BAB III Unjani

27
BAB III HASIL PELAKSANAAN PKL Pada kegiatan Kerja Praktek (KP) di PT. Pupuk Kujang, dilaksanakan di Dinas Pemeliharaan Mekanik 1B, yaitu di berbagai Unit salah satu nya adalah Unit Utility, yang melakukan preventive maintenance (pemeliharaan) induced draft fan pada cooling tower. Sebelum membahas lebih jauh tentang pemeliharaan induced draft fan akan mengulas sedikit tentang klasifikasi cooling tower 3.1. Klasifikasi Cooling Tower Cooling tower dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal, antara lain: 1. Menurut metode perpindahan panas a. Wet cooling tower (cooling tower basah) 32

description

id fans

Transcript of BAB III Unjani

Page 1: BAB III Unjani

BAB III

HASIL PELAKSANAAN PKL

Pada kegiatan Kerja Praktek (KP) di PT. Pupuk Kujang, dilaksanakan di Dinas

Pemeliharaan Mekanik 1B, yaitu di berbagai Unit salah satu nya adalah Unit

Utility, yang melakukan preventive maintenance (pemeliharaan) induced draft fan

pada cooling tower. Sebelum membahas lebih jauh tentang pemeliharaan induced

draft fan akan mengulas sedikit tentang klasifikasi cooling tower

3.1. Klasifikasi Cooling Tower

Cooling tower dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal, antara lain:

1. Menurut metode perpindahan panas

a. Wet cooling tower (cooling tower basah)

Pada cooling tower jenis ini, air panas didinginkan sampai pada

temperatur yang lebih rendah dari temperatur bola basah udara

sekitar, jika udara relatif kering. Seperti udara jenuh yang melewati

aliran air, kedua aliran akan relatif sama. Udara, jika tidak jenuh,

akan menyerap uap air lebih banyak, meninggalkan sedikit panas

pada aliran air.

32

Page 2: BAB III Unjani

b. Dry cooler (pendingin kering)

Cooling tower ini beroperasi dengan pemindahan panas melewati

permukaan yang memisahkan fluida kerja dengan udara ambient.

Dengan demikian akan terjadi perpindahan panas konveksi dari

fluida kerja, panas yang dipindahkan lebih besar daripada proses

penguapan.

c. Fluid cooler (pendingin fluida)

Pada cooling tower ini saluran fluida kerja dilewatkan melalui

pipa, dimana air hangat dipercikkan dan kipas dihidupkan untuk

membuang panas dari air. Perpindahan panas yang dihasilkan lebih

mendekati ke cooling tower basah, dengan keuntungan seperti pada

pendingin kering yakni melindungi fluida kerja dari lingkungan

terbuka.

2. Menurut metode pembangkitan aliran udara

a. Natural draft (penggerak udara alami)

Udara dialirkan dengan memanfaatkan gaya buoyancy melewati

cerobong yang tinggi. Udara campuran secara alami meningkat

sampai terjadi perbedaan densiti dengan udara kering, pendingin

33

Page 3: BAB III Unjani

udara luar. Udara campuran panas memiliki densiti yang lebih

kecil daripada udara yang lebih kering pada temperatur dan

tekanan yang sama. Buoyancy udara campuran tersebut

menghasilkan arus udara melewati menara.

b. Mechanical draft (penggerak udara mekanik),

Menara draft mekanik memiliki fan yang besar untuk mendorong

atau mengalirkan udara melalui air yang disirkulasi. Air jatuh turun

diatas permukaan bahan pengisi, yang membantu untuk

meningkatkan waktu kontak antara air dan udara. hal ini membantu

dalam memaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya. fan

sangat berperan penting bagi jenis cooling tower yang

menggunakan penggerak udara mekanik. Maka fan perlu di

pelihara. Menurut letak kipasnya jenis ini terbagi menjadi dua,

antara lain:

1. Induced draft

Kipas pada cooling tower ini berada di bagian keluaran

yang menghisap udara melintasi menara. Hal ini

menghasilkan kecepatan udara masukan rendah dan

kecepatan udara keluaran yang tinggi

34

Page 4: BAB III Unjani

2. Forced draft

Pada cooling tower ini kipas terletak pada bagian masukan

tower, sehingga menyebabkan kecepatan udara yang tinggi

pada bagian masukan dan kecepatan yang rendah pada

bagian keluaran. Kecepatan yang rendah pada bagian

keluaran menyebabkan lebih mudah terjadi resirkulasi

udara. Kerugian lainnya desain penggerak paksa

membutuhkan daya motor yang lebih tinggi daripada desain

kipas pada tipe induced draft. Keuntungan penggerak paksa

adalah kemampuannya dalam bekerja pada tekanan statik

yang tinggi.

3. Menurut arah aliran udara terhadap aliran air

a. Aliran crossflow induced draft

Gambar III.1 tipe crossflow

35

Page 5: BAB III Unjani

pada crossflow induced draft cooling tower, fan juga di letakan di

bagian atas cooling tower menghadap ke bawah. Fill juga di

letakan di bagian atas cooling tower di bawah kipas pada

ketinggian yang sama dengan intake udara. Udara memasuki

cooling tower pada bagian samping dan kemudian bergerak secara

horizontal melewati fill dan emilator. udara kemudian bergerak ke

atas dan di keluarkan. Spray air di nozzle jatuh melewati fill dan

bersilang dengan arah udara.

b. Aliran counterflow induced draft

Gambar III.2 tipe counterflow

dalam counterflow induced draft cooling tower, kipas di letakan di

atas fill, di bagian atas cooling tower. Udara atmosfer di tarik ke

atas dari sisi cooling tower bagian bawah, kontak dengan air yang

arah nya berlawanan (ke bawah). Air panas di semprotkan dengan

kemudian di tampung di basin pada bagian dasar cooling tower.

36

Page 6: BAB III Unjani

3.2. Analisa Masalah

Masalah yang berpotensi muncul dalam sistem pendinginan yaitu, pada

komponen–komponen induced draft fan seperti propeler (baling-baling),

gear reducer (kotak gear), dan motor nya.

1. propeler

propeler ini berfungsi untuk menarik udara secara paksa dari samping

cooling tower menuju ke atas menara, komponen ini hanya di lakukan

balancing dan pengukuran sudut kemiringan dari masing-masing blade

dengan toleransi yang di tentukan oleh manual instruksi

2. gear reducer

pada gear reducer ini di dalam nya terdapat beberapa komponen

seperti roda gigi kerucut, bearing (bantalan), dan poros,.Sehingga

perlu dilakukan pemeliharaan. Untuk menghindari macet saat

beroprasi.

3. motor

motor yang di gunakan untuk memutarkan baling-baling adalah jenis

motor induksi (motor listrik), kerja motor ini tidak boleh terlalu panas.

Karna dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen motor tersebut.

Untuk itu ke tiga komponen ini perlu di lakukan nya preventive

maintenance (pemeliharaan) yang terjadwal, agar fan pada cooling tower

beroperasi dengan baik dan sesuai yang di harapkan.

37

Page 7: BAB III Unjani

3.2.1. Pemeliharaan

pemeliharaan di PT. Pupuk Kujang. Pemeliharaan ini dapat dibagi menjadi

4 macam yaitu:

a. Preventive Maintenance

Preventive maintenance dilakukan dengan menginspeksi

pelumasan pada kotak gear, seperti poros dan bantalan (bearing) pada saat

fan bekerja. Dari hasil ini dapat ditentukan kondisi fan dalam keadaan baik

atau tidak.

c. Corrective Maintenance

Carrective maintenance adalah metode pemeliharaan yang talah

direncanakan, yang didasarkan pada waktu operasi yang telah ditentukan

pada buku pentujuk down time draft fan. Pemeliharaan ini merupakan

“general overhaul” yang meliputi perbaikan dan periggantian terhadap

sefiap bagian – bagian draft fan yang tidak layak pakai lagi, baik karena

rusak maupun batas maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.

d. Perbaikan Tahunan (PERTA)

Perbaikan tahunan (PERTA), pompa dimatikan dan dilakukan

pengecekan terhadap semua sistem dan peralatan serta dilakukan

perbaikan-perbaikan dan pergantian suku cadang bila diperlukan.

Perbaikan tahunan ini bertujuan agar menaikkan kinerja fan dengan

harapan dapat beroperasi sampai perbaikan tahunan berikutnya.

38

Page 8: BAB III Unjani

3.2.2. Jadwal Pemeliharaan Komponen Induced Draft Fan

Setiap komponen pada draft fan memiliki interval waktu pemeliharaan

yang berbeda sebagai berikut:

1. Gear reducer

Setiap 1000 jam operasi perlu di lakukan pengecekan keausan pada

roda gigi, maupun bearing, dan penambahan maupun penggantian oli

pada kotak gear, interval waktu 1000 jam masih dikatakan efektif hal

ini di dasarkan karena jumlah gangguan atau kerusakan yang relatif

sedikit.

2. Motor

Setiap 800 jam operasi perlu di lakukan penambahan grease atau

vaselin pada bearing motor. Lingkup yang hanya bersifat perawatan

mekanik sebaik nya di tambah dengan lingkup perawatan yang bersifat

elektrik seperti pemeriksaan kotak terminal motor, panel modul, dan

pengkabelan

3. Propeler (blade)

Setiap 2 bulan sekali perlu dilakukan pengecekan kekencangan baut

pengunci frame pada blade, lalu mengukur sudut kemiringan blade

yang sesuai dengan manual book.

39

Page 9: BAB III Unjani

4. Inspeksi visual

Melakukan inspeksi visual setiap 1 tahun sekali inspeksi ini meliputi

pemeriksaan kondisi suara dan getaran saat fan beroperasi

3.2.3. Konstruksi Pada Bagian-Bagian Utama ID FAN (C – F2001)

Bagian – bagian utama INDUCED DRAFT FAN (C – F2001) adalah

sebagai berikut :

1. BLADE (propeler)

Gambar III-3 blade

40

Page 10: BAB III Unjani

2. GEAR REDUCER

Gambar III-4 asembly geareducer

41

Page 11: BAB III Unjani

PART LIST

Gambar III-5 part list geareducer

42

Page 12: BAB III Unjani

3. Motor

Gambar III-6 Motor induksi

3.3. Proses Pemeliharaan (preventive maintenance) ID Fan (C – F2001)

Menjelaskan proses pemeliharaan (preventive maintenance) pada

masing-masing komponen induced draft fan (C – F2001)

A. Pemeliharaan rotor dan blade

Pemeliharaan pada rotor hanya melakukan inspeksi (pengecekan)

pada baut-baut penghubung antara rotor dengan blade. Jika pada

blade hanya di lakukan pengukuran sudut kemiringan menggunakan

inclinometer, tidak boleh kurang dari 3° dan lebih dari 5° dengan

43

Page 13: BAB III Unjani

toleransi 0,5°. Jika kemiringan nya tidak sesuai maka di lakukan

penyetelan ulang. Angka ini sudah tertera pada manual instruction

(buku panduan mechanical draft)

B. Pemeliharaan gear reducer

Pemeliharaan pada gear reducer ini juga melakukan beberapa

inspeksi (pengecekan) terlebih dahulu, seperti pada baut-baut

pondasi, kondisi fisik oli, kondisi level oli, dan memeriksa

kebocoran oli pada seal oli. Dilakukan nya penggantian oli pada

setiap 1000 jam beroperasi, berikut di bawah ini adalah cara

penggantian oli pada gear reducer.

Gambar III-7 Service fittings gear reducer

44

Page 14: BAB III Unjani

1. Membuka baut pada bagian drain plug, dan pada bagian

oil fill plug. tunggu hingga oli benar-benar terkuras

habis

2. Tutup kembali baut drain plug dengan benar

3. Isi oli yang baru lewat lubang oil fill plug hingga oil

level gauge menunjukan batas maksimal pengisian oli.

4. Setelah itu pasang dan kencangkan kembali baut di

bagian oil fill plug

5. Lakukan pengecekan kebocoran oli pada baut drain

plug

C. pemeliharaan motor

pemeliharaan pada motor hanya perlu pengecekan pada kabel

koneksi listrik, memeriksa tengangan pada terminal motor, dan

pemberian grase (vaselin) pada bearing motor untuk mencegah

terjadi nya keausan pada bearing.

D. Pemeliharaan kopling

Kopling pada mechanical draft fan berfungsi untuk mentransmisikan

daya putar dari motor ke gear reducer dan sebagai peredam putaran

kejut saat motor mulai berjalan. Perawatan nya meliputi pengecekan

baut-baut yang menghubungkan antara gear reducer dengan kopling

45

Page 15: BAB III Unjani

dan motor nya. lalu memeriksa atau mengganti karet-karet dumper

bila di perlukan

3.3.1. alat dan kegiatan preventive maintenance pada INDUCED DRAFT

FAN (C – F2001)

Adapun urutan pekerjaannya preventive maintenance pada INDUCED

DRAFT FAN (C – F2001) adalah scbagai berikut :

A. Alat-alat yang digunakan :

1. Kunci Inggris

2. Kunci Pas Ring ( 22, 24) mm

3. Kunci Pipa 24 in

4. Palu

B. Uraian Kegiatan

1. Pemeriksaan level oli.

2. Pengukuran sudut kemiringan propeler dengan toleransi 5°.

3. Pengecekan baut pondasi dan baut penghubung antara propeler dan

rotor dan Pengecekan baut kopling

4. Pemberian grase pada motor listrik secukup nya..

46

Page 16: BAB III Unjani

3.4. Masalah, sebab, dan solusi

MASALAH SEBAB SOLUSI

Motor tidak bekerja

Tidak ada daya dalam

motor, kabel koneksi

yang salah

Periksa arus listrik.

Perbaiki koneksi control

pada motor. Pastikan

short sirkuit dalam

keadaan normal.

Motor tidak bekerja Tegangan rendah

Periksa tegangan pada

terminal motor.

Samakan dengan name

plat motor.

Motor tidak bekerjaOpen circuit pada lilitan

motor

Periksa lilitan motor dari

kemungkinan open

circuit

Motor tidak bekerjaDrive motor dan atau fan

macet

Periksa gear motor atau

fan.

Motor tidak bekerja Rotor cacat

Periksa bila terjadi

kerusakan pada bars dan

ring

Kerja motor terlalu

panas

Tegangan tidak sesuai/

tidak stabil

Periksa tegangan dan

arus pada tiga saluran

apakah sesuai dengan

47

Page 17: BAB III Unjani

name plat

Kerja motor terlalu

panasOverload

Periksa sudut fan blade

dan bearing apakah

rusak

Kerja motor terlalu

panas

Putaran motor tidak

sesuai

Periksa power suplai &

rasio gear.

Kerja motor terlalu

panas

Pelumasan pada bearing

terlalu banyak

Kurangi dan jalankan

motor diatas kecepatan

Kerja motor terlalu

panas

Gesekan motor dan

selimut statorGanti bearing yang aus.

Kerja motor terlalu

panas

Kesalahan pelumasan

dalam bearing

Ganti dengan pelumasan

yang sesuai

Kerja motor terlalu

panasSatu phasa terbuka

Motor tidak bekerja jika

hanya satu phasa,

periksa wiring control

dan motor.

Kerja motor terlalu

panasVentilasi yang kurang

Buat ventilasi lebih

besar

Kerja motor terlalu

panasKesalahan lilitan

Periksa dengan

ohmmeter

Kerja motor terlalu

panasShaft motor bergerak

Luruskan atau ganti

swhaft

48

Page 18: BAB III Unjani

Kerja motor terlalu

panasPelumasan tidak cukup

Ganti busi dan lumasi

kembali bearing

Kerja motor terlalu

panas

Pembusukan atau

material yang tidak

dikenal dalam pelumas

Bersihkan oli kemudian

lumasi kembali

Kerja motor terlalu

panasBearing rusak Ganti bearing

Kerja motor terlalu

panas

Sudut fan blade tidak

sesuai

Lihat fan service manual

untuk sudut yang benar

Motor tidak

mencapai kecepatan

yang diinginkan

Tegangan terminal

motor terlalu kecil akibat

drop aliran

Periksa transformator,

gunakan tegangan yang

lebih besar pada

transformator atau

kurangi beban

Motor tidak

mencapai kecepatan

yang diinginkan

Rotor rusak

Periksa retakan dekat

bearing, kemungkinan

dibutuhkan penggantian

rotor atau diperbaiki

Motor tidak

mencapai kecepatan

yang diinginkan

Rangkaian phasa salahGanti/tukar dua dari tiga

dari koneksi motor.

Motor tidak

mencapai kecepatan

Geareducer bearing Lihat gearreducer

service manual

49

Page 19: BAB III Unjani

yang diinginkan

Motor tidak

mencapai kecepatan

yang diinginkan

Gear

Periksa cengkraman gigi

(gear engagement) dan

perbaiki jarak hingga

klop.

Motor tidak

mencapai kecepatan

yang diinginkan

Hilangnya baut dan

pengelap

Pasang baut dan

kencangkan

Motor tidak

mencapai kecepatan

yang diinginkan

Drive shaft tidak

seimbang dan aus pada

coling

Pastikan bahwa motor

dan shaftgeareducer

dalam posisis yang

sesuai, lakukan

rebalancing drive shaft

dengan menambahan/

mengurangi beban pada

balancing screw cap.

Perbaiki/ganti kolping

yang aus.

Motor tidak

mencapai kecepatan

yang diinginkan

Fan

Pastikan fan balde pada

posisis yang tepat dan

pastikan sudut

kemiringan semua blade

sama.

50

Page 20: BAB III Unjani

Motor tidak

mencapai kecepatan

yang diinginkan

Geareducer bearing aus

Periksa ujung shaft,

ganti bearing jika

dibutuhkan

51