Bab III Tinjauan Khusus

17
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Unit Crude Distilling & Gas Plant (CD & GP) Gambar 3.1 Diagram Alir Proses CD & GP Unit Crude Distilling and Gas Plant (CD&GP) merupakan salah satu bagian dari unit produksi dari PT. Pertamina (Persero) RU III yang menghasilkan komponen produk BBM. Proses pengolahan pada unit CD & GP menggunakan proses primer dan skunder. Proses primer 35

description

CD III

Transcript of Bab III Tinjauan Khusus

46

BAB IIITINJAUAN KHUSUS

3.1.Unit Crude Distilling & Gas Plant (CD & GP)

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses CD & GPUnit Crude Distilling and Gas Plant (CD&GP) merupakan salah satu bagian dari unit produksi dari PT. Pertamina (Persero) RU III yang menghasilkan komponen produk BBM. Proses pengolahan pada unit CD & GP menggunakan proses primer dan skunder. Proses primer meliputi Crude Distiller (CD) II, III, IV, V, dan Redistiller I/II. Sedangkan skunder terdapat pada unit Stabilizer C/A/B dan Straight Run Motor Gas Compressor (SRMGC), Butane-Butylene Motor Gas Compressor (BBMGC), Butane-Butylene (BB) Distiller, unit Polimerisasi dan unit Alkilasi. Pada unit ini juga terdapat proses treating yaitu pada unit BB Treater dan Caustic Treater.3.2.Crude Distiller II (CD II)Crude Distiller II merupakan unit primary process yang berfungsi mengolah crude oil menjadi fraksi-fraksi nya dengan cara di distillasi sehingga di hasilkan produk-produk setengah jadi untuk komponen bahan bakar minyak maupun bahan bakar non minyak. Kapasitas produksi crude distiller II adalah 2000 M.Ton/hari.3.3.Feed Crude Distiller II (CD II) Umpan Crude Distiller II (CD II) berupa Crude Oil yang berasal dari Jene Crude dan Sumatera Light Crude (SLC) dengan spesifikasi feed dapat dilihat di lampiran.3.4. Produk Crude Distiller II (CD II)Produk yang dihasilkan di unit CD II dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:Tabel 3.1 Produk Crude Distiller II PT. Pertamina (Persero) RU IIIProduk%wt

GAS ( Feed unit SRMGC)0.9

Crude Butane1.2

SR Tops1.14

Naptha-II10.40

LKD (Light Kerosine Distllate)7.35

LCT (Light Cold Test)23.02

Long Residue50.91

Adapun kegunaan dari produk yang dihasilkan di unit Crude Distiller II adalah sebagi berikut :

a) Gas to SRMGC (Straight Run Motor Gas Compressor) Merupakan produk (gas) yang sebagian besar mengandung komponen C1-C2 yang kemudian diteruskan ke unit SRMGC dimana SRMGC merupakan umpan untuk Gas Plant pada unit BBMGC (Butane-Butylene Motor Gas Compressor) untuk menghasilkan turunan produk gas lainnya.b) SR Tops (Straight Run-Tops) Produk ini digunakan sebagai bahan baku untuk di olah di unit Stab C/A/B dengan prinsip distilasi bertekanan.c) Crude Butane Dengan komponen penyusun sebagian besar C4 dengan fase liquid, merupakan campuran untuk menghasilkan produk LPG.d) Naptha-II Produk setengah jadi untuk komponen blending menjadi produk gasoline dengan Research Octane Number (RON) yang relatif masih rendah.e) LKD (Light Kerosine Distillate) Komponen bahan baku untuk menghasilkan produk kerosine setelah di blending dengan Heavy Kerosine Distillate (HKD) yang dihasilkan dari unit lain.f) LCT (Light Cold Test) Merupakan komponen campuran untuk mendapatkan produk solar.g) Long Residue Umpan untuk HVU (High Vacum Unit) untuk menghasilkan kembali komponen-komponen yang lebih ringan yang kemudian akan diteruskan ke unit Secondary Processing diantaranya FCCU dengan tahapan proses tertentu.3.5.Limbah Crude Ditiller II (CD II)1. Limbah Gas Karbon Monoksida (CO) Sulfur Dioksida (SO2) Nitrogen Dioksida (NO2) Total Suspended Hidrokarbon Partikulat2. Limbah Cair Minyak Hidrogen Sulfida (H2S) Merkaptan

3.6. Peralatan Utama Operasi Crude Distiller II (CD II)Proses pengolahan minyak bumi tentunya tidak luput dari peralatan yang berperan penting dalam mengolah minyak tersebut. Adapun peralatan yang digunakan pada Crude Distiller II adalah sebagai berikut :1. Distillation ColoumMerupakan suatu alat yang digunakan untuk memisahan Crude Oil berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.2. StripperAlat yang digunakan untuk memisahkan suatu campuran menjadi dua atau lebih produk yang memiliki titik didih berbeda, dengan mengeluarkan komponen yang lebih mudah menguap dari campuran.

3. FurnaceMerupakan alat yang digunakan untuk untuk memanaskan minyak mentah (Crude Oil) umpan sebelum dipisahkan dalam kolom pemisah (Fraksionator) dengan prinsip radiasi dan konveksi.4. Heat ExchangerAdalah peralatan kilang yang digunakan untuk mengurangi suhu dari suatu fluida yang akan didinginkan, dengan menyerahkan panasnya kepada fluida yang lain, yang akan dipanaskan tanpa persentuhan antara kedua fluida itu.5. CondenserAdalah peralatan kilang yang digunakan untuk menurunkan suhu dari uap atau vapor sampai ke suhu cair dengan meyerahkan panasnya kepada fluida yang lain, biasanya air.6. CoolerAdalah peralatan kilang yang digunakan untuk mendinginkan liquid yang panas sampai pada suhu tertentu yang dikehendaki.7. Box CoolerAdalah peralatan kilang yang digunakan untuk mendinginkan liquid yang panas dengan menyerahkan panasnya pada air yang berada di dalam bak.8. EvaporatorAdalah peralatan kilang yang digunakan untuk menguapkan fluida cair dengan menggunakan steam atau pemanas lain.

Tabel 3.2 Peralatan Utama dan Fungsinya Crude Distiller IINoPeralatanTag NumberFungsi

1

Kolom

Kolom-1 Mengolah umpan yang berasal dari Top Evaporator 3-1 dan KolomIV. Top sebagai feed KolomV Bottom sebagai feed Stripper 2-1 Side Stream sebagai feed Kolom-II

Kolom-II Mengolah umpan dari side stream Kolom -1 Top di tampung Accumulator 8-7 dan dialirkan sebagai reflux Kolom-1 dan Kolom-II Bottom dihasilkan produk berupa LKD

Kolom-III Mengolah umpan dari Side Stream Kolom-V Top sebagai reflux untuk Kolom-V Bottom dihasilkan produk berupa Naptha-II

Kolom-IV

Mengolah umpan yang berasal dari Bottom Evaporator 3-1. Top dialirkan ke Accumulator 8-6 Bottom berupa produk Long Residue Side Stream sebagai feed Stripper 2-1

2EvaporatorEvaporator 3-1 Memisahkan Crude Oil yang berasal dari Furnace I Top sebagai umpan Kolom-1 Bottom sebagai umpan Kolom-IV

3StripperStripper 2-1 Melucuti umpan dari Kolom-1 dan Side Stream Kolom-IV Top digunakan sebagai reflux Kolom-IV Bottom dihasilkan produk berupa LCT

4AccumulatorAccumulator 8-6Sebagai tempat penampungan kondensat dari Condenser 6-5/6, 5-1, 82-2B

Accumulator 8-7 Sebagai tempat penampungan kondensat Condenser 5-2. 82A

Accumulator 8-8 Sebagai tempat penampungan hasil kondensasi (liquid) Condenser 5-4/5/6/7, 82-2C.

Accumulator 8-9 Sebagai tempat penampungan dari Cooler 4-7/8.

5.FurnaceFurnace I dan II Memanaskan Crude Oil hingga mencapai temperatur tertentu.

Tabel 3.3 Kondisi Operasi dan Spesifikasi Alat Proses Utama CD IINo AlatNama AlatTemperatur()P(kg/cm2)Diameter (m)Jumlah Tray

3-1EvaporatorFlash : 2551.8

1-1Kolom-1Top : 95Bottom :15522.716

1-2Kolom-IITop : 118Bottom : 1920.51.816

1-3Kolom-IVTop : 181Bottom : 3280.31.816

1-4Kolom-VTop : 114Bottom : 1281.9318

3.7. Deskripsi Proses

Gambar 3.2 Proses Flow Diagram Crude Distiller II RU IIICrude Distiller II memliki kapasitas produksi 2000 M.Ton/ hari yang berfungsi untuk mengolah crude oil dari Jene Crude dan SLC. Feed berupa crude oil dengan perkiraan komposisi ( C1-C50) yang berada pada tangki R di isap dengan menggunakan Booster Pump ke unit crude distiller II, Feed di isap menggunakan pompa P-31/32/33 dengan tekanan 8.1 Kg/cm2 yang kemudian di alirkan ke Heat Exchanger 6-5/6, 6-7, 6-1/2/3/4 untuk dipanaskan dengan memanfaatkan panas produk keluaran dari Kolom-IV dengan temperatur keluaran 138 , kemudian akan di alirkan ke Furnace I.Furnace I CD IIFeed yang telah panas melalui HE 6-5/6, 6-7, 6-1/2/3/4 di panaskan lagi di Furnace I sampai dengan temperatur keluar 256 , di alirkan ke Evaporator 3-1.Evaporator 3-1 CD IIDi Evaporator 3-1 crude oil yang telah panas akan dipisahkan dengan kondisi operasi pada kolom Evaporator 3-1 temperatur 255 dan tekanan 1.8 Kg/ cm2, sehingga didapatkan Top produk dan Bottom produk. Top produk kolom evaporator (fasa gas dengan perkiraan komposisi C1-C16) akan dijadikan feed Kolom 1-1 pada tray ke-10 sedangkan bottom produk (fasa liquid dengan perkiraan komposisi C17-C50) akan dipompakan dengan menggunakan pompa P-1/2 untuk panaskan di Furnace II.Furnace I CD IIDi Furnace II umpan dipanaskan hingga mencapai temperatur 344 . Keluaran dari furnace II dengan laju alir 1230 M.Ton/hari akan dijadikan feed untuk Kolom-IV pada tray ke-4.Kolom-1 Umpan pada Kolom-1 yaitu Top produk dari Evaporator 3-1 (perkiraan C1-C16) dan keluaran dari Accumulator 8-6 dengan laju alir 131 M. Ton/ hari. Umpan tersebut akan di olah dikolom-1 berdasarkan trayek didih dengan kondisi operasi temperatur 152 dan tekanan 2 Kg/cm2, sehingga di dapat produk atas Kolom-1 berupa C1-C10 yang akan dijadikan feed untuk Kolom-V pada tray ke-3. Bottom produk kolom ini (C14-C16) akan di alirkan ke Stripper 2-1 dan Side Stream pada kolom ni akan di alirkan ke Kolom-III untuk di olah lebih lanjut.Kolom-IIDi Kolom-II umpan di pisahkan berdasarkan trayek didih pada kondisi operasi tekanan 1.5 Kg / cm2, temperatur top kolom 118 dan temperatur bottom 92 . Top produk akan di kondensasikan di Condenser 5-2, 82-A dan kemudian produk hasil kondensasi di tampung di Accumulator 8-7, keluran Accumulator 8-7 dipompakan menjadi tiga aliran dengan menggunakan pompa P-42/43. Aliran pertama sebagai reflux top KolomI pada tray -13 dengan laju alir 258 M.Ton/hari. Aliran kedua sebagai reflux bottom Kolom-1 pada tray 7 dan aliran ketiga digunakan reflux pada Kolom-II. Bottom produk Kolom-II akan didinginkan terlebih dahulu di Cooler 4-9/10 dan di pompakan dengan menggunakan pompa P-34/35 sebagai produk Light Kerosine Distillat (LKD) yang digunakan sebagai komponen blending untuk menghasilkan kerosine dengan laju alir 279 Ton/hari.

KolomVFeed Kolom-V berasal dari Kolom-I akan diolah dengan kondisi operasi tekanan 0,9 kg/cm2 dan temperatur top 114, temperatur bottom 128. Produk atas kolom ini perkiraan C1C7 akan dikondensasi dengan menggunakan partial Condenser Partial 55/6/7, 82-2C. Keluaran dari Condenser ini terbagi menjadi 2 aliran. Aliran satu berupa gas (C1 - C3) akan masuk ke dalam cooler 4-7/8 dan kemudian akan ditampung di accumulator 8-9. Fraksi ringan di accumulator 8-9 akan dihasilkan Gas yang akan dijadikan feed pada unit BBMGC dengan tekanan 0,9 Kg/cm2 dan laju alir 9,5 M.Ton/hari sedangkan fraksi berat berupa bottom accumulator 8-9 akan di pompakan dengan menggunakan pompa P-30A/B sebagai crude butane untuk diolah di unit BB. Dsitiller dengan laju alir 14 M.Ton/hari. Aliran ke dua berupa fase cair dengan komposisi C5-C7 akan masuk ke accumulator 8-8 top produk berupa Gas untuk unit SRMGC sedangkan Bottom produknya akan dipompakan dengan menggunakan pompa P-46/47/48 untuk dibagi menjadi dua aliran, aliran A dihasilkan produk berupa SR Tops untuk unit Stabillizer C/A/B dengan laju alir 63 M.Ton/hari, aliran B sebagai Reflux Top Coloum-IV (laju alir 405 M.Ton/hari).Side stream Kolom-V akan dipompakan dengan pompa P-10/11 dengan laju alir 225 M.Ton/hari masuk pada Kolom-III. Kolom-IIIDi Kolom-III umpan dipisahkan pada kondisi operasi 1,2 kg/cm2. Top Kolom akan di jadikan Reflux pada Kolom -V sedangkan Bottom Kolom-III akan dialirkan ke Condenser 4-5/6 dan akan dipompakan dengan P-36/37 menjadi produk Naphta-II (C8-C10) sebagai komponen blending Gasoline dengan laju alir 215 M.Ton/hari.Bottom produk pada Kolom-V akan di pompakan dengan P-8/9 ke Kolom -I tepatnya pada bagian Top Kolom.Kolom IVUmpan pada Kolom-IV berasal dari bottom produk Evaporator 3-1 (C17 - C50) akan dipisahkan di Kolom-IV dengan kondisi operasi tekanan 0,8 Kg/cm2 temperatur top coloum 181 dan bottom 328 . Produk atas Kolom-IV akan didinginkan di HE-656 dan Condenser 5-1, 82-2B kemudian akan ditampung ke Accumulator 8-6. Di Accumulator 8-6 kandungan air bawaan produk akan di drain dan produk yang lainnya akan di pompa dengan pompa P-44/45 menjadi dua aliran, aliran pertama sebagai reflux Coloum-IV pada tray-16 dengan laju alir 307 M.Ton/hari dan aliran ke dua dikembalikan sebagai Feed pada Kolom-I dengan laju alir 131 M.Ton/hari.Side stream Kolom-IV akan di masukkan ke Stripper 2-1 bersamaan dengan aliran bottom Kolom-I yang berfungsi untuk melucuti produk dengan kondisi operasi pada tekanan 0,2 Kg/cm2. Top Coloum Stripper 2-1 dijadikan sebagai reflux Kolom-IV pada tray-16 sedangkan bottom produk Stripper 2-1 akan di dinginkan di Cooler 4-3/4 dan akan dipompakan sebagai produk Light Cold Test (LCT) sebagai komponen blending untuk menghasilkan solar dengan aliran 368 M.Ton/hari.Bottom produk Kolom-IV berupa C30-C50 dipompakan dengan menggunakan pompa P-6/7 ke Heat Exchanger-1/2/3/4/6/7 keluaran dari HE dibagi menjadi dua aliran. Aliran pertama akan dimasukan ke Box Cooler 4-13/15 sebagai produk long residue to tank dengan laju alir 932 M.Ton/hari. Aliran ke dua berupa long residue akan dialirkan ke HVU Sungai-Gerong.

35

AAA

REV.DESCRIPTIONDATEBY

Section Header

Just select and type text. Use control handle to adjust line spacing.

DESCRIPTION

DATE

ITEMQTY.PART NO.DESCRIPTION

HGFEDCBA

87654321

HGFEDCBA

87654321

PAGE

OF

DRAWN BY

FILENAME

REVISED

TITLE

SIZE

FSCM NO

DWG NO

REV

SCALE

SHEET

OF

REVISIONS

REV

APPROVED

DATE

DESCRIPTION

SCALE

SHEET

OF

DWG NO

REV

SIZE

FSCM NO

FULL FILENAME

1

2

3

4

5

6

F

AAA

DRAWN BY

REVISED

TITLE

AAA