Bab III Print

50
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK 3.1 DATA UMUM: Identitas Panti Werda: a. Nama : UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung b. Alamat/kode pos : Jl. Panglima Jenderal Sudirman V/43 Tulungagung/66212 c. Telepon : (0355) 331083 d. Kepala Seksi Bimbingan : Dan Pembinaan Lanjut : Sunu Pantjadarmo, Aks,Msi e. Pembimbing wisma : Bu Wiwik : Bu Sulikhah f. Dikelola oleh : Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur 3.2 DATA INTI Sejarah Berdirinya Panti Werda UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung merupakan tempat yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur dibidang penyantunan, rehabilitasi, bantuan, pengembangan dan resosialisasi. UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung didirikan pada tahun 1938 bersifat sebagai pennampung sosial (gelandangan dan pengemis, wanita tuna susila, orang terlantar) yang mana pada 16

Transcript of Bab III Print

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK 3.1 DATA UMUM: Identitas Panti Werda: a. Nama : UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung b. Alamat/kode pos c. Telepon : Jl. Panglima Jenderal Sudirman V/43 Tulungagung/66212 : (0355) 331083 : Sunu Pantjadarmo, Aks,Msie. Pembimbing wisma d. Kepala Seksi Bimbingan : Dan Pembinaan Lanjut

: Bu Wiwik : Bu Sulikhah : Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur

f.

Dikelola oleh

3.2 DATA INTI Sejarah Berdirinya Panti Werda UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung merupakan tempat yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur dibidang penyantunan, rehabilitasi, bantuan, pengembangan dan resosialisasi. UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung didirikan pada tahun 1938 bersifat sebagai pennampung sosial (gelandangan dan pengemis, wanita tuna susila, orang terlantar) yang mana pada waktu itu bangunan belum permanen dan terbuat dari anyaman bambu. Pada tahun 1984 sampai sekarang pelayanan lebih difokuskan lagi pada lansia terlantar, sedangkan pada tahun 1987 diadakan penataan panti dan perubahan menjadi Panti Werda Waluyo Husodo. Pada tahun 2002 dengan adanya otonomi daeran, ditindak lanjuti dengan keputusan gubernur No.51 tahun 2003 tentang fungsi dan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur berubah lagi menjadi Unit Pelayanan Sosial (UPS) ada dibawah naungan PSTW Wlingi Blitar. Dan dengan adanya PERGUB No.119 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Unit Pelaksan Teknis Sosial Propinsi Jawa Timur. Maka pada tahun 2009 berubah lagi menjadi UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar.16

Dan di Tulungagung merupakan seksi bimbingan dan pembinaan lanjut dari UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar. Sebagai pencerminan dari UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dan pasal 34, maka warga Negara yang sudah lanjut usia juga berhak mendapatkan pengayoman dari pemerintah yang diwujutkan melalui pelayanan lanjut usia/ jompo yang di tempatkan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung. 3.3

Data Demografi Jumlah anggota : 81 orang lansia Tulungagung ada 24 yang terdiri dari : 1. Kepala seksi 2. Staf panti 3. Juru masak 4. SAT-POL PP 5. Pembimbing 6. Pesuruh 7. Tukang kebun Luas tanah/status : 1 orang : 15 orang : 2 orang : 3 orang : 1 orang : 1 orang : 1 orang : 9.170 m2 Jumlah pegawai di tempatkan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di

Luas bangunan UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung Total Kantor : 2.083,85 m : 78 m

Ruang aula : 320,85 m Ruang ibadah: 49 m Wisma Dapur : 1.476 m : 104 m

Rumah dinas : 56 m

Distribusi lansia (ruang Mawar) menurut:17

Tabel 3.1 Tabel distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan jenis kelamin, umur, status perkawinan, pekerjaan, agama, tinggal dirumah No Distribusi Lansia Menurut 1 Jenis kelamin: 2 Umur 55-75 tahun 76-90 tahun 3 Status perkawinan Janda Duda Tidak Menikah 4 Suami istri Riwayat Pekerjaan Bekerja 5 Tidak bekerja Agama Islam Kristen Katolik Budha Hindu 6 Lain-lain Tinggal dirumah Sendiri Saudara Orang tua Suami/Istri/Anak Tidak terkaji 5 orang 6 orang 3 Orang 2 Orang 16 orang 0 orang 13 orang 2 orang 1 12 orang 4 orang Frekwensi P: 7 orang L: 9 orang

1 3 2 9 1

18

a. Vital Statistik I. IDENTITAS SECARA UMUM Pengkajian Yang Terkaji

0% terkaji 100%

Gambar 3.1 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan jumlah lanjut usia yang terkaji Dari diagram 3.1 diketahui 100 % (16) lansia yang terkaji.(n: 16 lansia) Kategori Usia

Gambar 3.2 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kategori umur Dari diagram 3.2 diketahui 12 lansia yang berusia antara 55-74 tahun dan 4 lansia berusia 75 90 tahun.(n: 16 lansia) Status Perkawinan

Gambar 3.3 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan status perkawinan19

Dari diagram 3.3 diketahui 2 lansia yang berstatus menikah, 5 lansia berstatus janda, 6 lansia berstatus duda, 3 lansia tidak menikah (n: 16 lansia) Agama

Gambar 3.4 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan agama Dari diagram 3.4 diketahui 13 lansia beragama islam dan 3 lansia beragama Kristen. (n: 16 lansia) Suku6% 7% jawa 87% sunda lain-lain

Gambar 3.5 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan suku Dari diagram 3.5 diketahui 13 lansia bersuku Jawa, (n=16 lansia)

Lama Tinggal

20

Gambar 3.6 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan lama tinggal di panti Dari diagram 3.6 diketahui 2 lansia tinggal selama 3 tahun. (n:16 lansia) Sumber Pendapatan

Gambar 3.7 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan sumber pendapatan Dari diagram 3.7 diketahui 16 lansia tidak memiliki sumber pendapatan (pekerjaan). (n: 16 lansia) Keluarga Yang Dapat Dihubungi

Gambar 3.8 Diagram distribusi lansia wisma MawarUPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan keluarga yang dapat dihubungi

21

Dari diagram 3.8 diketahui 4 lansia tidak memiliki keluarga yang dapat dihubungi dan 11 lansia memiliki keluarga yang dapat dihubungi. (n: 16 lansia) Riwayat Pekerjaan

Gambar 3.9 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan riwayat pekerjaan Dari diagram 3.9 diketahui 1 lansia memiliki riwayat pekerja sebagai pedangang, 1 lansia memiliki riwayat pekerjaan sebagai petani, dan 13 lansia memiliki riwayat sebagai lain-lain, (n: 16 lansia) II. RIWAYAT KESEHATAN Keluhan Saat Ini

Gambar 3.10 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan keluhan saat ini Dari diagram 3.10 diketahui 9 lansia memiliki riwayat keluhan nyeri sendi, 2 lansia mengeluh batuk, 1 lansia mengeluh penglihatan kabur, 1 lansia mengeluh sesak, 2 lansia mengeluh gastritis dan 1 lansia mengeluh pendengaran menurun (n: 16 lansia) Kejadian Penyakit 3 Bulan Akhir

22

Gambar 3.11 Diagram distribusi lansia wisma MawarUPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kejadian 3 bulan terakhir Dari diagram 3.11 diketahui 9 lansia memiliki penyakit nyeri sendi, 1 lansia gatal dan 5 lansia hipertensi dan 1 lansia penglihatan kabur (n: 16 lansia) III. STATUS FISIOLOGIS

Pemeriksaan Fisik Jumlah penderita

No

Pengukuran Tekanan darah < 120/80 120/80 130/80 130/80 > Nadi < 60 60 100 100 > Suhu < 360C 36 C -37 C 37 C > RR < 15 15 20 20 > Keadaan umum Compos mentis Delirium0 0 0

Kriteria hipotensi

1

5 13

Normal hipertensi

2

16

Normal

3

Hipotermi 16 normal

4 5

16

Normal Cepat

16

Normal 23

Somnolen Apatis Stupor Koma

-

Pengkajian Emosional

em ional os23% 77% ada gangguan tidak ada gangguan

Gambar 3.12 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan pengkajian emosional Dari diagram 3.12 diketahui 12 lansia tidak memiliki masalah emosional dan 4 lansia memiliki masalah emosional. (n: 16 lansia) Berbicara6%

berbicarajelas 94% tidak jelas

Gambar 3.13 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan cara berbicara Dari diagram 3.13 diketahui 15 lansia memiliki cara berbicara normal dan dapat dimengerti, 1 lansia memiliki cara bicara tidak jelas . (n: 16 lansia) Bahasa Yang Digunakan6%

bahasajawa 94% jawa-indo

24

Gambar 3.14 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan bahasa yang digunakan Dari diagram 3.14 diketahui 15 lansia menggunakan bahasa Jawa dan 1 lansia menggunakan bahasa Indo-Jawa. (n: 16 lansia) Fungsi Intelektual6% 19% 13% 62%

F s Intelektual ung iintelektual utuh intelektual ringan intelektual sedang intelektual berat

Gambar 3.15 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan fungsi intelektual Dari diagram 3.15 diketahui 10 lansia dengan intelektual utuh, 2 lansia dengan intelektual ringan, 3 lansia dengan intelektual sedang,dan 1 lansia dengan intelektual berat. (n: 16 lansia) Pengkajian Depresi0%

Peng kajian D epres iya 100% tida k

Gambar 3.16 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan pengkajian depresi Dari diagram 3.16 diketahui tidak ada lansia mengalami depresi. (n: 16 lansia) Pendengaran40% 60% norm al terganggu

Gambar 3.17 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan fungsi pendengaran25

Dari diagram 3.17 diketahui 10 lansia memiliki pendengaran yang baik, dan 6 lansia tidak baik. (n: 16 lansia)

Penglihatan

Gambar 3.18 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan fungsi penglihatan Dari diagram 3.18 diketahui 9 lansia penglihatannya normal, 7 lansia yang penglihatannya kabur, (n: 16 lansia)

V. Toleransi Koping Stres/Persepsi Diri/Konsep Diri Penurunan Harga Diri

26

Gambar 3.19 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan penurunan harga diri Dari diagram 3.19diketahui 16 lansia tidak mengalami penurunan harga dan Tidak lansia mengalami penurunan harga diri (n: 16 lansia) Ancaman Kematian

Gambar 3.19 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan ancaman kematian Dari diagram 3.19 diketahui 16 lansia tidak ada ancaman kematian. (n: 16 lansia)

Masalah Keuangan

Gambar 3.19 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan masalah keuangan Dari diagram 3.19 diketahui 8 lansia memiliki masalah keuangan dan 8 lansia tidak memiliki masalah keuangan. (n: 16 lansia)27

VI. Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan Kebiasaan Merokok

Gambar 3.20 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kebiasaan merokok Dari diagram 3.20 diketahui, 14 lansia tidak mempunyai kebiasaan merokok.yang mempunyai kebiasan merokok 2 orang (n : 16 lansia )

Kebiasaan Minum Alkohol

Gambar 3.21 Diagram distribusi lansia dahlia Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kebiasaan minum alkohol Dari diagram 3.21 diketahui 16 lansia tidak memiliki kebiasaan minum alkohol (n: 16 lansia)

Kebiasaan Minum Kopi

28

Gambar 3.22 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kebiasaan minum kopi Dari diagram 3.22 diketahui 11 lansia tidak memiliki kebiasaan minum kopi, 4 lansia memiliki kebiasaan minum kopi. (n: 16 lansia) Pengetahuan Penyakit yang Diderita

Gambar 3.23 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan pengetahuan pernyakit yang diderita Dari diagram 3.23 diketahui 5 lansia memiliki pengetahuan tentang penyakit tetapi kurang jelas, dan 11 lansia tidak mengetahui (n: 16 lansia) Pencegahan penyakit

Gambar 3.24 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan pengetahuan pencegahan penyakit29

Dari diagram 3.24 diketahui 2 lansia kurang jelas tentang pencegahan penyakitnya, 14 lansia tidak tahu dan tidak ada lansia tahu. (n: 16 lansia) Latihan Fisik

Gambar 3.25 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan latihan fisik Dari diagram 3.25 diketahui 15 lansia melakukan latihan fisik 2-3 kali per minggu, 1 lansia tidak pernah (n: 16 lansia) Pola Kebutuhan Sehari-hari Frekwensi Makan

Gambar 3.26 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan frekwensi makan Dari diagram 3.26 diketahui 11 lansia memiliki frekwensi makan 3 kali sehari dan 3 lansia memiliki frekuensi makan 2 kali dan 2 lansia memiliki frekuensi makan 1 kali sehari (n: 16 lansia) Jumlah Makan yang Dihabiskan0%

jum pors lah i< porsi 1/2 1/2-1 porsi > porsi 1

17% 83%

30

Gambar 3.27 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan jumlah makanan yang dihabiskan Dari diagram 3.27 diketahui 14 lansia jumlah makanan yang dihabiskan sebanyak -1 porsi (n: 16 lansia) Frekwensi Minum

Gambar 3.28 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan frekwensi minum Dari diagram 3.28 diketahui 4 lansia memiliki frekwensi minum < 8 gelas/hari, 12 lansia memiliki frekuensi minum > 8 gelas/hari (n: 16 lansia) Pengkajian Determinan Nutrisi

Gambar 3.29 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan pengkajian determinan nutrisi Dari diagram 3.29 diketahui 3 lansia memiliki pengkajian determinan nutrisi yang baik, (n: 16 lansia) Jumlah Waktu Tidur

31

Gambar 3.30 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan jumlah waktu tidur Dari diagram 3.30 diketahui 3 lansia mengalami jumlah waktu tidur yang kurang (n: 16 lansia) Gangguan Tidur

Gambar 3.31 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan gangguan tidur Dari diagram 3.32 diketahui 11 lansia sering terbangun, 1 lansia sulit mengawali tidur. 1 lansia insomnia, 3 lansia tidak ada gangguan (n: 16 lansia) Eliminasi BAB Frekwensi

Gambar 3.32 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan frekwensi untuk BAB Dari diagram 3.39 diketahui 11 lansia memiliki frekwensi untuk BAB 1x/hari kali dalam sehari, 1 lansia 2x/hari dan 4 lansia tidak teratur (n: 16 lansia)

32

Gangguan BAB

Gambar 3.33 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan gangguan BAB Dari diagram 3.33 diketahui 2 lansia tidak memiliki gangguan BAB konstipasi (n: 16 lansia) Eliminasi BAK Frekwensi

Gambar 3.34 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan frekwensi BAK Dari diagram 3.34 diketahui 6 lansia memiliki frekwensi BAK 1-3x/hari kali dalam sehari, 7 lansia memiliki frekwensi BAK 4-6x/hari kali dalam sehari dan 3 lansia memiliki frekwensi BAK >6x/hari kali dalam sehari (n: 16 lansia) Gangguan BAK

33

Gambar 3.35 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan gangguan BAK Dari diagram 3.35 diketahui 16 lansia tidak memiliki gangguan BAK (n: 16 lansia) Alat Bantu

Gambar 3.35 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan alat bantu dalam BAK Dari diagram 3.35 diketahui 16 lansia tidak memakai alat bantu dalam memenuhi BAK, (n: 16 lansia) Pola Aktivitas Kegiatan rutin yang dilakukan

Gambar 3.36 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kegiatan rutin yang dilakukan Dari diagram 3.36 diketahui 15 lansia tidak memiliki kegiatan rutin yang harus dilakukan. (n: 16 lansia) Personal Hygiene Mandi

34

Gambar 3.37 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan mandi Dari diagram 3.37 diketahui 15 lansia melakukan mandi setiap hari (n: 16 lansia) Gosok Gigi

Gambar 3.38 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kebiasaan gosok gigi Dari diagram 3.38 diketahui 15 lansia memiliki kebisasaan menggosok gigi (n: 16 lansia)

Ganti Pakaian bersih

35

Gambar 3.39 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan ganti pakaian bersih Dari diagram 3.49 diketahui 11 lansia memiliki kebiasaan ganti pakaian 2 kali dalam sehari. (n: 16 lansia) Tingkat Kemandirian

Gambar 3.40 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan tingkat kemandirian Dari diagram 3.40 diketahui 15 lansia memiliki tingkat kemandirian yang mandiri, (n: 16 lansia) VII. Pengkajian Metabolik Integumen Warna0% normal pucat 100% cianosis ikterik

Gambar 3.41 Diagram distribusi lansia wisma dahlia UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan warna kulit Dari diagram 3.41 diketahui 100% lansia memiliki warna kulit yang normal, (n: 16 lansia)36

Suhu Kulit

suhuk ulithangat normal dingin

Gambar 3.42 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan suhu pada kulit Dari diagram 3.42 diketahui 16 lansia memiliki suhu kulit yang normal, (n: 16 lansia) Edema

edem aada tidak

Gambar 3.43 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan ada atau tidaknya edema pada ekstremitas Dari diagram 3.43 diketahui 16 lansia tidak memiliki edema pada bagian ekstremitas, (n: 16 lansia) Lesi

les i

ada tidak

Gambar 3.44 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan ada tidaknya lesi Dari diagram 3.44 diketahui 16 lansia tidak terdapat lesi pada kulit (n: 16 lansia) Memar37

m ar emada tidak

Gambar 3.45 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan keadaan memar Dari diagram 3.45 diketahui 16 lansia tidak terdapat memar pada kulit (n: 16 lansia) Kemerahan

k eraha em nada tidak

Gambar 3.46 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kemerahan pada kulit Dari diagram 3.46 diketahui 16 lansia tidak terdapat kemerahan pada kulit (n: 16 lansia) Gatal

Gambar 3.47 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan keadaan gatal pada kulit Dari diagram 3.47 diketahui 14 lansia tidak terdapat gatal-gatal pada kulit dan 4 lansia mengalami gatal-gatal. (n: 16 lansia)

38

Terpasang Slang Kateter

Gambar 3.48 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan terpasang slang kateter Dari diagram 3.48 diketahui 16 lansia tidak ada yang terpasang kateter, (n: 16 lansia) Mulut

Gambar 3.49 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan keadaan mulut Dari diagram 3.49 diketahui 15 lansia gigi ompong semua dan 1 lansia memilki gigi karies. (n: 16 lansia) VIII. Pengkajian Abdomen Nyeri Tekan

39

Gambar 3.60 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan nyeri tekan abdomen Dari diagram 3.60 diketahui 16 lansia tidak memiliki bising nyeri tekan abdomen, (n: 16 lansia) Ansites0%

k ecem an as100% ada tidak

Gambar 3.61 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan keadaan asites Dari diagram 3.61 diketahui 16 lansia tidak ada asites (n: 16 lansia)

40

Kembung

em 0% k bungada 100% tidak

Gambar 3.62 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan keadaan kembung Dari diagram 3.62 diketahui 16 lansia tidak mengalami keadaan kembung (n: 16 lansia) IX. Pengkajian Sensori Pupil

Gambar 3.64 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan reflek pupil Dari diagram 3.64 diketahui 15 lansia memiliki reflek pupil yang normal (sama) dan 1 lansia memiliki reflek pupil yang tidak sama. (n: 16 lansia)

41

Keseimbangan Berdiri

Jum lah31%44% 25% Resiko jatuh tinggi Resiko jatuh sedang

Gambar 3.65 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan keseimbangan berdiri Dari diagram 3.65 diketahui 17 lansia memiliki keseimbangan berdiri yang mandiri.(n: 16 lansia) Kesemutan

20% ya 80% tidak

Gambar 3.66 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kebiasaan kesemutan Dari diagram 3.66 diketahui 12 lansia tidak memiliki kebiasaan kesemutan dan 13 lansia tidak memilki kebiasaan kesemutan, (n: 16 lansia)

42

Genggaman Tangan

13% 27% 60%

kuat sedang lemah

Gambar 3.67 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kekuatan otot genggaman tangan Dari diagram 3.67 diketahui 2 memiliki genggaman yang lemah. (n: 16 lansia) Otot Kaki

31% lemah 69% kuat

Gambar 3.68 Diagram distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kekuatan otot kaki Dari diagram 3.68 diketahui 10 lansia memiliki kekuatan otot kaki yang kuat (n: 16 lansia) X. Pengkajian Data Psikososial Hubungan dengan orang lain dalam wisma

k ebiasaanberinteraksi0% 27% 73% selalu jarang tidak pernah43

Gambar 3.69 Distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan hubungan dengan orang lain dalam wisma Dari diagram 3.69 diketahui 12 lansia yang selalu berinteraksi (n : 16 lansia). Hubungan dengan orang lain diluar wisma7% 33% 40% 20% Mam pu berinteraksi Mam pu kerjasam a Tidak kenal Sebatas kenal

Gambar 3.70 Distribusi lansia wisma Mawar UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan hubungan dengan orang lain di luar wisma Dari diagram 3.70 diketahui 3 lansia mampu berinteraksi dengan penghuni wisma lain (n :16 lansia) Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti

19% 50% 31%

Selalu Jarang Tidak pernah

Gambar 3.71 Distribusi lansia wisma dahlia UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung berdasarkan kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti Dari diagram 3.71 diketahui 3 lansia tidak pernah berinteraksi, 5 lansia jarang berinteraksi, 8 lansia sering berinteraksi. (n : 16 lansia). d) Nilai dan Kepercayaan Terhadap Kesehatan44

Dari beberapa lansia yang telah wawancarai memandang bahwa suatu penyakit adalah suatu musibah yang telah diberikan Tuhan, sebagian lansia memandang penyakit sebagai suatu anugerah yang diberikan Tuhan sebagai bentuk rasa sayang pada manusia. Bila ditanya tentang posyandu lansia para lansia mengatakan bahwa terbantu untuk mengatasi masalah yang terkait tentang keluhannya. Akan tetapi bila ditanya tentang cara pencegahan penyakit usila dan gizi lansia, mereka menjawab mengerti akan tetapi tidak begitu jelas. Dan selalu mengatakan bahwa untuk makanan setiap harinya mengacu dari hidangan dapur yang telah dimasakkan untuk mereka setiap hari.

45

3.4 1)a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.

DATA SUB SISTEM Sarana perumahan : Permanen : 144 m : Keramik : Lampu : Baik : Petak : Genteng : Tembok : Baik : 15% luas lantai : Baik : Tidak Lengkap

a) Lingkungan fisik Kontruksi Luas Lantai Penerangan Pencahayaan Jenis ruangan Atap Rumah Dinding Kebersihan Lantai Ventilasi Pengaturan penataan perabot Kelengkapan alat rumah tangga 2)Sanitasi a. b. c.d.

k. l.

Penyediaan air bersih (MCK) : Sumur Penyediaan air minum Pengelolaan jamban Jenis Jamban Jarak dengan sumber air Sarana pembuangan air limbah Petugas sampah Polusi udara : Tidak : Ada, jenis: kolam ikan : Ada, senam 3 minggu sekali : Ada : Ada : televisi : Beli (aqua) : Bersama : 4 Leher angsa, : < 10 meter : lancar : Dikelola dinas : tidak ada Fasilitas

e. f. g. h. 3) a. b. c. d. e. f.

Peternakan Perikanan Sarana Olah Raga Taman Ruang Pertemuan Sarana Hiburan

46

4) Komunikasi a. Keamanan Penanggulangan kebakaran Penanggulangan bencana b. Transportasi Kondisi jalan masuk Panti Jenis transportasi yang dimiliki c. Komunikasi Sarana komunikasi Jenis komunikasi yang digunakan dalam panti Cara penyebaran informasi 5) Politik dan pemerintahan a. struktur organisasi : : Aspal : Ada : Ada

Keamanan, Transportasi, dan

: Ambulan (di Blitar) : Ada : Telepon : Langsung

Gambar Bagan 3.1 Bagan Struktur Organisasi Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungagung KEPALA UPT

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Pelayanan Sosial b. Program Program Panti Werda :

Seksi Bimbingan dan Pembinaan Lanjut

senam lansia Bimbingan sosial Kerajianan tangan Pengajian Agama Kristen Kerja bakti Pemberian alat mandi

: setiap hari senin, rabu, jumat. : setiap hari kamis : setiap hari selasa (2 minggu sekali ) : setiap hari rabu : setiap hari jumat : senin minggu (jam 7.00-8.00) : minggu ke 1 dan 2 ( 1 bulan 2 kali)47

Pemeriksaan kesehatan : setiap hari rabu

c. Sitem Pendanaan Panti Dikelola oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur 6) a. b. Ekonomi Status Pekerjaan Anggota Kelompok Lansia Tingkat Pendapatan Anggota Kelompok Sebagian besar kelompok lansia di ruang mawar tidak bekerja Kelompok lasia di ruang mawar mendapatkan pendapatan dari keluarga yang berkunjung dan juga dari penghasilan kerjanya. c. Sarana Ekonomi Yang Tersedia di Masyarakat ( pasar, toko, warung) : terdapat warung dan pertokoan yang jaraknya hanya 100 meter dari UPT pelayanan Sosial Lanjut Usia. 7) Rekreasi a. b. Sarana rekreasi yang tersedia di masyarakat Kebiasaan rekreasi / pola pemanfaatan waktu luang Televisi, radio, ketrampilan tangan Nonton televisi, keterampilan tangan dan bersantai 8) Keselamatan a. pola penggunaan alat bantu jalan, lingkungan yang beresiko terjadinya kecelakan pada lansia : disekitar wisma terdapat tiang pegangan untuk membantu berjalan lansia agar tidak jatuh.

48

ANALISA DATA No Data fokus 1. Dari 16 lansia yang tinggal di wisma Mawar :

Masalah Gangguan Interaksi Sosial

Etiologi Kurangnya kesadaran untuk bekerjasama antar lansia.

3 lansia tidak pernah berinteraksi dengan lansia lain diluar wisma

12 lansia jarang berinteraksi dengan lansia lain diluar wisma

1 lansia sering berinteraksi dengan lansia lain diluar wisma

Lansia terlihat sering membicarakan kejelekan lansia lain tanpa sebab yang jelas

Lansia terlihat lebih sering berdiam diri di tempat tidur Tampak beberapa lansia acuh tak acuh terhadap lansia yang lain

Lansia terlihat jarang berkomunikasi dengan lansia lain dalam wisma.

Mempermasalahkan beberapa anggota karena perbedaan pendapat antar lansia

Dari 16 lansia didapatkan: 2. Gangguan rasa Kurang pengetahuan49

Lansia terlihat menahan sakit, terutama pada boyok dan lutut saat beraktifitas fisik.

nyaman (keju linu)

tentang pencegahan dan penatalaksanaan keju linu

Lansia sering mengeluh nyeri sendi saat istirahat

Lansia

membatasi

aktifitas

karena merasakan nyeri sendi Lansia tidak bisa duduk terlalu lama karena merasakan nyeri pada boyok

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN1.

Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan kurang kesadaran tentang

bekerjasama antar lansia 2. Gangguan rasa nyaman (keju linu) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pencegahan dan penatalaksanaan keju linu.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN50

No Dx 1

Tujuan tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan diharapkan interaksi sosial

Rencana tindakan Berikan penjelasan pentingnya berinteraksi dengan orang lain Lakukan game

Rasional Menambah pengetahuan pentingnya berinteraksi dengan orang lain Game merupakan salah satu wadah bagi lansia untuk melakukan interaksi dengan lansia yang lain

teratasi dengan kriteria hasil :a. Lansia saling mengenal dan

berinteraksi dengan penghuni di dalam dan di luar wisma b. Lansia tidak bertengkar dengan sesama penghuni wisma. c. Lansia mau bekerjasama dengan lansia lain d. Lansia saling menyadari pentingnya saling berkasih sayang. 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, tidak terjadi gangguan (nyeri) hasil: a. Lansia tidak mengeluh keju linu b. Lansia mampu melakukan latihan fisik peregangan otot c. Lansia mampu melakukan pencegahan keju linu. rasa nyaman dengan kriteria

(permainan) yang menimbulkan interaksi dan kerjasama antar lansia Adakan nonton film bersama dengan penghuni wisma

Dengan nonton bersama akan membangun kebersamaan

Ajarkan tentang ROM Aktif / Pasif.

Dengan

mengajarkan ROM maka akan meningkatkan kekuatan otot.

Berikan informasi tentang pentingnya aktifitas fisik bagi lansia.

Meningkatkan kesadaran pasien untuk melakukan aktifitas fisik. Meningkatkan kekuatan otot dan melenturkan otot.

Ajarkan untuk melakukan perengan otot.

STRATEGI PELAKSANAAN IMPLEMENTASI51

Dx. 1 gangguan interaksi sosial berhubungan dengan kurangnya kesadaran untuk bekerjasama antar lansia.a. Pelaksanaan kegiatan I :

1. Penjelasan pentingnya berinteraksi dengan orang lain 2. Lakukan game (permainan)3. Memutarkan video.

b. Strategi :1.

Menginformasikan pada para lansia untuk kumpul di ruang tamu wisma Mengadakan game (permainan) Menginformasikan agar lansia beristirahat dahulu. Menginformasikan agar lansia berkumpul ruang tamu wisma mawar Memutarkan video Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dengan menanyai para lansia

mawar. 2. 3.4.

5. 6. a.1. 2.

tentang perasaan yang dirasakan sekarang Struktur organisasi kegiatan fisik lansia: Game = Intan Eka Septyana, Mochamat Handri Video = Intan Eka Septyana, Mochamat Handri Tempat Waktu Peserta Alat-alat : halaman belakang dan aula panti : 12 November 2012 : Seluruh Penghuni wisma panti : Lcd, laptop, video, speaker, dll

Dx. 2 Gangguan rasa nyaman (keju linu) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pencegahan dan penatalaksanaan keju linu. b. Pelaksanaan kegiatan II : 1. 2. 3. c. Strategi : 1. 2. Menginformasikan kepada lansia tentang acara. Beri pendidikan kesehatan tentang nyeri sendi / keju linu dengan penggunaan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.52

Beri pendidikan kesehatan tentang nyeri sendi / keju linu dengan penggunaan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti. Beri latihan terapi fisik peregangan otot. Beri latihan terapi relaksasi progresif

3. 4. 5. 6.

Beri terapi latihan fisik peregangan otot. Beri terapi latihan fisik relaksasi progresif Tanya jawab Memberikan reinfocmen pada peserta

d. Struktur organisasi kegiatan fisik lansia:1. Pendidikan kesehatan tentang nyeri sendi / keju linu = Intan Eka Septyana dan

Mochmat Handri2. Latihan fisik peregangan otot.

= Intan Eka Septyana dan = Intan Eka Septyana dan

Mochmat Handri3. Latihan relaksasi progresif

Mochmat Handri4. Tempat

: wisma mawar : 13 November 2012 : Penghuni wisma mawar : Leaflet, Tape

Waktu Peserta Alat-alat

53

EVALUASI No Tanggal 1. selasa 2012-09-25 Kegiatan Penjelasan pentingnya interaksi social Evaluasi Kendala Kegiatan diikuti 10 lansia 1.Ada lansia yang dari jumlah keseluruhan 16 lansia kurang mengerti 2. ada lansia yang tidak mengikuti kegiatan karena sakit berada ditempat tidur 2 . selasa 2012-09-25 Game/Permainan Kegiatan diikuti 10 lansia 1. ada lansia yang dari jumlah keseluruhan 16 lansia tidak mengikuti kegiatan karena sakit. 2. selebihnya tidak ada kendala berarti. 3. selasa 2012-09-25 Nonton Bareng Kegiatan diikuti 8 lansia dari jumlah keseluruhan 16 lansia 1. Ada lansia yang meninggalkan tempat ketika kegiatan belum selesai 4. Kamis 2012-09-27 Pelaihan ROM dan pegangan otot Kegiatan diikuti 9 lansia dari jumlah keseluruhan 16 lansia Tidak ada kendala, kegiatan berjalan lancar

54