yang bersifat
elektrik seperti pemeriksaan kotak terminal motor, panel modul, dan
pengkabelan
3. Propeler (blade)
Setiap 2 bulan sekali perlu dilakukan pengecekan kekencangan baut
pengunci frame pada blade, lalu mengukur sudut kemiringan blade
yang sesuai dengan manual book.
39
4. Inspeksi visual
Melakukan inspeksi visual setiap 1 tahun sekali inspeksi ini meliputi
pemeriksaan kondisi suara dan getaran saat fan beroperasi
3.2.3. Konstruksi Pada Bagian-Bagian Utama ID FAN (C – F2001)
Bagian – bagian utama INDUCED DRAFT FAN (C – F2001) adalah
sebagai berikut :
1. BLADE (propeler)
Gambar III-3 blade
40
2. GEAR REDUCER
Gambar III-4 asembly geareducer
41
PART LIST
Gambar III-5 part list geareducer
42
3. Motor
Gambar III-6 Motor induksi
3.3. Proses Pemeliharaan (preventive maintenance) ID Fan (C – F2001)
Menjelaskan proses pemeliharaan (preventive maintenance) pada
masing-masing komponen induced draft fan (C – F2001)
A. Pemeliharaan rotor dan blade
Pemeliharaan pada rotor hanya melakukan inspeksi (pengecekan)
pada baut-baut penghubung antara rotor dengan blade. Jika pada
blade hanya di lakukan pengukuran sudut kemiringan menggunakan
inclinometer, tidak boleh kurang dari 3° dan lebih dari 5° dengan
43
toleransi 0,5°. Jika kemiringan nya tidak sesuai maka di lakukan
penyetelan ulang. Angka ini sudah tertera pada manual instruction
(buku panduan mechanical draft)
B. Pemeliharaan gear reducer
Pemeliharaan pada gear reducer ini juga melakukan beberapa
inspeksi (pengecekan) terlebih dahulu, seperti pada baut-baut
pondasi, kondisi fisik oli, kondisi level oli, dan memeriksa
kebocoran oli pada seal oli. Dilakukan nya penggantian oli pada
setiap 1000 jam beroperasi, berikut di bawah ini adalah cara
penggantian oli pada gear reducer.
Gambar III-7 Service fittings gear reducer
44
1. Membuka baut pada bagian drain plug, dan pada bagian
oil fill plug. tunggu hingga oli benar-benar terkuras
habis
2. Tutup kembali baut drain plug dengan benar
3. Isi oli yang baru lewat lubang oil fill plug hingga oil
level gauge menunjukan batas maksimal pengisian oli.
4. Setelah itu pasang dan kencangkan kembali baut di
bagian oil fill plug
5. Lakukan pengecekan kebocoran oli pada baut drain
plug
C. pemeliharaan motor
pemeliharaan pada motor hanya perlu pengecekan pada kabel
koneksi listrik, memeriksa tengangan pada terminal motor, dan
pemberian grase (vaselin) pada bearing motor untuk mencegah
terjadi nya keausan pada bearing.
D. Pemeliharaan kopling
Kopling pada mechanical draft fan berfungsi untuk mentransmisikan
daya putar dari motor ke gear reducer dan sebagai peredam putaran
kejut saat motor mulai berjalan. Perawatan nya meliputi pengecekan
baut-baut yang menghubungkan antara gear reducer dengan kopling
45
dan motor nya. lalu memeriksa atau mengganti karet-karet dumper
bila di perlukan
3.3.1. alat dan kegiatan preventive maintenance pada INDUCED DRAFT
FAN (C – F2001)
Adapun urutan pekerjaannya preventive maintenance pada INDUCED
DRAFT FAN (C – F2001) adalah scbagai berikut :
A. Alat-alat yang digunakan :
1. Kunci Inggris
2. Kunci Pas Ring ( 22, 24) mm
3. Kunci Pipa 24 in
4. Palu
B. Uraian Kegiatan
1. Pemeriksaan level oli.
2. Pengukuran sudut kemiringan propeler dengan toleransi 5°.
3. Pengecekan baut pondasi dan baut penghubung antara propeler dan
rotor dan Pengecekan baut kopling
4. Pemberian grase pada motor listrik secukup nya..
46
3.4. Masalah, sebab, dan solusi
MASALAH SEBAB SOLUSI
Motor tidak bekerja
Tidak ada daya dalam
motor, kabel koneksi
yang salah
Periksa arus listrik.
Perbaiki koneksi control
pada motor. Pastikan
short sirkuit dalam
keadaan normal.
Motor tidak bekerja Tegangan rendah
Periksa tegangan pada
terminal motor.
Samakan dengan name
plat motor.
Motor tidak bekerjaOpen circuit pada lilitan
motor
Periksa lilitan motor dari
kemungkinan open
circuit
Motor tidak bekerjaDrive motor dan atau fan
macet
Periksa gear motor atau
fan.
Motor tidak bekerja Rotor cacat
Periksa bila terjadi
kerusakan pada bars dan
ring
Kerja motor terlalu
panas
Tegangan tidak sesuai/
tidak stabil
Periksa tegangan dan
arus pada tiga saluran
apakah sesuai dengan
47
name plat
Kerja motor terlalu
panasOverload
Periksa sudut fan blade
dan bearing apakah
rusak
Kerja motor terlalu
panas
Putaran motor tidak
sesuai
Periksa power suplai &
rasio gear.
Kerja motor terlalu
panas
Pelumasan pada bearing
terlalu banyak
Kurangi dan jalankan
motor diatas kecepatan
Kerja motor terlalu
panas
Gesekan motor dan
selimut statorGanti bearing yang aus.
Kerja motor terlalu
panas
Kesalahan pelumasan
dalam bearing
Ganti dengan pelumasan
yang sesuai
Kerja motor terlalu
panasSatu phasa terbuka
Motor tidak bekerja jika
hanya satu phasa,
periksa wiring control
dan motor.
Kerja motor terlalu
panasVentilasi yang kurang
Buat ventilasi lebih
besar
Kerja motor terlalu
panasKesalahan lilitan
Periksa dengan
ohmmeter
Kerja motor terlalu
panasShaft motor bergerak
Luruskan atau ganti
swhaft
48
Kerja motor terlalu
panasPelumasan tidak cukup
Ganti busi dan lumasi
kembali bearing
Kerja motor terlalu
panas
Pembusukan atau
material yang tidak
dikenal dalam pelumas
Bersihkan oli kemudian
lumasi kembali
Kerja motor terlalu
panasBearing rusak Ganti bearing
Kerja motor terlalu
panas
Sudut fan blade tidak
sesuai
Lihat fan service manual
untuk sudut yang benar
Motor tidak
mencapai kecepatan
yang diinginkan
Tegangan terminal
motor terlalu kecil akibat
drop aliran
Periksa transformator,
gunakan tegangan yang
lebih besar pada
transformator atau
kurangi beban
Motor tidak
mencapai kecepatan
yang diinginkan
Rotor rusak
Periksa retakan dekat
bearing, kemungkinan
dibutuhkan penggantian
rotor atau diperbaiki
Motor tidak
mencapai kecepatan
yang diinginkan
Rangkaian phasa salahGanti/tukar dua dari tiga
dari koneksi motor.
Motor tidak
mencapai kecepatan
Geareducer bearing Lihat gearreducer
service manual
49
yang diinginkan
Motor tidak
mencapai kecepatan
yang diinginkan
Gear
Periksa cengkraman gigi
(gear engagement) dan
perbaiki jarak hingga
klop.
Motor tidak
mencapai kecepatan
yang diinginkan
Hilangnya baut dan
pengelap
Pasang baut dan
kencangkan
Motor tidak
mencapai kecepatan
yang diinginkan
Drive shaft tidak
seimbang dan aus pada
coling
Pastikan bahwa motor
dan shaftgeareducer
dalam posisis yang
sesuai, lakukan
rebalancing drive shaft
dengan menambahan/
mengurangi beban pada
balancing screw cap.
Perbaiki/ganti kolping
yang aus.
Motor tidak
mencapai kecepatan
yang diinginkan
Fan
Pastikan fan balde pada
posisis yang tepat dan
pastikan sudut
kemiringan semua blade
sama.
50
Motor tidak
mencapai kecepatan
yang diinginkan
Geareducer bearing aus
Periksa ujung shaft,
ganti bearing jika
dibutuhkan
51