BAB III TINJAUAN KASUS A....
Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS A....
31
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1) Identitas
a. Pasien
Nama : An. J
Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Gemah
Tanggal masuk : 17 juni 2011
No.register : 305698
Diagnosa medis : Thypoid Abdominalis
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.E
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
32
Hubungan dengan klien : Ayah klien
2) Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan bahwa An. J badannya panas.
3) Riwayat keperawatan sekarang
Keluarga pasien mengatakan + 6 hari yang lalu badan anaknya panas naik
turun, susah tidur, nafsu makannya menurun dan muntah kalau waktu
batuk, pasien langsung di bawa ke RS. Roeman lewat IGD. Di ruang IGD
pasiien mendapat terapi cairan infuse RL 15 tetes/menit dengan infuse
microdrip, injeksi cafriaxon 500 mg, untuk mendapatan perawatan lebih
lanjut pasien dipindahkan keruang anak Lukman dengan Therapi Infus RL
15 tetes/menit cefinaxon injeksi 2 x 500 mg oral berupa muratmin syrup 3 x
1 sendok teh , zetmol syrup 4 x 1 ½ sendok teh dan futoidan syrup 3 x 1
sendok teh.
4) Riwayat keperawatan dahulu
Keluarga An. J mengatakan sebelumnya pernah sakit panas namun tidak
sampai dirawat di RS. Ibu pasien mengatakan jika An. J sakit ia selalu
langsung memeriksakannya ke rumah sakit terdekat, karena si ibu sangat
kuatir jika An. J bertambah buruk.
5) Riwayat Penyakit Keluarga
33
Keluarga mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak pernah menderita
atau mempunyai penyakit yang bersifat menular maupun keturunan seperti
DM, TBC, Hepatitis maupun Hipertensi.
6) Riwayat Obstetri dan persalinan
Ibu pasien mengatakan An. J adalah anak keempat dari empat bersaudara,
pada saat lahir pasien memiliki berat 3300 gr dengan panjang badan 43 Cm
dan usia kehamilan ibu 9 bulan 6 hari. Pada saat dilahirkan ibu pasien
mengatakan An. J dibantu oleh seorang bidan dengan persalinan normal.
Selama kehamilan, ibu pasien melakukan pemeriksaan kehamilan 4 kali dan
selama pemeriksaan bidan mengatakan perkembangan An. J sehat.
7) Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa An. J mendapatkan imunisasi lengkap berupa
Hb 1, BCG dan Polio 1 di usia 0 bulan, Hb 2, DPT 1 dan Polio 2 diusia 2
bulan, DPT 2 dan Polio 3 diusia 4 bulan, kamudian DPT 3 dan Polio 4 di
usia 5 bulan, di usia 6 bulan diberikan Hb 3 dan di usia 9 bulan
mendapatkan imunisasi campak.
8) Pola Kesehatan fungsional menurut Henderson
a) Pola Pernafasan
Ibu pasien mengatakan sebelum dan selama sakit pasien dapat bernafas
dengan baik serta tidak terjadi sesak nafas.
b) Pola Nutrisi
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien
makan 3 x sehari dengan komposisi nasi,
34
lauk pauk, sayur mayor habis 1 porsi dan air
minum sehari habis 2,5 liter atau 4-5 gelas.
Selama sakit : ibu pasien mengatakan selam sakit ini
pasien makan hanya sedikit 3x sehari
dengan komposisi nasi, lauk pauk dan sayur
mayor habis 1/4 porsi saja, minum air putih
kuat sehari habis 2 liter.
c) Pola Eliminasi
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien
BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi
feses lembek, kuning, bau khas dan BAK 3-
5 kali sehari warna kuning dan bau khas
amoniak
Setelah sakit : ibu pasien mengatakan selama sakit pasien
belum BAB dan BAK 2 kali dengan
konsistensi kuning dan berbau khas amoniak
d) Pola Gerak & Keseimbangan
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien
bermain bersama teman-temannya dan baik
dirumah maupun di Sekolah dan saat
bermain pasien dapat menjaga
keseimbangannya.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit pasien
35
tidak dapat bermain dan sekolah, pasien
hanya tidur di tempat tidur saja.
e) Pola istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit tidur
teratur setiap hari pada siang hari An.J tidur
2 jam dan 7-8 jam pada malam hari
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit An. J
susah tidur, lama tidur waktu malam hari
kira-kira 4-5 jam.
f)Pola Berpakaian
Dalam kesehariannya An.J selalu di bantu oleh orang tuanya.
g) Pola dalam mempertahankan suhu
Pasien mengatakan sebelum dan selama sakit caranya dalam
mempertahankan suhu, jika kedinginan maka ia akan meminta
ibunya untuk memeluknya dan jika ia kepanasan maka ia akan
membuka bajunya.
h) Pola Personal Hygient
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien
mandi 2 x sehari dan gosok gigi 2 x sehari
Setelah sakit : Keluarga pasien mengatakan selama An.J
sakit ibunya yang selalu membersihkan
badannya.
36
i)Pola rasa nyaman nyeri
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit merasa
nyaman karena merasa sehat
Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit merasa
kurang nyaman karena badannya panas.
j)Pola Bermain & Rekreasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien
dapat bermain bersama teman-temannya
dan bila pasien sedang bosan biasanya
pasien memaikan video gamenya.
Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit ia hanya
bermain boneka di tempat tidurnya.
k) Pola Komunikasi dengan Orang Lain
Pasien mengatakan sebelum dan selama sakit, pasien berbincang-
bincang dengan baik bersama keluarga atau tetangga yang
menjenguk dan selama sakit pasien hanya bias tiduran dan
menangis.
l)Pola Spiritual
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit ia selalu
belajar mengaji dengan ortunya.
Selama sakit : Pasien tidak dapat melakukan apapun hanya
terdiam .
m) Pola Bekerja
37
Selama di rumah pasien hanya beraktifitas sekolah dan bermain.
n) Pola Belajar
Sebelum sakit : pasien mengatakan sering mencontoh
perilaku orang yang dekat.
Setelah sakit : pasien mengatakan tidak bias melakukan
hal-hal yang biasa dilakukan karena sakit
dan lemas.
9) Pengkajian tumbuh kembang dg Denver II
a) Motorik kasar An. J
Pasien dapat bermain dengan teman sebayanya tapi selama sakit
pasien hanya dapat beristirahat.
b) Bahasa an. J
Anak dapat untuk menyebutkan 7 kata dan anak bisa
mengartikannya.
c) Motorik halus An. J
An. J mencontoh tingkah laku orang tuanya dalam berbicara dan saat
disuruh manggoyangkan tangannya An. J bisa melakukannya. Hasil
yang didapatkan setelah melakukan pengkajian tumbuh kembang
dengan menggunakan denver II yaitu hasil Interpretasi An. J normal,
An. J bisa melakukan baik motorik kasar walaupn pasien dalam
keadaan lemah, bahasa maupun motorik halus.
10) Pengkajian fisik
38
a) Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
b) Tanda-tanda vital
Suhu : 380c
Nadi : 100 x/menit
RR : 24x/menit
c) Pengkajian ABCD
Antropometri : BB = 15 kg
Tinggi badan : 115 cm lingkar kepala : 22 cm, lingkar lengan atas :
13 cm
Hematologi : HB : 11,6 % trombosit : 214.000 mm³
Clinikal
Diet
d) Kepala
e) Mata
f) Hidung
:
:
:
:
:
Rambut berwarna hitam, tidak rontok, terdistribusi
dengan baik, mata cekun, sclera non ikterik kotor
+ putih
Bubur lunak
Bentuk mesochepal, tidak ada lesi.
Saat diinspeksi terlihat mata cekung, sclera non
ikterik, konjungtiva non anemis, respon pupil
terhadap cahaya baik.
Saat diinspeksi hidung simetris kanan dan kiri,
tidak terpasang O2 dan NGT, tidak ada cuping
39
g) Telinga
h) Mulut
i) Leher
:
:
:
hidung saat bernafas, tidak ada pembesaran polip,
tidak terjadi sinuitas.
Saat diinspeksi telinga simetris kanan dan kiri,
tidak memiliki penyakit OMA, fungsi
pendengaran baik sehingga tidak mengunakan alat
bantu dengar seperti earing.
Saat diinspeksi mulut pasien berwarna putih/kotor
khususnya pada bagian lidah, bibir pecah-pecah.
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
j) Dada
Paru-paru : I - simetris kanan dan kiri, tidak ada tarikan
Intercosta
Pa - taktil premilus kanan dan kiri sama
Pe - Sonor
A - veskuler diseluruh lapang paru
Jantung : I - Ictus cordis tidak tampak
Pa - ictus cordis teraba pada intercosta 4-5
midolaukek sinistra
Pe - Pekak
A - terdengar suara S1(lub) dan S2 (lup)
Abdomen : I - datar
A - tidak terjadi bising usus
Pa - terdapat nyeri abdomen di regio sinistra
40
Pe - Tympani
P : proses infeksi usus halus
Q : melilit-lilit
R : regio sinistra
S ; 4
T : sewaktu-waktu, selama kurang lebih 5 menit
k) Kulit : tidak ada lesi, diraba kulit pasien panas, warna kemerahan
l) Ekstremitas
Atas : tangan sebelah kiri terpasang infuse RL 15 TPm, tidak ada
oedema Crt < 3 detik
Bawah : tidak ada oedema, akral hangat
m) Genetalia : bersih ,tidak terpasang dower kateter.
11) Data Penunjang
Hasil laborat tanggal 18 Juni 2011
Hematologi
Hemoglobin 11,6 gr/% normal : 11-15 gr %
Hematokrit 35 % : 33-35 %
Trombosit 214.000 mm3 : 150.000-450.000 mm3
Leukosit 5.600/mm³ : 4.000-11.000 mm³
Hitung jenis sel
Basofil 3.5% 0-2
Eosonofil 0.6% 0-5
41
N.Segmen 35.8% 35.8%
Limfosit 44.2% 22-40
Monosit 15.9% 2-8
Laju endap darah - 0-20
Eritrosit 4.98 juta/ul 3.95-5.26
MCV 76 fl 75-87
MCH 25 pg 24-30
MCHC 32% 31-37
WIDAL
Salmonella Thypit O = (+) 1/160
Salmonella thypit H = negatif
Therapy
Infus : Rl 15 tetes /menit
Injeksi : cefriaxon 2 x 250 mg
Oral : miratmin syrup 3x1 sendok teh
Zetmol syrup 4 x 1 ½ sendok teh
Futoldar syrup 3 x 1 sendok teh
42
12. Pathways
Ngastiyah, 2005 : 236, Suriadi dan Rita, 2001: 76
Salmonela Thyposa
Usus halus
Penyerapan usus halus
Thypus Abdominalis
Masuk ke pembuluh darah
Gangguan pemenuhan Nutrisi
Pelepasan endotoksin
oleh infeksi
Proses infeksi
Gangguan rasa
nyaman panas /
hipertermi
Salmonela
menginfeksi usus
Gangguan
penyerapan di
usus halus
Metabolisme
makanan terganggu
43
B. Analisa Data
Nama : An. J No. Reg : 30.56.98
Umur : 5 tahun Ruang : Lukman
No Hari/tgl Data Fokus Etiologi Problem
1 Sabtu,
18 juni
2011
Ds : - Keluarga pasien
mengatakan anak J tidak nafsu
makan
Do : Ps makan habis 1/4 Porsi
- Kesadaran composmentis
- A. BB : 15 kg TB : 115 cm
B. HB : 11,6%, Ht : 35%,
trombosit : 214.000 mm³
C. tampak tidak berselera
D.Bubur lunak
- Lidah putih dan kotor, bibir pecah
- Pasien tampak lemah
Anoreksia Perubahan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
44
2 Sabtu,
18 Juni
2011
Ds : - Keluarga pasien
mengatakan anak J badannya
panas
- Keluarga pasien mengatakan
panas badan An. J + 6 hari
Do : - suhu 380C
- Kulit diraba panas
- Warna kemerahan
- Tes widal
salmonella thypii O (+) 1/160
Salmonela thypi H : negative
- Pasien tampak gelisah
Proses
infeksi
Peningkatan
suhu tubuh
C. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia
yang ditandai dengan hasil pengkajian subyektif yang dinyatakan oleh
keluarga bahwa nafsu makan anaknya menurun dari hasil evaluasi obyektif
didapatkan anak makan habis ¼ porsi, pengkajian ABCD dan lidah putih
dan kotor serta bibir An. J pecah-pecah.
45
2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi yang ditandai
dengan hasil pengkajian subyektif yang dinyatakan oleh keluarga bahwa An.
J badannya panas, dan dari hasil evaluasi obyektif yaitu suhu 38 oc, kulit
diraba panas, warna kemerahan hasil tes widal-salmonela thypii O (+) 1/160
dan H (-).
D. Intervensi Keperawatan
Nama : An. J No.Reg : 30.56.69
Umur : 5 tahun Ruang : Lukman
No.DxHari /
tanggal
Diagnose
keperawatanTujuan Intervensi
1. Sabtu, 18
juni 2011
- Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
b/d anoreksia
Setelah dilakukan
2x24 jam
diharapkan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
An. Dapat terpenuhi
dengan criteria hasil
:
- Anak makan
habis 1 porsi
- Terjadi
peningkatan
berat badan
mata tidak
cekung lidah
Berikan makanan
sesuai selera anak
namun kwalitas gizi
berdasarkan dik yang
diberikan oleh ahli gizi
- Berikan suplemen
nutrisi
- Anjurkan kepada
orang tua untuk
memberikan makan
dengan teknik porsi
kecil tetapi sering
- Lakukan timbang
berat badan setiap
hari pertahankan
46
2. Sabtu, 18
juni 2011
- Peningkatan
suhu tubuh b/d
proses infeksi
tidak kotor dan
bibir tak pcah
- Setelah
dilakukan
tidakan
keperawatan
selama 2 x 24
jam diharapkan
kebutuhan
menurun dengan
criteria hasil :
- Suhu 36 -37
- Kulit diraba tak
terasa panas
- Warna kulit
tidak kemerahan
- Hasil tes widal
negative
kebersihan mulut
- Kolaborasi
pemberian obat
sesuai advis dokter
Observasi suhu tubuh
dan pernafasan beri
minum yang cukup
anjurkan keluarga
untuk memberikan
kompres air hangat
- Lakukan teknik
water sponge
(SKA )
- Anjurkan keluarga
untuk memakaikan
An. J dengan
menggunakan
pakaian yang tipis
dan menyerap
keringat
- Berikan obat sesuai
adues dokter
47
E. Implementasi
Nama : An. J No.Reg : 30.56.98
Umur : 5 tahun Ruang : Lukman
Tanggal dan jam No Dx Tindakan Respon
48
Sabtu, 18 juni2011 pukul08.00
08.30
09.00
09.15
09.30
Minggu, 19 juni201108.00
08.30
08.00
II
II
I
I
II
II
II
I
Melakukan obserfasisuhu tubuh & pernafasan
Menganjurkan keluargauntuk memberikankompres air hangat,dengan cara :Mengompres padabagian dahi dan ketiak
Memberikan Makanan,suplemen nutrisi berupasusu.
Menganjurkan keluargauntuk memberi makansedikit tapi sering.
Memberikan obat injeksiCefriazon 2 x 250 mg
Mengukur suhu badan
Mengajarkankeluarganya teknik watersponge
Memberi makan dannutrisi berupa susu.
S : pasien mengatakan panas badannyasudah berkurang dan tidak sesak.
O : kulit teraba panas.-pasien tidak sesak nafas.S : 380CRR : 24 x/menit, N : 100 x/mnt
S: Keluarga pasien mengatakan akanmemberikan kompres hangat kepadapasien.
O: Keluarga pasien mengompres An.Jdengan kompres air hangat.
S : pasien mau minum susunya.O : Pasien menghabiskan susunya.
S : pasien mengatakan mau makan.O : pasien mau makan sedikit demi
sedikit 3- 5 sendok.
S: Pasienmengatakan sakit ketika obatmasuk melalui intravena
O: Obat cefriazon 500mg masukdengan baik.
S : ibu pasien mngatakan panas badanAn.J sudah mulai menurun.
O : kulit di raba masih panasS : 37,40cRR: 24 x/mntN: 110 x/mnt
S : ibu pasien mau mengikuti yang diajarkan perawat.
O : ibu pasien menyibini anaknya
S : pasien mengatakan mau makansedikit - sedikit tapi sering.
O : pasien makan 3 – 5 sendok tapisering.
49
08.15
09.30
Senin, 18 juni2011
I
II
II
I
I
II
I
Menganjurkan keluaragauntuk member makanansedikit tapi sering
Memberikan obat injeksicefriazon 500mg
Mengukur suhu badan
Member minuman danmakanan.
Mengajarkan kepadakeluarga untukmemberikan makansedikit –sedikit tapisering.
Memberikan obat injeksiCefriazone 500mg
Memberikanpengetahuan tentang diityang sesuai dengan klienseperti makanan lunak,buah yang manis danmenghindari makananyang pedas,
S : pasien mengatakan mau makan.O: pasien tampak makan sedikit demi
Sedikit.
S : pasien mengatakan sakit waktuObatnya masuk.
O: pasien tampak menangis.
S : ibu pasien mengatakan panasanaknya sudah turun
O : Pasien tampak bercandaS : 36,70c
S : ibu pasien mengatakan mau makantapi sedikit – sedikit.
O : pasien habis ½ porsi.
S : ibu pasien mengatakan An.J maumakan dengan lahap.
O : pasien tampak menghabiskanmakanannya.
S : pasien mengatakan tidak sakitwaktu obat masuk melalui intravena
O: pasien tampak tenang.
S : ibu mengatakan mengerti tentangdiit yang dianjurkan.
O: ibu tampak memahami.
F. Evaluasi
Nama : An. J No.Reg : 30.56.98
Umur : 5 tahun Ruang : Lukman
No. dx Tanggal/ jam TAHAP PERKEMBANGAN
50
1
2
3.
Sabtu, 18/6/11
13.00
13.00
Minggu,19/6/2011
13.00
13.00
Senin,
DX 1.
S : Keluarga pasien mengatakan An. J tidak nafsu makan.
O : Pasien terlihat makan 3-5 sendok
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
DX 2S: Keluarga pasien mengatakan An.J badannya panas.
O: kulit teraba panas, S: 38 c, N: 100 x/mnt, RR: 24 x/mnt
A:Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
DX 1S : keluarga pasien mengatakan An.J tidak nafsu makan
O : pasien terliat makan 5-6 sendok
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi-Anjurkan makan sedikit tapi sering
DX 2S : ibu pasien mengatakan panas An.J mulai menurun.
A : Pasien tampak gelisah, S:37,40C,
O : masalah teratasi sebagian.
P : lanjutkan intervensi-Monitor suhu tubuh-Teknik water sponge-Anjurkan banyak minum air putih
DX 1S: Ibu mengatakan An.J makan dengan lahap.
51
20-6-2001113.00
13.00
A: pasien tampak menghabiskan makanannya.
O: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi-anjurkan makan sedikit tapi sering.-libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien.
DX 2S: ibu mengatakan bahwa panas An.J sudah turun
O: pasien tampak bercanda, S: 36,7c,
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi-monitor suhu pasien-beri minum air 8 gelas/hari (1,5 liter)