BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur...

15
19 BAB III PROSEDUR PEMBUATAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate pada gigi 45 pasca perawatan endodontic yang dikerjakan di Labolatorium Indo Dental, Jakarta Selatan. A. Data Pasien Nama : Ny. Putri Sari Jenis kelamin : Perempuan Nama dokter : drg. Suuny Warna gigi : A 3,5 Kasus : Kehilangan gigi bagian proksimal dan oklusal pada gigi 45 pasca perawatan endodontic. B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) yang diberikan kepada penulis dokter gigi meminta untuk dibuatkan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate pada gigi 45 pasca perawatan endodontic dengan warna gigi A 3,5 (Gambar 3.1). Gambar 3.1 SPK

Transcript of BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur...

Page 1: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

19

BAB III

PROSEDUR PEMBUATAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang prosedur pembuatan restorasi

onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate pada gigi 45 pasca perawatan

endodontic yang dikerjakan di Labolatorium Indo Dental, Jakarta Selatan.

A. Data Pasien

Nama : Ny. Putri Sari

Jenis kelamin : Perempuan

Nama dokter : drg. Suuny

Warna gigi : A 3,5

Kasus : Kehilangan gigi bagian proksimal dan oklusal pada gigi

45 pasca perawatan endodontic.

B. Surat Perintah Kerja

Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) yang diberikan kepada penulis

dokter gigi meminta untuk dibuatkan restorasi onlay all porcelain dengan

bahan lithium disilicate pada gigi 45 pasca perawatan endodontic dengan

warna gigi A 3,5 (Gambar 3.1).

Gambar 3.1

SPK

Page 2: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

20

C. Waktu dan Tempat Pembuatan

Adapun waktu dan tempat pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan

bahan lithium disilicate pada gigi 45 pasca perawatan endodontic dimulai dari

tanggal 12 Maret 2019 dan selesai pada tanggal 16 Maret 2019 di

Labolatorium Indo Dental, Jakarta Selatan.

D. Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam prosedur pembuatan restorasi onlay

all porcelain dengan bahan lithium disilicate pada gigi 45 pasca perawatan

endodontic sebagai berikut :

Tabel 3.1 Daftar alat dan bahan

Alat Bahan

1. Lecron

2. Scapel

3. Kuas

4. Bowl

5. Spatula

6. Arteri clamp

7. Okludator

8. Base former

9. Gergaji

10. Ring silikon

11. Crusible

12. Matabur (disk, stone,

diamond, diamond

disk, round)

13. Tabung ukur

14. Dowel pin

15. Wax electric

1. Dental stone

2. Moldano

3. Separating (CMS)

4. Hardener

5. Die spacer

6. Wax

7. Sprue

8. Ingot lithium disilicate HT

9. Separating alox plunger

10. Phospate bonded

investment

11. Liquid

12. Air

13. Stain dan glazing pasta

liquid

14. Lem

15. Wax separator

Page 3: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

21

16. Steam jet cleaner

17. Trimmer

18. Sand blast

19. Mikromotor

20. Vibrator

21. Burn out furnace

22. Vaccum mixing

machine

23. Pindex system

24. Heat press furnace

25. Pin Tray

26. Shade guide

27. Articulating paper

28. Caliver wax

29. Plunger

30. Pensil

31. Sendok cetak

32. Tang penjepit

33. Pinset

E. Prosedur Pembuatan

Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium

disilicate di Labolatorium Indo Dental, Jakarta Selatan sebagai berikut :

1. Persiapan Model Kerja

Hasil cetakan rahang atas dan rahang bawah pasien yang diterima dari

dokter gigi di cor dengan menggunakan dental stone (Gambar 3.2.a dan

3.2.b). Masukkan dental stone ke dalam bowl dan campurkan dengan air,

lalu aduk bahan dengan menggunakan spatula hingga homogen.

Selanjutnya letakkan sendok cetak di atas vibrator dan tuangkan adonan ke

dalam sendok cetak (Gambar 3.3).

Page 4: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

22

Gambar 3.2 Hasil cetakan rahang pasien

a. Cetakan rahang atas b. Cetakan rahang bawah

Gambar 3.3

Proses pencetakan model kerja di atas vibrator

Tunggu model kerja hingga mengeras, setelah mengeras rapikan

model kerja dengan menggunakan trimmer (Gambar 3.4.a).

Selanjutnya bersihkan nodul-nodul dengan lecron dan bersihkan

dengan menggunakan steam jet cleaner (Gambar 3.4.b).

Gambar 3.4 Persiapan model kerja

a. Merapikan model kerja b. Hasil pencetakan model kerja

a b

a

b

Page 5: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

23

2. Pembuatan Die Pindex System

Tahap pertama yang dilakukan untuk pembuatan die pindex system

yaitu tandai bagian yang akan diberi lubang dengan pensil. Letakkan

model kerja pada meja pindex dan sejajarkan pada lubang pindex (Gambar

3.5). Tekan meja pindex sampai lampu merah yang menyala mati.

Gambar 3.5

Pembuatan lubang dengan pindex system

Tahap selanjutnya bersihkan model kerja dari sisa bahan dental

stone dengan menggunakan steam jet cleaner. Setelah itu pasang

dowel pin ke dalam lubang yang telah dibuat, lalu rekatkan dengan lem

agar pin cekat dan tidak mudah lepas (Gambar 3.6).

Gambar 3.6

Hasil pemasangan dowel pin

Page 6: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

24

3. Pembuatan Basis

Sebelum proses pembuatan basis olesi 1/3 bagian dasar model kerja

dan dowel pin dengan CMS agar mudah dilepas, tunggu hingga CMS

mengering. Setelah mengering siapkan base former setengah rahang untuk

mencetak, lalu aduk moldano hingga homogen. Selanjutnya letakkan base

former di atas vibrator, kemudian tuangkan adonan sedikit demi sedikit ke

dalam base former (Gambar 3.7).

Gambar 3.7

Penuangan moldano di atas vibrator

Tahap selanjutnya yaitu letakkan model kerja di atas adonan

tersebut, kemudian rapikan menggunakan spatula dan tunggu hingga

mengering (Gambar 3.8.a). Selanjutnya keluarkan model dari base

former (Gambar 3.8.b).

Gambar 3.8 Penanaman basis

a. Proses penanaman basis b. Hasil penanaman basis

a b

Page 7: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

25

4. Pemotongan Die

Setelah basis kering model kerja dilepas dari basis dengan

menggunakan round bur. Selanjutnya potong die dengan menggunakan

gergaji. Proses pemotongan dilakukan searah agar tidak ada undercut dan

tidak miring agar die mudah untuk dilepas pasangkan pada model kerja

(Gambar 3.9).

Gambar 3.9

Pemotongan die pindex system

5. Pemasangan Okludator

Pasang okludator pada celah model rahang bawah yang telah tercetak

dari base former rekatkan dengan menggunakan lem dan tunggu hingga

lem mengering (Gambar 3.10.a). Oklusikan rahang atas dan bawah,

kemudian pasang okludator bagian rahang atas dan lem pada bagian celah

model dan engsel okludator (Gambar 3.10.b).

Gambar 3.10 Pemasangan okludator

a. Pemasangan rahang bawah b. Pemasangan rahang atas

a b

Page 8: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

26

6. Wax Up (Pembuatan Pola Malam)

Sebelum proses wax up model diberi hardener hingga batas preparasi

yang bertujuan agar model kerja tidak mengalami abrasi pada saat

pembuatan restorasi. Selanjutnya ulasi die spacer tipis pada daerah

kavitas, kemudian ulasi wax separator untuk mempermudah wax terlepas

dari model kerja.

Setelah wax separator kering lakukan proses wax up dengan teknik

penambahan (build up) menggunakan wax electric (Gambar 3.11.a).

Selanjutnya yaitu bentuk pola malam sesuai anatomi gigi premolar dua

rahang bawah kanan dengan menggunakan lecron.

Tambahkan wax margin pada bagian margin agar restorasi yang

dihasilkan fix. Selanjutnya rapikan menggunakan scapel. Ukur ketebalan

wax menggunakan caliver wax dengan ketebalan 1,5 sampai 2 mm untuk

memberi ruangan yang cukup bagi ingot lithium disilicate dan

menghindari terjadinya kegagalan atau keretakan pada saat proses

preheating (Gambar 3.11.b).

Gambar 3.11 Wax up

a. Proses wax up b. Hasil wax up

7. Spruing (Pemasangan sprue)

Sprue diletakkan pada bagian tertebal pola malam, lalu fiksasi dengan

wax menggunakan wax electric dan rapikan dengan scapel. Diameter

sprue yang digunakan yaitu 2,5 sampai 3 mm dan panjang sprue 3 mm.

a b

Page 9: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

27

Sprue yang digunakan harus landai dan tidak bersudut agar ingot lithium

disilicate dapat mengalir dengan sempurna ke dalam mould space.

Tahap selanjutnya yaitu menutup bagian lubang yang terdapat dalam

crusible dengan wax, lalu pasang sprue pada crusible former dengan

kemiringan 45o- 60o (Gambar 3.12.1). Pasang ring silikon dengan jarak

pola malam dan ring silikon minimal 10 mm untuk mencegah terjadinya

back preasure, kemudian fiksasi dengan wax menggunakan wax electric

(Gambar 3.12.b).

Gambar 3.12 Spruing

a. Pemasangan sprue di crusible b. Jarak sprue dengan ring silikon

8. Investing (Penanaman Pola Malam)

Setelah proses pemasangan sprue lakukan proses investing dengan

menggunakan bahan investment phospate bonded. Masukkan powder 100

gr ke dalam tabung mixing dan masukkan 11 ml air dan 17 liquid ke dalam

gelas ukur. Perbandingan antara powder dan liquid yaitu 3:1.

Campurkan powder dan liquid ke dalam tabung vaccum mixing

machine dan aduk dengan menggunakan spatula. Selanjutnya lakukan

pengadukan dengan menggunakan vaccum mixing machine agar

investment dapat tercampur secara merata, lalu tunggu hingga mesin

berhenti (Gambar 3.13.a).

a b

Page 10: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

28

Tuangkan bahan investment ke dalam ring silikon di atas vibrator

(Gambar 3.13.b). Selanjutnya tunggu hingga investment mengeras, lalu

keluarkan investment dari ring silikon (Gambar 3.13.c).

Gambar 3.13 Investing

a. Proses pengadukan b. Proses penuangan c. Hasil investing

9. Preheating (Pembuangan Pola Malam)

Tahap selanjutnya yaitu preheating dengan burn out furnace.

Nyalakan terlebih dahulu burn out furnace hingga suhu mencapai 60℃.

Masukkan investment ke dalam burn out furnace menggunakan tang

penjepit, letakkan posisi lubang crusible menghadap ke bawah dengan

suhu mencapai 900℃ dan keluarkan investment pada suhu 30℃ (Gambar

3.14).

a

c

b

Page 11: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

29

Gambar 3.14

Proses Burn out

10. Pressing (Pengepresan Ingot Lithium Disilicate)

Sebelum melakukan proses pressing nyalakan mesin heat press

furnace dan atur sesuai program yang akan digunakan. Tunggu hingga

suhu mencapai 700℃, dengan waktu sekitar 1 jam.

Ulasi plunger dengan separator alox plunger terlebih dahulu agar

bahan ingot tidak menempel pada plunger pada saat pressing. Kemudian

investment dikeluarkan dari burn out furnace dengan menggunakan tang

penjepit, lalu masukkan ingot lithium disilicate dan plunger yang sudah

diberi sparator ke dalam lubang crusible (Gambar 3.15.a dan 3.15.b).

Gambar 3.15 Pressing

a. Memasukkan ingot lithium disilicate ke dalam crusible

b. Memasukkan plunger ke dalam crusible

a

b

Page 12: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

30

Tahap selanjutnya yaitu masukkan investment ke dalam mesin heat

press furnace dengan tang penjepit (Gambar 3.16). Tunggu hingga suhu

mecapai 900℃ untuk melakukan proses pressing dengan waktu kurang

lebih 15 menit. Selanjutnya tunggu hingga suhu turun mencapai 300℃,

lalu keluarkan investment dari mesin heat press furnace dengan tang

penjepit dan biarkan investment hingga dingin.

Gambar 3.16

Proses pressing dengan heat press furnace

11. Divisting (Pembongkaran Investment)

Pada tahap divisting, Plunger yang berada dalam investment

disejajarkan dengan plunger yang lain kemudian beri tanda untuk

mengetahui perbatasan antara plunger dengan restorasi sekaligus menjadi

tempat untuk pemotongan investment (Gambar 3.17.a). Potong investment

pada daerah yang sudah ditandai dengan menggunakan mata bur disk

(Gambar 3.17.b). Selanjutnya lakukan proses sand blasting untuk

menghilangkan sisa bahan investment dan cuci dengan menggunakan

steam jet cleaner (Gambar 3.17.c).

a

Page 13: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

31

Gambar 3.17 Divisting

a. Memberi batas plunger b. Proses pemotongan investment

c. Hasil divisting

12. Cutting Sprue (Pemotongan sprue)

Potong sprue menggunakan mikromotor dengan matabur diamond disk

(Gambar 3.18.a). Hindari tekanan yang berlebihan dan terlalu panas agar

tidak terjadi kerusakan pada restorasi, kemudian rapikan dengan

menggunakan matabur stone (Gambar 3.18.b).

Gambar 3.18 Cutting sprue

a. Proses pemotongan sprue b. Hasil pemotongan sprue

13. Correcting dan Contouring

Pasangkan restorasi onlay ke model kerja, lalu koreksi bagian oklusal

menggunakan articulating paper dengan cara mengoklusikan gigi untuk

menandai daerah yang masih berkontak dengan gigi antagonis (Gambar

3.19.a). Kurangi bagian gigi yang terdapat warna merah dari articulating

paper menggunakan diamond bur sedikit demi sedikit dengan membentuk

a b

b c

Page 14: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

32

kontur gigi agar sesuai dengan gigi asi tanpa mengubah kontak gigi

(Gambar 3.19.b). Selanjutnya bersihkan restorasi onlay dari sisa bahan

investment menggunakan sand blast dan cuci bersih dengan steam jet

cleaner (Gambar 3.19.c).

Gambar 3.19 Correcting dan contouring

a. Hasil koreksi dengan articulating paper b. Proses pengurangan

dengan diamond bur c. Hasil correcting dan contouring

14. Staining dan Glazing

Tahap pertama yang dilakukan yaitu mengulasi restorasi gigi dengan

sedikit liquid. Selanjutnya sejajarkan restorasi dengan warna shade guide

permintaan dokter gigi, kemudian lakukan proses staining dengan

menggunakan kuas kecil.

Aplikasikan warna putih pada bagian 1/3 oklusal, tambahkan sedikit

warna kuning pada daerah oklusal lalu beri warna coklat pada fissure,

selanjutnya tambahkan warna biru pada bagian cusp, groove, mesio bukal

dan disto bukal agar kontur tampak lebih nyata. Setelah itu aplikasikan

a b

c

Page 15: BAB III PROSEDUR PEMBUATANrepository.poltekkes-tjk.ac.id/145/6/7. Bab III fix.pdf · Prosedur pembuatan restorasi onlay all porcelain dengan bahan lithium disilicate di Labolatorium

33

glazing dengan mencampurkan glaze paste dan glaze liquid dengan

menggunakan kuas cat. Aplikasikan secara tipis dan merata pada restorasi

onlay (Gambar 3.20.a).

Tahap selanjutnya yaitu proses pembakaran dengan menggunakan

porcelain furnace. Letakkan restorasi onlay di atas pin tray, lalu masukkan

restorasi onlay ke dalam porcelain furnace dengan bantuan arteri clamp.

Atur program yang akan digunakan, kemudian tekan tombol start. Suhu

pembakaran awal 403℃ hingga 750℃ dengan waktu kurang lebih 8 menit

dan tunggu hingga suhu turun mencapai 450℃ dengan waktu kurang lebih

6 menit (Gambar 3.20.b).

Tahap terakhir keluarkan restorasi onlay dari porcelain furnace.

Setelah itu cuci bersih restorasi onlay dengan menggunakan steam jet

cleaner, lalu pasang restorasi onlay ke model kerja (Gambar 3.20.c).

Gambar 3.20 Stainig dan glazing

a. Proses aplikasi b. Proses pembakaran c. Hasil staining dan glazing

a

b c