Bab III Telin Manstra
-
Upload
lithanitamariska -
Category
Documents
-
view
235 -
download
2
description
Transcript of Bab III Telin Manstra
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Visi dan Misi Mempengaruhi Aktivitas Bisnis Perusahaan
3.1.1 Visi Mempengaruhi Aktivitas Bisnis Perusahaan
Visi perusahaan Telin (Telkom Internasional) adalah “The World’s Hub for
Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services (TIMES)“. Visi
tersebut dapat diartikan sebagai penyelenggara bisnis internasional yang
memfokuskan kegiatan usahanya pada industri Telekomunikasi, Informasi,
Media, Edutainment dan Services (TIMES), Telin berupaya untuk tumbuh dan
berkembang serta mampu bersaing dengan para operator lainnya di pasar global.
Visi tersebut telah mempengaruhi bisnis perusahan Telin dimulai dari inisiatif
bisnis dalam bidang infrastruktur, footprint hingga perkembangan usaha Telin
yang tidak hanya di Indonesia saja melainkan di banyak negara lain. Infrastruktur
usaha yang dibangun Telin telah mengalami percepatan baik dari perencanaan
sampai pembangunan. Pencapaian Telin dalam bidang infrastruktur usaha seperti:
Batam Singapore Cable System (BSCS), Asia America Gateway (AAG), South
East Asia Japan Cable System (CSJ), kerja sama Telin dengan 17 perusahaan
telekomunikasi lainnya untuk membangun kabel bawah laut, South East Asia –
Middle East – Westeren Europe 5 (SEA-ME-WE 5) yang merupakan sistem kabel
bawah laut dengan panjang 20.000 km dari Dumai, Indonesia ke beberapa Negara
di Asia Tenggara, Perancis dan Italia. Tidak hanya itu, Telin juga memiliki POP
(Point of Presence), yaitu sebuah alat infrastruktur yang ada di beberapa titik yang
tersebar di beberapa negara.
19
20
Di dalam strategi footprint perusahaan visi Telin telah membuat perusahaan
menjalankan bisnis telekomunikasinya, yang direalisasikan ke dalam berbagai
bentuk yaitu entitas anak, perusahaan afiliasi, perusahaan akuisisi maupun kantor
cabang Untuk memperkuat bisnis internasional di pasar global, pada 6 Desember
2007, Telin mendirikan entitas anak di Singapura yang diberi nama
Telekomunikasi Indonesia Internasional Pte. Ltd (Telin Singapore) dan
memperoleh lisensi Facilities Based Operator (FBO). Seiring berjalannya waktu,
pada 8 Desember 2010, Telekomunikasi Indonesia Internasional (Hong Kong) Ltd
berdiri dengan lisensi Unified Carrier License (UCL) dan Services-Based
Operator (SBO) untuk Mobile Virtual Network Operator (MVNO). Selain itu
Telin mendapatkan lisensi dari pemerintah Timor-Leste pada 10 Juli 2012 dan
mendirikan entitas anak di Timor Leste dengan nama Telekomunikasi Indonesia
Internasional (TL) S.A (Telin Timor Leste).
Pada tahun 2013, Telin semakin gencar mengembangkan usahanya di pasar
internasional, antara lain entitas anak Telekomunikasi Indonesia Internasional
(Australia) Pty. Ltd. Kemudian Telkom Macau dan Telkom Taiwan, keduanya
merupakan entitas anak dari Telin Hong Kong. Pada 2 Juli 2013, berdiri
Telekomunikasi Indonesia Internasional (Malaysia) dan sebuah cabang di
Myanmar. Pengembangan footprint di tahun 2013 ditutup dengan pendirian
Telekomunikasi Indonesia Internasional (USA) Inc. (Telkom USA) pada 11
Desember 2013. Tahun 2014, Telin melakukan kerja sama co-branding dengan
Mobile Telecommunications Company SA (Zain KSA) dengan hasil peluncuran
produk sim card co-branding yaitu “SimPATI Saudi” di Riyadh, Arab Saudi.
21
Selanjutnya di tahun yang sama, Telkom Australia melakukan akuisisi Contact
Centres Australia (CCA) sebesar 75% kepemilikan.
Pada tahun 2014 Telin meluncurkan Tema Laporan Tahunan PT Telin yaitu ,
“Building Solid Foundations – Accelerating Global Initiatives in Infrastructures,
Footprints and Businesses” tema ini menggambarkan pencapaian prestasi serta
inisiatif PT Telin dalam menerapkan strategi bisnisnya sehingga mampu
mendapatkan kepercayaan dan pengakuan dunia internasional.
3.1.2 Misi Mempengaruhi Akttivitas Bisnis Perusahaan
Pada butir pertama misi Telin, disebutkan bahwa perusahaan mempunyai
tugas untuk menyediakan layanan TIMES yang melebihi ekspektasi pelanggan.
Untuk menjalankan butir pertama misi Telin, perusahaan menggunakan landasan
yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya, dengan dasar Always The Best.
Untuk mewujudkan cita-cita agar Telin terus maju, dicintai pelanggannya,
kompetitif di industrinya dan dapat menjadi role model perusahaan, Telin
mengembangkan sistem dan budaya kerja sesuai dengan tuntutan dan perubahan
bisnis. Sejak tahun 2009 dilakukan transformasi budaya baru perusahaan yang
disebut dengan “The TelkomWay”. Esensi dari Always The Best itu sendiri
adalah ihsan, yang diterjemahkan sebagai yang “terbaik”, yakni ihsan sebagai
nilai luhur dan ihsan sebagai nilai keunggulan manajemen.
Adapun pemahaman Always The Best memiliki tiga pembentuk bermakna
spiritual yaitu sebagai berikut.
1. Integritas, mengandung makna adanya kesatuan antara hati, pikiran dan
perbuatan sesuai dengan norma hukum, etika dan norma sosial dalam
memenuhi tanggung jawab yang sudah menjadi komitmennya.
22
2. Ethuasiasm, mengandung makna adanya keinginan yang diwujudkan dalam
kesungguhan untuk menjadi yang terbaik.
3. Totality, mengandung makna mendedikasikan seluruh potensi dan
kemampuan yang dimiliki untuk mewujudkan yang terbaik.
Strategi transformasi budaya baru oleh Telin ini memperkuat dan
memperbaiki internal manajemen perusahaan, Hal ini diharapkan mampu
membuat perusahaan menediakan layanan yang dapat melebihi pelanggan. Karena
apabila manajemen perusahaan serta karyawan telah menjalankan transformasi
tersebut dengan baik maka produk serta layanan yang diberikan kepada pelanggan
dapat melebihi ekspektasi pelanggan.
Butir kedua misi perusahaan adalah meningkatkan nilai dari portfolio melalui
investasi TIMES secara internasional dan melebarkan kapabilitas Telkom Group.
Misi tersebut mempengaruhi tujuan perusahaan yaitu bertekad menjadi penyedia
layanan TIMES internasional yang mendominasi di pasar domestik dan menjadi
salah satu pusat transaksi TIMES di dunia serta memberikan kontribusi
pendapatan internasional yang signifikan bagi Telkom, dengan target “To Grow
Revenue 5x by 2018”. Telin diproyeksikan akan mencapai pendapatan dengan
pertumbuhan selama tahun 2012-2018 (CAGR) sebesar 33%. Dalam
menyelenggarakan bisnis internasionalnya, kegiatan usaha Perusahaan bertumpu
pada portfolio TIMES bisnis sebagai berikut:
1. International Voice
2. International Data Service
3. Mobile Services
4. Data Center
23
5. Content Delivery Network (CDN)
6. BPO Services
Pada butir ketiga misi perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan kepada
seluruh pemangku kepentingan melalui International Expansion .Misi ini
mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan kegiatan usahanya sesuai anggaran
dasar yaitu sebagai berikut.
1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan,
mengoperasikan, memasarkan/menjual/menyewakan dan memelihara
jaringan dan jasa informatika telekomunikasi internasional.
2. Menyelenggarakan bisnis internasional mencakup namun tidak terbatas pada
bidang: investasi/penyertaan modal di luar negeri, jasa konsultasi, kerja sama
operasi, kerja sama manajemen, pendanaan.
3. Jasa-jasa terkait lainnya yang berhubungan dan menunjang usaha-usaha
tersebut pada butir sebelumnya di atas.
3.2 Ananlisis SWOT
1. Opportunities (O)
a) Globalisasi Ekonomi. Peningkatan integrasi ekonomi dan saling
ketergantungan ekonomi nasional, regional, dan lokal di seluruh dunia
melalui intensifikasi pergerakan barang, jasa, teknologi, dan modal
lintas batas membuka peluang yang besar bagi perkembangan bisnis
perusahaan.
b) Kebiasaan Masyarakat. Teknologi dan telekomunikasi pada saat ini
melekat pada seluruh masyarakat di semua negara. Telekomunikasi
24
tidak hanya digunakan untuk bertegur sapa namun juga sangat penting
bagi dunia bisnis.
c) Jumlah supplier yang besar. Telin mempunyai keuntungan yaitu
mempunyai jumlah suplier yang siap melayani kebutuhan perusahaan
dengan jumlah yang besar.
d) Perkembangan pasar internasional. Dengan banyaknya anak
perusahaan Telin di negara lain membuat Telin mempunyai
kesempatan pada pasar internasional yang terus berkembang
e) Pasar Bebas. Pasar bebas membuat ruang “bergerak” Telin dalam
mengembangkan bisnis perusahaan di negara-negara lain menjadi lebih
mudah.
2. Threats (T)
a) Siklus hidup produk telekomunikasi pendek. Dengan cepatnya
perkembangan teknologi maka menjadi ancaman bagi produk
perusahaan.
b) Tumbuhnya pesaing baru. Dengan adanya pesaing baru dapat
meningkatkan ancaman bagi perusahaan karena dapat meningkatkan
persaingan bisnis.
c) Operator baru dari luar negeri. Dengan masuknya operator baru dari
luar negeri maka menjadi ancaman untuk persaingan bisnis perusahan.
d) Persaingan harga yang ketat. Persaingan harga yang ketat menjadi
ancaman perusahaan karena akan mengurangi kesempatan perusahaan
mendapatkan laba yang tinggi.
25
e) Substitusi produk dan teknologi. Apabila terdapat subtitusi produk dan
teknologi yang muncul dengan harga yang jauh lebih rendah maka
akan menjadi ancaman bagi perusahaan.
3. Strengths (S)
a) Posisi keuangan kuat. Telin sebagai anak perusahaan Telkom
mempunyai kekuatan pada posisi keuangan perusahaan.
b) Sumber daya manusia yang berkualitas baik. Dengan sumber daya
manusia yang berkualitas, perusahaan dapat meningkatkan
pertumbuhan usaha dengan jauh lebih baik.
c) Infrastruktur yang kuat. Telin telah mengalami percepatan baik dari
perencanaan sampai pembangunan Infrastruktur usaha.
d) Harga yang kompetitif. Dengan harga kompetitif yang berhasil
diterapkan oleh perusahaan maka hal ini menjadi kekuatan perusahaan
untuk mencegah masuknya pesaing usaha yang baru.
e) Mempunyai konsumen yang loyal. Dengan reputasi Telin yang kuat
maka perusahaan mempunyai basis konsumen potensial yang besar.
4. Weakness (W)
a) Jumlah sumber daya manusia yang tidak memadahi. Walaupun
perusahaan mempunyai banyak tenaga kerja yang berkualitas namun
jumlah tersebut belum memadahi.
b) Sistem operasi pendukung masih dalam tahap pengembangan.
c) Implementasi proses bisnis belum optimal.
d) Produk internasional “The Non-Voice” masih belum ditangani secara
profesional.
26
5. S-O Srtategy
a) Menaikkan target penjualan perusahaan ke tingkat maksimum.
Dengan menaikkna target penjualan ke tingkat maksimum maka
diharapkan dapat meningkatkan produksi perusahaan.
b) Investasi di negara berkembang dengan membuka outlet yang baru.
c) Melakukan efisiensi pad infrastruktur teknologi untuk mendapatkan
skal ekonomi, sehingga harga jual dapat lebih kompetitif.
6. W-O Strategy
a) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melakukan
pelatihan dan benchmarking agar dapat bertahan dalam kompetisi
bisnis yang ketat.
b) Responsif terhadap sistem operasi bisnis yang masih dalam tahap
pengembangan untuk ditingkatkan dalam waktu yang cepat.
c) Membangun sistem operasi pendukung yang modern.
7. S-T Strategy
a) Memberikan inovasi terbaru pada setiap pelayanan yang diberikan
oleh Telin
b) Mengevaluasi harga sampai Telin mempunyai harga yang kompetitif
c) Mempromosi produk secara gencar.
8. W-T Strategy
a) Mengevaluasi penentuan harga
b) Melaksanakan pemilihan produk infrastruktur yang tepat untuk
ekspansi kapasitas dan peningkatan kualitas
27
Tabel 2.Matriks SWOT Telin
Strengths (S)1. Posisi keuangan kuat.2. Sumber daya manusia
yang berkualitas3. Infrastruktur yang kuat.4. Harga kompetitif.5. konsumen yang loyal..
Weakness (W)
1. SDM tidak memadahi2. Sistem operasi
pendukung dalam tahap pengembangan
3. Implementasi proses bisnis belum maksimal
4. Produk “The non-voice” belum ditangani
Opportunites (O)
1. Globalisasi ekonomi2. Kebiasaan masyarakat3. Jumlah supplier yang besar4. Perkembangan pasar
internasional5. Pasar bebas
S-O Strategy
1. Menaikkan target penjualan perusahaan ke tingkat maksimum.
2. Investasi di negara berkembang dengan membuka outlet yang baru.
3. Melakukan efisiensi pada infrastruktur teknologi
W-O Strategy
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan dan benchmarking
2. Responsif terhadap sistem operasi bisnis yang masih dalam tahap pengembangan untuk ditingkatkan dalam waktu yang cepat.
3. Membangun sistem operasi pendukung yang modern.
Threats (T)
1. Siklus hidup produk telekomunikasi pendek
2. Pesaing baru3. Operator baru dari luar negeri4. Persaingan harga yang ketat5. Subtitusi produk & teknologi
S-T Strategy
1. Memberikan inovasi terbaru pada setiap pelayanan yang diberikan oleh Telin
2. Mengevaluasi harga sampai Telin mempunyai harga yang kompetitif
3. Mempromosi produk secara gencar.
W-T Strategy
1. Mengevaluasi penentuan harga
2. Melaksanakan pemilihan produk infrastruktur yang tepat untuk ekspansi kapasitas dan peningkatan kualitas
Sumber diolah, 2015