Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadukan merupakan proses suatu pencampuran dua atau lebih zat agar diperoleh larutan yang homogen. Istilah pencampuran (mixing) digunakan sebagai salah satu bentuk operasi teknik kimia yang bertujuan untuk mengurangi ketidaksamaan atau ketidakrataan dalam komposisi, temperatur atau sifat – sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan. Pencampuran adalah operasi tersebarnya secara acak suatu bahan ke bahan yang lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah dalam dua fasa atau lebih. Dalam proses kimia, pengadukan dilakukan untuk memperoleh keadaan turbulen (bergolak). Akibat dilakukannya pengadukan, maka kita akan memperoleh bahan yang memiliki kesamaan pada skala molekuler. Dengan adanya kesamaan bahan pada skala molekuler maka akan terjadi peristiwa sebagai berikut : 1. Terjadinya reaksi kimia 2. Terjadinya perpindahan massa 3. Terjadinya perpindahan panas

description

Ini laporan tangki pengaduk, hasil revisian sayahaha.. tapi masih ada sebagian yang mungkin masih ada kesalahan..Mohon dimaafinkarena saya masih dalam tahap pembelajaransekian :Dwassalam

Transcript of Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

Page 1: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengadukan merupakan proses suatu pencampuran dua atau lebih zat agar

diperoleh larutan yang homogen. Istilah pencampuran (mixing) digunakan sebagai

salah satu bentuk operasi teknik kimia yang bertujuan untuk mengurangi

ketidaksamaan atau ketidakrataan dalam komposisi, temperatur atau sifat – sifat

lain yang terdapat dalam suatu bahan. Pencampuran adalah operasi tersebarnya

secara acak suatu bahan ke bahan yang lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah

dalam dua fasa atau lebih.

Dalam proses kimia, pengadukan dilakukan untuk memperoleh keadaan

turbulen (bergolak). Akibat dilakukannya pengadukan, maka kita akan

memperoleh bahan yang memiliki kesamaan pada skala molekuler. Dengan

adanya kesamaan bahan pada skala molekuler maka akan terjadi peristiwa sebagai

berikut :

1. Terjadinya reaksi kimia

2. Terjadinya perpindahan massa

3. Terjadinya perpindahan panas

1.2 Tujuan

Tujuan dari dilakukannya percobaan tangki pengaduk ini adalah :

1. Mempelajari pola aliran dari setiap impeller dan pengaruh baffle terhadap pola

aliran.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan daya (P).

3. Untuk mengetahui bilangan froude (N)fr dan hubungan antara bilangan Reynold

(NRe )dan bilangan power (NPo).

Page 2: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Pencampuran

Pencampuran bahan merupakan salah satu proses penting dalam industri

kimia. Pencampuran adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak,

dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain, yang pada akhirnya

membentuk hasil yang lebih seragam (homogen).Pada proses pencampuran

diperlukan gaya mekanik untuk menggerakkan bahan-bahan sehingga didapat

hasil yang homogen. Gaya mekanik diperoleh sebagai akibat adanya aliran bahan

ataupun dihasilkan oleh alat pencampur. Proses pencampuran dalam fasa cair

dilandasi oleh mekanisme perpindahan momentum di dalam aliran turbulen,

pencampuran terjadi pada tiga skala yang berbeda, yaitu:

1. Pencampuran sebagai akibat aliran cairan secara keseluruhan (bulk flow) yang

disebut mekanisme konvektif.

2. Pencampuran karena adanya gumpalan – gumpalan fluida yang terbentuk dan

tercampakkan di dalam medan aliran, dikenal sebagai “eddies”, mekanisme

pencampuran ini disebut “eddy difussion”.

3. Pencampuran karena gerak molekul air, merupakan mekanisme pencampuran

yang dikenal difusi.

2.2 Tangki Pengaduk

Pencampuran cair-cair digunakan untuk mempersiapkan atau

melangsungkan proses-proses kimia dan fisika serta juga untuk membuat produk

akhir yang komersial. Alat yang digunakan untuk pencampuran bahan cair-cair

dapat berupa tangki atau bejana yang dilengkapi dengan pengaduk. Tangki atau

bejana biasanya berbentuk silinder dengan sumbu terpasang vertikal, bagian atas

bejana itu bias terbuka saja ke udara atau dapat pula tertutup. Ujung bawah tangki

itu biasanya agak membulat, jadi tidak datar saja, maksudnya agar tidak terdapat

terlalu banyak sudut-sudut tajam atau daerah yang sulit ditembus arus zat cair.

Page 3: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

Kedalaman zat cair biasanya hampir sama dengan diameter tangki. Di

dalam tangki itu dipasang pengaduk (impeller) pada ujung poros menggantung,

artinya poros itu ditumpu dari atas. Poros itu digerakkan oleh motor, yang kadang-

kadang dihubungkan langsung dengan poros itu, namun biasanya dihubungkan

melalui peti roda gigi untuk menurunkan kecepatannya.

2.3 Jenis Pengadukan

Jenis pengadukan dalam pengolahan dapat dikelompokan berdasarkan

kecepatan pengadukan dan metoda pengadukan. Berdasarkan kecepatannya,

pengadukan dibedakan menjadi pengadukan cepat dan pengadukan lambat.

Kecepatan pengadukan dinyatakan dengan gradien kecepatan, yang merupakan

fungsi dari tenaga yang disuplai (P) :

G=√ Wμ

=√ Pμ . V

(1)

Dalam hal ini :

W = tenaga yang disuplai per satuan volume air (N-m/s.m3)

P = suplai tenaga ke air ( N.m/s)

V = volume air yang diaduk (m3)

= viskositas absolut air ( N.s/m2)

Persamaan ini berlaku umum untuk semua jenis pengadukan. Parameter yang

membedakannya adalah besarnya tenaga yang disuplai kedalam air (P).

Berdasarkan metodanya pengadukan dibedakan menjadi :

1. Pengadukan Mekanis

Pengadukan mekanis adalah metoda pengadukan menggunakan alat

pengaduk berupa impeller yang digerakkan dengan motor bertenaga listrik.

Umumnya pengadukan mekanis terdiri dari motor, poros pengaduk, dan gayung

pengaduk (impeller). Menurut bentuknya, pengaduk dapat dibagi menjadi 3

golongan yaitu :

Page 4: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

1. Turbin

Menghasilkan aliran arah radial dan tangensial, disekitar turbin terjadi

daerah turbulensi yang kuat, arus dan geseran yang kuat antar fluida.

(a) (b) (c)

Gambar 1 .Berbagai jenis turbin : (a) six blade open turbin, (b) pitched-

blade (45’) turbin, (c) six blade turbin with disk

2. Propeller

Menghasilkan aliran arah aksial, arus aliran meninggalkan pengaduk

secara kontinu melewati fluida ke satu arah sampai dibelokkan oleh

dinding atau dasar tangki.

(a) (b)

Gambar 2 Berbagai propeler : (a) three-blade marine propeller,

(b) guarded propeller

Page 5: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

3. Padel

Menghasilkan aliran arah radial dan tangensial hampir tanpa gerak

vertikal.Arus bergerak secara horisontal, setelah mencapai dinding akan

dibelokkan ke atas dan ke bawah.

(a) (b) (c)

Gambar 2.4. Berbagai jenis padel : (a) four blade padlle, (b) gate padlle,

(c) glassed padlle

2. Pengadukan Hidrolis

Pengadukan yang memanfaatkan gerakan air sebagai tenaga pengadukan.

Sistem pengadukan ini menggunakan energi hidrolik yang dihasilkan dari suatu

aliran hidrolik. Beberapa contoh dari pengadukan hidrolis adalah terjunan,

loncatan, hidrolisis, parshall flume, baffle basin (baffle channel), perforated wall,

gravel bed.

3. Pengadukan Pneumatis

Pengadukan yang menggunakan udara (gas) beebentuk gelembung yang

dimasukkan ke dalam air sehingga menimbulkan gerakan pengadukan pada air.

Injeksi bertekanan kedalam suatu badan air akan menimbulkan turbulensi akibat

lepasnya gelembung udara ke permukaan air.

Page 6: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

2.4 Tenaga Pengadukan

Besarnya tenaga untuk operasi pengadukan akan mempengaruhi besarnya

gradien kecepatan yang dihasilkan. Bila suatu sistem pengadukan telah ditentukan

nilai gradien kecepatannya, maka tenaga pengadukan dapat dihitung. Tenaga

pengadukan dihasilkan oleh suatu sistem pengadukan misalnya alat pengaduk dan

kecepatan putarannya, aliran air, hembusan udara dan sebagainya. Perhitungan

tenaga pengadukan berbeda-beda bergantung pada jenis pengadukannya. Pada

pengadukan mekanis yang berperan dalam menghasilkan tenaga adalah bentuk

dan ukuran pengaduk serta kecepatan alat pengaduk itu diputar oleh motor

penggerak. Hubungan antara variabel itu dinyatakan dengan persamaan untuk

nilai NRe leebih dari 10.000:

P = KT . n3.Di

5 . (2)

Dan persamaan (3) untuk nilai NRe kurang dari 20

P = KL .n2 .Di3 . (3)

Bilangan Reynold untuk satu pengaduk dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

N ℜ=Di2 n ρ

μ (4)

Keterangan untuk persamaan (2), (3), dan (4) adalah:

P = tenaga (N.m/s)

K = Konstanta pengaduk untuk aliran turbulen

n = kecepatan putaran.(rps)

Di = diameter pengaduk (m)

= Massa jenis air (kg/m3)

KL = konstanta pengaduk aliran laminer

= kekentalan absolute cairaan (N-s/m2)

Page 7: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

Pada pengadukan hidrolisis tenaga dapat dituliskan sebagai berikut :

P = Q . .g .h (5)

Dimana :

P = tenaga (N.m/s)

Q = debit aliran (m3/s)

= berat jenis (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = tinggi jatuhan m

kehilangan energi akibat gesekan (head loss)

Penggabungan persamaan (5) ke persamaan (1) menghasilkan :

G=√ Q ρ g hμ N

=√g h∪ td

(6)

Nilai h dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a. Dalam pipa : hl=fLV 2

D 2 g

b. Kanal bersekat : hl=KV 2

2g

c. Media berbutir : hl= f❑

1−αα2

Ld

v2

g

f =150 I1−αRN

I +1,75

RN=d vρ

μ

Dimana : d = rata-rata diameter butiran

L= kedalaman media berbutir

=porositas butiran

V=kecepatan aliran (m/s)

RN= bilangan Reynold

= faktor bentuk

Page 8: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

BAB III

HASIL PERCOBAAN

3.2 Hasil Perhitungan

3.2.1 Tabel Perhitungan Nre, Npo, dan NFr Propeler

Propeler

Air Murni

Jenis Tangki

Letak Impeller

P (watt) Nre Npo Nfr

Baffle

Centre

1,13,7747051

61424289,6

60,00934444

4

1,44,9365511

2838366,39

7 0,015625

3,46,5617819

1936992,07

20,02621315

2

Off Centre

1,13,6676605

31383008,5

10,00952947

8

1,44,9600451

2833593,92

5 0,01568458

3,46,5710058

7957968,73

70,02582908

2

Unbaffle

Centre

1,1 3,8319556 1372938,1 0,00957602

1,44,9365511

2838366,39

7 0,015625

3,46,6099737

1932870,41

20,02629030

6

Off Centre

1,13,6615668

61424289,6

60,00934444

4

1,44,9413191

9828857,60

70,01574427

4

3,46,5712905

1941138,04

90,02613611

1

Larutan Kanji

Jenis Tangki

Letak Impeller

P (watt) Nre Npo Nfr

Baffle Centre 1,11,1352211

99630676,0

7 0,011,4 2,8738697 23939890, 0,015625

Page 9: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

6 8

3,410,243462

6 1438037400,02857709

8

Off Centre

1,11,2680462

19630676,0

7 0,01

1,44,8394179

923939890,

8 0,015625

3,411,118349

1 1438037400,02857709

8

Unbaffle

Centre

1,11,2301271

59630676,0

7 0,01

1,43,0623202

423939890,

8 0,015625

3,411,745323

6 1438037400,02857709

8

Off Centre

1,11,5278336

49630676,0

7 0,01

1,44,0224275

323939890,

8 0,015625

3,414,331449

9 1438037400,02857709

8

3.2.2 Tabel Perhitungan Nre, Npo, dan NFr Turbin

TurbinAir Murni

Jenis Tangki

Letak Impeller

P (watt)

Nre Npo Nfr

Baffle

Centre1,1

5,231161742 576640,475 0,011158163

1,4 7,44713998 293033,6363 0,020578231

3,49,22928792

9 393669,7244 0,030537415

Off Centre

1,15,25566808

5 564013,7648 0,011324082

1,47,43359972

5 294637,8315 0,020503469

3,49,29748444

1 388428,6287 0,030811497Unbaffle Centre

1,15,25966943

5 576640,475 0,011158163

1,47,46835690

3 293033,6363 0,0205782313,4 9,29748444 388428,6287 0,030811497

Page 10: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

1

Off Centre

1,15,22990500

6 572390,071 0,011213333

1,47,27467989

6 291441,0657 0,020653129

3,49,18029255

7 379898,2935 0,03127102

Larutan Kanji

Jenis Tangki

Letak Impeller

P (watt)

Nre Npo Nfr

Baffle

Centre

1,10,59400333

1 517037,8312 0,012

1,40,80658254

6 293033,6363 0,020578231

3,41,14856873

7 298190,9146 0,03675

Off Centre1,1

0,671402743 499003,2822 0,012287415

1,41,33353967

7 309616,6187 0,0198367353,4 1,20426349 330812,0938 0,034292517

Unbaffle

Centre

1,10,65898807

8 481797,8145 0,012578231

1,40,85947320

4 293033,6363 0,020578231

3,41,28113205

1 323920,3991 0,034777211

Off Centre

1,10,82798872

6 465374,3274 0,012872449

1,41,07762232

3 336920,6522 0,01875

3,41,58507933

5 310700,8237 0,035756803

3.3 Grafik Hubungan Antara Bilangan Reynold dengan Bilangan Power

Page 11: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

3.3.1 Grafik Hubungan Ln Nre terhadap Ln Npo Pada Propeler Larutan

Kanji

0 0.5 1 1.5 2 2.5 314.5

1515.5

1616.5

1717.5

1818.5

19R² = 0.950347428043085

Grafik Hubungan Antara Ln Nre terhadap Ln Npo

Grafik Hubungan Antara Ln Nre terhadap Ln NpoLinear (Grafik Hubungan Antara Ln Nre terhadap Ln Npo)

Ln Nre

Ln N

po

3.3.2 Grafik Hubungan Ln Nre terhadap Ln Npo Pada Propeler Larutan

Kanji

-0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.612.312.412.512.612.712.812.9

1313.113.2

R² = 0.555587837466875

Grafik Hubungan Antara Ln Nre terhadap Ln NPo

Grafik Hubungan Antara Ln Nre terhadap Ln NPoLinear (Grafik Hubungan An-tara Ln Nre terhadap Ln NPo)

Ln Nre

Ln N

po

BAB IV

Page 12: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

PEMBAHASAN

Pada percobaan Tangki Pengaduk kali ini, kami menggunakan dua jenis

impeller (pengaduk), yaitu pertama propeller dan kedua turbin. Kedua jenis

impeller (pengaduk) ini menghasilkan berbagai pola aliran yang berbeda - beda.

Berbagai pola aliran tersebut dapat diamati dengan menggunakan air sebagai

fluida dan pewarna dan sekam padi sebagai indikator gerakannya.

Pada jenis impeller (pengaduk) propeller menghasilkan pola aliran arah

aksial, dan pada saat posisi impeller (pengaduk) berada di tengah dan unbuffle

diputar pada voltase 11 V cenderung tidak begitu terlihat pola alirannya meskipun

telah diberikan sekam padi. Hal ini dikarenakan, jenis impeller (pengaduk)

propeller akan terlihat pola alirannya ketika diputar pada voltase yang lebih besar.

Semakin besar harga voltasenya maka akan semakin terlihat pola aliran yang

dihasilkan dan kecenderungan akan terjadinya vortex akan semakin besar pula.

Terjadinya vortex menyebabkan terjadinya pengumpulan. Penyebabnya ialah arus

aksial yang mengikuti suatu lintasan berbentuk lingkaran disekeliling poros

sehingga menimbulkan vortex dan membentuk lapisan-lapisan pada permukaan

zat cair dan untuk mencegah hal demikian biasanya tangki akan diberikan buffle.

Adanya baffle, akan merintangi aliran rotasi tanpa menggangu alirannya, sehingga

akan menghasilkan larutan yang lebih homogen dibandingkan dengan larutan

pada tangki tanpa baffle.

Sedangkan pada jenis impeller (pengaduk) turbin menghasilkan pola aliran

arah radial dan tangensial. Berbeda dengan jenis impeller (pengaduk) propeller,

pada saat posisi impeller (pengaduk) berada di tengah dan unbuffle diputar pada

voltase 11 V pola alirannya sudah dapat terlihat apalagi ketika diberikan sekam

padi, jelas semakin terlihat. Hal ini dikarenakan, jenis impeller (pengaduk) turbin,

disekitarnya akan terjadi daerah turbulensi yang kuat, arus dan geseran yang kuat

antar fluida meskipun baru diputar pada voltase 11 V. Semakin besar harga

voltasenya maka akan semakin terlihat pola aliran yang dihasilkan dan

kecenderungan akan terjadinya vortex akan semakin besar pula. Terjadinya vortex

Page 13: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

menyebabkan terjadinya pengumpulan. Penyebabnya ialah arus tangensial yang

mengikuti suatu lintasan berbentuk lingkaran disekeliling poros sehingga

menimbulkan vortex dan membentuk lapisan-lapisan pada permukaan zat cair dan

untuk mencegah hal demikian biasanya tangki akan diberikan buffle. Adanya

baffle, akan merintangi aliran rotasi tanpa menggangu alirannya, sehingga akan

menghasilkan larutan yang lebih homogen dibandingkan dengan larutan pada

tangki tanpa baffle. Impeller (pengaduk) jenis turbin lebih baik dalam

pengadukannya dibandingkan dengan jenis impeller (pengaduk) propeller.

Kebutuhan daya pada proses pengadukan dipengaruhi oleh diameter

pengaduk, viskositas cairan, densitas cairan, gaya gravitasi dan laju putaran

pengaduk. Jika fluida yang digunakan memiliki konsentrasi dan densitas yang

besar, maka tegangan yang diperlukan pada proses pengadukan bersar pula. Laju

putaran pengaduk dipengaruhi oleh besarnya tegangan , semakin besar tegangan

yang diberikan maka semakin banyak pula laju putaran pengaduk yang dihasilkan.

Untuk memaksimalkan proses pengadukan pada larutan yang cukup kental

dibandingkan dengan air diperlukan daya yang cukup besar pula. NRe untuk air

lebih besar daripada larutan kanji, ini bisa kita lihat di hasil percobaan. Dimana

harga untuk NRe air berkisar >1000 sedangkan harga untuk NRe untuk larutan kanji

berkisar <1000. Hal ini dikarenakan, air memiliki viskositas yang kecil (encer)

dan mempunyai densitas yang besar daripada larutan kanji. Sehingga akan didapat

harga untuk NPo air, lebih kecil daripada larutan kanji.

Besarnya variabel-variabel k, b dan e menyatakan hubungan antara NRe NPo

dan NFr yang diperoleh dari hasil perhitungan eliminasi gauss. Berdasarkan hasil

percobaan didapat grafik hubungan antara NPo dan NRe. Semakin besar harga NPo

maka harga NRe akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya semakin kecil harga

NPo harga NRe akan semakin besar, sehingga besarnya NPo berbanding terbalik

dengan besarnya NRe.

Page 14: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan yang telah kami lakukan,

maka dapat kami simpulkan sebagai berikut :

1. Pola aliran pada proses pengadukan dipengaruhi oleh jenis impeller (pengaduk),

ada tidaknya baffle, posisi peletakkan impeller pada tangki (posisi center atau

ofcenter).

2. Pada jenis impeller (pengaduk) propeller menghasilkan pola aliran arah aksial,

sedangkan pada jenis impeller (pengaduk) turbin menghasilkan pola aliran arah

radial dan tangensial.

3. Proses pengadukan dengan menggunakan buffle akan menghasilkan larutan yang

lebih homogeny daripada unbuffle.

4. Semakin besar harga voltase yang diberikan makan akan semakin baik pula

pengadukannya.

5. NRe untuk air lebih besar daripada larutan kanji. Hal ini dikarenakan, air memiliki

viskositas yang kecil (encer) dan mempunyai densitas yang besar daripada larutan

kanji

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

Adi Nugroho, Febrianto, 2001, Operasi Teknik Kimia I, Teknik Kimia,

Universitas jenderal Achmad Yani.

Geankoplis,C.J, 1993, Transport Processes and Unit Operations, 3rd Edition,

Prentice-Hall, Upper Saddle River, New Jersey

Mc Cabe, Warren L, drr, Operasi Teknik Kimia, jilid 1, Penerbit : Erlangga,

Jakarta

Petunjuk Praktikum Laboratorium Teknik Kimia I, Universitas Jenderal Achmad

Yani, Cimahi

LAMPIRAN A

DATA PERCOBAAN

Page 16: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

A. Data

No Keterangan Jumlah

1 Massa Pikno kosong 28,9 gr

2 Konsentrasi Kanji 25 gr / 1000 mL

3 Air : larutan kanji dalam 1400 mL 50 % : 50 %

4 Diameter Propeller 0,05 m

5 Diameter Turbin 0,06 m

B. Propeler

B.1 Air Murni dengan Tangki Baffle

NoLetak

Impeler

t

(menit)V I (A)

N

(putaran

/5menit)

Waktu

viskositas (s)

Massa

Pikno +

air (gr)

1

Centre

5 11 0,1 406 3,66 54,3

2 5 14 0,1 525 3,52 54,3

3 5 17 0,2 680 3,43 54,3

4Off

Centre

5 11 0,1 410 3,70 54,3

5 5 14 0,1 526 3,51 54,3

6 5 17 0,2 675 3,40 54,3

B.2 Air Murni Tanpa Tangki Baffle

No Letak t V I (A) N Waktu Massa

Page 17: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

Impeler (menit)(putaran

/5menit)

viskositas

(s)

Pikno + air

(gr)

1

Centre

5 11 0,1 411 3,55 54,3

2 5 14 0,1 525 3,52 54,3

3 5 17 0,2 681 3,41 54,3

4Off

Centre

5 11 0,1 406 3,67 54,3

5 5 14 0,1 527 3,53 54,3

6 5 17 0,2 679 3,42 54,3

C. Turbin

C.1 Tangki dengan Baffle Pada Air Murni

NoLetak

Impeler

t

(menit)V I (A)

N

(putaran

/5menit)

Waktu

viskositas

(s)

Massa

Pikno + air

(gr)

1

Centre

5 11 0,1 405 3,69 54,3

2 5 14 0,1 550 3,52 54,3

3 5 17 0,2 670 3,46 54,3

4Off

Centre

5 11 0,1 408 3,70 54,3

5 5 14 0,1 549 3,52 54,3

6 5 17 0,2 673 3,45 54,3

C.2 Tangki Tanpa Baffle Pada Air Murni

No Letak t V I (A) N Waktu Massa

Page 18: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

Impeler (menit)(putaran

/5menit)

viskositas

(s)

Pikno + air

(gr)

1

Centre

5 11 0,1 405 3,67 54,3

2 5 14 0,1 550 3,51 54,3

3 5 17 0,2 673 3,45 54,3

4Off

Centre

5 11 0,1 406 3,70 54,3

5 5 14 0,1 551 3,61 54,3

6 5 17 0,2 678 3,52 54,3

D. Propeler

D.1 Tangki dengan Baffle Pada Larutan Kanji

NoLetak

Impeler

t

(menit)V I (A)

N

(putaran

/5menit)

Waktu

viskositas

(s)

Massa

Pikno + air

(gr)

1

Centre

5 11 0,1 420 30,69 54,4

2 5 14 0,1 525 27,0 54,4

3 5 17 0,2 710 24,34 54,4

4Off

Centre

5 11 0,1 420 22,0 54,4

5 5 14 0,1 525 21,0 54,4

6 5 17 0,2 710 19,8 54,4

D.2 Tangki Tanpa Baffle Pada Larutan Kanji

No Letak t V I (A) N Waktu Massa

Page 19: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

Impeler (menit)(putaran

/5menit)

viskositas

(s)

Pikno + air

(gr)

1

Centre

5 11 0,1 420 23,0 54,3

2 5 14 0,1 525 21,2 54,2

3 5 17 0,2 710 20,1 54,3

4Off

Centre

5 11 0,1 420 24,0 54,4

5 5 14 0,1 525 22,3 54,4

6 5 17 0,2 710 21,5 54,3

E. Turbin

E.1 Tangki dengan Baffle Pada Larutan Kanji

NoLetak

Impeler

t

(menit)V I (A)

N

(putaran

/5menit)

Waktu

viskositas

(s)

Massa

Pikno + air

(gr)

1

Centre

5 11 0,1 420 33,7 54,4

2 5 14 0,1 550 32,5 54,3

3 5 17 0,2 735 30,5 54,3

4Off

Centre

5 11 0,1 425 30,17 54,4

5 5 14 0,1 540 19,3 54,3

6 5 17 0,2 710 28,1 54,3

E.2 Tangki Tanpa Baffle Pada Larutan Kanji

No Letak t V I (A) N Waktu Massa

Page 20: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

Impeler (menit)(putaran

/5menit)

viskositas

(s)

Pikno + air

(gr)

1

Centre

5 11 0,1 430 31,1 54,4

2 5 14 0,1 550 30,5 54,4

3 5 17 0,2 715 26,60 54,3

4Off

Centre

5 11 0,1 435 25,04 54,4

5 5 14 0,1 525 23,22 54,4

6 5 17 0,2 725 21,8 54,3

LAMPIRAN B

PERHITUNGAN ANTARA

Page 21: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

B.1 Propeller Air Murni

Jenis Tangki

Letak Impelle

r

t (menit)

N(put/

5 mnt)P (watt)

ρ larutan (g/mL)

ц larutan (kg/m.s)

Baffle

Centre5 406 1,1 0,99708 0,00089375 525 1,4 0,99708 0,0008836585 680 3,4 0,99708 0,000861065

Off Centre

5 410 1,1 0,99708 0,0009288465 526 1,4 0,99708 0,0008811485 675 3,4 0,99708 0,000853534

Unbaffle

Centre5 411 1,1 0,99708 0,000891195 525 1,4 0,99708 0,0008836585 681 3,4 0,99708 0,000856044

Off Centre

5 406 1,1 0,99708 0,0009213145 527 1,4 0,99708 0,0008861695 679 3,4 0,99708 0,000858554

B.2 Turbin Air Murni

Jenis Tangki

Letak Impelle

r

t (menit)

N (put/5 mnt)

P (watt)

ρ larutan (g/mL)ц larutan (kg/m.s)

Baffle

Centre5 405 1,1 0,99708 0,0009263355 550 1,4 0,99708 0,0008836585 670 3,4 0,99708 0,000868596

Off Centre

5 408 1,1 0,99708 0,0009288465 549 1,4 0,99708 0,0008836585 673 3,4 0,99708 0,000866086

Unbaffle

Centre5 405 1,1 0,99708 0,0009213145 550 1,4 0,99708 0,0008811485 673 3,4 0,99708 0,000866086

Off Centre

5 406 1,1 0,99708 0,0009288465 551 1,4 0,99708 0,0009062525 678 3,4 0,99708 0,000883658

B.3 Propeller Larutan Kanji

Jenis Tangki

Letak Impeller

t (menit

N (put/5

P (watt)

ρ larutan (g/mL) ц larutan (kg/m.s)

Page 22: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

) mnt)

Baffle

Centre

5420 1,1 0,99708

0,003074097

5525 1,4 0,99708

0,001517892

5710 3,4 0,99708

0,000575918

Off Centre

5420 1,1 0,99708

0,002752092

5525 1,4 0,99708

0,000901395

5710 3,4 0,99708

0,000530599

Unbaffle

Centre

5420 1,1 0,99708

0,002836926

5525 1,4 0,99708

0,001424484

5710 3,4 0,99708

0,000502276

Off Centre

5420 1,1 0,99708

0,002284136

5525 1,4 0,99708

0,001084476

5710 3,4 0,99708

0,000411639

B.4 Turbin Larutan Kanji

Jenis Tangki

Letak Impeller

t (menit

)

N (put/5 mnt)

P (watt)

ρ larutan (g/mL)ц larutan (kg/m.s)

Baffle

Centre5 420 1,1 0,99708 0,0084600255 550 1,4 0,99708 0,0081587785 735 3,4 0,99708 0,007656699

Off Centre

5 425 1,1 0,99708 0,0075738565 540 1,4 0,99708 0,0048450595 710 3,4 0,99708 0,007054205

Unbaffle

Centre5 430 1,1 0,99708 0,0078073235 550 1,4 0,99708 0,0076566995 715 3,4 0,99708 0,006677646

Off Centre

5 435 1,1 0,99708 0,0062860255 525 1,4 0,99708 0,0058291335 725 3,4 0,99708 0,005472657

Page 23: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

LAMPIRAN C

PROSEDUR KERJA

3.1. Alat :

1. tangki pengaduk tanpa baffle

2. impeller (turbin dan propeller)

3. motor pengaduk

4. stop watch

5. piknometer

6. neraca teknis

7. statif

8. viskometer ostwald

9. amperemeter dan voltmeter

10. pipet tetes

3.2. Bahan :

1. aquadest

2. bahan yang ditugaskan dosen atau asisten

Page 24: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani

3.3 Cara Kerja

1. Menyusun alat seperti gambar di atas.

2. Membuat larutan kanji dengan konsentasi tertentu

3. Melihat pengaruh diameter tangki (DT), diameter pengaduk (D),

tinggi pengaduk dari dasar tangki, tinggi cairan dalam tangki, lebar

baffle, daya terhadap proses pengadukan.

4. Menentukan pola aliran yang dihasilkan dari impeller pada air

dengan menggunakan sekam padi sebagai alat pembantu untuk

menentukan pola aliran yang dihasilkan oleh impeller.

5. Memasukkan larutan yang akan diaduk (oli dengan kerosin) dalam

tangki dan diaduk dengan tegangan (V) dan waktu yang diberikan,

serta menentukan arus dan laju putarannya (N).

6. Kemudian menentukan densitas () dan viskositas () dari larutan

kanji yang diaduk dengan menggunakan piknometer, serta

menghitung daya dengan mengukur arus dan tegangan yang

digunakan.

7. Mengulangi percobaan diatas.

Page 25: Laporan Tangki Pengaduk LabTekim Unjani